PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIMBAL-BALIK BERBASIS MEDIA TAYANGAN VIDEO DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI : Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VII Semester II.

(1)

BERBASIS MEDIA TAYANGAN VIDEO

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VII Semester II di SMP Negeri 1 Lembang)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Anggita Dewi Pratiwi

NIM 1100921

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA


(2)

Anggita Dewi Pratiwi, 2015

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIMBAL-BALIK BERBASIS MEDIA TAYANGAN VIDEO

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIMBAL-BALIK BERBASIS MEDIA TAYANGAN VIDEO DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA

PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VII Semester II di SMP Negeri 1 Lembang)

LEMBAR HAK CIPTA

oleh

ANGGITA DEWI PRATIWI

NIM 1100921

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

© Anggita Dewi Pratiwi 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difotokopi, atau cara lainnya tanpa izin dari penulis.


(3)

NIM 1100921

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIMBAL-BALIK BERBASIS MEDIA TAYANGAN VIDEO

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VII Semester II di SMP Negeri 1 Lembang)

disetujui dan disahkan oleh pembimbing : Pembimbing I,

Dr. Hj. Yeti Mulyati, M.Pd. NIP 196008091986012001

Pembimbing II,

Dra. Hj. Lilis Siti Sulistyaningsih, M.Pd. NIP 196012161986032001

Mengetahui

Ketua Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


(4)

Anggita Dewi Pratiwi, 2015

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIMBAL-BALIK BERBASIS MEDIA TAYANGAN VIDEO

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIMBAL-BALIK

BERBASIS MEDIA TAYANGAN VIDEO

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VII Semester II

di SMP Negeri 1 Lembang)

Anggita Dewi Pratiwi 1100921

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “Penerapan Metode Pembelajaran Timbal-Balik Berbasis Media Tayangan Video dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Teks Eksplanasi (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VII Semester II di SMP Negeri 1 Lembang)” dilatarbelakangi oleh kesulitan siswa dalam membaca pemahaman yang berkaitan dengan lemahnya metode pembelajaran. Adapun tujuan penelitian ini, yaitu menguji keefektifan metode pembelajaran timbal-balik berbasis media tayangan video dalam pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi. Sampel dalam penelitian ini masing-masing berjumlah 40 siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diambil secara purposive sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dengan desain nonequivalent control group design. Penelitian ini terdiri atas tiga perlakuan pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi menggunakan metode pembelajaran timbal-balik berbasis media tayangan video yang dilakukan di kelas eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pembelajaran timbal-balik berbasis media tayangan video efektif dalam pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi dan terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan membaca pemahaman teks eksplanasi siswa kelas eksperimen dengan metode pembelajaran timbal-balik berbasis media tayangan video dan kelas kontrol dengan metode konvensional.


(5)

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIMBAL-BALIK BERBASIS MEDIA TAYANGAN VIDEO

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VII Semester II

di SMP Negeri 1 Lembang)

Anggita Dewi Pratiwi 1100921

ABSTRACT

The research, entitled “Application of Reciprocal Teaching Method Based Video as Media in Learning Reading Comprehension of Explanatory Text (Quasi Experiment research to Students at 7th Grade 2ndSemester in SMP Negeri 1 Lembang)” is motivated by the difficulty of students in reading comprehension related to the weakness of learning methods. The purpose of this research was to test the effectiveness of reciprocal method based video as media in learning reading comprehension of explanatory text. The sample in this research each of 40 students in experiment class and control class is taken by purposive sampling. The method that used in this research is a quasi experimental method with nonequivalent control group design. This research consisted of three treatments in learning reading comprehension of explanatory text by using reciprocal method based video as media in experiment class. The results showed that the method of reciprocal based video as media was effective in teaching reading comprehension of explanatory text and there are significant differences between reading comprehension of explanatory text in experimental class with method of reciprocal based video as media and control class with conventional methods.


(6)

Anggita Dewi Pratiwi, 2015

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIMBAL-BALIK BERBASIS MEDIA TAYANGAN VIDEO

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LEMBAR HAK CIPTA

KATA PENGANTAR ... i

LEMBAR PERNYATAAN ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 3

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Definisi Operasional ... 5

G. Struktur Organisasi ... 6

BAB II IHWAL METODE PEMBELAJARAN TIMBAL-BALIK, MEDIA TAYANGAN VIDEO, PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN, DAN TEKS EKSPLANASI ... 8

A. Ihwal Metode Pembelajaran Timbal-Balik ... 8

1. Hakikat Metode Pembelajaran Timbal-Balik... 8

2. Tujuan Metode Pembelajaran Timbal-Balik ... 9


(7)

B. Ihwal Media Tayangan Video ... 11

1. Pengertian Media ... 11

2. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran ... 12

3. Klasifikasi Media Pembelajaran ... 13

C. Ihwal Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 15

1. Pengertian Pembelajaran Membaca Pemahaman... 15

2. Tujuan Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 15

3. Tahap-Tahap Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 15

D. Ihwal Membaca Pemahaman ... 17

1. Pengertian Membaca Pemahaman ... 17

2. Tujuan Membaca Pemahaman ... 19

3. Prinsip-Prinsip Membaca Pemahaman ... 19

4. Jenis-Jenis Membaca Pemahaman ... 20

E. Ihwal Teks Eksplanasi ... 22

1. Pengertian Teks Eksplanasi... 22

2. Struktur Teks Eksplanasi... 22

F. Anggapan Dasar ... 23

G. Hipotesis ... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 24

A. Metode dan Desain Penelitian ... 24

1. Metode Penelitian... 24

2. Desain Penelitian ... 25

B. Teknik Pengumpulan Data ... 26


(8)

Anggita Dewi Pratiwi, 2015

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIMBAL-BALIK BERBASIS MEDIA TAYANGAN VIDEO

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Jenis Instrumen ... 28

2. Validasi Instrumen ... 41

D. Teknik Pengolahan Data ... 47

E. Populasi dan Sampel ... 50

1. Populasi ... 50

2. Sampel ... 50

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 51

A. Deskripsi Profil Pembelajaran Membaca Pemahaman Teks Eksplanasi pada Siswa Kelas 7 di SMP Negeri 1 Lembang ... 51

B. Deskripsi Proses Pembelajaran Membaca Pemahaman Teks Eksplanasi Menggunakan Metode Timbal-Balik Berbasis Media Tayangan Video52 C. Deskripsi Data ... 54

1. Data Hasil Penelitian ... 54

2. Uji Persyaratan Analisis Data ... 64

3. Pembahasan Hasil ... 92

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 95

A. Simpulan ... 95

B. Saran ... 96

DAFTAR PUSTAKA ... 97 LAMPIRAN


(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Membaca adalah salah satu keterampilan berbahasa selain menulis, menyimak, dan berbicara. Abidin (2012, hlm. 59) berpendapat bahwa membaca pemahaman merupakan istilah yang digunakan untuk kegiatan membaca yang bertujuan beroleh informasi yang terkandung dalam teks bacaan. Hidayati (2011, hlm. 3) berpendapat bahwa salah satu mata pelajaran yang banyak menuntut siswa membaca adalah bahasa Indonesia. Oleh karena itu, pembelajaran membaca sangat penting bagi para siswa dalam kegiatan belajar khususnya pelajaran bahasa Indonesia. Menurut Abidin (2012, hlm. 5), salah satu tujuan utama pembelajaran membaca di sekolah adalah siswa memperoleh tingkat pemahaman yang cukup atas isi bacaan.

Salah satu tugas perkembangan siswa remaja, menurut Hartinah (2008, hlm. 208) adalah remaja harus belajar membaca sebagai tuntutan masyarakat secara kultural. Maksud tuntutan masyarakat secara kultural tersebut adalah bahwa pada era globalisasi saat ini, informasi-informasi dan ilmu pengetahuan lebih banyak berbentuk bahan bacaan, seperti buku, koran, artikel, jurnal, dan internet, sehingga menuntut remaja untuk dapat memiliki kemampuan pemahaman bacaan yang baik, agar informasi-informasi tersebut dapat dipahami oleh remaja. Kategori remaja sesuai pendapat Mappiare (dalam Hartinah, 2008, hlm. 57) bahwa masa remaja berlangsung antara umur 12 sampai dengan 21 tahun bagi wanita, 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria. Pada usia ini, umumnya anak sedang duduk di bangku sekolah menengah (Hartinah, 2008, hlm. 57).

Arsyad (2007, hlm. 15) berpendapat bahwa dalam suatu proses belajar mengajar ada dua unsur yang amat penting, yaitu metode mengajar dan media pembelajaran. Huda (2014, hlm. 216) berpendapat bahwa metode pembelajaran timbal-balik adalah salah satu metode yang cocok untuk meningkatkan


(10)

2

Anggita Dewi Pratiwi, 2015

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIMBAL-BALIK BERBASIS MEDIA TAYANGAN VIDEO

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemahaman bacaan, metode ini mendorong siswa mengembangkan skill-skill seperti merangkum, bertanya, mengklarifikasi, dan memprediksi apa yang dibaca.

