PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG.
Nita Soniawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS
PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
(Survey terhadapMember Padma Privilege Diners Club di The Restaurant
Padma Hotel Bandung)
SKRIPSI
DiajukanUntukMemenuhi Salah SatuSyaratMenempuhUjianSidangSarjana
Program StudiManajemenPemasaranPariwisata
Oleh
Nita Soniawati
1006075
FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG
2015
(2)
Nita Soniawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCESTERHADAP
LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA
HOTEL BANDUNG
(Survey terhadapMember Padma Privilege Diners Club di The
Restaurant Padma Hotel Bandung)
Oleh
Nita Soniawati
SebuahSkripsi yang
digunakanuntukmemenuhisalahsatusyaratmemperolehGelarSarjanaPariwisatapada
Program StudiManajemenPemasaranPariwisata
© Nita Soniawati 2015
UniversitasPendidikan Indonesia
Oktober2015
HakCiptadilindungiUndang-Undang.
Skripsiinitidakbolehdiperbanyakseluruhnyaatausebagian,
dengandicetakulang, difotokopiataucaralainnya,tanpaseizinpenulis.
(3)
Nita Soniawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP
LOYALITAS PELANGGAN
(
Survey terhadap
Member Padma Privilege Diners Club
di The Restaurant Padma
Hotel Bandung)
Skripsiinidisetujuidandisahkanoleh:
Pembimbing I
Gitasiswhara, S.E.,Par,MM
NIP. 19730510 200812 1 002
Pembimbing II
Taufik Abdullah, SE., Par., M.M
NIP.19851024 201404 1 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi
Manajemen Pemasaran Pariwisata
Yeni Yuniawati, S.Pd.,M.M
NIP. 19810608 200604 2 001
Tanggung Jawab YuridisAda Pada Penulis
Nita Soniawati
NIM. 100607
(4)
Nita Soniawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
i
ABSTRAK
Nita Soniawati, 1006075, Pengaruh Atmospheric Experiences terhadap
Loyalitas Pelanggan di The Restaurant Padma Hotel Bandung
(Survey
terhadap
Member Padma Privilege Dining Club
di The Restaurant Padma Hotel
Bandung). Dibawah bimbingan Gitasiswhara, S.E.,Par,MM dan Taufik Abdullah,
SE., Par., M.M
Berkembangnya usaha pariwisata di Kota Bandung menuntut para pelaku bisnis
untuk menjalankan usahanya dengan bersaing secara maksimal dengan para
pesaingnya. Dengan adanya fenomena tersebut mengharuskan perusahaan harus
lebih menjaga hubungan baik dengan pelanggan yang loyal karena dengan
persaingan yang begitu ketat, menjaga pelanggan yang sudah mengenal
perusahaan akan lebih efektif dibanding mencari tamu baru. Padma Hotel
Bandung adalah salah satu hotel yang berada di Kota Bandung. Dari tahun 2012
ke 2013 jumlah pelanggan di The Restaurant Padma Hotel Bandung meningkat,
hanya saja pada tahun 2014 mengalami penurunan 6,1% dari tahun 2013. Hal ini
disebabkan pihak hotel kurang sadar akan potensi
atmosphere
yang bisa
dijadikan alat untuk menarik pelanggan. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh
atmospheric experiences
terhadap loyalitas pelanggan The
Restaurant Padma Hotel Bandung. Sampel dalam penelitian ini adalah 100 tamu
member Padma
Priviledge Dining Club
The Restaurant Padma Hotel Bandung
yang dipilih melalui
systematic random sampling
. Teknik analisis yang digunakan
yaitu teknik analisis regresi linear berganda. Variabel independen dalam
penelitian ini adalah
atmospheric experiences
yang terdiri dari
ambience,
interactions
dan
design,
sedangkan variabel dependennya adalah loyalitas
pelanggan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanggapan responden mengenai
atmospheric experiences
terhadap loyalitas pelanggan The Restaurant Padma
Hotel Bandung secara umum di nilai baik. Sub variabel yang mendapat penilaian
tertinggi yaitu
interactions
. Sedangkan sub variabel yang mendapat penilaian
rendah yaitu
ambience
. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi
linear sederhana dengan program SPSS 21.0
.
Hasil penelitian menunjukan bahwa
variabel
atmospheric experiences
memberikan pengaruh yang positift erhadap
loyalitas pelanggan The Restaurant Padma Hotel Bandung.
(5)
Nita Soniawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
ii
ABSTRACT
Nita Soniawati, 1006075, The Effect of Atmospheric Experiences on Customer
Loyalty in The Restaurant Padma Hotel Bandung
(Survey of Padma Privilege
Dining Club Members at The Restaurant Padma Hotel Bandung). This Essay
2015 Under the guidance of
Gitasiswhara, SE, Par, MM
and
Taufik Abdullah,
SE., Par., MM
Bandung tourism business is growing rapidly. It's make business people in the
tourism sector to run their business optimally to compete with other competitor.
With the existence of the phenomenon makes the company must maintain good
relationships with loyal customers because the competition is so tight, keeping
customers who already know the company will be more effective than looking for
new customers. Padma Hotel Bandung is one of the hotels in the city of
Bandung.From 2012 to 2013 number of customers at The Restaurant Padma
Hotel Bandung increased, only in 2014 decreased 6.1% from 2013. This is
because the hotel is less aware of the potential of atmosphere that can be used as
a tool to attract customers. This study aims to determine the effect of atmospheric
experiences on customer loyalty The Restaurant Padma Hotel Bandung. The
sample in this study 100 respondent Padma Priviledge Dining Club members of
The Restaurant Padma Hotel Bandung were selected through systematic random
sampling. The analysis technique used is multiple linear regression analysis
techniques. The independent variable in this study is atmospheric
experiences,which consistsofambience, interactions and design, while the
dependent variable is customer loyalty. The results showedthat the respondents
regarding atmospheric experiences on customer loyalty The Restaurant Padma
Hotel Bandung is considered good in general. Sub variabel that got the highest
ratings is interactions. While the sub-variables that received low ratings that
ambience. The analysis technique used is a simple regression analysis using SPSS
21.0. The results showed that the atmospheric experiences variable have a
positive influence on customer loyalty The Restaurant Padma Hotel Bandung.
(6)
Nita Sonawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
ABSTRACT ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... iix
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR LAMPIRAN ...
Error! Bookmark not defined.
