MENUMBUHKAN TANGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) (Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung).

(1)

MENUMBUHKAN TANGUNG JAWAB SISWA DALAM

PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE

NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Sejarah

oleh :

Richa Destyana Utami 1100048

DEPARTEMEN PENDIDIKAN SEJARAH

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2015


(2)

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE

NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IIS 2 SMA Negeri 24 Bandung)

Oleh

Richa Destyana Utami

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelas Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Sejarah Fakultas Pendidikan

Ilmu Pendidikan Sosial

© Richa Destyana Utami 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

RICHA DESTYANA UTAMI

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE

NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IIS 2 SMA Negeri 24 Bandung)

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing : Pembimbing I

H. Didin Saripudin, Ph.D., M.Si NIP. 19700506 199702 1 001

Pembimbing II

Drs. Tarunasena, M.Pd NIP. 19680828 199802 1 001

Mengetahui

Ketua Departemen Pendidikan Sejarah FPIPS UPI

Dr. Agus Mulyana, M.Hum NIP 19660808 199103 1 002


(4)

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan rendahnya tanggung jawab siswa pada pembelajaran sejarah di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung. Penelitian yang dilakukan berkaitan dengan penerapan metode numbered head together. Berdasarkan latar belakang penelitian, maka rumusan masalah penelitian ini adalah

“Bagaimana menumbuhkan tanggung jawab siswa dalam proses pembelajaran sejarah di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung dengan menggunakan metode numbered head

together?”. Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk menumbuhkan tanggung jawab siswa dalam pembelajaran sejarah. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian tindakan kelas (PTK) dengan menggunakan desain model Kemmis dan Taggart. Desain model Kemmis dan Taggart ini terdiri dari empat tahapan yakni perencanaan (plan), tindakan (act), observasi (observation), dan refleksi (reflection). Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, hasilnya menunjukkan bahwa penerapan metode NHT dalam pembelajaran sejarah dapat menumbuhkan tanggung jawab siswa di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung. Hal ini terlihat dari pencapaian siswa dalam setiap pelaksanaan tindakan yang terus mengalami perubahan yang cukup signifikan. Indikator dari tanggung jawab yang peneliti amati meliputi siswa melaksanakan tugas sesuai dengan arahan yang telah diinstruksikan oleh guru, mengerjakan tugas dengan baik dan benar, disiplin terhadap mengerjakan tugas, dan konsekuensi terhadap setiap perbuatan. Meskipun ada empat indikator, namun indikator siswa melaksanakan tugas sesuai dengan arahan yang telah diinstruksikan oleh guru dominan muncul pada saat metode NHT diterapkan. Berdasarkan hasil yang diperoleh, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode NHT dapat menjadi solusi dalam pembelajaran sejarah untuk menumbuhkan tanggung jawab siswa.

Kata Kunci: Penelitian Tindakan Kelas, Metode Numbered Head Together,


(5)

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

This research is motivated by the problem of lack of responsibility of students on history teaching in class XI IIS 2 SMAN 24 Bandung. Research carried out with regard to the application of the method numbered head together.Based on the background research, the formulation of this research is "How to foster responsibility in the learning process in the history of class XI IIS 2 SMAN 24 Bandung using numbered heads together?". The main objective of this study is to cultivate students' responsibility in learning history. The research method used is the method of classroom action research (PTK) using Kemmis model design and Taggart. Taggart Kemmis model design and consists of four phases namely planning (plan), action (act), observations (observation) and reflection (reflection) Based on research that has been conducted, the results show that the application of NHT history teaching methods to foster the responsibility of students in class XI IIS 2 SMAN 24 Bandung. This can be seen from the achievement of students in each implementation action continues to experience significant changes. Indicators of responsibility researchers observed include students carry out duties in accordance with the directives that have been instructed by the teacher, the task properly, the discipline to do the work, and the consequences of any action. Although there are four indicators, but the indicators of students carry out duties in accordance with the directives that have been instructed by the teacher appears when the predominant NHT method is applied. Based on the results obtained, it can be concluded that the application of the method NHT may be a solution in history to foster the student's responsibility.

Keywords: action research Classes, Methods Numbered Head Together,


(6)

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN

MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI KATA PENGANTAR……….. UCAPAN TERIMAKASIH………. ABSTRAK………. DAFTAR ISI………... DAFTAR TABEL……….

DAFTAR GAMBAR………

DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii v ix x xii

BAB I: PENDAHULUAN

1.1 1.2 1.3 1.4 1.5

Latar Belakang Masalah Penelitian………...

Rumusan Masalah………...

Tujuan Penelitian………... Manfaat Penelitian………. Struktur Organisasi Skripsi………

1 5 6 7 9

BAB II: KAJIAN PUSTAKA

2.1 2.2 2.2.1 2.2.2 2.3 2.3.1 2.3.2 2.3.3 2.3.4 2.3.5 2.3.6

Pembelajaran Sejarah ...

Tanggung Jawab ...

Pengertian Tanggung Jawab ...

Indikator Tanggung Jawab ...

Metode Pembelajaran Numbered Head Together ...

Pengertian Metode Pembelajaran ...

Pengertian Metode Pembelajaran Numbered Head Together ...

Tujuan Metode Pembelajaran Numbered Head Together ...

Langkah-Langkah Metode Pembelajaran Numbered Head Together ...

Keunggulan dan Kelemahan Penggunaan Metode Numbered Head

Together ...

Teori yang Melandasi Model Pembelajaran Numbered Head Together Teori Konstruktivistik ...

11 14 14 20 22 22 23 24 25 26 26


(7)

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN

MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2.4 2.5 2.6

2.7

Metode Numbered Head Together dalam Pembelajaran Sejarah ...

Tanggung Jawab dalam Pembelajaran Sejarah ...

Keterkaitan Antara Tanggung Jawab dengan Metode Numbered

Head Together ...

Penelitian Terdahulu ...

29 30

30 31

BAB III: METODE PENELITIAN

3.1 3.1.1 3.1.2 3.2 3.3 3.4 3.4.1 3.4.2 3.5 3.5.1 3.5.2 3.5.3 3.6 3.7 3.7.1 3.7.2

Lokasi dan Subjek Penelitian ...

Lokasi Penelitian ...

Subjek Penelitian ...

Metode Penelitian ...

Desain Penelitian ...

Definisi Operasional ... Pengertian Tanggung Jawab………

Metode Numbered Head Together………

Instrumen Penelitian ...

Lembar Observasi ...

Catatan Lapangan ...

Pedoman Wawancara ...

Teknik Pengumpulan Data ...

Analisis Data ...

Pengolahan Data………....

Validas Data………

34 34 34 34 35 38 38 39 40 40 42 42 43 44 44 45

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 4.1.1 4.1.2

4.2

Hasil Penelitian………...

Profil Sekolah ………..

Deskripsi Observasi Awal Kelas XI IIS 2 pada Pembelajaran

Sejarah……….

Deskripsi Pelaksanaan Penerapan Metode Numbered Head Together 47 47


(8)

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN

MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.2.1 4.2.1.1 4.2.1.2 4.2.1.3 4.2.1.4 4.2.2 4.2.2.1 4.2.2.2 4.2.2.3 4.2.2.4 4.2.3 4.2.3.1 4.2.3.2 4.2.3.3 4.2.3.4 4.2.4 4.2.4.1 4.2.4.2 4.2.4.3 4.2.4.4 4.3 4.3.1 4.3.2 4.4 4.4.1

untuk Menumbuhkan Tanggung Jawab Siswa dalam Pembelajaran

Sejarah……….

Deskripsi Tindakan I

Perencanaan (Plan)……….

Pelaksanaan(Act)………...

Observasi (Observation)………..

Refleksi (Reflection)………....

Deskripsi Tindakan II

Perencanaan (Plan)………...

Pelaksanaan (Act)……….

Observasi (Observation)………...

Refleksi (Reflection)………...

Deskripsi Tindakan III

Perencanaan (Plan)………...

Pelaksanaan (Act)……….

Observasi (Observation)………..

Refleksi (Reflection)………

Deskripsi Tindakan IV

Perencanaan (Plan)……….

Pelaksanaan (Act)……….

Observasi (Observation)………..

Refleksi (Reflection)………

Deskripsi Data Hasil Wawancara

Data Hasil Wawancara dengan Guru………..

Data Hasil Wawancara dengan Siswa………...

Pembahasan Hasil Penelitian

Analisis Penerapan Metode Numbered Head together Untuk Menumbuhkan Tanggung Jawab Siswa Dalam Pembelajaran

Sejarah………. 52 53 54 63 75 76 76 86 96 97 99 106 116 117 118 123 133 134 136 138


(9)

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN

MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V KESIMPULAN, SARAN DAN REKOMENDASI

5.1 5.2

Kesimpulan……….

Rekomendasi………..

156 159

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(10)

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN

MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Tabel 4.1 Tabel 4.2 Tabel 4.3 Tabel 4.4 Tabel 4.5 Tabel 4.6 Tabel 4.7 Tabel 4.8 Tabel 4.9 Tabel 4.10 Tabel 4.11 Tabel 4.12 Tabel 4.13 Tabel 4.14 Tabel 4.15

Indikator dan Sub Indikator Tanggung Jawab………..

