PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS IV SD NEGERI CIBEUNYING KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN AJARAN 2013/2014.

(1)

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

DESKRIPSI SISWA KELAS IV

SD NEGERI CIBEUNYING KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN AJARAN 2013/2014

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Dede Elis Ernawati NIM 1003366

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

2014


(2)

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS IV

SD NEGERI CIBEUNYING KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN AJARAN 2013/2014

Oleh

Dede Elis Ernawati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Dede Elis Ernawati 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

(4)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK ... KATA PENGANTAR ... UCAPAN TERIMAKASIH ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR BAGAN ... DAFTAR LAMPIRAN ... BAB I PENDAHULUAN ... A. Latar Belakang Masalah ... B. Rumusan Masalah ... C. Tujuan Penelitian ... D. Manfaat Penelitian ... E. Hipotesis Tindakan ... F. Definisi Operasional ... BAB II PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN

DESKRIPSI SISWA KELAS IV SDN CIEBUNYING KABUPATEN BANDUNG BARAT ... A. Pendekatan Kontekstual ...

1. Pengertian Pendekatan Kontekstual ... 2. Landasan Filosofis Pendekatan Kontekstual ... 3. Langkah-langkah Pendekatan Kontekstual ... 4. Komponen Pendekatan Kontekstual ... 5. Karakteristik Pendekatan Kontekstual ... B. Hakikat Menulis ... 1. Pengertian Menulis ... 2. Tujuan Menulis ... 3. Fungsi Menulis ...

i ii iii v viii x xi xii 1 1 7 8 9 11 11 13 13 13 14 16 17 21 22 22 23 25


(5)

6. Jenis-jenis Tulisan... C. Karangan Deskripsi ... 1. Pengertian Karangan Deskripsi... 2. Macam-macam Karangan Deskripsi... 3. Langkah-langkah Menulis Karangan Deskripsi... 4. Pendekatan Dalam Menulis Karangan Deskripsi ... D. Penelitian Terdahulu Yang Relevan ... E. Kerangka Berpikir ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... A. Metode Penelitian ... B. Desain Penelitian ... C. Lokasi dan Waktu Penelitian ... D. Subjek Penelitian ... E. Prosedur Penelitian ... F. Instrumen Penelitian ... G. Analisis dan Interpretasi Data ... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... A. Hasil Penelitian ... 1. Deskripsi Data Awal Penelitian ... 2. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus ... a. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus I ... 1) Perencanaan Pembelajaran Siklus I ... 2) Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Siklus I ... 3) Observasi Siklus I ... a) Perencanaan Pembelajaran ... b) Pelaksanaan Pembelajaran ... c) Hasil Pembelajaran ... 4) Refleksi Siklus I ... a) Perencanaan Pembelajaran ...

27 30 30 31 33 33 34 35 37 37 39 42 42 43 48 56 60 60 60 63 64 64 65 67 67 69 73 86 86


(6)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus II ... 1) Perencanaan Pembelajaran Siklus II ...

2) Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Siklus II ... 3) Observasi Siklus II ... a) Perencanaan Pembelajaran ... b) Pelaksanaan Pembelajaran ... c) Hasil Pembelajaran ... 4) Refleksi Siklus II ... a) Perencanaan Pembelajaran ... b) Pelaksanaan Pembelajaran ... c) Hasil Pembelajaran ... c. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Siklus III ... 1) Perencanaan Pembelajaran Siklus III ... 2) Pelaksanaan Tindakan Pembelajaran Siklus III ... 3) Observasi Siklus III ... a) Perencanaan Pembelajaran ... b) Pelaksanaan Pembelajaran ... c) Hasil Pembelajaran ... 4) Refleksi Siklus III ... 3. Rekap Hasil Keterlaksanaan Pembelajaran Setiap Siklus ... B. Pembahasan ... 1. Pembahasan Hasil Penelitian ... BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ... A. Simpulan ... B. Rekomendasi ... DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN ... RIWAYAT HIDUP ...

89 89 90 92 92 94 98 112 112 113 113 116 117 117 119 119 120 123 136 139 141 141 147 147 149 150 153


(7)

(8)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN DEKSRIPSI SISWA KELAS IV

SD NEGERI CIBEUNYING KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN AJARAN 2013/2014

Oleh

Dede Elis Ernawati 1003366

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa permasalahan siswa dalam menulis karangan. Hal ini didasarkan pada hasil observasi awal yang menunjukkan bahwa siswa siswa memiliki kesulitan dalam mengungkapkan ide/gagasan, belum terampil membuat karangan yang padu dan efektif, serta belum dapat menggunakan ejaan dan tanda baca dengan tepat. Untuk menjawab hal tersebut, dilakukan penelitian tindakan yaitu penerapan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi. Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah: (1) mengungkapkan perencanaan pembelajaran dengan pendekatan kontekstual pada materi menulis karangan deskripsi, (2) mengungkapkan pelaksanaan penerapan pendekatan kontekstual pada materi menulis karangan deksripsi, dan (3) mengungkapkan peningkatan hasil belajar/keterampilan menulis siswa setelah menerapkan pendekatan kontekstual pada materi menulis karangan deskripsi. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang diadaptasi dari model Kemmis dan Mc. Taggart. Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan dengan beberapa tahapan. Setiap tahapan terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Penelitian ini dilakukan dalam tiga siklus. Hasil penelitian yang diperoleh yaitu, nilai rata-rata kelas pada tahap siklus I sebesar 54,5. Pada siklus II meningkat menjadi 72,05 dan siklus III kembali meningkat menjadi 81,6. Dari data tersebut menunjukkan bahwa setelah dilakukan pembelajaran melalui penerapan pendekatan kontekstual, kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi menjadi meningkat. Simpulan dari penelitian ini yaitu perencanaan pembelajaran menulis karangan deskripsi dilaksanakan selama tiga siklus. Pelaksanaan pembelajaran berjalan dengan lancar. Aktivitas siswa saat pembelajaran terlihat aktif dan dinamis. Setelah menerapkan pendekatan kontekstual, keterampilan menulis karangan deskripsi siswa mengalami peningkatan. Hal ini dapat terlihat dari hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan setiap siklusnya. Berdasarkan temuan tersebut, disarankan kepada para guru khususnya guru Bahasa Indonesia untuk menerapkan pendekatan kontekstual sebagai pendekatan pembelajaran yang mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi.


(9)

Dede Elis Ernawati , 2014

The Implementation of Contextual Teaching and Learning approach to Increase skill in Writing Description Essay Student IV Class

Elementary School Cibeunying . By

Dede Elis Ernawati 1003366

This research is motivated by some problem of student in writing essay. This is based on the results of priminary observtion indicated that the student’s have trouble in find out idea/opinion, not yet find out make essay that compact and effective, and not yet can to use spelling and diacritical marks with true. To answer this matter sold out action research is implemention of contextual teaching and learning approach to increase skill in writing description essay. The goals to be achieved in this research is : (1) to find out plan learning with implementation of contextual approach in matter writing descriptive essay, (2) find out applying of contextual approach in matter writing description essay, and (3) find out result of skill in writing student after applying the contextual approach in matter writing description essay. This research that is a classroom action research who adaptation from Kemmis and Mc. Taggart model. Because, this research that is performed with some step. Every step to consist of planning, implementation, observation, and reflection. This research sold out in three cycle. The results obtained that the average value of the class in cycle I was 54,5. In cycle II rise to become 72,05, and cycle III to become 81,6. From these data show that after the learning is done through the implementation of a contextual approach, student’s skill in writing description essay to be increased. The conclusion from this research is learning plan writing description essay implementation during the three cycle. Student activity when learning is active and dynamic looks. After implementation contextual approach, skiil student in writing description essay increased in cycle. Based on these finding, it is sugested to Indonesian teachers to implement a contextual approach as approach learning which can improve student skill in writing essay description. Key word: contextual approach, skill writing description essay.


(10)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu A. Latar Belakang Masalah

Bahasa adalah merupakan media manusia berpikir secara abstrak, yang memungkinkan objek-objek faktual ditransformasikan menjadi simbol-simbol abstrak. Selain itu juga, bahasa adalah medium tanpa batas yang membawa segala sesuatu mampu termuat dalam lapangan pemahaman manusia. Oleh karena itu memahami bahasa akan memungkinkan untuk memahami bentuk-bentuk pemahaman manusia. Tidak hanya itu saja, dengan menggunakan bahasa, ilmu dan teknologi dapat dikembangkan sehingga dapat membentuk serta mengembangkan nilai-nilai moral dan kehidupan.

Bahasa merupakan salah satu budaya bagi manusia. Karena bahasa diciptakan dan dikembangkan untuk memudahkan berkomunikasi dan bersosialisasi. Oleh karena itu, melalui bahasa manusia dapat mengenal suatu budaya. Sehingga bahasa dapat dikatakan sebagai alat penerus dan pengembang kebudayaan.

Bahasa memiliki peran sentral dalam perkembangan intelektual, sosial, dan emosional peserta didik. Bahasa merupakan penunjang keberhasilan dalam mempelajari bidang studi. Dengan pembelajaran bahasa, diharapkan dapat membantu peserta didik untuk mengenal dirinya, budayanya serta budaya orang lain. Selain itu juga, bahasa digunakan untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam masyarakat, dan menemukan serta menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya. (Depdiknas, 2009: 100).