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1
Latar Belakang ... 1
1.2
Rumusan Masalah ... 8
1.3
Tujuan Penelitian ... 9
1.4
Kegunaan Penelitian ... 9
1.4.1
Kegunaan Teoritis ... 9
1.4.2
Kegunaan Praktis ... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10
2.1
Kajian Pustaka ... 10
2.1.1 Konsep Kepariwisataan dan Restoran ... 10
2.1.1.1 Konsep Kepariwisataan ... 10
2.1.1.2 Restoran Bagian dari Industri Pariwisata ... 11
2.1.2
Konsep Pemasaran ... 16
2.1.2.1
Pemasaran dan Bauran Pemasaran Jasa ... 16
2.1.2.2
Physical Environment
... 19
2.1.2.3
Definisi
Atmospheric Experiences
... 20
2.1.2.4
Dimensi
Atmospheric Experiences
... 23
2.1.2.5
Tujuan dan Pengaruh
Atmospheric Experiences
... 25
2.1.3 Konsep Loyalitas Pelanggan ... 26
2.1.3.1
Definisi Loyalitas Pelanggan ... 26
2.1.3.2
Dimensi Loyalitas Pelanggan ... 28
2.1.3.3
Tingkat Loyalitas Pelanggan ... 30
2.1.3.4
Loyalitas dan Siklus Pembelian Pelanggan ... 30
2.1.3.5
Metode Pengukuran Loyalitas Pelanggan ... 32
2.1.4 Pengaruh
Atmospheric Experiences
terhadap Loyalitas Pelanggan ... 34
2.1.5 Orisinalitas Penelitian ... 36
2.2 Kerangka Pemikiran ... 37
2.3 Hipotesis ... 42
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ... 44
3.1
Objek Penelitian ... 44
3.2
Metode Penelitian ... 44
(7)
Nita Sonawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
3.2.2
Jenis dan Sumber Data ... 49
3.2.3
Populasi, Sampel dan Teknik
Sampling
... 50
3.2.3.1
Populasi ... 50
3.2.3.2
Sampel ... 50
3.2.3.3
Teknik Sampling ... 51
3.2.4
Teknik Pengumpulan Data ... 52
3.2.5
Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 54
3.2.5.1
Hasil Pengujian Validitas ... 54
3.2.5.2
Pengujian Reliabilitas... 56
3.2.6
Rancangan Analisis Data ... 58
3.2.6.1
Rancangan Analisis Data Deskriptif ... 58
3.2.6.2
Rancangan Analisis Data Verifikatif ... 59
3.2.6.3
Pengujian Hipotesis ... 63
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 65
4.1
Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 65
4.1.1
Identitas Perusahaan ... 65
4.1.2
Sejarah Singkat Perusahaan ... 65
4.1.3
Produk dan Jasa yang Ditawarkan ... 66
4.2
Profil Responden The Restaurant Padma Hotel Bandung ... 74
4.2.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 74
4.2.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 75
4.2.3
KarakteristikResponden Berdasarkan Asal Tinggal ... 76
4.2.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 76
4.2.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Rata-rata Penghasilan ... 77
4.3
Pengalaman Responden ... 78
4.3.1
Pengalaman Responden Berdasarkan Tahun Awal Member ... 78
4.3.2
Pengalaman Responden Berdasarkan Sumber Informasi ... 79
4.3.3
Pengalaman Responden Berdasarkan Frekuensi Kunjungan ... 79
4.3.4
Pengalaman Responden Berdasarkan Alasan Berkunjung ... 80
4.4
Gambaran Atmospheric Experiences ... 81
4.4.1
Gambaran Dimensi
Atmospheric Experiences
... 81
4.5
Gambaran Loyalitas Pelanggan ... 86
4.5.1
Gambaran Dimensi Loyalitas Pelanggan ... 86
4.5.2Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden Terhadap Loyalitas
Pelanggan di The Restaurant Padma Hotel Bandung ... 87
4.6
Pengaruh
Atmopsheric Experiences
Terhadap Loyalitas Pelanggan di The
Restaurant Padma Hotel Bandung ... 90
4.6.1
Hasil Uji Normalitas ... 90
4.6.2
Uji Heteroskedastisitas ... 91
4.6.3
Uji Asumsi Multikolinearita ... 92
4.6.4
Uji korelasi dan Koefisien Determinasi ... 93
4.6.5
Uji Signifikansi (Uji f) ... 94
(8)
Nita Sonawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
4.6.7
Model Persamaan Regresi Berganda Pengaruh
Atmospheric
Experiences
terhadap Loyalitas Pelanggan ... 96
4.7
Implikasi Hasil Temuan Penelitian ... 97
4.7.1
Temuan Bersifat Teoritik ... 97
4.7.2
Temuan Penelitian Bersifat Empirik ... 98
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 100
5.1
Kesimpulan ... 100
5.2
Rekomendasi ... 101
DAFTAR PUSTAKA ...
(9)
Nita Sonawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Jumlah Member PPDC Tahun 2012-2014 ... 4
Tabel 1.2
Implementasi
Atmospheric Experiences
The Restaurant Padma
Hotel Bandung ... 7
Tabel 2.1
Definisi Bauran Pemasaran Jasa Menurut Ahli ... 17
Tabel 2.2
Definisi
Atmospheric Experiences
Menurut Ahli ... 21
Tabel 2.3
Definisi Loyalitas Pelanggan Menurut Ahli ... 27
Tabel 2.4
Penelitian Terdahulu... 36
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel ... 46
Tabel 3.2
Jenis Dan Sumber Data ... 50
Tabel 3.3
Teknik Pengumpulan Dan Sumber Data ... 54
Tabel 3.4
Hasil Uji Validitas
Atmospheric Experiences
Dan Loyalitas
Pelanggan ... 55
Tabel 3.5
Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian ... 58
Tabel 4.1
Tanggapan Responden Menegenai
Atmospheric Experiences
The Restaurant Padma Hotel Bandung ... 82
Tabel 4.2
Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap
Atmospheric
Experiences
The Restaurant Padma Hotel Bandung ... 84
Tabel 4.3
Tanggapan Responden Mengenai Loyalitas Pelanggan The
Restaurant Padma Hotel Bandung ... 86
Tabel 4.4
Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Loyalitas
Pelanggan The Restaurant Padma Hotel Bandung ... 88
Tabel 4.5
Hasil Uji Normalitas ... 90
Tabel 4.6
Hasil Uji Heteroskedastisitas... 92
Tabel 4.7
Hasil Uji Multikorelasi ... 93
Tabel 4.8
Hasil Uji Korelasi dan Koefisien Determinasi ... 94
Tabel 4.9
Uji Keseluruhan/Simultan f ... 94
(10)
Nita Sonawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
(11)
Nita Sonawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Tingkat Penjualan Makanan Dan Minuman Di The
Restaurant Padma Hotel Bandung 2012
–
2014 ... 3
Gambar 2.1
Siklus Pembelian ... 31
Gambar 2.2
Kerangka Pemikiran Pengaruh
Atmospheric Experiences
Terhadap Loyalitas Pelanggan Di The Restaurant Padma
Hotel Bandung ... 41
Gambar 2.3
Paradigma Penelitian Pengaruh
Atmospheric Experiences
Terhadap Loyalitas Pelanggan Di The Restaurant Padma
Hotel Bandung ... 42
Gambar 3.1
Regresi Linier Berganda ... 63
Gambar 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 74
Gambar 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 75
Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Tinggal ... 76
Gambar 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... .. 77
Gambar 4.5
Karakteristik Responden Berdasarkan Rata-Rata Penghasilan . 77
Gambar 4.6
Karakteristik Responden Berdasarkan Tahun Awal Menjadi
Member... 78
Gambar 4.7
Karakteristik Responden Berdasarkan Sumber Informasi ... 79
Gambar 4.8
Karakteristik Responden Berdasarkan Frekuensi Kunjungan .. 80
Gambar 4.9
Karakteristik Responden Berdasarkan Alasan Berkunjung .... 80
Gambar 4.10
Gambar
Atmospheric Experiences
Pada Garis Kontinum
Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Tinggal ... 85
Gambar 4.11
Garis Kontinum Loyalitas Pelanggan Di The Restaurant
Padma Hotel Bandung ... 89
(12)
Nita Soniawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian
Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki potensi pariwisata yang
tinggi. Keindahan alam, budaya dan makanan nusantara yang beragam tersebar di
13000 pulau di Indonesia. Hal tersebut bisa menjadi daya tarik pariwisata
Indonesia. Dengan potensi yang ada dan pengelolaan yang tepat tidak menutup
kemungkinan bahwa beberapa tahun kedepan Indonesia akan mendapatkan
pencapaian yang lebih besar di sektor ini. Wisata kuliner menjadi salah satu
perhatian pemerintah mengingat beragamnya makanan khas Indonesia dengan
citarasa dan sajian yang berbeda di setiap daerah. Menurut Syamsul Lussa Staf
Ahli Hubungan Antar Lembaga Kemenparekraf,
Peluang Indonesia untuk memperkenalkan makanan kepada masyarakat dunia
cukup terbuka, karena masing-masing etnis dan daerah memiliki makanan
khas yang patut diperkenalkan kepada masyarakat internasional. Beragam
kuliner tersebut menjadi khazanah menu makanan nusantara sehingga ini juga
menjadi penunjang pariwisata yang ada di Indonesia. Wisatawan asing yang
datang ke Indonesia tidak hanya ingin menikmati keindahan pemandangan
dan seni budaya Indonesia, tetapi mereka juga ingin menikmati kuliner daerah.
Seiring kemajuan pariwisata di Tanah Air, maka semua elemen masyarakat
dan para juru masak hotel harus melakukan inovasi dan kreatifitas sehingga
mampu menarik minat wisatawan untuk menikmati menu makanan nusantara.
(www.kompas.com, diakses 4 April 2015 16.30 WIB).
Wisata kuliner belakangan ini menjadi gaya hidup bagi masyarakat di
perkotaan. Makan tidak hanya untuk memenuhi rasa lapar saja akan tetapi
berkembang menjadi kesenangan dan ajang sosialisasi dengan teman atau kolega.
Masyarakat cenderung lebih suka makan diluar rumah, seperti di restoran. Gaya
hidup seperti ini semakin berkembang. Menghabiskan waktu di sebuah tempat
makan seperti
café
atau restoran seolah menjadi
trend
di beberapa kota besar.
Sejalan dengan perkembangan wisata kuliner yang semakin diminati
masyarakat maka banyak pusat-pusat wisata kuliner yang bermunculan diberbagai
kota di Indonesia, salah satunya adalah di Kota Bandung. Industri kuliner
memiliki peran yang cukup penting terhadap perkembangan industri pariwisata di
(13)
Nita Soniawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Kota Bandung. Karena setiap kegiatan pariwisata pasti membutuhkan jasa
penyedia makanan dan minuman. Bandung memiliki berbagai macam variasi
tempat makan. Banyak restoran menawarkan konsep yang berbeda.
