MOTIVASI PEMAKAIAN JILBAB (STUDI PADA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 1 SALATIGA TAHUN 2015) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

  

MOTIVASI PEMAKAIAN JILBAB

(STUDI PADA SISWA KELAS XI

SMK NEGERI 1 SALATIGA TAHUN 2015)

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Islam

OLEH

ASTRI RAHMAWATI

  

NIM: 11111030

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA (IAIN)

SALATIGA

  

DEKLARASI

  Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Astri Rahmawati NIM : 11111030 Jurusan : Pendidikan Agama Islam Judul Skripsi : Motivasi pemakaian jilbab (studi pada siswi kelas XI SMK

  Negeri 1 Salatiga Menyatakan bahwa di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya tulis saya bukan jiplakan karya tulis orang lain, baik sebagian atupun keseluruhan. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skirpsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 07 Desember 2015 Astri Rahmawati

  11111030

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

  َىاَََو َيَََْْؤَُ َلََْ َيَْْزَُْْ ْىَأ ًًََْْأ َكِلََ َّيِهِبُِْب َلََج ْيِه َّيِهَُْلَع َيًُِْْدَُ َيٌُِِْهْؤُوْلا ِءاَسًَِو َكِتاٌََبَو َكِجاَوْسَ ِّلِّ ْلُق ٍُِّبٌَّلا اَهََُّأ اََ

  ًاوُِْحَّر ًارْىُفَغ ُ َّاللَّ

  “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri- isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”(Al-Qur’an surat Al-Ahzab [33] ayat 59)

  PERSEMBAHAN

Dengan mengucapkan rasa syukur kehadirat Allah Swt, karya ini saya persembahkan

kepada:

  Orang tuaku tercinta, “Bapak Achmad Muhasim dan Ibu Musriroh” yang

senantiasa memberikan kasih sayang, dan dukungannya baik secara mental, spiritual

maupun moral.

Kakakku tersayang “Faid Fauzan dan Irfan Fikria” yang selalu memberikan arahan

dan motivasi, serta adikku “Najma Ahista” sebagai sumber inspirasi dalam hidupku

dan semoga kebahagiaan selalu menyertai kalian.

  Almamater yang saya banggakan.

KATA PENGANTAR

  Assalamu’alaikum Wr. Wb Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

  Segala puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat diberikan kemudahan dalam menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut setianya.

  Skripsi ini dibuat untuk memenuhi persyaratan guna untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam Ilmu Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  Dengan selesainya skripsi ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada :

  1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd., selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

  3. Ibu Siti Rukhayati M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI).

  4. Bapak Dr. Imam Sutomo, M.Ag., sebagai dosen pembimbing skripsi yang telah dengan ikhlas mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan waktunya dalam upaya membimbing penulis untuk menyelesaikan tugas ini.

  5. Bapak M. Farid Abdullah, S.PdI., M.Hum., selaku pembimbing akademik.

  6. Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan IAIN Salatiga yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

  7. Bapak dan ibu serta saudara-sadaraku di rumah yang telah mendoakan dan mendukung penulis dalam menyelesaikan studi di IAIN Salatiga dengan penuh kasih sayang dan kesabaran.

  8. Keluarga besar SMK Negeri 1 Salatiga yang telah memberikan penulis tempat dalam mengadakan penelitian, sehingga terselesainya skripsi ini.

  9. Keluarga besar RACANA KUSUMA DILAGA-WORO SRIKANDHI yang telah memberikan tempat untukku menambah teman dan pengalaman.

  10. Seluruh teman-teman dan semua pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penyelesaian skripsi ini Harapan penulis, semoga amal baik dari beliau mendapatkan balasan yang setimpal dan mendapatkan ridho Allah SWT. Akhirnya dengan tulisan ini semoga bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca umumnya.

  Wassalamu’alaikum Wr. Wb

  Salatiga, 07 Desember 2015 Penulis, Astri Rahmawati

  

ABSTRAK

Rahmawati, Astri. 2015. Motivasi Pemakaian Jilbab (studi pada siswa kelas XI

  SMK Negeri 1 Salatiga Tahun 2015) . Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama

  Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Imam Sutomo, M.Ag.

  Kata kunci: motivasi, jilbab

  Sorotan dan pembicaraan terhadap wanita belakang ini muncul lagi di permukaan. Mulai dari aspek kehidupan seks, pergaulan sesama maupun lawan jenis sampai dengan cara berpakaian. Berkaitan dengan pakaian, bagi wanita muslimah tidak lepas dari masalah jilbab. Saat ini semakin banyak orang yang menggunakan jilbab. Al-

  Qur‟an menganjurkan kepada kaum wanita untuk mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh. Akan tetapi belum tentu setiap wanita berjilbab menggunakan jilbab itu karena perintah dari Al- Qur‟an. Terkadang motif mereka berjilbab berbeda. Ada berbagai faktor yang memotivasi seseorang dalam menggunakan jilbab. Ada yang pada awalnya karena disuruh orang tua, dan guru. Ada yang memakai jilbab agar dipandang orang terlihat anggun, cantik. Ada juga yang memakai jilbab karena ikut-ikutan teman yang memakai jilbab. Dan ada pula yang memakai jilbab karena terpaksa dengan aturan-aturan yang berlaku di sekitar, seperti di sekolah misalnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan siswi tentang jilbab dan motivasi memakai jilbab di SMK Negeri 1 Salatiga.

  Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian dilaksanakan dengan tahap persiapan, pelaksanaan, penyelesaian. Subjek penelitian adalah 15 siswi yang memakai jilbab. Teknik pengumpulan data menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan tiga komponen utama yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data.

