KREATIFITAS GURU DALAM PENGIMPLEMENTASIA (1)
KREATIFITAS GURU DALAM PENGIMPLEMENTASIAN KURIKULUM
2013 PADA ANAK USIA DINI DI TK NEGERI II PADANG
Dia safira¹, Dadan Suryana².
Pendidikan Anak Usia Dini
Fakutas ilmu pendidika Progam Pasca Sarjana
Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka, Air Tawar Barat, Padang
Email: diasafira38@gmail.com.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kreatifitas guru dalam
menerapkan Kurikulum 2013 di Tk Negeri II Padang. Dalam kurikulum 2013
pelajaran Dalam prakteknya masih banyak guru yang mengajarkan pstrategi
pembelajaran lama guru kurang mempunyai trategi dalam mengajar AUD sehingga
anak sulit untuk memahaminya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Permasalahan ini dapat diatasi jika guru memahami
arah atau pendekatan dalam Pendidikan atau Pendidikan. Diperlukan kreativitas
guru dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran dengan tepat,
misalnya dengan menerapkan Model pembelajaran Kontekstual yang mengkaitkan
materi pembelajaran dengan konteks dunia nyata yang dapat mencapai tujuan
kurikulum.
Kata kunci : kreativitas guru dalam mengimplementasikan , kurikulum 2013
pada Anak Usia Dini
ABSTRAK
This study aims to determine the creativity of teachers in applying
Curriculum 2013 in Tk Negeri II Padang. In the curriculum of 2013 lessons In
practice there are still many teachers who teach the old teaching strategy less
strategy has less trategy in teaching the AUD so that the child is difficult to
understand. This research uses descriptive method with qualitative approach. This
problem can be solved if the teacher understands the direction or approach in
Education or Education. Teacher creativity is needed in planning and implementing
the learning process appropriately, for example by applying Contextual Learning
Model which relates learning materials with real-world context that can achieve the
purpose of curriculum.
Keywords: teacher creativity in implementing, curriculum 2013 on Early
Childhood
khususnya di TK dikemas untuk
menyiapkan
PENDAHULUAN
anak
untuk
menyongsong generasi emas yang
Kurikulum
adalah
2013
siap berkompetisi di era abad XXI.
bangun
Mengingat abad XXI merupakan
tahun
rancang
pembelajaran yang didesain untuk
abad
mengembangkan
peserta
pengetahuan menjadi berkembang
didik, bertujuan untuk mewujudkan
sangat pesat dan berefek pada
generasi bangsa Indonesia yang
majunya teknologi dan cepatnya
bermartabat, beradab, berbudaya,
informasi
berkarakter, beriman dan bertakwa
Masyarakat pada abad ini akan
kepada Tuhan Yang Maha Esa,
tersingkir dari perkembangan global
berakhlak mulia, sehat, berilmu,
dunia,
cakap, kreatif, mandiri, menjadi
mengikuti penyebab perkembangan
warga negara yang demokratis,dan
itu, yakni penguasaan akan ilmu
bertanggung
pengetahuan.
potensi
jawab.
Dengan
ilmiah
dimana
dan
bilamana
ilmu
komunikasi.
tidak
Akibat
dapat
dari
dikeluarkannya Peraturan Menteri
perkembangan global itu berdampak
Pendidikan
pula
Dan
Kebudayaan
kepada
berbagai
profesi
Republik Indonesia Nomor 81A
termasuk salah satunya pada profesi
Tahun 2013 Tentang Implementasi
pendidikan.
Kurikulum
2013,
maka
implementasi kurikulum pada AUD
dilakukan secara bertahap mulai
Pada abad ini citra guru akan
terus
menerus
berubah
sesuai
2013/2014
tuntutan zaman sepanjang sejarah
tahun
kehidupan. Guru harus profesional
2013).citra guru akan terus menerus
di dalam menjalankan pekerjaannya
berubah
zaman
di samping harus selalu dituntut
sepanjang sejarah kehidupan. Guru
meningkatkan kualifikasinya sesuai
harus
dalam
dengan tuntutan zaman. Tidak dapat
di
dipungkiri bahwa masyarakat tanpa
tahun
pelajaran
(Permendikbud
sesuai
81A
tuntutan
profesional
menjalankan
samping
harus
di
pekerjaannya
selalu
dituntut
meningkatkan kualifikasi.
Pada AUD Kurikulum ini
bertujuan untuk Pengorganisasian
kompetensi dalam Kurikulum 2013
profesi guru tidak mungkin tercipta
suatu generasi unggul, kreatif dan
cerdas.
Dalam
bab
1
(pasal
1)
berbuat
sesuatu,
sangat
hendak
Undang-undang Guru dan dosen
mengetahui sesuatu, merasa tidak
menjelaskan bahwa guru adalah
puas, dan sangat marah tidak sampai
pendidik profesional dengan tugas
maksudnya.
utama
mengajar,
adalah adjektiva atau kata sifat, jika
mengarahkan,
diberikan imbuhan ke-an, maka
melatih, menilai, dan mengevakuasi
berubah menjadi nomina atau kata
peserta didik pada pendidikan anak
benda.
mendidik,
membimbing,
Kata
“penasaran”
usia dini jalur pendidikan formal,
Keunikan kedua, bahwa kata
pendidikan dasar, dan pendidikan
“kepenasaranan” digabung dengan
menengah.
kata
yang
Dinamika
berkembang
menuntut
adanya
kehidupan
sangat
cepat
peningkatan
“intelektual”.
menyamakan
sebagai
kata
nomina
KBBI
“intelektual”
dengan
kata
kemampuan profesional guru agar
“cendekiawan,”
profesi guru tidak larut dalam
mempunyai
perkembangan
Upaya
sedangkan jika sebagai adjektiva
peningkatan kemampuan profesional
maka berarti: cerdas, berakal, dan
janganlah
berpikiran jernih berdasarkan ilmu
jaman.
berhenti
ketika
guru
yang
kecerdasan
artinya
tinggi,
memperoleh sertifikat/ ijazah.
pengetahuan. Kedua keunikan dari
Mendiknas pada Hari Pendidikan
gabungan kata
Nasional pernah melontarkan suatu
gabungan
kata
mendalam
yang
sangat
maknanya
yaitu
”kepenasaran
Intelektual”
“Kepenasaranan Intelektual”
tersebut secara tersurat dapat berarti
dua pula, yakni :
1. Rasa ingin tahu yang sangat
(intellectual curiousity). Gabungan
besar
kata ini memiliki dua keunikan.
sesuatu
Pertama, bahwa kata “penasaran”
kecerdasan
tak pernah mendapat afiks atau
pengetahuan, dan
imbuhan
“ke-an”
meskipun
kata
selama
dan
kuat
yang
atau
terhadap
bernilai
ilmu
ini,
2. Rasa ingin tahu yang sangat
itu
besar dan kuat dari seseorang
sendiri adalah kata dasar. Kamus
yang mempunyai kecerdasan
Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
tinggi.
“penasaran”
memberikan arti kata “penasaran”
sebagai berikut: berkeras hendak
Kedua
gabungan
pengertian
kata
dari
“kepenasaranan
bahwa
memang
siswanya
yang
bodoh. Kepenasaranan Intelektual
intelektual” ini semua mengarah
jangan
kepada satu tujuan yakni keinginan
sesuatu yang melekat pada diri guru.
untuk
ilmu.
Guru dituntut selalu meningkatkan
Gabungan kata itu yang dipilih
kualifikasinya agar tidak ketinggalan
untuk
zaman.
selalu
menambah
memberikan
sugesti
bagi
seluruh elemen pembelajar di negeri
ini agar lebih proaktif menambah
wawasan ilmu pengetahuan yang
ada pada diri kita. “Kepenasaran
Intelektual”
dapat
dikatakan
setingkat lebih tinggi dan lebih
progresif dibanding “belajar tekun”
atau “perbanyaklah belajar”.
penggunaan istilah Kepenasaranan
yang
dimulai
Untuk
beban
menjadi
tetapi
guru yang
hebat setidaknya ada 5 indikator
yaitu
1. kualitas
diri
dalam
arti
memiliki etos kerja yang baik,
memiliki
rasa
kedisiplinan
yang tinggi, dan memiliki jiwa
kepemimpinan. Jadi ia akan
Tak dapat disangkal bahwa
Intelektual
dijadikan
pada
momen Hardiknas tentu mengarah
kepada para penggiat pendidikan,
terutama sekali guru. Kepenasaranan
Intelektual haruslah menjadi sesuatu
mampu
membimbing
didiknya
yang
dengan
tepat
dan
anak
cara-cara
bijaksana
sesuai dengan kondisi mereka
masing - masing ;
2. integritas
moral
,
bagaimanapun moral menjadi
yang menyatu pada diri seorang
hal
guru. Guru harus berusaha untuk
seorang guru. Guru harus
terus
menjadi suri tauladan bagi
menambah
“pundi-pundi”
sangat
penting
bagi
harta ilmunya (bukan pundi-pundi
anak
harta kekayaannya). Guru harus
falsafah jawa, guru bermakna
selalu penasaran jika sesuatu belum
”digugu” (GU) dan ”ditiru”
diketahuinya
seharusnya
(RU) ; bahwa sosok guru
guru tersebut harus menguasainya.
merupakan orang yang patut
Guru harus penasaran, mengapa
digugu
siswanya belum memahami materi
adalah sosok yang mestinya
yang telah diajarkannya, bukannya
dipatuhi dan diikuti segala
menganut
tindak-tanduknya.
padahal
paham
“instanisme”
didiknya.
dan
Menurut
ditiru.
