PENGARUH WEBSITE ATTRIBUTE TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI AMAROOSSA HOTEL BANDUNG: Survei pada tamu individu yang menginap di Amaroossa Hotel.

(1)

PENGARUH WEBSITE ATTRIBUTE TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI AMAROOSSA HOTEL BANDUNG

(Survei pada tamu individu yang menginap di Amaroossa Hotel)

Skripsi

diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata

oleh : Maulita Putriyani

1100473

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN PARIWISATA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 201


(2)

PENGARUH WEB SITE ATTRIBUTE TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI AMAROOSSA HOTEL BANDUNG

(Survey Pada Tamu Individu Yang Menginap Di Amaroossa Hotel Bandung)

Oleh

Maulita Putri Yani 1100473

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Maulita Putriyani 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH WEB SITE ATTRIBUTE TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI AMAROOSSA HOTEL BANDUNG

(Survey Pada Tamu Individu Yang Menginap Di Amaroossa Hotel Bandung) Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh:

Pembimbing I Pembimbing II

Gitasiswhara, SE., Par., MM NIP. 19730510 200812 1 002

Yeni Yuniawati, S.Pd., MM NIP. 19810608 200604 2 001

Mengetahui, Ketua Program Studi

Manajemen Pemasaran Pariwisata

Yeni Yuniawati, S.Pd., MM NIP. 19810608 200604 2 001

Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada penulis,

Maulita Putriyani NIM. 1100473


(4)

ABSTRAK

Maulita Putriyani, 1100473, Pengaruh Website Attribute Terhadap Keputusan Menginap di Amaroossa Hotel Bandung (Survei terhadap tamu individual yang menginap di Amarossa Hotel Bandung). Skripsi 2015, dibawah bimbingan Gitasiswhara, SE., Par., MM dan Yeni Yuniawati., S.Pd., MM

Indonesia memiliki potensi ekonomi terutama di bidang kepariwisataannya. Pariwisata terdiri dari kegiatan orang-orang yang bepergian dari satu tempat ke tempat lain dan tinggal di luar lingkungan biasa mereka selama tidak lebih dari satu tahun berturut-turut untuk bersantai, bisnis, dan tujuan lain yang tidak terkait dengan pelaksanaan suatu pekerjaan yang di bayar dalam tempat yang dikunjungi. Agar kegiatan pariwisata berjalan dengan baik perlu didukung dengan fasilitas penunjang seperti akomodasi perhotelan, restoran, dan biro perjalanan. Bandung merupakan salah satu kota dengan kegiatan pariwisata yang cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari tingkat hunian kamar hotel dari tahun ke tahun yang terus meningkat terutama hotel berbintang 4. Amaroossa Hotel memiliki tingkat hunian yang cukup baik tetapi masih berada di bawah pesaing-pesaingnya, oleh karena itu Amaroossa Hotel menerapkan strategi Marketing untuk meningkatkan keputusan menginap tamunya.

E-Marketing merupakan teknologi yang menjaring serta mengakses seluruh informasi di

penjuru dunia dan secara berkelanjutan melalui komputer. Pemasaran dengan menggunakan internet jauh lebih baik karena dapat memperoleh pelanggan untuk jangka waktu panjang untuk memenuhi keinginan pelanggan. Ada banyak alat E-marketing untuk pariwisata dan perhotelan properti. Misalnya, pemasaran situs we site sangat berguna untuk menangani sifat tidak berwujud dari layanan hotel, dan untuk mendapatkan keunggulan kompetitif Tujuan penelitian ini adalah memperoleh temuan mengenai pelaksanaan Website Attribute, keputusan menginap dan pengaruh dari Website Attribute terhadap keputusan menginap. Objek dalam penelitian ini adalah tamu yang menginap di Amaroossa Hotel. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif, dan metode yang digunakan adalah explanatory survey dengan teknik sampling insidental, serta jumlah sampel 100 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik regresi linear berganda dengan alat bantu software komputer SPSS 20 for windows. penyebaran angket sebagai teknik pengumpulan data. Temuan penelitian menunjukan bahwa Web Site

Attribute dengan dimensi Reservation Information (X1), Facilities Informarmation (X2), Contact Information (X3) , dan Surronding Area Information (X4), mempunyai pengaruh

terhadap keputusan menginap tamu yang terdiri dari pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran pembelian, penentuan waktu pembelian, jumlah pembelian, dan metode pembayaran yang digunakan.


(5)

ABSTRACT

Maulita Putriyani, 1100473, Efforts to Improve Guest Stay Decision The Amaroossa Hotel Through Web Site Attribute (Survey to Individual Guest stay in Amaroossa Hotel Bandung).

Thesis 2015, Under guidance of Gitasiswhara, SE., Par., MM dan Yeni Yuniawati., S.Pd.,

MM

Indonesia has the econimic potential, especially in tourism. Tourism comprises the activities of persons travelling to and staying in places outside their usual environment for not more than one consecutive year for leisure, business and other purposes not related to the exercise of an activity remunerated from within the place visited. In order to run tourism activities properly must be supported with supporting facilities such as hotel accommodation, restaurants and travel agencies. Bandung is one of the cities with high tourist activity, it can be seen by hotel room occupancy rate which continues increasing year by year, especially four-star hotel. The Amaroossa Hotel have passable occupancy rate but still below from its competitor, so The Amaroossa Hotel useE-Marketing is a technology to capture and access all over the world and information on an ongoing basis through a computer.Using internet marketing is much better because it can acquire customers for the long term to meet the customer's wishes. There are many e-marketing tool for the tourism and hospitality properties. For example, marketing is very useful website to deal with the intangible nature of hotel services, and to obtain competitive advantage aim of this study was to obtain findings on the implementation of the Website Attribute, the decision to stay and the influence of the Website Attribute to the decision to stay. The object of this research is that guests stay at the Amaroossa Hotel. This type of research is descriptive and verification, and the method used is explanatory survey with incidental sampling technique, as well as a sample of 100 respondents.. The data analysis technique used is multiple linear regression technique with computer software tools SPSS 20 for windows. questionnaire as data collection techniques. The study's findings indicate that the Web Site Attribute with dimensions Reservation Information (X1), Facilities Informarmation (X2), Contact Information (X3), and Surronding Area Information (X4), are influence stay-decision which cosnsist of product choice, brand choice, dealer choice, purchase amount, purchase timing, and payment methode.


(6)

DAFTAR ISI LEMBAR HAK CIPTA

LEMBAR PENGESAHAN

SURAT PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMAKASIH ... v

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2Rumusan Masalah ... 11

1.3Tujuan Penelitian ... 12

1.4Kegunaan Penelitian ... 12

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka ... 13

2.1.1 Konsep E-Marketing ... 17

2.1.1.1 Website bagian dari E-Marketing tools ... 17

2.1.1.2 Dimensi dan Atribut Website... 18

2.1.2 Keputusan Menginap ... 20

2.1.2.1 Keputusan Menginap Bagian Dari Perilaku Konsumen ... 20

2.1.2.2 Konsep Keputusan Menginap ... 23

2.1.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Menginap ... 27

2.1.2.4 Dimensi Keputusan Menginap ... 28

2.1.2.5 Tipe Tipe Perilaku Menginap ... 29

2.1.3 Pengaruh Atribut Web Site Terhadap Keputusan Menginap ... 30

2.1.4 Penelitian Terdahulu Dan Orisinalitas Penelitan ... 31


(7)

2.3 Hipotesis ... 38

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 40

3.2.1 Jenis Penelitian dan Metode yang Digunakan ... 40

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 41

3.2.3 Jenis dan Sumber Data ... 44

3.2.4 Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling ... 45

3.2.4.1 Populasi ... 45

3.2.4.2 Sampel... 45

3.2.4.3 Teknik Sampling ... 46

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data ... 47

3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 47

3.2.6.1 Pengujian Validitas ... 47

3.2.6.2 Pengujian Reliabilitas ... 52

3.2.7 Rancangan Teknik Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ... 53

3.2.7.1 Rancangan Analisis Data ... 55

3.2.7.2 Method Of Successive Interval (MSI) ... 56

3.2.7.3 Teknik Analisis Regresi Linier Berganda ... 56

3.2.7.4 Pengujian Hipotesis ... 60

BAB IV OBJEK DAN METODE PENELITIAN 4.1 Profil Perusahaan Dan Responden ... 62

4.2 Profil Perusahaan ... 62

4.1.1.1 Identitas Penelitian ... 62

4.1.1.2 Sejarah Singkat Perusahaan ... 62

4.1.1.3 Produk Dan Jasa Yang Ditawarkan ... 64

4.1.2 Profil Tamu Individu Amaroossa Hotel Bandung ... 68

4.1.2.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Usia ... 68

4.1.2.2 Identitas Responden Berdasarkan Pendidika Terakhir ... 68

4.1.2.3 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan Dan Penghasilan ... 70

4.1.2.4 Profil Responden Amaroossa Hotel Bandung Berdasarkan Pengalaman Responden ... 71

4.1.2.4.1 Pengalaman Responden Berdasarkan Tujuan Menginap ... 71 4.1.2.4.2 Pengalaman Responden Berdasarkan Dengan Siapa Menginap


(8)

Di Amaroossa Hotel ... 71

4.1.2.4.3 Pengalaman Responden Berdasarkan Berapa Kali Pernah Menginap Di Amaroossa Hotel ... 72

4.1.2.4.4 Pengalaman Responden Berdasarkan Sumber Informasi ... 73

4.1.2.4.5 Pengalaman Responden Berdasarkan Reservasi Melalui Website ... 74

4.1.2.4.6 Pengalaman Responden Berdasarkan Jenis Kamar Dan Lama Menginap ... 75

4.1.2.4.7 Pengalaman Responden Berdasarkan Rata Rata Pengeluaran SelamaMenginap... 75

4.2 Pelaksanaan Website Attribute Di Amaroossa Hotel ... 76

4.2.1 Tanggapan Responden Berdasarkan Reservation Information ... 77

4.2.2 Tanggapan Responden Berdasarkan Facilities Information ... 79

4.2.3 Tanggapan Responden Berdasarkan Contact Information ... 81

4.2.4 Tanggapan Responden Berdasarkan Surronding Area Information ... 83

4.2.5 Rekapitulasi Dimensi WebSite Attribute di AmaroossaHotel ... 84

4.3 Keputusan Menginap ... 85

4.3.1 Keputusan Menginap Di Amaroossa Hotel Bandung Berdasarkan Pemilihan Produk Dan Jasa ... 86

4.3.2 Keputusan Menginap Berdasarkan Pemilihan Merek Di Amaroossa Hotel Bandung ... 88

4.3.3 Keputusan Menginap Berdasarkan Saluran Pembelian ... 89

4.3.4 Keputusan Menginap Berdasarkan Penentuan Waktu Menginap ... 90

4.3.5 Keputusan Menginap Berdasarkan Penentuan Jumlah Pembeliam ... 91

4.3.6 Keputusan Menginap Berdasarkan Metode Pembayaran ... 93

4.3.7 Rekapitulasi Dimensi Keputusan Menginap Di Amaroossa Hotel ... 94

4.4.1 Hasil Uji Asumsi Regresi... 96

4.4.1.1 Hasil Pengujian Asumsi Normalitas ... 96

4.4.1.2 Hasil Pengujian Asumsi Heteroskedastisitas ... 97

4.4.1.3 Uji Pengujian Asumsi Autokorelasi ... 99

4.4.1.4 Uji Pengujian Linieritas Data... 99

4.4.1.5 Hasil Pengujian Asumsi Multikolinearitas ... 100


(9)

