ANALISIS PENGARUH STRUKTUR MODAL PROFITA

ANALISIS PENGARUH STRUKTUR MODAL,
PROFITABILITA, DAN KEBIJAKAN DIVIDEN TERHADAP
NILAI PERUSAHAAN
( STUDI KASUS INDUSTRI MANUFAKTUR DI BURSA EFEK
INDONESIA)

IKHE PRATIWI
Universitas Trilogi
1. Latar Belakang
Tujuan

perusahaan

adalah

memaksimumkan

nilai

saham


(Karnadi,1993). Nilai pemegang saham akan meningkat apabila nilai
perusahaan meningkat yang ditandai dengan tingkat pengembalian
investasi yang tinggi kepada pemegang saham. Nilai perusahaan dapat
menggambarkan keadaan perusahaan. Dengan baiknya nilai perusahaan
maka perusahaan akan dipandang baik oleh para calon investor, demikian
pula sebaliknya nilai.
Dari sekian banyaknya emiten yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia, emiten masih dikelompokan ke dalam sembilan sektor meliputi
pertanian, pertambangan industri dasar, aneka industri, industri barang
konsumsi, property, infrastruktur utilitas dasar, keuangan, perdagangan
barang dan jasa. Dalam penelitian ini peneliti memilih perusahaan –
perusahaan yang tergabung dalam indrustri manufaktur. Perusahaan
manufaktur adalah perusahaan yang kegiatannya membeli bahan baku,
mengolah bahan baku dan kemudian menjualnya.
Persaingan dalam industri manufaktur membuat setiap perusahaan
manufaktur semakin meningkatkan kinerja agar tujuannya dapat tetap
tercapai. Salah satu tujuan adalah untuk memaksimumkan kemakmuran
pemegang saham melalui memaksimalkan nilai perusahaan (Sartono,

2010: 8). Menurut Suharli (2006), nilai perusahaan sangat penting karena

mencerminkan kinerja perusahaan yang dapat mempengaruhi persepsi
investor terhadap perusahaan. Salah satunya, pandangan nilai perusahaan
bagi pihak kreditur.
Suatu perusahaan untuk dapat melangsungkan aktivitas operasinya,
haruslah berada dalam keadaan yang menguntungkan/profitable. Tanpa
adanya keuntungan akan sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari
luar. Perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi akan
diminati sahamnya oleh investor, sehingga dengan demikian profitabilitas
dapat mempengaruhi perusahaan. Profitabilitas memberikan nilai yang
objektif mengenai nilai investasi pada sebuah perusahaan.
Menurut Analisa (2011), nilai perusahaan dapat pula dipengaruhi
oleh besar kecilnya profitabilitas yang dihasilkan oleh perusahaan.
Profitabilitas adalah kemampuan suatu perusahaan untuk menghasilkan
laba selama periode tertentu. Rasio profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan, total
aktiva maupun modal sendiri (Sartono, 2010:122).
Profitabilitas merupakan daya tarik utama bagi pemilik perusahaan
(pemegang saham) karena profitabilitas adalah hasil yang diperoleh
melalui usaha manajemen atas dana yang di investasikan para pemegang
saham dan juga mencerminkan pembagian laba yang menjadi haknya yaitu

seberapa banyak yang di investasikan kembali dan seberapa banyak yang
dibayarkan sebagai dividen tunai ataupun dividen saham kepada mereka.
Kebijakan dividen adalah kebijakan perusahaan apakah akan
membayar atau tidak, menentukan besarnya dividen dan membayar
dividen lebih dari periode sebelumnya. Ketika membuat sebuah kebijakan
dividen, satu ukuran tidak akan dapat digunakan oleh semua orang.
Beberapa perusahaan menghasilkan uang dalam jumlah besar tetapi
memiliki peluang investasi terbatas, hal ini terutama berlaku bagi

