Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Binangun 01 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang Propinsi Jawa Tengah. 3.1.1.3 Subjek Penelitian

BAB III
MODEL PENELITIAN

3.1

Desain Penelitian
Jenis penelian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Dalam
pelaksanaan penelitian ini, peneliti akan melaksanakan penelitian di kelas
5 SD Negeri Binangun 01 Kecamatan Bandar Kabupaten Batang dengan
menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning berbantuan
media Mind Mapping dalam mengajar IPA dengan pokok bahasan
peristiwa alam. Sebelum melakukan penelitian, peneliti akan melakukan
observasi untuk menemukan masalah yang terjadi di kelas 5. Selanjutnya
jika permasalahan sudah ditemukan, peneliti akan berdiskusi dengan guru
kelas 5 untuk menerapkan model pembelajaran Problem Based Learning
berbantuan media Mind Mapping di kelas 5 dan merangcang langkahlangkah pembelajaran yang akan diterapkan. Penelitian akan dilakukan
sebanyak 2 siklus.

3.1.1

Latar dan Karakteristik Subjek Penelitian


3.1.1.1 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2017 sampai selesai.
Bulan Januari peneliti membuat proposal beserta instrumennya. Bulan
selanjutnya pelaksanaan penelitian PTK di SD.
3.1.1.2 Tempat Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas 5 SD Negeri Binangun 01
Kecamatan Bandar Kabupaten Batang Propinsi Jawa Tengah.
3.1.1.3 Subjek Penelitian
Subjek Penelitian ini adalah siswa kelas 5 SD Negeri Biangun 01
tahun pelajaran 2016/2017. Dengan jumlah siswa 18 anak, laki-laki 8 anak
dan perempuan 10 anak. Dalam pembelajaran hasil mata pelajaran IPA
hasil yang diperoleh masih belum memuaskan sehingga perlu diambil
tindakan untuk meningkatkan hasil belajar.

38

39

3.2


Variabel Penelitian
Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi (Arikunto,
2006:118).
1. Jenis Variabel
Dalam penelitian ini ada dua variabel yang akan diteliti
yaitu:
a. Variabel Bebas
Variabel bebas merupakan variabel yang memberikan
pengaruh terhadap variabel terikat (Sugiyono, 2010). Dalam
penelitian ini yang dimaksud penulis variabel bebas adalah
penerapan model Problem Based Learning berbantuan media
Mind Mapping (X).
b. Variabel Terikat
Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi
oleh adanya variabel bebas. Dalam penelitian ini variabel
terikat yang dimaksud penulis adalah meningkatkan hasil
belajar siswa kelas 5 SD Negeri Binangun 01 pada
pembelajaran IPA (Y).


40

3.3

Rencana Tindakan
Penelitian ini merupakan jenis Penelitian Tindakan Kelas ( PTK )
dengan menggunakan model spiral yang dikemukakan oleh Kemmis dan
Targat dalam Aqib (2006: 30). Yang terdiri dari 2 (dua) siklus. Dalam
setiap siklus terdiri dari 3 tahap yaitu tahap perencanaan, tahap
implementasi dan observasi, dan tahap refleksi. Tahap tersebut disajikan
dalam gambar di bawah ini :

Gambar 3.1
Model Spiral Dari Kemmis dan Targgat

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan model
spiral dari Stephen Kemmis dan Robin Mc. Taggart dijelaskan sebagai
berikut :

41


1. Siklus I
a.

Perencanaan Tindakan Siklus I
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu penyusunan
perangkat pembelajaran yang meliputi Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) mata pelajaran IPA yang disesuaikan
dengan model pembelajaran yang digunakan yaitu model
Problem Based Learning berbantuan media Mind Mapping.
Adapun perangkat untuk melakukan pengukuran hasil belajar
digunakan lembar soal kelompok, tes setiap akhir siklus dan
lembar observasi guru yang berisi pelaksanaan implementasi
Rencana

Pelaksanaan

Pembelajaran

(RPP).


Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dalam siklus ini dibuat tiga
kali pertemuan @ 2 jam.
b.

Pelaksanaan Tindakan dan Observasi 1
Kegiatan

yang

dilakukan

pada

tahap

ini


yaitu

mengimplementasikan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) pada mata pelajaran IPA yang telah dipersiapkan dalam
pembelajaran di kelas 5. Kegiatan observasi dilakukan untuk
melihat kesesuaian antara perencanaan pembelajaran dan
pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran ini
diberikan tindakan yang berupa model pembelajaran Problem
Based Learning berbantuan media Mind Mapping. Observasi
pelaksanaan pembelajaran dilakukan oleh observer yang
merupakan guru lain yang bertugas untuk mengobservasi guru
kelas sewaktu mengajar dengan model Problem Based
Learning

berbantuan

media

Mind


Mapping.