Guru
Segala
macam perangai dan perilaku
Guru
guru akan menjadi role model
ketrampilan
bagi
para
harus
menguasai
visual
anak
didiknya.
( menggambar), ketrampilan
Terkait
dengan
integritas
berkomunikasi,
moral,
seorang
gurupun
serta
ketrampilan gerak dan lagu.
idealnya bukanlah merupakan
Jika
seseorang yang pemarah dan
tersebut dikuasai guru dijamin
tidak
siswa tidak akan merasa bosan
sabaran
mengelola
siswa
dalam
dan
dengan
mengatasi
cara
yang
ketiga
dalam
ketrampilan
menjalani
proses
belajar mengajar di kelas, bila
cerdas, yang jauh dari cara
guru
kekerasan
ketiga ketrampilan tersebut;
fisik
ataupun
mental.;
kreatif
mengekplorasi
5. komitmen , seorang guru harus
3. kedalaman ilmu , sudah pasti
memiliki
komitmen
seorang guru wajib menguasai
tinggi
ilmu
komitmen tinggi terlahir dari
yang
diajarkannya
didik.
hendak
kepada
Guru
berpengetahuan
luas
dengan
yang
profesinya,
anak
panggilan
jiwa
yang
harus
mengabdikan diri sepenuhnya
dan
sebagai guru. Komitmen yang
mendalami betul ilmu yang
tinggi
adalah
akan diajarkannya, guru harus
untuk
bersedia
rajin meng-update ilmunya,
profesi guru yang dituntut
selalu menambah wawasannya
memiliki
dengan
ilmu-ilmu
mendalam
bersikap
terbuka
lain,
terhadap
modal
awal
total
pada
kepedulian
terhadap
dunia
pendidikan. Dengan kata lain
masukan orang lain termasuk
pendidikan
anak didiknya ;
yang menjadi kunci untuk
4. ketrampilan ( terutama dalam
adalah
memperbaiki
taraf
hidup
mendayagunakan metode dan
masing
media belajar) guru harus
masyarakat.
trampil dan menyenangkan
mengherankan
dalam mengajar agar anak
masyarakat yang tersusun dari
didik dapat memahami materi
individu-individu
yang akan diberikan dan anak
terdidik secara baik kualitas
didik tidak
merasa jenuh.
–masing
sesuatu
Maka
anggota
tidak
jika
yang
hidupnyapun
akan
baik
pembelajaran seraya bermain
(Suryana, 2013).
( Soebachman, 2014).
Di
Pendidikan
pelaksanaan
dalam
prosesnya
bersifat
dinamis,
berubah
untuk
yaitu
dengan
sosial
Ilmu
dan
sifat
historis,
mengalami
selalu
berbagai pasang surut masalah dari
selalu
segi
kehidupan
Pengetahuan
Pendidikan
yang
pendidik,
peserta
didik,
kurikulum, sarana prasarana maupun
output
proses
pendidikan.
Oleh
karena itu diperlukan perubahan
yang
mendasar
pendidikan
dalam
nasional,
sistem
yang
dipandang berbagai pihak sudah
bahwa
tidak efektif, bahkan dari segi mata
Pendidikan memiliki latar belakang
pelajaran yang diberikan dianggap
kebudayaan
yang
kelebihan muatan (overload) tetapi
berpengaruh pada jaman tertentu.
tidak mampu memberikan bekal,
Dengan
serta tidak dapat mempersiapkan
kehidupan
maksudnya
khususnya,
formal
manusia. Hal ini berkaitan pula
dengan
Pendidikan
sistem
dikembangkan
menyesuaikan
Indonesia,
dan
filsafat
adanya
sosial
Pengetahuan
perubahan
dan
manusia
Ilmu
seiring
berjalannya waktu, maka Sistem
pendidikan terkait kurikulum selalu
berproses dengan pengembanganpengembangan
sesuai
dengan
kebutuhan jaman.
sikap mengajar guru yang
peserta didik untuk bersaing dengan
bangsa-bangsa lain di dunia.
Kreativitas
dikenal
dari
beberapa subkemampuannya, antara
lain
kepekaan,
kelancaran,
keluwesan, orisinalitas, elaborasi,
redefinisi.
Kepekaan
secara
fisiologis adalah proses memadukan
hubungan sejumlah susunan saraf
positif di hadapan anak mempengaruhi
dan indera-indera kita agar dinamis,
terhadap kegiatan pem belajaran yang
cepat, memberi, menerima. Secara
diikuti oleh anak. saat guru memiliki
fisiologis kita menjadi peka hingga
sikap yang baik, maka anak merasa
mampu menangkap pesan dari suatu
kehangatan dan perasaan diperhatikan
peristiwa yang bagi orang lain
dan dipedulikan. Hal itu sejalan
mungkin
dengan prinsip-prinsip pembelajaran
bagi anak usia dini yang menerapkan
terlewati.
memampukan
kita
Kelancaran
meluncurkan
banyak ide yang seakan mengalir.
Keluwesan
memampukan
kita
menggantungkan pada pihak lain.
melihat suatu masalah dari berbagai
Namun tentunya sebelum siswanya
arah dan dengan kacamata yang
bisa kreatif, guru juga diharapkan
berbeda.
adalah
bisa menjadi contoh dan teladan
membuat
awal yang juga harus kreatif di
Orisinalitas
kemampuan
untuk
gagasan yang asli, berbeda, dan
dalam
tidak seperti biasa. Elaborasi adalah
mengajarkan
kemampuan untuk mengembangkan
memotivasi
suatu
ide
sampai
selesai
dan
meyampaikan
sesuatu yang lain (Tabrani. 2013).
Selama
di
sekolah,
guru
praktek
serta
siswanya
untuk
berkreasi secara kreatif.
mendetail. Redefinisi memampukan
kita melihat sesuatu tapi tampak
materi,
Mengapa kreativitas begitu
penting dalam hidup dan perlu
dipupuk dalam diri anak sejak dini.
Karena
dengan
berkreasi
orang
mempunyai peran penting terhadap
dapat
penyesuaian emosional dan sosial
(mengaktualisasikan) dirinya, dan
anak dan terhadap perkembangan
perwujudan/aktualisasi
kepribadiannya. Sehubungan dengan
merupakan kebutuhan pokok tingkat
perkembangan
pada
tertinggi
guru
(Maslow,
semua
jenjang
intelektual,
pendidikan
mewujudkan
dalam
diri
hidup
1959).
manusia
Kreativitas
merupakan kunci kegiatan belajar
merupakan manifestasi dari individu
siswa yang berhasil guna (efektif),
yang berfungsi sepenuhnya.
terutama pada tingkat sekolah dasar.
Hal ini mudah dipahami karena di
METODOLOGI PENELITIAN
sekolah dasar umumnya seluruh
pelajaran dipegang oleh guru kelas,
Penelitian ini menggunakan
seperti
metode deskriptif. Menurut Hadari
Agama, Olahraga, dan Kesenian
(2007:67) “Metode yang akan
yang menuntut ketrampilan khusus
diajukan
dari guru.
adalah metode deskriptif. Metode
kecuali
untuk
pelajaran
Kreatifitas perlu terus dipupuk
dan dikembangkan kepada para guru
dan
siswa, agar menjadi generasi
yang bisa mandiri dan tidak selalu
dalam
deskriptif
penelitian
adalah
ini
prosedur
pemecahan masalah yang diselidiki
dengan
mengambarkan
atau
melukiskan keadaan subyek/obyek
berdasarkan
fakta-fakta
yang
tampak,
atau
adanya”.
