Fakta sampah di Indonesia hari in

02/Tahun XV Februari 2017

04 SEBAIKNYA ANDA TAHU

BERITA UTAMA

15 Bupati Seluma Resmikan TPS-3R

30 Fakta Sampah di Indonesia

HPSN 2017

Desa Lawang Agung

Kelola Sampah dari Sumbernya

16 LIPUTAN KHUSUS Menteri PUPR Tinjau Kawasan Kumuh di Kota Ambon

31 Masa Waktu Penguraian Sampah

08 Indonesia dan Jepang Tingkatkan

17 Bupati Pamekasan Resmikan TPA Angsanah

LENSA CK

32 Aksi Jumat Bersih

Kerjasama Pembangunan Infrastruktur

Peringati HPSN 2017

10 Sanimas Tuntaskan Perilaku BABS

INFO BARU

18 Satker PSPLP Jawa Timur Peringati Hari Peduli Sampah Nasional 2017

33 Kunjungan Dirjen Cipta Karya

di Jorong Balai Akad Ke Kawasan Bulak, Kota Surabaya Cipta Karya Siap Bantu

19 11 Satker PKP Lampung Gelar Bakti Sosial

34 SEPUTAR KITA

Atasi Permasalahan Pembangunan Keraton

Fasilitator Sanimas Sumbar Sebagai Ujung Kasunanan Surakarta

di Lokasi Banjir Kota Bandar Lampung

20 Bekal Nikmat, Manfaatpun Di Dapat

INOVASI

Tombak Perubahan Perilaku Bebas BABS

Pemerintah Kota Kotamobagu Copco di Kabupaten Serang

12 Berpartisipasi dalam Program CSR Atlas

22 Pengembangan (Lagi) Modul SIKIPAS:

Tandatangani Dokumen Serah Terima

Karya Generasi Muda

Pengelolaan Aset TPA

13 Cipta Karya Anggarkan 50 Miliar untuk Daerah Tambak Lorok Semarang

untuk Sektor Persampahan Indonesia

Sanimas Nagari Cubadak Berfungsi Sebagai

Ruang Terbuka Publik Resmikan Kawasan Pekon Jati Lampung

14 Bupati Pringsewu Lampung

26 Kebijakan Pemampuan

Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) untuk Miliki Rumah Layak Huni

02 | Edisi 02  Tahun XV 02 | Edisi 02  Tahun XV

Menjaga Kemaritiman Indonesia

dari Sampah

PELINDUNG Sri Hartoyo

PENANGGUNG JAWAB Rina Agustin Indriani

lobal Campaign of Clean Sea Champion Country”, kalimat tersebut merupakan tema

DEWAN REDAKSI

Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2017 yang diusulkan oleh UNEP (United Nations

Dwityo A. Soeranto, Adjar Prajudi, Rina Farida,

Environment Programme). Tema tersebut sejalan dengan tema besar Hari Peduli Sam­

Dodi Krispratmadi, Mochammad Natsir

pah Nasional (HPSN) 2017, yaitu “Melaksanakan Pengelolaan Sampah Terintegrasi da ri

PEMIMPIN REDAKSI

Gunung, Sungai, Kota, Pantai, hingga Laut untuk Mewujudkan Indonesia Bersih Sampah

Mardi Parnowiyoto

2020”. Uniknya, pada acara puncaknya di tanggal 21 Februari, tagline yang digunakan

adalah “Nenek Moyangku Seorang Pelaut, Bukan Pembuang Sampah ke Laut”.

PENYUNTING REDAKSI

Ardhani P, Indah Raftiarty ER, Astaf Aji Pranaya

Isu terkait laut merujuk kepada permasalahan sampah di Indonesia yang kini menjadi perhatian publik nasional bahkan sampai internasional melalui hasil penelitian Jena R.

BAGIAN PRODUKSI Ari Iswanti, Bramanti Nawang Sari, Dewi Savitri,

Jambeck. Penelitian dengan judul “Plastic Waste Inputs from Land into the Ocean” di tahun

Rizqiah Darmawiasih

2015 itu menyajikan data yang cukup memprihatinkan bahwa potensi sampah plastik yang mencemari lautan Indonesia telah mencapai kurang lebih 187 juta ton per tahun.

BAGIAN ADMINISTRASI & DISTRIBUSI Fajar Drestha Birawa, Harniati Ulfah

Kesimpulannya, Indonesia merupakan negara kedua terbesar di dunia setelah Cina yang menyumbang sampah ke lautan. Perlu ada “penyegaran” kembali terhadap sejarah bangsa

KONTRIBUTOR

Indonesia yang merupakan penjelajah bahari dan melestarikan sumber daya laut, bukan

Sri Murni Edi K, Taufan Madiasworo, Edward Abdurrahman, Tanozisochi Lase,

malah pembuang sampah lautan.

Diana Kusumastuti, Dian Irawati,

Hal ini bertolak belakang dengan kebijakan pemerintah yang tengah mengembang­

Marsaulina Pasaribu, Didiet A. Akhdiat,

kan pembangunan sektor pariwisata dan infrastruktur transportasi penghubung antar

Nieke Nindyaputri, Prasetyo, M. Sundoro, Darmawel Umar,

kepulauan di Indonesia. Mengingat pembangunan tersebut perlu ditunjang dengan

Sandhi Eko Bramono, Ade Syaiful Rachman,

kondisi lingkungan laut yang bebas sempah terutama di kawasan pesisir dan laut. Maka

Kusumawardhani, Indah Widyahapsari,

dari itu peringatan HPSN 2017 tidak hanya sekedar acara seremonial belaka, namun juga

Bhima Dhananjaya, Airyn Saputri Harahap, Meinar Manurung

dituangkan ke dalam aktivitas nyata oleh stakeholder terkait seperti pembersihan laut dan pantai di seluruh wilayah Indonesia, terutama wilayah yang tingkat pencemarannya tinggi.

ALAMAT REDAKSI

Rangkaian acara ini selain kegiatan kampanye, talk show, seminar, sosialisasi, maupun

Jl. Pattimura No. 20, Kebayoran Baru 12110 Telp/Fax. 021-7245754

pelatihan, juga diselenggarakan kegiatan kreatif inovatif di tingkat kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Mulai dari bersih­bersih pantai secara serempak di kawasan pantai wisata, pembersihan terumbu karang dari sampah pada titik penyelaman, pameran terkait

Redaksi menerima saran maupun tanggapan terkait bidang Cipta Karya ke email kompuck@gmail.com atau

kreatifitas dan inovasi daur ulang sampah, sampai dengan penghargaan kepada tokoh,

saran dan pengaduan di www.pu.go.id

aktivis, komunitas peduli sampah yang telah terbukti keterlibatannya dalam mengelola sampah secara aktif di masing­masing wilayahnya. Tidak lupa, setelah after-event seluruh

panitia dihimbau agar menerapkan konsep less waste event yang intinya meminimalisir produksi timbulan sampah baik dari atribut acara, sampai limbah yang dihasilkan setelah

http://ciptakarya.pu.go.id

@ditjenck

penyelenggaraan acara ini.

Penggunaan tagline retrospektif dalam HPSN 2017 sesungguhnya mengingatkan

@ditjenciptakarya

sekaligus menumbuhkan kembali jati diri bangsa Indonesia, yang secara geografis

dan filosofis tidak terlepas dari kehidupan maritim (yang bebas sampah pastinya).

