KURIKULUM PENDIDIKAN MASA DEPAN Bayu Ari
MAKALAH
KURIKULUM PENDIDIKAN KEJURUAN
Dosen : Dr. I Made Sudana, M.Pd
Tugas : Membuat Makalah Mengenai Solusi Kurikulum Masa Depan yang
Cocok Digunakan di Sekolah Menengah Kejuruan.
“KURIKULUM PENDIDIKAN MASA DEPAN DI SMK TEKNIK UNTUK
MENCIPTAKAN KOMPONEN KENDARAAN”
“disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Kurikulum Pendidikan Kejuruan”
Oleh
Nama Mahasiswa
NIM
Bayu Ariwibowo
0501514018
Program Studi Pendidikan Kejuruan S2
Program Pasca Sarjana Kelas Khusus
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014/2015
KURIKULUM PENDIDIKAN MASA DEPAN DI SMK TEKNIK UNTUK
MENCIPTAKAN KOMPONEN KENDARAAN
A. Pendahuluan
Kehidupan di dunia ini tidak akan pernah lepas dari sebuah kendaraan,
baik itu sepeda, becak, sepeda motor, mobil, kereta, kapal dan bahkan
pesawat. Kendaraan tersebut di gunakan untuk membantu kegiatan manusia
agar pekerjaan yang mereka kerjakan bisa berjalan dengan lancar. Coba
bayangkan seandainya di dunia ini tidak ada kendaraan ataupun angkutan,
pasti perkembangan ekonomi akan lambat.
Kebutuhan manusia akan kendaraan yang semakin besar tersebut
menimbulkan persaingan antara banyak pabrik untuk menciptakan berbagai
model kendaraan, mulai dari kendaraan yang mewah, unik, minimalis, dan
yang paling banyak dibicarakan sekarang ini adalah kendaraan yang ramah
lingkungan. Banyak sekali pabrik yang bersaing berlomba-lomba menarik
minat konsumen dengan menciptakan teknologi yang makin maju. Dari
beberapa perusahaan di dunia, perusahaan asal negara Jepang merupakan
perusahaan yang paling banyak menghasilkan produk dan banyak
konsumennya di Indonesia, mulai dari brand mobil seperti Toyota, Honda,
Mitsubishi, Suzuki dan sebagainya, sedangkan untuk brand sepeda motor
yang paling banyak konsumennya antara lain Honda, Yamaha, Kawasaki, dan
Suzuki. Negara berkembang juga tidak mau kalah, India dan China adalah
contohnya, Negara tersebut sudah mulai membuat kendaraan dengan harga
yang lebih terjangkau meskipun dalam kualitas masih kalah dengan produksi
pabrikan Jepang.
Indonesia juga negara berkembang, namun belum mampu memproduksi
kendaraan secara masal, padahal di Indonesia banyak di bangun SMK teknik
yang tujuannya bisa terampil dan menguasai berbagai ilmu teknik,
diantaranya otomotif dan sepeda motor. Hal itu bisa terjadi, salah satu
faktornya ada di kurikulum pendidikan yang ada di sekolah. Di SMK siswa
diajarkan banyak hal tentang ilmu teknik yang tujuan akhirnya hanya untuk
memahami cara kerja suatu benda, perawatan dan perbaikan kendaraan, dan
service komponen kendaraan, jarang sekali pembelajaran yang tujuan
akhirnya siswa dapat berkompeten untuk setidaknya membuat suatu benda
atau komponen dari kendaraan.
Sistem pendidikan yang seperti itu jika dilihat dari sisi ekonomi saja
secara tidak langsung akan menguntungkan produsen yang membuat
komponen kendaraan, seperti produsen asal Jepang. Hal itu terjadi karena jika
siswa diajarkan tentang merawat kendaraan, dan mengganti komponen
kendaraan otomatis akan membeli barang hasil buatan Jepang, dengan kata
lain kita mempromosikan produk jepang. Dari sisi pekerja, pekerja kita hanya
dimanfaatkan tenaganya saja dengan upah yang tidak terlalu tinggi, dan
keuntungan terbesar diperoleh produsen komponen kendaraan tersebut.
Seandainya saja setiap siswa SMK diajarkan cara membuat komponen
tersebut dan ketika mereka lulus bisa membuka usaha mandiri, pasti sangat
menguntungkan, dan bahkan jika setiap sistem pada kendaraan diajarkan cara
membuatnya bukan tidak mungkin kita bisa membuat kendaraan sendiri.
