ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Ny. S D

ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Ny. S DENGAN DI RT. 3
RW II KELURAHAN GUNUNG ANYAR KECAMATAN GUNUNG ANYAR
KOTAMADYA SURABAYA
A. Pengkajian
I. Data Umum:
Nama kepala keluarga

: Ny. Selaya

Alamat

: RT. 3 RW. II Kelurahan Nunbau Dela

Pekerjaan

: Ibu rumah tangga.

Pendidikan

:-


Daftar anggota keluarga:
No.

Nama

J.K Hubungan Umur Pendidikan
dgn
P

2. Tn. Moch. Soleh

L

Anak

3. Ny. Siti Fatimah

P

4. Tn. Moch. Ichsan


Ket.

Imunisasi

Keluarga
Ibu
52 th

1. Ny. Selasa

Status

-

-

Serumah

36 th


SMP

-

Serumah

Menantu

31 th

SD

-

Serumah

L

Anak


32 th

SMP

-

Serumah

5. Ny. Suminah

P

Menantu

28 th

SD

-


Serumah

6. Nunung Sri Astuti

P

Cucu

15 th

SMP

-

Serumah

7. Fitri Susanti

P


Cucu

12 th

SD

-

Serumah

8. Andri Darmawan

L

Cucu

6 th

SD


Lengkap Serumah

9. Fifi

P

Cucu

3 th

-

Lengkap Serumah

Genogram :
52 Ny. S

36
Tn. MS


31
Ny. SF

31
Ny. Sm

32
Tn. MI

15

12

6

3

An. NS


An. FS

An. A

An. F

Keterangan:

Laki-laki.
Perempuan.
Penderita Hipertensi.
Tinggal serumah.
Keluarga ini tergolong dalam three generation family karena dalam satu rumah
terdapat nenek, anak dan cucu. Keluarga ini berbudaya suku jawa yang mempunyai
anggapan makan tidak makan asal kumpul, sehingga akan dapat mempercepat
penularan penyakit jika salah satu anggota keluarga menderita penyakit yang dapat
menular. Keluarga ini menganut agama Islam. Kepala keluarga tidak bekerja, tetapi
segala kebutuhan dipenuhi oleh anaknya yang pertama dan yang kedua. Keluarga ini
memiliki pendapatan yang cukup hingga dapat menyekolahkan semua anaknya.
Keluarga sering bersama-sama melihat telivisi sebagai kegiatan rekreasi bersama.

II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga:
Keluarga ini merupakan keluarga dewasa dengan hanya tinggal ibu, dan semua
anaknya sudah memiliki keluarga sendiri. Pada tahap ini seharusnya keluarga
hanya tinggal ibu saja didalam rumah, tetapi sekarang masih tinggal dengan
anaknya dan cucunya.
Riwayat kesehatan anggota keluarga:
a. Ny. S
Ny. S mengatakan bahwa ia menderita tekanan darah tinggi. Ny. S juga
mengatakan bahwa ia sudah lama batuk dan tidak kunjung sembuh, menurut
Ny. S sudah dibawa ke klinik dan mendapat suntikan tetapi tidak kunjung
sembuh juga. Ny. S mengungkapkan bahwa didalam keluarganya tidak
memiliki penyakit keturunan seperti kencing manis maupun penyakit menular.
Saat dilakukan pengkajian tekanan darah 150/90 mmHg, Ny. S batuk terus
menerus dan pada saat dilakukan pemeriksaan fisik (auskultasi) terdengar
ronkhi. Ny. S juga mengatakan bahwa ia sering sakit kepala/ pusing.
b. Tn. AS
Selama ini tidak pernah menderita penyakit berat. Sakit yang sering dialami
adalah flu dan batuk dan pada saat ia sakit maka ia akan membelikan obat-obat
yang ada di warung dan jika belum sembuh maka ia akan pergi ke Puskesmas.
c. Ny. SF


