PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN MELALUI MEDIA BERMAIN KARTU ANGKA BERGAMBAR PADA ANAK USIA 4 TAHUN DI PAUD BAITUSSHIBYAAN SRUMBUNG KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana

  

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL

LAMBANG BILANGAN MELALUI MEDIA BERMAIN

KARTU ANGKA BERGAMBAR PADA ANAK USIA 4 TAHUN

DI PAUD BAITUSSHIBYAAN SRUMBUNG

KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

SKRIPSI

  

Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

WYKKE SAFITRI

  

NIM 11613038

JURUSAN PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Setelah dikoreksi dan diperbaiki, maka skripsi saudara: Nama : Wykke Safitri NIM : 11613038 Fakultas : Tarbiyah Jurusan : Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Judul : PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL

  LAMBANG BILANGAN MELALUI MEDIA BERMAIN KARTU ANGKA BERGAMBAR PADA ANAK USIA 4 TAHUN DI PAUD BAITUSSHIBYAAN SRUMBUNG KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017

  Telah kami setujui untuk dimunaqosahkan Salatiga, 4 Mei 2017 Pembimbing, Dr. Budiyono Saputro, M.Pd

  NIP. 19740630200912 1001

  

SKRIPSI

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGENAL

LAMBANG BILANGAN MELALUI MEDIA BERMAIN

KARTU ANGKA BERGAMBAR PADA ANAK USIA 4 TAHUN

DI PAUD BAITUSSHIBYAAN SRUMBUNG

KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

  

disusun oleh

WYKKE SAFITRI

NIM : 116 13 038

  Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada tanggal 5 Juni 2017 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

  Susunan Panitia Penguji Ketua Penguji : Dr. Fatchurrohman, M.Pd Sekretaris Penguji : Dr. Budiyono Saputro, M.Pd Penguji I : Imam Mas Arum, M.Pd Penguji II : Drs.H. Wahyudhiana, M.M.Pd

  Salatiga, 5 Juni 2017 Dekan Fakultas Tarbiyah dan

  Ilmu Keguruan (FTIK) IAIN Salatiga Suwardi, M.Pd

  NIP. 19670121 199903 1 002

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Saya yang bertanda tangan di bawah: Nama : WYKKE SAFITRI NIM : 116 130 38 FAKULTAS : TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN JURUSAN : PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI

  Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri bukan jiplakan karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

  Salatiga, 4 Mei 2017 Penulis,

  Wykke Safitri NIM. 116 13 038

  

MOTTO

ْمُكِنَم ْز ِرْيَغ ِنَم َزِل َن ْوُق وُلْخَم ْمُهَّن ِاَف ِمُك َدَلاوَا اوُمِلَع

  Didiklah anak-anak kamu, sesungguhnya mereka diciptakan untuk menghadapi zaman yang berbeda dengan zaman kamu ini. (H.R.

  Ali Bin Abi Thalib. RA) Sumber : camkoha.blogspot.co.id/2013/12/motto-skripsi-arab-dan- terjemahannya.html

   ْمُهُبَدُا ا ْوُنِسْح َا َو ْم ُكُضِدَلا ْوُضا ا ْوُمِرْكَا

Muliakanlah anak-anakmu dan baguskanlah pendidikan mereka.

   (H.R. Ali Bin Abi Thalib. RA) Sumber : ayahbunda.or.id/ilmu-parenting-ali-bin-abi-thalib

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini dipersembahkan untuk: 1.

  Bapakku tercinta Alm. Slamet Riyadie semoga mendapat tempat terbaik disisi Allah SWT, Ibuku Fadjar Mini yang senantiasa mendoakanku , yang telah memberi nama terbaik untukku.

  2. Bapak dan Emak Mertua KH. Hawari dan Hj. Sutini yang senantiasa mendukungku.

  3. Suamiku tercinta Hamdani, yang telah memberiku dukungan spiritual, material dan kasih sayang.

  4. Anak-anakku tersayang, Ahmad Iqbal Saefullah, Syifa Tasya Kamila dan Shafa Aulia Azzahwa yang selalu menunggu kehadiranku dan selalu menyayangiku.

  5. Kakak ipar dan adik-adikku semua yang selalu mendukungku.

  6. Keluarga besar PAUD Baitusshibyaan.

  7. Teman-teman seperjuangan, satu kelas PIAUD IAIN Salatiga Angkatan 2013 yang selalu memberikan motivasi.

  8. Bapak dan ibu Dosen yang selalu membimbing dengan sabar.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, atas segala rahmat dan hidayah-Nya skripsi dengan judul Peningkatan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan Melalui Media Bermain Kartu Angka Bergambar Pada Anak Usia 4 Tahun Di PAUD Baitusshibyaan Srumbung Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun pelajaran 2016/2017 telah selesai.

  Shalawat salam senantiasa terlimpahkan kepangkuan baginda Nabi Muhammad SAW semoga beliau senantiasa dirahmati Allah SWT.

  Penulisan ini tidak akan selesai tanpa dukungan, motivasi, dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis sampaikan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Rahmat Hariyadi, M.Pd selaku Rektor IAIN Salatiga 2.

