PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 8 MEDAN T.P. 2012/2013.

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 8

MEDAN T.P 2012/2013

Oleh :

Maria Firma S. Ginting 409121052

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2013


(2)

(3)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY TRAINING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI

POKOK LISTRIK DINAMIS DI KELAS X SEMESTER II SMA NEGERI 8

MEDAN T.P 2012/2013

Maria Firma S. Ginting (NIM 409121052)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inquiry training terhadap hasil belajar siswa kelas X Semester II pada materi pokok Listrik Dinamis di SMA N 8 Medan T.P 2012/2013.

Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas X Semester II SMA N 8 Medan yang terdiri dari 8 kelas dengan jumlah keseluruhan siswa 309 orang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil 2 kelas dari 8 kelas secara acak yaitu kelas X-4 sebagai kelas eksperimen yang berjumlah 34 orang dan kelas X-3 sebagai kelas kontrol yang berjumlah 36 orang. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar yang telah divalidasi dalam bentuk pilihan berganda dengan jumlah 20 soal dan aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi yang dilakukan oleh dua observer.

Dari hasil penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes kelas eksperimen 34,71 dengan standar deviasi 11,34, dan nilai rata-rata pretes kelas kontrol 34,03 dengan standar deviasi 12,47. Hasil uji t dua pihak dengan dk = 68 dan  = 0,05, diperoleh thitung = 0,014 dan ttabel = 1,998 sehingga thitung < ttabel maka Ho diterima, dengan demikian diperoleh bahwa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol mempunyai kemampuan awal yang sama. Kemudian diberikan perlakuan yang berbeda, kelas eksperimen dengan model pembelajaran inquiry training dan kelas kontrol dengan model pembelajaran langsung. Setelah pembelajaran selesai, dilakukan postes dengan hasil rata-rata kelas eksperimen 73,38 dengan standar deviasi 10,64 dan kelas kontrol 63,61 dengan standar deviasi 10,73. Rata-rata nilai keseluruhan aktivitas belajar siswa adalah 72,75 termasuk kategori aktif. Hasil uji t satu pihak dengan dk = 68 dan  = 0,05, diperoleh thitung = 3,801 dan ttabel = 1,669 sehingga thitung > ttabel maka Ha diterima, dengan demikian diperoleh kesimpulan ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran inquiry training terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 8 Medan T.P 2012/2013.


(4)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis Di Kelas X Semester II SMA Negeri 8 Medan T.P 2012/2013 ”. Diajukan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UNIMED.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Rita Juliani, S.Si, M.Si. selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Ibu Dr. Betty M. Turnip, M.Pd ; Bapak Drs. Jonny H. Panggabean, M.Si ; dan Bapak Drs. Khairul Amdani, M.Si sebagai penguji 1, 2, dan 3 yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai perencanaan penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Kepada Bapak Drs. Henok Siagian, M.Si selaku dosen pembimbing akademik yang selama ini telah memberikan bimbingan dan motivasi mulai diterimanya penulis di Jurusan Fisika ini. Kepada Bapak Drs. Japiten Banjarnahor, M.Pd ; Bapak Abdul Rais, S.Pd, S.T, M.Si dan Bapak Drs. Manter Sihotang yang telah memberikan saran dan bimbingan didalam penyusunan instrumen penelitian skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis disampaikan kepada seluruh bapak dan ibu dosen serta staf pegawai jurusan fisika yang telah banyak membantu selama penyelesaian studi di UNIMED.

Penulis juga mengucapkan terima kasih sampaikan kepada Bapak Sudirman, S.P, M.Si sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri 8 Medan, kepada Bapak Maryono, M.Si selaku PKS I SMA Negeri 8 Medan dan kepada Ibu Rosianna, S.Pd selaku guru bidang studi fisika yang telah banyak membantu dan membimbing penulis selama penelitian dan para guru staf administrasi SMA Negeri 8 Medan yang telah banyak membantu penulis selama penelitian.


(5)

Teristimewa penulis ucapkan terima kasih kepada Ayahanda dan Ibunda tercinta Drs. Amir Ginting dan Ibu Bungaria Sibarani yang terus memberikan bimbingan dan ajaran serta motivasi yang selama penulis peroleh mulai dari ananda mampu melihat dunia hingga detik ini, baik itu berupa dukungan tenaga, moril maupun material. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada my brother Fransiscus Xaverius Ginting, S.T and my sista Anita Antonia Ginting, yang selalu mendukung penulis didalam penyusunan skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada kak Imelda Mayestika Purba, bang Firdaus Sembiring, Bibik, Kila, Mauda, Pauda, Maktua dan beserta keluarga besar yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu, atas doa dan dukungannya sekali lagi penulis ucapkan terimakasih.