Sebagaimana di negara-negara lain yang memiliki bahasa resminya sendiri, maka di Negara Republik Indonesia pada tanggal 28 oktober 1928 diresmikan suatu bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia yang seharusnya adalah bahasa Melayu. Nama baru ini yaitu bahasa Indonesia bersifat politis, sejalan dengan nama negara yang diidam-idamkan negara indonesia dan satu bangsa bersatu yaitu bangsa Indonesia. Sebenarnya perkembangan bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia berlangsung


(11)

secara perlahan-lahan tetapi terus menerus berkembang dengan tetap dan mantap, dan pada waktu akhir-akhir ini menjadi demikian pesatnya, sehingga bahasa ini telah menjelma menjadi suatu bahasa baru. (Chaer, 2006:3).

Sebagai bahasa nasional/bahasa resmi Negara Republik Indonesia, bahasa Indonesia menjadi alat komunikasi diantara anggota bangsa yang berbeda. Hal ini dikarenakan tidak mungkin komunikasi dapat dilakukan dalam salah satu bahasa daerah dari anggota suku bangsa itu. Komunikasi lebih mungkin dilakukan dalam bahasa Indonesia, maka akan terciptalah perasaan “satu bangsa” diantara anggota suku-suku bangsa itu. (Chaer, 2006:4).

Bahasa Indonesia juga merupakan bahasa pengantar pada setiap macam sekolah serta bahasa penghubung antara setiap orang bangsa Indonesia dengan yang lain, sehingga mempunyai fungsi sosial yang sesungguhnya (Bakrie. 1981:4). Dengan adanya bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar di sekolah ini akan memudahkan komunikasi antara guru dan siswa ketika pembelajaran berlangsung.

Salah satu mata pelajaran yang dipelajari siswa di sekolah adalah Bahasa Indonesia. Adapun ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia meliputi aspek-aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis. Keempat keterampilan itu erat pula berhubungan dengan proses berpikir yang mendasari bahasa. Hal ini sejalan dengan pendapat Tarigan (2009:2) yang menyatakan bahwa:

Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan. Setiap guru pada umumnya atau guru bahasa pada khususnya harus benar-benar memahami bahwa tujuan akhir pengajaran bahasa ialah agar para siswa terampil berbahasa: terampil menyimak, terampil berbicara, terampil membaca, dan terampil menulis.

Keterampilan apapun tidak akan terwujud tanpa dasar-dasar pengetahuan secara langsung dan tanpa latihan yang sungguh-sungguh. Demikian juga halnya dengan keterampilan berbahasa, selain mengetahui aspek keterampilan berbahasa juga diperlukan adanya latihan yang


(12)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sungguh-sungguh. Hal ini perlu dilakukan agar semua aspek dalam keterampilan berbahasa dapat terkuasai.

Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan kemampuan peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia Indonesia. Standar kompetensi mata pelajaran Bahasa Indonesia merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, keterampilan berbahasa, dan sikap positif terhadap bahasa dan sastra Indonesia. Standar kompetensi ini merupakan dasar bagi peserta didik untuk memahami dan merespon situasi lokal, regional, nasional, dan global. (Depdiknas, 2009: 100).

Melalui pembelajaran bahasa Indonesia sejak dini, seorang anak dibekali kemampuan dasar berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Dengan pembelajaran bahasa Indonesia, seorang anak dapat berkomunikasi sesuai dengan etika yang berlaku di masyarakat baik secara lisan maupun tulis.

Bahasa yang harus dikembangkan tidak hanya dalam bentuk bahasa lisan, namun juga bahasa tulis. Karena bahasa tulis pun memiliki peranan yang sangat penting. Melalui tulisan,manusia dapat menuangkan segala sesuatu yang ada dalam pikiran dan perasaannya.

Menulis merupakan kegiatan pengungkapan gagasan secara tertulis, yang berbeda dengan kegiatan pengungkapan gagasan secara lisan. Penulis bebas untuk mengekspresikan segala perasaannya ke dalam suatu tulisan.

Sebagaimana kita ketahui, keterampilan menulis merupakan salah satu keterampilan bahasa yang bersifat produktif dan sangat penting untuk dikuasai, apalagi di zaman teknologi dan informasi saat ini. Karena menulis merupakan salah satu keterampilan yang dapat meningkatkan kemampuan dan kreatifitas siswa dalam menyampaikan maksud dan


(13)

tujuan ke dalam bentuk tulis. Oleh karena itu, agar maksud dan tujuan tercapai dengan baik, seseorang harus memiliki kemampuan menulis dengan baik. Menurut Tarigan (2008:4). “Dalam kehidupan modern ini jelas bahwa keterampilan menulis sangat dibutuhkan. Dapat dikatakan bahwa keterampilan menulis merupakan suatu ciri dari orang yang terpelajar atau bangsa yang terpelajar”.

Sehubungan dengan ini, Morsey (Tarigan, 2008:20) memandang bahwa menulis merupakan salah satu cara untuk menyampaikan informasi atau mempengaruhi orang lain mengenai suatu hal. Sebagaimana dikemukakannya yaitu:

Tulisan digunakan oleh orang-orang terpelajar untuk merekam, meyakinkan, melaporkan serta mempengaruhi orang lain. Maksud dan tujuan tersebut hanya bisa tercapai dengan baik oleh penulis yang dapat menyusun pikirannya serta mengutarakannya dengan jelas (mudah dipahami). Kejelasan tersebut bergantung pada pikiranm susunan/organisasi, penggunaan kata-kata, dan struktus kalimat yang tepat.

Tarigan (2008:20) berpendapat bahwa ”kemajuan suatu bangsa dan negara dapat diukur dari maju atau tidaknya komunikasi tulis bangsa tersebut”. Maju atau tidaknya komunikasi tulis dapat dilihat dari hasil tulisan yang terdapat di negara tersebut, baik bersifat regional, nasional, maupun internasional. Tulisan tersebut dapat berupa artikel, jurnal, makalah, buku, ataupun majalah.

Sayangnya, kemampuan menulis bangsa Indonesia sangat rendah jika dibandingkan dengan negara lain. Hal ini ditandai dengan jumlah artikel jurnal ilmiah yang ditulis oleh peneliti Indonesia yang masih terbatas.

Indikator yang paling mudah untuk mengukur tingkat partisipasi bangsa dalam kegiatan riset adalah dengan menghitung banyaknya publikasi jurnal ilmiah yang ditulis oleh orang-orang yang berafiliasi pada kampus, institusi atau perusahaan di dalam negeri. Berdasarkan data statistik Bank Dunia, jumlah artikel yang diproduksi oleh bangsa Indonesia rupanya masih sangat kecil bila dibandingkan dengan Korea Selatan. Pada tahun 2009, tercatat ada


(14)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

262 publikasi yang dibuat oleh bangsa Indonesia. Nilai tersebut sangat kecil bila dibandingkan dengan pencapaian Korea Selatan

sebanyak 22271 artikel.

( http://faviandewanta.wordpress.com/2012/08/20/saudara-kembar-yang-berbeda-nasib-catatan-perjalanan-indonesia-dan-korea-selatan/). [11 Januari 2014].

Hal ini tidak jauh berbeda dengan fakta di lapangan yaitu di SD Negeri Cibeunying Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Fakta selama melakukan PLP di sekolah ini menunjukkan bahwa masih banyak permasalahan yang dialami siswa dalam proses pembelajaran menulis. Dari hasil wawancara dengan siswa, pengamatan di kelas, serta diskusi dengan guru kelas, ternyata siswa kurang tertarik untuk mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia khususnya pembelajaran menulis. Rata-rata karangan siswa di bawah KKM. Beberapa hal yang diduga menjadi penyebabnya yaitu:

1. Siswa kurang memiliki rasa percaya diri pada kemampuannya. Siswa merasa kurang mampu dalam memulai untuk menulis, padahal sebenarnya mereka mampu, namun perlu ada bimbingan yang lebih intensif dari guru.

2. Siswa belum terampil menggunakan kata-kata yang sesuai dengan EYD. Ini terbukti dengan karangan yang dibuat siswa ketika sebelum siklus. Masih banyak kata-kata yang digunakan siswa dalam menulis karangan yang tidak sesuai dengan EYD. Hal ini dikarenakan siswa kurang terbiasa menulis dengan menggunakan bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD. 3. Siswa kesulitan memunculkan gagasan dalam menulis. Ketika

siswa disuruh untuk membuat suatu karangan mereka kebingungan untuk memulainya, sehingga waktu pembelajaran banyak tersita dalam hal ini.

4. Siswa belum terampil membuat kerangka karangan yang padu dan efektif. Hal ini terlihat dari karangan yang dibuat oleh siswa sebelum siklus, rata-rata karangan siswa berbelit dalam hal yang


(15)

sama. Hal ini karena ketika membuat karangan siswa terbiasa tidak membuat kerangka karangan terlebih dahulu.

