PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN : Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI Semester II di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bandung.

(1)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM

PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI Semester II di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bandung)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

oleh

Nur Fitri Wulansari

NIM 1102489

DEPARTEMEN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA


(2)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM

PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI Semester II di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bandung)

LEMBAR HAK CIPTA

oleh

Nur Fitri Wulansari

NIM 1102489

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

© Nur Fitri Wulansari 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Juli 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.


(3)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


(4)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

NUR FITRI WULANSARI

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM

PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI Semester II di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bandung)

disetujui dan disahkan oleh pembimbing:

Pembimbing I,

Dr. Hj. Yeti Mulyati, M.Pd.

NIP 196008091986012001 Pembimbing II,

Dra. Hj. Lilis Siti Sulistyaningsih, M.Pd.

NIP 196012161986032001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Pendidikan Bahasa dan Sastra


(5)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dr. Dadang S. Anshori, M.Si.


(6)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN

MEMBACA PEMAHAMAN

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI Semester II di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bandung)

Nur Fitri Wulansari 1102489

ABSTRAK

Penelitian yang berjudul “Penerapan Metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca,

Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI Semester II di

Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bandung)” dilatarbelakangi oleh kesulitan siswa memahami isi bacaan bila terdapat istilah-istilah, minat membaca rendah, kebiasaan membaca kurang, dan paradigma siswa bahwa membaca itu membosankan. Adapun tujuan penelitian ini untuk menguji efektivitas metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter dalam pembelajaran membaca pemahaman. Sampel dalam penelitian ini masing-masing berjumlah 30 siswa pada kelas eksperimen dan kelas kontrol yang diambil secara purposive sampling. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen kuasi dengan desain

nonequivalent control group design. Penelitian ini terdiri dari tiga perlakuan

pembelajaran membaca pemahaman dengan metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter yang dilakukan di kelas eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter efektif dalam pembelajaran membaca

pemahaman. Berdasarkan hasil perhitungan tes awal dan tes akhir diperoleh t n

t el atau 3,961 ≥ 2,000. Hal ini berarti Ho ditolak dan Ha diterima, atau dengan

perkataan lain terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan membaca pemahaman siswa di kelas eksperimen dan siswa di kelas kontrol.


(7)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN

MEMBACA PEMAHAMAN

(Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI Semester II di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bandung)

Nur Fitri Wulansari 1102489

ABSTRACT

The research, entitled "Application of SURTABAKU (Survey, Question, Read, Recite, Review) Method Based Character Education in Learning Reading Comprehension (Quasi Experimental Research to Student at 11th Grade 2nd Semester in Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bandung)" is motivated by the difficulties students understand the content readings when there are terms, interest in reading is low, the habit of reading less, and the paradigm of students that reading is boring. The purpose of this research was to test the effectiveness of the SURTABAKU (Survey, Question, Read, Recite, Review) method based character education in teaching reading comprehension. The sample in this research each class numbered 30 students in the experimental and control classes are taken by purposive sampling. The method used in this research is a quasi experimental method with nonequivalent control group design. This research consisted of three treatment in learning reading comprehension of SURTABAKU (Survey, Question, Read, Recite, Review) based character education conducted in the experimental class. The results showed that the SURTABAKU (Survey, Question, Read, Recite, Review) method based character education effective in learning reading comprehension. Based on the results of the calculation of the initial test and final test ttabel or obtained thitung ≥ 3,961 ≥ 2,000. This means that Ho is rejected and Ha is received, or in other words there is a significant difference between the reading comprehension of students in the experimental class and the students in the control class.


(8)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI LEMBAR HAK CIPTA

LEMBAR PENGESAHAN

LEMBAR PERNYATAAN ... ...i

KATA PENGANTAR ... ...ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

ABSTRAK ... v

ABSTRACT ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 4

C. Rumusan Masalah ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 5

F. Definisi Operasional ... 6

G. Struktur Organisasi ... 8

BAB II IHWAL METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI), PENDIDIKAN KARAKTER, DAN PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN A.Ihwal Metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) ... 10

1. Pengertian Metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi)10 2. Tujuan Metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) ... 10

3. Langkah-langkah Metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) ... 11


(9)

viii

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Kelebihan dan Kekurangan Metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca,

Katakan, Ulangi) ... 12

B.Ihwal Pendidikan Karakter ... 13

1. Pengertian Pendidikan Karakter ... 13

2. Nilai-nilai Karakter ... 14

3. Tujuan Pendidikan Karakter ... 17

C.Ihwal Membaca Pemahaman ... 17

1. Pengertian Membaca Pemahaman ... 17

2. Tujuan Membaca Pemahaman ... 19

3. Prinsip-prinsip Membaca Pemahaman ... 19

4. Pengukuran Membaca Pemahaman ... 20

D.Ihwal Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 22

1. Pengertian Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 22

2. Tujuan Pembelajaran Membaca Pemahaman ... 22

3. Kedudukan Kompetensi Dasar Membaca Pemahaman dalam Kurikulum ... 22

E. Anggapan Dasar ... 22

F. Hipotesis ... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A.Metode Penelitian dan Desain Penelitian ... 24

1. Metode Penelitian ... 24

2. Desain Penelitian ... 25

B.Teknik Pengumpulan Data ... 26

C.Instrumen Penelitian ... 26

1. Instrumen Tes ... 27

2. Instrumen Nontes ... 38

3. Instrumen Perlakuan ... 45

D.Teknik Pengolahan Data ... 59

E. Populasi dan Sampel Penelitian ... 52

1. Populasi Penelitian ... 52


(10)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A.Deskripsi Profil Pembelajaran Membaca Pemahaman Siswa Kelas XI MAN 1

Kota Bandung ... 53

B.Deskripsi Proses Pembelajaran dengan Metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) Berbasis Pendidikan Karakter ... 54

C.Deskripsi Data ... 60

1. Deskripsi Data Penelitian ... 61

2. Pengujian Prasyarat Analisis Data ... 71

3. Uji Hipotesis ... 93

4. Pembahasan Hasil Penelitian ... 96

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 102

B. Saran ... 103

DAFTAR PUSTAKA ... 105 DAFTAR RIWAYAT HIDUP


(11)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pada saat ini, setiap manusia dituntut untuk mengikuti perkembangan informasi dan komunikasi. Salah satu cara untuk mengikuti perkembangan informasi tersebut adalah mengimbanginya dengan kemampuan membaca. Membaca merupakan sebuah jembatan untuk mendapatkan berbagai informasi

dan ilmu pengetahuan. “Kemampuan membaca yang memadai dapat dicapai dengan cara mengimbanginya dengan pemahaman sehingga menunjukkan bahwa pembaca telah memperoleh kemampuan membaca.” (Somadayo, 2011, hlm. 2).

Warsono (dalam Somadayo, 2011, hlm. 3-4) mengemukakan bahwa

Kemampuan membaca pemahaman siswa termasuk kategori relatif rendah. Diduga bahwa rendahnya skor kemampuan membaca disebabkan oleh minat baca yang rendah, sedangkan minat mambaca yang rendah cenderung dipengaruhi oleh cara guru mengajar dan atau sarana membaca yang kurang memadai, strategi, teknik kurang tepat, atau teknik pembelajaran yang digunakan guru kurang sesuai dengan kondisi siswa.

Hal ini terjadi karena siswa seringkali terlihat bosan ketika dihadapkan pada teks bacaan yang begitu panjang. Guru lebih banyak memberikan teori daripada praktik dan memotivasi siswa untuk gemar membaca. Masalah yang sering ditemui dalam pembelajaran membaca sejalan dengan pendapat Warsono yaitu minat membaca yang rendah, tidak ada bacaan yang menarik, dan paradigma siswa bahwa membaca itu membosankan. Penggunaan metode pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan proses belajar siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dan menumbuhkan minat siswa dalam membaca.

Membaca pemahaman merupakan istilah yang digunakan untuk kegiatan membaca yang bertujuan untuk memperoleh informasi yang terkandung dalam teks bacaan. Menurut Tarigan (2008, hlm. 58) membaca pemahaman adalah jenis membaca untuk memahami standar-standar atau norma kesastraan, resensi kritis, drama tulis, dan pola-pola fiksi dalam memperoleh pemahaman terhadap teks. Membaca pemahaman dapat diartikan sebagai proses sungguh-sungguh yang


(12)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dilakukan untuk memperoleh infomasi, pesan, dan makna yang terkandung dalam sebuah bacaan. Sebagian besar pemerolehan ilmu dilakukan siswa melalui aktivitas membaca. Ilmu yang diperoleh siswa tidak hanya didapat dari proses belajar mengajar di sekolah, tetapi juga melalui kegiatan membaca dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu, kemampuan membaca dan kemampuan memahami bacaan menjadi bagian penting dalam penguasaan dan peningkatan ilmu pengetahuan siswa.