Data Siswa Kelas XI IIS 2………

Data Kelompok Siswa Kelas XI IIS 2………... Rubrik Penilaian Tanggung Jawab………

Rubrik Performance………...

Hasil Observasi dan Penelitian untuk Menumbuhkan Tanggung Jawab Siswa dalam Pembelajaran Sejarah pada

Tindakan I……….

Presentase Tanggung Jawab Siswa pada Tindakan I…………

Hasil Observasi dan Penilaian Menumbuhkan Tanggung Jawab Siswa dalam Pembelajaran Sejarah pada Tindakan

II………

Presentase Tanggung Jawab Siswa pada Tindakan II... Hasil Observasi dan Penelitian untuk Menumbuhkan Tanggung Jawab Siswa dalam Pembelajaran Sejarah pada

Tindakan III………..

Presentase Tanggung Jawab Siswa pada Tindakan III……. Hasil Observasi dan Penelitian untuk Menumbuhkan Tanggung Jawab Siswa dalam Pembelajaran Sejarah pada Tindakan IV…………...

Presentase Tanggung Jawab Siswa pada Tindakan IV……....

Perolehan Skor Tiap Indikator Tanggung Jawab Siswa dalam

Pembelajaran Sejarah………

Pencapaian Skor Tanggung Jawab Siswa………. Konveksi Rata-Rata Perolehan Skor ………...

39 47 54 63 64 65 70 86 90 105 110 123 128 142 146 146


(11)

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN

MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1 Gambar 4.1 Gambar 4.2 Gambar 4.3 Gambar 4.4 Gambar 4.5 Gambar 4.6 Gambar 4.7 Gambar 4.8 Gambar 4.9 Gambar 4.10 Gambar 4.11 Gambar 4.12 Gambar 4.13 Grafik 4.1 Grafik 4.2 Grafik 4.3 Grafik 4.4 Grafik 4.5 Grafik 4.6

Siklus Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis dan Mc. Taggart... Proses Diskusi Kelompok 2... Proses Diskusi Kelompok 4... Proses Diskusi Kelompok 9... Presentasi Kelompok 10... Proses Diskusi Kelompok 3... Proses Diskusi Kelompok 8... Proses Diskusi Kelompok 4... Kelompok 7 Ketika Mengajukan Pertanyaan... Proses Diskusi Kelompok 1... Proses Diskusi Kelompok 4... Proses Kelompok 7... Proses Diskusi Kelompok 8... Proses Diskusi Kelompok 5... Tanggung Jawab Siswa Pada Saat Siswa Diskusi Secara Berkelompok dalam Mengerjakan Tugas pada Tindakan I... Tanggung Jawab Siswa Pada Saat Siswa Diskusi Secara Berkelompok dalam Mengerjakan Tugas pada Tindakan II... Tanggung Jawab Siswa Pada Saat Siswa Diskusi Secara Berkelompok dalam Mengerjakan Tugas pada Tindakan III... Tanggung Jawab Siswa Pada Saat Siswa Diskusi Secara Berkelompok dalam Mengerjakan Tugas pada Tindakan IV... Grafik Perolehan Skor Tanggung Jawab Siswa... Grafik Pencapain Skor Rata-Rata Perolehan Skor

35 57 57 58 59 80 81 82 84 100 101 101 102 119 70 91 110 128 147


(12)

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN

MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(13)

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN

MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 SURAT-SURAT

LAMPIRAN 2 FREKUENSI BIMBINGAN

LAMPIRAN 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

TINDAKAN I-IV

LAMPIRAN 4 HASIL WAWANCARA DENGAN GURU DAN HASIL

WAWANCARA DENGAN SISWA

LAMPIRAN 5 PEDOMAN OBSERVASI DAN PENILAIAN

PENGGUNAAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER UNTUK MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA


(14)

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang Penelitian

Dilatarbelakangi dari hasil observasi pra-penelitian yang peneliti lakukan di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung. Peneliti menemukan masalah ketika pembelajaran sejarah berlangsung. Pertama tidak semua siswa memperhatikan penjelasan yang dipaparkan oleh guru. Ketika pembelajaran sejarah berlangsung, hanya sebagian siswa yang mendengarkan penjelasan materi dari guru, sebagian siswa lainnya terlihat berdiskusi dengan teman sebangkunya, ada yang bermain

handphone, bahkan ada siswa yang tidur di dalam kelas. Pada proses

pembelajaran terlihat bahwa guru lebih menekankan pada metode ceramah.

Kedua siswa tidak taat dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh

guru. Setelah guru menjelaskan materi dengan menggunakan metode ceramah, guru memberikan instruksi kepada siswa untuk duduk sesuai dengan kelompoknya dan guru memberikan tugas yang sama kepada setiap kelompok. Ketika mengerjakan tugas berkelompok ini siswa terlihat tidak bersungguh-sungguh dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Hanya beberapa siswa saja yang mengerjakan tugas dengan baik dan sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh guru. Banyak siswa yang tidak memperdulikan temannya yang sedang sibuk mengerjakan tugas dan dengan santainya siswa berjalan berlalu lalang di dalam ruangan.

Ketiga banyak siswa yang tidak melaksanakan tugas sesuai dengan

arahan yang telah diinstruksikan oleh guru. Ketika guru memberikan arahan mengenai tugas kelompok yang diberikan guru kepada siswa, banyak siswa yang tidak memperhatikan arahan yang diberikan oleh guru. Siswa terlihat asyik dengan dunianya sendiri dan tidak mendengarkan guru yang sedang berbicara di depan kelas. Selain itu, pada saat guru menginstruksikan kepada siswa untuk mengeluarkan alat yang harus di bawa untuk mengerjakan tugas kelompok, hanya beberapa siswa saja yang membawa alat tersebut, bahkan sebagian besar


(15)

2

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa di dalam kelas tidak membawa alat yang diinstruksikan oleh guru sebelumnya.

Berdasarkan deskripsi di atas terlihat terdapat berbagai macam permasalahan dalam proses pembelajaran sejarah yang di lakukan di dalam kelas. Sejarah itu sendiri merupakan salah satu mata pelajaran yang kini wajib dipelajari oleh seluruh peserta didik khususnya di jenjang SMA. Seiring dengan diterapkannya kurikulum 2013, mata pelajaran sejarah kini menjadi mata pelajaran yang menjadi prioritas tidak seperti sebelumnya. Hal ini dikarenakan jam mata pelajaran sejarah yang lebih banyak dari sebelumnya yang hanya satu jam saja setiap minggunya. Mata pelajaran sejarah kini terbagi menjadi dua, yaitu

sejarah wajib dan peminatan. “Pendidikan sejarah bukan hanya menekankan kesadaran waktu, tetapi juga sifat pengajaran sejarah yang biasanya lebih tertumpu pada pengetahuan fakta belaka yang harus diganti dengan kegiatan belajar sejarah yang lebih menekankan aktivitas siswa dengan pendekatan keterampilan proses” (Ismaun, 2001 hlm. 97). Selain menjelaskan materi-materi pokok, dalam pembelajaran sejarah harus diterapkan pendidikan karakter. Hal ini disesuaikan dengan diterapkannya kurikulum 2013 yang baru berjalan seumur jagung ini.

Menurut Kemendiknas tahun 2010 ada 18 nilai-nilai pendidikan karakter yang harus dipelajari dan dipraktekan oleh guru maupun oleh peserta didik. Nilai-nilai pendidikan karakter ini mencakup, religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Nilai-nilai pendidikan karakter tersebut dapat dipelajari oleh siswa melalui pengalaman yang dialami oleh siswa sendiri. Pendidikan karakter ini dimaksudkan agar peserta didik menjadi manusia yang lebih baik lagi karena pendidikan karakter ini bertujuan

untuk “membentuk dan membangun pola pikir sikap, dan perilaku peserta didik agar menjadi pribadi yang positif berakhlak karimah, berjiwa luhur, dan bertanggung jawab” (Fitri, A.Z., 2012, hlm. 22).


(16)

3

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Salah satu nilai dari pendidikan karakter yaitu tanggung jawab. Berdasarkan pemaparan permasalahan di atas, dapat disimpulkan bahwa siswa kurang memiliki rasa tanggung jawab terutama di dalam pembelajaran sejarah. Dalam hal ini siswa terlihat kurang memiliki tanggung jawab terhadap diri sendiri dan lingkungan, khususnya terhadap lingkungan kelas pada saat pembelajaran sejarah. “Tanggung jawab itu sendiri adalah sikap perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam-sosial dan budaya),

Negara dan Tuhan Yang Maha Esa” (Kemdiknas, 2010). Adapun siswa dapat

dikatakan memiliki rasa tanggung jawab apabila dalam diri siswa tersebut terdapat indikator-indikator rasa tanggung jawab. Indikator-indikator tanggung jawab tersebut diantaranya yaitu melaksanakan tugas sesuai dengan arahan yang telah diinstruksikan oleh guru, mengerjakan tugas dengan baik dan benar, ketaatan terhadap mengerjakan tugas-tugas baik tugas di kelas maupun tugas rumah (PR), dan bertanggung jawab terhadap setiap perbuatan yang dilakukan siswa di dalam kelas.