Pada saat dikaji Ny. SF tidak mengeluhkan apa-apa tentang kesehatannya. Ny.
SF mengatakan tidak pernah menderita sakit berat yang mengharuskan dia di
rawat di rumah sakit, ia juga mengatakan bahwa didalam keluarganya tidak
memiliki penyakit keturunan. Penyakit yang sering dideritanya adalah flu dan
batuk, untuk menanganinya Ny. SF membelikan obat di warung.
d. Tn. MI
Pada saat dikaji Tn. MI tidak mengeluhkan apa-apa tentang kesehatannya.
Tn. MI memiliki kebiasan merokok. Penyakit yang sering diderita oleh Tn. MI
adalah flu, batuk dan pilek. Untuk mengatasinya ia akan membeli obat di
warung yang dijual bebas.
e. Ny. Sm
Ny. Sm mengatakan didalam keluarganya tidak memiliki penyakit keturunan
seperti kencing manis dan tekanan darah tinggi. Pada saat dilakukan pengkajian
Ny. Sm tidak mengeluhkan apa-apa tentang kesehatanya, dan apabila ia sakit
maka ia akan membeli obat yang dijual bebas di warung. Penyakit yang sering
di deritanya adalah flu.
f. An. N
An. N saat ini duduk pada bangku SMP, pada saat di lakukan pengkajian An. N
tidak mengeluhkan apa-apa tentang kesehatannya dan tidak pernah sakit berat
yang mengharuskan ia di rawat di rumah sakit.
g. An. FS
Selama ini An. FS belum pernah menderita penyakit berat. Penyakit yang
sering diderita adalah batuk pilek. Usaha ibu untuk mengatasinya adalah
membelikan obat di warung dan jika belum sembuh akan dibawa ke puskesmas.
h. An. A
Penyakit yang sering diderita oleh An. A adalah batuk pilek. Usaha yang
dilakukan oleh ibu untuk mengatasi hal ini adalah membelikan obat di warung
yang dijual bebas, apabila masih sakit maka oleh ibu akan dibawa ke
puskesmas.
i. An. F
Selama ini tidak pernah menderita sakit berat, sakit yang sering dideritanya
adalah batuk pilek yang oleh ibunya akan dibelikan obat di warung dan apabila
tidak sembuh akan dibawa ke puskesmas.

III. Lingkungan:

Rumah yang dimiliki keluarga ini merupakan rumah permanen, luas rumah
keseluruhan + 75 M2 dengan jumlah kamar yang dimiliki adalah 4 kamar tidur, 2
ruang tamu, 1 kamar mandi, 1 dapur, serta 1 ruang keluarga yang berfungsi untuk
tempat menonton televisi bersama. Pencahayaan didalam rumah ini kurang
karena rumah masih tampak gelap pada kamar-kamarnya dan pada bagian kamar
belakang ventilasi kurang karena tidak memiliki jendela, lantai rumah tampak
kotor. Air minum yang digunakan oleh keluarga ini adalah air PDAM yang sudah
dimasak. Keluarga ini memiliki tempat tinggal yang tetap dan tidak berpindahpindah.
Denah rumah Ny. S
5

Keterangan:

4

1

1. Kamar tidur.
2. Ruang tamu.

1

1

3. Ruang keluarga.
4. Dapur.
5. Kamar mandi.

3
2

1
2

Dilingkungan RT setempat memiliki budaya untuk selalu mengunjungi warga
yang sakit dengan memberikan sedikit bantuan sehingga dapat meringankan
beban keluarga yang sakit. Ny. S Mengatakan bahwa ia mengikuti kegiatan
arisan di lingkungan RT 3 tetapi jika ia sakit ia tidak mengikutinya.
IV. Struktur keluarga:
Pola komunikasi di dalam keluarga ini terbuka dan didalam keluarga semua
anggota keluarga menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. Menurut Ny. S
di dalam keluarganya menganut norma yang berlaku di dalam masyarakat dan
adat jawa.
V. Fungsi keluarga:
a. Fungsi afektif
Menurut Ny. S ia senang memiliki keluarga yang lengkap (anak dan cucu) serta
sangat senang karena dapat berkumpul dengan mereka. Keluarga tampak
harmonis, saling memperhatikan satu dengan yang lain serta saling menghargai
satu dengan yang lain, apabila ada anggota keluarga lain yang membutuhkan maka
anggota keluarga akan membantu sesuai dengan kemampuan.