  Bapak Suwardi, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan

  IAIN Salatiga 3. Ibu Dra. Siti Asdiqoh, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Islam Anak

  Usia Dini 4. Bapak Dr. Budiyono Saputro, M.Pd selaku pembimbing yang telah membimbing, memberi motivasi dan meluangkan waktunya dalam penulisan skripsi ini.

  5. Bapak dan Ibu Dosen IAIN Salatiga yang telah memberikan ilmu, bagian akademik dan staf perpustakaan yang telah memberikan layanan serta bantuan kepada penulis.

  6. Dewan Guru PAUD Baitusshibyaan Srumbung Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Bu Susi, Bu Lailiyatul Hikmawati, Bu Ayuk Puji Saputri yang telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian dari awal hingga selesai.

  7. Siswa-siswi PAUD Baitusshibyaan Srumbung Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang yang sudah berkenan menjadi subjek penelitian dan mengikuti jalannya penelitian dengan sungguh-sungguh.

  8. Segenap keluargaku tercinta yang selalu mendoakanku.

  9. Teman-teman PIAUD angkatan 2013 yang telah berjuang bersama-sama. Atas semua bantuan yang telah diberikan, penulis mengucapkan terimakasih. Semoga amal yang telah diberikan mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna, masih banyak kekurangan baik dalam isi maupun metodologi. Kritik serta saran yang membangun penulis harapkan bagi kesempurnaan skripsi ini dimasa yang akan datang. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca yang budiman. Amin.

  Salatiga, 5 Juni 2017 Penulis

  Wykke Safitri NIM. 11613038

  

ABSTRAK

  Safitri,Wykke. 2017 Peningkatan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan

  Melalui Media Bermain Kartu Angka Bergambar Pada Anak Usia

  4 Tahun di PAUD Baitusshibyaan Srumbung Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017. Fakultas

  Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Dr Budiyono Saputro, M.Pd.

  Kata kunci: Lambang Bilangan, Media Bermain, Kartu Angka Bergambar Menurut UU No. 20 Tahun 2003, pasal 1, butir 14, PAUD adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan melalui penggunaan media bermain kartu angka bergambar pada anak usia 4 tahun di PAUD Baitusshibyaan. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kurangnya kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak usia 4 tahun di PAUD Baitusshibyaan Srumbung Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.

  Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yang dilakukan secara kolaboratif partisipatif dengan menggunakan model penelitian Kemmis dan MC Taggart. Subjek dalam penelitian ini adalah anak usia 4 tahun di PAUD Baitusshibyaan Srumbung yang berjumlah 10 anak yang terdiri dari 5 anak laki- laki dan 5 anak perempuan. Metode yang digunakan untuk pengumpulan data adalah observasi, dokumentasi dan lembar kerja anak. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif kualitatif.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa media kartu angka bergambar dapat diserap anak dengan mudah serta dapat meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan. Pada pra siklus tindakan sebesar 40% Kemudian pada siklus I rata-rata kemampuan mengenal lambang bilangan pada anak sebesar 65%. Pada siklus II rata-rata kemampuan mengenal lambang bilangan mencapai 87%. Selisih peningkatan dari pra tindakan dan siklus I sebesar 25% kemudian selisih peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 22%. Berdasarkan data hasil Penelitian Tindakan Kelas tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa melalui media kartu angka bergambar dapat meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan pada Anak Usia 4 tahun di PAUD Baitusshibyaan Srumbung Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang tahun pelajaran 2016/2017 telah terbukti dan dapat diterima kebenarannya.

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. ii PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ..................................................... iv MOT

  TO…………………………………………………………………….. v PERSEMBAHAN………………………………………… .......................... vi KATA PENGANTAR………………………………………… ................... vii ABSTRAK………………………………………… ..................................... ix DAFTAR ISI………………………………………… .................................. x DAFTAR TABEL………………………………………… .......................... xii DAFTAR GAMBAR………………………………………… ..................... xiii DAFTAR LAMPIRAN………………………………………… .................. xiv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 7 C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 7 D. Hipotesis Tindakan ...................................................................... 7 E. Indikator Keberhasilan………………………………………... .. 8 F. Kegunaan Penelitian .................................................................... 8 G. Definisi Operasional .................................................................... 9 H. Metode Penelitian ........................................................................ 12 I. Sistematika Penulisan .................................................................. 20 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Belajar............................................................................. 21

  B.

  Hakikat Lambang Bilangan.......................................................... 28 C. Media Bermain Kartu Angka Bergambar .................................... 30 D.

