PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL BAGI SISWA SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas IV SDN 3 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

(1)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL

BAGI SISWA SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas IV SDN 3 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi PGSD

Oleh Yuli Anjani

1003370

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

2014


(2)

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL

BAGI SISWA SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas IV SDN 3 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Oleh Yuli Anjani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Yuli Anjani 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERNYATAAN ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C.Tujuan Penelitian ... 5

D.Manfaat Penelitian ... 6

E. Hipotesis Tindakan ... 7

F. Penjelasan Istilah ... 7

BAB II KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL BAGI SISWA SEKOLAH DASAR A. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar ... 8

1. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar ... 8

2. Tujuan Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar ... 9

3. Ruang lingkup Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar ... 9

4. Gambaran Umum Keterampilan Menulis di Sekolah Dasar ... 10

B. Hakikat Menulis ... 11

1. Pengertian Menulis... 11

2. Tujuan Menulis ... 13


(5)

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Kemampuan yang Harus Dimiliki Penulis ... 15

5. Proses Menulis ... 17

6. Jenis-jenis Tulisan ... 19

C. Karangan Deskripsi ... 20

1. Pengertian Karangan Deskripsi ... 20

2. Ciri-ciri Karangan Deskripsi ... 21

3. Macam-macam Karangan Deskripsi ... 21

4. Langkah-langkah Menulis Karangan Deskripsi ... 22

5. Pendekatan dalam Menulis Karangan Deskripsi... 23

D. Hakikat Pendekatan Kontekstual ... 24

1. Pengertian Pendekatan Kontekstual ... 24

2. Karakteristik Pendekatan Kontekstual ... 25

3. Komponen Pendekatan Kontekstual ... 27

4. Prinsip Pendekatan Kontekstual ... 29

5. Langkah-langkah Pendekatan Kontekstual ... 30

6. Kelebihan dan Kelemahan Pendekatan Kontekstual... 31

E. Penelitian yang Relevan ... 32

F. Kerangka Berpikir ... 33

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 35

B. Desain Penelitian ... 36

C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38

D. Subjek Penelitian ... 38

E. Prosedur Penelitian ... 38

F. Instrumen Penelitian ... 44

G. Analisis dan Interpretasi Data ... 47

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 51


(6)

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus ... 52

1. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I ... 52

a. Perencanaan Pembelajaran Siklus I ... 52

b. Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Siklus I ... 54

c. Observasi Siklus I ... 56

1) Pelaksanaan Pembelajaran ... 56

2) Hasil Pembelajaran ... 58

d. Refleksi Siklus I ... 64

2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus II ... 67

a. Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 67

b. Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Siklus II ... 69

c. Observasi Siklus II ... 70

1) Pelaksanaan Pembelajaran ... 70

2) Hasil Pembelajaran ... 72

d. Refleksi Siklus II ... 79

3. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus III ... 83

a. Perencanaan Pembelajaran Siklus III ... 83

b. Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Siklus III ... 85

c. Observasi Siklus III ... 86

1) Pelaksanaan Pembelajaran ... 86

2) Hasil Pembelajaran ... 87

d. Refleksi Siklus III ... 93

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... 96

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 104

B. Rekomendasi ... 106

DAFTAR PUSTAKA ... 107

LAMPIRAN ... 110 RIWAYAT HIDUP


(7)

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar


(8)

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL BAGI

SISWA SEKOLAH DASAR

(Penelitian Tindakan Kelas Siswa Kelas IV SDN 3 Cibogo Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat)

Oleh Yuli Anjani

1003370

Penelitian ini dilatarbelakangi karena siswa mengalami kesulitan dalam memunculkan gagasan, sulit mengembangkan isi karangan, dan belum dapat menggunakan tanda baca yang tepat. Sehingga berdampak pada nilai UTS bahasa Indonesia yang belum mencapai KKM. Maka, dilakukan upaya untuk meningkatkan keterampilan siswa menulis karangan deskripsi melalui penerapan pendekatan kontekstual. Tujuan penelitian yaitu, untuk mengetahui perencanaan, pelaksanaan dan peningkatan hasi belajar siswa kelas IV SDN 3 Cibogo mengenai keterampilan menulis karangan deskripsi setelah dilakukan pembelajaran melalui pendekatan kontekstual. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas model Kemmis dan Mc. Taggart. Teknik pengumpulan data menggunakan tes dan nontes. Hasil penelitian yaitu, nilai rata-rata kelas pada siklus I sebesar 52,54 dengan persentase ketuntasan 9.09%, siklus II meningkat menjadi 70,39 dengan persentase ketuntasan 56,2% dan siklus III kembali meningkat menjadi 84,31 dengan persentase ketuntasan 90,09%. Simpulan penelitian yaitu perencanaan pembelajaran diawali dengan membuat RPP dan instrumen. Pelaksanaan komponen pendekatan kontekstual berjalan lancar, yaitu (1) komponen bertanya direncanakan agar siswa aktif, dilaksanakan melalui pemberian reward berupa tanda bintang. (2) Pemodelan direncanakan agar siswa dapat melihat contoh teks karangan deskripsi terlebih dahulu, yang ditulis pada kertas karton berukuran besar dan potongan teks yang berbentuk bendera. (3) komponen masyarakat belajar dibentuk secara bebas, sesuai kondisi siswa. (4) komponen inkuiri direncanakan agar siswa mampu menemukan pemahaman untuk menentukan tema dan kerangka karangan, dilaksanakan melalui pengamatan dan kuis. (5) komponen konstruktivisme direncanakan dengan cara mengembangkan kerangka karangan menjadi karangan deskripsi yang utuh, secara individu. (6) Penilaian autentik diambil dari tugas menulis karangan deskripsi. (7) refleksi diarahkan agar siswa menyimpulkan materi pembelajaran, melalui pemberian reward. Hasil menulis karangan deskripsi mengalami peningkatan setelah menerapkan pendekatan kontekstual. Rekomendasi yang diberikan peneliti adalah hendaknya


(9)

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

guru dapat menerapkan pendekatan kontekstual sebagai pendekatan pembelajaran yang mampu meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi.

Kata kunci: pendekatan kontekstual, keterampilan menulis, karangan deskripsi.

ABSTRACT

This research is motivated because students have difficulty in expressing idea, to develop essay, and were not be able to use punctuation. So that the impact on test indonesian subject have not achieved of minimum completeness criteria. One the efforts to improve description essay writing students is by applying contextual approach. This research aims are to find out of the learning plan, implementation and improvement of students four grade elementary school 3 Cibogo learning result after applying contextual approach on description essay writing. This research is a class action research Kemmis and Mc. Taggart models. Data collection techniques using test and nontest. The result of the research, the average grade of the first cycle is 52,54 with 9,09 percentage, second cycle increased to 70,39 with completeness 56,2 percentage, and in the third cycle increased again to 84,31 with completeness 90,09 percentage. The consclusion of the research is learning plan begins with making lesson plans and instrument. The implementation of a contextual approach components running smoothly, (1) questioning is planned for students active, implemented through giving reward star symbol. (2) modeling is planned for students can see the example description essay first, written on large paper and shaped flag. (3) learning community formed freely, as the conditions of students. (4) inquiry is planned for students are able to find their knowledge about themes and outline, implemented throught observation and quiz. (5) constructivisme is planned by way of developing the outline into a full of the essay, in individual. (6) authentic assesment is taken from the description essay writing task. (7) reflections directed learning materials to students concluded, through reward. Students description essay writing results increased after learning which implemented the contextual approach. Suggested for teachers to implement contextual approach as an approach that can improve to the description essay writing skills.


(10)

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENDAHULUAN

Bab ini akan memaparkan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis tindakan dan penjelasan istilah. Adapun pemaparannya sebagai berikut.

