PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA ARAB MELALUI MEDIA PERMAINAN BAHASA PADA SISWA KELAS IV MI TARBIYATUL ULUM JEMBRAK KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015 Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
MATA PELAJARAN BAHASA ARAB MELALUI
MEDIA PERMAINAN BAHASA PADA SISWA KELAS
IV MI TARBIYATUL ULUM JEMBRAK
KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN 2015
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
Awalia
NIM. 11511037
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2015
PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR
MATA PELAJARAN BAHASA ARAB MELALUI
MEDIA PERMAINAN BAHASA PADA SISWA KELAS
IV MI TARBIYATUL ULUM JEMBRAK
KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG
TAHUN 2015
Diajukan untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Islam
Oleh :
Awalia
NIM. 11511037
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN (FTIK)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SALATIGA
2015
MOTTO )
2 آ ْشُق ٌََُْل َزًَْأ اًَِّا
: فسْي( .ى ُْْلِقْعَذ ْنُكَّلَعَّل اًّيِت َشَع اًً
“Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa Al Qur‟an dengan berbahasa Arab agar kamu memahanminya”(QS. Yusuf : 2) Ikhtiar, jalani, nikmati dan syukuri semua akan ada hikmanhya
ِ ّ ِلِل ىلاَعَذ Karya sederhana ini kupersembahkan :
PERSEMBAHAN
- Bapak dan ibu tercinta (Ahmad Junaidi Halim dan Nur Mudzakiroh) yang telah merawatku sedari kecil, tak henti-hentinya memberikan kasih sayang dan doa dengan penuh keikhlasan
- Saudara-saudara tercintaku NUMLOZ (Nia, Uud, Moham, Roy dan Zaza) yang telah memberikan semangat dan motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini
- Buat adik tersayang Iid
Sahabat-sahabatku Alfi, Weni, Ani, Bilqis, Nila, Henny, Ika, Martini dan teman-teman PGMI angkatan 2011 yang selama ini selalu bersama dalam suka dan duka
- Kawan-kawan kos Yani, Reni, Milla dan Alif yang selalu memberi semangat
- Kawan-kawan KKN Mukiran Kaliwungu yang tak kan terlupakan.
KATA PENGANTAR الله الرحمن الرحيم مسب
Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT atas segalalimpahan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini. Tak lupa sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada NabiMuhammad SAW.
Merupakan kebahagiaan bagi peneliti yang telah dapat
“PENINGKATAN PRESTASI
BELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA ARAB MELALUI
MEDIAPERMAINAN BAHASA PADA SISWA KELAS IV MI
TARBIYATUL ULUM JEMBRAK KECAMATAN PABELAN
KABUPATEN SEMARAN G TAHUN 2015”.Selanjutnya dengan penuh kerendahan hati peneliti sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesainya skripsi ini. Adapun ucapan terima kasih peneliti sampaikan kepada : 1.
Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga 2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan IAIN Salatiga.
3. Ibu Peni Susapti, M.Si. selaku ketua jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtida‟iyah yang telah memberikan kesempatan serta saran yang membangun kepada peneliti.
ABSTRAK
Awalia. 2015.“Peningkatan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Bahasa Arab Melalui Media Permainan Bahasa Pada Siswa Kelas IV MI Tarbiyatul Ulum Jembrak Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun 2015”.Skripsi. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah.
Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing : Muh. Hafidz, M.Ag.
Kata Kunci :
Penelitian ini merupakan peningkatan prestasi belajar bahasa Arab melalui media permainan bahasa pada kelas IV MI Tarbiyatul Ulum Jembrak Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang Tahun 2015 di semester II. Subjek penelitian terdiri dari 12 siswa Putra dan 7 siswa putri. Penelitian ini dilakukan selama 1 bulan mulai dari bulan Agustus-September 2015. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus yang masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaa, pengamatan dan refleksi. Metode pengumpulan data yang digunakan tes tertulis, lembar observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan peneliti adalah membandingkan pencapaian nilai dengan KKM dan ditandai dengan adanya peningkatan pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan ≥ 75%.