Ditjen Cipta Karya

(Teks: Redaksi)

Ditjen Cipta Karya kompuck@gmail.com

Tahun XV  Edisi 02 | 03

HPSN 2017

ada tahun 2017, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menya ­

tukan niat untuk mendukung Na wa­

Kelola Sampah selain kedaulatan pangan dan energi, daya

cita pemerintah dalam menyumbang per­ tumbuhan ekonomi nasional. Pemba ngu nan infrastruktur atau jasa kons truksi me ru ­ pakan salah satu dari empat pilar peno pang

dari Sumbernya kawan tetapi juga bisa menjadi lawan. Pada

saing industri dan per da gangan, pembiayaan pembangunan yang berke sinam bungan, dan ekonomi yang in klu sif atau pe me rataan akses.

Menurut Wapres, sampah bisa menjadi

hakekatnya sampah menjadi kawan bila

“Kita tidak akan mungkin bisa meniadakan sampah 100 persen.

dikelola dan diolah dengan baik dan akan

Sebab, sampah merupakan bagian dari kehidupan manusia. menjadi benda bernilai ekonomis. Hal berbalik

seperti sumber penyakit dan bencana banjir

Namun, yang terpenting adalah pengelolaan sampah yang baik,”

akan menghampiri jika sampah tidak dikelola

jelas Jusuf Kalla saat puncak acara peringatan Hari Peduli Sampah dengan baik.

Di sisi lain Jusuf Kalla sangat meng ap­

Nasional (HPSN) tahun 2017 di Surabaya.

resiasi kota­kota yang telah men jalankan upaya pengelolaan sampah secara baik. Kota­kota tersebut di antaranya Surabaya, Makassar, Balikpapan, dan Depok. Namun,

04 | Edisi 02  Tahun XV 04 | Edisi 02  Tahun XV

sampah antara sampah kertas, organik, plas­ li batkan semua pihak untuk dapat me wujud­

asing yang masuk ke berbagai destinasi wi­

tik, dan sampah B3 (Bahan Berbahaya dan kan cita­cita Indonesia bersih sam pah pada

sata Indonesia akan terus bertambah jum­

Di samping mengurangi kuantitas sam­ Berkenaan dengan hal tersebut, Menteri

Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo meng­

ungkapkan, dalam rangka memperingati pah, adanya TPS 3R juga memberikan pem­ Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat HPSN 2017 tersebut akan semakin men­

belajaran pengelolaan sampah kepada ma­ (PUPR) Basuki Hadimuljono mengajak selu­

dorong kita semua untuk ikut serta merta sya rakat melalui sumbernya dan penye rapan ruh masyarakat untuk ikut mendukung ge­

dalam menangani sampah. “Kita harus mulai

tenaga kerja.

rakan kerelawanan menuju Indonesia be bas

“Jadi tidak semua sampah dari asal atau sampah pada tahun 2020.

mendorong agar masalah sampah ini bisa

sumbernya itu diambil dan dibuang ke “Saya yakin hanya dengan gerakan ko­

ditangani dengan sebaik­bainya, dalam arti

menerapkan prinsip TPS 3R (reduse, reuse, Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Dengan lektif yang masif, kita bisa berhasil dalam recycle),” ujar Sri Hartoyo.

keterlibatan masyarakat, timbunan sampah melakukan pengelolaan sampah,” kata Men­

bisa berkurang hingga 70%,” jelas Sri Hartoyo. teri Basuki.

Reduce berarti kegiatan membatasi atau

meminimalkan produk sampah, reuse yaitu Salah satu contoh pembangunan TPS 3R pada HPSN tahun 2017 diperingati untuk me­

2016 yang merupakan kerja bersama antara ngajak dan meningkatkan kesadaran ma­

kegiatan mengguna­ulang atau upaya un­

Kementerian PUPR, Pemerintah Daerah, dan sya rakat terhadap pengelolaan sampah. cara langsung, dan recycle adalah kegiatan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yakni Ke giatan HPSN yang bertemakan “Peduli mendaur ulang dengan upaya untuk meman­

tuk menggunakan kembali sampah se­

di Muara Jepu, Provinsi Bangka Belitung dan Sam pah Nasional 2017” juga sejalan dengan

faatkan kembali sampah setelah melalui Amrih Lestari di Yogyakarta yang mengolah pem bangunan yang berkelanjutan untuk

sampah menjadi pupuk. me wu judkan Indonesia bebas sampah ta­

proses.

Dalam pembangunannya, TPS 3R diba­ hun 2020. Dampaknya tentu bukan hanya ngurangi beban TPA semaksimal mungkin jika

Lebih lanjut, prinsip TPS 3R dapat me­

ngun dengan dana yang berasal dari APBN dirasakan oleh masyarakat Indonesia, tapi menerapkan prinsip tersebut dari sumbernya

dan swadaya masyarakat. Kegiatan ter sebut juga menambah kenyamanan wisatawan yakni dengan mulai melakukan pemilihan dilakukan untuk merealisasikan TPS 3R,

Tahun XV  Edisi 02 | 05 Tahun XV  Edisi 02 | 05

Dalam periode 2016­2019, ditargetkan dapat dibangun TPS 3R di 5.279 lokasi de­ ngan kebutuhan dana sekitar Rp. 1 triliun.

Persoalan sanitasi di Indonesia meru pa­ kan persoalan yang serius, hal ini terbukti dari hasil Asia Pasific MDGs report 2014­2015 menyebutkan bahwa Indonesia menduduki urutan ke delapan dengan akses sanitasi penduduk sejumlah 59%, dimana hal ini dikategorikan terlambat dalam mengakses ketepatan mencapai MDGs. Pencapaian pem­ bangunan sanitasi di Indonesia sudah di atas 50% pada tahun 2015. Untuk bidang air limbah sudah mencapai 62,14%, persam­

pada tahap awal, penyusunan Rencana Kerja adalah kompos sistem open window dan pahan 86,73%, dan drainase pada angka

Masyarakat (RKM), pelaksanaan kons truksi keranjang “Takakura Susun”. Pendanaannya 58,85 %.

TPS 3R dan monitoring serta eva luasi paska

Meskipun begitu masih banyak tanta ng an konstruksi.

bersumber dari APBN sebesar Rp. 400 juta

yang dihadapi dalam menuju universal ak ses Di Muara Jepu, TPS 3R dibangun di atas

dan swadaya masyarakat sebesar Rp. 6 juta,

bidang sanitasi, misalnya saja peningkatan lahan seluas 200 m² dan memanfaatkan ta­

yang dapat melayani hingga 120 KK.

pemahaman dan perhatian Pemerintah Dae­ nah hibah. Pilihan teknologi yang digunakan

Sedangkan untuk, TPS 3R Amrih Lestari

sendiri yang memiliki luas 200 m² dan berada

rah (provinsi dan kabupaten/kota) terhadap

06 | Edisi 02  Tahun XV 06 | Edisi 02  Tahun XV

Untuk bidang persampahan, meskipun capaian pembangunannya hampir mencapai 100%, masih diperlukan pembangunan guna mewujudkan permukiman yang sehat dengan lingkungan yang bersih dalam rangka pe­ ningkatan kualitas hidup.

Dalam upaya mewujudkan kondisi permu­ kiman yang sehat sebagaimana mestinya,

TPA Muara Fajar

diperlukan strategi, rencana kegiatan, dan program secara terpadu. Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya telah

HPSN tahun 2017 diperingati untuk mengajak dan

menyiapkan kegiatan strategis guna men­ dukung Indonesia bebas sampah tahun 2020.

meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap Pada tahun 2016, Direktorat Jenderal pengelolaan sampah.

