PERAN WANITA KARIER DALAM MEMBINA RELIGIUSITAS ANAK DI DESA MEDAYU KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  

PERAN WANITA KARIER DALAM MEMBINA

RELIGIUSITAS ANAK DI DESA MEDAYU

KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG

TAHUN 2017

SKRIPSI

Diajukan untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  

Oleh :

RIFA YULIANI

111-13-184

  

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

  

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTO ۚ ۚ اوُبَسَتْكا اَّمِم ٌبيِصَن ِلاَجِّرلِل ٍضْعَ ب ٰىَلَع ْمُكَضْعَ ب ِهِب ُهَّللا َلَّضَف اَم اْوَّ نَمَتَ ت َلََو ۚ ۚ ِهِلْضَف ْنِم َهَّللا اوُلَأْساَو َنْبَسَتْكا اَّمِم ٌبيِصَن ِءاَسِّنلِلَو ٍءْيَش ِّلُكِب َناَك َهَّللا َّنِإ

  اًميِلَع Artinya:

“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada

sebagian kamu lebih banyak dari sebagian yang lain. (Karena) bagi laki-laki ada

bagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para wanitapun ada

bagian dari apa yang mereka usahakan dan mohonlah kepada Allah sebagai

karunia_Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”. (QS. An Nissa: 32)

  Persembahan

Dengan segala rasa syukur kepada Allah Swt dan kepada baginda Nabi

Muhammad Saw, Penulis persembahkan skripsi ini kepada:

  1. Kedua orang tuaku tercinta Bapak Fathoni dan Ibu Waryanti atas segala ridho, lantunan doa yang tiada hentinya dan segala pengorbanan yang tiada lelah

  terimakasih atas Kedua adik tercintaku Yuli Setyawati dan Lu’luk Assyifa canda tawa kalian yang selalu membangkitkan semangat penulis dikala hati ini mulai lelah.

  , 2.

  3. Kakakku Anik Rahmawati dan Sahabatku Mbak Puji Tri Utami, Mbak Uswatun Khasanah dan Mbak Umi Jamilatus Syukur, terimakasih atas pelajaran hidup dan nasihat yang takterlupakan.

  

KATA PENGANTAR

ميحرلا نمحرلا الله مسب

  Syukur Alhamdulillah penulis lantunkan lisan dan hati atas segala nikmat dzohir dan bahtin yang telah Allah Swt berikan. Shalawat serta salam penulis aturkan kepada manusia sempurna dan penyempurna segala kejahiliyahan baginda Nabi Muhammad Saw, sehingga penyusunan skripsi yang berjudul

  “Peran Wanita Karier dalam Membina Religiusitas Anak di Desa Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun 2017” dapat terselesaikan dengan lancar.

  Dalam Penyusunan skripsi ini, penulis menyadari banyak pihak yang turut serta membantu kelancaran proses pembuatan skripsi, baik secara material maupun secara spiritual. Tak lupa penulis haturkan ucapan terimakasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat:

  1. Bapak Dr. H. Rahmad Hariyadi, M.Pd. selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Bapak Suwardi, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan.

  3. Ibu Siti Rukhayati, M.Ag. selaku Ketua Jurusan Program Studi PAI 4.

  Ibu Dr. Lilik Sriyanti, M.Si. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang senantiasa memberikan bimbingan dan arahan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.

  5. Bapak Drs. Nasafi, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing Akademik yang selalu memberikan bimbingan dan motivasi untuk menjadi yang terbaik.

  6. Seluruh Dosen IAIN Salatiga dan para stafnya yang telah memberikan ilmu dan bantuannya bagi penulis, yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

  7. Bapak Juwari, S.Pd.I selaku Kepala Desa Medayu yang telah memberikan ruang bagi penulis untuk melakukan penelitian.

  8. Wanita karier beserta anaknya di Desa Medayu, yang telah bersedia memberikan informasi data-data yang mendukung dalam penulisan skripsi ini

  9. Teruntuk keluarga besar SD N Medayu 01, terimakasih atas saran dan

  

ABSTRAK

Yuliani, Rifa. 2017. Peran Wanita Karier dalam Membina Religiusitas Anak di

Desa Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang Tahun 2017.

  Skripsi. Pendidikan Agama Islam. Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Lilik Sriyanti, M.Si. Kata Kunci: Peran Wanita Karier, Membina Religiusitas Anak

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peran wanita karier dalam membina religiusitas anak di Desa Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Pertanyaan yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah: (1) peran wanita karier dalam keluarga. (2) religiusitas anak dari wanita karier. (3) upaya wanita karier dalam membina religiusitas anak. (4) faktor pendukung dan penghambat wanita karier dalam membina religiusitas anak.

  Penelitian ini menggunakan pendekatan lapangan dengan metode kualitatif. Teknik penggumpulan data dengan wawancara, observasi dan dokumentasi. Sampel penelitian diambil secara acak wanita karier yang bekerjanya terikat akan waktu dan peraturan dimana ia bekerja dan anaknya. Analisis dengan metode deskriptif analisis nonstatistik yang meliputi cara berfikir induktif yang berangkat dari pengetahuan yang bersifat khusus untuk menilai suatu kejadian umum.