Berdasarkan hasil penelitian pada siklus I dan II diperoleh data seperti berikut :standar KKM mata pelajaran Bahasa Arab adalah 60, sebelum menggunakan media permainan bahasa hanya ada 31,57% (6 siswa) yang tuntas dan 68,43 (13 siswa) belum memenuhi standar KKM. Setelah menggunakan media permainan bahasa
al Kursiyyu as shohih aw al Khoto‟ dalam mata
pelajaran bahasa Arab pada siklus I diperoleh 42,10% siswa tuntas (8 siswa) dan yang tidak tuntas 57,9% (11 siswa), meskipun ada peningkatan namun msih dibawah standar KKM. Setelah dilakukan refleksi pada siklus I terjadi peningkatan pada siklus II yaitu 94,73% (18 siswa) tuntas sedangkan 5,27% (1 siswa) tidak tuntas belum memenuhi KKM. Berbandingan prestasi belajar dari prasiklus dengan siklus I dan terjadi peningkatan lagi dengan siklus II
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ……………………………………………..……….. i HALAMAN BERLOGO …………………………………………………….. ii HALAMAN JUDUL ........................................................................................ iii HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………... iv HALAMAN PENGESAHAN………………………………………………... v HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ……………………... vi HALAMAN MOTTO................…………………………………….……….. vii HALA
MAN PERSEMBAHAN ...............……………………………..….... viii KATA PENGANTAR ……………………………………………………….. ix ABSTRAK …………………………………………………………..……….. xi DAFTAR ISI ………………………………………………………..……….. xii DAFTAR TABEL …………………………………………………..………. xiv DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ……………………………………………..………. xvi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah …………………………………..................... 1 B. Rumusan Masalah …………………………………..………................ 4 C. Tujuan Penelitian ……………………………………………............... 5 D. Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan ……………................ 5 E. Manfaat Penelitian …....……………………………...……….............. 6 F. Definisi Oprasional……………………………………………............. 7
G.
Metode Penelitian …………………………………..………................ 8 H. Sistematika Penulisan ……………………………………….............. 14
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi Belajar …………………………………….………................ 15 B. Media Permainan Bahasa........…………………….………................. 24 BAB III PELAKSANAAN TINDAKAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ……………….………............... 38 B. Subjek Penelitian …………………………………………….............. 43 Deskripsi Awal (Pras Sklus) ……………………………..….............. 44 D. Deskripsi pelaksanaan Siklus I …………………...………................. 45 E. Deskripsi pelaksanaan Siklus II …………………..………................. 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian …………………………………….………............... 61 B. Pembahasan ………………………………………..………................ 65 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ………………………………………….………............. 78 B. Saran ………………………………………………...……….............. 79 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Daftar guru MI Tarbiyatul Ulum.......................................................... 40Tabel 3.2 Daftar jumlah siswa MI Tarbiyatul Ulum............................................. 41Tabel 3.3 Daftar Sarana Prasarana Tarbiyatul Ulum ........................................... 41Tabel 3.4 Daftar Siswa kelas IV MI Tarbiyatul Ulum.......................................... 43Tabel 3.5Prestasi Siswa pada Pra Siklus.............................................................. 44
Tabel 4.1 Prestasi Siswa pada Pra Siklus.............................................................. 62Tabel 4.2 Prestasi Siswa pada Siklus I.................................................................. 63Tabel 4.3 Prestasi Siswa pada Siklus II ............................................................... 64Tabel 4.4 Prestasi Siswa pada Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II.......................... 65Tabel 4.5 Lembar Observasi Siswa pada Siklus I ................................................ 68Tabel 4.6 Lembar Observasi Guru pada Siklus I ................................................. 69Tabel 4.7 Lembar Observasi Siswa pada Siklus II .............................................. 73Tabel 4.8 Lembar Observasi Guru pada Siklus II ................................................ 74Tabel 4.9 Rekapitulasi Presentase Pra Siklus, Siklus I dan Siklus II ................... 76
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Tahap Penelitian ................................................................................. 9Gambar 3.1 Denah Tempat Duduk pada Siklus I ................................................ 46Gambar 3.2 Denah Tempat Duduk pada Siklus II ............................................... 54Gambar 4.1 Presentase Nilai Evaluasi Siklus I .................................................... 67Gambar 4.2 Presentase Nilai Tes Evaluasi Siklus II ............................................ 73DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran 2 Lembar Soal Siklus I Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran 4 Lembar Soal Siklus II Lampiran 5 Dokumentasi Penelitian Lampiran 6 Surat Pengantar Lembaga Lampiran 7 Surat Keterangan Penelitian Lampiran 8 Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 9 Lembar SKK Lampiran 10 Daftar Riwayat Hidup Peneliti
PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu proses panjang yang tidak terpisahkan dari realitas kehidupan di dunia, berlangsung sejak Nabi Adam sampai sekarang.
Dengan pendidikan yang baik,manusia akan dapat memperoleh ilmu pengetahuan dan menguasainya untuk memperoleh kebahagiaan di dunia dan akherat. Ilmu menjadi anugerah yang besar dari Allah kepada manusia Allah swt berikut;
.)
5 : قلعلا( ْنَلْعَي ْنَل اَه َىاَسًِْ ْلْا َنَّلَع Artinya; Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.(al „alaq : 5) Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia melalui jalur pendidikan tidak terlepas dari kurikulum yang diterapkan dalam pendidikan.
Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) merupakan kurikulun operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan/sekolah. Tujuan pendidikan menengah berdasarkan KTSP adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lanjut.
