PENGARUH TEKNIK DESENSITISASI SISTEMATIK TERHADAP PENGURANGAN TINGKAT KECEMASAN SISWA KELAS IX SMP NEGERI 30 MEDAN DALAM MENGHADAPI UJIAN NASIONAL T.A 2013/2014.

(1)

PENGARUH LAYANAN INFORMASI TERHADAP

SIKAP ETIKA ILMIAH MAHASISWA NIM.2009

PRODI BK FIP UNIMED T.A 2013-2014

Skripsi

Oleh

Efrida Yanti Pane

NIM. 109 351009

Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan

2013


(2)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang maha Esa atas rahmad dan karuniaNya yang senantiasa melindungi dan menyertai peneliti sehingga penulisan dan penyusunan skripsi ini dengan judul: “Pengaruh Teknik Desensitisasi Sistematik Terhadap Pengurangan Tingkat Kecemasan Siswa Kelas IX SMP Negeri 30 Medan dalam Menghadapi Ujian Akhir Sekolah T.A 2013/2014” dapat terlaksana dan diselesaikan dengan baik.

Penulisan skirpsi ini ditujukan untuk memenuhi syarat-syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan. Penyusunan skripsi ini masih sangat sederhana dan masih memiliki kekurangan baik sistematika maupun tutur bahasanya. Untuk ini penulis sangat mengharapkan kritik dan saran kontruktif dari pembaca.

Peneliti juga menyadari banyak hambatan dan kesulitan yang dialami di dalam studi dan skripsi ini tetapi keberhasilan peneliti dalam menyelesaikan sebuah karya ilmiah tidaklah terwujud tanpa bantuan dari semua pihak, baik dari bentuk moril yang berupa sumbangan pikiran , saran-saran, spirit, maupun dalam bentuk materi dalam usaha merampungkan skripsi ini. Maka pada kesempatan ini sudah selayaknya peneliti mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si, selaku Rektor Universitas Negeri Medan beserta stafnya.

2. Bapak Drs. Nasrun, MS, selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas negeri Medan.

3. Bapak Prof. Yusnadi, MS, selaku Pembatu Dekan I FIP UNIMED.

4. Ibu Prof. Dr. Asih Menanti, M.S.,S.Psi selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah sangat banyak memberi bimbingan serta arahan kepada penulis untuk menyempurnakan skripsi ini. Sangat berterima kasih kepada bu Asih yang telah meluangkan waktu disela-sela kesibukan beliau.


(3)

iii

5. Bapak Prof. Abdul Munir, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan.

6. Ibu Dra. Nurarjani M.Pd, selaku Sekretaris Jurusan PPB/BK Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

7. Bapak/Ibu Dosen di lingkungan jurusan PPB/BK Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis selama duduk di bangku perkuliahan. 8. Ibu Dra. Martha Ria Samosir, M.Si selaku Kepala Sekolah SMP Negeri

30 Medan yang telah memberi izin serta kesempatan untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut.

9. Bapak Delpita Henry, S.Pd serta Ibu Sanni Hutapea, S.Pd selaku guru BK di SMP Negeri 30 Medan yang banyak membantu saya dalam Penelitian dan pengumpulan data siswa.

10. Seluruh siswa-siswi SMP negeri 30 Medan yang telah bersedia membantu penulis selama pelaksanaan penelitian.

11. Teristimewa saya ucapkan terima kasih kepada Ayahanda Drs. P. Marbun, M.Si dan Ibunda tercinta Dra. T. Siregar yang telah membimbing dan mendidik saya sampai pada saat ini. Memberi support semangat serta materi dalam pendidikan mulai dari awal menginjakkan kaki pada bangku sekolah hingga saat ini dapat menyelesaikan skripsi dan lulus dari S1.

12. Dan ketiga adik saya, Malthus Rodinasa Lumban Gaol, S.Pd, Frans Waldeyer Lumban Gaol, David Ricardo Lumban Gaol yang telah banyak mendukung dan membantu saya dalam menyelesaiktan studi. 13. Untuk para sahabat Yulifa Sitanggang, Lenny Sihombing, Heni

Sitinjak, Lindri Sinaga, Chandra Sembiring, Sardo Silaban, Hari Manullang, Manuel Panjaitan, Eben Siagian, Kak Yanti Sijabat, Kak Buana Situmorang, Nantulang dan Tulang Cristine yang telah membantu penulis dalam memberi support semangat sehingga terselesaikannya skripsi ini.

