Implementasi Pendekatan Saintifik dan Strategi Pembelajaran Afektif Guru Pendidikan Agama Islam dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa (Studi Kasus di SD Negeri Plumutan dan MI Darussalam Bancak Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/

   IMPLEMENTASI DAN STRATEGI PEMBELAJARAN GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MENINGKATKAN PRESTASI (Studi Kasus di S Madrasah Ibtidaiyah Bancak Tahun Pelajaran Tesis diajukan

  

IMPLEMENTASI PENDEKATAN SAINTIFIK

STRATEGI PEMBELAJARAN AFEKTIF PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM

MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

Kasus di Sekolah Dasar Negeri Plumutan dan btidaiyah Darussalam Bancak Kec

  

Bancak Kabupaten Semarang

Tahun Pelajaran 2016/2017)

Oleh

ZAZINATUL BASIROH

  

NIM. 12010150044

Tesis diajukan sebagai pelengkap persyaratan

untuk gelar Magister Pendidikan

  

PROGRAM PASCASARJANA

NSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA

2017

  PENDEKATAN SAINTIFIK AFEKTIF DALAM JAR SISWA Plumutan dan Kecamatan SALATIGA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

  

ABSTRAK

  “Implementasi Pendekatan Saintifik dan Strategi Pembelajaran Afektif Guru PAI dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Siswa (Studi Kasus di Sekolah Dasar Negeri Plumutan dan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Bancak Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017)”. Tesis Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI).

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan pendekatan saintifik dan strategi pembelajaran afektif guru PAI dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, menggunakan observasi, wawancara atau penelaahan dokumen. Data yang disajikan dalam bentuk verbal bukan dalam bentuk angka.

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan penerapan pendekatan saintifik yang dilakukan guru PAI di SD Negeri Plumutan dan MI Darussalam Bancak yaitu mengamati, menanya, mengekplorasi, mengasosiasi dan mengkomunikasikan. Strategi pembelajaran afektif di Sekolah Dasar Negeri Plumutan dan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Bancak dilakukan dengan dua cara, yaitu pola pembiasaan dan modeling atau mencontoh. Implementasi pendekatan saintifik dan strategi pembelajaran afektif pembelajaran PAI sangat menunjang keberhasilan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Sebab dilakukan secara efektif dan efisien sesuai dengan tahap-tahap pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan pembelajaran afektif, maka tujuan pembelajaran dapat tercapai. Kata kunci: pendekatan saintifik; strategi pembelajaran afektif dan prestasi belajar siswa.

  

ABSTRACT

  "Implementation of Scientific Approach and The Affectiveness of Learning Strategy PAI’s Teacher in Improving Student Learning Achievement (Case Study in Plumutan State Elementary School and MI Darussalam Bancak Sub District Bancak Sub-Province of Semarang Lesson 2016/2017)". Thesis of Islamic Education Studies Program (PAI).

  This study aims to determine the application of scientific approach and affective learning strategy of PAI teachers in improving student achievement. This research used qualitative method, used observation, interview or document review. The data presented in verbal form was not in the form of numbers.

  Based on the results of research and discussion can be concluded the application of scientific approach by teachers PAI in Sekolah Dasar Negeri Plumutan and Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Bancak was observing, asking, exploring, associate and communicate. Affective learning strategies in public primary Sekolah Dasar Negeri Plumutan and Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Bancak done in two ways, the pattern of habituation and modeling or modeling Implementation of scientific approach and affective learning strategy of learning PAI strongly support the success in improving student achievement. The result of this research showed that effectively and efficiently in accordance with the stages of learning with scientific approach and affective learning, then the purpose of learning can be achieved.

  Keyword: scientific approach, affective learning strategy and student learning achievement.

  

MOTTO

  ”Sungguh pendidikmu lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalannya dan mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. An-Nahl: 125).

  DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ............................................ ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN ........................................................................ iv ABSTRAK ..................................................................................................... v MOTTO .......................................................................................................... vii PRAKATA .................................................................................................... viii DAFTAR ISI ................................................................................................... x

  BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1 B. Rumusan Masalah ................................................................ .... 3 C. Signifikansi Penelitian .............................................................. 3 D. Tinjauan Pustaka .................................................................. ..... 5

  1. Penelitian Terdahulu ........................................................... 5

  2. Kerangka Teori ..................................................................... 7

  E. Metode Penelitian ..................................................................... 10

  F. Sistematika Penulisan ................................................................. 11

  BAB II PROFIL SEKOLAH DASAR NEGERI PLUMUTAN DAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM BANCAK .......................................................................................... 12 A. Sekolah Dasar Negeri Plumutan ................................................. 12 B. Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Bancak ................................... 13 BAB III PENDEKATAN SAINTIFIK GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA ............................................................................................... 15 A. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa dengan Pendekatan

  Saintifik di Sekolah Dasar Negeri Plumutan .............................. 15

  B. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa dengan Pendekatan Saintifik di Madrasah Ibtidaiyah di Darussalam Bancak ........... 21

  BAB IV STRATEGI PEMBELAJARAN AFEKTIF GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA ............................................................................ 28 A. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa dengan Strategi Pembelajaran Afektif di Sekolah Dasar Negeri Plumutan ................................ 28 B. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa dengan Strategi Pembelajaran Afektif di Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Bancak ................... 33 BAB V PENUTUP ......................................................................................... 39 A. Simpulan ..................................................................................... 39 B. Saran ........................................................................................... 40 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 41 LAMPIRAN ....................................................................................................... 43 BIOGRAFI PENULIS ....................................................................................... 56

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di dalam masyarakat, guru sangat berperan sekali dalam dunia

  pendidikan. Salah satu tugas yang harus dilaksanakan oleh guru di sekolah ialah memberikan pelayanan kepada para siswa agar mereka menjadi siswa selaras dengan tujuan sekolah itu. Di antara pelayanan yang diberikan guru adalah dengan menggunakan pendekatan saintifik. Pendekatan saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang agar peserta didik secara aktif mengkonstruksi konsep, hukum atau prinsip melalui tahapan-tahapan mengamati, merumuskan masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data dengan berbagai teknik, menganalisis data, menarik kesimpulan dan 1 mengomunikasikan yang ditemukan. Hal ini dimaksudkan kepada peserta didik dalam memahami materi dengan menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi tidak berasal dari guru saja, tetapi bisa dari arah mana saja.

