Prosiding Seminar Nasional UGM Hasil Has

Universitas Gadjah Mada 2014

Pengembangan dan Pemanfaatan IPTEKS untuk Kedaulatan Pangan

Penyunting: Eka Tarwaca Susila, S.P., M.P., Ph.D. Dr. agr. Panjisakti Basunanda, S.P., M.P.

Dr. Ir. Taryono, M.Sc. Dr. Ir. Endang Sulistyaningsih, M.Sc. Dr. Makruf Nurudin, S.P., M.P.

Muhammad Saifur Rohman, S.P., M.Eng., Ph.D.

Ir. Donny Widianto, Ph.D. Dyah Weny Respatie, S.P., M.Si.

ISSN NO : 2442-7314

SUSUNAN DEWAN REDAKSI PROSIDING SEMINAR NASIONAL DIES NATALIS KE-68 FAKULTAS PERTANIAN UGM

Pengembangan dan Pemanfaatan IPTEKS untuk Kedaulatan Pangan

Ketua Redaksi

: Eka Tarwaca Susila Putra, S.P., M.P., Ph.D.

Dewan Redaksi

1. Dr.agr. Panjisakti Basunanda, S.P., M.P.

2. Dr. Ir. Taryono, M.Sc.

3. Dr. Ir. Endang Sulistyaningsih, M.Sc.

4. Dr. Makruf Nurudin, S.P., M.P.

5. Dr. Subejo, S.P., M.P.

6. Muhammad Saifur Rohman, S.P., M.Eng., Ph.D.

7. Ir. Donny Widianto, Ph.D.

8. Dyah Weny Respatie, S.P., M.Si.

Sekertariat/Sirkulasi:

1. Fitriyana Sholihatun

2. Heni Septia Purwaningsih

3. Rianni Capriati

4. Halim Wicaksono

5. Febriana Intan Yusria

6. Rima Indhirawati

7. Galuh Paramita

Desain dan Layout : Rahmat Hanif Abdillah

Sekertariat:

Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Jalan Flora Nomor 1 Yogyakarta Email: faperta.ugm14@gmail.com Telp./fax.: (0274) 563062

KATA PENGANTAR

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada sebagai salah satu lembaga yang bertanggung jawab dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dituntut untuk selalu berinovasi melalui kegiatan penelitian, khususnya dalam bidang pertanian. Hasil-hasil penelitian tidak akan banyak diketahui oleh masyarakat apabila tidak ada upaya untuk penyebarluasannya. Dalam upaya tersebut, Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada menyelenggarakan Seminar Nasional Hasil-Hasil Penelitian bidang Pertanian 2014 dengan tema “Pengembangan dan Pemanfaatan lmu Pengetahuan dan Teknologi untuk Kedaulatan Pangan.” Selain sebagai upaya

penyebarluasan hasil-hasil penelitian, seminar tersebut juga dimaksudkan sebagai wadah bagi para peneliti di bidang pertanian untuk saling bertukar informasi dalam kekinian ilmu dan teknologi bidang pertanian.

Pada pelaksanaan Seminar Nasional tahun 2014 ini berhasil dijaring sebanyak 203 judul makalah yang terbagi ke dalam 37 makalah poster dan 166 makalah lisan. Rincian berdasarkan kelompok ilmu adalah 57 makalah di bidang budidaya pertanian, 41 makalah di bidang sosial ekonomi pertanian, 4 makalah di bidang perikanan, 9 makalah di bidang mikrobiologi pertanian, 12 makalah di bidang hama dan penyakit tumbuhan, dan 29 makalah di bidang ilmu tanah. Tingginya minat dalam keikutsertaan pada seminar nasional ini menunjukkan tingginya kegiatan riset dalam bidang pertanian. Harapan kedepannya adalah kegiatan seminar nasional dapat terus dilaksanakan secara rutin sebagai wadah penyebaran dan pertukaran informasi hasil-hasil penelitian bidang pertanian terkini.

Yogyakarta, September 2014

ii

DAFTAR ISI

KODE NAMA

JUDUL MAKALAH

HALAMAN

AC01 Agus Supriyo Aspek Budidaya Lahan dalam Pengembangan Pertanian Lahan Rawa Pasang Surut (Studi Kasus : Danda Besar, Kab. Barito Kuala)

................1-9 AC02 Ahmad Suriadi

Trend Produktivitas Padi Akibat Perubahan Iklim di NTB

............10-15 AC04 Athoillah Azadi

Pengembangan Mesin Tanam- Pindah Bibit Padi Indo Jarwo Transplanter

............16-21 AC05 Budi Hartoyo

Respon Varietas Unggul Baru (VUB) Padi pada Berbagai Pengelolaan Pemupukan (Studi Kasus di Kabupaten Malang)

............22-26 AC06 Sukristiyonubowo

Produktivitas Air dan Hasil Padi pada Beberapa Tinggi Genangan Air pada Sawah Bukaan Baru

............27-35 AC08 Ernitha Panjaitan

Budidaya Padi Organikmendukung Kedaulatan Pangan Nasional

............36-44 AC09

I. G. K. Dana Arsana Inovasi

Budidaya Varietas Unggul Baru Kedelai ( Glycine

Teknologi

max )

