PENGEMBANGAN SIKAP SOSIAL DENGAN PERMAINAN TRADISIONAL BAKIAK PADA ANAK KELAS B 1 RA MA’ARIF PULUTAN SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  

PENGEMBANGAN SIKAP SOSIAL DENGAN PERMAINAN

TRADISIONAL BAKIAK PADA ANAK

KELAS B 1 RA MA’ARIF PULUTAN SALATIGA

  

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

  

Oleh

FENTI RINDANI

NIM 126-13-002

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

  

PENGEMBANGAN SIKAP SOSIAL DENGAN PERMAINAN

TRADISIONAL BAKIAK PADA ANAK KELAS B 1

RA MA’ARIF PULUTAN SALATIGA

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

  

Oleh

FENTI RINDANI

NIM 126-13-002

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

DEKLARASI DAN KESEDIAAN PUBLIKASI

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Fenti Rindani NIM : 126-13-002 Fakultas : Tarbiyah Jurusan : Pendidikan Islam Anak Usia Dini Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah dan tidak keberatan naskah skripsi ini dipublikasikan di perpustakaan IAIN Salatiga.

  Salatiga, 31 Agustus 2017 Yang menyatakan Fenti Rindani

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

  “Keyakinan akan membuahkan hasil”

  PERSEMBAHAN

  “Sebuah hadiah untuk mereka atas kasih sayangnya dari pertama ku melihat dunia hingga saat ini ku bisa mengenalinya, tanpa mereka ku tak akan bisa melangkah sejauh ini, dan hanya coretan-coretan kertas inilah yang dapat aku sembahkan untuk mereka. Terimakasih untuk kasih sayang selama 22 tahun ini, coretan ini persembahan dariku anak semata wayangmu, bapak ibuku. Harapku semoga Allah SWT selalu menjaga dirimu, melimpahkan segala Rahmat-Nya padamu, dan memberimu selalu kes ehatan serta umur yang panjang. Amin”.

KATA PENGANTAR

  Syukur Alhamdulillah Puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan kasih sayang-Nya sehingga penulis masih diberi kesempatan untuk melaksanakan segala aktifitas, niat dan rencana. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat, danuma t nya hingga akhir zaman. Atas rahmat dan hidayah-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan SikapSosial Dengan Permainan Tradisional Bakiak Pada Anak Kelas B1 RA Ma’arif Pulutan Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017”

  Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini banyak kekurangan dan kelemahan baik dalam aspek substansi maupun penulisannya, hal tersebut disebabkan oleh keterbatasan kemampuan penulis. Meskipun demikian, berkat bantuan dan motivasi serta bimbingan dan fasilitas dari berbagai pihak akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

  Oleh karena itu, dengan penuh rasa perkenankan penulis menorehkan sedikit rasa terimakasih kepada:

  1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga; 2.

  Bapak Suwardi, S.Pd., M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga; 3. Ibu Siti Asdiqoh M.Si, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD); 4. Bapak Wahidin, S.Pd.I, M.Pd, selaku mantan Ketua Jurusan PIAUD, Bapak M. Agung

  Hidayatullah selaku dosen PIAUD yang selalu memberi dukungan moril bagi saya; 5. Ibu H. Siti Rukhayati M.Ag, sebagai dosen pembimbing yang telah setia dan sabar meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi;

  6. Segenap Bapak dan Ibu dosen serta staf karyawan di lingkungan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan khususnya Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD);

  7. Bapak Dalhari dan Ibu Siti Sudiati orang tua tercinta beserta segenap keluarga yang saya banggakan;

  8. Segenap keluarga besar Teater Getar IAIN Salatiga yang mengajarkan saya banyak hal tentang kehidupan dan dukungan moral serta moril yang tak hentinya mereka berikan;

  9. Teman-teman seperjuangan keluarga besar PIAUD angkatan 2013, juga seluruh angkatan PIAUD IAIN Salatiga yang tak pernah berhenti mendukung dan mendoakan supaya skripsi ini cepat terselesaikan;

  10. Teman-teman KKN posko 7 Dusun Kamongan Desa Tembelang Kabupaten Magelang Tahun 2016, yang telah memberi pelajaran banyak hal kepada saya; 11.

  Kepala RA Ma’arif Pulutan, guru dan karyawan serta semua siswa-siswi yang telah berkenan membantu dan memberikan data kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini;

  12. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah membantu penulisan skripsi ini.

  Atas jasa mereka, peneliti hanya dapat memohon doa dan semoga amal mereka mendapat balasan yang layak dari Sang Pencipta serta mendapatkan kesuksesan baik di dunia maupun di akhirat. Peneliti dalam hal ini juga mengharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk menyempurnakan skripsi ini. Akhirnya peneliti berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi peneliti dan pembaca pada umumnya.

  Salatiga, 8 Agustus 2017 Penulis

  Fenti Rindani

  NIM. 126-13-002

  

ABSTRAK Rindani, Fenti. 2017. Peningkatan Sikap Sosial Dengan Permainan Tradisional Bakiak Pada

  Anak Kelas B1 RA Ma’arif Pulutan Salatiga Tahun Ajaran 2016/2017.

  Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, Jurusan Pendidikan Guru Raudhlatul Athfal, Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing Siti Rukhayati, M.Ag

  Kata Kunci :Sikap Sosial dan Metode Permainan Bakiak

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana metode permainan tradisional berupa bakiak dapat meningkatkan sikap sosial pada anak usia dini di R A Ma’arif Pulutan.

