PSIKOPATOLOGI DALAM PSIKOLOGI studi ISLAM

MAKALAH PSIKOTERAPI ISLAM
“PSIKOPATOLOGI DALAM PSIKOLOGI ISLAM”

DISUSUN OLEH
MAYANG TAMARA
NIM 1316321187

DOSEN PENGAMPU
TRIYANI PUJIASTUTI, S.Sos.I, MA.Si

PROGRAM STUDI BIMBINGAN KONSELING ISLAM (BKI)
JURUSAN DAKWAH
FAKULTAS USHULUDIN ADAB DAN DAKWAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BENGKULU
TAHUN AKADEMIK 2014/2015

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alhamdulillahirabbil’alamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit sekali
yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah seluruh alam atas segala berkat , rahmat,
taufik serta hidayahnya yang tiada terkira besarnya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah

dengan judul “Psikopatologi Dalam Psikologi Islam”
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Psikoterapi Islam di program
studi Bimbingan Konseling Islam pada Institut Agama Islam Negeri Bengkulu (IAIN
Bengkulu). Selanjutnya saya mengucapkan terima kasih yang sebesar- besarnya pada Ibu Triyani
Pujiastuti, S. Sos.I , MA.Si selaku dosen pembimbing mata kuliah Psikoterapi Islam.
Akhirnya kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan , maka
dari itu saya mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para pembaca demi
kesempurnaan makalah ini .

Bengkulu, September 2015

Penulis

DAFTAR ISI

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Psikopatologi adalah suatu ilmu yang mempelajari proses dan perkembangan

gangguan mental. Akibat dominasi pola kehidupan modern yang materialistik dan
egoistik, mengakibatkan situasi psikologis umat manusia semakin tidak menentu.
Karenanya, tidak mengherankan apabila akhir-akhir ini ditemukan berbagai perilaku
yang aneh-aneh dan nyleneh yang dianggap sebagai gejala patologis bagi kehidupan
modern Sering kita mendengar istilah gangguan kepribadian, orang berkepribadian
ganda. Terkadang kita sering mendengar orang memberikan label kepada orang lain
bahwa

tidak

punya

kepribadian.

Lalu,

apa

sebenarnya


gangguan

kepribadian? Berdasarkan perspektif psikologi Islam, gangguan kepribadian adalah
serangkaian perilaku manusia yang menyimpang dari fitrah asli yang murni, bersih dan
suci, yang telah ditetapkan oleh Allah SWT sejak zaman azali. Gangguan tersebut dapat
menyebabkan rusaknya jiwa sehingga jiwa menjadi kosong, hati akan mati, walaupun
secara fisik terlihat gagah dan sehat. Individu yang mengalaminya akan mengalami
kekosongan kalbu, gelisah, gersang, dan tidak dapat menikmati kehidupannya.
Dalam persepektif psikopatologi / psikologis Islam sendiri gangguan kepribadian
diartikan sebagai perilaku yang berdosa dan merupakan penyakit hati yang dapat
mengganggu realisasi dan aktualisasi diri seseorang. Dari pengertian tersebut, maka dapat
kita ketahui bahwa perilaku dikategorikan sebagai gangguan kepribadian Islam jika
berbau dosa, jika tidak maka belum bisa dikatakan sebagai gangguan kepribadian dalam
Islam. Gangguan kepribadian yang mengarah kepada perilaku buruk sering dikenal
dengan istilah psikopatologi. Dalam konsep psikologi Islam sendiri, psikopatologi
diakibatkan oleh kefitrian qalbu manusia hilang, karena qalbu menjadi pusat kepribadian
manusia. Selain itu, psikopatologi bersumber dari dosa (guilty feeling) dan perilaku
maksiat. Dalam Islam psikopatologi ini dikenal dengan istilah penyakit hati.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian gangguan kejiwaan/psikopatologi ?
2. Apasajakah jenis gangguan kejiwaan/psikopatologi ?
3. Apakah penyebab munculnya gangguan kejiwaan/psikopatologi ?
4. Apakah akibat yang ditimbulkan dari gangguan kejiwaan/psikopatologi ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian gangguan kejiwaan/psikopatologi
2. Untuk mengetahui macam-macam gangguan kejiwaan/psikopatologi
3. Untuk mengetahui penyebab munculnya ganggguan kejiwaan/psikopatologi
4. Untuk mengetahui akibat atau dampak yang ditimbulkan dari gangguan
kejiwaan/psikopatologi

BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Psikopatologi
Patologi (pathology) adalah pengetahuan tentang penyakit atau gangguan. Sedang
psikopatologi (psychopathology) adalah cabang psikologi yang berkepentingan untuk
menyelidiki penyakit atau gangguan mental dan gejala-gejala abnormal lainnya. 1
Berdasarkan Kamus Ilmiah Populer Psikopatologi adalah cabang dari psikologi yang
khusus mempelajari kelainan psikis.2 Psikopatologi atau sakit mental adalah sakit yang

tampak dalam bentuk perilaku dan fungsi kejiwaan yang tidak stabil. Istilah psikopatologi
mengacu pada sebuah sindrom3 yang luas, yang meliputi ketidaknormalan kondisi indra,
kognisi,4 dan emosi. Asumsi yang berlaku pada bidang ini adalah bahwa sindrom
psikopatologis atau sebuah gejala tidak semata-mata berupa respon yang dapat diprediksi
terhadap gejala tekanan kejiwaan yang khusus, seperti kematian orang yang dicintai,
tetapi lebih berupa manifestasi5 psikologis atau disfungsi6 biologis seseorang.7
B. Klasifikasi Psikopatologi dalam Islam
Psikopatologi dalam kajian Islam dapat dibagi dalam dua kategori. Pertama,
bersifat duniawi. Macam-macam Psikopatologi dalam kategori ini berupa gejala-gejala
atau penyakit kejiwaan yang telah dirumuskan dalam wacana psikologi kontemporer.
Kedua, bersifat ukhrowi, berupa penyakit akibat penyimpangan norma-norma atau nilainilai moral, spiritual dan agama.
1. Psikopatologi yang bersifat Duniawi
a. Gangguan seperti yang terjadi pada bayi seperti hambatan mental, gangguan
belajar, makan
1 Chaplin, J.P., Kamus Lengkap Psikologi, terj. Kartini Kartono, judul asli “Dictionary of Psychology” (Jakarta:
Rajawali Pers, 1999), hlm 405.
2 Budiono, Kamus Ilmiah Populer Internasional, ( Surabaya : Alumni, 2005), hlm 534
3 Sehimpunan tanda dan gejala yang cenderung terjadi bersama-sama dan mencerminkan adanya penyakit tertentu
atau peningkatan peluang mengembangkan penyakit tertentu.
4Kegiatan atau proses memperoleh pengetahuan (termasuk kesadaran, perasaan, dsb) atau usaha mengenali sesuatu

melalui pengalaman sendiri
5 perwujudan sbg suatu pernyataan perasaan atau pendapat
6 perihal tidak berfungsi secara normal atau terganggu fungsinya
7 Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, Nuansa-nuansa Psikologi Islami (Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada, 2001),
hlm 164.

b. Gangguan amnestik8 yang disebabkan fungsi otak terganggu baik secara
permanen atau sementara. Hal ini disebabkan oleh penuaan

c. Gangguan yang berhubungan dengan zat disebabkan pemakaian alkohol yang
berlebihan

d. Skizofrenia9 dan gangguan psikotik lainnya yang ditandai dengan hilangnya
kontak dengan realita

e. Gangguan mood10, seperti gembira secara berlebihan, depresi, elasi 11 atau mania
f. Gangguan somatoform, yaitu gangguan pada fisik, tetapi tidak ditemukan
penyebab organik dan faktor psikis tampaknya berperan besar

2. Psikopatologi bersifat Ukhrowi

a. Riya’

