PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI PADA MATERI PECAHAN SISWA KELAS IV-B SD BUDI MULIA MEDAN TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

MINC~:"

7 ~'.0{ATN
SISW i~

,.~LAS

AIITMTAS DAN il~IL

·

EL~JARB
i~J.TEMAIK
UENGAN
METODE PEMBELAJARAN INKUIRIPADA MATERI PECAHAN
IV..Ji SD Bt1ll MUUA MEDAN TAHUN PEWARAN 201012011
TESIS

\

PENINGKATAN AKTMTAS DAN BASIL BELAJAR MATEMATIKA

DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN INKUIRI
PADA MATERI PECAHAN SISWA KELAS IV-B SD BUDI MULIA MEDAN
TAHUN PELAJARAN 1010/2011

Disusun dan diajukan oleh
ERWIN SYAHPUTRA
NIM : 809815005

Telah Dipertahankan di depan Panitia Ujian Tesis
pada Tanggal30 Juni lOll dan Dinyatakan Telah Memenubi
Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Program Studi Pendidikan Dasar
Medan, 30 Juni 2011

Menyetujui
Tim Pembimbing
Pembimbing I

Prof. Dian Armanto. M.fd.. M.A.. M.§c.. Ph.D
NIP.196311101988031001


Ketua Program Studi
Pendidikan Dasar

Prof. Dian Armanto. M.Pd•• M.A., M.Se•• Pb.D
NIP.196311101988031001

Pembimbing II

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
UJIAN TESIS MAGISTER PENDIDIKAN
No.

Nama

Tanda Tangan

1.

Prof. Dian Arman to, M.Pd., M.A., M.Sc.; Ph.D


.........•....................

~

~.196308

2.

-~

Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd
NIP.195908071983031033

3.

~

Prof. Dr. Asmin Panjaitan, M.Pd
NIP.19570804198S03100l


4.

Dr. Hasratuddin, M.Pd
~.196320

5.

Dr. Anita Yus, M.Pd
~.19507286

~

o~

'/
···············-····-·······

Pernyataan Tidak Melakukan Plagiat dan Memalsukan Data


Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama

: Erwin Syahputra

NIM

: 0809825005

Angkatan

:XVI

Prodi

: Pendidikan Dasar

Judul

: " Peningkatan Aktivitas dan Hasil Belajar Matematika Dengan

Menggunakan Metode Pembelajaran lnkuiri Pada Materi Pecahan
Siswa Kelas IV - B SD Budi Mulia Medan Tahun Pelajaran
2010/2011".

dengan ini menyatakan bahwa:

I. benar tesis saya adalah karya saya sendiri, bukan dikeijakan orang lain;
2. saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan sesis saya;

3. saya tidak merobah atau memalsukan data penelitian saya.
Jika temyata di kemudian hari terbukti saya telah melakukan salah satu hal diatas, maka saya
bersedia dikenai sanksi yang berlaku berupa pencopotan gelar saya
Demikian surat pemyataan ini saya buat dengan sebenamya.

Diketahui oleh

Medan, 21 Juni 20I I

Asisten Direktur I,


Saya yang Membuat Pemyataan,

Syarifuddin. M.Sc. Ph.D
NIP. 19591122 198601 I 001

,.~-

g40~

L~uio1v
E

.

m Syahputra

NIM. 0809825005

ABSTRAK
ERWIN SYAHPUTRA. Peningkatan Aktivitas dan Hasil Bel~ar

Matematika
dengan Menggunakan Metode Pembelajaran Inkuiri Pada Materi Pecahan Siswa
Kelas IV-B SO Budi Mulia Medan Tahun Pelajaran 2010/2011.
Penelitian ini bertujuan ini untuk mengetahui : (1) peningkatan proses
yang dilakukan guru dengan menggunakan metode pembelajaran
siswa
inkuiri, (2) peningkatan aktivitas siswa; dan (3) peningkatan basil bel~ar
pada materi pecahan di kelas IV-B SO Budi Mulia Medan. Penelitian tindakan
kelas ini terdiri dari 2 siklus dengan subjek penelitian siswa kelas IV-B SD Budi
Mulia Medan sebanyak 37 orang yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 23 siswa
perempuan. Teknik. pengumpulan data melalui pengamatan terhadap aktivitas
dan angket respon siswa. Analisis data
guru dan aktivitas siswa; tes basil bel~ar,
menggunakan analisis kuantitatif dan deskriptif kualitatif dengan menentukan
persentase skor rerata aktivitas guru, skor rerata aktivitas siswa; dan ketuntasan
basil belajar siswa; dan kemudian menentukan kriteria keberhasilannya.
Berdasarkan analisis data diperoleh kesimpulan : (1) terjadi peningkatan pada
aktivitas guru. Hal ini dapat dilihat pada siklus I pertemuan I dan II sebesar
71,43% dan 77,76% dengan kategori cukup. Pada siklus II pertemuan I dan II
sebesar 84,76% dan 88,54% dengan kategori baik, sedangkan pada pertemuan III

sebesar 92,38% dengan kategori sangat baik, (2) terjadi peningkatan pada
aktivitas siswa. Hal ini dapat dilihat pada siklus I pertemuan I sebesar 61,25%
dengan kategori kurang, dan pada pertemuan II sebesar 75,63% dengan kategori
cukup. Pada siklus II pertemuan I dan II sebesar 84,38% dan 86,25% dengan
kategori baik, sedangkan pada pertemuan III sebesar 92,50% dengan kategori
sangat baik, dan (3) tercapai ketuntasan basil belajar dan meningkat sebesar
32,43%. Diharapkan jika diterapkan metode pembelajaran inkuiri guru
memberikan bimbingan terbatas pada siswa saat melakukan diskusi kelompok
sehingga siswa benar-benar memanfaatkan waktu dan memahami materi dengan
baik.
pembl~arn