Kemampuan membaca pemahaman merupakan bekal dan kunci keberhasilan siswa dalam menjalani proses pendidikan. Pembelajaran membaca merupakan saluran pendidikan karakter karena melalui aktivitas membaca, siswa secara tidak sadar akan menunjukkan karakter dirinya. Kemendiknas (2011, hlm. 3) menyatakan ada 18 nilai karakter yang harus dikembangkan pada diri siswa selama pembelajaran. Nilai karakter tersebut dapat pula dikembangkan melalui proses pembelajaran membaca pemahaman.

Di sekolah, pengajaran membaca menjadi tanggung jawab guru bahasa Indonesia. Guru bahasa Indonesia diharap mampu membimbing siswanya untuk gemar membaca, terlebih membaca pemahaman terhadap suatu bacaaan. Dalam praktik pembelajaran membaca pemahaman di sekolah, ditemukan beberapa masalah yang dialami oleh siswa di antaranya: 1) siswa kurang berminat dalam membaca, 2) siswa sulit memahami isi bacaan bila terdapat istilah-istilah, 3) tidak ada bacaan yang menarik dalam pelajaran, 4) paradigma siswa bahwa membaca kegiatan yang membosankan, 5) kurang motivasi siswa dalam pembelajaran membaca, 6) media pembelajaran membaca yang kurang mendukung. Permasalahan-permasalahan ini menjadi kendala pada siswa dalam proses pembelajaran membaca pemahaman.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan metode yang sesuai dengan tujuan keterampilan membaca sehingga dapat menjadi solusi yang tepat bagi permasalahan membaca pemahaman teks artikel. Hal yang difokuskan dalam penelitian ini adalah penerapan metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter.


(13)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tampubolon (2008, hlm. 171-173) menyatakan bahwa SURTABAKU merupakan salah satu metode membaca yang terdiri atas tahap-tahap sesuai urutan akronim SURTABAKU, yakni SUR adalah kependekan dari survei, TA adalah kependekan dari tanya, BA adalah kependekan dari baca, K adalah kependekan dari katakan, dan U adalah kependekan dari ulang. Pendapat lain mengenai metode SURTABAKU dikemukakan oleh Sukirno (2009, hlm. 33) bahwa metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) merupakan pengindonesiaan dari metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) yang artinya survei, tanya, baca, katakan, dan ulangi. Dengan metode ini, siswa mampu berperan aktif dalam membaca karena harus menanggapi isi bacaan yang dibacanya dengan memunculkan karakter dirinya.

Penelitian terkait metode pembelajaran membaca SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) pernah dilakukan dengan nama metode SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review). Misalnya, penelitian yang dilakukan oleh Salis (2014) yang menggunakan metode SQ3R dalam pembelajaran bahasa Arab untuk meningkatkan kemampuan membaca siswa. Selain itu, Hasanah (2012) menggunakan metode SQ3R dalam pembelajaran membaca pemahaman konsep matematika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode SQ3R berpengaruh terhadap pemahaman konsep matematika siswa. Penelitian-penelitian tersebut menyatakan bahwa metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) atau SQ3R (Survey, Question, Read, Recite, Review) dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman.

Dalam penelitian ini, peneliti mencoba mengekperimenkan metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) dengan menerapkan nilai karakter dalam pembelajaran membaca pemahaman. Teks artikel menjadi bahan bacaan yang akan digunakan oleh peneliti untuk mendukung penelitian. Artikel dipilih karena memuat informasi yang beragam dan penggunaan istilah-istilah sebagai wawasan baru bagi pembaca. Penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya karena penerapan nilai karakter akan menjadi bagian dari langkah-langkah metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi). Melalui penelitian ini, akan dibuktikan keefektifan penggunaan metode SURTABAKU


(14)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter dalam pembelajaran membaca pemahaman.

Penerapan metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter diharapkan mampu menjadi solusi untuk mengatasi permasalahan membaca pemahaman. Selain itu, metode ini diharapkan mampu membuat siswa berperan aktif dalam membaca dan memahami isi bacaan dengan memunculkan karakter dirinya. Atas dasar tersebut, peneliti memilih judul

Penerapan Metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) Berbasis Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman (Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas XI Semester II di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bandung)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut.

1) Rendahnya kemampuan siswa dalam membaca pemahaman; dan

2) Kurang berkembangnya metode pembelajaran yang membangkitkan minat siswa dalam membaca pemahaman.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan rumusan masalah sebagai berikut.

1) Bagaimana profil pembelajaran membaca pemahaman siswa kelas XI MAN 1 Kota Bandung?

2) Bagaimanakah proses pembelajaran membaca pemahaman siswa kelas XI MAN 1 Kota Bandung dengan menggunakan metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter?

3) Apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan membaca pemahaman siswa kelas eksperimen yang menggunakan metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter dengan kelas kontrol yang menggunakan metode terlangsung?


(15)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penelitian ini meliputi tujuan umum dan tujuan khusus. Peneliti ingin mendeskripsikan hal-hal berikut.


(16)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1. Tujuan umum:

untuk memberikan alternatif solusi dari permasalahan membaca pemahaman dengan menggunakan metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter.

2. Tujuan khusus, mendeskripsikan:

1) profil pembelajaran membaca pemahaman siswa kelas XI MAN 1 Kota Bandung

2) proses pembelajaran membaca pemahaman siswa kelas XI MAN 1 Kota Bandung dengan menggunakan metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter.

3) perbedaan yang signifikan antara kemampuan membaca pemahaman siswa kelas eksperimen yang menggunakan metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter dengan kelas kontrol yang menggunakan metode terlangsung.

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan. 1. Bagi Guru Bahasa Indonesia

a. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang baik bagi para pengajar dalam mengajarkan membaca di sekolah. Selain itu, metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter dapat menguatkan karakter siswa dalam belajar, khususnya membaca pemahaman;

b. Sebagai arah dan pedoman untuk melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter untuk motivasi pembelajaran dalam memahami isi bacaan.


(17)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

a. Penelitian ini diharapkan memberikan motivasi dan menjadikan siswa lebih kompeten dalam memahami isi bacaan.

b. Mendapatkan pengalaman tentang pembelajaran membaca pemahaman khususnya penerapan metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan mengenai suatu metode dalam pembelajaran bahasa Indonesia yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran membaca pemahaman. Selain itu dengan diadakannya penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengalaman ketika berpraktik melakukan kegiatan pembelajaran di kelas.

4. Bagi Pembaca

Penelitian ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan para pembaca mengenai metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter yang dapat diterapkan pada pembelajaran membaca pemahaman.

F. Definisi Operasional

Agar tidak jadi kesalahpahaman dalam penelitian ini, maka istilah-istilah dalam penelitian ini akan didefinisikan sebagai berikut.

Pembelajaran membaca pemahaman dengan metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter adalah pembelajaran membaca dan memahami isi bacaan dengan menerapkan karakter sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran. Karakter yang dipilih sesuai langkah pembelajaran yaitu survei untuk membentuk kemandirian siswa saat mendapat tugas membaca, tanya untuk melatih rasa ingin tahu siswa terhadap suatu hal, baca untuk memotivasi siswa agar gemar membaca, katakan untuk mengetahui pemahaman siswa secara lisan dan komunikatif, ulangi untuk


(18)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

memastikan siswa menangkap informasi dan memahami isi bacaan yang diberikan dan bertanggung jawab terhadap pembelajaran.

Langkah-langkah pembelajaran menggunakan metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter sebagai berikut. Kegiatan survei, siswa dilatih mandiri untuk mengamati atau mengidentifikasi seluruh teks dari segi judul, subjudul, kata-kata yang bercetak miring, kata-kata yang ditebalkan (kata-kata yang dianggap penting). Survei dilakukan hanya beberapa menit. Guru membagi kelompok yang masing-masing beranggotakan dua orang dan membagikan dua judul bacaan tiap kelompok. Masing-masing siswa dalam kelompok memilih bacaan yang telah diberikan oleh guru. Siswa diminta untuk menyediakan alat tulis yang diperlukan dalam melakukan survei, seperti stabilo/pensil. Guru memberikan informasi cara melakukan survei, yaitu dengan menandai bagian atau istilah-istilah yang penting dalam sumber bacaan dengan menggunakan stabilo/pensil secara cepat tanpa membaca keseluruhan teks. Siswa melakukan survei terhadap artikel yang diberikan guru. Bagian tersebut akan dijadikan bahan pertanyaan pada langkah berikutnya.