Observer

melakukan pengamatan terhadap pembelajaran yang dilakukan
oleh guru kelas dengan menggunakan lembar observasi.
Observasi dilakukan untuk mengetahui apa yang harus
ditingkat dan dipertahankan agar tujuan penelitian tercapai.

42

Pada saat penelitian, peneliti juga melakukan pengamatan
untuk melihat proses pembelajaran yang berlangsung sehingga
akan terwujud pembelajaran yang sesuai dengan yang
diharapkan.

c.

Refleksi 1
Kegiatan refleksi dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan

observasi siklus I. Refleksi ini dilakukan untuk mengevaluasi
kelebihan dan kelemahan dari tindakan pembelajaran yang
telah dilakukan, hasil tindakan serta hambatan-hambatan yang
dihadapinya seperti kendala yang dihadapi guru saat mengajar
dan siswa saat mengikuti proses pembelajaran. Dengan
demikian peneliti dapat mengetahui keefektifan model Problem
Based Learning berbantuan media Mind Mapping. Hasil
refleksi

ini

juga

berguna

untuk

menentukan

tingkat


keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan dan sebagai
dasar pertimbangan untuk menyusun rencana kegiatan pada
siklus II supaya terjadi peningkatan hasil belajar yang
maksimal.
2. Siklus II
a. Perencanaan Tindakan Siklus 2
Kegiatan perencanaan tindakan yang dilakukan pada tahap
ini sama dengan perencanaan tindakan pada siklus I.
b.

Pelaksanaan Tindakan dari Observasi 2
Kegiatan pelaksanaan tindakan dan observasi yang
dilakukan pada tahap ini sama dengan pelaksanaan
tindakan dan observasi siklus I.

Kegiatan observasi

dilakukan untuk melihat kesesuaian antara perencanaan
pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran. Pelaksanaan

pembelajaran ini diberikan tindakan yang berupa model

43

pembelajaran Problem Based Learning berbantuan media
Mind Mapping. Observasi pelaksanaan pembelajaran
dilakukan oleh observer yang merupakan guru lain yang
bertugas untuk mengobservasi pembelajaran sewaktu
mengajar dengan model pembelajaran Problem Based
Learning berbantuan media Mind Mapping. Observer
melakukan pengamatan terhadap pembelajaran yang
dilakukan oleh guru kelas dengan menggunakan lembar
observasi. Observasi dilakukan untuk mengetahui apa yang
harus ditingkat dan dipertahankan agar tujuan penelitian
tercapai. Pada saat penelitian, peneliti juga melakukan
pengamatan untuk melihat proses pembelajaran yang
berlangsung sehingga akan terwujud pembelajaran yang
sesuai dengan yang diharapkan.
c.


Refleksi 2
Kegiatan refleksi 2 dilakukan setelah pelaksanaan tindakan
dan observasi siklus II. Refleksi ini dilakukan untuk
mengevaluasi kelebihan dan kelemahan dari tindakan
pembelajaran yang telah dilakukan, hasil tindakan serta
hambatan-hambatan yang dihadapinya seperti kendala
yang dihadapi guru saat mengajar dan siswa saat mengikuti
proses pembelajaran. Jika hasil penelitian yang dicapai
sudah sesuai dengan yang diharapkan maka siklus tindakan
dapat diberhentikan. Akan tetapi, jika hasil penelitian yang
dicapai belum sesuai dengan yang diharapkan maka perlu
dilaksanakan siklus berikutnya.

Penelitian ini direncanakan sebanyak 2 siklus Penelitian ini adalah
jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Langkah tindakan yang akan
digunakan dalam Penelitian Tindakan Kelas ini adalah dengan Model
Spiral Dari Kemmis dan Targgat dengan melalui 3 Tahapan yaitu :

44

(a) Planning (Perencanaan)
(b) Acting (Tindakan) dan Observasing (Pengamatan)
(c) Reflecting ( Refleksi)
(a) Rencana Pelaksanaan
Kegiatan yang akan dilakukan pada tahap ini adalah:
1) Membuat skenario pembelajaran IPA berupa RPP.
2) Sebelum melaksanakan kegiatan guru membuat lembar observasi
sesuai dengan indikator yang sudah ditentukan yang bertujuan
untuk meneliti seberapa jauh pengajar melakukan pembelajaran.
3) Selain membuat RPP dan lembar observasi, guru membuat alat
bantu

pembelajaran berupa alat peraga. Alat

peraga ini

menggunakan media visual yaitu gambar.
4) Membuat alat evaluasi untuk mengetahui seberapa jauh siswa
menerima pelajaran.
5) Menyiapkan jurnal untuk refleksi diri.
(b) Pelaksanaan
Pada tahab ini langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran
adalah sebagai berikut :
1) Pertemuan Pertama
1.