  Permasalahan dalam penelitian ini, yaitu apakah metode bermain dapat meningkatkan sikap sosial pada anak kelas B 1 di RA Ma’arif Pulutan Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017?

  Metodologi penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang terdiri dari 2 siklus yang dari tiap-tiap siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan/observasi, dan refleksi. Sedangkan pengumpulan data yang digunakan peneliti adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan peneliti adalah metode deskriptif kualitatif yaitu mendiskripsikan data yang diperoleh melalui instrument penelitian pada tiap siklusnya. Adapun subjek penelitian terdiri dari 17 anak, yaitu 10 anak laki-laki dan 7 anak perempuan.

  Hasil penelitian menunjukkan siklus I dansiklus II sebagai berikut, pada Siklus I diperoleh data 61% dan pada Siklus II diperoleh data 91 %. Maka dari itu peningkatan dari Siklus I ke Siklus II adalah 30%. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan metode permainan bakiak, sikap sosial anak TK B kelas B1 RA Ma’arif Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga meningkat.

DAFTAR ISI

  SAMPUL LEMBAR BERLOGO .............................................................................................................. i JUDUL.......................................................................................................................................ii PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................................................iii PENGESAHAN KELULUSAN..............................................................................................iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN................................................................................ v MOTTO DAN PERSEMBAHAN .......................................................................................... vi KATA PENGANTAR............................................................................................................ vii ABSTRAK............................................................................................................................... ix DAFTAR ISI............................................................................................................................. x DAFTAR TABEL DAN GAMBAR........................................................................................ xi DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................................... xii

  BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah.......................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah...................................................................................................5 C. Tujuan Penelitian..................................................................................................... 5 D. Hipotesis Tindakan.................................................................................................. 6 E. Kegunaan Penelitian................................................................................................ 6 F. Definisi Operasional................................................................................................ 8 G. Metode Penelitian.................................................................................................. 10 1. Rancangan Penelitian...................................................................................... 10 2. Subjek Penelitian............................................................................................. 12 3. Langkah-langkah Penelitian............................................................................12 4. Instrumen Penelitian........................................................................................14 5. Teknik Pengumpulan Data.............................................................................. 14 6. Analisis Data................................................................................................... 15 H. Sistematika Penulisan............................................................................................ 20

  BAB II KAJIAN PUSTAKA.................................................................................................. 21 A. Pengertian Sikap Sosial......................................................................................... 21 B. Pengertian Permainan Tradisional......................................................................... 27 1. Pengertian Permainan...................................................................................... 27 2. Hakikat Bermain..............................................................................................32 3. Teori Bermain................................................................................................. 32 4. Fungsi Bermain............................................................................................... 35 C. Permainan Bakiak................................................................................................. 37 D. Hakikat Permainan Bakiak Untuk Meningkatkan Sikap Sosial........................... 39 BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN............................................................................ 41 A. Gambaran Umum Lokasi dan Subjek Penelitian.................................................. 41 1. Sejarah Berdirinya RA Ma’arif Pulutan Salatiga............................................ 41 2. Profil Sekolah RA Ma’arif Pulutan Salatiga...................................................42 3. Letak Geografis RA Ma’arif Pulutan Salatiga................................................ 42 4. Visi, Misi dan Tujuan RA Ma’arif Pulutan Salatiga....................................... 43 5. Sarana dan Prasarana RA Ma’arif Pulutan Salatiga........................................ 44 6. Keadaan Siswa dan Guru RA Ma’arif Pulutan Salatiga.................................. 45 7. Struktur Organisasi RA Ma’arif Pulutan Salatiga...........................................47 B. Deskripsi Hasil Penelitian..................................................................................... 48 1. Hasil Penelitian Pra Siklus.............................................................................. 48 2. Hasil Penelitian Pelaksanaan Siklus I............................................................. 50 3. Hasil Penelitian Pelaksanaan Siklus II............................................................ 55 BAB IV ANALISIS DATA................................................................................................... 60 A. Deskripsi Per Siklus................................................................................................... 60

  1. Ketentuan Penilaian dan Pengolahan Data........................................................... 60 2.

  Data Hasil Pengamatan Pra Siklus....................................................................... 62 3. Data Hasil Pengamatan Siklus I........................................................................... 64 4. Data Hasil Pengamatan Siklus II.......................................................................... 67 B. Data Perbandingan Hasil Pencapaian Per Siklus....................................................... 69 1.

  Data Perbandingan Pra Siklus.............................................................................. 69 2. Data Perbandingan Siklus I.................................................................................. 71 3. Data Perbandingan Siklus II................................................................................. 72

  BAB V PENUTUP.................................................................................................................. 75 A. Kesimpulan............................................................................................................ 75 B. Saran...................................................................................................................... 75 C. Penutup.................................................................................................................. 77 DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................. 78 LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS

DAFTAR TABEL DAN GAMBAR

  Gambar 1.1.PenelitianTindakanKelas Model kemmisdan Taggart...................................... 11

Tabel 1.1 Indikator yang DiamatiTiapSiklus........................................................................ 15Tabel 1.2 LembarPerbandinganHasilPencapaianTiapSiklus................................................ 19Tabel 3.1 Daftar Nama Siswa Kelas B1................................................................................ 44