ABSTRACT
ERWIN SYAHPUTRA. The development of activities and the result of learning
mathematics by using inquiry learning methode in fraction material students of
class IV-B SO Budi Mulia Medan year 2010/2011.
The aim of the .learning is to know : ( 1) the development of learning process
which is done by teacher by using inquiry learning methode, (2) the development
of students activities, and (3) the development of the result of the students
learning in fraction material in class lV-B SO Budi Mulia Medan. The research of

the class consists of two siclus with the subject research of students in class IV-B
SD Budi Mulia Medan for 37 students of 14 boys and 23 girls. The technique of
collecting data will get through observation of teacher and students' classroom
activities, test of students' outcomes, and students' response. The data analysis
apply for quantitatif and descriptive qualitatif by determining the persentage
average of teacher and students in instruction and students' outcomes include the
criterion of students' impact. From the analizing data can be got a conclusion: (1)
there is an increasing teacher activities. This case can be found in siclus I for the
first and the second meeting for about 71,43% and 77,76% with sufficient
category. In the II siclus, the first and the second for about 84,76% and 88,54%
with good category, while in the third meeting for about 92,38% with the best
category, (2) there is an increase with the students activities. This case can be seen
for the I siclus in the first meeting for about 61,25% with lack category and in the
second meeting for about 75,63% with enaugh category. In the II siclus for the
first and the second for about 84,38% and 86,25% with good category, while in
the third meeting for about 92,50% with the best category, and (3) the students'
outcomes increase 32,43%. It is hoped if the inquiry learning methode give a limit
introduction through students while doing a disscussion so that the student really
can use their time and understand the material well.


ii

KA1'APENGANTAR

Puji syukur penulis panjatk.an kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya sehingga tesis ini dapat diselesaikan dengan baik. Dalam proses
penyelesaian tesis ini, penulis banyak menghadapi kendala dan keterbatasan,
namun berkat araban, bimbingan, dan motivasi dosen pembimbing dan
narasumber, istri, serta rekan-rekan mahasiswa pascasarjana akhimya penulisan
tesis ini dapat diselesaikan. Semoga bantuan yang diberikan menjadi amal ibadah
bagi mereka dan mendapat balasan kebaikan dari Allah SWT.
Ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus ikhlas penulis sampaikan
kepada Bapak Prof. Dian Armanto, M.Pd., MA., M.Sc., Ph.D selaku dosen
pembimbing I, dan Prof. Dr. Mukhtar, M.Pd selaku dosen pembimbing II yang
. dengan penuh kesabaran memberikan ilmu pengetahuan, pengarahan, bimbingan,
motivasi, dan saran dalam penyusunan tesis ini. Ucapan terima kasih juga kepada
Bapak Prof. Dr. Asmin Panjaitan, M.Pd., Bapak Dr. Hasratuddin, M.Pd., dan
lbu Dr. Anita Yus, M.Pd sebagai narasumber yang telah banyak memberikan
sumbangan pemikiran sehingga menambah wawasan pengetahuan penulis dalam
penyempurnaan penulisan tesis ini.
Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih dan
penghargaan kepada :

iii

1. Bapak Prof. Dr. H. lbnu

H~ar

Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas

Negeri Medan, Bapak Prof. Dr. Belferik Manullang selaku Direktur Sekolah
Pascasarjana Universitas Negeri Medan beserta semua staf yang telah
memberikan fasilitas dan pelayanan administrasi dengan baik.

2. Bapak Prof. Dian Armanto, M.Pd., MA., M.Sc., Ph.D selaku Ketua Program
Studi, lbu Dr. Anita Yus, M.Pd selaku Sekretaris Program Studi, dan Saudara
Putra sebagai staf

Program Studi Pendidikan Dasar yang telah banyak

membantu penulis khususnya dalam administrasi perkuliahan selama ini.
3. Bapak dan Ibu dosen di lingkungan Program Studi Pendidikan Dasar yang
telah banyak memberikan ilmu pengetahuan yang bermakna bagi penulis
dalam menjalankan tugas-tugas sesuai dengan profesi penulis.
4. Bapak Irvan, S.Pd., M.Si., Bapak Rahmat Mushlihuddin, M.Pd., dan

lbu Nurliana, S.Pd selaku validator yang memberikan saran dan pendapat atas
instrumen tes penelitian sehingga menuju arab kesempumaan.

5. lbu Junaida, S.Pd selaku kepala sekolah SO Budi Mulia Medan yang telah
memberikan izin dan kesempatan untuk melakukan penelitian di sekolah yang
beliau pimpin, termasuk pemanfaatan sarana dan prasarana sekolah, serta guru-

guru dan staf administrasi sekolah yang telah banyak membantu penulis dalam
melakukan penelitian ini.
6. Istriku Irmawati, S.Pd yang telah memberikan motivasi, bantuan moral dan
material selama perkuliahan dan penulisan tesis ini.

iv

7. Ibunda tercinta yang senantiasa memberikan dukungan moral dan semangat
selama mengikuti perk:uliahan dan penulisan tesis ini.

8. Rekan-rekan seperjuangan khususnya mahasiswa PPs Prodi pendidikan Dasar
yang telah banyak memberikan motivasi maupun konstribusi dalam
penyelesaian tesis ini.
9. Pihak-pihak lain yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu dalam
kesempatan ini yang telah banyak memberikan motivasi maupun konstribusi

dalam penyelesaian tesis ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dari
tesis ini. Untuk itu penulis mengharapkan sumbangan pemikiran maupun kritik
yang konstruktif demi kesempurnaannya. Terlepas dari kelemahan dan
kekurangan yang ada, semoga tesis ini bermanfaat bagi pengembangan
pendidikan dimasa kini dan yang akan datang. Amien.