Palincsar (1984) menyebutkan bahwa metode pembelajaran timbal-balik menggunakan empat strategi pemahaman baik secara berpasangan maupun dalam kelompok kecil. Vigotsky (dalam Yusuf dan Sugandhi, 2011, hlm. 83) berpendapat bahwa daerah tugas-tugas yang sangat sulit untuk diatasi oleh remaja secara sendirian, tetapi baru dapat dicapai apabila mendapat bimbingan atau bantuan dari orang dewasa atau teman sebaya yang lebih terampil. Oleh karena itu, metode pembelajaran timbal-balik yang dilakukan secara berpasangan atau kelompok cocok diterapkan pada siswa remaja.

Metode pembelajaran timbal-balik ini sebelumnya pernah diujikan dengan sebutan model reciprocal teaching. Metode pembelajaran timbal-balik yang diujikan untuk keterampilan membaca, pernah diujikan oleh S. Mulyani dengan sebutan model reciprocal teaching dan disusun menjadi thesis dengan judul

Penggunaan Model Pengajaran Timbal-Balik (Reciprocal Teaching) dalam Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya. Dalam thesis tersebut, disimpulkan bahwa penggunaan

model pengajaran timbal-balik (reciprocal teaching) dalam pembelajaran membaca dapat meningkatkan kemampuan siswa secara signifikan dalam membaca pemahaman.

Peneliti bermaksud akan menerapkan metode pembelajaran timbal-balik ini sebagai alternatif untuk memecahkan masalah membaca pemahaman yang dialami oleh siswa. Abidin (2012, hlm 9) berpendapat bahwa siswa hanya memiliki kecepatan membaca yang rendah bahkan diikuti oleh tingkat pemahaman yang rendah, alhasil berbagai penelitian menunjukkan bahwa kemampuan membaca pemahaman siswa dari jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi sangatlah rendah.

Pernyataan tersebut sesuai dengan hasil penelitian Kusumasari (2014) yang disusun menjadi skripsi dengan judul Kemampuan Membaca Pemahaman Teks

Berita Siswa Kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 21 Satu Atap Teluk Bintan, bahwa kemampuan membaca pemahaman siswa kelas VII tergolong


(11)

sangat kurang. Hal ini dilihat melalui nilai rata-rata diperoleh siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 21 Satu Atap Teluk Bintan secara umum yaitu berada pada kategori kurang (54 ke bawah) adapun nilai rata-rata kemampuan membaca siswanya yaitu (30).

Selain kenyataan yang dinyatakan oleh Kusumasari, Hidayati (2011, hlm. 5) berpendapat bahwa ada dua masalah utama dalam membaca yang dihadapi oleh para siswa. Pertama adalah membaca cepat dan kedua adalah memahami bacaan dengan baik. Menurut Yusuf dan Sugandhi (2011, hlm. 87), idealnya remaja harus sudah bisa memperoleh, menyimpan, dan menggunakan informasi untuk berpikir dan memecahkan masalah dengan memerhatikan atensi pemeliharaan, yaitu kemampuan untuk memelihara atensi terhadap stimulus terpilih untuk periode waktu yang panjang. Contohnya konsentrasi untuk membaca satu naskah artikel, dari awal sampai akhir tanpa gangguan apapun. Jadi, dalam membaca harus memerhatikan atensi pemeliharaan agar isi bacaan tersebut dapat dipahami dengan baik.

Dengan demikian, peneliti akan mengujicobakan metode pembelajaran timbal-balik terhadap pembelajaran membaca pemahaman siswa dalam skripsi yang berjudul Penerapan Metode Pembelajaran Timbal-Balik Berbasis Media

Tayangan Video dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Teks Eksplanasi.

Yang membedakan penelitian kali ini dengan penelitian yang sudah ada adalah peneliti akan mengujicobakan metode pembelajaran timbal-balik yang dikhususkan untuk memahami teks eksplanasi dengan media tayangan video.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti dapat mengidentifikasikan masalah sebagai berikut:

1) Ketidakmampuan siswa dalam membaca pemahaman teks eksplanasi.

2) Kurang bervariasinya metode pembelajaran membaca pemahaman yang diberikan oleh guru.


(12)

4

Anggita Dewi Pratiwi, 2015

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIMBAL-BALIK BERBASIS MEDIA TAYANGAN VIDEO

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut:

1) Bagaimanakah profil pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi pada siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Lembang?

2) Bagaimanakah proses pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi menggunakan metode pembelajaran timbal-balik berbasis media tayangan video?

3) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara pemahaman membaca teks eksplanasi siswa kelas kontrol dengan menggunakan metode konvensional dan kelas eksperimen dengan menggunakan metode pembelajaran timbal-balik berbasis media tayangan video?

D. Tujuan Penelitian

Dengan diadakannya penelitian ini, peneliti ingin mendeskripsikan hal-hal berikut:

1. Tujuan Umum

Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk memberi alternatif solusi untuk memecahkan masalah membaca pemahaman yang dialami oleh siswa dengan menggunakan metode pembelajaran timbal-balik bermedia tayangan video.

2. Tujuan Khusus

Secara khusus, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan :

1) profil pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi pada siswa kelas VII di SMP Negeri 1 Lembang.

2) proses pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi menggunakan metode pembelajaran timbal-balik berbasis media tayangan video.

3) perbedaan yang signifikan antara pemahaman membaca teks eksplanasi siswa kelas kontrol dengan menggunakan metode konvensional dan kelas eksperimen


(13)

dengan menggunakan metode pembelajaran timbal-balik berbasis media tayangan video.

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut ini. 1. Bagi Guru :

Guru dapat menerapkan metode timbal-balik berbasis media tayangan video dalam pembelajaran membaca pemahaman teks. Guru memiliki variasi metode dan media pembelajaran untuk kegiatan belajar mengajar.

2. Bagi Siswa

Siswa mendapatkan pengajaran yang baik dalam pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi sehingga siswa dapat memahami teks eksplanasi dengan baik.

3. Bagi Pembaca

Pembaca mendapatkan pengalaman tentang pembelajaran membaca pemahaman teks khususnya teks eksplanasi dengan penerapan metode timbal-balik berbasis media tayangan video.

F. Definisi Operasional

Agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam penelitian ini, maka istilah-istilah dalam penelitian ini akan didefinisikan sebagai berikut:

1. Metode pembelajaran timbal-balik digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman teks eksplanasi pada siswa. Dalam penerapannya, guru akan membentuk kelompok-kelompok siswa yang terdiri dari empat orang di masing-masing kelompok. Empat orang dalam setiap kelompok tersebut memiliki tugas-tugas sesuai dengan empat strategi metode timbal-balik, yaitu : merangkum, bertanya, memprediksi, dan mengklarifikasi. Empat strategi tersebut bertujuan agar siswa dapat memahami isi teks eksplanasi dan dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan sesuai dengan isi teks eksplanasi.


(14)

6

Anggita Dewi Pratiwi, 2015

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIMBAL-BALIK BERBASIS MEDIA TAYANGAN VIDEO

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Media tayangan video adalah media berbasis audio-visual yang dalam penerapannya akan ditayangkan setelah pembagian kelompok dan sebelum dibagikan teks eksplanasi. Tayangan video tersebut menampilkan proses terjadinya peristiwa baik alam maupun sosial sesuai dengan teks yang akan diberikan. Penayangan video tersebut bertujuan agar siswa memiliki pengetahuan awal mengenai proses terjadinya peristiwa alam maupun sosial sebelum membaca teks eksplanasi, sehingga saat membaca teks eksplanasi siswa mendapat pengetahuan lain yang tidak ada di dalam tayangan video. 3. Kemampuan membaca pemahaman adalah suatu kemampuan yang dimiliki

siswa dengan memahami isi pokok suatu teks. Dalam membaca pemahaman teks eksplanasi, siswa memahami informasi baru yang ada dalam teks dan dihubungkan dengan informasi atau pengetahuan yang pernah siswa ketahui sebelumnya dari media tayangan video yang ditayangkan oleh guru.

4. Teks eksplanasi adalah teks yang menjelaskan tentang proses terjadinya sesuatu peristiwa baik fenomena alam maupun sosial. Teks eksplanasi yang akan digunakan merupakan teks eksplanasi yang menjelaskan tentang peristiwa yang terjadi di lingkungan yang paling dekat dengan siswa.

G. Struktur Organisasi

Penelitian ini akan dituangkan dalam lima bab tulisan yang berisi segala hal yang berkaitan dengan penelitian ini. Lebih rincinya kelima bab tersebut adalah sebagai berikut.

Bab 1 pendahuluan sebagai perkenalan yang berisi hal-hal yang mendasari penelitian ini. Dalam bab pendahuluan, terdapat beberapa sub judul yaitu: (1) latar belakang masalah yang berisi pemaparan latar belakang mengenai topik atau isu yang akan diteliti dengan dilengkapi hasil penelusuran literatur terkait teori dan penemuan sebelumnya mengenai topik tersebut. (2) Identifikasi masalah yang berisi temuan masalah berdasarkan latar belakang. (3) Rumusan masalah berisi mengenai masalah apa saja yang akan diteliti, dalam rumusan masalah ditulis dalam bentuk pertanyaan penelitian. (4) Tujuan penelitian sesuai dengan rumusan masalah yang disampaikan sebelumnya. (5) Manfaat penelitian berisi tentang nilai


(15)

lebih atau manfaat yang diberikan oleh hasil penelitian yang dilakukan baik secara umum maupun khusus. (6) Definisi operasional untuk menjelaskan istilah-istilah yang ada dalam penelitian ini. (7) struktur organisasi.