perusahaan–perusahaan didalam industri yang menguntungkan tetapi
sudah mapan dimana hanya sedikit tersisa kesempatan untuk tumbuh.
Kebijakan Dividen dapat dihubungkan dengan nilai perusahaan.
Pengertian Kebijakan Dividen yang optimal (optimal dividend policy)
adalah kebijakan dividen yang menciptkan keseimbangan di antara dividen
saat ini dan pertumbuhan di masa mendatang sehingga memaksimumkan
harga sahan perusahaan, Fred J Weston dan Eugene F Brigham
(2005:199). Sedangkan, menurut Kartini (2001) mengenai reaksi
pemegang saham terhadap pengumuman perubahan pembayaran dividen
di BEI menunjukkan bahwa pengumuman kenaikan dividen berpengaruh
negatif terhadap harga saham secara signifikan. Artinya, kenaikan dividen

menyebabkan

penurunan

harga

saham,

sedangkan

pengumuman

penurunan dividen juga mengakibatkan penurunan harga saham (Andinata,
2010).
Total pengembalian (return) kepada pemegang saham selama
waktu tertentu terdiri dari peningkatan harga saham ditambah dividen yang
diterima. Jika perusahaan menetapkan dividen yang lebih tinggi dari tahun
sebelumnya, maka return yang diperoleh investor akan semakin tinggi.
Jika dividen yang dibagikan besar maka hal tersebut akan meningkatkan
harga saham yang juga berakibat pada peningkatan nilai perusahaan.

Berdasarkan uraian latar belakang tersebut diatas maka peneliti
tertarik untuk menguji kembali beberapa variabel yang pernah diteliti
sebelumnya dengan melakukan penelitian pada sejumlah perusahaan
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan judul “
Analisis Pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, dan Kebijakan
Dividen terhadap Nilai Perusahaan (Studi Kasus Industri Manufaktur
di Bursa Efek Indonesia) ”.

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka yang menjadi pokok
permasalahan dalam penelitian ini adalah:
(1) Bagaimana pengaruh Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan?
(2) Bagaimana pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan?
(3) Bagaimana

pengaruh

Kebijakan

Dividen


terhadap

Nilai

Perusahaan?
(4) Bagaimana pengaruh Struktur Modal, Profitabilitas, dan Kebijakan
Dividen pada Nilai Perusahaan secara bersama – sama?

3. Tujuan Penelitian
Sedangkan tujuan yang ingin diperoleh dalam penelitian ini antara lain :
(1) Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Struktur Modal terhadap
Nilai Perusahaan.
(2) Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Profitabilitas terhadap
Nilai Perusahaan.
(3) Untuk mengetahui bagaimana pengaruh Kebijakan Dividen
terhadap Nilai Perusahaan.
(4) Untuk

mengetahui


bagaimana

pengaruh

Struktur

Modal,

Profitabilitas, dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan
secara bersama – sama.

4. Manfaat Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat dan
kontribusi sebagai berikut :
(1) Bagi Calon Investor
Dengan adanya kajian ini diharapkan dapat dijadikan bahan
pertimbangan pada saat melakukan investasi.
(2) Bagi Perusahaan

Sebagai

bahan

pertimbangan

bagi

perusahaan

dalam

mengaplikasikan variabel-variabel penelitian ini untuk membantu
meningkatkan nilai perusahaan serta sebagai bahan pertimbangan
emiten untuk mengevaluasi, memperbaiki, dan meningkatkan kinerja
manajemen dimasa yang akan datang.
(3) Bagi Akademisi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam
pengembangan teori mengenai struktur modal, profitabilitas, dan
kebijakan dividen


yang diterapkan pada suatu perusahaan serta

pengaruhnya terhadap nilai perusahaan.