Kegiatan tanya, siswa dilatih untuk memiliki karakter rasa ingin tahu terhadap isi bacaan. Pada langkah ini guru memberikan petunjuk atau contoh kepada siswa untuk membuat pertanyaan yang jelas, singkat, dan relevan, dengan menggunakan kata tanya apa, siapa, kapan, di mana, dan bagaimana. Setelah itu, siswa diminta untuk membuat pertanyaan berdasarkan hasil survei yang telah mereka lakukan.

Kegiatan baca, guru memberikan motivasi kepada siswa agar gemar membaca. Siswa secara aktif mencari ide pokok dan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan yang telah dibuat. Siswa membaca artikel secara keseluruhan, membaca materi tentang kalimat utama dan penjelas, dan menjawab pertanyaan yang telah dibuat. Setelah itu, siswa diberi arahan untuk menandai dan menuliskan kata atau kalimat kunci pada kertas catatan yang telah disediakan.

Kegiatan katakan, siswa mengubah informasi yang telah dibaca dengan menggunakan kata-kata sendiri secara lisan atau tulisan. Siswa diminta untuk


(19)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mengungkapkan jawaban dan hasil bacaan yang dipahami dengan menggunakan bahasa sendiri tanpa melihat catatan. Aktivitas katakan ini bertujuan untuk mengetahui pemahaman siswa tentang teks yang sedang dipelajarinya. Karakter yang dilatih pada kegiatan katakan adalah komunikatif.

Kegiatan ulangi, siswa dilatih untuk teliti saat meninjau ulang seluruh pertanyaan dan jawaban secara singkat. Siswa menyimpulkan materi dengan membaca catatan bermakna yang telah mereka buat. Kegiatan ulangi digunakan untuk memastikan siswa menangkap informasi dan menguji pemahaman siswa dengan memberikan tes soal. Karakter tanggung jawab terdapat pembelajaran.

Kemampuan membaca pemahaman yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan siswa dalam membaca untuk memahami juga mendapatkan informasi yang terdapat dalam isi bacaan. Kemampuan membaca pemahaman siswa dapat dilihat dengan mengukur tingkat pemahaman siswa melalui ranah kognitif mengingat, menerjemahkan, menafsirkan, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi.

G. Struktur Organisasi

Penelitian ini akan dituangkan dalam lima bab tulisan yang berisi segala hal yang berkaitan dengan penelitian ini. Lebih rincinya kelima bab tersebut adalah sebagai berikut.

1. BAB I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang hal-hal yang mendasari penelitian. Pada dasarnya bab ini mengandung informasi mengenai seluruh bab pada penelitian ini. Bab pendahuluan ini terdapat beberapa sub judul yaitu: 1) latar belakang masalah yang berisi pemaparan latar belakang mengenai topik atau isu yang akan diteliti. 2) identifikasi masalah berisi temuan masalah berdasarkan latar belakang. 3) rumusan masalah berisi masalah yang akan diteliti. 4) tujuan penelitian sesuai dengan rumusan masalah yang akan diteliti. 5) manfaat penelitian berisi gambaran manfaat yang dapat diberikan oleh penelitian yang dilaksanakan baik secara umum maupun secara khusus. 6) definisi operasional berisi penjelasan


(20)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

istilah-istilah yang ada dalam penelitian. 7) struktur organisasi berisi gambaran umum setiap bab, urutan penulisannya, serta keterkaitan setiap bab.


(21)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. BAB II Ihwal Metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi), Pendidikan Karakter, dan Pembelajaran Membaca Pemahaman

Bab ini berisi landasan teoretis dan kajian pustaka yang mendukung penelitian ini. Bab dua membahas mengenai variabel-variabel yang menjadi subjek dalam penelitian.

3. BAB III Metodologi Penelitian

Bab ini berisi bagaimana peneliti merancang alur penelitian mulai dari metode dan desain penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, dan teknik pengolahan data penelitian.

4. BAB 4 Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini berisi informasi mengenai hasil temuan peneliti yang diambil dari hasil analisis data dan pembahasan sesuai dengan urutan rumusan masalah.

5. BAB 5 Simpulan dan Saran

Bab ini mengandung simpulan secara menyeluruh mengenai penelitian ini. Simpulan ini juga termasuk hasil yang di dapat dari penelitian ini. Saran yang ada pada bab ini ditujukan untuk para pelaku yang terlibat dalam kegiatan penelitian ini langsung maupun tidak langsung.


(22)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian dan Desain Penelitian 1. Metode Penelitian

Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiono, 2013, hlm. 3). Metode penelitian merupakan prosedur dan langkah kerja yang akan dilakukan saat penelitian berlangsung. Metode penelitian dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, diantaranya berdasarkan timbulnya variabel. “Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala suatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya” (Sugiono, 2013, hlm. 60). Ada dua variabel yang diteliti dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Sedangkan variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Variabel dalam penelitian ini adalah:

1) Variabel bebas (X) adalah penerapan metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter.

2) Variabel terikat (Y) adalah kemampuan membaca pemahaman.

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian eksperimen. Adapun jenis metode dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen kuasi (quasi experiment research). Metode ini merupakan metode penelitian yang menguji hipotesis. Berbentuk hubungan sebab akibat melalui manipulasi variabel independen (bebas) dan menguji perubahan yang diakibatkan oleh pemanipulasian tadi. Penelitian ini dilaksanakan pada satu kelompok eksperimen dan satu kelompok kontrol. Kedua kelompok kelas ini diberi perlakuan berbeda. Kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca,


(23)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter, sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan khusus.


(24)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonequivalent control group design. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak dipilih secara random” (Sugiono, 2013, hlm. 116). Alasan dipilihnya nonequivalent control group design adalah karena pada penelitian ini terdapat kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebagai pembanding. Alasan lain adalah kemampuan siswa yang tidak homogen. Desain ini juga hanya diberlakukan pada kelas yang akan dijadikan kelas eksperimen dan kelas kontrol, bukan siswa yang dipilih secara acak. Nonequivalent Control Group Design ditunjukan sebagai berikut.

E = O1 X O2 (eksperimen) K = O3 Y O4 (kontrol)

(Sugiono, 2006, hlm. 89) Keterangan:

E : Kelompok eksperimen

K : Kelompok kelas kontrol/pembanding O1 : Tes awal kelas eksperimen

O2 : Tes akhir kelas eksperimen O3 : Tes awal kelas kontrol O4 : Tes akhir kelas kontrol

X : Perlakuan pembelajaran yang dilakukan pada kelas eksperimen dengan metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter

Y : Pembelajaran membaca di kelas kontrol dengan menggunakan metode terlangsung


(25)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pada desain ini, sampel diberi dua kali tes yaitu sebelum diberikan perlakuan (tes awal) yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan membaca pemahaman siswa sebelum diterapkan metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter dan sesudah diberikan perlakuan (tes akhir). Tes dilaksanakan di kelas eksperimen dan di kelas kontrol. Perbedaan pencapaian antara kelas eksperimen dan kelas kontrol akan dibandingkan untuk mengukur keberhasilan pembelajaran.

B. Teknik Pengumpulan Data

Pada bagian ini, akan dijelaskan teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini. Adapun teknik pengumpulan datanya menggunanakan teknik tes dan nontes. Tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes kemampuan membaca pemahaman dengan format tes pilihan ganda. Tes digunakan pada tes awal dan tes akhir untuk mengetahui dan mengukur nilai rata-rata siswa dalam membaca pemahaman sebelum dan sesudah penerapan pembelajaran dengan metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter. Nontes yang digunakan dalam penelitian ini berupa wawancara, dokumen (RPP), observasi, dan angket.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah, hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap, dan sistematis sehingga lebih mudah diolah. (Arikunto, 2013, hlm. 192). Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini meliputi dua bentuk yaitu instrumen tes, nontes, dan perlakuan.

Instrumen bentuk tes berupa pilihan ganda. Instrumen tes digunakan untuk mengukur pemahaman siswa mengenai bacaan yang diberikan dengan jalan memberikan tes awal dan tes akhir kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan yang signifikan pada kemampuan membaca pemahaman siswa sebelum dan sesudah penerapan


(26)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pembelajaran menggunakan metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter.

