PENGARUH PROGRAM SALES PROMOTION TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI GRAND SETIABUDI HOTEL APARTMENT BANDUNG: Survei terhadap tamu individu yang menginap di Grand Setiabudi Hotel Apartment Bandung.

(1)

No. Daftar FPIPS : 1916/UN.40.2.5.2/PL/2013

PENGARUH PROGRAM SALES PROMOTION TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI GRAND SETIABUDI HOTEL APARTMENT BANDUNG

(Survei terhadap tamu individu yang menginap di Grand Setiabudi Hotel Apartment Bandung)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pariwisata Program Studi Manajemen Pemasaran Pariwisata

Oleh : Susi Mariyam

0801128

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PEMASARAN PARIWISATA FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA 2013


(2)

PENGARUH PROGRAM SALES PROMOTION TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI GRAND SETIABUDI HOTEL APARTMENT BANDUNG

(Survei terhadap tamu individu yang menginap di Grand Setiabudi Hotel Apartment Bandung )

Oleh Susi Mariyam

0801128

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Susi Mariyam 2013 Universitas Pendidikan Indonesia


(3)

Desember 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis


(4)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH PROGRAM SALES PROMOTION TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI GRAND SETIABUDI HOTEL APARTMENT BANDUNG (Survei terhadap tamu individu yang menginap di Grand Setiabudi Hotel Apartment

Bandung)

Skripsi ini disetujui dan disahkan oleh: Pembimbing I

Gitasiswhara,SE.,Par.,MM NIP. 197305102008122022

Pembimbing II

Drs.H.Anthony Barbo

Mengetahui

Ketua Program Studi ManajemenPemasaranPariwisata

H.P. Diyah Setyorini, MM NIP. 197610312008122001

Tanggung Jawab Yuridis Ada Pada Penulis

Susi Mariyam NIM. 0801128


(5)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul Pengaruh Program Sales

Promotion Terhadap Keputusan Menginap di Grand Setiabudi Hotel Apartment

Bandung(Survei terhadap tamu individu yang menginap di Grand Setiabudi Hotel

Apartment Bandung) beserta seluruh isinya adalah benar-benar karya saya sendiri, dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika keilmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan.

Berdasarkan pernyataan tersebut, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan kepada saya apabila di kemudian hari ditemukan dan pelanggaran terhadap etika-etika keilmuan dalam karya saya ini, atau ada klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya saya ini.

Bandung, 25 Oktober 2013 yang membuat pernyataan,

Susi Mariyam NIM. 0801128


(6)

i

ABSTRAK

Susi Mariyam, 0801128, Pengaruh Program Sales Promotion Terhadap Keputusan Menginap di Grand Setiabudi Hotel Apartment Bandung (Survei terhadap tamu individu yang menginap di Grand Setiabudi Hotel Apartment Bandung). Skripsi 2013, dibawah bimbingan Gitasiswhara,SE.,Par.,MM dan Drs.H.AnthonyBarbo.

Indonesia memiliki potensi ekonomi terutama di bidang kepariwisataannya. Pariwisata terdiri dari kegiatan orang-orang yang bepergian dari satu tempat ke tempat lain dan tinggal di luar lingkungan biasa mereka selama tidak lebih dari satu tahun berturut-turut untuk bersantai, bisnis, dan tujuan lain yang tidak terkait dengan pelaksanaan suatu pekerjaan yang di bayar dalam tempat yang dikunjungi. Agar kegiatan pariwisata berjalan dengan baik perlu didukung dengan fasilitas penunjang seperti akomodasi perhotelan, restoran, dan biro perjalanan. Bandung merupakan salah satu kota dengan kegiatan pariwisata yang cukup tinggi, hal ini dapat dilihat dari tingkat hunian kamar hotel dari tahun ke tahun yang terus meningkat terutama hotel berbintang 4. Grand Setiabudi Hotel Apartment memiliki tingkat hunian yang cukup baik tetapi masih berada di bawah pesaing-pesaingnya, oleh karena itu Grand Setiabudi Hotel Apartment menerapkan program sales promotion untuk meningkatkan keputusan menginap tamunya. Sales promotion yang artinya Promosi penjualan adalah insentif jangka pendek untuk meningkatkan penjualan produk dan jasa. Tujuan penelitian ini adalah memperoleh temuan mengenai pelaksanaan sales promotion, keputusan menginap dan pengaruh dari sales promotion terhadap keputusan menginap. Objek dalam penelitian ini adalah tamu individu yang menginap di Grand Setiabudi Hotel Apartment. Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif dan verifikatif, dan metode yang digunakan adalah explanatory survey dengan teknik sampling insidental,serta jumlah sampel 100 responden. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik regresi linear berganda dengan alat bantu software komputer SPSS 20 for windows. Penyebaran angket sebagai teknik pengumpulan data. Temuan penelitian menunjukan bahwa sales promotion dengan dimensi diskon (X1), voucher (X2), promosi bersama (X3), dan potongan harga (X4) mempunyai pengaruh terhadap keputusan menginap tamu yang terdiri dari pemilihan produk, pemilihan saluran pemesanan kamar, waktu menginap, jumlah menginap, dan metode pembayaran yang digunakan.


(7)

ii

Susi Mariyam, 2013

ABSTRACT

Susi Mariyam, 0801128 , The Impact of Sales Promotion Program to Stay

Decision in Grand Setiabudi Hotel Apartment Bandung (Survey to Individual Guest who stay in Grand Setiabudi Hotel Apartment Bandung). Thesis 2013, Under guidance of Gitasiswhara,SE.,Par.,MM and Drs.H.Anthony Barbo.

Indonesian has the econimic potential, especially in tourism. Tourism comprises the activities of persons travelling to and staying in places outside their usual environment for not more than one consecutive year for leisure, business and other purposes not related to the exercise of an activity remunerated from with in the place visited. In order to run tourism activities properly must be supported with supporting facilities such as hotel accommodation, restaurants and travel agencies. Bandung is one of the cities with high tourist activity, it can be seen by hotel room occupancy rate which continues increasing year by year, especially four-star hotel. Grand Setiabudi Hotel Apartment have passable occupancy rate but still below from its competitor, so Grand Setiabudi Hotel Apartment use sales promotion to increase guest stay-decision. Sales Promotion are short-trem promotional activities designed to encourage consumer buying, industrial sales, or cooperation from distributor.The purpose of this research are to findings regarding the implementation of sales promotion, stay-decision and effect of sales promotion to ward stay-decision. Objects in this study are the guests who staying at Grand Setiabudi Hotel Apartment. The type of study is descriptive and verivicative, the methode of this study is explanatory survey with insidential sampling technique,and using 100 sample of respondents. Data analysis technique using multiple linear regression techniques and using SPSS 20 for windows. Data collection techniques by distributing questionnaires. The result of this study is indicate that sales promotion with sub dimension discount (X1), voucher(X2),joint promotion(X3),rebate(X4) are influence stay-decision which cosnsist of product choice, dealer choice, purchase amount, purchase timing, and payment methode.


(8)

(9)

DAFTAR ISI

ABSTRAK...i

ABSTRACT...ii

KATA PENGANTAR...iii

UCAPAN TERIMA KASIH...iv

DAFTAR ISI ...viii

DAFTAR TABEL...xii

DAFTAR GAMBAR...xiv

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Penelitian ...1

1.2Rumusan Masalah...13

1.3Tujuan Penelitian...13

1.4Kegunaan Penelitian...13

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Pustaka...15

2.1.1 Sales Promotion dalam Hospitality Marketing Mix...15

2.1.1.1 Konsep Pemasaran Pariwisata...15

2.1.1.2 Sales Promotion bagian dalam Hospitality Marketing Mix 2.1.1.3 Konsep Promosi...22

2.1.1.4 Konsep Sales Promotion...26

2.1.1.5 Tujuan Sales Promotion...29

2.1.1.6 Jenis – jenis Sales Promotion...31

2.1.1.7 Kegiatan Sales Promotion...33

2.1.1.8 Dimensi Sales Promotion...35


(10)

2.1.2.1 Konsep Keputusan Pembelian...39

2.1.2.2 Proses Keputusan Pembelian...40

2.1.2.3 Faktor–Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Pembelian..45

2.1.2.4 Tahap-Tahap Proses Pengambilan Keputusan Pembelian 2.1.2.5 Model Pengambilan Keputusan Pembelian...52

2.1.2.6 Dimensi Keputusan Menginap...55

2.1.2.7 Peran Tamu Dalam Pembelian...57

2.1.3 Pengaruh Sales Promotion Terhadap Keputusan Mengniap...58

2.1.4 Orisinalitas Penelitian...59

2.2 Kerangka Pemikiran...61

2.3 Hipotesis...67

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian...70

3.2 Metode Penelitian...71

3.2.1 Jenis dan Metode Penelitian yang Digunakan...71

3.2.1.1 Jenis Penelitian ...71

3.2.2 Metode Penelitian yang Digunakan...72

3.2.3 Operasionalisasi Variable...73

3.2.4 Jenis dan Sumber Data...77

3.2.5 Populasi, Sampel dan Teknis Sampling...78

3.2.5.1 Populasi...78

3.2.5.2 Sampel...79

3.2.5.3 Teknik Sampling...81

3.2.6 Teknik Pengumpulan Data...82


(11)

3.2.7.1 Rancangan Pengujian Validitas...83

3.2.7.2 Rancangan Pengujian Reabilitas...90

3.2.8 Rancangan Analisis Data dan Pengujian Hipotesis...92

3.2.8.1 Rancangan Analisis Data...94

3.2.8.2 Rancangan Pengujian Hipotesis...102

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Perusahaan dan Tamu Grand Setiabudi Hotel Apartment Bandung...103

4.1.1 Profil Perusahaan...103

4.1.1.1 Identitas Perusahaan...104

4.1.1.2 Sejarah Perusahaan...104

4.1.1.3Stuktur Organisasi Grand Setiabudi Hotel Apartment Bandung...105

4.1.1.4 Produk dan Jasa yang ditawarkan...107

4.1.2 Karakteristik Responden...111

4.1.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin dan Usia...111

4.1.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan...111

4.1.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan...112

4.1.2.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan...113

4.1.2.6Karakteristik Responden Berdasarkan Asal tinggal...114

4.1.2.7Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Menginap...115

4.1.2.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menginap.116 4.1.2.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Alasan Menginap


(12)