Bab 2 landasan teoritis berisi landasan teoretis dan kajian pustaka yang mendukung penelitian ini. Di bab ini juga dijelaskan teori-teori mengenai variabel-variabel yang akan diteliti berdasarkan sumber-sumber yang jelas.

Bab 3 metodologi penelitian mengarahkan pembaca untuk mengetahui bagaimana peneliti merancang alur penelitiannya mulai dari pendekatan penelitian yang digunakan, rancangan penelitian, sumber data penelitian, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, sampai teknik pengolahan data penelitian.

Bab 4 analisis data dan pembahasan mengandung informasi mengenai hasil temuan peneliti yang diambil dari hasil analisis data sesuai dengan urutan rumusan masalah. Dalam bab ini juga membahas temuan penelitian untuk menjawab pertanyaan penelitian yang terdapat dalam rumusan masalah penelitian. Bab 5 simpulan dan saran mengandung simpulan secara menyeluruh mengenai penelitian ini. Simpulan ini juga termasuk hasil yang di dapat dari penelitian ini. Implikasi dan rekomendasi yang ada pada bab ini ditujukan untuk para pelaku yang terlibat dalam kegiatan penelitian ini langsung maupun tidak langsung.


(16)

Anggita Dewi Pratiwi, 2015

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIMBAL-BALIK BERBASIS MEDIA TAYANGAN VIDEO

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

24

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta dan simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, meramalkan, dan mengendalikan keadaan (Syamsudin dan Damaiyanti, 2011, hlm. 14).

Mengenai apa saja yang diteliti, maka jawabannya berkenaan dengan variabel penelitian. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 58), variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi variabel bebas (variabel independen) dan variabel terikat (variabel dependen). Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel terikat (variabel dependen). Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (variabel independen).

Variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel bebas (X) adalah penerapan metode pembelajaran timbal-balik berbasis media tayangan video

2. Variabel terikat (Y) adalah kemampuan membaca pemahaman teks eksplanasi siswa

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Metode eksperimen adalah metode untuk menyelidiki kemungkinan hubungan sebab-akibat, dengan cara mengekspos satu atau lebih kelompok eksperimental dan satu atau lebih kondisi eksperimen (Syamsuddin dan Damaianti, 2011, hlm. 150).


(17)

Jenis metode dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen kuasi (quasi

experiment research). Dengan menggunakan rancangan eksperimen kuasi,

peneliti menguji hubungan sebab-akibat melalui manipulasi variabel bebas.

Penelitian ini dilaksanakan pada satu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kedua kelompok kelas ini diberi perlakuan berbeda. Kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan metode pembelajaran timbal-balik berbasis media tayangan video, sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan khusus.

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Nonequivalent

Control Group Design. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 114), desain ini hampir

sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random.

Peneliti menggunakan rancangan ini karena pada penelitian ini terdapat kelompok eksperimen yang akan diuji dan kelompok kontrol sebagai pembanding. Pembagian kelompok tersebut berdasarkan kelas yang akan dijadikan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, bukan dengan pemilihan siswa secara acak. Desain nonequivalent control group ini sebagai berikut :

Tabel 3.1

Nonequivalent Control Group Design O1 X O2 (eksperimen)

O3 Y O4 (kontrol)

(Sugiyono, 2006, hlm. 89) Keterangan :

O1 : Tes awal (prates) di kelas eksperimen

O2 : Tes akhir (pascates) di kelas eksperimen O3 : Tes awal (prates) di kelas kontrol


(18)

26

Anggita Dewi Pratiwi, 2015

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIMBAL-BALIK BERBASIS MEDIA TAYANGAN VIDEO

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

X : Perlakuan pembelajaran yang dilakukan di kelas eksperimen dengan menggunakan metode timbal-balik berbasis media tayangan video.

Y : Perlakuan pembelajaran yang dilakukan di kelas kontrol dengan menggunakan metode konvensional.

Pada desain ini, sampel diberikan dua kali tes yaitu sebelum diberikan perlakuan (prates) yang bertujuan untuk mengetahui pemahaman membaca teks eksplanasi siswa sebelum diterapkan metode pembelajaran timbal-balik berbasis media tayangan video dan setelah diberi perlakuan (pascates).

Tes tersebut dilaksanakan di kelas eksperimen dan kelas kontrol, perbedaan hasil dari kelas eksperimen dan kelas kontrol akan dibandingkan untuk mengetahui signifikansi pembelajaran dengan penerapan metode pembelajaran timbal-balik berbasis media tayangan video.

B. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data berkenaan dengan cara yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara, angket, dokumen, observasi, dan tes.

1. Wawancara

Wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara (Arikunto, 2013, hlm. 198). Pada penelitian ini, wawancara dilakukan kepada guru untuk mengetahui pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi yang diajarkan oleh guru tersebut.

2. Angket Siswa

Arikunto (2013, hlm. 194) mengatakan bahwa angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Angket diberikan kepada siswa sebelum diberikan perlakuan untuk mengetahui pengalaman siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi. 3. Dokumen


(19)

Menurut Arikunto (2013, hlm. 201), dokumen dapat berupa benda-benda tertulis. Dokumen yang dianalisis oleh peniliti adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah dibuat oleh guru untuk mengajarkan membaca pemahaman teks eksplanasi di kelas. RPP tersebut dianalisis untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi yang digunakan guru sebelum menerapkan metode pembelajaran timbal-balik berbasis media tayangan video.

4. Observasi

Observasi adalah kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra (Arikunto, 2013, hlm. 199). Observasi dilakukan oleh observer yang berjumlah tiga orang untuk mengetahui proses pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi dengan menggunakan metode pembelajaran timbal-balik berbasis media tayangan video. Adapun observer yang berperan dalam penelitian ini adalah.

1) Dra. Nuke Nurhayati, guru pelajaran Bahasa Indonesia kelas VII di SMP Negeri 1 Lembang.

2) Rika Karlina P, mahasiswa tingkat empat jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia semester 8 yang sedang melaksanakan kegiatan PPL di SMP Negeri 1 Lembang.

3) Lena Mariana, mahasiswa tingkat empat jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia semester 8 yang sedang melaksanakan kegiatan PPL di SMP Negeri 1 Lembang.

5. Tes

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2013, hlm. 193).

Tes yang dilakukan berupa tes pilihan ganda yang terdiri dari 30 butir soal dengan empat pilihan jawaban. Tes tersebut diberikan di awal (prates) atau sebelum diberi perlakuan dan di akhir (pascates) atau setelah diberi perlakuan.


(20)

28

Anggita Dewi Pratiwi, 2015

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIMBAL-BALIK BERBASIS MEDIA TAYANGAN VIDEO

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik semua fenomena ini disebut variabel penelitian (Sugiyono, 2012, hlm. 146).

Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi dua bentuk, yaitu instrumen pengumpulan data yang terdiri dari wawancara, angket, dokumen, observasi, dan tes. Serta instrumen perlakuan yang terdiri dari ancangan model dan skenario pembelajaran.

1. Jenis Instrumen

1) Instrumen Pengumpul Data a. Wawancara

Pedoman wawancara berisi tentang pertanyaan-pertanyaan terkait karakteristik belajar siswa dan metode yang digunakan guru pada pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi.

Pedoman wawancara digunakan untuk mewawancarai salah satu guru Bahasa Indonesia di SMP Negeri 1 Lembang, yaitu Ibu Dra. Nuke Nurhayati. Adapun kisi-kisi dan pedoman wawancara adalah sebagai berikut.

Tabel 3.2

Kisi-Kisi Instrumen Wawancara Guru Teknik

Pengumpulan Data

Tujuan Sasaran Indikator Instrumen

Wawancara Mendeskripsikan profil

pembelajaran membaca

pemahaman teks eksplanasi

Guru 1. Metode apakah yang Ibu gunakan dalam

pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi?

2. Bagaimana langkah KBM dari metode tersebut? 3. Media apakah yang Ibu

gunakan dalam

pembelajaran membaca pemahaman?


(21)

saat Ibu menggunakan metode dan media tersebut? 5. Kendala apa yang Ibu

rasakan saat pembelajaran membaca pemahaman menggunakan metode dan media tersebut?

Tabel 3.3

Pedoman Wawancara untuk Guru A. Pengantar

Wawancara ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai pengalaman Anda dalam mengajarkan pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi. Informasi yang Anda sampaikan akan dipergunakan sebagai data dalam penelitian saya. Untuk itu, jawablah secara jujur dan sesuai dengan pengalaman Anda.

B. Petunjuk

Jawablah semua pertanyaan secara jujur sesuai dengan pengalaman Anda! C. Pertanyaan-pertanyaan

Nama Sekolah :

Alamat Sekolah :

Nama Guru :

Kelas yang diampu :

Hari/Tanggal Wawancara :

No. Pertanyaan Jawaban

1. Metode apakah yang Ibu gunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi? 2. Bagaimana langkah KBM dari


(22)

30

Anggita Dewi Pratiwi, 2015

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIMBAL-BALIK BERBASIS MEDIA TAYANGAN VIDEO

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu metode tersebut?

3. Media apakah yang Ibu gunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman?

4. Bagaimana respon siswa saat Ibu menggunakan metode dan media tersebut?

5. Kendala apa yang Ibu rasakan saat pembelajaran membaca pemahaman menggunakan metode dan media tersebut?

b. Angket Siswa

Angket diberikan kepada siswa sebelum diberikan perlakuan untuk mengetahui pengalaman siswa dalam membaca pemahaman teks eksplanasi. Adapun kisi-kisi dan format lembar angket yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut.