Instrumen nontes berupa wawancara, dokumen (RPP), dan angket. nontes ini bertujuan untuk mengetahui profil pembelajaran membaca pemahaman. Instrumen perlakuan diberikan dalam bentuk skenario pembelajaran yang menggunakan metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter serta lembar observasi siswa dan guru. Keberhasilan metode ini akan dilihat dari hasil tes akhir yang diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

1. Instrumen Tes

Instrumen dalam penelitian ini adalah tes yang berbentuk lembar soal pilihan ganda. Dalam penelitian ini tes yang diberikan yaitu tes awal dan tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes berisi tentang pemahaman dari wacana yang diberikan sebelum dan sesudah perlakuan.

Kedua tes ini dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Tes ini dilakukan untuk memperoleh data berupa hasil penelitian membaca pemahaman sebelum dan setelah menggunakan metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter.

Instrumen tes dalam penelitian ini berupa lembar soal tes awal dan tes akhir untuk mengetahui kemampuan siswa dalam membaca pemahaman sebelum dan setelah menggunakan metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter.

Alat evaluasi yang disusun oleh peneliti berupa tes tertulis dengan bentuk soal objektif (pilihan ganda) berjumlah 30 soal dengan kriteria nilai ideal 100. Selain itu, tes ini juga dilengkapi enam buah wacana. Selain itu, wacana yang digunakan juga sudah disesuai dan dihitung menggunakan formula keterbacaan Grafik Fry.

a. Bahan Bacaan

Bahan bacaan yang digunakan dalam penelitian ini adalah artikel dari koran. Artikel dipilih karena banyak ditemui di kehidupan sehari-hari. Selain itu,


(27)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

digunakan artikel dalam penelitian ini diharapkan mampu membantu siswa dalam memahami bacaan artikel atau berita.

Artikel merupakan karya tulis lengkap, misalnya laporan berita, surat kabar, dan sebagainya. (KBBI 2002, hlm. 66), bertujuan untuk meyakinkan, mendidik, atau menghibur, sarana penyampaiannya adalah surat kabar, majalah, dan lainnya.

Wacana untuk tes awal dan tes akhir yang diberikan kepada siswa telah melewati pengukuran keterbacaan yang dihitung menggunakan formula keterbacaan Grafik Fry. Berikut tabel hasil pengukuran artikel yang sudah diukur dengan menggunakan formula keterbacaan Grafik Fry.

Tabel 3.1

Hasil Pengukuran Keterbacaan Grafik Fry

Judul Kalimat per

100 kata

Jumlah

Suku Kata Jenjang Hasil

Kotak Hitam 6 161,4 11 Sesuai

Bulan Bahasa 7 169 11-12 Sesuai

100 Biodigester Disebar

di Bandung 5 163,8 11 Sesuai

Kota Rumah Difabel 5,2 157,8 11 Sesuai

Calon Kapolri 5,5 161,4 11 Sesuai

Potensi Daerah Indramayu Masih Belum

Tergali

6 160,8 11 Sesuai

Semangat Bandung

Dinilai Masih Relevan 4 155,4 11 Sesuai Penerbitan Obligasi

Daerah Terganjal Auditor

6 160,2 11 Sesuai

Selain bahan bacaan yang harus dihitung dengan menggunakan formula keterbacaan Grafik Fry, dalam instrumen tes juga harus merumuskan kisi-kisi tes sebelum menyusun soal yang yang akan diujikan kepada kelas eksperimen dan


(28)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelas kontrol. Kisi-kisi tes yang disusun oleh peneliti dengan memperhatikan parameter membaca pemahaman “Taksonomi Bloom” yaitu jenjang soal dari K1 sampai dengan K7. Berikut kisi-kisi soal yang telah disusun oleh peneliti.

Tabel 3.2

Kisi-kisi Soal Pilihan Ganda

Sekolah : MAN 1 Kota Bandung Mata Pelajaran : Bahasa dan Sastra Indonesia Kelas/Semester : XI/2

No Materi Jenjang Kognitif Jumlah

Soal K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7

1. Kotak Hitam

a. Gagasan Utama 2

8 b. Makna kata 7

c. Tanggapan 4

d. Kesimpulan 8 e. Merangkum

f. Fakta dan Opini 6 1

g. Istilah asing 3 5

2. Bulan Bahasa

a. Gagasan Utama 9

8 b. Makna kata

c. Tanggapan 15 11

d. Kesimpulan 10 12

e. Merangkum 14

f. Fakta dan Opini 16

g. Istilah asing 13

3. Penerbitan Obligasi Daerah Terganjal Auditor

a. Gagasan Utama 18

8 b. Makna kata 20

c. Tanggapan 17 19

d. Kesimpulan 24

e. Merangkum 21

f. Fakta dan Opini 22 g. Istilah asing 23

4 Semangat Bandung Dinilai Masih Relevan

a.Gagasan Utama 26

7 b.Makna kata


(29)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c.Tanggapan 28

d.Kesimpulan 30 31

e.Merangkum 25

f. Fakta dan Opini 27 29 g.Istilah asing

Hasil belajar kognitif adalah perubahan perilaku yang terjadi dalam kawasan kognisi. Bloom membagi dan menyusun tingat hasil belajar kognitif mulai dari yang sederhana sampai kompleks. Tujuh tingkat itu yaitu (K1) Ingatan, (K2) terjemahan, (K3) Aplikasi, (K4) Terapan, (K5) Analisis, (K6) Sintesis/Simpulan, (K7) Evaluasi.

Adapun ketentuan penilaian membaca pemahaman adalah sebagai berikut.

Tabel 3.3

Kriteria Penilaian Soal Pilihan Ganda

Kriteria Skor

Jawaban benar jika siswa memilih salah satu dari pilihan jawaban dengan tepat.

1

Jawaban salah jika siswa memilih salah satu dari pilihan

jawaban dengan tidak tepat 0

No Materi Jenjang Kognitif Jumlah

Soal K1 K2 K3 K4 K5 K6 K7

5. Potensi Daerah Indramayu Masih Belum Tergali a. Gagasan Utama 38

9

b. Makna kata 39

c. Tanggapan 32 33

d. Kesimpulan 35 34 e. Merangkum 36

f. Fakta dan Opini 37

g. Istilah asing 40

6. 100 Biodigester Disebar di Kota Bandung

a. Gagasan Utama 41 44

10 b. Makna kata 49

c. Tanggapan 45 47 43

d. Kesimpulan 50 e. Merangkum 48

f. Fakta dan Opini 42 g. Istilah asing 46


(30)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penilaian membaca pemahaman soal pilihan ganda dihitung dengan rumus sebagai berikut.

Nilai Akhir = Perolehan Skor x 100 Skor Maksimal


(31)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Uji Validitas

Sebelum tes dilakukan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol, lembar tes harus dilakukan uji validitas dan realibilitas dahulu agar kevalidan tes tersebut dapat dipercaya sehingga dapat digunakan untuk kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada penelitian ini, uji validitas dilakukan pada kelas XI IPA A.

Uji validitas pada penelitian ini ditentukan dengan teknik korelasi Product Moment Pearson per item soal. Adapun teknik korelasi Product Moment Pearson tersebut ialah dengan rumus:

r

xy

=

∑ − ∑ ∑

√ ∑ – ∑ ∑ – ∑ Keterangan:

N : banyaknya peserta tes X : skor item soal

Y : skor keseluruhan siswa

rxy : koefisien korelasi antara variabel X dan Y

(Arikunto, 2012, hlm. 87)

Hal ini dilakukan untuk melihat atau mengukur tingkat kevalidan instrumen yang akan diujikan di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pengujian validitas pada penelitian ini menggunakan program Microsoft Excel. Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam penguji soal-soal tersebut. Langkah-langkah untuk melakukan uji validitas sebagai berikut:

1) Masukan data (nama, no soal, skor) di sel

2) Hitung jumlah jawaban yang benar tiap siswa menggunakan rumus =SUM(B2:AY2)

3) Setelah data jawaban siswa selesai dimasukan, hitung jumlah jawaban yang benar tiap soal dengan rumus =SUM(B2:B31)

4) Kemudian untuk menghitung validitas butir soal nomor satu dengan cara menghitung koefisien korelasi Pearson antara isi sel dengan rumus =PEARSON(B2:B31;$AZ$2:$AZ$31)


(32)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Untuk menentukan kriteria valid atau tidak dapat ditentukan jika rhasil > rtabel berarti valid dan jika rhasil < rtabel. Peneliti menggunakan taraf signifikansi 5% untuk n 30 yaitu 0,361.

Adapun hasil dari pengujian validitas tes tersebut yaitu sebagai berikut.

Tabel 3.4

Hasil Uji Validitas Item Soal No.

Soal Hasil rTabel Kriteria

No.