5. Siswa belum terampil dalam menempatkan tanda baca. Kebanyakan karangan yang dibuat siswa sebelum siklus kurang tepat dalam penempatan tanda bacanya.

6. kurangnya menciptakan komunikasi arus balik atau komunikasi dua arah dalam penyampaian materi pelajaran, dan kurangnya memberikan kesempatan kepada siswa dalam mengkomukasikan hasil tulisannya. Biasanya guru kelas hanya meminta siswa membuat karangan tanpa memeriksanya atau pun meminta siswa membacakannya di depan kelas. Sehingga siswa kurang mengerti karangan yang benar itu seperti apa bentuknya.

Padahal, menulis adalah suatu kegiatan yang menyenangkan dan siapapun dapat mengekspresikan segala perasaannya ke dalam suatu tulisan. Begitu pun dengan siswa, mereka dapat mengekspresikan segala hal yang mereka pikirkan dan rasakan ke dalam sebuah tulisan.

Dalam mengajarkan keterampilan menulis diperlukan sebuah kepekaan untuk mewujudkan hasil pembelajaran yang efektif dan efisien. Maksud dari kepekaan dalam hal ini adalah mengenai kemampuan guru dalam menciptakan suasana belajar dan mengajar yang menyenangkan. Oleh karena itu, seorang guru haruslah profesional, guru harus memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik agar dapat menyampaikan bahan ajar secara jelas sehingga mudah dipahami oleh siswa sejalan dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Seorang guru harus dapat mengembangkan ilmu secara profesional, ini berarti guru tidak hanya dituntut menguasai materi ajar atau mampu menyajikan bahan ajar secara tepat tetapi juga harus mampu menganalisis dan mengembangkan kegiatan mengajarnya. Kemampuan ini berkaitan dengan kegiatan penelitian tindakan kelas yang merupakan sebuah penelitian yang lebih menyoroti tindakan guru di kelas dalam


(16)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melaksanakan pembelajaran serta mampu menafsirkan hasil-hasil penelitian tersebut bagi peningkatan mutu pembelajaran.

Berkenaan dengan PTK tersebut penulis ingin menerapkan suatu pendekatan pembelajaran yang disebut pendekatan kontekstual yaitu pendekatan pembelajaran yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkannya dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari. Diharapkan dengan menggunakan pendekatan kontekstual keterampilan siswa dalam menulis karangan deskripsi dapat meningkat.

Penulis memilih pendekatan kontekstual karena merasa pendekatan ini yang cocok digunakan untuk penelitian yang akan dilakukan. Dengan penerapan pendekatan kontekstual siswa dapat mengamati secara langsung objek yang akan mereka tuliskan dalam karangan deskripsi. Berdasarkan pengalaman penulis, karangan deskripsi lebih mudah dibuat ketika mengamati secara langsung apa yang akan dideskripsikan. Begitu pun dengan siswa, diharapkan mereka lebih mudah membuat karangan deskripsi ketika mengamati secara langsung apa yang harus dideskripsikan.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis ingin berupaya untuk melakukan penelitian dalam pembelajaran Bahasa Indonesia dengan judul “Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan yang telah diuraikan di atas, secara umum permasalahan yang akan diteliti adalah “bagaimana meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi melaui penerapan


(17)

pendekatan kontekstual di kelas IV SD Negeri Cibeunying Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?”.

Dari permasalahan pokok tersebut, maka dirumuskan beberaapa pertanyaan penelitian yang mengarahkan pada jawaban terhadap permasalahan utama penelitian yaitu sebagai berikut.

1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui pendekatan kontekstual di kelas IV SD Negeri Cibeunying Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?

2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui pendekatan kontekstual di kelas IV SD Negeri Cibeunying Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?

3. Bagaimana peningkatan hasil kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi setelah diterapkan pendekatan kontekstual di kelas IV SD Negeri Cibeunying Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini secara umum bertujuan untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SD Negeri Cibeunying Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Sedangkan secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai hal-hal berikut.

1. Untuk memperoleh gambaran tentang perencanaan pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui pendekatan kontekstual di kelas IV SD Negeri Cibeunying Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

2. Untuk memperoleh gambaran tentang pelaksanaan pembelajaran menulis karangan deskripsi melalui pendekatan kontekstual di kelas IV SD Negeri Cibeunying Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.


(18)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Untuk memperoleh gambaran tentang peningkatan hasil kemampuan siswa dalam menulis karangan deskripsi setelah diterapkan pendekatan kontekstual di kelas IV SD Negeri Cibeunying Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Manfaat yang dapat dirasakan dengan terselenggaranya penelitian ini yaitu memberikan gambaran upaya meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi melalui penerapan pendekatan kontekstual di kelas IV SD Negeri Cibeunying. Hasil penelitian ini diharapkan pula dapat memberikan manfaat dalam dua kerangka berikut.

1. Manfaat Teoritis

a. Penelitian ini diharapkan akan mendapatkan penjelasan tentang pendekatan kontekstual yang dapat meningkatkan hasil belajar menulis karangan deskripsi pada siswa kelas IV. b. Dapat dijadikan sebagai dasar dalam pengembangan penelitian

tindakan kelas dan dapat dijadikan upaya bersama antara sekolah, guru dan peneliti yang lain untuk memperbaiki proses pembelajaran secara menyeluruh khususnya yang diarahkan untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menulis.

c. Sebagai dasar untuk penelitian selanjutnya.

2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak, diantaranya sebagai berikut:

a. Bagi Siswa,

1) Membiasakan siswa untuk belajar secara aktif dan kreatif. 2) Memupuk dan meningkatkan kegairahan serta kenyamanan

siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, sehingga hasil belajarnya pun mengalami peningkatan.


(19)

b. Bagi Guru

1) Guru dapat berkembang dan meningkatkan kinerjanya secara profesional, karena guru mampu menilai, merefleksi diri, dan memperbaiki pembelajaran yang dilakukannya. Guru tidak hanya menerima hasil perbaikan dari orang lain, namun guru itu berperan sebagai perancang dan perbaikan tersebut.

2) Guru memiliki kemampuan dalam memperbaiki proses pembelajaran melalui kajian mendalam terhadap apa yang terjadi di kelasnya, sehingga ia dapat melakukan suatu yang bermakna bagi siswanya melalui proses pembelajaran yang dilakukannya.

c. Bagi Sekolah dan Instansi Pendidikan Lainnya

1) Meningkatkan mutu isi, proses dan hasil pembelajaran di sekolah.

2) Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan lainnya.

3) Menumbuh-kembangkan budaya ilmiah di lingkungan sekolah dalam rangka perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan.

d. Bagi Peneliti,

1) Dapat meningkatan pemahaman dan penguasaan tentang penggunaan pendekatan kontekstual dalam peningkatan kemampuan menulis karangan deskripsi.


(20)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Memberikan wawasan dan pengalaman yang dapat dijadikan bekal untuk menghadapi tugas di lapangan/dunia kerja.

E. Hipotesis Tindakan

Hipotesis tindakan yang diajukan dalam penelitian ini adalah: “ melalui penerapan pendekatan kontekstual pada mata pelajaran Bahasa Indonesia menulis karangan deskripsi maka keterampilan menulis siswa akan meningkat”.

F. Definisi Operasional

Penelitian ini difokuskan pada penerapan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SD. Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami masalah penelitian, maka istilah-istilah dalam judul penelitian ini dijelaskan masing-masing batasannya secara operasional dalam uraian berikut.

1. Pendekatan Kontekstual

Pendekatan kontekstual merupakan pendekatan pembelajaran yang mengaitkan antara materi yang dipelajarai dengan dengan kehidupan nyata siswa sehari-hari, baik itu di lingkungan sekolah, keluarga, dan masyarakat, dengan tujuan untuk menemukan makna materi tersebut bagi kehidupannya. Dalam penelitian kali ini, yang dimaksud dengan pendektan kontekstual adalah guru mengajak siswa ke dunia luar/keluar kelas untuk mendeskripsikan objek yang diamati berupa lingkungan sekitar sekolah. Dalam pelaksanaannya, guru melibatkan semua komponen pendekatan kontekstual yaitu kontruktivisme, menemukan, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, refleksi, dan penilaian yang sebenarnya.


(21)

2. Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi

Keterampilan menulis karangan deskripsi merupakan suatu keterampilan berbahasa tulis yang dikuasai seseorang dalam membuat karangan atau tulisan mengenai penggambaran atau pemaparan suatu objek secara detail kepada pembaca atau pendengar sehingga pembaca atau pendengar seolah-oleh melihat, merasakan, mendengar, mencicipi, mencium langsung objek yang digambarkan oleh penulis melalui tulisannya itu. Dalam penelitian kali ini, keterampilan menulis siswa dapat dilihat dari kemampuan siswa dalam membuat karangan deskripsi yaitu mengenai kesesuaian objek, keterperincian objek, kesesuaian tema dengan judul, struktur karangan, diksi, serta ejaan dan tanda baca.