Di

Daerah

............45-49 AC10 Iin Siti Aminah

Klungkung Bali

Pemanfaatan Lahan Marginal Pasang Surut Melalui Tumpangsari

Efisiensi

Jagung-Kedelai

............50-55 AC11 Mamik Sarwendah

dengan Pemberian Pupuk Hayati

Aktifitas Nitrat Reduktase dan Kandungan Klorofil Beberapa Tanaman

Sela

Sistem

Tumpangsari

pada

Kawasan

............56-59 AC12 Meinarti Norma

Perkebunan Kelapa Sawit Tbm 3

Perencanaan Pola dan Waktu Setiapermas

Tanam pada Tanaman Semusim untuk

Antisipasi

Perubahan

............60-66 AC13 S. A. N Aryawati

Cuaca/Iklim di Lahan Sawah

Pengembangan

Padi Organik dengan Teknologi PPT pada Integrasi Tanaman Ternak untuk Kedaulatan Pangan

............67-71 AC16 Taufan Alam

Efektivitas

Siam ( Chromolena odorata ) sebagai Subtitusi Pupuk Urea pada Pertanaman Jagung

Gulma

............72-78 iii

AC17 Tota Suhendrata Pengkajian Mesin Tanam Bibit Padi

( Rice Transplanter Jajar Legowo 2:1) pada Lahan Sawah Irigasi di Kabupaten Sragen

Jajar

Legowo

............79-85 AH01 Andre Sparta / R.

Tunas Triatminingsih

Peningkatan

Jumlah

Manggis ( Garcinia mangostana L.) Secara In Vitro Berdasarkan Jumlah Sub Kultur

............86-90 AH02 Hanny Hidayati

Pengaruh Jarak Tanam dan Nafi`ah

Pengaturan

Jumlah

Bunga

........91-95 AH03

terhadap Produksi Mentimun

I. G. K. Dana Arsana Kajian Budidaya Tanaman Kelor

( Moringa

sebagai Sayuran Alternatif Pemanfaatan Sumber Daya Genetik Lokal Di Bali

oleifera )

........96-100 AH04 Meksy Dianawati

Penggunaan Limbah Organik Biogas sebagai Media Tanam pada Produksi Benih Kentang ( Solanum tuberosum L.)

........101-106 AH05 Nur Fitriana

Usahatani

Cabai di

Lahan

........107-113 AH06 Yayuk A. Betty

Pekarangan dengan Irigasi Tetes

Kajian Agronomis dan Pengenalan Varietas Unggul Nasional Gladiol ( Gladiolus

hybridus )

Di

........114-119 AH08 Sri Trisnowati

Bandungan Jawa Tengah

Perubahan Mutu dan Umur Simpan Buah Sawo ( Manilkara zapota (L.) van Royen) Setelah Pengiriman

Menggunakan

Berbagai Kemasan Kardus

........120-124

AP01 Ketut Anom Wijaya Efek Suplai N terhadap Kadar

Gula

Nira

Tebu

Varietas

........125-129 AP02

Bululawang

Sri Hartatik Pengembangan Teknik Budidaya Single

pada Pembibitan Tebu ( Saccharum

Bud

Planting

Optimasi Komposisi Media Tanam dan Penambahan ZPT

officinarum L.):

........130-133 AP03

Zainal Arifin

Metode

dalam Penentuan Sebaran Akar Kelapa Sawit

Geolistrik

........134-138

iv

BC01 Ali Husni Daya Hasil 23 Galur Mutan Kedelai Hasil Induksi Mutasi dan Seleksi In Vitro terhadap Cekaman Kekeringan di Kabupaten Maros

........139-144 BC02 Anggiani Nasution

Varietas Lokal Padi sebagai Sumber Ketahanan Penyakit Blas Daun dan Blas Leher

........145-148 BC04 Endang Suhartatik

Respon Varietas Baru Padi Gogo terhadap Teknologi Budidaya di Lahan Kering

........149-154 BC05 Hairil Anwar

Pengaruh Serangan Penggerek Polong terhadap Keragaan Hasil Galur-Galur Harapan Kedelai di Kabupaten Banyumas

........155-163 BC06 Joko Triastono

Keragaan Display Varietas Unggul Baru

dalam Mendukung Swasembada Padi di Kabupaten Batang

(VUB)

Padi

........164-168 BC07 Mamik Sarwendah

Kajian Adaptasi Galur Harapan Padi di Sawah Tadah Hujan Kabupaten Belitung Timur

........169-176 BC08 Meinarti Norma

Keragaan Produktivitas Padi Inpari Setiapermas

18, Inpari 19, dan Inpari 20 di Kabupaten Boyolali

........177-181 BC09 Novita Nugrahaeni

Hasil dan Komponen Hasil Galur- Galur Kedelai Umur Genjah

........182-187 BC10 S. A. N Aryawati

Pengkajian Budidaya Padi Varietas Unggul Baru dengan Teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu Mewujudkan Kedaulatan Pangan Di Bali

........188-192 BC13 Supriyanta

Penyaringan Ketahanan terhadap Cekaman Salinitas Padi Dusel Hasil Mutasi Generasi M3