Artinya : “Dan orang-orang yang menafkahkan harta-harta mereka
karena riya kepada manusia dan orang-orang yang tidak beriman kepada
Allah dan hari kemudian. Barang siapa mengambil syaitan itu menjadi
temannya, maka syaithan itu merupakan seburuk-buruk teman”.12 (QS.
An-Nisa, 4:38)
Riya’ adalah sikap atau sikap suka menonjolkan diri untuk
mendapat pujian, yaitu memamerkan dirinya sebagai orang yang taat dan
patuh kepada Allah dengan melakukan serangkaian ibadah, tetapi karena
mengharapkan pujian dan sanjungan dari orang lain bukan karena
ketulusan atau keikhlasannya.13

8 Nama lain dari gangguan Amnesia
9 Gangguan mental yang ditandai dengan gangguan proses berpikir dan tanggapan emosi yang lemah.
10 Keadaan emosi yang berlangsung secara relatif, yang sebab-sebabnya seringkali subyektif atau tidak jelas
11 seperti euphoria tapi disertai tingkah laku motorik yang agak berlebihan, labil dan menjurus mudah tersinggung
12 Al-Qur’an, 4 (An-Nisa) : 38
13 M. Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Konseling & Psikoterapi Islam (Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, 2001), 222.


b. Pendendam

Artinya : ” .. dan orang-orang yang memaafkan sesame manusia, dan
Allah senantiasa mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan” 14 (QS.
Ali ‘Imran 3 : 134)
Dendam ialah sifat atau sikap suka membalas atas rasa sakit yang
telah diderita sebelumnya kepada orang yang telah menyakiti atau kepada
orang lain karena rasa ingin menumpahkan kemarahan dan kepuasan hawa
nafsu yang ada di dalam dada; atau sifat tidak senang memberikan maaf
kepada orang lain yang telah menyakiti dan atau telah menimpakan rasa
tidak nyaman.15
c. Was-Was

Artinya : “Yang membisikkan kejahatan ke dalam dada-dada
manusia”16 (QS. An-Naas : 5)
Was-was adalah bisikan-bisikan halus yang mengandung rayuan dan
bujukan untuk melakukan kejahatan dan pengingkaran Allah SWT.
Bisikan-bisikan sangat lembut sekali ketika ia menyusup ke dalam hati
sanubari seseorang. Jika ia lalai dari mengingat Allah dan lalai dari selalu
memohon perlindungan-Nya, maka bisikan itu akan sangat keras dan

mengandung energi sihir yang disengaja dihembuskan oleh syaitan dan
iblis ke dalam dadanya.
d. Pendusta

14 Al-Qur’an, 3 (Ali Imran) : 134
15 M. Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Konseling & Psikoterapi Islam (Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, 2001), 340
16 Al-Qur’an, 114 (An-Naas) : 5

Artinya : “ Dan orang-orang yang telah berbuat ingkar dan
mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itu adalah penghuni neraka “17 (QS.
Al Baqarah, 2 : 39)
Pendusta ialah sikap atau sifat yang suka berbicara tidak benar dari
kenyataan, apapun yag ia katakan hanya berupa keohongan, yang
bertujuan ingin dengan sengaja menyebar fitnah dan berita dusta kepada
orang lain.
e. Rakus dan Serakah
Rakus atau serakah ialah suatu sikap yang sangat berlebihan dalam
mencintai dunia, harta benda dan lainnya sehingga mengalahkan
kepentingan agamanya; tidak peduli lagi apakah sesuatu yang dicintainya
itu halal atau haram, hak dan batil.

C. Sebab Gangguan Kejiwaan (Mental)
1. Faktor Internal
Faktor Internal merupakan faktor yang berasal dari dalam jiwa individu itu
sendiri.18 Penyebab utama gangguan kejiwaan yang bersifat internal adalah Perzinaan,
karena semua manusia dilahirkan dalam keadaan yang suci. Anak yang dilahirkan
dari hubungan luar nikah dampak kejiwaannya amat terasa. Dari perkembangan
kesehatan jiwanya anak-anak itu mengalami suatu keadaan yang dinamakan
“deprivasi emosional”,19
Di mana anak dalam perkembangan selanjutnya menunjukkan kelainan
kepribadian (personality disorder). Sebagaimana pernah dibuktikan dari suatu
penelitian di Inggris terhadap 100 anak/bayi yang dilahirkan diluar nikah, yang
dirawat/diasuh ibu sendiri maupun di panti asuhan; kemudian dibandingkan dengan
100 anak/bayi yan dilahirkan secara sah dan dirawat oleh kedua orang tuanya. Kedua
kelompok ini diikuti perkembangannya baik fisik maupun mentalnya selama 10
17 Al-Qur’an, 2 (Al-Baqarah) : 39