Permasalahannya adalah waktu yang dibutuhkan siswa untuk
mempelajari semua materi tersebut. Jika kurikulum di Indonesia terutama
pada pengaturan program keahlian bisa di pecah-pecah atau menambah jam
khusus untuk konsentrasi kejuruan yang fokus untuk membuat suatu
komponen, mungkin hal itu bisa terjadi. Contohnya pada program keahlian
teknik kendaraan ringan, selain mempelajari semua sistem, bisa manambah
jam pelajaran yang mempelajari konsentrasi lebih khusus, seperti konsentrasi
di sistem bahan bakar, disana siswa dari awal diajarkan tentang pemahaman
sampai pembuatan komponen sistem bahan bakar. Di satu provinsi biasanya
terdapat banyak SMK, jika di setiap SMK tersebut memiliki banyak
konsentrasi dari program keahlian bisa jadi setiap provinsi bisa mengeluarkan
produk kendaraan yang berasal dari siswa SMK.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
2.
Kurikulum SMK model apa yang bisa dikembangkan di Indonesia di
masa depan?
Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan model kurikulum tersebut
di SMK.
C. Manfaat
1. Memberikan solusi tentang kurikulum SMK model apa yang bisa
dikembangkan di Indonesia di masa depan.
2. Mengetahui yang dibutuhkan untuk melaksanakan model kurikulum
tersebut di SMK
D. Kajian Pustaka
1. Kurikulum
Menurut Wikipedia Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan
program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara
pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada
peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan
perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan
setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut
serta kebutuhan lapangan kerja.
Sedangkan Pengertian Kurikulum Menurut UU No. 20 Tahun 2003:
“Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional”.
Dari kedua pernyataan diatas, bisa dikatakan jika kurikulum adalah
suatu rencana untuk mencapai suatu tujuan dalam pendidikan yang
didalamnya terdapat beberapa aturan sesuai dengan keadaan dan
kemampuan setiap jenjang pendidikan atau untuk memenuhi kebutuhan
lapangan kerja terbaru. Dalam makalah ini, akan membahas mengenai
kurikulum seperti apa di masa depan yang sesuai dan dapat diterapkan di
SMK terutama pada program keahlian teknik.
2. Sekolah Menengah Kejuruan
Menurut Wikipedia, Sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah
salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan
pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan
dari SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil
belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs. SMK sering disebut juga STM
(Sekolah Teknik Menengah). Di SMK terdapat banyak sekali Program
Keahlian.
Menurut Sudarman, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan
lembaga pendidikan yang bertanggung jawab dalam mencetak dan
menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan akademis
sekaligus mempunyai keahlian khusus sesuai dengan program keahliannya
masing-masing. Siswa-siswa SMK mempelajari Teori dan melakukan
Praktek Kejuruan, sehingga mereka setelah lulus nanti mempunya
pengalaman yang mantap untuk langsung memasuki dunia kerja.
Kedua pernyataan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan jika
Sekolah Menengah Kejuruan merupakan sebuah lembaga formal yang
tujuannya dapat meluluskan siswa yang mempunyai sebuah kemampuan
sesuai dengan program keahlian yang ditekuninya.
E. Pembahasan
1. Mengembangkan Kurikulum
Setiap saat kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan kondisi
pada masyarakat yang sedang dialami. Tujuannya adalah agar setiap siswa
yang lulus dari pendidikan dapat langsung digunakan di dunia industri.
Namun pada kenyataannya kurikulum sering diperbarui, namun masih saja
siswa yang lulus terutama dari SMK yang disiapkan untuk bekerja masih
tertinggal dari kenyataan yang ada di lapangan. Hal itu bisa saja
disebabkan oleh aturan-aturan dari pemerintah yang kurang mengena pada
sistem pendidikan, terutama di pendidikan SMK konsentrasi otomotif.
Buktinya setiap siswa yang lulus sekolah, kebanyakan dari mereka hanya
terampil di dalam membongkar dan memasang, atau servis berkala pada
kendaraan, jarang diantara mereka yang mempunyai keterampilan lain
untuk membuat komponen kendaraan yang bisa dibuat sendiri meskipun
dengan alat-alat sederhana.