Tanggung jawab ini penting diterapkan dan ditumbuhkan dalam pembelajaran sejarah agar menjadi pembiasaan siswa terutama dalam kehidupan siswa sehari-hari, siswa menjadi tahu apa yang harus dia lakukan baik terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan, negara, dan Tuhan Yang Maha Esa serta siswa dapat melaksanakan sebuah pekerjaan atau kewajiban dimulai dari hal terkecil dalam keluarga, lingkungan kelas, sekolah, maupun di masyarakat dengan sepenuh hati dan memberikan yang terbaik.

Tanggung jawab merupakan salah satu nilai moral dasar yang harus diajarkan di sekolah. Oleh karena itu, tanggung jawab harus dimiliki oleh seluruh

siswa. Selain tanggung jawab, “bentuk-bentuk nilai lain yang sebaiknya diajarkan di sekolah adalah kejujuran, keadilan, toleransi, kebijaksanaan, disiplin diri, tolong menolong, peduli sesama, kerja sama, keberanian, dan sikap toleransi” (Lickona, T., 2013, hlm. 74).


(17)

4

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selama ini tanggung jawab kurang tertanam dalam diri siswa, salah satunya karena dalam proses pembelajaran terutama dalam pembelajaran sejarah hanya menekankan pada aspek kognitif saja. Sementara nilai-nilai yang seharusnya ditanamkan dan diajarkan pada siswa sering diabaikan dan dilupakan.

Melihat deskripsi permasalahan yang terjadi dalam proses pembelajaran tersebut, peneliti rasa tepat untuk menerapkan metode pembelajaran Numbered

Head Together (NHT) karena dalam penerapannya metode ini tidak

membingungkan siswa, sangat mudah dipahami baik oleh guru maupun oleh siswa, membuat suasana kelas menjadi lebih menyenangkan, dan membuat masing-masing siswa mempersiapkan diri secara matang untuk tampil di depan kelas. Numbered Head Together merupakan proses di mana baik proses dan pengalaman belajar menekankan pada kerjasama antar siswa dalam kelompoknya untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan, sehingga dapat dikatakan metode Numbered Head Together adalah proses belajar yang dilakukan secara berkelompok untuk memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat secara langsung dalam kegiatan-kegiatan pembelajaran di dalam kelas yang dimaksudkan agar siswa aktif dalam proses berfikir di dalam kelas. Dalam hal ini, guru memberikan arahan, membagi kelompok, dan memberikan tugas atau masalah yang harus dikerjakan oleh siswa serta memberikan nomor yang berbeda kepada siswa. Pemberian nomor ini dimaksudkan untuk memudahkan guru dalam memberikan pertanyaan tanpa harus melihat nama siswa tersebut. Dalam metode ini setelah siswa mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru, guru akan memanggil satu persatu siswa secara acak dengan menyebutkan nomor yang sudah guru berikan sebelumnya. Hal ini dimaksudkan untuk melihat apakah siswa tersebut mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru serta melihat pemahaman siswa terhadap materi yang sedang dipelajari. Penerapan metode NHT di dalam kelas ini dimaksudkan untuk mengasah dan menumbuhkan kemampuan-kemampuan yang dimiliki oleh peserta didik. Kemampuan-kemampuan-kemampuan tersebut di antaranya kreatif, bertanggung jawab, ketekunan, torelansi, dan percaya diri.


(18)

5

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pernyataan permasalahan di atas, peneliti ingin meningkatkan karakter tanggung jawab yang dimiliki siswa dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan metode Numbered Head Together salah satunya dengan menggunakan tugas kelompok yang diberikan oleh guru untuk melatih dan menumbuhkan tanggung jawab siswa. Berdasarkan permasalahan-permasalahan yang peneliti paparkan di atas, maka penulis termotivasi untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul: Menumbuhkan Tanggung Jawab Siswa Dalam Pembelajaran Sejarah Melalui Metode Numbered Head

Together (NHT) (Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas XI IIS 2 di

SMAN 24 Bandung).

1.2 Perumusan Masalah

Pada penelitian tindakan kelas ini berdasarkan beberapa masalah yang ditemukan di lapangan selama melakukan observasi di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung. Adapun satu masalah yang menjadi fokus penelitian ini yaitu

“Bagaimana menumbuhkan tanggung jawab siswa dalam proses pembelajaran sejarah di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung dengan menggunakan metode

numbered head together”. Berikut beberapa pertanyaan-pertanyaan penelitian berdasarkan masalah di atas, di antaranya :

Dari rumusan masalah tersebut, peneliti merinci kembali menjadi lima sub permasalahan, yaitu :

1. Bagaimana guru merencanakan pembelajaran dengan menggunakan metode

numbered head together dalam pembelajaran sejarah untuk menumbuhkan

tanggung jawab siswa di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung?

2. Bagaimana guru melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode

numbered head together dalam pembelajaran sejarah untuk menumbuhkan


(19)

6

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Bagaimana efektivitas dari penerapan Metode Numbered Head Together dalam menumbuhkan tanggung jawab siswa setelah metode tersebut diterapkan di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung?

4. Bagaimana upaya yang dilakukan oleh guru sejarah dalam mengatasi kendala-kendala yang dihadapi dalam upaya menumbuhkan tanggung jawab siswa dengan menggunakan metode numbered head together di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan dan identifikasi masalah yang diajukan, maka tujuan dari penelitian dirumuskan sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan memperoleh gambaran sejauhmana penerapan metode pembelajaran

numbered head together dapat menumbuhkan tanggung jawab siswa kelas XI

IIS 2 SMAN 24 Bandung. 2. Tujuan Khusus

Sedangkan secara khusus, penelitian ini dilakukan dengan tujuan :

a. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran dengan menggunakan metode

numbered head together dalam pembelajaran sejarah untuk menumbuhkan

tanggung jawab siswa di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung.

b. Memaparkan tahapan-tahapan pelaksanaan penerapan metode numbered head

together dalam pembelajaran sejarah untuk menumbuhkan rasa tanggung

jawab siswa di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung.

c. Mengidentifikasi efektivitas penerapan metode numbered head together untuk menumbuhkan tanggung jawab siswa kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung. d. Mendeskripsikan upaya guru sejarah dalam mengatasi kendala-kendala yang


(20)

7

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan menggunakan metode numbered head together dalam pembelajaran sejarah di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap perkembangan dunia pendidikan khususnya dalam penerapan metode pembelajaran numbered head together dalam rangka menumbuhkan tanggung jawab siswa kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung. Adapun manfaat yang ingin dicapai oleh peneliti dari hasil penelitian ini mencakup manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis, antara lain :

1. Secara Teoritis

Secara umum penelitian ini memberikan manfaat dalam dunia pendidikan dalam meningkatkan sumber daya manusia, kepribadian, dan kreatifitas melalui metode numbered head together serta dapat menumbuhkan tanggung jawab siswa. Secara teoritis, penelitian ini sesuai dengan teori humanistik. Teori humanistik ini melihat pada perkembangan individu peserta didik.

Menurut teori humanistik yang dikembangkan oleh para teoretikus humanistik, seperti Carl Rogers (1902-1987) dan Abraham Maslow (1908-1970) bahwa pada dasarnya siswa mempunyai potensi-potensi yang luar biasa yang sudah ada di dalam diri mereka seperti tanggung jawab. Hal ini dikarenakan manusia memiliki kecenderungan bawaan untuk melakukan

self-actualization- serta memiliki bakat-bakat yang mendasari perasaan dan

kebutuhan individual. Potensi-potensi yang dimiliki oleh siswa tersebut dapat dikembangkan dan dilatih. Dalam hal ini, potensi yang dimiliki oleh siswa tersebut dikembangkan dan dilatih oleh guru dalam proses pembelajaran di dalam kelas.

Berkaitan dengan teori di atas, secara umum penelitian ini pun memberikan manfaat dalam dunia pendidikan untuk menumbuhkan potensi yang ada dalam diri peserta didik, dengan menumbuhkan tanggung jawab


(21)

8

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

siswa melalui penerapan metode numbered head together yang dapat membuat pembelajaran sejarah di dalam kelas menjadi lebih menyenangkan bagi peserta didik dan membuat suasana kelas menjadi kondusif sehingga dapat membentuk karakter siswa yang lebih baik.

2. Secara praktis

Manfaat yang didapatkan dari penelitian ini secara praktis yang dapat diambil adalah untuk memberikan masukan kepada :

a. Peneliti

Peneliti dapat memperoleh pengalaman langsung bagaimana memilih metode yang tepat untuk membantu memecahkan permasalahan yang ditemukan oleh peneliti di dalam kelas pada proses pembelajaran dan mengembangkannya serta menerapkannya dalam pembelajaran di dalam kelas. Selain itu, peneliti dapat memperluas wawasan dan memperoleh pengalaman berpikir dalam memecahkan masalah persoalan khususnya mengenai metode numbered head together untuk menumbuhkan tanggung jawab siswa pada pembelajaran sejarah.

b. Bagi Sekolah

Manfaat bagi sekolah yaitu dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi sekolah dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan efektivitas dan efesiensi proses pembelajaran sejarah. Selain itu juga dapat memberikan gambaran bagaimana cara menumbuhkan tanggung jawab yang ada dalam diri siswa.

c. Bagi Guru

Guru memperoleh salah satu variasi metode numbered head together yang dapat dijadikan suatu alternatif mengajar oleh guru dalam proses pembelajaran sejarah serta dapat digunakan sebagai pertimbangan dan dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa untuk mendapatkan hasil yang memuaskan.