  Tabel

  3.2 Daftar Nama Guru RA Ma’arif Pulutan Salatiga................................................... 45

Gambar 3.1 S trukturorganisasi RA Ma’arifPulutan.............................................................. 46Tabel 4.1 KetentuanPemberianNilaiLembarKerjaAnak....................................................... 59Tabel 4.2 Indikator yang DiamatiTiapSiklus........................................................................ 60Tabel 4.3 Hasil Penelitian Pra Siklus.................................................................................... 61Tabel 4.4 Hasil Penelitian Siklus I........................................................................................ 64Tabel 4.5 HasilPenilaianSiklus II.......................................................................................... 66Tabel 4.6 PerbandinganHasilPencapaianPraSiklusdenganIndikatorKeberhasilan................ 69

  Tabel4.7 PerbandinganHasilPencapaianSiklus I denganIndikatorKeberhasilan....................70 Tabel4.8PerbandinganHasilPencapaianSiklus II denganIndikatorKeberhasilan....................71

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Rencana kegiatan harian siklus I Lampiran 2 Rencana kegiatan harian siklus II Lampiran 3 Lembar Penilaian Siklus I Lampiran 4 Lembar Penilaian Siklus II Lampiran 5 Lembar observasi anak Lampiran 6 Lembar observasi guru Lampiran 7 Lembar pengamatan guru pra siklus Lampiran 8 Lembar pengamatan guru siklus I Lampiran 9 Lembar pengamatan guru siklus II Lampiran 10 Dokumentasi Lampiran 11 Wawancara Lampiran 12 Surat Pembimbing Skripsi Lampiran 13 Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 14 Surat permohonan penelitian Lampiran 15 Surat ijin penelitian Lampiran 16 Nilai SKK mahasiswa Lampiran 17 Riwayat hidup penulis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sikap sosial memang sangat dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat yakni

  untuk berkomunikasi dengan oranglain. Karena manusia adalah makhluk sosial, tidak ada yang bisa hidup sendiri tanpa bantuan orang lain. Untuk mengembangkan sikap sosial akan lebih baik jika dimulai sejak dini. Disitulah peran penting orang tua, sehingga anak akan lebih percaya diri, anak akan lebih mampu mengendalikan diri, mengenali orang lain dengan mudah dan juga dapat melatih emosional serta agama dan moralnya.

  Lingkungan dapat menjadi pengaruh besar terhadap sikap sosial anak. Jika anak tumbuh di lingkungan yang orang-orangnya ramah maka anak akan tumbuh kembang dengan baik, namun sebaliknya jika anak tumbuh pada lingkungan yang kurang sehat, anak akan terhambat tumbuh kembangnya. Lingkungan bukan hanya di masyarakat namun juga berkaitan dengan keluarga dan juga sekolah.

  Sikap sosial anak dapat dikembangkan dengan menggunakan metode bermain. Karena lewat permainan anak akan merasa terlibat langsung dalam kegiatan yang diadakan guru. Dan bermain merupakan aktivitas yang sangat akrab dengan kehidupan anak. Kajian parailmuan sosial dan humaniora mengatakan bahwa permainan mengandung unsur-unsur yang bersifat mendidik dan dapat mempengaruhi perkembangan jiwa anak.

  Bermain sangat penting dalam belajar, yaitu kegiatan bermain yang dinikmati anak danmainan yang paling disukai anak dapat digunakan untuk menarik perhatian serayamengembangkan kapasitas serta pengetahuan anak (Mayke, 1995:4).

  Bermain berkaitan erat dengan perkembangan intelegensi. Anak kecil meniru permainananak yang lebih besar, yang telah menirunya dari generasi anak sebelumnya.Jadidalam setiap kebudayaan, satu generasi menurunkan bentuk permainan yangpaling memuaskan ke generasi berikutnya.Bermain mempunyai manfaat yang sangat besar bagi perkembangan anak.Bermain merupakan pengalaman belajar yang sangat berguna untuk anak (Mayke, 1995:8).

  Dari generasi ke generasi, permainan zaman dulu sangat berbeda dengan permainan anak sekarang.Zaman dahulu bersifat tradisional karena dalam pelaksanaannya melibatkan banyakanggota dan menggunakan alat-alat sederhana yang ada di lingkungan sekitar. Sedangkan permainan zaman sekarang, sudah menggunakan alat elektronik yang sudahdimodifikasi berdasarkan dengan kebutuhan. Permainan ini kurang mengimplemantasikan pada sikap sosial. Sehingga anak kurang bersosialisasi dengan orang lain.

  Oleh sebab itu untuk mengembangkan sikap sosial pada anak dapat melalui metode bermain salah satunya permainan tradisional, yang mana permainan ini lebih mengutamakan gotong royong, kebersamaan, kekompakan. Melalui permainan tradisional ini dapat mencegah sikap individualis sejak dini serta dapat mengenalkan anak bahwa permainan tradisional lebih menyenangkan daripada permainan modern seperti yang sedang marak akhir-akhir ini.

  Perkembangan zaman menyebabkan perubahan pola perilaku manusia danlingkungan tempat tinggal.Saat ini manusia sudah dimudahkan oleh berbagai alatuntuk menyelesaikan berbagai macam pekerjaan sehari-hari.Ini juga berpengaruhterhadap sikap anak, anak di era sekarang sudah dapat menggunakan berbagai alatcanggih yang biasa digunakan oleh orang dewasa. Penggunaan alat-alat tersebut dalam intensitas yang lama, akan mempengaruhi perilaku anak, antara lain anak enggan bermain di luarbersama teman sebayanya, anak menjadi pemalas, anak kurang memperhatikan himbauan orang tua dan lain sebagainya, disamping dari sisi kelemahan terdapat kelebihan dari penggunaan alat-alat tersebut antara lain dapat merangsang visual dan pendengaran anak, namun tentu saja alat tersebut akan memberikan manfaat kepada anak apabila dalam penggunaannya dalam pengawasan orang tua. Ini membuktikan bahwa alat-alat tersebut lebih pada mengembangkan aspek kognitif anak, dan kurang mengembangkan sikap sosial pada anak.