  Untuk memperkuat pendekatan saintifik perlu diterapkan strategi pembelajaran afektif. Pengertian dari strategi pembelajaran adalah rancangan dasar bagi seorang guru tentang cara ia membawakan pengajarannya di kelas 2 secara bertanggung jawab. Kemudian Strategi pembelajaran afektif adalah

  1 Daryanto, Pendekatan Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013, Yogyakarta: Gava Media, 2014, 51. 2 Isjoni, dkk, Pembelajaran Visioner Perpaduan Indonesia Malaysia, Yogyakarta:

  3

  strategi pembelajaran yang berhubungan dengan sikap dan nilai. Sikap erat kaitannya dengan nilai yang dimiliki seseorang. Proses pendidikan bukan hanya membentuk kecerdasan atau memberikan ketrampilan tertentu saja, tetapi juga membentuk dan mengembangkan sikap agar anak berperilaku sesuai dengan norma di masyarakat.

  Pendekatan saintifik dan strategi pembelajaran afektif bisa diterapkan pada semua mata pelajaran, termasuk pelajaran PAI. Pembentukan dan pengembangan sikap dan moral seorang siswa melalui PAI di sekolah menjadi sangat penting karena menjadi bagian dari tujuan pembelajaran yang harus dilakukan guru PAI dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Prestasi belajar adalah keberhasilan murid dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam bentuk skor yang diperoleh dari hasil tes 4 mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan penilaian.

  Salah satu fenomena menarik berkaitan dengan pendekatan dan strategi pembelajaran PAI di SD Negeri Plumutan dan MI Darussalam Bancak adalah pada tahun 2014-2015. Pada tahun 2014 rata-rata nilai PAI baik itu nilai raport dan nilai ujian bisa dikatakan rendah. Kemudian pada tahun 2015, rata-rata nilai raport dan ujian mengalami kenaikan. Hal itu disebabkan karena pendekatan dan strategi pembelajaran yang dilakukan para guru berjalan dengan baik. 3 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Prenadamedia Group , 2016, 273. 4

  B. Rumusan Masalah

  1. Bagaimana penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI di SD Negeri Plumutan dan MI Darussalam Bancak Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017?

  2. Bagaimana implementasi strategi pembelajaran afektif guru PAI di SD Negeri Plumutan dan MI Darussalam Bancak Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017?

  3. Bagaimana hasil implementasi pendekatan saintifik dan strategi pembelajaran afektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di SD Negeri Plumutan dan MI Darussalam Bancak Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017?

  C. Signifikansi Penelitian

  1. Tujuan Penelitian

  a. Menemukan penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI di SD Negeri Plumutan dan MI Darussalam Bancak Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.

  b. Menemukan implementasi strategi pembelajaran afektif guru PAI di SD Negeri Plumutan dan MI Darussalam Bancak Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.

  c. Menemukan hasil implementasi pendekatan saintifik dan strategi pembelajaran afektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di SD Negeri Plumutan dan MI Darussalam Bancak Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017.

  2. Manfaat Penelitian

  a. Manfaat Teoretik

  1. Sebagai sumbangan ilmu pengetahuan mengenai penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI di SD dan MI Kecamatan Bancak

  2. Melengkapi kajian tentang implementasi strategi pembelajaran afektif guru PAI di SD dan MI Kecamatan Bancak.

  b. Manfaat Praktis

  1. Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam meningkatkan kegiatan belajar mengajar khususnya dalam pendekatan saintifik dan strategi pembelajaran afektif guru PAI dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang lebih bermutu.

  2. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru PAI dalam memberikan pendekatan saintifik dan strategi pembelajaran afektif kepada siswa untuk meningkatkan prestasi belajar yang berkualitas.

D. Tinjauan Pustaka

  1. Penelitian Terdahulu Muhammad Syukri Salleh memaparkan mengenai persyaratan mendasar dalam menyusun strategi pendidikan Islam ada dua yaitu pada sifat lembaga Islam dan strategi dalam meningkatkan pendidikan Islam itu sendiri. Keyakinan lembaga Islam tertanam kuat dalam pondasi filosofis dan epistemologis Islam, mencerminkan oleh semua perbuatan, dari

  5 manajemen metode belajar mengajar dan metodologi penelitian.

  Penelitian Muhammad Syukri Salleh masih lingkup strategi pendidikan Islam, untuk itu perlu penelitian yang lebih melebar lagi.

  Halim Tamuri menjelaskan tentang pengajaran nilai-nilai moral dalam PAI merupakan salah satu aspek penting dalam kurikulum terpadu untuk sekolah menengah di Malaysia yang bertujuan mengembangkan potensi individu secara seimbang dan terpadu, meliputi aspek intelektual, spiritual, emosional dan fisik dalam rangka menciptakan manusia yang

  6

  seimbang dan harmonis dengan standar moral yang tinggi. Penelitian tersebut masih sekitar teori strategi pembelajaran, maka dari itu perlu adanya penelitian tentang implementasi strategi pembelajaran di sekolah secara nyata.

