PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGHITUNG PEMBAGIAN MELALUI METODE JARIMATIKA PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS III MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 Jurusan Pendidikan Gur
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGHITUNG
PEMBAGIAN MELALUI METODE JARIMATIKA
PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA
KELAS III MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
(PGMI)
Oleh:
SITI RATNASARI
NIM 11510041
JURUSAN TARBIYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2014
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGHITUNG
PEMBAGIAN MELALUI METODE JARIMATIKA
PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA
KELAS III MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
(PGMI)
Oleh:
SITI RATNASARI
NIM 11510041
JURUSAN TARBIYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2014
MOTTO
Artinya: “Barangsiapa membawa amal yang baik, Maka baginya (pahala)
sepuluh kali lipat amalnya; dan Barangsiapa yang membawa perbuatan jahat
Maka Dia tidak diberi pembalasan melainkan seimbang dengan kejahatannya,
sedang mereka sedikitpun tidak dianiaya (dirugikan).” (Q.S. Al-An’am : 160)
“Segala kebaikanmu akan memudahkanmu”
Maka berbuat baiklah sampai kapanpun dan dimanapun kamu berpijak. Sampai kamu tiada.
Meskipun terkadang balasannya tidak sesuai yang diharapkan maka tetap teguhkanlah kebaikanmu.
Berusahalah membuat orang disekelilingmu untuk tertawa. Tetapi ingat! Untuk membuat mereka tertawa maka kamu juga harus tertawa. Karena hanya kayu yang terbakar yang bisa membuat kayu lainya menjadi terbakar pula.
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan kepada : 1.
Kedua orang tua saya, Bapak Suradi dan Ibu Rukinah.
2. Kepada adik saya Hasan Mahmud, meskipun sudah tiada.
3. Kepada semua keluarga dari nenek saya, Mbah Tapiyem (Mbah Kasti).
4. terimakasih telah
Dosen Pembimbing Bapak Dr. Winarno, S.Si., M.Pd membimbing skripsi ini sampai selesai.
5. Almamater Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga 6.
MI Ma’arif Mangunsari Salatiga terutama wali kelas IIIB dan semua siswa kelas IIIB yang telah membantu penelitian ini dalam rangka penyelesaian skripsi.
7. Teman-teman PGMI angkatan 2010 yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, dan terutama PGMI kelas B.
8. Teman- teman kontrakan (Fitri Nur’aini, Wahyu Istiqomah, Ummi Harlita, Hermiya Arita A, Dwi Vitrotul I, Dwi Astuti, Mbak Unik Widiastuti, Santhy Widiastuti) 9. Teman-teman AcreValie ( Xholivilla, Kaka Elvina, Anisa Paripih) 10.
Teman-teman KKN ( Alfi, Aufa, Ifa, Wulan, Ikhsan, Sapar dan Hanif) dan Ibu Rum, Pak Yanto, David dan masyarakat Dowakan Jumoyo yang telah memberikan do’anya.
11. Teman-Teman kos Bu Bowo ( Ika Fitriana, Ayu, Hariroh, Lia, Mb. Septi, Mb. Ari, Mb. Fiska, Mb. Tiwi, Reni dll.
12. Gibran Mahesa Putra yang telah viiimemberi semangat.
KATA PENGANTAR
Atas nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, puji dan syukur senantiasa penulis haturkan kepada Allah SWT. Karena dengan segala limpahan taufik, hidayah serta inayah-Nya, sehingga penulis diberi kemudahan dan kelapangan hati dalam menyelesaikan skripsi ini, Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan Nabi besar kita Muhammad SAW. Keluarga, sahabat dan pengikut setianya.
Penyusunan skripsi ini bertujuan guna memenuhi persyaratan untuk memperoleh gelar kesarjanaan dalam ilmu Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga. Terselesainya skripsi ini tidaklah semata-mata hasil dari jerih payah penulis sendiri, melainkan banyak pihak terkait yang telah membantu baik moril maupun spiritual, oleh karena itu, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku ketua STAIN Salatiga, beserta staf-stafnya, yang telah menyediakan tempat serta fasilitas gedung kuliah yang nyaman dan kondusif.
2. Ibu Peni Susapti M.Si selaku Ketua program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah 3. Bapak Suwardi M.Pd. selaku ketua jurusan Tarbiyah STAIN Salatiga.