Untuk memahami makna prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri. Menurut Slameto (1991:2) belajar dimaknai sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
Sedang menurut Arifin (2011:2-3) bahwa prestasi secara bahasa berasal dari bahasa Belanda,
“prestatie”menjadi bahasa Indonesia ”prestasi” yang
berarti hasil usaha.Selanjutnya menurut Winkel dalam Hamdani (2010: 137) mengatakan bahwa prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Dengan demikian prestasi belajar merupakan hasil
- – usaha belajar. Prestasi belajar dapat diketahui setelah melakukan suatu evaluasi. Dari hasil evaluasi tersebut dapat memperlihatkan tinggi rendahnya prestasi belajar siswa.
Bahasa Arab merupakan mata pelajaran pokok yang wajib dipelajari dan dikuasai oleh siswa pada jenjang dasar dimadrasah ibtidaiyah. Dengan menguasai bahasa Arab diharapkan siswa dapat memahami dan menguasai kaidah-kaidah keislaman yang manyoritas berbahasa Arab. Dengan demikian siswa harus dapat menguasai bahasa Arab. Adapun bahan materi yang diberikan masih sangatlah dasar.
Ellis dalam karya Abdul Wahab (2009:17) mengemukakan bahwa pembelajaran bahasa asing adalah sebuah proses yang kompleks dengan berbagai fenomena yang pelik sehingga tidak mengherankan kalau hal ini bisa mempunyai arti yang berbeda-beda bagi setiap orang. Dalam proses pembelajaran bahas Arab selama ini dianggap lamban dan kurang berhasil. Siswa telah menghabiskan waktu yang cukup lama untuk menguasai standar kompetensi bahasa Arab yang telah ditetapkan, bahkan untuk penguasaan satu ketrampilan (mahãrah) saja seperti membaca
(qirã‟ah) belum bisa secara
baik, apalagi empat maharoh semua yang meliputi mendengar
(istimã‟),
berbicara (kalãm), membaca (qirãah) dan menulis (kitãbah). Dengan demikian guru harus mampu memberikan teknik ataupun strategi pembelajaran yang dapat memotivasi siswa agar siswa dapat memahami dan menguasai materi bahasa Arab dari hal yang paling dasar. Sehingga untuk
Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran bahasa Arab siswa kelas IV di MI Tarbiyatul Ulum Jembrak kecamatan Pabelan kabupaten Semarang bahwa guru masih menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan
drill saja tanpa mendomianasi media atau strategi lain. Proses pembelajaran
belum melibatkan siswa secara aktif. Kegiatan siswa di dalam proses pembelajaran lebih banyak mendengarkan apa yang disampaikan oleh guru, keterlibatan siswa masih kurang dan belum menyeluruh serta hanya didominasi oleh siswa tertentu saja. Bahkan masih ada beberapa anak yang dalam membaca tulisan Arab masih kurang lancar, dan ada beberapa anak yang kesulitan dalam belajar bahasa Arab. Kesulitan belajar bahasa Arab kurangnya waktu dalam pembelajaran bahasa Arab.
Nasif Musthofa dalam karya Abdul Wahab (2009:79) mengemukakan bahwa Permainan bahasa merupakan media baru yang dapat dimanfaatkan dalam program pembelajaran bahasa Arab. Dan hasil dari aplikasi itu sangat berdampak positif dalam penguasaan ketrampilan bahasa, karena pada dasarnya proses pembelajaran bahasa asing diperlukan situasi yang menyenangkan.
Permasalahan yang ada di MI Tarbiyatul Ulum Jembrak kecamatan Pabelan kabupaten Semarang yaitu dalam membaca tulisan Arab beberapa siswa masih kurang lancar, sehingga penilitian lebih memfokuskan pada ketrampilan membaca pada mata pelajaran bahasa Arab. Peneliti ingin melakukan penelitian tindakan kelas mata pelajaran Bahasa Arab dengan penelitian dengan judul skripsi
“PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN BAHASA ARAB MELALUI MEDIA PERMAINAN BAHASA PADA SISWA KELAS IV MI TARBIYATUL ULUM JEMBRAK KECAMATAN PABELAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2015”. Karena menurut pengamatan peneliti dengan
menggunakan media permainan bahasa dalam pembelajaran bahasa Arab dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, secara umum masalah penelitian ini dapat dirumuskan sebagi berikut “Apakah melalui media permainan bahasa dapat meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV pada mata pelajaran bahasa Arab di MI Tarbiyatul Ulum Jembrak kecamatan Pabelan kabupaten Semarang tahun 2015?”
C. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV melaui media permainan bahasa pada mata pelajaran bahasa Arab di MI Tarbiyatul Ulum Jembrak kecamatan Pabelan kabupaten Semarang tahun 2015 D.
Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan Hipotesis tindakan
Menurut Arikunto (1999:87) bahwa suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Sementara menurut Hadi (1981:63) hipotesisi dimaknai sebagai dugaan sementara yang mungkin benar atau mungkin salah. Dengan demikian hipotesis dimaknai sebagai jawaban yang bersifat sementara, akan menjadi jawaban pasti berdasar data hasil penelitian.
Menurut peneliti hipotesis yang dapat dikemukakan bahwa dengan menggunakan permainan bahasa dalam pemebalajaran bahasa Arab siswa kelas IV dapat meningkatkan prestasi belajar.
2. Indikator keberhasilan
Penggunaan media permainan bahasa ini dikatakan efektif apabila indikator yang diharapkan tercapai. Adapun indikator yang dapat dirumuskan peneliti adalah sebagai berikut: a. Tingkat pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan ≥ 75%.
b.
Ada perubahan prestasi belajar secara berkelanjutan dari nilai ulangan harian, siklus Idan siklus II.
c.
Siswa kelas IV memenuhi kriteria ketuntasan minimal 60 dalam pembelajaran Bahasa Arab.
E. Manfaat Penelitian 1.
Secara teoritik Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa menjadi pengembangan ilmu pengetahuan tentang penerapan permainan bahasa untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran Bahasa Arab siswa kelas IV di MI Tarbiyatul Ulum Jembrak kecamatan Pabelan kabupaten Semarang tahun 2015 2. Manfaat praktis a.
Bagi siswa penelitian ini dapat memberikan suasana pembelajaran yang menyenangkan sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar khususnya pada mata pelajaran bahasa Arab b. Bagi guru hasil penelitian ini dapat menjadi motivasi guru untuk lebih berkreasi dan memilih strategi yang tepat dalam pembelajaran bahasa
Arab c.
Bagi sekolah hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan yang berguna bagi sekolah dalam kegiatan pembelajaran, meningkatkan mutu pendidikan khususnya pada pembelajaran bahasa Arab E.
Definisi Operasional 1.
Prestasi belajar Menurut Poerwadarminto (1982 : 108) prestasi belajar adalah suatu belajar. Prestasi adalah hasil yang dicapai (dilakukan, dikerjakan, dsb).Sedang belajar adalah “berusaha, (berlatih dan sebagainya) supaya mendapat suatu kepandaian”.
Prestasi belajar adalah hasil yang dicapai setelah siswa melakukan kegiatan belajar sehingga ada perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan dan sikap siswa.
2. Bahasa Arab
Bahasa Arab merupakan salah satu bahasa yang digunakan didunia internasional, yang tumbuh dan berkembang sesuai kepentinganorang- orang yang menggunakannya, deskripsi dan pemaparannya sangat mendetail dan mendalam. Bahasa Arab memiliki nilai sastra tinggi bagi mereka yang mengetahui dan mendalami. Bahasa Arab ditakdirkan sabagai bahasa didalam Al Quran. Bahasa Arab merupakan mata pelajaran yang telah diajar disekolah dasar pada kelas IV.
3. Permainan Bahasa
Pada hakikatnya menurut Soeparno dalam karya Abdul Wahab (2009:80), permainan bahasa adalah suatu aktifitas untuk memperoleh suatu ketrampilan berbahasa tertentu dengan cara yang menggembirakan.
Dan menurut Gibbs dalam karya Abdul Wahab (2009:80) mengungkapkan bahwa permainan adalah suatu kegiatan yang terjadi di dalamnya saling membantu atau saling bersaing antara siswa untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan dengan aturan -aturan tertentu. pembelajaran bahasa, salah satunya bahasa Arab yang dapat membuat proses pembelajaran menjadi menyenangkan untuk siswa dan dapat melatih siswa untuk saling bekerja sama dan berfikir kritis.
F. Metode Penelitian 1.
Rancangan penelitian Pada dasarnya banyak penelitian yang dapat dilakukan oleh peneliti. Namun, dalam hal ini peneliti mengambil penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas (PTK) berasal dari bahasa Inggris, yaitu classroom action research, yang berarti action
research (penelitian dengan tindakan) yang dilakukan di kelas
(Suyadi, 2011:7). Bentuk pemberian tindakan pada penelitian ini dengan memberikan suatu tindakan pada subjek yang diteliti dengan menggunakan media permainan bahasa untuk diketahui pengaruhnya terhadap prestasi belajar mata pelajaran bahasa Arab karena adanya pemberian tindakan yang dilakukan. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang digunakan adalah jenis kolaboratif, dimana peneliti bertindak sebagai pengamat. Proses belajar mengajar tetap dilakukan oleh guru dan siswa. Hal ini bertujuan agar proses belajar mengajar berjalan secara alami, sehingga nilai dan data yang diperoleh valid.