5. Landasan Teori


Nilai Perusahaan
Dalam penilaian perusahaan mengandung unsur proyeksi,
asuransi, perkiraan, dan judgement. Ada beberapa konsep dasar
penelitian yaitu : 1) nilai ditentukan untuk suatu waktu atau periode
tertentu; 2) nilai harus ditentukan pada harga yang wajar; 3)
penilaian tidak dipengaruhi sekelompok pembeli tertentu. Secara
umum banyak metode dan teknik yang telah dikembangkan dalam
penelitian dalam perusahaan, diantaranya adalah :

a. Pendekatan laba antara metode rasio tingkat laba atau price
earning ratio, metode kapitalisasi proyek laba;
b. Pendekatan arus kas antara lain metode diskonto arus kas;

c. Pendekatan dividen antara lain metode pertumbuhan
dividen;
d. Pendekatan aktiva antara lain metode penilain aktiva;
e. Pendekatan harga saham
f. Pendekatan economic value added.
Beberapa penelitian terdahulu menggunakan speread value
over cost, return saham, market value, total asset (Fama &
French,1998; McConnel Muscarella,1984; Masulis,1980; Wright &
Ferris,1997) untuk menentukan nilai perusahaan.
Untuk penilaian dengan menggunakan metode arus kas,
konsep penilaian harus ditambahkan mencakup, nilai adalah
perspekstif, pasar yang mendikte tingkat nilai pengembalian
(required rate of return), nilai bervariasi pada kemampuan
perusahaan di dalam menggenaralisasi arus kas prospektif, kecuali
di dalam keadaan yang tidak lazim dimana aktiva bersih yang
dilikuidasi mempunyai nilai yang lebih besar dari arus kas. Emery
dan Finnerty (1997) mengatakan, jika analisis cash flow ini
diterapkan dengan benar, maka dapat membantu para investor
dalam menentukan nilai perusahaan. Metode cash flow dianggap
sebagai metode yang paling akurat karena metode ini mencakup

analisa

semua

informasi.

Untuk

mengerti

“nilai”

yang

sesungguhnya, seseorang penilai harus mempunyai pandangan
jangka panjang, mengerti arus kas perusahaan baik dari segi neraca
maupun

laporan

laba

rugi,

dan

mengerti

bagaimana

membandingkan arus kas untuk masing-masing periode waktu
dengan menyesuaikan pada tingkat resiko pada masingmasing
periode.
Menurut Hackel and Livnat (1996), alat ukur yang ideal
untuk menilai kinerja perusahaan (nilai perusahaan) yang
setidaknya bebas dari pengaruh kebijakan masing-masing entenitas
adalah cash flow. Mereka mengatakan suatu asumsi bahwa analisa

cash flow ini merupakan alat pengukur yang sangat penting bagi
para investor maupun auditor. Hal ini dapat saja terjadi karena
pengakuan jumlah keuntungan suatu entenitas dalam periode yang
sama bisa berbeda, meskipun angka maupun data yang diberikan
sama. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan dalam metode
akuntansi yang digunakan, estimasi 18 akuntasinya dan faktor
lainnya. Spesifikasi terhadap pengakuan pendapatan dan biaya
yang dikeluarkan pada masing-masing entitas diterapkan sesuai
dengan kebijakan entitas tersebut.


Struktur Modal
Struktur modal merupakan pendanaan ekuitas dan utang
dalam suatu perusahaan. Menurut Fama dan French (1998),
mengatakan bahwa optimalisasi nilai perusahaan yang merupakan
tujuan perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan fungsi
manajemen keuangan, dimana setiap keputusan keuangan yang
diambil akan mempengaruhi keputusan keuangan lainnya dan
berdampak pada nilai perusahaan.
Franco

Modigliani

dan

Merton

Miller

(MM)

memperkenalkan model teori struktur modal secara matematis,
scientific dan atas dasar penelitian yang terusmenerus. Perlu
diketahui bahwa MM memperkenalkan teori struktur modal
dengan beberapa asumsi sebagai berikut: 1) tidak ada pajak. 2)
investor dapat meminjam pada tingkat yang sama dengan
perusahaan. 3) informasi selalu tersedia bagi semua investor dan
dapat diperoleh tanpa biaya. 4) EBIT tidak berpengaruh terhadap
penggunaan hutang.
Trade of Theory