4. Bapak Dr. Winarno, S.Si., M.Pd sebagai dosen pembimbing yang telah tulus, ikhlas dan menyempatkan waktunya untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
5. Seluruh dosen dan akademika yang telah membantu terselesainya skripsi ini.
6. Bapak (Suradi) dan Ibu tercinta (Rukinah), teman-teman kontrakan (Fitri, Isti, Hermiya, Lita, Dwi Vitrotul, Dwi Astuti) beserta teman-teman Acrevalie.
ABSTRAK
Ratnasari, Siti. 2014. Peningkatan Hasil Belajar Menghitung Pembagian Melalui
Metode Jarimatika pada Mata Pelajaran Matematika Siswa Kelas III MI Ma’arif Mangunsari Salatiga Tahun Pelajaran 2014/2015.
Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dr. Winarno, S.Si., M.Pd.
Kata kunci: Hasil Belajar, Jarimatika dan Matematika.
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran pokok atau mata pelajaran wajib yang ada di jenjang pendidikan dasar. Namun kenyataannya sampai sekarang masih ada siswa yang kurang berminat terhadap matematika, hal ini berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang belum mencapai titik optimal. Tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar adalah untuk membantu anak dalam kegiatan sehari-hari terutama dalam berhitung. Berdasarkan hasil pengamatan pada siswa kelas IIIB MI Ma’arif Mangunsari Salatiga mengenai materi berhitung terutama materi pembagian masih sangat rendah. Banyak siswa yang kurang memahami konsep dan cara berhitung dengan benar. Maka dari itu rumusan masalah penelitian ini adalah Apakah metode jarimatika dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi pembagian untuk kelas III MI Ma’arif Mangunsari Salatiga?. Sedangkan tujuan penelitiannya adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar menghitung pembagian melalui metode jarimatika untuk kelas III MI Ma’arif Mangunsari Salatiga.
Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka peneliti mencoba membantu meningkatkan hasil belajar siswa kelas IIIB MI Ma’arif Mangunsari dalam materi menghitung pembagian dengan metode jarimatika. Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam tiga siklus. Instrumen penelitian menggunakan tes, pedoman observasi dan pengamatan. Data diperoleh dari subyek penelitian siswa sebanyak 30 orang terdiri dari 15 orang laki-laki dan 15 orang perempuan.
Berdasarkan hasil penelitian pembelajaran matematika tentang materi pembagian dengan menggunakan metode jarimatika diperoleh bahwa dengan metode jarimatika dapat meningkatkan hasil nelajar berhitung pembagian kelas
II I MI Ma’arif Mangunsari Salatiga. Hasil tes siswa pada siklus I setelah menggunakan jarimatika ketuntasan yang tadinya sebesar 27% (8 siswa) menjadi 53% (16 siswa). Hasil tes siklus II setelah menggunakan jarimatika ketuntasan yang tadinya 37% (11 siswa) menjadi 70% (21 siswa). Sedangkan hasil tes siklus
III setelah menggunakan jarimatika ketuntasan yang tadinya sebesar 43% (13 siswa) menjadi 87% (26 siswa). Hal ini berarti setiap siklus mengalami peningkatan hasil belajar. Siklus I mengalami peningkatan 28% (8 siswa), siklus
II mengalami peningkatan 33% (10 siswa) dan siklus III mengalami peningkatan 43% (13 siswa).
DAFTAR ISI
SAMPUL JUDUL .......................................................................................... i LEMBAR BERLOGO ................................................................................... ii JUDUL ........................................................................................................... iii PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................. iv PENGESAHAN KELULUSAN .................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... vi MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................. vii KATA PENGANTAR ................................................................................... ix ABSTRAK ..................................................................................................... xi DAFTAR ISI .................................................................................................. xii DAFTAR TABEL .......................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xvii DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah …………………………………... 1 B. Rumusan Masalah …………………………………………. 6 C. Tujuan Penelitian ………………………………………….. 6 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ………….. 6 E. Kegunaan Penelitian ……………………………………… 8 F. Definisi Operasional ………………………………………. 9 G. Metode Penelitian …………………………………………. 11 1. Rancangan Penelitian …………………………………. 11 2. Subjek Penelitian ……………………………………... 13 3. Langkah-langkah ……………………………………… 13 4. Instrumen Penelitian …………………………………... 16 5. Pengumpulan Data ……………………………............. 17 6. Analisis Data ………………………………………….. 19 H. Sistematika Penulisan ........................................................... 20 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar ......................................................................... 22 1. Ciri-ciri Belajar ............................................................... 22
2. Bentuk-bentuk Belajar .................................................... 26 3.
Deskripsi Pelaksanaan Siklus II ..........................................
68
2. Siklus I ............................................................................
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Per Siklus ............................................................ 68 1. Pra Siklus ........................................................................