........193-204 BC14 Trisnaningsih

Galur-Galur Padi Rawa Potensial Yang Tahan Hama dan Penyakit Utama pada Lahan Marginal

........205-210 BH01 Erlina Ambarwati

Potensi Hasil Galur Mutan Harapan Tomat di Dataran Rendah dan Dataran Tinggi

........211-219 BH02 Eti Heni Krestini

Pengujian Ketahanan 26 Genotipe Cabai Rawit terhadap Serangan Penyakit

Antraknosa

Di

........220-225 BH03 Suyadi

Laboratorium

Usaha Memperoleh Partenokarpi Mitrowihardjo

Buah

Tomat

( Solanum

lycopersicum L.)

dangan

Menggunakan Ga3

........226-233 v

BP01 Muhammad Arief

Genetik Nasution

Induksi

Keragaman

Melalui Iradiasi Sinar Gamma pada Berbagai Benih Klon Kakao Asal Sulawesi Selatan

........234-239 EC02

Indri Januarti / Eka Karakteristik Sosial Ekonomi Mulyana

Wanita Tani dan Model Ketahanan Pangan Rumah Tangga Petani Padi Rawa Lebak Di Kecamatan Pemulutan, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan

........240-244

Mempengaruhi Produksi Kedelai di Kabupaten Bantul ........245-250 EC05

EC04 Mahsyuri / Hanni Faktor

Yang

R. Kurnia Tingkat Penerapan Teknologi Jatuningtyas

Budidaya Kedelai di Kabupaten Wonogiri

........251-256 EC06

Sarjana Peluang Peningkatan Produksi Kedelai Ditinjau dari Aspek Kelayakan Usahatani dan Pola Pengambilan Keputusan Petani

........257-266 EE01

Dian Maharso

pada Yuwono

Dukungan

Feati

Pengembangan Agribisnis Ternak Kambing-Domba di Jawa Tengah

........267-271 EE02

Fairuz Indana Ekonomi Rumah Tangga Petani Tambak

Rumput

Laut

di

........272-277 EH01 Forita Dyah

Kabupaten Brebes

Prospek Pengembangan Kentang dan

Permasalahannya

di

........278-283 FE02

Kabupaten Banjarnegara

Kusnandar Strategi Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Berbasis Ekosistem

........284-298 FE04

Retno Budhiati Strategi Peningkatan Konsumsi Ikan di Kota Tegal sebagai Upaya Kedaulatan Pangan

........299-308 FE05

Suyono Model Korelasi Persepsi dan Partisipasi Masyarakat dengan Degradasi Mangrove Di Wilayah Pantai Kabupaten Brebes

........309-314 IC01

Hasbullah Syaf Evaluasi Lahan untuk Peruntukan Tanaman Pangan pada Tanah Timbunan Luapan Banjir Berulang Di Konda, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara

........315-322

vi

IC02 Hendy Hendro Pemetaan Lahan Kritis sebagai Landasan

Meningkatkan

Produktivitas

untuk Penyediaan dan Ketahanan Pangan dengan Menggunakan Pendekatan Spasial Temporal Di Kawasan Muria

Lahan

........323-329 IC03

Siti Nurul Rofiqo Perkotaan dan Ketahanan Pangan: Irwan

Pengembangan Lanskap Produktif Berkelanjutan di Perkotaan

........330-335 IC04

Tri Jaka Kartana Strategi Pengelolaan Terpadu Waduk

Kawasan Agrohidroekowisata Berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan Berbasis Permodelan Spasial

sebagai

........336-343 IP01

Taufan Alam Optimasi Produk Cengkeh Sistem

Agroforestri

Di

Pegunungan

Menoreh

........344-351 KC01 Ali Pramono

Neraca Karbon pada Sistem Pertanian

Bioindustri Berkelanjutan di Lahan Tadah Hujan

........352-356 KC02 Aribawa / SAN

Penggunaan Sistem Informasi Aryawati

Kalender Tanaman Terpadu untuk Antisifasi Perubahan Iklim pada Tanaman Padi di Kabupaten Tabanan Bali

........357-362 KC03 Eni Yulianingsih

Emisi CH 4 dan N 2 O pada Musim

Tanam

dan Gogorancah di Lahan Sawah Tadah Hujan

Walik

Jerami

........363-367 KC04 Mulyono Nitisapto

Pengaruh Pemanasan Global dan Perubahan Iklim terhadap Kearifan Lokal

........368-382 KC06 Sri Karyaningsih

Dampak Perubahan Iklim terhadap Kegiatan Pertanian

........383-388 KE01 Hadi Supriyo

Pemetaan Indeks Potensi Lahan Di Kawasan Muria Berbasis Sistem Informasi Geografis (Sig)

........389-392 MC01 Agus Bakar

Tingkat Penggunaan Persentase Rachman

Pati Gembili ( Dioscorea aculeata L.) pada Sifat Fisik dan Akseptabilitas Nugget Ayam

........393-398 MC03 Nurdeana /

Serta Mahargono

Pengaruh

Pengukusan

Penambahan Tepung Ketan dan Tepung Beras terhadap Tekstur dan Uji Hedonik Dodol Pisang

