ANALISIS SWOT TERHADAP IMPLEMENTASI STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN SUKARELA LANCAR (SIRELA) DI BMT BINA USAHA KARANGJATI

  

ANALISIS SWOT TERHADAP IMPLEMENTASI

STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN

SUKARELA LANCAR (SIRELA) DI BMT BINA

USAHA KARANGJATI

HALAMAN JUDU L

TUGAS AKHIR

  

Diajukan untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna

Memperoleh Gelar Ahli Madya Ekonomi Syari’ah (A.Md.E.Sy)

  

Disusun Oleh

ELSA DINI ANGGRAENI

NIM : 64010150047

PROGRAM STUDI DIII PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2018

  

LOGGO

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM Jalan Tentara Pelajar No. 02 Telepon ( 0298) 34327784 Salatiga 50721 Website

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka Tugas Akhir Saudari:

  Nama : Elsa Dini Anggraeni NIM : 64010150047 Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi : D III Perbankan Syariah Judul : ANALISIS SWOT TERHADAP IMPLEMENTASI

  STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN SUKARELA LANCAR (SIRELA) DI BMT BINA USAHA KARANGJATI

  Dapat diajukan dalam sidang munaqosah Tugas Akhir. Demikian surat ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

  Salatiga, 30 Juli 2018 Pembimbing

  Fetria Eka Yudiana, M.Si

  NIP. 19740228 200901 2 005

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

  

Jalan Tentara Pelajar No. 02 Telepon ( 0298) 34327784 Salatiga 50721

Website

  PENGESAHAN

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Elsa Dini Anggraeni NIM : 64010150047 Fakultas : Ekonomi dan Bisnis Islam Program Studi : D III Perbankan Syariah Judul : ANALISIS SWOT TERHADAP IMPLEMENTASI

  STRATEGI PEMASARAN PRODUK SIMPANAN SUKARELA LANCAR (SIRELA) DI BMT BINA USAHA KARANGJATI

  Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir ini benar-benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuhan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim.

  

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu namun ia amat baik bagimu dan boleh jadi

kamu menyukai sesuatu namun ia amat buruk bagimu, Allah Maha Mengetahui

sedangkan kamu tidak.

  

  (QS. Al-Baqarah: 216)

  PERSEMBAHAN Dengan penuh kasih sayang serta cinta kupersembahkan Tugas Akhir ini untuk kedua orang tuaku tercinta Ibu Eni Setyowati dan Bapak Junaedi, adikku tersayang Handika Danuardi dan segenap keluargaku yang selalu mendukung

dan mendoakanku dengan sepenuh hati serta sahabat-sahabatku yang senantiasa

menjadi penyemangat dan menemani disetiap hariku.

KATA PENGANTAR

  Assalamu ’alaikum Wr.Wb.

  Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat

  dan karunia-Nya sehingga penyusunan Tugas Akhir ini bisa terselesaikan tepat waktu. Semua ini tak lepas dari dukungan, bantuan dan bimbingan dari semua pihak yang terlibat dalam penulisan karya ilmiah ini. Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi kita yakni Nabi Muhammad SAW, beserta keluargannya, para sahabat, tabi’in dan tabiat serta kepada kita semua umatnya.

  Tugas Akhir ini disusun sebagai syarat meraih gelar Ahli Madya Ekonomi Syariah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga dengan judul “Analisis SWOT Terhadap Implementasi Strategi Pemasaran Produk Simpanan Sukarela Lancar (SIRELA) di BMT Bina Usaha Karangjati

  ”. Penulis mengakui bahwa semua ini tidak akan selesai tanpa bantuan dari semua pihak yang terlibat dalam penyusunan Tugas Akhir ini. Karena itulah penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang secara langsung dan tidak langsung telah membantu. Ungkapan terimakasih terkadang tidak bisa mewakili kata-kata, hingga kiranya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Allah SWT yang telah memberikan nikmat sehat dan segala barokah-Nya.

  2. Kedua orang tuaku, Ibu (Eni Setyowati) dan Bapak (Junaedi) dan semua keluarga yang dengan segala ketulusannya senantiasa mendoakan, membimbing, mengarahkan, memberi kepercayaan dan dukungan kepada penulis baik materi, moril maupun spiritual.

  3. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  4. Bapak Dr. Anton Bawono, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga.

  5. Bapak Ari Setiawan, S.Pd., M.M. selaku Ketua Prodi Jurusan DIII Perbankan Syariah.

  6. Ibu Fetria Eka Yudiana, M.Si.. selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang senantiasa sabar membimbing dan mendukung penulis dalam segala bentuk keluh kesah selama penelitian.

  7. Bapak Qi Mangku Bahjatulloh selaku Dosen Pembimbing Akademik.

  8. Segenap Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga, khususnya Program Studi Perbankan Syariah DIII yang telah memberikan bekal berbagai teori, ilmu pengetahuan dan pengalaman yang sangat bermanfaat bagi penulis.

  9. Seluruh staff dan karyawan di lingkungan IAIN Salatiga khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam atas segala bentuk bantuannya.

  10. Segenap karyawan BMT Bina Usaha Karangjatiyang telah membantu kelancaran kegiatan penelitian ini.

  11. Sahabat-sahabat seperjuangan yang menimba ilmu di IAIN Salatiga, khususnya pada Prodi D-III Perbankan Syariah angkatan tahun 2015 yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu.

  12. Tidak lupa penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang dengan senang hati telah membantu dan terlibat, baik dalam kelancaran pelaksanaan kegiatan penelitian maupun dalam penyelesaian penyususnan laporan penelitian ini.