Salah satu tempat di Kota Bandung yang banyak dikunjungi wisatawan
adalah daerah seputaran Jalan Ciumbuleuit. Ciumbuleuit berada dikawasan
Bandung Utara, daerah tersebut dipenuhi dengan hotel dan restoran serta sangat
strategis karena tak jauh dari pusat kota dan pusat perbelanjaan sehingga banyak
wisatawan yang menghabiskan waktu di daerah ini. Suasana yang masih sejuk
menambah daya tarik bagi wisatawan untuk memilih menghabiskan waktu di
seputaran daerah ini.
Padma Hotel Bandung merupakan salah satu hotel yang terletak di daerah
Ciumbuleuit tepatnya di Jalan Ranca Bentang No.56-58 Ciumbuleuit Bandung.
Pada awalnya Padma Hotel Bandung bernama The Cedi Hotel Bandung yang
diresmikan pada tanggal 29 April 1994 dengan memiliki kapasitas 51 kamar. The
Cedi Hotel Bandung hanya beroperasional hingga tahun 2001 yang setelah itu
berpindah kepemilikian kepada PT. Puri Zuqni dan berganti nama menjadi Hotel
Malia Bandung yang diresmikan pada tanggal 1 April 2001. Hotel Malia Bandung
hanya berkapasitas 50 kamar saat itu. Pada tanggal 3 Maret 2008 Hotel Malia
Bandung berpindah kepemilikan yang diambil alih oleh PT. Trigana Putra
Mandiri. PT. Trigana Putra Mandiri memulai ekspansi dengan melakukan
perubahan desain interior dan menambah beberapa fasilitas baru termasuk
menambah jumlah kamar menjadi 124 kamar. Pada bulan Agustus 2009 hotel
yang dikelola oleh PT. Trigana Putra Mandiri ini dibuka kembali dengan nama
Padma Hotel Bandung.
Berkembangnya pariwisata di Kota Bandung menuntut para pelaku bisnis
untuk menjalankan usahanya dengan bersaing secara maksimal dengan para
pesaing lain. Herman Muchtar selaku Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran
Indonesia (PHRI) Jawa Barat mengungkapkan bahwa:
Menjamurnya hotel di Kota Bandung menyebabkan anjloknya tingkat
okupansi, tingkat okupansi hotel di Kota bandung menurun 30% sampai 35%
(14)
Nita Soniawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
diawal 2015. Berdasarkan PHRI Jawa Barat, saat ini Kota Bandung memiliki
470 hotel dengan total kamar mencapai 24.000 unit per tahun 2015.
(www.kompas.com diakses 20 April 2015, 18:36)
Dengan adanya fenomena tersebut mengharuskan perusahaan harus lebih
menjaga hubungan baik dengan pelanggan yang loyal karena dengan persaingan
yang begitu ketat, menjaga pelanggan yang sudah mengenal perusahaan akan
lebih efektif dibanding mencari tamu baru. Loyalitas pelanggan adalah hal yang
selalu diharapkan oleh setiap pelaku bisnis. Berikut dapat dilihat dari Gambar 1.1
yang menjelaskan mengenai tingkat penjualan produk makanan dan minuman di
The Restaurant Padma Hotel Bandung:
Sumber : Food and Beverage Department Padma Hotel Bandung (2015)
Gambar 1.1
Tingkat Penjualan Makanan Dan Minuman Di The Restaurant Padma Hotel Bandung Pada Tahun 2012-2014
Dilihat dari Gambar 1.1 terjadi tingkat penjualan yang fluktuatif di The
Restaurant Padma Hotel Bandung dari tahun 2012 ke tahun 2014. Terjadi
kenaikan di tahun 2012 ke tahun 2013 sebanyak 106.98 pax dan kemudian terjadi
penururan dari tahun 2013 ke tahun 2014 yaitu sebanyak 8.785 pax. Jumlah
penjualan banyak terjadi diwaktu
breakfast
, pemasukan penjualan
breakfast
datang dari
guest in house
yang tidak hanya menginap tetapi juga membeli paket
include breakfast
. Sedangkan jumlah penjualan diwaktu
lunch
dan
dinner
tak
sebanyak diwaktu
breakfast.
Di waktu
lunch
dan
dinner
pemasukan penjualan
0 20000 40000 60000 80000
2012 2013 2014
66671 72554 68681
9874 10576 10330
19334 23447 20781
(15)
Nita Soniawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
juga datang dari tamu
non guest in house
yang datang ke The Restaurant Padma
Hotel Bandung. Pelayanan yang prima, kualitas makanan dan
atmosphere
disekitar hotel yang berbeda merupakan beberapa faktor penarik tamu untuk
berkunjung ke The Restaurant Padma Hotel Bandung.
Padma Hotel Bandung memiliki
member club
di restoran sejak tahun 2012
yang bernama
Padma Privilege Diners Club
dimana anggotanya akan mendapat
banyak keuntungan, yaitu mendapatkan potongan harga dan juga berkesempatan
mendapatkan
privilege
khusus dengan mengumpulkan poin sebagai anggota
PPDC. Pihak hotel menawarkan member PPDC kepada tamu yang sudah tercatat
menjadi tamu
repeater
di The Resaturant Padma Hotel Bandung. Berikut Tabel
1.2 yang menyajikan jumlah member PPDC yang datang dua kali atau lebih ke
The Restaurant dari tahun 2012 sampai 2014:
Tabel 1.1
Jumlah Member PPDC 2012-2014 No Tahun Member
1 2012 1859
2 2013 2572
3 2014 2276
Sumber: food and beverage Department Padma Hotel Bandung 2015
Berdasarkan Tabel 1.1 diatas The Restaurant Padma Hotel Bandung
mengalami penurunan jumlah tamu
member
PPDC pada tahun 2014 sebanyak
6,1 % dari tahun sebelumnya. Ini mengindikasikan adanya penurunan tingkat
loyalitas tamu di The Restaurant yang disebabkan beberapa hal salah satunya
adalah semakin banyaknya pesaing yang muncul yang menawarkan produk dan
jasa yang lebih menarik.
Loyalitas tidak hanya diukur dari jumlah kunjungan berulagnya tetapi juga
sejauh mana tamu loyal dalam menggunakan fasilitas pendukung yang disediakan.
Pengalaman melalui suasana yang dirasakan oleh pelanggan ketika menerima
pelayanan jasa akan berpengaruh terhadap perasaan yang dirasakan sehingga
dapat menimbulkan rasa puas (
customer satisfaction
) yang akan berujung
terhadap sebuah sikap yang menjadi dorongan perilaku untuk melakukan
pembelian produk/jasa dari suatu perusahaan yang menyertakan aspek perasaan
(16)
Nita Soniawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
didalamnya, khususnya yang membeli secara teratur dan berulang-ulang dengan
konsistensi yang tinggi, namun tidak hanya membeli ulang suatu barang dan jasa
tetapi juga mempunyai komitmen dan sikap positif terhadap perusahaan yang
menawarkan produk/jasa tersebut dalam hal ini restoran dalam sebuah hotel.
Loyalitas tamu menjadi salah satu
asset
penting bagi perusahaan karena
pelanggan yang loyal mempunyai kecenderungan lebih rendah untuk melakukan
switching
(berpindah merek), menjadi
strong word of mouth
(Bowen &
Chen:2004). Ketika seorang konsumen mengeluarkan uang untuk mengkonsumsi
suatu produk/jasa, ia secara langsung juga mengkonsumsi sebuah pengalaman,
yang kemudian memberi efek persepsi, dan berakhir pada suatu tingkat kepuasan
emosional yang akan menghasilkan sebuah
word of mouth
positif, dalam
word of
mouth
, konsumenlah yang memutuskan tentang sesuatu yang sangat berharga
untuk dibicarakan.
Untuk menunjang atau memenuhi pengalaman pelanggan, penciptaan
atmosphere
yang baik, nyaman dan tepat akan sangat menentukan, membuat
pelanggan betah berlama-lama dengan fasilitas dan pelayanan yang diberikan,
sehingga dapat membangkitkan emosi pelanggan untuk tidak jera dan akan
mengunjungi lagi tempat tersebut.