  Namun dalam realitanya di lembaga pendidikan anak usia dini khususnya di RA Ma’arif Pulutan masih dijumpai beberapa masalah yaitu anak masih sering berebut mainan dan tidak mau mengalah dengan teman, permasalahan lain yaitu anak masih susah untuk diatur dan kurang bekerja sama dalam menyelesaikan permainan bakiak tersebut. Dari hasil awal observasi dilakukan, masih banyak anak yang bersikap egois dan tidak mau mengalah, guru sudah membagi kelompok dan mencoba melakukan permainan bakiak tersebut, namun anak belum mampu bersikap sosial secara baik. Hal seperti ini harusnya mendapat perhatian yang lebih agar anak didik dapat menguasai seluruh aspek perkembangan sosial emosional maupun fisik motorik dengan baik.

  Islam memerintahkan untuk selalu memberikan pendidikan kepada anak, sebagai upaya pengembangan potensinya. Sebagaimana dalam ayat Al- Qur’an yang menganjurkan agar umat manusia mau menuntut ilmu yang tertuang dalam Firman

  Allah SWTyaitu:

  Hai orang-

  Artinya:

  “ orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu “Berlapang- lapanglah dalam majelis”, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan : “Berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang

  • –orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat . Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan“ . (Al Mujadalah : 11).

  Dalam penerapan metode bermain dengan melalui permainan bakiak diharapkan agar anak didik mampu memahami tentang sikap sosial dan mengembangkannya dalam kehidupan sehari-hari. Karena sikap sosial ini akan berguna hingga kelak. Dari paparan diatas terpilihlah sebuah judul “PENGEMBANGAN SIKAP SOSIAL DENGAN PERMAINAN TRADISIONAL BAKIAK PADA ANAK KELAS B 1 RA MA’ARIF PULUTAN SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2016/2017 ”.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan di atas, maka dapat dirumuskan pokok permasalahan pada penelitian ini, yaitu: Apakah metode bermain melalui permainan tradisional bakiak dapat megembangkan sikap sosial pada anak di RA Ma’arif Pulutan Salatiga Tahun Pelajaran 2016/2017? C.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan dari rumusan masalah tersebut, maka tujuan penelitian ini, yaitu: Untuk mengetahui apakah metode bermain melalui permainan tradisional bakiak dapat mengembangkan sikap sosial pada anak di RA Ma’arif Pulutan Salatiga Tahun

  Pelajaran 2016/2017. D. Hipotesis Tindakan Hipotesis tindakan adalah suatu perkiraan tentang tindakan yang diduga dapat mengatasi permasalahan. Hipotesis penelitian merupakan anggapan sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya melalui penelitian Bambang Dwiloka (2012:29). Adapun hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah :

  “Jika metode bermain melalui permainan tradisional bakiak dapat dilakukan dengan baik dan diharapkan dapat mengembangkan sikap sosial pada anak usia dini di RA M a’arif Pulutan Salatiga Tahun pelajaran 2016/2017”.

E. Kegunaan Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis.

  1. Manfaat teoritis yang dapat disampaikan penulis yaitu : a.

  Dapat menjadi sarana pengembangan dan peningkatan pembelajaran yang efektif, kreatif dan inovatif.

  b.

  Dapat dijadikan sebagai informasi kepada lembaga lain tentang pentingnya menerapkan metode bermain melalui permainan tradisional pada anak.

  c.

  Bagi guru RA, dapat menambah wawasan dalam melakukan pembelajaran yang efektif dengan menggunakan metode bermain melalui permainan tradisional d.

  Kegiatan belajar dan mengajar dengan metode bermain dapat membentuk guru yang lebih kreatif dalam mengelola kelas dan menyenangkan anak didiknya.

  2. Manfaat praktis yang dapat disampaikan oleh penulis yaitu: a.

  Bagi orang tua Diharapkan dengan adanyapenelitian ini, orang tua lebihmemperhatikan perkembangan anak dan dapat menerapkan metode bermain dalam proses belajarnya supaya anak tidak bosan dan orang tua dapat melihat sikap sosial pada anak kemudian mengembangkannya. b.

  Bagi guru Guru merupakan orang tua kedua dan orang tua anak ketika di sekolah.

  Menjadi guru bagi anak yang berusia 4-6 tahun adalah sebuah peluang emas, guru dapat mencetak generasi muda yang berjiwa luhur dan jujur. Anak usia tersebut juga pasti akan mematuhi perintah guru daripada orang tuanya. Maka dari itu, hendaknya guru dapat mengembangkan sikap sosial pada anak untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari dengan metode bermain melalui permainan tradisional bakiak.

  c.

  Bagi sekolah Diharapkan denganpenelitian ini dapat memberikan wajah baru tentang pengembangan sikap sosial dengan metode bermain metode permainan tradisional, supaya dapat diwujudkan lembaga yang membentuk tunas-tunas muda yang aktif dan komunikatif.