4.4.1.7 Pengujian Hipotesis Dan Uji Signifikasi Secara Simultan (Uji F) .... 101

4.4.1.8 Pengujian Hipotesis Dan Uji Signifikasi Secara Parsial (Uji t) ... 102

4.4.1.9 Model Persamaan Regresi Berganda Pengaruh Web Site Attribut Terhadap Keputusan Menginap ... 103

4.5 Implikasi Hasil Temuan Penelitian ... 104

4.5.1 Temuan Penelitian Bersifat Teoritik ... 104

4.5.2 Temuan Penelitian Bersifat Empirik ... 104

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI 5.1 Kesimpulan ... 106

5.2 Rekomedasi ... 107 DAFTAR PUSTAKA


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Usaha Akomodasi Hotel Berbintang Di Indonesia Tahun 2014 ... 2

Tabel 1.2 Jumlah Hotel Berbintang Di Kota Bandung Tahun 2010-2014 ... 3

Tabel 1.3 Hotel Bintang Empat Di Kota Bandung ... 4

Tabel 1.4 Occupancy The Amaroossa Hotel Tahun 2012 - 2014 ... 4

Tabel 1.5 Jumlah Tamu Yang Menginap Menurut Segmentasi Free Individual Traveller (FIT) Amaroossa Hotel Bandung 2011-2014 ... 5

Tabel 1.6 Jumlah Tamu Yang Menginap Menurut Segmentasi E-Commerce Amaroossa Hotel 2011-2014 ... 6

Tabel 2.1 Definisi Web Site ... 18

Tabel 2.2 Tipe Tipe Perilaku Menginap ... 29

Tabel 2.3 Orisinalitas Penelitian ... 32

Tabel 3.1 Operasional Variabel ... 42

Tabel 3.2 Jenis Dan Sumber Data ... 46

Tabel 3.3 Interprestasi Nilai r ... 50

Tabel 4.1 Jenis Tamu Individu Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Usia ... 70

Tabel 4.2 Jenis Tamu Bisnis Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 71

Tabel 4.3 Profil Responden Berdasarkan Pekerjaan Dan Penghasilan ... 71

Tabel 4.4 Jenis Kamar Dan Lama Menginap Tamu Di Amaroossa Hotel Bandung ... 77

Tabel 4.1 Jenis Tamu Individu Berdasarkan Jenis Kelamin Dan Usia ... 77

Tabel 4.5 Tanggapan Responden Terhadap Reservation Information Amaroossa Hotel79 Tabel 4.6 Tanggapan Responden Terhadap Facilities Information Amaroossa Hotel .. 81

Tabel 4.7 Tanggapan Responden Terhadap Contact Information Amaroossa Hotel ... 83

Tabel 4.8 Tanggapan Responden Terhadap Surronding Area Information Amaroossa Hotel ... 85

Tabel 4.9 Rekapitilasi Tanggapan Responden Terhadap Web Site Attribute Amaroossa Hotel ... 86 Tabel 4.10 Keputusan Menginap Di Amaroossa Hotel Berdasarkan Pemilihan Produk 88 Tabel 4.11 Keputusan Menginap Di Amaroossa Hotel Berdasarkan Pemilihan Merek . 90 Tabel 4.12 Keputusan Menginap Di Amaroossa Hotel Berdasarkan Saluran Pembelian91


(11)

Tabel 4.13 Keputusan Menginap Di Amaroossa Hotel Berdasarkan Penentuan Waktu Menginap ... 92 Tabel 4.14 Keputusan Menginap Di Amaroossa Hotel Berdasarkan Jumlah Pembelian93 Tabel 4.15 Keputusan Menginap Di Amaroossa Hotel Berdasarkan Metode Pembayaran93 Tabel 4.16 Rekapitulasi Tanggapan Responden Terhadap Keputusan Menginap ... 96 Tabel 4.17 Hasil Pengujian Asumsi Normalitas Menggunakan Kolmogrov-Smirnov... 99 Tabel 4.18 Hasil Pengujian Heteroskedastisitas ... 100 Tabel 4.19 Hasil Pengujian Asumsi Autokorelasi ... 101 Tabel 4.20 Output Uji Linearitas Data Antara Web Site Attribute Dengan Keputusan Menginap ... 102 Tabel 4.21 Hasil Pengujian Asumsi Multikolinearitas ... 102 Tabel 4.22 Output Pengaruh Web Site Attribute Terhadap Keputusan Menginap Di Amaroossa Hotel Bandung ... 103 Tabel 4.23 Output Anova ... 104 Tabel 4.24 Koefisien Regresi ... 104


(12)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keputusan Menginap ... 21

Gambar 2.2 Proses Keputusan Menginap ... 23

Gambar 2.3 Step Between Evaluation Of Alternative And A Purchase Decision ... 25

Gambar 2.4 Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Keputusan Menginap ... 27

Gambar 2.5 Kerangka Pemikiran Pengaruh Atribut Website Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap ... 38

Gambar 2.6 Paradigma Pengaruh Atribut Website Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap ... 38

Gambar 4.1 Data Pengalaman Responden Berdasarkan Tujuan Utama Menginap Di Amaroossa Hotel Bandung ... 72

Gambar 4.2 Data Pengalaman Responden Berdasarkan Bersama Siapa Menginap Di Amaroossa Hotel Bandung ... 73

Gambar 4.3 Data Pengalaman Responden Berdasarkan Berapa Kali Menginap Di Amaroossa Hotel Bandung ... 74

Gambar 4.4 Pengalaman Responden Berdasarkan Sumber Informasi ... 75

Gambar 4.5 Pengalaman Responden Berdasarkan Reservasi Melalui www.amaroossahotel.com ... 76

Gambar 4.6 Pengalaman Responden Berdasarkan Rata Rata Pengeluaran Selama Menginap Di Amaroossa Hotel Bandung ... 77

Gambar 4.7 Garis Kontinum Variabel WebSite Atribute ... 79

Gambar 4.8 Garis Kontinum Variabel Keputusan Menginap ... 88

Gambar 4.9 Histogram Dependent Variabel Keputusan Menginap Di Amaroossa Hotel98 Gambar 4.10 Normal Probability Slot ... 98


(13)

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian

Pariwisata adalah perjalanan untuk rekreasi , liburan atau bisnis tujuan. The World Tourism Organization (UNWTO) mendefinisikan wisatawan sebagai orang yang "melakukan perjalanan ke dan tinggal di tempat-tempat di luar lingkungan yang biasa mereka selama lebih dari dua puluh empat (24) jam dan tidak lebih dari satu tahun berturut-turut untuk liburan, bisnis dan tujuan lain yang tidak terkait dengan pelaksanaan sebuah pekerjaan yang dibayar dari dalam tempat yang dikunjungi. United Nations World Tourism Organization (UN-WTO) merupakan salah satu organisasi pariwisata dunia yang mendukung dan mengawasi berjalannya pariwisata di dunia termasuk pariwisata di Indonesia. Pariwisata sebagai agent of development bagi daerah / Negara yang mengembangkannya dan memberikan investasi maupun pengembangan yang

sustainable atau berkelanjutan dalam hal memlihara pariwisata itu sendiri. Pada

era globalisasi seperti sekarang ini industry pariwisata di Indonesia juga di jadikan penunjang devisa negara. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi inilah yang membuat agen agen industri pariwisata semakin gencar untuk menjajalkan jasa mereka dan di tambah lagi dengan lebih lengkapnya fasilatas yang hotel berikan seperti internet,komputer, serta terjalinnya kerja sama dengan perusahaan maskapai penerbangan professional yang memberikan pelayanan perjalanan melintasi pulau ataupun negara.

Sebagai salah satu sarana pokok kepariwisataan industri akomodasi tidak dapat dipisahkan dari industri parwisata karena keduanya saling membutuhkan, tanpa adanya kegiatan kepariwisataan maka usaha akomodasi kurang terpenuhi dengan baik, begitupun sebaliknya tanpa adanya akomodasi yang memadai perkembangan pariwisata Indonesia sulit berkembang dengan baik (Main tourism

suprastructure).

Industri akomodasi menjadi salah satu sarana pokok kepariwisataan. Oleh karena akomodasi tidak dapat dipisahkan dengan indusrti pariwisata karena keduanya saling membutuhkan.


(14)

Perkembangan kepariwisataan yang semakin baik di Indonesia, memerlukan fasilitas-fasilitas penunjang seperti Hotel, Café, Resto serta fasilitas penunjang lainnya. Perkembangan bisnis jasa seperti ini sangat diperlukan keseriusan dalam pengelolaan dari para pelakunya sebab jika terjadi satu kesalahan saja dapat mengakibatkan berkurangnya jumlah kunjungan wis atawan.

Bisnis kepariwisataan di Indonesia telah menarik banyak minat para

investor baik luar negeri maupun dalam negeri. Hal tersebut dapat terlihat dalam

perkembangan dunia perhotelan yang sekarang ini sangat maju pesat yang ditandai dengan munculnya beberapa hotel dan penginapan baru. Berikut adalah gambaran mengenai tingkat pertumbuhan hotel bintang di Indonesia pada Tabel 1.1 sebagai berikut :

TABEL 1.1

JUMLAH USAHA AKOMODASI HOTEL BERBINTANG DI INDONESIA MENURUT KLASIFIKASI TAHUN 2014

Provinsi Hotel Bintang

Bali 218

Jawa Barat 208

DKI Jakarta 175

Jawa Tengah 139

DI Yogyakarta 52

Jawa Timur 45

Banten 42

Sumber : Badan Pusat Statistik, 2014

Tabel 1.1 menunjukan data statistik jumlah akomodasi hotel berbintang yang ada di provinsi Indonesia. terlihat bahwa Jawa Barat merupakan provinsi yang berada di tingkat ke dua setelah provinsi Bali, yang memiliki jumlah usaha akomodasi hotel berbintang di Indonesia sebanyak 208 hotel.