Perencanaan ..................................................................... 63 2. Pelaksanaan ...................................................................... 65 3. Pengamatan ...................................................................... 67 4. Refleksi ............................................................................ 67
63 D. Deskripsi Pelaksanaan Siklus III .......................................... 63 1.
Pelaksanaan ...................................................................... 60 3. Pengamatan ...................................................................... 63 4. Refleksi
59 1. Perencanaan ..................................................................... 59 2.
Pelaksanaan ...................................................................... 55 3. Pengamatan ...................................................................... 58 4. Refleksi ............................................................................ 59 C.
Tipe Belajar .................................................................... 31 4. Prinsip-prinsip Belajar .................................................... 32 5. Faktor-faktor Belajar ...................................................... 33 6. Klasifikasi Hasil Belajar ................................................. 35 7. Penilaian Hasil Belajar ................................................... 36 B.
54 1. Perencanaan ..................................................................... 54 2.
54
BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Deskripsi Pelaksanaan Pra Siklus ....................................... B. Deskripsi Pelaksanaan Siklus I ...........................................
Fungsi Matematika ........................................................... 49 3. Tujuan Pembelajaran Matematika ................................... 49 4. Ruang Lingkup ................................................................. 50 5. Prinsip Belajar Matematika permulaan ............................ 50 6. Pengertian Menghitung .................................................... 51 7. Materi Pembagian ............................................................ 52
46 1. Ciri-ciri Matematika ......................................................... 48 2.
43 C. Matematika Kelas III MI ....................................................
Pengertian ....................................................................... 37 2. Sejarah Jarimatika ........................................................... 38 3. Kelebihan dan Kekurangan ............................................ 40 4. Langkah-langkah Jarimatika ........................................... 41 5. Penerapan Metode Jarimatika dalam Menghitung Pembagian ......................................................................
Metode Jarimatika ................................................................ 37 1.
69
3. Siklus II ........................................................................... 74 4.
Siklus III ......................................................................... 80 B. Pembahasan .......................................................................... 84
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ........................................................................... 87 B. Saran ..................................................................................... 87 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP PENULIS
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 1.1 Indikator Keberhasilan7 Tabel 1.2 Tingkat Keberhasilan Siswa Sesuai Kriteria
20 Tabel 2.1 Formasi Jari Pembagian Dua Angka
42 Tabel 4.1 Hasil Tes Formatif Pra Siklus
68 Tabel 4.2 Hasil Pengamatan Guru pada Pembelajaran
70 Matematika Menggunakan Metode Jarimatika Siklus
I Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Siswa pada Pembelajaran
71 Matematika Menggunakan Metode Jarimatika Secara Individu Siklus I
Tabel 4.4 Hasil Pengamatan Siswa pada Pembelajaran72 Matematika Menggunakan Metode Jarimatika Secara Klasikal Siklus I
Tabel 4.5 Daftar Nilai Matematika Siswa Siklus I73 Tabel 4.6 Hasil Pengamatan Guru pada Pembelajaran
75 Matematika Menggunakan Metode Jarimatika Siklus
II Tabel 4.7 Hasil Pengamatan Siswa pada Pembelajaran
76 Matematika Menggunakan Metode Jarimatika Secara Individu Siklus II
Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Siswa pada Pembelajaran77 Matematika Menggunakan Metode Jarimatika Secara Klasikal Siklus II
Tabel 4.9 Daftar Nilai Matematika Siswa Siklus II78 Tabel 4.10 Hasil Pengamatan Guru pada Pembelajaran
80 Matematika Menggunakan Metode Jarimatika siklus
III Tabel 4. 11 Hasil Pengamatan Siswa pada Pembelajaran
81 Matematika Menggunakan Metode Jarimatika Secara Individu Siklus III
Tabel 4.12 Hasil Pengamatan Siswa pada Pembelajaran82 Matematika Menggunakan Metode Jarimatika Secara Klasikal Siklus III
Tabel 4.13 Daftar Nilai Matematika Siswa Siklus III83 Tabel 4.14 Data Peningkatan Jumlah Siswa yang mencapai
86 KKM Per Siklus
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gambar 1.1 Siklus PTK menurut Kamis dan McTaggart15 Gambar 2.1 Formasi Tangan Kanan 1
43 Gambar 2.2 Formasi Tangan Kiri 10
- – 9
43 Gambar 3.1 Aplikasi penggunaan barang-barang sekitar untuk memahami konsep pembagian.
- – 90
57 Gambar 3.2 Jari Tangan Kanan Melambangkan Satuan
61 Gambar 3.3 Jari Tangan Kiri Melambangkan Puluhan
62 Gambar 3.4 Jari Tangan Kanan untuk Melambangkan Satuan
66 Gambar 3.5 Jari Tangan Kiri Melambangkan Puluhan
66 Gambar 4.1 Diagram Ketuntasan Nilai Matematika Siswa Kelas
IIIB
69 Gambar 4.2 Diagram Ketuntasan Nilai Matematika Per Siklus
86
DAFTAR LAMPIRAN 1.
Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus I 2. Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus II 3. Rencana pelaksanaan pembelajaran pada siklus III 4. Lembar daftar nilai pra siklus 5. Lembar pre test dan post test siklus I 6. Lembar pre test dan post test siklus II 7. Lembar pre test dan post test siklus III 8. Lembar Pengamatan Guru Siklus I 9. Lembar Pengamatan Guru Siklus II 10.
Lembar Pengamatan Guru Siklus III 11. Lembar Pengamatan Siswa Siklus I 12. Lembar Pengamatan Siswa Siklus II 13. Lembar Pengamatan Siswa Siklus III 14. Lembar Soal Siklus I 15. Lembar Soal Siklus II 16. Lembar Soal Siklus III 17. Lembar Hasil Wawancara Guru/ Wali Kelas 18. Lembar Catatan Lapangan Siswa Siklus I 19. Lembar Catatan Lapangan Siswa Siklus II 20. Lembar Catatan Lapangan Siswa Siklus III 21. Dokumentasi 22. Lembar Konsultasi Skripsi 23. Surat Permohonan Ijin Penelitian 24. Surat Keterangan Penelitian 25. Nilai SKK Mahasiswa 26. Riwayat Hidup Penulis
PENINGKATAN HASIL BELAJAR MENGHITUNG
PEMBAGIAN MELALUI METODE JARIMATIKA
PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA
KELAS III MI MA’ARIF MANGUNSARI SALATIGA
TAHUN PELAJARAN 2014/2015
SKRIPSI
Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1
Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
(PGMI)
Oleh:
SITI RATNASARI
NIM 11510041
JURUSAN TARBIYAH
PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH (PGMI)
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
SALATIGA
2014
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu memiliki peran yang mulia dan tinggi di dalam kehidupan
manusia, sebagaimana firman Allah SWT dalam Al- Qur’an surat Al- Mujaadilah ayat 11.
Artinya: Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (QS. Al-Mujaadilah ayat 11)
Ayat di atas memerintahkan manusia untuk menuntut ilmu, karena dengan ilmu, Allah akan meninggikan derajatnya. Ilmu dalam hal ini tentunya bukan hanya ilmu agama saja melainkan ilmu pengetahuan lainnya yang sesuai dengan perkembangan zaman. Matematika adalah salah itu ilmu yang dipelajari sesuai dengan perkembangan zaman.
Matematika berasal dari kata Yunani “Mathein” atau “mathenein”, yang artinya mempelajari. Menurut Johnson dan Myklebust matematika adalah bahasa simbolis yang fungsi praktisnya untuk mengekspresikan hubungan-hubungan kuantitatif dan keruangan sedangkan fungsi teoritisnya ad alah untuk memudahkan pemikiran (Sam’s, 2010:11)
Berbicara matematika tidak akan lepas dari ilmu berhitung atau disebut aritmatika. Berhitung terdapat di semua cabang matematika seperti geometri, statistika, aljabar dan lain sebagainya. Berhitung juga terdapat di mata pelajaran lain seperti fisika, kimia, biologi bahkan juga ada di ilmu pengetahuan social yaitu mata pelajaran ekonomi. Berhitung digunakan dalam kehidupan sehari-hari misalnya ketika menghitung uang, menghitung banyaknya penduduk, menghitung hewan ternak, menghitung waktu. Kegiatan berhitung juga terdapat dalam ayat Al-
Qur’an yaitu mengenai menghitung waktu.
Artinya: dan Kami jadikan malam dan siang sebagai dua tanda,
lalu Kami hapuskan tanda malam dan Kami jadikan tanda siang itu
terang, agar kamu mencari kurnia dari Tuhanmu, dan supaya kamu
mengetahui bilangan tahun-tahun dan perhitungan (waktu). dan segala
sesuatu telah Kami terangkan dengan jelas. (QS. Al- Israa’ ayat 12).A
yat tersebut menjelaskan bahwa Allah SWT menciptakan dunia ini berdasarkan tata tertib, hikmah, ukuran, dan aturan yang sangat terperinci. Siang dan malam, masing-masing muncul tepat pada waktunya dan berdasarkan jadwal yang teratur.