Soal Hasil rTabel Kriteria

1 0,366 0,361 Valid 26 0,370 0,361 Valid

2 -0,286 0,361 Tidak Valid 27 0,402 0,361 Valid

3 0,389 0,361 Valid 28 0,455 0,361 Valid

4 0,369 0,361 Valid 29 0,391 0,361 Valid

5 0,433 0,361 Valid 30 0,421 0,361 Valid

6 0,356 0,361 Tidak Valid 31 0,389 0,361 Valid

7 0,461 0,361 Valid 32 0,134 0,361 Tidak Valid

8 -0,016 0,361 Tidak Valid 33 0,435 0,361 Valid

9 -0,118 0,361 Tidak Valid 34 0,597 0,361 Valid

10 -0,179 0,361 Tidak Valid 35 -0,024 0,361 Tidak Valid

11 0,023 0,361 Tidak Valid 36 0,320 0,361 Tidak Valid

12 0,413 0,361 Valid 37 0,364 0,361 Valid

13 0,404 0,361 Valid 38 0,508 0,361 Valid

14 0,395 0,361 Valid 39 0,526 0,361 Valid

15 0,518 0,361 Valid 40 0,392 0,361 Valid

16 0,429 0,361 Valid 41 0,058 0,361 Tidak Valid

17 -0,085 0,361 Tidak Valid 42 0,419 0,361 Valid

18 0,378 0,361 Valid 43 0,391 0,361 Valid

19 0,428 0,361 Valid 44 0,386 0,361 Valid

20 -0,203 0,361 Tidak Valid 45 0,377 0,361 Valid

21 0,447 0,361 Valid 46 0,369 0,361 Valid

22 0,433 0,361 Valid 47 0,146 0,361 Tidak Valid

23 0,372 0,361 Valid 48 -0,134 0,361 Tidak Valid

24 0,437 0,361 Valid 49 0,631 0,361 Valid

25 0,058 0,361 Tidak Valid 50 0,536 0,361 Valid

Berdasarkan hasil uji validitas tersebut dapat ditemukan bahwa terdapat 15 soal yang tidak valid pada uji validitas untuk tes awal dan tes akhir yaitu nomor 2, 6, 8, 9, 10, 11, 17, 20, 25, 32, 35, 36, 41, 47, 48. Maka soal tes awal dan tes akhir yang digunakan dalam penelitian ini adalah butir soal nomor 1, 3, 4, 5, 7, 12, 13, 14, 15, 16, 18, 19, 21, 22, 23, 24, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 33, 34, 37, 38, 39, 40, 42, 43, 44, 45, 46, 49, dan 50. Karena peneliti hanya membutuhkan 30 soal saja untuk tes awal dan tes akhir, maka 5 soal yang valid tidak peneliti gunakan.


(33)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

c. Uji Realibilitas Tes

Instrumen yang baik ialah instrumen yang dapat dengan ajeg memberikan data yang sesuai dengan kenyataan. Apabila uji validitas terkait dengan ketepatan objek, pemotretan berkali-kali. Ajeg tersebut memiliki arti tetap, besar kecilnya ketetapan tersebut menunjukkan tinggi rendahnya reliabilitas instrumen tersebut. Untuk mengukur reliabilitas instrumen yang akan digunakan peneliti menggunakan metode belah dua dengan rumus Spearmen-Brown sebagai berikut.

= ⁄ ⁄

+ ⁄ ⁄ Keterangan:

:

koefisien reabilitas yang sudah di sesuaikan

r

⁄ : korelasi antara skor-skor setiap belahan tes

Uji realibilitas penelitian ini menggunakan metode belah dua (Split-half Method) dengan program Microsoft Excel. Adapun langkah-langkah yang dilakukan peneliti dalam penguji soal-soal tersebut. Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan uji realibilitas.

1) Copy hasil uji validitas item awal kemudian paste pada sel A1

2) Belah 50 soal menjadi dua bagian yaitu item awal untuk soal 1-25 dan item akhir untuk soal 26-50.

3) Pada sel Z2 hitung jumlah skor item awal dengan rumus =SUM(A2:Y2) 4) Pada sel Z36 hitung jumlah skor item akhir dengan rumus =SUM(A36:Y36) 5) Setelah skor item awal dan item akhir didapat, hitung koefisien realibilitas

belahan tes ⁄ ⁄ dengan rumus =PEARSON(Z2:Z31;Z36:Z65)

6) Hitung reliabelitas total (keseluruhan) tes r11 dengan menggunakan rumus Spearmen-Brown, yaitu =2*AB33/(1+AB33)

7) Klik enter

Untuk menentukan tes yang diuji reliabel atau tidak, peneliti menggunakan tabel kriteria koefesien korelasi sebagai berikut. (Arikunto, 2012, hlm. 89)


(34)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.5

Tabel Kriteria Koefesien Korelasi

Nilai Keterangan

0,800 – 1,00 Sangat tinggi 0,600 – 0,799 Tinggi 0,400 – 0,599 Cukup 0,200 – 0,399 Rendah

0,00 – 0,199 Sangat rendah

=

× ,6 4+ ,6 4

=

, 8

,6 4 = 0,7531

Berdasarkan hasil uji realibilitas 0,7531 dapat dinyatakan bahwa soal tes yang peneliti gunakan reliabel dengan tingkat realibilitas yang tinggi. Maka soal tes bisa diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol.

d. Daya Pembeda Soal

Menganalisis daya pembeda soal bertujuan untuk mengkaji soal-soal tes dalam membedakan siswa yang berkemampuan tinggi atau rendah. Rumus untuk mencari indeks diskriminasi adalah.

� = �� −� = � − � Keterangan:

D : daya beda soal J : jumlah peserta tes

JA : banyaknya peserta kelompok atas JB : banyaknya peserta kelompok bawah

BA : banyaknya kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar BB : banyaknya kelompok atas yang menjawab soal itu dengan benar PA : banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

PB : banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar


(35)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Klasifikasi daya pembeda soal dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 3.6

Klasifikasi Daya Pembeda

Daya Beda Klasifikasi

0,00 – 0,20 Jelek 0,21 – 0,040 Cukup

0,41 – 0,70 Baik

0,71 – 1.00 Baik Sekali

Negatif (-) Tidak baik (sebaiknya dibuang)

Adapun hasil dari daya beda soal tes tersebut yaitu sebagai berikut.

Tabel 3.7 Hasil Daya Beda Soal

No.Soal FH FL HASIL Keterangan

1 1 0,375 0,625 Baik

2 0,625 0,875 -0,25 Jelek

3 1 0,25 0,75 Baik sekali

4 0,875 0,625 0,25 Cukup

5 1 0,625 0,375 Cukup

6 1 0,375 0,625 Baik

7 1 0,50 0,50 Baik

8 1 0,875 0,125 Jelek

9 0,25 0,375 -0,125 Jelek

10 0,50 0,875 -0,375 Jelek

11 1 1 0 Jelek

12 0,875 0,50 0,375 Cukup

13 0,625 0 0,625 Baik

14 1 0,50 0,50 Baik

15 1 0,75 0,25 Cukup

16 0,50 0,125 0,375 Cukup

17 0,125 0,375 -0,25 Jelek

18 0,875 0,50 0,375 Cukup

19 0,875 0,50 0,375 Cukup

20 0,50 0,75 -0,25 Jelek

21 1 0,625 0,375 Cukup

22 1 0,625 0,375 Cukup

23 0,625 0,25 0,375 Cukup

24 0,875 0,50 0,375 Cukup

25 0,875 0,50 0,375 Cukup

26 0,75 0,375 0,375 Cukup


(36)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

28 0,875 0,25 0,625 Baik

No.Soal FH FL HASIL Keterangan

29 0,875 0,625 0,25 Cukup

30 0,875 0,625 0,25 Cukup

31 0,875 0,375 0,50 Baik

32 0,875 0,75 0,25 Cukup

33 0,875 0,625 0,25 Cukup

34 1 0,25 0,75 Baik Sekali

35 1 1 0 Jelek

36 0,50 0,50 0 Jelek

37 0,375 0 0,375 Cukup

38 0,75 0,125 0,625 Baik

39 1 0,75 0,25 Cukup

40 0,75 0,375 0,375 Cukup

41 0,75 0,75 0 Jelek

42 0,625 0,125 0,50 Baik

43 0,625 0,125 0,50 Baik

44 1 0,875 0,125 Jelek

45 1 0,75 0,25 Cukup

46 0,875 0,50 0,375 Cukup

47 0,375 0,50 -0,125 Jelek

48 0,625 0,875 -0,25 Jelek

49 1 0,50 0,50 Baik

50 1 0,875 0,125 Jelek

Berdasarkan hasil daya beda soal, terdapat 14 soal klasifikasi jelek, 12 soal klasifikasi cukup, 12 soal klasifikasi baik, dan 2 soal klasifikasi baik sekali.

e. Tingkat Kesukaran Soal

Analisis butir soal bertujuan untuk mengkaji soal-soal tes agar diperoleh soal yang memiliki kualitas baik. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu sukar atau tidak terlalu mudah. Rumus mencari indeks kesukaran sebagai berikut.