Selain teori yang telah dikemukakan oleh MM (Modigliani
dan Miller) masih terdapat teori struktur modal yang lain yang
membahas

hubungan

antara

stuktur

modal

dengan

nilai

perusahaan. Menurut trade-off theory yang diungkapkan oleh
Myers (2001:81), “Perusahaan akan berhutang sampai pada tingkat
utang tertentu, dimana penghematan pajak (tax shields) dari
tambahan hutang sama dengan biaya kesulitan keuangan (financial
distress). Biaya kesulitan keuangan (financial distress) adalah biaya
kebangkrutan (bankruptcy costs) atau reorganization, dan biaya
keagenan (agency costs) yang meningkat akibat dari turunnya
kredibilitas suatu perusahaan. Trade-off theory dalam menentukan
struktur modal yang optimal memasukkan beberapa faktor antara
lain pajak, biaya keagenan (agency costs) dan biaya kesulitan
keuangan (financial distress) tetapi tetap mempertahankan asumsi
efisiensi pasar dan symmetric information sebagai imbangan dan
manfaat

penggunaan

utang.

Sejauh

manfaat

lebih

besar,

penambahan hutang masih diperkenankan. Apabila pengorbanan
karena penggunaan hutang sudah lebih besar, maka tambahan
hutang sudah tidak diperbolehkan.



Profitabilitas
Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan memperoleh
laba, semakin besar tingkat keuntungan/laba, semakin baik pula
manajemen dalam mengelola perusahaan (Sutrisno, 2003:222).
Rasio profitabilitas ini akan memberikan gambaran tentang
tingkat efektifitas pengelolaan perusahaan. Semakin tinggi
profitabilitas berarti semakin baik, karna kemakmuran pemilik
perusahaan meningkat dengan semakin tingginya profitabilitas.

Ada bermacam cara untuk mengukur profitabitas, yaitu:
(1) Gross Profit Margin(GPM). Rasio gross profit margin atau
margin keuntungan kotor berguna untuk mengetahui
keuntungan kotor perusahaan dari setiap barang yang
dijual. Gross profit margin sangat dipengaruhi oleh harga
pokok penjualan. Apabila harga pokok penjualan meningkat
maka gross profit margin akan menurun, begitu pula
sebaliknya. Dengan kata lain, rasio ini mengukur efesiensi
pengendalian

harga pokok atau biaya

mengindikasikan
berproduksi

kemampuan

secara

efisien.

produksinya,

perusahaan

GPM

dihitung

untuk
dengan

menggunakan rumus :
GPM=

Laba Kotor
x 100
Penjualan

(2) Net Profit Margin (NPM), menggambarkan besarnya laba
bersih yang diperoleh perusahaan pada setiap penjualan
yang dilakukan. Dengan kata lain rasio ini mengukur laba
bersih setelah pajak terhadap penjualan. NPM sering
digunakan untuk mengevaluasi efesiensi perusahaan dalam
mengendalikan beban – beban yang berkaitan dengan
penjualan. Jika suatu perusahaan menurunkan beban
relatifnya terhadap penjualan, maka perusahaan tentu akan
mempunyai lebih banyak dana untuk kegiatan – kegiatan
usaha lainnya (Gitman, 2008;67). Semakin tinggi NPM,
maka semakin baik operasi perusahaan. NPM dihitung
dengan menggunakan rumus :
NPM=