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi yang menjadi bahasa pemersatu bangsa Indonesia. Hal ini tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 36 yang berbunyi, “Bahasa negara adalah bahasa Indonesia”. Maka sebagai bangsa Indonesia, sudah seharusnya memiliki kewajiban untuk mengenal dan mempelajari bahasa Indonesia dengan baik. Karena pada dasarnya bahasa merupakan alat komunikasi. Dalam sebuah buku disebutkan bahwa, “Orang yang pintar berkomunikasi disebut orang yang memiliki kecerdasan kata dan berbahasa, sehingga ia mudah berkomunikasi dengan orang lain dan dapat melakoni profesi di bidang bahasa jika menguasai bahasa Indonesia”. (Hatikah, 2006).

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Bahasa merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari bidang studi. Dengan pembelajaran bahasa, diharapkan dapat membantu peserta didik untuk mengenal dirinya, budayanya serta budaya orang lain. Selain itu juga, bahasa digunakan untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. (Depdiknas, 2009, hlm.100).

Oleh karena itu kita perlu menguasai keterampilan berbahasa agar dapat melakukan komunikasi dengan baik. Keterampilan ini meliputi keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca dan keterampilan menulis. Keempat keterampilan tersebut saling terintegrasi dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Alexander dalam bukunya Practice and Progress (dalam Cahyani & Hodijah, 2007, hlm.126),


(11)

2

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

menjelaskan mengenai keterampilan menulis yaitu „Nothing should be spoken before it has been heard. Nothing should be read before it has been spoken. Nothing should be written before it has been read’. Jadi keempat keterampilan itu saling berhubungan namun memiliki wilayah yang berbeda.

Demikian juga dengan keterampilan menulis yang merupakan salah satu keterampilan yang harus dikuasai. Menurut Tarigan (2008, hlm.22), “Menulis adalah menurunkan atau menuliskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang dipakai oleh seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik tersebut”. Penguasaan keterampilan menulis bertujuan agar siswa dapat mengungkapkan gagasan, pikiran, dan perasaan yang dimilikinya setelah menjalani proses pembelajaran dalam berbagai jenis tulisan, baik fiksi maupun nonfiksi. Karena kegiatan menulis merupakan pengungkapan terhadap pemahaman dan tanggapan siswa terhadap berbagai hal yang diperolehnya dalam bentuk catatan.

Keterampilan menulis yang dimiliki oleh kalangan remaja pun sangat bervariatif. Menurut Kepala Balai Bahasa Bandung, Abdul Khak mengatakan bahwa, “Tradisi menulis di Indonesia jauh lebih rendah dibandingkan dengan tradisi membaca, terlebih di kalangan generasi muda. Rendahnya tradisi menulis diakibatkan rendahnya minat membaca”. (http://edukasi.kompas.com/).

Menurut riset yang dirilis oleh Prof. Deddy Mulyana dalam bukunya Komunikasi Populer (2004), jumlah buku yang terbit di Jepang setiap tahunnya 44.000 judul termasuk 21.000 terjemahan. Sementara di Amerika Serikat 100.000 judul, di Inggris 61.000 judul pertahun sedangkan di Indonesia hanya 2500 judul buku pertahun. (http:// selarasindo.com/).

Fakta tersebut ditunjang oleh hasil observasi yang dilakukan di kelas IV SDN 3 Cibogo, diperoleh data mengenai hasil UTS bahasa Indonesia yaitu siswa yang mencapai KKM hanya dua orang atau jika dipersentasekan hanya 8,69% dari jumlah siswa 23 orang dengan rata-rata nilai kelas 47,47.


(12)

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk keterampilan menulis yang dimilikinya, siswa memiliki hambatan dalam memunculkan ide/gagasan, sulit untuk mengembangkan isi karangan, belum dapat menggunakan pilihan kata dan tanda baca yang tepat. Ketika menulis karangan, siswa hanya mampu menuangkannya ke dalam beberapa kalimat saja, selain itu kesulitan mencari kata pertama apa yang akan ditulisnya.

Dari hasil observasi tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam menulis. Masalah tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut.

1. Rendahnya tingkat penguasaan kosakata karena minimnya minat membaca. 2. Kurangnya penguasaan penggunaan tanda baca dan penyusunan kalimat. 3. Kesulitan menemukan strategi pembelajaran yang sesuai dengan kondisi

dan kemampuan siswa sehingga pembelajaran menjadi kurang menyenangkan.

4. Penggunaan metode dalam menulis karangan yang kurang sesuai yaitu menggunakan metode konvensional. Sehingga pembelajaran menjadi kurang bermakna.

5. Keterbatasan media pembelajaran.

Faktor utama yang menjadi penyebab permasalahan tersebut adalah pembelajaran yang diterapkan oleh guru tidak menjadikan siswa sebagai student centered yang berakibat siswa kurang memperoleh pengalaman langsung dalam pembelajaran. Serta tugas guru yang jarang sekali memberikan apresiasi terhadap hasil karangan siswa karena proses belajar mengajar hanya berorientasi pada teori dan pengetahuan semata sehingga pembelajaran menjadi kurang bermakna dan kurang menyenangkan. Padahal keterampilan menulis dibutuhkan diberbagai jenjang pendidikan, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Sehingga dibutuhkan sistem pembelajaran yang dapat mengakumulasi semua permasalahan tersebut dan membutuhkan solusi yang tepat.

Salah satu alternatif mengatasi masalah tersebut adalah penggunaan pendekatan pembelajaran. Di mana guru harus mampu mengidentifikasi


(13)

4

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pendekatan pembelajaran mana yang bisa membuat siswa menangkap materi dengan lebih baik. Selain itu pendekatan yang digunakan juga harus melibatkan siswa berperan aktif dalam pembelajaran dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengalami secara langsung proses pembelajaran serta siswa diberikan kesempatan untuk mengaitkan materi dengan kenyataan di lingkungan sekitarnya agar terjadi pembelajaran yang bermakna.

Contextual teaching and learning (CTL) atau yang lebih sering disebut pendekatan kontekstual merupakan pendekatan yang menerapkan konsep belajar dengan mengaitkan materi di kehidupan nyata. Menurut Johnson (2007, hlm.57), “Pendekatan kontekstual adalah suatu sistem pengajaran yang cocok dengan otak yang menghasilkan makna dengan menghubungkan muatan akademis dengan konteks dari kehidupan sehari-hari siswa”.

Selain itu menurut Komalasari (2013, hlm.6), “...di dalam pembelajaran kontekstual, siswa menemukan hubungan penuh makna antara ide-ide abstrak dengan penerapan praktis di dalam konteks dunia nyata”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa pendekatan kontekstual yaitu mengaitkan materi ajar dengan lingkungan personal dan sosial siswa agar siswa mengalami kebermaknaan dalam belajar karena dikaitkan dengan lingkungan sekitar yang konkret. Sehingga tugas guru adalah sebagai fasilitator yang harus memfasilitasi rasa keingintahuan siswa.

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang mendalam tentang, Peningkatan

Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan

Kontekstual bagi Siswa Sekolah Dasar.

Bayangkan jika penelitian ini tidak dilakukan, mungkin akan banyak siswa yang mengalami kesulitan menuangkan ide-ide atau gagasan-gagasannya sehingga berimplikasi pada keterampilan berkomunikasinya. Padahal kemampuan komunikasi merupakan


(14)

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keterampilan yang harus dimiliki individu dalam melakukan interaksi sosial.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, secara umum permasalahan yang akan diteliti adalah “Bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi melalui pendekatan kontekstual di kelas IV SDN 3 Cibogo?”.

Untuk menjawab permasalahan tersebut, berikut dibuat beberapa pertanyaan penelitian yang mengarahkan pada jawaban terhadap masalah umum penelitian.

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi melalui pendekatan kontekstual di kelas IV SDN 3 Cibogo?.

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi melalui pendekatan kontekstual di kelas IV SDN 3 Cibogo?.

3. Bagaimanakah peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDN 3 Cibogo mengenai keterampilan menulis karangan deskripsi setelah dilakukan pembelajaran melalui pendekatan kontekstual?.

C. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah mengetahui peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi melalui pendekatan kontekstual di kelas IV SDN 3 Cibogo.