  Albrecht Fuess menguraikan tentang model pendidikan agama Islam di sekolah-sekolah negeri di seluruh Eropa Barat dan menjelaskan pelatihan guru masa depan PAI dan imam masa depan di lembaga-lembaga

  7 negara sekuler di negara Eropa Barat dengan komunitas Muslim besar.

  Penelitian Albrecht Fuess masih sekitar model pembelajaran PAI yang digunakan oleh guru-guru, maka dari itu perlu adanya penelitian tentang

  5 Muhammad Syukri Salleh, “Strategizing Islamic Education” , Journal of Education and Research, Volume 1, Number 6 (June 2013), 1-12. 6 Halim Tamuri, “Islamic Education Teachers Perception of the Teaching Akhlaq in

Malaysian Secondary Schools”, Journal of Moral Education, Vol 36, Number 3 (2007), 371-386. 7 Albrecht Fuess “Islamic Religious Education in Westren Europe: Models of

Integration and the German Approach”, Journal of Muslim Minority Affairs, Volume 27, model pembelajaran yang berbeda, yakni model pembelajaran afektif (sikap).

  Ricard Yuretich, dkk membahas tentang metode pengajaran yang sering dianjurkan untuk meningkatkan lingkungan belajar di perguruan tinggi termasuk pembelajaran kooperatif, menambahkan kegiatan berbasis penyelidikan untuk ceramah tradisional dan menarik siswa dalam proyek- proyek. Hasil dari survei siswa, evaluasi dan kinerja untuk ujian 8 menunjukkan bahwa pembelajaran subjek kondisinya telah membaik.

  Penelitian tersebut tentang strategi pembelajaran kooperatif saja, untuk itu peneliti perlu melakukan penelitian yang berbeda, yakni tentang pendekatan saintifik dengan menggunakan strategi pembelajaran afektif untuk mendukung proses berjalannya pembelajaran PAI.

  Adel Sharaf menguraikan mengenai orang Islam membuat kontribusi yang signifikan terhadap kebangkitan dan pengembangan berpikir ilmiah. Islam memandang ilmu pengetahuan dan studi alam sebagai tambahan untuk prinsip pokok Islam. Oleh karena itu, ulama’ Islam didorong, diprakarsai dan dikembangkan pemahaman ilmiah alam di sepanjang peradapan Islam, khususnya selama delapan sampai abad enam 9 belas sebelum kolonisasi dunia Muslim. Penelitian Adel Sharaf hanya 8 menguraikan tentang penerapan pendekatan saintifik (ilmiah) pada PAI di

  Ricard Yuretich, Samia Khan, Mark Leckie and John Clement, “Active Learning

Methods to Improve Student Performance and Scientific Interest in a Large Introductory

Oceanography Course”, Journal of Geoscience Education, Volume 49, Number 2 (2001),

111-119. 9 Adel Sharaf, “Developing Scientific Thinking Methods and Applications in Islamic

  sekolah, akan tetapi sebuah pendekatan saja ternyata tidak cukup dalam mencapai tujuan pembelajaran, sehingga perlu dilengkapi penelitian lanjutan tentang strategi pembelajaran afektif guru PAI. Dengan adanya pendekatan saintifik dan strategi pembelajaran afektif, maka dapat mendorong prestasi belajar siswa.

  2. Kerangka Teori

  a. Pendekatan Saintifik Salah satu pendekatan pembelajaran yang mengarah sesuai kepada konsep pembelajaran berbasis penelitian, sebagai pendekatan yang tidak terlepas dari proses berfikir ilmiah, metode ilmiah dan keterampilan proses yang merupakan hakikat sains sebagai proses.

  Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan ketrampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur, menalar, menjelaskan dan menyimpulkan. Dalam melaksanakan proses tersebut, bantuan guru diperlukan. Akan tetapi bantuan guru tersebut harus semakin berkurang dengan semakin bertambah dewasanya siswa 10 atau semakin tingginya kelas siswa .

  b. Strategi Pembelajaran Afektif Strategi pembelajaran afektif bertujuan melakukan perubahan 11 terhadap cara seseorang merasakan diri sendiri. Strategi pembelajaran 10 afektif berhubungan dengan sikap dan nilai. Sikap atau nilai

  Hosman, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21, Bogor: Ghalia Indonesia, 2014, 34-35. 11 Singgih Gunarsa, dkk, Konseling dan Psikoterapi, Jakarta: Gunung Mulia, 2007,

  menentukan wujud tindakan seseorang. Jika seseorang memiliki aspek- aspek kawasan afektif yang tinggi, maka ia akan berperilaku sesuai dengan nilai-nilai yang diakui baik secara normatif. Nilai berhubungan dengan apa yang dianggap baik dan tidak baik.

  Langkah-langkah penilaian aspek afektif dilakukan melalui kegiatan observasi, penilaian diri, penilaian antar teman dan jurnal yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung dan tidak hanya di 12 dalam kelas.

  Pendidikan Agama Islam seyogyanya tidak hanya sebatas berhenti pada kognitif saja. Yang lebih penting dari itu adalah bagaimana pengetahuan yang diperoleh itu dapat terinternalisasi dalam perilaku keseharian peserta didik. Dalam hal ini diperlukan strategi yang tepat agar pengajaran agama digemari peserta didik dan menanamkan nilai-nilai kepada peserta didik.

  3. Prestasi Belajar Prestasi belajar merupakan bukti keberhasilan yang telah dicapai oleh seseorang. Maka prestasi belajar pada prinsipnya hasil maksimum yang dicapai setelah melaksanakan usaha-usaha belajar, yaitu bisa berupa nilai harian, tugas rumah, pertengahan semester dan nilai semester. Bentuk-bentuk prestasi ini bisa berupa nilai-nilai hasil belajar

12 Alnedral, Strategi Pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan kesehatan,

  13

  akademik dan prestasi non akademik. Prestasi tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan sesuatu kegiatan.