Laba Bersih setelah pajak
x 100
Penjualan

(3) Return On Investment (ROI) atau return on assets
menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba

dari aktiva yang dipergunakan. Dengan mengetahiu rasio
ini, akan dapat diketahui apakah perusahaan efisien dalam
memanfaatkan aktivanya dalam 11 kegiatan operasional
perusahaan. Rasio ini juga memberikan ukuran yang lebih
baik atas profitabilitas perusahaan karena menunjukkan
efektifitas manajemen dalam menggunakan aktiva untuk
memperoleh pendapatan.
Return On Investment (ROI) itu sendiri adalah salah
satu bentuk dari rasio profitabilitas yang dimaksudkan
untuk dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan
keseluruhan dana yang ditanamkan dalam aktiva yang
digunakan untuk operasi perusahaan untuk menghasilakan
keuntungan. Dengan demikian Return On Investment (ROI)
menghubungkan keuntungan yang diperoleh dari operasi
perusahaan (Net Operating Income) dengan jumlah
investasi atau aktiva yang digunakan untuk menghasilkan
operasi tersebut (Net Operating Assets). Sebutan lain untuk
ROI adalah “Net Operating Profit Rate Of Return” atau
“Operating Earning Power” ( Munawir,2004:89). ROI
dihitung dengan menggunakan rumus :
ROI=

Laba Bersih sesudah pajak
x 100
Total Aktiva

(4) Return On Equity (ROE) atau return on net worth
mengukur kemampuan perusahaan memperoleh laba yang
tersedia bagi pemegang saham perusahaan atau untuk
mengetahui besarnya kembalian yang diberikan oleh
perusahaan untuk setiap rupiah modal dari pemilik. Rasio
ini dipengaruhi oleh besar kecilnya utang perusahaan,
apabila proporsi utang makin besar maka rasio ini juga
akan makin besar.

ROE=



Laba Bersih sesudah pajak
x 100
Modal

Kebijakan Dividen
Kebijakan deviden sering dianggap sebagai signal bagi
investor dalam menilai baik buruknya perusahaan, hal ini
disebabkan karena kebijakan deviden dapat membawa pengaruh
terhadap hargasaham perusahaan. Terdapat beberapa pandangan
mengenai pengaruh kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan:

Pandangan 1: Kebijakan dividen tidak relevan
Pandangan ini berasumsi bahwa tidak ada hubungan antara
kebijakan dividen dan

nilai

menjelaskan bahwa

berdasarkan

perusahaan,
tidak

saham. Miller

dan

Modligiani

keputusan

investasi

rasio pembayaran dividen hanyalah rincian dan

mempengaruhi

kesejahteraan pemegang

saham. Nilai

perusahaan ditentukan hanya oleh kemampuan menghasilkan
laba dari aset-aset perusahaan atau kebijakan investasinya, dan
cara aliran laba dipecah antara dividen dan laba ditahan tidak
mempengaruhi nilai ini.
Pandangan 2: Kebijakan dividen yang relevan
Myron Gordon dan John Lintner dalam Eugane F Brigham
& Joel F Houston(2007:480) mengatakan dividen lebih pasti
daripada perolehan modal, disebut juga dengan teori bird in the
hand, yaitu kepercayaan bahwa pendapatan dividen memiliki nilai
lebih

tinggi

bagi

investor

daripada capital

gains,teori ini

mengasumsikan bahwa dividen lebih pasti daripada pendapatan
modal.

6. Penelitian Terdahulu
Pengarang &
Topik Penelitian
Tahun
Taswan, dan Euis Pengaruh
Kebijakan
Utang
Soliha ( 2002 )
Terhadap Nilai Perusaan Serta
Beberapa
Faktor
yang
Mempengaruhinya,
dengan
menggunakan
variabel
Kepemilikan
manajerial,
Profitabilitas,
Ukuran
Perusahaan, Kebijakan utang,
Nilai perusahaan, serta alat
analisisnya Linear Structural
Relations.

Hasil Penelitian
Profitabilitas
dan
kepemilikan
manajerial
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai
perusahaan.
Kebijakan
dividen
berpengaruh
positif
tapi
tidak
signifikan terhadap nilai
perusahaan.

Taswan ( 2003 )

Analis
Pengaruh
Insider
Ownership, Kebijakan Utang
Terhadap Nilai Perusahaan Serta
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhinya,
dengan
menggunakan variabel Insider
Ownership,
Dividen
Policy,
Profitability, Firm Size, Nilai
perusahaan, serta alat analisisnya
Linear Structural Relations.