14. Dan untuk teman-teman seperjuangan mulai dari seminar hingga pada saat sidang dan melengkapi segala berkas, Vivi, Syafriska, Rina, Boris


(4)

iii

dan juga Oji. Terima kasih sudah lelah bersama-sama. Semangat untuk masa depan yang lebih baik lagi ya teman-teman.

15. Kepada Poeticconie, Raditya Dika dan Karizunique yang tulisan-tulisan dalam blog-nya sangat membangkitkan semangat ketika saya stuck dalam pengerjaan skripsi ini.

16. Teman-teman PPL SMA Negeri 1 Sei Bamban, Elia, Menawan, Kak Jelita, Rahmad, Renat, Juntra, Faber, Bang Lim, Murni, Leni, Selvi, Dokma, Betty, Nexry, Dewi, dan Ervina.

17. Siswa-siswa di SMA Negeri 1 Sei Bamban.

18. Rekan-rekan mahasiswa jurusan PPB/BK Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

19. Ucapan terima kasih juga tidak lupa penulis sampaikan kepada semua pihak yang telah memberi dukungan selama di perkuliahan maupun dalam proses penyelesaian skripsi ini, dimana pada kesempatan ini penulis tidak dapat menuliskan satu persatu.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberi balasan yang berlipat ganda atas amal dan kebaikan mereka serta memberikan kemudahan-kemudahan dalam mencapai kesuksesan. Amin.

Medan, Maret 2014 Penulis,


(5)

i

ABSTRAK

ESTER M. LUMBAN GAOL. NIM. 108321004. Pengaruh Teknik Desensitisasi Sistematik Terhadap Pengurangan Tingkat Kecemasan Siswa Kelas IX SMP Negeri 30 Medan Dalam Menghadapi Ujian Nasional T.A 2013/2014. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan. 2014

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1. Seberapa tinggi

tingkat kecemasan siswa kelas IX SMP Negeri 30 Medan Tahun Ajaran 2013/2014 dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah? Dan 2.Apakah siswa kelas IX di SMP Negeri 30 Medan Tahun Ajaran 2013/2014 yang menerima terapi konseling individu dengan teknik desensitisasi sistematik memperoleh perubahan yang baik terhadap kecemasan yang dialami?. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui tingkat kecemasan siswa IX SMP Negeri 30 Medan Tahun Ajaran 2013/2014 dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah dan 2.

Mengetahui erubahan kecemasan yang dialami siswa kelas IX SMP Negeri 30 Medan Tahun Ajaran 2013/2014 dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah setelah memperoleh layanan bimbingan dan konseling dengan menggunakan teknik desensitisasi sistematik.

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX SMP Negeri 30 Medan Tahun Ajaran 2013/2014 sebanyak 40 orang siswa dan sampel penelitian adalah 11 orang siswa.

Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen dengan memberikan perlakuan kepada sekelompok orang yang dijadikan subjek penelitian. Instrumen yang digunakan adalah angket untuk menjaring data tentang kecemasan siswa dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas angket. Teknik analisis data menggunakan uji beda (uji t).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan teknik desensitisasi sistematik berpengaruh terhadap penurunan tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah di SMP Negeri 30 Medan Tahun Ajaran 2013/2014. Hal ini teruji dengan menggunakan uji-t yang diperoleh dari hasil perhitungan dengan hasil thitung = 10,13 > ttabel =1,796. Sehingga hipotesa yang diajukan yang berbunyi “Terdapat pengaruh teknik desensitisasi sistematik terhadap penurunan tingkat kecemasan dalam menghadapi ujian akhir sekolah pada siswa kelas IX SMP Negeri 30 Medan Tahun Ajaran 2013/2014.” Dapat diterima. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa tanda-tanda kecemasan siswa seperti tubuh berkeringat dingin, gemetar, pusing, sering buang air kecil, dapat dikurangi dengan pemberian teknik desensitisasi sistematik.