  Kelebihan Media bermain Kartu Angka Bergambar………… ... 37

  BAB III PELAKSANAAN PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian……………. ....................... 39 B. Pelaksanaan Penelitian ................................................................. 46 C. Instrumen Penelitian .................................................................... 51 BAB IV ANALISIS DATA A. Ketentuan Indikator Keberhasilan ............................................... 54 B. Data Hasil Pengamatan Pra Siklus ............................................... 54 C. Data Hasil Pengamatan Siklus I……………………………… ... 56 D. Data Hasil Pengamatan Siklus II……………………………….. 57 E. Pembahasan…………………………………………………… .. 59 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ................................................................................. 65 B. Saran ............................................................................................ 65 Daftar Pustaka Lampiran-Lampiran Riwayat Hidup Penulis

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Lembar Perbandingan Hasil Pencapaian Tiap Siklus dengan Indikator

  18 Keberhasilan…………………………………….. Tabel 3.1

  41 Jadwal Kegiatan Harian…………..………………………... Tabel 3.2

  42 Jadwal Sentra yang Dibuka dalam satu Minggu………….. Tabel 3.3

  43 Daftar Siswa PAUD Baitusshibyaan…………...…………...

Tabel 3.4 Indikator yang Diamati Tiap Siklu

  50 s…………………………

Tabel 3.5 Rubrik Penilaian Instrumen Observasi tentang Kemampuan Mengenal

  51 Lambang Bilangan …………………………….. Tabel 4.1

  53 Hasil Penilaian Pra Siklus …..…………………………….. Tabel 4.2

  54 Hasil Penilaian Siklus I……………………………………..

Tabel 4.3 Hasil

  56 Penilaian Siklus II…………………………………….

Tabel 4.4 Perbandingan Hasil Pencapaian Pra Siklus dengan Indikator Keberhasilan………………………………………….……..

  58 Tabel 4.5 Rekapitulasi Data Pra Siklus………………………………..

  58 Tabel 4.6 Perbandingan Hasil Pencapaian Siklus I dengan Indikator

  59 Keberhasilan………………………………………………... Tabel 4.7

  59 Rekapitulasi Data Siklus I…………………………………..

Tabel 4.8 Perbandingan Hasil Pencapaian Siklus II dengan Indikator

  60 Keberhasilan…………………………………………….….. Tabel 4.9

  60 Rekapitulasi Data Siklus II…………………………………..

  DAFTAR GAMBAR

  Gambar 1.1 Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart.………. 15

  Gambar 3.1 Struktur Pengurus PAUD Baitusshibyaan….…………………… 41

Gambar 3.2 Contoh APE dalam

  Pembelajaran………………………………. 50

Gambar 4.1 Diagram Peningkatan Kemampuan Mengenal Lambang Bilangan

  1- 10……………..…………………..………………….………… 61

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Surat Permohonan Ijin Penelitian Lampiran2 Surat Keterangan Melakukan Penelitian Lampiran 3 Surat Pengajuan Pembimbing Lampiran 4 Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 5 Ketentuan Indikator dan Skor pada Tiap Siklus Lampiran 6 Indikator Tiap Siklus yang Diamati Lampiran 7 Lembar Observasi Guru dan Siswa Lampiran 8 RPPH Lampiran 9 Dokumentasi Foto Penelitian Lampiran 10 SKK Lampiran 11 Daftar Riwayat Hidup

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia diciptakan oleh Allah untuk menjadi khalifah atau pemimpin di bumi. Menuntut ilmu dalam Islam hukumnya adalah wajib. Hal ini dinyatakan dalam Al Qur’an sebagai berikut:

  

ت اَجَرَد

َملِعْلا اوُت وُأ َنِيِذَّلاَو ْمُكْنِم اوُنَمَا َنْي ِذَّلا ُالله ِعَف ْرَي Artinya : “Niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat kepada orang-oran g yang beriman dan berilmu”. (Al Mujadalah:11)

  Menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 pengertian pendidikan adalah sebuah usaha yang di lakukan secara sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan, membangun kepribadian, pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara. Melalui pendidikan, manusia mampu mengemban tugas menjadi khalifah seperti perintah Allah. Karena begitu pentingnya pendidikan, Islam dan Pemerintah memberikan perhatian khusus pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

  Menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003, pasal 1, butir 14, menerangkan bahwa PAUD adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia 6 tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 pasal 28 tentang Pendidikan Anak Usia Dini dinyatakan bahwa (1) PAUD diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar, (2) PAUD diselenggarakan melalui jalur formal, non formal, dan/atau informal, (3) PAUD jalur formal berbentuk Taman Kanak-Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat. (4) Pada jalur nonformal berbentuk Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain yang sederajat, (5) Pada jalur informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.

  Usia dini merupakan masa keemasan (the golden age), namun sekaligus periode yang sangat kritis dalam tahap perkembangan manusia.

  Hasil penelitian yang dilakukan oleh Dr Benjamin S. Bloom, Professor of , dalam Juknis Penyelenggaraan

  Education in University of Chicago

  kelompok Bermain (2012:1) mengungkapkan bahwa pada usia 4 tahun 50% dari kapabilitas kecerdasan seorang anak telah terbentuk, pada usia 8 tahun telah mencapai 80% dan pada usia 18 tahun, inteligensia dewasa seorang anak telah komplit terbentuk. Dengan demikian, masa usia dini merupakan masa peletak dasar atau pondasi awal bagi pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya. Artinya masa kanak-kanak yang bahagia merupakan dasar bagi keberhasilan dimasa datang dan sebaliknya. Untuk itu, agar pertumbuhan dan perkembangan tercapai secara optimal, maka dibutuhkan situasi dan kondisi yang kondusif pada saat memberikan stimulasi dan upaya-upaya pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan anak yang berbeda satu dengan yang lainnya karena anak merupakan pribadi yang unik.

  Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar kearah aspek pertumbuhan dan perkembangan antara lain: (1) Nilai-Nilai Agama dan Moral, (2) Fisik Motorik, (3) Kognitif, (4) Bahasa, (5) Sosial Emosional, (6) Seni. Aspek perkembangan yang perlu mendapatkan rangsangan dan perhatian khusus adalah aspek perkembangan kognitif.

  Menurut Pedoman Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Tengah (2013: 1) bahwa perkembangan kognitif seringkali diartikan sebagai perkembangan kecerdasan, daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, dan kecerdasan spiritual. Faktor kognitif sangat penting untuk keberhasilan anak dalam belajar, karena sebagian besar aktivitas dalam belajar menggunakan berpikir.

  Menurut Sugiyanto (2013: 5) menjelaskan bahwa kemampuan kognitif diarahkan agar anak mampu mengembangkan daya persepsinya berdasarkan apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan, sehingga anak akan memiliki pemahaman yang utuh dan komprehensif. Pengembangan kemampuan di PAUD diarahkan agar anak mampu menyelesaikan masalah sederhana pada kehidupan sehari-hari, mengembangkan daya cipta dan mengenal kondisi yang terjadi di lingkungan sekitarnya.

  Pembelajaran kognitif pada Anak Usia Dini dilakukan dengan cara yang menarik dan menyenangkan. Karena dunia anak adalah bermain maka pembelajaran di PAUD menerapkan prinsip bermain sambil belajar dan belajar melalui bermain, namun masih banyak orang tua menganggap bahwa pembelajaran di PAUD hanya bermain tanpa tujuan yang jelas, padahal pembelajaran di PAUD didesain sedemikian rupa sehingga memungkinkan anak belajar dengan tetap mencerminkan jiwa bermain, yaitu senang, bebas, merdeka. Oleh karena itu, kegiatan bermain di PAUD mampu mengembangkan semua aspek perkembangan anak.

  Permainan di PAUD banyak ragam dan jenisnya, setiap permainan harus mampu mengembangkan kemampuan-kemampuan dasar alamiahnya atau menurut Howard Gardner disebut multiple inteligences atau kecerdasan majemuk, yang mana awalnya hanya ada tujuh kecerdasan namun sekarang sudah berkembang menjadi sembilan kecerdasan meliputi

  (kecerdasan verbal atau berbicara), musikal (kecerdasan musik),

  linguistik

visual spasial (kemampuan melihat gambar), kinestetik (kecerdasan olah

  tubuh), matematislogis (kecerdasan mengolah angka),

  

interpersonal (kecerdasan bersosialisasi), intrapersonal (kecerdasan

  memahami diri sendiri), naturalis (kecerdasan mengenal flora dan fauna), dan yang terakhir eksistensialis(kecerdasan menjawab keberadaan manusia).

  Kecerdasan matematis merupakan jenis pengetahuan yang dibutuhkan manusia dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari. Permainan matematika berhubungan dengan persamaan dan perbedaan, pengaturan informasi atau data, memahami tentang angka,jumlah, pola- pola, ruang, bentuk, perkiraan dan perbandingan. Untuk mengenalkan konsep angka pada anak usia dini dapat dilakukan melalui tiga tahap yaitu: (1) membilang, menyebutkan bilangan berdasarkan urutan, (2) mencocokan setiap angka dengan benda yang sedang dihitung, (3) membandingkan antara kelompok benda satu dengan kelompok benda yang lain untuk mengetahui jumlah benda yang lebih banyak, lebih sedikit, atau sama.

  Menurut Muhammad Alwi (2014: 124) bahwa ciri orang dengan kecerdasan matematis, ia senang bekerja dengan data, mengumpulkan dan mengorganisasi, menganalisis serta menginterpretasikan, menyimpulkan kemudian meramalkan. Kecerdasan matematis sering dipandang dan dihargai lebih tinggi dari jenis-jenis kecerdasan lainnya, khususnya dalam masyarakat teknologi dewasa ini, kecerdasan ini mempunyai ciri sebagai kegiatan otak kiri walaupun tidak seratus persen.

  Berdasarkan uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran untuk mengenalkan lambang bilangan 1-10 pada anak usia dini sebaiknya dilakukan dengan tahapan yang tepat atau sesuai dengan perkembangan berpikir anak. Tahap mengenal lambang bilangan dimulai dari mengenalkan konsep bilangan terlebih dahulu baru dilanjutkan dengan mengenalkan lambang bilangan 1-10. Melalui pemberian rangsangan , stimulus, serta bimbingan yang tepat maka diharapkan dapat meningkatkan seluruh aspek perkembangan yang ada pada anak khususnya aspek kognitif dalam mengenal lambang bilangan 1-10.