Tak lupa penulis juga sampaikan terima kasih kepada grup sahabat terdekat penulis yaitu “gecint” yang terdiri dari Tetty Ompusunggu, Bellina Siburian, Lammindo Pakpahan, Masnur Marpaung dan Erni Samosir. Anak Fisika Dik B 2009, Elisabth Hutasoit, Shinta Sonia Gultom, Merta Simbolon, Soritua Panggabean, Boston Silaban, Mula Sirait serta teman yang lainnya yang tak dapat disebutkan satu persatu) terimakasih atas dukungan dan motivasi kepada penulis.

Selain itu penulis juga menyampaikan terimakasih kepada anak-anak kos Pondokan Asri 174 A, kak Erma Sihite, kak Muji Serina Sembiring, kak Irene Ginting, kak Tio Hutagalung, dan adek kos yang selalu membuat tertawa Evi Zebua, Fransiska Tampubolon, Mercy Telembanua, dan Arta.

Penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu, penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, Juli 2013

Penulis,

Maria Firma S. Ginting


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Tabel viii

Daftar Gambar ix

Daftar Lampiran x

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 6

1.3 Batasan Masalah 6

1.4 Rumusan Masalah 7

1.5 Tujuan Penelitian 7

1.6 Manfaat Penelitian 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 9

2.1 Kerangka Teoritis 9

2.1.1 Pengertian Belajar 9

2.1.2 Aktivitas Belajar 10

2.1.3 Hasil Belajar 11

2.1.4 Model Pembelajaran Langsung 12

2.1.5 Model Pembelajaran Inquiry Training 14

2.1.6 Sistem Sosial Model Pembelajaran Inquiry Training 18

2.1.7 Dampak Instruksional 18

2.1.8 Keunggulan Dan Kelemahan Model Pembelajaran Inquiry Training 19

2.1.9 Materi Pembelajaran 21

2.2 Kerangka Konseptual 33

2.3 Hipotesis Penelitian 35

BAB III METODE PENELITIAN 36

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 36

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 36

3.3 Variabel Penelitian 36

3.4 Jenis dan Desain Penelitian 36

3.5 Prosedur Penelitian 37

3.6 Instrumen Penelitian 39

3.6.1 Instrumen Tes 39


(7)

3.6.3 Validitas Tes 41

3.7 Teknik Analisis Data 42

3.8 Analisis Data Observasi 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 47

4.1 Hasil Penelitian 47

4.1.1 Pelaksanaan Pretes 47

4.1.1.1 Uji Normalitas Data Pretes 48

4.1.1.2 Uji Homogenitas Data Pretes 48

4.1.1.3 Uji Hipotesis Data Pretes 49

4.1.2 Perlakuan 49

4.1.3 Pelaksanaan Postes 50

4.1.3.1 Uji Normalitas Data Postes 51

4.1.3.2 Uji Homogenitas Data Postes 51

4.1.3.3 Uji Hipotesis Data Postes 52

4.2 Pembahasan Hasil Penelitian 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 55

5.1 Kesimpulan 55

5.2 Saran 56


(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Fase-fase Model Pembelajaran Langsung 13

Tabel 2.2 Hambat Jenis dan Koefisien Suhu 27

Tabel 3.1 Two Group Pretest-Posttest Desaign 37

Tabel 3.2 Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Materi Pokok Listrik Dinamis 40

Tabel 3.3 Kategori Kemampuan Siswa 40

Tabel 3.4 Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa 46

Tabel 4.1 Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 47 Tabel 4.2 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Pretes 48 Tabel 4.3 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretes 48 Tabel 4.4 Ringkasan Hasil Uji Hipotesis Data Pretes 49 Tabel 4.5 Hasil Observasi Aktifitas Belajar Siswa Kelas Eksperimen 50 Tabel 4.6 Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 50 Tabel 4.7 Ringkasan Hasil Uji Normalitas Data Postes 51 Tabel 4.8 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Postes 51 Tabel 4.9 Ringkasan Hasil Uji Hipotesis Data Postes 52