(6)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Skala Likert ... 27

Tabel 2. Kisi-Kisi Angket Kecemasan Siswa ... 28

Tabel 3. Kisi-Kisi Angket Data Sekunder ... 29

Tabel 4. Uji Normalitas ... 34

Tabel 5. Hasil Pre-Test ... 35

Tabel 6. Hasil Post-Test ... 36

Tabel 7. Deskripsi Data Pre-Test dan Post-Test ... 36

Tabel 8. Hasil Perhitungan Uji Validitas Kecemasan Siswa dalam

Menghadapi Ujian Akhir Sekolah ...

Tabel 9. Varians Butir Item


(7)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Angket Penelitian

Lampiran 2 Uji Coba Angket Kecemasan Siswa dalam

Menghadapi Ujian Akhir Sekolah

Lampiran 3. Uji Validitas Angket Kecemasan Siswa dalam Menghadapi Ujian Akhir Sekolah

Lampiran 4. Uji Reliabilitas Angket Kecemasan Siswa dalam Menghadapi Ujian Akhir Sekolah

Lampiran 5. Uji Coba Angket Data Sekunder

Lampiran 6. Pre-Test Angket Kecemasan Siswa dalam Menghadapi Ujian Akhir Sekolah

Lampiran 7. Perhitungan rata-rata (M), dan Standart Deviasi (SD) Pre-Test

Lampiran 8. Perhitungan rata-rata (M), dan Standart Deviasi (SD) Post-Test

Lampiran 9. Post-Test Angket Kecemasan Siswa dalam Menghadapi Ujian Akhir Sekolah

Lampiran 10. Uji Homogenitas

Lampiran 11. Perhitungan Kategori Tingkat Kecemasan Siswa Sebelum diberi tindakan


(8)

x

Lampiran 12. Perhitunga Kategori Tingkat Kecemasan Siswa Setelah diberi tindakan

Lampiran 13. Pengujian Hipotesis

Lampiran 14. Distribution Critical Values

Lampiran 15. R-Table

Lampiran 16. Kumulatif Sebaran Frekuensi Normal

Lampiran 17. Nilai Kritis L Uji Lilliefors

Lampiran 18. Rencana Pelaksanaan Layanan


(9)

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Hampir setiap orang pernah merasa cemas dalam waktu-waktu tertentu dan dengan tingkat yang berbeda. Banyak siswa yang menjadi cemas menjelang ujian yang mereka pandang sangat sulit, dan sebagian besar siswa merasa gugup.

Kecemasan pada umumnya berhubungan dengan adanya situasi yang mengancam atau membahayakan. Dengan berjalannya waktu, keadaan cemas tersebut biasanya akan dapat teratasi sendiri. Namun, ada keadaan cemas yang berkepanjangan, bahkan tidak jelas lagi kaitannya dengan faktor penyebabnya. Hal ini merupakan pertanda gangguan kejiwaan yang dapat menyebabkan hambatan dalam berbagai segi kemampuan dan fungsi sosial bagi penderitanya. Tidak mudah untuk membedakan cemas yang wajar dan cemas yang sakit, karena keduanya dapat merupakan respons yang umum dan normal dalam kehidupan sehari-hari. Ormrod (2009:81) mengatakan bahwa:

“ Sejumlah kecil kecemasan sering meningkatkan performa. Ini dikenal sebagai kecemasan yang membantu (facilitaing anxiety). Dengan adanya sedikit kecemasan akan menjadi motivasi yang baik dan mendorong siswa untuk bertindak. Sebaliknya, seringkali kecemasan menjadi penghambat performa yang efektif ketika


(10)

kecemasan tersebut berlebihan. Ini dikenal sebagai kecemasan yang merugikan (debilitating anxiety)”.

Keadaan cemas yang wajar (facilitaing anxiety) merupakan respons terhadap adanya ancaman atau bahaya luar yang nyata jelas dan tidak bersumber pada adanya konflik. Sedangkan cemas yang merugikan

(debilitating anxiety) merupakan respons terhadap adanya bahaya yang lebih

kompleks, tidak jelas sumber penyebabnya, dan lebih banyak melibatkan konflik jiwa yang ada dalam diri sendiri.