Tabel 3.4

Kisi-Kisi Instrumen Angket Siswa Teknik

Pengumpulan Data

Tujuan Sasaran Indikator Instrumen

Angket Mendeskripsikan

pengalaman siswa dalam pembelajaran membaca

pemahaman teks eksplanasi

Siswa 1. Apakah kamu menyukai pembelajaran membaca khususnya teks eksplanasi? 2. Saat belajar teks

eksplanasi, kesulitan apa yang kamu rasakan? 3. Apakah kamu menyukai

cara mengajar gurumu saat pembelajaran teks


(23)

eksplanasi?

4. Apakah kamu senang jika belajar menggunakan media?

5. Media apakah yang paling kamu sukai saat belajar? a. Lagu

b. Video c. Gambar d. .... e. ....

Tabel 3.5 Lembar Angket Siswa A. Pengantar

Angket ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai pengalaman Anda dalam pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi. Informasi yang Anda sampaikan akan dipergunakan sebagai data dalam penelitian saya. Untuk itu, isilah secara jujur dan sesuai dengan pengalaman Anda.

B. Petunjuk

Bacalah secara teliti setiap pertanyaan dalam angket ini dan jawablah dengan cara menyilangkan (X) jawaban jika ada pilihan jawaban, isilah pertanyaan jika tidak ada pilihan jawaban! Jawablah semua pertanyaan secara jujur sesuai dengan pengalaman Anda.

C. Pertanyaan-pertanyaan

1. Apakah kamu menyukai pembelajaran teks eksplanasi? a. Ya

b. Tidak


(24)

32

Anggita Dewi Pratiwi, 2015

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIMBAL-BALIK BERBASIS MEDIA TAYANGAN VIDEO

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

... ... ... 3. Apakah kamu menyukai cara mengajar gurumu saat pembelajaran teks

eksplanasi? a. Ya b. Tidak

4. Apakah kamu senang jika belajar menggunakan media? a. Ya

b. Tidak

5. Media apakah yang paling kamu sukai saat belajar?

a. Lagu c. Gambar e. ...

b. Video d. ... f. ...

c. Dokumen (RPP)

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru digunakan untuk mengetahui langkah-langkah pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi sebelum diterapkan metode timbal-balik berbasis media tayangan video.

RPP guru akan dianalisis oleh peneliti menggunakan lembar analisis RPP guru. Selain itu, lembar analisis RPP guru juga berguna untuk melihat keselarasan antara pendapat guru bersangkutan dalam wawancara dan pendapat siswa dalam angket terkait langkah pembelajaran dan metode/media yang digunakan. Adapun lembar analisis RPP guru adalah sebagai berikut.

Tabel 3.6

Lembar Analisis RPP Guru

Aspek yang Dinilai

Hasil

Pengamatan Keterangan Ya Tidak

Pendahuluan

1. Mengkodisikan kelas 2. Memaparkan tujuan


(25)

3. Memaparkan pokok pembahasan

4. Menggiring peserta didik pada materi

pembelajaran Inti

5. Pembelajaran sesuai dengan langkah-langkah metode yang digunakan 6. Menggunakan media

pembelajaran sebagai penunjang.

7. Gambaran aktivitas siswa sesuai dengan langkah-langkah metode yang digunakan.

Penutup

1. Terdapat umpan balik berupa tugas dari guru. 2. Terdapat refleksi

d. Observasi

Observasi dilakukan oleh observer yang berjumlah tiga orang untuk mengetahui proses pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi dengan menggunakan metode pembelajaran timbal-balik berbasis media tayangan video. Adapun lembar pengamatan adalah sebagai berikut.

Tabel 3.7

Lembar Pengamatan Pelaksanaan Pembelajaran Membaca Pemahaman Teks Eksplanasi dengan Metode Pembelajaran Timbal-Balik Berbasis Media

Tayangan Video Sekolah :

Hari/Tanggal : Perlakuan :

Petunjuk : Berilah tanda centang ( ) pada kolom Ya atau Tidak dalam tabel berikut untuk mengetahui tingkat pelaksanaan pembelajaran dengan metode pembelajaran timbal-balik bermedia tayangan video.


(26)

34

Anggita Dewi Pratiwi, 2015

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIMBAL-BALIK BERBASIS MEDIA TAYANGAN VIDEO

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Pengamatan Ya Tidak Kegiatan Pendahuluan

1. Guru mengondisikan siswa siap belajar

2. Guru menyampaikan kaitan materi pelajaran sebelumnya dengan materi yang akan berlangsung tentang memahami teks eksplanasi. 3. Guru membagi siswa menjadi beberapa

kelompok, setiap kelompok terdiri dari empat orang.

4. Guru menjelaskan langkah-langkah membaca dengan menggunakan metode pembelajaran timbal-balik yaitu, bertanya, memprediksi, mengklarifikasi, dan merangkum pada siswa 5. Guru menayangkan video mengenai teks

ekspalanasi yang akan dibahas. Kegiatan Inti

1. Guru membagikan teks eksplanasi pada setiap siswa.

2. Guru menugaskan setiap kelompok untuk membagi tugas setiap orang sebagai penanya, pemprediksi, pengklarifikasi, dan perangkum. 3. Guru memancing siswa untuk membuat

pertanyaan mengenai teks eksplanasi yang telah diberikan.

Aspek

Hasil

Pengamatan Keterangan Ya Tidak

4. Guru menugaskan siswa untuk memprediksi apa yang akan dibahas dalam teks eksplanasi tersebut. 5. Guru menugaskan siswa untuk membaca teks

eksplanasi secara keseluruhan untuk menjawab pertanyaan dan prediksi yang telas dibuat oleh siswa.

6. Guru menugaskan siswa untuk mencari istilah-istilah asing atau kata-kata yang sulit dimengerti dan mencari arti dari istilah atau kata-kata tersebut di kamus.

7. Guru menugaskan siswa untuk membuat rangkuman mengenai tesk eskpalanasi tersebut menggunakan kata-katanya sendiri dengan tetap memperhatikan struktur teks eksplanasi.

Kegiatan Penutup


(27)

hasil kerjanya berdasarkan tugas masing-masing anggota.

2. Guru memberikan umpan balik terhadap kegiatan membaca siswa dan terhadap hasil kerja siswa. 3. Mengevaluasi tingkat pemahaman siswa terhadap

wacana dengan memberikan pertanyaan berbentuk uraian sebanyak 5 butir soal. 4. Guru menutup pelajaran.

Lembang, Observer

______________________

e. Tes

Instrumen tes yang digunakan peneliti berupa lembar tes tulis. Jenis tes tersebut adalah soal pilihan ganda sebanyak 30 butir dengan empat pilihan jawaban. Tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan membaca pemahaman teks eksplanasi siswa.

Instrumen tes diberikan kepada siswa melalui dua tahapan penelitian, yakni prates dan pascates. Prates atau tes awal digunakan untuk mengukur kemampuan membaca pemahaman teks eksplanasi siswa sebelum diberi metode pembelajaran timbal-balik berbasis media tayangan video. Kemudian, pascates atau tes akhir digunakan untuk mengukur kemampuan membaca pemahaman teks eksplanasi siswa setelah diberi metode pembelajaran timbal-balik berbasis media tayangan video.

Berikut ini adalah kisi-kisi yang digunakan untuk menguji kemampuan siswa baik pada tahap prates maupun pascates.

Tabel 3.8

Kisi-Kisi Instrumen Tes Membaca Pemahaman Teks Eksplanasi

No. Aspek Jenjang dan Soal


(28)

36

Anggita Dewi Pratiwi, 2015

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIMBAL-BALIK BERBASIS MEDIA TAYANGAN VIDEO

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Makna Kata 12

2. Informasi tersurat 1,27 5,8, 9, 13, 16,17, 21, 29

3. Maksud kalimat 2, 28

4. Informasi tersirat 7,25 3,6,

20,24

30

5. Ide pokok 4 11,

15, 19, 23

6. Kesimpulan 10 22,

26 7. Kelogisan sajian

informasi

14,18

Keterangan :

K1 : Pertanyaan Ingatan K2 : Pertanyaan Terjemahan K3 : Pertanyaan Tafsiran K4 : Pertanyaan Terapan K5 : Pertanyaan Rincian

K6 : Pertanyaan Paduan/Sintesis K7 : Pertanyaan evaluasi


(29)

Teks yang digunakan dalam penelitian ini adalah teks eksplanasi. Teks eksplanasi untuk tes awal dan tes akhir yang diberikan kepada siswa telah melewati tahap pengukuran keterbacaan wacana dengan menggunakan formula grafik Fry. Berikut tabel hasil pengukuran teks yang telah diukur

Tabel 3.9

Hasil Pengukuran Keterbacaan Grafik Fry

Judul Jumlah

Kata

Jumlah Kalimat

Jumlah Suku Kata

Jenjang Keterangan

Budi Daya Lele 89 9,9 151,8 6,7,8 Sesuai

Penyerbukan 50 8 156 7,8,9 Sesuai

Cara Membuang Sampah dengan Benar

94 8,8 145,8 6,7,8 Sesuai

Erosi 78 7,5 141,7 6,7,8 Sesuai

Tedak Siten 100 5 143,4 7,8,9 Sesuai

Pengendalian Pemanasan Global

100 8 141 6,7,8 Sesuai

Gempa Bumi 100 6 149,4 7,8,9 Sesuai

Gotong royong 86 5,5 138,6 6,7,8 Sesuai

Proses

Pengolahan Daun Sirsak

100 7 145,8 6,7,8 Sesuai

Adapun soal dan format penilaian soal pilihan ganda dapat dilihat dalam lampiran 9.