Kegiatan Pendahuluan
a. Memberikan Salam
b. Mengkondisikan siswa siap melaksanakan pembelajaran
dengan berdoa
c. Guru mengabsen kehadiran siswa
d. Mengecek kesiapan siswa dalam belajar
e. Apresepsi dan Motivasi
f. Menyampaikan tujuan pembelajaran

45

2.

Kegiatan Inti

a.

Eksplorasi
a) Guru membagi siswa kedalam 4 kelompok
b) Guru membagikan lembar Mind Mapping kepada masingmasing siswa
c) Guru mengajak siswa untuk mengamati video
d) Siswa menggunakan mind mapping untuk

mencatat

informasi baru yang siswa dapatkan dari pembelajaran
e) Guru memberikan masalah kepada siswa
f)

Siswa bersama kelompok mencari informasi sebanyakbanyaknya.

b. Elaborasi
a) Guru

membantu

siswa

untuk

menjelaskan

dan

mengorganisasikan pembelajaran agar relevan dengan
pemecahan masalah.
b) Siswa bersama bersama kelompok melakukan eksperimen
untuk mendapat informasi pemecahan masalah.
c) Guru menerangkan secara singkat tentang peristiwa alam
berdasarkan diskusi yang kelompok lakukan.
d) Guru menerangkan tentang kegiatan belajar pada pertemuan
selanjutnya yaitu menyususun laporan hasil pemecahan
masalah.
e) Guru bertanya tentang materi apa yang belum dipahami
siswa
f)

Guru berdiskusi untuk meluruskan kesalah pahaman,
memberikan penguatan kepada siswa

c.

Konfirmasi
a) Dengan bimbingan guru, siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran dengan cara memberikan lembar kerja kepada
masing-masing siswa.

46

3. Kegiatan Penutup
a. Guru melakukan Refleksi
b. Menutup pembelajaran dengan berdoa

2) Pertemuan kedua
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Memberikan Salam
b. Mengkondisikan siswa siap melaksanakan pembelajaran
dengan berdoa
c. Mengabsen kehadiran siswa
d. Mengecek kesiapan siswa dalam belajar
e. Apresepsi dan Motivasi
f. Menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
a) Siswa duduk bersama kelompok yang sudah dibentuk pada
pertemuan sebelumnya
b) Guru membimbing siswa untuk membaca lembar Mind
Mapping

yang

sudah

dibagikan

pada

pertemuan

sebelumnya secara bergantian antar kelompok.
c) Guru dan siswa bertanya jawab tentang materi yang sudah
dipelajari dipertemuan sebelumnya.
b. Elaborasi
a) Guru membagikan lembar kerja siswa kepada masingmasing kelompok
b) Guru membimbing siswa dalam perencanaan penulisan
laporan hasil kerja kelompok
c) Siswa menyusun laporan kerja kelompok
d) Guru membimbing siswa dalam perencanaan penyajian
laporan hasil kerja kelompok

47

c. Konfirmasi
a) Guru berdiskusi dengan siswa tentang laporan yang di
kerjakan oleh masing-masing kelompok
b) Guru dan siswa bertanya jawab tentang pembuatan laporan
yang belum dipahami oleh siswa.
3. Kegiatan Penutup
a. Menyampaikan tindak lanjut tentang kegiatan pembelajaran
di pertemuan berikutnya.
b. Guru melakukan Refleksi sebelum kegiatan pembelajaran
berakhir.
c. Menutup pembelajaran dengan berdoa
3) Pertemuan ketiga
1. Kegiatan Pendahuluan
a. Memberikan Salam
b. Mengkondisikan siswa siap melaksanakan pembelajaran
dengan berdoa
c. Mengabsen kehadiran siswa
d. Mengecek kesiapan siswa dalam belajar
e. Menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi
a) Siswa duduk sesuai dengan kelompok yang sudah dibentuk
pada pertemuan sebelumnya
b) Guru mengecek kesiapan masing-masing kelompok tentang
penyusunan laporan yang sudah dikerjakan pada pertemuan
sebelumya
b. Elaborasi
a) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya
di depan kelas.
b) Kelompok lain menanggapi paparan yang dipresentasikan
oleh kelompok yang sedang presentasi

48

c. Konfirmasi
a) Guru dan siswa melakukan refleksi tentang hasil kerja yang
telah dilakukan.
b) Guru dan siswa bertanya jawab tentang materi apa yang
belum dipahami oleh siswa,
c) Guru berdiskusi untuk meluruskan kesalah pahaman,
memberikan penguatan kepada siswa
d) Guru membimbing siswa untuk menyimpulkan hasil
pembelajaran
e) Siswa mengerjakan soal tes untuk menguji kemampuan
siswa setelah mengikuti proses pembelajaran
3. Kegiatan Penutup
a. Guru melakukan Refleksi selama pembelajaran
b. Menutup pembelajaran dengan berdoa