Indonesia memiliki beberapa provinsi yang berpotensial terhadap pariwista dan salah satunya adalah provinsi Jawa Barat. Menurut diatas Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang mempunyai jumlah hotel berbintang yang banyak dan ini berarti Jawa Barat juga memiliki potensi


(15)

3

pariwisata yang cukup besar dilihat dari banyaknya kunjungan wisatawan yang datang ke Jawa Barat terus meningkat. Oleh karena itu akomodasi di Jawa Barat pun ikut berkembang dan ikut menyemarakan pariwisata di Jawa Barat.

Oleh karenanya akomodasi merupakan salah satu sarana pokok terpenting dalam pariwisata. Wisatawan yang berkunjung tentunya membutuhkan akomodasi, salah satunya adalah industri perhotelan. Perkembangan hotel bintang di Bandung menimbulkan persaingan dan minat bagi para pengusaha di Bandung untuk mendirikan hotel. Berikut adalah gambaran mengenai tingkat pertumbuhan hotel bintang di Bandung pada Tabel 1.2

TABEL 1.2

JUMLAH HOTEL BERBINTANG DI BANDUNG

Tahun Hotel Berbintang Total

Bintang5 Bintang4 Bintang3 Bintang2 Bintang1

2011 4 15 27 16 7 69

2012 6 15 26 15 10 73

2013 8 18 28 16 7 77

2014 11 21 29 22 6 84

Sumber : Dinas Kebudayaan & Pariwisata Kota Bandung, 2011

Tabel 1.3 menunjukan data jumlah keseluruhan hotel berbintang yang ada di kota Bandung. Semua hotel di kota bandung mempunya keistimewaannya masing-masih sesuai klasifikasi hotel berbintang yang dimulai dari bintang 1 sampai dengan bintang 5. Kondisi hotel bintang 4 terjadi penurunan di tahun 2014, dan terjadi peningkatan hotel bintang 5 di tahun 2014. Hotel bintang 4 yang ada di Bandung ada 21 hotel pada tahun 2014, bahwa banyaknya hotel bintang 4 di Bandung yang memiliki daya tarik tersendiri mengakibatkan persaingan yang lebih ketat dalam mendapatkan pasar. Untuk mendapatkan pasar yang banyak, industri akan melakukan segala cara termasuk meningkatkan kinerja dari perusahaan tersebut untuk mendapatkan pasar lebih banyak di bandingkan kompetitor lain. Berikut merupakan data hotel bintang 4 yang ada di kota Bandung:


(16)

HOTEL BINTANG EMPAT DI KOTA BANDUNG

No. Nama Hotel Alamat Jumlah Kamar

1. Golden Flower Jl. Asia Afrika No. 15- 17 193 2. Savoy Homann Jl. Asia Afrika No. 112 185 3. Aston Braga Jl. Braga No. 99 – 101 160

4. Novotel Jl. Cihampelas No. 23 150

5. Hodilay Inn Jl.Ir.H. Djuanda 186

6. Grand Pasundan Jl. Peta No. 147 – 149 165

7. Aston Tropicana Jl. Cihampelas 112

8. Harris Jl. Peta No. 242 180

9. Gino Feruci Braga Jl. Braga No. 67 131 10. Jayakarta Jl. Ir. H.Djuanda No. 381A 211

11. Horison Jl. Pelajar Pejuang 253

12. Aston Primera Jl. Djunjungan No. 96 112

13. The Amaroossa Hotel Jl. Aceh No. 71A 94

14. Gino Feruci Kebonjati Jl. Kebon Jati No. 71-75 79 Sumber : Pengolahan Data Amaroossa Hotel Bandung,2014

Tabel 1.3 merupakan beberapa hotel bintang 4 menurut market segmen Amaroossa Hotel. Amaroossa Hotel adalah hotel bintang 4 yang dibawah manajemen KAGUM Hotels, The Amaroossa Hotel adalah hotel pertama yang didirikan di Bandung setelah sekarang tersebar di berbagai kota yaitu Bali, Jakarta, Bekasi dan Bogor.

TABEL 1.4

OCCUPANCY THE AMAROOSSA HOTEL BANDUNG TAHUN 2012-2014

Keterangan Total tamu

(bisnis & individu)

Occupancy (%)

Tahun 2011 23.884 72.65%

Tahun 2012 24.133 73,69 %


(17)

5

Tahun 2014 22.597 71,01 %

Sumber : pengolahan data Amaroossa Hotel

Tabel 1.4 menunjukan tingkat hunian kamar di Amaroossa Hotel tahun 2011 sampai 2014. Pada tahun 2011 sampai 2013 Amaroossa Hotel mengalami penaikan tingkat occupancy yang sangat baik dengan kata lain tercapainya target occupancy di hotel Amaroossa Bandung.

Terdapat penurunan jumlah tamu yang menginap dalam waktu per tahun. Pada tahun tahun 2014 terjadi penurunan sebesar 2,97%, penurunan tingkat kunjungan ini akan membahayakan bagi pihak hotel, juga masalah yang sangat mengancam dan berindikasi pada penurunan pendapatan tingkat kunjungan tamu yang menginap di The Amaroossa Hotel.

Oleh karena itu, tingkat occupancy kamar hotel yang terhuni sesuai dengan targetnya merupakan salah satu bentuk dari kepurusan tamu untuk menghuni kamar sebuah hotel. Meningkatnya tingkat hunian kamar juga MICE dari hotel tersebut merupakan salah satu tujuan utama dari industri perhotelan tidak seimbangnya antara benefit yang diterima pengunjung dengan biaya cost yang dikeluarkan, sehingga jika hal ini terus dibiarkan profitabilias hotel dapat terancam di hotel tersebut.

TABEL 1.5

JUMLAH TAMU YANG MENGINAP MENURUT SEGMENTASI FREE INDIVIDUAL TRAVELER (FIT) AMAROOSSA HOTEL BANDUNG

2011 – 2014

Tahun SEGMENTASI

Walk in Government Travel Agent Coorporate Internet

2011 4.864 5.556 4.946 5.434 4.774

2012 4.534 5.152 4.732 4.923 4.792

2013 4.968 5.326 4.633 5.071 4.846

2014 5.034 5.024 4.291 4.724 4.524

Sumber : Pengolahan data Amaroossa Hotel

Tabel 1.5 menunjukan jumlah tamu yang menginap di Amarossa hotel menurut segmentasi tamu di Amaroossa Hotel, segmentasi government merupakan target utama dari Amaroossa Hotel dari tabel tersebut segmentasi


(18)

government merupakan jumlah tamu terbesar dibandingkan segmentasi lainnya, dilanjuti oleh segmentasi corporate yang mengalami peningkatan di tahun 2014 yaitu sebesar 4.724 tamu yang menginap di hotel Amarooossa Bandung.

Terlihat dari data tersebut tamu yang menginap menurut segmentasi Walk

in dan Travel Agent pun mengalami penurunan di tahun 2014, Walk In adalah

cara reservasi kamar melalui tamu yang langsung dating ke hotel tanpa melakukan reservasi sebelumnya, sedangkan travel agent adalah tamu yang reservasi hotel melalui travel agent lain yang menjadi perantara tamu untuk melakukan reservasi hotel.

Jumlah tamu yang menginap melalui segmentasi internet mendapat perhatian khusus karena mengalami penururan yang sangat drastis pada tahun 2014 yaitu sebesar 4.524 tamu yang menginap selama satu tahun, juga jumlah tamu yang paling sedikit menurut segmentasi FIT (Free Individual Traveler) jika dibandingkan dengan jumlah tamu menurut segmentasi yang lainnya, penurunan di tahun 2014 mendapat perhatian khusus karena kita ketahui semakin berkembangnya terknologi informasi dan komunikasi pada jaman sekarang ini, namun sangat disayangkan apabila kecanggihan internet ini tidak dimanfaatkan secara maksimal padahal kita ketahui semua informasi dapat kita peroleh melalui internet.

Amaroossa Hotel melakukan strategi promosi dalam upaya mempengaruhi keputusan tamu untuk menginap, diantaranya Personal Selling , dengan cara adanya program sales call, menemui calon pembeli secara langsung secara face to

face baik di kota Bandung ataupun diluar kota Bandung. Packaging yaitu

pembuatan paket meeting seperti fullboard, fullday, halfday dan wholeday, juga paket wedding, birthday dan honeymoon package. Advertising yaitu pembuatan iklan media cetak di beberapa majalah, juga di beberapa radio di bandung, pemasangan billboard di beberapa tempat yang strategis. Telemarketing yaitu melakukan penawaran langsung melalui telepon kepada calon pembeli, dan melakukan sms blast secara berkala. Table Top yaitu ikut serta dalam acara table top yang diadakan dari pihak manajemen di setiap tahun, Table Top adalah acara dimana para konsumen arau calon pelanggan bisa mendengarkan presentasi dari beberapa hotel yang ikut serta secara langsung. Sales Blitz kegiatan ini rutin


(19)

7

dilakukan setiap bulan, namun tidak ada jadwal khusus, baik di kota bandung maupun diluar kota bandung. E-Marketing Mempromosikan produk terbaru atau penjualan melalui media Electronic dengan menngunakan website, email, dan

online booking.

Diantara tujuh promosi tersebut jenis promosi yang memiliki perhatian dan pengaruh terbesar yaitu E-Marketing karena jenis promosi ini dianggap lebih efektif dan efisien karena dapat dilakukan secara mudah kapanpun dan dimanapun calon pembeli dapat melakukan pembelian melalui internet juga semua informasi sudah dapat diperoleh melalui internet terutama web site hotel yang sudah menjelaskan secara detail bagaimana fasilitas hotel, hingga cara reservasi hotel melalui web site.

Dengan penggunaan website hotel yang dimaksimalkan secara canggih dan mudah, maka calon pembeli akan secara mudah melakukan reservasi melalui web site hotel yang akhirnya akan meningkatkan occupancy hotel, meningkatnya occupancy hotel berarti tercapainya target revenue yang ditentukan oleh pihak hotel

TABEL 1.6

PERSENTASI TAMU YANG MENGINAP MENURUT SEGMENTASI

E-COMMERCE AMAROOSSA HOTEL 2011-2014

Tahun SEGMENTASI E-COMMERCE

OTA (Online

Travel Agent)

Online Booking Kagum E-booking

Web Site

www.amaroossahotel.com

2011 28% 26% 24%

2012 21% 22% 26%

2013 25% 27% 27%

2014 27% 25% 22%


(20)

Tabel 1.6 menunjukan persentasi jumlah tamu yang menginap menurut segmentasi E-Commerce di Amaroossa Hotel pada tahun 2011 sampai 2014, Jumlah tamu yang menginap melalui OTA (Online Travel Agent) seperti Agoda, Traveloka, Booking.com, dll. Dari data di atas dapat disimpulkan bahwa terjadi perununan pada tahun 2012 dan ditahun 2014.