Medan,

Juli 2011

Penulis,

Erwin Syabnutra
NIM. 809825005

v

DAFfAR TABEL
Tabell.l Nilai Semester I T.P 2010/20I1 SD Swasta Budi Mulia Medan ......... 8
Tabel I.2 Nilai UASBN SD Swasta Budi Mulia Medan ....................................... 8
Tabel 2.1 Tahap-tahap Proses Inkuiri ........................................................ ,............ 50
Tabel 3.1 Kisi-kisi Tes ............................................................................................. 78
Tabel3.2 Observasi Aktivitas Guru .................................................................. 79
Tabel3.3 Observasi Aktivitas Siswa ................................................................ 80
Tabei3.4 Kisi-kisi Angket Respon Siswa ............................................................. 82
Tabei3.5 Hasil Validasi perangkat Pembeiajaran ...........................................: .... 83
Tabel 3.6 Rangkuman Tes Ujicoba Instrumen Tes Evaiuasi Siklus I ................. 87
Tabei3.7 Rangkuman Tes Ujicoba Instrumen Tes Evaiuasi Siklus II ................. 88
Tabel4.1 Hasil Tes Evaluasi Siklus I .................................................................... 10I
Tabel 4.2 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ............................................... I03
Tabel4.3 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ............................................. I07
Tabei 4.4 Hasil Angket Respon Siswa Siklus I ..................................................... II 0
Tabel4.5 Hasil Tes Evaluasi Siklus II .................................................................. I21
Tabel 4.6 Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ............................................. 123
Tabel4.7 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ............................................ 125
Tabel 4.8 Hasil Angket Respon Siswa Siklus II ................................................... 127
Tabei 4.9 Peningkatan Aktivitas Guru Pada Siklus I dan Siklus II ..................... 132
Tabel4.10 Peningkatan Aktivitas Siswa Pada Siklus I dan Siklus II .................... 134
Tabel 4.11 Peningkatan Hasil Belajar Matematika Pada Siklus I dan Siklus II ... 135

viii

DAFfAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 1) - Siklus I ........................................... 143
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 2) - Siklus I ................................ ;.......... 146
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 3)- Siklus II ......................................... 149
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 4)- Siklus II ......................................... 152
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP 5)- Siklus II ......................................... 155

LAMPIRAN 2
Lembar Kerja Siswa (LKS-1)- Siklus I ................................................................... 158
Lembar Kerja Siswa (LKS-2)- Siklus I ................................................................... 164
Lembar Kerja Siswa (LKS-3)- Siklus II .................................................................. 169
Lembar Kerja Siswa (LKS-4)- Siklus II .................................................................. 172
Lembar Kerja Siswa (LKS-5) - Siklus II .................................................................. 175

LAMPIRAN 3
Tes Evaluasi 1 - Siklus I ........................................................................................... 179
Tes Evaluasi 2 - Siklus II ......................................................................................... 182

LAMPIRAN 4
Lembar Observasi Aktivitas Guru ............................................................................ 186
Lembar Observasi Aktivitas Siswa ........................................................................... 189

LAMPIRAN 5
Lembar Angket Respon Siswa .................................................................................. 192

LAMPIRAN 6
Lembar Validasi RPP ................................................................................................. 194
Lembar Lembar Validasi Lembar Kerja Siswa (LKS) ........................................... 195
Lembar Validasi Observasi Aktivitas Guru .............................................................. 196
Lembar Validasi Observasi Aktivitas Siswa ............................................................ 197

X

LAMPIRAN 7
Hasil Validasi RPP ..................................................................................................... 198
Hasil Validasi Lembar Kerja Siswa (LKS) ............................................................. 203
Hasil Validasi Lembar Observasi Aktivitas Guru .................................................... 208
Hasil Validasi Lembar Observasi Aktivitas Siswa .................................................. 209

LAMPIRAN 8
Hasil Ujicoba Tes Evaluasi 1 - Siklus I ................................................................... 210
Hasil Ujicoba Tes Evaluasi 2 - Siklus II ................................................................. 214

LAMPIRAN 9
Hasil Observasi Aktivitas Guru ................................................................................. 218
Hasil Observasi Aktivitas Siswa ............................................................................... 228

LAMPIRAN 10
Hasil Tes Evaluasi l - Siklus I ................................................................................. 238
Hasil Tes Evaluasi 2 - Siklus II ................................................................................ 239

. LAMPIRAN 11
Hasil Angket Respon Siswa - Siklus I ..................................................................... 240
Hasil Angket Respon Siswa - Siklus II .................................................................... 241

LAMPIRAN 12
Nama-nama Subjek Ujicoba Tes .............................................................................. 242
Nama-nama Subjek Penelitian ................................................................................. 243
Nama-nama Validator ............................................................................................... 244

LAMPIRAN 13
Dokumentasi Selama Penelitian ............................................................................... 245

LAMPIRAN 14
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ...................................................................... 252

xi

DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Desain PTK Model Kemmis ................................................................ 64
Gambar 4.1 Grafik Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus I ................................ 106
Gambar 4.2 Grafik Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ............................... 109
Gambar 4.3 Grafik Hasil Observasi Aktivitas Guru Siklus II ............................... 124
Gambar 4.4 Grafik Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ............................. 126

ix

BABI

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional menyebutkan, bahwa pendidikan nasional berfungsi
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan bertujuan
untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman
dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta
bertanggung jawab.
Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia
yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau
perkembangan pendidikan adalah hal yang memang seharusnya terjadi sejalan
dengan perubahan budaya kehidupan. Perubahan dalam arti perbaikan pendidikan
pada semua tingkat perlu terus-menerus dilakukan sebagai antisipasi kepentingan
masadepan.
Pendidikan yang mendukung pembangunan di masa mendatang adalah
pendidikan yang mampu mengembangkan potensi peserta didik, sehingga yang
bersangkutan mampu menghadapi dan memecahkan problema kehidupan yang
dihadapinya. Pendidikan harus menyentuh potensi nurani atau potensi kompetensi
peserta didik. Konsep pendidikan tersebut terasa semakin penting ketika

2

seseorang harus memasuki kehidupan di masyarakat dan dunia kerja, karena yang
bersangkutan harus mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah untuk
menghadapi problema yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari saat ini maupun
yang akan datang. Pemikiran ini mengandung konsekuensi bahwa penyempurnaan
atau perbaikan pendidikan formal (sekolahlmadrasah) untuk mengantisipasi
kebutuhan dan tantangan masa depan perlu terus-menerus dilakukan, diselaraskan
dengan perkembangan kebutuhan dunia usaha/industri, perkembangan dunia
kerja, serta perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan manusia
secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor)
berkembang secara optimal. Untuk itu, kegiatan pembelajaran dirancang untuk
memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui
interaksi antar siswa, siswa dengan guru, lingkungan dan sumber belajar lainnya
dalam rangka pencapaian kompetensi dasar. Pengalaman belajar yang dimaksud
dapat terwujud melalui penggunaan metode pembelajaran yang berpusat pada
siswa.
Belajar yang berhasil seharusnya melakukan aktivitas, baik aktivitas fisik
maupun psikis. Aktivitas fisik adalah peserta didik giat aktif dengan anggota

badan, membuat sesuatu, bermain ataupun bekelja. Sedangkan aktivitas psikis
adalah peserta didik yang daya jiwanya bekerja sebanyak-banyaknya atau banyak
berfungsi dalam rangka pengajaran untuk mendapatkan penglijaran yang optimal
sekaligus mengikuti proses pengajaran (proses perolehan basil pelajaran) secara

aktif (Sardiman, 201 0:95).

