TEKNIK ANALISIS DATA DALAM PENELITIAN KU

TEKNIK ANALISIS DATA DALAM PENELITIAN KUALITATIF

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum memasuki
lapangan, selama di lapangan dan setelah di lapangan.
1.

Analisis Sebelum di Lapangan

Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki
lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data
sekunder yang akan digunakan untuk menentukan fokus penelitian. Namun
demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang
setekah peneliti masuk dan selama di lapangan. Jadi ibarat seseorang ingin mencari
pohon jati di suatu hutan. Berdasarkan karakteristik tanah dan iklim maka dapat
diduga bahwa hutan tersebut ada pohon jatinya. Oleh karena itu peneliti dalam
membuat proposal penelitian, fokusnya adalah ingin menemukan pohon jati pada
hutan tersebut, berikut karakteristiknya.
Setelah peneliti masuk ke hutan beberapa lama, ternyata hutan tersebut tidak ada
pohon jatinya. Kalau peneliti kuantitatif tentu akan membatalkan penelitiannya.
Tetapi kalau peneliti kualitatif tidak, karena fokus penelitian bersifat sementara dan
akan berkembang setelah di lapangan. Bagi peneliti kualitatif, kalau fokus

penelitian yang dirumuskan pada proposal tidak ada di lapangan, maka peneliti
akan merubah fokusnya, tidak lagi mencari kayu jati lagi di hutan, tetapi akan
berubah dan mungkin setelah masuk hutan tidak lagi tertarik pada kayu jati lagi,
tetapi beralih ke pohon-pohon yang lain, bahkan juga mengamati binantang yang
ada di hutan tersebut.

2.

Analisis Selama di Lapangan Model Miles and Huberman

Analisis data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat pengumpulan data
berlangsung, dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode tertentu. Pada
saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap jawaban yang
diwawancarai. Bila jawaban yang diwawancarai setelah analisis terasa belum
memuaskan, maka peneliti akan melanjutkan pertanyaan lagi, sampai tahap
tertentu, diperoleh data yang dianggap kredibel. Miles and Huberman (1984)
mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara
interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya
sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu data reduction, data
display, dan conclusion drawing/verification.

a.

Data Reduction (reduksi data)

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu maka perlu
dicatat secara teliti dan rinci. Seperti telah dikemukakan, makin lama peneliti ke
lapangan, maka jumlah data akan makin banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu
perlu segera dilakukan analisis data melalui reduksi data. Untuk itu perlu segera
dilakukan analisis data melalui reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum,
memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema
dan polanya dan membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah
direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti
untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer mini,
dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu.
b.

Data Display (Penyajian Data)

Dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Dengan
mendisplaykan data, maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,
merencanakan kerja selanjtunya berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut.
Selanjutnya disarankan dalam melakukan display data, selain dengan teks yang
naratif, juga dapat berupa grafk, matrik, network (jejaring kerja) dan chart.
c.

Conclusion Drawing/werification

Kesimpulan awal yang dikemukakan msih bersifat sementara, dan akan berubah
bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada
tahap awall, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti
kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan
merupakan kesimpulan yang kredibel.
3.

Analisis Data Selama di Lapangan Model Spradley

Menurut Sradley proses penelitia berangkat dari yang luas, kemudian memfokus

dan meluas lagi. Terdapat analisis data yang dilakukan dalam penelitian kualitatif,
yaitu:
a.

Analisis Domain

Setelah peneliti memasuki obyek penelitian yang berupa situasi social yang terdiri
atas, place, actor danactivity (PAA), selanjutnya melaksanakan observasi partisipan,
mencatat hasil observasi dan wawancara, melakukan observasi deskriptif, maka
langkah selanjutnya adalah melakukan analisis domain.
Analisis domain dilakukan untuk memperoleh ganbaran yang umum dan
menyeluruh tentang situasi social yang diteliti atau obyek penelitian. Data diperoleh
dari grand tour dan minitour question. Hasilnya berupa gambaran umum tentang
obyek yang diteliti, yang sebelumnya belum pernah diketetahui. Dala analisis ini

informasi yang diperoleh belum mendalam, masih di permukaan, namun sudah
menemukan domain-domain atau kategori dari situasi social yang diteliti.
Suatu domain adalah merupakan kategori budaya terdiri atas tiga elemen
yaitu: cover term, included terms, dan semantic relationship. Cover term adalah
nama suatu domain budaya, include term merupakan nama-nama yang domain

budaya adalah hubungan semantic antar kategori.
b.