(22)

9

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Bagi Siswa

Siswa dapat memahami materi pembelajaran dengan inovasi baru yakni menggunakan metode numbered head together sehingga siswa merasa senang dan tidak jenuh ketika belajar khususnya pada mata pelajaran sejarah. Selain itu dengan menggunakan metode ini akan menumbuhkan tanggung jawab yang ada dalam diri siswa diantaranya siswa dapat bekerjasama dengan kelompoknya sesuai dengan instruksi guru, siswa dapat mengumpulkan tugas tepat waktu, siswa mau memberikan pendapat dan pemikirannya di depan kelas apabila mendapatkan kesempatan. Dengan demikian maka akan terbentuk karakter dalam diri siswa salah satunya tanggung jawab.

1.5 Struktur Organisasi

Struktur organisasi dalam penyusunan skripsi ini, adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini meliputi latar belakang penelitian, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan struktur organisasi.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

Memaparkan kajian yang diambil dari berbagai literatur, sebagai landasan dalam pelaksanaan penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Memaparkan tahapan-tahapan penelitian, dimulai dari persiapan, pelaksanaan, pengolahan data, dan laporan penelitian. Dalam bab ini terdiri dari lokasi dan subjek penelitian, desain penelitian, metode penelitian, instrumen penelitian, prosedur penelitian, teknik pengumpulan data, dan analisis data.


(23)

10

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Memaparkan hasil penelitian yang didasarkan pada data, fakta, dan informasi, yang dikolaborasikan dengan berbagai literatur yang menunjang.

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Memaparkan keputusan yang dihasilkan dari penelitian yang dilakukan peneliti sebagai jawaban atas pertanyaan yang diteliti.


(24)

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Subjek Penelitian 3.1.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian merupakan tempat peneliti guna melakukan penelitian untuk mendapatkan data yang dibutuhkan dari subjek penelitian dalam proses penelitian. Lokasi pada penelitian ini akan dilaksanakan di SMA Negeri 24 Bandung yang terletak di JL. A.H. Nasution No. 27 Ujungberung-Bandung. Sekolah ini terletak di pinggir jalan raya sehingga akses menuju sekolah sangat mudah. Walaupun terletak di pinggir jalan raya, sekolah tidak terlalu bising oleh kendaraan bermotor.

3.1.2 Subjek Penelitian

Pada peneltian ini, yang menjadi subjek penelitian adalah siswa kelas XI IIS 2. Subjek penelitian ini terdiri dari 42 siswa yang terdiri dari 27 siswa perempuan dan 15 siswa laki-laki. Karakteristik siswa di dalam kelas secara keseluruhan sangat heterogen dan setiap siswa yang satu dengan yang lainnya memiliki sifat yang berbeda. Alasan dipilihnya kelas tersebut dikarenakan dalam kelas ini, siswa memiliki tanggung jawab yang rendah khususnya dalam pelajaran sejarah.

3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Ebbut (Arifin, 2011) menjelaskan “bahwa penelitian tindakan kelas merupakan suatu studi percobaan yang sistematis untuk memperbaiki praktik pendidikan dengan melibatkan kelompok partisipan (guru) melalui tindakan pembelajaran dan refleksi mereka sebagai akibat dari tindakan tersebut”. Alasan peneliti memilih PTK dalam penelitian ini adalah pertama peneliti bisa terjun langsung ke lapangan sebagai observator maupun guru secara langsung melakukan penelitian. Hal ini membuat peneliti bisa merasakan dan melihat langsung kendala-kendala yang ditemukan peneliti di dalam kelas terutama kendala-kendala apa yang dihadapi dalam menerapkan metode numbered head together untuk menumbuhkan tanggung jawab siswa dalam pembelajaran sejarah di dalam kelas. Selain itu, peneliti dapat


(25)

35

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mencari solusi yang tepat untuk menghadapi kendala tersebut dan memperbaikinya. Kedua, dalam melakukan penelitian, peneliti tidak hanya sendiri. Peneliti bisa melakukan diskusi dan konsultasi dengan teman diskusinya dalam setiap siklus. Hal ini dapat dilakukan karena adanya kolabolator dalam PTK. Dalam hal ini, peneliti melakukan kolabolator dengan guru mitra dan rekan peneliti yang dijadikan sebagai observer di dalam penelitian. Peneliti melakukan kolaborasi dengan guru mitra dalam melakukan diskusi sebelum pelaksanaan pembelajaran, sebagai observer, dan sebagai teman diskusi peneliti dalam melakukan refleksi setelah peneliti melakukan penelitian di dalam kelas. Ketiga PTK memiliki karakteristik yaitu adanya beberapa siklus dalam penelitian. Hal ini membuat peneliti bisa dengan baik melakukan tindakan sesuai setiap siklusnya yang telah direncanakan dan diterapkan oleh peneliti sebelumnya.

Penelitian tindakan kelas ini adalah untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung dan tujuan utama penelitian tindakan kelas ini adalah untuk menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa dalam pembelajaran sejarah melalui metode numbered head together di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung.

3.3 Desain Penelitian

Desain tindakan kelas yang digunakan pada penelitian ini yaitu diawali dengan perencanaan tindakan. Adapun desain yang digunakan yaitu desain penelitian tindakan kelas Kemmis dan Mc. Taggart. Desain ini dipilih karena desain ini sesuai dengan penelitian yang akan diambil yaitu bagaimana menumbuhkan rasa tanggung jawab siswa dalam pembelajaran sejarah dengan menggunakan metode Numbered

Head Together. Berdasarkan alur tahapan desain yang dikembangkan oleh Kemmis

dan Mc. Taggart, maka alasan peneliti menggunakan desain Kemmis dan Mc. Taggart dalam penelitian tindakan kelas ini adalah desain Kemmis dan Mc. Taggart ini diawali dari rencana (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), refleksi (reflecting), dan perencanaan kembali yang merupakan dasar untuk ancang-ancang pemecahan permasalahan serta dengan menggunakan desain ini diharapkan


(26)

36

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dapat membantu dan mempermudah peneliti dalam melaksanakan penelitian. Adapun gambar desain tersebut adalah sebagai berikut

Gambar 3.1

GAMBAR MODEL KEMMIS DAN MC. TAGGART

Desain PTK Kemmis dan Mc. Taggart (Wiriaatmadja, 2006, hlm. 66)

Pada desain ini dalam satu siklus terdapat empat tahapan yang diawali dari rencana (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Berikut penjelasan setiap tahap dalam desain penelitian ini :

a. Rencana (planning)

Pada tahapan ini, peneliti melakukan observasi awal di dalam kelas dan wawancara langsung dengan guru sejarah yang bersangkutan. Setelah melakukan


(27)

37

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

observasi di dalam kelas, peneliti dapat melihat dan mengetahui masalah yang ada di dalam kelas dan mencari solusi yang tepat untuk memecahkan masalah tersebut. Setelah melakukan wawancara dan observasi, peneliti melakukan tahap perencanaan sebelum melakukan penelitian di dalam kelas. Tahap ini dilakukan agar pada saat peneliti melakukan penelitian tindakan kelas akan berjalan dengan baik sehingga tujuan yang diharapkan oleh peneliti dalam melakukan penelitian akan tercapai dengan baik pula. Adapun hal-hal yang dilakukan oleh peneliti beserta mitra adalah sebagai berikut :

- Peneliti mendatangi sekolah yang akan menjadi objek penelitian. Peneliti menemui wakasek kurikulum untuk meminta izin melakukan penelitian di sekolah yang bersangkutan dengan objek penelitian satu kelas.

- Peneliti meminta salah satu guru sejarah di sekolah tersebut untuk menjadi mitra dalam melakukan penelitian. Menyepakati kelas yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas berdasarkan hasil observasi.

- Peneliti berdiskusi dan konsultasi dengan dosen pembimbing mengenai hal-hal yang harus dipersiapkan untuk kepentingan penelitian seperti rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), instrumen penelitian, dan lain-lain.