Tabel 1.7 di bawah ini menunjukan jumlah tamu yang menginap menurut segmentasi E-Commerce di Amaroossa Hotel. Jumlah tamu yang menginap melalui OTA (Online Travel Agent) seperti agoda, traveloka, dan lainnya, merupakan jumlah tamu yang menginap terbanyak di Amaroossa Hotel. Sedangkan kagum E-Booking adalah sebuah situs web Manajemen kagum, didalam situs web tersebut terdapat beberapa hotel yang berada dibawah manajemen kagum, salah satunya Amaroossa Hotel, jumlah tamu yang menginap melalui kagum E-Booking terjadi penurunan di tahun 2014. Peggunaan internet, tamu yang menginap melalui Web Site mengalami penurunan pada tahun 2014.

TABEL 1.7

JUMLAH TAMU YANG MENGINAP MENURUT SEGMENTASI E-COMMERCE AMAROOSSA HOTEL

2011-2014

Tahun SEGMENTASI E-COMMERCE

OTA (Online

Travel Agent)

Online Booking Kagum E-booking

Web Site

www.amaroossahotel.com

Total

2011 2.144 1.743 1.122 4.774

2012 1.633 1.423 1.241 4.792

2013 1.923 1.754 1.278 4.846

2014 2.076 1.643 1.074 4.524

Sumber : Pengolahan data Amaroossa Hotel

Segmentasi E-Commerce melalui Web Site hotel

www.amaroossahotel.com merupakan jumlah tamu yang menginap terendah

dibandingkan dengan segmentasi E-Commerce yang lain, bahkan pada tahun 2014 terjadi penurunan jumlah tamu yang menginap ini merupakan masalah yang


(21)

9

membahayankan bagi pihak hotel, karena pada zaman teknologi yang semakin canggih seharusnya internet terutama web site hotel dapat di akses secara mudah oleh calon konsumen, dengan membuka web site hotel konsumen sudah dapat mengetahui secara lengkap fasilitas dan info menarik lainnya tentang hotel dimanapun berada secara mudah.

Persaingan pada industri jasa akomodasi dengan semakin meningkatnya kebutuhan para pelanggan hotel, maka setiap hotel di Bandung kini tidak hanya mengandalkan produk fisik sebagai daya saing, sehingga setiap hotel harus menciptakan sesuatu yang lebih dibandingkan pesaingnya yaitu dengan menciptakan promosi yang efektif dalam meraih pasar dan mempertahankannya.

Pada era teknologi yang semakin canggih di zaman seperti ini, penggunaan internet semakin meningkat dan bahkan internet membuat semua pekerjaan semakin canggih, oleh sebab itu web site adalah salah satu sarana dan carayang cukup efektif untuk mempermudah melakukan penjualan dengan pangsa pasar yang luas.

Menurut Dara Mati Helda,2013. “apabila fitur website semakin baik maka keputusan berkunjung akan semakin baik”. Dari kesimpulan tersebut dapat di artikan jika fitur web site hotel canggih dan mudah dilakukan oleh calon pembeli yang akan melakukan reservasi maka tingkat hunian kamar dapat terus meningkat dan akan mempengaruhi terhadap kenaikan occupancy hotel tersebut.

Metode yang efektif ini menjangkau konsumen potensial dalam jumlah yang sangat besar adalah menggunakan teknologi komputer dengan menggunakan internet. Dengan menerapkan internet marketing dapat meminimalisir anggaran khususnya dalam bidang pemasaran, namun akan mampu menjangkau konsumen global dalam waktu singkat. Adapun pengertian internet marketing menurut Chaffey, et al (2008,hlm. 8).

Internet marketing merupakan penggunaan media internet untuk mencapai

tujuan marketing dan mendukung konsep marketing modern. Dalam prakteknya,

internet marketing terkait dengan penggunaan website, promosi online pada

searchengine, iklan banner website, email langsung, link dan semua aktivitas untuk mendapatkan dan membina hubungan dengan konsumen.


(22)

Menurut Rob Law dan Cathy (2005, hlm. 449), kinerja sukses dari E-Marketing hotel, ditentukan oleh dimensi Web Site Attribute, dimensi yang termasuk adalah : Reservation Information, Facilities Information, Contact

Information, Surronding Area Information, Web Management.

Penerapan E-Marketing tools yang dilakukan oleh The Amaroossa Hotel Bandung Pihak hotel menggunakan website sebagai alat informasi digital yang dapat digunakan oleh tamu untuk memperoleh berbagai informasi mengenai Amaroossa Hotel. Yang dilakukan oleh pihak Hotel adalah dengan selalu meng-update informasi terbaru secara berkala. Kecanggihan terbaru di web hotel The Amaroossa Hotel Adalah Sebuah Tour Virtual penuh warna 360 ° pandangan interior atau eksterior properti. Tur virtual memungkinkan setiap orang dengan akses internet dan komputer untuk melihat-lihat ruangan atau melihat dari mana saja di dunia pada setiap saat sepanjang hari. Mereka dapat melihat kiri dan kanan, seperti mereka benar-benar berdiri dalam gambar. Website Link www.amaroossahotel.com didalam web tersebut menjelaskan secara detail mengenai informasi hotel dan fasilitasnya seperti spa, pusat kebugaran, dan kolam renang, dan lain sebagainya, yang dapat digunakan untuk membuat calon pembeli tetap memilih Amaroossa Hotel Bandung untuk menginap. serta booking reservation yang dapat dilakukan calon pembeli melalui web site dengan mencantumkan reservation number jika konsumen memiliki pertanyaan, pertanyaan tentang layanan Hotel, Amaroossa Hotel Bandung selalu siap untuk menyediakan Konsumen dengan semua bantuan yang diperlukan.

Di dalam web tersebut menjelaskan bahwa Amaroossa Hotel Bandung terletak strategis di salah satu lokasi yang paling strategis Bandung, Jalan Aceh atau Jalan Aceh Bandung, membuat Amaroossa Hotel Bandung butik mudah Bandung Hotel untuk mengakses dengan mudah ke berbagai pilihan atraksi di kota Bandung.

Internet telah menjadi bagian integral dari sistem informasi hotel, yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian akhir dengan bertindak sebagai portal informasi bagi bisnis hotel itu sendiri.

Menurut Chaffey dalam buku E-Marketing (2008, hlm. 9) “Internet menyediakan saluran tambahan dimana pelanggan dapat mengakses informasi dan


(23)

11

melakukan pembelian”. Untuk itu dirasa perlu untuk dilakukan penelitian mengenai efektifitas pelaksanaan E-Marketing di The Amaroossa Hotel Bandung dengan judul :

PENGARUH WEB SITE ATTRIBUTE TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI AMAROOSSA HOTEL BANDUNG”

(Survei pada tamu Individu yang menginap di Amaroossa Hotel) 1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana web site attribute di Amaroossa Hotel 2. Bagamana keputusan menginap di The Amaroossa Hotel

3. Bagaimana pengaruh web site attribute hotel terhadap keputusan menginap di Amaroossa Hotel

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut , maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk memperoleh temuan mengenai web site attribute di Amaroossa

Hotel

2. Untuk memperoleh temuan mengenai keputusan menginap di Amaroossa Hotel

3. Untuk memperoleh temuan mengenai bagaimana pengaruh web site

attribute hotel terhadap keputusan menginap di Amaroossa Hotel

1.4Kegunaan Penelitian 1. Kegunaan akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam bidang akademik,khususnya dalam kajain ilmu mengenai kepariwisataan, juga sebagai bahan kajian lebih lanjut mengenai web site attribute di Amaroossa Hotel yang berpengaruh terhadap keputusan menginap. Sehingga hasil penelitian ini dapat memberikan masukan bagi peneliti dalam mengembangkan ilmu manajemen pemasaran.

2. Kegunaan praktis

Secara praktis penelitian ini sebagai kontribusi untuk industri pariwisata, terutama untuk memperoleh tujuan mengenai pengaruh web site attribute


(24)

terhadap keputusan menginap. Sehingga diharapkan perusahaan mampu mempertahankan dan meningkatkan jumlah tamu yang menginap di Amaroossa Hotel. Juga hasil penelitian ini dapat berguna untuk instansi pemerintah, swasta, lembaga pendidikan dalam meningkatkan peran serta sebagai pengguna jasa hotel tersebut.


(25)

13

TABEL 2.3

ORISINALITAS PENELITIAN

NO. PENELITI PENELITIAN TEORI YANG

DIGUNAKAN

HASIL TEMUAN 1. Rob Law

and Cathy (2005)

Customers perceptions on the importance of hotel web site

dimension and attributes

Law and Cung (2003)

studi eksplorasi yang menyelidiki pentingnya dirasakan dimensi dan atribut di situs web hotel dari perspektif wisatawan. 2. Islam

Salem, Osman Ahmed EL- Said dan Mohammad Nabil (2013) Determinants and effects of applying

Electronic

Marketying in

Alexandria Hotels: Current

status and

future Trends

Hatem EL-Gohari (2010)

Cara

pengimplementasikan E-Marketing untuk para pemasar agar dapat memperluas pasar global

3. Farhan Reza Syahida

(2014)

Pengaruh E-Marketing Terhadap Keputusan Tamu Untuk Menginap Di Hotel Gino Feruci Braga Bandung

Islam Saleem (2013)

Indikator E-Marketing efektif untuk mengukur keberhasilan perusahaan untuk meningkatkan keputusan menginap tamu.

4. Dara MartyHelda

(2013)

Pengaruh Fitur Website

Terhadap Keputusan Berkunjung Wisatawan Ke Kota Bandung

Kotler & Keller (2009)

Fitur website dengan keputusan berkunjung memiliki pengaruh yang positif, apabila fitur website semakin baik maka keputusan berkunjung akan semakin baik.