Kebijakan
utang
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap nilai
perusahaan.
Kebijakan
dividen
berpengaruh
secara signifikan dan
negatif terhadap nilai
perusahaan.

Sumarto ( 2007 )

Anteseden dan Dampak dari Kebijakan
dividen
Kebijakan Dividen Beberapa berpengaruh
positif
Perusahaan Manufaktur, dengan terhadap nilai perusahaan
menggunakan variabel Likuiditas,
Profitabilitas, Kebijakan Dividen,
Nilai Perusahaan, serta alat
analisisnya Structural Equation
Modeling.

Sulistiono ( 2010 )

Pengaruh
Kepemilikan
Manajerial, Struktur Modal dan
Ukuran Perusahaan Terhadap
Nilai
Perusahaan
pada

Kepemilikan Manajerial
berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap nilai
perusahaan.

Perusahaan Manufaktur di Bursa
Efek
Indonesia,
dengan
menggunakan
variabel
Kepemilikan Manajerial, Struktur
Modal, Ukuran Perusahaan, Nilai
Perusahaan, serta alat analisisnya
Regresi Linier Berganda.
Wawan Andinata
( 2010 )

Analisis Pengaruh Profitabilitas
dan Kebijakan Dividen Terhadap
Nilai Perusahaan Manufaktur di
Bursa Efek Indonesia, dengan
menggunakan
variabel
Profitabilitas, Kebijakan Dividen,
dan Nilai Perusahaan, serta alat
analisisnya Regresi Berganda.

Profitabilitas
dan
Kebijakan
dividen
berpengaruh
secara
negatif terhadap nilai
perusahaan.

7. Kerangka Pemikiran dan Hipotesa
Untuk memudahkan penganalisaan pada penelitian ini maka
diperlukan model penelitian sebagai berikut :
Struktur Modal

Profitabilitas

Nilai Perusahaan

Kebijakan Dividen
Hipotesa
H1

: Adanya pengaruh Struktur Modal terhadap nilai perusahaan.

H2

: Adanya pengaruh Profitabilitas terhadap nilai perusahaan.

H3

: Adanya pengaruh Kebijakan Dividen terhadap nilai perusahaan.

8. Metode Penelitian


Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini variabel yang digunakan terdiri dari
variabel dependen dan variabel independen.
a. Variabel Independen
Variabel

independen

adalah

variabel

yang

menjelaskan atau mempengaruhi variabel yang lain
(Supomo dan Indianto,1999). penelitian ini menggunakan
variabel struktur modal, profitabilitas, dan kebijakan
dividen sebagai variabel independen.
b. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang dijelaskan
atau dipengaruhi oleh variabel independen (Supomo dan
Indiarto,1999) variabel dependen pada perusahaan ini
adalah nilai perusahaan.


Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
sekunder,

data

yang

diperoleh

dari

sumber-sumber

yang

berhubungan dengan penelitian. Data yang dibutuhkan dalam


penelitian ini diperoleh dari ICMD.
Metode Pengumpulan Data
Sesuai dengan jenis data yang diperlukan yaitu data
sekunder, maka metode pengumpulan data dalam penelitian ini
adalah dengan menggunakan metode studi kepustakaan dan studi
observasi. Metode studi kepustakaan yaitu suatu cara yang
dilakukan dimana dalam memperoleh data dengan menggunakan
cara membaca dan mempelajari buku-buku yang berhubungan
dengan masalah yang dibahas dalam lingkup penelitian ini.
Sedangkan metode studi observasi yaitu suatu cara memperoleh
data dengan menggunakan dokumentasi yang berdasarkan pada

laporan keuangan yang telah dipublikasikan oleh BEI melalui
ICMD dimana data yang digunakan merupakan data time-servis