- Setelah semua kelengkapan disetujui oleh dosen pembimbing, peneliti meminta izin untuk melakukan tindakan dan peneliti meminta izin untuk memulai melaksanakan tindakan.

b. Tindakan (acting)

Pada tahapan inilah rencana pelaksanaan tindakan dilaksanakan sesuai dengan rancangan yang sudah dibuat sebelumnya. Tahapan tindakan ini dilakukan oleh peneliti sebagai guru sejarah dengan menerapkan metode numbered head

together dalam pembelajaran di dalam kelas. Proses pembelajaran dilaksanakan

sesuai jadwal pelajaran sejarah kelas XI IIS 2 di SMAN 24 Bandung. Tindakan pertama yang dilakukan disesuaikan dengan rencana yang telah dibuat sebelumnnya yaitu diskusi dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Tentunya


(28)

38

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pelaksanaan tindakan ini berdasarkan rancangan yang sudah disepakati oleh guru mitra dan peneliti.

c. Pengamatan (observing)

Hasil dari pelaksanaan tindakan yaitu diskusi per-kelompok akan di observasi dan menjadi bahan negosiasi serta diskusi peneliti dengan kolaborator atau dosen pembimbing. Observasi dilakukan untuk melihat aktivitas siswa selama proses pembelajaran di dalam kelas selama pelaksanaan tindakan dan observasi ini dilakukan berdasarkan alat pengumpul data yang dipakai dalam peneliti tindakan kelas ini. Hasil observasi ini akan menjadi bahan refleksi peneliti untuk melakukan tindakan selanjutnya.

d. Refleksi (reflecting)

Setalah melakukan tindakan dan pengamatan tahapan selanjutnya adalah refleksi. Pada tahapan ini peneliti melakukan evaluasi bersama observer terhadap tindakan yang telah dilakukan pada siklus 1. Hal ini dimaksudkan agar peneliti dapat mempertimbangkan perencanaan yang akan dilakukan di siklus selanjutnya. Jika pada siklus 1 hal-hal yang diharapkan belum tercapai maka dilakukan perbaikan pada pelaksanaan siklus selanjutnya.

3.4 Definisi Operasional

3.4.1 Pengertian tanggung jawab

Menurut Kemendiknas (2010), “tanggung jawab adalah sikap perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam-sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa”. Sementara menurut Lickona (2013, hlm. 106) tanggung jawab adalah

sisi aktif dari moral. Tanggung jawab termasuk menjaga diri sendiri dan orang lain, memenuhi kewajiban, berkontribusi terhadap masyarakat kita, meringankan beban, dan membangun sebuah dunia yang lebih baik.

Menurut Mu’in (2011, hlm. 212) tanggung jawab juga mempuyai beberapa istilah, di antaranya yaitu “tugas (duty), artinya apa yang telah diberikan pada kita sebagai tugas kita harus segera kita laksanakan”.


(29)

39

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dengan demikian, tanggung jawab adalah sikap perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya sesuai dengan apa yang telah diberikan kepada kita untuk memberikan keteladanan dari apa yang sudah dikerjakan dan mengetahui bagaimana bersikap baik terhadap diri sendiri, orang lain, dan masyarakat untuk membangun dunia yang lebih baik.

Seorang siswa dapat dikatakan betanggung jawab apabila memiliki indikator tanggung jawab seperti berikut :

a. Melaksanakan tugas sesuai dengan arahan yang telah diinstruksikan oleh guru; b. Mengerjakan tugas dengan baik dan benar;

c. Disiplin mengerjakan tugas-tugas baik tugas di kelas maupun tugas rumah (PR); d. Konsekuensi terhadap setiap perbuatan di dalam kelas.

3.4.2 Metode numbered head together

Spencer Kagan adalah tokoh yang mengembangkan metode numbered head

together. Metode ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk membagikan

ide-ide dan pertimbangkan jawaban yang paling tepat. “Pada umumnya NHT digunakan

untuk melibatkan siswa dalam penguatan pemahaman pengajaran atau mengecek

pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran” (Zubaedi, 2012, hlm. 227).

Langkah-langkah yang dapat ditempuh dengan menggunakan metode pembelajaran ini adalah sebagai berikut (Suhana, 2012, hlm. 42):

a. Peserta didik dibagi dalam kelompok, setiap peserta didik dalam setiap kelompok mendapat nomor

b. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya

c. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan setiap anggota kelompok dapat mengerjakannya atau mengetahui jawabannya.

d. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja sama mereka


(30)

40

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

f. Kesimpulan

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan peneliti untuk memperoleh dan mengumpulkan data di lapangan. Instrumen penelitian ini adalah alat yang penting dalam proses pengumpulan data. Dalam penelitian ini data yang dibutuhkan oleh peneliti yaitu rasa ingin tahu siswa yaitu mencakup bertanya dan membaca. Untuk mengumpulkan semua data yang ada di lapangan diperlukan pedoman observasi, catatan lapangan, dan angket.

3.5.1 Lembar observasi

Observasi menurut Sanjaya (2009, hlm. 86) adalah “teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti”. Pedoman observasi ini digunakan untuk melihat Dalam lembar observasi ini tercantum beberapa indikator yang berkaitan dengan rasa tanggung jawab siswa. Indikator yang terdapat dalam lembar observasi yang berkaitan dengan penilaian siswa yang berhubungan dengan rasa tanggung jawab siswa dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel 3.1

Indikator dan Sub Indikator Tanggung Jawab

No. Nilai Indikator Sub Indikator

1. Tanggung jawab

a. Melaksanakan tugas sesuai dengan arahan

yang telah

diinstruksikan oleh guru

- Dapat bekerjasama dengan kelompoknya sesuai dengan instruksi guru.

- Merespon dengan

perkataan rencana guru

untuk penugasan

pelaksanaan metode NHT


(31)

41

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan baik dan benar dengan soal yang

diberikan oleh guru - Berupaya

mendengarkan dengan baik penjelasan guru mengenai materi yang disampaikan dan tugas yang diberikan.

c. Disiplin terhadap mengerjakan tugas-tugas baik tugas-tugas di kelas maupun tugas rumah (PR).

- Ketepatan waktu

dalam mengumpulkan tugas

d. Konsekuensi terhadap setiap perbuatan.

- Aktif dalam

mengerjakan tugas

kelompok bersama

anggota-anggota kelompok

- Aktif dalam menjawab pertanyaan kelompok lain

- Merespon dengan

perkataan (bertanya, memberikan masukan

serta kritikan)

mengenai materi yang

dijelaskan oleh

kelompok lain.


(32)

42

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

materi yang dikuasai kepada kelompok lain

di depan kelas

(Performance).

Indikator di atas membantu peneliti dalam proses penelitian terutama memudahkan peneliti dalam proses pengumpulan data. Indikator ini dapat membantu menganalisis dan merefleksi semua tindakan yang akan dilakukan peneliti dalam prose penelitian.

3.5.2 Catatan lapangan

Catatan lapangan (field notes) dalam penelitian adalah bukti otentik berupa catatan pokok, atau catatan terurai tentang proses apa yang terjadi di lapangan, sesuai dengan fokus penelitian, ditulis secara deskriptif dan reflektif tanpa adanya manipulasi dan apa adanya sesuai dengan apa yang terlihat di lapangan. Berbagai hasil pengamatan tentang aspek pembelajaran di kelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, interaksi guru dengan siswa, interaksi siswa dengan siswa dan beberapa aspek lainnya dapat dicatat sebagai catatan lapangan dan akan digunakan sebagai sumber data PTK. Pada umumnya catatan lapangan dibuat dengan tulisan tangan peneliti sehingga terkadang orang lain akan mengalami kesulitan untuk membacanya. Hal ini dikarenakan catatan yang dibuat oleh peneliti penuh dengan singkatan-singkatan atau simbol-simbol dan kode-kode tergantung peneliti yang hanya dimengerti oleh peneliti sendiri. Sehingga catatan tersebut harus segera disajikan dalam bentuk deskriptif.

3.5.3 Pedoman Wawancara

Pedoman wawancara digunakan untuk mendapatkan dan mengetahui lebih lanjut mengenai data-data yang sudah diperoleh melalui pengumpulan data lembar observasi, catatan lapangan, dan angket. Wawancara ini dilakukan untuk mengetahui


(33)

43

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendapat atau pandangan siswa dan guru mitra mengenai proses pembelajaran yang selama ini dilakukan di dalam kelas sebelum adanya penelitian dan proses tindakan yang dilakukan oleh peneliti.

Hal ini dilakukan agar peneliti mengetahui bagaimana proses pembelajaran yang dilakukan di dalam kelas sebelumnya yang akan dijadikan bahan untuk melakukan perencanaan pembelajaran dalam melakukan penelitian. Setelah itu wawancara juga digunakan ketika observasi selesai guna untuk melihat ketercapaian dari penggunaan metode numbered head together dan ketercapaian dalam menumbuhkan tanggung jawab siswa dalam pembelajaran sejarah.

3.6 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dalam penelitian ini bertujuan untuk menemukan data-data, keterangan, atau informasi yang relevan. Untuk mendapatkan data seperti yang dimaksudkan, pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Observasi

Teknik observasi merupakan teknik penelitian yang menuntut peneliti untuk mengamati segala peristiwa yang terjadi di lapangan baik secara langsung maupun tidak langsung. Peneliti menggunakan teknik observasi dalam penelitiannya untuk menggambarkan secara jelas perilaku atau kejadian yang berada di lapangan dan dapat menjawab pertanyaan yang belum diketahui oleh peneliti sebelumnya. Observasi ini dilakukan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dalam pembelajaran dan penerapan metode numbered head

together untuk menumbuhkan tanggung jawab siswa dalam pembelajaran

sejarah. Teknik observasi yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian ini adalah observasi tertutup dan terbuka.

2. Catatan lapangan

Catatan lapangan merupakan catatan tertulis berisi tentang segala peristiwa yang terjadi sehubungan dengan tindakan yang dilakukan oleh guru mengenai apa yang dilihat, didengar, dan dipikirkan dalam rangka mengumpulkan data.