(9)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Arah aliran arus listrik berlawanan dengan arah aliran elektron 22 Gambar 2.2 Pengukuran kuat arus dengan amperemeter 23 Gambar 2.3 Skema rangkaian sederhana dengan sumber arus DC 23

Gambar 2.4 Rangkaian menggunakan amperemeter 23

Gambar 2.5 Pengukuran tegangan dengan voltmeter 24 Gambar 2.6. Rangkaian sederhana dua buah resistor dan sumber tegangan 28

Gambar 2.7 Rangkaian bercabang 28

Gambar 2.8 Rangkaian listrik dengan kuat arus tetap 29 Gambar 2.9 Susunan penghambat (resistor) seri 31 Gambar 2.10 Rangkaian penghambat (resistor) parallel 32


(10)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan kebutuhan sepanjang hayat, setiap manusia membutuhkan pendidikan sampai kapan dan dimanapun berada. Pendidikan sangat penting artinya, sebab tanpa pendidikan manusia akan sulit berkembang dan bahkan akan terbelakang.

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. (wikipedia : pendidikan, 18/01/2013).

Inti dari proses pendidikan secara keseluruhan adalah proses belajar mengajar. Proses belajar-mengajar merupakan suatu proses yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik. Interaksi atau hubungan timbal balik dalam peristiwa belajar-mengajar tidak sekedar hubungan antara guru dengan siswa saja, tetapi berupa interaksi edukatif. Interaksi edukatif merupakan interaksi yang menghasilkan komunikasi yang baik, efisien antara guru dan siswa. Interaksi edukatif ini sangat dibutuhkan dalam pendidikan fisika karena pendidikan fisika merupakan pendidikan yang mengembangkan cara berpikir yang kritis, sistematis, logis, dan kreatif dalam membentuk manusia yang handal dan mampu berkompetensi secara global.

Bidang studi sains fisika sebagai bagian dari Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan mata pelajaran yang menarik dan lebih banyak memerlukan pemahaman daripada penghafalan. Pengetahuan tentang fisika yang dilakukan melalui kegiatan belajar akan menjadi landasan penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK), dan pendidikan dari tingkat bawah ke tingkat berikutnya. Proses pembelajaran fisika harus lebih menekankan pembelajaran yang berpusat pada siswa dan proses pembelajaran fisika bukan merupakan sejumlah informasi yang harus dihafalkan siswa, sehingga siswa dapat memperoleh pengalaman


(11)

2

belajar. Namun pada kenyataan yang terjadi di lapangan belum sesuai dengan yang diharapkan. Dimana proses pembelajaran fisika cenderung memposisikan ilmu fisika sebagai informasi yang harus disampaikan dan dihafalkan siswa. Dalam hal ini guru merupakan pusat informasi yang bertugas menginformasikan rumus-rumus dan hukum-hukum fisika kepada para siswanya. Oleh karena itu proses pembelajaran yang seharusnya lebih menekankan pada pentingnya belajar bermakna (meaningfull) dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran tidak tercapai, akibatnya hasil belajar yang diperoleh tidak optimal.

Hasil belajar siswa belum menunjukkan hasil yang masih rendah dapat disebabkan oleh beberapa hal menurut Sudirman, (http://zainurie. wordpress. com//21 desember 2012), diantaranya:

1).Tantangan mayoritas soal yang diberikan guru fisika di Indonesia terlalu kaku. Umumnya, siswa di Indonesia lebih banyak mengerjakan soal yang diekspresikan dalam bahasa dan simbol fisika yang diset dalam konteks atau soal yang jauh dari realitas sehari-hari. 2). Siswa Indonesia pada umumnya lebih suka menghafal dari pada latihan dan analisa. Padahal fisika menuntut banyak latihan dan analisa. 3). Siswa menganggap fisika sebagai pelajaran yang menakutkan. 4). Metode pembelajaran yang ber orientasi pada pendekatan tradisional yang menempatkan peserta didik dalam proses belajar mengajar. 5).Anggapan bahwa fisika sulit sehingga membuat siswa kurang berminat untuk belajar fisika.

Data di atas menunjukkan siswa lebih suka menghafal daripada latihan dan analisa. Padahal fisika menuntut banyak latihan dan analisa. Kebanyakan pelajaran fisika yang disampaikan guru berupa rumus-rumus seringkali hanya dihafal siswa tanpa mengetahui makna dan tujuan rumus-rumus fiska tersebut, sehingga mempengaruhi hasil belajar siswa.