(22)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu A. Metode Penelitian

Penelitian merupakan upaya-upaya yang dilakukan secara terarah, sistematis dan terencana dalam mengadakan penganalisisan terhadap permasalahan penelitian. Penelitian merupakan suatu upaya yang sistematis dalam menemukan, menganalisis dan menafsirkan bukti-bukti empirik untuk memahami gejala-gejala atau untuk menemukan jawaban terhadap suatu permasalahan yang terkait dengan gejala itu.

Chamamah (Abidin, 2011:2) mengemukakan bahwa kata penelitian dapat diinterpretasi dua macam, yaitu kegiatan yang dilakukan secara ilmiah dan kegiatan yang dilakukan secara non ilmiah. Perbedaan keduanya berhubungan dengan persoalan metodologis, terutama yang berkaitan dengan pemanfaatan teori dan metode. Penelitian ilmiah merupakan serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan metode bersistem, nalar, dan sesuai dengan objeknya, yaitu sifat-sifat yang ada pada ilmu. Dan penelitian ilmiah inilah yang digunakan dalam penelitian kali ini.

Dengan demikian, penelitian adalah kegiatan yang dilakukan secara sistematis melalui proses pengumpulan data, pengolah data, serta menarik kesimpulan berdasarkan data menggunakan metode dan teknik tertentu.

Penelitian kali ini dimaksudkan sebagai kajian, refleksi diri, dan tindakan terhadap proses pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SD Negeri Cibeunying Kecamatan Lembang. Oleh karena itu, metode yang digunakan adalah metode Pendekatan Tindakan Kelas (Classroom Action Research).

Penelitian Tindakan Kelas yaitu suatu bentuk kajian melalui self reflective yang bercirikan pada kegiatan partisipatif dan kolaboratif yang


(23)

dilaksanakan oleh para praktisi pendidikan untuk meningkatkan praktek, pelaksanaan kegiatan yang dilakukan dalam pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas bertujuan untuk memecahkan masalah-masalah suatu sekolah atau lebih khusus lagi pada pembelajaran tertentu dan di suatu kelas tertentu, dengan menggunakan metode ilmiah. Penelitian jenis ini dilakukan untuk memperbaiki suatu proses atau modifikasinya melalui suatu perbaikan praktek dengan menerapkan teori-teori yang ada.

Menurut Carl Glickman (Abidin, 2011:216) penelitian tindakan adalah studi yang dilakukan oleh guru pada sebuah sekolah atas hasil aktivitas yang dilakukannya untuk meningkatkan proses pembelajaran di masa yang akan datang.

Menurut Emily Calhoun (Abidin, 2011:21) peneltian tindakan adalah sebuah cara unik untuk mengatakan mari mempelajari apa yang terjadi pada sekolah kita dan ditujukan untuk membuat semua itu menjadi lebih baik.

Menurut Stephen Corey (Abidin, 2011:216) penelitian tindakan adalah proses yang dilakukan peneliti untuk mempelajari masalah keilmuan yang bertujuan untuk memandu, memperbaiki, dan mengevaluasi keputusan dan tindakan yang telah dilakukannya.

Berdasarkan beberapa pengertian di atas, dapat dirumuskan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) pada dasarnya adalah salah satu penelitian yang mendapatkan perlakuan tertentu untuk memecahkan masalah, mengkaji langkah pemecahan masalah itu sendiri, dan atau memperbaiki proses pembelajaran secara berulang atau bersiklus. Penelitian tindakan telas merupakan salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan/atau meningkatkan mutu pembelajaran di kelas.

Penelitian Tindakan Kelas merupakan kegiatan yang langsung berhubungan dengan tugas guru di lapangan. Singkatnya Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian praktis yang dilakukan di kelas dan bertujuan untuk memperbaiki praktik pembelajaran yang ada. Penelitian


(24)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tindakan Kelas terdiri dari empat tahap yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Guru sebagai pelaku penelitian harus mampu menjalani empat tahapan tersebut dengan kajian dan analisis yang menyeluruh sehingga diperoleh suatu penggalian data yang lengkap. Peneliti melakukan tahapan-tahapan penelitian tindakan kelas tersebut harus didasarkan instrumen yang telah ditetapkan sebelumnya agar data yang diperoleh memiliki relevansi dengan permasalahan yang dimunculkan dalam penelitiannya.

Penelitian ini menggunakan pendekatan gabungan antara penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian dengan memperoleh data yang berbentuk angka/data kualitatif yang diangkakan. Dalam penelitian kali ini, data kuantitatif diperoleh dari hasil tes/LKS siswa. Sedangkan penelitian kualitatif adalah data yang berbentuk kata, narasi, skema atau gambar. Dalam penelitian kali ini, data kualitatif diperoleh dari hasil wawancara, observasi dan catatan lapangan. Penelitian pendekatan gabungan secara bersamaan ini bertujuan untuk saling melengkapi gambaran hasil studi mengenai permasalahan yang diteliti dan untuk memperkuat analisis penelitian.

B. Desain Penelitian

Model desain penelitian tindakan kelas itu banyak ragamnya, yaitu model Kemmis dan Mc. Taggart, model Kurt Lewin, model Ebbut, model Elliot, dan model Hopkins.

Model yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu Model Kemmis dan Mc. Taggart. Model Kemmis dan Taggart merupakan pengembangan dari konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin. Dikatakan demikian, karena di dalam suatu siklus terdiri atas empat komponen, keempat komponen tersebut, meliputi: (1) perencanaan, (2) aksi/tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Setelah suatu siklus selesai


(25)

diimplementasikan dan direfleksikan, kemudian diikuti dengan perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri.

Langkah-langkah penelitian yang ditempuh pada setiap siklus menurut model Kemmis dan Mc. Taggart adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan Tindakan

Setelah masalah dirumuskan secara operasional, perlu dirumuskan alternatif tindakan yang akan diambil. Rencana tindakan dilaksanakan untuk menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan. Hal-hal yang direncanakan diantaranya terkait analisis materi pembelajaran, pendekatan pembelajaran, metode pembelajaran, teknik atau strategi pembelajaran, media pembelajaran, bahan ajar, dan penilaian proses serta hasil pembelajaran. Perencanaan dalam hal ini hampir sama dengan perencanaan operasional dalam pembelajaran yang dikenal dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

2. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini, rancangan strategi dan skenario pembelajaran yang telah dibuat diterapkan/diujicobakan, yaitu langkah-langkah pembelajaran dengan menerapkan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran.

3. Observasi/Pengamatan

Pada tahap ini, peneliti melakukan pengamatan terhadap tindakan yang sedang dan telah dilakukan, keduanya berlangsung dalam waktu yang sama. Observasi dapat dilakukan oleh peneliti itu sendiri atau pihak lain yang telah diberi tugas untuk meneliti.

Observasi ini dilakukan untuk mengetahui kesesuaian pelaksanaan tindakan yang telah disusun sebelumnya dengan pelaksanaan tindakan yang dilakukan sebenarnya. Selain itu, untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan tindakan yang sedang


(26)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berlangsung terhadap proses dan hasil pembelajaran. Hal ini bertujuan agar dapat menghasilkan perubahan ke arah yang diinginkan.

4. Refleksi

Tahapan ini dimaksudkan untuk mengkaji secara menyeluruh tindakan yang telah dilakukan. Berdasar data yang telah terkumpul kemudian melakukan evaluasi guna menyempurnakan tindakan berikutnya. Refleksi dalam PTK mencakup analisis, sintesis, dan penilaian terhadap hasil pengamatan atas tindakan yang dilakukan. Hasil dari refleksi kemudian dibuat perencanaan tindakan selanjutnya.

Langkah-langkah penelitian tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3. 1 Diagram Alur PTK


(27)

Untuk lebih memahami Penelitian Tindakan Kelas, maka perlu dikemukakan karakteristik PTK yang bersifat umum, yaitu antara lain sebagai berikut:

1. Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan oleh guru sendiri.

2. Penelitian Tindakan Kelas berangkat dari permasalahan praktis faktual.

3. Sisi lain yang ada pada Penelitian Tindakan Kelas adalah adanya tindakan-tindakan yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas yang bersangkutan.

4. Tindakan-tindakan yang diambil dalam rangka melakukan perubahan menuju ke perbaikan ini harus direncanakan secara cermat. Karena adanya tindakan-tindakan inilah maka penelitian ini dapat disebut sebagai Penelitian Tindakan Kelas.

C. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Cibeunying, yang terletak di Jl. Maribaya Timur Kp. Cibeunying Desa Cibodas Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat. Lokasi ini ditentukan dengan alasan sangat praktis karena tempat peneliti melakukan kegiatan PLP (Pendidikan Latihan Profesi).

Pelaksanaan penelitian berkolaborasi dengan guru kelas dan teman sejawat sesama peneliti sebagai pengamat (observer) yang akan memberikan masukkan baik kekurangan serta kelebihan dalam pelaksanaan penelitian.

2. Waktu Penelitian

Penelitian tindakan kelas mengenai penerapan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi dilaksanakan pada bulan Mei 2014.


(28)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini yaitu siswa kelas IV semester genap Sekolah Dasar Negeri Cibeunying Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat tahun ajaran 2013-2014. Subjek yang ditetapkan adalah siswa kelas IV sebanyak 22 orang. Dengan jumlah laki-laki 10 orang dan perempuan 12 orang. Siswa kelas IV SD Negeri Cibeunying memiliki latar belakang yang heterogen, ada yang berasal dari keluarga bermata pencaharian petani, PNS, dan wiraswasta.