(34)

44

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian dengan mengajukan pertanyaan menggunakan lisan baik secara tatp muka maupun menggunakan media tertentu. Wawancara ini dilakukan untuk mendapatkan data tentang permasalahan yang dihadapi di dalam pada proses pembelajaran, tingkat keberhasilan penggunaan metode numbered

head together, dan juga ketercapaian dalam menumbuhkan tanggung jawab

siswa dalam pembelajaran sejarah.

4. Studi Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengumpulan data dari informasi-informasi yang berada di lapangan baik berupa dokumen tertulis maupun dokumen langsung dari responden yang bersangkutan. Adapun pengertian studi dokumentasi menurut Arifin. Z (2012, hlm. 244) adalah

teknik untuk mempelajari atau menganalisis bahan-bahan tertulis kantor atau sekolah, seperti silabus, RPP, catatan pribadi peserta didik, buku raport, kisi-kisi daftar nilai, lembar soal, lembar jawaban, dan lain-lain. Selain itu, dokumen mengenai kondisi lingkungan sekolah, data guru, dan peserta didik, dan organisasi sekolah.

Selain menggunakan kamera dalam melakukan penelitian yang digunakan untuk merekam dan mengabadikan suasana yang terjadi di dalam kelas, dokumen-dokumen lainnya yang dibutuhkan dalam proses pembelajaran di dalam kelas juga digunakan peneliti untuk menunjang kelengkapan data yang dibutuhkan .

3.7 Analisis Data 3.7.1 Pengolahan data

Peneliti pengumpulkan data yang telah diperoleh dari penelitian instrumen yang digunakan. Dan langkah-langkah pengolahan data akan dilakukan sebagai berikut:


(35)

45

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Data Kuantitatif

Pengolahan data untuk mengukur tanggung jawab siswa dalam pembelajaran sejarah. Data yang akan dipeoleh dari lembar penilaian observasi dan performanace untuk menumbuhkan tanggung jawab siswa dalam pembelajaran sejarah, diolah secara kuantitatif melalui penskoran. Rumus dalam mengolah data hasil dari penskoran pembuatan produk dan presentasi secara keseluruhan adalah :

a. Presentase hasil observasi = Jumlah skor total subjek x 100 %

Jumlah skor maksimal

b. Presentase penampilan siswa = Jumlah skor total subjek x 100 %

Jumlah skor maksimal

2. Data Kualitatif

Pengolahan data secara kualitatif dilakukan dengan cara sebagai berikut :

- Data-data yang terkumpul diberikan kode-kode tertentu menurut jenis dan sumbernya.

- Peneliti melakukan interpretasi pada keseluruhan data yang telah terkumpul. Hal ini dilakukan untuk mempermudah memberi penjelasan terhadap temuan penelitian.

- Data diolah sesuai dengan jenis datanya. Pengolahan data yang didapat dari lembar observasi dan catatan lapangan akan diolah dengan melihat perubahan yang terjadi pada setiap siswa dan membandingkan situasi dan kondisi sebelum dan sesudah dlakukannya tindakan penelitian di dalam kelas.

3.7.2 Validasi Data a. Triangulasi

Menurut Sanjaya (2009, hlm. 112) bahwa,

teknik triangulasi yaitu suatu cara untuk mendapatkan informasi yang akurat dengan menggunakan berbagai metode agar informasi tersebut dapat dipercaya kebenarannya sehingga peneliti tidak salah dalam mengambil keputusan.


(36)

46

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Selain itu, Sanjaya (2009, hlm. 112) mengatakan bahwa terdapat berbagai macam cara menggunakan triangulasi, yaitu :

a. Dengan menggunakan waktu yang cukup dalam proses penelitian.

b. Dengan membandingkan teori-teori yang relevan dengan dengan masalah penelitian. Dalam hal ini peneliti melakukan perbandingan antarteori. c. Dengan cara mencari data dari berbagai suasana, waktu, dan tempat

sehingga peneliti dapat melakukan pengecekan atau dapat membandingkan dengan data yang diperoleh.

d. Dengan cara mengamati objek yang sama dalam berbagai situasi. Dalam hal ini peneliti perlu mengembangkan berbagai instrumen untuk mendapatkan informasi yang sama.

e. Mencari data dari berbagai macam sumber.

f. Menggunakan berbagai macam metode dan teknik analisis data.

Dalam proses ini peneliti melakukan pengecekan data atau informasi yang diperoleh dari lapangan yang bersumber dari siswa dan guru. Data yang diperoleh dari observasi, catatan lapangan, quesioner, dan wawancara.

b. Member Check

Dilakukan dengan cara melakukan konfirmasi dengan sumber data. Dan data hasil dilakukannya tindakan akan dikonfirmasi pula kepada kolaborator. Cara ini dipilih karena siswa sebagai sumber data dan kolabolator lebih terbuka terhadap kesalahan dan kekurangan yang dilakukan peneliti.

c. Auditrail

Memeriksa kesalahan dalam metode atau prosedur yang digunakan peneliti dalam melakukan setiap tindakan dan di dalam mengambil kesimpulan. Hal ini dilakukan sebagai bahan refleksi peneliti dalam melakukan tindakan selanjutnya, sehingga kesalahan-kesalahan yang terjadi pada tindakan sebelumnya tidak terulang kembali dan dapat diperbaiki dalam tindakan selanjutnya.

d. Expert Opinion

Meminta nasehat dan diskusi dengan pakar atau ahli. Pada penelitian tindakan kelas ini peneliti memilih dosen pembimbing penelitian ini untuk menilai valid atau tidaknya penelitian yang dilakukan serta data-data yang didapatkan.


(37)

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Pada bab ini peneliti akan menuliskan kesimpulan akhir dari penelitian yang telah selesai dilakukan dan juga menuliskan rekomendasi yang ditujukan kepada berbagai pihak berdasarkan hasil yang telah dicapai. Adapun kesimpulan dan rekomendasi yang dimaksud adalah sebagai berikut :

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pengamatan yang telah dilakukan di kelas XI IIS 2, kondisi awal pembelajaran sejarah sebelum digunakannya metode numbered head together menunjukkan tanggung jawab siswa cenderung rendah. Hal ini terlihat dari banyaknya siswa yang tidak memperhatikan penjelasan materi yang sedang dipaparkan oleh guru di dalam kelas. Siswa cenderung mengobrol dan menggunakan

handphone ketika guru sedang menjelaskan materi di depan kelas. Siswa juga tidak

taat dalam melaksanakan tugas yang guru berikan. Ketika guru menginstruksikan kepada siswa untuk mengerjakan tugas secara berkelompok, hanya satu atau dua orang saja yang benar-benar mengerjakan tugas kelompok tersebut sementara angota kelompok lainnya hanya melihat dan tidak memperdulikan teman mereka yang sibuk mengerjakan tugas. Selain itu, banyak siswa yang tidak melaksanakan tugas sesuai dengan arahan yang telah diinstruksikan oleh guru. Ketika guru memberikan arahan untuk mengeluarkan alat yang guru perintahkan pada minggu sebelumnya, ternyata hanya bebarapa siswa yang membawa alat tersebut sementara sebagian besar siswa di dalam kelas tidak membawa alat yang diinstruksikan oleh guru. Berdasarkan hasil temuan, analisis, dan pembahasan penelitian tindakan kelas mengenai penggunakan metode numbered head together dalam pembelajaran sejarah untuk menumbuhkan tanggung jawab siswa di kelas XI IIS 2 SMAN 24 Bandung, maka secara garis besar dapat diambil beberapa kesimpulan, diantaranya sebagai berikut:

Pertama, sebelum metode numbered head together diterapkan, peneliti, dosen pembimbing, dan guru mitra melakukan perencanaan untuk mempersiapkan segala


(38)

157

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sesuatu yang dibutuhkan pada saat penelitian. Perencanaan ini diawali dengan melakukan observasi yang dilakukan sebelum penelitian untuk menemukan masalah yang terjadi di lapangan. Permasalahan yang terjadi setelah dilakukan observasi ialah rendahnya tanggung jawab siswa dalam pembelajaran sejarah. Siswa cenderung tidak mengikuti instruksi yang diberikan guru pada saat pembelajaran di dalam kelas sedang berlangsung. Selain itu, ketika pembelajaran sedang berlangsung banyak diantara siswa yang tidak mengikuti pembelajaran di dalam kelas dengan baik hal ini ditandai dengan masih banyaknya siswa yang mengobrol di dalam kelas ketika guru sedang menjelaskan materi, bermain handphone bahkan ada yang tertidur pada saat proses pembelajaran di dalam kelas sedang berlangsung. Dari hasil observasi yang telah dilakukan, peneliti dapat melihat bahwa dengan kecenderungan siswa yang tidak mengikuti arahan yang telah diinstruksikan oleh guru di dalam kelas pada saat pembelajaran sedang berangsung, maka dapat dilihat bahwa tanggung jawab siswa terlihat rendah. Setelah melihat kenyataan yang terjadi di lapangan, perlu adanya solusi untuk menumbuhkan tanggung jawab siswa. Oleh karena itu, peneliti mempersiapkan metode yang dapat menumbuhkan tanggung jawab siswa dalam proses pembelajaran, yaitu dengan menerapkan metoe numbered head together. Penerapan metode numbered head together dapat dijadikan salah satu solusi untuk menumbuhkan tanggung jawab siswa saat mengikuti proses pembelajaran sejarah. Karena dalam setiap tahapan metode numbered head together menuntut siswa untuk mengikuti arahan yang diinstruksikan oleh guru. Setelah itu, peneliti mempersiapkan dari mengembangkan materi, menyusun Lembar Kerja Siswa (LKS), serta menyiapkan media, dan instrumen penelitian.