  Dari hasil penelitian diketahui bahwa pandangan siswi mengenai jilbab dapat dilihat dari beberapa aspek. Mulai dari desain busana muslimah, kontroversi jilbab, hingga problematika lingkungan. Mereka memandang jilbab sebagai pakaian untuk menutup aurat dan kewajiban seorang muslimah serta sebagai identitas seorang muslimah. Motivasi siswi memakai jilbab juga dapat dilihat dalam beberapa aspek diantaranya alasan mereka memakai jilbab, dan dukungan eksternal seperti orang tua, guru, dan saudara. Motivasi siswi SMK Negeri 1 Salatiga memakai jilbab didorong oleh faktor internal seperti mereka memakai jilbab karena keinginan sendiri, dan faktor dari luar seperti otoritas orang tua, guru, dan saudara. Dari kedua faktor di atas, yang paling mendominasi motivasi siswi SMK Negeri 1 Salatiga memakai jilbab awalnya adalah karena otoritas orang tua. Namun seiring berjalannya waktu, mereka menyadari kalau memakai jilbab merupakan kewajiban bagi seorang muslimah.

  

DAFTAR ISI

  JUDUL ........................................................................................................ i LEMBAR BERLOGO.................................................................................. ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................. iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .................................................... v MOTTO DAN PERSEMBAHAN .............................................................. vi KATA PENGANTAR .................................................................................. vii ABSTRAK ................................................................................................... ix DAFTAR ISI ................................................................................................ x DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xii DAFTAR FOTO .......................................................................................... xiii

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang Masalah ...............................................................

  B.

  2 Rumusan Masalah .......................................................................

  C.

  2 Tujuan Penelitian ..........................................................................

  D.

  2 Manfaat Penelitian .......................................................................

  E.

  Penegasan Istilah .......................................................................... 6 F. Metode Penelitian ......................................................................... 8 G.

  20 Sistematika Penulisan ..................................................................

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Jilbab ..........................................................................................

  21 B. Pandangan tentang jilbab ...............................................................

  38 C. Motivasi .........................................................................................

  42 D. Motivasi memakai jilbab................................................................ 46

  BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Gambaran Umum SMK Negeri 1 Salatiga ....................................

  51 B. Hasil Penelitian ..............................................................................

  57 BAB IV PEMBAHASAN A.

  Pandangan Siswa SMK Negeri 1Salatiga Tentang Jilbab .............

  87 B. Motivasi Siswi SMK Negeri 1 Salatiga Memakai Jilbab ..............

  94 BAB V PENUTUP A.

  Kesimpulan ....................................................................................

  105 B. Saran-Saran ....................................................................................

  107 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Daftar SKK 2. Riwayat Hidup Penulis 3. Surat Tugas Pembimbing Skripsi 4. Surat Permohonan Izin Melakukan Penelitian 5. Surat Keterangan Melakukan Penelitian 6. Lembar Konsultasi 7. Daftar Pertanyaan 8. Deskripsi Wawancara

DAFTAR FOTO

  Foto 1. Wawancara dengan siswi kelas XI AP2 Foto 2. Wawancara dengan siswi kelas PM2 Foto 3. Wawancara dengan siswi kelas AK1 Foto 4. Wawancara denga siswi kelas AP3

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sorotan dan pembicaraan terhadap wanita belakang ini muncul lagi di

  permukaan. Mulai dari aspek kehidupan seks, pergaulan sesama maupun lawan jenis sampai dengan cara berpakaian dan lain sebagainya. Islam sebagai agama

  Rahmatan lil’alamin tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan

  Tuhannya, akan tetapi juga mengatur hubungan manusia dengan sesamanya bahkan dengan makhluk lain. Islam juga mengatur seluruh aspek kehidupan diantaranya makan, kesehatan, dan berpakaian. Berkaitan dengan pakaian, bagi wanita muslimah tidak lepas dari pembahasan masalah jilbab.

  Dalam Islam di antara kontrol yang paling ideal dalam menanggulangi dan menekan tindakan-tindakan yang menyudutkan kaum wanita adalah jilbab. Karena jilbab akan menjauhkan wanita dari fitnah serta mengontrol setiap tindak tanduknya. Menurut para ahli tafsir sepakat bahwa jilbab mempunyai arti pakaian yang longgar serta menutupi kepala dan dada (Husein, 2008: 86).

  Dalam Al- Qur‟an Surat Al-Ahzab [33] ayat 59 Allah berfirman:

  اَهََُّأ اََ َيًُِْْدَُ َيٌُِِْهْؤُوْلا ِءاَسًَِو َكِتاٌََبَو َكِجاَوْسَ ِّلِّ ْلُق ٍُِّبٌَّلا

ُ َّاللَّ َىاَََو َيَََْْؤَُ َلََْ َيَْْزَُْْ ْىَأ ًًََْْأ َكِلََ َّيِهِبُِْب َلََج ْيِه َّيِهَُْلَع

ًاوُِْحَّر ًارْىُفَغ

  “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

  ” Penafsiran ayat di atas adalah sebelum turunnya ayat tersebut cara berpakaian wanita merdeka atau budak yang baik-baik atau yang kurang sopan hampir bisa dikatakan sama. Untuk menghindari gangguan dari lelaki yang usil serta untuk menambah kehormatan wanita muslimah ayat di atas turun menyatakan: hai Nabi Muhammad katakanlah pada istri-istrimu, anak- anak perempuanmu dan wanita-wanita keluarga orang-orang mukmin agar mereka mengulurkan atas diri mereka yakni ke seluruh tubuh mereka. Yang demikian itu menjadikan mereka lebih mudah dikenal sebagai wanita-wanita terhormat atau sebagai wanita muslimah dan sebagai wanita yang merdeka sehingga tidak diganggu oleh lelaki usil.