Adapun alasan pemilihan siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kecamatan Lembang adalah sebagai berikut.

1. Peneliti adalah seorang praktikan PLP di SD Negeri Cibeunying Kecamatan Lembang dan sering mengajar/praktik di kelas IV. 2. Peneliti berkeinginan untuk meneliti/melakukan perbaikan pada

mata pelajaran bahasa Indonesia, khususnya dalam menulis.

3. Dari hasil pembelajaran menulis karangan yang dilakukan sebelum siklus, hasil karangan siswa kelas IV rata-rata masih di bawah KKM.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian yang dilaksanakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah dalam bentuk pengkajian siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Rencana pelaksanaannya terdiri dari tiga siklus dan akan dilakukan sesuai dengan perubahan yang akan dicapai. Penelitian akan dihentikan jika sudah sesuai dengan harapan peneliti. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan pembelajaran dalam menulis karangan deskrispi. Langkah-langkah yang peneliti laksanakan sebagai berikut.

1. Refleksi awal

Sebelum dilakukannya tidakan, peneliti mengamati proses pembelajaran dalam kelas. Hasil dari pengamatan, peneliti


(29)

mendiagnosa bahwa siswa kelas IV SD Negeri Cibeunying memiliki kesulitan dalam menulis karangan. Hal ini dilihat dari kesulitan siswa memunculkan ide dalam karangan, kesulitan dalam mengungkapkan gagasan, banyak kata-kata yang yang tidak sesuai dengan EYD, dan banyaknya tanda baca serta ejaan yang tidak tepat.

2. AnalisisAwal

Dari hasil karangan siswa sebelum siklus, dapat disimpulkan bahwa kemampuan menulis siswa masih rendah. Penyebab utamanya adalah kurangnya ide/gagasan yang dikeluarkan oleh siswa serta kemampuan berpikir abstrak siswa yang masih terbatas. Tidak hanya itu saja, yang menjadi penyebab rendahnya kemampuan menulis siswa yaitu proses pembelajaran yang kurang membangkitkan motivasi siswa untuk menulis serta pembelajaran yang kurang menyenangkan.

3. Perencanaan Tindakan

Atas dasar masalah dan penyebabnya, dalam pelaksanaan tindakannya akan menerapkan pendekatan kontekstual. Sebelum melakukan tidakan dengan menerapkan pendekatan kontekstual, peneliti menyususn rancangan program tindakan pembelajaran menulis karangan deskripsi. Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam perencanaan tindakan adalah:

a. Mendiskusikan dengan guru kelas mengenai langkah-langkah, strategi dalam pembelajaran, serta media yang akan digunakan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.

b. Menyesuaikan rancangan penelitian dengan pokok bahasan yang akan disampaikan.

c. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pemebelajaran (RPP).

d. Mempersiapkam media yang akan digunakan dalam pembelajaran.


(30)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

e. Mempersiapkan perangkat-perangkat pembelajaran yang perlu disiapkan dan dikembangkan, yaitu lembaran evaluasi dan instrumen lain berikut kriteria penilaian mengenai kemampuan menulis karangan siswa.

f. Menyusun alat observasi yang digunakan untuk mengamati guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung.

g. Mempersiapkan alat-alat untuk dokumentasi kegiatan pembelajaran.

4. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini, pelaksanaan tindakan dilakukan langsung oleh penulis sendiri sebagai peneliti sekaligus yang mempraktikkan tindakan dalam pembelajaran di kelas. Dalam tahap ini, peneliti berkalaborasi dengan guru wali kelas IV SD Negeri Cibeunying serta teman sejawat sesama peneliti yang berperan sebagai observer. Oleh karena itu, peneliti melakukan tindakan dengan menerapkan pendekatan kontekstual dalam pembelajan menulis karangan deskripsi. Sedangkan observer mengamati proses pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan penerapan pendekatan kontesktual.

Pelaksanaan tindakan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menerapkan pendekatan kontesktual dilakukan tiga siklus. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini yaitu melaksanakan rencana pembelajaran yang telah direncakan sebelumnya, yaitu sebagai berikut:

a. Siklus I

1) Berdiskusi dengan observer mengenai tindakan yang akan dilakukan.


(31)

2) Melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menerapkan pendekatan kontekstual.

3) Melakukan observasi dan pengolahan data. Pelaksanaan observasi dilakukan oleh tim peneliti (observer) dan waktu pelaksananaannya bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dalam rangka pengumpulan data. Hal yang diobservasi yaitu kesesuaian rencana pembelajaran dengan aplikasinya pada saat berlangsungnya proses belajar mengajar dalam kelas. 4) Melakukan tes pada akhir siklus.

5) Bersama-sama dengan observer menganalis dan merefleksi pelaksanaan hasil tindakan siklus I. Pelaksanaan analisis terhadap siklus I dilakukan untuk memperoleh gambaran secara kualitatif dari proses pelaksanaan tindakan. Hal ini dilakukan pula untuk mengevaluasi kelebihan dan kekurangan proses pembelajaran pada siklus I. Sehingga hasil yang didapat akan dijadikan acuan untuk membuat perencanaan dalam siklus selanjutnya.

b. Siklus II

Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini dilakukan sesuai dengan perencanaan perbaikan dari hasil analisis siklus I. Kegiatan yang dilakukan pada siklus II, diantaranya:

1) Merancang rencana tindakan yang dilakukan dengan menekankan kepada hal yang harus diperbaiki berdasarkan hasil refleksi pada siklus I.

2) Melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menerapkan pendekatan kontekstual.


(32)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3) Melakukan observasi serta pengolahan data. Observasi dilakukan oleh observer dan pelaksanaannya bersama dengan pelaksanaan tindakan.

4) Bersama-sama dengan observer menganalis dan merefleksi pelaksanaan hasil tindakan siklus II. Pelaksanaan analisis terhadap siklus II dilakukan untuk memperoleh gambaran secara kualitatif dan kuantitatif dari proses pelaksanaan tindakan. Hasil analisis dijadikan acuan untuk membuat perencanaan tindakan dalam siklus selanjutnya.

c. Siklus III

Pelaksanaan tindakan pada siklus III ini dilakukan sesuai dengan perencanaan perbaikan dari hasil analisis siklus II. Kegiatan yang dilakukan pada siklus III, diantaranya:

1) Merancang rencana tindakan yang dilakukan dengan menekankan kepada hal yang harus diperbaiki berdasarkan hasil refleksi pada siklus II.

2) Melaksanakan rencana pelaksanaan pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menerapkan pendekatan kontekstual.

3) Melakukan observasi serta pengolahan data. Observasi dilakukan oleh observer dan pelaksanaannya bersama dengan pelaksanaan tindakan.

4) Hasil observasi data dianalisis, sehingga dapat diketahui secara optimal penerapan pendekatan kontekstual yangdapat meningkatkan kemampuan siswa untuk mengungkapkan ide/gagasannya serta meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa dengan menggunakan ejaan yang tepat sesuai EYD.


(33)

5. Observasi

Pengumpulan data melalui observasi merupakan kegiatan peneliti terjun langsung ke lapangan untuk mengkaji dan menganalisis data di lapangan sesuai permasalahan yang dimunculkan dalam penelitian ini. Observasi dilakukan oleh peneliti dan observer untuk menelaah langsung kegiatan belajar mengajar sehingga diperoleh hasil penelaahan yang berfungsi untuk bisa menentukan rencana tindakan selanjutnya. Observasi lebih ditekankan kepada pengukuran aspek-aspek KBM yang terjadi di lapangan. Untuk memudahkan kegiatan pengobservasian maka peneliti membuat dan menetapkan lembaran pedoman observasi yang berguna untuk mengarahkan peneliti dalam melakukan penelitiannya.

Mengacu dari pengertian di atas, observasi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian rencana dengan aplikasinya pada saat berlangsungnya proses belajar serta mengetahui seberapa jauh proses yang telah dilakukan menuju sasaran yang diharapkan.

6. Refleksi

Menurut Sanjaya (2010: 80), refleksi adalah melihat berbagai kekurangan yang dilakukan guru selama tindakan.

Dari pengertian di atas, maka refleksi dilakukan untuk mengevaluasi kekurangan dalam proses belajar dan mengajar pada setiap siklus. Sehingga kekurangan pada siklus sebelumnya dapat diperbaiki pada siklus berikutnya.

F. Instrumen Penelitian

Untuk dapat memperoleh kebenaran objektif dalam pengumpulan data, maka diperlukan adanya instrumen yang tepat agar masalah yang diteliti dapat terefleksikan dengan baik. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini ada dua macam, yaitu data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa nilai hasil karangan siswa dalam bentuk Lembar


(34)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kerja Siswa (LKS), sedangkan data kualitatif berupa informasi tentang penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran serta sikap dan respon siswa dalam kegiatan belajar. Instrumen yang digunakan dalam penelitian yaitu Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta instrumen tes dan instrumen nontes. Adapun instrumen yang digunakan adalah sebagai berikut:

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan hal pokok yang menjadi acuan dalam pelaksanaan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran. Instrumen penilaian untuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1

LEMBAR OBSERVASI GURU (RPP) N

o.