P=

Keterangan

P : indeks kesukaran

B : banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS : jumlah siswa peserta tes


(37)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN


(38)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Klasifikasi tingkat kesukaran soal terdapat dalam tabel sebagai berikut.

Tabel 3.8

Klasifikasi Tingkat Kesukaran Soal

Indeks Kesukaran Klasifikasi

0,00 – 0,30 Sukar 0,31 – 0,70 Sedang 0,71 – 1,00 Mudah

Adapun hasil indeks kesukaran soal yang peneliti lakukan sebagai berikut.

Tabel 3.9

Hasil Indeks Kesukaran Soal

Nomor Soal B (Jumlah siswa yang menjawab benar)

I =

KET Nomor Soal B (Jumlah siswa yang menjawab benar)

I =

KET

1 23 0,767 Mudah 26 19 0,633 Sedang

2 26 0,867 Mudah 27 11 0,367 Sedang

3 18 0,6 Sedang 28 12 0,4 Sedang

4 24 0,8 Mudah 29 25 0,833 Mudah

5 25 0,833 Mudah 30 24 0,8 Mudah

6 24 0,8 Mudah 31 17 0,567 Sedang

7 22 0,733 Sedang 32 24 0,8 Mudah

8 27 0,9 Mudah 33 24 0,8 Mudah

9 9 0,3 Sedang 34 14 0,467 Sedang

10 21 0,7 Sedang 35 26 0,867 Mudah

11 26 0,867 Mudah 36 15 0,5 Sedang

12 19 0,633 Sedang 37 6 0,2 Sukar

13 10 0,333 Sedang 38 15 0,5 Sedang

14 24 0,8 Mudah 39 27 0,9 Mudah

15 25 0,833 Mudah 40 19 0,633 Sedang

16 14 0,467 Sedang 41 22 0,733 Sedang

17 10 0,333 Sedang 42 9 0,3 Sedang

18 22 0,733 Sedang 43 12 0,4 Sedang

19 23 0,767 Sedang 44 27 0,9 Mudah

20 17 0,567 Sedang 45 25 0,833 Mudah

21 25 0,833 Mudah 46 24 0,8 Mudah

22 25 0,833 Mudah 47 14 0,467 Sedang

23 13 0,433 Sedang 48 21 0,7 Sedang


(39)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

25 22 0,733 Sedang 50 29 0,967 Mudah

Berdasarkan hasil indeks kesukaran soal, terdapat 1 soal klasifikasi sukar, 27 soal klasifikasi sedang, dan 22 soal klasifikasi mudah.

2. Instumen Nontes

Instrumen bentuk nontes yang akan diteliti berupa wawancara, dokumen, observasi, dan angket.

a. Wawancara

Wawancara ini dilakukan oleh peneliti kepada guru mata pelajaran bahasa Indonesia dan siswa kelas XI di Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bandung. Dalam wawancara ini diajukan beberapa pertanyaan terkait dengan gambaran umum proses pembelajaran. Wawancara ini bertujuan untuk mengetahui profil pembelajaran membaca pemahaman. Adapun instrumen wawancara sebagai berikut.

1. Apa yang Anda ketahui tentang membaca pemahaman?

2. Metode apa yang pernah diterapkan dalam proses pembelajaran membaca pemahaman?

3. Bagaimana pendapat Anda mengenai penerapan metode tersebut pada pembelajaran membaca pemahaman?

4. Menurut Anda, apa kesulitan siswa dalam membaca pemahaman? 5. Jenis bacaan apa yang banyak disukai siswa?

6. Apakah siswa perlu bimbingan khusus untuk menyukai membaca? 7. Bagaimana cara mengatasi kesulitan tersebut?


(40)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

b. Dokumentasi

Dokumentasi dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan menyimpan data dari berbagai sumber yang berkaitan dengan penelitian. Dokumen yang peneliti maksud adalah Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) guru.

Adapun lembar analisis RPP guru sebagai berikut.

Tabel 3.10

Lembar Analisis RPP Guru

Kegiatan Aspek Hasil

Ada Tidak

Pendahuluan

1. Mengondisikan kelas dalam persiapan kegiatan belajar (berdo’a, mengucapkan salam, menyapa siswa, dan mengecek kehadiran siswa).

2. Guru menyampaikan Kompetensi Dasar dan tujuan pembelajaran 3. Siswa diingatkan kembali materi

pembelajaran pada pertemuan sebelumnya.

Inti

4. Guru menjelaskan materi pembelajaran

5. Siswa membentuk kelompok sesuai arahan guru

6. Siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru

Penutup

1. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya atau mengemukakan pengalamnnya ketika mengikuti proses belajar mengajar.

2. Guru dan siswa memberikan refleksi tentang simpulan topik pembelajaran atau merangkum hasil pembelajaran.

3. Guru menutup kegiatan belajar mengajar dan menyampaikan informasi materi yang akan disampaikan pada pertemuan


(41)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu berikutnya.

c. Observasi

Observasi dilakukan untuk mengetahui dan memperoleh informasi mengenai proses pembelajaran yang berlangsung, baik sebelum maupun sesudah diberi perlakuan, yang meliputi: perilaku-perilaku siswa melalui pengamatan, misalnya pengamatan kondisi dan interaksi belajar-mengajar, tanggapan siswa tentang tugas yang diberikan guru, sikap positif dan negatif siswa terhadap membaca pemahaman, serta perilaku-perilaku guru dalam pembelajaran. Adapun lembar observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Tabel 3.11

Lembar Observasi Aktivitas Guru

Penampilan Mengajar Penilaian

Ya Tidak

Penerapan Metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter

Tahap 1: Survei

 Siswa diminta untuk membentuk kelompok yang masing-masing beranggotakan 2 orang

 Guru membagikan dua artikel pada tiap kelompok  Guru memberikan arahan kepada siswa agar melakukan

kegiatan survei secara mandiri tanpa bertanya kepada teman satu kelompok

 Siswa diminta untuk menyediakan alat tulis yang diperlukan dalam melakukan survei, seperti stabilo/pensil

 Guru memberikan informasi cara melakukan survei, yaitu dengan menandai bagian atau istilah-istilah yang penting dalam sumber bacaan dengan menggunakan stabilo/pensil secara cepat tanpa membaca keseluruhan teks


(42)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu diberikan guru

Tahap 2: Tanya

Guru memancing siswa agar memiliki rasa ingin tahu dengan menjelaskan cara membuat pertanyaan berdasarkan hasil survei

 Siswa diminta untuk membuat pertanyaan berdasarkan hasil survei yang telah mereka lakukan

Tahap 3: Baca

 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar membaca dengan sungguh-sungguh agar siswa memiliki karakter gemar membaca

 Siswa membaca artikel secara keseluruhan, membaca materi tentang kalimat utama dan penjelas, dan menjawab pertanyaan yang telah dibuat

Tahap 4: Katakan

 Siswa diminta untuk mengungkapkan jawaban-jawaban yang telah disusun dengan suara lantang dan jelas tanpa membawa catatan dan dan mengungkapkan isi bacaan yang dipahami menggunakan bahasa sendiri. Karakter yang dilatih adalah komunikatif

 Siswa mendiskusikan istilah-istilah asing yang terdapat dalam bahan bacaan

Tahap 5: Ulangi

 Siswa meninjau kembali pertanyaan dan jawaban yang telah dibuat secara teliti agar terbentuk rasa tanggung jawab

 Siswa menyimpulkan materi dan isi bacaan dengan membaca catatan bermakna yang telah dibuat


(43)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3. 12

Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Aspek yang diobservasi Ya Tidak Keterangan

Proses pembelajaran dengan menggunakan metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter:

1.

Tahap 1: Survei

Siswa mendengarkan arahan guru untuk melakukan survei terhadap bacaan

 Siswa membaca sekilas artikel tanpa bertanya kepada teman (mandiri)

 Siswa membaca sekilas artikel setelah bertanya kepada teman (tidak mandiri)

2.