Kedua, pelaksanaan penerapan metode numbered head together untuk

menumbuhkan tanggung jawab siswa dalam pembelajaran sejarah ini secara keseluruhan berjalan dengan cukup baik. Pada pelaksanaannya, guru menyesuaikan dengan kondisi kelas serta kebiasaan siswa dalam pembelajaran. Pada saat metode

numbered head together digunakan awalnya hanya sebagian siswa yang terlihat

antusian dan sebagian siswa lainnya terlihat tidak terlalu antusias dalam mengikuti pembelajaran di dalam kelas, sehingga pada tindakan I tidak terjadi perubahan dan


(39)

158

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tidak adanya perubahan yang berarti dalam diri siswa. Hal ini dikarenakan siswa belum terbiasa belajar dengan menggunakan metode numbered head together ini. Setelah dilakukan menggunakan metode numbered head together untuk kedua kali dan seterusnya siswa sudah terbiasa dengan penggunaan metode numbered head

together serta adanya perubahan dalam diri siswa yaitu adanya peningkatan tanggung

jawab siswa. Hal ini ditandai dengan siswa mulai mengikuti aturan sesuai dengan aturan yang dibuat oleh guru dalam menggunakan metode numbered head together. Aturan-aturan ini diantaranya siswa harus menggunakan nomor di kepala, siswa harus mengerjakan tugas secara berkelompoknya, siswa harus mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang telah disepakati, nomor yang terpilih oleh guru harus menjelaskan hasil diskusi kelompoknya di depan kelas, dan siswa harus memberikan pendapat, sanggahan, atau pertanyaan kepada kelompok yang tampil. Selain itu, siswa terlihat semakin antusias dalam mengikuti proses pembelajaran di kelas, sehingga suasana kelas menjadi hidup dan kondusif.

Ketiga, penggunaan metode numbered head together dalam pembelajaran

sejarah dapat membuat tanggung jawab siswa mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukan dari sikap positif siswa yang terus berusaha untuk memahami dan lebih aktif dalam mengikuti setiap proses pembelajaran dengan menggunakan metode

numbered head together. Sikap positif yang ditunjukkan oleh siswa terhadap

penggunaan metode numbered head together sejalan dengan adanya peningkatan tanggung jawab siswa dalam pembelajaran. Peningkatan ini menunjukkan adanya perubahan sikap siswa yang awalnya memiliki tanggung jawab yang rendah menjadi memiliki tanggung jawab yang berada dalam kategori baik. Hal ini disebabkan karena adanya keinginan siswa untuk terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran di dalam kelas, adanya keinginan untuk berkerjasama dalam mengerjakan tugas, adanya keinginan siswa untuk mengumpulkan tugas tepat waktu dan juga sikap saling menghargai antar siswa maupun antar kelompok sehingga terciptanya suasana belajar yang kondusif dan menyenangkan.

Keempat, pada penerapan metode numbered head together untuk


(40)

159

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dari kendala-kendala yang ditemukan di dalam kelas yang menghambat proses kelancaran penelitian. Berikut kendala-kendala yang peneliti hadapi yaitu: siswa kurang bisa berkerjasama dengan baik ketika pelaksanaan diskusi di dalam kelas sehingga terkesan kerja individu bukan kerja kelompok dan ketika proses diskusi menjadi satu arah karena kurang adanya interaksi di dalam kelompok. Ketika diskusi dengan berlangsung masih banyak anggota kelompok yang lebih memilih bermain

handphone dibandingkan mengerjakan tugas bersama-sama. Hal ini dikarenakan

guru kurang tegas dalam menyikapi sikap siswa yang tidak fokus dalam menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan oleh guru.

Dalam proses tanya jawab, hanya beberapa orang siswa saja yang memberikan pertanyaan dan memberikan masukan, sementara sebagian besar siswa sibuk dengan dunianya sendiri dan melakukan aktivitas diluar dari jalannya diskusi seperti bermain game. Ketika diskusi sedang berlangsung ada kelompok yang asyik mengobrol dengan teman sekelompoknya di luar dari topik yang sedang di bahas, sehingga membuat kelompok yang berada di dekatnya merasa terganggu dan merasa tidak nyaman. Selain itu, ada siswa yang mengerjakan tugas lain selain tugas yang diberikan oleh guru sejarah. Ketika melakukan presentasi, siswa yang tampil di depan kelas terlihat kurang menguasai materi. Hal ini dipelihatkan dengan siswa yang memaparkan hasil diskusinya di depan kelas masih harus membuka sumber lain yaitu sumber dari internet selain dari hasil diskusi kelompok. Kendala selanjutnya yang ditemui oleh peneliti ketika melakukan tindakan yaitu media pembelajaran yang akan dipakai mendadak tidak bisa dipakai karena aliran listrik yang dibutuhkan tidak ada (mati lampu). Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, peneliti selalu mendiskusikannya dengan kolaborator, guru mitra, dan observer.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dalam menerapkan metode numbered head together sebagai upaya dalam menumbuhkan tanggung jawab siswa dalam pembelajaran sejarah di kelas XI IIS 2 SMA Negeri 24 Bandung,


(41)

160

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peneliti menyarankan beberapa hal berdasarkan dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut:

Bagi pihak sekolah diharapkan untuk mementingkan tumbuhnya tanggung jawab siswa sebagai sikap yang harus dimiliki oleh setiap individu. Upaya penumbuhan tanggung jawab dalam diri siswa ini salah satunya dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran yang menarik dan tidak monoton serta pembiasaan pembelajaran di dalam kelas dapat menumbuhkan tanggung jawab siswa khususnya dalam pembelajaran sejarah dengan membiasakan kepada siswa mengumpulkan tugas tepat waktu, selalu mengikuti arahan yang diinstruksikan oleh guru, mengunakan tugas yang menarik minta siswa untuk belajar yang akan menyebabkan siswa mengerjakan tugas dengan baik dan benar.

Bagi guru, peneliti mengharapkan agar guru dapat merancang suatu pembelajaran yang dapat menunjang siswa dalam menumbuhkan tanggung jawab siswa dalam pembelajaran sejarah, salah satunya dengan merancang metode pembelajaran yang bervariatif dan tidak monoton yang akan membuat siswa merasa tidak bosan dan mengikuti pembelajaran dengan baik serta menarik bagi siswa.

Bagi siswa, peneliti mengharapkan agar siswa dapat memahami materi pembelajaran sejarah dengan inovasi baru yakni dengan menggunakan metode

numbered head together sehingga siswa tidak merasa bosan dan memiliki semangat

baru dalam belajar. Selain itu, dengan menggunakan metode numbered head together akan menumbuhkan tanggung jawab yang ada dalam diri siswa diantaranya dengan menunjukan mengumpulkan tugas tepat waktu sesuai dengan kesepakatan, mengerjakan tugas dengan baik dan benar, mengikuti arahan yang diinstruksikan oleh guru di dalam kelas, dan konsekuensi terhadap setiap perbuatan yang dilakukannya.

Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan memperoleh pengalaman langsung bagaimana memilih metode yang tepat untuk membantu permasalahan yang terdapat dalam pembelajaran sejarah dengan berkolaborasi dengan dosen dan guru mitra. Serta mengembangkan dan menerapkan metode tersebut dalam pembelajaran di dalam


(42)

161

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelas, sehingga kelak ketika peneliti terjun ke lapangan mempunyai wawasan dan pengalaman serta memiliki kemampuan yang cukup untuk mengembangkan kegiatan proses pembelajaran di dalam kelas yang tidak monoton dan membosankan. Selain itu, penelitian ini diharapakan mampu memberikan motivasi agar peneliti dapat lebih baik lagi.

Demikian kesimpulan dan rekomendasi yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti. Peneliti berharap hal tersebut dapat memberikan manfaat kepada semua pihak dalam menumbuhkan tanggung jawab siswa dalam pembelajaran sejarah dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.


(1)

159

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dari kendala-kendala yang ditemukan di dalam kelas yang menghambat proses kelancaran penelitian. Berikut kendala-kendala yang peneliti hadapi yaitu: siswa kurang bisa berkerjasama dengan baik ketika pelaksanaan diskusi di dalam kelas sehingga terkesan kerja individu bukan kerja kelompok dan ketika proses diskusi menjadi satu arah karena kurang adanya interaksi di dalam kelompok. Ketika diskusi dengan berlangsung masih banyak anggota kelompok yang lebih memilih bermain

handphone dibandingkan mengerjakan tugas bersama-sama. Hal ini dikarenakan

guru kurang tegas dalam menyikapi sikap siswa yang tidak fokus dalam menyelesaikan tugas kelompok yang diberikan oleh guru.