Atmopshere
sebagai salah satu sarana komunikasi untuk dapat menciptakan
suasana positif dan menguntungkan sehingga dibuat semenarik mungkin. Menurut
(Lamb, Hair dan McDaniel, 2001, hlm.105) suasana (
atmosphere
), yaitu kesan
keseluruhan yang disampaikan oleh tata letak fisik toko, dekorasi, dan lingkungan
sekitarnya. Lingkungan pembelian yang terbentuk pada akhirnya akan
menciptakan
image
dari toko, menimbulkan kesan yang menarik dan
menyenangkan bagi konsumen untuk melakukan pembelian.
Produk
food and beverage
Padma Hotel Bandung terkenal lezat, berkonsep
open kitchen
serta memiliki suasana restoran yang nyaman. Menawarkan sajian
makanan Asia dan
Western
. Dilengkapi juga dengan menu
dessert
yang lengkap
serta
wine cellar
dengan berbagai macam pilihan
wine
terbaik dari seluruh dunia.
(17)
Nita Soniawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Konsep terbaru dari restoran Padma Hotel Bandung akan memikat pengalaman
kuliner setiap tamu yang datang. Terletak disamping lembah dengan pepohonan
hijau yang menyejukan mata dan memberikan nuansa yang romantis sambil
menikmati sajian kuliner dari Asia dan Eropa. Setiap makanan disajikan dengan
sentuhan seni yang cantik dan cita rasa yang memikat.
Penciptaan pengalaman yang baik merupakan kunci bagi perusahaan dalam
merancang produk dan jasa untuk dapat memikat perasaan dan pikiran pelanggan
agar mau menggunakan produk atau jasa tersebut. Untuk mendapatkan dan
mempertahankan loyalitas pelanggan produsen melalui produknya perlu
menghadirkan pengalaman yang unik dan positif yang berkesan bagi konsumen.
Salah satu yang membuat pelanggan loyal adalah ketika perusahaan mampu
menyentuh sisi pengalaman pelanggan. Menurut Schmitt dan Rogers (2008,
hlm.116) ada lima elemen yang perlu diperhatikan dalam menarik dan merebut
hati pelanggan, salah satu dari elemen tersebut adalah
sense
(melalui panca
indara: mata, telinga, hidung, kulit, lidah).
The Restaurant padma Hotel Bandung selalu menjaga persepsi tamu dari
berbagai aspek. Hal pertama yang diperhatikan oleh pihak hotel adalah bagaimana
memberikan suasana yang nyaman kepada tamu yang datang ke The Restaurant
Padma Hotel Bandung sehingga melekat dihatinya dan kemudian memunculkan
minat untuk menjadi tamu yang loyal (
ambience
). Setelah tamu merasa nyaman
maka perhatiannya akan beralih kepada karyawan yang membentuk persepsi tamu
mengenai pelayanan hotel (
interactions).
Aspek lain yang diperhatikan tamu
setelah merasa nyaman dan merasa bahagia dilayani dengan baik oleh karyawan
maka tamu akan memperhatikan aspek lainnya seperti keunikan dari bangunan
restoran
(design).
Padma Hotel Bandung memperhatikan ke tiga aspek tersebut sebagai alat
yang dapat mempengaruhi perilaku tamu yang berkunjung ke The Restaurant
Padma Hotel Bandung.Ketiga aspek tersebut merupakan bagian dari
Atmospheric
Experiences.
Dengan pengelolaan
atmospheric experiences
yang baik dan tepat,
(18)
Nita Soniawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
maka tempat tersebut dapat menarik minat pelanggan
.
Menurut Barry and Evans
(dalam Meldarianda dan Lisan:2010)
Atmosphere
merupakan penciptaan suatu citra untuk sebuah toko tergantung
pada penyesuaian kombinasi fisik yang mengarah pada kemampuan untuk
mengembangkan nilai-nilai artistik dari lingkungan sehingga mampu memicu
daya tarik bagi konsumen. Suatu proses pemasaran yang dilakukan sebuah
toko untuk membuat konsumen berbelanja jika
Atmosphere
tempat dimana
konsumen menghabiskan waktu maka hal tersebut mendukung konsumen
atau calon konsumen akan merasa nyaman untuk tinggal didalam tempat
tersebut dan selanjutnya datang untuk kembali datang dan loyal untuk terus
melakukan pembelian ditempat tersebut.
Perancangan
atmospheric experiences
memiliki tujuan agar tamu dapat
memberikan kesan baik mengenai restoran kepada orang lain (
word of mouth
communications)
, lalu melakukan kunjungan ulang pada waktu lain (
repurchase
intensions)
dan kalaupun akan ada perubahan harga tamu restoran akan tetap
melakukan kunjungan ulang dengan tidak melihat harga (
price sensitivity)
dan
pihak restoran akan tetap menjaga pelayanannya sehingga tidak memunculkan
komplain yang berujung pada komentar negatif yang disampaikan tamu kepada
orang lain (
complaining behaviour)
.
Mempertahankan loyalitas pelanggan berarti meningkatkan kinerja keuangan
dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan. Hal ini menjadi alasan
utama bagi sebuah perusahaan untuk menarik dan mempertahankan loyalitas
pelanggan. Hal ini dapat dilihat dari karakteristik yang dimilikinya. Menurut
Griffin (2002, hlm.31), terdapat 4 karakteristik yang dapat menunjukan loyalitas
pelanggan yaitu melakukan pembelian ulang secara teratur, membeli diluar lini
produk/jasa, merekomendasikan produk/jasa kepada oranglain dan menunjukan
kekebalan dari daya tarik pesaing (tidak terpengaruh oleh daya tarik produk/jasa
sejenis dari pesaing). Berikut merupakan implementasi
atmospheric experiences
yang dilakukan di The Restaurant Padma Hotel Bandung dijelaskan pada Tabel
1.2.
Tabel 1.2
(19)
Nita Soniawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Ambience Padma Hotel Bandung terletak di ketinggian 1050 m dari permukaan laut dengan pemandangan lembah dan bukit yang alami, letak The Restaurant berada di lantai paling atas bangunan (Lt.1) dengan area terbuka maka udara dan aroma disekitar restoran sangat alami dan segar. Musik yang diputar di area restoran adalah musik-musik beraliran lembut seperti jazz dan musik-musik tradisional khas sunda khusus untuk breakfast.
Interactions Padma Hotel Bandung memiliki 7Cs philosophy services, karyawan diharapkan mampu mewujudkan 7 (tujuh) aspek dari pelayanan dalam setiap interaksi dengan diri sendiri, rekan kerja & atasan, terutama dengan customer. 7Cs tersebut yaitu care, charming, cheerful, compassionate, conscious, creativity dan cooperative.
Design Padma Hotel Bandung didesain secara minimalis, modern dan unik
sesuai dengan konsep yang ditawarkan yaitu “five stars boutique
hotel”. Padma Hotel Bandung didesain oleh arsitek asal Australia bernama Kerry Hill, bangunan hotel didesain tahan gempa. Bangunan Padma Hotel Bandung didesain dengan sistem deletasi, yaitu memisahkan bangunan menjadi beberapa bagian. Bangunan yang terdiri dari delapan lantai dibagi menjadi tiga bagian. Dan yang uniknya urutan lantai dibuat terbalik. The Restaurant yang terletak di lantai 1 berada di bagian paling atas bangunan. The Restaurant Padma Hotel Bandung terbagi menjadi 2 bagian yaitu The Restaurant dibagian dalam dekat area open kitchen (R1) dan The Restaurant di area balkon dengan area terbuka (R2) dengan area bar ditengah yang disebut Island Juice Bar.
Sumber: Mangement Padma Hotel Bandung(2015)
Dengan memperhatikan aspek
atmospheric experiences
secara tepat, The
Restaurant Padma Hotel Bandung diharapkan akan dapat menjaga tamu yang
loyal. Aspek
atmospheric experiences
yang dijaga dengan baik untuk
mempertahankan loyalitas di The Restaurant Padma Hotel Bandung dapat
diperkuat oleh Dube, et al. dan Soriano (Hersanti dan Ratnawati, 2012)
menemukan bahwa atmosfer memiliki dampak yang signifikan terhadap
keinginan konsumen untuk kembali. Hal tersebut menandakan bahwa suasana
pelayanan secara langsung dapat merangsang loyalitas pelanggan. Pernyataan
tersebut juga didukung oleh Mehrabian & Russel (2005, hlm.38) yang
menyatakan bahwa :
Stimulus lingkungan fisik dimana seseorang beraktifitas dapat mempengaruhi
emosi seseorang yang kemudian akan berdampak pada kemungkinan perilaku
selanjutnya. Pengaruh dari terbentuknya respon emosional pada seseorang
dikatakan dapat menimbulkan kecenderungan untuk melaksanakan perilaku
yang tidak terbatas hanya pada pembelian namun juga pada sebuah loyalitas.