  Indikator prestasi belajar mencakup tiga ranah. Pertama, ranah kognitif seperti pemahaman indikatornya dapat menjelaskan dan mendefinisikan. Kedua, ranah afektif seperti penerimaan indikatornya menunjukkan sikap menerima dan menunjukkan sikap menolak. Ketiga, ranah psikomotorik seperti ketrampilan indikatornya mengkoordinasikan garak mata, tangan, kaki dan anggota lainnya.

  Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa adalah mengetahui garis-garis besar indikator dikaitkan dengan jenis 14 prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur. Jika ketiga ranah tersebut dilaksanakan dengan baik, maka indikator prestasi belajar dapat terwujud.

E. Metode Penelitian

  Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research). Penulis melakukan penelitian secara langsung di SD Negeri Plumutan dan MI Darussalam Bancak. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.

  Lokasi penelitian ini bertempat di SD Negeri Plumutan dan MI Darussalam Bancak, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, 13 Winkel, Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, Jakarta: Gramedia, 2007, 226. 14 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar, Jakarta: PT Raja Gravindo Persada, 2015,213- 214.

  50182. Untuk waktu penelitian mulai dilaksanakan pada tanggal 1 Maret sampai bulan April 2017.

  Sumber data primer dalam penelitian ini adalah raport siswa, nilai ujian siswa dan guru PAI. Sedangkan sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah kepala sekolah dan siswa.

  Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan cara observasi, penulis melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian mengenai keadaan atau gejala tertentu tentang implementasi pendekatan saintifik dan strategi pembelajaran afektif.

  Kemudian penulis melakukan wawancara langsung dengan guru PAI dan kepala sekolah. Jadi penulis meneliti subjek penelitian secara langsung guna memperoleh informasi yang lebih jelas tentang pendekatan saintifik dan strategi pembelajaran guru PAI dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.

  Selanjutnya dokumentasi, metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tertulis tentang sejarah berdirinya, keadaan guru dan siswa, data-data obyektif sekolah, kondisi tenaga kerja, kondisi sarana dan prasarana serta data-data pendekatan saintifik dan strategi pembelajaran afektif guru PAI dalam meningkatkan prestasi belajar siswa dalam bentuk tertulis.

F. Sistematika Penulisan

  Pembahasan penelitian ini dibagi dalam 5 (lima) bab yaitu:

  Bab I Pendahuluan yang terdiri atas latar belakang masalah, rumusan masalah, signifikansi penelitian, tinjauan pustaka, kerangka teori, metode penelitian dan sistematika penulisan.

  Bab II Pofil Sekolah Dasar Negeri Plumutan dan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Bancak. Bab III Pendekatan saintifik guru PAI dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di Sekolah Dasar Negeri Plumutan dan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Bancak.

  Bab IV Strategi pembelajaran afektif guru PAI dalam meningkatkan prestasi belajar siswa di Sekolah Dasar Negeri Plumutan dan Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Bancak.

  Bab V Penutup yang berupa kesimpulan dan saran yang diinginkan penulis terhadap pihak lain terkait dengan topik penelitian.

BAB II PROFIL SEKOLAH DASAR NEGERI PLUMUTAN DAN MADRASAH IBTIDAIYAH DARUSSALAM BANCAK A. Sekolah Dasar Negeri Plumutan SD Negeri Plumutan berdiri pada tahun 1977. Saat ini telah memiliki

  enam unit, yang terdiri atas satu unit ruang perpustakaan, satu unit ruang guru 15 . dan kepala sekolah dan empat unit ruang kelas Pendirian bangunan SD Negeri Plumutan terdiri atas 12 ruang kelas, satu ruang guru, satu ruang kepala sekolah, satu ruang tempat ibadah, satu ruang perpustakaan, satu ruang UKS, satu ruang gudang, satu ruang kantin, satu ruang dapur, satu ruang parkir dan enam ruang jamban. Tenaga Kependidikan berjumlah 18 dan satu penjaga. Untuk kurikulum yang digunakan adalah 13. Jumlah kesiswaannya 16 adalah 266.

  Tanah yang digunakan bangunan SD Negeri Plumutan adalah hasil tukar menukar tanah milik perorangan dengan tanah bengkok kepala desa melalui rembuk desa pada tanggal 24 Agustus 1977, dengan nomor surat 10/ 17 Ds. L. 42/VIII/77. Di tahun 2010 terakreditasi oleh Badan Akreditasi

  Propinsi Sekolah atau Madrasah dengan nilai akhir 86 (Klasifikasi Peringkat 15 Akreditasi A).

  Suyarmo, Kepala Sekolah SD Negeri Plumutan, Wawancara dengan Suyarmo, Bancak 1 Maret 2017. 16 Gunawan, Penjaga SD Negeri Plumutan, Wawancara dengan Gunawan, Bancak, 16 Maret 2017. 17 Suyarmo, Kepala Sekolah SD Negeri Plumutan, Wawancara dengan Suyarmo, Bancak 2

  SD Negeri Plumutan berlokasi di Dusun Kalisari, Desa Plumutan, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, 50182. Dengan batas-batas sebagai berikut: sebelah barat berbatasan dengan ladang milik masyarakat, sebelah selatan berbatasan dengan PAUD dan SMP, sebelah utara berbatasan dengan masjid, puskesmas dan pasar kemudian sebelah timur berbatasan 18 dengan Balai Desa.

  Visi, misi dan tujuan dari SD N Plumutan adalah teciptanya manusia yang beriman dan bertaqwa, melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif bagi siswa dan memiliki nilai UAS setiap mata pelajaran rata- 19 rata 6,50. Dengan adanya visi, misi dan tujuan sekolah tersebut adalah sebagai penyemangat untuk para guru supaya bisa mewujudkan sekolah yang berkualitas baik.

B. Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Bancak

  Bersama tokoh masyarakat perkumpulan NU merasa perlu mendirikan suatu lembaga pendidikan formal yang bernuansa Islam. Kemudian berdirilah madrasah formal setingkat sekolah dasar yang diberi nama MI Darussalam Bancak, sekolah ini berdiri pada tanggal 1 Januari 1950 yang 20 diprakarsai oleh Bapak Mukhlis.

  Pendirian bangunan MI Darussalam Bancak terdiri atas delapan ruang 18 kelas, satu ruang guru, satu ruang kepala sekolah, satu ruang tempat ibadah,

  Siti Rohmah, Warga Desa Plumutan, Wawancara dengan Siti Rohmah, Bancak 20 Maret 2017. 19 Suyarmo, Kepala Sekolah SD Negeri Plumutan, Wawancara dengan Suyarmo, Bancak 3 Maret 2017. 20 Muh Sholeh, Kepala Sekolah MI Darussalam Bancak, Wawancara dengan Muh Sholeh, satu ruang perpustakaan, satu ruang UKS, satu ruang gudang, satu ruang olahraga dan tiga ruang jamban. Tenaga Kependidikan berjumlah sembilan dan satu penjaga. Jumlah kesiswaannya adalah 175 anak dan semua beragama

21 Islam.

  Data Akreditasi sekolah yaitu, sebelum tahun 2004 Status DIAKUI, tahun 2004 terakreditasi C dan tahun 2009 terakreditasi B. Untuk identitas madrasah yaitu, nama sekolah atau madrasah MI Darussalam, status 22 madrasah atau sekolah adalah swasta dan NISMnya yaitu 11133220122.

  MI Darussalam Bancak berlokasi di Dusun Banaran, Rt 003/Rw 007, Desa Bancak, Kecamatan Bancak, Kabupaten Semarang, 50182, yang berdiri 2. di area tanah seluas 1700 M² dan luas bangunan 346 M Dengan batas-batas sebagai berikut: sebelah barat berbatasan dengan PAUD, sebelah selatan berbatasan dengan TK, sebelah timur berbatasan dengan rumah penduduk dan 23 utara berbatasan dengan Musola.

  Visi, Misi dan Tujuan dari MI Darusalam Bancak diantaranya yaitu berakhlakul karimah, unggul dalam prestasi, membiasakan berperilaku sesuai dengan ajaran Islam dan meningkatkan prestasi akademik siswa dan non 24 akademik.

  21 Muh Sholeh, Kepala Sekolah MI Darussalam Bancak, Wawancara dengan Muh Soleh, Bancak 6 Maret 2017. 22 Muh Sholeh, Kepala Sekolah MI Darussalam Bancak, Wawancara dengan Muh Sholeh, Bancak 7 Maret 2017. 23 Siti Umsiyah, Warga Desa Bancak, Wawancara dengan Siti Umsiyah, Bancak 8 Maret 2017. 24 Khairul Anwar, Guru MI Darussalam Bancak, Wawancara dengan Khairul Anwar, Bancak

BAB III PENDEKATAN SAINTIFIK GURU PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA C. Sekolah Dasar Negeri Plumutan Langkah-langkah yang dilakukan guru PAI di SD Negeri Plumutan

  sebelum melaksanakan pendekatan saintifik yaitu, pertama guru memulai pembelajaran dengan mengucap salam, berdoa, menyampaikan topik pembahasan, kemudian menyampaikan fakta-fakta yang terjadi dalam masyarakat yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari, memberikan motivasi kepada siswa dan menyampaikan kegiatan pembelajaran yang akan 25 dilaksanakan. Tujuannya agar siswa dapat menganalisa dan memahami substansi materi yang dipelajari sehingga dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sesuai dengan ajaran agama Islam.

  Adapun kegiatan pembelajaran PAI berbasis saintifik di SD Negeri Plumutan dilaksanakan sebagai berikut:

  a. Mengamati Dalam tahap mengamati, objek yang digunakan adalah video. Guru memutar video tentang salat wajib. Kemudian guru membagi siswa ke dalam kelompok. Guru memberikan petunjuk kepada siswa yaitu agar siswa 25 mempersiapkan buku dan mencatat semua data yang sudah dilihat dalam

  Zulfa Famaul Khusna, Guru PAI SD Negeri Plumutan, Wawancara dengan Zulfa Famaul video. Selanjutnya siswa melakukan kegiatan pengamatan berdasarkan kelompok masing-masing dan guru mendampingi siswa pada saat kegiatan 26 pengamatan serta memberikan penilaian kepada siswa. Berdasarkan pengamatan penulis, kegiatan pengamatan yang dilakukan guru PAI di SD Negeri Plumutan dilaksanakan siswa secara seksama. Hal itu dikarenakan guru memberikan pendahuluan materi yang menarik dan video yang disajikan guru jelas, sehingga menumbuhkan rasa ingin tahu siswa.

  b. Menanya Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang hasil pengamatan salat wajib yang tidak dipahami oleh siswa. Kegiatan menanya yang dilakukan oleh guru PAI di SD Negeri Plumutan bertujuan mengaktifkan siswa dalam kegiatan belajar mengajar sehingga siswa dapat 27 lebih mengingat hasil belajarnya. Berdasarkan pengamatan penulis, pada kegiatan menanya tersebut, keaktifan siswa dalam bertanya tergantung pada hasil pengamatan yang mereka lakukan dan kejelasan obyek pengamatan yang disediakan oleh guru.