  Hasil pengamatan penulis di PAUD Baitusshibyaan Srumbung Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang pada anak usia 4 tahun perkembangan kognitif belum berkembang secara optimal. Sebagian besar anak masih belum memahami konsep lambang bilangan 1-10, karena saat diminta untuk menunjukkan lambang bilangan 1-10 ada beberapa anak masih diam. Dan beberapa anak belum bisa membedakan angka 6 dan 9 karena saat diminta menunjukkan angka 6 menunjukkan angka 9 dan sebaliknya. Beberapa anak juga masih belum bisa menghubungkan gambar benda dengan lambang bilangannya.

  Sehubungan dengan hal tersebut, peneliti menemukan kendala pada anak di PAUD Baitusshibyaan Srumbung Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang terkait dengan kemampuan mengenal lambang bilangan. Diantaranya adalah anak kurang antusias saat mengikuti pelajaran karena mereka bosan dengan pembelajaran yang kurang menarik karena media yang sering digunakan guru adalah papan tulis dan buku paket sehingga anak mengalami kesulitan mengenal lambang bilangan.

  Dengan adanya permasalahan di atas, penulis tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG

  “PENINGKATAN BILANGAN MELALUI MEDIA BERMAIN KARTU ANGKA BERGAMBAR PADA ANAK USIA 4 TAHUN DI PAUD

  BAITUSSHIBYAAN SRUMBUNG KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 2016/2017.” B.

   Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Apakah kemampuan

  mengenal lambang bilangan anak dapat ditingkatkan melalui media bermain kartu angka bergambar pada anak usia 4 tahun di PAUD Baitusshibyaan Srumbung Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017?

  C. Tujuan Penelitian

  Berdasar rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan mengenal lambang bilangan melalui media bermain kartu angka bergambar pada anak usia 4 tahun di PAUD Baitusshibyaan Srumbung Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.

  D. Hipotesis Penelitian

  Menurut Bambang Arikunto (2006:71) menyatakan bahwa hipotesis merupakan suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Hipotesis penelitian merupakan anggapan sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya. Adapun hipotesis yang peneliti ajukan dalam penelitian ini adalah:

  “Ada peningkatan kemampuan mengenal lambang bilangan melalui media bermain pada anak usia 4 tahun di PAUD Baitusshibyaan Srumbung Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017”.

  E. Indikator Keberhasilan

  Adapun indikator keberhasilan yang telah ditentukan oleh pihak sekolah sebesar 75% dalam mencapai kriteria ketuntasan minimal belajar seorang anak didik, dalam penguasaan lambang bilangan.

  F. Kegunaan Penelitian

  Kegunaan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Manfaat Teoritis Secara teoritis, hasil penelitian ini bermanfaat untuk memperluas wawasan yang berkaitan dengan perkembangan kognitif, khususnya kemampuan mengenal lambang bilangan 1-10, dan menambah pengetahuan bahwa dengan bermain kartu angka bergambar dapat meningkatkan kemampuan anak usia 4 tahun dalam mengenal lambang bilangan 1-10.

  2. Manfaat Praktis Secara praktis, hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi guru, siswa, dan sekolah: a.

  Bagi Guru Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran kepada guru dalam merancang pembelajaran untuk menggunakan media kartu angka bergambar untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam mengenal lambang bilangan 1-10.

  b.

  Bagi Siswa Melalui bermain kartu angka bergambar, siswa menjadi senang dan antusias dalam belajar sehingga lebih cepat dalam mengenal lambang bilangan 1-10.

  c.

  Bagi sekolah Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam kegiatan belajar mengajar di PAUD Baitusshibyaan Srumbung Kecamatan

  Bergas Kabupaten Semarang terutama dalam peningkatan kemampuan mengenal lambang bilangan 1-10 melalui penggunaan media kartu angka bergambar.

G. Definisi Operasional

  Menurut Komaruddin (2006: 46) definisi merupakan sebuah kata yang berasal dari bahasa latin Definio dan definitio yang secara berturut- turut berarti membatasi, memberikan, menetapkan dan berarti tepi, pinggir, penentuan arti. Menurut Suryabrata (1995: 76) menjelaskan bahwa ada berbagai macam pendefinisian yang digunakan dalam karya tulis ilmiah, salah satunya adalah definisi operasional yang didasarkan atas pengamatan terhadap sifat-sifat dari hal yang didefinisikan. Pendefinisian tersebut disesuaikan dengan variabel yang akan didefinisikan dengan cara memberi arti atau menggambarkan secara spesifik. Pendefinisian berguna untuk menghindari penafsiran yang berbeda antara pesan yang ingin disampaikan peneliti dan pesan yang ditangkap pembaca. Definisi operasional yang digunakan dalam variabel penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.

  Kemampuan Di dalam Kamus Bahasa Indonesia, kemampuan berasal dari kata “mampu” yang berarti kuasa (bisa, sanggup, melakukan sesuatu, dapat, berada, kaya, mempunyai harta berlebihan). Kemampuan adalah suatu kesanggupan dalam melakukan sesuatu. Seseorang dikatakan mampu apabila ia bisa melakukan sesuatu yang harus ia lakukan. Menurut Chaplin dalam Muhibbin Syah (2009: 2) ability (kemampuan, kecakapan, ketangkasan, bakat, kesanggupan) merupakan tenaga (daya, kekuatan) untuk melakukan suatu perbuatan.