Cipta Karya telah melakukan pembangunan infrastruktur permukiman bidang persam pa­ han melalui pembangunan TPA regional di 2

Pada tahun 2017, Direktorat Jenderal Regional Nambo, Bogor dan TPA Regional kabupaten/kota, pembangunan TPA skala kota

Legok Nangka, Bandung. di 46 kabupaten/kota, pembangunan TPST/

Cipta Karya optimis dapat mendukung ge­

Direktur Jenderal Cipta Karya Sri Har­ TPS 3R di 193 kawasan pada 145 kabupaten/

rakan Indonesia bebas sampah tahun 2020

toyo menambahkan bahwa, “jika kedua kota, dan pembangunan infra struk tur fasilitas

dengan me nyiapkan kegiatan strategis be­

rupa pem bangunan Tempat Pemrosesan TPA Regional tersebut (TPA Regional Legok pengolahan sementara sam pah di 3 kawasan

Akhir (TPA) Regional di 3 (tiga) kota yaitu Nangka, Bandung dan TPA Regional Nambo, pada 3 kabupaten/kota.

TPA Regional Banjar Bakula, Banjarmasin, TPA

Bogor) telah selesai dibangun akan menjadi TPA regional pertama di Indonesia yang pe­ ngelolaan sampahnya secara terpadu meng­ gunakan teknologi modern dan ramah ling­ kungan,” jelas Sri Hartoyo.

Selain kegiatan pembangunan fisik, juga dilakukan pembangunan non fisik yang meliputi kampanye, edukasi dan promosi sanitasi, advokasi Pemerintah Daerah (ek­ sekutif dan legislatif), bantuan teknis kelem­ bagaan, pendampingan updating Stra tegi Sa nitasi Kota (SSK), memorandum pro g ram, Detail Engineering Design (DED), sinkronisasi lintas sektor, serta peningkatan kapasitas SDM. Dengan begitu diharapkan agar ma­ syarakat memiliki kesadaran PHBS yang baik. Pemerintah Daerah berkomitmen untuk pembangunan sanitasi, kelembagaan sanitasi yang kuat, serta terpenuhinya gap kebutuhan pendanaan.

Sementara, sudah banyak orang mulai menyadari bahwa sampah bukanlah masalah. Namun baru sedikit orang yang memulai aksinya dengan konsep 3R untuk mengurangi sebanyak­banyaknya sampah dari sumbernya sebelum dibuang ke TPA. (Teks: Redaksi)

Tahun XV  Edisi 02 | 07

Indonesia dan Jepang

Tingkatkan Kerjasama Pembangunan Infrastruktur

Menindaklanjuti kerja sama antara Indonesia dan Jepang di bidang infrastruktur dan pariwisata, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengadakan The Fourth High Level Meeting on Infrastructure di Jakarta, Jumat (22/02/2017).

ertemuan keempat ini bertujuan un tuk structure, Transport and Tourism of Japan 100% akses sanitasi layak. Sementara untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di

Masafumi MORI mengungkapkan, jajaran pembangunan dan pengembangan di sektor masing­masing negara. Baik Pemerintah

instansinya akan belajar dari Indonesia kare­

pariwisata, Direktorat Jenderal Cipta Karya

akan mendukung program tersebut sesuai untuk mempelajari pengetahuan yang ber­

Jepang dan Indonesia, saling membuka diri

na beberapa tantangan dalam pembangunan

tugas dan fungsinya yaitu pengembangan dampak baik untuk pembangunan yang terkait bencana alam dan struktur tanah. Oleh

di Jepang dan Indonesia hampir sama, seperti

10 Kawasan Strategis Pariwisata Nasional ber kesinambungan, khususnya bidang per ­

sebab itu, strategi yang digunakan Indonesia

(KSPN).

mukiman, jalan dan jembatan serta pari­

dalam pembangunan dapat juga diterapkan

wisata. Dalam pengembangan pem bangunan

di Jepang.

Urban Development Sector

Direktur Keterpaduan Infrastruktur Per­ tumbuhan ekonomi berbanding lurus dengan

pada sektor tersebut, dapat mem buat per­ Dalam Pleno dibahas mengenai tanta­

ngan dalam pengembangan infrastruktur mukiman Dwityo A. Soeranto dalam papa­ pengembangan sumber daya ma nusia.

rannya dengan judul Inner City Revitalization Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Dengan mengatasi tantangan tersebut, maka

atau yang dikenal dengan sebutan Nawacita.

menjelaskan, ketidakmampuan Pemerintah Anita Firmanti mengingatkan, agar Kemen­

Daerah untuk memenuhi kebutuhan akan terian PUPR dapat mengambil ilmu dari dengan baik. Tantangan yang dihadapi oleh

pengembangan infrastruktur akan berjalan

pembangunan perumahan dan permukiman Ministry for Land, Infrastructure, Transport and

berakibat pada tumbuhnya kawasan kumuh. Tourism of Japan, dan dapat mene rapkannya

Direktorat Jenderal Cipta Karya sendiri ada­

Rencana Pembangunan Jangka Menengah di Indonesia.

lah pencapaian Gerakan 100­0­100 dalam

3 aspek pembangunan, yaitu 100% akses Nasional (RPJMN) untuk tahun 2015­2019, Sementara, Vice Minister for Land, Infra­

aman air minum, 0% kawasan kumuh dan

menyebutkan Gerakan 100­0­100 pada tahun

08 | Edisi 02  Tahun XV

2019 serta meningkatkan kualitas keamanan dan kenyamanan bangunan gedung melalui peningkatan dan pemeliharaan keselarasan bangunan gedung dan lingkungan sekitar atau revitalisasi.

Revitalisasi adalah suatu usaha untuk mengembangkan kembali area atau bagian dari kota yang dulu merupakan daerah yang vital, tetapi kemudian mengalami penurunan dan kemerosotan. Proses revitalisasi itu sen­ diri meliputi aspek fisik, aspek ekonomi dan aspek sosial.

sosialisasi maupun pendidikan masyarakat. antara peran pengatur dengan pengelola Revitalisasi bertujuan untuk memacu Selain itu, pengembangan dari jaringan air limbah di beberapa kota dan kawasan di pening katan kualitas lingkungan, ekonomi kemitraan antara asosiasi profesional, Indonesia, terbatasnya sumber daya manusia se tempat dan budaya serta pengembangan

yang berkompetensi dalam mengelola, ku­ dae rah dalam skala yang lebih besar dengan

akademisi, praktisi, dan sektor swasta dibu­

rangnya koordinasi yang efektif mengenai ke rangka kerja yang berkelanjutan dalam ngu nan gedung yang layak, baik dalam aspek

tuhkan untuk memastikan tercapainya ba­

petugas pengelolaan air limbah, kurangnya pengem bangan perkotaan.

peraturan mengenai pengelolaan air limbah Pencapaian dalam revitalisasi adalah un­

administrasi dan aspek teknis.

termasuk peraturan pelaksanaanm kurangnya tuk menghidupkan kembali daerah urban dan

Bangunan layak harus memenuhi unsur

pemanfaatan dari potensi air limbah. meningkatkan nilai lingkungan, eko nomi dan

4 K yaitu keamanan, kesehatan, kenyamanan,

Lebih lanjut ia menuturkan, Indonesia sosial pada daerah tersebut, sehingga akan

dan kemudahan. Keamanan, yaitu mampu

untuk menahan beban, mampu bertahan masih tertinggal cukup jauh dari Jepang da­ meningkatkan kegiatan ekonomi kualitas dari halilintar dan mampu bertahan dari ke­

lam penanganan air limbah maka Indonesia ling kungan, penguatan modal masyarakat, bakaran. Kesehatan, yaitu kualitas air, pen­

dapat menerapkan beberapa pengalaman meningkatkan kapasitas dari Pemerintah cahayaan, sanitasi, dan bahan bangunan Jepang dalam menangani air limbah seperti

peraturan atau bentuk institusinya. Salah dae rah urban, dan meningkatkan kontribusi

Dae rah dalam pengelolaan pengembangan yang baik. Kenyamanan, yaitu adanya ruang

satu infrastruktur pengolahan air limbah finansial dari berbagai pemangku kepen­ tingan.

ergonomis, ruang terbuka, udara, peman­

Penerapan terbaik revitalisasi dapat terlihat pada Benteng Orange (Ternate), Ben­ teng Marlborough (Bengkulu), dan Ben teng Tenganan Pegrisingan, Ruang Ter buka Hijau Fatmawati (Wonosobo), Taman Sudirman (Banjarmasin), serta Benteng Wolio (Bau­Bau).