Sedangkan secara khusus penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai hal-hal berikut.

1. Mengetahui perencanaan pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi melalui pendekatan kontekstual di kelas IV SDN 3 Cibogo.


(15)

6

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Mengetahui pelaksanaan pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi melalui pendekatan kontekstual di kelas IV SDN 3 Cibogo.

3. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SDN 3 Cibogo mengenai keterampilan menulis karangan deskripsi setelah dilakukan pembelajaran melalui pendekatan kontekstual.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Diharapkan penelitian ini akan menghasilkan sebuah teori baru mengenai peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi melalui pendekatan kontekstual di kelas IV SDN 3 Cibogo. Sehingga dapat menambah wawasan terkait pentingnya keterampilan menulis karangan deskripsi pada anak serta dapat menambah khasanah kepustakaan dan dapat menjadi bahan referensi bagi pembaca.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa, diharapkan hasil penelitian dapat menumbuhkan keaktifan siswa dalam menuangkan ide-idenya ke dalam bentuk tulisan dan dapat menumbuhkan interaksi saat pembelajaran.

b. Bagi guru, diharapkan hasil penelitian dapat memberikan pengetahuan mengenai upaya yang dapat dilakukan guru dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi melalui pendekatan kontekstual yang dapat menjadi pendekatan pembelajaran yang cocok untuk pembelajaran bermakna.

c. Bagi sekolah, diharapkan hasil penelitian dapat memberikan gambaran dalam meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi melalui pendekatan kontekstual sehingga dapat diterapkan oleh guru yang lain. d. Bagi peneliti, diharapkan hasil penelitian dapat memberikan ilmu

pengetahuan dan gambaran mengenai keefektifan pendekatan kontekstual untuk penelitian selanjutnya yang digunakan sebagai bahan referensi.


(16)

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang dikemukakan pada uraian sebelumnya, hipotesis tindakan yang diajukan adalah melalui pendekatan kontekstual diharapkan hasil belajar menulis karangan deskripsi bagi siswa kelas IV SDN 3 Cibogo Lembang akan meningkat.

F. Penjelasan Istilah

Penelitian ini berjudul tentang Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual bagi Siswa Sekolah Dasar. Supaya tidak terjadi perbedaan pemahaman dan untuk mempermudah peneliti dalam menjelaskan apa yang sedang dibicarakan, maka di bawah ini diuraikan beberapa penjelasan istilah.

1. Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi.

Keterampilan menulis karangan deskripsi adalah kemampuan siswa dalam menggambarkan atau memberikan perincian mengenai suatu objek atau peristiwa yang diamatinya secara tertulis yang berupa gagasan, ide, perasaan, dan pendapat melalui bahasa yang mudah dimengerti oleh seseorang dan bertujuan memberi pengaruh serta imajinasi kepada pembaca sehingga pembaca ikut melihat, mendengar, merasakan dan mengalami langsung mengenai objek yang digambarkan oleh penulis.

2. Pendekatan Kontekstual.

Pendekatan kontekstual merupakan pendekatan yang dilakukan dengan cara mengaitkan materi dengan lingkungan siswa. Sehingga siswa akan mengamati suatu objek secara langsung, hal itu bertujuan agar siswa dapat mengkontruksi pengetahuannya sendiri untuk membiasakan berpikir kritis dan kreatif, menemukan hubungan antara materi pelajaran dengan lingkungannya, melakukan kerja sama dalam kelompok, dan pembelajaran


(17)

8

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

akan menjadi lebih bermakna serta menyenangkan karena siswa mengalaminya sendiri.


(18)

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

METODE PENELITIAN

Pada bab ini akan dipaparkan mengenai metode penelitian yang dilakukan peneliti, desain penelitian, lokasi dan waktu penelitian, subjek penelitian, prosedur penelitian, instrumen penelitian, dan analisis serta interpretasi data. Adapun pemaparannya sebagai berikut.

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research) yang mengacu pada tindakan guru ketika melaksanakan pembelajaran sebagai upaya untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Seperti pernyataan Suhardjono (2006, hlm.58), “Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan di kelas dengan tujuan memperbaiki dan meningkatkan mutu praktik pembelajaran”.

Arikunto dkk. (2008, hlm.3), PTK merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Sedangkan menurut Rapoport (dalam Kusnandar, 2008, hlm.46), PTK adalah penelitian untuk membantu seseorang dalam mengatasi secara praktis persoalan yang dihadapi dalam situasi darurat dan membantu pencapaian tujuan ilmu sosial dengan kerja sama dalam kerangka etika yang disepakati bersama.

Jadi dapat disimpulkan bahwa, PTK adalah penelitian yang dilakukan di kelas oleh guru untuk meningkatkan mutu pembelajaran melalui sebuah tindakan yang sengaja dimunculkan.

Menurut Aqib dkk. (2009, hlm.8), langkah-langkah dalam PTK merupakan satu daur atau siklus yang terdiri dari: Perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi.

Penelitian ini menggunakan pendekatan gabungan antara penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian


(19)

36

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dengan memperoleh data yang berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan, sedangkan penelitian kualitatif adalah data yang berbentuk kata,narasi, skema atau gambar. Penelitian pendekatan gabungan secara bersamaan ini bertujuan untuk saling melengkapi gambaran hasil studi mengenai permasalahan yang diteliti dan untuk memperkuat analisis penelitian.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang dikembangkan dalam penelitian ini menggunakan model Kemmis dan Mc. Taggart, hal ini dikarenakan model Kemmis dan Mc.Taggart berorientasi pada siklus spiral refleksi, dimana di dalamnya terdapat beberapa komponen. Komponen tersebut yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Penelitian tindakan kelas dengan model Kemmis dan Mc. Taggart merupakan model yang cukup sederhana sehingga mudah untuk dilaksankan.

Langkah-langkah penelitian tersebut, dapat digambarkan sebagai berikut.


(20)

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1

Alur Penelitian Tindakan Kelas

Adaptasi Model Kemmis dan Mc.Taggart (dalam Sukmawati, 2013, hlm. 35 )

Perencanaan

Refleksi I

Observasi

Perencanaan Perencanaan

Refleksi II Observasi

Pelaksanaan Pelaksanaan

Pelaksanaan

Refleksi III Observasi

Hasil Penelitian

SIKLUS I

SIKLUS III SIKLUS II


(21)

38

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN 3 Cibogo, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.

Penelitian Tindakan Kelas mengenai “Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual bagi Siswa

Sekolah Dasar” ini, akan dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran

2013/2014 pada bulan Mei 2014.

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 3 Cibogo yang berjumlah 25 siswa, terdiri atas 13 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki. Siswa kelas IV SDN 3 Cibogo ini memiliki latar belakang yang heterogen, yaitu berasal dari keluarga yang bermata pencaharian petani, PNS, dan wiraswasta. Sedangkan bahasa sehari-hari yang digunakannya adalah bahasa Sunda.

E. Prosedur Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SDN 3 Cibogo melalui pendekatan kontekstual, rencana penelitian tindakan yang dilaksanakan dapat diuraikan sebagai berikut.

1. Kegiatan awal

Berupa kegiatan untuk mengidentifikasi dan menganalisis kondisi serta situasi secara keseluruhan SDN 3 Cibogo. Meliputi pengamatan keadaan siswa di dalam kelas, sikap serta perilaku dalam mengikuti pembelajaran.

2. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan penelitian tindakan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui pendekatan kontekstual dilakukan dengan tiga siklus. Penelitian akan dihentikan jika ketuntasan belajar siswa sudah


(22)

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mencapai 86%. Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan rencana pembelajaran yang telah direncanakan yaitu sebagai berikut.

SIKLUS I a) Perencanaan

1) Peneliti melakukan penelaahan materi berdasarkan Standar Kompetensi 8. Mengungkapkan pikiran, perasaan dan informasi secara tertulis dalam bentuk karangan, pengumuman dan pantun anak. Sedangkan Kompetensi Dasarnya yaitu 8.1 Menyusun karangan tentang berbagai topik sederhana dengan memperhatikan penggunaan ejaan (huruf besar, tanda titik, tanda koma, dll.). Pokok bahasan yang dikembangkan adalah menulis karangan deskripsi.