Berhitung dapat dikatakan sangatlah penting untuk manusia baik digunakan dalam kehidupan sehari-hari maupun untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Mengingat arti pentingnya berhitung, maka berhitung diajarkan secara formal sejak siswa berada di pendidikan tingkat dasar. Menurut Saleh (2009: 49) Operasi hitung adalah jantung dari matematika. Operasi hitung inilah yang membuat perhitungan antar bilangan bisa terjadi. Untuk tingkat dasar, ada lima operasi hitung yang harus diketahui, yaitu penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian, dan perpangkatan. Kegiatan berhitung ini biasanya ada dalam pelajaran metematika.
Sudah sering kita mendengar bahwa matematika kerapkali menjadi monster yang menakutkan bagi anak. Anak tidak suka belajar matematika.
Bahkan mendengar kata matematika saja, dibenaknya sudah tergambar sesuatu yang menyeramkan dan menakutkan. Ada beberapa alasan yang sering disampaikan berkaitan dengan ketakutan anak terhadap matematika, yaitu: (1) teoritis dan abstrak, (2) banyak rumus, (3) isinya Cuma hitung- hitungan, (4) pengaruh persepsi umum, (5) guru yang killer, (6) tuntutan orang tua, (7) persaingan dengan teman, (8) matematika hanya untuk anak pandai, Sriyanto (2007: 18). Anak yang cara pandangnya negatif terhadap matematika biasanya juga akan bersikap negatif terhadap matematika.
Permasalahan pun muncul seperti yang sudah peneliti alami ketika melak ukan wawancara dan pengamatan di kelas III MI Ma’arif
Mangunsari Salatiga, banyak siswa yang mengalami kesulitan ketika menghitung pembagian disebabkan mereka belum mengetahui konsep dasar berhitung pembagian dan guru tidak pernah menggunakan metode berhitung selain bersusun panjang. Hal ini membuat cara pandang anak menjadi tidak tertarik dengan matematika dan ini akan berimbas kepada hasil belajar siswa. Oleh karena itu, agar anak bisa belajar matematika dengan baik, maka seorang pendidik harus mengubah cara pandang anak, kemudian membuat anak menjadi tertarik terhadap matematika.
Melihat kondisi yang telah dikemukakan, peneliti berfikir untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam menghitung pembagian. Upaya yang dilakukan peneliti adalah menggunakan metode dan alat peraga.
Banyak alat peraga yang tersedia, mulai dari yang rumit sampai yang sederhana, mulai dari yang mahal sampai yang murah. Semua tergantung dari kreativitas guru sebagai seorang pendidik dalam memilih dan menggunakan alat peraga yang diperlukan ketika akan melakukan kegiatan pembelajaran. Hal terpenting dari sebuah alat peraga yaitu mudah dan bisa membantu guru untuk menanamkan konsep yang bermakna kepada siswa. Kita tidak perlu memandang sebuah alat peraga dari harga yang mahal atau murah tetapi lebih memandang kepada manfaat dari alat peraga itu sendiri. Alat peraga yang mahal belum tentu baik untuk kegiatan pembelajaran tetapi alat peraga yang murah bukan berarti tidak baik untuk pembelajaran pula. Terkadang alat peraga yang murah justru memiliki efek yang luar biasa terhadap proses kegiatan pembelajaran.
Salah satu alat peraga yang paling sederhana yang bisa digunakan dalam pelajaran matematika yaitu jari tangan. Melalui jari tangan kita bisa melakukan operasi hitung seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian dan lain-lain. Asalkan kita mengetahui dasar dan metode berhitung dengan jari tangan tersebut, operasi hitung akan mudah untuk kita kuasai. Selain itu, kita harus memahami sifat-sifat dari operasi bilangan dan mempunyai keterampilan dasar menghitung. Guru sebagai seorang pendidik dalam mengenalkan dan meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa, maka dapat dilakukan dengan beberapa metode, salah satu metode yang dapat digunakan yaitu jarimatika. Kali ini penulis tidak akan membahas semua metode berhitung dengan jari. Penulis hanya akan membahas salah satu metode menghitung pembagian dengan jari tangan kita.