Sumber : Modifikasi berbagai Literature, 2015

Berdasarkan tabel 2.3 terdapat perbedaan dan persamaan dengan penelitian terdahulu yakni persamaan terdapat pada independent variable yakni Website Hotel Dimension and Attribute seperti pada penelitian Rob Law and Cathy (2005) serta persamaan pada Penelitian Dara MartyHelda (2013) Persamaan pada

dependent

Berdasarkan pola pikir tersebut, maka dirumuskan paradigma masalah yang akan diteliti. Dalam penelitian ini penulis menempatkan Atribut WebSite sebagai


(26)

variabel bebas dan keputusan menginap sebagai variabel terikat. Untuk lebih jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut:

GAMBAR 2.6

PARADIGMA PENGARUH ATRIBUT WEB SITE TERHADAP KEPUTUSAN TAMU UNTUK MENGINAP

2.3 Hipotesis

Menurut Nazir (2011, hlm. 58) menyatakan bahwa “Hipotesis adalah

pernyataan yang diterima secara sementara sebagai suatu kebenaran sebagaimana adanya, pada saat fenomena dikenal dan merupakan dasar kerja serta panduan dalam verifikasi. Hipotesis adalah keteranagn sementara dari hubungan

fenomena-fenomena yang komplek”. Suatu penelitian memerlukan hipotesis sebagai sebagai jawaban sementara untuk masalah penelitian yang dilakukan.

(Sugiyono, 2012, hlm. 63) Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, hal tersebut dikarenakan jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. Untuk itu perlu dilakukan pengujian hipotesis melalui penelitian yang bersangkutan. Peneliti dalam menyusun hipotesis didukung oleh beberapa premis sebagai berikut:

Web Site

1. Reservation Information 2. Facilities

Information 3. Contact

Information 4. Surronding

Area Information 5. Web

Management


(27)

15

a. Greenspan (2004, hlm. 14) mengungkapkan bahwa internet dapat mempengaruhi seseorang yang akan melakukan pembelian setelah melakuka browsing melalui web site.

b. Rob Law and Cathy (2005, hlm 499) menunjukkan bahwa informasi pemesanan melalui web site sebagai dimensi yang paling penting, dan tarif kamar sebagai atribut yang paling penting karena sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian.

Berdasarkan premis diatas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah :

Terdapat pengaruh antara web site attribute Hotel terhadap keputusan menginap tamu.


(28)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Menurut Sugiyono (2012, hlm. 59) variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi suatu yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Sedangkan variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independen (bebas). Objek Penelitian yang menjadi Independent Variable atau Variable bebas yaitu atribut website (Variabel X) Yang indikator nya terdiri dari

Resevation Information, Facilities Information, Contact Information, Surronding Area Information. Sedangkan yang menjadi dependent Variable atau variabel

terikat yaitu keputusan menginap (variabel Y) yang terdiri dari pemilihan produk atau jasa, pemilihan merek, pemilihan penyalur, waktu menginap, jumlah pembelian, metode pembayaran.

Unit analisis dari penelitian ini adalah tamu individu yang melakukan reservasi melalu Web site www.amaroossahotel.com sekaligus menginap di Amaroossa Hotel Bandung. Penelitian ini menggunakan metode pengembangan

cross sectional. Manurut Uber (2009, hlm. 37) penelitian cross sectional, yaitu

“penelitian yang hanya dilakukan oleh kurun waktu tertentu”. Dalam mengguunakan metode ini diharapkan peneliti dapat mengungkapkan dan mengkaji seberapa besar pengaruh Web Site Dimention and Attribute terhadap terhadap keputusan menginap di Amaroossa Hotel Bandung.

3.2 Metodologi Penelitian 3.2.1 Jenis Penelitian Dan Metodologi yang Digunakan

Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Asep Hermawan (2009, hlm. 84) menyatakan bahwa ”Penelitian deskriptif dilakukan untuk menjelaskan karakteristik berbagai variabel penelitian dalam situasi tertentu”. Metode penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data untuk mencapai tujuaan tertentu. Sedangkan Uber Silalahi (2009, hlm. 28) mendefinisikan bahwa ”Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk


(29)

41

menggambarkan secara cermat karakteristik dari suatu gejala atau masalah yang diteliti”. Sehingga temuannya lebih dalam, lebih luas, dan lebih terperinci.

Menurut Suharsimi Arikunto (2009, hlm. 8) mengungkapkan bahwa “Penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan dimana pengujian hipotesis tersebut menggambarkan perhitungan statistik”. Dalam hal ini penelitian verifikatif bertujuan untuk mengetahui pengaruh atribut website terhadap keputusan menginap di Amaroossa Hotel Bandung. Berdasarkan jenis penelitian yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif maka penelitian ini menggunakan metode explonatory survey.

Menurut Sedarmayanti dan Hidayat (2011, hlm. 33) menyatakan ”Metode survey adalah metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar atau kecil, data yang dipelajari diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distributif dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis”. Menurut Sedarmayanti dan Hidayat (2011, hlm. 34) menyatakan ”Metode cross sectional adalah metode yang mengambil subyek dari

berbagai tingkat umur dan karakteristik lain dari waktu yang bersamaan, bertujuan untuk memperoleh data yang lebih lengkap, cepat, sehingga dapat menggambarkan perkembangan individu selama masa pertumbuhan.

Cross sectional dapat bersifat cross sectional tunggal atau cross sectional

majemuk. Dalam cross sectional tunggal hanya satu sampel responden diambil dari populasi sasaran dan informasi hanya didapatkan satu kali responden ini. Sedangkan dalam cross sectional majemuk ada dua atau lebih sampel responden dan informasi mengenai masing-masing sampel diambil satu kali. Sebagaimana yang diungkapkan oleh Asep Hermawan (2009, hlm. 89) bahwa ”Suatu penelitian yang datanya dikumpulkan sekaligus, merupakan hasil sekali bidik (one snapshot) pada satu saat tertentu disebut penelitian cross sectional”.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Menurut Silalahi (2009, hlm. 201) mengungkapkan bahwa “Operasionalisasi variabel merupakan kegiatan mengurai variabel menjadi sejumlah variabel operasional atau variabel empiris (indikator, item) yang


(30)

menunjuk langsung pada hal-hal yang dapat diamati atau diukur”. Untuk lebih jelasnya maka disajikan pada tabel operasionalisasi variabel berikut:

TABEL 3.1

OPERASIONALISASI VARIABEL PENELITIAN Variabel Sub

Variabel

Indikator Ukuran SkalaNNo.

Item Atribut Website (Rob Law And Cathy Dalam jurnal Emerald Vol.17: 499)

Website Attribute is successful performance of a hotel web site, was Determined by a set of website dimensions, and each of these dimensions, in turn, comprised a number of attributes, The included dimensions were

“facilities information”,“reservation information”, “contact information”, “web site management”, and“surrounding area information”.

Rob Law and Cathy (2005, hlm. 496)

Reservation Informaton (X1.1)

Room Rates Tingkat kejelasan

informasi room rates didalam website

Ordinal

III.A.1

View or cancel Reservation

Tingkat kejelasan Informasi

Cancel Reservation

III.A.2

Check in and Check out time

Tingkat kejelasan informasi Waktu check in and

check out

III.A.3

Payment option Tingkat informasi pemilihan pembayaran untuk reservasi III.A.4 Special Request Forms Tingkat ketersediaan

Special Request Form

Dalam Reservasi III.A.5 Facilities Information (X.1.2) Hotel location Maps Tingkat kejelasan

Informasi peta lokasi hotel

Ordinal

III.B.1

Guest Room Facilities

Tingkat kejelasan informasi Fasilitas kamar

III.B.2

Photos of hotel Features

Tingkat kemenarikan photo Fasilitas hotel yang tersedia

III.B.3

Hotel description Tingkat kejelasan informasi Hotel description yang

Tersedia

III.B.4

Hotel promotion Tingkat kemenarikan

Informasi promosi hotel

III.B.5

Restaurant Tingkat kejelasan

Informasi facilities

Restaurant hotel

III.B.6

Virtual tours Tingkat kemenarikan

Informasi Fasilitas

Hotel bentuk Virtual tours

III. B.7

Meeting facilities Tingkat kejelasan informasi Fasilitas meeting

III. B.8


(31)

43 Contact Information (X.1.3) Telephone Number hotel Tingkat kejelasan informasi nomer telfon

hotel

Ordinal

III.C.1

Adress hotel Tingkat kejelasan

Informasi alamat hotel

III.C.2

E-mail address Hotel

Tingkat kejelasan informasi

Alamat E-mail hotel

III.C.3

Fax number Tingkat kejelasan

Informasi Fax number

III.C.4

Up to date Information on The web site

Tingkat Up date informasi yang tersedia di web site

III.C.5

Surronding Area

Information (X.1.4)

Airport Tingkat kejelasan

Informasi bandara terdekat Dengan hotel

Ordinal

III.D.1

Main attraction Of the city

Tingkat kejelasan informasi

Atraksi wisata yang Tersedia Di kota bandung

III.D.2 Keputusan Menginap (Kotler Keller 2012: 170) Pemilihan Produk atau Jasa

Kualitas Kamar Tingkat kualitas kamar yang tersedia

Ordinal

IV.A.1 Kualitas fasilitas

hotel selain kamar

Tingkat Kualitas fasilitas hotel selain kamar

IV.A.2 Kualitas pelayananTingkat kualitas pelayanan

yang diberikan IV.A.3 Pemilihan Merek Saluran Pembelian

Daya tarik merek

Tingkat daya tarik merek The Amaroossa Hotel Bandung sebagai pilihan

paling utama Ordinal

Ordinal

IV.B.1

Merek popular

kepopuleran nama merek e Amaroossa Hotel sebagai hotel boutique ternama di kota bandung

IV.B.2

Daya Tarik Reservasi melalui web site

Tingkat daya tarik

melakukan reservasi hotel melalui web site

IV.C.1

Penentuan Waktu Menginap

Weekday Tingkat daya tarik menginap saat weekday

Ordinal

IV.D.1 IV.D.2 Weekend Tingkat daya tarik menginap

saat Weekend

Public Holiday Tingkat daya tarik menginap saat Public Holiday

IV.D.3 Program promosi Tingkat daya tarik menginap saa IV.D.4


(32)

terdapat program promosi Jumlah pembelian Frekuensi Pembelian jumlah pemesanan

kamar dalam sekali reservasi

Ordinal

IV.E.1

Frekuensi Menginap

Tingkat Frekuensi Menginap Dalam satu bulan

IV.E.2 Lamanya

Menginap

Tingkat lamanya menginap dalam satu kali reservasi

IV.E.3 Metode Pembayar an Kemudahan melakukan pembayaran

Tingkat kemudahan dalam melakukan pembayaran

Ordinal

IV.F.1

Kartu kredit

Tingkat daya tarik melakukan pembayaran menggunakan kartu kredit saat melakukan reservasi

IV.F.2

Transfer bank

Tingkat daya tarik melakukan pembayaran menggunakan bank transfer saat melakukan reservasi

IV.F.3

Mandiri Clickpay

Tingkat daya tarik melakukan pembayaran menggunakan Mandiri Clickpay

IV.F.4

BRI e-pay

Tingkat daya tarik melakukan pembayaran menggunakan BRI e-pay

IV.F.5

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Sumber data penelitian adalah sumber data yang diperlukan untuk sebuah penelitian. Sumber data tersebut dapat diperoleh, baik secara langsung (data primer) maupun tidak langsung (data sekunder) yang berhubungan dengan objek penelitian.