  Temuan penelitian menunjukkan bahwa (a) Peran wanita karier di Desa Medayu sudah dapat membagi waktu antara mengurus keluarga dan karier, namun dalam praktiknya ada berbagai konflik batin yang mereka alami. (b) Kondisi religiusitas anak dari wanita karier dalam hal akidah dan akhlak sudah mulai tertanam dengan baik, sedangkan dalam hal ibadah masih belum maksimal pelaksanaannya. (c) Peran wanita karier dalam membina religiusitas anak dari segi akidah masih kurang, sedangkan dari segi ibadah dan akhlak sudah mulai tertanam dengan baik. Upaya yang dilakukan wanita karier dalam membina religiusitas anak yaitu dengan menyekolahkan anak di sekolah agama, pesatren maupun TPA. Banyak orang tua yang menyerahkan sepenuhnya pendidikan agama anaknya pada lembaga-lembaga pendidikan, namun juga ada beberapa orang tua yang tetap mengajarkan pendidikan agama pada anaknya disela-sela kesibukannya bekerja. (d ) Faktor pendukungnya berasal dari keterlibatan anggoa keluarga lain dalam mendidik anak, lingkungan sekolah dan masyarakat yang baik, pemahaman orang tua yang tinggi dalam hal agama. Selain itu juga berasal dari diri anak sendiri yang mempunyai kemauan untuk terus belajar dan mudah diatur. Faktor penghambatnya yaitu keterbatasan pengetahuan orang tua dalam hal agama, lingkungan tempat tinggal yang kurang baik, penggunaan teknologi yang tidak pada waktunya dan munculnya rasa malas pada anak. Cara wanita

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i LEMBAR BERLOGO .................................................................................. ii PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. iii PENGESAHAN KELULUSAN ................................................................... iv PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN DAN PUBLIKASI ..................... v MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................ vi KATA PENGANTAR .................................................................................. viii ABSTRAK .................................................................................................... x DAFTAR ISI ................................................................................................. xi DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ............................................................... 1 B. Rumusan Masalah ....................................................................... 7 C. Tujuan Penelitian ........................................................................ 8 D. Kegunaan Penelitian .................................................................... 8 E. Penegasan Istilah ......................................................................... 9 F. Metode Penelitian ........................................................................ 12 G. Sistematika Penulisan Skripsi ..................................................... 19 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. WANITA KARIER 1. Pengertian Wanita Karier ...................................................... 21 2. Alasan Wanita Memilih Berkarier ........................................ 25 3. Hukum Islam Tentang Wanita yang Berkarier ..................... 27 B. RELIGIUSITAS ANAK

  2. Dimensi Religiusitas ............................................................. 31 3.

  Faktor yang Memengaruhi Religiusitas ................................ 35 4. Perkembangan Jiwa Religiusitas/ beragama Pada Anak ....... 39 5. Karateristik Individu yang Memiliki Religiusitas ................ 42 6. Pokok-pokok Religiusitas Anak ............................................ 43

  BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN A. Gambaran Lokasi Penelitian 1. Sejarah Desa Medayu ............................................................ 55 2. Keadaan Geografis ................................................................ 56 3. Keadaan Penduduk ................................................................ 57 4. Keadaan Sosial dan Budaya .................................................. 58 5. Keadaan Ekonomi ................................................................. 59 6. Keadaan Pendidikan .............................................................. 59 7. Kesehatan .............................................................................. 60 8. Sarana dan Prasarana Desa .................................................... 60 9. Visi dan Misi ......................................................................... 61 10. Sejarah Pemerintahan Desa Medayu ..................................... 63 11. Struktur Organisasi Desa Medayu ........................................ 63 12. Gambaran Wanita Karier di Desa Medayu ........................... 64 B. Profil Subjek C. Temuan Penelitian 1. Peran Wanita Karier dalam Keluarga .................................. 71

  3. Upaya Membina Religiusitas Anak ...................................... 83 4.

  Faktor Pendukung dan Penghambat Religiusitas Anak ........ 85

  BAB IV PEMBAHASAN A. Peran Wanita Karier dalam Keluarga ........................................ 88 B. Religiusitas Anak Wanita Karier ............................................... 91 C. Upaya Membina Religiusitas Anak ........................................... 96 D. Faktor Pendukung dan Penghambat Religiusitas Anak ............... 100 BAB V PENUTUP A. Simpulan ..................................................................................... 105 B. Saran ............................................................................................ 107 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Data Penduduk Desa Medayu Tahun 2016/2017 ............................

  57 Tabel 3.2. Data Keadaan Sosial Penduduk Desa Medayu ...............................

  58 Tabel 3.3. Sarana dan Prasarana ......................................................................

  61 Tabel 3.4. Sejarah Pemerintahan Desa Medayu...............................................

  63

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1. Riwayat Hidup Penulis Lampiran 2. Nilai SKK Mahasiswa Lampiran 3. Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi Lampiran 4. Lembar Konsultasi Skripsi Lampiran 5. Surat Izin Penelitian Lampiran 6. Pernyataan telah Melakukan Penelitian Lampiran 7. Catatan Lapangan Lampiran 8. Pedoman Wawancara Lampiran 9. Transkrip Hasil Wawancara

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan zaman di era globalisasi telah membawa dampak besar

  bagi kehidupan manusia baik dari segi pendidikan, teknologi, sosial budaya, adat istiadat, politik, ekonomi, dll. Salah satu dampak yang begitu nyata adalah tuntutan persamaan gender antara laki-laki dan perempuan. Tuntutan menunjukkan bahwa wanita merasa memiliki hak yang sama dengan laki- laki, sehingga saat ini banyak kita jumpai berbagai profesi yang dulunya hanya digeluti oleh kaum laki-laki, sekarang banyak dikerjakan oleh kaum wanita.

  Tuntutan persamaan gender disebabkan karena adanya perbedaan yang jelas antara laki-laki dan perempuan, yang mengakibatkan mempersempitnya gerakan wanita serta membatasinya pada bagian-bagian tertentu sesuai dengan kodratnya sebagai wanita. Akibat dari tuntutan tersebut banyak wanita yang merasa pada prinsipnya dalam kehidupan dunia kerja dan memimpin, wanita mempunyai hak sebagaimana laki-laki. Sehingga muncullah berbagai gerakan dengan mengatasnamakan emansipasi wanita yang menuntut persamaan kedudukan antara laki-laki dan wanita.