  Dari pengamatan penulis, mengenai proses pendekatan saintifik di SD Negeri Plumutan sudah sesuai. Hal itu bisa terlihat dalam teori mengenai standar penilaian pada kurikulum baru tentu berbeda dengan kurikulum sebelumnya, karena tujuan kurikulum 2013 adalah mendorong siswa aktif

  26 Zulfa Famaul Khusna, Guru PAI SD Negeri Plumutan, Wawancara dengan Zulfa Famaul khusna, Bancak 7 Maret 2017. 27 Zulfa Famaul Khusna, Guru PAI SD Negeri Plumutan, Wawancara dengan Zulfa Famaul dalam tiap materi pembelajaran. Maka salah satu komponen nilai siswa 28 adalah jika anak banyak bertanya.

  c. Mengekplorasi Kegiatan selanjutnya adalah tahap mengeksplorasi, guru menjelaskan hal-hal yang harus dilakukan siswa yaitu siswa membuat kalimat dari hasil pengamatan salat wajib, yaitu mengenai rukun salat wajib, sunah salat dan urutan salat. Kemudian siswa menuliskan hasil diskusi dengan teman kelompoknya dalam buku serta mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari hasil pengamatan dan dari sumber lainnya seperti buku pegangan siswa.

  Guru memantau proses belajar siswa dan memberikan bimbingan sehingga kegiatan diskusi yang dilakukan siswa terarah. Dari kegiatan mengekplorasi yang dilakukan guru PAI SD Negeri Plumutan berjalan dengan baik. Hal itu karena guru memberikan pengarahan kepada kelompok yang belum paham.

  d. Mengasosiasi Guru mengajak siswa untuk mendiskusikan tentang alasan dan manfaat mempelajari materi salat wajib yang sedang dipelajari. Pada kegiatan ini, siswa dilatih untuk menalar terhadap materi yang dipelajari dengan dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari, seperti halnya salat 29 wajib yang dilakukan sehari-hari. Dari pengamatan penulis, memiliki kemampuan menalar terhadap peristiwa yang terjadi di masyarakat dan

  28 Imas Kurinasih dan Berlin Sani, Implementasi Kurikulum 2013 Konsep dan Penerapan, Surabaya: Kata Pena, 2014, 47. 29 Zulfa Famaul Khusna, Guru PAI SD Negeri Plumutan, Wawancara dengan Zulfa Famaul menjadi tahu perbuatan yang benar atau perbuatan yang salah menurut ajaran agama Islam.

  e. Mengkomunikasikan Siswa menyampaikan hasil diskusi dengan kelompoknya di depan kelas sesuai dengan kreatifitas kelompok dan kelompok lainnnya menyimak. Setelah selesai membacakan hasil diskusinya, kelompok memberikan kesempatan kepada kelompok lain untuk bertanya atau memberikan tanggapan atas hasil diskusi yang telah dibacakan. 30 Dari pengamatan penulis, dengan adanya kegiatan mengkomunikasikan, maka akan melatih siswa dalam hal mengolah kata dan melatih mental siswa.

  Faktor penghambat pembelajaran PAI di SD Negeri Plumutan berbasis pendekatan saintifik adalah membutuhkan waktu yang lebih lama, membutuhkan persiapan mengajar yang lebih banyak dan penilaian siswa menjadi lebih rumit. 31 Sedangkan faktor pendukung pembelajaran PAI di SD

  Negeri Plumutan berbasis pendekatan saintifik adalah sebagai berikut: LCD, video, gambar, alat tulis, kondisi kelas terarah, siswa yang aktif dan guru yang memberikan stimulus yang baik kepada siswa, siswa aktif berdiskusi dengan kelompok lain dan guru menjadi pembimbing siswa ketika berdiskusi dan apresiasi siswa terhadap kelompok lain akan menjadi motivasi. 32 30 Zulfa Famaul Khusna, Guru PAI SD Negeri Plumutan, Wawancara dengan Zulfa Famaul Khusna, Bancak 7 Maret 2017. 31 Zulfa Famaul Khusna, Guru PAI SD Negeri Plumutan, Wawancara dengan Zulfa Famaul Khusna, Bancak 14 Maret 2017. 32 Zulfa Famaul Khusna, Guru PAI SD Negeri Plumutan, Wawancara dengan Zulfa Famaul

  Faktor pendukung pembelajaran PAI berbasis pendekatan saintifik di atas sangat menunjang keberhasilan dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Sebab dengan dilakukan secara efektif dan efisien sesuai dengan tahap- tahap pembelajaran dengan pendekatan saintifik, maka tujuan pembelajaran dapat tercapai. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil wawancara dengan Ibu Zulfa Famaul Khusna yang menyatakan:

  ”Dalam penerapan pendekatan saintifik, untuk siswa yang aktif akan mendapatkan nilai yang memuaskan dan peserta didik yang pasif dia akan memperoleh nilai yang cukup atau kurang memuaskan. Sedangkan peserta didik yang biasa-biasa maka ia akan mendapatkan prestasi belajar yang 33 biasa-biasa saja”

  . Dampak pembelajaran PAI berbasis pendekatan saintifik di SD Negeri

  Plumutan adalah peserta didik semakin senang dengan mata pelajaran PAI karena proses pembelajaran yang dilakukan guru tidak membosankan. Peserta didik dapat meningkatkan pengetahuan melalui pengalaman belajar yang dilakukan secara mandiri atau kerja kelompok belajar. Peserta didik semakin aktif, kreatif, inovatif dan produktif sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal itu bisa terlihat ketika wawancara dengan salah satu murid kelas empat yang mengatakan: ”Buguru dalam mengajar sangat mengasikkan, caranya bermacam-macam.

  Jika salah satu dari kami tidak faham, buguru menjelaskan dengan sabar. Untuk itu kami faham dengan pelajaran yang diterangkan dan kami 34 semangat mengerjakan tugas yang diberikan buguru”.