2) Instrumen Perlakuan

Instrumen perlakuan dalam penelitian ini berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang dibuat untuk dijadikan sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi menggunakan metode pembelajaran timbal-balik berbasis media tayangan video. A.Ancangan Model


(30)

38

Anggita Dewi Pratiwi, 2015

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIMBAL-BALIK BERBASIS MEDIA TAYANGAN VIDEO

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Membaca merupakan salah satu keterampilan berbahasa reseptif, sedangkan membaca pemahaman adalah kegiatan membaca yang bertujuan untuk memahami isi bacaan. Dalam membaca pemahaman, pembaca berperan aktif untuk memahami isi bacaan bukan hanya sebagai penerima pesan yang pasif.

Dalam memahami bacaan, dibutuhkan metode membaca dan media yang merangsang siswa aktif. Metode pembelajaran timbal-balik berbasis media tayangan video diduga dapat meningkatkan membaca pemahaman siswa khususnya teks eksplanasi dengan menggunakan empat strategi.

b. Tujuan

Pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk melatih siswa dalam membaca pemahaman teks eksplanasi dengan menggunakan metode pembelajaran timbal-balik berbasis media tayangan video.

c. Prinsip Dasar

Pemilihan metode pembelajaran timbal-balik berbasis media tayangan video oleh peneliti didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.

1) Metode pembelajaran timbal-balik dilakukan secara berkelompok yang sesuai dengan karakteristik siswa SMP yang memasuki masa remaja.

2) Metode pembelajaran timbal-balik menggunakan empat strategi, yaitu bertanya, mengklarifikasi, memprediksi, dan merangkum yang dapat memudahkan memahami isi bacaan.

3) Metode pembelajaran timbal-balik menuntut siswa aktif.

4) Media tayangan video sebagai alat bantu untuk memberikan informasi awal sebelum siswa membaca teks eksplanasi.

d. Sintaks

Metode pembelajaran timbal-balik atau yang biasa dikenal dengan reciprocal

teaching adalah salah satu metode membaca dengan menggunakan empat strategi

pemahaman yaitu bertanya, memprediksi, mengklarifikasi, dan merangkum. 1) Bertanya


(31)

Bertanya dalam metode ini adalah pertanyaan-pertanyaan seperti apa yang akan disampaikan oleh pembaca mengenai teks tersebut? Bertanya juga merupakan salah satu kunci utama untuk mendorong seseorang menjadi kritis dan menjadi logis.

2) Memprediksi

Maksud memprediksi disini adalah memprediksi apa yang mungkin dibahas pada bagian tulisan selanjutnya.

3) Mengklarifikasi

Mengklarifikasi terjadi jika terdapat informasi yang kurang jelas atau perbedaan interpretasi yang dimiliki siswa terhadap teks.

4) Merangkum

Merangkum adalah kegiatan siswa untuk mengetahui apa yang ada dalam teks dan sebagai uji diri tentang apa yang sudah ia baca atau ia mengerti dari teks. e. Evaluasi

Evaluasi pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran timbal-balik ini yaitu proses, hasil belajar, dan sikap. Evaluasi proses dilihat dari keaktifan masing-masing siswa dalam setiap langkah metode. Evaluasi hasil belajar diperoleh dari kemampuan siswa menjawab soal tes membaca pemahaman. Evaluasi sikap dilihat dari sikap siswa dengan dirinya sendiri, sikap siswa dengan teman kelompoknya, dan sikap siswa terhadap kelompok lain.

B.Skenario Pembelajaran (RPP)

Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Pertama (SMP) Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas/Semester : VII/II

Materi Pokok : Teks Eksplanasi

Alokasi Waktu : 3 pertemuan (6 x 40 menit) A.Kompetensi Inti

1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.


(32)

40

Anggita Dewi Pratiwi, 2015

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIMBAL-BALIK BERBASIS MEDIA TAYANGAN VIDEO

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

secara efektif, dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.

3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.

4. Mengolah, menyaji dan menalar dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang teori.

B.Kompetensi Dasar

3.1 Memahami teks hasil observasi, tanggapan deskriptif, eksposisi, eksplanasi, dan cerita pendek baik melalui lisan maupun tulisan.

C.Tujuan

Selama dan setelah proses pembelajaran, siswa dapat memahami teks eksplanasi baik lisan maupun tulisan.

D.Metode dan Media Pembelajaran Metode : Pembelajaran Timbal-balik Media : Tayangan video

E. Langkah-langkah Pembelajaran Pendahuluan :

1. Guru mengkondisikan kelas untuk siap belajar

2. Guru menyampaikan kaitan materi pelajaran sebelumnya dengan materi yang akan berlangsung tentang memahami teks eksplanasi.

3. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok terdiri dari empat orang.

4. Guru menayangkan video mengenai teks ekspalanasi yang akan dibahas.

Inti :

Tahapan Langkah KBM

Guru Siswa


(33)

membuat pertanyaan mengenai teks eksplanasi yang telah diberikan.

eksplanasi, siswa membuat pertanyaan mengenai teks eksplanasi tersebut.

Memprediksi Setelah memancing siswa untuk membuat pertanyaan, guru menugaskan siswa untuk memprediksi apa yang akan dibahas dalam teks ekpslanasi tersebut. Baik setelah membaca judul teks, atau setelah membaca beberapa paragraf.

Siswa memprediksi apa yang akan dibahas dakam teks eksplanasi tersebut. Siswa

dapat memprediksi

berdasarkan pertanyaan-pertanyaan yang sudah mereka buat sebelumnya.

Mengklarifikasi Guru menugaskan siswa

untuk membaca teks

eksplanasi secara keseluruhan untuk menjawab pertanyaan dan prediksi yang telah siswa buat. Guru menugaskan kepada siswa untuk mencari istilah-istilah asing atau kata-kata yang sulit dimengerti dan mencari arti dari istilah atau kata-kata tersebut di kamus.

Siswa membaca teks

eksplanasi secara

keseluruhan dan mencari istilah-istilah asing atau kata-kata yang sulit dimengerti. Setelah itu, siswa mencari arti dari istilah atau kata-kata tersebut di kamus.

Merangkum Guru menugaskan siswa

untuk membuat rangkuman mengenai teks eksplanasi tersebut menggunakan kata-katanya sendiri dengan tetap memperhatikan struktur teks eksplanasi.

Siswa membuat rangkuman mengenai teks eksplanasi tersebut menggunakan kata-katanya sendiri dengan tetap memperhatikan struktur teks eksplanasi.

Penutup :

1. Guru menyimpulkan materi pembelajaran yang telah dipelajari.

2. Guru dan siswa saling memberikan umpan balik hasil evaluasi pembelajaran yang telah dicapai.


(34)

42

Anggita Dewi Pratiwi, 2015

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIMBAL-BALIK BERBASIS MEDIA TAYANGAN VIDEO

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2013, hlm. 211). Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi, sedangkan instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Sebelum tes dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, instrumen tes harus diuji validitas dan realibilitasnya terlebih dahulu. Peneliti menggunakan validitas empiris, yaitu dengan mencobakan tes kepada siswa selain kelas eksperimen dan kontrol. Uji validitas dilakukan pada kelas 7-D.

Uji validitas pada penelitian ini ditentukan dengan teknik korelasi Product

Moment Pearson per item soal. Adapun teknik korelasi Product Moment Pearson

tersebut ialah dengan rumus:

r

xy

=

∑ ∑ ∑

√( ∑ – ∑ ) ( ∑ – ∑ ) keterangan :

N : banyaknya peserta tes X : skor item soal

Y : skor keseluruhan siswa

rxy : koefisien korelasi antara variabel X dan Y

(Arikunto, 2013, hlm. 213)

Pengujian validitas pada penelitian ini menggunakan program Microsoft Excel. Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam pengujian soal-soal tersebut adalah.

a. Masukan data (nama, no soal, skor) di sel

b. Hitung jumlah jawaban yang benar tiap siswa menggunakan rumus =SUM(B2:AE2)

c. Setelah data jawaban siswa selesai dimasukan, hitung jumlah jawaban yang benar tiap soal dengan rumus =SUM(B2:B41)


(35)

d. Kemudian untuk menghitung validitas butir soal nomor satu dengan cara menghitung koefisien korelasi Pearson antara isi sel dengan rumus =PEARSON(B2:B41;$AF$2:$AF$41)

e. Klik Enter

Untuk menentukan kriteria valid atau tidak dapat ditentukan jika rhasil > rtabel

berarti valid dan jika rhasil < rtabel. Peneliti menggunakan taraf signifikansi 5%

untuk n 40 yaitu 0,312.

Adapun hasil dari pengujian validitas tes tersebut yaitu sebagai berikut. Tabel 3.10

Hasil Uji Validitas Item soal No.

Soal Hasil rTabel Kriteria

No.