  Secara kodrati wanita memang diciptakan berbeda dengan laki-laki, baik dari segi fisik maupun psikis. Wanita cenderung lembut dan lemah dengan sifat kewanitaannya, sedangkan laki-laki cenderung kuat dan tegas wanita dan laki-laki dalam keluarga dan masyarakat. Masing-masing mempunyai peran dan kewajiban tersendiri, karena mereka diciptakan untuk saling melengkapi, bukan saling menggantikan peran antar satu sama lain.

  Menurut ajaran Islam, pada dasarnya Allah Swt menciptakan manusia, baik pria maupun wanita, semata-mata ditujukan agar mereka mampu mendarmabaktikan dirinya untuk mengabdi kepada_Nya (Koderi, 1999: 49).

  Wanita menempati posisi sentral dalam keluarga dan pendidikan anak. Pembinaan karakter bangsa dapat dimulai dari basis keluarga yang terdidik, terbina dan terarah. Masa depan bangsapun tidak dapat dipisahkan dari sistem pendidikan yang dilakukan oleh wanita terhadap anak-anaknya. Oleh karena itu, membicarakan masalah pendidikan karakter bangsa erat kaitannya dengan sosl-soal kewanitaan dan keluarga. Problematika muncul lebih kompleks, ketika wanita mulai mengembangkan karier dan bekerja diluar rumah, terjadilah tarik menarik wacana atas perempuan karier. Kajian yang sistematis, integral dan komprehensif atas eksistensi wanita karier perlu dilakukan di era globalisasi dengan tujuan agar mendapatkan solusi yang tepat atas fenomena wanita modern yang mempunyai peran ganda, sebagai ibu rumah tangga dan meniti sebagai wanita karier.

  Setiap anak dilahirkan dalam keadaan bersih dan suci, maka kedua orang tuanyalah yang mewarnainya, mengarahkannya, membimbing dan mendidiknya kearah yang lebih baik. Peran orang tua sangatlah penting dalam perkembangan anak. Pendidikan anak merupakan hal yang sangat penting anaknya terutama seorang ibu merupakan pendidik yang paling utama dalam membentuk dan membangun karakter dan prestasi anak. Keberhasilan seorang anak tidak bisa dilepaskan dari upaya ibu dalam mendidiknya.

  Menurut Baswedan (2015:50) dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Sharma, berpendapat bahwa keberhasilan kaum wanita saat ini sudah berubah. Kesempatan bagi wanita untuk berkembang dan mengaktualisasikan dirinya akan semakin terbuka bersama makin tingginya tingkat pendidikan mereka. Pada dasarnya wanita menjadi berhasil bukan saja karena menjadi ratu rumah tangga yang berkutat dengan urusan rumah tangganya, tapi merasa berhasil jika dapat mengaktualisasikan dirinya diluar rumah.

  Perkembangan zaman, semakin membuka pintu lebar-lebar bagi wanita untuk berkarier, sekarang banyak kita jumpai wanita-wanita yang bekerja dilingkungan formal maupun non formal. Dalam kaitannya dengan keberadaan wanita karier ini, Wakil Presiden Republik Indonesia HM Jusuf Kalla menyarankan agar jam kerja buat wanita yang bekerja hendaknya dikurangi. Tujuannya supaya para wanita yang bekerja juga dapat mengurus pendidikan anak-anaknya dengan baik.

  Masa depan dan keberhasilan seorang anak lebih banyak ditentukan oleh peranan ibu. Atas asuhan ibu pula pendidikan generasi penerus dilakukan sejak dalam kandungan sampai lahir hingga dewasa. Seorang ibu yang bekerja diluar mempunyai tanggungjawab yang sama dengan ibu yang sepanjang hari di rumah. Mereka sama-sama memiliki tanggung jawab yang penuh untuk mendidik anak-anak agar mereka menjadi generasi berprestasi dan bermartabat.

  Pendidikan agama merupakan hal dasar yang harus diberikan oleh orang tua kepada anaknya. Karena pendidikan agama ini akan menjadi pondasi yang kuat bagi anak dalam mengarungi kehidupan kedepan yang banyak tantangannya. Pendidikan beragama pada anak merupakan awal pembentukan kepribadian, baik buruknya anak tergantung pada orang tua serta lingkungan dimana ia tinggal.

  Daradjat (1970:110) mengatakan jika sikap orang tua terhadap agama, akan memantul kepada anaknya. Jika orang tua menghormati kaidah akan agamanya, maka akan tumbuhlah sikap yang demikian juga dalam diri anaknya. Demikian pula sebaiknya, orang tua yang bersikap negatif terhadap agamanya, maka anaknya besar kemungkinan juga akan memiliki sifat yang hampir sama.

  Sebagai orang tua yang baik haruslah menanamkan sifat ketuhanan kepada anak-anaknya, bahkan harus dimulai ketika anak masih dalam kandungan. Tugas orang tua haruslah menanamkan keyakinan pada anak tentang Ke-Esaan Tuhan sebagai zat yang menciptakan alam raya beserta isinya, dan tugas manusia hanyalah untuk mendarmabaktikan dirinya kepada Allah Swt semata.

  Tanggung jawab orang tua dimulai dengan mendidik anak agar menjadi orang beriman, shaleh dan shalehah, dan menjaga kesehatan fisik, yang tersedia. Dalam mendidik anak orang tua tidak boleh hanya berharap anaknya harus menjadi orang yang berhasil, sedangkan orang tuanya tidak mengajarkan pendidikan apapun pada anaknya. Orang tua harus memberikan teladan yang baik pada anaknya.