2) Menyusun rencana tindakan pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual. Karena pendekatan kontekstual memiliki ciri pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan, sehingga peneliti harus mengaitkan materi dengan kehidupan nyata siswa serta harus memuat ketujuh komponen pendekatan kontekstual di dalam tindakan pembelajaran. Ketujuh komponen tersebut adalah bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, inkuiri, konstruktivisme, penilaian autentik dan refleksi.

Tabel 3.1

Rencana Pelaksanaan Komponen Pendekatan Kontekstual Siklus I

No Pelaksanaan Komponen

Pendekatan Kontekstual Tindakan

1. Komponen Bertanya Guru bertanya secara klasikal kepada siswa mengenai konsep menulis karangan deskripsi. Apabila siswa terlihat pasif maka guru akan menunjuk beberapa siswa agar siswa aktif dalam pembelajaran.

2. Komponen Masyarakat Belajar

Pembentukan kelompok siswa dilakukan dengan cara berhitung 1-5. Sehingga siswa akan berkumpul sesuai dengan angka yang didapatnya untuk mengerjakan tugas menentukan tema dan kerangka karangan berdasarkan pengamatan terhadap objek “Ruang kelas IV”.

3. Komponen Pemodelan Pemodelan yang direncanakan yaitu menunjukkan dua contoh teks karangan deskripsi yang ditulis di kertas karton. Kemudian siswa membacanya secara dua baris-dua


(23)

40

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu baris.

4. Komponen Menemukan (inkuiri)

Guru membimbing siswa belajar aktif secara berkelompok agar mampu menentukan tema dan kerangka karangan berdasarkan pengamatan terhadap objek “Ruang kelas IV” secara berkelompok.

5. Komponen Konstruktivisme

Siswa ditugaskan untuk melengkapi paragraf rumpang secara individu berdasarkan pengalaman nyata mengamati gambar dan kerangka karangan yang telah ditentukan. 6. Komponen Penilaian

autentik

Penilaian autentik dilakukan dengan memberikan tes untuk melengkapi paragraf rumpang secara individu.

7. Komponen Refleksi Guru dan siswa menyimpulkan pembelajaran secara klasikal.

3) Membuat lembar kerja siswa sebagai bentuk evaluasi. Tes yang diberikan adalah siswa ditugaskan untuk menentukan tema dan kerangka karangan berdasarkan pengamatan (ruang kelas IV) secara berkelompok. Sedangkan tes individu yang dijadikan untuk mengukur kemampuan menulis siswa adalah tes melengkapi paragraf rumpang.

4) Menyiapkan media pembelajaran berupa contoh teks karangan deskripsi yang ditulis di kertas karton untuk ditempelkan pada papan tulis.

5) Membuat lembar observasi yang ditujukan kepada kegiatan siswa dan guru dalam melaksanakan pembelajaran menerapkan pendekatan kontekstual.

b) Pelaksanaan

Langkah-langkah pembelajaran dilaksanakan dengan menerapkan pendekatan kontekstual. Adapun tahapannya sebagai berikut.

1) Guru melakukan apersepsi dengan bertanya “Apakah anak-anak pernah mengamati sesuatu dan menceritakan sesuatu itu kepada orang lain?”,

“Pernahkah anak-anak menuliskannya ke dalam bentuk karangan?”.

Pelaksanaan kegiatan ini merupakan pendekatan kontekstual komponen bertanya

2) Guru menunjukkan dua contoh teks karangan deskripsi yang ditempelkan di papan tulis. Pelaksanaan kegiatan ini merupakan pendekatan kontekstual komponen pemodelan.


(24)

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Guru meminta siswa untuk membaca teks tersebut dengan aturan barisan kesatu dan kedua membaca teks pertama dan setelah itu barisan ketiga serta keempat membaca teks kedua.

4) Guru dan siswa melakukan tanya jawab mengenai tema dan isi teks tersebut atau poin-poin pentingnya. Pelaksanaan kegiatan ini merupakan pendekatan kontekstual komponen bertanya dan inkuiri

5) Guru menjelaskan bahwa poin-poin itu dinamakan kerangka karangan. 6) Guru bertanya mengenai isi persamaan kedua teks untuk mengambil

kesimpulan mengenai pengertian karangan deskripsi dan ciri-cirinya. Pelaksanaan kegiatan ini merupakan pendekatan kontekstual komponen inkuiri dan konstruktivisme.

7) Guru membagi siswa ke dalam lima kelompok, setiap kelompok beranggotakan lima orang. Pembentukan kelompok dilakukan dengan cara berhitung 1-5. Guru menjelaskan tujuan dibentuknya kelompok belajar. Pelaksanaan kegiatan ini merupakan pendekatan kontekstual komponen masyarakat belajar.

8) Guru menugaskan setiap kelompok untuk mengamati keadaan kelasnya. Baik dilihat dari keadaan luar kelas maupun keadaan di dalam kelas.

9) Setiap kelompok melakukan diskusi untuk menuliskan tema dan kerangka karangan mengenai keadaan kelasnya. Pelaksanaan kegiatan ini merupakan pendekatan kontekstual komponen inkuiri (menemukan).

10) Guru mengawasi dan membimbing jalannya diskusi kelompok.

11) Setelah selesai, guru memberikan tugas kepada setiap siswa sebagai bentuk penilaian individu untuk melengkapi paragraf rumpang pada teks karangan deskripsi. Pelaksanaan kegiatan ini merupakan pendekatan kontekstual komponen konstruktivisme dan penilaian autentik.

12) Guru bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dipelajari. Pelaksanaan kegiatan ini merupakan pendekatan kontekstual komponen refleksi.


(25)

42

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c) Pengamatan/Observasi

Observasi dilaksanakan oleh teman sejawat peneliti dan guru kelas IV. Jumlah observer yaitu sebanyak tiga orang. Observasi ini lebih ditekankan kepada aktivitas guru dan respon siswa ketika melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual.

d) Refleksi

Kegiatan refleksi dilakukan setelah peneliti dan observer menganalisis data-data dari hasil pelaksanaan tindakan siklus I, untuk merencanakan perbaikan-perbaikan pada siklus II.

SIKLUS II

Pelaksanaan tindakan siklus II ini dilakukan sesuai hasil refleksi pada siklus I. Kegiatan yang dilaksanakan pada siklus II diantaranya yaitu.

a) Perencanaan

1) Menyusun RPP dengan menerapkan pendekatan kontekstual sesuai dengan perbaikan-perbaikan yang terjadi pada komponennya. Komponen yang berhasil dilaksanakan pada siklus I, tetap dipertahankan pada siklus II. 2) Menyusun lembar kerja siswa dan lembar observasi yang menekankan

kepada pelaksanaan komponen kontekstual.

3) Menyiapkan media pembelajaran yang lebih menarik sesuai refleksi siklus I.

b) Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan, langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan masih sama menggunakan pendekatan kontekstual tetapi merupakan hasil refleksi dari siklus I. Sehingga mungkin akan terdapat sedikit perbedaan dari cara-caranya namun tahapannya tetap sama terdapat komponen konstruktivisme, inkuiri, pemodelan, masyarakat belajar, bertanya, refleksi, penilaian autentik.

c) Pengamatan/Observasi

Observasi dilaksanakan oleh observer terhadap aktivitas guru dan respon siswa dalam melaksanakan pembelajaran melalui pendekatan kontekstual.


(26)

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Jumlah observer sebanyak tiga orang yaitu guru wali kelas IV dan dua teman sejawat.

d) Refleksi

Pada tahapan refleksi, mencakup kegiatan mendiskusikan hasil pengamatan dan evaluasi berkaitan dengan penerapan pendekatan kontekstual dalam kegiatan belajar mengajar, membuat rencana perbaikan-perbaikan terhadap kekurangan-kekurangan yang ditemukan dan melaksanakan pengolahan data yang diperoleh setelah penelitian selesai dilakukan, serta melakukan pertimbangan perencanaan tindakan yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya.

