Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepatuhan Terapi Antiretroviral (ARV) pada Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di RSUD Dr. M. Haulussy Ambon
Panduan Wawancara
Indikator
PERTANYAAN
1. Kapan anda mulai pengobatan? Sudah berapa lama?
2. Apa yang anda ketahui tentang obat-obatan yang anda konsumsi?
3. Bagaimana perasaan anda harus minum obat setiap hari seumur hidup? Interview awal
4. Pernakah anda lalai minum obat? Mengapa?
5. Apa yang memotivasi anda minum obat sampai sekarang?
6. Siapakah yang menjadi PMO?
1. Bagaimana tanggapan keluarga tentang pengobatan ini?
2. Apakah keluarga selalu menanyakan kondisi kesehatan? Bagaimana? Apa saja yang biasa Dukungan Penilaian
ditanyakan?
3. Apakah keluarga mengingatkan minum obat? Kapan?
1. Apakah keluarga selalu menemani ambil obat? Mengapa?
Dukungan Instrumental
2. Bagaimana keluarga mengatasi masalah biaya yang harus dikeluarkan?
1. Apakah keluarga mencari informasi dari sumber lain tentang pengobatan yang sedang anda Dukungan Informasional
jalani?
2. Bagaimana nasehat atau saran dari keluarga tentang pengobatan ini?
1. Apakah ada perbedaan sikap dari keluarga anda saat sebelum dan sesudah mengetahui Dukungan emosional
status kesehatan anda?
2. Dukungan keluarga seperti apa yang membuat anda nyaman?
1. Apakah obat selalu diambil setiap bulan?
2. Apakah obat-obatan tersebut dapat diambil di layanan kesehatan terdekat? Pelayanan kesehatan
3. Terjangkau atau tidak? (biaya)
4. Bagaimana pelayanan yang diberikan petugas kesehatan?
LAMPIRAN 2
Kategorisasi Data
Indikator
Jawaban
Kata kunci
Tema
Motivasi
1: “Pertama beta pikir keluarga, beta punya
1. Tanggung jawab dalam
anak. Jadi beta harus bisa kalau bisa sih beta
keluarga sebagai motivasi
harus patuh dengan obat supaya jangan sampe
kepatuhan minum obat
beta sakit. Nanti kalo beta sakit bagaimana beta pung rumahtangga? siapa yang ngurus anak?
Keluarga dan
Mungkin motivasi pertama tu beta pung
pindah lini
keluarga. Yang kedua, beta ketakutan sendiri untuk masuk.. pindah lagi ke lini II. Kalo lini II itu, obatnya sudah besar-besar dibandingkan lini I.” (P1. 45-51) P 2: “ya beta ingin hiduplah.. to.. ya paling tidak katong ingin hidup karna ada katong pung
Ingin hidup dan harapan kedepan ada anak-anak, ada keluarga
lai tu, tanggung jawab jadi itu motivasinya..” (P2. 17-20)
keluarga
3: “sekarang kan su menikah.. jadi berfikir seng par diri sendiri lai. Su par keluarga. Jadi
kalo macam berfikir.. kalo misalnya seng patuh keluarga berarti itu anggap saja beta ingin par kasi
tinggal beta keluarga. Jadi yang motivasi beta sekarang, suami. “ (P3.42-45). P 4: “ya karna beta mau.. mau.. punya cita-cita lah deng ada beta pung keluarga jadi harus jadi
Memiliki cita-cita orang.. harus lebih dari pada yang sekarang. & Keluarga Hari ini harus lebih baik daripada hari kemarin.
Itu saja” (P4.90-93) P 5: “Ya.. karna saya ada 1 nona (anak) yang
cantik ini yang baru umur 4 tahun tanggal 1 Anak kemarin ini.. 1 Juni ini, jadi saya ada.. bergairah
untuk hidup.” (P5. 61-63)
Dukungan Penilaian P
2. Penerimaan dan peran Keluarga
1: “kebanyakan seluruh anggota keluarga
menerima bahkan beta minum satu gelas
keluarga sebagai
dengan dong juga seng ada masalah. Makan
Keluarga
Pengawas Minum Obat
satu piring begitu, seng ada masalah. Paling 1,2
menerima
(PMO)
orang saja yang kadang-kadang masih.. orang bilang masih kaku. Tapi rata-rata beta pung
Menekan ikut beta su bale deng anak-anak sendiri nih paleng
pongobatan skali-skali sa baru antua cek. Kalo seng ada dong, sapa yang mau lia beta sampe sekarang” (P2.45-49) P
3: “Dia (suami) selalu mendukung, malahan dia sering mengingatkan untuk minum obat.
Mendukung, Karna yang tau beta pung status di keluarga tuh
mengingatkan
cuma beta mama deng dia sa.” (P3.57-59) P
4: “Keluarga dengan status beta begini memang dong kelihatannya menerima beta sa dengan menanggapi bahwa keluarga itu
Keluarga anggap.. ya ini jua ujian buat beta kan.. menerima sehingga beta kan bisa, dengan ujian begitu
beta bisa introspeksi diri kemudian benahi beta punya diri untuk jadi lebih baik.” (P4.108-112)
P5: “Ya keluarga yang lain mendukung ya. Disuruh makan obat. Tadinya waktu saya putus
Keluarga juga mereka marah karna saya putus obat kan mendukung saya ada misinya bahwa ini separah apa kalo
kita putus obat.” (P5.101-104)
1: “Ya suami yang bantu deng usaha kecil- Instrumental
Dukungan
kecilan. Karena suami pertama menikah tuh Keluarga
suami ojek.. jadi beta punya ongkos pi ambel.. Diantar suami karna 2009 tuh kan cuma e. bula-bale ambel dan dibiayai obat aja. Jadi paleng biaya administrasi per suami bulan dengan transport.. transport kan diantar
jadi paleng biaya par pengobatan tuh yang dibiayai samua sama suami .” (P1.230-235). P 2: “Ia, kamuka tu keluarga dampingi (P2. 60) Cuma yang.. kalo yang su bula-bale par ambil obat nih beta yang ambil sendiri (P2.62-63) Kebetulan bersyukur mama tuh antua bantu
Keluarga beta.. biaya pengobatan tuh antua yang biayai.
dampingi dan Sampe sekarang ini, karna su ada perobahan..
bantu biayai beta su bae, pengobatan, Cuma ambel obat 25 ribu. Baru kan beta ada dapa suami pung pensiun to jadi bisalah (P2.141-144).
3: “Kalo suami seng sibuk dia batamang.. katong dua datang ambil. Atau ada jua yang
beta datang ambil sendiri. Tapi skarang kan beta ada tiap kali disini jadi pendamping. Jadi kalo obat su a bis, beta langsung minta sa.”
Suami (P3.51- 54). “Waktu pertama kali pasti ada menemani dan beban. Baru kan, belum kerja juga to.. Samua dibiayai masih mama yang biayai .” (P3.88-89). “Tapi
skarang jua jaga..kalo ada berkat lebih skali- skali kasi gitu biar beta su menikah su tanggung jawab suami dari antua tuh tetap adalah skali- skali. ” (P3.92-94) P 4: “Seng. Kalo par.. Cuma par ambil obat gitu, dong percaya beta. Pokoknya percaya beta sa (P4.126-127) Kalo bantuan dari keluarga sih.. keluarga tuh pasti bantu saja. Beta pung biaya
Keluarga dari kemarin yang kira TB tuh sampe skarang membantu ambil obat tiap bulan Cuma 25 ribu dong ada
tetap bantu jua. Cuma kan.. ya artinya seng seintens kaya dolo beta drop. Tapi adalah. Keluarga tu tetap ada bantu (P4.156-160).