  Dalam Al- Qur‟an menjelaskan bahkan menganjurkan kepada kaum wanita untuk mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh. Akan tetapi belum tentu setiap wanita berjilbab menggunakan jilbab itu karena perintah dari Al- Qur‟an. Terkadang motif mereka berjilbab berbeda. Ada yang pada awalnya karena disuruh orang tua, guru, dan lain-lain.

  Motif adalah daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi adalah kondisi-kondisi atau keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan kepada manusia bertingkah laku untuk mencapai tujuan. Berawal dari kata motif itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif (Sardiman, 1994: 73).

  Pengertian motivasi tersebut apabila dikaitkan dengan pemakaian jilbab berarti hal-hal yang mendorong seorang wanita untuk memakai jilbab.

  Sehubungan dengan hal tersebut maka hal-hal yang mendorong memakai jilbab dapat dibagi menjadi dua, yaitu intern dan ekstern, yakni faktor yang berasal dari dalam diri manusia dan faktor yang berasal dari luar diri manusia.

  Fenomena saat ini wanita yang memakai jilbab, dari siswa, mahasiswa, wanita karir, bahkan ibu rumah tangga, mereka telah banyak memakai jilbab karena jilbab di masa sekarang ini memang telah memasyarakat. Ada beberapa faktor yang memotivasi seseorang dalam cantik, dan baik. Ada juga yang memakai jilbab karena ikut-ikutan teman yang memakai jilbab. Dan ada pula yang memakai jilbab karena terpaksa dengan aturan-aturan yang berlaku di sekitar, seperti di sekolah misalnya. Jadi pada dasarnya seseorang memakai jilbab tergantung pada niatnya.

  Banyaknya siswa yang memakai jilbab juga saya temukan di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 1 Salatiga (SMK Negeri 1 Salatiga). SMK Negeri

  1 Salatiga adalah sekolah umum yang siswanya mayoritas muslim, namun ada juga yang non muslim. Karena hal tersebut, tidak ada peraturan yang mewajibkan seluruh siswa yang menggunakan jilbab. Para guru PAI di SMK Negeri 1 Salatiga membuat peraturan untuk siswanya memakai jilbab pada saat pelajaran PAI. Dengan kebiasaan setiap pelajaran PAI memakai jilbab, ada sebagian siswi yang sadar untuk menyesuaikan diri dengan setiap hari memakai jilbab. Pada saat ini, siswi SMK Negeri 1 Salatiga sudah banyak yang memakai jilbab bukan hanya pada saat pelajaran PAI berlangsung, tetapi juga dalam keseharian mereka di sekolah.

  Dari pemaparan di atas, penulis tertarik untuk mengkaji secara mendalam mengenai alasan dan motivasi siswi memakai jilbab. Dan penelitian tersebut tertuang pada skripsi yang berjudul

  Motivasi Pemakaian Jilbab (Studi pada Siswa Kelas XI SMK Negeri 1 Salatiga Tahun 2015).

  

B. Rumusan Masalah

  Untuk membatasi pembahasan skripsi ini, maka akan dibuat rumusan masalah sebagai berikut:

  1. Bagaimana pandangan siswi SMK Negeri 1 Salatiga tentang jilbab? 2.

  Apa motivasi siswi SMK Negeri 1 Salatiga memakai jilbab? C.

   Tujuan Penelitian

  Berdasarkan rumusan masalah dan alasan pemilihan judul di atas, maka skripsi ini memiliki tujuan penelitian antara lain:

  1. Untuk mengetahui pandangan siswi SMK Negeri 1 Salatiga tentang jilbab.

  2. Untuk mengetahui motivasi siswi SMK Negeri 1 Salatiga memakai jilbab.

D. Manfaat Penelitian

  Adapun manfaat yang bisa diambil dari penelitian di atas adalah sebagai berikut:

1. Aspek teoretis

  Untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan tentang jilbab sebagai kajian hukum Islam dan sebagai sumbangsih dari peneliti yang merupakan wujud aktualisasi peran mahasiswa dalam pengabdiannya terhadap lembaga pendidikan.

2. Aspek praktis a.

  Manfaat bagi dinas pendidikan: bisa dijadikan bahan evaluasi atau pengembangan kurikulum (pendidikan karakter).

  b.

  Manfaat bagi sekolah: memberikan kontribusi dalam meningkatkan motivasi siswa SMK Negeri 1 Salatiga memakai jilbab.

  c.

  Manfaat bagi orang tua: sebagai bahan referensi orang tua untuk menanamkan kesadaran kewajiban berjilbab bagi anaknya.

  d.

  Manfaat bagi peneliti: mengembangkan kemampuan berpikir penulis melalui karya ilmiah dan sebagai penerapan dari berbagai teori khususnya mengenai motivasi berjilbab.

  e.

  Manfaat bagi peserta didik: sebagai sarana melatih ketaatan, kedisiplinan, dan tanggungjawab sebagai umat muslim.

E. Penegasan Istilah 1. Pengertian Jilbab

  Menurut Imam Al-Qurtubi dalam Badriyah (2004: 9), jilbab adalah pakaian yang menutupi seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan.