  Sedangkan menurut Robbins, kemampuan bisa merupakan kesanggupan bawaan sejak lahir, atau merupakan hasil latihan praktik.

  Menurut Akhmat Sudrajat, menghubungkan kemampuan dengan kata kecakapan. Setiap individu memiliki kecakapan yang berbeda-beda dalam melakukan suatu tindakan. Kecakapan ini mempengaruhi potensi yang ada dalam diri individu tersebut. Proses pembelajaran mengharuskan siswa mengoptimalkan segala kecakapan yang dimiliki.

2. Lambang Bilangan

  Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan dan pengukuran. Simbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka atau lambang bilangan. Jadi mengenal lambang bilangan bisa diartikan sebagai kemampuan dalam menggunakan simbol-simbol berupa angka atau bilangan 1-10.

  3. Media Menurut Kasimin, dkk (2012: 63-64) menerangkan bahwa secara etimologi (bahasa), kata media berasal dari bahasa latin medius dan merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar.

  4. Bermain Menurut Penney Upton (2012: 130) menjelaskan bahwa bermain adalah perilaku yang tidak memiliki tujuan langsung yang jelas.

  Dalam Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (2014:12) disebutkan bahwa yang dimaksud dengan bermain adalah berbuat sesuatu untuk menyenangkan hati (dengan alat tertentu atau tidak).

  5. Kartu Angka Kartu angka adalah kertas tebal berbentuk persegi panjang berisi lambang bilangan yang memiliki arti dan makna tertentu. Misalnya bilangan 5 digunakan untuk melambangkan bilangan 5.

  6. Kartu Angka Bergambar

  Flash Card atau Education Card adalah kartu-kartu bergambar

  yang dilengkapi kata-kata dan angka, yang diperkenalkan oleh Glenn Doman, seorang dokter ahli bedah otak dari Philadelphia,

  Pennsylvania. Gambar-gambar pada flashcard dikelompok- kelompokkan antara lain: seri binatang, buah-buahan, pakaian, warna, bentuk-bentuk angka, dan sebagainya. Kartu ini dimainkan dengan cara diperlihatkan kepada anak dan dibacakan secara cepat, hanya dalam waktu 1 detik untuk masing-masing kartu. Tujuan dari metode itu adalah melatih kemampuan otak kanan untuk mengingat gambar dan kata-kata, sehingga perbendaharaan kata dan kemampuan membaca anak bisa dilatih dan ditingkatkan sejak usia dini.

H. Metode Penelitian

  Menurut Sukmadinata (2008: 52) menjelaskan bahwa metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan informasi dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Hal ini menjadi panduan urutan penelitian yang akan dilakukan. Isinya meliputi rancangan penelitian, subyek penelitian, langkah-langkah penelitian, instrumen penelitian, pengumpulan data dan analisis data.

1. Rancangan Penelitian

  Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru untuk mempermudah guru melakukan refleksi dalam pembelajarannya di kelas dengan tujuan lebih meningkatkan atau memperbaiki sistem mengajarnya. PTK atau

  Classroom Action Research termasuk penelitian kualitatif yang proses

  penelitiannya menggunakan metode penelitian deskriptif analitik, yang dilakukan subyektif dengan berdasarkan semata-mata atas fakta.

2. Subyek Penelitian

  Penelitian Tindakan Kelas ini dilaksanakan di PAUD Baitusshibyaan Srumbung Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang, khususnya anak usia 4 tahun, Tahun Pelajaran 2016/2017 dengan jumlah siswa 10 anak. Yang terdiri dari 5 siswa perempuan dan 5 siswa laki-laki. PAUD Baitusshibyaan terletak di sebuah desa kawasan industri, terdapat satu rumah sakit besar (RS Ken Saras), Cimory yang merupakan tempat penyedia minuman susu, dan terdapat 12 perusahaan besar diantaranya perusahaan Garment, Textil, Jamu, dan minuman. Dikarenakan Desa Srumbung merupakan kawasan industri maka hampir semua orangtua siswa bekerja di pabrik, sehingga pengasuhan anak diserahkan sepenuhnya kepada kakek nenek atau dititipkan kepada tetangga. Para orangtua juga terkesan tidak mempedulikan pendidikan anaknya khususnya dalam hal memberikan pengenalan lambang bilangan. Untuk itulah peneliti melakukan penelitian yang ditujukan untuk anak usia 4 tahun dalam rangka meningkatkan kemampuan mengenal lambang bilangan melalui bermain kartu angka. Waktu yang diperlukan oleh peneliti untuk melakukan penelitian adalah mulai tanggal 6 Maret 2017 sampai selesai yang setiap satu minggu hanya 4 kali pertemuan yaitu hari Senin sampai Kamis dari pukul 07.30-09.30 WIB.