Building Sector

Direktur Bina Penataan Bangunan Adjar Pra­ judi dalam paparannya membahas tentang Role of Building Regulation in Indonesia.

yang telah dibangun atau dimanfaatkan Gam baran pencapaian bangunan gedung di

dangan, tahan getaran dan kebisingan. Ke­

mudahan akses yakni kemudahan untuk yaitu Denpasar Sewerage Development Project Indonesia, dinilai dari beberapa aspek, yaitu

ke luar masuk bangunan dan kelengkapan fa­

(DSDP) di Bali.

aspek teknis, aspek administrasi dan aspek si litasnya. DSDP dibangun bertujuan untuk melin­ sumber daya manusia.

dungi sungai, laut dan air tanah agar tidak

terjadi pencemaran, memperbaiki lingkungan gedung yang layak, sesuai dengan peraturan

Dalam rangka mewujudkan bangunan Wastewater Management Sector

yang berkualitas di pulau Bali sebagai des­ perundangan yang berlaku, diperlukan pe­

Direktur Pengembangan Penyehatan Ling­

tinasi wisata Internasional, memanfaatkan nyesuaian dengan prosedur yang ada. Pe ra­

kungan Permukiman (PPLP) Dodi Krispatmadi

kembali air tanah yang sudah terkontaminasi nan Pemerintah Daerah dan kelompok ma­

mengungkapkan, Ditjen Cipta Karya tengah

baik sungai maupun laut. syarakat sangat penting untuk mendukung Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah (UPTD)

mendorong kabupaten/kota untuk membuat

Kerjasama antara Indonesia dan Jepang penerapan peraturan bangunan gedung di khususnya yang menangani air limbah. ini diharapkan dapat meningkatkan pe­ daerah, melalui peningkatan kapasitas dan Beberapa masalah yang sering dihadapi da­

ngem bangan infrastruktur permukiman dan penguatan kelembagaan Pemerintah Daerah

pa ri wisata kedua negara, sehingga dapat serta meningkatkan kesadaran dan pe ma­

lam mengembangkan pembangunan sa luran

me n dorong percepatan capaian Gerakan haman dari kelompok masyarakat melalui air limbah yang tidak mempunyai pemisah

air limbah yaitu, banyaknya pengem bangan

100­0­100 pada tahun 2019. (Teks: EH)

Tahun XV  Edisi 02 | 09

Sanimas Tuntaskan kantong kresek dan dilemparkan ke kebun

Perilaku BABS Rp. 500 juta dengan penerima manfaat 50

belakang rumah. IPAL ini sendiri merupakan program Sanimas Reguler tahun 2016 dan dibangun di lokasi pasar dengan pagu dana

di Jorong Balai Akad

Kepala Keluarga (KK). Sementara itu, Kepala Satuan Kerja

Pengembangan Sistem Penyehatan Ling­ kungan Permukiman (PSPLP) Provinsi Su­

Pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) di Jorong

matera Barat, yang diwakili PPK, Herianto

Balai Akad, Kecamatan Batipuh, Kabupaten Tanah Datar, telah mengharapkan kepada masyarakat untuk

me manfaatkan dan menjaga infrastruktur

menjadikan masyarakat tidak berperilaku Buang Air Besar

yang telah dibangun.

Sembarangan (BABS). “Agar pengelolaannya diserahkan oleh

Kelompok Pemanfaat dan Penerima (KPP) dapat didukung oleh masyarakat pengguna dengan jalan musyawarah mufakat,” tutur

al tersebut diungkapkan oleh Ketua

H (KSM) Balai Akad, Yusri Yanto, ketika Balai Akad memiliki kebiasaan buang air besar dihadiri oleh perangkat Pemerintah Daerah

Menurut Yusri Yanto sebelum diba ngun­

Herianto.

Kelompok Swadaya Masyarakat nya infrastruktur IPAL ini, masya rakat Jorong Dalam serah terima dan peresmian ini

pe resmian dan serah terima pekerjaan Sa­

Kabupaten Tanah Datar, Satuan Kerja PSPLP, nimas Reguler di Jorong Balai Akad, Kamis

sembarangan yang menjadi fenomena “aster”

KSM, KPP dan masyarakat Jorong Balai Akad. (9/2/2016).

(asoy terbang) yakni kebiasaan masyarakat

yang membuang “limbah padatnya” dalam (Teks: rjp /randal sumbar/ari)

10 | Edisi 02  Tahun XV

Cipta Karya Siap Bantu Atasi Dirjen Cipta Karya Sri Hartoyo

menghadiri rapat koordinasi

Permasalahan Pembangunan yang diadakan oleh Pemerintah

Provinsi Jawa Tengah dengan

Keraton Kasunanan sejumlah kementerian, di

kantor Gubernur Provinsi Jawa

Surakarta Tengah, Selasa (07/02/2017).

kegiatan pembangunannya akan kami atur ujuan dari rakor yaitu untuk membahas

T Kasunanan Surakarta.

terlebih dahulu sampai pertemuan minggu permasalahan pembangunan Keraton RI, Menteri Pariwisata RI, Dirjen Politik ini,” ujar Sri Hartoyo.

Tengah, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Untuk renovasi infrastruktur kegiatan ini Rakor ini juga merupakan tindak lanjut

dan Pemerintahan Umum Kemendagri RI,

Sri Hartoyo berharap agar situasinya menjadi dari arahan Presiden terkait perkembangan

Direktur Ketahanan Seni dan Budaya Ditjen

lebih baik supaya dalam pembangunan Ke­ terakhir di Keraton Kasunanan Surakarta, Surakarta, Direktur Bina Penataan Ba ngu­

Polotik dan PUM Kemendagri RI, Wali Kota

raton Kasunanan Surakarta berjalan de ngan dimana pasca penandatanganan Nota Ke­

nan Ditjen Cipta Karya Adjar Prajudi serta lancar.

sepahaman rekonsiliasi Keraton Kasu nanan

Sementara Wali Kota Surakarta me min­ Surakarta.

Kasubdit Ketahanan Seni dan Budaya Sura­

ta kepada Dirjen Cipta Karya untuk pem­ Hadir dalam rakor tersebut Menteri Da­

karta.

bangunan Keraton Kasunanan Surakarta lam Negeri Tjahjo Kumolo beserta Di rektur

Dalam rapat tersebut, Sri Hartoyo me­

nyatakan siap membantu pembangunan dija lankan terlebih dahulu. Bina Penataan Bangunan, Gubernur Jawa Ke raton Kasunanan Surakarta.“ Jadi kegiatan­

(Teks : yudha-randal jateng/ari)

Tahun XV  Edisi 02 | 11

Atlas Copco

Berpartisipasi dalam Program CSR

di Kabupaten Serang

PT. Atlas Copco melaksanakan program Corporate Social Responsibility (CSR) tahun 2016, berupa penyediaan fasilitas sumber air bersih, di Desa Pasir Eurih, Kabupaten Serang, Banten. Fasilitas tersebut telah diserahterimakan kepada Pemda Kabupaten Serang, oleh Presiden Direktur PT. Atlas Copco Horst Wesel Selasa (07/02/2017).

cara tersebut dihadiri oleh Duta warga sekitar. Proyek ini juga tak lepas dari ngen dalian Provinsi Banten Rudy Hadi sup­ Besar Swedia untuk Indonesia dukungan dinas terkait di Kabupaten Serang,

A Johanna Brismar Skoog, Wakil Bupati dari Bappeda Kabupaten Serang hingga Atlas Copco yang memutuskan men du kung

rapto mengungkapkan apresiasi ke pada PT.