3.4

Jenis, Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

3.4.1 Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh
dari skor tes, skor sikap, dan skor keterampilan dan data sekunder yang
diperoleh dari hasil belajar siswa pada semester II tahun pelajaran
2016/2017.
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data penelitian ini melalui:
a. Data hasil belajar diambil meliputi penilaian proses pembelajaran dan
tes formatif pada akhir siklus.
b. Data tentang proses pembelajaran diambil pada saat dilaksanakannya
tindakan dengan menggunakan lembar observasi siswa dan guru.
3.4.3

Instrumen Penelitian
Adapun instrumen penelitian yang digunakan dalam pengumpulan
data pada penelitian ini adalah:

49

1. Soal Tes
Tes adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan
untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana, dengan
cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan (Suharsimi Arikunto
2011: 53). Tes merupakan alat penilaian yang dimana sebuah lembar
evaluasi setelah pembelajaran dilaksanakan. Tes digunakan untuk
mengetahui hasil belajar siswa, kemudian di bandingkan antara hasil
pra-siklus dengan hasil siklus untuk mengetahui ada dan tidaknya
peningkatan nilai yang dicapai oleh siswa sebagai indikator
peningkatan hasil belajar.
Tabel 3.1
Kisi-kisi Instrumen Soal Pretest Siklus I
Standar
kompetensi

Kompetensi dasar

7. Memahami

7.6Mengidentifikasi

Indikator


Menjelaskan

perubahan

peristiwa alam

Peristiwa alam

yang terjadi

yang terjadi di

yang ada di

di alam dan

Indonesia dan

Indonesia

hubunganny

dampaknya

a dengan

bagi makhluk

penggunaan

hidup dan

sumber daya

lingkungan.



Menyebutkan

Butir Soal
1, 5

2, 4, 6, 10

jenis- jenis
peristiwa alam di

alam.

Indonesia.



Mengidentifikasi
penyebab
terjadinya
peristiwa alam di
Indonesia.

3, 7, 8, 9

50

Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Soal Posttest Siklus I
Standar
kompetensi

Kompetensi dasar

7. Memahami

7.6Mengidentifikasi

Indikator


Menjelaskan

perubahan

peristiwa alam

Peristiwa alam

yang terjadi

yang terjadi di

yang ada di

di alam dan

Indonesia dan

Indonesia

hubunganny

dampaknya

a dengan

bagi makhluk

penggunaan

hidup dan

sumber daya

lingkungan.



Menyebutkan
jenis- jenis

Butir Soal
1, 4, 13, 15

2, 6, 7, 8,
11, 18, 20

peristiwa alam di

alam.

Indonesia.



Mengidentifikasi
penyebab
terjadinya
peristiwa alam di
Indonesia.

3, 5, 9, 10,
12,14, 17,
19, 16

51

Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Soal Pretest Siklus II
Standar
kompetensi

Kompetensi dasar

7. Memahami

7.6Mengidentifikasi

Indikator


Mengidentifikasi

perubahan

peristiwa alam

jenis-jenis

yang terjadi

yang terjadi di

peristiwa alam

di alam dan

Indonesia dan

yang disebabkan

hubunganny

dampaknya

oleh manusia dan

a dengan

bagi makhluk

alam

penggunaan

hidup dan

sumber daya

lingkungan.



alam.

Mengidentifikasi

Butir Soal
1, 6

4, 7, 8

dampak yang
ditimbulkan oleh
peristiwa alam.



Menganalisis
cara
penanggulangan
peristiwa alam
yang disebabkan
oleh manusia

2, 3, 5, 9, 10

52

Tabel 3.4
Kisi-kisi Instrumen Soal Posttest Siklus II
Standar
kompetensi

Kompetensi dasar

7. Memahami

7.6Mengidentifikasi

Indikator


Mengidentifikasi

perubahan

peristiwa alam

jenis-jenis

yang terjadi

yang terjadi di

peristiwa alam

di alam dan

Indonesia dan

yang disebabkan

hubunganny

dampaknya

oleh manusia dan

a dengan

bagi makhluk

alam

penggunaan

hidup dan

sumber daya

lingkungan.



alam.

Mengidentifikasi
dampak yang

Butir Soal
1, 6, 8, 10,
13,

4, 5, 7, 11,
15, 20

ditimbulkan oleh
peristiwa alam.