Terkadang siswa yang sesungguhnya mempunyai otak cerdas dan kenyataannya telah dibuktikan dengan nilai-nilai harian yang dicapainya dalam pelajaran, namun saat ia mengikuti Ujian Akhir Sekolah ternyata mengalami gangguan kecemasan. Ini bukti bahwa kecemasan dapat menghancurkan nilai-nilai pelajaran bagi siswa, sehingga kecemasan harus diatasi agar tidak berpengaruh buruk.

Pada tahun-tahun sebelumnya, Ujian Akhir Sekolah ada diwarnai dengan tindakan curang siswa yang memperoleh kunci jawaban pada sumber-sumber yang tidak diketahui asalnya. Di samping itu, dalam Ujian Akhir Sekolah terdapat beberapa siswa yang tidak lulus, padahal termasuk seorang siswa yang berprestasi di sekolahnya. Hal-hal seperti itu antara lain disebabkan oleh kecemasan yang dialami siswa yang mengakibatkan hilangnya rasa kepercayaan diri mereka.

Faktor kecemasan dalam Ujian Akhir Sekolah tersebut bisa disebabkan oleh kondisi dan situasi ujian saat itu, meskipun materi pelajaran yang akan diujikan telah dikuasai. Selain itu juga bisa disebabkan karena


(11)

waktu yang terbatas, tingkat kesulitan materi ujian, instruksi tes, bentuk pertanyaan dan hal-hal teknis lainnya. Faktor lain yang menyebabkan timbulnya perasaan cemas adalah kurangnya kepercayaan diri siswa terhadap kemampuan yang ia miliki. Oleh karena itu, banyak siswa yang merasa pesimis dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah.

Dari hasil pengamatan penulis, penulis mengetahui bahwa di SMP Negeri 30 Medan masih ditemui siswa kelas IX yang memiliki kecemasan berlebihan dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah yang puncaknya hingga saat Ujian Nasional. Sebagian siswa mengatakan bahwa mereka merasa cemas saat menghadapi mata pelajaran yang dirasa sulit. Ada juga yang mengakui bahwa kecemasan yang dirasakan siswa karena guru yang kurang memberi perasaan nyaman. Gejala kecemasan yang mereka alami seperti jantung berdebar kencang, tangan berkeringat, tubuh berkeringat dingin. Bahkan ada yang mengalami kontraksi di perut karena stress yang disebabkan oleh kecemasan berlebihan.

Berdasarkan kejadian-kejadian di atas, maka kecemasan yang bersifat negatif dapat menyebabkan siswa merasa tertekan, dan hal itu dapat menghambat siswa dalam belajar dan dalam menempuh ujian.

Hasan, D.C (2009) mengemukakan bahwa kecemasan dalam menghadapi ujian menjadi persoalan yang penting baik dalam area akademik maupun personal siswa. Secara akademik, kecemasan ini berakibat pada kegagalan akademik seperti tidak lulus dalam Ujian Akhir Sekolah. Sedangkan secara personal, kecemasan ini menyebabkan rendahnya harga diri siswa, ketergantungan, serta perilaku pasif dalam kehidupan sehari-hari.


(12)

Apabila kejadian kecemasan dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah tersebut tidak mendapat penanganan yang tepat, maka bisa berkembang yang berakibat negatif terhadap diri siswa. Kecemasan tersebut akan mengganggu apabila tidak ditangani dengan benar.

Munculnya fenomena kecemasan dalam menghadapi ujian/Ujian Akhir Sekolah termasuk di kelas IX SMP Negeri 30 Medan, mendorong pentingnya dilakukan penelitian tentang bagaimana cara mengurangi kecemasan menghadapi Ujian Akhir Sekolah pada siswa kelas IX SMP. Peran bimbingan dan konseling sebagai bagian integral dari penyelenggaraan pendidikan diharapkan mampu memberikan layanan bantuan kepada siswa dalam upaya mengembangkan potensi diri siswa secara optimal.

Salah satu cara untuk mengurangi kecemasan siswa dalam menghadapi ujian dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan konseling behavioral. Menurut pendekatan konseling behavioral, suatu kecemasan diperoleh seseorang melalui belajar dalam kondisi tertentu. Oleh karena itu, untuk mengurangi atau menurunkan kecemasan harus melalui usaha yang dikondisikan pula sehingga kecemasan itu berakhir (Willis, 2009: 96).