F. Definisi Operasional

  Untuk memberikan gambaran sekaligus penjelasan pengertian dan pemahaman agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap judul di atas, maka penulis memberikan definisi operasional terhadap istilah-istilah yang ada. Adapun istilah-istilah tersebut adalah: 1.

  Sikap Sosial Pengertian sikap, sikap merupakan sesuatu yang dipelajari, dan sikap menentukan bagaimana individu bereaksi terhadap situasi serta menentukan apa yang dicari individu dalam kehidupan.Pengetian sikap sosial yaitu suatu kecenderungan yang berpola terhadap orang atau barang yang mempunyai arti sosial. Sikap sosial dinyatakan tidak oleh seorang saja tetapi diperhatikan oleh orang-orang sekelompoknya. Objeknya adalah objek sosial dan dinyatakan berulang-ulang (Slameto, 1987:191).

  Dalam penelitian ini, peneliti ingin mengembangkan sikap sosial melalui permainan.Dan permainan yang tentunya melibatkan anak secara langsung.Kegiatan bermain menurut jenisnya terdiri atas bermain aktif dan pasif. Anak akan cenderung menyukai permainan yang aktif. Anak tidak akan merasa bosan dan menjadi lebih aktif. Kegiatan bermain aktif adalah kegiatan yang memberikan kesenangan dan kepuasan pada anak melalui aktivitas yang mereka lakukan sendiri.Kegiatan bermain aktif juga dapat diartikan sebagai kegiatan yang melibatkan banyak aktifitas tubuh atau gerakan-gerakan tubuh (Mayke, 2007:53).

2. Permainan Tradisional Bakiak

  Permainan tradisional merupakan kebudayaan lokal yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran di bidang pendidikan. Permainan tradisional adalah bentuk kegiatan permainan yang berkembang dari suatu kebiasaan masyarakat tertentu (Agustin, 2013).

  Menurut Wikipedia, “Bakiak untuk sebutan daerah Jawa Tengah sedangkan Bangkiak untuk daerah Jawa Timur dan Terompa Galuak untuk daerah Sumatra Barat. Bakiak adalah sejenis sandal yang telapaknya terbuat dari kayu yang ringan dengan pengikat kaki terbuat dari ban bekas yang dipaku kedua sisinya. Sangat popular karena murah terutama di masa ekonomi susah sedangkan dengan bahan kayu dan ban bekas membuat bakiak tahan air serta suhu panas dan dingin”.

   . Tujuan permainan bakiak adalah untuk berolahraga, mengisi waktu luang dan memupuk kerja sama. Manfaat permainan ini untuk meningkatkan kebugaran, ketegangan menurun, dan kemampuan bekerja sama. Biasanya permainan ini dimainkan oleh anak-anak, remaja baik putra maupun putri dan dilakukan oleh kelompok yang terdiri atas 3 atau 5 orang.

  Skripsi yang berjudul Pengembangan Sikap Sosial dengan Metode Permainan Bakiak Pada Anak Usia Dini yaitu suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak dengan usia 5 sampai 6 tahun yang dilakukan melalui rangsangan dengan metode bermain untuk mengembangkan sikap sosial anak dalam berinteraksi dan kerjasama dengan guru pamong.

3. Metode Penelitian 1.

  Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan menggunakan Penelitian Tindakan

  Kelas.Penelitian ini selain berusaha menemukan jawaban atas pertanyaan yang ditemukan, juga sekaligus melakukan tindakan untuk menyelesaikan permasalahan yang dihadapi oleh seorang guru dalam pembelajaran.Penelitian Tindakan Kelas adalah salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran di kelas (Basrowi dan Suwandi, 2008:25).

  Alasan peneliti menggunakan penelitian tindakan kelas adalah karena peneliti ikut langsung dalam penelitian.Anak didik dijadikan objek penelitian, maka anak yang di kelas tersebut sebagai populasi yang diteliti.

  Penelitian Tindakan Kelas yang digunakan adalah jenis penelitian kolaboratif, dimana peneliti bertindak sebagai observer. Proses belajar mengajar tetap dilakukan oleh guru pengampu kelas dan siswa. Hal ini bertujuan agar proses belajar mengajar berjalan secara damai, sehingga nilai dan data yang diperoleh valid.

  Jenis Penelitian Tindakan kelas (PTK), dijabarkan dalam empattahap yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan tindakan (acting), observasi (observasing), dan refleksi (reflecting).Untuk lebihjelasnya tahapan- tahapandalam penelitian tindakan kelas.Yanto (2013:42) menjabarkan sebagai berikut:

Gambar 1.1. Penelitian Tindakan Kelas Model kemmis dan Taggart 2.

  Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah anak didik pada kelompok B di RA Ma’arif

  Pulutan di Pulutan Salatiga tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 17 anak, yaitu laki-laki 10 anak dan perempuan 7 anak. Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan bulan April 2017 pada semester genap tahun 2017.

3. Langkah-langkah Penelitian

  Tahap-tahap dalam penelitian tindakan kelas terdiri dari 4 tahapan penting, yaitu: a.

  Tahap Rencana 1)

  Membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH) dengan penerapan metode bermain melalui permainan bakiak.

  2) Menyiapkan alat permainan yaitu bakiak yang akan digunakan media pembelajaran pada anak.

  3) Menyiapkan lembar tes observasi, lembar kerja anak dan lembar penilaian hasil dari kerja anak.

4) Membuat simulasi perbaikan.

  b.