  Dukungan dari lingkungan sangat penting, baik dari lingkungan anggota keluarga (suami dan anak), sanak keluarga dan lingkungan masyarakat maupun lingkungan sekolah dimana ia menuntut ilmu. Dukungan tersebut sangatlah penting bagi seorang ibu yang bekerja karena secara langsung atau tidak langsung akan mempengaruhi efektifitas kerja dan emosinya. Dukungan suami sangat berpengaruh dalam kesuksesan seorang ibu yang memiliki peran ganda. Dukungan tersebut dapat berupa aktif mendengar, penuh pengertian, dukungan fisik dan emosional, dorongan, menumbuhkan harga diri dan peraya diri, pemberian informasi, bimbingan dan kerjasama. Dapat dibayangkan betapa berat bagi seorang istri bekerja tanpa mendapat dukungan dari suami.

  Ada sebuah pepatah yang mengatakan jika

  “Buah jatuh tidak akan

jauh dari pohonnya”. Pepatah tersebut sangatlah tepat untuk menggambarkan

  keterkaitan perilaku orang tua dan anak-anaknya. Sekarang tidaklah cukup hanya melarang dan menyuruh anak untuk ini dan itu, yang terpenting adalah memberikan contoh langsung dan kongkret kepada mereka.

  Sekarang ini banyak orang tua yang sibuk bekerja diluar rumah. Seperti yang terjadi di Desa Medayu, tak sedikit wanita yang bekerja diluar anaknya diasuh oleh kerabatnya. Setiap hari anak lebih banyak menghabiskan waktu dengan teman maupun pengasuh, tanpa kehadiran orang tua setiap saat.

  Dengan demikian sudah sewajarnya bagi seorang ibu untuk menyediakan waktu khusus untuk berkumpul bersama anak-anaknya. Sebab dengan begitu kehangatan dan kasih sayang seorang ibu dan sekaligus pendidikan langsung dari ibu sebagai pembina utama kebahagiaan akan bisa diberikan.

  Realita yang terjadi di Desa Medayu, tak sedikit wanita yang berkarier baik itu menjadi pengusaha rumahan, guru, buruh pabrik, baby sitter, asisten rumah tangga, maupun pedagang. Umumnya mereka bekerja dari pagi hingga siang atau sore, sehingga banyak waktu untuk bekerja dibanding mendidik anak. Bagi orang tua yang bekerjanya dari pagi hingga sore atau malam, kebanyakan orang tua menyerahkan pendidikan anaknya pada lembaga- lembaga pendidikan, nenek, maupun asisten rumah tangga, sehingga orang tua tidak dapat mengontrol pendidikan anaknya secara maksimal. Namun tidak jarang orang tua yang sibuk bekerja juga mampu untuk membekali anak-anaknya dengan ilmu agama sebagai bekal kehidupannya. Apalagi di zaman yang penuh akan tantangan dan berbagai macam godaan yang sewaktu-waktu siap menjerumuskannya pada jalan yang tidak sesuai dengan kaidah-kaidah dalam agamanya. Oleh karena itu peran orang tua sangatlah penting dalam membina dan membekali anak akan ilmu keagamaan.

  Wanita harus pandai-pandai memilih apakah ilmu yang dituntutnya untuk mendidik anak dalam kedudukannya sebagai ibu rumah tangga atau rumah tangga kewajiban utamanya adalah mengurus keluarga yaitu anak dan suami. Kewajiban suami adalah mencari nafkah untuk keluarganya. Jika istri ingin membantu suami dalam mencari nafkah untuk keluarganya dalam agama Islam diperbolehkan asal mendapat ijin dari suami, pekerjaannya halal dan dapat membagi waktu antara mengurus keluarga dan pekerjaan secara bersamaan, sehingga tidak ada salah satu yang terabaikan.

  Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, maka penulis tertarik untuk meneliti secara mendalam tentang upayaan wanita yang berkarier dalam mendidik anak di Desa Medayu dengan judul

  “PERAN WANITA KARIER DALAM MEMBINA RELIGIUSITAS ANAK DI DESA MEDAYU KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2017”.

B. Rumusan Masalah

  Permasalahan yang akan diteliti dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaiman peran wanita karier dalam keluarga di Desa Medayu

  Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang? 2. Bagaimana religiusitas anak dari wanita karier di Desa Medayu

  Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang? 3. Bagaimana upaya wanita karier dalam membina religiusitas anaknya di

  Desa Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang?

  4. Apa faktor pendukung dan penghambat wanita karier dalam membina religiusitas anak di Desa Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang? C.

   Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian skripsi ini adalah sebagai berikut: 1.

  Untuk mengetahui peran wanita karier dalam keluarga di Desa Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang 2. Untuk mengetahui religiusitas anak dari wanita karier di Desa Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

3. Untuk mengetahui upaya wanita karier dalam membina religiusitas anaknya di Desa Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

  4. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat wanita karier dalam membina religiusitas anak di Desa Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

D. Kegunaan Penelitian

  Dari penulisan ini diharapkan nantinya akan memberikan manfaat bagi semua kalangan baik di dunia pendidikan maupun dalam masyarakat khususnya bagi wanita karier di Desa Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Adapun berbagai manfaat yang diharapkan antara lain sebagai berikut:

1. Manfaat Teoretis a.

  Penelitian ini diharapkan menambah perbendaharaan ilmu pengetahuan berupa hasil penelitian ilmiah sebagai bahan kajian pendidikan.

  b.