Dalam pendekatan konseling behavioral terdapat teknik yang dapat digunakan dalam usaha mengurangi kecemasan dan ketegangan yaitu dengan menggunakan teknik desensitisasi. Desensitisasi adalah suatu teknik untuk mengurangi respon emosional yang menakutkan, mencemaskan atau tidak menyenangkan melalui aktivitas-aktivitas yang bertentangan dengan respon yang menakutkan itu (Willis, 2009: 96). Teknik desensitisasi sistematik, yaitu


(13)

teknik yang digunakan untuk melemahkan respon terhadap stimulus yang tidak menyenangkan dan mengenalkan stimulus yang berlawanan

(menyenangkan); sering digunakan untuk mengurangi maladaptasi

kecemasan yang dipelajari melalui konditioning (seperti: phobia) tetapi juga dapat diterapkan pada masalah lain, misalnya kecemasan dalam menghadapi ujian dan teknik desensitisasi sistematik dapat membantu siswa melemahkan atau mengurangi perilaku negatifnya, tanpa menghilangkannya.

Dengan melihat adanya kecemasan-kecemasan yang dialami siswa SMP Negeri 30 Medan dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Teknik Desensitisasi Sistematik Terhadap Pengurangan Tingkat Kecemasan Siswa Kelas IX SMP Negeri 30 Medan Dalam Menghadapi Ujian Akhir Sekolah T.A 2013/2014.”

B.

Identifikasi Masalah

Kemampuan pengendalian diri siswa dalam mengurangi

kecemasannya menghadapi Ujian Akhir Sekolah dirasa masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari timbulnya perilaku negatif seperti jantung berdebar kencang, tangan berkeringat, tubuh berkeringat dingin, hingga kontraksi yang hebat di perut karena stress. Untuk mengatasi hal ini, perlu diberikan konseling individu dengan teknik desensitisasi sistematik dimana didalamnya siswa akan diajarkan untuk berlatih relax. Dengan memberikan terapi desensitisasi sistematik, maka siswa yang telah terlatih dapat lebih mudah


(14)

mengontrol kecemasannya agar tidak menjadi kecemasan yang merugikan dengan efek yang tidak baik bagi prestasi.

C.

Pembatasan Masalah

Setelah permasalahan diidentifikasi, maka perlu adanya pembatasan masalah yang diteliti. Penelitian ini dibatasi pada penelitian tentang “Pengaruh Teknik Desensitisasi Sistematik Terhadap Pengurangan Tingkat Kecemasan Siswa kelas IX SMP Negeri 30 Medan dalam Menghadapi Ujian Akhir Sekolah Tahun Ajaran 2013-2014.

D.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi permasalahan di atas, maka pokok permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah:

1. Seberapa tinggi tingkat kecemasan siswa kelas IX SMP Negeri 30 Medan Tahun Ajaran 2013/2014 dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah? 2. Apakah siswa kelas IX di SMP Negeri 30 Medan Tahun Ajaran

2013/2014 yang menerima terapi konseling individu dengan teknik desensitisasi sistematik memperoleh ppengaruh kualitatif yang baik terhadap kecemasan yang dialami.

E.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu:

1. Mengetahui tingkat kecemasan siswa IX SMP Negeri 30 Medan Tahun Ajaran 2013/2014 dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah.


(15)

2. Mengetahui perubahan kecemasan yang dialami siswa kelas IX SMP Negeri 30 Medan Tahun Ajaran 2013/2014 dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah setelah memperoleh layanan bimbingan dan konseling dengan menggunakan teknik desensitisasi sistematik.

F.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan hasil dari suatu penelitian yang dilaksanakan baik bagi peneliti maupun bagi orang lain serta dalam rangka pengembangan ilmu. Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

A. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan pengembangan studi tentang teknik desensitisasi sistematik dalam mengurangi kecemasan siswa ketika menghadapi Ujian Akhir Sekolah. B. Manfaat secara praktis

1. Sebagai pengalaman bagi peneliti/penulis untuk dapat memperluas wawasan pengetahuan penelitian dalam hal teknik desensitisasi sistematik dalam mengurangi kecemasan siswa ketika menghadapi Ujian Akhir Sekolah.