  Semoga Allah SWT membalas semua amal baik mereka dengan imbalan yang lebih baik dari yang mereka berikan kepada penulis dan senantiasa diberikan kesehatan, keselamatan dan dilindungi Allah SWT dengan ciptaan-Nya. Penulis menyadari bahwa penulisan dari Tugas Akhir ini jauh dari kata sempurna tapi penulis akan berusaha untuk membuatnya menjadi mendekati sempurna. Saran dan kritik yang diberikan sangat berharga dan membantu dalam proses penelitian selanjutnya. Oleh karena itu, dengan senang hati penulis menerima kritik serta saran yang bersifat membangun. Semoga Tugas Akhir ini bermanfaat bagi peneliti dan bagi pembaca pada umumnya.

  Wassalamu ’alaikum Wr. Wb.

  Salatiga, 23 Juli 2018 Penulis,

  Elsa DiniAnggraeni

  NIM. 64010150047

  

ABSTRAK

  Anggraeni, Elsa Dini. 2018. Analisis SWOT Terhadap Implementasi Strategi

  Pemasaran Produk Simpanan Sukarela Lancar (SIRELA) di BMT Bina Usaha Karangjati. Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

  Program Studi D III Perbankan Syariah IAIN Salatiga. Pembimbing: Fetria Eka Yudiana, M.Si.

  Penelitian ini dilator belakangi persaingan global yang terjadi dalam kehidupan ekonomi yang menuntut setiap lembaga menentukan strategi yang sesuai dari sudut pandang posisi dan tujuan, peluang, keahlian serta sumber dayanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui secara umum gambaran tentang produk SIRELA di BMT Bina Usaha, untuk mengetahui factor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dimiliki BMT serta pengembangan strategi pemasaran yang diterapkan di BMT Bina Usaha berdasarkan kondisi keadaan yang ada. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan teknik pengambilan data melalui wawancara dan observasi, sedangkan data sekunder berasal dari dokmen-dokumen BMT Bina Usaha Karangjati. Analisis SWOT digunakan dalam perencanaan strategi pemasarannya dengan menganalisa factor internal berupa kekuatan dan kelemahan serta factor eksternal berupa peluang dan ancaman. Dengan pendekatan matriks SWOT dapat diketahui beberapa alterfnatif strategi yang sesuai dengan keadaan BMT Bina Usaha Karangjati saat ini, yaitu: strategi jemput bola, membangun jaringan, mempertahankan hubugan baik dengan anggota, memberikan service excellent, dan memberikan fasilitas yang memuaskan untuk meningkatkan kepuasan dan menjaga kepercayaan anggotanya. Hasil interpretasi dari analisis SWOT menunjukkan bahwa BMT Bina Usaha kuat dan berpeluang, karena factor kekuatan lebih besar dibandingkan faktor kelemahan yang dimiliki dan factor peluang juga lebih besar bila dibandingkan dengan faktor ancaman yang dihadapi sehingga mampu untuk bersaing dengan lembaga keuangan lainnya.

  Kata Kunci: SWOT, Strategi, Pemasaran, SIRELA

  

DAFTAR ISI

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

   LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  

DAFTAR TABEL

  

  

DAFTAR GAMBAR

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampian 1 Brosur Produk Simpanan BMT Bina Usaha Karangjati Lampiran 2 Brosur Produk Pembiayaan BMT Bina Usaha Karagjati Lampiran 3 Formulir Pendaftaran Anggota Baru BMT Bina Usaha Karagjati Lampiran 4 Formulir Permohonan Pembukaan Simpanan Lampiran 5 Slip Setoran Tunai Lampiran 6 Slip Penarikan Lampiran 7 Slip Setoran Pembiayaan Lampiran 8 Surat Bukti Magang di BMT Bina Usaha Karagjati

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini usaha jasa keuangan berkembang semakin pesat. Bukan

  hanya lembaga berbasis bank namun lembaga keuangan syariah nonbank seperti BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) mulai merambah dunia perekonomian masyarakat dan bersaing dengan lembaga keuangan lainnya. Berbeda dengan bank, lembaga keuangan nonbank seperti BMT memiliki pangsa pasar atau sasaran masyarakat menengah kebawah. Masyarakat menerima kehadiran BMT dengan sangat baik, mereka menjadikan BMT sebagai koperasi berbasis syariah yang lebih umum untuk dikenal.

  BMT merupakan salah satu lembaga mikro syariah yang mulai banyak diminati masyarakat. Dahulu hanya terdapat satu BMT dalam suatu kecamatan namun saat ini lebih dari tiga BMT berada dalamsatu kecamatan yang sama. Saling berinovasi dan bersaing dalam memberikan pelayanan yang terbaik. Hal tersebut menimbulkan persaingan yang ketat dalam mencari nasabah atau anggota. Oleh karena itu strategi pemasaran diperlukan untuk menghadapi persaingan tersebut dalam memenuhi kebutuhan anggota yang berbeda-beda. Di Kecamatan Bergas sendiri terdapat20 lembaga keuangan dan limadiantaranya adalah BMT. Berada dalam satu kecamatan yang sama dengan pesaing yang tidak sedikit merupakan tantangan bagi setiap lembaga untuk menunjukkan kemampuan dan pelayanan terbaik agar selalu menjadi pilihan bagi setiap anggota atau nasabahnya.