SIKLUS III

Siklus ketiga merupakan putaran ketiga dari pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui pendekatan kontekstual dengan tahapan yang sama seperti pada siklus pertama dan kedua, namun dilakukan perbaikan-perbaikan dari siklus sebelumnya.

a) Perencanaan

1) Menyusun RPP dengan menerapkan pendekatan kontekstual sesuai dengan perbaikan-perbaikan yang terjadi pada komponennya. Komponen yang berhasil dilaksanakan pada siklus I dan II, tetap dipertahankan pada siklus III.

2) Menyusun lembar kerja siswa dan lembar observasi yang menekankan kepada pelaksanaan komponen kontekstual.

3) Menyiapkan media pembelajaran yang lebih menarik sesuai refleksi siklus II.

b) Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan, langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan masih sama menggunakan pendekatan kontekstual tetapi merupakan refleksi dari siklus satu dan siklus dua. Sehingga mungkin akan terdapat sedikit perbedaan dari cara-caranya namun tahapannya tetap sama terdapat


(27)

44

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

komponen konstruktivisme, inkuiri, pemodelan, masyarakat belajar, bertanya, refleksi, penilaian autentik.

c) Pengamatan/Observasi

Observasi dilaksanakan oleh observer terhadap aktivitas guru dan respon siswa dalam melaksanakan pembelajaran melalui pendekatan kontekstual. Jumlah observer sebanyak tiga orang.

d) Refleksi

Pada tahapan refleksi, mencakup kegiatan mendiskusikan hasil pengamatan dan megevaluasi data-data. Jika menurut hasil pengamatan, pelaksanaan pembelajaran sudah berjalan dengan baik dan ketuntasan belajar siswa sudah mencapai 86%. Maka penelitian dianggap tuntas.

F. Instrumen Penelitian

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kuantitatif berupa nilai karangan siswa dalam bentuk LKS, sedangkan data kualitatif berupa informasi tentang penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran dan aktivitas guru serta respon siswa dalam kegiatan belajar.

Untuk memperoleh hasil yang objektif dalam pengumpulan data, maka diperlukan adanya instrumen yang tepat supaya masalah yang diteliti dapat terefleksikan dengan baik. Adapun jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

Setiap satu siklus dan tindakan terdapat RPP yang dibuat terlebih dahulu. Hal ini berfungsi untuk menggambarkan dan mendeskripsikan perencanaan pembelajaran menulis karangan deskripsi menggunakan pendekatan kontekstual. Di dalam RPP untuk setiap siklus harus memuat ketujuh komponen pendekatan kontekstual yang sesuai dengan kondisi dan lingkungan siswa.


(28)

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Tes

Instrumen tes dalam penelitian ini berupa Lembar Kerja Siswa yang ditujukan untuk kelompok dan untuk individu. LKS kelompok berisi perintah untuk menentukan tema dan membuat kerangka karangan berdasarkan pengamatan terhadap objek dan tes individu berisi tugas untuk menulis karangan deskripsi berdasarkan kerangka karangan yang telah disusun.

3. Observasi

Lembar observasi yang digunakan berupa pengamatan terhadap pelaksanaan komponen pendekatan kontekstual yang dilihat melalui aktivitas guru dan respon siswa dalam melaksanakan pembelajaran. Ketujuh komponen pendekatan kontekstual tersebut yaitu komponen bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, inkuiri, konstruktivisme, penilaian autentik dan refleksi. Komponen tersebut dilaksanakan sesuai cara yang direncanakan pada skenario pembelajaran. Sehingga format observasi untuk setiap siklus memiliki perbedaan.

3. Wawancara

Wawancara dilakukan terhadap guru dan siswa sebelum dilakukan tindakan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan pembelajaran yang sering dilakukan guru pada kegiatan menulis karangan. Setelah pelaksanaan siklus juga dilakukan wawancara kepada siswa untuk mengetahui respon siswa setelah pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan kontekstual. Sebelum pelaksanaan siklus

Tabel 3.2

Lembar Wawancara untuk Guru

No Pertanyaan Jawaban

1 Menurut Ibu, sejauh mana kemampuan siswa kelas IV dalam menulis karangan deskripsi?.

2 Apakah para siswa sudah bisa mencapai Kriteria Ketuntasan Minimalnya?.

3 Dilihat dari hasil karangan siswa, apa saja yang menjadi kesalahan atau hal yang kurang tepat dalam karangan siswa?.


(29)

46

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4 Metode apa yang Ibu gunakan dalam pembelajaran?. 5 Apa yang ibu ketahui tentang pendekatan kontekstual?

Bagaimana pendapat Ibu?.

Tabel 3.3

Lembar Wawancara untuk Siswa

No. Pertanyaan Jawaban

1. Kesulitan apa yang kamu rasakan ketika menulis karangan?

2.

Kondisi seperti apa yang kalian inginkan ketika menulis karangan?

Setelah siklus

Tabel 3.4

Lembar Wawancara untuk Siswa

4. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan alat penunjang yang dapat melengkapi dan memperjelas data peneliti. Dokumentasi berupa pengambilan foto dilaksanakan pada setiap pelaksanaan siklus.

No Pertanyaan Jawaban

1 Bagaimana menurut pendapatmu mengikuti pembelajaran menulis deskripsi tadi dengan menggunakan pendekatan kontekstual. Menyenangkan? 2 Apakah masih ada kesulitan yang kamu alami dalam

menulis karangan?

3 Apakah yang kamu rasakan ketika belajar secara berkelompok?

4 Ketika menulis karangan dengan mengamati suatu objek terlebih dahulu, apakah memudahkan kamu untuk mengungkapkan ide/gagasan ?.

5 Apakah kalian tertarik jika belajar menulis karangan deskripsi dengan menggunakan pendekatan kontekstual?.


(30)

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Analisis dan Interpretasi Data

Menurut Sugiyono (dalam Sukmawati, 2013, hlm.52), „Data yang telah diperoleh dalam penelitian, kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data yang utama adalah observasi participant, wawancara mendalam, studi dokumentasi dan triangulasi‟.

Maka penelitian ini pun menggunakan analisis kualitatif yang digunakan untuk menganalisis data yang menunjukan proses interaksi yang terjadi selama pembelajaran yaitu respon siswa terhadap penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi. Data untuk dianalisis berasal dari hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui tingkat kemajuan siswa dalam pembelajaran. Data ini berasal dari hasil karangan siswa.

Untuk data kualitatif, setelah data dianalisis dilanjutkan dengan proses pengolahan data yang dideskripsikan. Sedangkan data kuantitatif yang diperoleh dari hasil karangan siswa, dianalisis kemudian data tersebut diolah dan dihitung persentase serta nilai rata-ratanya. Hasil tes siswa ditujukan dalam bentuk tabel, sehingga skor yang diperoleh terlihat jelas.

Dalam pelaksanaan analis data disusun rambu-rambu analisis proses pembentukan keterampilan menulis karangan deskripsi melalui pendekatan kontekstual. Rambu-rambu analisis tersebut berguna untuk mengarahkan kegiatan analisis yang dilakukan berkaitan dengan pembelajaran menulis.

Untuk lebih jelasnya rambu-rambu tersebut dapat dilihat pada tabel di bawah ini.


(31)

48

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3. 5

Format Penilaian Hasil Karangan Siswa

No Aspek yang Dinilai Skala Nilai Bobot Nilai

(Skala nilai x Bobot)

1 2 3 4

1. Kesesuaian dengan objek 5

2. Keterperincian dengan objek 5

3. Kesesuaian tema dan judul 5

4. Struktur Karangan 4

5. Diksi 3

6. Ejaan dan Tanda baca 3

Jumlah Nilai

Diadaptasi dari Hani (dalam Sutedi, 2013, hlm.42). Arti skala nilai:

1. Kurang 3. Baik

2. Cukup 4. Sangat Baik

Adapun keterangan ketentuan penilaian dapat dijelaskan dalam tabel di bawah ini.