Materi menghitung pembagian diberikan kepada siswa ketika berada dibangku kelas II, III dan kelas IV. Tetapi penulis ingin menerapkan metode jarimatika ini pada siswa kelas III, dimana taraf berfikirnya masih bersifat konkrit. Berpikir konkrit pada prinsipnya hanya pada jenjang pendidikan dasar permulaan dan setelah itu akan beralih ke taraf berpikir abstrak hal ini disebabkan karena lingkungan hidup yang semakin luas (Simanjuntak dkk, 1993: 55). Sebelum menggunakan metode jarimatika seorang guru harus memberi pemahaman kepada siswa mengenai pembagian itu sendiri. Pembagian dari angka 20 kebawah mungkin masih mudah untuk dihitung tetapi lebih dari 20, siswa akan mengalami kesulitan. Hal inilah yang melatarbelakangi peneliti untuk meningkatkat hasil belajar siswa dalam menghitung pembagian.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada uraian latar belakang di atas maka rumusan masalahnya adalah Apakah metode jarimatika dapat meningkatkan hasil belajar matematika materi pembagian untuk kelas III MI Ma’arif Mangunsari Salatiga? C.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar menghitung pembagian melalui metode jarimatika untuk kelas III MI Ma’arif Mangunsari Salatiga.
D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan
Hipotesis dilihat dari katanya memang berasal dari 2 penggalan kata, “hypo” yang artinya “di bawah” dan “thesa” yang artinya “kebenaran”. Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul (Arikunto, 2010: 110).
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah atau sub masalah yang diajukan oleh peneliti, yang dijabarkan dari landasan teori atau kajian teori dan masih harus diuji kebenarannya (Riduwan, 2010: 9).
Maka dari itu hipotesis penelitian yang akan dilaksanakan adalah: “Penggunaan metode jarimatika dapat meningkatkan hasil belajar menghitung pembagian untuk mata pelajaran matematika kelas IIIB MI Ma’arif Mangunsari Salatiga.” Berdasarkan hipotesis di atas, maka indikator keberhasilannya dapat peneliti tunjukkan sebagai berikut:
Tabel 1.1 Indikator KeberhasilanIndikator Keberhasilan Sub Indikator Keberhasilan
Peningkatan hasil belajar Siswa mampu menyelesaikan soal-
- dalam pelajaran matematika soal matematika pada materi materi menghitung pembagian pembagian dengan menggunakan menggunakan metode metode jarimatika. jarimatika. menggunakan metode
- jarimatika, siswa kelas IIIB di MI Mangunsari Salatiga yang berjumlah 30 siswa mampu mengalami ketuntasan belajar dalam mata pelajaran matematika materi pembagian sebesar 80% (24 siswa).
Setelah
E. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberi manfaat secara: 1.
Manfaat Teoritis
Secara umum hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan terobosan baru pada pelajaran matematika terutama untuk menyampaikan materi pembagian dengan menggunakan metode jarimatika.
2. Manfaat Praktis a. Bagi guru
1) Memberikan pertimbangan dan motivasi bagi guru dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dalam proses pembelajaran.
2) Memberikan informasi bagi para pengajar dalam menggunakan jarimatika untuk pelajaran matematika materi pembagian.
3) Meringankan beban guru dalam mengajarkan kepada siswa mengenai pembagian.
b. Bagi siswa
1) Untuk dijadikan salah satu meningkatkan kemampuan menghitung pembagian.
2) Untuk dijadikan salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa sehingga bisa mencapai hasil yang optimal.
3) Untuk dijadikan pandangan bahwa matematika itu mudah dan menyenangkan.
c. Bagi peneliti
1) Memberikan pemahaman dan pengetahuan dalam penggunaan metode jarimatika untuk meningkatkan hasil belajar siswa mengenai pembagian.
2) Memberikan pemahaman mengenai metode yang menyenangkan untuk ditularkan kepada siswa mengenai cara menghitung pembagian.
d. Bagi sekolah
Memberikan sumbangan pemikiran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran dalam mencapai tujuan sekolah.
F. DEFINISI OPERASIONAL 1. Pengertian Peningkatan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, peningkatan adalah proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha, kegiatan, dsb).
Peningkatan dalam pembelajaran yang dimaksud disini adalah kenaikan dalam kegiatan pembelajaran yang sebelumnya masih rendah bisa berubah menjadi lebih tinggi setelah melalui proses dan usaha tertentu.
2. Pengertian Hasil Belajar
Menurut Oemar Hamalik, secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku akibat adanya interaksi individu dengan lingkunganya (Sams, 2010: 31). Belajar merupakan proses untuk mendapatkan hal yang baru dengan melalui berbagai pengalaman baik secara langsung maupun tidak langsung.
Gagne dan Briggs mendefinisikan hasil belajar sebagai kemampuan yang diperoleh seseorang sesudahh mengikuti proses belajar (Sam’s, 2010: 33).