Contoh komponen yang relatif mudah untuk bisa di buat sendiri
adalah komponen kelistrikan seperti relay dan CDI, tapi banyak diantara
kita yang membeli komponen tersebut dengan merek-merek produksi luar
negeri. Pembelajaran yang terus memerus sperti itu bisa dikatakan seperti
kita belajar di negara kita, tapi untuk membantu kesejahteraan negara lain,
yaitu negara produsen komponen kendaraan tertentu.
Namun jika siswa diberi keterampilan lebih, ketika lulus siswa dapat
memanfaatkan
keterampilan
tersebut
untuk
berwirausaha,
yaitu
memproduksi komponen pada kendaraan, sehingga kita tidak akan selalu
terpaku pada komponen impor. Ketika kita terpaku dengan barang
produksi luar negeri secara tidak langsung kita akan mempromosikan
produk mereka dan mensejahterakan produsen-produsen barang tersebut.
Dampak lain yang muncul dari hal itu adalah sumber daya manusia kita
akan tertinggal dengan negara lain, karena kita tidak produktif.
Solusi yang hadir dari makalah ini yaitu pada dunia pendidikan
terutama di SMK program otomotif hendaknya menyisipkan satu pelajaran
khusus pada siswanya yang tujuannya bisa membuat satu komponen
kendaraan. Selain diajari tentang seluruh sistem pada kendaraan, siswa
hendaknya diberikan sebuah materi tentang pembuatan komponen. Jika hal
itu terjadi, seandainya pada sebuah sekolah SMK mempunyai satu
konsentrasi khusus untuk membuat komponen kendaraan, sedangkan di
satu provinsi saja sudah mempunyai ratusan SMK dan mau untuk bekerja
sama. Bukan tidak mungkin dalam satu provinsi akan menghasilkan satu
merek kendaraan. Setidaknya jika setelah lulus terdapat siswa yang
mampu membuat suatu komponen dan mampu memproduksi secara masal,
kita tidak akan tergantung lagi dengan barang-barang impor.
Keuntungan untuk jangka panjangnya adalah jika kita produktif
dalam menciptakan sesuatu, pasti kita akan selalu ingin berkembang untuk
menemukan hal-hal yang baru ataupun mengembangkan hal yang sudah
ada agar kita mampu bersaing di pasaran.
2. Waktu yang Dibutuhkan untuk Melaksanakan Pembelajaran
Untuk melaksanakan program tersebut, bisa dilakukan dengan cara
menambah jam pelajaran produktif yang khusus untuk mempelajari
konsentrasi
yang ditekuni. Jika menambah jam pelajaran tidak
memungkinkan, maka dapat mengurangi jam bagi pelajaran yang
sekiranya tidak begitu dibutuhkan pada konsentrasi kejuruan, dan
manambahnak jam pelajaran tersebut ke pelajaran konsentrasi produktif.
Tujuan akhir dari pembelajaran tersebut adalah siswa dapat menciptakan
satu komponen pada kendaraan yang komponen tersebut layak dipakai dan
berpotensi laku dipasaran.
F. Simpulan
1. Pada kurikulum SMK terutama jurusan otomotif, hendaknya merubah
tujuan akhir dari pembelajaran yang kebanyakan hanya memperbaiki,
merawat, dan mengganti komponen, menjadi membuat komponen yang
layak digunakan di pasaran, agar masyarakatnya semakin produktif dan
ekonominya menjadi semakin berkembang.
2. Pelaksanaan pembelajaran bisa dilakukan dengan menambah jam pelajaran
atau mangganti jam pelajaran lain yang tidak begitu dibutuhkan di SMK
otomotif dengan mengganti pelajaran konsentrasi produktif yang tujuan
akhir dari pembelajaran tersebut siswa dapat menciptakan benda.
G. Daftar Pustaka
Depdikbud. 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Balai Pustaka.
Wikipedia.
Kurikulum. http://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum. 2014/09/15/
20.30 WIB.
Wikipedia.
Sekolah
Mmenengah
http://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_menengah_kejuruan.
22.12 WIB.
Kejuruan.
2014/10/27
Sudarman.
Sekolah
Menengah
Kejuruan
http://sudarmansmk.blogspot.com/2008/12/sekolah-menengah-kejuruan
smk-merupakan.html. 2014/10/27. 22.30 WIB.