Berdasarkan pengalaman peneliti selama mengikuti Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT), masalah yang sering dihadapi dalam pelajaran fisika salah satunya adalah sering kali pelajaran fisika disajikan dalam bentuk teori atau rumus-rumus. Sehingga pelajaran fisika dianggap pelajaran yang membosankan, kurang menarik dan sulit dipahami. Partisipasi siswa dalam proses pembelajaran fisika masih kurang dilaksanakan padahal partisipasi siswa sangat penting.


(12)

3

Hasil observasi yang telah dilakukan peneliti di SMA Negeri 8 Medan dengan memberikan angket kepada 38 orang siswa, sebanyak 21 orang atau sebesar 55,3 % menganggap fisika pelajaran kurang menarik, sulit, banyak rumus, cenderung mencatat dan mengerjakan soal. Keaktifan siswa dalam peroses pembelajaran dianggap kurang. Hal ini ditunjukkan oleh jarangnya siswa menemukan inti pelajaran yang diajarkan, siswa jarang bertanya kepada guru tentang materi yang kurang jelas dan siswa jarang mengemukkakan pendapat saat berlangsungnya pembelajaran. Jika dilihat kenyatannya fisika merupakan ilmu yang menarik karena semua gejala yang terjadi di alam berkaitan dengan fisika dan dapat diterangkan dengan menggunakan konsep yang sederhana.

Anggapan sebagian besar siswa yang menyatakan fisika sebagai pelajaran yang kurang menarik, sulit, banyak rumus, cenderung mencatat dan mengerjakan soal menyebabkan rendahnya pencapaian hasil belajar siswa. Hasil wawancara peneliti dengan Ibu Rosianna Sinulingga, S.Pd., selaku guru fisika di SMA Negeri 8 Medan diperoleh nilai rata-rata ujian pada semester ganjil T.A 2012/2013 hanya sekitar 60% dari jumlah keseluruhan siswa kelas X yang mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal yaitu 70. Hal ini disebabkan guru belum menggunakan metode yang bervariasi yang belum mampu menarik perhatian siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran. Rendahnya hasil belajar fisika siswa juga disebabkan oleh kurang bervariasinya penerapan model pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan guru jarang menampilkan demonstrasi selama proses pembelajaran fisika.

Menurut Trianto (2010 : 1), “Rendahnya hasil belajar disebabkan proses pembelajaran yang didominasi oleh pembelajaran konvensional”. Pada pembelajaran konvensional suasana kelas cenderung teacher centered sehingga siswa menjadi pasif. Siswa tidak memiliki keterlibatan untuk menemukan dan merumuskan sendiri informasi sebagai bahan pengajaran. Selain itu, siswa hanya menggantungkan pengalaman belajarnya pada guru dan tidak memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar.


(13)

4

Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah di atas adalah dengan menggunakan model pembelajaran yang berpusat pada siswa. Aktifnya siswa dalam pembelajaran maka pembelajaran akan lebih bermakna karena siswa secara langsung diajak untuk mengkonstruksi pengetahuan tersebut. Penulis menawarkan sebuah model pembelajaran yaitu model pembelajaran Inquiry Training, yang memberi kesempatan kepada siswa untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar di dalam kelas. Keaktifan tersebut meliputi keaktifan dalam mengajukan dan menjawab pertanyaan, melakukan eksperimen, dan diskusi kelompok.

Hasil peneliti Saraswati (2008 : 36) dikatakan bahwa dalam pembelajaran dengan model pembelajaran Inquiry Training, peran siswa cukup besar karena pembelajaran tidak lagi berpusat pada guru tetapi pada siswa dan salah satu keaktifan siswa di tunjukkan dengan keberanian siswa mengajukan pertanyaan dan mengemikakan gagasan. Sehingga dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam proses belajar. Dalam menerapkan model pembelajaran Inquiry Training, peneliti memiliki kendala dalam memotivasi siswa agar dapat membangun dan menemukan sendiri teori dan konsep yang sedang diajarkan.

Hasil peneliti Abdullah (2010 : 22) dikatakan bahwa dalam pembelajaran dengan model pembelajaran Inquiry Training, terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai postes hasil belajar kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Sehingga terlihat pengaruh model pembelajaran Inquiry Training (Latihan Inkuiri) yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa di kelas eksperimen. Peneliti mengatakan bahwa penguasaan konsep fisika oleh siswa akan lebih berhasil jika guru menerapkan model pembelajaran Inquiry Training yang dapat membuat siswa mencari, menemukan dan memahami fisika itu sendiri sehingga siswa dapat membangun konsep-konsep fisika atas dasar nalarnya sendiri.