  2 Pesatnya persaingan dalam dunia keuangan inilah yang menimbulkan dorongan khusus untuk menciptakan adanya strategi-strategi pemasaran sehingga perusahaan dapat mencapai tujuannya. Pemasaran merupakan serangkaian aktivitas yang dilakukan perusahaan untuk menstimulasi permintaan atas produk atau jasanya dan memastikan bahwa produknya dijual dan disampaikan kepada pelanggan. Pada pemasaran jasa keuangan, secara umum strategi pemasaran jasa diterapkan dalam konteks perusahaan secara keseluruhan, tidak hanya membutuhkan pemasaran eksternal, tetapi juga pemasaran internal untuk memotivasi karyawan dan pemasaran interaktif untuk menciptakan keahlian peyedia jasa (Kotler & Amstrong, 2004: 8).

  Strategi-strategi untuk menarik konsumen atau sering disebut dengan bauran pemasaran (marketing mix) adalah mengkombinasikan kegiatan-kegiatan marketing untuk menciptakan kombinasi maksimal sehingga memunculkan hasil paling memuaskan. Strategi pemasaran merupakan hal yang sangat penting dalam perusahaan keuangan seperti BMT. Jika marketing mix itu berhasil, dalam arti memiliki tingkat efektivitas yang tinggi, maka akan mendapat hasil penjualan total dalam presentasi yang lebih besar. Begitu juga sebaliknya jika strategi-strategi yang digunakan kurang tepat atau gagal, maka akan menimbulkan turunnya daya beli masyarakat/nasabah dalam penggunaan produk jasa sehingga perusahaan akan mengalami kerugian.

  3 Kebutuhan akan adanya lembaga keuangan bagi masyarakat

  Kecamatan Bergas telah direspon baik oleh lembaga keuangan syariah seperti BMT Bina Usaha Karangjati. BMT mempunyai peran penting dalam melakukan pembinaan dan pendanaan yang berdasarkan prinsip-prinsip Islam. Besarnya pengaruh renternir terhadap perekonomian masyarakat mendorong BMT untuk memberikan solusi alternatif dalam menyelesaikan permasalahan ekonomi yang dihadapi masyarakat, kondisi masyarakat yang lebih sering berinteraksi dengan para renternir terutama pedagang yang menjajankan dagangannya dipasar, oleh karenanya BMT diharapkan dapat mampu berperan aktif dalam menyelesaikan permasalahan masyarakat terhadap renternirjuga mampu berperan lebih aktif dan berfungsi lebih baik dalam rangka pencapaian tujuannya. BMT merupakan salah satu harapan bagi perekonomian menengah kebawah untuk meningkatkan perekonomiannya. Dengan misi merambah dunia ekonomi tingkat menengah kebawah dan membantu mensejahterakannya, BMT diharapkan mampu mengatasi permasalahan-permasalahan mengenai perkembangan msyarakat perekonomian menengah kebawah.

  Berdirinya BMT Bina Usaha disambut dengan baik oleh masyarakat sekitar. Namun pada kenyataannya masih banyak anggota BMT Bina Usaha yang belum memahami produk yang mereka beli atau gunakan. Hal ini masih kurangnya optimalnya sosialisasi serat promosi yang dilakukan oleh BMT Bina Usaha sehingga mengakibatkan perkembangan BMT masih belum memuaskan.

  4 Untuk mengembangkan BMT maka upaya-upaya meningkatkan teknik pemasaran perlu dilakukan, guna memperkenalkan eksistensi BMT ditengah-tengah masyarakat dengan adanya sosialisasi dan promosi secara lebih optimal kepada masyarakat. Inovasi dalam pemasaran dapat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan secara langsung melalui peningkatan penjualan, melalui terobosan dalam media periklanan atau saluran pemasaran serta sarana promosi yang lainnya.

  Adanya strategi pemasaran produk yang baik, produk akan dapat tersedia pada saat dan tempat yang tepat dengan bantuan tenaga pemasaran seperti marketing. Jika suatu perusahaan tidak memiliki strategi pemasaran yang baik, maka perusahaan akan mengalami kesulitan didalam penjualan, memperluas badan usaha, dan menyebabkan konsumen atau anggota kesulitan dalam memperoleh produk atau barang yang dibutuhkan.

  Dari gambaran latar belakang diatas jelas bahwa strategi pemasaran berperan penting dalam kelangsungan hidup suatu perusahaan. Dan berdasarkan uraian diatas, maka pada penulisan tugas akhir ini penulis mengambil judul "Analisis SWOT Terhadap Implementasi Strategi

  

Pemasaran Produk Simpanan Sukarela Lancar (SIRELA) di BMT Bina

Usaha Karangjati". Penelitian ini bukan hanya penting, namun juga sangat

  relavan bagi perkembangan lembaga keuangan syariah khususnya BMT Bina Usaha Karangjati untuk selanjutnya.

  5

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas dapat diambil beberapa rumusan masalah yang akan diteliti lebih lanjut, yaitu:

  1. Bagaimana mekanisme produk Simpanan Sukarela Lancar (SIRELA) di BMT Bina Usaha?

  2. Apa faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan BMT Bina Usaha?

  3. Apa faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman bagi BMT Bina Usaha?

  4. Bagaiamana strategi yang tepat untuk pemasaran produk Simpanan Sukarela Lancar (SIRELA) yang sesuai dengan keadaan lingkungan BMT Bina Usaha?

C. Tujuan Penelitian

  Berdasarkan perumusan masalah yang telah penulis paparkan di atas, penelitian ini bertujuan untuk:

  1. Mendiskripsikan secara umum mekanisme produk SIRELA di BMT Bina Usaha Karangjati.

  2. Mendiskripsikan faktor-faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan BMT Bina Usaha Karangjati.

  3. Mendiskripsikan faktor-faktor eksternal yang menjadi peluang dan ancaman bagi BMT Bina Usaha Karangjati.

  6

  4. Mendiskripsikan alternatif strategi pemasaran produk Simpanan Sukarela Lancar (SIRELA) berdasarkan hasil analisis SWOT.