4.2. Program Sales Promotion di Grand Setiabudi Hotel Apartment Bandung……...117

4.2.1. Tanggapan Tamu Terhadap Diskon di Grand Setiabudi Hotel Apartment Bandung...118

4.2.2 Tanggapan Tamu Terhadap Voucher di Grand Setiabudi Hotel Apartment Bandung...119

4.2.3 Tanggapan Tamu Terhadap Promosi Bersama di Grand Setiabudi Hotel Apartment Bandung ...121

4.2.4 Tanggapan Tamu Terhadap Potongan Harga di Grand Setiabudi Hotel Apartment Bandung...124

4.2.5 Rekapitulasi Tanggapan Tamu Grand Setiabudi Hotel Apartment Bandung Mengenai Program Sales Promotion...124

4.3. Tanggapan Tamu Mengenai Keputusan Menginap di Grand Setiabudi Hotel Apartment Bandung...128

4.3.1 Keputusan Menginap Berdasarkan Pemilihan Produk di Grand Setiabudi Hotel Apartment Bandung...128

4.3.2 Keputusan Menginap Berdasarkan Pemilihan Saluran Pemesanan Kamar di Grand Setiabudi Hotel Apartment Bandung...129

4.3.3 Keputusan Menginap Berdasarkan Waktu Menginap di Grand Setiabudi Hotel Apartment Bandung...130

4.3.4 Keputusan Menginap Berdasarkan Jumlah Menginap di Grand Setiabudi Hotel Apartment Bandung...131

4.3.5 Keputusan Menginap Berdasarkan Metode pembayaran di Grand Setiabudi Hotel Apartment Bandung...132


(13)

4.3.7 Rekapitulasi Tanggapan Tamu Grand Setiabudi Hotel Apartment Bandung

Terhadap Keputusan Menginap...133

4.4 Hasil Uji Asumsi Variabel...135

4.4.1 Pengujian Asumsi Regresi...135

4.4.2 Koefisien Korelasi dan Koefisien Determinasi...139

4.4.3 Pengujian Hipotesis dan Uji Signifikansi Secara Simultan (Uji F) 4.4.4 Pengujian Hipotesis dan Signifikansi Secara Parsial (Uji t)...141

4.4.5 Model Persamaan Regresi Pengaruh Sales Promotion Terhadap Keputusan Menginap di Grand Setiabudi Hotel Apartment...143

4.5 Implikasi Hasil Penelitian...144

4.5.1 Temuan yang Bersifat Teoritik...144

4.5.2 Temuan yang Bersifat Empirik...145

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan...147

5.2 Rekomendasi...148

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara di Indonesia Tahun

2009-2012...2

Tabel 1.2 Perkembangan TPK Hotel Bintang dan Non Bintangdi Jawa Barat Tahun 2008 – 2012...3

Tabel 1.3 Jumlah Hotel Berbintang di Kota Bandung Tahun 2009 – 2011...5

Tabel 1.4 Comparison with Competitor’s Occupancy ...7

Tabel 1.5 Tingkat Hunian KamarGrand Setiabudi Hotel Apartment Tahun 2009 – 2012...7

Tabel 1.6 Market Segment Contribution Grand Setiabudi Hotel Apartment...8

Tabel 1.7 Program Sales Promotion Grand Setiabudi Hotel Apartment...11


(15)

Tabel 2.2 Sarana Komunikasi Umum ...25

Tabel 2.3 Dimensi Sales Promotion ...37

Tabel 2.4 Penelitian Terdahulu yang Berkaitan Dengan Variable Penelitian...60

Tabel 3.1 Operasionalilsasi Variable ...74

Tabel 3.2 Sumber dan Cara Penentuan Data...78

Tabel 3.3 Populasi Grand Setiabudi HotelApartment...79

Tabel 3.4 Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi...85

Tabel.3.5Hasil PengujianValiditas Variabel (X) Sales Promotion dan Variabel (Y) Keputusan Menginap...87

Tabel.3.6Hasil PengujianValiditas Variabel (X) Sales Promotion dan Variabel (Y) Keputusan Menginap...88

Tabel.3.7Hasil Pengujian Realibitas Variabel (X) Sales Promotion dan Variabel (Y) Keputusan Menginap...92

Tabel 3.8 Skor Alternatif Jawaban...94

Tabel 4.1 Harga Kamar Grand Setiabudi Hotel Apartment Bandung...110

Tabel 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis kelamin dan Usia...111

Tabel 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan...112

Tabel 4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan...112

. Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Asal Tinggal...114

Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pengalaman Menginap...115

Tabel 4.8 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menginap ...116

Tabel 4.9 Karakteristik Responden Berdasarkan Alasan Menginap...117

Tabel4.10 Tangggapan Tamu Grand Setiabudi Hotel Apartment Terhadap Diskon...118


(16)

Tabel4.11 Tangggapan Tamu Grand Setiabudi Hotel Apartment Terhadap Voucher....120

Tabel4.12 Tangggapan Tamu Grand Setiabudi Hotel Apartment Terhadap Promosi Bersama...121

Tabel4.13 Tangggapan Tamu Grand Setiabudi Hotel Apartment Terhadap Potongan Harga...123

Tabel 4.14 Rekapitulasi Tanggapan Tamu Grand Setiabudi Hotel Apartment Mengenai Program Sales Promotion...125

Tabel 4.15 Tangggapan Tamu Mengenai Keputusan MenginapTerhadap Pemilihan Produk...128

Tabel 4.16 Tangggapan Tamu Mengenai Keputusan Menginap Terhadap Pemilihan saluran Pemesanan Kamar...130

Tabel 4.17 Tangggapan Tamu Mengenai Keputusan Menginap Terhadap Waktu Menginap...131 Tabel 4.18 Tangggapan Tamu Mengenai Keputusan Menginap Terhadap Jumlah

Menginap...132 Tabel 4.19 Tangggapan Tamu Mengenai Keputusan Menginap Terhadap Metode

Pembayaran...133 Tabel 4.20 Rekapitulasi Tanggapan Tamu Grand Setiabudi Hotel Apartment Mengenai

Keputusan Menginap...134

Tabel 4.21 Matrik Korelasi Antar Variabel Bebas...139 Tabel 4.22 Output Pengaruh Sales Promotion terhadap Keputusan Menginap di Grand

Setiabudi Hotel Apartment...140 Tabel 4.23 Output Tabel ANOVA...140 Tabel 4.24 Output Analisis Koefisien Regresi...141


(17)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1Market ShareTop Five HotelL Service Apartment di Kota Bandung..6

Gambar 2.1 Proses Pengembalian Keputusan Pembelian...40

Gambar 2.2 Faktor - faktor yang Mempengaruhi Tingkah Laku Tamu...46

Gambar 2.3 Lima Tahap Proses Keputusan Pembelian...49

Gambar 2.4 Tahapan antara Evaluasi Alternatif dan Keputusan Pembelian...51

Gambar 2.5 Model Perilaku Tamu...54

Gambar 2.6 Kerangka Pemikiran Pengaruh Sales Promotion Terhadap Keputusan Menginap di Grand Setiabudi Hotel Apartment...66

Gambar 2.7 Paradigma Penelitian Sales Promotion Terhadap Keputusan Menginap Tamu ...67

Gambar 3.1 Regresi Berganda...99

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Grand Setiabudi Hotel Apartment Bandung...107

Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan...113


(18)

Gambar 4.4 Variabel Keputusan Menginap pada Garis Kontinum...135 Gambar 4.5 Diagram Histrogram Variabel...136 Gambar 4.6 Normal Probality Plot...137 Gambar 4.7 Uji Heteroskedastisitas...


(19)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Pariwisata merupakan aktivitas perjalanan yang dilakukan untuk sementara waktu diluar tempat tinggal semula ke daerah tujuan dengan alasan bukan untuk menetap melainkan hanya untuk bersenang - senang, memenuhi rasa ingin tahu, menghabiskan waktu senggang atau waktu berlibur serta menambah pengalaman atau pun untuk belajar.

United Nation World Tourism Organization (UNWTO) telah mengakui bahwa pariwisata merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Di awali dari kegiatan yang semula hanya dinikmati oleh segelintir orang-orang yang relatif kaya pada awal ke-20, kini telah menjadi bagian dari hak azazi manusia. Berdasarkan perkiraan UNWTO (United Nation World Organization) jumlah wisatawan internasionalyakni, sebesar 1.602 milyar orang (tahun 2020), diantaranya masing-masing 231 juta dan 438 juta orang berada di kawasan Asia Timur dan Asia Pasifik serta akan mampu menciptakan pendapatan dunia sebesar USD 2 triliun pada tahun 2020.

Pertumbuhan yang terjadi pada kepariwisataan global, berdampak pula terhadap kepariwisataan Indonesia. Pariwisata Indonesia memang telah mengalami pertumbuhan yang pesat dan memiliki prospek yang cerah sebagai penopang perekonomian negara. Kemajuan tersebut dapat dilihat dari jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia, ditunjukan oleh Tabel 1.1 :

TABEL 1.1

JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN MANCANEGARA KE INDONESIA TAHUN 2010-2012

TAHUN JUMLAH WISATAWAN MANCANEGARA

RATA-RATA PENGELUARAN (US$)

RATA-RATA LAMA TINGGAL

(HARI)

DEVISA (Million

US$) PER

KUNJUNGAN

PER HARI


(20)

2010 6.323.730 995,93 129,57 7,69 6.297,99

2011 7.002.944 1.085,75 135,01 8,04 7,603,45

2012 7.649.731 1.118,75 142,69 7,84 8.554,39

Sumber: BPS dan Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata 2012

Berdasarkan Tabel 1.1 tersebut dapat dilihat bahwa tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 jumlah wisatawan mancanegara yang datang ke Indonesia terus mengalami peningkatan, dengan penerimaan devisa pada akhir tahun 2012 sebesar 8.554,39 US$. Berdasarkan data dari Departement Budaya dan Pariwisata, kemampuan pariwisata Indonesia dalam meningkatkan pendapatan negara sangat baik, dalam bentuk devisa maupun perputaran uang di dalam negeri. Hal ini merupakan usaha dari promosi yang dilakukan oleh Negara Indonesia dalam mempromosikan pariwisata Indonesia ke negara-negara lain.

Industri pariwisata menurut UU Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009 tentang keparawisataan adalah kumpulan usaha pariwisata yang saling terkait dalam rangka menghasilkan barang atau jasa bagi pemenuhan kebutuhan wisatawan dalam penyelenggaraan pariwisata. Kegiatan pariwisata tidak dapat dipisahkan dengan akomodasi sebagai penunjang pariwisata. Oleh karena itu, hal ini perlu diimbangi dengan peningkatan penyediaan akomodasi sehingga tidak menimbulkan kesenjangan antara permintaan dan penawaran atas akomodasi yang dibutuhkan oleh wisatawan. Untuk memberikan pelayanan yang sebaik – baiknya di bidang akomodasi kepada wisatawan, diperlukan perencanaan yang baik untuk peningkatan atau penambahan jumlah akomodasi, peningkatan mutu dan jumlah tenaga kerja pada akomodasi pariwisata, seperti tenaga-tenaga profesional di kepariwisataan sesuai dengan peningkatan arus wisatawan yang datang.