18 Erhamwilda. Konseling Islami. (Yogyakarta : Graha Ilmu. 2009) hlm 52
19M. Hamdani Bakran Adz-Dzaky, Konseling & Psikoterapi Islam (Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru, 2001), 382

tahun; dan menunjukkan hasil bahwa kelompok pertama (anak yang dilahirkan secara

tidak sah), perkembangan fisik dan mentalnya tidak sebaik dan sesehat kelompok
kedua.
Ditambah lagi selama kandungan, keberadaannya tidak diinginkan oleh ibunya
yang mengandung dan lelaki yang tidak bertanggung jawab, konsumsi makanan yang
tidak sehat, tidak bergizi atau bahkan makanan yang diharamkan oleh syari’at Islam.
Maka dapat dibayangkan bagaimana kondisi psikologis sang anak, jika lahir ke muka
bumi dengan berbagai sikap yang akan dihadapinya dari lingkungan kehidupannya di
luar kandungan.
2. Faktor Eksternal
Penyimpangan dan pelanggaran yang di sebabkan karena faktor eksternal adalah
lebih banyak terfokus pada bagaimana sistem pendidikan yang telah diberikan kepada
individu sejak ia berusia 0 tahun sampai dengan dewasa (25-40 tahun). Pendidikan
yang dimaksud adalah pendidikan yang mengarahkan kepada pengembangan dan
pemberdayaan potensi fitrah Ilahiyahnya.
a. Tidak pernah di awal pendidikan individu sejak kecilnya diperkenalkan
dengan dua kalimat syahadat dan kalimat tauhid
b. Tidak pernah diperkenalkan dan ditanamkan ke dalam jiwa tentang hukumhukum halal dan haram serta akibat-akibat yang akan diperoleh, jika
melakukan hal-hal yang halal atau haram; padahal Rasulullah SAW telah
memerintahkan untuk mengajarkan kepada setiap anak
c. Tidak pernah diperintahkan oleh lingkungan keluarga sejak usia tujuh tahun
untuk melakukan ibadah dan kedua orang tuanya tidak memberikan
ketauladanan untuk itu.
d. Tidak pernah ditanamkan nilai-nilai kecintaan kepada Rasulullah SAW, para
Rasul, Nabi, dan meneladani seluruh perilaku serta kemuliaan mereka di
dalam menjalni kehidupan duniawi dan ukhrawi
e. Tidak pernah diajarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah serta tidak pernah diberikan
ketauladanan bagaimana cara mengaplikasikan Al-Qur’an dan As-Sunnah
dalam kehidupan sehari-hari.

f. Lingkungan keluarga yang kurang harmonis dan lingkungan rumah yang
kotor, tidak terurus serta lingkungan tetangga yang tidak islami.
g. Pendidikan dan lingkungan sekolah yang tidak Islami.
Kesimpulannya adalah faktor-faktor utama yang menyebabkan adanya
potensi penyimpangan prilaku dan gangguan psikologis pada individu cara
internal adalah terfokus pada proses pembuahan, hubungan seks, kondisi
psikologis kedua orangtuanya saat dalam kandungan serta pendidikan spiritual
dalam kandungan yang menyimpang dari tuntutan dan bimbingan Ilahiyah.
Sedangkan secara eksternal adalah terfokus kepada tidak ada atau kurangnya
pendidikan agama secara dini, mendasar dan mengakar, tidak adanya
ketauladanan yang baik dari kedua orangtuanya atau lingkungannya serta
terjadinya dikotomi20 antara agama, pendidikan dan kehidupan.
D. Akibat Buruk dari Gangguan Kejiwaan
Berikut adalah beberapa akibat atau dampak yang ditimbulkan dari gangguan
kejiwaan pada seseorang :
1. Jiwa kehilangan power dan energi untuk mendorong melakukan perbuatan,
tindakan dan perjuangan dalam rangka menenggakkan sikap, prilaku dan potensi
muthmainnah (ketenganan, kedamaian dan sopan santun)
2. Akal pikiran telah kehilangan power dan energi untuk merenungkan, memikirkan
dan menganalisa rahasia ayat-ayat Allah, baik yang tertulis di dalam Al-Qur’an
maupun yang tertulis di alam semesta. Akal fikiran tidak kuasa untuk berfikir dan
mencari dan menemukan jalan-jalan untuk menuju kepada kebaikan.
3. Qalbu (hati yang lembut) telah kehilangan power dan energi untuk menangkap
dan menerima hidayah, irsyad, dan ilham. Sehingga jika hati itu telah mati, maka
seseorang akan kehilangan rasa kasih sayang, sikap toleransi dan kelembutan.21
4. Inderawi kehilangan power dan energi untuk menangkap objek yang bersifat
batiniyah seperti apakah objek itu halal atau haram, hak atau batil, berasal dari
syaithan, iblis, jin atau malaikat dan Allah.
20 pembagian atas dua kelompok yg saling bertentangan
21 Subandi, MA. Psikologi Agama dan Kesehatan Mental. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013), hlm 150