P 5: “dia (istri) selalu dengan obat kalo saya telat atau saya ini lupa atau pergi lupa dia selalu
Istri selalu telepon.. apa.. kirim obat atau nyusul bawa obat “(P5.78-80). “Keluarga juga dorong yang dengan obat.
Keluarga penting makan obat, patuh, dokter bilang apa ini mendorong. semua patuh.. masalah uang tidak perlu Masalah uang dipikirin. Apa saja yang dibutuhkan keluarga ini tidak perlu semua pendonor-pendonor itu siap. Jadi kita
ade kakak ada 10, semuanya siap “(P4. 109-
dipikirkan
keluarga siap. 113). istri saya yang selalu sama saya buat
ambil obat.(P4.213-214)
3. Dukungan informasi & Informasional
Dukungan
1: “Kalo saran sih paling tuh patuh dengan
obat, seng boleh putus-putus minum obat,
emosional keluarga dalam
Saran keluarga
Keluarga
dengan rajin kontrol.. cek misalnya cek
mempertahankan
patuh minum
kesehatan kuh kaya katong karna katong
kepatuhan minum obat
obat dan rajin
minum obat teratur eh minum obat setiap hari,
pasien
jadi yang katong musti rajin kontrol tuh LAB” (P1.146-150). P 2: “kebetulan itu, Sdri. E kan di LSM to, jadi
kontrol
Keluarga
katong deng sdri. E.. ada teman sebaya begitu
melakukan
par datang untuk liat katong to.. rekan-rekan
pendekatan
kaya katong begini. Jadi dong pendekatan deng
dengan teman
Sdri. E lalu Sdri. E datang cari katong di rumah. ” sebaya dan (P2.66- 69). “Kalo keluarga, sarannya Cuma
menyarankan
pengobatan
macam pengobatan diskriminasi.. seng. Kalo dari beta pihak keluarga, seng.”(P2.71-72) P 3: “Jadi antua bilang ikut perkembangan saja. Dimana suster bilang, dimana dokter bilang, Kata beliau ikut antua bilang ikut begitu saja maksudnya kaya perkembangan macam iku t arahan dokter saja.”(P3.72-74). saja. Minum obat “Mama Cuma kasi saran, untuk minum obat
saja..
seng ada
teratur
teratur, jaga jang sampe drop. ” (P3.97-98). P
4: “Nasehat sih kaya, sudahlah memang balom ada obat par kasi sembuh tapi dengan ada obat par setidaknya par tolonglah. Ya kalo
bisa sih minum yang batul. Tapi memang dong percaya beta soal minum-minum obat nih.
Minum obat Dengan yang tadi pertama beta bilang tuh
dengan baik keluarga bilang bahwa, ini ujian. Ujian.. cobaan buat katong supaya katong juga bisa introspeksi diri. Bisa melindungi katong pung diri..” (P4.197-203).
5: “Istri saya biasa kita berdua ngobrol- ngobrol, dia yang paling menguatkan. Gak usah
Tidak usah banyak pikiran, kita sudah ada nona ini jadi banyak pikiran harus.. nda usah mikir yang berat-berat.Itu dia
sering bicara” (P5.95-98)
1: “Dukungan dari beta keluarga yang bikin Emosional Keluarga beta nyaman mungkin, kasih sayang. Seng ada
Dukungan
Kasih sayang diskriminasi terus dukungan kasih sayang dan tidak ada kemudian dong memberikan beta kebebasan diskriminasi untuk bisa apa orang bilang yang namanya dalam keluarga orang tua tuh pengen anaknya tuh sukses
dalam orang bilang karir” (P1.157-161). P 2: “segala sesuatu bisa katong terbuka deng dong. Deng dong jua tahu katong pung
Bisa terbuka kehidupan to. Dong mendukung katong dalam dengan keluarga segala hal. Dalam pengobatan, dalam katong
dan ada punya makan hari-hari, katong pung kehidupan
dukungan hari-hari, terutama juga dukungan spiritual,
spiritual
doa.. ” (P2.79-83). P
3: “yang bikin beta nyaman tuh karna dong Mereka selalu selalu kasi beta nasehat.. kaya macam
memberi masukan-masukan par beta pung kesehatan nasehat, sering
kek eluargaan
(P4.216- dan tidak ada 219).”Beta nih kan anak yang tua. Jadi dalam
masih
kental.”
diskriminasi struktural keluarga tuh beta seng ada kurang sedikitpun
apa
masalah
kewenangan
bagitu”(P4.352-354). P
5: “mereka mendukung pengobatan ini tapi Mereka takut sepertinya dengan penyakit ini. gitu loh.
mendukung Jadi mungkin.. apa.. mau salaman gitu, kita liat pengobatan tapi mereka dekat-dekat aja tuh masih.. bahkan ada takut sepertinya. kakak yang tua, punya anak, dia punya cucu-
Istri cukup cucu dia larang main ke sini “(P5.149-152). “Ya membantu dan kalo dari istri, ya dia cukup membantu skali.
paling Karna dia yang mengurus semuanya. Kalo
menguatkan
4. Ketersediaan stok obat Berkesinambungan ada, sering. Sering maksudnya.. pertama itu,
Tersedia &
P 1: “Kalo terlambat ambil obat memang.. pasti
ARVdan akses pelayanan
eem.. bukan berarti beta putus obat. Tapi
kesehatan
Rumah sakit
karena memang beta stok obat masih ada dirumah” (P1.242-244). “Biasa dari rumah sakit mengecer obat
tuh dong ambil kebijakan, untuk e. mengecar. Mengecer obat. ” (P1.273-274). P
2: “..kadang kala jua kalo ada obat yang
Kalau
pengiriman dari sana terlambat, katong masih
pengiriman
dapat satu botol untuk satu bulan. Tapi kalo
benar-benar
benar-benar terlambat tuh berarti 1 botol dibagi- terlambat berarti bagi. Ta pi seng putus sampe sekarang”
1 botol dibagi-
(P2.100-104).
bagi
3: “Stok obat kan dalam tahun kemarin kan
Stok obat sempat kosong. Ya tahun kemarin ada.. tahun sempat kosong. ini ada. Tapi kan dari petugas rumah sakit kan.. Tapi tidak tapi seng sampe putus. Kan biar cicil tapi dapat sampai putus minum. Seng putus. Memang rumah sakit obat. memang punya pengiriman dari pusat ke sini
putus.” (P3.164-170). P
4: “stok obat sempat kosong tahun lalu” (P4.292 ). ”Bukan kosong sama skali. Ada tapi diencer. Diencer sedikit.. maksudnya kaya 1 bulan mustinya kasi 1 bulan, jadinya 2 minggu Stok obat bukan begitu. Untuk antisipasi saja to. Nanti kalo
kosong sama kemudian sampe 2 minggu, nanti kalo sekali. Ada tapi kemudian sampe 2 minggu su mau abis ini
diecer dikasi 1 minggu lai dolo. Sambil tunggu-tunggu.. karna banyak kali pemakaiannya sama to”(P4.296-302) P 5: “Dulu pernah kosong di RSU. Ia.. kita cari obat di teman-teman sampe Jakarta. Kalo kirim
Dulu pernah dari sana ke sini.. hahaa.. jadi kita takut putus kosong. Kita obatnya ” (P5.215-217) “Dari RSU juga yang takut putus sisa sedikit-sedikit yang di simpan untuk obatnya. mendesak, dikasi. Datang tuh dapat 2 butir..
hahaa.. kadang-kadang tuh semakin menipis,
Mudah dijangkau
1: “Seng ada masalah to. karna Ambon kan kecil jadi. kalo naik angkot lumayan pengeluarannya karna 2 kali naik. Pengambilan Tidak masalah.