Tahap 2: Tanya

Siswa membuat pertanyaan sesuai dengan arahan guru

Siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dengan membuat pertanyaan 3-5

Siswa memiliki rasa ingin tahu yang rendah dengan membuat pertanyaan 1-2

3.

Tahap 3: Baca

Siswa membaca dengan sungguh-sungguh untuk melatih karakter gemar membaca

 Siswa membaca artikel dengan sungguh-sungguh dan teliti

 Siswa membaca artikel dengan sungguh-sungguh tetapi tidak teliti

 Siswa membaca artikel dengan kurang sungguh-sungguh dan tidak teliti


(44)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4.

Tahap 4: Katakan

Siswa berani untuk mengungkapkan pendapat atau isi catatan yang telah dibuat

 Siswa mengungkapkan isi artikel dengan bahasa yang mudah dipahami (kominikatif)

 Mendiskusikan istilah asing dengan aktif berpendapat

 Siswa mengungkapkan isi artikel dengan bahasa yang sukar dipahami (kurang komunikatif)

 Mendiskusikan istilah asing tetapi kurang aktif berpendapat

5.

Tahap 5: Ulangi

Siswa memeriksa kembali pertanyaan dan jawaban yang telah dibuat, serta membuat kesimpulan dari bahan bacaan yang telah dipelajari. karakter yang dilatih adalah tanggung jawab

 Siswa membaca kembali bacaan dan membuat kesimpulan secara tepat

 Siswa membaca kembali bacaan dan membuat kesimpulan secara kurang tepat

a. Siswa dapat menyimpulkan materi pembelajaran.

b. Siswa bersama guru melaksanakan refleksi pembelajaran.


(45)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Angket

Angket dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi yang berkaitan dengan pembelajaran membaca pemahaman. Angket diberikan sebelum perlakuan. Angket sebelum perlakuan bertujuan untuk melihat gambaran awal atau memotret pembelajaran membaca pemahaman di kelas XI MAN 1 Kota Bandung. Adapun instrumen angket sebelum perlakuan sebagai berikut.

1) Pengantar

Angket ini dimaksudkan untuk memeroleh informasi mengenai pengalaman Anda dalam pembelajaran membaca pemahaman. Informasi yang Anda sampaikan akan dipergunakan sebagai data dalam penelitian saya. Untuk itu, isilah secara jujur dan sesuai dengan pengalaman Anda.

2) Petunjuk

Bacalah secara teliti setiap pertanyaan dalam angket ini dan jawablah dengan cara menyilangkan (X) jawaban jika ada pilihan jawaban, isilah pertanyaan jika tidak ada pilihan jawaban! Jawablah semua pertanyaan secara jujur sesuai dengan pengalaman Anda.

3) Pertanyaan-pertanyaan

1. Apakah Anda menyukai pembelajaran membaca? Ya

Tidak

2. Apakah Anda mengalami kesulitan saat membaca dan memahami isi bacaan?

Ya Tidak

3. Kesulitan apa yang Anda rasakan?

... ... ... 4. Apakah Anda menyukai cara mengajar gurumu saat pembelajaran membaca

di kelas? Ya Tidak

5. Bacaan apa yang sering Anda baca?

a. Novel c. Artikel e. ... b. Cerpen d. Biografi f. ...


(46)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Instrumen Perlakuan

Instrumen perlakuan diberikan kepada siswa dengan maksud memberikan perlakuan yang tepat agar siswa lebih memahami bacaan dengan baik. Instrumen perlakuan dalam penelitian ini berupa (rambu-rambu perlakuan) persiapan pembelajaran membaca pemahaman artikel/berita dan perencanaan pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter ke dalam skenario pembelajaran atau RPP (Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran).

a. Rasional

Membaca merupakan suatu kegiatan interaktif untuk memetik serta memahami suatu bacaan. Melalui kegiatan membaca kita dapat memperoleh informasi dan pengetahuan berbentuk tulisan. Karena membaca merupakan kegiatan yang penting dalam pembelajaran di sekolah, maka perlu metode yang tepat dan efektif agar pesan atau informasi yang terdapat dalam sebuah bacaan dapat diterima oleh pembaca.

Metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan , Ulangi) berbasis pendidikan karakter dirasa mampu untuk menumbuhkan kegiatan membaca yang interaktif tersebut. Metode ini melatih siswa untuk bisa memahami bacaan dengan beberapa langkah seperti survei bacaan, membuat pertanyaan, membaca keseluruhan, mengungkapkan hasil bacaan, dan mengulangi kegiatan membaca. Selain itu, metode ini melatih siswa untuk menguatkan karakter rasa ingin tahu, gemar membaca, komunikatif, dan bertanggung jawab.

b. Prinsip Dasar

Adapun prinsip dasar penerapan metode SURTABAKU adalah sebagai berikut. 1) Metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis

pendidikan karakter ini selain membantu memahami bacaan juga membentuk atau menguatkan karakter siswa dalam proses pembelajaran.


(47)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2) Metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter dapat membimbing siswa untuk memahami bacaan dan membuat siswa berpikir sistematik sesuai langkah metode yang diterapkan.

c. Langkah Pembelajaran dengan Metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi)

Langkah pembelajaran ini dibuat oleh peneliti sebagai panduan peneliti dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas eksperimen.

Sekolah : MAN 1 Kota Bandung Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Kelas/Semester : XI Agama B / 2 Materi Pokok : Artikel

Alokasi waktu : 1 pertemuan x @ 2 jam pelajaran

A.Standar Kompetensi

Memahami ragam wacana tulis dengan membaca pemahaman B.Kompetensi Dasar

Mengungkapkan pokok-pokok isi artikel dengan membaca pemahaman C.Tujuan Pembelajaran

 Mampu memahami bacaan

 Mampu membuat pertanyaan sesuai dengan bacaan  Mampu mengungkapkan pokok-pokok isi bacaan D.Materi Pokok

Kalimat utama, fakta dan opini, kesimpulan E. Nilai Karakter

Mandiri, rasa ingin tahu, gemar membaca, komunikatif, tanggung jawab F. Metode Pembelajaran

Metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter


(48)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Media : Papan tulis

Alat/bahan : Artikel

Sumber Belajar : Artikel dari Media Cetak Kamus Besar Bahasa Indonesia

Tabel 3.13

Langkah-langkah Pembelajaran dengan Metode SURTABAKU

Prinsip

Tujuan dan Karakter yang

diharapkan

Langkah KBM

Guru Siswa

Survei Melatih siswa agar

mandiri untuk

mengamati atau mengidentifikasi seluruh teks dari segi judul, subjudul, kata-kata yang bercetak miring, kata-kata yang ditebalkan (kata-kata yang dianggap penting).

1. Meminta siswa membentuk

kelompok beranggota dua orang

2. Memberikan bahan bacaan

kepada siswa

3. Memberikan arahan kepada

siswa untuk melakukan

kegiatan survei secara

mandiri tanpa bertanya

kepada teman satu

kelompok

4. Siswa diminta untuk

menyediakan alat tulis yang diperlukan

5. Menginformasikan cara

mengidentifikasi bahan bacaan dengan

memperhatikan judul, istilah-istilah

6. Mempersilahkan siswa

untuk melakukan survei terhadap bacaan

1. Membentuk kelompok

beranggota dua orang

2. Mendapat bahan bacaan

dari guru

3. Mendapat arahan untuk

melakukan kegiatan survei secara mandiri tanpa bertanya kepada teman satu kelompok

4. Menyediakan alat tulis

yang diperlukan

5. Mengidentifikasi bahan

bacaan dari segi judul, istilah yang ada pada bacaan

6. Melakukan survei terhadap


(1)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A.Simpulan

Penelitian ini bertujuan untuk menguji cobakan metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter pada pembelajaran membaca pemahaman. Berdasarkan data di lapangan dengan melalui berbagai rangkaian penelitian, pengolahan data serta menjawab hipotesis, maka diperoleh simpulan untuk menjawab rumusan masalah penelitian mengenai pembelajaran membaca pemahaman dengan metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter. Simpulan tersebut adalah sebagai berikut.

1. Profil pembelajaran membaca pemahaman siswa kelas XI MAN 1 Kota

Bandung sebelum diberi perlakuan dengan metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter masih terbilang kurang. Siswa berpendapat bahwa membaca pemahaman itu membosankan karena minat baca yang rendah, kebiasaan membaca yang kurang, dan paradigma siswa terhadap pembelajaran membaca itu membosankan. Pada kegiatan membaca pemahaman, siswa cenderung sulit memahami isi bacaan karena bacaan yang digunakan terlalu panjang sehingga tidak menimbulkan ketertarikan pada siswa untuk membacanya. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil tes awal menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa masih belum memenuhi KKM sehingga siswa dinyatakan tidak lulus.