  Tahap Tindakan Pelaksanaan yang telah dibuat berupa penerapan metode bermain melalui permainan tradisional bakiak dengan panduan RKH (Rancangan

  Kegiatan Harian) yang telah dibuat pada tahap perencanaan.

  c.

  Tahap Pengamatan Pada tahap ini, penulis melakukan observasi segalaaktivitas anak dalam proses pembelajaran kemudian dianalisis menjadi umpan balik dan disesuaikan dengan beberapa indikator-indikator yang telah ditentukan penulis secara terlampir.

  d.

  Tahap Refleksi Tahap ini untuk mengetahui sudah tercapaikah pembelajaran yang menjadi target bagi penulis yaitu meliputi mencatat hasil observasi, evaluasi dan analisis hasil pembelajaran, jika siklus I masih belum mencapai maka dilakukan perbaikan pada siklus II.

4. Instrumen Penelitian

  Instrumen pengumpulan data yang diperlukan dalampenelitian tindakan kelas adalah: a.

  Rencana Kegiatan Harian (RKH), yaitu panduan pembelajaran yang digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar. RKH meliputi tingkat pencapaian perkembangan, indikator, kegiatan pembelajaran, alat dan sumber belajar, hasil penilaian.

  b.

  Lembar observasi, yaitu lembar yang digunakan untuk mengamati anak didik selama proses pembelajaran berlangsung. Dan juga dilakukan untuk mengamati guru. Observer yang akan mengisi lembar tersebut.

  c.

  Lembar Kerja Anak, yaitu lembar atau soal test yang disiapkan penulis untuk pembelajaran anak.

  d.

  Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dapat membantu peneliti dalam mengumpulkan data penelitian yang berupa foto kegiatan proses pembelajaran.

5. Pengumpulan Data

  Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas adalah: a.

  Metode Observasi Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan secara sistematis dan sengaja, yang dilakukan melalui pengamatan dan pencatatan hal yang diselidiki. Dalam hal ini peneliti mengamati proses pengembangan sikap sosial pada anak selama pembelajaran berlangsung.

  b.

  Metode Dokumentasi Pada teknik ini, peneliti dapat memperoleh informasi dari berbagai macam sumber tertulis dan kegiatan pembelajaran yang sedang berlangsung.Dokumentasi meliputi lampiran foto kegiatan, profil sekolah dan juga video sedang berlangsungnya kegiatan pembelajaran.

6. Analisa Data

  Analisa data dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif kualitatif, yaitu mendiskripsikan data yang diperoleh melalui instrument penelitian. Menurut Nasution, analisis data adalah proses penyusunan data agar dapat ditafsirkan. Menyusun data berarti bahwa menggolongkannya di dalam pola atau tema. Jadi analisis data adalah kegiatan analisis untuk mendapatkan pola hubungan, tema, menafsirkan apa yang bermakna, serta menyampaikan atau melaporkannya kepada orang lain.

  Analisis data menurut Arikunto (2008:128) adalah “proses mencari dan menyimpan secara sistematis data yang diperoleh dari hasil penelitian dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit- unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang harus dipelajari dan membuat kesimpulan sehingga dapat dipahami oleh diri sendiri dan orang lain

  ”. Tahap-tahap yang dilakukan peneliti untuk menganalisis data yaituPengumpulan data artinya analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data berlangsung dan selesai pengumpulan.

  Apabila dalam siklus I belum memenuhi tujuan pembelajaran yang baik, maka diadakan tindak lanjut yaitu melangkah pada siklus II. Jika sudah dapat berhasil dalam tujuan pembelajaran tersebut maka dihentikan sampai siklus II.

  Peneliti juga menggunakan statistik sederhana untuk membantu mengungkapkan data secara lengkap.

  Tabel 1. 1 Indikator yang Diamati Tiap Siklus

  No Indikator Yang Diobservasi

  Pra Siklus Siklus I Siklus II

  1 Mampu menunjukkan

  V sikap antusiasme

  2 Mampu menunjukkan

  V V sikap kepercayaan dirinya

  3 Mampu menjaga diri

  V sendiri

  4 Mampu bekerja sama

  V dengan baik

  5 Mampu bertanggung

  V jawab

  6 Mampu mentaati aturan

  V V dalam permainan

  7 Mampu memperlihatkan

  V sikap kehati-hatiannya

  8 Mampu melakukan

  V permainandengankompe titif

  9 Mampu melakukan

  V sikap simpati dengan teman

  10 Mampu menunjukkan

  V sikap bangga setelah bermain

  Pada penelitian tindakan kelas ini digunakan analisis berdasarkan observasi kegiatan pembelajaran.Analisa data observasi terhadap guru sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran digunakan untuk melakukan refleksi, agar peneliti dapat menentukan tindakan yang dapat diambil pada siklus berikutnya.Sampai pada akhirnya penelitian berhasil sudah mencapai pembelajaran yang ditentukan.Analisa data terhadap anak dilakukan beberapa tahapyaitu:

1) Menjumlah skor yang dicapai anak pada setiap butir amatan.

  2) Menghitung presentase peningkatan sikap sosial anak. Presentase pencapaian kemampuan rumusnya, yaitu:

  Jumlah Skor Maksimum = Skor maksimum butir amatan x Jumlah butir Prosentase Pencapaian = Jumlah skor yang dicapai tiap amatan x100% Jumlah skor maksimum Prosentase Keberhasilan Kelas = Total prosentase pencapaian kelas x 100% Jumlah siswa

  3) Membuat tabulasi skor observasi pengamatan sikap sosial melalui permainan bakiak yang terdiri dari nama anak, presentase pencapaian yang diperoleh dari perhitungan persentase peningkatan sikap sosial pada masing-masing anak.