KURIKULUM PENDIDIKAN KEJURUAN
Dosen : Dr. I Made Sudana, M.Pd
Tugas : Membuat Makalah Mengenai Solusi Kurikulum Masa Depan yang
Cocok Digunakan di Sekolah Menengah Kejuruan.
“KURIKULUM PENDIDIKAN MASA DEPAN DI SMK TEKNIK UNTUK
MENCIPTAKAN KOMPONEN KENDARAAN”
“disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Kurikulum Pendidikan Kejuruan”
Oleh
Nama Mahasiswa
NIM
Bayu Ariwibowo
0501514018
Program Studi Pendidikan Kejuruan S2
Program Pasca Sarjana Kelas Khusus
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014/2015
KURIKULUM PENDIDIKAN MASA DEPAN DI SMK TEKNIK UNTUK
MENCIPTAKAN KOMPONEN KENDARAAN
A. Pendahuluan
Kehidupan di dunia ini tidak akan pernah lepas dari sebuah kendaraan,
baik itu sepeda, becak, sepeda motor, mobil, kereta, kapal dan bahkan
pesawat. Kendaraan tersebut di gunakan untuk membantu kegiatan manusia
agar pekerjaan yang mereka kerjakan bisa berjalan dengan lancar. Coba
bayangkan seandainya di dunia ini tidak ada kendaraan ataupun angkutan,
pasti perkembangan ekonomi akan lambat.
Kebutuhan manusia akan kendaraan yang semakin besar tersebut
menimbulkan persaingan antara banyak pabrik untuk menciptakan berbagai
model kendaraan, mulai dari kendaraan yang mewah, unik, minimalis, dan
yang paling banyak dibicarakan sekarang ini adalah kendaraan yang ramah
lingkungan. Banyak sekali pabrik yang bersaing berlomba-lomba menarik
minat konsumen dengan menciptakan teknologi yang makin maju. Dari
beberapa perusahaan di dunia, perusahaan asal negara Jepang merupakan
perusahaan yang paling banyak menghasilkan produk dan banyak
konsumennya di Indonesia, mulai dari brand mobil seperti Toyota, Honda,
Mitsubishi, Suzuki dan sebagainya, sedangkan untuk brand sepeda motor
yang paling banyak konsumennya antara lain Honda, Yamaha, Kawasaki, dan
Suzuki. Negara berkembang juga tidak mau kalah, India dan China adalah
contohnya, Negara tersebut sudah mulai membuat kendaraan dengan harga
yang lebih terjangkau meskipun dalam kualitas masih kalah dengan produksi
pabrikan Jepang.
Indonesia juga negara berkembang, namun belum mampu memproduksi
kendaraan secara masal, padahal di Indonesia banyak di bangun SMK teknik
yang tujuannya bisa terampil dan menguasai berbagai ilmu teknik,
diantaranya otomotif dan sepeda motor. Hal itu bisa terjadi, salah satu
faktornya ada di kurikulum pendidikan yang ada di sekolah. Di SMK siswa
diajarkan banyak hal tentang ilmu teknik yang tujuan akhirnya hanya untuk
memahami cara kerja suatu benda, perawatan dan perbaikan kendaraan, dan
service komponen kendaraan, jarang sekali pembelajaran yang tujuan
akhirnya siswa dapat berkompeten untuk setidaknya membuat suatu benda
atau komponen dari kendaraan.
Sistem pendidikan yang seperti itu jika dilihat dari sisi ekonomi saja
secara tidak langsung akan menguntungkan produsen yang membuat
komponen kendaraan, seperti produsen asal Jepang. Hal itu terjadi karena jika
siswa diajarkan tentang merawat kendaraan, dan mengganti komponen
kendaraan otomatis akan membeli barang hasil buatan Jepang, dengan kata
lain kita mempromosikan produk jepang. Dari sisi pekerja, pekerja kita hanya
dimanfaatkan tenaganya saja dengan upah yang tidak terlalu tinggi, dan
keuntungan terbesar diperoleh produsen komponen kendaraan tersebut.
Seandainya saja setiap siswa SMK diajarkan cara membuat komponen
tersebut dan ketika mereka lulus bisa membuka usaha mandiri, pasti sangat
menguntungkan, dan bahkan jika setiap sistem pada kendaraan diajarkan cara
membuatnya bukan tidak mungkin kita bisa membuat kendaraan sendiri.