Aspek Yang Dinilai NILAI

1 Rumusan Tujuan Pembelajaran (Umum)

a. Rumusan tujuan menggambarkan pencapaian standar kompetensi/kompetensi dasar

b.Rumusan tujuan menggambarkan pencapaian aspek kognitif c. Rumusan tujuan menggambarkan pencapaian aspek afektif d.Rumusan tujuan menggambarkan pencapaian aspek psikomotor 2 Penjabaran Indikator (Kriteria Kinerja)

a. Indikator dirumuskan berdasarkan aspek kompetensi (kognitif, psikomotor, afektif)

b.Indikator dirumuskan menggunakan kata operasional (dapat diukur berupa hasil)

c. Indikator dirumuskan menggambarkan pencapaian sasaran aspek kompetensi

d.Indikator dirumuskan relevan dengan sasaran standar kompetensi 3 Materi Pembelajaran

a. Materi ajar disusun mengacu kepada indikator b.Materi ajar disusun secara sistematis

c. Materi ajar disusun sesuai dengan pencapaian standar kompetensi d.Materi ajar dirancang proporsional untuk satu standar


(35)

4 Langkah-langkah Pembelajaran (Skenario) a. Skenario disusun untuk setiap indikator

b.Skenario disusun mencerminkan komunikasi guru-siswa yang berorientasi berpusat pada siswa

c. Skenario disusun menyiratkan dan/atau menyuratkan penerapan metode dan media pembelajaran

d.Skenario disusun berdasarkan alokasi waktu yang proporsional 5 Media Pembelajaran

a. Media disesuaikan dengan tuntutan standar kompetensi b.Media disesuaikan relevan dengan sasaran indikator c. Media disesuaikan dengan kondisi kelas

d.Media disiapkan untuk mendukung perkembangan potensi siswa 6 Evaluasi

a. Mencantumkan bentuk dan jenis evaluasi b.Butir soal relevan dengan indikator

c. Butir soal menggambarkan tuntutan standar kompetensi d.Butir soal sesuai dengan tuntutan waktu secara proporsional

Jumlah Nilai Aspek Nilai RPP (R) 2. Instrumen Tes

Menurut Arikunto (2008: 53), tes merupakan “alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan”.

Dari pengertian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa tes merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui pengetahuan, kemampuan, bakat dan kepribadian seseorang dengan memperhatikan aturan-aturan yang telah ditentukan.

Instrumen tes dalam penelitian ini berupa Lembar Kerja Siswa (LKS). Lembar Kerja Siswa (LKS) dibuat berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) digunakan sebagai alat evaluasi


(36)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

untuk menilai hasil kemampuan menulis karangan siswa yang dilakukan pada setiap siklus. Oleh karena itu, LKS berguna untuk memperoleh data mengenai pemahaman dan keterampilan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.

3. Instrumen Nontes

Selain menggunakan teknik tes, penelitian ini pun menggunakan teknik nontes. Instrumen nontes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: a. Observasi

Observasi adalah suatu teknik mengumpulan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti. (Sanjaya, 2010: 86).

Mengacu dari pengertian di atas, maka observasi digunakan untuk mengamati kinerja guru dan aktivitas yang dilakukan siswa selama proses pembelajaran menulis karangan deskripsi berlangsung. Instrumen penilaian untuk aktifitas guru dapat dilihat pada tabel 3.2 dan untuk aktifitas/respon siswa dapat dilihat pada tabel 3.3.

1) Aktititas Guru Tabel 3.2

Lembar Observasi Aktivitas Guru Terhadap Penerapan Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

No. Kegiatan Pembelajaran Keterlaksanaan

Ya Tidak 1. Kegiatan Pendahuluan

 Memberikan apersepsi.

 Menyampaikan tujuan pembelajaran.  Menyiapkan media dan alat peraga. 2. Kegiatan Inti

 Mengembangkan materi sesuai dengan apa yang dipelajari.

 Menampilkan media pembelajaran

 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menanyakan materi yang telah dijelaskan


(37)

 Membimbinga siswa pada saat membuat karangan deskripsi.

3. Kegiatan Akhir

 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memberikan kesan/komentarnya mengenai pengalaman menulis yang baru dilaksanakannya.  Memberikan apresiasi kepada siswa atas hasil

karangan yang telah dibuat. Jumlah Persentase

2) Aktifitas/respon Siswa Tabel 3.3

Lembar Observasi Respon Siswa Terhadap Penerapan Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi

No. Penampilan Siswa Respon Siswa

Ya Tidak

1. Siswa menunjukkan rasa senang 2. Siswa antusias memperhatikan

penjelasan guru

3. Siswa aktif mengemukakan pendapat 4. Siswa mengaitkan pengalamannya

dengan materi pembelajaran 5. Siswa dan guru melakukan tanya

jawab dengan baik

6. Siswa mampu membuat karangan sendiri dan serius

Jumlah Persentase b. Wawancara


(38)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Menurut Sanjaya (2010: 96), wawancara dapat diartikan sebagai teknik pengumpulan data dengan menggunakan bahasa lisan baik secara tatap muka langsung maupun dengan menggunakan media tertentu.

Dalam penelitian ini, wawancara terdiri dari dua tahap. Pada tahap awal penelitian, wawancara digunakan untuk memperoleh data awal mengenai hal-hal yang menjadi permasalahan dalam penelitian. Sedangkan dalam tahap selanjutnya, wawancara digunakan untuk melengkapi data observasi.

Wawancara yang dilakukan berisi pertanyaan yang diajukan kepada orang yang dianggap dapat memberikan informasi yang diperlukan. Dalam hal ini, peneliti mewawancarai langsung guru kelas IV SD Negeri Cibeunying, serta mengadakan wawancara dengan siswa setelah dilakukan pembelajaran. Wawancara dibagi ke dalam dua bagian, yaitu wawancara sebelum siklus dan wawancara setelah siklus. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi, serta dapat melihat bagaimana aktivitas guru dan respon siswa terhadap pembelajaran menulis, sebelum dan sesudah menggunakan pendekatan kontekstual.


(39)

1) Sebelum pelaksaan siklus

Tabel 3.4

Lembar Wawancara Untuk Siswa Nama Siswa : ...

Tempat wawancara : ...

No. Pertanyaan

Jumlah Jawaban Ya Tidak Menentukan

Judul

Menemukan Ide/gagasan

Mengembangkan Kallimat

Bertanya Kepada

Guru

Bertanya Kepada

Teman

Diam Saja 1. Apakah kamu senang menulis

karangan?

2. Apakah kamu merasa malas mengerjakan tugas mengarang? 3. Apakah kamu senang jika PR

mengarang diperiksa?

4. Apakah kamu mengalami kesulitan dalam membuat karangan?

5. Kesulitan apa yang biasa kamu hadapi?


(40)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu yang akan kamu lakukan?

2) Setelah pelaksanaan siklus

Tabel 3.5

Lembar Wawancara Untuk Siswa Nama Siswa : ...

Tempat Wawancara : ...

No. Pertanyaan

Jumlah Jawaban Ya Tidak Deskrip

si

Selain Deskripsi

Melihat Objek

Langsung Tanpa Melihat Objek 1. Apakah kamu suka menulis karangan?

2. Karangan yang seperti apa yang kamu sukai? 3. Apakah kamu merasa mudah ketika menulis

karangan deskripsi dengan melihat langsung objek yang harus dideskripsikan?

4. Manakah yang kamu pilih, menulis karangan deskripsi dengan melihat objek yang dideskripsikan secara langsung atau menulis


(41)

karangan deskripsi dengan tanpa melihat objek yang harus dideskripsikan?


(42)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Catatan lapangan

Catatan lapangan pada dasarnya berisi deskripsi atau paparan tentang aktivitas pembelajaran. Catatan lapangan merupakan catatan temuan penelitian selama proses belajar mengajar.

Tabel 3.6

Lembar Catatan Lapangan

Catatan Lapangan Kendala/Kesulitan Saran

G. Analisis dan Interpretasi Data

Data yang telah diperoleh dalam penelitian, kemudian dianalisis dengan menggunakan analisis kuantitatif dan analisis kualitatif. Dalam penelitian kualitatif, teknik pengumpulan data yang utama adalah observasi participant, wawancara mendalam, studi dokumentasi dan gabungan ketiganya atau triangulasi. (Sugiyono, 2010: 293).

Sesuai dengan pendapat di atas, maka dalam penelitian ini menggunakan analisis kualitatif yang digunakan untuk menganalisis data yang menunjukkan proses interaksi yang terjadi selama pembelajaran yaitu respon siswa terhadap penerapan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi. Data untuk dianalisis berasal dari hasil wawancara, observasi, serta catatan lapangan. Sedangkan analisis kuantitatif digunakan untuk mengetahui tingkat kemajuan siswa dalam pembelajaran. Data ini berasal dari hasil karangan deskripsi siswa.