  33 Zulfa Famaul Khusna, Guru PAI SD Negeri Plumutan, Wawancara dengan Zulfa Famaul Khusna, Bancak 21 Maret 2017. 34 Cika Nawang Wulan, Siswa kelas IV B SD Negeri Plumutan, Wawancara dengan Cika Nawang Wulan, Bancak, 11 April 2017.

  Untuk meningkatkan prestasi belajar yang baik tentunya harus memenuhi tiga ranah, yaitu cipta, rasa dan karsa. Dari hasil penelitian di SD Negeri Plumutan sebagian sudah memenuhi tiga ranah tersebut. Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa sebagaimana yang terurai di atas adalah mengetahui garis-garis besar indikator dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur.

  Setelah mengetahui indikator dan memperoleh skor hasil evaluasi prestasi belajar di atas, guru menetapkan Kriteria Batas Minimal (KBM) para siswanya. Dalam melakukan penilaian, guru tidak hanya melihat dari segi kognitif saja, tetapi juga memperhatikan dari segi sikap dan psikomotorik siswa. Seperti halnya di SD Negeri Plumutan, dalam materi salat wajib dilihat dari segi kognitifnya siswa terampil mempraktikkan salat lengkap dengan penguasaan atas arti bacaan dan doanya, kemudian dari segi afektifnya siswa menunjukkan sikap senang dan dari segi psikomotoriknya siswa fasih dalam melafalkan bacaan salat. Kemudian langkah selanjutnya guru mentukan KBMnya. Dapat dinyatakan lulus apabila telah mencapai KBM.

  Dengan adanya pendekatan saintifik yang dilakukan guru PAI SD Negeri Plumutan ternyata dapat menunjang keberhasilan prestasi siswa, baik itu prestasi akademik ataupun prestasi non akademik. Hal itu bisa terlihat dari prestasi yang dihasilkan SD Negeri Plumutan, yaitu meningkatnya nilai UN pelajaran PAI pada tahun 2016 dan 2017, nilai raport siswa, juara satu lomba MAPSI tingkat kecamatan, juara satu dan tiga tingkat kabupaten dan maju lomba MAPSI tingkat provinsi.

  Implementasi pendekatan saintifik dalam pembelajaran PAI di SD Negeri Plumutan melibatkan ketrampilan proses seperti mengamati, menanya, mengeksplorasi, mengasosiasi, menjelaskan dan mengkomunikasikan. Kelima tahap pembelajaran berbasis pendekatan saintifik tersebut sebagian sudah dilaksanakan oleh guru PAI di SD Negeri Plumutan, meskipun ada sebagian yang belum terlaksanakan dengan baik.

D. Madrasah Ibtidaiyah Darussalam Bancak

  Pendekatan saintifik dalam proses pembelajaran PAI di MI Darussalam Bancak meliputi tiga kegiatan pokok, yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan penutup.

  1. Kegiatan Pendahuluan Penerapan pendekatan saintifik pada mata pelajaran PAI dimulai dari kegiatan pendahuluan yaitu: persiapan bahan pembelajaran baik oleh guru atau peserta didik. Berikut hasil dokumentasi berupa RPP dari guru Pendidikan Agama Islam di kelas IV.

  ”Membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama dipimpin oleh salah seorang peserta didik dengan khidmat, memulai pembelajaran dengan membaca Asmaul husna, menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan yang akan dicapai dan menyampaikan tahapan kegiatan yang meliputi kegiatan mengamati, menyimak, menanya, berdiskusi, mengkomunikasikan dengan 35 menyampaikan, menanggapi dan membuat kesimpulan hasil diskusi” .

  Dalam kegiatan pendahuluan, guru menyiapkan peserta didik psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, mengajukan pertanyaan 35 materi yang sudah dipelajari dan materi yang akan dipelajari, memberikan

  Hasil Dokumentasi (RPP), Guru PAI Kelas IV MI Darussalam Bancak, 1 Maret 2017 dari tugas yang akan dilakukan dan menjelaskan KD atau tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

  2. Kegiatan Inti Berikut adalah lima tahapan pendekatan saintifik yang telah dilakukan guru PAI di MI Darussalam Bancak dalam menerapkan pembelajaran PAI di dalam kelas IV A dan IV B.

  a. Mengamati Penulis melakukan penelitian dengan mengamati proses pembelajaran di kelas IV B. Dalam hal ini, guru memutar video tentang berwudzu. Kemudian guru meminta peserta didik untuk mengamati video 36 pembelajaran tentang tata cara berwudzu. Adapun guru kelas IV A, guru memutar video tentang kisah Wali Songo. Kemudian guru meminta 37 peserta didik untuk mengamati video tersebut. Berdasarkan pengamatan penulis, dari kegiatan mengamati kelas IV A dan IV B di atas, guru sama-sama memfasilitasi peserta didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan (melihat, membaca dan mendengar).

  b. Menanya Dalam proses pembelajaran menanya di kelas IV B, guru PAI tidak hanya menjelaskan materi tentang wudzu, akan tetapi juga memberikan 36 pertanyaan kepada peserta didik mengenai rukun, sunah dan tatacara

  Saekodin, Guru PAI Kelas IV B MI Darussalam Bancak, Wawancara dengan Saekodin, Bancak 3 Maret 2017. 37 Alimin Taufiq, Guru PAI Kelas IV A MI Darussalam Bancak, Wawancara dengan Alimin

  wudzu. Selanjutnya guru memberi kesempatan kepada siswa untuk 38 bertanya. Sedangkan untuk kelas IV A, guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya tentang kisah Wali Songo. Siswa mengajukan pertanyaan tentang informasi yang tidak dipahami dari apa 39 yang diamati. Berdasarkan pengamatan penulis, kegiatan menanya yang telah diterapkan guru PAI sangat berfungsi untuk memancing dan membangkitkan rasa ingin tahu siswa dalam berbicara dan mengolah pertanyaan.