Dalam
sebagaimana
penelitian
ini
yang berfungsi sepenuhnya. Dengan
kreativitas memungkinkan manusia
adalah karena peneliti bermaksud
untuk
untuk menggambarkan secara apa
hidupnya. Dalam era pembangunan
adanya tentang Kretifitas guru
ini
dalam
masyarakat
mengimplementasikan
kurikulum di Tk Negeri II Padang.
meningkatkan
kesejahteraan
kualitas
dan
kejayaan
maupun
negara
bergantung pada sumbangan kreatif,
Dimulai dari persiapan dan
berupa ide-ide baru, penemuan -
proses pembelajaran guru harus
penemuan baru dan teknologi baru.
dapat
rencana
Untuk mencapai hal ini perlulah
pembelajaran dan melaksanakannya
sikap, pemikiran dan perilaku kreatif
secara kreatif, agar materi yang
dipupuk sejak dini.
merancang
disampaikan dapat dipahami dan
Dalam proses pembelajaran
diterima siswa secara keseluruhan
untuk
dengan baik dan menarik. Banyak
guru berfungsi sebagai fasilitator
metode/pendekatan
dan memberikan arahan kepada
yang
bisa
pembelajaran
pembelajaran
diterapkan
Seni
Budaya
pengembangan
kreativitas,
dalam
siswa. Penstrukturan kegiatan lebih
dan
longgar, namun tagihan yang harus
Prakarya, namun guru harus dapat
dipenuhi
memilihnya
menyeleksi
sebelumnya secara eksplisit. Proses
dengan tepat dan menerapkannya
pembelajaran berjalan sesuai dengan
secara kreatif agar pembelajaran
sasaran yang ditetapkan, mekanisme
dapat mencapai tujuannya secara
pemantauan
optimal.
relatif
tepatnya
telah
serta
serta
ditetapkan
balikan
sistematis
yang
sangat
Mengapa kreativitas begitu
diperlukan. Sifat kemandirian yang
penting dalam hidup dan perlu
dialami siswa dalam pembelajaran
dipupuk dalam diri anak sejak dini.
lebih banyak dilakukan di luar
Karena
kontrol guru.
dengan
berkreasi
dapat
orang
mewujudkan
Pembiasaan
siswa
belajar
(mengaktualisasikan) dirinya, dan
secara mandiri merupakan proses
perwujudan/aktualisasi
membentuk siswa menjadi dirinya
diri
merupakan kebutuhan pokok tingkat
sendiri
tertinggi
sepanjang
(Maslow,
dalam
hidup
1959).
manusia
Kreativitas
merupakan manifestasi dari individu
dan
mewujudkan
itu
berlangsung
hidup.
kemandirian
Untuk
siswa,
setahap demi setahap guru harus
memberi
siswa
tanggungjawab
dan
kepada
sewaktu-waktu
guru
mendapatkan
yang
pengetahuan
baru
rnampuan.
menarik diri apabila tanda-tanda
Kurikulum
kemandirian
otak membuktikan teori Maslow,
itu
sudah
mulai
yang
kreatif
adalah
tumbuh. Pembiasaan anak mandiri
Erikson,
kurikulum
yang
merupakan salah satu usaha untuk
banyak
memberikan
dan
merealisasikan proses membentuk
teori
laimya
siswa menjadi dirinya sendiri.
menunjukkan
yang
pengalaman-
pengalaman
bahwa
HASIL PENELITIAN
belajar sehingga
keterkaitan
anak otak
antara
lebih banyak
otak
lagi
Dalam proses pembelajaran
untuk
pengembangan
Pembiasaan
kreativitas,
siswa
belajar
guru berfungsi sebagai fasilitator
secara mandiri merupakan proses
dan memberikan arahan kepada
membentuk siswa menjadi dirinya
siswa. Penstrukturan kegiatan lebih
sendiri
longgar, namun tagihan yang harus
sepanjang
dipenuhi
mewujudkan
telah
ditetapkan
dan
itu
berlangsung
hidup.
Untuk
kemandirian
siswa,
sebelumnya secara eksplisit. Proses
setahap demi setahap guru harus
pembelajaran berjalan sesuai dengan
memberi
sasaran yang ditetapkan, mekanisme
siswa
pemantauan
menarik diri apabila tanda-tanda
relatif
serta
serta
balikan
sistematis
yang
sangat
tanggungjawab
dan
kepada
sewaktu-waktu
kemandirian
itu
sudah
guru
mulai
diperlukan. Sifat kemandirian yang
tumbuh. Pembiasaan anak mandiri
dialami siswa dalam pembelajaran
merupakan salah satu usaha untuk
lebih banyak dilakukan di luar
merealisasikan proses membentuk
kontrol guru.
siswa menjadi dirinya sendiri.
Kemandirian
melalui
pengalamannya
terwujud apabila guru sejak awal
pengalaman-
tidak melindungi secara berlebihan.
manusia
Perlindungan
berkembang melalui pembelajaran
cenderung
yang
ketergantungan
kaya
akan
akan
dengan
Anak dikenalkan
dunia
siswa
pengalaman,
yang
berlebihan
menimbulkan,
siswa
yang
belajar
ajaran, khususnya
berlebihan pada semua orang. Di
dalam
pengembangan
samping itu, hal itu juga berakibat
kurangnya rasa percaya diri. Dengan
dan cara memperbaikinya untuk
demikian,
kesempatan lain.
anak
relatif
sulit
mencapai. kemandirian ( Hakim
Ramalis, 2011).
PEMBAHASAN
Upaya yang dapat dilakukan
Guru perlu memahami diri
guru untuk mencapai kemandirian
sendiri, karena anak yang belajar
siswanya antara lain memberikan
tidak hanya dipengaruhi oleh apa
tugas dan tanggung jawab yang
yang dilakukan guru, tapi juga
sesuai dengan kemampuanya. Di
bagaimana
samping
Mustahil mengharapkan seseorang
guru
juga
harus
guru
melakukannya.
memperhatikan minat dan bakat
dapat
yang dimiliki siswa, yang berbeda
perasaan, dan perilaku orang lain,
antara satu dengan yang lainnya.
jika ia tidak mengenal diri sendiri.
Bisa saja siswa yang minat prakarya
Dalam menghadapi siswa-siswanya,
diberi tugas yang terkait dengan
guru
karya terapan dan tiga dimensi
kemampuan, persepsi, motivasi, dan
Suasana
perasaan-perasaanya sendiri.
kelas
yang
demokratis
memahami
yang
baik
kebutuhan,
selalu
menilai
Anak berbakat akan maju di
merupakan kondisi yang menunjang
tercapainya kreativitas siswa. Guru
bawah
yang mengajar dengan suasana yang
memiliki kecerdasan cukup tinggi,
demokratis
banyak
memiliki pengetahuan umum yang
kepentingan
luas, serta menguasai mata pelajaran
siswa daripada kepentingannya guru
yang diajarkannya secara cukup
sendiri..
Guru
mendalam. Jika guru pada saat-saat
memberikan
kesempatan
lebih
mempertimbangkan
cenderung
kepada
siswa untuk berperan serta dalam
mengambil keputusan, menghargai
pendapatnya,
dan
menyalahkan
atau
Guru
yang
baik
tidak
cepat
mencelanya.
bila
memberi
kritikan akan lebih baik jika karya
siswa diapresiasi dulu dari segi
baiknya,
baru
kemudian
disampaikan hal-hal yang kurang
bimbingan
guru
yang
tertentu tidak mengetahui sesuatu
dan
tidak
dapat
menjawab
pertanyaan siswanya, adalah lebih
baik mengatakan “Saya tidak tahu:
marilah
kita
cari
jawabannya
bersama-sama!” atau “Berilah saya
waktu
untuk
memikirkannya!”
Jawaban seperti ini akan lebih
mendapat
penghargaan
dan
kepercayaan siswa daripada jika
guru menjawab asal saja.
Karena anak berbakat bersifat
kritis,
mempunyai
bersifat otoriter. 2. Di samping
kemampuan
memahami diri sendiri, guru guru
penalaran yang tinggi, dan suka
perlu memiliki pengertian tentang
mempertanyakan
keberbakatan.
segala
sesuatu.
Guru perlu juga menguji perasaanperasaannya terhadap anak berbakat.
Sikap
menguji
atau
mempertanyakan dari anak berbakat
dapat menjengkelkan guru yang
cirri-ciri anak berbakat, dan dengan
cara-cara apa saja kebutuhan
lebih
berfungsi sebagai fasilitator belajar
daripada sbagai instructor (pengajar)
yang menentukan semuanya. Fungsi
adalah
mempersiapkan
siswa untuk belajar seumur hidup.
Setiap anak dilahirkan dengan rasa
ingin tahu. Ia terbuka terhadap
pengalaman baru dan belajar dari
pengalamannya
sesuai
dengan
kebutuhannya.
Barbe
yang diartikan.
pengalaman
belajar
dengan rasa ingin tahu alamiah anak
dengan
menghadapkan
yang
masalah-
relevan
dengan
kebutuhan, tujuan, dan minat anak.
terpenuhi.
pendidik
dan pengalaman
mengenai keberbakatan, tentang apa
masalah
pendidikan anak berbakat dapat
hendaknya
informasi
1) Bentuklah
tentang keberbakatan, bagaimana
Guru
Oleh karena itu, guru yang
akan membina anak berbakat
perlu memperoleh
2) Perkenankanlah anak untuk ikut serta
dalam menyusun dan merencanakan
kegiatan-kegiatan belajar.
3) Berikanlah pengalaman dari
kehidupan nyata yang meminta
peran serta aktif anak dan
kembangkan kemampuan yang perlu
untuk itu.