1 bulan, per orang itu katong mengeluarkan Mengakses biaya 25 ribu. Cuma karna kebetulan beta pung BPJS jadi ambil suami su mengakses BPJS, jadi setiap bulan
obat gratis katong minta rujukan di dokter yang BPJS. Jadi ambil obat gratis ”(P1.299-304). P 2: “Seng jauh juga sih.. su biasa. Memang nai
Tidak jauh. angkot dua kali tapi paling Cuma transport Sudah terbiasa. pulang bale, hitung 20 ribu.. tambah deng uang Tidak begitu ambil obat 25 ribu ya tarulah 50 ribu 1 bulan. memberatkan.
Seng begitu memberatkan sih ” (P2.172-175). P
3: “Jarak lumayan jauh.” (P3.145). “Tapi Jarak lumayan maksudnya perjalanannya kan agak lama tuh.
jauh. Sudah Tapi maksudnya seng bosan sih karna su biasa terbiasa.
setiap bulan pulang bale .” (P3.147-149) P
4: “Mudah.. masih..karna maksunya kan Mudah masih tinggal dalam kota Ambon kan. Dan
dan cukup
murah.” (P5.207-208).
murah
Bermutu
P 1: “Ya seperti biasa kaya misalakan kan kalo
5. Kualitas layanan yang di
katong ambil obat tuh kan ada kartu obat tuh..
berikan
jadi tanggal bale harus sesuai deng tanggal bale. Kalo katong terlambat, misalkan 3 hari
Kalau terlambat atau 4 hari nanti ditanya kenapa terlambat. ambil, tidak ada Katong harus memberikan alasan to. Cuma itu tanggapan balik dari pihak medis maksudnya suster.. tapi kalo untuk telepon misalkan yang seng datang ambel kadang- pasien. Ada kadang ya itu dong seng ada tanggapan balik pembiaran. untuk respon untuk telpon macam dong pung
niat untuk dong telepon gitu ke pasien. Jadi orang bilang kaya ada pembiaran ” (P1.196- 204) P
2: “Pelayanan di klinik.. di Rumah
Pelayanan
sakit..katong kan tiap bulan ambil obat,
bagus. Suster-
pelayanan bagus, pengobatan tetap sampe
suster semua
skarang katong masih ambel. Suster-suster
baik. Mereka
mengingatkan
awal tu sa dong kasi ingat par minum obat
untuk harus
musti. Deng paleng kalo beta terlambat datang
minum obat
1, 2 ha ri begitu kan dapa tanya to”(P2.107-109)
3: “susternya bagus.. maksudnya katong tanya, katong rasakan apa, katong bicara,
Susternya
katong tanya tetap antua menjawab. Jadi antua
bagus. Bicara
memberikan masukan ataupun apa yang
dengan enak
katong tanyakan antua tetap menjawab..
dan nyambung
maksudnya bicara dengan enak, nyambunglai gitu .” (P3.134-138). P
4: “Ya begitulah.. datang kasi obat la
Pengobatan
sudah”(R4.253). “Biasa pengobat baru. Kalo
baru masih
baru-baru begitu kan masih ada. Masih harus
diawasi.
diawasi kan. Tapi kalo su pengobatan di atas 1
Pengobatan di
tahun akang tindakan Cuma ambil obat
atas 1 tahun
saja. ”(P4.256-259
ambil obat saja
P 5: “Ya.. biasa-biasa saja. Paling datang ambil
Biasa saja. obat, gitu.. kalo kemarin kan baru cek up sekali Mereka sangat suster Y suruh to. Cek up ambil darah untuk cek ramah jadi kita up semuanya. Dan hasilnya bagus sih. Mereka tidak canggung
LAMPIRAN 3
Transkrip Wawancara
Keterangan : S
: Subjek K
: Koding P
: Peneliti P1
: Partisipan 1 S
Isi Wawancara
Kapan anda memulai pengobatan?
Beta pengobatan tu dari 2007 semenjak sakit, masuk rumah sakit,
P1
nahsu tau status tu langsung ditahun 2007 jadi bulan Juni. Sekitar bulan Juni
Apa saja yang anda ketahui mengenai obat-obat ARV?
Yang beta minum nih ada dua jenis. Itu akangkalo iko nama produksi: Neviral dengan Duviral, Kimiafarma. Cuma akang kandungan tu kalo Neviral itu.. Neviral pil. Sedangkan kalo Neviral itu kandungan ada dua: Lamivudine dengan Zidovudine. Kalo nama-nama ARV sih yang beta tau, untuk lini 1 tu ada Efaviren,
trus ada Tenofovir, trus ada Neviral yang sandiri, dia Lamivudine
P1
sandiri. Jadi dosis tunggal.. Seng gabung kaya yang beta minum, Duviral. Duviral tu kan ada Zidovudine, Lamivudine. Tapi ada yang dosis tunggal misalnya Lamivudine tu. Ada lagi yang dosis tunggal lagi Zidovudine. Nah itu khusus untuk pencegahan untuk bayi. Itu
yang beta tau seperti itu. Ada lagi lini II. Cuma kalo beta saat ini masih lini 1.
Bagaimana dengan aturan minumnya?
Kalo aturan minumnya itu biasanya sesuai standar WHO itu kalosu ada muncul kadang ada muncul gejala. Tapi kalo yang standar baru
tu, dengan status HIV saja, maksudnya kaya katong pas su tau status saja sebenarnya sudah harus kasi obat. Kalo dolo kan sesuai dengan standar CD4. CD4 harus 300, dibawah 300
P1
barudikasi pengobatan. Kalo skarang kantau status langsung dapat obat. Tergantung kebijakan dari rumah sakit masing-masing dia
pung standar layanan. Tapi rata-rata sih kebanyakan yang beta lia sih harus muncul gejala. Kaya paru-paru su ada, atau mungkin CD4 su randa, kaya dibawah 300, nah itu.
Pernakah anda lalai atau lupa minum obat selama menjalani
pengobatan ini?
Kalo lupa, mungkin kadang-kadang karena mungkin karena beta punya jenjang waktu minum su lama, itu dari 2007 sampe sekarang mungkin sekitar 8 tahun gitu. Jadi kadang-kadang memang sering
P1
terlambat waktu. Kalo dulu awal-awal itu tepat waktu. Jadi 12 jam tu harus minum. Jadi bisa jam 8 pagi, jam 8 malam. Kalo skarang
palinglewat-lewatstengah jam atau mungkin 1 jam karena mungkin itu faktor kadang-kadang kayabosan. Karna su talalu lama to, jadi palinglewat-lewatstengah jam atau mungkin 1 jam karena mungkin itu faktor kadang-kadang kayabosan. Karna su talalu lama to, jadi
Apa yang menjadi motivasi anda untuk terus minum obat
sampai sekarang?