........399-405 vii

MC05 Sri Sudarwati Inovasi Teknologi Pengolahan Bahan

Sumber Karbohidrat Non Beras dalam Mendukung Ketahanan Pangan di Kalimantan Timur

Pangan

........406-411 MC06 Sri Sudarwati

Pengaruh Teknologi Pengolahan Pisang

terhadap

Tingkat

Penerimaan

Konsumen

dan

........412-417 MC07 Yeyen Prasetyaning Pengaruh Penambahan Gelatin Wanita

Analisa Usaha Taninya

terhadap Mutu dan Penerimaan Konsumen pada Permen Jelly Srikaya ( Annona squamona )

........418-424 MC08 Yeyen Prasetyaning Fortifikasi Tepung Beras Hitam Wanita

dalam

Cendol Ganyong ( Canna edulis ) sebagai Pangan Fungsional

Pembuatan

........425-430 ME02 Yennita Sihombing

Pengaruh

Jumlah

Tepung

Campuran

Natrium Tripoliphosfhat terhadap Mutu Bakso Daging Sapi

dan

........431-436 P02

Yullianida Observasi Galur Padi Gogo Toleran Keracunan Alumunium dan Tahan Penyakit Blas Leher di Lahan Kering Masam

........437-442 P03

Marida Santi YIB Evaluasi Ketahanan Galur-Galur Kedelai

terhadap

Penggerek

Polong,

zinckenella Treitsche (Lepidoptera: pyralidae)

Etiella

........443-449 P06

Sri Wahyuningsih Budidaya Berkelanjutan Aneka Ubi Guna Mewujudkan Ketahanan Pangan Mandiri dan Berdaulat

........450-461 P07

Sularno Kontribusi Varietas Unggul Baru dalam Usahatani Padi untuk Meningkatkan

Produksi

dan

........462-467 P09

Pendapatan

Nurjaya Pembandingan Efektivitas Pupuk NPK Majemuk 15-7-8 dengan Pupuk NPK Tunggal terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Padi Sawah

........468-473

P10 Yulis Hindarwati Identifikasi Logam Berat Cd pada Tanah dan Gabah di Lokasi Pengembangan

Padi Organik

Kabupaten Semarang

........474-478

viii

P11 M. Hidayanto

Bekas Penambangan Batubara untuk Pengembangan Ubi Jalar

Pengelolaan

Lahan

........479-483 P12

M. Hidayanto Optimalisasi Pemanfaaan Lahan Pekarangan untuk Mendukung Kecukupan Sayuran Keluarga di Kabupaten Paser

........484-488 P14

Budi Kurniawan. Strategi Pengelolaan Terpadu Waduk/Bendungan

sebagai

Kawasan

Agrohidroekowisata Berwawasan Lingkungan dan Berkelanjutan

Berbasis

........489-496 P15

Permodelan Spasial.

Suyono Teknologi Sederhana Peredam Gelombang

untuk Optimalisasi Reboisasi Mangrove Di Pantai Kabupaten Brebes Propinsi Jawa Tengah

Laut

........497-502 P24

Dian Adi Anggraeni Formulasi

Keripik Simulasi dari Tepung Komposit Keladi dan Ubi Jalar dan Analisis Usaha Pengolahannya

Produk

........503-508 P25

Ninik Umi Hartanti Kemampuan Daya Apung Pelet dengan

Fermentasi Bersumber Bahan Nabati Yang Berbeda

Teknik

........509-514 P28

Suharyanto

Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Gabah Kering Panen (GKP) di Provinsi Bali Tahun 2010-2013

Efektivitas

Kebijakan

........515-520 P29

Suharyanto

Analisis

Pangan Rumahtangga Petani (Modifikasi Metode Jonsson And Toole dengan Pendekat

Ketahanan

Analisis

Ordered

........521-527 P30

Logistic )

Penyuluh Safei

Atang Muhammad

Kajian

Hubungan

Pertanian dengan Peningkatan Produktivitas Padi di Kabupaten Tasikmalaya

........528-532 P31

Nyoman Ngurah Ketersediaan dan Kebutuhan Beras Arya

........533-538 P32

di Provinsi Bali

Kusnandar dan Analisis Kelembagaan Primkopti Endang Siti Rahayu dalam Rantai Pasok Kedelai di

........539-546 P33

Kabupaten Grobogan

Atang Muhammad Preferensi Teknologi Petani pada Safei

Pendampingan Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL) di Kota Tasikmalaya

........547-552 ix

P34 Endang Siti Rahayu Model Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Kerajinan Kaligrafi Kulit Kambing

Strategi Pengembangan Industri Kreatif dan Produk Unggulan Lokal di Kabupaten Sukoharjo

sebagai

........553-559 P35

Sri Mulyani Strategi Pengelolaan Sumberdaya Perikanan Berbasis Ekosistem

........560-573 P36

Nila Prasetiaswati Preferensi Petani Lahan Kering Masam terhadap Calon Varietas Unggul Kedelai Berbiji Besar Di Kalimantan Selatan dan Lampung Timur

........574-588 P38

Sri Minarsih

Rekomendasi Pemupukan Hara Spesifik Lokasi Berbasis Web (PHSL On Line) sebagai Upaya Menghemat Biaya Pemupukan di Kabupaten Klaten