  Memberikan sumbangan pemikiran sebagai solusi atas masalah yang dihadapi wanita karier dalam membentuk anak yang berkualitas

2. Manfaat Praksis a.

  Penelitian ini diharapkan dapat dimanfaatkan sebagai masukan dan sumbangan pemikiran mengenai pentingnya peran orang tua dalam menerapkan sikap religius pada anak.

  b.

  Bagi peneliti diharapkan dapat menumbuhkan pengetahuan dan memperluas wawasan berdasarkan pengalaman dari apa yang ditemui di lapangan.

E. Penegasan Istilah

  Untuk mengetahui secara jelas dan untuk menghindari kesalahpahaman pengertian terhadap judul skripsi yang penulis bahas, maka akan penulis sampaikan batasan-batasan istilah yang terdapat pada judul, yaitu:

1. Peran Wanita Karier

  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, peran diartikan sebagai tokoh pemain sandiwara (film) utama, tukang lawak, perangkat tingkah yang diharapkan diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam Indonesia Lengkap, kata peran berarti yang diperbuat, tugas, hal, yang besar pengaruhnya pada suatu peristiwa (Daryanto, 1997:487).

  Pengertian secara etimologis, peran merupakan suatu bagian yang memegang peranan atau bertindak terhadap terjadinya suatu peristiwa, yang berpartisipasi ikut andil dalam suatu kegiatan bersama (Hartini, 1922:296).

  Wanita/ibu karier adalah ibu yang memiliki pekerjaan di luar rumah tangganya untuk berkarier sesuai profesinya untuk mendapatkan penghasilan tertentu (Baswedan, 2015: 23).

  Wanita merupakan seorang perempuan yang sudah menginjak masa dewasa (Yahya, 2000:1268). Dimana seorang wanita ini mempunyai peran dalam kehidupan berumah tangga untuk mengatur segala urusan rumah tangga, terutama memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya.

  Jadi peran wanita adalah partisipasi seorang perempuan dewasa dalam suatu aktivitas rumah tangga.

  Dunia pendidikan, kerja, politik yang masih dibatasi oleh

  

diskriminasi, marjinalisasi, dan pelecehan. Setelah wanita kembali dari

  lingkup publik, wanita kembali mengurus anak dan melayani suami. Hal tersebut menunjukkan bahwa wanita terikat dengan waktu (lebih banyak ketimbang laki-laki), sehingga wanita dapat menyatakan untuk menuntut persamaan hak yang diperoleh oleh laki-laki dan mereka juga berhak menentukan pilihannya dalam mengaktualisasikan dirinya sesuai dengan hukum dan peraturan yang berlaku di negara (Ritzer dan Goodman, 2010:421-422).

  Penelitian yang dilakukan peneliti di Desa Medayu yang dimaksud wanita karier yaitu, wanita yang pekerjaannya terikat oleh waktu dan aturan-atauran tertentu yang berlaku ditempat ia bekerja. Umumnya wanita karier di Desa Medayu yang pekerjaannya terikat akan waktu dan aturan- aturan dimana ia bekerja adalah sebagai guru PNS, guru wiyata bakti, karyawan pabrik dan pramusaji.

2. Religiusitas (keberagamaan) anak

  Secara etimologi religiusitas berasal dari bahasa Inggris religiousity yang berarti ketaatan pada agama, baik yang berupa perintah maupun larangan yang merupakan ajaran-ajaran agama (Salim, 2000:1239).

  Religius adalah dasar-dasar yang bersumber dari ajaran agama Islam yang tertera dalam ayat Al-

  Qur’an maupun Al Hadis. (Zuhairini, 1983:23).

  Keagamaan berasal dari kata agama yaitu kebutuhan jiwa (psikis) manusia yang menyatu dan mengendalikan sikap, pandangan, kelakuan dan cara menghadapi tiap-tiap masalah (Daradjat, 1982:47).

  Religiusitas diartikan sebagai seberapa jauh pengetahuan, seberapa kokoh keyakinan, seberapa sering dilaksanakan ibadah dan kaidah, dan seberapa dalam peghayatan atas agama yang dianutnya. Bagi seorang muslim, religiusitas dapat diketahui dari seberapa jauh pengetahuan , keyakinan, pelaksanaan dan penghayatan atas agama Islam (Nashori, 2002:33).

  Anak berarti keturunan kedua (Depdikanas, 2007:41). Pengertian anak menurut pasal 1 ayat (1) Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan anak, adalah seorang yang belum berumur 18 (delapan belas) tahun termasuk anak yang masih dalam kandungan.

  Dapat disimpulkan religiusitas anak adalah gambaran dalam diri anak yang memiliki motivasi untuk bertindak dan bertingkah laku sesuai dengan kaidah-kaidah dalam agama yang dianutnya.

F. Metode Penelitian

  Untuk mempermudah penelitian dalam pengumpulan data dan analisis data, maka penulis menggunakan metode dan pendekatan sebagai berikut:

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

  Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian lapangan dengan menggunakan pendekatan kualitatif, pendekatan kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll (Moleong, 1989:6).

  Metode penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif yaitu suatu penelitian yang melibatkan data untuk menguji hipotesis yang berkaitan dengan status atau kondisi objek yang diteliti pada saat dilakukan penelitian (Sumanto, 2014:179).

  Tujuan dari penelitian deskriptif ialah untuk mengetahui gambaran tentang situasi secara rinci dan akurat mengenai peran wanita karier dalam keluarga, religiusitas anak dari wanita karier, upaya wanita karier dalam membina religiusitas anaknya, serta faktor pendukung dan penghambat wanita karier dalam membina religiusitas anak di Desa Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

  2. Kehadiran Peneliti Kehadiran peneliti dalam penelitian ini bertindak sebagai instrumen sekaligus pengumpulan data. Hal ini dimaksudkan untuk mempertegas upaya peneliti sebagai instrumen aktif dalam rangka mengumpulkan data yang ada di lapangan untuk dikaji lebih lanjut.