(20)
Nita Soniawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan latar belakang diatas maka perlu diadakan suatu penelitian
tentang “
Pengaruh Atmospheric Experiences Terhadap Loyalitas Pelanggan di
The Restaurant Padma Hotel Bandung
”.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian
sebagai berikut :
1.
Bagaimana gambaran
atmospheric experiences
yang ada di The
Restaurant Padma Hotel Bandung ?
2.
Bagaimana gambaran loyalitas pelanggan di The Restaurant Padma Hotel
Bandung ?
3.
Seberapa besar pengaruh dari
atmospheric experiences
terhadap loyalitas
pelanggan The Restaurant Padma Hotel Bandung ?
1.3
Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1.
Untuk memperoleh temuan
atmospheric experiences
yang ada di The
Restaurant Padma Hotel Bandung.
2.
Untuk memperoleh temuan loyalitas pelanggan di The Restaurant Padma
Hotel Bandung.
3.
Untuk memperoleh temuan pengaruh dari
atmospheric experiences
terhadap loyalitas pelanggan The Restaurant Padma Hotel Bandung.
1.4
Kegunaan Penelitian
Penulisan penelitian ini diharapkan bisa memberikan manfaat kegunaan
teoritis maupun kegunaan praktis.
(21)
Nita Soniawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
1.4.1
Kegunaan Teoritis
Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat menambah kontribusi bagi
pengembangan ilmu di manejemen pemasaran pariwisata khususnya dalam hal
penciptaan
atmospheric experiences
yang berpengaruh terhadap loyalitas
pelanggan khususnya untuk usaha restoran.
1.4.2
Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan bagi pihak Padma Hotel
Bandung khususnya department
food and beverage
mengenai ilmu pemasaran
khususnya
atmospheric experiences
agar dapat meningkatkan tingkat loyalitas
pelanggan di Padma Hotel Bandung khususnya departemen
food and beverage
.
(22)
Nita Soniawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
BAB III
OB
J
EK DAN METODE PENELITIAN
3.1
Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari suatu
penelitian. Menurut Arikunto (2010, hlm.161) bahwa variabel adalah objek
penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam
penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Dimana, loyalitas
pelanggan merupakan variabel terikat sedangkan
atmospheric experiences
merupakan variabel bebas. Menurut Noor (2013, hlm.48), variabel bebas
(
independent variable
) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (
dependent variable
).Sedangkan
variabel terikat (
dependent variable
) menurut Noor (2013, hlm.49) merupakan
faktor utama yang ingin dijelaskan atau diprediksi dan dipengaruhi oleh beberapa
faktor lain.
Adapun yang menjadi subjek penelitiannya adalah tamu member
Padma
Privilige Dining Club
(PPDC) di The Restaurant Padma Hotel Bandung.
Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Sehingga
metode penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah metode
cross sectional
.
Menurut Silalahi (2012, hlm.37) penelitian
cross sectional
adalah penelitian yang
hanya dilakukan pada saat waktu tertentu. Noor (2013, hlm.111) juga
menambahkan
cross sectional
adalah studi yang dapat dilakukan dengan data
hanya sekali dikumpulkan, mungkin selama periode harian, mingguan, bulanan,
dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian.
3.2
Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan keguanaan memecahkan suatu masalah. Berdasarkan jenis
penelitiannya yaitu deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui
pengumpulan data dilapangan, maka metode penelitian ini adalah metode
(23)
Nita Soniawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
explanatory survey.
Sugiyono (2013, hlm.6) memaparkan bahwa yang maksud
explanatory survey
adalah metode penelitian yang bermaksud menjelaskan
kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta pengaruh antara satu variabel
dengan variabel lain.Pada penelitian yang menggunakan metode ini informasi dari
sebagian populasi dikumpulkan langsung di tempat kejadian dengan tujuan untuk
mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.
3.2.1
Operasionalisasi Variabel
Menurut Noor (2013, hlm.97) yang dimaksud dengan operasionalisasi
variabel adalah bagian yang mendefinisikan sebuah konsep atau variabel agar
dapat diukur, dengan cara melihat pada dimensi (indikator) Penelitian ini
mengkaji dua variabel yaitu variable
atmospheric experiences
sebagai variabel
bebas (
independent
) dan variabel loyalitas pelanggan sebagai variabel terikat
(
dependent
).
Noor (2013, hlm.
49) mendefinisikan, “Variabel bebas merupakan
variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (variabel terikat)”. Sedangkan yang dimaksud
variabel terikat menurut Noor (2013, hlm.
49) adalah “Variabel terikat merupakan
faktor utama yang ingin dijelaskan tau diprediksi dan dipengaruhi oleh beberapa
faktor lain”.
Konsep operasional variabel dalam penelitian ini digunakan untuk
mengukur skor atau nilai dari variabel Y (loyalitas pelanggan) yang terdiri dari
word-of-mouth communication, repurchase intention, price insensitivity,
dan
complaint
behavior, dilihat dari segi operasional varibel X (
atmospheric
experiences
) yang terdiri dari
ambience, interactions
dan
design.
Secara lebih
rinci operasionalisasi variabel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3.1
berikut ini :
(24)
Nita Soniawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Variabel Sub
Variabel
Konsep
Variabel Indikator Ukuran Skala
No Item Atmospheric
Experiences (X)
Atmospheric experiences relates to customers perception of specific components in different service contexts.
Atmosfer berkaitan dengan persepsi pelanggan terhadap komponen-komponen spesifik didalam konteks jasa yang berbeda.
Ambienc e
Karakter dan suasana lingkungan yang terdiri dari sound, light dan scent (Slatten et al, 2009:726)
Sound Tingkat kesesuaian musik yang diputar di The Restaurant Padma Hotel Bandung
Ordinal 1
Lighting Tingkat kenyamanan pencahayaandi The Restaurant Padma Hotel Bandung Ordinal 2 Tingkat kesesuaian pencahayaan dengan suasana yang ada di The Restaurant Padma Hotel Bandung
3
Scent Tingkat kesesuaian aroma di The Restaurant Padma Hotel Bandung 4 Interactio ns Periode selama kunjungan dimana pelanggan merasakan atmosphere
Friendly Tingkat keramahan karyawan dalam berinteraksi dengan pelanggan 5
(25)
Nita Soniawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu yang diciptakan penyedia jasa (Slatten, 2009:728). Tingkat keakraban yang terjalin antara karyawan restoran dengan pelanggan 6
Helpfull Tingkat kepedulian karyawan restoran dalam memenuhi kebutuhan pelanggan 7
Available Tingkat kesiapan karyawan restoran dalam memenuhi kebutuhan pelanggan 8
Knowledge Tingkat pengetahuan karyawan restoran terhadap produk makanan dan minuman serta fasilitas yang ada di Padma Hotel Bandung
Ordinal 9
Design Design mengacu pada unsur fisik atmosphere yang dirasakan dan dapat dilihat langsung bentuknya (Slatten, 2009:729)
Exterior Tingkat kemenarikan design exterior di The Restaurant Padma Hotel Bandung 10
Interior Tingkat kemenarikan design interior di The Restaurant Padma Hotel Bandung 11
Furniture Tingkat
(26)
Nita Soniawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
furniture yang ada di The Restaurant Padma Hotel Bandung Layout Tingkat
kesesuaian pengaturan layout agar pelanggan leluasa bergerak dalam area restoran 13 Loyalitas Pelanggan (Y)
Loyalitas merupakan sebuah komitmen untuk melakukan pembelian ulang secara teratur terhadap sebuah produk atau jasa di lain waktu (Li & Green,
2012:6) Word-of-mouth
Communication diukur dengan seberapa jauh keinginan pelanggan merekomendasikan perusahaan atau produk (baik barang atau jasa), dorongan untuk melakukan bisnis, dan mengatakan komentar yang positif kepada orang lain, dalam Li & Green (2012:6) Word-of-mouth Tingkat kesediaan untuk mempromosikan tentang The Restaurant Padma Hotel Bandung Ordinal 14 Tingkat keinginan untuk merekomendasi kan The Restaurant Padma Hotel Bandung kepada orang lain. 15 Repurchase intention diukur dengan sejauh mana keinginan pelanggan melakukan pembelian ulang, dalam Li & Green (2012:6
Repurchase intention Intensitas tamu melakukan pembelian ulang di The Restaurant Padma Hotel Bandung 16 Tingkat kesediaan tamu untuk kembali datang ke The Restaurant Padma Hotel Bandung
17
Price insensitivity diukur dengan sejauh mana
Price insensitivity
Tingkat kesetian
(27)
Nita Soniawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu keinginan pelanggan
untuk membayar harga yang lebih tinggi, terus membeli dengan kenaikan harga, dan melanjutkan hubungan walaupun ada alternatif yang lebih murah, dalam Li & Green (2012:6) Restaurant Padma Hotel Bandung jika terjadi kenaikan harga Complaint behavior diukur dengan sejauh mana keinginan pelanggan untuk tetap menggunakan produk dan jasa walaupun terdapat masalah selama penyampaian jasa, dalam Li & Green (2012:6) Complaint behavior Keinginan tamu untuk menyampaikan keluhan dan saran 19 Tingkat kesediaan tamu untuk tetap datang ke The Restaurant meskipun pernah ada ketidakpuasan
20
Sumber : Hasil Pengolahan Data (2015)
3.2.2
Jenis dan Sumber Data
Sumber data dalam penelitian adalah subjek dari mana data diperoleh.