Gambar 1.1 Tahap Penelitian( Arikunto, 2008:16) 2. Subyek dan Objek Penelitian
Subyek dari penelitian ini adalah siswa-siswi kelas IV MI Tarbiyatul Ulum Jembrak kecamatan Pabelan kabupaten Semarang berjumlah 19 siswa. Sedangkan objek dari penelitian ini adalah pelaksanaan pembelajaran bahasa Arab pada semester ganjil materi
(peralatan sekolah) pada siklus I dan materi أ
حيسسذولا خاّدلأا حٌِولا باذص
(para pekerja) pada siklus II melaui media permainan bahasa untuk mengoptimalkan serta meningkatkan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ahasa Arab.
3. Langkah-langkah penelitian
Tahap-tahap dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri dari empat tahapan penting, meliputi; (1) perencanaan (planning), (2) tindakan (action), (3) pengamatan (observasi), dan (4) refleksi (reflection) (Arikunto, 2008:20). Lebih jelasnya sebagai berikut: a.
Perencanaan (planning) rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), mempersiapkan fasilitas dan sarana pendukung yang diperlukan saatproses pembelajaran berlangsung, mempersiapkan lembar observasi untuk mengetahui kondisi siswa dalam proses pembelajaran, melakukan observasi dan membuat simulasi perbaikan.
b.
Pelaksanaan Tindakan (action) Pelaksanaan tindakan meliputi tahapan-tahapan yang dilakukan oleh peneliti maupun siswa dalam pembelajaran. Tahapan-tahapan tersebut yaitu mengatur ruang kelas, memberi motivasi kepada siswa untuk sungguh-sungguh dalam mengikuti pelajaran, menyampaikan tujuan pembelajaran yang sesuai dengan rencana pembelajaran, mengadakan proses pembelajaran, memberi tugas pada siswa, peneliti beserta siswa merefleksikan pembelajaran yang telah dilakukan.
c.
Pengamatan (observation)
Pada tahap ini guru melakukan pengamatan terhadap peserta didik apakah peserta didik antusias dan berminat dalam pembelajaran Bahasa Indonesia serta melakukan pengamatan tentang peningkatan menulis narasidengan baik dan benar.
d.
Analisis dan Refleksi Untuk mengetahui ketercapaian dan keberhasilan tujuan penelitian.
Tahap refleksi (reflection), meliputi :
1) Mencatat hasil observasi dan pelaksanaan pembelajaran.
Evaluasi hasil observasi. 3)
Analisis hasil pembelajaran. Memperbaiki kelemahan siklus I pada siklus II.
Hasil refleksi berupa refleksi terhadap perencanaan yang telah dilaksanaan tersebut, yang akan dipergunakan untuk memperbaiki kinerja guru pada tahap selanjutnya yaitu siklus II dan seterusnya.
4. Instrumen Penelitian
Penelitian ini menggunakan instrumen tes dan non tes. Tes meliputi soal yang diberikan kepada siswa. Sedangkan non tes meliputi observasi, dan dokumentasi.
a.
Teknik tes Tes dilakukan dengan memberikan soal mengenai materi yang telah disampaikan (lembar soal) untuk mendapatkan informasi atau data tentang pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan dengan media permainan bahasa. b.
Teknik Observasi Lembar observasi yang berkaitan dengan tingkat perhatian siswa dalam proses pembelajaran.
c.
Teknik Dokumentasi Hasan (2002:87) mengemukakan bahwa dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subyek penelitian namun melalui dokumentasi dokumentasi. Pedoman ini berupa dokumen-dokumen nilai hasil belajar silabus.
5. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik tes, pengamatan dan dokumentasi.
a.
Tes Memberi soal-soal yang disusun sesuai dengan kandungan materi, baik berupa tes awal maupun tes akhir. Untuk menjawab soal-soal dan mengerjakan tugas seperti yang dikehendaki muatan soal (lembar tes), sebelum mengerjakan tes akhir siswa melakukan latihan dengan campuran metode dokumentasi.
b.
Pengamatan Dipandu dengan lembar pengamatan yang dilakukan langsung oleh peneliti untuk memperoleh data penelitian, aktifitas dan data ketrampilan guru selama proses pembelajaran berlangsung. c.
Dokumentasi Untuk melihat nilai pelajaran Bahasa Arab sebelum penerapan penelitian tindakan kelas, sehingga dapat mengelompokkan siswa menjadi tiga kelompok. Pengelompokan ini berdasarkan prestasi mereka yang tergolong tinggi, sedang, dan rendah.
6. Teknis Analisis Data
Setelah terkumpul data dengan lengkap, maka selanjutnya adalah menganalisis data tersebut untuk mengetahui hasil akhir dari menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut: Keterangan : P = angka persentase f = frekuensi yang sedang dicari persentasenya N = jumlah frekuensi (banyaknya individu) (Djamarah, 2000: 225- 226).