Salah satu provinsi yang memiliki potensi wisata di Indonesia adalah Jawa Barat. Hal ini ditandai dengan mulai bertambahnya akomodasi di Jawa Barat. Salah satu akomodasi yang penting dalam industri pariwisata adalah hotel karena merupakan sarana pariwisata. Jenis hotel terdiri dari hotel bintang dan non bintang. Klasifikasi hotel bintang terdiri dari hotel bintang 1-5 sedangkan hotel non bintang terdiri dari melati 1-3. Untuk klasifikasi hotel


(21)

ini ditentukan oleh Dinas Pariwisata Daerah (Diparda) sesuai persyaratan yang telah ditentukan. Perkembangan hotel bintang dan non bintang di Jawa Barat tersaji pada Tabel 1.2

TABEL 1.2

PERKEMBANGAN TINGKAT PENGHUNIAN KAMAR HOTEL BINTANG DAN NON BINTANG

DI JAWA BARAT TAHUN 2009 – 2012

Klasifikasi TPK (%)

2009 2010 2011 2012

Hotel Bintang 41.08 45.84 49.26 49.08 Hotel Non Bintang 28.20 28.21 29.12 33.37 Rata – rata TPK Bintang +

Non Bintang

34.64 37.02 39.19 41.22 Sumber : Berita Resmi Statistik Provinsi Jawa Barat 2012

Tingkat Penghunian Kamar Hotel di Jawa Barat dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang signifikan untuk klasifikasi hotel bintang maupun non bintang. Namun berdasarkan tabel di atas, hotel bintang memiliki tingkat hunian kamar yang lebih tinggi dibandingkan hotel non bintang yaitu mencapai 49,26 persen pada tahun 2011 sedangkan hotel non bintang hanya mencapai 29.12 persen. Tahun 2012 tingkat hunian kamar hotel bintang lebih berkembang dibanding tingkat hunian kamar Hotel Non Bintang. Oleh karena itu, hotel berbintang lebih berkembang dibandingkan dengan hotel non bintang.

Salah satu kota di Jawa Barat yang memiliki potensi pariwisata adalah Bandung. Banyaknya akomodasi baru yang bermunculan menunjukan bahwa Bandung merupakan perwujudan perkembangan pariwisata. Semua ini didukung oleh kondisi geografis kota Bandung yang memiliki udara sejuk serta sudut-sudut kota yang diwarisi bangunan bersejarah, serta beberapa tempat wisata yang menarik. Oleh karena itu sarana dan prasarana di kota Bandung perlu diperhatikan agar semakin mengkokohkan eksistensi kota Bandung sebagai kota yang berkembang dalam sektor pariwisata di Indonesia.

Kota Bandung menyuguhkan objek wisata yang cukup berbeda dengan kota – kota lainya di Jawa Barat. Para wisatawan dapat dimanjakan dengan berbagai macam wisata mulai dari wisata kuliner dengan menikmati makanan khas Kota Bandung, wisata alam yang


(22)

beragam dengan didukung dengan udara sejuk Kota Bandung, maupun wisata belanja dengan mengunjungi factory outlet, distro disetiap penjuru Kota Bandung.

Peningkatan kehandalan bersaing perlu dijadikan prioritas utama bagi pengelola hotel. Karena semakin meningkatnya jumlah wisatawan tersebut membuat bisnis jasa perhotelan di Kota Bandung semakin berkembang. Berikut merupakan tabel jumlah hotel berbintang di Kota Bandung tahun 2010-2012 :

TABEL 1.3

JUMLAH HOTEL BERBINTANG DI KOTA BANDUNG TAHUN 2010 - 2012

Tahun Hotel Berbintang Total

Bintang 1

Bintang 2

Bintang 3

Bintang 4

Bintang 5

2010 10 15 26 15 6 72

2011 7 16 28 19 6 76

2012 9 18 29 22 6 84

Sumber: Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung 2012

Berdasarkan Tabel 1.3 dapat diketahui bahwa jumlah hotel di Kota Bandung mengalami pertumbuhan yang signifikan. Pada tahun 2012, jumlah hotel berbintang sebanyak 84 hotel. Jumlah hotel terbanyak yaitu hotel dengan klasifikasi bintang tiga sebanyak 29 hotel. Sedangkan hotel dengan karakteristik bintang empat sendiri terdapat 22 hotel. Pertumbuhan hotel akan terus bertambah di tahun 2012 karena saat banyak hotel sedang dibangun pada tahun 2012. Hal ini menunjukan tingkat persaingan akan terus meningkat. Beberapa hotel di Kota Bandung memiliki 3 penggolongan kepemilikan yaitu national chain hotel, international chain hotel dan hotel yang dimiliki secara independen.

Dengan bertambahnya industri hotel maka akan semakin tercipta persaingan antar hotel tersebut. Grand Setiabudi Hotel Apartment Bandung sebagai salah satu hotel bintang 4 di Kota Bandung harus dapat bersaing dengan hotel lainya. Berikut data market sharetop five hotel service apartment di Kota Bandung pada tahun 2012 :


(23)

Sumber : Sales & Marketing Grand Setiabudi Hotel Apartment 2012

GAMBAR 1.1

MARKET SHARE TOP FIVE HOTEL SERVICE APARTMENT DI KOTABANDUNG Berdasarkan Gambar 1.1, dapat dikatakan bahwa hotel – hotel yang berada di Kota Bandung mempunyai persaingan yang cukup ketat. Seperti terlihat dari gambar di atas, persaingan pangsa pasar antara Grand Setiabudi Hotel Apartment dibandingkan dengan hotel yang lainnya mempunyai perbedaan besar dimana Grand Setiabudi Hotel Apartment pangsa pasarnya lumayan cukup tinggi sebesar 23%. Sedangkan pangsa pasar yang paling tinggi diperoleh oleh Aston Braga sebesar 24%. Beragamnya jenis hotel yang ada tentunya memunculkan persaingan bisnis dalam industri perhotelan di Bandung. Hotel - Hotel di Bandung secara langsung maupun tidak langsung, bersaing untuk meraih pangsa pasar (market share) yang besar. Grand Setiabudi Hotel Apartment selalu berusaha memenuhi keinginan para tamu agar tamu bisa nyaman dan menikmati pelayanan yang di berikan. Sebagai hotel yang memberikan kualitas service apartment Grand Setiabudi harus mampu bersaing dengan hotel - hotel yang memiliki konsep yang sama yaitu service apartment dan menunjukan komitmennya untuk meningkatkan kualitas pelayanan dalam rangka memuaskan tamu secara terus - menerus.

Grand Setiabudi 23%

The Majesty

15%

Galery Ciumbuleuit

18% Marbella Suites

& Resort 20%

Aston Braga 24%


(24)

Salah satu pemasukan paling besar dari sebuah hotel adalah dari segi penjualan kamar, dimana tingkat hunian kamar selalu pada awalnya dipengaruhi oleh keputusan menginap dari para tamu.

Berikut data tingkat hunian kamar Grand Setiabudi Hotel Apartmentdibandingkan hotel berbintang lainnya ditunjukan sebagai berikut :

TABEL 1.4

COMPARISON WITH COMPETITOR’S OCCUPANCY

HOTEL ROOM

INVENTORY ROOM OCC ROOM AVAILBLE OCC (%) AVERAGE ROOM RATE

Grand Setiabudhi 67 19.293 23.204 83,23 451.901

The Majesty 77 21.917 27.758 79,06 440.049

Galeri Ciumbuleuit 90 25.001 32.762 76,34 544.404 Aston Braga 161 19.457 25.103 71,07 445.600 Marbella Suites 101 15.328 18.405 66,25 387.241 Sumber: Sales & Marketing Grand Setiabudi Hotel Apartment Bandung 2012

Berdasarkan Tabel1.4 menunjukan bahwa Grand Setiabudi Hotel Apartment yang memiliki tingkat hunian paling tinggi diantara kompetitor lainnya dengan tingkat occupancy yaitu sebesar 83,23%. Tingginya tingkat occupancyGrand Setiabudi Hotel Apartment terlihat dari banyaknya tamu yang menginap di hotel tersebut. Berikut ini data mengenai tingkat hunian kamar Grand Setiabudi Hotel Apartment Bandung 2010 – 2012.

TABEL 1.5

TINGKAT HUNIAN GRAND SETIABUDI HOTEL APARTMENT TAHUN 2010– 2012

TAHUN ROOM

AVAILBLE ROOM SOLD OCCUPANCY (%) TARGET OCCUPANCY

2010 24.197 17.533 72,46% 75%

2011 24.059 19.046 79,16% 80%

2012 23.336 19.422 83,23% 85%

Sumber: Sales & Marketing Grand Setiabudi Hotel Apartment Bandung 2012

Berdasarkan Tabel 1.5 dapat dilihat tingkat hunian Grand Setiabudi Hotel Apartment tiap tahunnya terus meningkat selama 3 tahun terakhir ini. Namun, dalam peningkatan tersebut nyatanya Grand Setiabudi Hotel Apartment masih belum bisa mencapai target yang diinginkan, yaitu ingin meningkatkan pertumbuhan occupancy hotel sebesar 5,84% agar mencapai target 85% di tahun 2012. Namun jika dbandingkan dengan pertumbuhan


(25)

occupancy hotel yang mencapai 6,7% dari tahun 2010 sampai ke tahun 2011 terlihat peningkatannya namun belum bisa mencapai target yang diinginkan. Apalagi jika dibandingkan dengan tahun 2012, pertumbuhanya makin menurun hanya mencapai 4,6%.

Dalam upaya meningkatkan tingkat hunian tamu, Grand Setiabudi Hotel Apartment memiliki market segment yang di bagi menjadi beberapa segmentasi. Hal ini berdasarkan pada intensitas dan kepentingan setiap segment yang memberikan kontribusi yang cukup tinggi bagi Grand Setiabudi Hotel Apartment. Berikut ini merupakan market segment Grand Setiabudi Hotel Apartment yang dapat dilihat pada Tabel 1.6

TABEL 1.6

MARKET SEGMENT CONTRIBUTION GRAND SETIABUDI HOTEL APARTMENT

Market Segment 2010 2011 2012 PAX

Individual 21.619 21.795 21.716

Tamu bisnis 9.695 9.508 11.538

Wisatwan 6.723 6.462 7.985

Sumber: Sales & Marketing Grand Setiabudi Hotel Apartment 2012

Pada Tabel 1.6 dapat menunjukan bahwa dari berbagai segementasi tamu diatas terlihat adanya penurunan kunjungan tamu yaitu dari segment tamu individual dimana pada tahun 2011 ke 2012 mengalami penurunan dari 21.795 menjadi 21.716. Menurunnya kunjungan tamu disebabkan adanya persaingan ketat antar hotel di Bandung dimana tamu menginginkan harga yang relatif murah serta fasilitas yang lebih baik dan nyaman.