Apabila penelitian menggunakan kuesioner atau wawancara, maka sumber data
disebut responden, sedangkan jika penelitian menggunakan teknik observasi,
maka sumber data bisa berupa benda, gerak atau proses sesuatu.
Menurut Silalahi (2012, hlm.
280), “Data merupakan bahan penting yang
digunakan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan atau menguji hipotesis dan
mencapai tujuan penelitian”.
Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua
yaitu: data primer dan data sekunder. Sugiyono (2013, hlm.137)
1.
Data Primer (
Primary Data Source
)
Data primer merupakan data yang langsung memberikan data kepada
pengumpul data.
(28)
Nita Soniawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Data sekunder merupakan data yang tidak langsung memberikan data
kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau dokumen.
Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
primerdan sekunder. Untuk lebih jelasnya mengenai data dan sumber data yang
dipergunakan dalam penelitian ini, maka penulis mengumpulkan dan
menyajikannya dalam Tabel 3.2 berikut :
Tabel 3.2
Jenis Dan Sumber Data
No Jenis Data Sumber Data
Data Sekunder
1. Data kunjungan wisatawan ke Kota Bandung
Disbudpar Bandung 2012 2. Profil perusahaan, visi, misi, dan struktur
organisasi.
Padma Hotel Bandung 3. Tingkat kunjungan The Restaurant Padma
Hotel Bandung
Padma Hotel Bandung 4. Loyalitas pelanggan berdasarkan pilihan
tamu The Restaurant Padma Hotel Bandung
Padma Hotel Bandung Data Primer
1. Tanggapan pelanggan mengenai atmospheric experiencesThe Restaurant Padma Hotel Bandung
Anggota PPDC di The Restaurant Padma Hotel Bandung, karakteristik responden
2. Persepsi atau pandangan pelanggan
terhadap loyalitas pelanggan The Restauran Padma Hotel Bandung
Pelanggan loyal di The Restaurant Padma Hotel Bandung
Sumber : Hasil Pengolahan Data (2015)
3.2.3
Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
3.2.3.1
Populasi
Penelitian yang dilakukan melalui pengumpulan dan penganalisaan
data,langkah utama yang harus dilakukan adalah penentuan suatu populasi.
Menurut Sugiyono (2013, hlm.62) Populasi diartikan sebagai wilayah
generalisasi yang terdiri atas; objek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang diteteapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya. Berdasarkan pengertian populasi tersebut maka populasi
(29)
Nita Soniawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
dalam penelitian ini adalah tamu yang sudah menjadi Padma
PrivilegeDining
Club
sampai tahun 2014 sebanyak 2276 anggota.
3.2.3.2
Sampel
Menurut Noor (2013, hlm.
147), “Sampel merupakan sejumlah anggota yang
dipilih dari populasi”. Dalam suatu penelitian tidak mungkin semua populasi
diteliti, hal tersebut disebabkan karena beberapa faktor seperti keterbatasan biaya,
tenaga, dan waktu yang tersedia. Oleh karena itu, peneliti diperkenankan untuk
mengambil sebagian dari objek populasi yang ditentukan. Sebagian populasi itu
yang disebut dengan sampel.
Penentuan ukuran sampel (n) dan populasi (N) yang dalam penelitian ini
menggunakan rumus sample Slovin (Umar, 2008, hlm.78) yaitu sebagai berikut :
n =
�
1 +
��
2Keterangan :
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Presentase kelonggaran penelitian karena kesalahan pengambilan
sampel yang masih dapat ditolerir (e=0.1)
Perhitungan Rumus Slovin
n =Sampel
N =2276
e =10%
n =
�
1 +
��
2n =
2276
1 + 227(0.1)
2n =
2276
22.77
(30)
Nita Soniawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan perhitungan diatas dengan menggunakan rumus slovin dan
tingkat taraf kesalahan sebesar 10%, maka jumlah sampel yang dihasilkan
sebanyak 100 orang.
3.2.3.3
Teknik Sampling
Teknik pengambilan sampel atau teknik sampling adalah suatu cara
mengambil sampel yang representatif dari populasi (Riduwan, 2010, hlm.57).
Lebih lanjut Riduwan menjelaskan bahwa teknik sampling pada dasarnya
dikelompokkan menjadi dua yaitu
probability sampling
yang meliputi
simple
random sampling, proportionate stratified random sampling, disproportionate
stratified random sampling
, dan
area sampling
(sampling daerah atau wilayah),
serta teknik
sampling non-probability
yang meliputi sampling sistematis,
sampling kuota, sampling aksidental,
purposive sampling
, sampling jenuh, dan
snowball sampling
.
Penelitian ini menggunakan teknik
probability sampling
yaitu teknik
sampling untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel (Riduwan, 2010, hlm.58). Khususnya
simple random sampling
(sederhana) karena cara pengambilan sampel dari
anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata (tingkatan)
dalam anggota populasi tersebut.
Teknik ini digunakan karena populasinya bersifat homogen, sehingga
setiapelemen populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih sebagai anggota
sampel yaitu semua pelangganThe Restaurant Padma Hotel Bandung yang
menjadi anggota Padma
Privilege Dining Club
mempunyai kesempatan yang
sama untuk dipilih sebagai sampel penelitian.
3.2.4
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan suatu proses pengadaan data untuk
kepentingan penelitian diamana data yang terkumpul adalah untuk menguji
(31)
Nita Soniawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
hipotesis yang telah dirumuskan. Menurut Noor (2013, hlm.138) teknik
pengumpulan data merupakan cara mengumpulkan data yang dibutuhkan untuk
menjawab rumusan masalah penelitian.
Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik
sebagai berikut :
1.
Wawancara
Wawancara merupakan teknik komunikasi pengumpulan data secra
langsung dari sumber yang bersangkutan. Menurut Elvinaro Ardianto
(2011, hlm.163) wawancara adalah sebuah proses memperoleh
keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sampai
bertatap muka antara pewawancara dan responden atau orang yang
diwawaancarai. Wawancara ini dilakukan kepada Department Food and
Beverage Padma Hotel Bandung mengenai Pengaruh
Atmospheric
Experiences
terhadap Loyalitas Pelanggan The Restaurant Padma Hotel
Bandung.
2.
Observasi
Menurut Sutrisno Hadi dalam Sugiyono (2013, hlm.145) observasi
merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari
berbagai proses biologis. Observasi dilakukan dengan melakukan
pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti, mengenai program
Store Atmosphere yang dilakukan The Restaurant Padma Hotel
Bandung.
3.
Angket (
quesioner)
Menurut Sugiyono (2013, hlm.142) angket/kuesioner yaitu teknik
pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat
pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Dalam penelitian ini kuesioner atau angket berlaku sebagai data primer.
Angket yang digunakan dan disebarkan pada responden merupakan
angket yang disusun dengan memberikan alternatif jawaban yang
(32)
Nita Soniawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
disediakan oleh peneliti. Dengan menggunakan angket tertutup sebagai
teknik pengumpulan data akan mempermudah peneliti dalam melakukan
analisis data dari seluruh angket.
4.
Studi Literatur
Studi literatur merupakan pengumpulan data dan informasi yang
berhubungan dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan
dengan masalah variabel yang diteliti yang terdiri dari
atmospheric
experiences
dan loyalitas pelanggan. Studi literatur ini didapat dari
sumber sebagai berikut:
a.
Beberapa buku yang tersedia di perpustakanaan UPI dan toko
buku.
b.
Skripsi angkatan terdahulu dan jurnal.
c.
Media elektronik seperti internet.