Menganalisis
cara
penanggulangan
peristiwa alam
yang disebabkan
oleh manusia

2, 3, 9, 12,
14, 16, 17,
18, 19

53

2. Lembar Observasi

Menurut Prof.Heru (2006) Pengamatan atau Observasi dalam
konteks penelitian ilmiah adalah studi yang disengaja dan dilakukan
secara sistematis, terencana, terarah pada suatu tujuan dengan
mengamati dan mencatat fenomena atau perilaku satu atau
sekelompok orang dalam konteks kehidupan sehari-hari dan
memperhatikan syarat-syarat penelitian ilmiah. Dengan demikian
hasil pengamatan dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Tabel 3.5
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Penerapan Model
Pembelajaran Problem Based Learning. Pertemuan Pertama
No.
Kegiatan Guru
Jumlah
Item
1.

Memberikan soal pretest

1

1

2.

Menyampaikan tujuan pembelajaran

2

1

3.

Membimbing siswa untuk melakukan pengamatan
tentang peristiwa alam

3

1

4.

Memberikan masalah kepada siswa tentang peristiwa
alam dan penyebab terjadinya peristiwa alam

4

1

5.

Membimbing siswa untuk mencari informasi tentang
peristiwa alam dan penyebab terjadinya peristiwa alam
yang ada di Indonesia sebanyak-banyaknya.

5

1

Membantu
siswa
untuk
menjelaskan
dan
mengorganisasikan pembelajaran agar relevan dengan
pemecahan masalah penyebab terjadinya peristiwa
alam di Indonesia

6

1

Menerangkan tentang kegiatan belajar pada pertemuan
selanjutnya yaitu menyususun laporan hasil pemecahan
masalah

7

1

6.

7.

Total

7

54

Tabel 3.6
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Penerapan Model
Pembelajaran Problem Based Learning. Pertemuan Kedua
No.
Item

Jumlah

1. Menyampaikan tujuan pembelajaran

1

1

2. Guru membagikan lembar kerja siswa (laporan)

2

1

3

1

4

1

5

1

Kegiatan Guru

3. Guru

membimbing siswa dalam perencanaan
penulisan laporan hasil kerja kelompok tentang
penyebab peristiwa alam.

4. Membimbing siswa dalam menyusun laporan kerja
kelompok tentang peristiwa alam.

5. Guru membimbing siswa dalam penyajian laporan
hasil kerja kelompok tentang penyebab peristiwa alam
Total

5

Tabel 3.7
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Guru dalam Penerapan Model
Pembelajaran Problem Based Learning. Pertemuan Ketiga
No.
Item

Jumlah

1. Menyampaikan tujuan pembelajaran

1

1

2. Mengecek kesiapan masing-masing kelompok tentang
penyusunan laporan yang sudah dikerjakan

2

1

3. Membimbing siswa mempresentasikan laporan hasil
kerjanya

3

1

4. Membimbing siswa melakukan refleksi terhadap hasil
penyelidikannya

4

1

5. Membimbing siswa melakukan refleksi terhadap
proses pembelajaran yang telah dilakukan

5

1

6. Memberikan soal Posttest

6

1

Kegiatan Guru

Total

6

55

Tabel 3.8
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Penerapan Model
Pembelajaran Problem Based Learning. Pertemuan Pertama
No.
Kegiatan Guru
Jumlah
Item
1. Mengerjakan soal pretest

1

1

2. Memperhatikan penyampaian tujuan pembelajaran

2

1

3. Membentuk kelompok berjumlah 4 orang.

3

1

4. Melakukan pengamatan tentang peristiwa alam

4

1

5. Mendapatkan permasalahan tentang peristwa alam dan
penyebab terjadinya peristiwa alam

5

1

6. Mencari informasi tentang peristiwa alam dan
penyebab terjadinya peristiwa alam yang ada di
Indonesia sebanyak-banyaknya.

6

1

7. Mendefinisikan dan mengorganisasikan pembelajaran
agar relevan dengan pemecahan masalah penyebab
terjadinya peristiwa alam di Indonesia

7

1

8. Memperhatikan penjelasan guru tentang kegiatan
belajar pada pertemuan selanjutnya yaitu menyususun
laporan hasil pemecahan masalah

8

1

Total

8

56

Tabel 3.9
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Penerapan Model
Pembelajaran Problem Based Learning. Pertemuan Kedua
No.
Kegiatan Guru
Jumlah
Item
1. Memperhatikan penyampaian tujuan pembelajaran

1

1

2

1

3. Melakukan perencanaan penulisan laporan hasil kerja
kelompok tentang penyebab peristiwa alam.

3

1

4. Menyusun laporan kerja kelompok tentang peristiwa
alam.

4

1

5. Melakukan perencanaan penyajian laporan hasil kerja
kelompok tentang penyebab peristiwa alam

5

1

2. Mengerjakan lembar kerja siswa (laporan)

Total

5

Tabel 3.10
Kisi-Kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa dalam Penerapan Model
Pembelajaran Problem Based Learning. Pertemuan Ketiga
No.
Kegiatan Guru
Jumlah
Item
1. Memperhatikan penyampaian tujuan pembelajaran