Penyebab penurunan yang terjadi pada tahun 2012 ini diperkirakan karena tamu yang akan menginap seringkali kurang tertarik dengan promosi yang ditawarkan oleh Grand Setiabudi Hotel Apartment sehingga mempengaruhi tingkat hunian. Penurunan keputusan menginap Grand Setiabudi Hotel Apartment berpengaruh terhadap menurunnya tingkat hunian tamu yang mengakibatkan para tamu memilih dan menerima informasi hotel lain yang


(26)

sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Dengan menurunnya keputusan menginap berpengaruh juga pada profit Grand Setiabudi Hotel Apartment.

Penurunan tersebut jika tidak ditindaklanjuti akan berakibat pada pendapatan Grand Setiabudi Hotel Apartment serta mengakibatkan penurunan kredibilitas Grand Setiabudi Hotel Apartment dimata para tamu hotel. Selain itu keberadaan Grand Setiabudi Hotel Apartment akan semakin terancam karena semakin banyaknya hotel - hotel berbintang yang memiliki fasilitas yang lebih baik dan promosi yang lebih menarik. Menurunnya tingkat occupancy tersebut menunjukan bahwa Grand Setiabudi Hotel Apartment memiliki masalah yang harus ditanggulangi sehingga diperlukan adanya suatu strategi pemasaran terpadu dalam upaya meningkatkan tamu untuk menginap.

Strategi yang digunakan pada sebuah perusahaan khususnya hotel memiliki peranan yang sangat penting. Hotel harus dapat memberikan informasi yang benar dengan memanfaatkan proses komunikasi dengan semua pihak yang memilki kepentingan terhadap perusahaan. Strategi yang sering digunakan oleh pemasar agar dapat menarik perhatian tamu yaitu melalui kegiatan promosi. Dengan adanya kegiatan promosi hotel dapat memberikan informasi kepada tamu mengenai berbagai hal tentang hotel yang bersangkutan mulai dari fasilitas yang dimilki, harga kamar, lokasi hotel sampai dengan berbagai penawaran baik itu penawaran kerjasama ataupun penawaran promo yang sedang ditawarkan oleh hotel.

Promosi merupakan suatu alat komunikasi pemasaran yang berusaha untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan tamu pada produk yang dimilki hotel. Promosi memiliki lima bauran promosi atau yang biasa dikenal dengan istilah marketing mix yaitu periklanan (advertising), penjualan perorangan (personal selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat (public relation), dan pemasaran langsung (direct marketing).


(27)

Bentuk Promosi yang sering digunakan oleh industri jasa perhotelan adalah sales promotion (promosi penjualan) yang merupakan insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan dari suatu produk atau jasa.

Grand Setiabudi Hotel Apartment mencoba melakukan kegiatan melalui salah satu program bauran promosi yaitu sales promotion dengan tujuan dapat mempengaruhi keputusan tamu untuk menginap agar dapat mencapai target yang diinginkan. Sales promotion yang dilakukan setelah melakukan langkah realisasi penyelenggaraaan salah satu program bauran promosi ini diharapkan dapat berjalan secara efektif dengan adanya program promosi penjualan yang dilakukannya dapat dilihat pada :

TABEL 1.7

PROGRAM SALES PROMOTION GRAND SETIABUDI HOTEL APARTMENT

JENIS PROGRAM SALES

PROMOTION IMPLEMENTATION

Diskon

 Pemberian diskon sebesar 60% untuk pemegang kartu kredit Bank Mandiri dan 50 % untuk pemegang kartu kredit bank yang lain.

Voucher

 Memberikan voucher menginap 1 malam untuk para relasi yang bekerja sama dengan pihak hotel

Promosi bersama

 Promosi bersama dengan pemegang kartu kredit Mandiri berupa diskon untuk menginap.

Potongan harga

 Memberikan potongan harga untuk promo season tertentu seperti pada season School Holiday 30-40%, season Ramadhan 10 – 25%, season Iedul Fitri 10 – 30%.

 Potongan harga 25% untuk tamu yang menginap lebih dari 2 malam.

Sumber : Sales & Marketing Grand Setiabudi Hotel Apartment 2012

Berdasarkan Tabel 1.8 program sales promotion yang dilakukan oleh Grand Setiabudi Hotel Apartment merupakan unsur dalam promosi yang sebagian besar berjangka pendek, dirancang untuk merangsang tamu dengan cepat membeli produk atau jasa melalui diskon, voucher, promosi bersama dan potongan harga


(28)

Kegiatan sales promotion yang dilakukan untuk keputusan menginap ini diharapkan akan berpengaruh karena sebagian besar tamu selain pernah menginap di tempatnya atau merasakan pelayanan yang diberikan biasanya tamu juga melihat produk dan promosi apa yang diberikan untuk menarik konsumennya.

Saat ini sebagian besar hotel di Kota Bandung juga menggunakan berbagai metoda sales promotion seperti potongan harga untuk menarik tamu. Kondisi tersebut menyebabkan tamu semakin memiliki banyak pilihan sebelum memutuskan memiliih hotel untuk menginap di kota Bandung.

Menurut Kotler Kotler and Keller (2012:314), Sales promotion adalah bahan utama dalam kampanye pemasaran, yang terdiri dari kumpulan alat intensif, yang kebanyakan berjangka pendek, yang dirancang untuk merasang pembelian lebih cepat atau lebih besar dari produk atau jasa tertentu oleh konsumen atau perdagangan.

Oleh karena itu, dengan adanya strategi pemasaran maka perusahaan dituntut untuk dapat menarik konsumen lebih banyak lagi setelah menerapkan program sales promotion tersebut.

Dengan adanya masalah yang telah dijelaskan diatas maka Grand Setiabudi Hotel Apartment mencoba melakansanakan program sales promotion. Pelaksanaan program sales promotion ini diharapkan dapat mempengaruhi perubahan yang terjadi di Grand Setiabudi Hotel Apartment. Berdasarkan latar belakang di atas maka menarik untuk dilakukan penelitian tentang PENGARUH PROGRAM SALES PROMOTION TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI GRAND SETIABUDI HOTEL APARTMENT BANDUNG(Survei Pada Tamu Individu yang Menginap di Grand Setiabudi Hotel

Apartment Bandung).


(29)

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut :

1. Bagaimana program sales promotion yang dilakukan Grand Setiabudi Hotel Apartment.

2. Bagaimana keputusan tamu untuk menginap di Grand Setiabudi Hotel Apartment. 3. Seberapa besar pengaruh program sales promotion terhadap keputusan menginap.

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah penelitian maka penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan mengenai :

1. ProgramSales Promotion yang dilaksanakan di Grand Setiabudi Hotel Apartment. 2. Keputusan untuk menginap di Grand Setiabudi Hotel Apartment.

3. Pengaruh program sales promotion yang dilaksanakan terhadap keputusan untuk menginap.

1.4 Kegunanaan Penelitian

Adapun keguanaan penelitian ini dapat dilihat dari keguanaan teoritis dan kegunaan praktis (empirik).

a. Kegunaan Teoritis

1. Dapat memperluas kajian ilmu pemasaran, khususnya mengenai promosi penjualan dalam meningkatkan tingkat hunian kamar serta dapat memberikan masukan bagi penelitian dalam mengembangkan ilmu pemasaran pariwisata. 2. Sebagai referensi bagi pihak lain, untuk melengkapi kepustakaan khususnya

materi yang berkaitan tentang salah satu industri yang bergerak dalam bidang jasa yaitu perhotelan.


(30)

1. Dapat memberikan manfaat bagi Grand Setiabudi Hotel Apartment yang menjadi objek dari penelitian ini untuk mengevaluasi program - program yang dijalankan sehingga dapat mengetahui program mana yang dapat memberikan keuntungan lebih banyak terutama dalam hal keputusan menginap. Pihak manajemen hotel dapat mengetahui program strategi terbaik dari Grand Setiabudi Hotel Apartment, agar nantinya dapat dikembangkan lagi ke arah yang lebih baik.

2. Dapat memberikan masukan bagi masyarakat khususnya di Kota Bandung terutama mereka yang terlibat dalam arus perkembangan program sales promotion yang dilakukan sehinggga dapat menarik sasaran pasar yang yang diminati dan dapat meningkatkan pangsa pasar perusahaan.


(31)

(32)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan ilmu manajemen pemasaran khususnya mengenai pengaruh promosi penjualan terhadap keputusan menginap.

Menurut Sugiyono (2012:39), variabel independent atau variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab berubahnya atau timbulnya variabel dependent (terikat). Adapun yang menjadi objek penelitian sebagai variable bebas (independent variable) atau variabel eksogen adalah promosi penjualan yang terdiri dari diskon, voucher, promosi bersama dan potongan harga. Objek yang merupakan variable terikat (dependent variable) atau variable endogenadalah keputusan menginap yang terdiri dari pemilihan produk, pemilihan saluran pemesanan kamar, waktu menginap, jumlah menginap dan metode pembayaran.

Pada penelitian ini, objek yang dijadikan responden adalah tamu wisatawan yang menginap di Grand Setiabudi Hotel Apartment Bandung. Berdasarkan objek penelitian tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh promosi penjualan terhadap keputusan menginap di Grand Setiabudi Hotel Apartment Bandung.

Penelitiaan ini dilakukan dalam jangka waktu kurang dari 1 tahun, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross sectional method, yaitu metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam satu kurun waktu tertentu atau tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang. Menurut Husein Umar (2008:131) “Penelitian cross sectional adalah metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam satu kurun waktu tertentu tidak berkesinambungan dalam jangka waktu panjang.”

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis dan Metode Penelitian yang Digunakan 3.2.1.1 Jenis Penelitian


(33)

Berdasarkan variabel – variabel yang diteliti maka jenis penelitian dari penelitian ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Suharsimi Arikunto (2009:8) mengungkapkan bahwa, penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh deskriptif tentang ciri – ciri variable. Sedangkan penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilaksanakan melalui pengumpulan data lapangan.

Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk memperoleh deskripsi atau gambaran mengenai promosi penjualan dan bagaimana promosi penjualan tersebut dapat berpengaruh pada keputusan menginap. Sedangkan jenis penelitian verifikatif menguji kebenaran suatu hipotesis yang dilakukan melalui pengumpulan data di lapangan, dalam hal ini penelitian verifikatif bertujuan untuk mengetahui pengaruh promosi penjualan yang dilakukan Grand Setiabudi HotelApartment Bandung dalam menciptakan keputusan menginap.

