ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK PADA KLIENDE
ASUHAN KEPERAWATAN GERONTIK
PADA KLIENDENGAN SISTEM KARDIOVASKULER
(HIPERTENSI)
DISUSUN OLEH:
1. AGUS SUBHAN
8933171483
2. DEVI MUTIARA R.S.
8933171414
3. DIYAN YUNITASARI
8933171416
4. SOTYA TITI HASTIKA
8933171468
PRODI D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2014
I. KONSEP DASAR
A. DEFINISI
Menurut beberapa sumber, devinisi dari hipertensi adalah:
1. Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg
(Smeltzer & Bare,2001)
2. Hipertensi adalah peningkatan teknan darah yang menetap diatas batas normal
yang disepakati yaitu : diastolic 90 mmHg / sistolik 140 mmHg (Kee & Hayes,
2001)
3. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang menetap diatas bataas
normal yang disepakati yaitu: distolic 90 mmHg / 140 mmHg (Price &
Wilson,2005)
Sehingga dapat disimpulkan bahwa definisi hipertensi pada lansia adalah
sebagai tekanan darah 140/90 mm Hg atau lebih tinggi atau tekanan darah yang
membutuhkan pengobatan dengan obat anti hipertensi. Hipertensi adlah penyakit
sistem kardiovaskuler dan pada lansia juga merupakan faktor resiko untuk penyakit
kardiovaskular termasuk penyakit stroke iskemik,penyakit koroner,dan gagal
jantung. (Arronow, 2009)
B. KLASIFIKASI
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas (Darmojo, 1999):
1.
Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg
dan / atau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 90 mmHg.
2.
Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160
mmHg dan tekanan diastolik lebih rendah dari 90 mmHg.
Klasifikasi hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2
golongan besar yaitu:
1.
Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak
diketahui penyebabnya
2.
Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit
lain(Darmojo, 1999)
Klasifikasi hipertensi
Kategori
Normal
Sistolik, Mmhg
120
Hipertensi I
C. ETIOLOGI
Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik
(idiopatik). Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau
peningkatan tekanan perifer. Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi
terjadinya hipertensi:
1. Genetik: Respon neurologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau transport
Na.
2. Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan
darah meningkat.
3. Stress Lingkungan.
4. Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua serta pelebaran
pembuluh darah.
Menurut (Ignatificius, 2010) berdasarkan etiologinya Hipertensi dibagi menjadi 2
golongan yaitu:
1. Hipertensi Esensial (Primer) : Penyebab tidak diketahui namun banyak factor
yang mempengaruhi seperti genetika, lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf
simpatik, system rennin angiotensin, efek dari eksresi Na, obesitas, merokok dan
stress.
2. Hipertensi Sekunder : Dapat diakibatkan karena penyakit parenkim renal/vaskuler
renal.Penggunaan kontrasepsi oral yaitu pil. Gangguan endokrin dll.
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya
perubahan-perubahan pada :
1. Elastisitas dinding aorta menurun
2. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
3. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur
20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan
menurunnya kontraksi dan volumenya.
4. Kehilangan elastisitas pembuluh darah Hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas
pembuluh darah perifer untuk oksigenasi
5. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, datadatapenelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya
hipertensi. Faktor tersebut adalah sebagai berikut :
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah :
a.
Konsumsi garam yang tinggi (melebihi dari 30 gr)
b. Kegemukan atau makan berlebihan
c.
Stress
d. Merokok
e.
Minum alcohol
f.
Minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )
g. Aktivitas fisik
Sedangkan penyebab hipertensi sekunder adalah penyakit-penyakit seperti ginjal,
glomerulonefritis, pielonefritis, nekrosis tubular akut, tumor, vascular, aterosklerosis,
hiperplasia, trombosis, aneurisma, emboli kolestrol, vaskulitis, kelainan endokrin, dm,
hipertiroidisme, hipotiroidisme, saraf, stroke, ensepalitis. selain itu dapat juga
diakibatkan karena obat–obatan kontrasepsi oral, kortikosteroid.
Hipertensi dapat diakibatkan oleh perilaku/pola hidup yang tidak baik.
Faktorfaktor dan perilaku yang dapat menjadipenyebab hipertensi yaitu:
a. Asupan Sodium yang melebihi normal: asupan sodium terhadap kenaikantekanan
darah sekarang ini banyak sekali diteliti. Hal ini berkaitan dengan sifatSodium
yang menyebabkan retensi cairan di dalam tubuh. Hipertensi jarang terjadipada
intake sodium yang rendah yaitu sekitar
PADA KLIENDENGAN SISTEM KARDIOVASKULER
(HIPERTENSI)
DISUSUN OLEH:
1. AGUS SUBHAN
8933171483
2. DEVI MUTIARA R.S.
8933171414
3. DIYAN YUNITASARI
8933171416
4. SOTYA TITI HASTIKA
8933171468
PRODI D3 KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2014
I. KONSEP DASAR
A. DEFINISI
Menurut beberapa sumber, devinisi dari hipertensi adalah:
1. Hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan
sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg
(Smeltzer & Bare,2001)
2. Hipertensi adalah peningkatan teknan darah yang menetap diatas batas normal
yang disepakati yaitu : diastolic 90 mmHg / sistolik 140 mmHg (Kee & Hayes,
2001)
3. Hipertensi adalah peningkatan tekanan darah yang menetap diatas bataas
normal yang disepakati yaitu: distolic 90 mmHg / 140 mmHg (Price &
Wilson,2005)
Sehingga dapat disimpulkan bahwa definisi hipertensi pada lansia adalah
sebagai tekanan darah 140/90 mm Hg atau lebih tinggi atau tekanan darah yang
membutuhkan pengobatan dengan obat anti hipertensi. Hipertensi adlah penyakit
sistem kardiovaskuler dan pada lansia juga merupakan faktor resiko untuk penyakit
kardiovaskular termasuk penyakit stroke iskemik,penyakit koroner,dan gagal
jantung. (Arronow, 2009)
B. KLASIFIKASI
Hipertensi pada usia lanjut dibedakan atas (Darmojo, 1999):
1.
Hipertensi dimana tekanan sistolik sama atau lebih besar dari 140 mmHg
dan / atau tekanan diastolik sama atau lebih besar dari 90 mmHg.
2.
Hipertensi sistolik terisolasi dimana tekanan sistolik lebih besar dari 160
mmHg dan tekanan diastolik lebih rendah dari 90 mmHg.
Klasifikasi hipertensi berdasarkan penyebabnya dapat dibedakan menjadi 2
golongan besar yaitu:
1.
Hipertensi essensial ( hipertensi primer ) yaitu hipertensi yang tidak
diketahui penyebabnya
2.
Hipertensi sekunder yaitu hipertensi yang di sebabkan oleh penyakit
lain(Darmojo, 1999)
Klasifikasi hipertensi
Kategori
Normal
Sistolik, Mmhg
120
Hipertensi I
C. ETIOLOGI
Pada umumnya hipertensi tidak mempunyai penyebab yang spesifik
(idiopatik). Hipertensi terjadi sebagai respon peningkatan cardiac output atau
peningkatan tekanan perifer. Namun ada beberapa faktor yang mempengaruhi
terjadinya hipertensi:
1. Genetik: Respon neurologi terhadap stress atau kelainan eksresi atau transport
Na.
2. Obesitas: terkait dengan level insulin yang tinggi yang mengakibatkan tekanan
darah meningkat.
3. Stress Lingkungan.
4. Hilangnya Elastisitas jaringan dan arterosklerosis pada orang tua serta pelebaran
pembuluh darah.
Menurut (Ignatificius, 2010) berdasarkan etiologinya Hipertensi dibagi menjadi 2
golongan yaitu:
1. Hipertensi Esensial (Primer) : Penyebab tidak diketahui namun banyak factor
yang mempengaruhi seperti genetika, lingkungan, hiperaktivitas, susunan saraf
simpatik, system rennin angiotensin, efek dari eksresi Na, obesitas, merokok dan
stress.
2. Hipertensi Sekunder : Dapat diakibatkan karena penyakit parenkim renal/vaskuler
renal.Penggunaan kontrasepsi oral yaitu pil. Gangguan endokrin dll.
Penyebab hipertensi pada orang dengan lanjut usia adalah terjadinya
perubahan-perubahan pada :
1. Elastisitas dinding aorta menurun
2. Katub jantung menebal dan menjadi kaku
3. Kemampuan jantung memompa darah menurun 1% setiap tahun sesudah berumur
20 tahun kemampuan jantung memompa darah menurun menyebabkan
menurunnya kontraksi dan volumenya.
4. Kehilangan elastisitas pembuluh darah Hal ini terjadi karena kurangnya efektifitas
pembuluh darah perifer untuk oksigenasi
5. Meningkatnya resistensi pembuluh darah perifer
Meskipun hipertensi primer belum diketahui dengan pasti penyebabnya, datadatapenelitian telah menemukan beberapa faktor yang sering menyebabkan terjadinya
hipertensi. Faktor tersebut adalah sebagai berikut :
Kebiasaan hidup yang sering menyebabkan timbulnya hipertensi adalah :
a.
Konsumsi garam yang tinggi (melebihi dari 30 gr)
b. Kegemukan atau makan berlebihan
c.
Stress
d. Merokok
e.
Minum alcohol
f.
Minum obat-obatan ( ephedrine, prednison, epineprin )
g. Aktivitas fisik
Sedangkan penyebab hipertensi sekunder adalah penyakit-penyakit seperti ginjal,
glomerulonefritis, pielonefritis, nekrosis tubular akut, tumor, vascular, aterosklerosis,
hiperplasia, trombosis, aneurisma, emboli kolestrol, vaskulitis, kelainan endokrin, dm,
hipertiroidisme, hipotiroidisme, saraf, stroke, ensepalitis. selain itu dapat juga
diakibatkan karena obat–obatan kontrasepsi oral, kortikosteroid.
Hipertensi dapat diakibatkan oleh perilaku/pola hidup yang tidak baik.
Faktorfaktor dan perilaku yang dapat menjadipenyebab hipertensi yaitu:
a. Asupan Sodium yang melebihi normal: asupan sodium terhadap kenaikantekanan
darah sekarang ini banyak sekali diteliti. Hal ini berkaitan dengan sifatSodium
yang menyebabkan retensi cairan di dalam tubuh. Hipertensi jarang terjadipada
intake sodium yang rendah yaitu sekitar