Untuk lebih jelasnya mengenai teknik pengumpulan data dalam penelitian
ini, maka peneliti mengumpulkan dan menyajikannya dalam tabel berikut:
Tabel 3.3
Teknik Pengumpulan Dan Sumber Data
No Teknik Pengumpulan Data Sumber Data 1. Wawancara Karyawan food and beverage Padma
Hotel Bandung, responden (anggota PPDC)
2. Observasi Kegiatan Atmospheric Experiences The Restaurant Padma Hotel Bandung 3. Kuisioner Anggota PPDC yang berkunjung ke The
Restaurant Padma Hotel Bandung 4. Studi Literatur Buku, jurnal, Dokumen Padma Hotel
Bandung Sumber: Hasil pengolahan data (2015)
3.2.5
Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Pada suatu penelitian data merupakan hal yang paling penting karena data
merupakan gambaran dari variable yang diteliti serta berfungsi membentuk
(33)
Nita Soniawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
hipotesis. Benar tidaknya akan sangat menentukan mutu hasil penelitian
sedangkan benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen
pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting
yaitu valid dan reliabel.
Mengingat pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner,
maka setelah data diperoleh dari responden melalui kuesioner terkumpul, langkah
selanjutnya adalah mengolah dan menafsirkan data sehingga dari hasil tersebut
dapat dilihat apakah antara variabel X (
atmospheric experiences
) mempengaruhi
atau tidak pada variabel Y (loyalitas pelanggan).
3.2.5.1
Hasil Pengujian Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah item-item pernyataan
dalam instrument telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Instrumen yang
valid harus mempunyai validitas internal dan eksternal (Sugiyono, 2013,
hlm.123). Validitas internal atau rasional yaitu bila kriteria yang ada dalam
intrumen secara rasional (teoritis) telah mencerminkan apa yang diukur.
Sedangkan “Validitas eksternal,
bila kriteria didalam instrumen disusun
berdasarkan fakta-fa
kta empiris yang telah ada”.
Keputusan pengujian validitas item instrument, menggunakan taraf
signifikansi sebagai berikut.
1.
Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid, jika r
hitung> r
tabel2.
Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak valid, jika r hitung < r
tabel3.
Berdasarkan jumlah kuesioner yang diuji sebanyak 30 responden dengan
tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (dk) n-2 (30-2=28), maka
didapat nilai r tabel sebesar 0,361.
4.
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan menggunakan IBM SPSS 21.00
menunjukan bahwa item-item pertanyaan dalam kuisioner valid. Berikut
Tabel 3.4 tentang hasil uji validitas penelitian ini :
(34)
Nita Soniawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Hasil Uji Validitas Atmospheric Experiences dan Loyalitas Pelanggan No.
Item Pernyataan rhitung rtabel Keterangan Ambience
1. Kesesuaian musik yang diputar di area restoran dengan suasana disekitarnya 0,472 0,361 Valid
2. Kenyamanan pencahayaan di The
Restaurant Padma Hotel Bandung 0,365 0,361 Valid 3. Kesesuaian pencahayaan dengan suasana
yang ada di The Resataurant 0,525 0,361 Valid 4. Kesesuain aroma di The Restaurant 0,525 0,361 Valid
Interaction
5. Keramahan karyawan restoran saat
berintraksi dengan pelanggan 0,397 0,361 Valid 6. Keakraban yang terjalin antara karyawan
restoran dengan pelanggan 0,567 0,361 Valid 7. Kepedulian karyawan restoran dalam
memenuhi kebutuhan pelanggan 0,449 0,361 Valid 8. Kesiapan karyawan restoran dalam
memenuhi kebutuhan pelanggan 0,408 0,361 Valid
9.
Pemahaman karyawan restoran terhadap produk makanan dan minuman serta fasilitas yang ada di Padma Hotel Bandung
0,363 0,361 Valid
Design
10. Kemenarikan design exterior The
Restaurant 0,387 0,361 Valid
11. Kemenarikan design interior The
Restaurant 0,488 0,361 Valid
12. Keindahan dari furniture The Restaurant 0,678 0,361 Valid 13. Kesesuaian tata letak meja dan kursi di
The Restaurant 0,590 0,361 Valid
Word of Mouth 14. Kesediaan tamu mengatakan hal positif
tentang The Restaurant 0,641 0,361 Valid 15. Kesedian tamu merekomendasikan The
Restaurant kepada orang lain 0,625 0,361 Valid
Repurchase Intention 0,361
16. Kesediaan untuk melakukan pembelian
(35)
Nita Soniawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu 17. Keinginan untuk terus menggunakan
produk dan jasa The Restaurant 0,511 0,361 Valid
Price Insensitivity 0,361
18. Kesediaan untuk menggunakan produk dan jasa The Restaurant jika terjadi kenaikan harga
0,624 0,361 Valid 19. Kesediaan menggunakan produk dan jasa
The Restaurant jika perusahaan pesaing menurunkan harga lebih rendah
0,597 0,361 Valid
Complaint Behaviuor 0,361
20. Kesediaan untuk terus menggunakan produk dan jasa The Restaurant apabila menemukan masalah selama
menggunakan jasa tersebut
0,778 0,361 Valid
Sumber : Pengolahan Data, 2015
Dari Tabel 3.5 diatas, menunjukan bahwa seluruh hasil r
hitung> r
tabeluntuk α =
0,5 maka dapat diambil kesimpulan bahwa seluruh item pernyataan untuk variabel
ini dinyatakan valid.
3.2.5.2
Pengujian Reliabilitas
Pengujian reliabilitas menunjukan pengertian bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen
tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya (
reliable
) akan
menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.
Sedangkan Sugiyono (2013, hlm.
121) menyatakan bahwa “Instrumen yang
reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur
obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama”. Pada penelitian ini
reliabilitas dicari dengan mengunakan rumus
alpha
atau
cro
nbach’s alpha
(α)
dikarenakan instrumen pertanyaan kuesioner yang dipakai merupakan rentangan
antara berapa nilai dalam hal ini menggunakan skala likert 1 sampai dengan 5.
Rumus
aplha
atau
cronbach’s alpha
(α) sebagai berikut:
�
11=
−
1
1
−
�
2�
2(Umar, 2008, hlm.125)
(36)
Nita Soniawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Keterangan :
�
11= Realibilitas instrumen
k
= Banyak butiran pertanyaan
�
2= Varians total
∑
�
2= Jumlah varians butir tiap pertanyaan
Jumlah varian butir tiap pertanyaan dapat dicari dengan cara mencari nilai
varians tiap but
ir yang kemudian dijumlahkan (∑
�
2) sebagai berikut:
�
2=
�2−( �
2) �
�
Keterangan :
n
: Jumlah sampel
�
: Nilai varians
x
: Nilai skor yang dipilih (total nilai-nilai butir pertanyaan)
Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:
1.
Jika koefisien internal
�
ℎ� ��≥
�
�dengan tingkat signifikansi sebesar
5% maka item pertanyaan dikatakan
reliabel
.
2.
Jika koefisien internal
�
ℎ� ��≥
�
�dengan tingkat signifikansi sebesar
5% (0,05) maka item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.
Pengujian reliabilitas pada penelitian ini menggunakan bantuan program IBM
SPSS 21.00. Instrumen dinyatakan reliabel atau memiliki tingkat keandalan tinggi
jika Cσ(koefisien alpha cronbach) bernilai ≥0,700.
Tabel 3.5 berikut menjelaskan
tentang hasil pengujian reabilitas dari instrument penelitian ini:
Tabel 3.5
Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Penelitian
No
Variabel
Cσ
hitung
Cσ
Keterangan
1
Atmospheric Experiences
0,796
0,700
Reliabel
2
Loyalitas Pelanggan
0,868
0,700
Reliabel
Sumber : Pengolahan Data, 2015Tabel 3.5 menunjukkan bahwa kedua variabel memiliki nilai
��
ℎ� ��lebih
besar dibandingkan dengan nilai koefisien
alpha cronbach
yaitu 0,700, dengan
(37)
Nita Soniawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
demikian dapat dinyatakan bahwa instrumen penelitian yang digunakan memiliki
tingkat keterandalan tinggi (reliabel).
3.2.6
Rancangan Analisis Data
Pada penelitian ini, digunakan analisis deskriptif dan analisis verifikatif.
Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala
likert
.
Menurut Sugiyono (2013, hlm.93) skala
likert
digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial. Alat penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner/angket. Kuesioner ini disusun
oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian, yaitu
memberikan keterangan dari data mengenai
atmospheric experiences
(X) terhadap
loyalitas pelanggan (Y) di The Restaurant Padma Hotel Bandung.
3.2.6.1
Rancangan Analisis Data Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk melihat faktor penyebab. Penelitian ini
menggunakan analisis desktriptif untuk mendeskripsikan variabel-variabel
penelitian, antara lain :
1.