  Presentase keberhasilandiperoleh dari persentase standar ketuntasan belajar yang ditetapkan oleh pihak sekolah, yaitu standar keberhasilan hasil belajar tiap anak sebesar 75% dan status pencapaian.

  4)

  Status pencapaian diperoleh dari perbandingan antara skor persentase pencapaian dengan persentase keberhasilan (75%).

  Jika hasil persentase pencapaian < (kurang dari) persentase keberhasilan maka status pencapaian yatu “BT” artinya belum tuntas. Dan bila persenta se pencapaian ≥ (lebih dari atau sama dengan) persentase keberhasilan maka status pencapaian yatu “T” artinya tuntas.

5) Penelitian pada setiap Siklus akan berhasil bila anak sudah

  mencapai persentase yang telah ditentukan (Mulyasa, 2009 :101).

7. Sistematika Penulisan

  Dalam rangka untuk mempermudah para pembaca untuk mengikuti uraian penyajian data skripsi ini, penulis akan memaparkan sistematika skripsi secara garis besar menjadi beberapa bagian:

  BAB I :Pendahuluan, berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, hipotesis tindakan, kegunaan penelitian, definisi operasional, metodologi penelitian dan sistematika penulisan.

  BAB II : Kajian Pustaka, berisi tentang pengertian dan macam-macam sikap sosial, hakikat dan teori bermain dan langkah permainan, dan metode meningkatkan sikap sosial pada anak.

  BAB III : Pelaksanaan Penelitian, gambaran umum lokasi, subyek penelitian, penyajian data dan diskripsi pelaksanaan siklus. BAB IV : Hasil penelitian dan pembahasan. BAB V : Penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran. Bagian akhir dari skripsi ini terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran dan riwayat hidup penulis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Sikap Sosial Sikap adalah pernyataan evaluatif terhadap objek, orang atau peristiwa.Hal ini

  mencerminkan perasaan seseorang terhadap sesuatu.Sikap juga berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.Sikap menurut Wikipedia adalah pernyataan evaluatif terhadap objek, orang atau peristiwa.Hal ini mencerminkan perasaan seseorang terhadap sesuatu.Sikap merupakan sesuatu yang dipelajari, dan sikap menentukan bagaimana individu bereaksi terhadap situasi serta menentukan apa yang dicari individu dalam kehidupan. Sikap terbentuk melalui bermacam-macam cara, antara lain:

  1. Melalui pengalaman yang berulang-ulang.

  2. Melalui imitasi. Anak harus mempunyai minat dan rasa kagum terhadap model dan mencoba mengingatnya.

  3. Melalui sugesti. Individu membentuk suatu sikap terhadap obyek tanpa suatu alas an dan pemikiran yang jelas tapi seolah pengaruh yang dating dari seseorang.

  4. Melalui identifikasi. Individu meniru orang lain dengan didasari suatu keterikatan emosional(Slameto, 1987:191-192).

  Ada beberapa metode yang dipergunakan untuk merubah sikap, antara lain: 1.

  Dengan mengubah komponen kognitif dari sikap yang bersangkutan. Caranya dengan memberi informasi-informasi baru mengena obyek sikap, sehingga komponen kognitif menjadi luas. Hal ini akhirnya diharapkan akan mrangsang komponen afektif dan komponen tingkah lakunya.

  2. Dengan cara mengadakan kontak langsung dengan obyek sikap. Cara ini paling sedikit akan merangsang orang-orang yang bersikap anti untuk berpikir lebih jauh tentang obyek sikap yanhg tidak merasa senangi itu.

3. Dengan memaksa orang menampilkan tingkah laku-tingkah laku baru yang tidak konsisten dengan sikap-sikap yang sudah ada(Slameto, 1987:193-194).

  Meskipun terdapat banyak faktor yang menyebabkan sikap cenderung bertahan, namun dalam kenyataannya tetap terjadi perubahan-perubahan sikap sebagaimana yang terlihat dalam kehidupan sehari-hari. Perubahan zaman yang akan membawa perubahan dalam hal yang dibutuhkan dan diinginkan oleh orang-orang pada saat tertentu, juga akan terjadi perubahan dalam sikap mereka terhadap berbagai obyek.

  Para ahli mengatakan bahwa untuk mengadakan perubahan sikap, pendidik bertindak sebagai seorang diagnotikus dan terapis.Mula-mula ditetapkan makna fungsional dari sikap-sikap yang ada dan ingin dirubah, bagi individu-individu yang memiliki sikap tersebut. Kemudian diteliti kebutuhan-kebutuhan apa yang dipuaskan oleh sikap-sikap yang ingin dirubah. Teliti pula perasaannya juga dukungan lingkungan terhadap sikap tersebut. Bila diagnose tidak tepat, maka perubahan yang diharapkan sulit akan terjadi. (Slameto, 1987:194)

  Sejatinya sikap seseorang dapat diubah dengan berbagai banyak hal, sedangkan sifat atau karakter adalah bawaan dari lahir. Salah satunya untuk merubah sikap yaitu dengan sosialisasi terhadap lingkungan, baik lingkungan keluarga, sekolah bahkan masyarakat. Karena lingkungan mempunyai pengaruh besar terhadap sikap seseorang.