Analisis Taksonomi

Setelah peneliti melakkukan analisis domain sehingga ditemukan domain-domain
atau kategori dari situasi social tertentu maka selanjutnya domain yang dipilih oleh
peneliti dan selanjutnya ditetapkan sebagai fokus penelitian, perlu diperdalam lagi
melalui pengumpulan data di lapangan. Pengumpulan data dilakukan secara terus
menerus melalui pengamatan, wawancara mendalam dan dokumentasi sehingga
data yang terkumpul menjadi banyak. Oleh karena itu pada tahap ini diperlukan
analisis lagi yang disebut dengan analisis taksonomu.
Jadi analisis taksonomi adalah analisis terhadap keseluruhan data yang terkumpul
berdasarkan domain yang telah ditetapkan. Dengan demikian domain yang telah
ditetapkan menjadi cover term oleh peneliti dapat diurai secara lebih rinci dan
mendalam melalui analisis tasonomi ini. Hasil analisis taksonomi dapat disajikan
dalam bentuk diagram kotak (box diagram), diagram garis dan simpul (lines and
node diagram)dam out line.

COVER TERM

A

B

1
a

2

3

b

Gambar. Diagram kotak (box diagram)

C

D
1


2

3

4

gambar. Diagram garis dan simpul (lines and Nodes)

COVER TERM
A.

………………………………………………………………………………………

1.

…………………………………………………………………………………..

a.

……………………………………………………………………………..


b.

………………………………………………………………………………

B.

……………………………………………………………………………………...

C.

……………………………………………………………………………………...

D.

……………………………………………………………………………………...

1.

……………………………………………………………………….................


Gambar. Diagram outline

Sebagai contoh kalau domain yang menjadi fokus penelitian adalah jenjang
pendidikan formal maka melalui analisis taksonomi akan menjadi pendidikan dasar
akan terdiri ata Sekolah Dasar (SD/MI) dan Sekolah Lanjutan Pertama (SMP/MTS)
dan SMK/MAK. Selanjutnya pendidikan tinggi terdiri atas Akademi, Politeknik,
Sekolah Tinggi, Institut dan Universitas.

Diberikan contoh lain misalnya domain yang ditetapkan adalah profl pekerjaan
industry permesinan modern maka melalui analisis taksonomi ditemukan bahwa,
profl pekerjaan industry permesinan modern dapat dibagi menjadi,
supervisor, quality assurance dan lain-lain. Khusus profl pekerjaan operator mesin,
dapat dijabarkan menjadi profl tingkat kesulitan pekerjaan dan metode kerjanya.

Gambar. Hasil analisis domain (Jenjang Pendidikan) dan taksonomi (SD s/d
Universitas)

c.


Analisis Kompenensial

Pada analisis komponensial yang dicarai untuk diorganisasikan dalam domain
bukanlah keserupaan dalam domain tetapi justru yang memiliki perbedaan atau
yang kontras. Data ini dicari melalui observasi, wawancara dan dokumentasi yang
terseleksi. Dengan tekni pengumpulan data yang bersifat triangulasi tersebut,
sejumlah dimensi yang spesifk dan berbeda pada setiap elemen akan dapat
ditemukan. Sebagai contoh dalam analisis taksonomi telah ditemukan berbagai
jenjang dan jenis pendidikan. Berdasarkan jenjang dan jenis pendidikan tersebut,
selanjutnya dicari elemen yang spesifk dan kontras pada tujuan sekolah,
kurikulum, peserta didik, tenaga kependidikan dan sistem manajemennya.
d.

Analisis Tema Budaya

Analisis tema atau discovering cultural themes, sesungguhnya merupakan upaya
mencari “benang merah” yang mengintegrasikan lintas domain yang ada (Sanapiah

Faisal, 1990). Dengan ditemukan benang merah dari hasil analisis domain,
taksonomi dan komponensial tersebut maka selanjutnya akan dapat tersusun suatu

“konstruksi bangunan” situasi social obyek penelitian yang sebelumnya masih
gelap atau remang-remang dan setelahdilakukan penelitian maka menjadi lebih
terang dan jelas.
Berdasarkan analisis tema budaya tersebut selanjutnya data disusun judul
penelitian baru, apabila judul dalam proposal berubah setelah peneliti memasuki
lapangan.
Dalam penelitian kualitatif yang baik, judul laporan penelitian tidak sama dengan
judul proposal. Hal ini berarti peneliti mampu melepaskan diri tentang apa yang
dipikirkan sebelum penelitian, dan mampu melihat gejala dalam situasi social/obyek
penelitian yang alamiah, lebih mampu memperhatikan kondisi yang sebenarnya
terjadi di lapangan, tidak terpengaruh oleh pola pikir sebelum peneliti ke lapangan.
Dengan menemukan judul baru dalam laporan penelitian, berarti peneliti telah
melakukan analisis tema dan temanya diwujudkan dalam judul penelitian.