b. Fungsi sosialisasi
Hubungan antar anggota keluarga baik, didalam keluarga ini tampak kepedulian
anggota keluarga dengan saling tolong menolong dalam melaksanakan tugas
didalam keluarga ini. Keluarga ini juga membina hubungan yang baik dengan
tetangga sekitar rumahnya terbukti dengan seringnya tetangga main ke teras
rumahnya untuk berbincang-bincang dengan anggota keluarga.
c. Fungsi perawatan kesehatan
Ny. S mengatakan bahwa ia tidak mengetahui bahwa penyakit takanan darah
tingginya berbahaya jika dibiarkan tanpa adanya kontrol, ia juga tidak mengetahui
tanda-tanda terjadinya peningkatan tekanan darah yang diketahuinya hanya kepala
pusing. Ny S. mengatakan ia tidak mengurangi atau pantangan makanan apapun
karena ia tidak tahu serta makanan yang dikonsumsinya sama dengan makanan
yang dikonsumsi oleh keluarga (tidak disendirikan karena kurang garam).
Menurut keluarga sakit yang dialami Ny. S ini tidak terlalu dirasakan karena Ny. S
dibawa ke puskesmas jika ada keluhan saja. Anggota keluarga mengatakan bahwa
ia tidak mengetahui akibat yang bisa timbul akibat dari tekanan darah tinggi yang
tidak terkontrol serta cara merawat anggota keluarga yang sakit.
Keluarga mengatakan bahwa yang menjaga kebersihan rumah adalah Ny. SF
dibantu oleh anak-anaknya secara bergantian. Keluarga mengatakan bahwa
mereka melakukannya karena kebiasaan.
Keluarga mengetahui jika sakit ia harus pergi ke puskesmas apalagi puskesmas
yang ada cukup dekat rumah dengan hanya berjalan kaki maka akan sampai.
VI. Stress dan koping keluarga:
Ny. S mengatakan bahwa di dalam keluarganya jika ada masalah mengenai anak,
sekolah anak atau apapun akan berusaha diselesaikan dengan berunding bersamasama untuk mencari jalan yang terbaik.
Dan apabila masalah tersebut belum terpecahkan juga maka keluarga akan minta
bantuan kepada anggota keluarga yang lebih tua dalam membantu memecahkan
masalah.

VII. Pemeriksaan fisik:
a. Ny. S

Saat dilakukan pengkajian tekanan darah 150/90 mmHg, Ny. S batuk terus
menerus dan pada saat dilakukan pemeriksaan fisik terdengar ronkhi
(auskultasi), konjungtiva merah muda, sklera putih.
b. Tn. AS
Pada pemeriksaan fisik Tn. AS dalam batas normal, tidak ada kelainan pada
sistem organ. Tekanan darah 120/80 mmHg.
c. Ny. SF
Tekanan darah 110/70 mmHg, konjungtiva tidak pucat.
d. Tn. MI
Tekanan darah dalam batas normal 120/80 mmHg.
e. Ny. Sm
Tekanan darah 110/80 mmHg, konjungtiva tidak pucat.
f. An. N
Pada saat dilakukan pengkajian tidak ada keluhan mengenai kesehatannya.
Tekanan darah 110/80 mmHg.
g. An. FS
Pada saat diperiksa An. FS tidak mengalami gangguan sistem organ.
h. An. A
An. A tampak sedang bermain didepan rumah dengan beberpa temannya.
Menurut ibunya ia tidak sakit saat ini.
i. An. F
An. F tampak segar dengan riang ia bermain kesana kemari. Berat badan yang
dimiliki oleh anak F adalah 15 kg.
VIII.Harapan keluarga:
Kelurga mengharapkan agar petugas dapat membantu mengatasi masalah yang
dihadapi oleh keluarganya dan ia mengharapkan dapat membantu mempercepat
kesembuhan bagi penyakit yang sedang dideritanya.
Kesimpulan
Keluarga Ny. S merupakan keluarga besar dengan keadaan ekonomi pas-pasan.
Dimana penghasilan keluarga berasal dai Tn. MS dan Tn. MI. keadaan rumah
permanen, penerangan cukupan, ventilasi cukupan dengan lantai yang agak kotor dan
cukup lembab. Keluarga kurang mengetahui bagaimana perawatan pada anggota
keluarga yang menderita tekanan darah tinggi. Didalam rumah ini terdapat MCK
milik sendiri. Keluarag mempergunakan air PDAM untuk dikonsumsi sebagai air

minum dengan dimasak terlebih dahulu tentunya. Di dalam keluarga ini Ny. S usia 52
tahun

menderita hipertensi tekanan darah pada saat dilakukan pengkajian

150/90 mmHg. Ia juga sedang batuk yang sudah terjadi + 2 minggu. Keluarga
mengatakan sudah membawa Ny. S untuk berobat tetapi tidak kunjung sembuh juga
batuk yang dialaminya.
B. Analisa data
Tgl
10/8/’01Subjektif:

Data

Masalah perawatan keluarga
1. Hipertensi

Ny. S mengatakan bahwa ia tidak mengetahui

Resiko cidera (perdarahan

tanda-tanda terjadinya peningkatan tekanan

pada pembuluh darah di

darah, ia juga mengatakan bahwa ia tidak tahu

otak) berhubungan

harus mengurangi makan apa, karena selama ini

dengan ketidak mampuan

ia tidak pantang atau mengurangi makanan. Ia

keluarga untuk merawat

mengatakan sering mengalami pusing kepala.

anggota keluarga yang

Keluarga mengatakan bahwa ia tidak pernah

sakit tekanan darah tinggi.

mengajak kontrol ke puskemas atau tempat yang
lain untuk mrngontrol tekanan darahnya
Objektif:
Tekanan darah Ny. S 150/90 mmHg.
Penderita mengetahuinya + 1 bulan yang lalu.
10/8/’01Subjektif:

2. Kebersihan lingkungan

Ny. S mengatakan bahwa yang membersihkan

rumah.

rumah adalah menantunya dibantu oleh cucunya.

Resiko terjadinya

Objektif:

penyakit (DHF & ISPA)

Ruangan tampak gelap, dan ventilasi/ sirkulasi

berhubungan dengan

udara didalam rumah kurang, baju banyak yang

ketidakmampuan keluarga

digantung.

memelihara lingkungan
rumah

C. Skoring
Resiko cidera (perdarahan pada pembuluh darah di otak)
Kriteria

Skor

Pembenaran

1. Sifat masalah

3/3 x 1 = 1 Adalah kurang/ tidak sehat dan memerlukan

Tidak sehat.

penanganan yang secepatnya untuk mencegah
peningkatan tekanan darah atau terjadinya
komplikasi akibat peningkatan tekanan darah.

2. Kemungkinan masalah ½ x 2 = 1

Masalah dapat diatasi sebagian karena

dapat diubah.

keluarga kurang memiliki pengetahuan tentang

Sebagian.

cara merawat anggota keluarga yang
menderita tekanan darah tinggi.

3. Potensi masalah untuk

2/3 x 1 = 2/3 Masalah dapat diubah karena penyakit

dicegah.

hipertensi meruapakan suatu penyakit yang

Cukup

dapat dipertahanakan dengan menjaga keseim
bangan tekanan darah.

4. Menonjolnya masalah. ½ x 1 = ½

Keluarga tidak menyadari betapa pentingnya

Ada masalah tetapi tidak

menjaga kestabilan tekanan darah pada

perlu ditangani

penderita hipertensi

Total skor

Resiko terjadinya penyakit (DHF & ISPA)
Kriteria
1. Sifat masalah

Skor
Pembenaran
2/3 x 1 = 2/3 Merupakan ancaman kesehatan karena dapat

Ancaman kesehatan.

menimbulkan berbagia masalah kesehatan
oleh karena lingkungan yang kotor.

2. Kemungkinan masalah

½x2=1

Masalah dapat diatasi sebagian karena

dapat diubah.

keluarga memiliki fasilitas dan kemauan untuk

Sebagian.

menjaga kebersihan lingkungannya.

3. Potensi masalah untuk

2/3 x 1 = 2/3 Masalah dapat diubah karena anggota keluarga

dicegah.

memiliki waktu yang cukup guna

Cukup

membersihkan rumah.

4. Menonjolnya masalah. ½ x 1 = ½
Ada masalah tetapi tidak
perlu ditangani
Total skor

Keluarga tidak menyadari bahwa lingkungan
yang kotor dapat menimbulkan penyakit.

3

D. Diagnosa keperawatan
1. Resiko cidera (perdarahan pada pembuluh darah di otak) berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit tekanan
darah tinggi

2. Resiko terjadinya penyakit (DHF & ISPA) berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam memelihara lingkungan rumah

E. Intervensi
No.

Diagnosa

keperawatan
1. Resiko cidera

Tujuan
Umum
Setelah di

Kriteria

Standard

Intervensi

Evaluasi

Khusus
Keluarga mampu:

Verbal:

- Menyebutkan 2 dari 3 1. Jelaskan kepada keluarga

Keluarga mampu:

(perdarahan pada

lakukan pera- - Menyebutkan kem-

kemungkinan pe-

tentang kemungkinan

pembuluh darah di

watan/ kun-

bali tentang kemung

nyebab terjadinya pe-

penyebab tejadi peningkatan

kinan penyebab terja-

otak) berhubungan

jungan 4x

kinan penyebab

ningkatan tekanan

tekanan darah.