Soal Hasil rTabel Kriteria

1 0,332 0,312 Valid 21 0,265 0,312 Tidak Valid

2 0,380 0,312 Valid 22 0,381 0,312 Valid

3 0,404 0,312 Valid 23 0,370 0,312 Valid

4 0.023 0,312 Tidak Valid 24 0,419 0,312 Valid 5 -0.179 0,312 Tidak Valid 25 0,075 0,312 Tidak Valid

6 0,349 0,312 Valid 26 0,320 0,312 Valid

7 0,496 0,312 Valid 27 0,603 0,312 Valid

8 0,406 0,312 Valid 28 0.146 0,312 Tidak Valid

9 0,344 0,312 Valid 29 0,368 0,312 Valid

10 0,347 0,312 Valid 30 0,557 0,312 Valid

11 0,390 0,312 Valid 31 0,357 0,312 Valid

12 0,496 0,312 Valid 32 0,391 0,312 Valid

13 0,327 0,312 Valid 33 0,499 0,312 Valid

14 0,445 0,312 Valid 34 0,438 0,312 Valid

15 -0.085 0,312 Tidak Valid 35 0.395 0,312 Valid

16 0,370 0,312 Valid 36 0.058 0,312 Tidak Valid

17 0,447 0,312 Valid 37 0,431 0,312 Valid

18 0,318 0,312 Valid 38 0,464 0,312 Valid

19 0,386 0,312 Valid 39 0,339 0,312 Valid

20 0,328 0,312 Valid 40 0,320 0,312 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas tersebut dapat ditemukan bahwa terdapat 7 soal yang tidak valid, yaitu nomor 4, 5, 15, 21, 25, 28, dan 36. Maka soal tes awal dan tes akhir yang digunakan dalam penelitian ini adalah butir soal nomor 1, 2, 3, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 24, 26, 27, 29, 30, 31, 32,


(36)

44

Anggita Dewi Pratiwi, 2015

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIMBAL-BALIK BERBASIS MEDIA TAYANGAN VIDEO

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

33, 34, 35, 37, 38, 39, 40. Karena peneliti hanya membutuhkan 30 soal saja untuk tes awal dan tes akhir, maka 3 soal yang valid tidak peneliti gunakan.

2) Uji Realibilitas Instrumen

Menurut Arikunto (2013, hlm. 221), realibilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya.

Untuk mengukur reliabilitas instrumen yang akan digunakan, peneliti menggunakan metode belah dua dengan rumus Spearmen-Brown sebagai berikut:

⁄ ⁄

⁄ ⁄

Keterangan :

: Koefisien Reabilitas yang sudah di sesuaikan

r

⁄ : korelasi antara skor-skor setiap belahan tes

(Arikunto, 2012, hlm. 87) Uji realibilitas penelitian ini menggunakan metode belah dua (Split-half

Method) dengan program Microsoft Excel. Adapun langkah-langkah yang

dilakukan peneliti dalam penguji soal-soal tersebut. Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan uji realibilitas.

a. Copy hasil uji validitas item awal kemudian paste pada sel A1

b. Belah 40 soal menjadi dua bagian yaitu item awal untuk soal 1-20 dan item akhir untuk soal 21-40.

c. Pada sel T4 hitung jumlah skor item awal dengan rumus =SUM(A4:O4) d. Pada sel T47 hitung jumlah skor item akhir dengan rumus =SUM(A47:O47) e. Setelah skor item awal dan item akhir didapat, hitung koefisien realibilitas

belahan tes

⁄ ⁄ dengan rumus =PEARSON(P4:P43;P47:P86)

f. Hitung reliabelitas total (keseluruhan) tes r11 dengan menggunakan rumus

Spearmen-Brown, yaitu =2*Q47/(1+Q47) g. Klik enter


(37)

Untuk menentukan tes yang diuji reliabel atau tidak, peneliti menggunakan tabel kriteria koefesien korelasi sebagai berikut:

Tabel 3.11

Tabel Kriteria Koefesien Korelasi

Nilai Keterangan

0,800 – 1,00 Sangat tinggi 0,600 – 0,799 Tinggi

0,400 – 0,599 Cukup

0,200 – 0,399 Rendah 0,00 – 0,199 Sangat rendah

(Arikunto, 2012, hlm. 89) = = 0,853

Berdasarkan hasil uji realibilitas 0,853, dapat dinyatakan bahwa soal tes yang peneliti gunakan reliabel dengan tingkat realibilitas yang sangat tinggi. Maka soal tes bisa diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

3) Daya Pembeda Soal

Menganalisis daya pembeda soal bertujuan untuk mengkaji soal-soal tes dalam membedakan siswa yang berkemampuan tinggi atau rendah. Rumus untuk mencari indeks diskriminasi adalah.

(Arikunto, 2012,hlm. 228)

Klasifikasi daya pembeda soal dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.12


(38)

46

Anggita Dewi Pratiwi, 2015

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIMBAL-BALIK BERBASIS MEDIA TAYANGAN VIDEO

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Negatif

0,00 – 0,20 Jelek

0,21 – 0,040 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1.00 Baik Sekali

Adapun hasil dari daya beda soal tes tersebut yaitu sebagai berikut. Tabel 3.13

Hasil Daya Beda Soal

No.Soal FH FL Hasil Keterangan

1 1 0.6 0,4 Cukup

2 1 0,6 0,4 Cukup

3 1 0.6 0,4 Cukup

4 1 1 0 Jelek

5 0.5 0.8 -0.3 Jelek

6 1 0,7 0,3 Cukup

7 1 0,9 0,1 Jelek

8 1 0,6 0,4 Cukup

9 0,7 0,3 0,4 Cukup

10 1 0,6 0,4 Cukup

11 0,9 0,5 0,4 Cukup

12 1 0,9 0,1 Jelek

13 0,9 0,6 0,3 Cukup

14 0,6 0,1 0,5 Baik

15 0.1 0.3 -0.2 Jelek

16 0,8 0,6 0,2 Jelek

17 0,7 0,1 0,6 Baik

18 0,9 0,4 0,5 Baik

19 1 0,7 0,3 Cukup

20 0,9 0,3 0,6 Baik

21 0.2 0.2 0 Jelek

22 1 0,6 0,4 Cukup

23 1 0,8 0,2 Jelek

24 0,9 0,4 0,5 Baik

25 0,7 0,8 -0,1 Jelek

26 0,7 0,3 0,4 Cukup

27 1 0,3 0,7 Baik


(39)

29 0,7 0,2 0,5 Baik

30 1 0,6 0,4 Cukup

31 1 0,8 0,2 Jelek

32 1 0,6 0,4 Cukup

33 1 0,8 0,2 Jelek

34 1 0,8 0,2 Jelek

35 1 0,6 0,4 Cukup

36 0.5 0.8 -0,3 Jelek

No. Soal FH FL Hasil Keterangan

37 1 0,9 0,1 Jelek

38 1 0,9 0,1 Jelek

39 1 0,6 0,4 Cukup

40 1 0.8 0.2 Jelek

Berdasarkan hasil daya beda soal, terdapat 17 soal klasifikasi jelek, 16 soal klasifikasi cukup, dan 7 soal klasifikasi baik.

4) Tingkat Kesulitan Soal

Analisis butir soal bertujuan untuk mengkaji soal-soal tes agar diperoleh soal yang memiliki kualitas baik. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sulit atau tidak terlalu mudah. Rumus mencari indeks kesulitan sebagai berikut.

P=

Keterangan

P : indeks kesukaran

B : banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS : jumlah siswa peserta tes

(Arikunto, 2012, hlm.224)

Klasifikasi tingkat kesulitan soal terdapat dalam tabel sebagai berikut. Tabel 3.14


(40)

48

Anggita Dewi Pratiwi, 2015

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIMBAL-BALIK BERBASIS MEDIA TAYANGAN VIDEO

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Indeks kesukaran Klasifikasi

0,00 – 0,30 Sulit

0,31 – 0,70 Sedang

0,71 – 1,00 Mudah

Adapun hasil indeks kesulitan soal yang peneliti lakukan sebagai berikut. Tabel 3.15

Hasil Indeks Kesulitan Soal

Nomor soal B (Jumlah siswa yang menjawab benar) I = KET Nomor Soal B (Jumlah siswa yang menjawab benar)

I = KET

1 28 0,7 Sedang 21 19 0.633 Sedang

2 33 0.825 Mudah 22 35 0.875 Mudah

3 30 0.75 Mudah 23 34 0,85 Mudah

4 24 0.8 Mudah 24 29 0.725 Mudah

5 25 0.833 Mudah 25 24 0.8 Mudah

6 33 0.825 Mudah 26 20 0.5 Sedang

7 39 0.975 Mudah 27 31 0.775 Mudah

8 32 0.8 Mudah 28 24 0.8 Mudah

9 22 0.55 Sedang 29 19 0.475 Sedang

10 32 0.8 Mudah 30 36 0.9 Mudah

11 31 0.775 Mudah 31 34 0.85 Mudah

12 39 0.975 Mudah 32 32 0.8 Mudah

13 35 0.875 Mudah 33 37 0.925 Mudah

14 10 0.25 Sulit 34 22 0.733 Sedang

15 25 0.833 Mudah 35 19 0.633 Sedang

16 34 0.85 Mudah 36 27 0.9 Mudah

17 13 0.325 Sedang 37 37 0.925 Mudah

18 28 0.7 Sedang 38 12 0.4 Sedang

19 37 0.925 Mudah 39 34 0.85 Mudah


(41)

Berdasarkan hasil indeks kesulitan soal, terdapat 1 soal klasifikasi sulit, 10 soal klasifikasi sedang, dan 29 soal klasifikasi mudah.