3

Belajar merupak.an suatu proses perubahan tingkah lak.u individu melalui
interaksi dengan lingkungan (Hamalik 2010:36). Belajar memegang peranan
penting didalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyaki.nan, tujuan, kepribadian
dan bahkan persepsi manusia. Belajar adalah usaha penguasaaan materi ilmu
pengetahuan yang merupak.an sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian
seutuhnya (Sardiman 2010:20).
Krisis pendidikan yang melanda bangsa Indonesia saat ini membuat
kekhawatiran tersendiri bagi para orang tua dan pihak. sekolah yang telah
dipercaya sebagai lembaga pendidik. Lemahnya tingkat berpikir siswa menjadi
sebuah tantangan besar bagi para pendidik. Oleh karena itu guru dituntut harus
mampu merancang dan melak.sanak.an program pengalaman belajar dengan tepat
agar siswa memperoleh pengetahuan secara utuh sehingga pembelajaran menjadi
bermakna bagi siswa. Bermak.na di sini berarti bahwa siswa ak.an dapat
memahami konsep-konsep yang mereka pelajari melalui pengalaman langsung
dan nyata. Salah satu sistem yang dapat diterapkan yak.ni siswa belajar dengan
"melak.ukan". Selama proses "melak.ukan" tersebut mereka ak.an memahami
dengan lebih baik dan menjadi lebih antusias di kelas, khususnya bagi siswa di
jenjang pendidikan sekolah dasar (SO). Hal ini sesuai dengan apa yang dinyatak.an
Magnesen (dalam DePorter,l999:57) bahwa "kita belajar : 90 % dari apa yang
kita katakan dan kita lak.ukan". Pembelajaran adalah sesuatu yang dilak.ukan
siswa, bukan dibuat siswa. Pada usia siswa SO (7-12 tahun), merupakan masa
dimana siswa belajar dengan hal-hal yang bersifat konkrit, hal ini sesuai dengan
yang dinyatak.an Piaget (dalam Hamid, 2009:20) bahwa "setiap individu

4

mengalami tingkaHingkat perkembangan intelektual sebagai berikut; (1) Sensori
motor (0-2 tahun), (2) Pra-operasional (2-7 tahun), (3) Operasional konkret
(7-11 tahun), dan (4) Operasional formal (11 tahun ke atas)". Pembelajaran pada
hakikatnya merupakan usaha tenaga pendidik untuk membantu siswa melakukan
kegiatan belajar. Proses belajar dan pembelajaran yang dilaksanakan di sekolah

dasar (SD), saat ini masih berpusat pada guru dan cenderung hanya bergantung
terhadap materi yang disediakan oleh buku pelajaran. Selain itu metode
pembelajaran yang digunakan guru masih menggunakan metode ceramah
sehingga siswa tidak dapat memahami pelajaran yang dipelajari dikarenakan
pembelajaran masih bersifat abstrak bagi mereka.
Pada umumnya pembelajaran di kelas selama ini cenderung monoton dan
tidak menarik, sehingga beberapa pelajaran ditakuti dan selalu dianggap sulit oleh
siswa, misalnya pelajaran matematika. Pembelajaran matematika oleh guru
cenderung bersifat belajar pasif dengan menggunakan metode ceramah hampir di
sebagian besar aktivitas proses belajar mengajarnya di kelas, dan sangat
tergantung pada kegiatan yang ditawarkan oleh buku pelajaran matematika yang
dimiliki guru dan siswa tanpa memperhatikan sumber lainnya.
Matematika adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada setiap
jenjang pendidikandi Indonesia maka peranan matematika menjadi sangat berarti,
salah satunya siswa dapat mengaplikasikan matematika dalam kehidupan seharihari. Hal ini sesuai dengan pemyataan dari Depdiknas (2006: 187) yang
menyatakan bahwa :

5

"Tujuan pendidikan matematika bagi pendidikan dasar dan menengah
adalah mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan
keadaan dalam kehidupan sehari-hari dan dunia yang selalu berkembang,
melalui latihan bertindak atas dasar pemikiran logis, rasional, kritis,
cermat, jujur, efektif dan efisien, dan mempersiapkan diri agar dapat
menggunakan matematika dan pola pikir matematika dalam kehidupan
sehari-hari dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan".
NCTMjuga menetapkan tujuan dari belajar matematika adalah (1989:214)
adalah sebagai berikut :
"(1) Mengevaluasikan ide-ide matematis baik secara lisan, tulisan, maupun
dalam bentuk visuallainnya; (2) Kemampuan dalam menggunakan istilah·
istilah, notasi-notasi matematika dan struktur-strukturnya untuk
menyajikan ide-ide, menggambarkan hubungan-hubungan dengan modelmodel situasi".
Di samping itu, matematika merupakan salah satu cabang ilmu yang
memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
karena berfungsi sebagai dasar untuk mempelajari materi pelajaran yang lain.
Penanaman konsep awal pada siswa merupakan hal utama yang harus dilakukan
oleh seorang guru karena hal itu menjadi modal bagi · siswa untuk mempelajari
materi selanjutnya. Untuk itu, dalam belajar matematika siswa harus banyak
berlatih mengerjakan soal agar lebih memahami konsep-konsep yang ada
sehingga dapat mencapai basil yang diharapkan. Matematika dari bentuknya yang
sederhana sampai yang paling kompleks memberikan · sumbangan dalam
pembangunan ilmu pengetahuan lainnya, serta dalam kehidupan sehari-hari.
Demikian juga matematika sebagai proses yang aktif, dinamik, dan generatif
melalui kegiatan matematika memberikan sumbangan yang penting bagi siswa
dalam pengembangan nalar, berfikir logis, sistimatis, kritis, dan cermat, serta
bersifat objektif dan terbuka dalam menghadapi berbagai masalah. Namun, pada