Berdasarkan jenis penelitian yang dilaksanakan yaitu deskriptif dan verifikatif maka metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif survey dan explanatory surveyuntuk menjelaskan hubungan antara variabel – variabel melalui pengujian hipotesis. Metode tersebut dipergunakan untuk menjelaskan hubungan antara variabel – variabel penelitian melalui pengujian hipotesis. Menurut Sugiyono (2010:2) yang dimaksud dengan metode survei yaitu:

Metode survei merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Data yang diperoleh melalui penelitian itu adalah data empiris yang mempunyai kriteria tertentu yaitu valid (ketepatan).

Penelitian yang menggunakan metode ini, melakukan kegiatan pengumpulan informasi dari sebagian populasi secara langsung ditempat kejadian (empirik) dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang diteliti.

Metode pengembangan yang dipergunakan adalah cross sectional method.

Menurut Husein Umar (2009:42), cross sectional method yaitu metode penelitian dengan cara meneliti suatu fenomena tertentu dalam satu kurun waktu saja.


(34)

3.2.2 Metode Penelitian yang Digunakan

Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh pemecahan terhadap berbagai masalah penelitian. Metode diperlukan agar tujuan penelitian dapat tercapai sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan, untuk memperoleh hasil yang baik harus digunakan metode penelitian yang tepat.

Menurut Sugiyono (2009:1), metode penilitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri – ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara – cara yang dilakukan itu diamati oleh indera manusia sehingga, orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara – cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah – langkah yang bersifat logis.

3.2.3 Operasionalisasi Variabel

Penelitian ini meliputi dua variable inti, yaitu variable bebas adalah sales promotion yang terdiri dari diskon, voucher, promosi bersama dan potongan harga. Sedangkan variabel terikat terdiri dari pemilihan produk, pemilihan merek, pemilihan saluran reservasi, waktu menginap, jumlah pemesanan kamar, metode pembayaran. Menurut Silalahi (2009:201) mengungkapkan bahwa, “Operasionalisasi variable merupakan kegiatan mengurai variable menjadi sejumlah variable operasional atau variable empiris (indikator, item) yang menunjuk langsung pada hal-hal yang dapat diamati atau diukur.” Selanjutnya dijelaskan sebagai berikut:

1. Variabel promosi penjualan disebut variabel bebas (X) yang memiliki dimensi unsur – unsur diskon, voucher, promosi bersama dan potongan harga.


(35)

2. Variabel keputusan menginap disebut variabel (Y) yang terdiri dari pemilihan produk, pemilihan saluran pemesanan kamar, waktu menginap, jumlah menginap, dan metode pembayaran. Disebut variabel terikat karena proses keputusan menginap dipengaruhi oleh diskon, voucher, promosi bersama dan potongan harga. Penjabaran operasionalisasi variabel - variabel yang diteliti dapat dilihat dari tabel 3.1

TABEL 3.1 OPERASIONALISASI VARIABLE Variable / Sub Variable Konsep Variable

Indikator Ukuran Skala No. Item

1 2 3 4 5 6

Sales promotion (X) Promosi penjualan adalah insentif jangka pendek untuk meningkatkan penjualan produk dan jasa. Kotler dan Amstrong (2012: 505) Diskon Pengurangan harga bagi pembeli yang membayar tagihannnya tepat waktu. Kotler dan Amstrong (2012:505) Tingkat kemenarikan promosi melalui diskon Tingkat kesesuaian kategori produk melalui diskon Tingkat seringnya promosi yang dilakukan melalui diskon. Tingkat besarnya nilai diskon yang diberikan. Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal B 1.1 B 1.2 B 1.3 B1.4 Voucher Sertifikat yang memberi hak kepada pemegangnya untuk dapat pengurangan harga seperti yang tercetak ketika membeli produk tertentu. Kotler dan Amstrong (2012:505) Tingkat kemenarikan promosi melalui voucher. Tingkat kesesuaian kategori produk melalui voucher Tingkat seringnya promosi yang dilakukan melalui voucher Ordinal Ordinal Ordinal B 2.5 B 2.6 B 2.7


(36)

Sambungan Tabel 3.1 Tingkat ketepatan sasaran promosi melalui voucher.

Ordinal B.2.8

Promosi Bersama Dua atau lebih perusahaan bekerja sama dalam kupon, pengambilan uang, dan kontes untuk meningkatkan daya saing. Kotler dan Amstrong (2012:507) Tingkat kemenarikan promosi melalui prom. Tingkat kesesuaian kategori produk melalui potongan harga. Tingkat seringnya promosi yang dilakukan melalui potongan harga. Tingkat besarnya nilai potongan harga yang diberikan. Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal B 3.9 B3.10 B 3.11 B.12 Potongan Harga Cara promosi penjualan untuk menimbulkan hasrat tamu untuk mencoba produk dan membalas tindakan pesaing. Kotler dan amstrong (2012:507) Tingkat kemenarikan promosi melaluipromosi bersama. Tingkat kesesuaian kategori produk melalui promosi bersama. Tingkat seringnya promosi yang dilakukan melalui promosi bersama. Tingkat ketepatan sasaran promosi melalui promosi bersama. Ordinal Ordinal Ordinal Ordinal B 3.13 B. 3.14 B 3.15 B 3.16 Keputusan Menginap (Y) Keputusan menginap adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli dimana Pemilihan Produk

Tamu hotel dalam mengambil keputusan menginap menggunakan Tingkat keputusan menginap berdasarkan produk dan jasa yang

ditawarkan.


(37)

Sambungan Tabel 3.1 tamu benar – benar membeli produk. Kotler dan Bowen (2012:146) uangnya untuk tujuan yang lain.

Tingkat keputusan menginap berdasarkan

kualitas jenis

kamar. Tingkat keputusan menginap berdasarkan besarnya kebutuhan. Ordinal Ordinal C 4.2 C 4.3 Pemilihan Saluran Pemesanan Tamu hotel dalam melakukan keputusan menginap melakukan reservasi dengan beberapa pilihan saluran pemesanan kamar. Tingkat keputusan menginap melalui walk-in (langsung). Tingkat keptusan menginap melalui travel agent. Tingkat keputusan menginap via telepon Ordinal Ordinal Ordinal C 4.4 C 4.5 C 4.6 Waktu Menginap Tamu menginap dalam melakukan reservasi memberikan persyaratan serta waktu yang ditentukan untuk menginap. Tingkat keputusan menginap pada saat weekday.

Ordinal C 4.7

C 4.8 Tingkat keputusan menginap pada saat weekend. Ordinal Jumlah Menginap Tamu hotel dapat mengambil keputusan tentang seberapa banyak kamar yang akan dipesan pada suatu saat. Keputusan menginap yang dilakukan mungkin lebih dari satu kali.

Tingkat keputusan menginap berdasarkan paket – paket yang ditawarkan. Tingkat keputusan menginap berdasarkan harga potongan yang ditawarkan. Ordinal Ordinal C 4.9 C 4.10 Metode Pembayaran Tingkat keputusan Sambungan Tabel 3.1


(38)

Tamu menginap dalam metode pembayarannya bisa membayar lunas atau dapat membayar di kemudian hari dengan surat jaminan yang disepakati. menginap dengan melakukan pembayaran melalui kredit. Tingkat keputusan menginap dengan melakukan pembayaran tunai. Ordinal Ordinal C 4.11 C 4.12

Sumber: Diolah Dari Berbagai Sumber Literatur

3.2.4 Jenis dan Sumber Data

Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memeberikan keterangan tentang data. Berdasarkan sumber dan cara penentuannya dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder. Menurut Nazir (2009:50) “ Data primer merupakan sumber - sumber dasar yang merupakan bukti atau saksi utama dari kejadian yang lalu”, sedangkan “data sekunder adalah data yang dari awal dikumpulkan untuk tujuan lain tetapi memiliki relevansi untuk proyek penelitian berikutnya” Hair Jr et al (2011:128). Untuk lebih jelasnya mengenai data dan sumber data yang digunakan dalam penelitian, maka peneliti mengumpulkan dan menyajikan dalam Tabel 3.2 berikut ini :

TABEL 3.2

SUMBER DAN CARA PENENTUAN DATA

No Jenis Data Kategori

Data

Sumber Data

1 Jumlah kunjungan wisatawan di Indonesia 2007 – 2011

Sekunder Disbudpar 2012

2 Tingkat hunian kamar pada hotel bintang di lima provinsi di Indonesia 2009 – 2011

Sekunder Badan Pusat statistik Indonesia 2012

3 Jumlah hotel berbintang di Bandung 2009 – 2011

Sekunder Disbudpar Bandung 2012

4 Tanggapan pelanggan terhadap sales promotion yang dilaksanakan Hotel

Primer Tamu yang menginap di Grand Setiabudi Hotel Apartment

5 Tanggapan pelanggan terhadap keputusan

Primer Tamu yang menginap di Grand Setiabudi Hotel


(39)

menginap di Hotel Apartment Sumber : Hasil Pengolahan Data 2012

3.2.5 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling 3.2.5.1 Populasi

Penelitian yang dilakukan melalui pengumpulan dan penganalisaan data, langkah utama yang harus dilakukan adalah penentuan suatu populasi. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek dan subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Hair Jr et al (2011:164), “Populasi adalah total keseluruhan dari elemen yang memiliki seperamgkat karakteristik tertentu”. Rao dan Richad (2006:65) “Populasi terdiri dari banyak unit individu yang diteliti atau pengamatan yang disebut unit sampling.”

Pada langkah awal seseorang peneliti harus menetukan secara jelas mengenai populasi yang menjadi sasaran penelitiannya yang disebut dengan populasi sasaran, yaitu popolasi yang nantinya akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Jadi, dalam sebuah hasil penelitian dikeluarkan kesimpulan, maka menurut etika penelitian, kesimpulan tersebut hanya berlaku untuk populasi sasaran yang telah ditentukan. Populasi dalam penelitian ini adalah tamu individu yang menginap di Grand Setiabudi Hotel Apartment pada tahun 2012:

TABEL 3.3

POPULASI GRAND SETIABUDI HOTEL APARTMENT

Segment 2010 2011 2012

Individual 21.619 21.795 21.716

Sumber: Manajemen Grand Setiabudi Hotel Apartment 2012

3.2.5.2 Sampel

Dalam suatu penelitian tidak mungkin semua populasi diteliti, dalam hal ini disebabkan beberapa faktor diantaranya keterbatasan biaya, tenaga, dan waktu yang tersedia. Oleh karena itu, peneliti diperkenankan untuk mengambil sebagian saja dari objek populasi


(40)

yang ditentukan. Seperti yang diungkapkan oleh Hair Jr al (2011:163) “ Sampel adalah subset yang relatif kecil dimiliki oleh populasi.” Rao dan Richard (2006:66) “ Sampel adalah contoh yang diharapkan dapat memberikan gambaran yang diambil dari populasi.” Untuk pengambilan sampel dari populasi agar diperoleh sampel yang presentatif atau mewakili, maka diupayakan setiap subjek dalam populasi mempunyai peluang untuk menjadi sampel. Menurut Mendenhal dan Beaver (2009:8), yang dimaksud dengan sampel adalah “ Subset of measureements selected from the population of interest.”