Penerapan

........589-595 P40

Siti Muzaiyanah Pengendalian Gulma Efisien pada Tanaman Kedelai (MK II) di Banyuwangi

........596-603 PC02

Asikin Biopestisida sebagai Kearifan Lokal dalam Menunjang Pertanian Organik

........604-609 PC03

Asikin Pengendalian Serangga Hama Utama Padi Ramah Lingkungan di Lahan Rawa Pasang Surut

........610-618 PC04

Dina Istiqomah Keefektifan Bakteri Endofit dalam Meningkatkan

Pertumbuhan Tanaman Jagung secara In Vitro ........619-626

PC06 Hafiz Fauzana Efikasi Abu Terbang Batubara terhadap Wereng Batang Padi Coklat ( Nilaparvata lugens )

........627-631 PH04

Gunawan Toksisitas Campuran Ekstrak Barringtonia asiatica L. (Kurz) (Lecythidaceae) dengan Tiga Jenis Ekstrak

Tumbuhan

terhadap

Spodoptera litura

F. (Lepidoptera:

........632-636 PH05

Noctuidae).

Indratin / Sri Penurunan Konsentrasi Residu Wahyuni

Heptaklor dengan Urea Arang Aktif Yang Diperkaya Mikroba pada Lahan Sayuran

........637-642 PH06

Tri Joko

Deteksi

Bakteri Penyebab Penyakit Busuk Lunak pada Anggrek

Molekular

Menggunakan

Teknik

Polymerase

Chain

Reaction

........643-648 x

PH08 Utik Windari Insidensi Penyakit Bacterial Fruit Blotch pada Melon Di Daerah Istimewa

Yogyakarta

dan

........649-654 PP01

Sekitarnya

Danar Dono

Pengendalian

Ceratovacuna lanigera dengan Formula Ekstrak Biji

Barringtonia

asiatica

........655-660 PP03

(Lecythidiceaea)

Tri Harjaka Pengaruh Kelembaban Tanah terhadap Infeksi Jamur Patogen Serangga pada Lepidiota Stigma

........661-665 RC01 Mohd Harisudin

Rekomendasi

Strategi Pengembangan Agribisnis Jagung di Kabupaten Grobogan, Propinsi Jawa Tengah

........666-672 RC02 Sri Peni

Kebijakan Setengah Hati Pangan Wastutiningsih

Lokal

untuk

Mendukung

Ketahanan

Pangan:

Kasus

.......673-680 RC04 Evi Nurifah J

Kabupaten Lombok Barat

Kajian Variabel Kebijakan Internal dan Eksternal Menggeser Kurva Penawaran pada Keseimbangan Pasar Beras Domestik dengan Pendekatan Duality

........681-686 RC05 Hano Hanafi /

dan Suradal

Kajian

Karakteristik

Kelembagaan

- Produsen Benih Padi dalam Mendukung Kedaulatan Pangan Di Daerah Istimewa Yogyakarta

Penangkar

........687-694 RC08 Partoyo

Pengembangan Sistem Informasi Spasial Berbasis Desa untuk Mendukung Penguatan Ketahanan Pangan Di DIY

........695-701 RC11 Sri Marwanti

Peran Kelembagaan Lokal Bagi Inovasi

Kreatif Pengolahan Pangan Berbasis Umbi-Umbian untuk Penguatan Kedaulatan Pangan di Karanganyar

........702-705 RE01

Aris Slamet Widodo Efisiensi

Usahatani Konservasi Lahan Pantai di Kabupaten Bantul

Teknis

........706-712 RE02

Gontom C Kifli Pengembangan Model Adopsi Inovasi

Melalui

Jaringan

........713-718 RE03

Komunikasi

Nyoman Ngurah Kelayakan Finansial Usahatani Arya

Kambing Peranakan Ettawa dalam Sistem Integrasi Tanaman-Ternak

........719-724 xi

RH02 Susi Wuri Ani

Pengembangan

Kawasan Agribisnis Kunyit di Kabupaten Karanganyar

........725-729 RP02

Yuhan FM Kelembagaan Pasar Lelang Cabai Merah di Kecamatan Panjatan Kabupaten Kulon Progo

........730-735 RP03

Eka N J Konsolidasi Lahan Pertanian Pasir Pantai di Kecamatan Panjatan Kabupaten Kulon Progo

........736-739 SC01

Ahmad Suriadi Pengkajian Aplikasi Pengairan Basah-Kering untuk Meningkatkan Produktivitas Padi Sawah di NTB

........740-744 SC02

Ani Susilawati Sifat Fisika Tanah di Guludan pada Sistem Surjan Tanah Sulfat Masam

........745-750 SC04

Cicik Oktasari Dinamika Logam Berat Co dan Zn Berdasarkan Bahan Induk Tanah di Sawah Tadah Hujan Kabupaten Jombang

........751-756 SC05

Cicik Oktasari Karakteristik Bahan Induk Tanah di Lahan Sawah Kabupaten Jombang

........757-762 SC06

Eni Maftu’ah Pengaruh Biochar terhadap Sifat Kimia Tanah dan Pertumbuhan Padi di Lahan Sulfat Masam