Kalo motivasinya sih pertama beta takut jang sampe masuk lini II. Karna lini II itu obatnya besar-besar. Takut resistensi obat. Jadi yang pertama beta pikir keluarga, beta punya anak. Jadi beta harus
bisa kalau bisa sihbeta harus patuh dengan obat supaya jangan sampe beta sakit nanti kalo beta sakit bagaimana betapung rumahtangga? siapa yang ngurus anak? Mungkin motivasi pertama tu beta pung keluarga. Yang kedua, beta ketakutan sendiri untuk masuk.. pindah lagi ke lini II. Kalo lini II itu, obatnya sudah besar-
50 P1
besar dibandingkan lini I. Lini I tu mangkali katong minum akang masih bisa, masih liaakang masih kecil. Tapi kalosu lini II, itu su tabal-tabal berapa inch. Lebih tinggi dosis trusdong pung pengaruh kan banyak. Bisa ka katong pung ginjal, fungsi hati, kadang ada beberapa teman tu yang komplikasi ke hepatitis jadi lebih bahaya.
Jadi motivasi sih mungkin karena itu.. beta pingin patuh dengan lini
1 gitu terus keluarga. Ada keluarga yang mendampingi, mendukung, beta seng mau jang sampe sakit. Kalo bisa jangan gitu.
Siapa yang menjadi pengawas minum obat anda?
Kalo yang pengawas tu biasa paitua, suami. Karena suami yang sering mengingatkan. Kadang kalo suami istri.. misalnya itu kalo suami istri yang positif. Tapi kalomisalkan ada rumahtangga yang seng positif, biasa ada anak yang sudah dewasa, atau mungkin
P1
orang tua.. yang masih dibawa pengawasan orang tua, orang tua
yang jadi pengawas. Tapi kalo yang kaya beta deng beta suami kan sama-sama positif jadi beta lia.. jadi pengawas par beta suami, begitupun beta suami jadi pengawas par beta dalam minum obat.
70 P
Apakah keluarga
kesehatan anda?
Tanya perkembangan dalam arti beta pung kondisi fisik? Kalo keluarga sih mungkin dolo yang pertama-pertama sakit tapi dari.. kalo sekarang, seng lai.. su seng ada. Mungkin karena dong liat beta punya fisik yang gemuk saat ini jadi pertanyaan yang keluar
75 P1
mungkin seputaran sakit HIV su seng ada. Karena memang mungkin dong liat dari fisik to. Kalo mungkin beta saat ini hamil, paling ditanya saja apakah sudah cek, apakah aman.. begitu. Tapi selama belum hamil tu seng . seng pernah lai. Dulu saja.
80 P
Apakah seluruh anggota keluarga anda mengetahui status
kesehatan anda?
Beta semua keluarga besar tau. Dari beta mulai sakit, mulai tau status di rumah sakit tu satu keluarga semua. Keluarga besar bahkan sepupu-sepupu semua tau. Karena memang kebetulan
P1
beta papa sendiri dan saat itu beta belum menikah jadi akhirnya
beta punya kaka-kaka sepupu yang dikasih tanggung jawab dolo beta punya kaka-kaka sepupu yang dikasih tanggung jawab dolo
Bagaimana tanggapan keluarga terhadap anda?
Kalo beta sih awal-awalnya ada beberapa yang diskriminasi. Tapi
lebih banyak yang menerima. Kalo yang diskriminasi tu karena mungkin belum paham atau mungkin informasi yang diterima dengan baik. Tapi kebanyakan seluruh anggota keluarga
P1
menerima bahkan beta minum satu gelas dengan dong juga seng ada masalah. Makan satu piring begitu, seng ada masalah. Paling
1,2 orang saja yang kadang-kadang masih.. orang bilang masih kaku. Tapi rata-rata beta pung keluarga besar semuanya menerima.
Jika sedang bersama dengan keluarga, adakah yang
mengingatkan untuk minum obat?
Kalo beta keluarga besar, seng lai. Karena dorang pikir beta sudah menikah. Jadi karena beta sudah menikah jadi seng pernah lagi untuk urusan kesehatan dong menanyakan. Paling dong pikir kansu ada suami, karena su ada suami jadi nanti biar suami yang bertanggung jawab. Tapi waktu sebelum menikah memang sering
menanyakan, minum obat yang teratur.. Tapi setelah menikah,
P1
sudah jarang. Paling yang tadi beta bilang, pas su tau hamil tu saja. Dong tanya apakah kondisi hamil tuh aman ka seng.. gitu. Barang kan dong berpikir beta jua sakit, kasian kalo ada apa-apa anak jua korban to, jadi dong harus tanya. Jadi beta jawab sesuai kalo beta
sudah kontrol deng dokter, dokter bilang aman baru beta lanjutkan kehamilan.
Adakah anggota keluarga yang mendampingi saat melakukan
cek-up ?
Beta dari awal periksa karena beta masuk rumah sakit itu dirantau,
seng ada orang tua jadi untuk pertama kali tuseng ada keluarga yang tau. Kebetulan beta punya teman kantor karena saat itu betasu kerja, jadi setelah 1 minggu baru beta orang tua tahu. Beta
P1
orang tua berangkat ke Jakarta dan beta pung kaka laki-laki jadi hampir semuanya tau. Jadi waktu beta dirumah sakit, yang
dampingi itu ada papa, ada kaka bahkan sepupu. Berapa orang yang dampingi setiap malam, jagabeta sakit selama dirumah sakit.
Selain mendapat informasi dari layanan kesehatan, apakah
keluarga mencari informasi dari sumber lain?
Kebetulan karena beta pungkaka sepupu dia suka liat-liat internet, jadi dia pas tau beta sakit kaya gini dia langsung dia cari tau dan menginformasi mengenai sakit ini. Jadi dia yang kasi pemahaman buat beta pung keluarga besar bahwa sebenarnya sakit ini bisa.. orang bilang bisa hiduplah. Maksudnya yang orang bilang
130 P1
mematikan tapi dia kasi pemahaman bahwa bisa disembuhkan, memperpanjang hidup. Dia baca di satu majalah. Jadi mungkin dengan pemahaman yang dia kasibuat beta punya orang tua atau beta pung keluarga besar jadi dong akhirnya berusaha untuk memperjuangkan beta supaya bisa sehat.. dan kebetulan waktu
beta msuk rumah sakit di Jakarta itu beta pung nama rumah beta msuk rumah sakit di Jakarta itu beta pung nama rumah
sehat seperti dong. Karna beta liat dong jua bisa sehat, kenapabeta seng bisa gitu. Mungkin itu awal yang bisa bikin beta untuk kuat untuk bisa menjalani beta pung sakit nona.
Adakah saran atau nasihat dari keluarga?
Kalo saran sihpaling tuh patuh dengan obat, seng boleh putus- putus minum obat, dengan rajin kontrol.. cek misalnya cek kesehatan kuhkaya katong karna katong minum obat teratur eh minum obat setiap hari, jadi yang katong musti rajin kontrol tuh
P1
LAB. Jadi jangan asal katong minum obat saja lalu katong seng
kontrol. Jadi paleng 1 tahun tuh minimal beta musti cek viral load atau VL tuh atau CD4, atau mungkin fungsi hati, HB, karna itu pengaruh dengan obat yang katong minum. Itu saja saran dari keluarga
155 P
Bentuk dukungan seperti apa yang membuat anda nyaman
dalam keluarga?