  Ada juga yang berpendapat bahwa jilbab adalah baju jubah atau pakaian longgar bagi perempuan yang menutupi seluruh anggta tubuh atau aurat perempuan (Badriyah, 2004: 9).

  Dari pernyataan di atas sudah jelas bahwa jilbab adalah pakaian yang menutupi aurat seorang wanita. Jadi wanita wajib memakai jilbab, karena kepala juga termasuk aurat wanita.

  2. Pengertian Motivasi

  Motif adalah daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motivasi adalah kondisi-kondisi atau keadaan yang mengaktifkan atau memberi dorongan kepada manusia bertingkah laku untuk mencapai tujuan. Berawal dari kata motif itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif (Sardiman, 1994: 73).

  Seseorang dalam melakukan sesuatu senantiasa didasari oleh adanya motif. Dengan motif, akan menjadi penggerak seseorang untuk aktif mencapai tujuan yang ingin dicapainya. Mustahil seseorang akan melakukan sesuatu tanpa adanya motif, sekecil apapun motif tersebut.

  3. Motivasi Berjilbab

  Pengertian motivasi di atas apabila dikaitkan dengan pemakaian jilbab berarti hal-hal yang mendorong seorang wanita untuk memakai jilbab.

  Beberapa pengertian dan pendapat berbagai ahli dapat disimpulkan bahwa motivasi memakai jilbab disini adalah keseluruhan dorongan, keinginan, kebutuhan, dan daya yang sejenis yang mengarahkan perilaku yang baik didalam memotivasi seseorang untuk memakai jilbab. Pada kenyataannya akan membangun tingkah laku dan menjadikan moral yang baik. Dapat pula menjaga kehormatan dan harga diri seorang wanita.

F. Metode Penelitian 1. Pendekatan Penelitian dan Jenis Penelitian

  Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian lapangan (field

  research ) yaitu dengan melakukan penelitian terhadap objek yang diteliti

  untuk mendapatkan data yang benar dan terpercaya tentang motivasi pemakaian jilbab (studi pada siswa kelas XI SMK Negeri 1 Salatiga).

  Penelitian ini bersifat kualitatif, maksudnya adalah prosedur data penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang yang perilakunya diamati. Penelitian ini dapat dikatakan penelitian yang bersifat deskriptif kualitatif maksudnya penulis menganalisis dan menggambarkan penelitian secara objektif dan detail untuk mendapatkan hasil yang akurat (Margono, 1997:36).

2. Kehadiran Peneliti

  Dalam penelitian kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat pengumpul data utama. Kedudukan peneliti dalam penelitian kualitatif cukup rumit, ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana, pengumpulan data, análisis, penafsir data, dan pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya (Moleong, 2009: 168).

  Kehadiran peneliti di lapangan merupakan hal yang sangat penting, prinsipnya pendekatan kualitatif sangat diperlukan kehadiran peneliti untuk melihat dan mengamati SMK Negeri 1 Salatiga.

  3. Lokasi Penelitian

  Salatiga mempunyai delapanbelas SMK negeri dan swasta. SMK negeri dan swasta di salatiga meliputi: SMK Al Falah, SMK Diponegoro, SMK Issuda Tingkir, SMK Kristen, SMK Kristen TI, SMK Muhammadiyah, SMK N I Salatiga, SMK N 2 Salatiga, SMK N 3 Salatiga, SMK Pancasila, SMK Pelita, SMK PGRI 1, SMK PGRI 2, SMK PGRI 3, SMK Plus Al-Madinah, SMK Saraswati, SMK Sultan Fatah, dan SMK Dharma Lestari

  Peneliti mengambil lokasi penelitian di SMK Negeri 1 Salatiga yang beralamat di Jl. Nakula Sadewa. No.3, Dukuh, Sidomukti, Salatiga.

  Penulis tertarik sekali untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut untuk mengetahui tentang motivasi siswa memakai jilbab di sekolah.

  Meskipun sekolah ini merupakan sekolah umum akan tetapi banyak sekali para siswinya yang memakai jilbab.

  4. Sumber Data

  Sumber data adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Jadi sumber data itu menunjukkan asal informasi. Data itu harus diperoleh dari sumber data yang tepat. Jika sumber data itu tidak tepat, maka mengakibatkan data yang terkumpul menjadi tidak relevan dengan masalah yang diteliti. Adapun sumber data yang dimanfaatkan dalam penelitian ini ada dua yaitu: a.

  Sumber data primer Sumber data primer adalah sumber data yang diperoleh secara langsung dari lapangan (Nazir, 2005: 50). Data primer merupakan sumber-sumber dasar yang merupakan buku atau saksi utama dari kejadian yang lain. Jadi data primer ini diperoleh secara langsung melalui pengamatan di lapangan. Dalam hal ini yang menjadi sumber data primer adalah: 15 siswi SMK Negeri 1 Salatiga yang berjilbab.

  b.

  Sumber data Sekunder Sumber data sekunder adalah sumber dari bahan bacaan.

  Maksudnya data yang digunakan untuk melengkapi data primer yang tidak diperoleh secara langsung dari kegiatan lapangan. Data ini berupa gambaran umum tentang obyek penelitian yakni tentang latar belakang obyek penelitian.

5. Prosedur Pengumpulan Data a. Metode Observasi

  Observasi adalah satu proses pengamatan dan pencatatan secara sistematis, logis, objektif, dan rasional mengenai berbagai macam fenomena, baik dalam situasi sebenarnya maupun dalam situasi buatan untuk mencapai tujuan tertentu (Arifin, 2011: 153).