........763-769 SC07

Poniman Peningkatan Hasil dan Mutu Padi Sawah

melalui

Pengendapan

........770-775 SC09

Limbah Cair Tapioka (LCT)

Sukarjo Keterkaitan Kandungan Mn dan Zn Total dalam Tanah terhadap Kandungannya dalam Beras

........776-780 SC10

Terry Ayu Adriany Pengaruh Pemberian Amelioran pada Tanah Gambut Yang Disawahkan

terhadap

Emisi

........781-786 SC11

Metana (CH4)

Yulia Raihana Peranan Pengaturan Air dan Permupukan di Lahan Gambut Pasang Surut Bagi Tanaman Padi

........787-794 SH01

Joko Pramono Kajian Pemupukan Urea Berlapis Bahan Penghambat Nitrifikasi pada Budidaya Jahe ( Zingiber officinale Rosc.)

........795-800 SP01

Murni Handayani Kajian Sifat Fisik-Kimia Andisol Di Bawah Tegakan Tanaman Teh dengan Tingkat Kerapatan Yang Berbeda

........801-805

xii

SP02 Rahmah Dewi Penggunaan Teknik Konservasi Yustika

Penanaman Menurut Kontur dan Agroforestri untuk Mencegah Degradasi Tanah

........806-810 SP03

Ratri Noorhidayah Kajian Sifat Fisik dan Kimia Tujuh Ordo Tanah Yang Tersebar di Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta

........811-819 SP04

Suci Handayani- Erodibilitas Tanah Di Kecamatan Hibah

Patuk

dan

Gedangsari,

........820-826 SP05

Gunungkidul

Triyani Dewi Kemampuan Azotobacter dan Fungi Mikoriza Arbuskula dalam Menurunkan Konsentrasi Timbal dan Kadmium pada Tanah Oleh Tanaman Haramay ( Boehmeria Nivea Gaud)

........827-832 TC02

Endah Wahyurini Pengaruh Benzil Amino Purin dan Sukrosa terhadap Pertumbuhan Embrio

Kedelai

Edamame

........833-838 TH01 Agus Sutanto

( Glycine max ) Secara In Vitro

Bakteri Indigen Bioremediator Limbah Cair Nanas

........839-846 TH02 Christina L. Salaki

Deteksi Keanekaragaman Gen Cry dan Morfologi Kristal Protein Bacillus thuringiensis Indigenous Indonesia Yang Potensial sebagai Kandidat Biopestisida Ramah Lingkungan

terhadap

Hama

........847-852 TH03 Dyah Weny Respatie Pertumbuhan dan Kandungan Flavonoid Daun Sirsak ( Annona muricatalinn ) pada Perlakuan Macam Pupuk Organik

Tanaman Kubis

........853-857 TH04 Rahayu

Pengaruh Benzyl Amino Purine Triatminingsih

(BAP) dan Polyethylene Glycol (PEG) terhadap Pembentukan Embrio Somatik Durian secara In Vitro

......858-862 TH05 Rita Elfianis

Uji Ekspresi Artemisinin pada Artemisia

Cina

dengan

Menggunakan

Reverse Transcriptase-Polymerase Chain Reaction (RT-PCR)

.....863-869 TH06 Tantri Swandari

Deteksi Keberadaan Gen Terkait Antosianin

Asosiasinya terhadap Kualitas Buah Cabai ( Capsicum spp.)

dan

......870-875 xiii

xiv

GATRA BUDIDAYA LAHAN DALAM PENGEMBANGAN PERTANIAN LAHAN PASANG SURUT MENDUKUNG KETAHANAN PANGAN

(Studi Kasus: Danda Besar, Kab. Barito Kuala)

Supriyo, A dan S. Minarsih

1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah Korespondensi Email: agssupriyo@yahoo.com

ABSTRAK

Unit Danda Besar merupakan areal rawa pasang surut yang telah direklamasi sejak Tahun 1969 dengan jaringan reklamasi seluas 2.436 hektar yang dikembangkan untuk pertanian pangan khususnya tanaman padi.Penggunaan lahan umumnya berupa persawahan. Produktivitas lahan di daerah reklamasi Danda Besar masih rendah dengan tingkat hasil padi antara 1,65 sampai 2,25 t/ha. Penelitian survai lapangan dilaksanakan pada bulan Juli 2011.Metode penelitian menggunakan metode ―partisipatory rural appraisal‖ (PRA) dengan mewawancari aparat desa, tenaga penyuluh, kelompok tani, tokoh masyarakat, kelembagaan penunjang. Disamping menggunakan data sekunder yang diperoleh dari ‖desk study‖. Kemudian data di analisis dengan menggunakan analisis ―Stregth Weakness Opportunity dan Threart ” (SWOT), untuk menetapkan skenario pengembangan lahan rawa pasang surut.Hasil penelitian menunjukkan bahwa aspek budidaya lahan dalam pengembangan lahan rawa pasang surut terdiri atas masalah (a) pengelolaan lahan (penataan lahan sistem sawah mulai daerah dari hulu sampai hilir, kesuburan tanah rendah seperti pH masam < 4, tanah belum matang) (b) pengaturan tata air (makro dan mikroseperti kondisi saluran tertier, belum dibuat saluran cacing dan saluran kuarter), (c) partisipasi petani (tenaga kerja dan ketrampilan terbatas), serta (d) dukungan eksternal (KUD belum berfungsi sebagai penyedia sarana produksi dan pemasaran hasil, lembaga penyuluhan jumlah penyuluh terbatas hanya1 tenaga PPL melayani 659 petani dan “mengcover‖areal lahan seluas 1.546 ha).Skenario pengembangan rawa pasang surut Danda Besar dapat dibedakan menjadi (a)penataan lahan dikelola berdasarkan dengan menggabungkan tipe hidrotopografi/tipe luapan, untuk zone luapan A penataan lahan sawah, zone luapan