  c. Mengekplorasi Proses pembelajaran mata pelajaran PAI di kelas IV B, kegiatan mengekplorasi yang dilakukan siswa yaitu mendiskusikan atau mengumpulkan informasi dari berbagai sumber seperti diskusi teman kelompok, buku bacaan PAI dan ada juga yang melalui internet. Sebelum guru mengajarkan materi, guru menyuruh anak-anak untuk mencari 40 materi di internet. Sedangkan di kelas IV A, mengumpulkan informasi dari berbagai sumber seperti diskusi teman kelompok dan buku kisah 41 Wali Songo. Berdasarkan pengamatan penulis, kegiatan mengeksplorasi di atas belum sepenuhnya terlaksana dengan baik, hal itu bisa dilihat 38 ketika ada beberapa siswa yang bingung dengan tugas yang diberikan

  Saekodin, Guru PAI Kelas IV B MI Darussalam Bancak, Wawancara dengan Saekodin, Bancak 3 Maret 2017. 39 Alimin Taufiq, Guru PAI Kelas IV A MI Darussalam Bancak, Wawancara dengan Alimin Taufiq, Bancak 4 Maret 2017. 40 Saekodin, Guru PAI Kelas IV B MI Darussalam Bancak, Wawancara dengan Saekodin Bancak 3 Maret 2017. 41 Alimin Taufiq, Guru PAI Kelas IV A MI Darussalam Bancak, Wawancara dengan Alimin guru, guru tidak mendampingi dan tidak memberikan arahan kepada siswa yang di belakang, guru hanya memberikan arahan ketika siswa presentasi di depan. Kegiatan mengekplorasi dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada 42 informasi searah dari guru.

  d. Menalar Siswa kelas IV B secara berkelompok mendiskusikan dari kegiatan menalar tersebut dengan membuat media pembelajaran sesuai kreatifitas kelompok yaitu ada yang dari HVS dan ada juga yang dari kertas kartun 43 tentang tata cara berwudzu. Sedangkan kelas IV A, guru mengajak siswa secara berkelompok untuk menalar kisah Wali Songo dengan cara 44 menuliskan di lembar kertas HVS mengenai sejarah para Wali Songo.

  Dari pengamatan penulis, tahapan menalar yang dilakukan kelas IV B dan IV A sudah baik karena siswa dalam menalar siswa menggunakan acuan dari berbagai sumber.

  e. Mengkomunikasikan Dalam kegiatan mengkomunikasikan kelas IV B tentang materi 42 wudzu. Salah satu siswa mewakili kelompoknya untuk

  Hosnan, Pendekatan Saintifik dan Kontekstual dalam Pembelajaran Abad 21, Bogor: Ghalia Indonesia, 2014, 34. 43 Saekodin, Guru PAI Kelas IV B MI Darussalam Bancak, Wawancara dengan Saekodin, Bancak 3 Maret 2017. 44 Alimin Taufiq, Guru PAI Kelas IV A MI Darussalam Bancak, Wawancara dengan Alimin mengkomunikasikan di depan kelas mengenai hasil dari kesimpulan yang dibuat dengan kelompoknya. Ketika siswa presentasi guru memberikan 45 penilaian yang terkait dengan penilaian sikap dan ketrampilan.

  Sedangkan untuk di kelas IV A, siswa mengomunikasikan hasil dari diskusi kelompok di depan kelas tentang cerita singkat kisah Wali 46 Songo. Berdasarkan pengamatan penulis, kegiatan mengkomunikasikan bertujuan untuk melatih siswa untuk berkreatifitas dan mengembangkan sikap jujur, teliti, toleransi dan berani menyampaikan ide.

  3. Penutup Dalam kegiatan penutup, guru melakukan penilaian atau refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten, memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran dan memberikan tugas baik tugas individu atau kelompok. Berdasarkan pengamatan penulis, guru PAI melakukan kegiatan penutup untuk melihat ketercapaian hasil pembelajaran siswa. Karena dengan adanya pendekatan saintifik dapat meningkatkan prestasi belajar siswa yang lebih baik lagi.

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penerapan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD N Plumutan Kecamatan Bancak Kabupaten Sema

0 0 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penerapan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD N Plumutan Kecamatan Bancak Kabupaten

0 0 23

BAB III METODE PENELITIAN - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penerapan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD N Plumutan Kecamatan Bancak Kabupa

0 0 17

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penerapan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD N Plumutan Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Semester II Tah

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Efektivitas Penerapan Pendekatan Saintifik Melalui Model Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas 4 SD N Plumutan Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Semester II Tah

0 0 71

Kata Kunci: Strategi Guru dalam Proses pembelajaran, peningkatan Minat Belajar Siswa, Mata Pelajaran PAI. Abstract - Strategi Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam

1 2 12

Implementasi Pendidikan Karakter Siswa Dalam Perspektif Islam di SMP Negeri 2 Banyubiru Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 2017. - Test Repository

0 1 150

Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Agama Islam di MTs Sudirman Jambu Kab. Semarang Tahun Pelajaran 2016/2017 - Test Repository

0 0 120

Peranan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Mengembangkan Kecerdasan Emosional dan Sosial Siswa Kelas XI SMK N 1 Tengaran Kabupaten Semarang dalam Menanggulangi Kenakalan Remaja Tahun Pelajaran 2017/2018. - Test Repository

0 0 134

Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) materi Q.S. An-Nur Ayat 2 Melalui Metode Pembelajaran Kooperatif tipe Snowball Throwing pada Siswa Kelas X Tatabusana (TB) 1 SMK NEGERI 1 BANCAK Kecamatan Bancak Kabupaten Semarang Tahun Pelajaran 201

0 9 164