6

kenyataannya pembelajaran matematika yang terjadi belum menunjukan
peningkatan yang berarti. Dalam proses belajar di kelas terdapat keterkaitan yang
erat antara guru, siswa, kurikulum, sarana dan prasarana. Guru mempunyai tugas
untuk memilih metode pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang
disampaikan demi tercapainya tujuan pendidikan. Matematika merupakan mata
pelajaran yang bersifat abstrak, sehingga dituntut kemampuan guru untuk dapat
mengupayakan metode yang tepat sesuai dengan tingkat perkembangan mental
siswa. Selain itu, agar pelajaran matematika dapat diserap baik oleh siswa maka
seorang guru dapat membuat program pembelajaran dengan memanfaatkan media
pembelajaran yang tepat sehingga diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan
basil belajar. Dalam dunia pendidikan, pengajaran yang efektif adalah pengajaran
yang menyediakan kesempatan belajar sendiri atau melakukan aktivitas sendiri
(Slameto, 2010:92).
Masalah yang dihadapi dalam pembelajaran matematika saat ini adalah
kurang diterapkannya pembelajaran siswa aktif (active learning). Guru lebih
banyak mengajarkan matematika secara tradisional, yaitu secara informatif
dengan metode ceramah, dan pemberian tugas. Pembelajaran matematika dengan
metode ini kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk berinteraksi
sesamanya, dan mengeluarkan pendapat. Kegiatan belajar seperti ini lebih bersifat
individual. Keberhasilan metode ini sangat bergantung kepada kemampuan siswa
untuk mengingat dan kemampuan improvisasi guru. Terlebih lagi pada materi
yang bersifat abstrak seperti pada materi pecahan. Dalam penyampaian materi ini
tidak dapat dilakukan dengan metode ceramah dan pemberian tugas saja.

7

Dalam pelak.sanaan pembelajaran matematika di SD, guru bukan lagi
berperan sebagai satu-satunya narasumber dalam pembelajaran melaink:an
berperan sebagai motivator dan fasilitator yang membimbing siswa untuk
mempelajari matematika. Iklim belajar yang berlangsung dalam suasana
keterbukaan dan demokratis akan memberikan kesempatan yang optimal bagi
siswa untuk memperoleh informasi yang lebih banyak mengenai materi yang
dibelajarkan dan sekaligus melatih siswa untuk melakukan aktivitas yang optimal

pada proses pembelajaran.
Oleh karena itu perlu adanya metode pembelajaran yang bervariasi agar
jalannya proses belajar mengajar tidak membosankan, sehingga dapat menarik
perhatian siswa untuk belajar dan pada akhimya kualitas pembelajaran semakin
meningkat. Penggunaan metode yang bervariasi tidak akan menguntungkan
kegiatan belajar mengajar bila penggunaannya tidak tepat dan tidak sesuai dengan
situasi yang mendukung dan dengan kondisi psikologis siswa. Pembelajaran
matematika didasarkan kepada belajar secara aktif akan lebih menekankan
peranan siswa untuk belajar. Guru memegang peranan penting untuk menciptakan
kondisi yang memungkinkan siswa dalam mengembangkan dirinya sebagai siswa
aktif. Kemampuan guru dalam menggunakan berbagai metode, dan media
pembelajaran sangat diperlukan.

8

Berdasarkan basil pengamatan di SD Swasta Budi Mulia Medan Jalan
Kawat VII No. 105 Kecamatan Medan diperoleh bahwa: Pertama, basil belajar
matematika siswa masih tergolong rendah. Hal ini dapat dilihat dari basil ujian
semester I tahun pelajaran 2010/2011 untuk kelas IV SD Budi Mulia Medan
seperti berikut :
Tabell.l
Nilai Semester I SD Swasta Budi Mulia Medan
Tahun Pelajaran 2010/2011
Mata Pe1ajaran
PKn
Bahasa Indonesia
Bahasainggris
Matematika
IPA
IPS
Seni Budaya dan
Keterampilan
Penjas
TIK

Nilai Ujian Semester I
IV·A
IV·B
78,68
74,76
76,80
78,75
74,45
76,90

Jumlah

Rataan

149,44
155,55
151,35

74,72
77,78
75,68

65t_79

61,98

l8~J7

64,38

72,01
79,90

70,65
74,83

142,66
154,73

71,33
77,37

73,65

70,89

144,54

72,27

79 91
73,67

76,49
72,88

154,40
146,55

77,20
73,28

Selain itu juga dapat dilihat dari nilai Ujian Akhir Sekolah Berstandar
Nasional (UASBN) di SD Budi Mulia seperti berikut :
Tabell.2
Nilai UASBN Mata Pelajaran Matematika
SD Swasta Budi Mulia Medan
Nilai

2007/2008
Klasifikasi
D
4,77
Rata-rata
1,75
Terendah
Tertinggi
8,00
1,48
Standar Deviasi
..
Sumber : Dmas Pend1d1kan Kota Medan

Tahun Pe1ajaran
2008/2009

c
5,91
1,50
8,75
1,30

2009/2010
B
6,29
4,25
9,00
0,94

9

Kedua, jumlah siswa yang mengikuti pelajaran di setiap kelas terdiri dari
30 - 45 orang siswa, sehingga kesempatan siswa untuk melakukan aktivitas dalam
pembelajaran tidak semuanya dapat dipenuhi.

Hal

ini tentunya dapat

mempengaruhi basil belajar matematika siswa. Ketiga, metode pembelajaran yang
digunakan guru selama ini dalam mengajarkan materi kurang diminati siswa,
masih dominan menggunakan metode ceramah, pemberian tugas, dan pekerjaan

rumah (PR), hal ini juga masih terjadi pada proses pembelajaran di SD Swasta
Budi Mulia Medan, sehingga pembelajaran terkesan hanya berpudat pada guru
(teacher centered) bukan berpusat pada siswa (student centered).
Untuk memperoleh basil belajar yang lebih baik. Salah satu metode
pembelajaran yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan metode
pembelajaran

inkuiri.