Kalo beta, dukungan dari beta keluarga yang bikin beta nyaman mungkin, kasih sayang. Seng ada diskriminasi terus dukungan kasih sayang kemudian dong memberikan beta kebebasan untuk bisa apa orang bilang yang namanya orang tua tuh pengen
anaknya tuh sukses dalam orang bilang karir. Tapi dalam kondisi beta saat ini, beta orang tua, beta pung keluarga besar tuh membebaskan beta untuk bisa bekerja di beta pung dunia HIV tanpa ada batasan dalam arti beta bisa membantu beta pung teman-teman, bisa membuka status beta punya status HIV tanpa
harus bikin malu beta punya keluarga. Itu beta rasa dukungan
P1
terbesar dari beta punya keluarga seperti itu karna memang katong buka status ke orang bukan saja katong membawa katongpung nama tapi kan dibelakang katong ada keluarga, tapi malah beta pung keluarga mensupport itu. Seng ada orang bilang malu. Atau
dong bilang yang penting beta bisa menjalani beta pung hidup dengan baik, bisa menjadi berkat buat orang lain, dan beta bisa maksudnya menjalani akang dengan sukacita, itu sa su.. daripada nanti beta kerja dengan tekanan yang cukup ini.. dukungan.. kalo menurut beta dukungan yang paling besar tuh seperti itu.
Bagaimana tanggapan keluarga jika ada keluhan dari anda?
Kalo keluhan, beta su jarang.. karna beta mungkin sudah menikah, jadi untuk keluhan dalam kondisi beta pung kesehatan kayanya seng ada. Sampe saat ini belum ada. Tapi waktu mungkin dulu
180 P1
waktu beta baru mulai tau satatus atau baru sakit tuh keluhan- kaluhan pasti ada. Pertama stres atau malu ketemu dengan orang lain itu keluhan mungkin.. atau beta seng siap untuk melamar kerja lagi.
Bagaimana keluarga menanggapi hal itu?
Kalo keluarga memberikan dukungan sih menurut beta harus bisa berinteraksi dengan orang lain. Jadi harus keluar, jang tinggal di dalam rumah. Nahtrus kaya misalnya melamar pekerjaan
P1
pundikasih kesempatan diharuskan gitu kalo bisa. Cuman dari beta pribadi sih mungkin satu kali dua kali beta gagal dalam proses
melamar karna beta pung status, dari situ beta langsung sengmau lai. Kan keluarga seng memaksa.
Selama mengambil obat di klinik, adakah dukungan yang
diberikan dari tenaga kesehatan agar anda patuh minum obat?
Kalo dukungan mungkin..Ya seperti biasa kayamisalakankankalo katong ambil obat tuh kan ada kartu obat tuh.. jadi tanggal bale harus sesuai deng tanggal bale. Kalo katong terlambat, misalkan 3 hari atau 4 hari nanti ditanya kenapa terlambat. Katong harus memberikan alasan to. Cuma itu dari pihak medis maksudnya
suster.. tapi kalo misalkan yang sengdatang ambel kadang-kadang ya itu dong seng ada tanggapan balik untuk respon untuk telpon macam dongpung niat untuk dong telepon gitu ke pasien. Jadi orang bilang kaya ada pembiaran. Karna mungkin dong berpikir yang minum obat kan katong. Tapi sebenarnya.. ya musti ada..
orang bilang apa tuh.. beta su lupa lai. Begitulah. Kalo layanan di RSU seperti itu. Kalo nona ke luar, mungkin nona liat perbandingan paleng jauh. Dan rata-rata teman-teman ODHA di Ambon tuh
P1
mungkin yang mengakses obat di klinik, misalkan 300 orang yang minum obat, 200 nih ambil sendiri, sisahnya 100 itu diambilkan.
Entah itu diambilkan oleh pendamping, atau diambilkan oleh suster, atatu orang tua. Aturannya kan katong sebagai pihak layanan, katong harus bisa mengarahkan pasien untuk bisa lebih bertanggung jawab terhadap dia punya diri sendiri. Jadi dia yang musti datang amabil sendiri supaya suster juga bisa liat dia punya
kondisi fisik, perkembangan. Kan katongkalo misalnya 1 tahun atau pertama minum obat 6 bulan tuh kan suster suka liat katong punya fisik. Berat badan naik kah.. jadi jang seng boleh orang tua. Yang bersangkutan harus datang sebenarnya. Cuma kadang-kadang teman-teman itu belum.. ada yang takut, ada yang malu.. Ambon
kan kecil, mungkin yang kerja di dalam situ ada yang tetangga.. begitulah nona..
Apakah keluarga sempat memberikan bantuan biaya selama
pengobatan?
Kalo beta awal.. pertama tau status tuh kan belum menikah. Jadi
waktu belum menikah itu, memang keluarga membiayai. Jadi dari pengobatan pi dokter ahli, masuk rumah sakit, itu beta pung orang tatua sendiri yang biayai.. dia pung resep obat, transport semua. Tapi ketika beta menikah tahun 2009, itu seng lai.. jadi su diluar
P1
tanggung jawab. Ya suami yang bantu deng usaha kecil-kecilan.
Karena suami pertama menikah tuh suami ojek.. jadi beta punya ongkos pi ambel.. karna 2009 tuh kan cuma e. bula-bale ambel obat aja. Jadi paleng biaya administrasi per bulan dengan transport.. transport kan diantar jadi paleng biaya par pengobatan tuh yang dibiayai samua sama suami. Tapi awal-awalnya sih
240 P
Mengenai kepatuhan obat, pernahkah anda terlambat
mengambil obat?
Kalo terlambat ambil obat memang.. pasti ada, sering. Sering maksudnya.. pertama itu, eem.. bukan berarti beta putus obat. Tapi karena memang beta stok obat masih ada dirumah. Tapi karna kebetulan beta dulu kan pengobatan dari rumah sakit luar.. jadi
kadang-kadang kalo beta ke jakarta, beta ambil obat lagi disana.
P1
Jadi stok obat yang lebih itu kalo misalkan lewat dari tanggal, misalkan beta seng berkesempatan untuk ambil, ya ditunda lah.. beberapa hari gitu. Tapi bukan berarti beta putus obat. Cuman mungkin, waktu saja yang belum pas. Tapi.. obat tetap minum.
Karna stok obat masih berkelebihan dirumah. Bukan berarti malas, atau ini.. seng.
Apakah obat-obatan yang harus anda minum selalu tersedia
setiap bulannya di klinik?