3. Langkah-Langkah Penelitian

  Menurut Samsu Somadayo (2013: 41) menjelaskan bahwa ciri khusus PTK terletak pada langkahnya, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (action), observasi (observation) dan refleksi (reflection). Hal pertama yang dilakukan dalam perencanaan adalah pengidentifikasian masalah, perumusan masalah, ide untuk memecahkan masalah dan pembuatan perangkat penilaian. Setelah perencanaan selesai kemudian dilaksanakan di kelas. Hasil pelaksanaan dicatat selengkap-lengkapnya untuk mendukung proses selanjutnya. Observasi dilakukan selama proses pembelajaran di kelas.

  Refleksi merupakan kegiatan instropeksi atau evaluasi terhadap kegiatan pembelajaran. Hubungan keempat konsep tersebut dapat digambarkan dengan diagram sebagai berikut:

Gambar 1.1 Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Taggart

  (Sumber :http://kumpulan-contoh-ptk.blogspot.com)

  4. Instrumen Penelitian

  Instrumen Penelitian merupakan alat bantu yang akan digunakan dalam pengumpulan data. Untuk itu penelitian ini menggunakan instrumen yang berupa : lembar observasi, lembar penilaian performa, dan dokumentasi.

  5. Pengumpulan Data

  Menurut Arikunto (2005: 10) metode pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya. Metode-metode yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut: a.

  Observasi Dalam kegiatan ini peneliti melakukan pengamatan kegiatan belajar mengajar di PAUD Baitusshibyaan Srumbung Kecamatan Bergas

  Kabupaten Semarang. Dalam penilaian dapat diketahui melalui lembar observasi dengan menggunakan ceklis.

  b.

  Dokumentasi Melalui dokumentasi peneliti mendapatkan gambaran tentang keadaan yang diteliti. Peneliti mendapatkan data-data yang berhubungan dengan kegiatan pembelajaran pengenalan lambang bilangan melalui Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian (RPPH).

6. Analisis Data

  Analisis Data merupakan proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola dan satuan dasar. Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif kualitatif. Pada umumnya analisis data kualitatif dilakukan dengan tahap-tahap sebagai berikut: a.

  Pemaparan data Menelaah semua data yang diperoleh dari hasil observasi, dokumentasi dan catatan lapangan.

  b.

  Reduksi data Mereduksi data yang diperlukan dengan menyeleksi data tindakan aktivitas seorang guru dan aktivitas setiap murid dalam menerapkan permainan kartu angka bergambar.

  c.

  Display Data Pada penelitian tindakan kelas ini digunakan analisis berdasarkan observasi kegiatan pembelajaran maupun dari hasil tindakan yang telah dilakukan. Analisi data observasi terhadap guru sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran digunakan untuk melakukan refleksi, agar peneliti dapat menentukan tindakan yang dapat diambil pada siklus berikutnya. Analisi data terhadap anak dilakukan beberapa tahap seperti Mulyasa (2009 : 101) yaitu:

  1) Menjumlah skor yang dicapai anak pada setiap butir amatan.

  2) Menghitung persentase peningkatan kemampuan mengenal lambang bilangan, persentase pencapaian kemampuan rumusnya, yaitu:

  

Jumlah Skor Maksimum = Skor maksimum butir amatan x Jumlah butir amatan

Persentase Pencapaian Anak = Jumlah skor yang dicapai tiap amatan x 100 %

Jumlah skor maksimum Persentase Keberhasilan Kelas= Total persentase pencapaian kelas x 100%

  Jumlah siswa

  3) Membuat tabulasi skor observasi pengamatan peningkatan kemampuan mengenal lambang bilangan 1-10 melalui media kartu angka bergambar, adapun rancangan tabel sebagai berikut:

Tabel 1.1 Lembar Perbandingan Hasil Pencapaian Tiap Siklus dengan Indikator Keberhasilan

  

No Nama Persentase Persentase Status

Anak Pencapaian Keberhasilan Pencapaian

  Keterangan : 1)

  Persentase pencapaian: diperoleh dari perhitungan persentase peningkatan kemampuan mengenal lambang bilangan 1- 10 pada masing-masing anak.

  2) Persentase keberhasilan: diperoleh dari persentase standar ketuntasan belajar (Kriteria Ketuntasan

  Minimum) yang ditetapkan oleh pihak sekolah, yaitu KKM/standar keberhasilan hasil belajar tiap anak sebesar 75%.

  3) Status Pencapaian: diperoleh dari perbandingan antara skor persentase pencapaian dengan KKM/standar keberhasilan (75%). Jika hasil persentase pencapaian < (kurang dari) persentase KKM/standar keberhasilan maka status pencapaian yai tu “Belum Tuntas”. Dan bila persentase pencapaian ≥ (lebih dari atau sama dengan) persentase KKM/standar keberhasilan maka status pencapaian yai tu “Tuntas”..

  4)

  Penelitian pada setiap Siklus akan berhasil bila anak sudah mencapai persentase yang telah ditentukan.

  d.

  Penyimpulan Hasil Analisis Menyimpulkan data yang telah tersedia. Analisis data dilakukan terhadap tiga kelompok data, yaitu data hasil observasi teman sejawat, data refleksi guru, dan hasil belajar siswa difokuskan pada dua hal utama yaitu situasi kelas dan prestasi belajar siswa.