Metode

pembelajaran

inkuiri

merupakan

metode

pembelajaran yang mengacu pada suatu cara untuk mempertanyakan, mencari
pengetahuan, informasi, atau mempelajari suatu gejala (dalam Trianto, 2009:166).
Inkuiri merupakan bagian inti dari pembelajaran berbasis CTL (Contextual
Teaching and Learning). Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa
diharapkan bukan basil, tetapi basil dari menemukan sendiri. Metode
pembelajaran inkuiri adalah metode belajar dengan inisiatif sendiri yang dapat
dilaksanakan secara individu atau dalam kelompok kecil. Situasi inkuiri yang
ideal dalam kelas matematika terjadi, apabila murid-murid merumuskan prinsip
matematika baru melalui bekerja sendiri atau dalam kelompok kecil dengan
pengarahan minimal dari guru.

10

Metode pembelajaran inkuiri merupakan salah satu pembelajaran yang
efektif,

karena

mempresentasikan

kegiatan

ini

pengetahuan

dapat

membentuk

konseptual

dan

pola

pikir,

prosedural

penalaran,

siswa,

serta

terbentuknya interaksi antara guru dengan siswa dan siswa dengan siswa. Dengan
demikian jika materi pecahan dibelajarkan dengan metode pembelajaran inkuiri

ini, diharapkan dapat meningkatkan aktivitas dan basil belajar matematika siswa.
Perlunya penggunaan metode pembelajaran yang bervariasi dan memanfaatkan
berbagai

media

pembelajaran

diharapkan

akan

meningkatkan

kualitas

pembelajaran. Perlunya sebuah penelitian tindakan kelas dengan metode
pembelajaran yang dapat merangsang siswa untuk belajar diharapkan akan
meningkatkan kualitas pembelajaran.
Penelitian Tindakan Kelas (PTK) memiliki potensi yang sangat besar
untuk meningkatkan pembelajaran apabila diimplementasikan dengan baik dan
benar. Berdasarkan permasalah di atas, peneliti tertarik melakukan penelitian
dengan judul : "Peningkatan Aktivitas dan Basil Be/ajar Matematika Dengan

Menggunakan Metod.e Pembelajaran Inkuiri Pada Materi Pecahan Siswa di
Kelas IV-B SD Swasta Budi Mulia Medan Tahun Pelajaran 201 0/2011".

11

1.2 Identiflkasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka identifikasi masalah yang
tetjadi pada pembelajaran matematika di kelas IV -B SD Swasta Budi Mulia
Medan adalah sebagai berikut :
1. Hasil belajar matematika siswa masih rendah
2. Rendahnya pemahaman siswa terhadap materi pecahan
3. Guru belum melibatkan aktivitas siswa pada kegiatan belajar mengajar
4. Kurangnya interaksi antara guru dengan siswa pada saat proses
pembelajaran
5. Respon siswa terhadap matematika masih rendah
6. Metode pembelajaran yang selama ini digunakan oleh guru kurang
melibatkan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran
7. Guru

belum

menggunakan

metode

pembelajaran

inkuiri

dalam

pembelajaran.

1.3 Pembatasan Masalah
Melihat luasnya cakupan masalah yang teridentifikasi dibandingkan
dengan waktu dan kemampuan yang dimiliki peneliti, maka peneliti merasa perlu
memberikan batasan terhadap masalah yang akan dikaji agar analisis basil
penelitian ini dapat dilakukan dengan lebih mendalam dan terarah. Oleh karena itu
penelitian ini terbatas pada aktivitas dan basil belajar matematika dengan
menggunakan metode pembelajaran inkuiri pada materi pecahan siswa di kelas
IV-B SD Swasta Budi Mulia Medan Tahun Pelajaran 2010/2011.

12

1.4 Perumusan Masalah
Berdasakan hal-hal yang telah diuraian di atas, maka perumusan masalah
yang timbul adalah :
1. Bagaimana peningkatan proses pembelajaran yang dilakukan guru pada

materi pecahan dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri
di kelas VI-B SO Budi Mulia Medan ?
2. Bagaimana peningkatan aktivitas siswa pada pembelajaran matematika
dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri materi pecahan
di kelas VI-B SO Budi Mulia Medan?
3. Bagaimana peningkatan basil belajar matematika dengan menggunakan
metode pembelajaran inkuiri materi pecahan siswa di kelas VI-B SO
Budi Mulia Medan ?

1.5 Tujuan PeneUtian

Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui bagaimana peningkatan proses pembelajaran yang
dilakukan guru pada materi pecahan dengan menggunakan metode
pembelajaran inkuiri di kelas VI-B SO Budi Mulia Medan.
2.

Untuk

mengetahui

bagaimana peningkatan

aktivitas

siswa

pada

pembelajaran matematika dengan menggunakan metode pembelajaran
inkuiri materi pecahan di kelas VI-B SO Swasta Budi Mulia Medan.

13

3.

Untuk mengetahui bagaimana peningkatan basil belajar matematika
dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri materi pecahan siswa
di kelas VI~B

SD Swasta Budi Mulia Medan.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1.

Bagi Siswa
Metode pembelajaran inkuiri merupakan salah satu metode pembelajaran
yang memberi kesempatan memperkaya pengalaman belajarnya. Dengan
demikian diharapkan siswa tidak lagi menganut budaya belajar menghafal,
dan sekedar menyelesaikan tugas dan pekerjaan rumah yang diberikan

guru tetapi berubah menjadi budaya belajar bermakna.

2. Bagi Guru
Guru mendapat pengetahuan dan pengalaman dalam pelaksanaan
pembelajaran menggunakan metode pembelajaran inkuiri. Selain itu juga
dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menciptakan metode
pembelajaran yang bervariatif dan inovatif.
3.

Bagi Sekolah
Dengan meningkatnya basil belajar siswa, dapat menjadi acuan bagi
sekolah dalam menentukan arab kebijakan untuk kemajuan sekolah dan
sekolah yang menjadi objek dalam penelitian tindakan kelas akan
memperoleh basil pengemban.gan ilmu.

14

4. Bagi Peneliti
Mendapat pengalaman dan dapat mengetahui basil dari pelaksanaan
pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran inkuiri.