Hasil belajar merupakan akibat yang diperoleh berdasarkan sesuatu yang telah dipelajarinya dan memiliki manfaat terhadap diri si pebelajar.
3. Pengertian Menghitung Pembagian a.
Pengertian Menghitung
Kata “menghitung” berasal dari kata dasar “hitung” yang artinya membilang (menjumlahkan, mengurangi, membagi, memperbanyak, dsb). Sedangkan menghitung yaitu mencari berapa jumlahnya (sisanya, pendapatanya, dsb dengan bilangan-bilangan, seperti menjumlahkan, mengurangi).
b.
Pembagian Pembagian adalah pengurangan berulang.
Menghitung pembagian yang dimaksud disini adalah melakukan kegiatan membagi bilangan dengan cara pengurangan secra berulang.
4. Pengertian Metode Jarimatika
Metode berasal dari bahasa Yunani “methodos”: yang artinya cara atau jalan yang ditempuh. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia metode adalah cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki (Departemen Pendidikan Nasional, 2008: 910). Maka dalam hal ini metode adalah suatu cara yang digunakan guru dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Jarimatika (jari dan aritmatika) adalah metode berhitung dengan menggunakan jari tangan. Meski hanya menggunakan jari-jari tangan, tetapi dengan metode jarimatika mampu melakukan operasi bilangan KaBaTaKu (Kali, Bagi, Tambah, Kurang) sampai dengan ribuan atau mungkin lebih.
Metode jarimatika adalah cara yang digunakan untuk mengajarkan kegiatan hitung menghitung dengan menggunakan jari tangan.
G. METODE PENELITIAN 1.
Rancangan Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan
Kelas (PTK) adalah penelitian yang dilakukan oleh guru dikelasnya sendiri dengan cara (1) merencanakan, (2) melaksanakan, dan (3) merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau
Classroom Action Research (CAR) adalah penelitian tindakan (action
research) yang dilaksanakan oleh guru di dalam kelas. Hakikat PTK
menurut pendapat beberapa ahli dalam bukunya Kusumah dan Dwitagama (2010: 8) adalah sebagai berikut: a.
Menurut Carr dan Kemmis Hakikat PTK menurut Carr dan Kemmis (1986) adalah suatu bentuk penelitian refleksi diri (self reflective) yang dilakukan oleh para partisipan dalam situasi social untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran: 1) Praktik-praktik social atau pendidikan yang dilakukan sendiri. 2) Pengertian mengenai praktik-praktik tersebut. 3) Situasi-situasi di mana praktik-praktik tersebut dilaksanakan.
b.
Menurut Mcniff McNiff (1992) memandang hakikat PTK adalah sebagai bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk mengembangkan keahlian mengajar. PTK merupakan penelitian tentang, untuk, dan oleh masyarakat/kelompok sasaran dengan memanfaatkan interaksi, partisipasi, dan kolaboratif antara peneliti dan kelompok sasaran.
c.
Prinsip Dasar PTK Prinsip dasar PTK adalah: 1)
Berkelanjutan. PTK merupakan upaya yang berkelanjutan secara sikluistis.
2) Integral. PTK merupakan bagian integral dari konteks yang diteliti.
3) Ilmiah. Diagnosis masalah berdasar pada kejadian nyata.
4) Motivasi dari dalam. Motivasi untuk memperbaiki kualitas harus tumbuh dari dalam.
5) Lingkup masalah tidak dibatasi pada masalah pembelajaran di dalam dan luar ruang kelas, Kusumah dan Dwigatama (2010:
11).
2. Subyek Penelitian a.
Subjek Penelitian Subyek penelitian ini adalah seluruh siswa yang ada di kelas IIIB MI Ma’arif Mangunsari Salatiga yaitu berjumlah 30 anak pada tahun 2014, yang terdiri dari 15 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan.
b.
Waktu Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilakukan tahun 2014 yaitu pada tanggal 19 November sampai selesai.
3. Langkah-langkah Penelitian Model penelitian yang digunakan adalah model penelitian yang dikembangkan oleh Kurt Lewin dalam bukunya (Arikunto, 2010: 131) yang didasarkan atas konsep pokok bahwa penelitian tindakan terdiri dari empat komponen pokok yang juga menunjukkan langkah. Yaitu, perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. a.
Perencanaan (Planning) Tahap ini peneliti mengadakan observasi awal dan melakukan wawancara dengan guru berkaitan dengan permasalahan yang dialami siswa dalam pelajaran matematika. Setelah mengetahui permasalahannya kemudian mencari solusinya yaitu dengan menggunakan metode jarimatika.