Kabupaten Serang Pandji Tirtayasa, Presiden

penuh proyek ini. Proyek ini me mang mem­ Direktur PT. Atlas Copco Horst Wesel untuk

Kementerian Pekerjaan Umum dan Peru ma­

berikan imbas besar bagi warga sekitar, Asia Tenggara serta Robert Yap Direktur PT.

han Rakyat,” kata Johanna.

Program ini juga berlangsung karena ka rena 200 KK di Desa Pasir Eurih men da­ Atlas Copco Indonesia.

adanya komitmen para karyawan PT. Atlas patkan air bersih.

Rudy juga berharap ke depannya banyak awal tahun 2016 lalu, yang merupakan kon­

Program CSR tersebut dilaksanakan pada

Copco yang dengan sukarela menyisihkan

program CSR di Kementerian PUPR yang tribusi Atlas Copco Group kepada masyarakat.

peng hasilannya untuk disumbangkan dalam

masuk ke Provinsi Banten. Dalam sambutannya Presiden Direktur PT.

proyek ini.

Sementara, PPK Perencanaan dan Pe­

(Teks: EroRandalBanten/ari)

Atlas Copco Horst Wesel mengungkapkan rasa bangganya karena Atlas Copco dapat mendukung program water4all sebagai pro­ yek bersama masya rakat Banten.

“Program ini merupakan program kema­ nusiaan karena air merupakan sumber dari kehidupan, dan manusia di belahan dunia manapun memerlukan air bersih,” tutur Horst.

Dalam kesempatannya, Duta Besar Swe­ dia untuk Indonesia Johanna Brismar Skoog juga mengungkapkan, proyek ini mem beri kesempatan yang lebih baik untuk me ning­ katkan taraf hidup masyarakat, baik da lam kesehatan maupun perekonomian.

“Diharapkan proyek bantuan air bersih ini dapat memberikan imbas besar bagi

12 | Edisi 02  Tahun XV

W ngatakan, Pemerintah Kota Se ma­ Cipta Karya Anggarkan

ali Kota Semarang Hendrar Prihadi saat menerima rombongan me­

rang akan mendapatkan dukungan un tuk percepatan program pembangunan di tahun 2017 dan 2018.

50 Miliar untuk Daerah

“Ada beberapa program yang akan diker­ jakan dengan anggaran Pemerintah Kota dan Pemerintah Pusat, yaitu normalisasi Kali

Tambak Lorok Semarang

Beringin, normalisasi Sungai Banjir Kanal Timur (BKT), Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Waduk Jatibarang, penataan kawasan

Dalam rangka kunjungan kerja Komisi V DPR RI pada masa

Kota Lama, Lampung Bahari Tambak Lorok,

persidangan II tahun 2016-2017, Komisi V DPR RI beserta

dan revitalisasi Pasar Ikan Tambak Lorok,” ujar Hendrar.

rombongan dan didampingi Direktur Pengembangan Kawasan

Sementara, Direktur PKP Rina Farida Permukiman (PKP) Direktorat Jenderal Cipta Karya, Kementerian

men jelaskan, revitalisasi pasar ikan Tambak

Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Rina Farida,

Lorok akan dilakukan tahun 2017. “Ditjen Cipta Karya akan menggelontorkan anggaran

mengunjungi Kota Semarang, Kamis (02/02/2017).

Rp. 50 miliar untuk revitalisasi pasar yang dilakukan dalam 2 tahun anggaran secara multiyears (tahun jamak).

“Tahun ini sekitar Rp. 30 miliar, sedangkan sisanya di tahun 2018. Pembangunan tidak hanya pada kawasan pasar, tetapi juga berkelanjutan dengan pembangunan kolam retensi, perbaikan rumah tidak layak huni, hingga Ruang Terbuka Hijau (RTH),” tutur Rina.

Rina memastikan program di kawasan Tambak Lorok ini berjalan dengan baik. Dengan adanya revitalisasi diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para pedagang dan melalui pembenahan dapat membuat pedagang merasa nyaman, sekaligus tumbuh berkembang.

(Teks: yudha-Randal Jateng/bns)

Dengan adanya revitalisasi diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan para pedagang dan melalui pembenahan dapat membuat pedagang merasa nyaman, sekaligus tumbuh berkembang.

Tahun XV  Edisi 02 | 13

Bupati Pringsewu Lampung

Resmikan Kawasan Pekon Jati Lampung

Bupati Pringsewu yang diwakili oleh Asisten II Bupati Bidang Ekonomi Pembangunan, Junaidi Hasyim meresmikan Kawasan Pekon Jati Lampung, Senin (06/02/2017).

K dayaan masyarakat untuk penataan PLPBK merupakan intervensi lanjutan sur mulai dari pemerintah, masyarakat, dan

awasan Pekon Jati Lampung meru­

Program ini memiliki konsep yang sa­ pakan hasil dari program pember­

juta, sehingga total dana PLPBK yang dite­

rima Pekon Jati Agung adalah Rp. 1 miliar.

ngat realistis yaitu melibatkan berbagai un­

lingkungan secara mandiri yang dikenal eks PNPM Mandiri Perkotaan yang seka­ kelompok peduli lainnya yang masuk da lam dengan Program Penataan Ling kungan rang bertransformasi menjadi program Kota

bingkai kolaborasi” tambahnya. Peme rin­ Permukiman Berbasis Komunitas (PLPBK).

Tanpa Kumuh (KOTAKU), dan merupakan tah Provinsi Lampung sangat peduli de ngan Menurut Junaidi, secara nasional pada pilot project penanganan kawasan kumuh. penanganan kumuh oleh karena nya me­ tahun 2015 masih terdapat 38.431 ha luasan

Pekon Jati Agung merupakan satu­satunya lalui program reguler Satker PKP Pro vinsi kumuh, sedangkan luas kawasan kumuh di

lokasi yang menerima program PLPBK di Lampung ikut berkontribusi dalam pe na­ Kabupaten Pringsewu berdasarkan SK Bupati

nganan wilayah kumuh termasuk di Pekon adalah 46.924 ha. “Pemerintah Kabupaten

Kabupaten Pringsewu.

Jati Agung dan beberapa wilayah lain di Pringsewu berkomitmen mengentaskan ka­

Selain itu Pekon Jati Agung juga mene­

rima sharing program dari Pemda Provinsi Kabupaten Pringsewu,” tutur Haromie. wasan kumuh tersebut dalam rangka men­

Bersamaan dengan peresmian kegiatan dukung program 0% kawasan kumuh pada

Lampung melalui Satuan Kerja Pengem­

PLPBK, diresmikan juga hasil kegiatan pro­ tahun 2019 serta menjamin keber lan jutan

bangan Kawasan Permukiman (Satker PKP)

Provinsi Lampung berupa jalan aspal di 6 gram Sanitasi Masyarakat (Sanimas IDB) pendampingannya di tingkat kelu rahan,” tu­

ruas jalan, jembatan gantung, dan ruang berupa Instalasi Pengolahan Air Limbah tur Junaidi.

(IPAL) komunal senilai Rp. 425 juta. Di Pekon Junaidi berharap pelaksanaan melalui Pemda Kabupaten Pringsewu berupa 210 Jati Agung, luasan permukiman kumuh ber­ PLPBK di Pekon Jati Agung menjadi mo­

terbuka hijau senilai Rp. 3 miliar, dan dari

dasarkan pendataan secara partisipatif se­ del pe lak sanaan penanganan permukiman

meter jalan aspal senilai Rp. 175 juta.