Tabel 3.6

Ketentuan Skala Penilaian Karangan

No Kemampuan

yang Dinilai

Skala Nilai

4 3 2 1

1. Kesesuaian Objek

Objek yang digambarkan sesuai dengan objek yang sebenarnya dan jelas.

Objek yang digambarkan sesuai dengan yang sebenarnya namun kurang jelas.

Objek yang digambarkan sesuai dengan yang sebenarnya namun tidak jelas.

Objek yang digambarkan tidak jelas dengan yang sebenarnya. 2. Keterperincian

Objek

Penggambaran objek dalam karangan

disampaikan sangat terperinci dan jelas.

Penggambaran objek dalam karangan

disampaikan sangat terperinci dan cukup jelas.

Penggambaran objek dalam karangan

disampaikan jelas namun tidak terperinci.

Penggambaran objek dalam karangan disampaikan kurang jelas dan tidak terperinci. 3. Kesesuaian

tema dan judul

Judul dan isi karangan sesuai dengan tema dan objek

sebenarnya.

Judul sesuai dengan tema namun masih ada bagian isi yang kurang

Judul sesuai dengan tema namun isi karangan tidak sesuai dengan

Judul dan isi tidak sesuai dengan tema.


(32)

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu sesuai dengan judul.

judul. 4. Struktur

Karangan

Terdapat pendahuluan, isi, penutup yang sangat baik dan jelas.

Terdapat pendahuluan, isi, penutup yang cukup jelas namun terdapat sedikit

kesalahan.

Terdapat pendahuluan, isi, dan penutup. Namun kurang menarik dan terjadi

kesalahan.

Tidak terdapat pendahuluan,

isi dan

penutup.

5. Diksi Penempatan diksi sangat tepat, dapat dipahami dan tidak terjadi kesalahan.

Penempatan diksi sangat tepat, dapat dipahami tetapi terdapat sedikit kesalahan.

Penempatan diksi kurang tepat namun maknanya dapat dipahami.

Penempatan diksi kurang tepat dan maknanya tidak dapat dipahami. 6. Ejaan dan

tanda baca

Tidak terjadi kesalahan

penggunaan ejaan dan penempatan tanda baca.

Penggunaan ejaan dan tanda baca baik, menguasai aturan penulisan, sedikit kesalahan. Penggunaan ejaan dan penempatan tanda baca cukup baik, terdapat 4 kesalahan.

Banyak sekali kesalahan dalam penggunaan ejaan dan penempatan tanda baca. Diadaptasi dari Hani (dalam Sutedi, 2013, hlm.43).

Setiap penilaian aspek dikalikan dengan bobot yang telah ditentukan kemudian dijumlahkan keseluruhannya, maka didapatkan nilai untuk hasil karangan siswa.

Tabel 3.7

Kategori Nilai Karangan Deskripsi

Nilai Kategori Keterangan 88-100 SB Sangat Baik

75-87 B Baik

62-74 C Cukup

<61 K Kurang

Adapun rumus perhitungan persentase yang digunakan dari Santoso (2005, hlm,57) dan penganalisaan dilakukan dengan menggunakan rambu-rambu analisis berikut:


(33)

50

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan:

P = persentase,

F = jumlah siswa yang memenuhi kategori, N= jumlah keseluruhan siswa

100= bilangan konstanta

Tabel 3.8

Pedoman Tafsiran Data dalam % Kualitatif

Persentase Tafsiran

100 Seluruhnya

90-99 Hampir seluruhnya

70-89 Sebagian besar

51-69 Lebih dari setengahnya

50 Setengahnya

30-49 Hampir setengahnya

1-29 Setengah kecil


(34)

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian, analisis dan pembahasan mengenai peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi melalui pendekatan kontekstual, maka dapat dikemukakan simpulan dan rekomendasi yang terkait dengan penelitian ini.

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, analisis, refleksi, dan pembahasan mengenai penerapan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi, maka dapat dikemukakan simpulan dan rekomendasi yang terkait dengan penelitian ini.

1. Perencanaan pembelajaranmenulis karangan deskripsi melalui pendekatan kontekstual dilaksanakan selama tiga siklus. Perencanaan diawali dengan membuat RPP dan instrumen penelitian. Penerapan model dan metode dalam pendekatan kontekstual harus diperhatikan agar pembelajaran tidak membosankan, model yang digunakan oleh peneliti adalah modelmake a match dan metode karyawisata. RPP dalam penelitian ini merupakan penerapan pendekatan kontekstual yang menekankan pada ketujuh komponennya. Komponen tersebut adalah komponen bertanya, pemodelan, masyarakat belajar, menemukan, konstruktivisme, penilaian autentik dan refleksi. Perencanaan komponen bertanya ditekankan agar siswa aktif.Komponen pemodelan direncanakan agar siswa dapat melihat contoh teks karangan deskripsi terlebih dahulu sebelum membuat langsung.Komponen masyarakat belajar agar siswa dapat bekerja sama untuk melakukan diskusi ketika menentukan tema dan menyusun kerangka karangan berdasarkan hasil pengamatan.Komponen inkuiri direncanakan agar siswa mampu menemukan ide-ide yang akan ditulis mengenai objek


(35)

105

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berdasarkan hasil pengamatan.Komponen konstruktivisme direncanakan pada kegiatan siswa dalam menulis karangan deskripsi.Komponen penilaian autentik dihasilkan dari tugas menulis karangan.Komponen refleksi direncanakan agar siswa dapat menyimpulkan materi pembelajaran.

2. Pelaksanaan pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui pendekatan kontekstual berjalan dengan lancar. Langkah pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual yaitu (a) guru melakukan apersepsi untuk memunculkan komponen bertanya, siswa yang aktif bertanya diberikan reward berupa tanda bintang. (b) guru menyampaikan tujuan pembelajaran. (c) guru menunjukan contoh teks karangan deskripsi yang ditulis di kertas karton dan potongan teks karangan deskripsi yang dibentuk seperti bendera, sebagai pelaksanaan pemodelan, (d) guru meminta siswa untuk membentuk kelompok secara bebas agar siswa dapat saling bertukar ide, sebagai pelaksanaan komponen masyarakat belajar. (f) setiap kelompok melakukan pengamatan terhadap objek secara langsung untuk menentukan tema dan menyusun kerangka karangan, sebagai pelaksanaan komponen inkuiri. (g) siswa menulis karangan secara individu berdasarkan kerangka yang telah dibuat bersama kelompok, sebagai pelaksanaan komponen konstruktivisme. (h) Siswa mengumpulkan tugas menulis karangan deskripsi sebagai pelaksanaan penilaian autentik. (h) di akhir pembelajaran siswa menyimpulkan pembelajaran, bagi siswa yang aktif diberikan reward, sebagai bentuk pelaksanaan komponen refleksi. Iklim pembelajaran di kelas pun meningkat menjadi lebih baik karena siswa mengalami suasana yang kondusif selama proses pembelajaran. Dengan menerapkan pendekatan kontekstual guru dapat lebih mudah dalam mengelola kelas, dan siswa pun lebih mudah memahami materi dan mengerjakan tugas dengan belajar secara kelompok serta pengamatan objek secara langsung.

3. Keterampilan menulis karangan deskripsi mengalami peningkatan setelah mendapatkan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual. Hal ini dapat terlihat dari hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan setiap siklusnya. Hasil rata-rata keterampilan menulis karangan deskripsi


(36)

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada siklus I sebesar 52,54 dengan tingkat ketuntasan 9,09%, nilai rata-rata pada siklus II sebesar 70,39 dengan tingkat ketuntasan 56,2%, dan nilai rata-rata pada siklus III sebesar 84,31 dengan tingkat ketuntasan 90,09%. Aspek yang dinilai pada hasil karangan siswa yaitu aspek kesesuaian dengan objek, keterperincian dengan objek, kesesuaian tema dan judul, struktur karangan, diksi dan penggunaan ejaan serta tanda baca.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan kesimpulan di atas, terdapat beberapa rekomendasi, sebagai berikut.