2. Sebagai masukan bagi guru/calon guru BK untuk mengurangi kecemasan yang dialami siswa dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah

3. Sebagai bahan masukan dan pengetahuan bagi guru BK, orang tua siswa agar dapat memberi bimbingan dan dukungan kepada siswa


(16)

dalam mengurangi kecemasan yang dialami siswa menjelang Ujian Akhir Sekolah.


(17)

1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.

Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa teknik desensitisasi sistematik berpengaruh terhadap pengurangan tingkat kecemasan siswa kelas IX SMP Negeri 30 Medan dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah Tahun Ajaran 2013/2014. Hal ini teruji dengan menggunakan uji t yang diperoleh dari perhitungan dengan hasil thitung =10,13 > ttabel = 1,796 ini berarti hipotesa yang menyatakan terdapat pengaruh teknik desensitisasi sistematik terhadap penurunan tingkat kecemasan dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah pada siswa kelas IX SMP Negeri 30 Medan tahun ajaran 2013/2014, dapat diterima.

B.

Saran-Saran

1. Diharapkan guru BK lebih peduli dalam upaya mengurangi kecemasan yang dialami siswa dalam menghadapi ujian akhir sekolah, antara lain dengan teknik desensitisasi sistematik.

2. Diharapkan siswa menyadari perlunya mengurangi kecemasan dalam

menghadapi ujian akhir sekolah, karena jika terus dibiarkan dapat mengakibatkan ketidaklulusan padahal soal-soal yang diberikan sudah dipelajari sebelumnya.

3. Mengingat bahwa teknik desensitisasi sistematik dapat mengurangi tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi ujian akhir sekolah, maka selayaknya


(18)

2

teknik desensitisasi sistematik secara berlanjut tetap dilaksanakan oleh guru BK.

4. Pembahasan skripsi ini tentang teknik desensitisasi sistematik dalam upaya mengurangi tingkat kecemasan siswa barulah merupakan tahap permulaan. Banyak kesulitan-kesulitan yang ditemui baik menyangkut methodologi maupun materi pembahasan, maka disarankan kiranya penelitian ini dapat dilanjutkan dengan analisa keilmuan yang lebih dalam.

5. Dari hasil penelitian skripsi ini, juga diharapkan dapat dijadikan pegangan bagi pihak sekolah tentang penurunan tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi ujian nasional melalui teknik desensitisasi sistematik.


(1)

teknik yang digunakan untuk melemahkan respon terhadap stimulus yang tidak menyenangkan dan mengenalkan stimulus yang berlawanan (menyenangkan); sering digunakan untuk mengurangi maladaptasi kecemasan yang dipelajari melalui konditioning (seperti: phobia) tetapi juga dapat diterapkan pada masalah lain, misalnya kecemasan dalam menghadapi ujian dan teknik desensitisasi sistematik dapat membantu siswa melemahkan atau mengurangi perilaku negatifnya, tanpa menghilangkannya.

Dengan melihat adanya kecemasan-kecemasan yang dialami siswa SMP Negeri 30 Medan dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Teknik Desensitisasi Sistematik Terhadap Pengurangan Tingkat Kecemasan Siswa Kelas IX SMP Negeri 30 Medan Dalam Menghadapi Ujian Akhir Sekolah T.A 2013/2014.”

B.

Identifikasi Masalah

Kemampuan pengendalian diri siswa dalam mengurangi kecemasannya menghadapi Ujian Akhir Sekolah dirasa masih kurang. Hal ini dapat dilihat dari timbulnya perilaku negatif seperti jantung berdebar kencang, tangan berkeringat, tubuh berkeringat dingin, hingga kontraksi yang hebat di perut karena stress. Untuk mengatasi hal ini, perlu diberikan konseling individu dengan teknik desensitisasi sistematik dimana didalamnya siswa akan diajarkan untuk berlatih relax. Dengan memberikan terapi desensitisasi sistematik, maka siswa yang telah terlatih dapat lebih mudah


(2)

mengontrol kecemasannya agar tidak menjadi kecemasan yang merugikan dengan efek yang tidak baik bagi prestasi.

C.

Pembatasan Masalah

Setelah permasalahan diidentifikasi, maka perlu adanya pembatasan masalah yang diteliti. Penelitian ini dibatasi pada penelitian tentang “Pengaruh Teknik Desensitisasi Sistematik Terhadap Pengurangan Tingkat Kecemasan Siswa kelas IX SMP Negeri 30 Medan dalam Menghadapi Ujian Akhir Sekolah Tahun Ajaran 2013-2014.