  Metode observasi merupakan metode pengumpulan data yang menggunakan panca indera disertai dengan pencatatan secara terperinci terhadap obyek penelitian. Metode ini penulis gunakan untuk mengamati lingkungan sekolah dan siswi-siswi yang berjilbab.

  b. Metode Wawancara

  Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara lisan antara dua orang atau lebih secara face to face (Sutrisno,1987 206). Teknik ini digunakan untuk pengumpulan data tentang motivasi siswa memakai jilbab di sekolah SMK Negeri 1 Salatiga).

  Teknik pengumpulan data melalui wawancara dilakukan terstruktur, terbuka, dan langsung kepada siswi SMK Negeri 1 Salatiga. Terstruktur artinya peneliti menggunakan pedoman wawancara yang sudah disusun sesuai dengan rancangan teori yang ada. Terbuka artinya informan dapat memberikan penjelasan sesuai dengan situasi dan kondisi yang dimiliki. Langsung artinya peneliti melakukan wawancara secara langsung dengan informan.

  c. Metode Dokumentasi

  Metode dokumentasi adalah metode pengumpulan data dengan cara mencari data mengenai hal-hal atau fariabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, prasasti, notulen rapat, agenda, dan

  Metode dokumentasi ini digunakan untuk pengumpulan data seperti foto-foto, video wawancara yang sedang berlangsung di SMK Negeri 1 Salatiga. Serta berkenaan dengan catatan-catatan seperti daftar siswi, profil sekolah, sejarah berdirinya sekolah.

6. Analisis Data

  Menurut Bodgan dalam Moleong (2009: 248) analisis data kualitatif merupakan upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasi data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensinya, mencari dan menemukan apa yang penting dan apa saja yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.

  Analisis data dilakukan dengan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesis, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain (Sugiyono, 2011: 335).

  Proses pengumpulan data dan analisis data pada praktiknya tidak mutlak dipisahkan. Kegiatan itu kadang-kadang berjalan secara serempak, artinya hasil pengumpulan data kemudian ditindaklanjuti dengan sejak dan setelah proses pengumpulan data. Proses analisis data dalam penelitian ini mengandung tiga komponen utama yaitu: reduksi data, penyajian data, verifikasi (menarik kesimpulan).

  a.

  Reduksi data Menurut Matthew (1992: 16) reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan mengorganisasikan data dengan cara sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi.

  Maka dalam penelitian ini data yang diperoleh dari informan kunci yakni, beberapa siswa yang berjilbab, disusun secara sistematis agar memperoleh gambaran yang sesuai dengan tujuan penelitian.

  b.

  Penyajian data Dalam hal ini Matthew (1992: 17) membatasi suatu penyajian sebagai sekumpulan informan tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan mengambil tindakan.

  Jadi data yang sudah direduksi dan diklasifikasikan berdasarkan kelompok masalah yang diteliti, sehingga memungkinkan adanya penarikan kesimpulan atau verifikasi. Data yang sudah disusun secara sistematis pada tahapan reduksi data, kemudian dikelompokkan berdasarkan pokok permasalahannya hingga peneliti dapat mengambil kesimpulan terhadap motivasi siswa memakai jilbab di sekolah (studi kasus di SMK Negeri 1 Salatiga).

  c.

  Verifikasi Menurut Matthew (1992: 19), verivikasi adalah suatu tinjauan ulang pada catatan-caatan lapangan atau peninjauan kembali atau juga upaya-upaya luas untuk menempatkan salinan suatu temuan dalam seperangkat data yang lain.

  Jadi, makna-makna yang muncul dari data harus diuji kebenarannya, kekokohannya, dan kecocokannya yakni yang merupakan validitasnya. Peneliti pada tahap ini mencoba menraik kesimpulan berdasarkan tema untuk menemukan makna dari data yang dikumpulkan. Kesimpulan terus diverifikasi selama penelitian berlangsung hingga mencapai kesimpulan yang lebih mendalam.

  Ketiga komponen analisa tersebut terlibat dalam proses saling berkaitan sehingga menentukan hasil akhir dari penelitian data yang disajikan secara sistematis berdasarkan tema-tema yang dirumuskan. Kesimpulan yang ditarik melalui wawancara, dan observasi.

7. Pengecekan Keabsahan Data

  Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji credibility, (Sugiyono, 2011: 366).

  transferability, dependability dan confirmability a.

  Uji Kredibilitas

  Dalam uji kredibilitas atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian kualitatif antara lain dilakukan dengan perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan dalam penelitian, tringulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus negatif, dan member

  check (Sugiyono, 2011: 368).

  1) Perpanjangan Pengamatan

  Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan, melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan nara sumber yang pernah ditemui maupun yang baru. Dengan perpanjangan pengamatan ini, peneliti mengecek kembali apakah data yang diberikan selama ini merupakan data yang sudah benar atau tidak. 2)

  Meningkatkan Ketekunan Meningkatkan ketekunan data berarti melakukan pengamatan secara lebih cermat dan berkesinambungan. Sebagai bekal peneliti untuk meningkatkan ketekunan data adalah dengan cara membaca berbagai referensi buku maupun hasil penelitian atau dokumentasi-dokumentasi yang terkait dengan temuan yang diteliti.