  1) Situasi Belajar Siswa

  Selama pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, dengan mengacu pada RPPH dan hasil observasi dicatat beberapa kejadian penting antara lain : (1) Saat transisi atau peralihan dari Cyrcle atau lingkaran ke sentra atau pijakan saat main, siswa membuat kegaduhan karena berebut mencari teman untuk dijadikan teman bermain dalam kelompok. (2) Kerjasama dalam kelompok belum kompak karena ada anak yang berebut mainan. Ada siswa yang belum mau bergabung atau ikut bermain sehingga permainan didominasi oleh anak yang sudah mampu mengenal lambang bilangan

  2) Prestasi Belajar Siswa

  Kemampuan siswa dalam mengenal lambang bilangan 1-10 dengan lancar tanpa bantuan teman ataupun guru.

I. Sistematika Penulisan

  Skripsi berjudul Peningkatan Kemampuan Mengenal lambang Bilangan melalui Media Bermain Kartu Angka Bergambar Pada Anak Usia 4 Tahun di PAUD Baitusshibyaan Srumbung Kecamatan Bergas Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017 ditulis sebagai berikut:

  BAB I Pendahuluan, yang terdiri dari Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Penelitian, Kegunaan Penelitian, Definisi Operasional, Metode Penelitian, Rancangan Penelitian, Subjek Penelitian, Langkah-Langkah Penelitian, Instrumen Penelitian, Pengumpulan Data dan Sistematika Penulisan.

  BAB II Kajian Pustaka, yang membahas pengertian tentang Pengertian Belajar Kognitif, Pengertian Lambang Bilangan, Pengertian Media Bermain Kartu Angka Bergambar. BAB III. Pelaksanaan Penelitian, yang mendiskripsikan pelaksanaan pada Siklus I dan Siklus II. BAB IV. Hasil Penelitian Dan Pembahasan, meliputi Siklus I, Siklus II, dan perbandingan antara Siklus I dan Siklus II. BAB V. Penutup, yang berisi kesimpulan dan saran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Belajar 1. Pengertian Belajar Chaplin dalam Muhibbin Syah (2009: 65) membatasi belajar

  dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama berbunyi “Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman

  ”. Rumusan keduanya adalah “Belajar ialah proses memperoleh respon-respon sebagai akibat adanya latihan khusus”. Hintzman dalam bukunya The Psikology of Learning and

  Memory dalam Muhibbin Syah (2009: 65) berpendapat bahwa

  “Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan, disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut”. Jadi dalam pandangan Hintzman, perubahan yang ditimbulkan oleh pengalaman tersebut baru dapat dikatakan belajar apabila mempengaruhi organisme. Dalam penjelasan lanjutannya, pakar psikologi belajar itu menambahkan bahwa pengalaman hidup sehari-hari dalam bentuk apapun sangat memungkinkan untuk diartikan sebagai belajar.

  Alasannya, sampai batas tertentu pengalaman hidup juga berpengaruh besar terhadap pembentukan kepribadian organisme yang bersangkutan. Muhibbin Syah (2009: 63) mengartikan bahwa belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti, bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan itu amat bergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada di sekolah maupun di lingkungan rumah atau keluarganya sendiri.

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN KARTU HURUF BERGAMBAR UNTUK MENGENAL LAMBANG HURUF PADA ANAK TK IKI PTP N VII (PERSERO) PUSAT KECAMATAN KEDATON TAHUN PELAJARAN 2014-2015

3 18 47

PENGARUH PERMAINAN KARTU ANGKA DAN HURUF TERHADAP KEMAMPUAN MENGENAL LAMBANG BILANGAN DAN HURUF ANAK USIA 5-6 TAHUN

10 91 54

MOTIVASI BERIBADAH MAHDHAH PADA PEKERJA SEKS KOMERSIAL (PSK) DI TEGAL PANAS DESA JATI JAJAR KECAMATAN BERGAS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar

0 1 109

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI NILAI TEMPAT MELALUI METODE BERMAIN DENGAN MEDIA KANTONG BILANGAN KELAS II MIN DALAMAN TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 161

PENERAPAN PENDIDIKAN KARAKTER DI SDIT IZATUL ISLAM GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20142015 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)

0 0 120

PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA ARAB MELALUI MEDIA PERMAINAN BAHASA PADA SISWA KELAS IV MI TARBIYATUL ULUM JEMBRAK KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 133

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA AL- QUR’AN MELALUI METODE RESITASI PADA PESERTA DIDIK KELAS XII SMK SULTAN FATTAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 0 113

MANAJEMEN PENDIDIKAN KARAKTER SISWA DI MTsN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Disusun guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

0 1 150

PERAN WANITA KARIER DALAM MEMBINA RELIGIUSITAS ANAK DI DESA MEDAYU KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 169

PENINGKATAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA INDONESIA DAN BAHASA INGGRIS MELALUI METODE KREASI GAMBAR HURUF ABJAD PADA ANAK USIA DINI DI RA PERWANIDA 1 SALATIGA TAHUN PELAJARAN 20162017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 149