B lahandikelola dengan sistem surjan bertahap, zone luapan C pengelolaanlahan dengan sistem surjan yaitu 85 – 90 % bagian untuk sawh (tabukan) dan 10 – 15% guludan. Pematangan tanah dipercepat dengan penggunaan bahan amelioran (bahan organik, kaptan) dan olah tanah. (b) Pengaturan tata air mikro dengan membuat saluran kuarter dan saluran cacing dan sanitasi saluran tertier (c) Mekanisasi pertanian dengan alat pra-panen dan pasca panen dengan sistem usaha pelayanan jasa, pelatihan inovasi teknologi lahan rawa bagi kelompok tani dan (d) Revitalisasi fungsi lembaga KUD sebagai penyedia sarana produksi dan pemasaran, penambahan jumlah tenaga penyuluh pertanian dantenaga pengamat air yang dikaitkan dengan tugas aparat desa. Kata Kunci: Budidaya, Lahan, Pasang Surut, Pangan

Pendahuluan

Luas lahan rawa di Indonesia ± 33.316.770 Ha, dari 9 juta Ha diantaranya potensial untuk dikembangkan menjadi lahan budidaya pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan pertambakan. Selebihnya diperuntukkan untuk konservasi air, tumbuhan dan hewan rawa akan memiliki peran penting dan Luas lahan rawa di Indonesia ± 33.316.770 Ha, dari 9 juta Ha diantaranya potensial untuk dikembangkan menjadi lahan budidaya pertanian tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, peternakan dan pertambakan. Selebihnya diperuntukkan untuk konservasi air, tumbuhan dan hewan rawa akan memiliki peran penting dan

Setelah selama 25 tahun pengembangan lahan rawa pasang surut, 100.036 hektar lahan rawa pasang surut di Kalimantan Selatan telah direklamasi untuk lahan pertanian dengan padi sebagai komoditas utama (Dinas Kimpraswil Kalsel, 2008). Produksi padi yang berasal dari sawah pasang surut mencapai 38% dari total produksi padi di Kalimantan Selatan (DipertaTk I Kalsel, 2008).

Di Kalimantan Selatan terdapat lahan rawa pasang surut seluas 172.117 Ha tersebar di Kabupaten Barito Kuala, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tapin dan Tanah Laut, sampai saat ini sudah dimanfaatkan seluas 150.335 Ha ( 81 % ).

Jaringan reklamasi rawa Danda Besar merupakan salah satu jaringan reklamasi rawa pasang surut di wilayah Kabupaten Barito Kuala yang kondisi hidrologisnya dipengaruhi oleh fluktuasi pasang surut Sungai Barito yang dimulai sejak Tahun 1969 melalui program transmigrasi. Jaringan ini memiliki lahan potensial kurang lebih seluas 2.200 ha dan dikembangkan untuk lahan pertanian. Secara umum produktivitas lahan di daerah reklamasi Danda Besar masih rendah. Musim tanam pertama untuk padi rata-rata hanya menghasilkan 2,0 ton per ha. Rendahnya produksi padi umumnya disebabkan oleh masalah kondisi fisik lahan yang meliputi status air dan kesuburan tanah Mengingatakan besarnya potensi daerah rawa dan sementara ini masih amat kecil yang telah dikelola dan dikembangkan sehingga terbuka luas peluang untuk pemanfaatan lebih lanjut. Karena daerah rawa mempunyai keadaan hidro-topografi yang relative bervariasi secara fisik, maka diperlukan pengembangan informasi dan berkelanjutan. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan studi gatra (aspect) budidaya lahan pasang surut di Danda Besar sebagai suatu pendekatan dari pengelolaan lahan yang berbasis tanaman padi.

Metode Penelitian

Metode penelitian menggunakan metode partisipatory rapid appraisal (PRA) dengan mewawancarai aparat desa, tenaga penyuluh, kelompok tani, tokoh masyarakat, kelembagaan penunjang (lembaga ekonomi desa (KUD), penyuluh, pengamat air, dsb). Disamping menggunakan data sekunder yang diperoleh dari ‖desk study ”. Kemudian data di analisis dengan analisis Stregth Weakness

Opportunity dan Threart (SWOT)‖, untuk menetapkan skenario pengembangan pertanian lahan pasang surut Kondisi aspek sosial, proses dan hasil budidaya yang dinamis dengan kondisi lahan begitu terbatas merupakan permasalahan utama yang harus dihadapi oleh Masyarakat dibantu unsur-unsur terkait lainnya agar tujuan kemantapan pangan dapat dicapai dengan baik. Kemudian dirumuskan kuadran SWOT (Strength Weakness Opportunity Threat ) yang merupakan potensi dan persoalan melalui aspek internal dan eksternal diharapkan strategi pengembangannya dapat meningkatkan pembudidayaan di daerah rawa dengan mengatasi persoalan dan meningkatkan progress sebagai langkah antisipatif.