1. Sumber data primer

Menurut Sanusi (2012, hlm. 103) data primer adalah data yang pertama kali dicatat dan dikumpulkan oleh peneliti, sedangkan data sekunder adalah data yang sudah tersedia dan dikumpulkan oleh pihak lain.

Menurut M. Nazir, (2007, hlm. 50) Data sekunder adalah catatan tentang adanya suatu peristiwa, ataupun catatan-catatan yang jaraknya telah jauh dari


(33)

45

sumber orisinil). Sedangkan menurut David A. Aaker (2004, hlm. 761) data sekunder adalah, “ Data collected for some purpose other than the present

research purposes”. Artinya adalah data yang telah dikumpulkan untuk beberapa tujuan selain dari tujuan penelitian saat ini. Lebih jelasnya mengenai data dan sumber data yang akan digunakan dalam penelitian ini, maka peneliti mengumpulkan dan menyajikan data dalam tabel 3.2 berikut:

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

Jenis Data Sumber

Data Sekunder

Occupancy Amaroossa Hotel Marketing Amaroossa Hotel 2014 Data Primer

Tanggapan Pelanggan Mengenai seberapa penting web site attribute yang ada didalam web site amaroossa hotel

Penyebaran Kuesioner pada tamu yang melakukan reservasi melalui web site amaroossa hotel sekaligus menginap di Amarossa Hotel

Tanggapan Pelanggan Mengenai keputusan menginap di Amaroossa Hotel

Penyebaran Kuesioner pada tamu yang melakukan reservasi melalui web site amaroossa hotel sekaligus menginap di Amarossa Hotel

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 3.2.4.1 Populasi

Menurut Ulber Silalahi (2009, hlm. 253) populasi adalah jumlah total dari seluruh unit atau elemen dimana penyelidik tertarik. Seluruh unit-unit yang da\rinya sampel diambil. Berdasarkan kedua pengertian tersebut dapat ditarik kesimpulan mengenai populasi yaitu seluruh elemen atau individual yang memiliki karakteristik tertentu dan menarik untuk diteliti secara lebih spesifik.

Berdasarkan uraian diatas, maka yang menjadi populasi penelitian adalah adalah tamu yang melakukan reservasi melalui www.amaroossahotel.com sekaligus menginap di amaroossa hotel pada tahun 2014 sebanyak 1.174

3.2.4.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari elemen populasi yang dipilih atau ditentukan untuk berpartisipasi dalam penelitian yang dilakukan (Malhotra, 2009, hlm. 370). Sedangkan menurut Silalahi (2009, hlm. 254) mengemukakan bahwa sampel adalah satu subset atau tiap bagian dari populasi berdasarkan apakah itu representatif atau tidak. Sampel merupakan bagian tertentu yang dipilih dari


(34)

2 1 Ne

N n

 

populasi. maka terlebih dahulu dilakukan perhitungan jumlah populasi dan sampel dengan menggunakan rumus Slovin sebagai berikut:

1.174 n =

1 + (1.174) (0.1)2

n = 1.174 12,74 n = 92,16 Keterangan: n = Sampel N = Populasi e = taraf kesalahan

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 100 responden. 3.2.4.3 Teknik Sampling

Menurut Silalahi (2009, hlm. 255) teknik sampel adalah seperangkat prosedur untuk pemilihan unit-unit dari populasi yang dijadikan sebagai sampel.

Asep Hermawan (2009, hlm. 148) menjelasakan bahwa “Penarikan sampel probabilitas merupakan suatu prosedur objektif yang dalam hal ini probabilitas pemilihan diketahui terlebih dahulu untuk setiap unit atau elemen populasi”. Dalam hal ini, setiap elemen populasi memiliki peluang atau probabilitas yang sama untuk dipilih sebagai sampel.

Sugiyono (2011, hlm. 62) mengelompokkan teknik sampling menjadi 2 (dua) yaitu Probability Sampling dan Nonprobability Sampling. Probability

Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama

bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.

Nonprobability Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi

peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.


(35)

47

Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampel systematic random sampling yaitu pengambilan sample melibatkan aturan populasi dalam urutan sistematika tertentu.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Silalahi (2009, hlm. 291), teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan untuk mengumpulkan data atau mendapatkan data dari fenomena empiris. Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data melalui penyebaran seperangkat daftar pertanyaan tertulis. Kuisioner berisi pertanyaan dan pernyataan mengenai karakteristik responden, pengalaman responden pada

E-Marketing Tools Web Site serta keputusan menginap tamu. Kuesioner ini

ditunjukan pada tamu individu yang pernah melakukan reservasi melalui Web Site Amaroossa Hotel sekaligus menginap di Amaroossa Hotel dengan kuesioner dibagikan kepada tamu melalui email tamu yang bersangkutan. Teknik pengumpulan data dan sumber data melalui kuesioner dengan sumber data tamu yang melakukan resevrasi melalui www.amaroossahotel.com sekaligus menginap di Amaroossa Hotel.

3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Pada suatu penelitian data adalah hal yang terpenting karena data merupakan gambaran dari variabel yang diteliti juga fungsinya sebagai pembentuan hipotesis. Benar tidaknya data akan sangat menentukan mutu hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Penelitian ini menggunakan data ordinal. Oleh karena itu, semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan method of successive

interval (MSI). Pengujian validitas dan realibilitas pada penelitian ini dilakukan

dengan bantuan SPSS 20 for windows. 3.2.6.1 Pengujian Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2009, hlm. 145) yang dimaksud dengan validitas adalah ”Suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen”. Suatu instrumen yang valid atau sah mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang berarti memiliki validitas yang rendah.


(36)

Jenis validitas yang digunakan adalah validitas konstruk yang menentukan validitas dengan cara mengkorelasikan antar skor yang diperoleh dari masing-masing item berupa pertanyaan dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item. Korelasi antar skor item dengan skor totalnya harus signifikan. Berdasarkan ukuran statistik, bila ternyata skor semua item yang disusun berdasarkan dimensi konsep berkorelasi dengan skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai validitas.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji validitas (Uma, 2008, hlm. 110) adalah sebagai berikut:

1. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur. 2. Melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden. 3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.

4. Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pernyataan dengan skor total memakai rumus teknik korelasi product moment , yang rumusnya seperti berikut:

(Sugiyono, 2011, hlm. 183) Keterangan :

r = Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y = Skor total

∑X = Jumlah skor dalam distribusi X ∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y ∑X2

= Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi X ∑Y2

= Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi Y n = Banyaknya responden

Peneliti dapat memberi interprestasi terhadap kuatnya suatu hubungan dengan melihat besarnya koefisien korelasi. Berikut ini adalah pedoman untuk memberikan interprestasi terhadap koefisien korelasi:

   

  

2 2

2

  

2

n XY X Y r

n X X n Y Y

 

 

 


(37)

49

TABEL 3.3

INTERPRETASI NILAI r

Besarnya Nilai Interprestai

Antara 0,700 sampai dengan 1,00 Sangat tinggi Antara 0,600 sampai dengan 0,500 Tinggi Antara 0,500 sampai dengan 0,400 Agak Tinggi Antara 0,400 sampai dengan 0,300 Sedang Antara 0,300 sampai dengan 0,200 Agak Tidak Tinggi Antara 0,200 sampai dengan 0,100 Tidak Tinggi Antara 0,100 sampai dengan 0,000 Sangat Tidak Tinggi Sumber : Suharsimi Arikunto (2009, hlm. 164)

Sedangkan pengujian keberartian koeefisien korelasi (t) dilakukan dengan taraf signifikasi 5%. Rumus Uji t yang digunakan sebagai berikut :

; db = n-2

Keputusan pengujian validitas item instrument, menggunakan taraf signifikansi adalah sebagai berikut :

1. Nilai r dibandingkan dengan nilai

r

table dengan dk=n-2 dan taraf signifikansi α=0,01

2. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid, jika

r

hitung >

r

tabel 3. Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak valid, jika

r

hitung <

r

tabel

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 18 for windows diperoleh hasil pengujian validitas dari itrm pertanyaan yang diajukan peneliti.

TABEL 3.4

HASIL UJI VALIDITAS INSTRUMEN PENELITIAN

No PERTANYAAN Rhitung rtabel Sig. Keterangan

Website Attribute

Reservation Information

1 Tingkat kejelasan informasi room rates didalam website

0,766 0,361 0,000 VALID 2 Tingkat kejelasan Informasi Cancel

Reservation

0,736 0,361 0,000 VALID 3 Tingkat kejelasan informasi Waktu check

in and check out

0,738 0,361 0,000 VALID 4 Tingkat informasi pemilihan pembayaran

untuk reservasi

0,624 0,361 0,031 VALID 5 Tingkat ketersediaan Special Request For

Dalam Reservsi

0,671 0,361 0,014 VALID


(38)

1 Tingkat kejelasan Informasi peta lokasi Hotel

0,810 0,361 0,000 VALID 2 Tingkat kejelasan informasi Fasilitas

Kamar

0,816 0,361 0,000 VALID 3 Tingkat kemenarikan photo Fasilitas

hotel yang tersedia

0,872 0,361 0,000 VALID 4 Tingkat kejelasan informasi Hotel

description yang Tersedia

0,829 0,361 0,000 VALID 5 Tingkat kemenarikan Informasi promosi

Hotel

0,724 0,361 0,000 VALID 6 Tingkat kejelasan Informasi facilities

Restaurant hotel

0,662 0,361 0,000 VALID 7 Tingkat kemenarikan

Informasi Fasilitas

Hotel bentuk Virtual tours

0,712 0,361 0,000 VALID

8 Tingkat kejelasan informasi

Fasilitas meeting

0,726 0,361 0.000 VALID

Contact Information

1 Tingkat kejelasan informasi nomer telfon

Hotel

0,810 0,361 0,000 VALID 2 Tingkat kejelasan Informasi alamat hotel 0,783 0,361 0,000 VALID 3 Tingkat kejelasan informasi Alamat