4) Bertindaklah, lebih sebagai sumber
belajar daripada sebagai penyampai
infomasi; jangan paksakan
pengetahuan yang belum siap
dan
Renzulli
(Munandar,
1999:
mengungkapkan
beberapa
64)
saran
untuk guru yang dapat diterapkan
pada semua anak, tetapi terutama
penting demi peningkatan kebiasaan
b seumur hidup dari anak berbakat:
diterima anak.
5) Usahakan agar program belajar
cukup luwes untuk mendorong
siswa melakukan penyelidikan,
percobaan, (eksperimen), dan
penemuan sendiri.
6) Doronglah dan hargailah inisiatif,
6. Guru anak berbakat lebih baik
keinginan mengetahui dan menguji,
memberikan umpan-balik daripada
serta orisinalitas.
penilaian.
7) Biarkan anak belajar dari
kesalahannya dan menerima
akibatnya (tentu saja selama tidak
berbahaya dan membahayakan).
tantangan
mandiri dan percaya pada diri sendiri,
anak harus belajar bagaimana menilai
4. Guru anak berbakat lebih banyak
memberikan
Agar menjadi orang dewasa yang
daripada
pengalaman dan prestasi belajarnya. Anak
yang berbakat cukup mampu melakukan
tekanan. Prakarsa dan keuletan anak
penilaian
berbakat
tertarik
sekolah. Anak harus belajar menilai
Ia
senang
pekerjaannya sendiri, tidak dalam angka
kemampuan
dan
tetapi dalam kaitan dengan kebutuhan dan
penglamannya terhadap tugas yang
tujuannya. Penilaian oleh diri sendiri ini
bermakna
disebut
membuatnya
terhadap
tantangan.
menguji
baginya.
Ia
merasa
diri
sejak
evaluasi
mereka
intrinsik
masuk
sedangkan
tertantang untuk menjajaki hal yang
penilaian dari luar (oleh orang lain)
sulit dan belum diketahui. Anak
disebut evaluasi ekstrinsik. Ini tidak
yang
berarti bahwa guru tidak boleh menilai
berbakat dan kreatif cepat bosan
kemajuan dan perkembangan anak.
dengan tugas-tugas rutin dan yang
hanya mengulang-ulang.
5. Guru anak berbakat tidak hanya
7. Guru anak berbakat harus
menyediakan beberapa alternatif
strategi belajar.
memperhatikan produk atau hasil
Termasuk salah satu hal penting
belajar
lebih-lebih
yang perlu diketahui anak ialah
proses belajar. Belajar bagaimana
bahwa ada lebih dari satu cara untuk
harus
mencapai sasaran atau tujuan, ada
(learn)
siswa,
tetapi
menyadari
lebih
menguasai
penting
bahan
semata-mata.
bagaimana
seumur
bahwa
Anak
harus
hidupnya
belajar
daripada
macam-macam
kemungkinan
pengetahuan
jawaban terhadap satu masalah, ada
yang
beberapa
tahu
cara
untuk
belajar
untuk
mengelompokkan objek, dan ada
akan
dapat
beberapa
sudut
pandang
dalam
menentukan sendiri apa yang harus
diskusi. Sering guru menekankan
dipelajari.
bahwa suatu tujuan atau jawaban
hanya dapat dicapai dengan satu
cara, bahwa hanya satu jawaban
yang benar terhadap suatu masalah.
Hendaknya
anak
diperbolehkan
menjajaki beberapa cara atau jalan
untuk mencapai tujuan. Kreativitas
3. Guru mengakui dan menghargai
adanya perbedaan individual.
4. Guru bersikap menerima dan
menunjang anak.
5. Guru menyediakan pengalaman
belajar yang berdiferensiasi.
akan berkembang dalam suasana
6. Guru cukup memberikan
yang memberika kebebasan untuk
struktur dalam mengajar
menyelidiki. Jika anak tidak dengan
sehingga anak tidak merasa
sendirinya melihat macam-macam
ragu-ragu tetapi di lain pihak
jalan
cukup luwes sehingga tidak
yang
hendaknya
dapat
guru
ditempuh,
mengarahkan
menghambat pemikiran, sikap,
sehingga ia dapat melihat adanya
dan perilaku kreatif anak.
macam-macam alternative strategi
7. Setiap anak ikut mengambil
bagian dalam merencanakan
belajar.
8. Guru hendaknya dapat menciptakan
suasana
di
dalam
kelas
yang
menunjang rasa percaya diri anak
pekerjaan sendiri dan pekerjaan
kelompok.
8. Guru tidak bersikap sebagai
tokoh yang “maha mengetahui”
serta dimana anak merasa aman dan
tetapi menyadari
berani mengambil resiko dalam
keterbatasannya sendiri.
menentukan
pendapat
dan
a. Jelaslah bahwa peran
keputusan. Hendaknya setiap anak
guru sangat penting,
merasa aman untuk mencoba cara-
tidak hanya dalam
cara baru dan menjajaki gagasan-
mempengaruhi belajar
gagasan baru di dalam kelas.
siswa selama di sekolah,
Dengan menciptakan suasana di
dalam kelas dimana setiap anak
merasa
dirinya
diterima
dan
dihargai, serta guru menunjukkan
tetapi juga dalam
mempengaruhi masa
depan anak.
bahwa ia percaya akan kemampuan
anak, maka akan terpupuk rasa
harga diri anak.
1. Guru menghargai kreativitas anak.
2. Guru bersikap terbuka terhadap
gagasan-gagasan baru.
KESIMPULAN
Guru harus profesional di
antara satu dengan yang lainnya
dalam menjalankan pekerjaannya di
Dengan menciptakan suasana di
samping
dalam kelas dimana setiap anak
harus
selalu
dituntut
meningkatkan kualifikasinya sesuai
merasa
dengan tuntutan zaman. Tidak dapat
dihargai, serta guru menunjukkan
dipungkiri bahwa masyarakat tanpa
bahwa ia percaya akan kemampuan
profesi guru tidak mungkin tercipta
anak, maka akan terpupuk rasa
suatu generasi unggul, kreatif dan
harga diri anak.
dirinya
diterima
dan
cerdas.
Ada 5 indikator untuk jadi
DAFTAR PUSTAKA
guru yang hebat yaitu : kualitas diri,
integritas moral, kedalaman ilmu,
ketrampilan, komitmen.Tidak ada
anak yang bodoh, yang ada hanya
anak
yang
tidak
mendapat
kesempatan belajar dari guru yang
baik
dan
metode
yang
benar.
Kreativitas guru dalam merancang,
memilih
materi,
metode-strategi
menentukan
dan
Prakarya
dalam
akan
berpengaruh
pencapaian
tujuan
pembelajaran secara maksimal.
Upaya yang dapat dilakukan
guru untuk mencapai kemandirian
siswanya antara lain memberikan
tugas dan tanggung jawab yang
sesuai dengan kemampuanya. Di
samping
guru
Depdiknas ( 2002 ). Pendekatan
Kontekstual ( Contextual
Teaching and Learning (
CTL ). Jakarta : Direktorat
Pendidikan
Lanjutan
Pertama,
Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar
Menengah.
pendekatan
dalam pembelajaran Seni Budaya
dan
Amri, S dan Ahmadi. 2010. Proses
Pembelajaran Kreatif dan
Inovatif dalam kelas.Jakarta:
PT. Prestasi Pustaka karya.
juga
harus
memperhatikan minat dan bakat
yang dimiliki siswa, yang berbeda
Suryana, D. 2013. Pendidikan
Anak Usia Dini: Teori dan
Praktek Pembelajaran.
Padang: UNP Press.
Suryana , D. 2016. Stimulasi dan
aspek
Perkembangan Anak.
Jakarta: Kencana
Jurnal Pesona Dasar Pesona Dasar.
Kurikulum Pendidikanan
Anak Usia Dini Berbasis
Perkembangan Anak.
Dadan Suryana .Vol.I No.
3, April 2014 ISSN :2337
– 9227
Kemdikbud. 2013. Implikasi
Kurikulum 2013. Jakarta:
Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
Nana Syaodih
Sukmadinata,pengembangan
kurikulu dan praktek,remaja
rosdakarya:Bandung
Mendikbud. 2013. Salinan
Permendikbud 81A Tahun
2013 Tentang Implementasi
Kurikulum. Jakarta:
Mendikbud.
Munandar, Utami. (1999).
Mengembangkan Bakat dan
Kreativitas Anak Sekolah.
Jakarta: PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Soebachman, agustina. (2014).
Saatnya Anda Menjadi Guru
Hebat. Yogyakarta : In Azna
Books
Tabrani, Pribadi. (2013). Proses
Kreasi Gambar Anak Proses
Belajar. Bandung :
Erlangga
Peramran
Menteri
Pendidikan
Nasional (2009). No.58
Standu PendidiRan Anak
Usia
L)ini.