  3. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini bertempat di Desa Medayu Kecamatan

  Suruh Kabupaten Semarang. Alasan penulis memilih lokasi tersebut karena Desa Medayu merupakan salah satu desa yang penduduk wanitanya banyak yang berkarier.

  4. Sumber Data Sumber data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata- kata yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan oleh subjek yang dapat dipercaya (Arikunto, 2010:22). Peneliti menggunakan data ini untuk mendapatkan informasi secara langsung tentang peran wanita karier dalam membina religiusitas anak di Desa

  Pada penelitian ini yang menjadi sumber data primer adalah wanita karier (guru, pekerja pabrik, pegawai rumah makan, guru wiyata) dan anaknya. Dalam penelitian ini peneliti hanya memfokuskan pada wanita karier yang jam kerjanya terikat akan waktu dan tata tertib yang berlaku ditempat mereka bekerja. Pengambilan data dan informasi kepada narasumber (wanita karier) dengan melalui pengamatan dan wawancara langsung secara terstruktur.

5. Prosedur Pengumpulan Data

  Untuk memperoleh data yang akurat serta memperhatikan relevasi data dengan tujuan yang dimaksud, maka dalam pengumpulan data menggunakan beberapa teknik yaitu: a.

  Metode Observasi atau Pengamatan Menurut Arikunto (2010:199), Observasi adalah kegiatan pemusatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra.

  Metode ini digunakan untuk mendapatkan data keadaan lokasi penelitian, keadaan wanita karier di Desa Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang, sehingga diperoleh deskripsi umum mengenai keadaan tempat tinggal wanita karier dan anak, keadaan keluarga, hubungan keduanya dengan anggota keluarga lainnya maupun dengan masyarakat, serta peran wanita karier dalam membina religiusitas anaknya. b.

  Metode Interview dan wawancara Menurut Arikunto (2010:198) Interview adalah sebuah dialog yang dilakukan pewawancara (interviewer) untuk memperoleh informasi secara terwawancara.

  Teknik pengumpulan data ini adalah wawancara mendalam terhadap wanita karier dan data pendukung (anak dan suami).

  Wawancara dilakukan dalam bentuk percakapan informal dengan menggunakan lembaran wawancara yang berisi tentang peran wanita karier dalam keluarga, religiusitas anak dari wanita karier, upaya wanita karier dalam membina religiusitas anaknya, serta faktor pendukung dan penghambat wanita karier dalam membina religiusitas anak di Desa Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Penulis dalam penelitian ini akan melakukan wawancara dengan wanita karier dan anaknya Desa Medayu, Kecamatan Suruh, Kabupaten Semarang.

  c.

  Metode Dokumentasi Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang gambaran sistem pendidikan yang diterapkan dan proses belajar mengajar berlangsung. Menurut Arikunto, metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah dan sebagainya. Dokumentasi yang penulis gunakan adalah rekaman hasil wawancara. Rekaman hasil wawancara digunakan untuk menelaah lebih detail mengenai informasi-informasi yang disampaikan oleh nara sumber.

  6. Analisis Data Analisis data adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting, dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain (Moleong, 1989:248).

  Maka dalam hal ini penulis menggunakan analisis data kualitatif, dimana data dianalisis dengan metode deskriptif analisis nonstatistik yang meliputi cara berfikir induktif yang penulis berangkat dari pengetahuan yang bersifat khusus untuk menilai suatu kejadian umum.

  7. Pengecekan Keabsahan Data Pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini, peneliti berusaha memperoleh keabsahan temuan. Teknik yang dipakai untuk menguji keabsahan temuan tersebut yaitu dengan teknik triangulasi. Triangulasi dilakukan dengan tujuan untuk mengecek kembali data-data yang sudah terkumpul, agar tidak terjadi salah memasukkan data yang terkumpul.

  Triangulasi ini dapat diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan bebagai cara, dan berbagai waktu (Sugiyono, 2012:273). Triangulasi yang digunakan peneliti dalam penelitian ini a.

  Triangulasi Sumber Data Triangulasi sumber data berarti, untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber (Sugiyono, 2012:274). Triangulasi sumber data berarti membanding-bandingkan data yang diperoleh dari informan satu dengan informan yang lainnya dan juga mengecek kebenaran dan kepercayaan suatu informasi.

  b.

  Triangulasi Metode Triangulasi metode dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda (Sugiyono,

  2012:274). Metode ini digunakan untuk pengecekan keabsahan data untuk mengetahui hasil temuan ini benar-benar temuan sendiri, tidak hasil penelitian orang lain ataupun tidak plagiat dari penelitian sebelumnya.

8. Tahap-tahap Penelitian

  Pelaksanan penelitian ada 4 tahap yaitu tahap sebelum kelapangan, tahap pekerjaan lapangan, tahap analisis data, tahap penulisan laporan. Dalam penelitian ini tahap yang ditempuh adalah sebagai berikut: a.

  Tahap Pra Lapangan Tahap ini meliputi kegiatan penentuan fokus, penyesuaian paradigma dengan teori, penjajakan alat penelitian, mencakup observasi lapangan dan permohonan ijin kepada subjek yang diteliti, konsultasi fokus penelitian dan penyusunan usulan penelitian.

  b.

  Tahap pekerjaan lapangan Tahap ini meliputi penggumpulan bahan-bahan yang berkaitan dengan peran wanita karier dalam keluarga, religiusitas anak dari wanita karier, upaya wanita karier dalam membina religiusitas anaknya, serta faktor pendukung dan penghambat wanita karier dalam membina religiusitas anak di Desa Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang. Data tersebut diperoleh melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi.

  c.