E-mail hotel

0,822 0,361 0,000 VALID 4 Tingkat kejelasan Informasi Fax number 0,612 0,361 0,000 VALID 5 Tingkat Up date informasi yang tersedia

di dalam web site

0,512 0,361 0,000 VALID

Surronding Area Information

1 Tingkat kejelasan informasi Atraksi wisata

Yang Tersedia Di kota bandung

0,673 0,361 0,000 VALID 2 Tingkat kejelasan informasi mengenai

Airport

0,876 0,361 0,001 VALID

No. PERTANYAAN Rhitung rtabel Sig. Keterangan

Keputusan Menginap Pemilihan Produk atau Jasa

1 Tingkat kualitas kamar yang tersedia 0,621 0,361 0,000 VALID 2 Tingkat Kualitas fasilitas hotel selain

kamar

0,598 0,361 0,000 VALID 3 Tingkat kualitas pelayanan yang

diberikan

0,586 0,361 0,001 VALID Pemilihan Merek

1 Tingkat daya tarik merek The Amaroossa Hotel Bandung sebagai pilihan paling utama


(39)

51

Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2015

Berdasarkan hasil pengolahan data di atas pengukuran validitas untuk variabel WebSite Attribute dan keputusan menginap menunjukan bahwa item-item pertanyataan tersebut valid karena nilai signifikasi lebih besar jika dibandingkan dengan taraf signifikasi yang bernilai 0,05. Sedangkan kolom nilai Rhitung dipergunakan apabila nilai tersebut dibandingkan dengan nilai rtabel sebesar 0,361.

2 Tingkat kepopuleran nama merek The Amaroossa Hotel sebagai hotel boutique ternama di kota bandung

0,363 0,361 0,044 VALID

Saluran Pembelian 1 Tingkat daya tarik melakukan reservasi

hotel melalui web site

0,636 0,361 0,000 VALID

1 Tingkat daya tarik menginap saat weekday

0,643 0,361 0,000 VALID 2 Tingkat daya tarik menginap saat

Weekend

0,633 0,361 0,000 VALID 3 Tingkat daya tarik menginap saat Public

Holiday

0,731 0,361 0,000 VALID 4 Tingkat daya tarik menginap saat terdapat

program promosi

0,766 0,361 0,001 VALID

1 jumlah pemesanan kamar dalam sekali reservasi

0,585 0,361 0,000 VALID 2 Tingkat frekuensi menginap dalam satu

bulan

0,361 0,000 VALID 3 Tingkat frekuensi lamanya menginap

dalam satu kali reservasi

0,657 0,361 0,000 VALID

1 Tingkat kemudahan dalam melakukan pembayaran

0,676 0,361 0,000 VALID 2 Tingkat daya tarik melakukan

pembayaran menggunakan kartu kredit saat melakukan reservasi

0,570 0,361 0,001 VALID

3 Tingkat daya tarik melakukan pembayaran menggunakan bank transfer saat melakukan reservasi

0,361 0,001 VALID

4 Tingkat daya tarik melakukan pembayaran menggunakan Mandiri Clickpay

0,599 0,361 0,000 VALID

5 Tingkat daya tarik melakukan pembayaran menggunakan BRI e-pay


(40)

3.2.6.2 Pengujian Reliabilitas

Menurut Asep Hermawan (2009, hlm. 128) “Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi, akurasi, dan prediktabilitas alat ukur”. Dengan demikan dapat disimpulkan bahwa reliabilitas berkaitan dengan akurasi dan ketepatan suatu alat ukur untuk mengukur karena instrumennya sudah baik.

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrument cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliable artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Cronbach

alpha, yaitu:

{ } { ∑ }

(Husein Umar, 2008:125 dan Suharsimi, 2009, hlm. 170) Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan

= varians total

∑ = jumlah varians butir tiap pertanyaan

Jumlah varian butir dapat dicari dengan cara mencari nilai varians tiap butir, kemudian jumlahkan seperti berikut ini:

(Husein Umar, 2009:170)

n = jumlah sampel = jumlah varians

X = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan) Koefisien Cronbach alpha merupakan statistik yang paling umum digunakan untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai jika Koefisien


(41)

53

Cronbach alpha lebih besar atau sama dengan 0,70 (Hair, Anderson, Tatham &

Black, Uma Sekaran)

Cronbach alpha adalah koefisien keandalan yang menunjukan seberapa baik item

dalam suatu kumpulan secara positif berkolerasi atau satu sama lain. Cronbach

alpha dihitung dalam rata-rata interkolrasi antar item yang mengukur konsep.

Semakin dekat Cronbach alpha dengan 1, semakin tinggi keandalan konsistensi internal.

Perhitungan validitas dan reliabilitas pertanyaan dilakukan dengan bantuan program aplikasi SPSS 20 for window. Adapun langkah-langkah menggunakan SPSS 20 for window sebagai berikut:

1) Memasukkan data variabel X dan Y setiap item jawaban responden atas nomor item pada data view.

2) Klik variabel view, lalu isi kolom name dengan variabel-variabel penelitian (misalnya X, Y) width, decimal, label (isi dengan nama-nama atas variabel penelitian), coloum, align, (left, center, right, justify) dan isi juga kolom

measure (skala: ordinal).

3) Kembali ke data view, lalu klik analyze pada toolbar pilih Reliability Analyze 4) Pindahkan variabel yang akan diuji atau klik Alpha, OK.

5) Akan dihasilkan output, apakah data tersebut valid serta reliabel atau tidak dengan membandingkan data hitung dengan data tabel.

TABEL 3.5

HASIL PENGUJIAN REALIBILITAS INSTRUMEN PENELITIAN

No. Variabel Hitung Keterangan

1. WebSite Attribute 0,847 0,700 Reliabel 2. Keputusan Menginap 0,866 0,700 Reliabel Sumber : Pengohalan Data 2015

Berdasarkan tabel di atas variabel yang memiliki nilai reliabilitas tertinggi adalah keputusan mnginap dengan nilai Chitung sebesar 0,866, sedangkan variabel WebSite Attribute nilai Chitung sebesar 0,844.


(42)

3.2.7 Rancangan Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Teknik analisis data merupakan suatu cara untuk mengukur, mengelola dan menganalisis data tersebut. Tujuan pengolahan data adalah untuk memberikan keterangan yang berguna, serta untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian ini. Dengan demikian, teknik analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis serta jawaban masalah yang diajukan.

Jenis data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data ordinal. Dimana sejalan dengan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui pengaruh web site atribut terhadap keputusan menginap dengan bantuan statistik untuk mengolah data yang terkumpul dari sejumlah kuesioner.

Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner disusun oleh peneliti berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian, yaitu memberikan keterangan dan data mengenai Web Site Atribut yang mempengaruhi keputusan menginap di Amaroossa Hotel. Adapun yang menjadi variabel bebas atau variabel X adalah atribut web site. Objek yang merupakan variabel terikat atau variabel Y adalah keputusan menginap tamu. Sehingga penelitian ini akan diteliti pengaruh atribut web site (X) terhadap keputusan menginap (Y). Kegiatan analisis data dalam penelitian dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Menyusun Data

Mengecek nama dan kelengkapan identitas responden, serta mengecek kelengkapan data yang diisi oleh responden. Untuk mengetahui karakteristik responden digunakan rumus persentase sebagai berikut:

% =

N n

X 100 Dimana:

n = nilai yang diperoleh N = jumlah seluruh nilai 100 = konstanta

2. Menyeleksi data untuk memeriksa kesempurnaan dan kebenaran data yang terkumpul.


(43)

55

Tabulasi data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

a) Memberikan skor pada setiap item. Salah satu persyaratan dalam menggunakan skala ordinal adalah peringkat jawaban diberikan skor antara 1 sampai dengan 5. Setiap variabel yang dinilai oleh responden, diklasifikasikan ke dalam lima alternatif jawaban (numeric scale), dimana setiap option terdiri dari lima kriteria skor.

4. Menganalisis data dan menafsirkan hasil perhitungan berdasarkan angka-angka yang diperoleh dari perhitungan statistik.

3.2.7.1 Rancangan Analisis Data

Pada penelitian ini digambarkan dua jenis analisis yaitu analisis deskriptif khususnya bagi variabel yang bersifat kualitatif dan analisis kuantitatif berupa pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat faktor penyebab, sedangkan analisis kuantitatif menitikberatkan dalam pengungkapan perilaku variabel penelitian. Dengan menggunakan kombinasi metode analisis tersebut dapat diperoleh generalisasi yang bersifat komperhensif.

Menurut Sugiyono (2008, hlm. 207) analisis deskriptif dapat digunakan untuk mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi, melakukan prediksi dengan analisis regresi dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi tanpa diuji signifikasinya. Melalui analisis korelasi dan membuat perbandingan rata-rata data sampel atau populasi tanpa perlu diuji signifikannya. Analisis deskriptif bertujuan mengubah kumpulan data mentah menjadi mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas. Analisis deskriptif juga dapat digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

3.2.7.2 Method of Successive Interval (MSI)

Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah ordinal scale yaitu skala yang berbentuk peringkat yang menunjukkan suatu urutan preferensi/penilaian. Skala ordinal ini perlu ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan


(44)

Method Successive Interval. Langkah-langkah untuk melakukan transformasi data

tersebut adalah sebagai berikut:

a. Menghitung frekuensi (f) pada setiap pilihan jawaban berdasarkan hasil jawaban responden pada setiap pertanyaan.

b. Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pertanyaan, dilakukan perhitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi dengan jumlah responden.

c. Berdasarkan proporsi tersebut, selanjutnya dilakukan perhitungan proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.

d. Menentukan nilai batas Z (tabel normal) untuk setiap pertanyaan dan setiap pilihan jawaban.

e. Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan sebagai berikut:

(Dencity at Lower Limit) – (Dencity at Upper Limit) Scale Value =

(Area Below Upper Limit) (Are Below Lower Limit)

Data penelitian yang telah berskala interval selanjutnya akan ditentukan pasangan data variable independent dengan variable dependent serta akan ditentukan persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut.

3.2.7.3 Teknik Analisis Regresi Linear Berganda

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda (multiple linear regression). Analisis regresi linear berganda adalah suatu alat analisis peramalan nilai pengaruh dua atau lebih variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan kausal antara dua variabel bebas atau lebih. Adapun untuk pengolahan data dilakukan bantuan program SPSS 20 for windows

Sebelum mengolah data dengan menggunakan program SPSS 20 for

windows, peneliti harus menentukan terlebih dahulu teknik analisis yang

digunakan. Teknik analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linear berganda.