Jakarta:
Direktorat PAUD R1
2013 PADA ANAK USIA DINI DI TK NEGERI II PADANG
Dia safira¹, Dadan Suryana².
Pendidikan Anak Usia Dini
Fakutas ilmu pendidika Progam Pasca Sarjana
Universitas Negeri Padang
Jl. Prof. Dr. Hamka, Air Tawar Barat, Padang
Email: diasafira38@gmail.com.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Kreatifitas guru dalam
menerapkan Kurikulum 2013 di Tk Negeri II Padang. Dalam kurikulum 2013
pelajaran Dalam prakteknya masih banyak guru yang mengajarkan pstrategi
pembelajaran lama guru kurang mempunyai trategi dalam mengajar AUD sehingga
anak sulit untuk memahaminya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Permasalahan ini dapat diatasi jika guru memahami
arah atau pendekatan dalam Pendidikan atau Pendidikan. Diperlukan kreativitas
guru dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran dengan tepat,
misalnya dengan menerapkan Model pembelajaran Kontekstual yang mengkaitkan
materi pembelajaran dengan konteks dunia nyata yang dapat mencapai tujuan
kurikulum.
Kata kunci : kreativitas guru dalam mengimplementasikan , kurikulum 2013
pada Anak Usia Dini
ABSTRAK
This study aims to determine the creativity of teachers in applying
Curriculum 2013 in Tk Negeri II Padang. In the curriculum of 2013 lessons In
practice there are still many teachers who teach the old teaching strategy less
strategy has less trategy in teaching the AUD so that the child is difficult to
understand. This research uses descriptive method with qualitative approach. This
problem can be solved if the teacher understands the direction or approach in
Education or Education. Teacher creativity is needed in planning and implementing
the learning process appropriately, for example by applying Contextual Learning
Model which relates learning materials with real-world context that can achieve the
purpose of curriculum.
Keywords: teacher creativity in implementing, curriculum 2013 on Early
Childhood
khususnya di TK dikemas untuk
menyiapkan
PENDAHULUAN
anak
untuk
menyongsong generasi emas yang
Kurikulum
adalah
2013
siap berkompetisi di era abad XXI.
bangun
Mengingat abad XXI merupakan
tahun
rancang
pembelajaran yang didesain untuk
abad
mengembangkan
peserta
pengetahuan menjadi berkembang
didik, bertujuan untuk mewujudkan
sangat pesat dan berefek pada
generasi bangsa Indonesia yang
majunya teknologi dan cepatnya
bermartabat, beradab, berbudaya,
informasi
berkarakter, beriman dan bertakwa
Masyarakat pada abad ini akan
kepada Tuhan Yang Maha Esa,
tersingkir dari perkembangan global
berakhlak mulia, sehat, berilmu,
dunia,
cakap, kreatif, mandiri, menjadi
mengikuti penyebab perkembangan
warga negara yang demokratis,dan
itu, yakni penguasaan akan ilmu
bertanggung
pengetahuan.
potensi
jawab.
Dengan
ilmiah
dimana
dan
bilamana
ilmu
komunikasi.
tidak
Akibat
dapat
dari
dikeluarkannya Peraturan Menteri
perkembangan global itu berdampak
Pendidikan
pula
Dan
Kebudayaan
kepada
berbagai
profesi
Republik Indonesia Nomor 81A
termasuk salah satunya pada profesi
Tahun 2013 Tentang Implementasi
pendidikan.
Kurikulum
2013,
maka
implementasi kurikulum pada AUD
dilakukan secara bertahap mulai
Pada abad ini citra guru akan
terus
menerus
berubah
sesuai
2013/2014
tuntutan zaman sepanjang sejarah
tahun
kehidupan. Guru harus profesional
2013).citra guru akan terus menerus
di dalam menjalankan pekerjaannya
berubah
zaman
di samping harus selalu dituntut
sepanjang sejarah kehidupan. Guru
meningkatkan kualifikasinya sesuai
harus
dalam
dengan tuntutan zaman. Tidak dapat
di
dipungkiri bahwa masyarakat tanpa
tahun
pelajaran
(Permendikbud
sesuai
81A
tuntutan
profesional
menjalankan
samping
harus
di
pekerjaannya
selalu
dituntut
meningkatkan kualifikasi.
Pada AUD Kurikulum ini
bertujuan untuk Pengorganisasian
kompetensi dalam Kurikulum 2013
profesi guru tidak mungkin tercipta
suatu generasi unggul, kreatif dan
cerdas.
Dalam
bab
1
(pasal
1)
berbuat
sesuatu,
sangat
hendak
Undang-undang Guru dan dosen
mengetahui sesuatu, merasa tidak
menjelaskan bahwa guru adalah
puas, dan sangat marah tidak sampai
pendidik profesional dengan tugas
maksudnya.
utama
mengajar,
adalah adjektiva atau kata sifat, jika
mengarahkan,
diberikan imbuhan ke-an, maka
melatih, menilai, dan mengevakuasi
berubah menjadi nomina atau kata
peserta didik pada pendidikan anak
benda.
mendidik,
membimbing,
Kata
“penasaran”
usia dini jalur pendidikan formal,
Keunikan kedua, bahwa kata
pendidikan dasar, dan pendidikan
“kepenasaranan” digabung dengan
menengah.
kata
yang
Dinamika
berkembang
menuntut
adanya
kehidupan
sangat
cepat
peningkatan
“intelektual”.
menyamakan
sebagai
kata
nomina
KBBI
“intelektual”
dengan
kata
kemampuan profesional guru agar
“cendekiawan,”
profesi guru tidak larut dalam
mempunyai
perkembangan
Upaya
sedangkan jika sebagai adjektiva
peningkatan kemampuan profesional
maka berarti: cerdas, berakal, dan
janganlah
berpikiran jernih berdasarkan ilmu
jaman.
berhenti
ketika
guru
yang
kecerdasan
artinya
tinggi,
memperoleh sertifikat/ ijazah.
pengetahuan. Kedua keunikan dari
Mendiknas pada Hari Pendidikan
gabungan kata
Nasional pernah melontarkan suatu
gabungan
kata
mendalam
yang
sangat
maknanya
yaitu
”kepenasaran
Intelektual”
“Kepenasaranan Intelektual”
tersebut secara tersurat dapat berarti
dua pula, yakni :
1. Rasa ingin tahu yang sangat
(intellectual curiousity). Gabungan
besar
kata ini memiliki dua keunikan.
sesuatu
Pertama, bahwa kata “penasaran”
kecerdasan
tak pernah mendapat afiks atau
pengetahuan, dan
imbuhan
“ke-an”
meskipun
kata
selama
dan
kuat
yang
atau
terhadap
bernilai
ilmu
ini,
2. Rasa ingin tahu yang sangat
itu
besar dan kuat dari seseorang
sendiri adalah kata dasar. Kamus
yang mempunyai kecerdasan
Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
tinggi.
“penasaran”
memberikan arti kata “penasaran”
sebagai berikut: berkeras hendak
Kedua
gabungan
pengertian
kata
dari
“kepenasaranan
bahwa
memang
siswanya
yang
bodoh. Kepenasaranan Intelektual
intelektual” ini semua mengarah
jangan
kepada satu tujuan yakni keinginan
sesuatu yang melekat pada diri guru.
untuk
ilmu.
Guru dituntut selalu meningkatkan
Gabungan kata itu yang dipilih
kualifikasinya agar tidak ketinggalan
untuk
zaman.
selalu
menambah
memberikan
sugesti
bagi
seluruh elemen pembelajar di negeri
ini agar lebih proaktif menambah
wawasan ilmu pengetahuan yang
ada pada diri kita. “Kepenasaran
Intelektual”
dapat
dikatakan
setingkat lebih tinggi dan lebih
progresif dibanding “belajar tekun”
atau “perbanyaklah belajar”.
penggunaan istilah Kepenasaranan
yang
dimulai
Untuk
beban
menjadi
tetapi
guru yang
hebat setidaknya ada 5 indikator
yaitu
1. kualitas
diri
dalam
arti
memiliki etos kerja yang baik,
memiliki
rasa
kedisiplinan
yang tinggi, dan memiliki jiwa
kepemimpinan. Jadi ia akan
Tak dapat disangkal bahwa
Intelektual
dijadikan
pada
momen Hardiknas tentu mengarah
kepada para penggiat pendidikan,
terutama sekali guru. Kepenasaranan
Intelektual haruslah menjadi sesuatu
mampu
membimbing
didiknya
yang
dengan
tepat
dan
anak
cara-cara
bijaksana
sesuai dengan kondisi mereka
masing - masing ;
2. integritas
moral
,
bagaimanapun moral menjadi
yang menyatu pada diri seorang
hal
guru. Guru harus berusaha untuk
seorang guru. Guru harus
terus
menjadi suri tauladan bagi
menambah
“pundi-pundi”
sangat
penting
bagi
harta ilmunya (bukan pundi-pundi
anak
harta kekayaannya). Guru harus
falsafah jawa, guru bermakna
selalu penasaran jika sesuatu belum
”digugu” (GU) dan ”ditiru”
diketahuinya
seharusnya
(RU) ; bahwa sosok guru
guru tersebut harus menguasainya.
merupakan orang yang patut
Guru harus penasaran, mengapa
digugu
siswanya belum memahami materi
adalah sosok yang mestinya
yang telah diajarkannya, bukannya
dipatuhi dan diikuti segala
menganut
tindak-tanduknya.
padahal
paham
“instanisme”
didiknya.
dan
Menurut
ditiru.