Analisis deskriptif mengenai atmospheric experiences yang terdiri dari
ambience, interactions dan design.
2.
Analisis deskriptif mengenai loyalitas pelanggan di The Restaurant Padma
Hotel Bandung yang terdiri dari
word-of mouth, repurchase intention,price
sensitivity, complaint behaviour.
3.2.6.2
Rancangan Analisis Data Verifikatif
Analisis verifikatif merupakan analisis data yang dilakukan setelah data
seluruh responden terkumpul. Teknik analisis data yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Kegiatan analisis data dalam
penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahap seperti berikut:
(1)
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: Rineka Cipta.
Buchari Alma. 2008. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung : Alfabeta.
Berman, Barry & Evans, Joel R. 2007. Retailing Management, 10th Edition. New Jersey: Pearson Education.
Davis, Bernard. 2012 et al. Food and Beverage Management 5th Edition. New York: Routledge.
Griffin, Jill. 2009. Customer Loyalty: How to earn it, How to keep it, Jakarta: Erlangga.
Huriyati, Ratih. 2010. Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen. Cetakan Ketiga. Bandung: Alfabeta.
Kotler, Philip., Bowen J,T and Makena J.C. 2010. Marketing for Hospitality and Tourism. New Jersey: Pearson.
Levy, M & Barton A.Weitz. 2007. Retailing Management, 6th Edition, USA; Mc Graw Hill.
Lovelock, Chirstoper &JochenWritz. 2011. Service Marketing People, Technology, Strategy 7th Edition. New Jersey USA: Pearson.
Lupiyoadi, Rambatdan A. Hamdani. 2011. Manajemen Pemasaran Jasa. Edisi 2. Jakarta: SalembaEmpat.
Noor, Juliansyah., 2013., Metodologi Penelitian, Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Riduwan., 2010., Metodedan Teknik Menyusun Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sugiyono., 2012., Metode Penelitian Bisnis (MPB). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono., 2013., Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatifdan R&D, Bandung: Alfabeta.
(2)
Nita Soniawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Tjiptono, Fandy. 2011. Pemasaran Jasa. Jawa Timur; Bayumedia Publishing Umar, H. 2008.,Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi Kedua.
Jakarta: Rajawali Pers.
Wood, C Roy & Brotheron Bob., 2008.,The SAGE Handbook of Hospitality, USA: SAGE Publications Ltd.
Jurnal
Foster, Brian. F & Cadogan , John. W., 2000.,“Relationship Selling and Customer
Loyalty: An Empirical Investigation Marketing Intelegence Planning”, Vol.18
Hersanti, Juwita Nova dan Ratnawati Kusuma. 2012. Pengaruh Atmospheric experiences Terhadap Kepuasan dan Niatan Perilaku Konsumen di Toko
“Oen”, Kota Malang. JurnalAplikasiManajemen. Vol. 10
Jooyoen Ha, Soo Cheong (Shawn) Jang. 2012. The Effects of Dinning Atmospherics on Behavioral Intentions Through Quality Perception.Journal of Managing Service Quality. Vol 22
Li, Mei-Lien, Robert, D.Green. 2012. A Mediating Influence on Customer Loyalty:The role of perceived Value. Journal of Management and Marketing Research. Vol. 12
Meldarianda, Restidan Lisan Henky. 2010. Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Minat Beli Konsumen Pada Resort Café Atmosphere Bandung. Jurnal Bisnis dan ekonomi. Vol. 17
Slatten, Terje. et al. 2009. Atmosphiric Experience That Emotionally Touch Customers. Journal of Managing Service Quality. Vol 19
Website dan Sumber lain
Komalasari, L Ajeng. 2011. Pengaruh Store Atmosphere Terhadap Kepuasan Pelanggan Pada Cafe Ngopi Deoloe Jl. Hasanudin No.7 Bandung. Skripsi Strata Satu pada Studi Ekonomi & Bisnis Universitas Padjajaran, Bandung ; diterbitkan. Arsip Human Resource Department, Padma Hotel Bandung
(3)
Nita Soniawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Peraturan Menteri Perdagangan Tahun 2013
Undang-undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan http://indonesia.traveldiaksestanggal 30 Maret 2015, 16.30 WIB http://kompas.comdiakses 4 April 2015, 16.30 WIB
(4)
Nita Soniawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2013. ProsedurPenelitian: SuatuPendekatanPraktik, Jakarta: RinekaCipta.
Buchari Alma. 2008. ManajemenPemasarandanPemasaranJasa. Bandung:Alfabeta.
Berman, Barry & Evans, Joel R. 2007. Retailing Management, 10th Edition. New Jersey: Pearson Education.
Davis, Bernard. 2012 et al. Food and Beverage Management 5th Edition. New York: Routledge.
Griffin, Jill. 2009. Customer Loyalty: How to earn it, How to keep it, Jakarta: Erlangga.
Huriyati, Ratih. 2010. BauranPemasarandanLoyalitasKonsumen. CetakanKetiga. Bandung: Alfabeta.
Kotler, Philip., Bowen J,T and Makena J.C. 2010. Marketing for Hospitality and Tourism. New Jersey: Pearson.
Levy, M & Barton A.Weitz. 2007. Retailing Management, 6th Edition, USA; Mc Graw Hill.
Lovelock, Chirstoper&JochenWritz. 2011. Service Marketing People, Technology, Strategy 7th Edition. New Jersey USA: Pearson.
Lupiyoadi, Rambatdan A. Hamdani. 2011. ManajemenPemasaranJasa. Edisi 2. Jakarta: SalembaEmpat.
Noor, Juliansyah., 2013., MetodologiPenelitian, Jakarta: KencanaPrenada Media Grup.
Riduwan., 2010., MetodedanTeknikMenyusun Proposal Penelitian. Bandung: Alfabeta
Sugiyono., 2012., MetodePenelitianBisnis (MPB). Bandung: Alfabeta.
Sugiyono., 2013., MetodePenelitianKualitatif, Kuantitatifdan R&D, Bandung: Alfabeta.
(5)
Nita Soniawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
Tjiptono, Fandy. 2011. PemasaranJasa. JawaTimur; Bayumedia Publishing Umar, H. 2008.,MetodePenelitianuntukSkripsidanTesisBisnisEdisiKedua. Jakarta:
Rajawali Pers.
Wood, C Roy &Brotheron Bob., 2008.,The SAGE Handbook of Hospitality, USA: SAGE Publications Ltd.
Jurnal
Foster, Brian. F &Cadogan , John. W., 2000.,“Relationship Selling and Customer Loyalty: An Empirical Investigation Marketing Intelegence Planning”, Vol.18 Hersanti, Juwita Nova danRatnawatiKusuma. 2012. Pengaruh Atmospheric experiences TerhadapKepuasandanNiatanPerilakuKonsumen di Toko “Oen”, Kota Malang. JurnalAplikasiManajemen. Vol. 10
Jooyoen Ha, Soo Cheong (Shawn) Jang. 2012. The Effects of Dinning Atmospherics on Behavioral Intentions Through Quality Perception.Journal of Managing Service Quality. Vol 22
Li, Mei-Lien, Robert, D.Green. 2012. A Mediating Influence on Customer Loyalty:The role of perceived Value. Journal of Management and Marketing Research. Vol. 12
Meldarianda, RestidanLisanHenky. 2010. Pengaruh Store Atmosphere
TerhadapMinatBeliKonsumenPada Resort Café Atmosphere
Bandung.JurnalBisnisdanekonomi. Vol. 17
Slatten, Terje. et al. 2009. Atmosphiric Experience That Emotionally Touch Customers. Journal of Managing Service Quality. Vol 19
WebsitedanSumber lain
Komalasari, L Ajeng. 2011. Pengaruh Store Atmosphere TerhadapKepuasanPelangganPada Cafe NgopiDeoloe Jl. Hasanudin No.7 Bandung. Skripsi Strata SatupadaStudiEkonomi&BisnisUniversitasPadjajaran, Bandung;diterbitkan.
(6)
Nita Soniawati, 2015
PENGARUH ATMOSPHERIC EXPERIENCES TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN DI THE RESTAURANT PADMA HOTEL BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | \.upi.edu perpustakaan.upi.edu
ArsipFood and Beverage Department, Padma Hotel Bandung PeraturanMenteriPerdaganganTahun 2013
Undang-undang No. 10 Tahun 2009 tentangKepariwisataan http://indonesia.traveldiaksestanggal 30 Maret 2015, 16.30 WIB http://kompas.comdiakses 4 April 2015, 16.30 WIB