Untuk data kualitatif, setelah data dianalisis dilanjutkan dengan proses pengolahan data yang selanjutnya dideskripsikan. Sedangkan data kuantitatif yang diperoleh dari hasil karangan deskripsi siswa, dianalisis kemudian data tersebut diolah dan dihitung persentase serta nilai


(43)

rata-ratanya. Hasil tes siswa dituliskan dalam bentuk tabel, sehingga skor yang diperoleh siswa terlihat dengan jelas.

Dalam pelaksanaan analisis data disusun rambu-rambu analisis proses pembentukan keterampilan menulis karangan deskripsi dengan penerapan pendekatan kontekstual. Rambu-rambu analisis tersebut berguna untuk mengarahkan kegiatan analisis yang dilakukan berkaitan dengan pembelajaran menulis dengan memperhatikan faktor-faktor kebahasaan siswa.

Untuk lebih jelasnya rambu-rambu tersebut dapat dilihat pada tebel berikut ini.

Tabel 3.7

Format Penilaian Hasil Karangan Siswa

No. Aspek yang Dinilai Skala Bobot Skor 1 2 3 4

1. Kesesuaian objek 5

2. Keterperincian objek 5

3. Kesesuaian tema dengan

judul 4

4. Struktur karangan 3

5. Penggunaan Diksi 3

6. Ejaan dan tanda baca 5


(44)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setiap penilaian aspek dikalikan dengan bobot yang telah ditentukan kemudian dijumlahkan keseluruhannya, maka didapatkan nilai untuk hasil karangan siswa.

Tabel 3.8 Arti Skala

1 K Kurang

2 C Cukup

3 B Baik

4 SB Sangat Baik

Tabel 3.9

Ketentuan Skala Penilaian Karangan Deskripsi

No Kemampuan Yang Dinilai

Skala Nilai

4 3 2 1

1. Kesesuaian objek

Objek yang digambarkan sesuai dengan objek yang sebenarnya dan jelas

Objek yang digambarkan sesuai dengan yang

sebenarnya namun kurang jelas

Objek yang digambarkan sesuai dengan yang

sebenarnya, namun tidak jelas

Objek yang digambarkan tidak jelas dan tidak sesuai dengan yang sebenarnya 2. Keterperincian

objek

Penggambaran objek dalam karangan disampaikan jelas dan sangat

terperinci

Penggambaran objek dalam karangan disampaikan jelas namun kurang

terperinci

Penggambaran objek dalam karangan disampaikan jelas namun tidak

terperinci

Penggambaran objek dalam karangan disampaikan kurang jelas dan tidak terperinci 3. Kesesuaian

tema dengan judul

Judul dan isi karangan sesuai dengan tema dan objek

sebenarnya

Judul sesuai dengan tema, namun masih ada bagian isi yang kurang sesuai dengan judul

Judul sesuai dengan tema namun isi karangan tidak sesuai dengan judul

Judul dan isi tidak sesuai dengan tema

4. Struktur karangan

Terdapat pembukaan, isi, penutup yang sangat

Terdapat pembukaan, isi, penutup yang cukup

Terdapat pembukaan, isi dan penutup.

Tidak terdapat pembukaan, isi dan penutup


(45)

baik dan jelas jelas namun ada sedikit kesalahan

Namun kurang menarik dan terjadi

kesalahan 5. Diksi Penempatan

diksi sangat tepat, dapat dipahami dan tidak terjadi kesalahan

Penempatan diksi sangat tepat, dapat dipahami tetapi terdapat sedikit

kesalahan

Penempatan diksi kurang tepat, namun maknanya dapat dipahami

Penempatan diksi tidak tepat, dan maknanya tidak dapat dipahami 6. Ejaan dan

tanda baca

Tidak terjadi kesalahan penggunaan ejaan dan penmepatan tanda baca

Penggunaan tanda baca baik, menguasai aturan penulisan, sedikit kesalahan Penggunaan ejaan dan penempatan tanda baca cukup baik, namun ada yang kurang tepat

Banyak sekali kesalahan dalam penggunaan ejaan dan penempatan tanda baca

Hani (Sutedi 2013:146)

Tabel 3.10

Kategori Nilai Karangan Deskripsi

Rentang Nilai Kategori Keterangan

81-100 SB Sangat Baik

61-80 B Baik

41-60 C Cukup

< 40 K Kurang

Arikunto (2010:3)

Adapun rumus perhitungan persentase yang digunakan dari Santoso (2005: 57) dan penganalisaan dilakukan dengan menggunakan rambu-rambu analisis berikut:

P = Keterangan: P = persentase,

F = jumlah siswa yang memenuhi kategori, N = jumlah keseluruhan siswa,


(46)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014


(47)

Berdasarkan hasil penelitian, analisis, refleksi, dan pembahasan mengenai penerapan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan hasil keterampilan menulis karangan deskripsi, maka dapat dikemukakan simpulan dan rekomendasi di bawah ini.

A. Simpulan

Secara umum penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SD Negeri Cibeunying. Berdasarkan hasi penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa simpulan yang diperoleh sebagai berikut.

1. Perencanaan pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menerapkan pendekatan kontekstual dilakukan selama tiga siklus. Perencanaan pembelajaran diawali dengan membuat RPP serta instrumen penilaian. RPP dalam penelitian ini meliputi Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator, tujuan, materi pembelajaran, metode pembelajaran, langkah pembelajaran, sumber belajar, serta penilaian/evaluasi. RPP dalam penelitian tindakan ini merupakan penerapan pendekatan kontekstual yang menekankan aktivitas siswa untuk membuat karangan deskripsi melalui kegiatan pengamatan objek yang harus dideskripsikan secara langsung. Perencaaan untuk setiap siklus pada umumnya sama, tetapi ada beberapa perbedaan. Perbedaan pada setiap siklus tergantung dari hasil observasi serta refleksi dari siklus sebelumnya. Sehingga perencaan pembelajaran pada siklus selanjutnya dapat lebih laik lagi.

2. Pelaksanaan pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan pendekatan kontekstual pada umumnya berjalan dengan


(48)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lancar. Langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual yaitu:

a. Guru melakukan apersepsi.

b. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai. c. Guru menyajikan materi secukupnya.

d. Guru menentukan objek yang harus dideskripsikan oleh siswa. e. Siswa membuat karangan deskripsi berdasarkan objek yang diamati. f. Beberapa siswa membacakan karangan yang telah dibuatnya. g. Kesimpulan pembelajaran.

Aktivitas siswa saat pembelajaran terlihat aktif dan dinamis. Pembelajaran yang dilakukan berpusat pada siswa. Iklim pembelajaran di kelas pun meningkat menjadi lebih baik karena siswa mengalami suasana yang berbeda selama proses pembelajaran. Dengan menerapkan pendekatan kontekstual guru dapat lebih mudah dalam mengelola kelas. Selain itu, dengan melibatkan komponen-komponen pendekatan kontekstual yaitu kontruktivisme, menemukan, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, penilaian dan refleksi dalam kegiatan pembelajaran membuat siswa lebih senang, nyaman, dan semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

3. Penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi. Hal ini dapat terlihat dari hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan setiap siklusnya. Hasil rata-rata keterampilan menulis karangan deskripsi pada siklus I sebesar 54,5 dengan tingkat ketuntasan 35%, nilai rata-rata pada siklus II sebesar 72,05 dengan tingkat ketuntasan 75%, dan nilai rata-rata pada siklus III sebesar 81,6 dengan tingkat ketuntasan 95%. Aspek yang dinilai pada hasil karangan siswa yaitu aspek kesesuaian objek, keterperincian objek, kesesuaian tema dengan judul, struktur karangan, diksi, serta ejaan dan tanda baca.


(49)

B. Rekomendasi

Berdasarkan simpulan di atas, maka beberapa saran/rekomendasi yang diberikan sebagai berikut:

1. Bagi guru SD, penerapan pendekatan kontekstual perlu dijadikan alternatif dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi. Dengan menerapkan pendekatan kontekstual, guru dapat meningkatkan aktivitas, motivasi dan keterampilan siswa secara optimal untuk menulis. Tidak hanya itu saja, guru pun dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek kognitif, afektif, serta psikomotorik. Karena dengan menerapkan pendekatan kontekstual siswa dapat dengan mudah mengungkapkan gagasan dan mengembangkan karangan yang akan dideskripsikan.

2. Bagi siswa, melalui penerapan pendekatan kontekstual dengan mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan dunia nyata siswa maka akan lebih memudahkan siswa dalam menulis karangan deskripsi.

3. Bagi peneliti, dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai keterampilan menulis karangan deskripsi agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Peneliti pun dapat menggunakan gambaran penerapan pendekatan kontekstual, karangan deskripsi, serta hasil penelitian untuk dijadikan bahan referensi dalam penelitian selanjutnya.


(50)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PAUD. Bandung: Rizqi Press

Akhadiah, S. dan Arsjad, M. (1991). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Arikunto, S. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. 2010. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru, Kepala sekolah, dan Pengawas. Jogjakarta: Aditya Media.