Guru
Segala
macam perangai dan perilaku
Guru
guru akan menjadi role model
ketrampilan
bagi
para
harus
menguasai
visual
anak
didiknya.
( menggambar), ketrampilan
Terkait
dengan
integritas
berkomunikasi,
moral,
seorang
gurupun
serta
ketrampilan gerak dan lagu.
idealnya bukanlah merupakan
Jika
seseorang yang pemarah dan
tersebut dikuasai guru dijamin
tidak
siswa tidak akan merasa bosan
sabaran
mengelola
siswa
dalam
dan
dengan
mengatasi
cara
yang
ketiga
dalam
ketrampilan
menjalani
proses
belajar mengajar di kelas, bila
cerdas, yang jauh dari cara
guru
kekerasan
ketiga ketrampilan tersebut;
fisik
ataupun
mental.;
kreatif
mengekplorasi
5. komitmen , seorang guru harus
3. kedalaman ilmu , sudah pasti
memiliki
komitmen
seorang guru wajib menguasai
tinggi
ilmu
komitmen tinggi terlahir dari
yang
diajarkannya
didik.
hendak
kepada
Guru
berpengetahuan
luas
dengan
yang
profesinya,
anak
panggilan
jiwa
yang
harus
mengabdikan diri sepenuhnya
dan
sebagai guru. Komitmen yang
mendalami betul ilmu yang
tinggi
adalah
akan diajarkannya, guru harus
untuk
bersedia
rajin meng-update ilmunya,
profesi guru yang dituntut
selalu menambah wawasannya
memiliki
dengan
ilmu-ilmu
mendalam
bersikap
terbuka
lain,
terhadap
modal
awal
total
pada
kepedulian
terhadap
dunia
pendidikan. Dengan kata lain
masukan orang lain termasuk
pendidikan
anak didiknya ;
yang menjadi kunci untuk
4. ketrampilan ( terutama dalam
adalah
memperbaiki
taraf
hidup
mendayagunakan metode dan
masing
media belajar) guru harus
masyarakat.
trampil dan menyenangkan
mengherankan
dalam mengajar agar anak
masyarakat yang tersusun dari
didik dapat memahami materi
individu-individu
yang akan diberikan dan anak
terdidik secara baik kualitas
didik tidak
merasa jenuh.
–masing
sesuatu
Maka
anggota
tidak
jika
yang
hidupnyapun
akan
baik
pembelajaran seraya bermain
(Suryana, 2013).
( Soebachman, 2014).
Di
Pendidikan
pelaksanaan
dalam
prosesnya
bersifat
dinamis,
berubah
untuk
yaitu
dengan
sosial
Ilmu
dan
sifat
historis,
mengalami
selalu
berbagai pasang surut masalah dari
selalu
segi
kehidupan
Pengetahuan
Pendidikan
yang
pendidik,
peserta
didik,
kurikulum, sarana prasarana maupun
output
proses
pendidikan.
Oleh
karena itu diperlukan perubahan
yang
mendasar
pendidikan
dalam
nasional,
sistem
yang
dipandang berbagai pihak sudah
bahwa
tidak efektif, bahkan dari segi mata
Pendidikan memiliki latar belakang
pelajaran yang diberikan dianggap
kebudayaan
yang
kelebihan muatan (overload) tetapi
berpengaruh pada jaman tertentu.
tidak mampu memberikan bekal,
Dengan
serta tidak dapat mempersiapkan
kehidupan
maksudnya
khususnya,
formal
manusia. Hal ini berkaitan pula
dengan
Pendidikan
sistem
dikembangkan
menyesuaikan
Indonesia,
dan
filsafat
adanya
sosial
Pengetahuan
perubahan
dan
manusia
Ilmu
seiring
berjalannya waktu, maka Sistem
pendidikan terkait kurikulum selalu
berproses dengan pengembanganpengembangan
sesuai
dengan
kebutuhan jaman.
sikap mengajar guru yang
peserta didik untuk bersaing dengan
bangsa-bangsa lain di dunia.
Kreativitas
dikenal
dari
beberapa subkemampuannya, antara
lain
kepekaan,
kelancaran,
keluwesan, orisinalitas, elaborasi,
redefinisi.
Kepekaan
secara
fisiologis adalah proses memadukan
hubungan sejumlah susunan saraf
positif di hadapan anak mempengaruhi
dan indera-indera kita agar dinamis,
terhadap kegiatan pem belajaran yang
cepat, memberi, menerima. Secara
diikuti oleh anak. saat guru memiliki
fisiologis kita menjadi peka hingga
sikap yang baik, maka anak merasa
mampu menangkap pesan dari suatu
kehangatan dan perasaan diperhatikan
peristiwa yang bagi orang lain
dan dipedulikan. Hal itu sejalan
mungkin
dengan prinsip-prinsip pembelajaran
bagi anak usia dini yang menerapkan
terlewati.
memampukan
kita
Kelancaran
meluncurkan
banyak ide yang seakan mengalir.
Keluwesan
memampukan
kita
menggantungkan pada pihak lain.
melihat suatu masalah dari berbagai
Namun tentunya sebelum siswanya
arah dan dengan kacamata yang
bisa kreatif, guru juga diharapkan
berbeda.
adalah
bisa menjadi contoh dan teladan
membuat
awal yang juga harus kreatif di
Orisinalitas
kemampuan
untuk
gagasan yang asli, berbeda, dan
dalam
tidak seperti biasa. Elaborasi adalah
mengajarkan
kemampuan untuk mengembangkan
memotivasi
suatu
ide
sampai
selesai
dan
meyampaikan
sesuatu yang lain (Tabrani. 2013).
Selama
di
sekolah,
guru
praktek
serta
siswanya
untuk
berkreasi secara kreatif.
mendetail. Redefinisi memampukan
kita melihat sesuatu tapi tampak
materi,
Mengapa kreativitas begitu
penting dalam hidup dan perlu
dipupuk dalam diri anak sejak dini.
Karena
dengan
berkreasi
orang
mempunyai peran penting terhadap
dapat
penyesuaian emosional dan sosial
(mengaktualisasikan) dirinya, dan
anak dan terhadap perkembangan
perwujudan/aktualisasi
kepribadiannya. Sehubungan dengan
merupakan kebutuhan pokok tingkat
perkembangan
pada
tertinggi
guru
(Maslow,
semua
jenjang
intelektual,
pendidikan
mewujudkan
dalam
diri
hidup
1959).
manusia
Kreativitas
merupakan kunci kegiatan belajar
merupakan manifestasi dari individu
siswa yang berhasil guna (efektif),
yang berfungsi sepenuhnya.
terutama pada tingkat sekolah dasar.
Hal ini mudah dipahami karena di
METODOLOGI PENELITIAN
sekolah dasar umumnya seluruh
pelajaran dipegang oleh guru kelas,
Penelitian ini menggunakan
seperti
metode deskriptif. Menurut Hadari
Agama, Olahraga, dan Kesenian
(2007:67) “Metode yang akan
yang menuntut ketrampilan khusus
diajukan
dari guru.
adalah metode deskriptif. Metode
kecuali
untuk
pelajaran
Kreatifitas perlu terus dipupuk
dan dikembangkan kepada para guru
dan
siswa, agar menjadi generasi
yang bisa mandiri dan tidak selalu
dalam
deskriptif
penelitian
adalah
ini
prosedur
pemecahan masalah yang diselidiki
dengan
mengambarkan
atau
melukiskan keadaan subyek/obyek
berdasarkan
fakta-fakta
yang
tampak,
atau
adanya”.