1

1

2. Melakukan presiapan oleh masing-masing kelompok
tentang penyusunan laporan yang sudah dikerjakan

2

1

3. Mempresentasikan laporan hasil kerjanya

3

1

4. Melakukan refleksi terhadap hasil penyelidikannya

4

1

5. Melakukan refleksi terhadap proses pembelajaran yang
telah dilakukan

5

1

6

1

6. Mengerjakan soal Posttest

Total

6

57

3.5

Uji Validitas dan Reliabilitas
Pada dasarnya instrumen penilaian itu ada dua macam yaitu
instrumen tes dan non tes. Instrumen tes digunakan untuk mengukur
pengetahuan atau kemampuan, sedangkan non tes untuk mengukur sikap
dan keterampilan. Dalam penelitian ini, uji validitas dan uji reliabilitas
hanya dilakukan untuk instrumen tes. Instrumen tes yang disusun peneliti
akan diujicobakan terlebih dahulu di kelas atasnya yaitu kelas 5. Hal ini
bertujuan untuk mengetahui soal yang valid dan tidak valid sehingga soal
tersebut dapat dikerjakan oleh siswa kelas dengan hasil yang maksimal.
Instrumen itu dikatakan berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan
pemakainya apabila sudah terbukti viliditas dan reliabilitasnya (Usman
dan Akbar, 2009:287).

3.5.1 Uji Validitas
Menurut Usman dan Akbar (2009:287) validitas ialah mengukur
apa yang ingin diukur. Validitas menunjukan sejauhmana alat ukur itu
mengukur apa yang ingin diukur. Untuk mengetahui tingkat kevalidan
suatu soal yang akan di ujikan kepada siswa, maka sebelum diberikan soal
tersebut sebaiknya diuji cobakan ke dalam kelas lain untuk mengetahui
butir soal yang valid.
Pedoman untuk menentukan rentang indeks validitas dapat ukur
dengan rentang sebagai berikut (Wardani, dkk, 2012:344):
Tabel 3.11
Rentang Indeks Validitas
Indeks

Interpretasi

1.

0,81 – 1,00

Sangat Tinggi

2.

0,61 – 0,80

Tinggi

3.

0,41 – 0,60

Cukup

4.

0,21 – 0,40

Rendah

5.

0,00 – 0,20

Sangat Rendah

No.

58

Uji validitas dapat ketahui dengan melihat nilai Corrected ItemTotal Correlation. Jika nilai Corrected Item-Total Correlation lebih besar
dari 0,41 maka instrumen tersebut dikatakan valid dan dapat digunakan.
Sedangkan jika nilai Corrected Item-Total Correlation lebih kecil dari
0,41 maka instrumen tersebut tidak valid dan tidak dapat digunakan.
Tabel 3.12
Uji Validitas Soal
Siklus 1
Item-Total Statistics
Butir Soal