Permasalahannya adalah waktu yang dibutuhkan siswa untuk
mempelajari semua materi tersebut. Jika kurikulum di Indonesia terutama
pada pengaturan program keahlian bisa di pecah-pecah atau menambah jam
khusus untuk konsentrasi kejuruan yang fokus untuk membuat suatu
komponen, mungkin hal itu bisa terjadi. Contohnya pada program keahlian
teknik kendaraan ringan, selain mempelajari semua sistem, bisa manambah
jam pelajaran yang mempelajari konsentrasi lebih khusus, seperti konsentrasi
di sistem bahan bakar, disana siswa dari awal diajarkan tentang pemahaman
sampai pembuatan komponen sistem bahan bakar. Di satu provinsi biasanya
terdapat banyak SMK, jika di setiap SMK tersebut memiliki banyak
konsentrasi dari program keahlian bisa jadi setiap provinsi bisa mengeluarkan
produk kendaraan yang berasal dari siswa SMK.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
makalah ini adalah sebagai berikut:
1.
2.
Kurikulum SMK model apa yang bisa dikembangkan di Indonesia di
masa depan?
Waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan model kurikulum tersebut
di SMK.
C. Manfaat
1. Memberikan solusi tentang kurikulum SMK model apa yang bisa
dikembangkan di Indonesia di masa depan.
2. Mengetahui yang dibutuhkan untuk melaksanakan model kurikulum
tersebut di SMK
D. Kajian Pustaka
1. Kurikulum
Menurut Wikipedia Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan
program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara
pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada
peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan
perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan
setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut
serta kebutuhan lapangan kerja.
Sedangkan Pengertian Kurikulum Menurut UU No. 20 Tahun 2003:
“Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
nasional”.
Dari kedua pernyataan diatas, bisa dikatakan jika kurikulum adalah
suatu rencana untuk mencapai suatu tujuan dalam pendidikan yang
didalamnya terdapat beberapa aturan sesuai dengan keadaan dan
kemampuan setiap jenjang pendidikan atau untuk memenuhi kebutuhan
lapangan kerja terbaru. Dalam makalah ini, akan membahas mengenai
kurikulum seperti apa di masa depan yang sesuai dan dapat diterapkan di
SMK terutama pada program keahlian teknik.
2. Sekolah Menengah Kejuruan
Menurut Wikipedia, Sekolah menengah kejuruan (SMK) adalah
salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan
pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan
dari SMP/MTs atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil
belajar yang diakui sama/setara SMP/MTs. SMK sering disebut juga STM
(Sekolah Teknik Menengah). Di SMK terdapat banyak sekali Program
Keahlian.
Menurut Sudarman, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan
lembaga pendidikan yang bertanggung jawab dalam mencetak dan
menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kemampuan akademis
sekaligus mempunyai keahlian khusus sesuai dengan program keahliannya
masing-masing. Siswa-siswa SMK mempelajari Teori dan melakukan
Praktek Kejuruan, sehingga mereka setelah lulus nanti mempunya
pengalaman yang mantap untuk langsung memasuki dunia kerja.
Kedua pernyataan diatas dapat ditarik sebuah kesimpulan jika
Sekolah Menengah Kejuruan merupakan sebuah lembaga formal yang
tujuannya dapat meluluskan siswa yang mempunyai sebuah kemampuan
sesuai dengan program keahlian yang ditekuninya.
E. Pembahasan
1. Mengembangkan Kurikulum
Setiap saat kurikulum harus dikembangkan sesuai dengan kondisi
pada masyarakat yang sedang dialami. Tujuannya adalah agar setiap siswa
yang lulus dari pendidikan dapat langsung digunakan di dunia industri.
Namun pada kenyataannya kurikulum sering diperbarui, namun masih saja
siswa yang lulus terutama dari SMK yang disiapkan untuk bekerja masih
tertinggal dari kenyataan yang ada di lapangan. Hal itu bisa saja
disebabkan oleh aturan-aturan dari pemerintah yang kurang mengena pada
sistem pendidikan, terutama di pendidikan SMK konsentrasi otomotif.
Buktinya setiap siswa yang lulus sekolah, kebanyakan dari mereka hanya
terampil di dalam membongkar dan memasang, atau servis berkala pada
kendaraan, jarang diantara mereka yang mempunyai keterampilan lain
untuk membuat komponen kendaraan yang bisa dibuat sendiri meskipun
dengan alat-alat sederhana.