1.7 Definisi Operasional Variabel

Agar diperoleh pengertian yang sama tentang istilah dalam penelitian ini
dan tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda dari pembaca, maka perlu

adanya batasan istilah. Adapun batasan istilah dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Metode pembelajaran inkuiri
Metode pembelajaran inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran
yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk
mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang
dipertanyakan,

dimana siswa terlibat aktif melalui pengamatan,

pengukuran, pengumpulan data untuk ditarik kesimpulan. Peran utama
guru dalam metode inkuiri sebagai motivator, fasilitator, penanya,

administrator, pengarah, manager, dan rewarder.
2.

Aktivitas belajar
Aktivitas belajar adalah kegiatan-kegiatan siswa yang menunjang
keberhasilan belajar. Dalam hal ini aktivitas terdiri dari aktivitas guru
dalam proses pembelajaran dengan menggunakan langkah-langkah metode
pembelajaran inkuiri dan aktivitas siswa. Kadar aktivitas guru adalah
seberapa besar persentase aktivitas guru dalam menggunakan langkah-

15

langkah metode pembelajaran inkuiri dalam kegiatan belajar mengajar.
Sedangkan kadar aktivitas siswa adalah seberapa besar persentase aktivitas
siswa dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode
pembelajaran inkuiri.
3. Hasil belajar siswa
Hasil belajar merupakan indikator untuk mengukur keberhasilan siswa
dalam proses belajar. Hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh
siswa setelah kegiatan belajar. Jadi basil belajar adalah basil yang dicapai
setelah seseorang mengadakan suatu kegiatan belajar yang terbentuk
dalam bentuk nilai basil belajar yang diberikan oleh guru. Hasil belajar
siswa dapat diukur melalui tes pada setiap siklus.
4. Respon siswa terhadap kegiatan pembelajaran adalah pendapat sangat
setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju terhadap komponen
metode pembelajaran inkuiri pada pembelajaran matematika. Angket
respon siswa meliputi respon siswa terhadap pembelajaran matematika dan
respon siswa terhadap metode pembelajaran inkuiri.

BABV

SIMPULAN DAN SARAN

S.l

SimpuJan
Berdasarkan basil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada

8ab IV, dapat diperoleh beberapa.kesimpuJan kesimpulan sebagai berikut :
1. Proses
pemb~arn

yang dilakukan guru pada materi pecahan di kelas

IV-B SD Swasta Budi Mulla Medan dengan menggunakan metode
inkuiri
pemb~arn

dapat

dilibat

dari

aktivitas

guru

dalam

membelajarkan matematika terjadi peningkatan. Hal ini dapat dilibat pada

siklus I pertemuan I dan II sebesar 71,43% dan 77,76% dengan kategori
cukup. Pada siklus II pertemuan I dan II sebesar 84,76% dan 88,54%
dengan kategori bai1c, sedanglcan pada pertem.uan III sebesar 92,38 %
dengan kategori sangat baik.

materi pecaban dengan mengguoakan

2. Aktivitas siswa dalam pemb~arn

metode pembelajaran inkuiri juga terjadi peningkatan Hal ini dapat dilibat
pada sildus I pertemuan I sebesar 61,25 % dengan kategori kurang, dan

pada pertemuan II sebesar 75.63 % dengan kategori cukup. Pada siklus II
pertemuan

I dan II sebesar 84.38 % dan 86,25 % dengan kategori bai1c,

sedangkan pada pertem.uan

m sebesar 92,50 % dengan kategori sangat

baik.

137

138

3. Hasil bell\iar siswa dalam pembell\iaran materi pecahan dengan
menggunakan metode pembell\iaran inkuiri juga terjadi peningkatan. Hal

ini dapat dilibat dari persentase ketuntasan belajar klasikal pada siklus I
sebesar 56,76 % dan pada siklus II sebesar 89,19 % sehingga terjadi
peningkatan yang signifikan sebesar 32,43 %.

S.l Sanm
Berdasark.an penelitian yang telah dilakukan, maka saran yang dapat

diberikan adalah sebagai berikut :
1. Bagi guru, agar mempertimbangkan penerapan metode pembell\iaran
inkuiri dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran. Mengingat,

metode pembell\iaran inkuiri ini dapat meningkatkan proses pembelajaran
yang dilakukan guru dalam membelajarakan matematika. Agar metode
pembelajaran inkuiri ini dapat terlaksana dengan baik, maka guru harus :
a. Menguasai materi pelajaran.
b. Mengetahui keterkaitan materi pelajaran dengan kehidupan sehari-bari.
c. Memahami metode pembelajaran inkuiri.
d. Berkoosultasi dengan ahli yang memahami metode pembell\iaran

ink.uiri.
e. Mempunyai keinginan dan keberanian untuk menerapkan metode
pemb~arn

inkuiri.

139

2. Bagi siswa, agar dapat meningkatkan aktivitasnya dalam kegiatan
pembelajaran agar tetjadi pembelajaran yang berfokus pada siswa atau

student centered. Dengan demikian apabila aktivitas siswa ini tetjadi
seperti yang diharapkan maka pastinya akan meningkatkan basil

behgarnya.
3. Bagi sekolah, agar mendukung terhadap perkembangan inovasi
pembehgaran yang telah dilakukan guru guna perbaikan pembehgaran
dalam rangka meningkatkan kualitas pembelajaran dalam hal ini adalah
basil behgar siswa.
4. Jika diterapkan metode pembelajaran inkuiri ini yang dilakukan secara
kelompok, maka guru diharuskan memberikan bimbingan terbatas pada
siswa

8aat

melakukan diskusi kelompok sehingga siswa benar-benar

memanfaatkan waktu dan memahami materi dengan baik.