Kalo di Ambon pernah ada kekosongan stok. Tapi akang seng
biking sampe katong putus obat gara-gara dari rumah sakit, maksudnya karna rumah sakit, ee sejauh ini yang beta alami sih belum pernah. Karrna biasanya kalo putus obat katong biasanya berusaha untuk mencari bantuan dari luar pengiriman. Berkoordinasi dengan teman-teman dari luar supaya teman-teman
bisa.. apa.. dikirim.maksudnya teman-teman dari luar bisa membantu mengirim stok obat. Kalo teman-teman lain. Itu pertama, salah pembuatan pelaporan. Dari administrasinya. Trus salah penghitungan stok obat. Jadi kan administratif pembuatan laporan tuh ada dari bagian farmasi dengan orang yang membuat
265 P1
laporannya sendiri, penghitungan stok. Jadi kalo dia su salah hitung, pengirimannya... kan pake excel. Jadi kalo salah masukan stok, penjumlahan, trus dikirim ke pusat, otomatis kan.. dia.. obat yang datang kan sesuai dengan laporan yang dong terima. Jadi kalo salah, ya.. pasti akan terjadi kekosongan. Sering sekali. Cuma
dari belakangan ini, su mulai berkurang. Cuma tetap ada kekosongan stok. Cuma kalo teman-teman putus obat gara-gara kekurangan stok, beta rasa seng. Biasa dari rumah sakit tuhdong ambil kebijakan, untuk e. mengecar. Mengecer obat. Jadi yang biasa katong satu pasien berhak mendapat satu botol per bulan,
kalo obatnya lagi kosong, obat diecer.. 1 orang dapat 5 butir. Untuk menghindaru supaya jangan putus obat.
Apakah obat tersebut bisa didapatkan dari layanan kesehatan
lain di kota Ambon selain klinik VCT RSU?
Kalo saat ini, Cuma satu pintu.. obat ARV. Nanti mungkin di tahun
2017 itu, eem.. informasinya sih akan ada di puskesmas. 2 puskesmas. Jadi layanan sudah mulai masuk ke area puskesmas
P1
jadi mungkin teman-teman yang mengakses di puskesmas bisa ambil. Tapi sampai dengan saat ini, 2016, masih berpusat di Rumah Sakit Umum, RSU.
Apakah selama ini akses untuk mengambil obat terasa mudah
dijangkau?
Kalo selama ini memang mudah karna layanan di RSU tuhsangat.. seng dipersulit malah lebih gampang. Karna apa yaa.. malah obat juga bisa diambilkan sama teman-teman pendamping. Kan beda
290
dengan layanan diluar. Layanan diluar, katong sendiri yang musti
P1
pi ambil. Kalo diambil sini, layanan malah dipermudah gitu. Cuma untuk obat, setiap pasien Cuma berhak mendapatkan 1. 1 dus untuk perbulan. Seng bisa dapat lebih. Kalo ditempat lain mungkin masih bisa. Kalo pasien lama itu biasanya.. pasien lama itu bisa
295 dapat lebih dari 1 bulan.
Bagaimana dengan jarak tempuh dan biaya yang harus
dikeluarkan?
Seng ada masalah to.. karna Ambon kan kecil jadi.. kalo naik angkot lumayan pengeluarannya karna 2 kali naik. Pengambilan 1
300
bulan, per orang itu katong mengeluarkan biaya 25 ribu.Cuma karna kebetulan beta pung suami su mengakses BPJS, jadi setiap
P1
bulan katong minta rujukan di dokter yang BPJS. Jadi ambil obat gratis.Kalo teman-teman lain mungkin belum kapa. Masih bayar 25 ribu., tergantung teman-teman mengakses.. mau pake BPJS,
305 tergantung teman-teman to? Karna BPJS kan harus ada rujukan.
Jadi menurut anda sejauh ini bagaimana pelayanan yang
diberikan dari klinik? Apakah memuaskan?
Ya cukuplah.. karna bagaimana e. macam yang tadi beta bilang tuh kaya orang terlambat ambil obat beberapa hari Cuma dong
310 P1
tanya alasan lalu sudah. Dong seng telepon lalu panggil kah tapi ya sejauh ini sih par beta cukup memuaskan.
Keterangan : S
: Subjek K
: Koding P
: Peneliti P2
: Partisipan 2 S
Isi Wawancara
Sejak kapan anda mengikuti pengobatan ini?
Beta pengobatan taong 2008.. ia Januari 2008. Itu setelah
P2 ketahuan status, suami meninggal, lalu pengobatan.
Apa saja yang anda ketahui mengenai obat antiretroviral?
5 P2
Kalo untuk beta tuh, itu apa.. Sidovudine,deng evaviren. Itu
betapung. Tapi untuk teman-teman yang lain, ada lagi yang beda to..
Adakah efek samping selama mengkonsumsi obat ARV?
Kalo awalnya memang beta neviral, duviral.. itu efek samping. Tapi karena berapa tahun beta minum neviral, duviral, satu tahun beta
P2
efek samping disitu.. kaluar masuk rumah sakit trus ada apa nih
lai.. donor darah to.. katong hb turun lalu setelah kaluar rumah sakit trus tahun 2013 beta ganti obat deng epaviren.
Apa yang menjadi motivasi untuk minum obat setiap hari?
Motivasi minum obat? Ya karna obat, katongpung kebutuhan sehari-hari to.. kalo seng minum obat kankatong seng.. karna obat
kan untuk menekan katong pung angka viral load, angka virus to..
P2
jadi otomatis katong musti munom obat. Motivasinya.. yabeta ingin hiduplah.. to.. ya paling tidak katong ingin hidup karna ada katongpung harapan kedepan ada anak-anak, ada keluarga lai tu, tanggung jawab jadi itu motivasinya..
20 P
Pernakah anda lalai minum obat?
Seng.. seng pernah. Setiap hari. Jam.. beta bisa minum tuh jam 8
P2
pagi, trus nanti jam 8 malam minum lai. Jadisatu hari tuh minum 2 kali.
Siapakah yang menjadi pengawas minum obat?
Waktu beta sakit tuh kan deng keluarga, itu kan orang tua to.. orang tua, mama dengkaka. Itu yang pertama yang pengobatan beta berobat deng dong. Dong yang awasi beta minum obat tapi setelah itu beta su rasa kuat, beta kembali ke beta pung suami pung rumah,
P2
disitu baru beta pung anak yang tanggung jawab par liat beta obat.
Tapi sekarang, kesadaran sendiri lah.. minum obat karna su lama lai jadi tau waktu minum obat jam segini jadi katong langsung minum obat.
Siapa saja yang saat ini tinggal serumah dengan anda?
35 P2 kaluraga. Tapi sekarang karna su kuat jadi tinggal deng anak.
Tinggal deng anak saja. Dulunya waktu sakit, tinggal deng
Anak sering menanyakan perkembangan kesehatan anda?
P2
Seng.. dia su tau jadi dia seng tanya lai. Kalo keluarga yang disana di mama, dong seng tanya laikarnadong su tau beta pung keadaan
tokarnadong su lia beta sadiki bae-bae, dong su bisa lapas beta
sandiri, mandiri.. jadi dongkasi nai beta tinggal dengbeta pungkacil
2 jadi langsung pulang tinggal deng anak 2. Jadi Cuma katong 3 sa. P
Bagaimana respon keluarga mengenai pengobatan ini?
Kalo keluarga, malahan dong sendiri yang menekan beta ikut
pengobatan. Pas beta masih tinggal deng mama tuh antua biasa
P2
cek.. kontrol. Beta su minum ka balom. Tapi yang beta su bale deng anak-anak sendiri nih paleng skali-skali sa baru antua cek.Kalo seng ada dong, sapa yang mau lia beta sampe sekarang
50 P
keluarga sering menanyakan perkembangan kesehatan anda
atau mengingatkan untuk minum obat?