Metode Analisis
 Analisis Statistik Deskriptif
Analisis statistik deskriptif mempunyai tujuan untuk
mengetahui gambaran umum dari semua variabel yang
digunakan dalam penelitian ini, dengan cara melihat tabel
statistik deskriptif yang menunjukkan hasil pengukuran
mean, nilai minimal dan maksimal, serta standar deviasi
semua variabel tersebut.
 Uji Asumsi Klasik
Penggunaan uji asumsi klasik bertujuan untuk
mengetahui dan menguji kelayakan atas model regresi
yang digunakan pada penelitian ini. Tujuan lainnya untuk
memastikan bahwa di dalam model regresi yang digunakan
mempunyai data yang terdistribusikan secara normal,
bebas

dari

autokorelasi,

heterokedistisitas.
 Analisis Regresi Linier
Analisis regresi
mengetahui

pengaruh

multikolinieritas

berganda
antara

digunakan

variabel

bebas

serta

untuk
dalam

mempengaruhi variabel tidak bebas secara bersama-sama
ataupun secara parsial. Persamaan regresi dengan linier
berganda dalam penelitian ini adalah :
Y = βX1 + βX2 + βX3
Keterangan :
Y : Nilai Perusahaan
X1 : Struktur Modal
X2 : Profitabilita

X3 : Kebijakan Dividen
9. Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisa n dalam penyusunan skripsi ini adalah
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Merupakan pendahuluan yang menguraikan tentang latar belakang
masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika
penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi landasan teori yang mendasari penelitian terdahulu yang
sejenis dan kerangka pemikiran yang menggambarkan hubungan antar
variabel penelitian serta hipotesis penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN
Bab ini menjelaskan tentang data yang digunakan, variable yang
digunakan, dan metode analisis data
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan mengenai deskripsi objek peneli tian, analisis
data dan pembahasanya.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi kesimpulan dari hasil penelitian serta saran-saran.

10. Daftar Pusaka
(1) Kusumajaya, Dewa Kadek Oka. 2011. Pengaruh Struktur Modal
dan Pertumbuhan Perusahaan terhadap Profitabilitas dan Nilai
Perushaan pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia.
Dalam Tesis

Program

Pascasarjana

Universitas

Udayana

Denpasar.
(2) Dewi, Ayu Sri Mahatma dan Ary Wirajaya. 2013. Pengaruh
Struktur Modal, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan pada Nilai
Perusahaan. Dalam E-Jurnal Akutansi Universitas Udayana
Denpasar.
(3) Mardiyati,Umi ,Gatot Nazir Ahmad dan Ria Putri. 2012. Pengaruh
Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang dan Profitabilitas terhadap
Nilai Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI)

periode 2005 – 2010. Dalam Jurnal Riset

Manajemen.

(4) Jusriani, Ika Fanindya. 2013. Analisis Pengaruh Profitabilitas,
Kebijakan Dividen, Kebijakan Utang, dan Kepemilikan Manajerial
terhadap Nilai Perusahaan. Dalam Skripsi Universitas Diponegoro
Semarang.
(5) Kisman, Z . Model For Overcoming Decline in Credit Growth
(Case Studyof Indonesia with Time Series Data 2012M12016M12). Journal of Internet Banking and Commerce.Vol.22, No.
3,2017.
(6) Kisman, Z., & Shinta belle Restiyanita, M. The Validity of Capital
Asset Pricing Model (CAPM) and Arbitrage Pricing Theory (APT)
in

Predictingthe

Return

of

Stocks

Stock Exchange. American Journal of Economics,
Management Vol. 1, No. 3, 2015, pp. 184-189

in

Indonesia

Finance

and

(7) Kisman, Z.Disappearing Dividend Phenomenon: A Review of
Theories

and Evidence.Transylvanian

Review.Vol XXIV,

No.

08,2016.
(8) Analisa, Yangs. 2011. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage,
Profitabilitas dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai Perusahaan.
Dalam Skripsi Universitas Diponegoro Semarang.