D. Teknik Pengolahan Data

Setelah melakukan tes awal dan tes akhir, maka data akan terkumpul dan langkah selanjutnya adalah mengolah data tersebut dengan menggunakan rumus statistik. Langkah-langkah pengolahan data tersebut yaitu :

1. Memeriksa dan menganalisis data tes awal dan akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

2. Menentukan skor tes awal dan tes akhir, kemudian menentukan nilai dengan rumus:

Nilai skor =

3. Mendeskripsikan hasil tes awal dan tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

4. Menghitung nilai atau skor tertinggi dan terendah 5. Menentukan rentang skor dengan rumus

R = skor tertinggi – skor terendah 6. Menentukan banyak kelas dengan rumus

BK = 1+ 3,3 log n

7. Menentukan panjang kelas i dengan rumus

i =

8. Menghitung rata-rata nilai dengan rumus

Rata-rata R

=

9. Menghitung simpangan baku dengan rumus

S =

∑ ∑

10. Menguji normalitas data pada tes awal dan tes akhir dari kedua kelas. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.


(42)

50

Anggita Dewi Pratiwi, 2015

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIMBAL-BALIK BERBASIS MEDIA TAYANGAN VIDEO

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Keterangan x² : nilai Chi- kuadrat

f0 : frekuensi yang diobservasi fe : frekuensi yang diharapkan

11. Menguji homogenitas dilakukan pada data tes awal dan tes akhir dari kedua kelas. Adapun rumus yang digunakan adalah sebagai berikut

Keterangan:

Varians : standar deviasi dikuadratkan atau s²

12. Melakukan uji hipotesis. Untuk dapat mengetahui hipotesis yang telah dibuat diterima atau ditolak, dilakukan pengujian selanjutnya dengan rumus Uji-t. Adapun langkah-langkah dalam melakukan Uji – t adalah sebagai berikut. 1) Menghitung perbedaan atau gain (d) nilai tes awal dan tes akhir untuk

mengetahui peningkatan pemahaman siswa di kedua kelas.

2) Menyusun tabel distribusi perbedaan rata-rata nilai tes awal dan tes akhir . 3) Melakukan Uji – t sehingga didapatkan nilai thitung yang akan dibandingkan

dengan ttabel. Adapun rumus Uji-t adalah sebagai berikut.

√[ ∑ ∑ ] [ ]

(Arikunto, 2013, hlm. 354) Keterangan:

M : nilai rata-rata perkelompok N : banyaknya subjek

x : Deviasi setiap nilai xЇ dan xІ y : deviasi setiap nilai yЇ dan yІ 13. Menentukan taraf signifikansi 14. Menetukan derajat kebebasan


(43)

15. Menentukan ttabel

Jika thitung < ttabel maka Ha ditolak atau H0 diterima, dan begitu pula

sebaliknya apabila thitung > ttabel maka Ha diterima atau H0 ditolak.

(Subana dkk. 2005, hlm. 171-172)

E. Populasi dan Sampel

Penelitian ini dilakukan di SMP karena siswa SMP termasuk dalam kategori remaja. Salah satu tugas perkembangan siswa remaja menurut Hartinah (2008, hlm. 208) adalah remaja harus belajar membaca sebagai tuntutan masyarakat secara kultural. Untuk memenuhi tugas perkembangan tersebut, maka peneliti ingin mengujicobakan metode pembelajaran timbal-balik berbasis media tayangan video pada siswa SMP agar mereka memiliki pemahaman membaca yang baik. 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013, hlm. 61). Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII di SMPN 1 Lembang. 2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2013, hlm. 62). Pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel purposif (purposive sampling), yaitu teknik pengambilan sampel yang digunakan apabila sampel yang diteliti telah memiliki karakteristik tertentu, sehingga tidak mungkin diambil sampel lain yang tidak memenuhi karakteristik yang telah ditetapkan. Karakteristik yang ditetapkan oleh peneliti adalah jumlah siswa dan kemampuan siswa yang homogen.


(44)

52

Anggita Dewi Pratiwi, 2015

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIMBAL-BALIK BERBASIS MEDIA TAYANGAN VIDEO

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengamatan peneliti yang menunjukkan bahwa kelas 7-B dan 7-C mempunyai karakterikstik yang sesuai dengan ketetapan. Jumlah siswa kelas 7-B dan 7-C sama-sama berjumlah 40 orang, dan siswa kelas 7-B dan 7-C juga homogen dari segi kemampuan dalam pembelajaran di kelas.


(45)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengujicobakan metode pembelajaran timbal-balik berbasis media tayangan video sebagai alternatif untuk memecahkan masalah membaca pemahaman teks eksplanasi yang dialami oleh siswa. Berdasarkan pemerolehan data, proses penelitian, dan pengolahan data, maka diperoleh simpulan untuk menjawab rumusan masalah sebagai berikut.

1. Profil pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi pada siswa kelas 7 SMP Negeri 1 Lembang masih terbilang kurang. Masih banyak siswa yang belum memahami teks eksplanasi, siswa kurang tertarik dengan pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi yang diberikan oleh gurunya, siswa masih malas untuk membaca, dan beberapa siswa menyatakan bahwa mereka tidak menyukai cara gurunya mengajar. Walaupun secara administrasi atau dilihat dari RPP yang dibuat guru untuk mengajarkan membaca pemahaman teks eksplanasi sudah sesuai dengan langkah-langkah metode, namun dalam praktiknya langkah-langkah metode tersebut tidak selalu sesuai karena beberapa faktor.

2. Proses pembelajaran membaca pemahaman teks ekspalansi menggunakan metode pembelajaran timbal-balik berbasis media tayangan video berlangsung selama tiga kali perlakuan. Selama proses pembelajaran, peneliti di observasi oleh tiga orang observer. Berdasarkan hasil pengamatan observer, pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran timbal-balik berbasis media tayangan video membuat siswa lebih aktif, antusias saat belajar, dan siswa dapat lebih memahami isi bacaan yang terdapat dalam teks eksplanasi.

3. Berdasarkan pengolahan data hasil penelitian, dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan membaca pemahaman teks eksplanasi siswa kelas eksperimen dengan metode pembelajaran


(46)

timbal-96

Anggita Dewi Pratiwi, 2015

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIMBAL-BALIK BERBASIS MEDIA TAYANGAN VIDEO

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

konvensional. Pernyataan tersebut berdasarkan hasil penghitungan uji-t yang menunjukkan thitung (4,106) > ttabel (2,000) , maka hipotesis Ha diterima dan

Ho ditolak dengan kata lain terdapat perbedaan perolehan nilai yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol, sehingga dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran timbal-balik berbasis media tayangan video efektif dalam pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi di SMP Negeri 1 Lembang.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, beberapa saran yang perlu diperhatikan terkait dengan penerapan metode pembelajaran timbal-balik berbasis media tayangan video dalam pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi adalah sebagai berikut.

1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran timbal-balik berbasis media tayangan video efektif digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi. Peneliti selanjutnya, diharapkan dapat lebih mengoptimalkan metode ini dalam kemampuan membaca teks lainnya. 2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran membaca teks

eksplanasi dapat diajarkan menggunakan metode pembelajaran timbal-balik dan media tayangan video. Peneliti selanjutnya, diharapkan dapat mencoba mengujikan metode dan media pembelajaran lain yang lebih inovatif dalam pembelajaran membaca teks eksplanasi.


(47)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. (2012). Pembelajaran membaca berbasis pendidikan karakter. Bandung: PT Refika Aditama.

Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2013). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Arsyad, A. (2007). Media pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Cooper dan Greive. (2009). The effectiveness of the methods of reciprocal teaching. As applied within the NSW primary subject Human Society and its

Environment: An exploratory study.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus besar bahasa Indonesia pusat

bahasa edisi keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Hartinah, S. (2008). Perkembangan peserta didik. Bandung: PT Refika Aditama.

Hidayati, L. (2011). Kiat meningkatkan kemampuan membaca cepat. Yogyakarta: Fire Publisher.

Huda, M. (2014). Model-model pengajaran dan pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kristiyani, A. (2012). Jenis-jenis tulisan faktual [Online]. Diakses dari staff.uny.ac.id.

Kusumasari, R. (2014). Kemampuan membaca pemahaman teks berita Siswa

kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 21 Satu Atap Teluk Bintan

(Skripsi). Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjung Pinang.

Mulyani, S. (2014). Penggunaan model pengajaran timbal-balik (reciprocal


(48)

98

Anggita Dewi Pratiwi, 2015

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIMBAL-BALIK BERBASIS MEDIA TAYANGAN VIDEO

DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

VIII SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya (thesis). Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung.

Noriasih, N. K. (2012). Pengaruh model pembelajaran reciprocal teaching terhadap pemahaman becaan ditinjau dari konsep diri akademik siswa. Jurnal

Penelitian Pascasarjana UNDIKSHA.

Nurgiyantoro, B. (2001). Penilaian dalam pengajaran bahasa dan sastra. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Palinscar dan Brown. (1984). Reciprocal teaching of comprehension fostering and comprehension monitoring activities. Cognition and instruction lawrence

erlbaum associates, inc. 1 (2), hlm. 117-175.