D. Kegunaan Penelitian

  Adapun kegunaan dari penelitian tentang Analisis SWOT Terhadap Strategi Pemasaran Produk Simpanan Sukarela Lancar (SIRELA) di BMT Bina Usaha Karangjatisebagai berikut:

  1. Bagi Penulis

  a. Sebagai syarat program kelulusan DIII Perbankan Syariah dan sebagai bukti bahwa mahasiswa telah melakukan penelitian.

  b. Menambah wawasan dan pengetahuan yang belum diperoleh selama perkuliahan yang berkaitan tentang analisis SWOT terhadap strategi pemasaran produk SIRELA di BMT Bina Usaha Karangjati

  2. Bagi IAIN Salatiga

  a. Memberi manfaat untuk menambah literatur dan wawasan untuk seluruh mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

  b. Menciptakan hubungan baik antara lembaga pendidikan dengan lembaga keuangan.

  3. Bagi Lembaga Keuangan Syariah (BMT)

  a. Untuk dijadikan bahan pertimbangan dalam memaksimalkan strategi pemasaran berdasarkan analisis SWOT.

  b. Untuk menjaga citra baik sebuah Lembaga Keuangan Syariah.

  7 c. Sebagai bahan masukan untuk meningkatkan kepedulian terhadap masyarakat sekitar.

  4. Bagi Pembaca Menjadi bahan pembanding dalam memperoleh informasi ketika melakukan penelitian ditempat yang berbeda, sehingga saling dapat bertukar pikiran satu sama lain.

E. Metodologi Penelitian

  Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut:

1. Jenis Penelitian

  Penelitian ini merupakan penelitian lapangan yang bersifat deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif merupakan penelitian yang lebih mengarah kepada teori-teori yang dikembangkan, sehingga hasil dari penelitian kualitatif dapat ditemukan teori -teori baru yang berupa data non statistik yang dituangkan dalam bentuk kata-kata, gambar serta lebih menekankan makna daripada generalisasi (Wirartha, 2006: 134). Dalam penelitian ini, peneliti memahami fenomena apa yang ada dalam subyek penelitian, misalnya kebijakan, produk, kelembagaan, pemasaran, pengelolaan secara holistic dan dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah (Moleong, 2014:6). Subjek peelitian ini adalah manajer ataupun karyawan divisi marketing,

  8 sedangkan objek peelitian ini adalah tentang strategi pemasaran yang diterapkan pada BMT Bina Usaha Karangjati.

2. Sumber Data

  Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua hal, yaitu: a. Data primer

  Data primer adalah data yang didapat dari sumber utama baik dari individu atau perseorangan (Suryanto dkk, 2006: 69). Dalam penelitian ini data diperoleh dari hasil wawancara langsung penulis dengan narasumber, yaitu karyawan pada divisi marketing yang bekerja di BMT Bina Usaha Karangjati. Penulis mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan konsep strategi pemasaranyang dilakukan pada BMT Bina Usaha.

  b. Data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen, publikasi yang sudah dalam bentuk jadi. Data sekunder ini diperoleh melalui bahan kepustakaan yaitu data yang sudah tertulis dan diolah orang lain, dengan kata lain, datanya sudah jadi (Wirartha, 2006: 36). Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh dari beberapa buku, dokumen dan literatur mengenai strategi pemasaran produk simpanan sukarela lancer (SIRELA) di BMT Bina Usaha. Dengan bantuan manager dan divisi marketing yang berkerja pada BMT

  9 tersebut penulis dapat memperoleh dokumen atau publikasi yang sudah ada untuk dijadikan data sekunder dari penelitian.

3. Metode Pengumpulan Data

  Dalam pengambilan data penyusun menggunakan 2 cara yaitu :

  a. Metode observasi Metode observasi adalah metode yang dilakukan sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis atas fenomena- fenomena yang diteliti.Menurut Wirartha (2006: 37) tujuan pengamatan atau observasi adalah mendeskripsikan objek peneltianserta memahaminya, atau hanya ingin mengetahui frekuensi suatukejadian.Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu mengamati secara langsung kegiatan pengelolaan dan pemasaran pada BMT Bina Usaha Karangjati.

  b. Interview atau wawancara Metode interview atau wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan pertanyaan lisan kepada subyek penelitian. Jenis wawancara yang dipilih adalah wawancara terbuka dan terstruktur. Terbuka maksudnya para subyek tahu bahwa mereka sedang diwawancarai dan mengetahui pula apa maksud wawancara tersebut. Sedangkan terstruktur berarti pewawancara yang menetapkan sendiri masalah pertanyaan yang diajukan (Suryanto dkk, 2006: 70). Dalam penelitian ini, peneliti melakukan interview atau wawancara secara

  10 mendalam terhadap pihak-pihak yang berkompeten dalam objek penelitianini dengan mengajukan pertanyaan mengenai konsep strategi pemasaran yang diterapkan, yaitu karyawan yang bekerja pada divisi marketing di BMT Bina Usaha Karangjati.

F. Sistematika Penulisan

  Pada penulisan Tugas Akhir ini terdapat lima bab dimana setiap bab terdiri dari beberapa sub bab. Sistematika penulisan merupakan uraian secara garis besar mengenai hal-hal pokok yang dibahas, guna mempermudah dalam memahami dan melihat hubungan suatu bab dengan yang lainnya. Adapun uraian pada setiap bab adalah sebagai berikut:

  BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan bab pendahuluan yang menjelaskan

  mengenai berbagai hal yang melatarbelakangi dilakukannya kegiatan penelitian ini, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, metode penelitian, metode penelitian yang akan dilakukan, dan sistematika penulisan.