  3) Triangulasi

  Triangulasi terbagi menjadi tiga yaitu triangulasi sumber, teknik, dan waktu. Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas melalui beberapa sumber. Untuk menguji kredibiltas data tentang motivasi siswi memakai jilbab, maka pengumpulan dan pengujian data yang telah diperoleh dapat dilakukan ke peserta didik. Triangulasi Teknik dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Misalnya data diperoleh dengan wawancara, lalu dicek dengan observasi, atau dokumentasi. Triangulasi Waktu dipilih waktu yang tepat dalam pengumpulan data, sehingga memberikan data yang lebih valid. 4)

  Analisis Kasus Negatif Melakukan kasus negatif berarti peneliti mencari data yang beda bahkan bertentangan dengan data yang ditemukan. Bila tidak ada lagi data yang berbeda atau bertentangan dengan temuan, berarti data yang ditemukan sudah dapat dipercaya.

  5) Member Check

  Member check merupakan proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan member check adalah untuk mengetahui seberapa jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Pelaksanaan member check dapat dilakukan setelah pengumpulan data selesai atau setelah membuat suatu temuan, atau kesimpulan. b.

  Uji Transferability Supaya orang lain dapat memahami hasil penelitian kualitatif sehingga ada kemungkinan untuk menerapkan hasil penelitian tersebut, maka peneliti dalam membuat laporannya harus memberikan urian yang rinci, jelas, sistematis, dan dapat dipercaya.

  c.

  Uji Dependability Dalam penellitian kualitatif, uji dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap keseluruhan proses penelitian.

  Caranya dilakukan oleh auditor yang independen atau pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam melakukan penelitian.

  d.

  Uji Konfimability Uji Konfimability berarti menguji hasil penelitian, dikaitkan dengan proses yang dilakukan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar konfirmability.

8. Tahap-tahap Penelitian

  Penelitian kualitatif dibagi menjadi tiga tahap, yaitu: tahap pra- lapangan, tahap pekerjaan lapangan, dan tahap penyelesaian (Moleong, 2009: 127).

  Tahap-tahap penelitian tentang motivasi siswa memakai jilbab (studi a.

  Tahap Pra-Lapangan Peneliti melakukan observasi pendahuluan untuk memperoleh gambaran umum tentang motivasi siswa memakai jilbab di sekolah untuk dijadikan rumusan permasalahan yang akan diteliti. Observasi tersebut berguna sebagai bahan acuan dalam pembuatan proposal skripsi. Sebelum melakukan penelitian maka terlebih dahulu peneliti membuat rancangan penelitian agar penelitian yang dilakukan lebih terarah, selain itu peneliti juga membuat pertanyaan-pertanyaan sebagai pedoman wawancara yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti dan dicari jawabannya atau pemecahannya sehingga data yang diperoleh lebih sistematis. Dalam tahap ini ada satu pertimbangan yang perlu diperhatikan yaitu etika penelitian.

  Untuk memperlancar pada waktu penelitian maka peneliti harus mengurus surat ijin penelitian dari Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FTIK) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

  b.

  Tahap Pekerjaan Lapangan Tahap pekerjaan lapangan merupakan kegiatan inti dari suatu penelitian, karena pada tahap pelaksanaan ini peneliti mencari dan mengumpulkan data yang diperlukan. Tahap pelaksanaan penelitian ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sebagai berikut:

  1) Peneliti melakukan observasi kembali sebagai tindak lanjut dari observasi terdahulu, dan mencari data-data yang diperlukan dari data dokumen yang terdapat di SMK Negeri 1 Salatiga.

  2) Peneliti melakukan wawancara kepada beberapa siswi yang memakai jilbab untuk mendapatkan data informasi tentang motivasi siswi memakai jilbab di sekolah.

  3) Peneliti melakukan pengecekan kembali terhadap data yang sudah diperoleh agar dapat diketahui hal-hal yang masih belum terungkap.

  4) Peneliti melakukan perpanjangan penelitian guna melengkapi data yang kurang hingga memenuhi target, sehingga data yang diperoleh lebih valid.

  c.

  Tahap Penyelesaian Tahap penyelesaian merupakan tahap yang paling akhir dari sebuah penelitian. Pada tahap ini, peneliti menyusun data dan menganalisis kemudian disimpulkan sehingga mendapatkan laporan penelitian yang berbentuk karya ilmiah dengan mengacu pada peraturan penulisan skripsi dan tugas akhir yang berlaku di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga.

G. Sistematika Penulisan Skripsi

  Sistematika untuk memperjelas gambaran umum tentang skripsi ini yang terdiri dari tiga bagian yaitu bagian awal, bagian inti, dan bagian akhir.

  Bagian awal berisikan halaman sampul, lembar berlogo, halaman judul, lembar persetujuan, dan lain-lain. Sedangkan bagian inti berisi tentang:

  BAB I: PENDAHULUAN Berisikan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, dan dasar- dasar pokok masalah penelitian. BAB II: KAJIAN PUSTAKA Pembahasan tentang landasan teori tentang jilbab dan motivasi memakai jilbab. BAB III: PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN Berisikan tentang gambaran umum lokasi dan subjek penelitian yaitu sejarah berdirinya SMK Negeri 1 Salatiga, visi misi SMK Negeri 1 Salatiga, serta data hasil penelitian.

  BAB IV: PEMBAHASAN Berisikan tentang analisis deskriptif, pengujian hipotesis, pembahasan hasil penelitian. BAB V: PENUTUP Berisikan tentang kesimpulan dan saran.

  BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Jilbab 1. Pengertian jilbab Yang dimaksud dengan jilbab adalah (sesuatu kain) yang menutupi

  kepala dan badan, di atas pakaian luar, yang menutup seluruh kepala, badan, dan wajah wanita. Sementara yang hanya menutupi kepala disebut khimar. Maka hendaknya wanita memakai jilbab yang menutupi kepala, wajah dan seluruh badannya, di atas pakaian luarnya (Muhammad dkk.