2. Proses pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan metode

SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter dilakukan di kelas eksperimen dengan tiga kali perlakuan. Proses pembelajaran ini baik mengenai aktivitas guru maupun siswa dilihat dari hasil observasi yang dilakukan oleh observer. Berdasarkan hasil observasi pada pertemuan pertama sampai ketiga, kemampuan membaca pemahaman meningkat dan karakter yang diharapkan peneliti terbentuk. Hanya saja tidak


(2)

103

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

semua siswa memunculkan karakter mandiri, rasa ingin tahu yang tinggi,

gemar membaca, komunikatif, rasa tanggung jawab.

Berdasarkan pengolahan dan penghitungan data hasil penelitian, diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan membaca pemahaman siswa kelas eksperimen yang menggunakan metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter dengan kelas kontrol yang menggunakan metode terlangsung. Berdasarkan nilai rata-rata hasil tes akhir, terlihat peningkatan nilai siswa kelas eksperimen dengan menggunakan metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter namun masih

ada siswa yang belum mencapai KKM. Nilai rata-rata hasil tes akhir kelas

kontrol pun mengalami peningkatan namun tidak setinggi kelas eksperimen.

Hasil penghitungan uji t menunjukkan thitung (3,961) > ttabel (2,000) maka

hipotesis Ha diterima dan Ho ditolak dengan kata lain terdapat perbedaan

perolehan nilai yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Berdasarkan hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter efektif diterapkan dalam pembelajaran membaca pemahaman pada siswa kelas XI MAN 1 Kota Bandung.

B.Saran

Berdasaran hasil penelitian, beberapa saran yang perlu diperhatikan terkait dengan penerapan metode SURTABAKU (Survei, Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter dalam pembelajaran membaca pemahaman diantaranya sebagai berikut.

1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa metode SURTABAKU (Survei,

Tanya, Baca, Katakan, Ulangi) berbasis pendidikan karakter efektif digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman. Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia dapat menjadikan metode ini sebagai metode alternatif untuk mengajarkan siswa memahami bacaan dengan baik.


(3)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan dapat lebih mengoptimalkan metode ini

dengan kemampuan membaca pemahaman teks lainnya dan lebih menguatkan karakter selain mandiri, rasa ingin tahu yang tinggi, gemar

membaca, komunikatif, rasa tanggung jawab.

3. Peneliti menyarankan kepada peneliti selanjutnya untuk menggunakan media

gambar dalam pembelajaran khususnya pembelajaran membaca pemahaman agar pembelajaran lebih menarik minat baca siswa.


(4)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Y. (2012). Pembelajaran membaca berbasis pendidikan karakter. Bandung: PT Refika Aditama.

Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta Arikunto, dkk. (2012). Penelitian tindakan kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Arikunto, S. (2013). Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Aziz, H. (2011). Pendidikan karakter berpusat pada hati. Jakarta: PT Al-Mawardi Prima.

Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi IV. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hasanah, I. (2010). Pengaruh metode pembelajaran SQ3R terhadap kemampuan

pemahaman konsep matematika siswa. (Skripsi) Program Pendidikan

Matematika Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Jakarta.

Hidayati, L. (2011). Kiat meningkatkan kemampuan membaca cepat. Yogyakarta: Fire Publisher.

Hendri, Y. (2013). Pendidikan karakter berbasis dongeng. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Kementerian Pendidikan Nasional Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum dan Perbukuan. (2011). Pedoman pelaksanan pendidikan

karakter. Jakarta: Kemendiknas.

Kurniawan, K. (2008). Teknik tes dalam pengajaran membaca. [Online]. Diakses dari http://www.geocities.com/daudp65/e-book/appendix/baca53.html Khuzaimatun, S. (2009). Upaya meningkatkan kemampuan membaca pemahaman

dengan metode SQ3R pada siswa kelas X3 SMAN 1 Sumberlawang.

(Skripsi) Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Marhan, A. C. (2012). Upaya meningkatkan kemampuan membaca melalui


(5)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kelas VII SMP PGRI Kotabatu kabupaten Bogor tahun 2011/2012).

(Skripsi) Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.

Megawangi, R. (2004). Pendidikan karakter solusi yang tepat untuk membangun

bangsa. Jakarta: BPMIGAS dan Star Energi.

Nurgiyantoro, B. (2001). Penilaian dalam pengajaran bahasa dan sastra. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.

Nurhadi. (2008). Membaca cepat dan efektif. Malang: Sinar Baru Algesindo. Purwanto. (2014). Evaluasi hasil belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rahim, F. (2008). Pengajaran membaca di sekolah dasar. Jakarta: Bumi Aksara. Riduwan & Sunarto. (2007). Pengantar statistika untuk penelitian: pendidikan,

sosial, komunikasi, ekonomi, dan bisnis. Bandung: Alfabeta.

Riduwan. (2012). Belajar mudah penelitian untuk guru-karyawan dan peneliti

pemula. Bandung: Alfabeta.

Somadayo, S. (2011). Strategi dan teknik pembelajaran membaca. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Subana, dkk. (2005). Statistik pendidikan. Bandung: Pustaka Setia. Sudjana. (2005). Metoda statistika. Bandung: Tarsito.

Sugiono. (2006). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif,

dan r&d. Bandung: Alfabeta.

Sugiono. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif,

dan r&d. Bandung: Alfabeta.

Sukirno. (2009). Sistem membaca pemahaman yang efektif. Purworejo: UMP Press.

Tampubolon, D.P. (2008). Kemampuan membaca teknik membaca efektif dan

efisien. Bandung: Penerbit Angkasa.

Tarigan, H.G. (2008). Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Penerbit Angkasa.

Tarigan, H.G. (1985). Membaca sebagai suatu keterampilan berbahasa. Bandung: Penerbit Angkasa.


(6)

Nur Fitri Wulansari, 2015

PENERAPAN METODE SURTABAKU (SURVEI, TANYA, BACA, KATAKAN, ULANGI) BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003. (2003). Sistem Pendidikan Nasional. Diakses dari: http://www.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2012/10/UU20-2003-Sisdiknas.pdf


Dokumen yang terkait

Pengaruh metode mendongeng terhadap keterampilan menyimak dongeng pada siswa kelas II di SD Dharma Karya UT Pondok Cabe Tangerang Selatan tahun pelajaran 2014/2015

2 9 152

EFEKTIVITAS MNEMONIK DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA TEHADAP PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA ARAB: studi kuasi eksperimen terhadap siswa kelas 11 IPA Madrasah Aliyah Negeri 1 Bandung.

0 2 42

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN TIMBAL-BALIK BERBASIS MEDIA TAYANGAN VIDEO DALAM PEMBELAJARAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS EKSPLANASI : Penelitian Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VII Semester II.

3 8 49

WRITE (TTW) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN (Studi Eksperimen Kuasi terhadap Siswa Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Bandung).

0 2 55

PENERAPAN METODE SUMBANG KATA QURANI DALAM PEMBELAJARAN MENULIS PUISI : Kuasi eksperimen terhadap siswa kelas viii semester ii tahun ajaran 2013/2014 di madrasah tsanawiah negeri ciparay.

0 5 9

PENERAPAN METODE WHOLE BRAIN TEACHING PADA PEMBELAJARAN KOSAKATA BAHASA JEPANG : Kuasi Eksperimen Terhadap Siswa kelas XI SMAN 16 Bandung.

4 36 39

PENGARUH METODE DENGAR-UCAP TERHADAP PEMBELAJARAN FONEM-FONEM ITHBAQ BAHASA ARAB” : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bandung.

0 2 36

EFEKTIFITAS METODE ACTIVE LEARNING TERHADAP PEMBELAJARAN INSYA STUDI EKSPERIMEN KUASI TERHADAP SISWA KELAS X MADRASAH ALIYAH AL-IHSAN BALEENDAH BANDUNG.

0 0 34

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN METODE ACTIVE LEARNING TERHADAP PEMBELAJARAN ISYA : Studi eksperimen kuasi terhadap siswa kelas X Madrasah Aliyah Al-Insan Baleendah Bandung.

0 0 29

PENGARUH METODE DENGAR-UCAP TERHADAP PEMBELAJARAN FONEM-FONEM ITHBAQ BAHASA ARAB” : Studi Eksperimen Kuasi Terhadap Siswa Kelas XI Madrasah Aliyah Negeri 1 Kota Bandung - repository UPI S ARB 1002763 Title

0 0 4