dinya peningkatan

dengan ketidak-

diharapkan

terjadinya pening

darah.

mampuan keluarga

keluarga mam katan tekanan darah.

dalam merawat

pu merawat

anggota keluarga

anggota

yang sakit tekanan

keluarga yang peningkatan tekanan

darah tinggi

menderita

- Menyebutkan tanda
dan gejala terjadinya

tinggi.

tekanan darah.
- Menyebutkan tanda

- Menyebutkan 2 dari 3 2. Jelaskan tentang tanda/
tanda peningkatan

gejala terjadinya peningkat

tekanan darah.

an tekanan darah.

darah.

tekanan darah - Menyebutkan akibat

- Menyebutkan kemung

peningkatan tekanan
darah.
- Menyebutkan akibat
yang bisa terjadi pada

- Menyebutkan 2 akibat 3. Jelaskan tentang akibat dari

yang bisa terjadi bila

yang mungkin terjadi

tekanan darah terlalu

dari peningkatan

tinggi.

tekanan darah.

peningkatan tekanan darah.

peningkatan tekanan
darah.
- Menunjukkan makanan yang boleh dan
tidak boleh di

No.

Diagnosa
keperawatan

Tujuan
Umum

Kriteria

Standard

Intervensi

Evaluasi

Khusus
- Menyebutkan makan Verbal:

- Menyebutkan semua

4. Jelaskan kepada keluarga

an yang boleh dan

makanan yang boleh di

tentang diet pada panderita

tidak boleh untuk

konsumsi dan yang

tekanan darah tinggi.

penderita tekanan

tidak boleh di

darah tinggi.

konsumsi.

- Memeriksakan diri
secara teratur.
- Penderita mau

Non verbal: - Memeriksakan diri ke

5. Obsevarsi kemampuan
keluarga setelah mendapat
penjelasan dari petugas.

pelayanan kesehatan. 6. Anjurkan kepada keluarga
- Masakan yang

rendah garam.

pelayanan kesehatan.
- Keluarga menyedia
kan masakan untuk
rasa yang tidak asin).

tidak asin lagi (rendah 7. Motivasi penderita untuk
- Menyediakan makan

secara teratur ke

secara teratur.

konsumsi garam.
makanan yang

memeriksakan diri

penderita (sup dengan

dikonsumsi sudah
garam).

- Penderita akan

untuk memeriksakan diri

Mengurangi
- Menyediakan

Konsumsi.

mengurangi garam dalam
setiap makanan.

an yang rendah garam. 8. Anjurkan kepada keluarga
untuk menyediakan makanan
yang sesuai dengan diet.

No.

Diagnosa

keperawatan
2. Resiko terjadinya
penyakit (DHF &

Tujuan
Umum

Kriteria

Setelah

Keluarga dapat:

dilakukan

- Menyebutkan

ISPA) berhubungan kunjungan 2x

beberapa syarat

dengan

Keluarga

rumah sehat.

ketidakmampuan

diharapkan

keluarga dalam

mampu

bali dampak dari

memelihara

memelihara

lingkungan rumah

lingkungan
rumah yang
sehat.

Standard

Intervensi

Evaluasi

Khusus

- Menyebutkan kem-

Verbal:

Keluarga mampu:
- Menyebutkan 3 syarat
rumah yang sehat.

1. Jelaskan kepada keluarga
tentang syarat rumah yang
sehat.

- Menyebutkan 2 dari 3 2. Jelaskan kepada keluarga

Keluarga mampu:
- Menyebutkan kembali
syarat dari rumah
yang sehat.

manfaat rumah yang

tentang hal-hal dapat terjadi - Menyebutkan akibat

bersih.

akibat rumah yang kurang

yang bisa timbul

lingkungan rumah

sehat (lembab, kurang sinar

akibat lingkungan

yang tidak sehat.

matahari, bak mandi jarang

rumah yang tidak

dikuras).

sehat.

- Menjaga kebersihan Non verbal: - Rumah tampak rapi
lingkungan rumah

dan tidak ada baju

terutama kamar.

yang bergantungan.

- Merapikan baju yang
bergantungan.
- Membersihkan
lingkungan rumah
secara teratur.

- Membersihkan rumah
setiap hari.

3. Diskusikan dengan keluarga - Keluarga mau melipat
tentang pembagian tugas

baju yang bergantung-

dalam menjaga kebersihan

an.

rumah.