  BAB II LANDASAN TEORI Di dalam bab ini akan menyajikan landasan teori yang

  menguraikan hal-hal yang bersangkutan dengan materi yang akan dibahas dalam penelitian, dengan sumber dan referensi dari berbagai referensi.

  11

  BAB III DATA OBJEK PENELITIAN Di dalam bab ini penulis menguraikan tentang gambaran

  umum objek penelitian, yaitu BMT Bina Usaha Karangjati, data- data deskriptif seperti profil, lokasi, visi misi, struktur organisasi, tugas dan wewenang dari masing-masing bagian, dan produk- produk yang ditawarkan BMT Bina Usaha Karangjati.

  BAB IV ANALISIS DATA Di dalam bab ini berisi tentang uraian anallisis penulis

  terhadap mekanisme produk SIRELA,strategi pemasaran yang sudah diterapkan di BMT Bina Usaha, faktor internal dan faktor eksternal yang dapat menjadi pendukung serta penghambat berkembanganya pemasaran di BMT Bina Usaha Karangjati dan strategi pengembang apa yang yang dapat diterapkan berdasarkan analisis SWOT.

  BAB V PENUTUP Bab ini merupakan bagian terakhir dari penulisan yang

  memuat kesimpulan yang diambil berdasarkan pada analisis data penelitian yang telah dilakukan dan berisikan saran yang disusun dari kesimpulan tersebut ini dan diakhiri dengan lampiran-lampiran yang terkait dengan hasil penelitian yang ditemukan di lapangan yang dipergunakan sebagai pembahasan atas hasil penelitian.

BAB II LANDASAN TEORI A. Telaah Pustaka Sebelum melakukan penelitian, penulis melakukan pengkajian

  pustaka dan karya yang mempunyai relevan terhadap analisis SWOT dalam penentuan strategi pemasaran. Telaah pustaka dalam penelitian ini adalah:

  Penelitian yang dilakukan oleh Elyarni dan Hermanto (2016) “Analisis SWOT Terhadap Strategi Pemasaran Layanan SAP Express pada PT. SAP”. Hasil penelitian menjelaskan faktor internal IFASdan faktor eksternal didapat IFAS didapatkan nilai SO 3,96 disusul nilai ST

  3.78 WO 3,59 dan WT 3,41 dan PT SAP ada pada kuadran I menunjukkan situasi yang sangat menguntungkan perusahaan tersebut.

  Penelitian yang dilakukan oleh Hadi, Wasuhua, dan Masri (2017)

  “Metode Analisis SWOT dalam pelaksanaan One Village One

  Product

  Agribisnis Hortikultura”. Hasil penelitian menjelaskan bahwa berdasarkan data faktor-faktor internal dan eksternal didapatkan skor pembobotan sebagai berikut; faktor kekuatan = 1,865; aktor kelemahan = 0,899; faktor peluang = 1,719; faktor ancaman = 6,803. Dari skor pembobotan tersebut perpotongan keempat garis faktor kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman berada pada kuadran II yakni strategi diversifikasi.

  13 Penelitian yang dilakukan Noor (2014)

  “Penerapan Analisis SWOT Dalam Menentukakn Strategi Pemasaran Daihatsu Luxio di Malang (Studi Kasus Pada PT. Astra International Tbk.-Daihatsu Malang)”. Hasil penelitian menjelaskan bahwa suatu strategu melalui integrasi vertical yang dapat meningkatkan segmentasi pasar dan pangsa pasar meliputi peningkatan pembekalan secara matang untuk sales dalam hal penguasan materi mengenai produk Daihatsu Luxio serta memberikan motivasi lebih sehingga lebih mudah dan bersemangat dalam memasarkan produk dan nantinya hal tersebut secara tidak langsng akan meningkatkan volume penjualan.

  Penelitian yang dilakukan Dewi, Daryanto dan Fahmi (2012) “Aplikasi Metode AHP-SWOT Untuk Perencanaan Strategi Lembaga Non Profit”. Hasil penelitian menjelaskan bahwa faktor kekuatan memiliki bobot terendah dari kelompok faktor yang lain yaitu 0,138.

  Kelemahan mempunyai bobot 0,233, Peluang mempunyai bobot 0,298 dan Ancaman mempunyai bobot 0,341. Hal ini berarti kekuatan yang dimiliki LEI belum dimanfaatkan secara maksimal sehingga harus ditingkatkan dan diperbaiki. Faktor kelemahan dan peluang juga penting untuk diperhatikan agar mampu menunjang program-program LEI yang sebaiknya ditujukan untuk mengatasi ancaman, karena ancaman merupakan kelompok faktor dengan bobot tertinggi.

  Peneitian yang dilakukan Siregar (2016) “Analisis SWOT

  Sebagai Dasar dalam Menentukan Strategi Pemasaran pada Perusahaan

  14 PT. Harmony Toba Jay a”. Hasil penelitian menjelaskan bahwa terdapat dua faktor yang memperngaruhi kinerja pemasaran dari perusahaan, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Pada penelitian, faktor internal terdiri dari dua variabel yaitu kekuatan dna kelemahan. Sedangkan faktor eksternal juga terdiri dari dua variabel yaitu kekuatan dan kelemahan.

  Masing-masing variabel memiliki komponen yang diidentifikasi terlebih dahulu hasil dari kuesioner merupakan data kuantitatif dengan pendekatan jawaban menggunakan skala Likert dan hasil pengolahan data menujukkan perusahaan berada pada kuadran IV, yang artinya perusahaan memiliki kelemahan yang besar dan ancaman yang serius sehingga perlu dilakukan perbaikan.