1. Bagi guru SD, penerapan pendekatan kontekstual perlu dijadikan pendekatan alternatif dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi. Karena dengan menerapkan pendekatan kontekstual yang menekankan pada ketujuh komponen, siswa dapat dengan mudah mengungkapkan gagasan dan mengembangkan karangan, dapat berdiskusi dengan teman kelompoknya dalam mengarjakan tugas dan pembelajaran akan lebih bermakna serta menyenangkan karena siswa mengalami secara langsung.

2. Bagi siswa, ketika menulis karangan dapat dengan melihat objek terlebih dahulu dan bertukar ide/gagasan dengan teman untuk menyusun kerangka karangan, kemudian mengembangkan kerangka karangan tersebut menjadi karangan. Hal ini dapat memudahkan siswa dalam menulis karangan deskripsi.

3. Bagi peneliti, dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai keterampilan menulis karangan deskripsi agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Peneliti pundapat menggunakan gambaran pelaksanaan pendekatan kontekstual, karangan deskripsi serta hasil penelitian untuk dijadikan bahan referensi dalam penelitian selanjutnya.


(37)

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Aqib, Z. dkk. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widia.

Arikunto, S. dkk. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan Dan Kebudayaan Dan Penjaminan Mutu. (2012). Keterampilan Menulis. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Budiamin, A. dkk. (2006). Perkembangan Peserta Didik. Bandung: UPI Press.

Cahyani, I. (2012). Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam.

Cahyani, I & Hodijah. (2007). Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD. Bandung: UPI Press.

Departemen Pendidikan Nasional. (2009). Bahan 02 Pendidikan dan Pelatihan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning/ CTL). Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah.

Djibu, S. (2013). Kemampuan Siswa Menulis Karangan Menggunakan Pendekatan Kontekstual Di Kelas IV SDN 1 Suwawa Kabupaten Bone Bolango. Skripsi pada Program PGSD. Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo: Tidak Diterbitkan.

Finoza, L. (2009). Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: DIKSI.

Hartati, T. dkk. (2010). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah Dasar Kelas Rendah. Bandung: UPI Press.


(38)

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hatikah, T. dkk. (2006). Membina Kompetensi Berbahasa dan Bersastra Indonesia. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Heriasa, I. dkk. (2014). Pengaruh Pendekatan Kontekstual Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Pada Siswa Kelas V Sd Semester Ganjil Di Gugus VI Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran 2013/2014, 2 (1), hlm. 1-10.

Hernawan, A. H. dkk. (2010). Belajar dan Pembelajaran SD. Bandung: Upi press.

Jauhari, H. (2013). Terampil Mengarang. Bandung: Nuansa Cendikia.

Johnson, B.E. (2002). Contextual Teaching & Learning: what it is and why it’s here to stay. Diterjemahkan oleh Ibnu Setiawan. (2007). Bandung: Mizan Learning Center.

Juanda, D. & Resmini, N. (2007). Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia di Kelas Tinggi. Bandung: UPI Press.

Kusnandar. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Raja Garasindo Persada.

Komalasari, K. (2013). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama.

Purnomo, E. A. (2010). Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas IV Sdn Karanggedang 03 Sidareja Cilacap Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret. Surakarta: Tidak Diterbitkan.

Rosidi, I. (2009). Menulis Siapa Takut. Yogyakarta: Kanisius.

Rosmana, A. & Cahyani, I. (2006). Pendidikan Bahasa Indonesia. Bandung: UPI Press.


(39)

110

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Pernada Media.

Santoso, S. (2005). SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: Elek Media Komputindo.

Suhardjono. (2006). Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Kegiatan Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: Bumi Aksara.

Sukirman, D. & Kasmad, M. (2006). Pembelajaran Mikro. Bandung: UPI Press.

Sukmawati, D. (2013). Penerapan Model Concept Sentence untuk Meningkatkan Hasil Belajar Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat. Skripsi pada Program PGSD. FIP UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Sutedi, R. (2013). Penggunaan Media Audio Visual untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Suntenjaya Kabupaten Bandung Barat. Skripsi pada Program PGSD. FIP UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Tarigan, H. G. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2011). Kurikulum & Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Inggried, D. W. (2011). Tradisi Menulis Lebih Rendah daripada Minat Baca. [Online]. Tersedia di: http://edukasi.kompas.com/. Diakses 10 Oktober 2013.

SH. (2014). Minimnya Minat Menulis Buku di Indonesia. [Online]. Tersedia di: http:// selarasindo.com/. Diakses 10 Oktober 2013.


(1)

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian, analisis dan pembahasan mengenai peningkatan keterampilan menulis karangan deskripsi melalui pendekatan kontekstual, maka dapat dikemukakan simpulan dan rekomendasi yang terkait dengan penelitian ini.

A. SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, analisis, refleksi, dan pembahasan mengenai penerapan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi, maka dapat dikemukakan simpulan dan rekomendasi yang terkait dengan penelitian ini.

1. Perencanaan pembelajaranmenulis karangan deskripsi melalui pendekatan kontekstual dilaksanakan selama tiga siklus. Perencanaan diawali dengan membuat RPP dan instrumen penelitian. Penerapan model dan metode dalam pendekatan kontekstual harus diperhatikan agar pembelajaran tidak membosankan, model yang digunakan oleh peneliti adalah modelmake a

match dan metode karyawisata. RPP dalam penelitian ini merupakan

penerapan pendekatan kontekstual yang menekankan pada ketujuh komponennya. Komponen tersebut adalah komponen bertanya, pemodelan, masyarakat belajar, menemukan, konstruktivisme, penilaian autentik dan refleksi. Perencanaan komponen bertanya ditekankan agar siswa aktif.Komponen pemodelan direncanakan agar siswa dapat melihat contoh

teks karangan deskripsi terlebih dahulu sebelum membuat

langsung.Komponen masyarakat belajar agar siswa dapat bekerja sama untuk melakukan diskusi ketika menentukan tema dan menyusun kerangka karangan berdasarkan hasil pengamatan.Komponen inkuiri direncanakan agar siswa mampu menemukan ide-ide yang akan ditulis mengenai objek


(2)

berdasarkan hasil pengamatan.Komponen konstruktivisme direncanakan pada kegiatan siswa dalam menulis karangan deskripsi.Komponen penilaian autentik dihasilkan dari tugas menulis karangan.Komponen refleksi direncanakan agar siswa dapat menyimpulkan materi pembelajaran.

2. Pelaksanaan pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui pendekatan kontekstual berjalan dengan lancar. Langkah pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual yaitu (a) guru melakukan apersepsi untuk memunculkan komponen bertanya, siswa yang aktif bertanya diberikan reward berupa tanda bintang. (b) guru menyampaikan tujuan pembelajaran. (c) guru menunjukan contoh teks karangan deskripsi yang ditulis di kertas karton dan potongan teks karangan deskripsi yang dibentuk seperti bendera, sebagai pelaksanaan pemodelan, (d) guru meminta siswa untuk membentuk kelompok secara bebas agar siswa dapat saling bertukar ide, sebagai pelaksanaan komponen masyarakat belajar. (f) setiap kelompok melakukan pengamatan terhadap objek secara langsung untuk menentukan tema dan menyusun kerangka karangan, sebagai pelaksanaan komponen inkuiri. (g) siswa menulis karangan secara individu berdasarkan kerangka yang telah dibuat bersama kelompok, sebagai pelaksanaan komponen konstruktivisme. (h) Siswa mengumpulkan tugas menulis karangan deskripsi sebagai pelaksanaan penilaian autentik. (h) di akhir pembelajaran siswa menyimpulkan pembelajaran, bagi siswa yang aktif diberikan reward, sebagai bentuk pelaksanaan komponen refleksi. Iklim pembelajaran di kelas pun meningkat menjadi lebih baik karena siswa mengalami suasana yang kondusif selama proses pembelajaran. Dengan menerapkan pendekatan kontekstual guru dapat lebih mudah dalam mengelola kelas, dan siswa pun lebih mudah memahami materi dan mengerjakan tugas dengan belajar secara kelompok serta pengamatan objek secara langsung.