(1)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan regresi berganda baik secara deskriptif dan verifikatif antara web site attribute terhadap keputusan menginap di Amaroossa Hotel Bandung, maka dari penelitian tersebut dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Berdasarkan hasil tanggapan responden mengenai pelaksanaan web site attribute Amaroossa Hotel, yang terdiri dari Reservation Information, Facilities Information, Contact Information, dan Surronding Area Information memiliki kriteria yang tinggi. Sub-variabel Facilities Information merupakan dimensi yang mendapatkan penilaian paling tinggi dari tamu Amaroossa Hotel. Hal ini dikarenakan tamu yang akan menginap lebih tertarik dengan fasilitas apa saja yang akan didapat selama menginap di Amaroossa Hotel, karena fasilitas hotel akan sangat menentukan kualitas hotel yang terdapat di Amaroossa Hotel.

2. Tanggapan tamu mengenai keputusan menginap yang terdiri dari pilihan produk, pilihan merek, pilihan saluran pembelian, waktu pembelian, jumlah pembelian, dan metode pembayaran memiliki kriteria yang tinggi. Sub variabel yang mendapatkan penilaian tertinggi adalah metode pembayaran, hal ini menunjukkan bahwa Amaroossa Hotel yang merupakan hotel yang berlokasi di tempat yang strategis, menawarkan berbagai cara mudah dalam melakukan pembayaran, hal ini sangat memudahkan tamu yang akan melakukan reservasi melalui web site, tamu akan merasa mudah dan aman dalam melakukan pembelian.

3. Penelitian ini menunjukkan bahwa website attribute yang terdiri dari Reservation Information, dan Facilities Information memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan menginap di Amaroossa Hotel. Pengaruh tertinggi terdapat pada sub-variabel Facilities Information namun secara parsial sub-variabel Contact Information dan Surronding Area


(2)

104

Information tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan menginap di Amaroossa Hotel.

5.2Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka penulis merekomendasikan beberapa hal mengenai pengaruh Web Site Attribute terhadap keputusan menginap di Amaroossa Hotel, yaitu :

1. Secara keseluruhan Web Site Attribute di Amaroossa Hotel Bandung yang terdiri dari Reservation Information, Facilities Information, Contact Information, dan Surronding Area Information dilakukan dengan baik dan terbukti mampu mempengaruhi keputusan menginap di Amaroossa Hotel Bandung. Namun hal terpenting yang harus diperhatikan oleh pihak manajemen Amaroossa Hotel Bandung adalah tentang meng update informasi mengenai promosi ataupun event yang sedang berlangsung di Amaroossa Hotel.

2. Persepsi tamu individu yang melakukan reservasi melalui www.amaroossahotel.com terhadap keputusan menginap di Amaroossa Hotel secara umum dapat dinilai cukup baik, namun untuk mempertahankan bahkan meningkatkan keputusan menginap dapat dilakukan dengan terus memberikan inovasi kecanggihan teknologi terbaru yang terdapat didalam web site, sehingga tamu tidak akan bosan ketika melihat halaman web site amaroossa hotel.

3. Keterbatasan dalam penelitian ini yaitu peneliti hanya melakukan penelitian dengan survei terhadap tamu individu yang menginap di Amaroossa Hotel Bandung melalui Web Site Amaroossa Hotel Bandung. Sebagai bahan rekomendasi untuk peneliti selanjutnya di Amaroossa Hotel Bandung, dapat diangkat masalah lain seperti reservasi melalui Kagum-Ebooking ataupun OTA (Online Travel Agent) agar terus mengetahui kelemahan dan kelebihan yang dirasakan tamu ketika reservasi melalui OTA ataupun Kagum E-Booking, sehingga Amaroossa Hotel dapat terus meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada tamu dalam setiap melakukan reservasi.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Ali Hasan. (2008). Marketing. Yogyakarta. Media Pressindo

Arikunto, S. (2009). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

. (2013). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Basu Swastha, Irawan, (2010). Menejemen Pemasaran Modern, Penerbit : Liberty Buchari Alma. (2011). Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa. Alfabeta.

Bandung

Caffey, Dave, Fiona Ellis-Chadwick, Kevin Jhonson, and Richard Mayerd. (2008), Internet Marketing, Strategi, Implementation And Practive, FT Prantice Hall Cravens, D. and Pierce, N. (2009). Strategic Marketing. Singapore: McGraw-Hill Dara Marty Helda, (2013). Pengaruh Fitur Website Terhadap Keputusan Berkunjung

Wisatawan Ke Kota Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia

El-Gohary, Hatem. (2010). E-Marketing – A Litelature review from a small business perfective

Farhan Reza Syahida. (2014). Pengaruh E-Marketing Terhadap Keputusan Menginap Di Gino Ferruci Braga Bandung. Universitas Pendidikan Indonesia

Greenspan D, Jordan RCK. (2004). The White Lession That Kills-Aneuploid Dysplastiz

Griffin, Jill. (2005). Customer Loyalty : Menumbuhkan Dan Mempertahankan Kesetiaan Pelanggan. Jakarta : Erlangga


(4)

Hermawan, Kartajaya. (2006). Hermawan Kartajaya in Marketing Mix seri 9 Elemen Marketing. Bandung: PT Mizan Pustaka

Hidayat, Rahmat. (2010). Cara Praktis Membangun Website

Hollensen, Svend. (2010).Marketing Palnning : A Global Perspective 2nd Edition. The McGraw-Hill, Inc.

Irawan, Koko. (2010). Potensi Objek Wisata Air Terjun Serdang Sebagai Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Labuhan Batu Utara. Kertas Karya

Islam, Salem, Osman, & Mohammad. (2013). Detteminants and effect of applying Electronic Marketing in Alexandra Hotels: Current Status And Future Trends. Kotler P, Bowen J.T Maken J.C. (2010). Marketing For Hospitality And Tourism.

Upper Saddle River, New Jersey, 07458 : Pearson Education, Inc

Kotler, Philip & Keller. (2012). Marketing Management, 14th Edition. New Jersey: Prentice Hall

Kotler, Philip & Gary Amstrong. 2014 . Principles Of Marketing, Global Edition. Pearson Education.

Lamb, Joe F. Hair, Carl McDanie, (2011). Essentials of Marketing, Daniel Lubetzky Malhotra, Naresh K. (2009). Basic Marketing Research: A Decision-Making

Approach 3rd Edition. New Jersey: Pearson Education Inc.

Mullins J Walker O, (2010). Marketing Management A Strategic Decision-Making Approach London Bussines School

Morrison. (2010). Hospitality and Travel Marketing, Publishing as Delmar\\ Nazir. (2011). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia


(5)

Rob Law and Cathy, (2005) Customers' perceptions on the importance of hotel web site dimensions and attributes. Journal Emerald

Salah, Wahab. (2006). Manajemen Kepariwisataan. Jakarta: PT. Pradnya Paramita Simon Hudson (2008). Tourism And Hospitality Marketing. London : SAGE

publication Ltd

Sedarmayanti dan Hidayat, Syarifudin. (2011). Metodologi Penelitian. Bandung: Mandar Maju

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV ALF ABETA

Susan Sweeney, (2008). 101 Ways to Promote Your Tourism Business Web Site: Proven Internet Marketing Tips, Tools, and Techniques to Draw Travelers to Your Site. Greater New York City : Material

Uber, Silalahi. (2009). Metode Penelitian Sosial. Bandung: Refika Aditama

Umar, Husein. (2010). Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: Rajagrafindo Persada

Undang-Undang No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan

Walker & Mullins. (2010). Marketing Strategi A Decision – Fouced Approach. Mc-Graw-Hill, Sydney.


(6)

Website

http://www.amaroossa hotel.com diakses pada tanggal 15 Maret 2015

http://bandungkota.bps.go.id/subyek/pariwisata diakses pada tanggal 11 Februari 2015

http://jabar.bps.go.id/pariwisata/akomodasi diakses pada tanggal 11 Februari 2015 http://statistics.unwto.org/publication/yearbook-tourism-statistics-2015-edition diakses pada tanggal 20 Maret 2015


Dokumen yang terkait

PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP KEPUTUSAN TAMU UNTUK MENGINAP DI ASTON TROPICANA HOTEL BANDUNG : Survei Pada Tamu Individu yang Menginap di Aston Tropicana Hotel Bandung.

0 2 76

PENGARUH BRAND PERSONALITY TERHADAP KEPUTUSAN TAMU UNTUK MENGINAP DI THE ARDJUNA BOUTIQUE HOTEL AND SPA : Survei Pada Tamu Individu yang Menginap di The Ardjuna Boutique Hotel and Spa.

0 0 55

PENGARUH E-MARKETING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI HOTEL GINO FERUCI BRAGA BANDUNGPENGARUH E-MARKETING TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI HOTEL GINO FERUCI BRAGA BANDUNG : Survei Terhadap Tamu Individu yang Menginap Melalui E-Marketing di Hotel Gino Feruci B

2 7 63

PENGARUH PROGRAM SALES PROMOTION TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI GRAND SETIABUDI HOTEL APARTMENT BANDUNG: Survei terhadap tamu individu yang menginap di Grand Setiabudi Hotel Apartment Bandung.

0 1 69

UPAYA MENINGKATKAN KEPUTUSAN MENGINAP TAMU AMAROOSSA HOTEL MELALUI STRATEGI BRAND POSITIONING :Survei terhadap tamu yang menginap di Amaroossa Hotel.

2 6 71

PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI THE MAJESTY HOTEL BANDUNG :Survei terhadap tamu individual yang menginap di The Majesty Hotel Bandung.

5 8 71

PENGARUH PRODUCT MIX PRICING STRATEGY TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI ANGGEK SHOPPING HOTEL BANDUNG : Survei terhadap tamu individu yang menginap di Anggrek Shopping Hotel Bandung.

1 5 72

PENGARUH PUBLIC RELATIONS TERHADAP KEPUTUSAN TAMU BISNIS UNTUK MENGINAP DI HOTEL GRAND AQUILA BANDUNG : Survei pada Tamu Bisnis yang Menginap di Hotel Grand Aquila Bandung.

0 0 69

BRAND IMAGE HOTEL LINGGA SEBAGAI ISLAMIC HOTEL DAN PENGARUHNYA TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP :Survey pada tamu yang menginap di Hotel Lingga.

0 0 64

PENGARUH WEBSITE ATTRIBUTE TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI AMAROOSSA HOTEL BANDUNG: Survei pada tamu individu yang menginap di Amaroossa Hotel - repositoryUPI S MPP 1100437 Title

0 1 3