Sementara itu, Kasatker PKP Provinsi kitar 6,9 ha. ku muh di Kabupaten Pringsewu. Adapun Lampung, H. RM. Haromie Aqsho menjelas­

Sedangkan hasil validasi data baseline kegiatan infrastruktur yang diresmikan dari

oleh masyarakat melalui kegiatan pemetaan prog ram PLPBK adalah drainase sepanjang

kan bahwa PLPBK merupakan Pilot Project

swa daya adalah, total luasan kumuh di dua 1.740 meter, rabat beton 425 meter, plat yang concern dalam penataan lingkungan kecamatan dampingan program KOTAKU deucker 20 meter, dan pengadaan pot kem­

dari PNPM Mandiri Perkotaan (pada saat itu)

yang berujung pada pengurangan luasan yak ni Kecamatan Pringsewu dan Ambarawa bang 24 unit, kegiatan ini dilaksanakan oleh

wilayah kumuh di wilayah sasaran. “PLPBK

adalah 209,7 Ha yang tersebar di 5 kelurahan

9 Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) adalah salah satu yang melatarbelakangi dan 18 Pekon. dengan alokasi dana Rp. 850 juta, sedangkan

peluncuran program Kota Tanpa Kumuh (Teks: Methariska Sylvia – Randal Lampung/ari)

untuk perencanaan PLPBK sebesar Rp. 150

(KOTAKU).

14 | Edisi 02  Tahun XV 14 | Edisi 02  Tahun XV

dapat memicu kreativitas masyarakat desa lainnya untuk mengejar ketertinggalan da­ lam pembangunan.

Sementara itu, Kepala Satker PSPLP Pro­ vinsi Bengkulu Azwar Alpian menjelaskan, serah terima TPS­3R sesuai dengan kebijakan pencapaian akses universal sanitasi layak pada tahun 2015­2019 berupa 100% akses sanitasi. Maka dari itu dilaksanakanlah pem­ bangunan infrastruktur sanitasi khu sus nya di bidang persampahan, salah satunya melalui program pembangunan TPS­3R.

Bupati Seluma

“TPS­3R ini sudah dilengkapi dengan alat pengolah sampah berupa mesin pencacah

biji plastik, pencacah pupuk kompos, mesin pengayak dan kendaraan pengangkut roda tiga sehingga dapat berfungsi dalam me­ ngelola sampah organik dan sampah anor­ ganik. Sampah organik dapat diolah di sini

Resmikan TPS-3R menjadi pupuk kompos yang hasilnya dapat

Desa Lawang Agung Lawang Agung,” ungkap Azwar.

digunakan untuk tanaman dan dijual, se­ hingga bisa meningkatkan ekonomi Desa

Berbeda dengan peresmian sebelumnya,

Bupati Seluma Bundra Jaya meresmikan Tempat Pembuangan pada peresmian TPS­3R di Desa Lawang Sampah Agung juga dilakukan pelatihan untuk ma­ Reduce, Reuse, Recycle (TPS-3R) di Desa Lawang Agung

syarakat dalam mengelola sampah. Peres­

Kecamatan Air Periukan Kabupaten Seluma, Bengkulu beberapa

mian TPS­3R ini juga dihadiri oleh Kabag

Humas Setda Kabupaten Seluma, Koor waktu lalu. di­

nator Penyuluh BP3K, Polsek, Koramil, dan masyarakat setempat.

(Teks: Indah/Memo/Randalbkl/ari)

alam sambutannya Bundra meng­ ung kapkan,

D Kemen terian Pekerjaan Umum dan

apresiasinya

ter hadap

Perumahan Rakyat melalui Satker PSPLP Pro vinsi Bengkulu yang telah membangun TPS­3R.

“Semoga ke depannya TPS­3R ini dapat difungsikan sebagaimana mestinya agar da­ pat menambah nilai ekonomi masyarakat dan diharapkan menjadi TPS­3R percontohan di Provinsi Bengkulu,” tutur Bundra. Bundra berharap agar dengan adanya TPS­3R ini

Tahun XV  Edisi 02 | 15

Menteri PUPR Tinjau

Sirimau sepanjang 4.429 meter dengan le­ bar 3,5­4 meter. Masyarakat di Wainitu, ke­

pada Menteri Basuki mengatakan sangat ter­ bantu dengan program kawasan kumuh dan menyampaikan terima kasihnya.

Kawasan Kumuh nannya tidak teratur, mayoritas bangunan

Sebelumnya kawasan tersebut bangu­

di Kota Ambon

semi permanen, drainase tak berfungsi op­ timal dan hanya 25% masyarakat yang me­ miliki jamban dan septic tank.

Kota Ambon sendiri berdasarkan Surat

Ke Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki putusan Walikota Ambon tahun 2014,

me miliki kawasan kumuh seluas 102,64 ha,

Hadimuljono melakukan kunjungan kerja ke lokasi peningkatan

yang tersebar di 15 kelurahan atau desa.

kualitas permukiman kumuh di kawasan Nusaniwe, Ambon, pada

Dengan kategori kumuh berat terdapat di

Rabu,(9/2/2017). dua kelurahan, yaitu Kelurahan Batu Merah

se luas 22,51 ha dan Kelurahan Rijali 6,5 ha. Sementara itu Kasatker PKP Provinsi Maluku Julius, menambahkan bahwa di dae­ rah tersebut direncanakan masuk dalam usu­ lan untuk pembangunan rusunawa.

Tidak hanya Ruang Terbuka Publik Menteri PUPR juga melakukan kunjungan kerja ke kawasan kumuh Wainitu untuk melihat pelaksanaan pekerjaan, proses pem­ bangunan dan pemanfaatan yang telah dira­ sakan oleh masyarakat melalui program KOTAKU.

“Dalam program KOTAKU telah dilak­ sanakan perbaikan dan pembangunan pada

85 rumah dengan kebutuhan pagu yang berbeda tergantung pada kerusakan yang perlu diperbaiki di tiap rumahnya sesuai dengan dana yang telah dianggarkan,” kata Julius.

Lanjut Julius, masyarakat daerah Wai nitu sangat antusias menyambut keda ta ngan Menteri PUPR. Mereka langsung me ngu­ capkan terima kasih karena sangat me rasa

M Per mukiman Rina Farida, Kepala camatan Nusaniwe.

enteri PUPR didampingi oleh Di­

terbantu dengan adanya program KOTAKU rektur Pengembangan Kawasan yang terdiri dari Kecamatan Sirimau dan Ke­

di Kawasan Wainitu sebesar Rp 5,13 miliar

ini.

Basuki berharap agar masyarakat selain Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

memanfaatkannya juga dapat menjaga dan Ismail Usemahu, beserta Kasatker Pengem­

Penanganan yang dilakukan berupa pem­

merawat infrastruktur yang telah terbangun. bangan Kawasan Permukiman Julius D. sepanjang 2.848 meter dan di Kecamatan ( Teks:RRA/ari) Madete.

buatan jalan lapen di Kecamatan Nusaniwe

Pada kesempatan ini, Menteri PUPR me­ lihat infrastruktur hasil kinerja Ditjen Cipta Karya melalui Satuan Kerja Pengembangan Kawasan Permukiman (Satker PKP) Provinsi Maluku, khususnya penanganan kawasan kumuh dan Ruang Terbuka Publik di daerah Wainitu.

Pada tahun 2016, Kementerian PUPR me ngalokasikan dana untuk peningkatan kualitas permukiman yang semula kumuh

16 | Edisi 02  Tahun XV

Pamekasan supaya lebih peduli terhadap ling kungan, serta mewujudkan Indonesia ber sih sampah tahun 2020.

Achmad Syafii mengungkapkan, penge­ lo laan sampah menggunakan sanitary land- fill ini sangat penting, karena sampah akan dikelola dengan baik dan ditempatkan secara khusus sehingga tidak menimbulkan bau, termasuk air lindi yang berasal dari sampah tersebut.