Riduwan. (2012). Dasar-dasar statistika. Bandung: Alfabeta.

Sporer, N. Dkk. (2009). Improving students’ reading comprehension skills :

effects of strategy instruction and reciprocal teaching. Learning and Instruction

19 (2009) hlm. 272-286.

Subana dkk. .(2005). Statistik pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Sugiyono. (2006). Metode penelitian administrasi. Bandung: CV. ALFABETA.

Sugiyono. (2012). Metode penelitian bisnis (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan

R&D). Bandung: ALFABETA, CV.

Sugiyono. (2013). Statistika untuk penelitian. Bandung: ALFABETA, CV.

Somadayo, S. (2011). Strategi dan teknik pembelajaran membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Susilana, R. & Riyana, C. (2008). Media pembelajaran hakikat, pengembangan,

pemanfaatan, dan penilaian. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi


(49)

Syamsudin & Damaianti, V.S. (2011). Metode penelitian pendidikan bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tarigan, H. G. (2008). Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.

Waluyo, B. (2013). Bahasa dan sastra Indonesia untuk kelas VII SMP dan MTs. Solo : Platinum.

Yusuf, S. & Sugandhi, N.M.(2011). Perkembangan peserta didik. Jakarta : PT. RAJAGRAFINDO PERSADA.


(1)

52 pengamatan peneliti yang menunjukkan bahwa kelas 7-B dan 7-C mempunyai karakterikstik yang sesuai dengan ketetapan. Jumlah siswa kelas 7-B dan 7-C sama-sama berjumlah 40 orang, dan siswa kelas 7-B dan 7-C juga homogen dari segi kemampuan dalam pembelajaran di kelas.


(2)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengujicobakan metode pembelajaran timbal-balik berbasis media tayangan video sebagai alternatif untuk memecahkan masalah membaca pemahaman teks eksplanasi yang dialami oleh siswa. Berdasarkan pemerolehan data, proses penelitian, dan pengolahan data, maka diperoleh simpulan untuk menjawab rumusan masalah sebagai berikut.

1. Profil pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi pada siswa kelas 7 SMP Negeri 1 Lembang masih terbilang kurang. Masih banyak siswa yang belum memahami teks eksplanasi, siswa kurang tertarik dengan pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi yang diberikan oleh gurunya, siswa masih malas untuk membaca, dan beberapa siswa menyatakan bahwa mereka tidak menyukai cara gurunya mengajar. Walaupun secara administrasi atau dilihat dari RPP yang dibuat guru untuk mengajarkan membaca pemahaman teks eksplanasi sudah sesuai dengan langkah-langkah metode, namun dalam praktiknya langkah-langkah metode tersebut tidak selalu sesuai karena beberapa faktor.

2. Proses pembelajaran membaca pemahaman teks ekspalansi menggunakan metode pembelajaran timbal-balik berbasis media tayangan video berlangsung selama tiga kali perlakuan. Selama proses pembelajaran, peneliti di observasi oleh tiga orang observer. Berdasarkan hasil pengamatan observer, pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran timbal-balik berbasis media tayangan video membuat siswa lebih aktif, antusias saat belajar, dan siswa dapat lebih memahami isi bacaan yang terdapat dalam teks eksplanasi.

3. Berdasarkan pengolahan data hasil penelitian, dapat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan membaca pemahaman


(3)

96

konvensional. Pernyataan tersebut berdasarkan hasil penghitungan uji-t yang menunjukkan thitung (4,106) > ttabel (2,000) , maka hipotesis Ha diterima dan Ho ditolak dengan kata lain terdapat perbedaan perolehan nilai yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol, sehingga dapat dikatakan bahwa metode pembelajaran timbal-balik berbasis media tayangan video efektif dalam pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi di SMP Negeri 1 Lembang.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian, beberapa saran yang perlu diperhatikan terkait dengan penerapan metode pembelajaran timbal-balik berbasis media tayangan video dalam pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi adalah sebagai berikut.

1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode pembelajaran timbal-balik berbasis media tayangan video efektif digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman teks eksplanasi. Peneliti selanjutnya, diharapkan dapat lebih mengoptimalkan metode ini dalam kemampuan membaca teks lainnya. 2. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran membaca teks

eksplanasi dapat diajarkan menggunakan metode pembelajaran timbal-balik dan media tayangan video. Peneliti selanjutnya, diharapkan dapat mencoba mengujikan metode dan media pembelajaran lain yang lebih inovatif dalam pembelajaran membaca teks eksplanasi.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. (2012). Pembelajaran membaca berbasis pendidikan karakter. Bandung: PT Refika Aditama.

Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, S. (2013). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta:

Rineka Cipta

Arsyad, A. (2007). Media pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Cooper dan Greive. (2009). The effectiveness of the methods of reciprocal

teaching. As applied within the NSW primary subject Human Society and its Environment: An exploratory study.

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Kamus besar bahasa Indonesia pusat bahasa edisi keempat. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Hartinah, S. (2008). Perkembangan peserta didik. Bandung: PT Refika Aditama. Hidayati, L. (2011). Kiat meningkatkan kemampuan membaca cepat. Yogyakarta:

Fire Publisher.

Huda, M. (2014). Model-model pengajaran dan pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kristiyani, A. (2012). Jenis-jenis tulisan faktual [Online]. Diakses dari staff.uny.ac.id.

Kusumasari, R. (2014). Kemampuan membaca pemahaman teks berita Siswa kelas VII Sekolah Menengah Pertama Negeri 21 Satu Atap Teluk Bintan (Skripsi). Universitas Maritim Raja Ali Haji, Tanjung Pinang.

Mulyani, S. (2014). Penggunaan model pengajaran timbal-balik (reciprocal teaching) dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas


(5)

98

VIII SMP Negeri 1 Kota Tasikmalaya (thesis). Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Noriasih, N. K. (2012). Pengaruh model pembelajaran reciprocal teaching terhadap pemahaman becaan ditinjau dari konsep diri akademik siswa. Jurnal Penelitian Pascasarjana UNDIKSHA.

Nurgiyantoro, B. (2001). Penilaian dalam pengajaran bahasa dan sastra. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Palinscar dan Brown. (1984). Reciprocal teaching of comprehension fostering and comprehension monitoring activities. Cognition and instruction lawrence erlbaum associates, inc. 1 (2), hlm. 117-175.

Riduwan. (2012). Dasar-dasar statistika. Bandung: Alfabeta.

Sporer, N. Dkk. (2009). Improving students’ reading comprehension skills : effects of strategy instruction and reciprocal teaching. Learning and Instruction 19 (2009) hlm. 272-286.

Subana dkk. .(2005). Statistik pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

Sugiyono. (2006). Metode penelitian administrasi. Bandung: CV. ALFABETA. Sugiyono. (2012). Metode penelitian bisnis (pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan

R&D). Bandung: ALFABETA, CV.

Sugiyono. (2013). Statistika untuk penelitian. Bandung: ALFABETA, CV.

Somadayo, S. (2011). Strategi dan teknik pembelajaran membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Susilana, R. & Riyana, C. (2008). Media pembelajaran hakikat, pengembangan, pemanfaatan, dan penilaian. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan FIP UPI.


(6)

Syamsudin & Damaianti, V.S. (2011). Metode penelitian pendidikan bahasa. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tarigan, H. G. (2008). Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Angkasa.

Waluyo, B. (2013). Bahasa dan sastra Indonesia untuk kelas VII SMP dan MTs. Solo : Platinum.

Yusuf, S. & Sugandhi, N.M.(2011). Perkembangan peserta didik. Jakarta : PT. RAJAGRAFINDO PERSADA.


Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE KLOS BERBASIS MEDIA TEKS BERJALAN DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Lembang Tahun Ajaran 2014/2015).

1 11 56

PENERAPAN METODE KLOS BERBASIS MEDIA TEKS BERJALAN DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN : Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VIII SMP Negeri 1 Lembang Tahun Ajaran 2014/2015.

1 6 57

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN : Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI Semester II di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bandung.

2 4 60

PENERAPAN METODE PQ4R DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS CERITA ANAK:Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 29 Bandung Tahun Ajaran 2014/2015.

0 1 39

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM KEGIATAN MENULIS TEKS EKSPLANASI : penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VII SMP Kartika XIX-2 Bandung.

0 2 35

EFEKTIVITAS METODE PEMBELAJARAN TANYA-JAWAB BERBASIS MEDIA VIDEO TAYANGAN “ORBIT DIGITAL” DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI (Penelitian Eksperimen Semu terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 6 Bandung Tahun Ajaran 2013/2014).

0 3 40

KEEFEKTIFAN METODE TURNAMEN MEMBACA DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN : Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Lembang Tahun Ajaran 2013/2014.

1 1 41

PENGGUNAAN MODEL PENGAJARAN TIMBAL-BALIK (RECIPROCAL TEACHING) BAGI PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN :Studi Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VIII SMPN 1 Kota Tasikmalaya.

0 0 42

KEEFEKTIFAN STRATEGI TIMBAL BALIK DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA TEKS CERPEN PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KASIHAN BANTUL YOGYAKARTA.

0 0 247

PENERAPAN METODE PQ4R DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS CERITA ANAK:Penelitian Eksperimen Kuasi pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 29 Bandung Tahun Ajaran 2014 2015 - repository UPI S IND 1100771 Title

0 0 4