5. Jasad kehilangan power dan energi untuk tegak berdiri kokoh dalam
mengaplikasikan perbaikan, kebenaran, kemanfaatan dan keselamatan. Akan
tetapi justru jasad sangat kokoh dan kuat jika berdiri dalam melakukan aktifitas
perusakan, kedustaan, kehancuran dan tipu daya.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Psikopatologi atau gangguan kejiwaaan secara sederhananya. Psikopatologi dalam
perspektif Islamdibagi menjadi dua yaitu penyakit-penyakit jiwa yang bersifat duniawi
dan yang bersifat ukhrowi. Penyakit jiwa ini banyak sekali ragam dan jenisnya.
Penyebabnya berasal dari dua faktor yaitu Internal dan Eksternal; Internal yang berasal
dari individu itu sendiri dan Eksternal berasal dari luar individu seperti lingkungan,
pendidikan, dll. Penyakit jiwa ini tidak ada satupun yang membawa kebaikan pada diri
orang tersebut, semua sifat itu akan membawa dampak yang negatif bagi seluruh aspek
kehidupa.
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa semua perilaku yang mengandung
dosa, baik kecil maupun besar, semuanya tergolong dalam kategori gangguan
kepribadian. Oleh karena itu, marilah kita jaga perilaku kita dari hal-hal yang
mengandung dosa agar senantiasa mendatangkan manfaat bagi sesama dan pahala bagi
diri sebagai bekal menghadapi kehidupan yang kekal nanti.
B. Saran
Saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi perbaikan makalah
ini. Bagi para pembaca dan rekan-rekan lainnya, jika ingin menambah wawasan dan ingin
mengetahui lebih jauh maka kami mengharapkan dengan rendah hati agar membaca
buku-buku ilmiah yang berkaitan dengan makalah ini.

DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :

Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakir, Nuansa-nuansa Psikologi Islami. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada, 2001
Adz-Dzaky, M. Hamdani Bakran. Psikoterapi & Konseling Islam. Yogyakarta: Fajar Pustaka
Baru, 2001.
Budiono, Kamus Ilmiah Populer Internasional, Surabaya : Alumni, 2005
Chaplin, J.P. Kamus Lengkap Psikologi, terj. Kartini Kartono, judul asli “Dictionary of
Psychology”. Jakarta: Rajawali Pers, 1999.
Erhamwilda. Konseling Islami. Yogyakarta : Graha Ilmu. 2009
Munir, Amzah. Bimbingan Konseling Islam. Jakarta : Amzah. Cet I. 2010
Subandi, MA. Psikologi Agama dan Kesehatan Mental. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2013
Sumber Jurnal :
Astutik Sri, Januari 2012, “Penanganan Psikopatologi dengan Psikoterapi Islami”. Volume 02.
No. 01, http://jurnalbki.uinsby.ac.id/index.php/jurnalbki/article/view/23/20 diakses pada 8
September 2015