“Ada sampah organik, dan sampah anor­ ganik yang nantinya akan dikelola menjadi pupuk organik, jadi nantinya kita harap­ kan sampah itu menjadi sepertiga bagian kemudian ditimbun sampai beberapa tahun,” ujarnya.

Achmad Syafii berharap, agar sampah yang dikirim ke TPA Angsanah dapat dikelola dengan baik yang artinya telah terpisahkan sampah anorganik dan sampah organik.

Bupati Pamekasan Resmikan diwakili oleh Kasubdit Persampahan, Direk­

Sementara itu, Dirjen Cipta Karya yang

TPA Angsanah dari seluruh stakeholder untuk melakukan

torat Pengembangan Penyehatan Ling ku­ ngan Permukiman (PPLP) Kementerian Pe­ kerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Moh. Sundoro mengatakan, perlu peran serta

Dalam momentum memperingati Hari Peduli Sampah Nasional

usaha yang berkelanjutan sebagai upaya pe­

2017, Bupati Pamekasan Achmad Syafii meresmikan Tempat nanganan sampah di Indonesia.

Moh. Sundoro menjelaskan, TPA Angsanah

Pembuangan Akhir (TPA) Angsanah yang berada di lokasi Desa

ini dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin

Angsanah, Kecamatan Palengaan, Kabupaten Pamekasan, Rabu sesuai dengan fungsinya untuk melayani masyarakat, khususnya masyarakat per (22/2/2017). ko­

taan terkait sistem pengelolaan sampah di Kabupaten Pamekasan.

Selain itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Pamekasan Amin Jabir, dalam sambutannya menuturkan, Hari Peduli Sampah Nasional (HSPN) merupakan momentum untuk memperbaiki pengelolaan sampah dan mensosialisasikan masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan di sekitarnya, selain itu guna mewujudkan visi Indonesia bersih sampah tahun 2020.

Turut hadir dalam acara itu, Kasatker Pe ­ ngembangan Penyehatan Lingkungan Per ­ mukiman (PPLP) Jawa Timur Dahlia Era wati, dan anggota Forum Komunikasi Pim pinan Daerah (Forkopimda), Kepala Dinas Ling­ kungan Hidup (DLH) Kabupaten Pame kasan, serta masyarakat di sektiar TPA Angsanah. Setelah acara peresmian ini dila kukan juga penanaman pohon bersama dan serah terima

T provokasi masyarakat di Kabupaten (Teks: bap/randaljatim/ari)

ujuan peresmian TPA Angsanah yaitu bantuan alat berat dari Direktorat Jenderal untuk mensosialisasikan dan mem­ Cipta Karya Kementerian PUPR.

Tahun XV  Edisi 02 | 17

Satker PSPLP Jawa Timur PERINGATI HARI PEDULI SAMPAH NASIONAL 2017

Menindaklanjuti Surat Edaran Menteri PUPR Nomor 4 tentang pelaksanaan Hari Peduli Sampah Nasional (HSPN) tahun 2017, Satker Pengembangan Sistem Penyehatan Lingkungan Permukiman (PSPLP) Provinsi Jawa Timur melaksanakan kegiatan kerja bakti dan edukasi pengolahan sampah dengan pola 3R yaitu Reuse, Reduce, Recycle di Surabaya, Jumat (24/02/2017).

T dan menjaga ekosistem lingkungan

ujuan diselenggarakan kegiatan ini untuk lebih peduli terhadap sampah

yang perlu dijaga dan dilestarikan agar dapat meningkatkan kualitas lingkungan hidup di masa sekarang dan yang akan datang. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh pimpinan dan staf di lingkungan Satker PSPLP Provinsi Jawa Timur.

Kepala Satker PSPLP Dahlia Erawati me­ ngatakan, sampah adalah tanggung jawab bersama dan untuk dikelola dengan baik. “Kita harus sadar dan mengikuti peraturan terkait pengelolaan sampah guna mengatasi

lingkungan sekitar dengan tidak membuang permasalahan sampah yang ada di sekitar

kita. Selain itu, sebaiknya kita melaksanakan

program/gerakan 3R, lebih peduli terhadap

sampah sembarangan, mengurangi serta memilah, dan meletakkan sampah pada tem patnya juga mengelola sampah secara ber tanggung jawab,” ungkapnya.

Dahlia berharap, seluruh karyawan da­ pat menerapkan pengelolaan sampah ini di rumah masing­masing dan lingkungan sekitarnya. Sehingga akan tercipta ling ku­ ngan bersih dari sampah, sehat dan nya­ man, serta dapat terwujud Indonesia bebas sampah tahun 2020.

(Teks: bap/randaljatim/ari)

18 | Edisi 02  Tahun XV

Satker PKP Lampung Gelar Bakti Sosial di Lokasi Banjir Kota Bandar Lampung

Satuan Kerja (Satker) Pengembangan Kawasan Permukiman (PKP) Provinsi Lampung beserta tim Kelompok Kerja PKP Nuwo Berseri Kota Bandar Lampung serta tim KOTAKU Kota Bandar Lampung menggelar bakti sosial di sejumlah lokasi banjir Kota Bandar Lampung, Jumat (24/02/2017).

ujan deras dalam satu pekan terakhir mengakibatkan banjir di beberapa

H wilayah di Lampung. Di Kota Bandar

Lampung ada beberapa wilayah dengan ketinggian air mencapai 1 meter, salah sa­ tunya di Kelurahan Kuripan, Kecamatan Teluk Betung Timur.

Untuk meringankan beban para kor ban, Satker PKP Provinsi Lampung melakukan peng galangan dana, memberikan pakaian layak beserta bantuan makanan dan sem­ bako. “Langkah ini kita ambil atas da­ sar kemanusiaan dan keprihatinan ter­

ha dap korban banjir, mengingat harta ben da masyarakat tidak dapat digunakan. Ak ses air minum dan air bersih terputus di

Karang Raya,” ujar Kasatker PKP Provinsi Lam pung Haromie Aqsho.

Haromie mengharapkan, ke depan ada sebuah solusi yang dapat mengurangi resiko

wilayah banjir, maka kami bergerak mencoba

banjir di beberapa wilayah yang rentan

memberikan kebutuhan korban banjir. Saat

banjir. Sementara perbaikan sistem drainase

ini, telah didistribusikan 150 paket sembako,

dan normalisasi sungai nampaknya perlu

pakaian layak, dan air minum. Dana tersebut

dilakukan guna mengurangi dampak banjir.

telah diserahkan kepada korban banjir di (Teks: Methariska Sylvia – Randal Lampung/ Kelurahan Kuripan, Kota Karang, dan Kota bns)

Tahun XV  Edisi 02 | 19

BEKAL NIKMAT, MANFAATPUN DI DAPAT

Belinda Phelia *)

Salam Sanitasi!! Dari judul artikel, mungkin pembaca ada yang berpikir kalau isi artikel ini tentang “makanan”. Namun ternyata bukan, mari kita simak isi artikel ini.

i setiap sekolah pasti memiliki kantin sekolah, begitu juga dengan sekolah

D penulis. Setiap jam istirahat berbunyi,

kantin sekolah selalu dipadati siswa­siswi SD Karya Yosef, SMP, dan SMA Santo Petrus. Akibatnya, setelah kegiatan di sekolah usai tempat sampah penuh dan masih banyak pelajar yang membuang sampah sembarangan.

Penulis menganggap hal ini adalah “ma salah” yang tidak boleh dibiarkan, sam­ pah­sampah akan bertambah terus setiap harinya. Perlu segera mencari solu sinya, dan pihak sekolah sepakat mem buat program “membawa bekal dari rumah”. Untuk menunjang program tersebut, penulis mem­ buat sebuah poster yang ditempel di tempat­ tempat strategis di sekolah agar yang

20 | Edisi 02  Tahun XV

Manfaat membawa bekal dari rumah sangat besar, selain mengurangi jumlah sampah, juga membuat hidup kita lebih sehat, karena bekal dari rumah lebih terjamin kebersihannya.