  Penelitian yang dilakukan Nazwirman dan Wulandari (2016) “Analisis SWOT Untuk Strategi Pemasaran PT. Indorama Synthetics Tbk.”. Hasil penelitian menjelaskan bahwa PT. Indorama Synthetics Tbk dari analisis SWOT kegiatan merebut peluang bisnis dikategorikan sedang. Dalam kondisi tersebut maka strategi insentif yang dapat dilakukan adalah strategi penetrasi pasar dan strategi pengembangan pasar dan produk. Dalam operasional pemasarannya perusahaan menerapkan beberapa konsep bauran pemasaran diantaranya strategi produk dengan mengedepankan kualitas dan keinginan konsumen, strategi harga, yang ditawarkan berasal dari kualitas dan negosiasi terhadap permintaan konsumen, strategi distribusi, dilakukan ke beberapa Negara di Asia, Eropa dan Amerika Serikat.

  15 Penelitian yang dilakukan Wicaksono (2017)

  “Strategi Pemasaran dengan Menggunakan Analisis SWOT Tanpa Skala Industri Pada PT X Di Jakarta”. Hasil dari penelitian menjelaskan bahwa perhitungan analisis EFAS dan IFAS, menunjukkan bahwa PT X dalam menggunakan SWOT Tanpa Skala Industri (STI) menempatkan menempatkan strategi Strength (S) > Opportunities (O), Strategi Opportunities (O) >Weaknesses (W), Strategi Strength (S) > Threat (T) dan Strategi Threat >Weaknesses (W). Kondisi ini bahwa PT X berada pada posisi memanfaatkan strategi SO yang mempunyai nilai skor tertinggi yaitu = 7,6, selanjutnya diikuti strategi ST= 6,6, WO= 6,0 dan WT= 4,8. Strategi yang akan dilakukan oleh perusahaan adalah dengan mempertahankan citra merek perusahaan yang kuat dengan tetap melakukan promosi untuk mempertahankan pangsa pasar yang ada serta berupaya untuk memperluas pangsa pasar

  Dari pemaparan penelitian yang sudah ada diatas, maka penelitian yang akan diajukan penulis berbeda dengan penelitian sebelumnya. Beberapa perbedaan itu diantara lain objek penelitian yang akan dilakukan yaitu BMT dan metode penelitian dimana penelitian- penelitian sebelumnya menggunakan metode regresi liner berganda, analisis jalur dan kuantitatif. Sedangkan dalam penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif yaitu data yang digunakan melalui inteview dan observasi kemudian data ditulis menggunakan kata- kata tertulis bukan berupa angka.

  16

  Penelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif

yang ditunjang kualitatif.

  Penelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif

dengan melakukan

tiga pengujian, yaitu

statistik diskriptif, uji

  5. Ninny Siregar (2016) tentang “Analisis SWOT Sebagai Dasar dalam Menentukan Strategi Pemasaran pada Perusahaan PT.

  Pada penelitian ini menunjukkan bahwa Daihatsu Luxio berada pada kuadran I yang mendukung strategi pertumbuhan dengan konsentrasi melalui integrasi vertikal.

  Penelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif

yang ditunjang kualitatif dengan melakukan uji vallidasi dan reliabillitas.

  4. Syamsudin Noor (2014) tentang “Penerapan Analisis SWOT Dalam Menentukakn Strategi Pemasaran Daihatsu Luxio di Malang (Studi Kasus Pada PT. Astra International Tbk.- Daihatsu Malang)”.

  Dalam penelitian ini titik koordinat masuk pada kuadran II yaitu strategi diversifikasi yang artinya organisasi dalam kondisi mantap namun menghadapi sejumlah tantangan berat sehingga diperkirakan roda organisasi akan mengalami kesulitan untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya.

  3. Syamsul Hadi, Olos Wasuhua, Zainal Arifin Masri (2017) tentang “Metode Analisis SWOT dalam pelaksanaan One Village One Product Agribisnis Hortikultura”.

  Tabel 2. 1 Tabel Perbedaan dan Kesimpulan Penelitian Terdahulu No. Nama dan Judul Perbedaan Kesimpulan

  Hasil dari analisis sensitivitas pada penilitian ini menunjukkan bahwa erubahan pada kelompok faktor Kelemahan tidak menyebabkan perubahan yang signifikan terhadap kelompok faktor yang lain.

  Penelitian ini menggunakan kuesioner dengan

analisa deskriptif dan

naratif dengan

analisis sensitivitas.

  2. Indra Setia Dewi, Arief Daryanto dan Iqdan Fahmi (2012) tentang “Aplikasi Metode AHP- SWOT Untuk Perencanaan Strategi Lembaga Non Profit”.

  Berdasarkan uji valiadasi dan reliabilitas instrumen ditemukan bahwa bahwa kinerja perusahaan dapat ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal, kedua faktor tersebut berpengaruh dalam pemasaran.

  Penelitian ini menggunakan

pendekatan kuantitatif

dengan melakukan uji

validasi dan

reliabilitas instrumen

  1. Recca Elyarni, Hermanto (2016) tentang “Analisis SWOT Terhadap Strategi Pemasaran Layanan SAP Express pada PT. SAP”

  Pada penelitian ini menunjukkan bahwa setiap variabel valid dan perusahaan berada pada kuadran IV dimana perusahaan lemah dan dihadapi tantangan besar.

  17

  instrument dan uji Harmony Toba Jaya” hipotesis.