Ia.. skali-skali to. Kalo memang dong ada waktu, dong kontak, dong liat.. tapi skarang su jadi tanggung jawab beta sepenuhnya to, kesadaran pribadilah.. kalo dolo bole, waktu awal-awal sakit itu
P2
katong harus ada peran keluarga yang musti dampingi katongpar
minum obat karna katong su sakit katong seng tau apa-apa lai, su lupa jadi keluarga yang musti dukung katong par minum obat.
Waktu periksa ada keluarga yang mendampingi dan diberi
informasi dari tenaga kesehatan?
Ia, kamuka tu keluarga dampingi.Dong jua dapa kastau to musti lia
katong bagemana.. minum obat, apa samua. Dong yang badiri
P2
deng beta. Cuma yang.. kalo yang su bula-bale par ambil obat nih beta yang ambil sendiri.
Setelah diberikan informasi dari rumah sakit, apakah keluarga
mencari informasi dari luar?
Kalo itu.. biasanya.. kebetulan itu, Sdri. E kan di LSM to, jadi katongdeng sdri. E.. ada teman sebaya begitu par datang untuk liat
P2
katong to.. rekan-rekan kaya katong begini. Jadi dong pendekatan deng Sdri. E lalu Sdri. E datang cari katong di rumah.
Saran atau masukan dari keluarga?
Kalo keluarga, sarannya Cuma pengobatan saja.. seng ada macam diskriminasi.. seng. Kalo dari beta pihak keluarga, seng. Cuma
P2
memang itu dari lingkungan memang ada. Lingkungan sekitar tempat tinggal tuh pasti adalah. Ada diskriminasi. Lakatong mau bikin bagaimana.
Bentuk dukungan seperti apa dari keluarga yang membuat
anda merasa nyaman?
Karna keluarga jadi otomatis katong memang nyaman deng dong to.. segala sesuatu bisa katong terbuka deng dong. Deng dong jua tahu katong pung kehidupan to. Dong mendukung katong dalam
80 P2
segala hal. Dalam pengobatan, dalam katong punya makan hari- hari, katong pung kehidupan hari-hari, terutama juga dukungan spiritual, doa.. itu kan perlu to. Jadi keluarga tuh yang paleng utama tuh dari situ.
Bagaimana respon keluarga jika ada keluhan dari anda?
Kalo memang beta.. beta nih orangnya.. kalo barang yang bisa par beta bilang, beta bilang to. Tapi kalo yang beta seng bilang, beta
P2
jua seng mungkin kasi susah beta pung keluarga to? Jadi yang bisa beta tanggung sendiri, beta tanggung.. tapi kalo beta seng bisa ya
terpaksa beta bilang. Cuma kaya lingkungan-lingkungan saja yang
seng.. jadi.. tapi awalnya. Sekarang seng. Kalo dolo tuh waktu sakit tuh boleh dong banyak yang cerita-cerita dong su tau to lalu banyak yang ember banyak. Tapi kalo skarang su seng lai. Beta seng pusingkalo mau cerita kah, apakah, biar aja.. itu masalah dulu.
Bagaimana tanggapan anda mengenai pelayanan di klinik
selama ini?
Pelayanan di klinik.. di Rumah sakit..katong kan tiap bulan ambil obat, pelayanan bagus, pengobatan tetap sampeskarangkatong masih ambel. Suster-suster semua baik. Tapi kadang kala juakalo
100 P2
ada obat yang pengiriman dari sana terlambat, katong masih dapat satu botol untuk satu bulan. Tapi kalo benar-benar terlambat tuh berarti 1 botol dibagi-bagi. Tapi seng putus sampe sekarang.
105 P
Mereka juga mengingatkan untuk rutin minum obat setiap kali
anda datang untuk mengambil obat?
Kalo macam skarang nih su seng lai.. kamuka yang awal-awal tu sa dong kasi ingat par minum obat musti. Deng paleng kalo beta terlambat datang 1, 2 hari begitu kan dapa tanya to. Tapi bukan
P2
berarti terlambat bagitu la beta putus. Cuma kan kalo beta ada pi
di tamang pung rumah yang obat sama deng beta, katong obat sama ya beta minta.
Jadi untuk pelayanan kesehatan di Klinik VCT-RSU apakah
anda merasa puas dengan pelayanan yang di berikan?
Kalo di klinik seng ada masalah.. aman-aman sa.. Tapi ya itu.. kalo
bilang diluar klinik kadang kala kalo beta pernah masuk rumah
P2
sakit, orang.. ya orang kesehatan juga yang suka begini-begini jadi.. tapi katong mau bikin bagaimana..
Begini-begini?
120 P2
Suka cerita-cerita.. to.. tapi katong mau bilang apa. Biar dong cerita
saja to. Itu tergantung dari katong sendiri, katong kuat ka seng. Ada
yang.. ya udalah. Itu seng apa-apa. Resiko..
Oke. Maaf, balik lagi tentang dukungan keluarga. Setelah
mengetahui status anda positif, apakah ada perbedaan sikap dari keluarga yang anda rasakan?
Waktu tahu status.. keluarga waktu tahu itu.. malahan dong seng tolak. to.. dong lebih mendukung lai. Dong lebih mendukung.. merespon supaya bagaimana beta pengobatan, supaya beta bisa sembuh.. to? Dong seng ada macam-macam. Seng ada macam..
P2
mengucilkan, seng ada pernyataan yang mendiskriminasi, seng..
tapi dong terima beta pung keadaan, terus dong.. dari dong.. dari mama, karna beta kebetulan deng mama saja dengkaka perempuan, dong yangbawa beta pemeriksaan, pengobatan, sampe sekarang.
135 P
Dalam pengobatan ini apakah keluarga turut membantu
membiayai?
Awalnya itu.. kalo pengobatan ini kan butuh biaya besar.. to.. waktu
P2
ke rumah sakit. Katong pengobatan macam-macam. Maksudnya kan katong pung daya tahan tubuh kan su seng ada lai. Su ke rumah sakit. Katong pengobatan macam-macam. Maksudnya kan katong pung daya tahan tubuh kan su seng ada lai. Su
Kebetulan bersyukur mama tuhantua bantu beta.. biaya pengobatan tuhantua yang biayai. Sampe sekarang ini, karna su ada perobahan.. beta su bae, pengobatan, Cuma ambel obat 25 ribu. Baru kan beta ada dapa suami pung pensiun to jadi bisalah.
25 ribu.. Setiap kali mengambil obat?
Ia.. itu tiap bulan itu. Kan obat ini di konsumsi tiap bulan to, tiap hari.. jadi tiap hari, katong minum trus pengambilannya satu bulan satu kali, katong ambil di klinik di RSU, rumah sakit rujukan.. untuk
25 ribu tuh uang pendaftaran saja. Awalnya tuh 40 tapi di turunkan
P2
jadi 25 ribu. Tapi sebenarnya juga ada di claim.. maksudnya yang
bisa diambil dengan itu apa.. yang sekarang.. BPJS. Nah BPJS itu ada yang gratis. Tapi kebetulan karna beta dari awalnya ambil deng umum, to.. jadi beta bayar 25 ribu. Sebenarnya dong ada sarankan beta supaya ambil deng askes.
155 P2
Sekarang masih?
Masih ambil yang umum.. P
Biaya yang dikeluarkan memberatkan?