Dalam proses tanya jawab, hanya beberapa orang siswa saja yang memberikan pertanyaan dan memberikan masukan, sementara sebagian besar siswa sibuk dengan dunianya sendiri dan melakukan aktivitas diluar dari jalannya diskusi seperti bermain game. Ketika diskusi sedang berlangsung ada kelompok yang asyik mengobrol dengan teman sekelompoknya di luar dari topik yang sedang di bahas, sehingga membuat kelompok yang berada di dekatnya merasa terganggu dan merasa tidak nyaman. Selain itu, ada siswa yang mengerjakan tugas lain selain tugas yang diberikan oleh guru sejarah. Ketika melakukan presentasi, siswa yang tampil di depan kelas terlihat kurang menguasai materi. Hal ini dipelihatkan dengan siswa yang memaparkan hasil diskusinya di depan kelas masih harus membuka sumber lain yaitu sumber dari internet selain dari hasil diskusi kelompok. Kendala selanjutnya yang ditemui oleh peneliti ketika melakukan tindakan yaitu media pembelajaran yang akan dipakai mendadak tidak bisa dipakai karena aliran listrik yang dibutuhkan tidak ada (mati lampu). Untuk mengatasi kendala-kendala tersebut, peneliti selalu mendiskusikannya dengan kolaborator, guru mitra, dan observer.

5.2 Rekomendasi

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti dalam menerapkan metode numbered head together sebagai upaya dalam menumbuhkan tanggung jawab siswa dalam pembelajaran sejarah di kelas XI IIS 2 SMA Negeri 24 Bandung,


(2)

160

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peneliti menyarankan beberapa hal berdasarkan dengan penelitian ini yaitu sebagai berikut:

Bagi pihak sekolah diharapkan untuk mementingkan tumbuhnya tanggung jawab siswa sebagai sikap yang harus dimiliki oleh setiap individu. Upaya penumbuhan tanggung jawab dalam diri siswa ini salah satunya dilakukan dengan menggunakan metode pembelajaran yang menarik dan tidak monoton serta pembiasaan pembelajaran di dalam kelas dapat menumbuhkan tanggung jawab siswa khususnya dalam pembelajaran sejarah dengan membiasakan kepada siswa mengumpulkan tugas tepat waktu, selalu mengikuti arahan yang diinstruksikan oleh guru, mengunakan tugas yang menarik minta siswa untuk belajar yang akan menyebabkan siswa mengerjakan tugas dengan baik dan benar.

Bagi guru, peneliti mengharapkan agar guru dapat merancang suatu pembelajaran yang dapat menunjang siswa dalam menumbuhkan tanggung jawab siswa dalam pembelajaran sejarah, salah satunya dengan merancang metode pembelajaran yang bervariatif dan tidak monoton yang akan membuat siswa merasa tidak bosan dan mengikuti pembelajaran dengan baik serta menarik bagi siswa.

Bagi siswa, peneliti mengharapkan agar siswa dapat memahami materi pembelajaran sejarah dengan inovasi baru yakni dengan menggunakan metode

numbered head together sehingga siswa tidak merasa bosan dan memiliki semangat

baru dalam belajar. Selain itu, dengan menggunakan metode numbered head together akan menumbuhkan tanggung jawab yang ada dalam diri siswa diantaranya dengan menunjukan mengumpulkan tugas tepat waktu sesuai dengan kesepakatan, mengerjakan tugas dengan baik dan benar, mengikuti arahan yang diinstruksikan oleh guru di dalam kelas, dan konsekuensi terhadap setiap perbuatan yang dilakukannya.

Bagi peneliti, penelitian ini diharapkan memperoleh pengalaman langsung bagaimana memilih metode yang tepat untuk membantu permasalahan yang terdapat dalam pembelajaran sejarah dengan berkolaborasi dengan dosen dan guru mitra. Serta mengembangkan dan menerapkan metode tersebut dalam pembelajaran di dalam


(3)

161

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelas, sehingga kelak ketika peneliti terjun ke lapangan mempunyai wawasan dan pengalaman serta memiliki kemampuan yang cukup untuk mengembangkan kegiatan proses pembelajaran di dalam kelas yang tidak monoton dan membosankan. Selain itu, penelitian ini diharapakan mampu memberikan motivasi agar peneliti dapat lebih baik lagi.

Demikian kesimpulan dan rekomendasi yang dapat peneliti sampaikan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan peneliti. Peneliti berharap hal tersebut dapat memberikan manfaat kepada semua pihak dalam menumbuhkan tanggung jawab siswa dalam pembelajaran sejarah dan meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.


(4)

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Daftar Pustaka

Adiwiyato, A. (2001). Melatih Anak Bertanggung Jawab. Jakarta : Mitra Utama

Arifin, Z. (2011). Evaluasi Pembelajaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Barnawi dan Arifin. (2012). Strategi dan Kebijakan Pembelajaran Pendidikan

Karakter. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Group.

Desmita. (2009). Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Fitri, A.Z. (2012). Pendidikan Karakter Berbasis Nilai & Etika Di Sekolah. Jogjakarta : Ar-Ruzz Media

Hatiyanto & Samani, M. (2012). Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Huda, M. (2011). Cooperative Learning : Metode, Teknik Struktur dan

Penerapan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Huda, M. (2014). Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jahuar. (2011). Implementasi Paikem dari Behavioristik Sampai Kontruktivistik. Jakarta : Prestasi Pustakarya

Kemendikbud. (2013). Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013:

SMA/ MA dan SMk/ MAK Sejarah Indonesia. Jakarta: Badan

Pengembangan SDM P dan K Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan. Kemendiknas. (2010). Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter

Bangsa. Jakarta : Kemendiknas.

Krismanto. (2003). Beberapa Teknik, Model dan Strategi Dalam

Pembelajaran Matematika. PPPG Matematika Yogyakarta.

Kunandar. (2013). Penilaian Autentik. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada Lickona, T. (2013). Mendidik Untuk Membentuk Karakter : Bagaimana

Sekolah dapat Mengajarkan Sikap Hormat dan Tanggung Jawab.


(5)

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Muijs, D dan Reynolds, D. (2008). Effective Teaching dan Aplikasi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Mu,in, F. (2011). Pendidikan karakter konstruksi teoritik dan praktik . Jogyakarta : Ar-Ruzz Media

Mulyasa. (2012). Manajemen Pendidikan Karakter. Jakarta : PT Bumi Aksara Pusat Kurikulum. (2010). Buku Pedoman Pendidikan Budaya dan Karakter

Bangsa. Jakarta: Pusat Kurikulum

Saleh, M. (2012). Membangun Karakter dengan Hati Nurani. Jakarta : Erlangga.

Samani, M dan Hariyanto. (2012). Pendidikan Karakter: Konsep dan Model. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Sanjaya, W. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Kencana Prenada Media Group

Sulhan,N. (2010). Pendidikan Berbasis Karakter. Surabaya : Jaring Pena Suhana, C & Hanafiah, N. (2012). Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung :

PT Refika Adiatama

Supriatna, N. (2007). Kontruksi Pembelajaran Sejarah Kritis. Bandung : Historia Utama Press

Usman, U & Setiawan, L. (1993). Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar

Mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Wiriaatmadja. R. (2006). Metode Penelitian Kelas untuk Meningkatkan

Kinerja Guru dan Dosen. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Zubaedi. (2012). Desain Pendidikan Karakter : Konsepsi dan Aplikasinya

Dalam Lembaga Pendidikan. Jakarta : Kencana

Skripsi

Agustianingsih, K. (2011). Meningkatkan Tanggung Jawab Siswa melalui


(6)

Richa Destyana Utami, 2015

MENUMBUHKAN TANGGUNG JAWAB SISWA DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH DENGAN MENGGUNAKAN METODE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT)

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Deswiwanti, R. (2011). Kajian Mengenai Pendidikan Karakter Melalui

Pembelajaran Pkn dalam Menumbuhkan Perilaku Disiplin dan Tanggung Jawab Siswa. Bandung : Tidak Diterbitkan

Jurnal

Ismaun. (2001). Paradigma Pendidikan Sejarah yang Terarah dan Bermakna. Hitoria, Vol II No. 4

Internet

Khusniati, M. (2012). Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran IPA.

[Online]. Tersedia :

http://undana.ac.id/jsmallfib_top/JURNAL/PENDIDIKAN/PENDIDIKAN_201 2/PENDIDIKAN%20KARAKTER%20MELALUI%20PEMBELAJARAN%20 IPA.pdf [25 Juni 2015]

Sumber Dokumen


Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh Strategi Pembelajaran kooperatif Numbered Head Together (NHT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Mathaul Huda

0 5 173

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

Pengaruh metode Numbered Head Together (NHT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di SMP Al-Zahra Indonesia Pamulang

0 4 177

Effect of Method Numbered Head Together (NHT) to the Student Results on Subjects of Fiqh at Al-Zahra Indonesian Junior Pamulang.

0 25 177

Pengaruh strategi pemecahan masalah “ideal” dengan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together (NHT) terhadap kemampuan berpikir kritis matematik siswa

1 10 208

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Konsep Mol Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together (NHT) Di Kelas X-6 SMAN 8 Kota Tangerang Selatan

0 3 8

UPAYA PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) DALAM PROSES PEMBELAJARAN IPS TERPADU PADA SISWA KELAS VII Upaya Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Numbered Head Together(NHT) Dalam Proses Pem

0 1 13

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar sejarah melalui model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri 2 Ngaglik.

0 2 206