Oleh karena itu, sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi penelitian, yaitu sebagaian dari tamu yang menginap di Grand Setiabudi HotelAparment. Data yang telah dimiliki dari hasil para penelitian berupa populasi sebanyak 21.716 orang tamu individu pada tahun 2012. Untuk menghitung sample dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin (Husein Umar,2003:141) yaitu sebagai berikut:

Rumus :

n = N 1+ Ne2 Keterangan

n = Ukuran Sampel N = Ukuran Populasi

e = Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang dapat ditolerir Perhitungan Rumus Slovin

n = Sampel N = 21.716

e = 10% n = N

1+ Ne2 n = 21.716

1+ 21.716* 0.12 n = 21.716

21.717,01


(41)

Berdasarkan perhitungan di atas, maka diperoleh ukuran (n) dalam penelitian ini sebesar 100 tamu yang menginap di Grand Setiabudi Hotel Apartment.

3.2.5.3 Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2012:81),” Teknik sampel adalah merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian sehingga dapat diperoleh nilai karakteristik perkiraan (estimate value)”.

Sugiyono membagi jenis teknik sampling menjadi dua yaitu Probability sampling dan Nonprobability sampling. Probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Sedangkan Nonprobability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberikan peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.

Penelitian ini menggunakan Nonprobability sampling dengan teknik Sampling Insidental. Menurut Sugiyono (2012:85) “Sampling insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan atau insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data”. Sampling Insidental digunakan pada penelitian ini karena cocok dengan sampel yang akan diteliti, yaitu tamu yang menginap di Grand Setiabudi Hotel Apartment yang berasal dari jenis tamu individu atau FIT (free individual traveller). Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan cara membagikan kuesioner yang berisi pertanyaan mengenai karakteristik responden sales promotion di Grand Setiabudi Hotel Apartment, serta keputusan menginap tamu di Grand Setiabudi Hotel Apartement.


(42)

Pengumpulan data diperlukan untuk menguji anggapan dasar dan hipotesis untuk mendapatkan data yang diperlukan, maka teknik pengumpulan data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Wawancara

Wawancara merupakan teknik komunikasi pengumpulan data secara langsung dari sumber yang bersangkutan, wawancara ini dilakukan kepada Departemen Sales and Marketing dan manajer Front Office Grand Setiabudi Hotel Apartment.

2. Observasi dilakukan dengan meninjau serta melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti yaitu Grand Setiabudi Hotel Apartment Bandung, khususnya mengenai sales promotion yang dilaksanakan.

3. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data primer melalui menyebarkan daftar pertanyaan tertulis sehubungan dengan masalah yang sedang diteliti kepada responden yang menjadi anggota sampel penelitian yaitu tamu Grand Setiabudi Hotel Apartment.

4. Studi literatur

Studi literatur merupakan usaha pengumpulan informasi yang berhubungan dengan teori-teori yang ada kaitannya dengan masalah dan variabel yang diteliti yang terdiri dari sales promotion dan keputusan menginap.

3.2.7 Rancangan Pengujian Validitas dan Reliabilitas

Pada suatu penelitian data adalah hal yang terpenting karena data merupakan gambaran dari variabel yang diteliti juga fungsinya sebagai pembentuan hipotesis. Benartidaknya data akan sangat menentukan mutu hasil penelitian. Sedangkan benar tidaknya data tergantung dari baik tidaknya instrumen pengumpulan data. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Penelitian ini menggunakan data


(43)

ordinal. Oleh karena itu, semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan method of successive interval (MSI). Pengujian validitas dan realibilitas pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan SPSS 18 for windows.

3.2.7.1 Rancangan Pengujian Validitas

Menurut Suharsimi Arikunto (2009:145) yang dimaksud dengan validitas adalah ”Suatu ukuran yang menunjukan tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen”. Suatu instrumen yang valid atau sah mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang berarti memiliki validitas yang rendah.

Jenis validitas yang digunakan adalah validitas konstruk yang menentukan validitas dengan cara mengkorelasikan antar skor yang diperoleh dari masing-masing item berupa pertanyaan dengan skor totalnya. Skor total ini merupakan nilai yang diperoleh dari penjumlahan semua skor item. Korelasi antar skor item dengan skor totalnya harus signifikan. Berdasarkan ukuran statistik, bila ternyata skor semua item yang disusun berdasarkan dimensi konsep berkorelasi dengan skor totalnya, maka dapat dikatakan bahwa alat ukur tersebut mempunyai validitas.

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji validitas Uma, (2008:110) adalah sebagai berikut:

1. Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan diukur. 2. Melakukan uji coba pengukur tersebut pada sejumlah responden. 3. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.

4. Menghitung nilai korelasi antara data pada masing-masing pernyataan dengan skor total memakai rumus teknik korelasi product moment , yang rumusnya seperti berikut:

(Sugiyono, 2011: 183)

Keterangan :

 



 

2 2

2

  

2

n XY X Y

r

n X X n Y Y

 

 

 


(44)

r = Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item Y = Skor total

∑X = Jumlah skor dalam distribusi X ∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y ∑X2

= Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi X ∑Y2

= Jumlah Kuadrat dalam skor distribusi Y n = Banyaknya responden

Peneliti dapat memberi interprestasi terhadap kuatnya suatu hubungan dengan melihat besarnya koefisien korelasi. Tabel 3.4 berikutini adalah pedoman untuk memberikan interprestasi terhadap koefisien korelasi:

TABEL 3.4

PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,5999 Sedang

0,60 – 0,7999 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiyono (2010:184)

Setelah melakukan analisis faktor dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan skor total, maka langkah selanjutnya adalah melakukan perbandingan antara rhitung dengan rtabel. Berikut ini keputusan pengujian validitas instrumen:

1. Jika rhitung > rtabel, maupun nilai probabilitas statistik < (level of significant 5% = 0,05) maka instrumen dikatakan valid.

2. Jika rhitung < rtabel, maupun nilai probabilitas statistik > (level of significant 5% = 0,05) maka instrumen dikatakan tidak valid.

Pengujian validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan SPSS 18 for windows. Output yang dihasilkan dari pengolahan SPSS merupakan data rhitung. Untuk mengetahui apakah nilainya signifikan atau tidak, maka dilakukan uji korelasi dengan membandingkan rhitung dengan rtabel. Agar memperoleh nilai yang signifikan, maka rhitung harus lebih besar dari


(45)

rtabel (dilihat dari tabel r product moment dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan n-2, dimana n-2 merupakan jumlah responden).

Sedangkan pengujian keberartian koefisien korelasi (y) dilakukan dengan taraf signifikasi 5 %. Rumus uji t yang digunakan sebagai berikut:

t = ; db = n-2

Keputusan pengujian validitas item instrumen, adalah sebagai berikut:

1. Nilai t dibandingkan dengan harga ttabel dengan dk= n-2 dan taraf signifikansi α = 0,05 2. Item yang diteliti dikatakan valid jika thitung> ttabel maupun nilai probabilitas statistik <

(level of significant 5% = 0,05).

3. Item yang diteliti dikatakan tidak valid jika thitung< ttabel maupun nilai probabilitas statistik > (level of significant 5% = 0,05).

Pengujian validitas item instrumen dilakukan dengan bantuan SPSS 18 for windows. Output yang dihasilkan dari pengolahan SPSS merupakan data rhitung. Untuk mengetahui apakah nilainya signifikan atau tidak, maka dilakukan uji korelasi dengan membandingkan rhitung dengan rtabel. Agar memperoleh nilai yang signifikan, maka rhitung harus lebih besar dari rtabel (dilihat dari tabel r product moment dengan taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan n-2, dimana n-2 merupakan jumlah responden).

Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan SPSS 18 for windows diperoleh hasil pengujian validitas dari item pertanyaan yang diajukan peneliti.

TABEL 3.5

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL (X) SALES PROMOTION DAN VARIABEL (Y) KEPUTUSAN MENGINAP

No. Item

Pernyataan rhitung rtabel Sig Keterangan

Voucher (X1)

B.1.1 Tingkat kemenarikan promosi melalui voucher. 0,479 0,361 0,007 Valid

B.1.2 Tingkat kesesuaian kategori produk melalui

voucher.

0,738 0,361 0,000 Valid

B.1.3 Tingkat seringnya promosi yang dilakukan

melalui voucher.

0,444 0,361 0,014 Valid

B.1.4 Tingkat ketepatan sasaran promosi yang dilakukan 0,450 0,361 0,013 Valid

2 1

2 r n r

 


(46)

Sambungan Tabel 3.5

melalui voucher. Diskon (X2)

B.2.5 Tingkat kemenarikan promosi melalui diskon. 0,806 0,361 0,000 Valid

B.2.6 Tingkat kesesuaian kategori produk melalui

diskon.

0,306 0,361 0,100 Tidak Valid

B.2.7 Tingkat seringnya promosi yang dilakukan

melalui diskon.

0,561 0,361 0,001 Valid

B.2.8 Tingkat besarnya niai diskon yang diberikan. 0,738 0,361 0,000 Valid

Potongan Harga (X3)

B.3.9 Tingkat kemenarikan promosi melalui potongan

harga.

0,561 0,361 0,001 Valid

B.3.10 Tingkat kesesuaian kategori produk melalui

potongan harga.

0,738 0,361 0,000 Valid

B.3.11 Tingkat seringnya promosi yang dilalukan melalui potongan harga

0,444 0,361 0,014 Valid

B.3.12 Tingkat besarnya nilai potongan harga yang

diberikan

0,496 0,361 0,005 Valid

Promosi Bersama(X4)

B.4.13 Tingkat kemenarikan promosi melalui promosi

bersama

0,389 0,361 0,033 Valid

B.4.14 Tingkat kesesuaian kategori produk melalui

promosi bersama

0,563 0,361 0,001 Valid

B.4.15 Tingkat seringnya promosi yang dilakukan

melalui promosi bersama

0,230 0,361 0,221 Tidak Valid

B.4.16 Tingkat ketepatan sasaran promosi melalui promosi bersama.