G. Sistematika Penulisan Skripsi
Secara garis besar sistematika penulisan skripsi dalam penelitian tindakan kelas adalah sebagai berikut:
1. Bagian awal yang terdiri dari: Halaman Sampul, Lembar Logo, Lembar Persetujuan, Pengesahan, Pernyataan Keaslian Tulisan, Motto, Persembahan, Kata Pengantar, Abstrak, Daftar Isi , Daftar Tabel, Daftar Gambar dan Daftar Lampiran.
2. Bagian inti dari skripsi terdiri dari:
BAB I Pendahuluan, Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis Tindakan dan Indikator Keberhasilan, Manfaat Penelitian, Definisi Operasianal, Metode Penelitian dan BAB II Kajian Pustaka terdiri dari prestasi belajar, dan media permainan bahasa. BAB III Pelaksanaan Penelitian mencakup: Pada bab ini berisi gambaran umum MI Tarbiyatul Ulum Jembrak Kecamatan Pabelan Kabupaten Semarang, subjek penelitian, deskripsi pra siklus, siklus I dan siklus II.
BAB IV Deskripsi Hasil penelitian Pra Siklus, Siklus I, Siklus IIdan pembahasan. BAB V Penutup terdiri dari kesimpulan dan saran 3. Bagian Akhir terdiri dari Daftar Pustaka, Lampiran-lampiran dan Daftar Riwayat Hidup Peneliti.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Prestasi belajar 1. Pengertian belajar Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk
memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan Baharuddin dan Wahyuni (2008: 13) bahwa belajar adalah memperoleh pengetahuan atau menguasai pengetahuan melalui pengalaman, mengingat, menguasai pengalaman, dan mendapatkan informasi atau menemukan.
Menurut Morgan dalam karya Baharuddin dan Wahyuni (2008: 14) menyatakan bahwa belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap dan terjadi sebagai hasil latihan atau pengalaman. Pernyataan Morgan dan kawan-kawan ini senada dengan apa yang dikemukakan para ahli yang menyatakan bahwa belajar merupakan proses yang dapat menyebabkan perubahan tingkah laku disebabkan adanya reaksi terhadap suatu situasi tertentu atau adanya proses internal yang terjadi di dalam diri seseorang.
Dengan demikian, belajar sebagai salah satu aktifitas manusia dimaknai sebagai aktifitas atau kegiatan yang didasari kesadaran dan didasari pada penguasaan tentang sesuatu.
2. Tujuan Belajar Dalam konteks tujuan belajar, beberapa ahli telah mengklasifikasikan tujuan belajar dalam beberapa klasifikasi. Gagne dalam Hasibuan dan
Mujiono (1995 :5) telah mengelompokkan kondisi-kondisi belajar sesuai dengan tujuan-tujuan belajar yang ingin dicapai. Gagne menyederhanakan lima kemampuan manusia yang merupakan hasil belajar sehingga pada gilirannya, membutuhkan sekian macam kondisi belajar (atau sistem lingkungan belajar) untuk pencapaiannya.
Keterampilan intelektual yang merupakan hasil belajar terpenting dari sistem lingkungan skolastik. Kedua, Strategi kognitif, mengatur cara belajar dan berpikir seseorang dalam arti seluas-luasnya, termasuk kemampuan memecahkan masalah. Ketiga, Informasi verbal, pengetahuan dalam arti informasi dan fakta. Kemampuan ini umumnya sangat dikenal dan sering terjadi dalam kehidupan. Keempat, Keterampilan motorik yang diperoleh di sekolah, antara lain keterampilan menulis, mengetik, menggunakan jangka, dan sebagainya. Kelima, Sikap dan nilai, berhubungan dengan arah serta intensitas emosional yang dimiliki seseorang, sebagaimana dapat disimpulkan dari kecenderungannya bertingkah-laku terhadap orang, barang, atau kejadian.
3. Ciri-ciri Belajar Aktivitas belajar memiliki ciri-ciri tertentu. Menurut Baharudin dan Esa
N. dalam Lilik dkk (2009:18), ciri-ciri belajar meliputi: pertama, Belajar ditandai adanya perubahan tingkah laku. Kedua, Perubahan tingkah laku dari hasil belajar itu relatif permanen, ketiga, Perubahan tingkah laku tidak harus dapat diamati pada saat berlangsungnya proses belajar,tetapi perubahan perilaku itu biasa jadi bersifat potensial Perubahan tingkah laku itu merupakan hasil latihan atau pengalaman, keempat, Pengalaman atau latihan itu dapat memberikan penguatan.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan balajar.
Proses belajar melibatkan berbagai faktor yang sangat kompleks. Oleh berhasil sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Menurut Suryabrata dalam Lilik dkk, (2009: 23), keberhasilan belajar sangat dipengaruhi oleh banyak faktor. Secara umum keberhasilan belajar dipengaruhi oleh faktor eksternal dan internal.