  Tahap Analisis Data Tahap analisis data meliputi analisis data yang diperoleh melalui observasi, dokumentasi, maupun wawancara mendalam dengan wanita karier yang kemudian dilakukan penafsiran data yang sesuai dengan konteks permasalahan yang diteliti. Selanjutnya pengecekan keabsahan dengan mengecek sumber data yang diperoleh dengan metode perolehan data yang benar-benar valid. Data yang valid adalah dasar dan bahan untuk memberikan makna data yang merupakan proses penentuan dalam memahami konteks penelitian yang sedang diteliti.

  d.

  Tahap Penulisan Laporan Tahap ini meliputi: kegiatan penyusunan hasil penelitian dari makna data. Setelah itu dilakukan konsultasi hasil penelitian dengan dosen pembimbing untuk mendapatkan perbaikan dan saran-saran demi kesempurnaan skripsi yang kemudian ditindak lanjuti hasil bimbingan tersebut dengan penulis skripsi yang sempurna. Langkah terakhir melakukan penyusunan kalengkapan persyaratan untuk ujian skripsi.

G. Sistematika Penulisan Skripsi

  Sistem penulisan skripsi merupakan garis besar penyusunan skripsi untuk mempermudah jalan pikiran dalam memahami secara keseluruhan isi skripsi. Secara keseluruhan dapat dilihat sebagai berikut: 1.

  Bagian Awal Bagian awal meliputi: sampul, lembar berlogo, judul (sama dengan sampul), persetujuan pembimbing, pengesahan kelulusan, pernyataan keaslian tulisan, moto dan persembahan, kata pengantar, abstrak, daftar isi, daftar tabel, dan daftar lampiran.

2. Bagian Inti

  BAB I : PENDAHULUAN Meliputi: latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian, penegasan istilah, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

  BAB II : KAJIAN PUSTAKA Meliputi: landasan teori tentang peran wanita karier dalam membina religiusitas anak yang meliputi peran wanita karier, religiusitas anak, membina religiusitas anak serta faktor pendukung dan penghambatnya.

  BAB III : PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN Meliputi: hasil penelitian yang berupa gambaran umum lokasi, profil subjek dan penyajian data hasil penelitian. BAB IV : PEMBAHASAN Meliputi analisis data yang diperoleh mengenai: peran wanita karier dalam keluarga, religiusitas anak dari wanita karier, upaya wanita karier dalam membina religiusitas anaknya, serta faktor pendukung dan penghambat wanita karier dalam membina religiusitas anak di Desa Medayu Kecamatan Suruh Kabupaten Semarang.

  BAB V : PENUTUP Meliputi: simpulan, saran dan kalimat penutup.

3. Bagian Akhir

  Bagian akhir meliputi: daftar pustaka, daftar riwayat hidup penulis, dan lampiran-lampiran.

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Wanita Karier 1. Pengertian Wanita Karier Kamus Besar Bahasa Indonesia, peran diartikan sebagai tokoh pemain

  sandiwara (film) utama, tukang lawak, perangkat tingkah yang diharapkan diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan dalam masyarakat (Depdiknas, 2007:854).

  Wanita merupakan seorang perempuan yang sudah menginjak masa dewasa (Yahya, 2000:1268). Dimana seorang wanita ini mempunyai peran dalam kehidupan berumah tangga untuk mengatur segala urusan rumah tangga, terutama memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya.

  Karier diartikan sebagai perkembangan dan kemajuan dalam kehidupan, pekerjaan, jabatan dan sebagainya yang memberikan harapan untuk maju. (Depdiknas, 2007:550).

  Wanita/ibu karier adalah ibu yang memiliki pekerjaan diluar rumah tangganya untuk berkarier sesuai profesinya untuk mendapatkan penghasilan tertentu (Baswedan, 2015: 23).

  Wanita karier adalah wanita yang aktif melakukan kegiatan-kegiatan untuk mencapai suatu kemajuan. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan itu merupakan kegiatan-kegiatan profesional sesuai dengan bidang yang ditekuninya, baik di bidang politik, ekonomi, pemerintahan, IPTEK, maupun

  Karier adalah bagian penting dalam kehidupan seorang manusia. Karier membuat orang menjadi punya harapan dan tujuan hidup di dunia, apapun karier yang ditempuh, kesuksesan adalah puncak dari proses meniti karier. Tak ada larangan bagi seorang wanita baik yang sudah menikah maupun yang belum menikah untuk meniti karier. Wanita karier berbeda dengan wanita pekerjaan, yang mana wanita karier ini bekerja lebih kepada pencapaian kemajuan-kemajuan jangka panjang. Sedangkan wanita pekerja adalah wanita yang bekerja hanya untuk mendapatkan upah atas usahanya dan jangka waktunya relatif pendek.

  Kamus Besar Bahasa Indonesia pekerja diartikan sebagai orang yang bekerja dan menerima upah atas hasil kerjanya (Depdiknas, 2007:554) Menurut Baswedan (2015:50) dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Sharma, berpendapat bahwa keberhasilan kaum wanita saat ini sudah berubah. Kesempatan bagi wanita untuk berkembang dan mengaktualisasikan dirinya akan semakin terbuka bersama makin tingginya tingkat pendidikan mereka. Pada dasarnya wanita menjadi berhasil bukan saja karena menjadi ratu rumah tangga yang berkutat dengan urusan rumah tangganya, tapi merasa berhasil jika dapat mengaktualisasikan dirinya diluar rumah.