3. Keterampilan menulis karangan deskripsi mengalami peningkatan setelah mendapatkan pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual. Hal ini dapat terlihat dari hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan setiap siklusnya. Hasil rata-rata keterampilan menulis karangan deskripsi


(3)

106

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada siklus I sebesar 52,54 dengan tingkat ketuntasan 9,09%, nilai rata-rata pada siklus II sebesar 70,39 dengan tingkat ketuntasan 56,2%, dan nilai rata-rata pada siklus III sebesar 84,31 dengan tingkat ketuntasan 90,09%. Aspek yang dinilai pada hasil karangan siswa yaitu aspek kesesuaian dengan objek, keterperincian dengan objek, kesesuaian tema dan judul, struktur karangan, diksi dan penggunaan ejaan serta tanda baca.

B. REKOMENDASI

Berdasarkan kesimpulan di atas, terdapat beberapa rekomendasi, sebagai berikut.

1. Bagi guru SD, penerapan pendekatan kontekstual perlu dijadikan pendekatan alternatif dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi. Karena dengan menerapkan pendekatan kontekstual yang menekankan pada ketujuh komponen, siswa dapat dengan mudah mengungkapkan gagasan dan mengembangkan karangan, dapat berdiskusi dengan teman kelompoknya dalam mengarjakan tugas dan pembelajaran akan lebih bermakna serta menyenangkan karena siswa mengalami secara langsung.

2. Bagi siswa, ketika menulis karangan dapat dengan melihat objek terlebih dahulu dan bertukar ide/gagasan dengan teman untuk menyusun kerangka karangan, kemudian mengembangkan kerangka karangan tersebut menjadi karangan. Hal ini dapat memudahkan siswa dalam menulis karangan deskripsi.

3. Bagi peneliti, dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai keterampilan menulis karangan deskripsi agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Peneliti pundapat menggunakan gambaran pelaksanaan pendekatan kontekstual, karangan deskripsi serta hasil penelitian untuk dijadikan bahan referensi dalam penelitian selanjutnya.


(4)

Arikunto, S. dkk. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan Dan Kebudayaan Dan Penjaminan Mutu. (2012). Keterampilan Menulis. Jakarta: Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Budiamin, A. dkk. (2006). Perkembangan Peserta Didik. Bandung: UPI Press.

Cahyani, I. (2012). Modul Pembelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Agama Islam.

Cahyani, I & Hodijah. (2007). Kemampuan Berbahasa Indonesia di SD. Bandung: UPI Press.

Departemen Pendidikan Nasional. (2009). Bahan 02 Pendidikan dan Pelatihan

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Pendekatan Kontekstual (Contextual

Teaching and Learning/ CTL). Jakarta: Dirjen Pendidikan Dasar dan

Menengah.

Djibu, S. (2013). Kemampuan Siswa Menulis Karangan Menggunakan

Pendekatan Kontekstual Di Kelas IV SDN 1 Suwawa Kabupaten Bone Bolango. Skripsi pada Program PGSD. Universitas Negeri Gorontalo,

Gorontalo: Tidak Diterbitkan.

Finoza, L. (2009). Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: DIKSI.

Hartati, T. dkk. (2010). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah


(5)

109

Yuli Anjani, 2014

Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Melalui Pendekatan Kontekstual Bagi Siswa Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hatikah, T. dkk. (2006). Membina Kompetensi Berbahasa dan Bersastra

Indonesia. Bandung: Grafindo Media Pratama.

Heriasa, I. dkk. (2014). Pengaruh Pendekatan Kontekstual Terhadap

Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Pada Siswa Kelas V Sd Semester Ganjil Di Gugus VI Kecamatan Buleleng Kabupaten Buleleng Tahun Pelajaran 2013/2014, 2 (1), hlm. 1-10.

Hernawan, A. H. dkk. (2010). Belajar dan Pembelajaran SD. Bandung: Upi press.

Jauhari, H. (2013). Terampil Mengarang. Bandung: Nuansa Cendikia.

Johnson, B.E. (2002). Contextual Teaching & Learning: what it is and why it’s

here to stay. Diterjemahkan oleh Ibnu Setiawan. (2007). Bandung: Mizan

Learning Center.

Juanda, D. & Resmini, N. (2007). Pendidikan Bahasa & Sastra Indonesia di

Kelas Tinggi. Bandung: UPI Press.

Kusnandar. (2008). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Raja Garasindo Persada.

Komalasari, K. (2013). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi. Bandung: Refika Aditama.

Purnomo, E. A. (2010). Upaya Meningkatkan Keterampilan Menulis Deskripsi

Melalui Pendekatan Kontekstual pada Siswa Kelas IV Sdn Karanggedang 03 Sidareja Cilacap Tahun Ajaran 2009/2010. Skripsi pada Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret. Surakarta: Tidak Diterbitkan.

Rosidi, I. (2009). Menulis Siapa Takut. Yogyakarta: Kanisius.

Rosmana, A. & Cahyani, I. (2006). Pendidikan Bahasa Indonesia. Bandung: UPI Press.


(6)

Sanjaya, W. (2006). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses

Pendidikan. Jakarta: Kencana Pernada Media.

Santoso, S. (2005). SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: Elek Media Komputindo.

Suhardjono. (2006). Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Kegiatan Pengembangan

Profesi Guru. Jakarta: Bumi Aksara.

Sukirman, D. & Kasmad, M. (2006). Pembelajaran Mikro. Bandung: UPI Press.

Sukmawati, D. (2013). Penerapan Model Concept Sentence untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas IV Sekolah Dasar Negeri 2 Cibodas Kabupaten Bandung Barat. Skripsi pada Program

PGSD. FIP UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Sutedi, R. (2013). Penggunaan Media Audio Visual untuk Meningkatkan

Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri 2 Suntenjaya Kabupaten Bandung Barat. Skripsi pada Program

PGSD. FIP UPI. Bandung: Tidak Diterbitkan.

Tarigan, H. G. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran. (2011). Kurikulum &

Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Inggried, D. W. (2011). Tradisi Menulis Lebih Rendah daripada Minat Baca. [Online]. Tersedia di: http://edukasi.kompas.com/. Diakses 10 Oktober 2013.

SH. (2014). Minimnya Minat Menulis Buku di Indonesia. [Online]. Tersedia di: http:// selarasindo.com/. Diakses 10 Oktober 2013.


Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN EKSPOSISI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA SISWA KELAS IV SDN 02 METRO SELATAN

1 29 76

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS V

0 4 47

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG MELALUI PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN STRATEGI PEMBELAJARAN LANGSUNG MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS X KEPERAWATAN SMK

0 0 17

PENGGUNAAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI PADA SISWA KELAS V SDN MEKARSARI 3 KECAMATAN PANIMBANG KABUPATEN PANDEGLANG.

0 1 36

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS IV SD NEGERI CIBEUNYING KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN AJARAN 2013/2014.

0 1 52

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MENGGUNAKAN METODE MIND MAPPING (PETA PIKIRAN) PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIa : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas IV di SDN 1 Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

0 0 45

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL PADA KELAS IV SD NEGERI I KALIAJIR KECAMATAN PURWANEGARA KABUPATEN BANJARNEGARA.

0 1 201

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS DESKRIPSI MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL.

0 0 16

UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI MELALUI PEMBELAJARAN KONTEKSTUAL PADA SISWA KELAS IV SDN I KRAJAN JATINOM.

0 0 101

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS IV SD KANISIUS WIROBRAJAN YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 20092010 MELALUI PENDEKATAN KONTEKSTUAL

0 0 114