Kalo 25 ribu par beta sendiri sih seng ada masalah to.. tapi kalo ada yang keluarga sampe 4,5 orang berarti masalah lah. Besar kalo
160 P2
25 ribu untuk ambil.. 1 kali ambil, 4 orang tuh 100 ribu.. to? Tapi
kebetulan beta nih Cuma 25 ribu. Beta nih memang beta lagi mau alihkan ke BPJS tapi nanti do. Sekarang beta masih tetap deng umum..
Keluarga masih membiayai?
165 P2 senglai.
Untuk pengambilan obat? Seng. Awalnya saja tapi skarang
Bisa mengambil obat dari layanan kesehatan terdekat?
Kalo unit kesehatan lain seng ada.. karna rumah sakit rujukan
P2 Cuma di RSU. Jadi ya.. jadi katong ambil di RSU.
170 P
Klinik tempat pengambilan obat dapat dijangkau dari segi
jarak dan biaya?
Seng jauh juga sih.. su biasa. Memang nai angkot dua kali tapi paling Cuma transport pulang bale, hitung 20 ribu.. tambah deng
P2
uang ambil obat 25 ribu ya tarulah 50 ribu 1 bulan. Seng begitu memberatkan sih..
Keterangan : S
: Subjek K
: Koding P
: Peneliti P3
: Partisipan 3 S
Isi Wawancara
Kapan anda memulai pengobatan dengan ARV?
Dari tahun 2011 bulan November. Sampe skarang su sekitar 5
P3 tahun.
Apa yang anda ketahui mengenai obat ARV yang anda
konsumsi?
Yang pertama kan minumnya duviral efaviren. Yang pertama.. yang lini pertama. Trus waktu pertama minum memang efek sampingnya banyak. Kan sering-sering rasa muntah.. trus kan minum dufiral itu kan akang pung efek kaya macam kasi turun Hb to, jadi merasa stengah mati waktu minum ARV kan sudah gejala
kan banyak.. deng masuk rumah sakit. Jadi kaya macam rasa kesulitan efek sampingnya tuhbikin stengah mati sama skali. Nahtrus abis itu kan belum memahami manfaat obat ARV nih apa. Sebab waktu dulu waktu beta sakit, belum ada pendamping yang sebanyak yang sampe sekarang. Dulu kan kalo pendamping kalo
tidak salah Cuma 2 orang. Jadi maksudnya mau bicara.. mau
P3
tanya-tanya begitu, kaya seng ada orang. Maksudnya mau tanya melebihi kaya macam mendalami begitu, katong mau tanya seng tau mau tanya di sapa. Jadi kaya macam seng mengerti yang betatau Cuma sekedar minum obat ini saja seng tau dia pung
manfaat bagaimana.. jadi deng pikiran maksudnya masih anak- anak juga. Sedangkan sering bajalan sen patuh deng obat. Jadi minum dari 2011 sampe 2015 kemarin, tes viral load su 2 kali, virus tetap banyak. Jadi disarankan dokter untuk pindah lini ke dua. Yang skarang beta minum, beta dapa Aluvia deng MTCtabin. Pertama
minum obat lini ke dua dapat efek samping diare selama 1 bulan. Tapi skarang su seng ada lai.. seng rasa apa-apa lai. Su minum kaya biasa.
Bagaimana perasaan anda dengan adanya obat yang harus di
konsumsi setiap hari sumur hidup?
Hmm.. waktu pertama kan.. kalo macam misalnya tau lini pertama kanenak.. to. Minum obatnya masih kecil-kecil tapi skarang kan minum pagi 2, malam 3, baru obat paleng basar-basar. Maksudnya kalo misalnya skarang mau bosan jua, pikir.. kalo misalnya seng
P3
minum teratur, lama kelamaan kalo seng minum bale resisten ulang
la seng ada obat yang sampe lini tiga di Indonesia. Yang ada kan di luar.. jadi kalo mau deng seng mau, musti minum teratur. Kalo minum seng teratur kan mati. Jadi skarang mau bosan deng seng bosan, tetap yakin saja musti tiap hari minum supaya sehat.
40 P
Apa yang menjadi motivasi anda untuk selalu minum obat?
Motivasinya, sekarang kan su menikah.. jadi berfikir seng par diri sendiri lai. Su par keluarga. Jadi kalo macam berfikir.. kalo misalnya
P3
seng patuh berarti itu anggap saja beta ingin par kasi tinggal beta keluarga. Jadi yang motivasi beta sekarang, suami.
45 P
Siapa yang menjadi pengawas minum obat?
P3
Pengawas minum obatnya juga suami. Karna belum ada anak jadi suami yang pantau.
Adakah anggota keluarga yang menemani saat mengambil
obat?
Kalo suami seng sibuk dia batamang.. katong dua datang ambil.
P3
Atau ada jua yang beta datang ambil sendiri. Tapi skarang kan beta ada tiap kali disini jadi pendamping. Jadi kalo obat su abis, beta langsung minta sa.
Bagaimana tanggapan suami mengenai pongobatan ini?
Puji Tuhan, dia kan seng positif. Dia kan negatif. Tapi dia tetap
P3
trima soal pengobatan. Dia selalu mendukung, malahan dia sering mengingatkan untuk minum obat. Karna yang taubetapung status di keluargai tuhcuma beta mama deng dia sa.
Mereka sering menanyakan perkembangan kesehatan anda?
Sering tanya.. maksudnya malahan kalo misalnya alaram babunyigitu kalo misalnya beta tidor bagitu, kasi bangun. Jam minum obat, bangun minum obat dolo. Tanya.. kalo macam
P3
misalnya su jam.. waktu par kontrol, parpriksa, tanya su pi kontrol Ka balom, su pi priksa ka balom. Hasil lab bagaimana.. pokonya
65 selama perjalanan beta pung pengobatan dia selalu awasi. P
Keluarga mencari informasi dari luar?
Seng ada.. barang kan tinggal deng mama sendiri, jadi waktu sakit kan orang tua. Maksudnya antua jua mungkin seng mengerti tentang hal ini jadi.. seng ada.. maksudnya kaya.. jaman sekarang
70 P3
kan yang canggih.. yang cari tau di hp di internet samua kan, mama kan seng tau. Jadi antua bilang ikut perkembangan saja. Dimana suster bilang, dimana dokter bilang, antua Cuma ikut begitu saja maksudnya kaya macam ikut arahan dokter saja. Kalo untuk par internet yang par cari-cari tau yang itu.. seng.
Untuk pengobatan ARV apakah ada biaya yang perlu
dikeluarkan?
Waktu di klinik belakang kan, memang untuk pengobatan ini kanseng bayar. Cuma administrasi rumah sakit kan bayar. Daftar.. waktu dulu, yang waktu tahun 2011, waktu pertama sakit itu
80 P3
administrasi kan 10 ribu. Tapi skarang sudah naik 25 ribu. Itu saja yang bayar trus hasil lab kan bayar sendiri, kalo macam misalnya seng ada jaminan. Soal itu sa yang bayar. Kalo macam misalnya buat obatnya kan skarang masih gratis.
Apakah biaya tersebut memberatkan?
Kalo buat beta, sekarang kan.. maksudnya su ada, itu kan tanggung jawab suami sekarang. Kalo yang sekarang, seng berat sih. Seng jadi beban. Waktu pertama kali pasti ada beban. Baru
P3