  6. Nazwirman dan Erna Penelitian ini Pada penelitian ini Wulandari (2016) menggunakan menunjukkan bahwa strategi

tentang “Analisis SWOT pendekatan kuantitatif manajemen perusahaan

Untuk Strategi dengan pengumpulan berpengaruh pada

Pemasaran PT. data dilakukan pertumbuhan perusahaan.

IndoramaSynthetics dengan penyebaran Perusahaan dikategorikan

kuesioner. sedang dengan strategi Tbk.”. insentif penetrasi pasar dan pengembangan pasar dan produk.

  7. Arie Wicaksono(2017) Penelitian ini Peluang untuk masuk dalam

tentang “Strategi menggunakan mengambil pertumbuhan

Pemasaran pendekatan kuantitatif pasar yang baik dalam hal

denganMenggunakan dengan menyusun infrastruktur dimana industri

Analisis SWOT Tanpa daftar pertanyaan konstruksi yang sedang

Skala Industri Pada PT yang diajukan pada tumbuh, berdampak responden. signifikan terhadap PT X

  X Di Jakarta” dan didukung pertumbuhan sektor konstruksi lebih tinggi dibandingkan sektor tambang sehingga mengingat kelemahan relatif kecil maka bisa membenahi faktor internal dan eksternalnya

  Sumber: Data yang diolah, 2018 B.

   Kerangka Teori

1. Pengertian Strategi

  Kata strategi berasal dari bahasa Yunani, yaitu Strategia ini berasal dari bahasa Stratos yang berarti Militer dan yang berarti memimpin. Dari segi etimologi (asal kata), penggunaan strategi dalam istilah manajemen suatu organisasi diartikan sebagai kiat, cara dan taktik

  18 utama yang dirancang secara sistematik dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang terarah kepada tujuan strategi organisasi.

  Strategi adalah pendekatan dengan pelaksanaan gagasan. Perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat berkembang, tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui usaha mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan/laba yang diperolehnya. Agar tercapainya suatu tujuan dari perusahaan tersebut maka dibutuhkan strategi-strategi khusus untuk menarik minat pelanggan atau nasabah baru serta meningkatkan loyalitas pelanggan atau nasabah yang lama.

2. Pengertian Pemasaran

  Menurut Kartajaya dan Sula (2006) pemasaran adalah sebuah disiplin bisnis strategi yang mengarahkan peroses penciptaan, penawaran, dan perubahan nilai dari suatu inisiator kepada stakeholdersnya. Tujuan utama pemasaran adalah menarik pelanggan baru dengan menjanjikan nilai supesior dan mempertahankan pelanggan saat ini dengan memberikan kepuasan. Secara singkat dapat disimpulkan bahwa pengertian pemasararn adalah caara atau proses untuk mendistribusikan barang atau jasa dari produsen kepada para konsumen untuk kepuasan pelanggan.

  Menurut Kartajaya dan Sula (2006) dalam buku Marketing

  Syariah , mendefinisikan pemasaran sebagai sebuah disiplin bisnis

  strategis yang mengarahkan pada proses penciptaan, penawaran, dan

  19 perubahan nilai dari suatu inisiator kepada para pemegang sahamnya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip- prinsip muamalat bisnis dalam Islam.

  Pemasaran syariah adalah sebuah disiplin bisnis strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran, dan perubahan values dari satu inisiator kepada stakeholder-nya, yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip muamalah dalam Islam

  Pemasaran adalah suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi dan manajerial. Akibat dari pengaruh tersebuut masing-masing individu maupun kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan dengan menciptakan, menawarkan, dan menukarkan produk yang memiliki nilai tukar uang. (Rangkuti, 2005: 48).

  Mennurut Rangkuti (2005) nilai pemasaran dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: a) Merek atau brand, yaitu nilai yang erkaitan dengan nama atau nilai yang dimiliki dan melekan pada suatu perusahaan. Sebaiknya perusahaan senantiasa berusaha meningkatkan brand equity. Jika

  brand equity dapat dikelola dengan baik, perusahaan setidaknya akan

  mendapatkan dua hal. Pertama, para konsumen akan menerima nilai prodknya, yaitu merasakan semua manfaat yang diperoleh dari produk yang dibeli dan merasa puas karena produk itu sesuai dengan harapannya. Kedua, perusahaan itu sendiri memperoleh nilai melalui

  20 loyalitas pelanggan terhadap merek, yaitu peningkatan margin keuntungan, keunggulan bersaing dan efiensi, serta efektifitas kerja khususnya pada program pemasarannya.

  b) Pelayanan atau service, yaitu nilai yang berkaitan dengan pemberian jasa pelayanan kepada konsumen. Kualitas pelayanan kepada konsumen ini perlu terus menerus ditingkatkan.

  c) Proses, yaitu nilai yang berkaitan dengan prinsip perusahaan untuk membuat setiap karyawan terlibat dan memiliki rasa tanggung jawab dalam proses memuaskan konsumen, baik secara langsung maupun secara tidak langsung.

3. Strategi Pemasaran

  Menurut Hasan (2009), strategi pemasaran merupakan bagian integral dari strategi bisnis yang memberikan arah pada semua fungsi manajemen suatu organisasi bisnis. Dengan adanya strategi pemasaran, maka implementasi program dalam mencapai tujuan organisasi dapat dilakukan secara aktif, sadar dan rasional. Strategi pemasaran bagi setiap perusahaan khususnya bank syariah dapat berfungsi sebagai berikut.

  a. Sebagai respons organisasi untuk menanggapi dan menyesuaikan diri terhadap lingkungan sepanjang siklus bisnis.

  b. Sebagai upaya untuk membedakan dirinya dari pesaing dengan menggunakan kekuatan korporat untuk memenuhi kebutuhan pelanggan yang lebih baik dalam lingkungan tertentu.