Bakry, O. (1981). Bunga Rampai Sumpah Pemuda. Jakarta: Mutiara.

Cahyani, I dan Hodijah. (2007). Kemampuan Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.

Bandung: UPI Press.

Chaer, A. (2006). Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Pendekatan Kontekstual. Jakarta: Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa (Edisi Keempat). Jakarta: Gramedia.

Departemen Pendidikan Nasional. (2009). Bahan 02 Pendidikan dan Pelatihan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Dewi, A. (2009). Upaya Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa Melalui Pendekatan Contextua Teaching And Learning Dalam Pembelajaran IPS SD.


(1)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

Berdasarkan hasil penelitian, analisis, refleksi, dan pembahasan mengenai penerapan pendekatan kontekstual untuk meningkatkan hasil keterampilan menulis karangan deskripsi, maka dapat dikemukakan simpulan dan rekomendasi di bawah ini.

A. Simpulan

Secara umum penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dengan penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi siswa kelas IV SD Negeri Cibeunying. Berdasarkan hasi penelitian yang telah dilakukan, ada beberapa simpulan yang diperoleh sebagai berikut.

1. Perencanaan pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan

menerapkan pendekatan kontekstual dilakukan selama tiga siklus. Perencanaan pembelajaran diawali dengan membuat RPP serta instrumen penilaian. RPP dalam penelitian ini meliputi Standar Kompetensi, Kompetensi Dasar, indikator, tujuan, materi pembelajaran, metode

pembelajaran, langkah pembelajaran, sumber belajar, serta

penilaian/evaluasi. RPP dalam penelitian tindakan ini merupakan penerapan pendekatan kontekstual yang menekankan aktivitas siswa untuk membuat karangan deskripsi melalui kegiatan pengamatan objek yang harus dideskripsikan secara langsung. Perencaaan untuk setiap siklus pada umumnya sama, tetapi ada beberapa perbedaan. Perbedaan pada setiap siklus tergantung dari hasil observasi serta refleksi dari siklus sebelumnya. Sehingga perencaan pembelajaran pada siklus selanjutnya dapat lebih laik lagi.

2. Pelaksanaan pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan


(2)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

lancar. Langkah pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual yaitu:

a. Guru melakukan apersepsi.

b. Guru menyampaikan tujuan yang ingin dicapai. c. Guru menyajikan materi secukupnya.

d. Guru menentukan objek yang harus dideskripsikan oleh siswa. e. Siswa membuat karangan deskripsi berdasarkan objek yang diamati. f. Beberapa siswa membacakan karangan yang telah dibuatnya. g. Kesimpulan pembelajaran.

Aktivitas siswa saat pembelajaran terlihat aktif dan dinamis. Pembelajaran yang dilakukan berpusat pada siswa. Iklim pembelajaran di kelas pun meningkat menjadi lebih baik karena siswa mengalami suasana yang berbeda selama proses pembelajaran. Dengan menerapkan pendekatan kontekstual guru dapat lebih mudah dalam mengelola kelas. Selain itu, dengan melibatkan komponen-komponen pendekatan kontekstual yaitu kontruktivisme, menemukan, bertanya, masyarakat belajar, pemodelan, penilaian dan refleksi dalam kegiatan pembelajaran membuat siswa lebih senang, nyaman, dan semangat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran.

3. Penerapan pendekatan kontekstual dapat meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi. Hal ini dapat terlihat dari hasil belajar siswa yang mengalami peningkatan setiap siklusnya. Hasil rata-rata keterampilan menulis karangan deskripsi pada siklus I sebesar 54,5 dengan tingkat ketuntasan 35%, nilai rata-rata pada siklus II sebesar 72,05 dengan tingkat ketuntasan 75%, dan nilai rata-rata pada siklus III sebesar 81,6 dengan tingkat ketuntasan 95%. Aspek yang dinilai pada hasil karangan siswa yaitu aspek kesesuaian objek, keterperincian objek, kesesuaian tema dengan judul, struktur karangan, diksi, serta ejaan dan tanda baca.


(3)

149

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Rekomendasi

Berdasarkan simpulan di atas, maka beberapa saran/rekomendasi yang diberikan sebagai berikut:

1. Bagi guru SD, penerapan pendekatan kontekstual perlu dijadikan alternatif dalam upaya meningkatkan keterampilan menulis karangan deskripsi. Dengan menerapkan pendekatan kontekstual, guru dapat meningkatkan aktivitas, motivasi dan keterampilan siswa secara optimal untuk menulis. Tidak hanya itu saja, guru pun dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada aspek kognitif, afektif, serta psikomotorik. Karena dengan menerapkan pendekatan kontekstual siswa dapat dengan mudah mengungkapkan gagasan dan mengembangkan karangan yang akan dideskripsikan.

2. Bagi siswa, melalui penerapan pendekatan kontekstual dengan mengaitkan materi yang akan dipelajari dengan dunia nyata siswa maka akan lebih memudahkan siswa dalam menulis karangan deskripsi.

3. Bagi peneliti, dapat melakukan penelitian lebih lanjut mengenai keterampilan menulis karangan deskripsi agar dapat meningkatkan kualitas pendidikan. Peneliti pun dapat menggunakan gambaran penerapan pendekatan kontekstual, karangan deskripsi, serta hasil penelitian untuk dijadikan bahan referensi dalam penelitian selanjutnya.


(4)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PAUD. Bandung: Rizqi Press

Akhadiah, S. dan Arsjad, M. (1991). Pembinaan Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta: Erlangga.

Arikunto, S. (2008). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, S. 2010. Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru, Kepala sekolah, dan Pengawas. Jogjakarta: Aditya Media.

Bakry, O. (1981). Bunga Rampai Sumpah Pemuda. Jakarta: Mutiara.

Cahyani, I dan Hodijah. (2007). Kemampuan Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar.

Bandung: UPI Press.

Chaer, A. (2006). Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Pendekatan Kontekstual. Jakarta: Depdiknas.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa (Edisi Keempat). Jakarta: Gramedia.

Departemen Pendidikan Nasional. (2009). Bahan 02 Pendidikan dan Pelatihan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Dewi, A. (2009). Upaya Meningkatkan Keterampilan Sosial Siswa Melalui Pendekatan Contextua Teaching And Learning Dalam Pembelajaran IPS SD.


(5)

151

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Favian. (2012). Saudara Kembar Yang Berbeda Nasib Catatan Perjalan

Indonesia dan Korea Selatan. [online]. Tersedia: http://faviandewanta.wordpress.com/2012/08/20/saudara-kembar-yang-berbeda-nasib-catatan-perjalanan-indonesia-dan-korea-selatan/ . [ 11 januari 2014].

Finoza, L. (2010) Komposisi Bahasa Indonesia Untuk Mahasisiwa Nonjurusan Bahasa. Jakarta: Diksi Insan Mulia.

Gie, T. L. (1995). Pengantar Dunia Karang Mengarang. Yogyakarta: Liberty.

Hakiim, L. (2008). Perencanaan Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima.

Johshon, E. B. yang diterjemahkan oleh Setiawan, Ibnu. (2007). Contextual Teaching and Learning: Menjadikan kegiatan belajar mengajar mengasyikan dan bermakna. (terjemahan dari judul asli Contextual Teaching and Learning: what

ist is and why it’s here to stay). Bandung: Mizan Learning Centre.

Komalasari, K. (2013). Pembelajaran Kontekstual Konsep dan Aplikasi.

Bandung: PT. Refika Aditama.

Kusumah, G.R.J. (2012). Penerapan Pendekatan Ctl Untuk Meningkatkan

Prestasi Belajar Siswa Pada Mapel Ips Materi Perkembangan Teknologi Komunikasi. Skripsi. Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPI Bandung. Tidak Diterbitkan.

Resmini, N. Djuanda, D. dan Indihadi, D. (2009). Pembinaan dan

Pengembangan Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Bandung: UPI Press.

Resmini, N. Churiyah, Y. dan Indihadi, N . (2010). Membaca dan Menulis di SD: Teori dan Pengajarannya. Bandung: UPI Press.

Sanjaya, W. (2010). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Predana Media Group.


(6)

Dede Elis Ernawati , 2014

Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas IV SD Negeri Cibeunying Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Santoso, S. (2005). SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: Elek Media Komputindo.

Soclhan, et al. (2008). Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sutedi, R. (2013). Penggunaan Media Audio Visual Untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Karangan Deskripsi Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Suntenjaya 2 Kabupaten Bandung Barat. Skripsi: Tidak Diterbitkan.

Tarigan, D. (1994). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbagasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, H.G. (2008). Menulis Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Tarigan, H. G. (2009). Strategi Pengajaran dan Pembelajaran Bahasa. Bandung: Angkasa.

Unisah, U. (2011). Penerapan Pendekatan Kontekstual Dalam Pembelajaran Menulis Puisi Bagi Siswa Kelas V Sdn Soka 34/1 Kota Bandung. Skripsi. Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPI Bandung. Tidak Diterbitka

Yosi, A. (2012). Pengertian Karangan Deskripsi. [online]. Tersedia:

http://yosiabdiantindaon.blogspot.com/2012/11/pengertian-karangan-deskripsi.html). [27 April 2014].