Contoh komponen yang relatif mudah untuk bisa di buat sendiri
adalah komponen kelistrikan seperti relay dan CDI, tapi banyak diantara
kita yang membeli komponen tersebut dengan merek-merek produksi luar
negeri. Pembelajaran yang terus memerus sperti itu bisa dikatakan seperti
kita belajar di negara kita, tapi untuk membantu kesejahteraan negara lain,
yaitu negara produsen komponen kendaraan tertentu.
Namun jika siswa diberi keterampilan lebih, ketika lulus siswa dapat
memanfaatkan
keterampilan
tersebut
untuk
berwirausaha,
yaitu
memproduksi komponen pada kendaraan, sehingga kita tidak akan selalu
terpaku pada komponen impor. Ketika kita terpaku dengan barang
produksi luar negeri secara tidak langsung kita akan mempromosikan
produk mereka dan mensejahterakan produsen-produsen barang tersebut.
Dampak lain yang muncul dari hal itu adalah sumber daya manusia kita
akan tertinggal dengan negara lain, karena kita tidak produktif.
Solusi yang hadir dari makalah ini yaitu pada dunia pendidikan
terutama di SMK program otomotif hendaknya menyisipkan satu pelajaran
khusus pada siswanya yang tujuannya bisa membuat satu komponen
kendaraan. Selain diajari tentang seluruh sistem pada kendaraan, siswa
hendaknya diberikan sebuah materi tentang pembuatan komponen. Jika hal
itu terjadi, seandainya pada sebuah sekolah SMK mempunyai satu
konsentrasi khusus untuk membuat komponen kendaraan, sedangkan di
satu provinsi saja sudah mempunyai ratusan SMK dan mau untuk bekerja
sama. Bukan tidak mungkin dalam satu provinsi akan menghasilkan satu
merek kendaraan. Setidaknya jika setelah lulus terdapat siswa yang
mampu membuat suatu komponen dan mampu memproduksi secara masal,
kita tidak akan tergantung lagi dengan barang-barang impor.
Keuntungan untuk jangka panjangnya adalah jika kita produktif
dalam menciptakan sesuatu, pasti kita akan selalu ingin berkembang untuk
menemukan hal-hal yang baru ataupun mengembangkan hal yang sudah
ada agar kita mampu bersaing di pasaran.
2. Waktu yang Dibutuhkan untuk Melaksanakan Pembelajaran
Untuk melaksanakan program tersebut, bisa dilakukan dengan cara
menambah jam pelajaran produktif yang khusus untuk mempelajari
konsentrasi
yang ditekuni. Jika menambah jam pelajaran tidak
memungkinkan, maka dapat mengurangi jam bagi pelajaran yang
sekiranya tidak begitu dibutuhkan pada konsentrasi kejuruan, dan
manambahnak jam pelajaran tersebut ke pelajaran konsentrasi produktif.
Tujuan akhir dari pembelajaran tersebut adalah siswa dapat menciptakan
satu komponen pada kendaraan yang komponen tersebut layak dipakai dan
berpotensi laku dipasaran.
F. Simpulan
1. Pada kurikulum SMK terutama jurusan otomotif, hendaknya merubah
tujuan akhir dari pembelajaran yang kebanyakan hanya memperbaiki,
merawat, dan mengganti komponen, menjadi membuat komponen yang
layak digunakan di pasaran, agar masyarakatnya semakin produktif dan
ekonominya menjadi semakin berkembang.
2. Pelaksanaan pembelajaran bisa dilakukan dengan menambah jam pelajaran
atau mangganti jam pelajaran lain yang tidak begitu dibutuhkan di SMK
otomotif dengan mengganti pelajaran konsentrasi produktif yang tujuan
akhir dari pembelajaran tersebut siswa dapat menciptakan benda.
G. Daftar Pustaka
Depdikbud. 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Balai Pustaka.
Wikipedia.
Kurikulum. http://id.wikipedia.org/wiki/Kurikulum. 2014/09/15/
20.30 WIB.
Wikipedia.
Sekolah
Mmenengah
http://id.wikipedia.org/wiki/Sekolah_menengah_kejuruan.
22.12 WIB.
Kejuruan.
2014/10/27
Sudarman.
Sekolah
Menengah
Kejuruan
http://sudarmansmk.blogspot.com/2008/12/sekolah-menengah-kejuruan
smk-merupakan.html. 2014/10/27. 22.30 WIB.