Corrected Item-Total
Correlation

Keterangan

soal1

,585

Valid

soal2

,636

Valid

soal3

,581

Valid

soal4

,498

Valid

soal5

,636

Valid

soal6

,686

Valid

soal7

,585

Valid

soal8

,243

Tidak Valid

soal9

,595

Valid

soal10

,678

Valid

soal11

,599

Valid

soal12

,701

Valid

soal13

,790

Valid

soal14

,801

Valid

soal15

,498

Valid

soal16

,662

Valid

soal17

,701

Valid

soal18

,435

Valid

soal19

,483

Valid

soal20

,909

Valid

soal21

,701

Valid

soal22

,581

Valid

soal23

,160

Tidak Valid

soal24

,414

Valid

soal25

,701

Valid

soal26

,265

Tidak Valid

soal27

,174

Tidak Valid

59

soal28

,091

Tidak Valid

soal29

,489

Valid

soal30

,158

Tidak Valid

Tabel 3.13
Uji Validitas Soal
Siklus 2
Item-Total Statistics
Butir Soal

Corrected ItemTotal Correlation

Keterangan

soal1

,559

Valid

soal2

,748

Valid

soal3

,598

Valid

soal4

,705

Valid

soal5

,748

Valid

soal6

,665

Valid

soal7

,735

Valid

soal8

,012

Tidak Valid

soal9

,727

Valid

soal10

,645

Valid

soal11

,537

Valid

soal12

,692

Valid

soal13

,772

Valid

soal14

,797

Valid

soal15

,600

Valid

soal16

,883

Valid

soal17

,675

Valid

soal18

,748

Valid

soal19

,607

Valid

soal20

,826

Valid

soal21

,797

Valid

soal22

,403

Tidak Valid

soal23

,435

Valid

soal24

-,095

Tidak Valid

soal25

,545

Valid

soal26

,641

Valid

soal27

,607

Valid

soal28

,131

Tidak Valid

soal29

,593

Valid

soal30

,607

Valid

60

3.5.2 Uji Reliabilitas
Menurut

Usman dan Akbar (2009:287) reliabilitas adalah

mengukur instrumen terhadap ketepatan (konsisten). Reliabilitas disebut
juga keterandalan, keajegan, consistency, stability atau dependability.
Reliabilitas bertujuan untuk mengetahui tingkat keajegan dan ketepatan
skor tes. Dalam penelitian ini uji reliabilitas dilakukan di SD Negeri
Binangun 01 kecamatan Bandar kabupaten Batang dengan mengambil
responden siswa kelas 5. Koefesien reliabilitas selalu berada dalam
rentang 0 sampai 1. Semakin tinggi koefisien reliabilitas suatu tes semakin
tinggi

pula

keajegan/ketepatannya.

Sebagai

ancar-ancar

koefisien

reliabilitas berdasarkan nilai alfa dapat diintepretasikan sebagai berikut
(Wardani, dkk, 2012:346):
Tabel 3.14
Rentang Indeks Reliabilitas
No.

Indeks

Interpretasi

1.

0,80 – 1,00

Tinggi reliabel

2.

< 0,80 – 0,60

Reliabel

3.

< 0,60 – 0,40

Cukup reliabel

4.

< 0,40 – 0,20

Agak reliabel

5.

< 0,20

Kurang reliabel

Tabel 3.15
Uji Reliabilitas Soal Siklus 1
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's

Standardized

Alpha

Items
,929

N of Items
,930

30

61

Tabel 3.16
Uji Reliabilitas Soal Siklus 2
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha Based on
Cronbach's

Standardized

Alpha

Items
,949

N of Items
,947

30

Berdasarkan hasil uji coba yang dilakukan oleh peneliti pada siklus
I dilakukan dengan SPSS versi 16.0. Koefisien reliabilitas dapat dilihat
melalui besarnya nilai Cronbach’s Alpha yang disesuaiakan dengan
klasifikasi koefisien yang sudah diungkapkan. Pada siklus I soal pilihan
ganda nilai Cronbach’s Alpha mencapai 0,929 berarti memiliki tingkat
interpretasi yang tinggi reliabel. Sementara pada siklus II soal pilihan
ganda nilai Cronbach’s Alpha mencapai 0,949 berarti memiliki tingkat
interpretasi yang tinggi.
3.5.3 Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran soal merupakan tingkat derajat kesulitan butir
soal, jika soal terlalu sulit atau mudah maka soal dikatakan tidak baik.
Oleh karena itu soal yang baik adalah soat yang mempunyai tingkatan
tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Rumus yang digunakan untuk
menguji suatu tingkat kesukaran soal (Karunia Eka dan Mokhamad
Ridwan, 2015: 224) adalah sebagai berikut:

Keterangan :
IK = Tingkat Kesukaran Soal
B = Rata-rata skor jawaban siswa siswa pada butir soal
SMI= Skor Maksimum Ideal, yaitu skor maksimum yang diperolehsiswa jika
menjawab soal tersebut dengan tepat

62

Dengan Kriteria tingkat kesukaran soal sebagai berikut :

0,00 – 0,41 adalah soal sukar
0,42 – 0,80 adalah soal sedang
0,81 – 1,00 adalah soal mudah

Berdasarkan kriteria tingkat kesukaran soal yang ada diatas, maka
tingkat kesukaran intrumen tes siklus I san siklus II telah diujikan dapat
dilihat melalui tabel sebagai berikut.
Tabel 3.17
Tingkat Kesukaran Soal Siklus 1
Tingkat Kesukaran Butir Soal
KriteriaTingkat
Kesukaran Butir Soal

Butir Soal

Indeks Tingkat
Kesukaran Soal

soal1

,75

soal2

,65

Sedang
Sedang

soal3

,55

Sedang

soal4

,70

Sedang

soal5

,65

Sedang

soal6

,70

Sedang

soal7

,45

Sedang

soal8

,70

Sedang

soal9

,55

Sedang

soal10

,65

Sedang

soal11

,70

Sedang

soal12

,70

Sedang

soal13

,70

Sedang

soal14

,75

Sedang

soal15

,70

Sedang

soal16

,55

Sedang

soal17

,70

Sedang

63

soal18

,60

Sedang

soal19

,70

Sedang

soal20

,70

Sedang

soal21

,70

Sedang

soal22

,55

Sedang

soal23

,70

Sedang

soal24

,65

Sedang

soal25

,70

Sedang

soal26

,55

Sedang

soal27

,70

Sedang

soal28

,70

Sedang

soal29

,60

Sedang

soal30

,65

Sedang

Tabel 3.18
Tingkat Kesukaran Soal Siklus 2
Tingkat Kesukaran Butir Soal
KriteriaTingkat
Kesukaran Butir Soal