0,481 0,361 0,007 Valid

Keputusan Menginap(Y)

C.1.1 Tingkat keputusanmenginapberdasarkan produk

danjasa yangditawarkan.

0,461 0,361 0,010 Valid

C.1.2 Keputusan menginap berdasarkan kualitas jenis

kamar

0,420 0,361 0,021 Valid

C.1.3 Tingkat keputusan menginap berdasarkan

besarnya kebutuhan .

0,373 0,361 0,042 Valid

C.2.1 Tingkat keputusan menginap melalui walk-in

(langsung)

0,357 0,361 0,053 Valid

C.2.2 Tingkat keputusan menginap melalui travel agent 0,572 0,361 0,001 Valid

C.2.3 Tingkat keputusan menginap melalui via telepon 0,545 0,361 0,002 Valid

C.3.1 Tingkat keputusan menginap pada saat weekday 0,619 0,361 0,000 Valid

C.3.2 Tingkat keputusan menginap pada saat weekend 0,619 0,361 0,000 Valid

C.4.1 Tingkat Keputusan menginap berdasarkan

paket-paket yang ditawarkan

0,563 0,361 0,001 Valid

C.4.2 Tingkat Keputusan menginap berdasarkan

reservasi kamar.

0,190 0,361 0,313 Tidak Valid

C.5.1 Tingkat Keputusan menginapa dengan melakukan

pembayaran melalui kartu kredit

0,459 0,361 0,011 Valid

C.5.2 Tingkat Keputusan menginap dengan melakukan

pembayaran tunai

0,619 0,361 0,000 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013

Berdasarkan hasil pengolaha data diatas pengukuran validitas untuk sub variabel Sales Promotion menunjukkan bahwa dari 30 item pernyataan ada 2 item pernyataan yang tidak valid, karena skor r hitung lebih kecil dari r tabel yang bernilai 0,361. Untuk variabel Y


(47)

Sambungan Tabel 3.6

menunjukkan hasil uji validitas, dimana ada 1 item yang tidak valid dikarenakan skor r hitung lebih kecil dari skor r tabel yang bernilai 0,361.

Dengan demikian, karena terdapat item pernyataan dari variabel X dan variabel Y yang tidak valid, maka perlu dilakukan pengujian ulang tanpa memasukkan item pernyataan tersebut sehingga jumlah item yang digunakan untuk proses selanjutnya adalah X sebanyak 30 item pertanyaan. Berikut adalah uji setelah kedua item yang tidak valid dikeluarkan.

TABEL 3.6

HASIL PENGUJIAN VALIDITAS VARIABEL (X) SALES PROMOTION DAN VARIABEL (Y) KEPUTUSAN MENGINAP

No. Item

Pernyataan rhitung rtabel Sig Keterangan

Voucher (X1)

B.1.1 Tingkat kemenarikan promosi melalui voucher. 0,479 0,361 0,007 Valid

B.1.2 Tingkat kesesuaian kategori produk melalui

voucher.

0,738 0,361 0,000 Valid

B.1.3 Tingkat seringnya promosi yang dilakukan

melalui voucher.

0,444 0,361 0,014 Valid

B.1.4 Tingkat ketepatan sasaran promosi yang dilakukan

melalui voucher.

0,450 0,361 0,013 Valid

Diskon (X2)

B.2.5 Tingkat kemenarikan promosi melalui diskon. 0,806 0,361 0,000 Valid

B.2.6 Tingkat seringnya promosi yang dilakukan

melalui diskon.

0,561 0,361 0,001 Valid

B.2.7 Tingkat besarnya niai diskon yang diberikan. 0,738 0,361 0,000 Valid

Potongan Harga (X3)

B.3.8 Tingkat kemenarikan promosi melalui potongan

harga.

0,561 0,361 0,001 Valid

B.3.9 Tingkat kesesuaian kategori produk melalui

potongan harga.

0,738 0,361 0,000 Valid

B.3.10 Tingkat seringnya promosi yang dilalukan melalui potongan harga

0,444 0,361 0, 014 Valid

B.3.11 Tingkat besarnya nilai potongan harga yang

diberikan

0,496 0,361 0,005 Valid

Promosi Bersama(X4)

B.4.12 Tingkat kemenarikan promosi melalui promosi

bersama

0,389 0,361 0,033 Valid

B.4.13 Tingkat kesesuaian kategori produk melalui

promosi bersama

0,563 0,361 0,001 Valid

B.4.14 Tingkat ketepatan sasaran promosi yang dilakukan melalui promosi bersama.

0,481 0,361 0,007 Valid

Keputusan Menginap(Y)

C.1.1 Tingkat keputusanmenginapberdasarkan produk

danjasa yangditawarkan.

0,461 0,361 0,010 Valid

C.1.2 Keputusan menginap berdasarkan kualitas jenis

kamar.

0,420 0,361 0,021 Valid

C.1.3 Tingkat keputusan menginap berdasarkan

besarnya kebutuhan.

0,373 0,361 0,042 Valid

C.2.1 Tingkat keputusan menginap melalui walk-in

(langsung).

0,357 0,361 0,053 Valid


(48)

.

C.2.3 Tingkat keputusan menginap melalui via telepon. 0,545 0,361 0,002 Valid

C.3.1 Tingkat keputusan menginap pada saat weekday. 0,619 0,361 0,000 Valid

C.3.2 Tingkat keputusan menginap pada saat weekend. 0,619 0,361 0,000 Valid

C.4.1 Tingkat Keputusan menginap berdasarkan

paket-paket yang ditawarkan.

0,563 0,361 0,001 Valid

C.5.1 Tingkat Keputusan menginap dengan melakukan

pembayaran melalui kartu kredit.

0,459 0,361 0,011 Valid

C.5.2 Tingkat Keputusan menginap dengan melakukan

pembayaran tunai.

0,619 0,361 0,000 Valid

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013

Tabel 3.6 menunjukkan hasil pengujian uji validitas, dimana semua item pernyataan valid karena skor r hitung lebih besar jika di bandingkan dengan r tabel yag bernilai 0,361. Dengan demikian, maka proses selanjutnya adalah melakukan pengujian realibitas.

3.2.7.2 Rancangan Pengujian Reliabilitas

Reliabilitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data, karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga. Reliable artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Menurut Sugiyono (2008:268), reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Dalam pandangan positifistik, suatu data dinyatakan reliabel apabila dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama atau peneliti sama dalam waktu berbeda menghasilkan data yang sama, atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukkan data yang tidak berbeda.

Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Cronbach alpha, yaitu:

{ } { ∑ }

(Husein Umar, 2008:125 dan Suharsimi, 2008:171) Keterangan:

r11 = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan


(49)

∑ = jumlah varians butir tiap pertanyaan

Jumlah varian butir dapat dicari dengan cara mencari nilai varians tiap butir, kemudian jumlahkan seperti berikut ini:

∑ ∑

(Husein Umar, 2008:172)

n = jumlah sampel = jumlah varians

X = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butirpertanyaan)

Koefisien Cronbach alpha merupakan statistik yang paling umum digunakan untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai jika Koefisien Cronbach alpha lebih besar atau sama dengan 0,70 (Hair, Anderson, Tatham & Black, Uma Sekaran):

Cronbach alpha adalah koefisien keandalan yang menunjukan seberapa baik item dalam suatu kumpulan secara positif berkolerasi atau satu sama lain. Cronbach alpha dihitung dalam rata-rata interkolrasi antar item yang mengukur konsep. Semakin dekat Cronbach alpha dengan1, semakin tinggi keandalan konsistensi internal.

Perhitungan validitas dan reliabilitas pertanyaan dilakukan dengan bantuan program aplikasi SPSS 18 for window. Adapun langkah-langkah menggunakan SPSS 18 for window sebagai berikut:

1) Memasukkan data variabel X dan Y setiap item jawaban responden atas nomor item pada data view.

2) Klik variabel view, lalu isi kolom name dengan variabel-variabel penelitian (misalnya X, Y) width, decimal, label (isi dengan nama-nama atas variabel penelitian), coloum, align, (left, center, right, justify) dan isi juga kolom measure (skala: ordinal).

3) Kembali ke data view, lalu klik analyze pada toolbar pilih Reliability Analyze 4) Pindahkan variabel yang akan diuji atau klik Alpha, OK.

5) Akan dihasilkan output, apakah data tersebut valid serta reliabel atau tidak dengan membandingkan data hitung dengan data tabel.


(50)

HASIL PENGUJIAN RELIABILITAS VARIABEL (X) SALES PROMOTION DAN VARIABEL (Y) KEPUTUSAN MENGINAP

No Variabel alpha cronbach Hasil Keterangan 1 Sales Promotion 0,70 0,809 Reliabel

2 Keputusan Menginap 0,70 0,736 Reliabel Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013

Berdasarkan tabel diatas, kedua variabel yang digunakan adalah reliabel, karena rhitung lebih besar dari rtabel..

3.2.8 Rancangan Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Teknik analisis data merupakan suatu cara untuk mengukur, mengelola dan menganalisis data tersebut. Tujuan pengolahan data adalah untuk memberikan keterangan yang berguna, serta untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan dalam penelitian ini. Dengan demikian, teknik analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis serta jawaban masalah yang diajukan.

Jenis data yang terkumpul dalam penelitian ini adalah data ordinal. Dimana sejalan dengan penelitian ini, yaitu untuk mengetahui pelaksanaan sales promotionuntuk meningkatkan keputusan tamu menginap di Grand Setiabudi Hotel Apartment dengan bantuan statistik untuk mengolah data yang terkumpul dari sejumlah kuesioner.

Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner disusun oleh peneliti berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian, yaitu memberikan keterangan dan data mengenai sales promotion yang mempengaruhi keputusan tamu menginap di Grand Setiabudi Hotel Apartment. Adapun yang menjadi variabel bebas atau variabel X adalah sales promotionyang memiliki empat sub dimensi yaitu diskon, voucher, promosi bersama dan potongan harga. Objek yang merupakan variabel terikat atau variabel Y adalah upaya meningkatkan keputusan tamu menginap. Sehingga penelitian ini akan diteliti pengaruh sales promotion(X) terhadap keputusan tamu menginap (Y). Kegiatan analisis data dalam penelitian dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:


(51)

Mengecek nama dan kelengkapan identitas responden, serta mengecek kelengkapan data yang diisi oleh responden. Untuk mengetahui karakteristik responden digunakan rumus persentase sebagai berikut:

% = N

n

X 100

Dimana:

n = nilai yang diperoleh N = jumlah seluruh nilai 100 = konstanta

2. Menyeleksi data untuk memeriksa kesempurnaan dan kebenaran data yang terkumpul. 3. Tabulasi Data

Tabulasi data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

a) Memberikan skor pada setiap item. Salah satu persyaratan dalam menggunakan skala ordinal adalah peringkat jawaban diberikan skor antara 1 sampai dengan 5. Setiap variabel yang dinilai oleh responden, diklasifikasikan ke dalam lima alternatif jawaban (numeric scale), dimana setiap option terdiri dari lima kriteria skor sebagai berikut:

TABEL 3.8

SKOR ALTERNATIF JAWABAN Alternatif

Jawaban

Sangat Tinggi Tinggi Cukup Tinggi

Rendah Sangat rendah

Positif 5 4 3 2 1

Sumber: Modifikasi dari Uma Sekaran (2006:51) b) Menjumlahkan skor pada setiap item.

c) Menyusun ranking skor pada setiap variabel penelitian.