Masing-masing faktor tersebut dapat diuraikan sebagai berikut: a. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor-faktor yang terdapat di luar diri individu. Dalam proses belajar di sekolah factor eksternal berarti faktor- faktor yang berada di luar diri siswa. Faktor-faktor eksternal terdiri dari faktor nonsosial dan faktor sosial. Pertama, Faktor Nonsosial yakni faktor nonsosial adalah faktor-faktor diluar individu yang berupa kondisi fisik yang ada di lingkungan belajar. Kondisi fisik berupa cuaca, alat, gedung, dan sejenisnya. Kedua, Faktor Sosial, faktor sosial adalah faktor-faktor di luar individu yang berupa manusia. Faktor eksternal yang bersifat sosial biasa dipilah menjadi faktor yang berasal keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat (termasuk teman pergaulan anak), misalnya kehadiran orang dalam belajar, kedekatan hubungan antara anak dan orang lain, keharmonisan atau pertengkaran dalam keluarga, hubungan antar personil sekolah dan sebagainya.
b.
Faktor Internal Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar. Faktor internal terdiri dari faktor fisiologis dan faktor Faktor Fisiologis yaitu faktor fisiologis adalah kondidi fisik yang terdapat dalam diri individu. Faktor fisiologis terdiri dari keadaan tonusjasmani pada umumnya dan keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu.
a) Keadaan Tonus Jasmani Pada Umumnya
Keadaan Tonus jasmani secara umum yang ada dalam diri individu sangat mempengaruhi hasil belajar. Keadaan tonusjasmani secara umum ini misalnya tingkat kesehatan dan kebugaran fisik individu. Apabila badan individu dalam keadaan bugar dan sehat maka akan mendukung hasil belajar. Sebaliknya, jika badan individu dalam keadaan kurang bugar dan kurang sehat akan menghambat hasil belajar.
b) Keadaan Fungsi-Fungsi Jasmani Tertentu
Keadaan fungsi-fungsi jasmani tertentu adalah keadaan fungsi jasmani tertentu, terutama yang terkait dengan panca indera yang ada dalam diri individu. Panca indera merupakan pintu gerbang masuknya pengetahuan dalam diri individu.
Faktor Psikologis. Faktor Psikologis adalah factor psikis yang ada dalam diri individu. Faktor-faktor psikis tersebut antara lain tingkat kecerdasan, motivasi, minat, bakat, sikap, kepribadian, kematangan dan lain sebagainya. Faktor eksternal dan internal mempengaruhi keberhasilan belajar pengaruhnya bisa bersifat positif. Faktor eksternal dan internal bisa juga bersifat negatif. Prinsip-prinsip belajar
Menurut Dimyati, Mudjiono (2002:42) agar kita memiliki pedoman dan teknik belajar yang baik, maka perlu diketahui prinsip- prinsip belajar. Prinsip-prinsip belajar tersebut antara lain: pertama, perhatian dan motivasi. Artinya bahwa perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar, bahkan perhatian menjadi dasar terjadinya proses pembelajaran. Dari perspektif teori belajar bahwa belajar tidak akan berlangsung tanpa adanya perhatian dari peserta didik (Gagne dan Berline, 1982:335). Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswa apabila bahan pelajaran sesuai kebutuhannya. Motivasi adalah tenaga penggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang. Motivasi dapat dibandingkan dengan mesin dan kemudi mobil (Gage dan Berline, 1982:372).
Kedua, Keaktifan. Kecenderungan psikologi dewasa ini
menganggap bahwa anak adalah makhluk yang aktif. Anak mempunyai dorongan untuk berbuat sesuatu, mempunyai kemauan dan aspirasi sendiri. Belajar tidak bisa dipaksakan oleh orang laindan juga tidak bisa dilimpahkan kepada orang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalami sendiri. John Dewey mengemukakan bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harus dikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus datang dari siswa untuk diri sendiri. Guru hanya pembimbing dan pengarah.
Ketiga, Keterlibatan langsung/berpengalaman. Edgar Dale dalam
pengalamannya mengemukakan bahwa belajar yang paling baik adalah belajar melalui pengalaman langsung.
Keempat, Pengulangan. Dalam teori Psikologi daya mengemukakan bahwa
belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas daya mengamat, menangkap, mengingat, mengkhayal, merasakan dan sebagainya. Dengan melakukan pengulangan maka daya-daya tersebut akan berkembang.
Kelima, Tantangan. Teori medan dari Kurt Lewin mengemukakan
bahwa siswa dalam situasi belajar berada dalam suatu medan atau lapangan psikologis. Dalam situasi belajara siswa menghadapi suatu tujuan yang ingin dicapai, tetapi selalu mendapat hambatan yaitu mempelajari bahan belajar, maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu yaitu dengan mempelajari bahan belajar. Apabila hambatan itu telah diatasi, artinya tujuan belajar telah tercapai, maka ia akan masuk dalam medan baru dan tujuan baru, demikian seterusnya.