Butir Soal

Indeks Tingkat
Kesukaran Soal

soal1

,75

soal2

,60

Sedang
Sedang

soal3

,55

Sedang

soal4

,70

Sedang

soal5

,60

Sedang

soal6

,70

Sedang

soal7

,65

Sedang

soal8

,60

Sedang

64

soal9

,50

Sedang

soal10

,65

Sedang

soal11

,60

Sedang

soal12

,70

Sedang

soal13

,70

Sedang

soal14

,75

Sedang

soal15

,75

Sedang

soal16

,55

Sedang

soal17

,80

Sedang

soal18

,60

Sedang

soal19

,65

Sedang

soal20

,65

Sedang

soal21

,75

Sedang

soal22

,60

Sedang

soal23

,75

Sedang

soal24

,85

Sedang

soal25

,75

Sedang

soal26

,50

Sedang

soal27

,65

Sedang

soal28

,80

Sedang

soal29

,50

Sedang

soal30

,65

Sedang

3.5.4 Indikator Kinerja
Hasil belajar IPA adalah hasil belajar yang dicapai siswa dalam
proses belajar sehingga terdapat perubahan perilaku siswa. Indikator kerja
yang digunakan adalah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Hasil belajar

65

IPA meningkat apabila diatas 80% siswa memperoleh nilai diatas KKM.
Standar KKM yang digunakan adalah 70.

Tabel 3.19
Kriteria Ketuntasan Minimal
Kriteria Ketuntasan
Kualifikasi

3.6

Nilai

70

Tuntas

Nilai

70

Tidak Tuntas

Teknik Analisis Data
Teknik data yang digunakan adalah data kuantitatif dan kualitatif.
Data kuantitatif digunakan untuk menganalisis hasil belajar siswa.
Sedangkan data kualitatif digunakan untuk mengambarkan aktivitas guru
dalam mengajar dan aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran
menggunakan hasil observasi aktivitas belajar melalui model pembelajaran
Problem BAsed Learning dengan berbantuan media Mind Mapping. Data
hasil penelitian dianalisis deskriptif pada setiap siklusnya. Adapun data
hasil belajar kognitif dianalisis dengan menentukan nilai rata-rata setiap
siklusnya.

3.7.1 Data Kuantitatif
Data kuantitatif dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa.
“Langkah pertama dalam proses pengolahan hasil belajar adalah penskoran
dari data mentah berdasarkan hasil belajar siswa (Arifin, 2009:221).
Selanjutnya angka-angka hasil penilaian diubah menjadi nilai-nilai untuk
mendapatkan gambaran jelas mengenai hasil belajar siswa.
Cara pemberian skor terhadap tes hasil belajar pada penelitian ini
dengan memberikan skor pada soal bentuk pilihan ganda.

66

a.

Penskoran soal bentuk pilihan ganda
Cara penskoran tes bentuk pilihan ganda menurut Zaenal Arifin
(2009:229) ada tiga macam yaitu “penskoran tanpa koreksi,
penskoran ada koreksi, dan penskoran dengan butir beda bobot”.
Peneliti menggunakan teknik penskoran tanpa koreksi yaitu
penskoran dengan cara setiap butir soal yang dijawab benar
mendapat nilai satu (tergantung pada bobot butir soal). Skor
peserta didik diperoleh dengan cara menghitung banyaknya butir
soal yang dijawab benar dengan menggunakan rumus:

Skor =

𝐵

𝑁

X 100

(Arifin, 2009:229)
Keterangan:

b.

B

= jumlah jawaban benar

N

= jumlah soal

Skala

= 0-100

Menghitung rata-rata hasil belajar menggunakan rumus:

X=

𝑋

𝑁

(Sudjana, 2014)
Keterangan:
X

= rata-rata (mean).

∑X

= jumlah seluruh skor.

N

= banyaknya subjek.

Berdasarkan nilai persentase yang diperoleh, ketuntasan belajar
siswa dalam pembelajaran IPA melalui model pembelajaran
Problem Based Learning dengan berbantuan media Mind
Mapping dapat digolongkan menjadi lima kriteria. Kriteria
ketuntasan belajar secara klasikal adalah sebagai berikut :

67

Tabel 3.20
Kriteria Ketuntasan Belajar Klasikal

(%)
90% - 100%
80% - 89%
70% - 79%
60% - 69%