  2001: 4).

  Menurut bahasa, jilbab berasal dari bahasa Arab, yaitu berasal dari kata jalaba yang artinya menarik, maka badan seorang wanita menarik pandangan dan perhatian umum maka hendaklah ditutup (Fachruddin, 1984: 24). Menurut Muhammad (2014: 19-20) jilbab berasal dari kata jalbaba yang bermakna menutupi, menghalangi, menyembunyikan.

  Sedangkan kata jilbab berarti pakaian atau penutup. Sedangkan menurut istilah, jilbab berarti baju kurung, yakni pakaian yang menutupi seluruh tubuh. Menurut Al-Laits dalam Muhammad (2014: 20) jilbab adalah pakaian yang lebih besar dari kerudung yang menutupi kepala akan tetapi lebih kecil dari mantel, dan jilbab itu harus menutupi wanita dari kepala hingga dada. Menurut Imam Al-Qurtubi jilbab adalah pakaian yang

  2014: 9). Kitab Al-Qamus menyatakan jilbab sebagai pakaian luar yang lebar, sekaligus kerudung yang biasa dipakai kaum wanita untuk menutupi pakaian (dalam). Al-Hafiz dan Ibnu Hazm mengartikan jilbab sebagai pakaian yang menutupi seluruh tubuh (kecuali yang diperbolehkan tampak). Jadi mereka sepakat bahwa jilbab mempunyai arti pakaian yang luas serta lnggar yang menutupi kepala dan dada (Shahab, 2013: 70-71).

  Dan dijelaskan pula dalam Al-Q ur‟an surat Al-Ahzab [33] ayat 59:

  

َيًُِْْدَُ َيٌُِِْهْؤُوْلا ِءاَسًَِو َكِتاٌََبَو َكِجاَوْسَ ِّلِّ ْلُق ٍُِّبٌَّلا اَهََُّأ اََ

َيَََْْؤَُ َلََْ َيَْْزَُْْ ْىَأ ًًََْْأ َكِلََ َّيِهِبُِْب َلََج ْيِه َّيِهَُْلَع ًاوُِْحَّر ًارْىُفَغ َُّاللَّ َىاَََو

  “Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka". Yang demikian itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Para ulama sepakat bahwa ayat tersebut merespon tradisi perempuan Arab ketika itu yang terbiasa bersenang ria. Mereka membiarkan muka mereka terbuka seperti layaknya budak perempuan, mereka juga membuang hajat di padang pasir terbuka karena belum ada toilet. Para perempuan beriman juga ikut-ikutan seperti umumnya perempuan Arab tersebut. Kemudian, mereka diganggu oleh kelompok laki-laki yang mengira mereka adalah perempuan dari kalangan bawah. Mereka lalu mengadukan kepada Nabi tentang hal tersebut. Lalu turunlah ayat tersebut untuk menyuruh pada istri Nabi, anak perempuannya, dan perempuan beriman agar memanjangkan gaun mereka untuk menutupi sekujur tubuh.

  Dengan demikian dari berbagai pendapat di atas, setidaknya dapat dsimpulkan makna jilbab tersebut. Jilbab berarti kain panjang, longgar, tidak tipis yang digunakan untuk menutup seluruh tubuh perempuan, kecuali muka dan telapak tangan. Pemakaian jilbab merupakan pelaksanaan perintah Allah SWT dan ketaatan pada Rasulullah. Kemudian akan bermanfaat bagi pemakainya, sebab dengan melaksanakan perintah berjilbab berarti seorang muslim telah beribadah kepada Allah SWT.

  Sejak dulu hingga kini, kaum wanita selalu menjadi sorotan dan pembicaraan hangat dan senantiasa aktual dalam sejarah manusia, hampir setiap hari media masa menyajikan berbagai berita tentang perlakuan terhadap perempuan, baik yang perlakuan positif maupun perlakuan terjadinya pemerkosaan, pelecehan seksual dan hal-hal yang begitu menyudutkan kaum wanita. Fenomena semacam ini sangatlah merisaukan mengingat negara kita adalah negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam.

  Di kalangan bangsa Arab sebelum Islam, maksud pemakaian jilbab berbeda-beda. Tetapi pada umumnya perempuan yang berjilbab dipandang sebagai perempuan yang merdeka, sehingga mereka tidak akan diganggu atau diikuti oleh laki-laki yang mempunyai keinginan jahat.

  Pada masa itu, bangsa Arab menganggap bahwa perempuan yang tidak mengenakan jilbab adalah perempuan budak atau perempuan bermartabat rendah, sehingga mudah dihina atau dipermalukan tidak senonoh oleh kaum laki-laki. Dengan berjilbab, orang menjadi tahu bahwa perempuan itu adalah perempuan suci dan sopan, yang tidak dapat diperlakukan semena-mena. Selain itu, pemakaian jilbab juga dimaksudkan untuk melindungi badan dari teriknya matahari maupun debu padang pasir.

  Bahan yang dipergunakan untuk membuat jilbab biasanya disesuaikan dengan iklim daerah, status sosial, dan tingkat kemampuan si pemakai.

  Jilbab ketika itu biasanya dibuat dari bahan wol, kain katun, dan sutera. Ada yang tebal menutupi badan dan dada, ada pula yang tipis tembus pandang. Tetapi setelah kedatangan Islam, sesuai Syariat, jilbab untuk perempuan dibuat dari bahan yang dapat menutupi aurat.