Kelima, Balikan dan penguatan. Prinsip belajar yang berkaitan
dengan balikan dan penguatan terutama ditekankan oleh teori operant
conditioning dari Skiner. Siswa akan belajar lebih bersemangat apabila
mengetahui dan mendapatkan hasil yang lebih baik. Hasil yang baik merupakan balikan yang menyenangkan yang akan mempengaruhi usaha belajar selanjutnya. berbeda yaitu karakteristik psikis, kepribadian dan sifat-sifatnya. Perbedaan individual ini dapat mempengaruhi cara belajar dan hasil belajar siswa.
6. Prestasi belajar
Menurut Arifin (2011:2-3) mengemukakan kata prestasi berasal dari bahasa Belanda, yaitu “prestatie” kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi ”prestasi” yang berarti hasil usaha. Poerwadarminto (1982 : 108) mengemukakan prestasi belajar adalah suatu pengertian yang terdiri dari rangkaian dua kata yaitu prestasi dan belajar.
Prestasi adalah hasil yang dicapai (dilakukan, dikerjakan, dsb). Sedang belaj ar adalah “berusaha, (berlatih dan sebagainya) supaya mendapat suatu kepandaian”.
Dapat dipahami mengenai makna kata prestasi dan belajar, menurut Hamdani (2011: 137-138) prestasi pada dasarnya adalah hasil yang diperoleh dari suatu aktivitas. Adapun belajar pada dasarnya adalah suatu proses yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu, yaitu perubahan tingkah laku. Dengan demikian, prestasi belajar adalah hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan dalam diri individu sebagai hasil dari aktivitas dalam belajar.
Berdasarkan pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa prestasi belajar adalah hasil dari suatu usaha peserta didik yang mengakibatkan perubahan kecakapan potensial sebagaimana yang 7.
Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar a.
Pemenuhan Kebutuhan Psikologis.
Secara umum diketahui bahwa dalam perkembangan anak perlu dipenuhi berbagai kebutuhan, yaitu, kebutuhan primer, pangan, sandang dan perumahan serta kasih sayang, perhatian, penghargaan terhadap dirinya dan peluang mengaktualisasikan dirinya.
Pemenuhan kebutuhan dalam perkembangan ini banyak tergantung dari cara lingkungannya berinteraksi dengan dirinya. Sebagaimana organisme ditentukan secara alamiah oleh sifat-sifat keturunan dan ciri- ciri unik yang dibawa sejak lahir.
b.
Intelegensi, emosi, dan motivasi Prestasi belajar, tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuan intelektual yang bersifat kognitif, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor- faktor nonkognitf seperti emosi, motivasi, kepribadian serta berbagai pengaruh lingkungan.
c.
Pengembangan kreativitas Setiap anak dilahirkan dengan bakat yang merupakan potensi kemampuan yang berbeda-beda dan terwujud karena interaksi yang dinamis antara keunikan individu dan pengaruh lingkungan. Berbagai kemampuan yang teraktualisasikan beranjak dari berfungsinya otak seseorang (Semiawan, 2002:11-13). Fungsi Prestasi Belajar
Zainal Arifin (2011:3) menerangkan fungsi prestasi belajar antara lain : Pertama, prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai anak didik. Kedua, prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai tendensi keingintahuan dan merupakan kebutuhan umum pada manusia. Ketiga, prestasi belajar sebagai bahan informasi dan inovasi pendidik. Karena prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi anak didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berperan sebagai umpan balik (feedback) dalam meningkatkan mutu pendidikan. Keempat, prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam hal ini bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktifitas suatu institusi pendidikan. Kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan anak didik di masyarakat. Kelima, prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap kecerdasan anak didik.
B. Media Permainan Bahasa 1.
Hakikat Media Permainan Bahasa Menurut Achsin dalam Arsyad (2002:74-75) mengemukakan kata media berasal dari kata Latin “medius” yang artinya “tengah”. Secara atau menyampaikan sesuatu pesan (message) dan gagasan kepada penerima. Setiap orang, bahan, alat atau kejadian yang memungkinkan siswa memperoleh pengetahuan, ketrampilan dan sikap. Dalam pengertian ini, guru, buku teks, dan lingkungan sekolah adalah media.
Dalam bahasa Arab, media pembelajaran dimaknai sebagai حاضيلاا لئاسّ atau menurut Ibrahim dalam bukunya Al-Muwajjih al-
Fanniy li Mudarrisiy al-Lughah al- „Arabiyyahsebagai حيذيضْرلا لئاسْلا
(1978:423). Ada beberapa kalangan yang menyebutnya حيعوسلا خاٌيعولا حيشصثلاّ (alat pendengar).