Hasil peneliti Pandey (2011 : 7) dikatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan secara statistik dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry Training terhadap prestasi akademik siswa daripada menggunakan metode pembelajaran konvensional. Berdasarkan tes prestasi pembelajaran ilmu fisika melalui Model pembelajaran Inquiry Training lebih efektif daripada


(14)

5

pembelajaran melalui metode konvensional pada tingkat sekolah menengah. Model Inquiry Training dapat digunakan sebagai alat yang lebih baik untuk mengajarkan ilmu fisika daripada metode konvensional. Namun,dalam pelaksanaan yang dilakukan model Inquiry Training memiliki keterbatasan tertentu seperti sulit merancang rencana pembelajaran.

Hasil peneliti Sirait (2012 : 26) dikatakan bahwa berdasarkan hasil pengujuan uji t diperoleh bahwa ada pengaruh menggunakan model pembelajaran Inquiry Training pada materi pokok uaha dan energi. Hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran Inquiry Training memiliki nilai rata-rata 6,29 dan hasil belajar siswa menggunakan pembelajaran konvensional memiliki nilai rata-rata 5,64. Selain itu, hasil observasi aktifitas blajar siswa di kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry Training diperoleh skor 67,38 dengan kategori aktif.

Model pembelajaran Inquiry Training diterapkan pada proses pembelajaran dengan memperhatikan materi pelajaran yang akan disampaikan oleh guru, sehingga model ini dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Materi yang dipilih penulis yang sesuai dengan penerapan model pembelajaran ini adalah materi yang membahas tentang konsep atau prinsip. Oleh sebab itu Peneliti memilih materi listrik dinamis karena menuntut siswa lebih aktif menemukan serta memahami konsep listrik dinamis dan lebih banyak dalam penentuan rumus sesuai tuntutan kompetensi, sehingga dalam meningkatkan hasil belajar siswa dengan pembelajaran model Inquiry Training cocok diterapkan dalam mengajarkan pokok listrik dinamis. Dengan melihat kendala-kendala yang dihadapi oleh peneliti sebelumya, maka Peneliti akan berusaha mengatasi kendala dalam hal memotivasi siswa sehingga mampu meningkatkan hasil belajar. Peneliti ingin menerapkan model pembelajaran Inquiry Training pada materi yang berbeda dari peneliti yang sebelumnya yaitu dengan memilih materi pokok listrik dinamis.


(15)

6

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik mengadakan penelitian yang berjudul, ”Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Negeri 8 Medan T.P 2012/2013”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang di kemukakan di atas, maka dapat diidentifikasi pokok-pokok masalahnya sebagai berikut:

1. Hasil belajar siswa yang masih rendah

2. Siswa menganggap fisika merupakan pelajaran kurang menarik, sulit, banyak rumus, cenderung mencatat dan mengerjakan soal.

3. Siswa kurang aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga yang menjawab pertanyaan guru cenderung didominasi oleh beberapa orang saja.

4. Model pembelajaran yang digunakan guru belum mampu menarik perhatian siswa untuk aktif dalam pembelajaran.

1.3. Batasan Masalah

Untuk memberi ruang lingkup yang jelas dalam pembahasan, maka perlu dilakukan pembatasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 8 Medan T.P 2012/2013.

2. Model pembelajaran yang diberikan kepada siswa dibatasi model pembelajaran Inquiry Training di kelas eksperimen dan model pembelajaran langsung di kelas kontrol .

3. Hasil belajar siswa dibatasi pada hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X SMA Negeri 8 Medan T.P 2012/2013.


(16)

7

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan-batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry Training pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 8 Medan T.P. 2012/2013?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran langsung pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 8 Medan T.P. 2012/2013?

3. Bagaimanakah aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry Training pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 8 Medan T.P. 2012/2013?

4. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Inquiry Training terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 8 Medan T.P 2012/2013?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry Training pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 8 Medan T.P. 2012/2013

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran langsung pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 8 Medan T.P. 2012/2013

3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry Training pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 8 Medan T.P. 2012/2013

4. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Inquiry Training terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 8 Medan T.P 2012/2013


(17)

8

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian diharapkan berguna untuk:

1. Menambah pengetahuan penulis sebagai calon guru tentang model pembelajaran Inquiry Training yang dapat digunakan nantinya dalam mengajar.