4. Menganalisis data dan menafsirkan hasil perhitungan berdasarkan angka-angka yang diperoleh dari perhitungan statistik.


(52)

Pada penelitian ini digambarkan dua jenis analisis yaitu analisis deskriptif khususnya bagi variabel yang bersifat kualitatif dan analisis kuantitatif berupa pengujian hipotesis dengan menggunakan uji statistik. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat faktor penyebab, sedangkan analisis kuantitatif menitikberatkan dalam pengungkapan perilaku variabel penelitian. Dengan menggunakan kombinasi metode analisis tersebut dapat diperoleh generalisasi yang bersifat komperhensif.

Menurut Sugiyono (2008:207) analisis deskriptif dapat digunakan untuk mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi, melakukan prediksi dengan analisis regresi dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi tanpa diuji signifikasinya. Melalui analisis korelasi dan membuat perbandingan rata-rata data sampel atau populasi tanpa perlu diuji signifikannya. Analisis deskriptif bertujuan mengubah kumpulan data mentah menjadi mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas. Analisis deskriptif juga dapat digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

Analisis data deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan variabel-variabel penelitian, yaitu:

1. Analisis deskriptif tanggapan tamu hotel yang menginap di Grand Setiabudi Hotel Apartment mengenai sales promotion hotel sebagai hotel Apartment yang dilakukan pihak manajemen yang terdiri dari diskon, voucher, promosi bersama dan potongan harga.

2. Analisis deskriptif tanggapan tamu yang menginapdi Grand Setiabudi Hotel Apartment mengenai analisis keputusan menginap.


(1)

bersama sudah terbentuk dengan baik maka diharapkan hal ini akan lebih menarik tamu agar memutuskan menginap di Grand Setiabudi Hotel Apartment.

7. Penelitian ini masih terdapat banyak kelemahan dan kekurangan. Salah satunya yaitu dalam pengkajian teori sales promotion dan keputusan menginap. Diharapkan agar penelitian selanjutnya dapat mengkaji lebih luas mengenai sales promotion terutama dari sub-variabelnya agar dapat mengukur efektifitas dari sales promotion itu sendiri. Keputusan menginap merupakan adaptasi dari keputusan pembelian, peneliti selanjutnya diharapkan dapat mengkaji teori-teori lainnya yang berhubungan dengan keputusan menginap agar lebih variatif dan lebih efektif dalam pengujiannya. Selain itu diharapkan peneliti selanjutnya meneliti variabel yang dapat mempengaruhi keputusan menginap di Grand Setiabudi Hotel Apartment dengan jenis tamu yang lebih spesifik misalnya tamu bisnis.


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Hasan 2009. Edisi Baru Marketing, Jakarta: PT Buku Kita.

Asep, Hermawan 2005. Penelitian Bisnis Paradigma Kuantitatif. Jakarta: Grasindo.

Barret, Erick. 2009. Effective Agritourism Marketing: The Promotion Mix. Journal Agricultural Communicators in Education.

Buchari Alma. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: PT Alfabeta.

Bearden, et al. 2007. Marketing Principles and Prespectives.Irwin: Mc.Graw Hill. ___________. 2008 . Professional Selling a Trust-Based Approach. 4th edition.

USA: Thomson.

Cravens, dan Piercy. 2009 . Strategic Marketing. Mc Graw Hill. Tjiptono, Fandi. 2008 . Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi Offfest.

Fask, Alan. 2009. Promotion Response Measurement and Total Quality Management, Journal Review of Bussiness Reasearch.

Gravetter, J Frederick, and Forzano, B Lori-Ann. 2012. Research Method for Behavioral Sciene. Usa: Wadasworth.

Griffin, R.W, and Ronald J. Elbert. 2008. Bussiness 8th Edition. New Jersey Prentice Hall.

Hair Jr. Et al. 2011. Essential of Bussiness Research Method. USA: Sharpe. Inc. Umar, Husain. 2008. Metode Riset Bisnis. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Keegan, dan Green. 2011. Global Marketing Sixth Edition. Pearson


(3)

A.B Susanto & Hilmawan Wijanarko. (2004). Power Branding: Membangun Merek Unggul dan Organisasi Pendukungnya. Jakarta: PT. Mizan Publika Jakarta.

Buchari Alma. (2008). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung: Alfabeta Bandung

Czinkota, M.R and Ronkainen, I.A (2010). Principles of International Marketing (9th ed). South Western Cengange Learning.

Collins and Porras. (2010). Revisiting the Concept of Brand Identity: A Dynamic Perspective.

Donnelly, J. P.-J. (2009). Marketing Management. Kentucky: McGraw - Hill Companies.

Fuch, Christoph. (2008). Brand Possitioning Through the Consumers Lens, Dissertation. Universitat Wien.

Gelder. (2008). Brand Positioning, Journal of Marketing, pp. 31-41 Gelder, S.V. (2008). Global Brand Strategy. London : Kogan Page.

Jack - Trout, (2008). Brand Positioning at Brand Strategy Insider.

Johannsen, Maria. (2010). Social Media and Brand Awareness – a case study in the fast moving consumer goods sector. Luleá University of Technology. Bachelor thesis Marketing.


(4)

Kapferer, Jean Noel. (2008). THE NEW STRATEGIC BRAND MANAGEMENT, creating and sustaining brand equity long term. London and Philadelphia: Kogan-Page.

Kotler, Philip & Waldemar Pfoertsch. (2006). Ingredient Branding - Making the Invisible Visible. London: Springer Heidelberg Dordrecht.

______, Philip & Kevin Lane Keller. (2012). Marketing Management 14th. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

______, Philip & Garry Amstrong. (2012). Principles of marketing 14th. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Kurt, dan Boone. 2006 . Principle of Marketing. USA: Thomson Kriyantono, 2006. Rumus sample yammane.

Lupiyoadi dan Hamdani. 2006. Manajemen Pemasaran Jasa, Jakarta: Salemba Empat.

Mendenhall, and Beaver. 2009. Introduction to Probalyty and Statistics. USA. Brooks/Cole.

Mullin, and Cummin. 2006. How to Create, Implement and Intregreate Campaigns That Really Work, London and Philadelphia: Kogan Page. ______, and Walker. 2010. Marketing Management. Mc Graw Hill.

Nazir. 2007. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Ratih, Huryati. 2008. Manajemen Corporate & Strategi Jasa. Bandung: Alfabeta.

Rao, and Richard. 2006. Research Method. New Dehli: Prentice Hall. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV ALFABETA


(5)

________. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV ALFABETA

________. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV ALFABETA.

Suharsimi, Arikunto. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Yogyakarta: Bina Aksara.

Sciffman, Leon. And Kanuk. 2007. Perilaku Konsumen edisi Indonesia 7th ed.

Klaten: Indeks

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV ALFABETA ________. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV ALFABETA

________. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV ALFABETA.

Suharsimi, Arikunto. (2009). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis. Yogyakarta: Bina Aksara.

Tjiptono, Fandy. (2008). Strategi Pemasaran. Yogyakarta:PT. ANDI Offset. _____________ (2011). Manajemen & Strategi Merek. Yogyakarta:PT. ANDI

Offset.


(6)

Website:

http:/www.west-java indonesia.com http:/www.bandung.go.id

http:/www.bps.go.id http:www/budpar.go.id http:/www.unwto.org http:/www.google.co.id


Dokumen yang terkait

PENGARUH WEBSITE ATTRIBUTE TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI AMAROOSSA HOTEL BANDUNG: Survei pada tamu individu yang menginap di Amaroossa Hotel.

2 6 55

PENGARUH CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT TERHADAP LOYALITAS TAMU YANG MENGINAP DI HOTEL MERCURE BANDUNG SETIABUDI.

0 11 61

PENGARUH CUSTOMER VALUE TERHADAP KEPUTUSAN TAMU UNTUK MENGINAP DI ASTON TROPICANA HOTEL BANDUNG : Survei Pada Tamu Individu yang Menginap di Aston Tropicana Hotel Bandung.

0 2 76

PENGARUH STRATEGI DIVERSIFIKASI PRODUK TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI HOTEL GRAND ROYAL PANGHEGAR BANDUNG: Survei pada tamu yang menginap di Hotel Grand Royal Panghegar Bandung.

2 3 61

UPAYA MENINGKATKAN KEPUASAN TAMU YANG MENGINAP DI GRAND SERITI BOUTIQUE HOTEL BANDUNG MELALUI PROGRAM SERVICE RECOVERY :Survei Pada Tamu Individu Grand Seriti Boutique Hotel Bandung.

0 1 73

PENGARUH SERVICE QUALITY TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI THE MAJESTY HOTEL BANDUNG :Survei terhadap tamu individual yang menginap di The Majesty Hotel Bandung.

5 8 71

PENGARUH PRODUCT MIX PRICING STRATEGY TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI ANGGEK SHOPPING HOTEL BANDUNG : Survei terhadap tamu individu yang menginap di Anggrek Shopping Hotel Bandung.

1 5 72

PENGARUH PUBLIC RELATIONS TERHADAP KEPUTUSAN TAMU BISNIS UNTUK MENGINAP DI HOTEL GRAND AQUILA BANDUNG : Survei pada Tamu Bisnis yang Menginap di Hotel Grand Aquila Bandung.

0 0 69

PELAKSANAAN SALES PROMOTION HOTEL PERMATA KRAKATAU TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP TAMU (SURVEY PADA WISATAWAN DI HOTEL PERMATA KRAKATAU).

0 0 54

PENGARUH WEBSITE ATTRIBUTE TERHADAP KEPUTUSAN MENGINAP DI AMAROOSSA HOTEL BANDUNG: Survei pada tamu individu yang menginap di Amaroossa Hotel - repositoryUPI S MPP 1100437 Title

0 1 3