Dalam
sebagaimana
penelitian
ini
yang berfungsi sepenuhnya. Dengan
kreativitas memungkinkan manusia
adalah karena peneliti bermaksud
untuk
untuk menggambarkan secara apa
hidupnya. Dalam era pembangunan
adanya tentang Kretifitas guru
ini
dalam
masyarakat
mengimplementasikan
kurikulum di Tk Negeri II Padang.
meningkatkan
kesejahteraan
kualitas
dan
kejayaan
maupun
negara
bergantung pada sumbangan kreatif,
Dimulai dari persiapan dan
berupa ide-ide baru, penemuan -
proses pembelajaran guru harus
penemuan baru dan teknologi baru.
dapat
rencana
Untuk mencapai hal ini perlulah
pembelajaran dan melaksanakannya
sikap, pemikiran dan perilaku kreatif
secara kreatif, agar materi yang
dipupuk sejak dini.
merancang
disampaikan dapat dipahami dan
Dalam proses pembelajaran
diterima siswa secara keseluruhan
untuk
dengan baik dan menarik. Banyak
guru berfungsi sebagai fasilitator
metode/pendekatan
dan memberikan arahan kepada
yang
bisa
pembelajaran
pembelajaran
diterapkan
Seni
Budaya
pengembangan
kreativitas,
dalam
siswa. Penstrukturan kegiatan lebih
dan
longgar, namun tagihan yang harus
Prakarya, namun guru harus dapat
dipenuhi
memilihnya
menyeleksi
sebelumnya secara eksplisit. Proses
dengan tepat dan menerapkannya
pembelajaran berjalan sesuai dengan
secara kreatif agar pembelajaran
sasaran yang ditetapkan, mekanisme
dapat mencapai tujuannya secara
pemantauan
optimal.
relatif
tepatnya
telah
serta
serta
ditetapkan
balikan
sistematis
yang
sangat
Mengapa kreativitas begitu
diperlukan. Sifat kemandirian yang
penting dalam hidup dan perlu
dialami siswa dalam pembelajaran
dipupuk dalam diri anak sejak dini.
lebih banyak dilakukan di luar
Karena
kontrol guru.
dengan
berkreasi
dapat
orang
mewujudkan
Pembiasaan
siswa
belajar
(mengaktualisasikan) dirinya, dan
secara mandiri merupakan proses
perwujudan/aktualisasi
membentuk siswa menjadi dirinya
diri
merupakan kebutuhan pokok tingkat
sendiri
tertinggi
sepanjang
(Maslow,
dalam
hidup
1959).
manusia
Kreativitas
merupakan manifestasi dari individu
dan
mewujudkan
itu
berlangsung
hidup.
kemandirian
Untuk
siswa,
setahap demi setahap guru harus
memberi
siswa
tanggungjawab
dan
kepada
sewaktu-waktu
guru
mendapatkan
yang
pengetahuan
baru
rnampuan.
menarik diri apabila tanda-tanda
Kurikulum
kemandirian
otak membuktikan teori Maslow,
itu
sudah
mulai
yang
kreatif
adalah
tumbuh. Pembiasaan anak mandiri
Erikson,
kurikulum
yang
merupakan salah satu usaha untuk
banyak
memberikan
dan
merealisasikan proses membentuk
teori
laimya
siswa menjadi dirinya sendiri.
menunjukkan
yang
pengalaman-
pengalaman
bahwa
HASIL PENELITIAN
belajar sehingga
keterkaitan
anak otak
antara
lebih banyak
otak
lagi
Dalam proses pembelajaran
untuk
pengembangan
Pembiasaan
kreativitas,
siswa
belajar
guru berfungsi sebagai fasilitator
secara mandiri merupakan proses
dan memberikan arahan kepada
membentuk siswa menjadi dirinya
siswa. Penstrukturan kegiatan lebih
sendiri
longgar, namun tagihan yang harus
sepanjang
dipenuhi
mewujudkan
telah
ditetapkan
dan
itu
berlangsung
hidup.
Untuk
kemandirian
siswa,
sebelumnya secara eksplisit. Proses
setahap demi setahap guru harus
pembelajaran berjalan sesuai dengan
memberi
sasaran yang ditetapkan, mekanisme
siswa
pemantauan
menarik diri apabila tanda-tanda
relatif
serta
serta
balikan
sistematis
yang
sangat
tanggungjawab
dan
kepada
sewaktu-waktu
kemandirian
itu
sudah
guru
mulai
diperlukan. Sifat kemandirian yang
tumbuh. Pembiasaan anak mandiri
dialami siswa dalam pembelajaran
merupakan salah satu usaha untuk
lebih banyak dilakukan di luar
merealisasikan proses membentuk
kontrol guru.
siswa menjadi dirinya sendiri.
Kemandirian
melalui
pengalamannya
terwujud apabila guru sejak awal
pengalaman-
tidak melindungi secara berlebihan.
manusia
Perlindungan
berkembang melalui pembelajaran
cenderung
yang
ketergantungan
kaya
akan
akan
dengan
Anak dikenalkan
dunia
siswa
pengalaman,
yang
berlebihan
menimbulkan,
siswa
yang
belajar
ajaran, khususnya
berlebihan pada semua orang. Di
dalam
pengembangan
samping itu, hal itu juga berakibat
kurangnya rasa percaya diri. Dengan
dan cara memperbaikinya untuk
demikian,
kesempatan lain.
anak
relatif
sulit
mencapai. kemandirian ( Hakim
Ramalis, 2011).
PEMBAHASAN
Upaya yang dapat dilakukan
Guru perlu memahami diri
guru untuk mencapai kemandirian
sendiri, karena anak yang belajar
siswanya antara lain memberikan
tidak hanya dipengaruhi oleh apa
tugas dan tanggung jawab yang
yang dilakukan guru, tapi juga
sesuai dengan kemampuanya. Di
bagaimana
samping
Mustahil mengharapkan seseorang
guru
juga
harus
guru
melakukannya.
memperhatikan minat dan bakat
dapat
yang dimiliki siswa, yang berbeda
perasaan, dan perilaku orang lain,
antara satu dengan yang lainnya.
jika ia tidak mengenal diri sendiri.
Bisa saja siswa yang minat prakarya
Dalam menghadapi siswa-siswanya,
diberi tugas yang terkait dengan
guru
karya terapan dan tiga dimensi
kemampuan, persepsi, motivasi, dan
Suasana
perasaan-perasaanya sendiri.
kelas
yang
demokratis
memahami
yang
baik
kebutuhan,
selalu
menilai
Anak berbakat akan maju di
merupakan kondisi yang menunjang
tercapainya kreativitas siswa. Guru
bawah
yang mengajar dengan suasana yang
memiliki kecerdasan cukup tinggi,
demokratis
banyak
memiliki pengetahuan umum yang
kepentingan
luas, serta menguasai mata pelajaran
siswa daripada kepentingannya guru
yang diajarkannya secara cukup
sendiri..
Guru
mendalam. Jika guru pada saat-saat
memberikan
kesempatan
lebih
mempertimbangkan
cenderung
kepada
siswa untuk berperan serta dalam
mengambil keputusan, menghargai
pendapatnya,
dan
menyalahkan
atau
Guru
yang
baik
tidak
cepat
mencelanya.
bila
memberi
kritikan akan lebih baik jika karya
siswa diapresiasi dulu dari segi
baiknya,
baru
kemudian
disampaikan hal-hal yang kurang
bimbingan
guru
yang
tertentu tidak mengetahui sesuatu
dan
tidak
dapat
menjawab
pertanyaan siswanya, adalah lebih
baik mengatakan “Saya tidak tahu:
marilah
kita
cari
jawabannya
bersama-sama!” atau “Berilah saya
waktu
untuk
memikirkannya!”
Jawaban seperti ini akan lebih
mendapat
penghargaan
dan
kepercayaan siswa daripada jika
guru menjawab asal saja.
Karena anak berbakat bersifat
kritis,
mempunyai
bersifat otoriter. 2. Di samping
kemampuan
memahami diri sendiri, guru guru
penalaran yang tinggi, dan suka
perlu memiliki pengertian tentang
mempertanyakan
keberbakatan.
segala
sesuatu.
Guru perlu juga menguji perasaanperasaannya terhadap anak berbakat.
Sikap
menguji
atau
mempertanyakan dari anak berbakat
dapat menjengkelkan guru yang
cirri-ciri anak berbakat, dan dengan
cara-cara apa saja kebutuhan
lebih
berfungsi sebagai fasilitator belajar
daripada sbagai instructor (pengajar)
yang menentukan semuanya. Fungsi
adalah
mempersiapkan
siswa untuk belajar seumur hidup.
Setiap anak dilahirkan dengan rasa
ingin tahu. Ia terbuka terhadap
pengalaman baru dan belajar dari
pengalamannya
sesuai
dengan
kebutuhannya.
Barbe
yang diartikan.
pengalaman
belajar
dengan rasa ingin tahu alamiah anak
dengan
menghadapkan
yang
masalah-
relevan
dengan
kebutuhan, tujuan, dan minat anak.
terpenuhi.
pendidik
dan pengalaman
mengenai keberbakatan, tentang apa
masalah
pendidikan anak berbakat dapat
hendaknya
informasi
1) Bentuklah
tentang keberbakatan, bagaimana
Guru
Oleh karena itu, guru yang
akan membina anak berbakat
perlu memperoleh
2) Perkenankanlah anak untuk ikut serta
dalam menyusun dan merencanakan
kegiatan-kegiatan belajar.
3) Berikanlah pengalaman dari
kehidupan nyata yang meminta
peran serta aktif anak dan
kembangkan kemampuan yang perlu
untuk itu.