  Sosial menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) yaitu/so·si·al/berkenaan dengan masyarakat, suka memperhatikan kepentingan umum seperti suka menolong,

  

  menderma, dan sebagainya .Sosial merupakan sikap dasar manusia.Sejak dini manusia sudah dikenalkan dengan sikap sosial. Ketika anak baru saja lahir, anak sudah dikenalkan komunikasi dengan Ibu, Ayah dan orang-orang terdekatnya. Kemudian anak menginjak usia sekolah, anak sudah bisa komunikasi secara efektif dengan lingkungannya. Ini dapat menumbuhkan sikap kepercayaan diri pada anak, sehingga anak tidak merasa takut ketika berkomunikasi dengan orang lain. Sebagai orang tua dan juga guru sangat berperan aktif dalam perkembangan sikap sosial pada anak, sehingga anak dapat bersosialisasi dengan baik.

  Sikap sosial adalah kesadaran individu yang menentukan perbuatan yang nyata, yang berulang-ulang terhadap objek sosial. Adanya sikap sosial ditunjukkan dengan beberapa hal seperti, subjeknya orang-orang dalam kelompoknya, objeknya sekelompokdandinyatakanberulang-ulan

   .

  Sikap sosial anak dipengaruhi oleh proses sosialisasinyadengan orang tua yang mulai terjalin sejak awal kelahiran. Proses sosialisasi yangberawal sejak bayi ini, menjadi lebih disadari dan sistematis seiring denganbertambahnya kemampuan anak dalam keterampilan motorik dan penggunaanbahasa. Pelukan yang diberikan oleh orang tua dan pujian yang mereka terimasaat memperoleh kemampuan baru atau larangan saat melakukan sesuatumerupakan beberapa contoh sosialisasi yang secara sistematis mempengaruhianak.

  Anak yang mampu bersosialisasi dan mengatur emosi akan memiliki sikap sosial yang baik sehingga kompetensi sosialnya juga tinggi. Anak yang kurang mampu bersosialisasi namun mampu mengatur emosi, maka walaupun jaringan sosialnya tidak luas tetapi ia tetap mampu bermain secara konstruktif dan berani bereksplorasi saat bermain sendiri, sedangkan anak yang mampu bersosialisasi namun kurang dapat mengontrol emosi cenderung akan berperilku agresif dan merusak. Adapun anak-anak yang tidak mampu bersosialisasi dan mengontol emosi, cenderung lebih pencemas dan kurang berani bereksplorasi.Perkembangan keterampilan sosial anak juga dipengaruhi oleh kemampuan sosial kognitifnya yaitu keterampilan memproses semua informasi yang ada dalam proses sosial.Kemampuan ini antara lain kemampuan mengenali isyarat sosial, menginterprestasi isyarat sosial dengan cara yang tepat dan bermakna, mengevaluasi konsekuensi dari beberapa kemungkinan respon serta memilih respon (Robinson dan Garber,1995:16).

  Kemampuan sosial anak sudah ada dalam diri anak, yang pertama kali anak akan diperkenalkan secara tidak langsung dengan orang tuanya. Orang tua harus mengajarkan bersosialisasi yang baik terhadap orang di sekitar. Mengajarkan juga harus sembari mempraktekkan di depan anak supaya anak dapat mencontoh sikap orang tua.

  Ada 4 faktor yang berpengaruh pada kemampuan anak bersosialisasi, sebagai berikut:

  1. Adanya kesempatan untuk bergaul dengan orang-orang di sekitarnya dari berbagai usia dan latar belakang.

  2. Adanya minat dan motivasi untuk bergaul.

  3. Adanya bimbingan dan pengajaran dari orang lain, yang biasanya menjadi “model” bagi anak (Novan, 2013:72).

  Pada anak usia 4-6 tahun umumnya sudah memiliki kematangan pada setiap perkembangannya, seolah membuat orang tua atau lingkungannya merasa bangga.Anak pada usia ini mempunyai kemampuan bahasa dan sosial yaitu: 1.

  Menunjukkan minat yang tinggi dalam bermain peran.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR IPA MATERI BENDA DAN SIFATNYA DENGAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING PADA SISWA KELAS III B DI MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 3 133

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGHITUNG PEMBAGIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS III MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Jurusan Pendidikan Gur

0 6 168

MOTIVASI PEMAKAIAN JILBAB (STUDI PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 SALATIGA TAHUN 2015) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 1 185

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL- QUR’AN MELALUI METODE RESITASI PADA PESERTA DIDIK KELAS XII SMK SULTAN FATTAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 0 113

PENGARUH PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL TERHADAP SIKAP KEBERAGAMAAN SISWA KELAS X SMA 3 NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 110

PENGARUH PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL TERHADAP SIKAP KEBERAGAMAAN SISWA KELAS X SMA 3 NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 110

PENGARUH KEHIDUPAN KOS TERHADAP SIKAP KEBERAGAMAAN MAHASISWA IAIN SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 0 118

PEMBELAJARAN AL-QURAN PADA SISWA TUNARUNGU DI SMPLB NEGERI SALATIGA TAHUN PEMBELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 115

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI NILAI TEMPAT MELALUI PERMAINAN KANTONG BILANGAN PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF TINGKIR LOR KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 8 168

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI NILAI TEMPAT MELALUI PERMAINAN KANTONG BILANGAN PADA SISWA KELAS III MI MA’ARIF TINGKIR LOR KOTA SALATIGA TAHUN PELAJARAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

2 35 168