  Wanita karier yang sudah menikah dengan segala problematikanya dihadapkan pada dua peran yang cukup berat dalam waktu yang bersamaan.

  Disatu sisi ia dituntut untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas ditempat kerja secara profesional. Disisi lain ia juga berkewajiban untuk mengurus suami anak-anaknya. Pendidikan yang diajarkan kedua orang tuanya akan menentukan kelangsungan hidupnya dimasa mendatang.

  Seorang penyair dalam syairnya mengatakan bahwa:

  “al ummu

madrasatun, a’dadta sya’ban thayyibal a’raq”. Artinya, ibu adalah madrasah

  (lembaga pendidikan) bagi anak-anaknya, ia dipersiapkan agar dapat membentuk bangsa yang baik dan kuat (Mujib, 1993:294).

  Makna syair diatas dapat dipahami bahwa, ibu memiliki peranan penting dalam penumbuhan dan pengembangan pendidikan anak ke depan.

  Ibu diibaratkan seperti taman dan sekolah (madrasah) yang didalamnya berperan menampung anak-anaknya untuk proses pendidikan (belajar- mengajar) supaya anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.

  Peran penting orang tua tidak berarti dimaknai harus sering bertemu dan berinterksi secara fisik dalam lingkup tatap muka. Akan tetapi yang terpenting adalah bagaimana manajemen keluarga bisa dibangun secara baik, dalam arti kedua orang tuanya sibuk bekerja, tetapi pemantauan dan desain kehidupan dalam keluarga sudah dikelola dengan baik (Yasin, 2008:119).

  Dukungan keluarga merupakan hal yang penting bagi seorang wanita yang memainkan dua peran sekaligus, antara mengurus rumah tangga dan berkarir. Dukungan yang paling penting yaitu dukungan suami dan anak- anaknya. Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, sebaiknya sebelum memutuskan untuk berkarir hendaknya membuat kesepakatan yang disetujui oleh anggota keluarga tanpa ada pemaksaan dari salah satu pihak, serta memiliki pendidikan cukup dan talenta yang mendukung dalam kariernya serta bisa membagi waktu untuk keluarga, kenapa tidak. Karena hasilnya nanti bukan hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga untuk keluarga dan orang disekitarnya.

  Wanita sebagai bagian dari keluarga mempunyai tugas sebagai istri, ibu rumah tangga, dan juga sebagi pendidik bagi anak-anaknya. Menurut Hemas (dalam Pudjiwati, 1997:35) memaparkan tugas yang disandang seorang wanita yaitu: a.

  Wanita sebagai istri Wanita adalah sebagai pendamping suami sekaligus sebagai ibu rumah tangga, agar dalam rumah tangga tetap terjalin ketentraman yang dilandasi kasih sayang yang sejati. Sebagai istri dituntut untuk setia dan selalu mendukung kegiatan suami. Hubungan suami istri sangat erat ibarat satu hati yang saling melengkapi kekurangan satu sama lain. Ketaatan dan kesetiaan merupakan benteng yang akan mengukuhkan keduanya.

  b.

  Wanita sebagai ibu rumah tangga Sebagai ibu rumah tangga, wanita dituntut untuk dapat terus memperhatikan kesehatan rumah dan tata laksana rumah tangga, serta mengurus segala sesuatunya. Keadaan rumah haruslah mencerminkan rasa nyaman, aman, tentram, dan damai bagi semua anggotanya.

  c.

  Wanita sebagai pendidik Ibu adalah madrasah pertama bagi anak-anaknya. Menanamkan teman dan masyarakat. Peran ibu sangat menentukan kelangsungan karakter dan pribadi anak dimasa mendatang.

Dokumen yang terkait

PENDIDIKAN ISLAM BAGI ANAK DALAM KELUARGA BURUH TANI DI DESA SELOPAJANG BARAT KECAMATAN BLADO KABUPATEN BATANG TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 124

NILAI-NILAI PENDIDIKAN ISLAM DALAM TRADISI SEDEKAH DESA DI KEDUNGRINGIN KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 99

NILAI-NILAI PENDIDIKAN DALAM TRADISI YA QOWIYYU DI DESA JATINOM KECAMATAN JATINOM KABUPATEN KLATEN TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 127

KEHIDUPAN SOSIAL KEAGAMAAN MASYARAKAT PERINDUSTRIAN DESA KLEPU KECAMATAN PRINGAPUS KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 0 98

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DEMOKRATIS DENGAN KEMANDIRIAN ANAK DI DUSUN KETAPANG KECAMATAN SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 96

METODE PEMBELAJARAN TAHFIDZUL QUR’AN DI PONDOK PESANTREN BUSTANU USYSYAQIL QUR’AN DESA GADING KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 20152016 SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

1 16 113

PERAN WANITA PEKERJA GARMEN DALAM MEMBINA RELIGIUSITAS ANAK DI DUSUN NOBOTENGAH KELURAHAN NOBOREJO KECAMATAN ARGOMULYO SALATIGA TAHUN 2016 SKRIPSI Disusun Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 0 89

HUBUNGAN ANTARA KEHARMONISAN KELUARGA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS IX DI SMP N 2 SURUH KECAMATAN SURUH KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2016 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

0 2 139

PERAN KEGIATAN DZIKIR DAN TAHLIL DALAM MENUMBUHKAN NILAI-NILAI PENDIDIKAN SOSIAL DAN SPIRITUAL UMAT ISLAM DI DESA SRUWEN KECAMATAN TENGARAN KABUPATEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam

0 2 182

PEMBINAAN AKHLAK ANAK PADA ORANGTUA PEKERJA PABRIK DI DUSUN NGUMPUL DESA KEDUNGUMPUL KECAMATAN KANDANGAN KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2017 SKRIPSI Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 93