2. Sebagai bahan informasi bagi guru, khususnya guru fisika untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis. 3. Sebagai masukan bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian


(18)

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Dari hasil analisis yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran Inquiry Training pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X Semester II SMA Negeri 8 Medan T.P. 2012/2013 diperoleh rata-rata sebesar 73,38. 2. Hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran

langsung pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X Semester II SMA Negeri 8 Medan T.P. 2012/2013 diperoleh rata-rata sebesar 63,61.

3. Aktifitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Inquiry Training pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X Semester II SMA Negeri 8 Medan T.P. 2012/2013 diperoleh nilai rata-rata keseluruhan aktivitas belajar siswa adalah 72,75 sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa termasuk katergori yang aktif.

4. Hasil uji hipotesis dengan dk = 68 dan taraf signifikan  = 0,05 diperoleh thitung = 3,801, ttabel = 1,669 sehingga thitung > ttabel menunjukkan bahwa ada perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran Inquiry Training terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 8 Medan T.P 2012/2013.


(19)

56

5.2 Saran

1. Kepada peneliti selanjutnya agar mampu menyampaikan kepada siswa jenis pertanyaan yang digunakan dalam belajar dengan model pembelajaran inquiry training, sebab jangan sampai pertanyaan yang diajukan siswa, peneliti yang menjawabnya,. Seharusnya peneliti hanya memberikan jawaban “Ya” atau “Tidak”.

2. Kepada peneliti selanjutnya hendaknya membuat perencanaan yang lebih baik pada pengorganisasian kelompok, sebaiknya jumlah siswa dalam setiap kelompok cukup 3-4 orang saja agar semua aktif dalam melakukan praktikum.


(20)

57

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta.

Dimyati dan Mujdiono, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Djamariah, S., dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2010), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed

Helgeson, Kurt R., & Schwaller, Anthony E. (2003), Selecting Instructional Strategies for Technology Education,Glencoe/McGraw-Hill, United States of America

http://julhasratman.blogspot.com/2011/11/model-pembelajaran-inquiry-training.html//diakses 27 Februari 2013 )

http://sin-riyanti.blogspot.com/2012/10/pembelajaran- konvensional_5536.html

http://zainurie. wordpress. com//21 desember 2012)

Joyce, B.; Weil,M. & Calhoun, E. (2009), Models Of Teaching, Edisi Sembilan, Pustaka Belajar, Yogyakarta

Margono, S., (2008), Metodologi Penelitian Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Pandey, A., Nanda, G.K., and Ranjan, V., (2011), Effectiveness of Inquiry Training Model over Conventional Teaching Method on Academic Achievement of Science Students in India. Journal of Innovative Research in Education: Vol 1 No. 1: 7-20

Sani, Abdullah R., dan Abidin, Zainul., (2010), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training (Latihan Inkuiri) Terhadap Penguasaan Konsep Fisika Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Tanjung Beringin. Jurnal online PIPF Fisika: Volume 2


(21)

58

Saraswati, Shrie L., (2008), Upaya Guru Untuk Meningkatkan Keberanian Siswa SMP Dalam Mengajukan Pertanyan Dan Mengemukakan Gagasan Melalui Model Latihan Inkuiri. Jurnal Penddidikan IPA: Volume VI No.7: 28-37

Sardiman, (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Sirait, Ratni., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Usaha Dan Energi Kelas VIII MTS N-3 Medan. Jurnal Pendidikan Fisika: Vol 1 No. 1: 21-26

Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana., (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Sudjana, N., (2010), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Trianto., (2010), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Prestasi Pustaka, Jakarta


(1)

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan-batasan masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry Training pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 8 Medan T.P. 2012/2013?

2. Bagaimanakah hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran langsung pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 8 Medan T.P. 2012/2013?

3. Bagaimanakah aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry Training pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 8 Medan T.P. 2012/2013?

4. Apakah ada pengaruh model pembelajaran Inquiry Training terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 8 Medan T.P 2012/2013?

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry Training pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 8 Medan T.P. 2012/2013

2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran langsung pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 8 Medan T.P. 2012/2013

3. Untuk mengetahui aktivitas belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Inquiry Training pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 8 Medan T.P. 2012/2013

4. Untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Inquiry Training terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 8 Medan T.P 2012/2013


(2)

1.6. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian diharapkan berguna untuk:

1. Menambah pengetahuan penulis sebagai calon guru tentang model pembelajaran Inquiry Training yang dapat digunakan nantinya dalam mengajar.