4) Bertindaklah, lebih sebagai sumber
belajar daripada sebagai penyampai
infomasi; jangan paksakan
pengetahuan yang belum siap
dan
Renzulli
(Munandar,
1999:
mengungkapkan
beberapa
64)
saran
untuk guru yang dapat diterapkan
pada semua anak, tetapi terutama
penting demi peningkatan kebiasaan
b seumur hidup dari anak berbakat:
diterima anak.
5) Usahakan agar program belajar
cukup luwes untuk mendorong
siswa melakukan penyelidikan,
percobaan, (eksperimen), dan
penemuan sendiri.
6) Doronglah dan hargailah inisiatif,
6. Guru anak berbakat lebih baik
keinginan mengetahui dan menguji,
memberikan umpan-balik daripada
serta orisinalitas.
penilaian.
7) Biarkan anak belajar dari
kesalahannya dan menerima
akibatnya (tentu saja selama tidak
berbahaya dan membahayakan).
tantangan
mandiri dan percaya pada diri sendiri,
anak harus belajar bagaimana menilai
4. Guru anak berbakat lebih banyak
memberikan
Agar menjadi orang dewasa yang
daripada
pengalaman dan prestasi belajarnya. Anak
yang berbakat cukup mampu melakukan
tekanan. Prakarsa dan keuletan anak
penilaian
berbakat
tertarik
sekolah. Anak harus belajar menilai
Ia
senang
pekerjaannya sendiri, tidak dalam angka
kemampuan
dan
tetapi dalam kaitan dengan kebutuhan dan
penglamannya terhadap tugas yang
tujuannya. Penilaian oleh diri sendiri ini
bermakna
disebut
membuatnya
terhadap
tantangan.
menguji
baginya.
Ia
merasa
diri
sejak
evaluasi
mereka
intrinsik
masuk
sedangkan
tertantang untuk menjajaki hal yang
penilaian dari luar (oleh orang lain)
sulit dan belum diketahui. Anak
disebut evaluasi ekstrinsik. Ini tidak
yang
berarti bahwa guru tidak boleh menilai
berbakat dan kreatif cepat bosan
kemajuan dan perkembangan anak.
dengan tugas-tugas rutin dan yang
hanya mengulang-ulang.
5. Guru anak berbakat tidak hanya
7. Guru anak berbakat harus
menyediakan beberapa alternatif
strategi belajar.
memperhatikan produk atau hasil
Termasuk salah satu hal penting
belajar
lebih-lebih
yang perlu diketahui anak ialah
proses belajar. Belajar bagaimana
bahwa ada lebih dari satu cara untuk
harus
mencapai sasaran atau tujuan, ada
(learn)
siswa,
tetapi
menyadari
lebih
menguasai
penting
bahan
semata-mata.
bagaimana
seumur
bahwa
Anak
harus
hidupnya
belajar
daripada
macam-macam
kemungkinan
pengetahuan
jawaban terhadap satu masalah, ada
yang
beberapa
tahu
cara
untuk
belajar
untuk
mengelompokkan objek, dan ada
akan
dapat
beberapa
sudut
pandang
dalam
menentukan sendiri apa yang harus
diskusi. Sering guru menekankan
dipelajari.
bahwa suatu tujuan atau jawaban
hanya dapat dicapai dengan satu
cara, bahwa hanya satu jawaban
yang benar terhadap suatu masalah.
Hendaknya
anak
diperbolehkan
menjajaki beberapa cara atau jalan
untuk mencapai tujuan. Kreativitas
3. Guru mengakui dan menghargai
adanya perbedaan individual.
4. Guru bersikap menerima dan
menunjang anak.
5. Guru menyediakan pengalaman
belajar yang berdiferensiasi.
akan berkembang dalam suasana
6. Guru cukup memberikan
yang memberika kebebasan untuk
struktur dalam mengajar
menyelidiki. Jika anak tidak dengan
sehingga anak tidak merasa
sendirinya melihat macam-macam
ragu-ragu tetapi di lain pihak
jalan
cukup luwes sehingga tidak
yang
hendaknya
dapat
guru
ditempuh,
mengarahkan
menghambat pemikiran, sikap,
sehingga ia dapat melihat adanya
dan perilaku kreatif anak.
macam-macam alternative strategi
7. Setiap anak ikut mengambil
bagian dalam merencanakan
belajar.
8. Guru hendaknya dapat menciptakan
suasana
di
dalam
kelas
yang
menunjang rasa percaya diri anak
pekerjaan sendiri dan pekerjaan
kelompok.
8. Guru tidak bersikap sebagai
tokoh yang “maha mengetahui”
serta dimana anak merasa aman dan
tetapi menyadari
berani mengambil resiko dalam
keterbatasannya sendiri.
menentukan
pendapat
dan
a. Jelaslah bahwa peran
keputusan. Hendaknya setiap anak
guru sangat penting,
merasa aman untuk mencoba cara-
tidak hanya dalam
cara baru dan menjajaki gagasan-
mempengaruhi belajar
gagasan baru di dalam kelas.
siswa selama di sekolah,
Dengan menciptakan suasana di
dalam kelas dimana setiap anak
merasa
dirinya
diterima
dan
dihargai, serta guru menunjukkan
tetapi juga dalam
mempengaruhi masa
depan anak.
bahwa ia percaya akan kemampuan
anak, maka akan terpupuk rasa
harga diri anak.
1. Guru menghargai kreativitas anak.
2. Guru bersikap terbuka terhadap
gagasan-gagasan baru.
KESIMPULAN
Guru harus profesional di
antara satu dengan yang lainnya
dalam menjalankan pekerjaannya di
Dengan menciptakan suasana di
samping
dalam kelas dimana setiap anak
harus
selalu
dituntut
meningkatkan kualifikasinya sesuai
merasa
dengan tuntutan zaman. Tidak dapat
dihargai, serta guru menunjukkan
dipungkiri bahwa masyarakat tanpa
bahwa ia percaya akan kemampuan
profesi guru tidak mungkin tercipta
anak, maka akan terpupuk rasa
suatu generasi unggul, kreatif dan
harga diri anak.
dirinya
diterima
dan
cerdas.
Ada 5 indikator untuk jadi
DAFTAR PUSTAKA
guru yang hebat yaitu : kualitas diri,
integritas moral, kedalaman ilmu,
ketrampilan, komitmen.Tidak ada
anak yang bodoh, yang ada hanya
anak
yang
tidak
mendapat
kesempatan belajar dari guru yang
baik
dan
metode
yang
benar.
Kreativitas guru dalam merancang,
memilih
materi,
metode-strategi
menentukan
dan
Prakarya
dalam
akan
berpengaruh
pencapaian
tujuan
pembelajaran secara maksimal.
Upaya yang dapat dilakukan
guru untuk mencapai kemandirian
siswanya antara lain memberikan
tugas dan tanggung jawab yang
sesuai dengan kemampuanya. Di
samping
guru
Depdiknas ( 2002 ). Pendekatan
Kontekstual ( Contextual
Teaching and Learning (
CTL ). Jakarta : Direktorat
Pendidikan
Lanjutan
Pertama,
Direktorat
Jenderal Pendidikan Dasar
Menengah.
pendekatan
dalam pembelajaran Seni Budaya
dan
Amri, S dan Ahmadi. 2010. Proses
Pembelajaran Kreatif dan
Inovatif dalam kelas.Jakarta:
PT. Prestasi Pustaka karya.
juga
harus
memperhatikan minat dan bakat
yang dimiliki siswa, yang berbeda
Suryana, D. 2013. Pendidikan
Anak Usia Dini: Teori dan
Praktek Pembelajaran.
Padang: UNP Press.
Suryana , D. 2016. Stimulasi dan
aspek
Perkembangan Anak.
Jakarta: Kencana
Jurnal Pesona Dasar Pesona Dasar.
Kurikulum Pendidikanan
Anak Usia Dini Berbasis
Perkembangan Anak.
Dadan Suryana .Vol.I No.
3, April 2014 ISSN :2337
– 9227
Kemdikbud. 2013. Implikasi
Kurikulum 2013. Jakarta:
Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan.
Nana Syaodih
Sukmadinata,pengembangan
kurikulu dan praktek,remaja
rosdakarya:Bandung
Mendikbud. 2013. Salinan
Permendikbud 81A Tahun
2013 Tentang Implementasi
Kurikulum. Jakarta:
Mendikbud.
Munandar, Utami. (1999).
Mengembangkan Bakat dan
Kreativitas Anak Sekolah.
Jakarta: PT. Gramedia
Widiasarana Indonesia.
Soebachman, agustina. (2014).
Saatnya Anda Menjadi Guru
Hebat. Yogyakarta : In Azna
Books
Tabrani, Pribadi. (2013). Proses
Kreasi Gambar Anak Proses
Belajar. Bandung :
Erlangga
Peramran
Menteri
Pendidikan
Nasional (2009). No.58
Standu PendidiRan Anak
Usia
L)ini.
Jakarta:
Direktorat PAUD R1