  21 c. Sebagai kunci keberhasilan dalam menghadapi perubahan lingkungan bisnis, memberikan kesatuan arah bagi semua mitra internal perusahaan. Strategi pemasaran yang jelas akan memberi arah mengkombinasi variabel-variabel segmentasi pasar, identifikasi pasar sasaran, positioning, elemen bauran pemasaran, dan biaya bauran pemasaran konsep strategi yang tidak jelas, keputusan yang diambil akan subjektif.

  d. Sebagai pedoman dalam mengalokasikan sumber daya dan usaha organisasi.

  e. Sebagai alat fundamental untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan dalam melayani pasar sasaran

  Kartajaya dan Sula (2006) membagi strategi pemasaran pada era baru menjadi 3 kompenen, sebagai berikut :

  1. Perumusan Strategi Pemasaran (Strategic) Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran, kebijakan serta aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha pemasaran dari waktu ke waktu pada masing-masing tingkatan serta lokasinya. Pasar untuk produk jasa perbankan sangatlah luas, sehingga perusahaan atau bank tidak mudah untuk memasuki pasar yang sedemikian luas dan jika hal tersebut terjadi kemungkinan berhasil sangatlah kecil. Pasar yang luas ini perlu untuk dipilah-pilah agar mempermudah perusahaan dalam melakukan kegiatan kegiatan

  22 pemasarannya. Karena pasar yang luas maka sebelum melakukan kegiatan pemasaran produk harus dilakukan terlebih dahulu riset pasar yang bertujuan untuk mengetahui sebrapa besar pasar yang akan dimasuki, siapa yang menjadi konsumen produk tersebut dan seberapa besar kompetitor.

  a. Segmentasi (Segmentation) Segmentasi adalah cara membagi pasar berdasarkan variabel-variabel tertentu seperti geografi, demografi, psikologi, prilaku dan pada akhirnya ke variabel terkecil, yaitu individu.segmentasi demografi melibatkan faktor seperti jenis kelamin, usia, ukuran keluarga dsb. Sosio ekonomi terdiri dari pendapatan, pendidikan, kelas sosial, agama, kebangsaan dan etnik.segmen psikografis, yaitu membagi pasar menjadi suatu kelompok yang berbeda berdasarkan pada karakteristik kelas sosial, gaya hidup dan karakteristik kepribadian. segmentasi geografik, yaitu membagi pasar menjadi beberapa unit geografis seperti negara, profinsi, perkotaan, pedesaan atau kompleks perumahan/pemukiman. sebuah bank dimungkinkan dapat memutuskan untuk beroperasi di semua wilayah tetapi lebih meperhatikan perbedaan kebutuhan dan keinginan yang dijumpai.

  b. Target pasar (Targetting)

  Targetting adalah proses pemilihan target dan mencocokkan

  reaksi pasar dengan kebutuhan dasar, kemampuan daya beli dan

  23 keterbatasan yang dimiliki. Dikarenakan sebuah produk atau jasa tidak dapat memasuki semua segmen di masyarakat, maka diperlukan sebuah proses targetting. Kejelian pemilihan target akan mempermudah masuknya sebuah produk baru yang diluncurkan.

  c. Penentuan posisi (Positioning)

  Positioning adalah tindakan merancang penawaran dan citra

  perusahaan sehingga menempati suatu posisi kompetitif yang berarti dan berada dalam benak pelanggan sasarannya. Sebuah perusahaan dapat menentukan posisinya melalui persepsi pelanggan terhadap produknya dan produk pesaingnya sehingga akan dihasilkan peta persepsi. Dengan menggunakan informasi dari peta persepsi itu, dapat dikenali berbagai strategi penentuan posisi.Selain manfaat diatas, produk atau jasa diposisikan pada posisi yang dinginkan nasabah, sehingga dapat menarik minat nasabah untuk membeli produk atau jasa yang ditawarkan.

  2. Taktik Pemasaran (Marketing Tactic)

  a. Diferensiasi (Differentiation) Diferensiasi dapat diartikan sebagai sebuah pembeda atau bagaimana caranya agar menjadi berbeda dengan produk atau perusahaan pesaing.Diferensiasi merupakan tindakan merancang seperangkat perbedaan yang bermakna dalam tawaran perusahaan.

  Tawaran tersebut harus dipersepsikan oleh konsumen sebagai hal

  24 yang berbeda, namun harus benar-benar berbeda dalam hal content, context dan infrastruksturnya.

  b. Bauran pemasaran (Marketing Mix)

  Marketing mix adalah istilah yang dipakai untuk

  menjelaskan kombinasi empat besar pembentuk inti sistem pemasaran sebuah organisasi. Marketing Mix merupakan kegiatan pemasaran yang dilakukan secara terpadu artinya kegiatan ini dilakukan secara bersamaan diantara elemen-elemen yang ada dalam marketing mix itu sendiri (Kasmir, 2004: 186).

  Menurut Kasmir (2004) kegiatan pemasaran dilakukan secara bersamaan di antara elemen strategi yang ada dalam marketing mix itu sendiri. Setiap elemen tidak dapat berjalan sendiri- sendiri tanpa dukungan dari elemen yang lain. Elemen- elemen yang ada dalam marketing mix yaitu product (produk), price (harga), place (lokasi), promotion (promosi). Oleh karena itu setiap elemen mempunyai strategi masing-masing, namun tetap akan terkait pada elemen lainnya, yaitu:

  1. Strategi Produk Dalam hal dunia perbankan produk yang dihasilkan berbentuk jasa. Terdapat empat karakteristik utama jasa yang mempengaruhi rancangan program pemasaran, yaitu :