- Membersihkan kamar 4. Anjurkan kepada keluarga
mandi secara teratur.

untuk membuka jendela,
melipat baju yang bergantungan.

- Keluarga membersih
kan rumah secara
teratur.

No.

Diagnosa
keperawatan

Tujuan
Umum

Kriteria

Standard

Intervensi

Khusus
5. Anjurkan kepada keluarga
untuk tetap menjaga
kebersihan lingkungan
rumah.
6. Beri pujian untuk tindakan
yang tepat.

Evaluasi

F. Implementasi.
No. DP
Pelaksanaan
II 1. Menjelaskan kepada keluarga dampak yang bisa muncul akibat rumah yang
kurang bersih dan sirkulasi udara tidak lancar serta ruangan yang kurang
sinar matahari, antara lain:
- Banyaknya nyamuk.
- Mempercepat penularan penyakit.
- Penyakit pernafasan (seperti batuk, flu, pilek, alergi).
2. Menjelaskan kepada keluarga beberapa syarat rumah sehat antara lain:
- Penerangan dengan sinar matahari yang cukup.
- Sirkulasi udara yang lancar.
- Lantai yang keras dan bersih.
3. Mediskusikan dengan Ny. S dalam membagi tugas untuk menjaga
kebersihan lingkungan rumah.
4. Menganjurkan kepada keluarga untuk membuka jendela yang yang ada
selebar-lebarnya setiap hari agar sirkulasi udara lancar.
5. Menyarankan kepada keluarga untuk menjaga kebersihan rumah secara
bergantian.
6. Menganjurkan kepada keluarga untuk menjelaskan kembali kepada petugas
I

tentang syarat rumah sehat dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan.
1. Menjelaskan kepada keluarga bahwa tekanan darah tinggi bisa terjadi akibat
ada faktor keturunan, peningkatan usia, dan tidak mejaga keseimbangan
makanan.
2. Menjelaskan kepada keluarga tentang tanda dan gejala dari peningkatan
tekanan darah antara lain:
- Kepala pusing.
- Tengkuk/ leher terasa kaku.
- Mata berkunang-kunang.
3. Menjelaskan kepada keluarga dampak yang bisa terjadi akibat dari tekanan
darah tinggi yang tidak terkontrol yaitu:
- Perdarahan pada otak atau orang lazim menyebutnya stroke atau lumpuh
separo atau lumpuh total.
- Kematian akibat stroke yang parah.
4. Menjelaskan kepada keluarga bahwa tekanan darah yang tinggi dapat
diturunkan dengan:

Tgl

Pelaksanaan

- Mengatur makanan/ keseimbangan makanan.
Makanan rendah garam (kurang garam).
- Olahraga secara teratur.
- Mengkonsumsi makanan yang dapat menurunkan tekanan darah antara
lain:
Buah belimbing, buah ketimun, daun alpukat.
5. Menganjurkan keluarga untuk melakukan kontrol secara teratur ke
puskesmas untuk mengetahui tekanan darah.
6. Menganjurkan kepada keluarga untuk menjelaskan kembali kepada petugas
tentang hal-hal yang telah dijelaskan oleh petugas.
22/8/’01Melakukan penyuluhan dengan topik tanda dan gejala terjadinya peningkatan
tekanan darah.
4/9/’01 Melakukan penyuluhan dengan topik diet untuk penderita tekanan darah tinggi.
G. Evaluasi
Tgl
Evaluasi
16/8/’01S: - Ny. S mengatakan bahwa ia sudah membersihkan kamarnya dan melipat
baju yang bergantungan, serta menyapu lantai.
- Ny. S mengatakan bahwa ia sudah menyuruh anaknya untuk menguras
bak kamar mandi dan sudah di lakukannya.
O: - Rumah tampak bersih dan rapi.
- Bak mandi bersih (tidak ada jentik/ larva).
A: Masalah teratasi.
P: Rencana perawatan dihentikan.
5/9/’01 S: - Ny. S mengungkapkan pusing yang dirasakan sudah berkurang.
- Ny. S mengatakan bahwa ia sudah menyendirikan makanannya yang
garamnya sudah dikurangi.
O: - Tekanan darah 140/90 mmHg.
- Masakan yang dikonsumsi oleh Ny. S sudah tidak asin lagi.
A: Masalah teratasi.
P: Rencana perawatan dihentikan.
- Menganjurkan kepada keluarga untuk selalu kontrol ke puskesmas/ pusat
pelayanan kesehatan secara teratur.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124