  Dewasa ini persepsi dan apresiasi mode busana di kalangan perempuan Islam terbagi dua kelompok. Kelompok pertama adalah kelompok perempuan yang selalu mengikuti derap mode busana tanpa menghiraukan norma Islam dalam hal menutup aurat. Kelompok kedua adalah kelompok yang kurang begitu peduli dengan perkembangan mode busana, karena ingin tetap menutup aurat dan berpendapat bahwa mode memiliki konotasi jahili sehingga bertentangan dengan norma agama.

  Yang pertama, karena yang dijadikan standar mode busana muslimah itu adalah baju kurung, kain sarung, dan kerudung seperti pakaian pelajar- pelajar pesantren tradisional, lantas mereka beranggapan bahwa busana muslimah itu out of date, kampungan, ketinggalan zaman, serta tidak praktis. Sebaliknya, karena mode busana yang berkembang selama ini senantiasa tidak mengindahkan norma-norma agama, maka kelompok ketiga yang menghapus garis pemisah ini. Agar kedua kelompok tersebut bergabung menjadi kelompok yang dinamis dalam mengembangkan mode, namun senantiasa memperhatikan kaidah-kaidah Islamiyah dalam hal menutup aurat.

  Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa jilbab adalah pakaian wanita yang longgar yang dapat menutup kepala, dada, dan muka. Akan tetapi jika makna jilbab dalam konteks ke Indonesiaan, maka pemahaman terhadap jilbab adalah sebagian dari unsur busana seseorang wanita yang biasa dikenakan untuk menutupi bagian kepala dengan bentuk dan pola tertentu.

2. Ayat-ayat tentang Jilbab a. Perintah menutup aurat

  Kalau manusia tahu arti “aurat” pasti ia akan menjaganya dengan seluruh tenaga dan akan melindunginya dari mata-mata musuh dan lawan. Maka yang penting ialah mengetahui arti dari sesuatu sehingga bisa menilainya. Islam me nghargai “kewanitaan” yang sudah diinjak-injak oleh manusia semenjak masa jahiliyah dan sebelumnya.

  Qu r‟an memberi kedudukan spesial bagi wanita, maka didapatkan lebih dari sepuluh surat didalam Q ur‟an yang menyinggung soal wanita (Fachruddin, 1984: 29). Dalam Al-Q ur‟an surat Al-A‟raf [7] ayat 26 dijelaskan:

  

اًشَِْرَو ْنُكِتاَءْىَس ٌِْراَىَُ اًساَبِل ْنُكَُْلَع اٌَْلَشًَأ ْدَق َمَْآ ٌٍَِب اََ

َىْوُزَََّّذََ ْنُهَّلََْل ِ ّاللَّ ِثاََآ ْيِه َكِلََ ٌزَُْخ َكِلََ َيَىْقَّتلا ُصاَبِلَو

  “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” Ayat di atas menjelaskan beberapa fungsi pakaian diantaranya untuk menutup aurat dan berfungsi sebagai perhiasan.

b. Perintah untuk mengulurkan jilbab

  Ubaidillah Al-Halabi menafsirkan ayat di atas bahwa mengulurkan jilbab adalah menutup seluruh tubuh kecuali yang diperbolehkan tampak dengan jilbab. Supaya mereka lebih mudah dikenal sehingga mereka tidak diganggu. Ayat tersebut juga mewajibkan wanita agar menjaga wibawa dan kesuciannya dalam pergaulan dan perjalanan di tengah kaum lelaki (Shahab, 2013:72-73).

  Dalam surat Al-Ahzab [33] ayat 59 lebih menekankan kepada wanita muslim untuk mengulurkan jilbabnya ke dada. Selain itu ayat tersebut dapat dipahami bahwa fungsi jilbab selain untuk menutup aurat juga berfungsi sebagai identitas, maksudnya agar wanita muslim mudah dikenal. Hal ini untuk membedakan antara wanita yang muslim dan non muslim. Dan agar mereka terhindar dari godaan para lelaki.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN INTENSITAS PELAKSANAAN PENDIDIKAN ISLAM DENGAN PENGHAYATAN KEAGAMAAN SISWA KELAS XII SMK NU UNGARAN TAHUN PELAJARAN 20132014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

0 0 101

FUNGSI MANAJEMEN PADA KOMPETENSI PEDAGOGI BAGI GURU MTs NU SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Agama Islam

0 0 132

PROGRAM PENGEMBANGAN MULTIPLE INTELLIGENCE PADA SISWA KELAS IV SD MUHAMMADIYAH (PLUS) KOTA SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 2 161

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SISWA TUNARUNGU DI SMPLB WANTU WIRAWAN SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 187

PERSEPSI HIJABERS TENTANG PENDIDIKAN KARAKTER DI KOMUNITAS HIJABERS KOTA SALATIGA TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 132

KEHIDUPAN SOSIAL KEAGAMAAN KARYAWAN PABRIK (Studi Kasus Masyarakat Muslim Di UPT RUSUNAWA Cabean SALATIGA Tahun 2015) SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 92

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MEMBACA ALQUR’AN MELALUI METODE YANBUA PADA SISWA KELAS VII DI SMP NEGERI 3 SALATIGA TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 132

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA SISWA PENYANDANG AUTIS DI SMPLB NEGERI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20132014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 3 127

PENGARUH PENGHASILAN ORANG TUA TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP ISLAM DHARMA LESTARI PULUTAN SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20152016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 104

MANAJEMEN PEMBINAAN AKHLAK PADA SISWA DI SMK KARYA NUGRAHA BOYOLALI TAHUN 2015 SKRIPSI Disusun untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 131