D.

Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi permasalahan di atas, maka pokok permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini adalah:

1. Seberapa tinggi tingkat kecemasan siswa kelas IX SMP Negeri 30 Medan Tahun Ajaran 2013/2014 dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah? 2. Apakah siswa kelas IX di SMP Negeri 30 Medan Tahun Ajaran

2013/2014 yang menerima terapi konseling individu dengan teknik desensitisasi sistematik memperoleh ppengaruh kualitatif yang baik terhadap kecemasan yang dialami.

E.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini yaitu:

1. Mengetahui tingkat kecemasan siswa IX SMP Negeri 30 Medan Tahun Ajaran 2013/2014 dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah.


(3)

2. Mengetahui perubahan kecemasan yang dialami siswa kelas IX SMP Negeri 30 Medan Tahun Ajaran 2013/2014 dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah setelah memperoleh layanan bimbingan dan konseling dengan menggunakan teknik desensitisasi sistematik.

F.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian merupakan hasil dari suatu penelitian yang dilaksanakan baik bagi peneliti maupun bagi orang lain serta dalam rangka pengembangan ilmu. Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

A. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan pengembangan studi tentang teknik desensitisasi sistematik dalam mengurangi kecemasan siswa ketika menghadapi Ujian Akhir Sekolah. B. Manfaat secara praktis

1. Sebagai pengalaman bagi peneliti/penulis untuk dapat memperluas wawasan pengetahuan penelitian dalam hal teknik desensitisasi sistematik dalam mengurangi kecemasan siswa ketika menghadapi Ujian Akhir Sekolah.

2. Sebagai masukan bagi guru/calon guru BK untuk mengurangi kecemasan yang dialami siswa dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah

3. Sebagai bahan masukan dan pengetahuan bagi guru BK, orang tua siswa agar dapat memberi bimbingan dan dukungan kepada siswa


(4)

dalam mengurangi kecemasan yang dialami siswa menjelang Ujian Akhir Sekolah.


(5)

1

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A.

Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa teknik desensitisasi sistematik berpengaruh terhadap pengurangan tingkat kecemasan siswa kelas IX SMP Negeri 30 Medan dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah Tahun Ajaran 2013/2014. Hal ini teruji dengan menggunakan uji t yang diperoleh dari perhitungan dengan hasil thitung =10,13 > ttabel = 1,796 ini berarti hipotesa yang menyatakan terdapat pengaruh teknik desensitisasi sistematik terhadap penurunan tingkat kecemasan dalam menghadapi Ujian Akhir Sekolah pada siswa kelas IX SMP Negeri 30 Medan tahun ajaran 2013/2014, dapat diterima.

B.

Saran-Saran

1. Diharapkan guru BK lebih peduli dalam upaya mengurangi kecemasan yang dialami siswa dalam menghadapi ujian akhir sekolah, antara lain dengan teknik desensitisasi sistematik.

2. Diharapkan siswa menyadari perlunya mengurangi kecemasan dalam menghadapi ujian akhir sekolah, karena jika terus dibiarkan dapat mengakibatkan ketidaklulusan padahal soal-soal yang diberikan sudah dipelajari sebelumnya.

3. Mengingat bahwa teknik desensitisasi sistematik dapat mengurangi tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi ujian akhir sekolah, maka selayaknya


(6)

2

teknik desensitisasi sistematik secara berlanjut tetap dilaksanakan oleh guru BK.

4. Pembahasan skripsi ini tentang teknik desensitisasi sistematik dalam upaya mengurangi tingkat kecemasan siswa barulah merupakan tahap permulaan. Banyak kesulitan-kesulitan yang ditemui baik menyangkut methodologi maupun materi pembahasan, maka disarankan kiranya penelitian ini dapat dilanjutkan dengan analisa keilmuan yang lebih dalam.

5. Dari hasil penelitian skripsi ini, juga diharapkan dapat dijadikan pegangan bagi pihak sekolah tentang penurunan tingkat kecemasan siswa dalam menghadapi ujian nasional melalui teknik desensitisasi sistematik.