DAFI'AR PUSTAKA
Abbas, dkk. 2008. Meninglcatlran Basil Be/ajar Matematilra Siswa Melalul Model
Pembelqjaran Berdasarlran Masalah dengan Penilaian Porto/olio di
SMPN 10 Kota Gorontalo. (Online). Diakses 1 Agustus 2010
Arikunto, S. 2002. Dasr-dasar Evaluasl Pendldilcan. Jakarta : Bwni Aksara

Arikunto, S. 2006. Pro8edur Penelltian Suatu Pendekatan Pralctik. Jakarta :
Rineka Cipta
Budi.ningsib, Asri. 2008. Be/ajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta
Dennawan, Agus. 2008. Upaya Peninglratan Alctlvitas Be/ajar Siswa Melalui

Metode Pembelajaran Inkulri Pada Materi Pokok Gerak Lurus
SMAN 14 Medan. Skripsi. FMIPA Unimed

Depdilcnas. 2006. Standar Kompetensi Lulusan untuk Satutln Pendidilran Dasar
dan Menengah. Jakarta : Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan
Menengah.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2000. Psikologi Be/ajar. Jakarta : Rineka Cipta
Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Be/ajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta

Fudyartanto, R.B.S. 2002. Psikologi Pendidilran dengan Pendelratan Baru.
Yogyakarta : Global Pustaka Utama
Oulo, W. 2002. Strategi Be/ajar Mengajar. Jakarta : Orasindo
Hama1ik, Oemar. 2010. Proses Be/ajar Mengajar. Bandung: Bumi Aksara
Hamid, Abdul. 2009. Teori Be/ajar dan Pembelajaran. Jakarta : Raja Grafindo
Prasada

Heruman. 2007. Model Pembelajaran Matematilra di SD. Bandung : Rosdakarya
Hudoyo, Herman. 1990. Mengqjar Be/ajar Matematilra. Jakarta : Depdikbud

Ismail, dkk. 2006. /Capita Selekta Pembelqjaran Matematilra. Jakarta : tiT

140

141

Ismawati; Henik. 2007. Mmeningkotnya Aktivitas don Basil Be/ajar Sains-Fisilra
Melalui Pembelajaran lnkulrl Pokok bahasan Pemantulan Cahaya
Siswa Kelas VIII SMP Negeri 13 Semarang. (Online). Diakses 11
Agustus 2010

Kwumdar. 2008. Langlrah Mudah Peneltian Tindalran Kelas. Jakarta : Rajawali
Press
DePorter, B., dkk. 1999. Quantum Teaching, Mempraktelwn Quantum Learning
di Ruang·ruang Kelas. Bandung : K.aifa

Muhibbinsyah. 2003. Psilrologi Pendidilran Suatu Pendelratan Baru. Bandung :
Remaja Rosdakarya

Mulyasa. 2009. Menjadi Guru Profesional. Bandung : Rosdakarya
Nasution, S. 1989. DidaktikAzas.azas Mengajar. Bandung: Jermnas
Poerwadarminta, WJS. 2003. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta :
Balai Pustaka

Purwanto, Ngalim. 1998. Psilro/ogi Pendidilcan. Bandung: Remaja Rosda Karya
Rezeki, Robbi. 2004. Pengaruh Strategi Pembelajaran Kontesktual don
Kreattvitas Terhadap Basil Be/ajar Matematilra SMPN Kecamatan
Stabat. Tesis. PPs Unimed Medan

Rukoiyah, Siti. 2007. Peninglwtan Basil Be/ajar Stswa Kelas VII SMPN 12
Semarang Pada Materl Polrok Segi Empat Melalui Metode Jnkuiri
Bersifat Open Ended. (Online). Diakses 23 Desember 2010
Sabri, Ahmad. 2010. Strategi Be/ajar Mengajar & Micro Teaching. Padang :
Quatum Teaching
Sanjaya, Wina. 2009. Penelitian Tindalran Kelas. Bandung: Kencana
Sanjaya, Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidilran. Bandung : Kencana
Sardiman AM. 2010. lnteraksi & Motivasi Be/ajar Mengajar. Jakarta: Grafindo
Persada

142

Slameto. 2010. Be/ajar & Faktor-falrJor Yang Mempengaruhi. Jakarta : Rineka
Cipta
Sinaga, Mangatur, dkk. 2007. Terampil Berhitung Matematika Untuk SD
Kelas IV. Jakarta : Erlangga.
Sudjaoa. 2002. Metode Statistika. Bandung : Tarsito

Sudjana. 2009. Penilaian Basil Proses Belqjar Mengqjar. Bandwg: Rosdakarya
Sugiarti. 1997. Penelitian Tlndakan Kelas. Bandung: Rosdakarya
Suherman, E. dkk. 2001. Strategi Pembelaj'aran Matematika Kontemporer.

Bandung : JICA·UPI
Suherman, E. 2001. Evaluasi Proses dan Hasi/Belaj'ar Matematika. Jakarta : UT

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning (l'eori & Aplikasinya). Surabaya:
Pustaka pelajar
Suryosubroto, B. 1993. Proses be/aj'ar mengajar di selcolah. Jakarta : Rineka
Cipta.
· Tamrin. 2003. Belaj'ar Kooperatif Model Grup lnvestigasi untuk Pemahmnan
Teorema Phytagoras pada Siswa Kelas II SMP Negeri 6
Donggola.

Tesis

tidak

diterbitkan.

Malang

:

Program

Pascasmjana UM
Trianto. 2009. Mendesain Model Pembelaj'aran Inovatif-Progresif. Surabaya :
Kencana
Wanhie. 2009. Pengertian Belaj'ar.(Online). Diakses 1 Agustus 2010
WS, Winkel. 1996. Psilcologi Pengaj'aran. Jakarta : Gramedia

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN SAVI PADA MATERI PECAHAN KELAS IV SD NEGERI BANYUBANG LAMONGAN

0 6 21

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI METODE INQUIRY PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 1 BHAKTI NEGARA WAY KANAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 23 54

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA REALIA PADA PEMBELAJARAN TEMATIKSISWA KELAS I C SD XAVERIUS METRO TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 54

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 8 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 47

MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA MATERI POKOK PECAHAN DENGAN MEDIA TIRUAN DI KELAS III SDN 2 SUKAJAWA BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011-2012

0 19 8

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 2 REJOSARI KECAMATAN PRINGSEWU TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 52

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI PECAHAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI DI KELAS IV SD NEGERI 2 KANGKUNG KECAMATAN TELUK BETUNG SELATAN KOTA BANDAR LAMPUNG

0 11 52

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN METODE DISKUSI KELOMPOK PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS V SD NEGERI 3 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 8 41

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL INKUIRI SISWA KELAS IV SD KRISTEN 1 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

1 12 37

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MENGGUNAKAN METODE LATIHAN DENGAN MEDIA REALIA SISWA KELAS IV SD KARUNIA IMANUEL BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2013/2014

0 33 58