Secara garis besar kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah: 1)
Menyiapkan materi sesuai kurikulum yang dijadikan sebagai bahan penelitian.
2) Membuat perangkat pembelajaran seperti rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
3) Menyiapkan perangkat pembelajaran metode jarimatika. 4) Menyiapkan lembar observasi. 5)
Menyiapkan lembar pengamatan terhadap siswa 6)
Menyiapkan alat evaluasi metode jarimatika berupa pre-test dan post-test.
7) Menyiapkan lembar pedoman wawancara siswa dan guru.
b.
Pelaksanaan (Acting) Tahap ini guru dan siswa melaksanakan kegiatan pembelajaran menghitung pembagian dengan metode jarimatika sesuai dengan rencana yang telah dibuat sebelumnya.
Lebih tepatnya, berikut ini dikemukakan bentuk desainnya Kemmis & McTaggart.
Gambar 1.1 Siklus PTK menurut Kemmis & McTaggart, (Arikunto, 2010: 137).Siklus I Planing
Refleksi Acting
Observasi Planing
Siklus II Refleksi
Acting Observasi
Siklus III
?
Model yang dikemukakan oleh Kemmis & McTaggart pada hakekatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu: perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Keempat komponen tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu pengertian siklus adalah putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Gambar di atas, tampak bahwa di dalamnya terdiri dari dua perangkat komponen yang dapat dikatakan sebagai dua siklus. Untuk pelaksanaan sesungguhnya, jumlah siklus sangat bergantung kepada permasalahan yang perlu diselesaikan (Kusumah dan Dwigatama 2010: 21).
c.
Pengamatan (Observing) Tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan, hasil dan respon dari siswa ketika menggunakan metode jarimatika tersebut. Demi menjaga keabsahan data yang akan diperoleh dalam melakukan metode jarimatika tersebut peneliti dibantu oleh teman sejawat dalam melakukan dokumentasi terhadap kegiatan pembelajaran.
d.
Refleksi (Reflecting) Tahap ini data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis berdasarkan presentase. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dampak menggunakan metode jarimatika dalam kegiatan pembelajaran berhasil atau gagal. Hasil tersebut digunakan untuk menentukan tindakan pada siklus berikutnya. Jika tujuan pembelajaran yang diinginkan belum terwujud maka tindakan pada siklus berikutnya harus berbeda. Siklus akan dilanjutkan sampai masalah terpecahkan.
4. Instrumen Penelitian
Bentuk instrumen yang dipakai untuk mendapatkan data adalah: a.
Lembar observasi, digunakan untuk mencatat hal-hal yang telah didapat berdasarkan apa yang dilihat, didengar dan dirasa oleh peneliti ketika kegiatan pembelajaran.
b.
Soal tes/evaluasi teks/soal, digunakan sebagai materi kegiatan siswa untuk mengukur hasil pembelajaran.
c.
Pedoman dokumentasi, digunakan untuk mendapatkan gambaran kegiatan dalam proses pembelajaran melalui metode jarimatika.
d.
Pedoman wawancara, digunakan untuk mengetahui, mendapatkan keterangan yang relevan mengenai data yang diperlukan.
5. Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah berbagai cara yang digunakan untuk mengumpulkan data, menghimpun, mengambil, atau menjaring data penelitian (Suwartono, 2014: 41). Cara peneliti mengumpulkan data dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode sebagai berikut: a.
Observasi Observasi dalam pengertian psikolog, disebut pula pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. (Arikunto, 2010: 199). Metode ini peneliti gunakan untuk mengetahui sejauh mana keaktifan siswa dalam pembelajaran dengan diterapkannya metode jarimatika.
Observasi ini dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi yang telah disusun.
b.
Soal Tes/ Evaluasi Test Tes formatif yang peneliti gunakan berupa tes tertulis berkaitan dengan materi ajar yaitu berupa pre-test dan post-test.
Teknik ini bertujuan untuk mengukur tingkat pemahaman siswa terhadap materi ajar. Siswa dikatakan telah mencapai tingkat penguasaan apabila telah memperoleh minimal 80 % dari target pembelajaran.
c.
Dokumentasi Dokumentasi adalah cara untuk mengumpulkan data dengan menggunakan dokumen yang berupa catatan, transkrip nilai, kamera, dokumen hasil kerja siswa, presensi siswa, dan dokumen lain yang mendukung. Dokumentasi ini peneliti gunakan untuk mengetahui dan menggali informasi tentang pemahaman siswa yang implementasinya pada perolehan nilai sebagai hasil belajar.
d.