Mengatasi masalah sampah tentu dari hal yang terkecil yang dapat kita lakukan dan tentu dari lingkungan terdekat kita terlebih dahulu seperti di lingkungan dalam rumah, sekolah, dan yang terpenting adalah kesadaran dari diri sendiri, karena masalah sampah adalah tanggung jawab bersama.

kebersihannya. Di samping itu, dapat men­

Mengatasi masalah sampah tentu dari jalin keakraban dan menumbuhkan rasa hal yang terkecil yang dapat kita lakukan kekeluargaan antar sesama teman sekelas,

dan tentu dari lingkungan terdekat kita me lihat poster itu sadar dan termotivasi ke­

terlebih dahulu seperti di lingkungan dalam mudian melakukannya.

ini pengalaman yang penulis rasakan sendiri.

rumah, sekolah, dan yang terpenting adalah Tidak lama sejak program ini diterapkan,

Setiap lonceng istirahat berbunyi, kemudian

kesadaran dari diri sendiri, karena masalah efeknya sungguh luar biasa, sampah­sampah

berkumpul bersama sambil membawa bekal

sampah adalah tanggung jawab bersama. mulai berkurang 80%. Penulis berharap ini

masing­masing dan makan bersama, bahkan

Jadi, tunggu apa lagi “mari kita lakukan se­ adalah kesadaran dari pribadi siswa untuk

berbagi bekal tersebut.

Jika program ini diterapkan di sekolah­

karang juga!”.

membantu mengurangi sampah di sekolah,

sekolah, tentu akan sangat membantu me­

bukan karena takut dimarahi guru atau ngatasi masalah sampah juga dapat me­

SALAM INDONESIA SEHAT!!

melanggar program yang diterapkan di ngajarkan kepada para siswa agar tidak Membawa Bekal dari Rumah dalam rangka sekolah.

Menggalakkan Gerakan Hidup Sehat dan Manfaat membawa bekal dari rumah kebersihannya.

jajan sembarangan karena kurang terjamin

Mengurangi Sampah di Sekolah sangat besar, selain mengurangi jumlah

Jadi, selain bekal yang dibawa sendiri

sampah, juga membuat hidup kita lebih dari rumah lebih sehat dan nikmat, juga *) Duta Sanitasi Nasional 2014 sehat, karena bekal dari rumah lebih terjamin

mendatangkan banyak manfaat.

(Pemenang Harapan II asal Kalimantan Barat)

Pengembangan (Lagi) Modul SIKIPAS:

Karya Generasi Muda

untuk Sektor Persampahan Indonesia

Sandhi Eko Bramono *)

“Kami menggoyangkan langit, menggempakan darat, dan menggelorakan samudera agar tidak jadi bangsa yang hidup hanya dari 2 ½ sen sehari. Bangsa yang kerja keras, bukan bangsa tempe, bukan bangsa kuli. Bangsa yang rela menderita demi pembelian cita-cita”.

nilah salah satu kata mutiara yang menggunakan sekitar 7 unit truk sampah, ke ban berjalan (belt conveyor), serta dilakukan pernah diungkapkan oleh Bung Karno, TPST. Sampah akan dituang secara manual,

I proklamator kemerdekaan Indonesia, untuk kemudian dialirkan menuju 2 buah selama 2 jam.

pemilahan oleh 12 orang pemilah sampah,

yang membawa kita pada semangat bahwa tidak pernah ada kata menyerah dan ragu. Namun keberanian untuk bertindak, berani

Direktorat Pengembangan Penyehatan bekerja keras, berani untuk gagal, serta Lingkungan Permukiman (PPLP) saat ini sedang

ini, yang tidak ingin menjadi bangsa yang mengembangkan infrastruktur pengolahan

berani untuk berkorban demi cita­cita bangsa

“membebek”, namun bangsa yang memiliki

sampah berbasis institusi, yang dikenal dengan

identitas dan harga diri dalam mengisi pembangunan.

Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST).

Direktorat Pengembangan Penyehatan Ling kungan Permukiman (PPLP) saat ini se­ dang mengembangkan infrastruktur pe ngo­ lahan sampah berbasis institusi, yang dikenal dengan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST). Konstruksi dilaksanakan pada tahun jamak (melalui pendanaan APBN tahun 2015­ 2016, kemudian dilanjutkan pada tahun 2017), pada Satuan Kerja PPLP Strategis, yang dilaksanakan di tiga lokasi, yaitu Kota Balikpapan, Kota Malang, dan Kabupaten Lombok Timur, dengan kapasitas pengolahan

10 ton sampah tercampur/hari. Infrastruktur ini menjawab tantangan kepada Direktorat PPLP, dalam menyediakan infrastruktur pe­ ngolahan sampah berbasis institusi, yang bukan hanya berupa infrastruktur pem ro­ sesan akhir sampah (TPA sampah) saja.

Proses Pengolahan

Sampah dengan laju alir 10 ton sampah tercampur/hari atau setara dengan 40 m 3 sampah tercampur/hari, diangkut dengan

Unit Fermentasi Anaerobik Sampah Organik pada TPST Kota Malang

22 | Edisi 02  Tahun XV 22 | Edisi 02  Tahun XV

Dalam upaya untuk meningkatkan kinerja proses aerobik, maka dilakukan pemerasan sampah organik dengan menggunakan filter press, sehingga terjadi reduksi kadar air, yang akan mengurangi potensi bau yang ditim­ bulkan serta percepatan proses pe ma tangan kompos padat. Kompos padat tersebut ke­ mudian mengalami perlakuan aerasi secara alami (windrow composting) selama 20 hari, sebelum kemudian dipanen, dan diangkut ke gudang kompos padat, sebelum dikeluarkan untuk siap digunakan sebagai material peng­ gembur tanah (soil conditioner). Kompos cair juga dihasilkan dari proses ini, yang dapat

Pompa pada Unit Fermentasi Anerobik Air Lindi pada TPST Kota Malang

Dengan komposisi sampah organik yang mencapai 50 % atau setara dengan 5 ton sampah organik/hari, yang terdiri dari sampah makanan dan sampah halaman, untuk terus dialirkan dan dicacah dengan menggunakan mesin pencacah sampah organik. Sejumlah

2 ton sampah daur ulang/hari, yang terdiri dari sampah kertas, sampah plastik, sampah logam, dan sampah kaca, akan dikeluarkan dari ban berjalan untuk dijatuhkan ke kan­ tong pengumpul, serta diangkut ke gu dang sampah daur ulang.

Masih terdapat 3 ton sampah residu/ hari, yang terdiri dari sampah karet, sampah tekstil, dan sampah lain­lain, yang juga akan dipisahkan dari ban berjalan, untuk kemudian diproses akhir dengan proses pengurugan di TPA sampah.

Sampah organik yang telah dicacah, kemudian dimasukkan ke dalam 6 buah wadah

sampah organik tercacah berukuran 1,1 m 3 ,

Unit Pemilahan Sampah Tercampur pada TPST Kota Balikpapan

untuk diangkut ke unit fermentasi anaero­ bik sampah organik dengan menggunakan forklift. Air lindi yang dihasilkan dari sampah

Sejumlah 2 ton sampah daur ulang/hari, yang

kemudian ditampung dalam unit fermentasi anaerobik air lindi, serta diresirkulasikan ke

terdiri dari sampah kertas, sampah plastik, dalam unit fermentasi anaerobik sampah sampah logam, dan sampah kaca, akan

organik, selama 2 jam setiap harinya.