2. Sebagai bahan informasi bagi guru, khususnya guru fisika untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis. 3. Sebagai masukan bagi peneliti selanjutnya dalam melakukan penelitian


(3)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Dari hasil analisis yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran Inquiry Training pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X Semester II SMA Negeri 8 Medan T.P. 2012/2013 diperoleh rata-rata sebesar 73,38. 2. Hasil belajar siswa yang diberi pembelajaran dengan model pembelajaran

langsung pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X Semester II SMA Negeri 8 Medan T.P. 2012/2013 diperoleh rata-rata sebesar 63,61.

3. Aktifitas belajar siswa selama mengikuti pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran Inquiry Training pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X Semester II SMA Negeri 8 Medan T.P. 2012/2013 diperoleh nilai rata-rata keseluruhan aktivitas belajar siswa adalah 72,75 sehingga dapat disimpulkan bahwa siswa termasuk katergori yang aktif.

4. Hasil uji hipotesis dengan dk = 68 dan taraf signifikan  = 0,05 diperoleh

thitung = 3,801, ttabel = 1,669 sehingga thitung > ttabel menunjukkan bahwa ada

perbedaan akibat pengaruh model pembelajaran Inquiry Training terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Listrik Dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 8 Medan T.P 2012/2013.


(4)

5.2 Saran

1. Kepada peneliti selanjutnya agar mampu menyampaikan kepada siswa jenis pertanyaan yang digunakan dalam belajar dengan model pembelajaran inquiry training, sebab jangan sampai pertanyaan yang diajukan siswa, peneliti yang menjawabnya,. Seharusnya peneliti hanya memberikan jawaban “Ya” atau “Tidak”.

2. Kepada peneliti selanjutnya hendaknya membuat perencanaan yang lebih baik pada pengorganisasian kelompok, sebaiknya jumlah siswa dalam setiap kelompok cukup 3-4 orang saja agar semua aktif dalam melakukan praktikum.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta.

Dimyati dan Mujdiono, (2009), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.

Djamariah, S., dan Zain, A., (2006), Strategi Belajar Mengajar, Rineka Cipta, Jakarta.

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan, (2010), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa Program Studi Pendidikan, FMIPA Unimed

Helgeson, Kurt R., & Schwaller, Anthony E. (2003), Selecting Instructional Strategies for Technology Education, Glencoe/McGraw-Hill, United States of America

http://julhasratman.blogspot.com/2011/11/model-pembelajaran-inquiry-training.html//diakses 27 Februari 2013 )

http://sin-riyanti.blogspot.com/2012/10/pembelajaran- konvensional_5536.html

http://zainurie. wordpress. com//21 desember 2012)

Joyce, B.; Weil,M. & Calhoun, E. (2009), Models Of Teaching, Edisi Sembilan, Pustaka Belajar, Yogyakarta

Margono, S., (2008), Metodologi Penelitian Pendidikan, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Pandey, A., Nanda, G.K., and Ranjan, V., (2011), Effectiveness of Inquiry Training Model over Conventional Teaching Method on Academic Achievement of Science Students in India. Journal of Innovative Research in Education: Vol 1

No. 1: 7-20

Sani, Abdullah R., dan Abidin, Zainul., (2010), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training (Latihan Inkuiri) Terhadap Penguasaan Konsep Fisika Siswa Kelas X Sma Negeri 1 Tanjung Beringin. Jurnal online PIPF Fisika: Volume 2


(6)

Saraswati, Shrie L., (2008), Upaya Guru Untuk Meningkatkan Keberanian Siswa SMP Dalam Mengajukan Pertanyan Dan Mengemukakan Gagasan Melalui Model Latihan Inkuiri. Jurnal Penddidikan IPA: Volume VI No.7: 28-37

Sardiman, (2011), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, PT RajaGrafindo Persada, Jakarta.

Sirait, Ratni., (2012), Pengaruh Model Pembelajaran Inquiry Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Usaha Dan Energi Kelas VIII MTS N-3 Medan. Jurnal Pendidikan Fisika: Vol 1 No. 1: 21-26

Slameto., (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta.

Sudjana., (2005), Metode Statistika, Tarsito, Bandung.

Sudjana, N., (2010), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Trianto., (2010), Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Prestasi Pustaka, Jakarta