Hasil dan Pembahasan

A. GambaranUmum Daerah Studi

Gambar 1. LokasiPenelitian

Gambaran lokasi studi yang dilaksanakan adalah sebagai berikut :

a. Unit Rawa : Danda Besar

b. Letak Geogra fis : 03° 06′16′′ - 03° 09′ 01′′ LS dan 114° 35′ 58′′ - 114° 39′BT

c. Secara wilayah: DesaDanda Besar (Danda Jaya) ,Kec.Rantau Badauh, Kabupaten Barito Kual, Kalimantan Selatan. Untuk lebih jelasnya lokasi studi disajikan pada Gambar 1. Sementara itu pada Gambar 2. dapat dilihat skema jaringan tata air Unit Danda Besar yang mempunyai saluran primer, saluran sekunder dan 54 (lima puluh empat) saluran Tersier yang terbagi atas 27 buah saluran Tersier Kiri (Tki) dan 27 buah saluran Tersier Kanan (Tka) serta sebuah kolam pasang yang sudah tidak berfungsi

Gambar 3. Peta topografi Unit Danda Besar, Kab. Barito Kuala (Triadi, B, 2010)

Berdasarkan analisis peta hidrotopografi, daerah Danda Besar terdiri atas tiga kelas hidrotopografi yaitu areal kelas B dan C relatif sama yaitu 820,78 ha dan 815,17 ha sedangkan kelas A hanya seluas 800,20 ha (Tabel 1 dan Gambar 3). Kondisi aktual di lapangan sebagian besar digunakan untuk pertaniantanaman pangan(padi), sebagian kecil yang digunakan untuk tanaman tahunan terutama pada bagian pekarangan.

Tabel 1. Luas dan Penyebaran lahan kelas hidrotopografi Kelas

Luas No.

lokasi penyebaran

Hidrotopografi (Ha) (%)

di bagian dalam dan luar Tka serta di

1 A 800.20

bagian tengah Tki di bagian tengah Tka sebelah timur

2 B 820.78

& di bagian luar Tki di bagian dalam dan luar Tka Seb.

3 C 815.17

timur serta bagian dalam Tki

2436.15 100.00 Sumber : Analisis Peta Hidro-topografi

Total

Penggunaan lahan di desa Danda Jaya sebagian besar berupa lahan sawah yang terdiri atas sawah pasang surut seluas 900 ha dan sawah tadah hujan (tidak terpengaruh luapan air pasang) seluas 450 ha, sedangkan areal pemukiman seluas 165 ha dan sisanya berupa fasilitas umum sehingga total luas lahan di Desa Danda Jaya sekitar 1546,8 ha (Monografi Desa Danda Jaya,, 2010)..

Berdasarkan sumber matapencaharian penduduk di Desa Danda Jaya sesuai dengan kondisi lapangan bermacam-macam namun yang dominan adalah petani, peternak, jasa. Mata pencaharian yang dominan adalah petani (pemilik) sebesar 650 KK, 75 KK petani penggarap dan 50 KK buruh petani (Monografi Desa Danda Jaya, 2010). Ini menunjukkan bahwa mayoritas penduduk mata pencaharian utama adalah petani terutama petani tanaman pangan (padi), adapun adanya petani penggarap diduga karena adanya pecahan keluarga akibat pemukiman transmigrasi daerah Danda Jaya telah berjalan lebih kurang 30 tahun. Untuk profesi jasa pertukangan terutama tukang kayu 75 jiwa dan tukang batu 50 jiwa, untuk jasa angkutan yang tadinya berupa angkuta sungai, dengan adanya perbaikan kondisi ekonomi dan adanya jalan darat jasa angkutan berupa motor meningkat menjadi 125 buah dan mobil sebanyak 10 buah.

Penduduk di Desa Danda Jaya (Danda Besar) berdasarkan pendidikan yang dominat adalah tamat SD sebanyak 1213 jiwa (45%), sedangkan berpendidikan SLA sebesar 220 jiwa (8,5 %), yang tamat D1-D3 sebesar 12 jiwa (0,4%). (Monografi Desa Danda Jaya, 2010).. Hal ini berimplikasi pada tingkat implementasi teknologi pertanian di lapangan, karena tingkat pendidikan mempengaruhi adopsi teknologi. Namun berdasarkan jumlah tenaga kerja penduduk desa Danda Jaya yang usia produktif sebesar 1704 jiwa (66%), sedangkan yang berpendidikan SLA sebesar 220 jiwa (8,,5%). Ini menunjukkan bahwa jumlah angkatan kerja di daerah Danda Jaya masih cukup potensial karena mata pencaharian utama dibidang pertanian., sedangkan usia non produktif hanya 153 jiwa (6,0%).

Hasil pengamatan dan sumber data primer dan data sekunder lainnya diperoleh data yang mendukung potensi budidaya, yaitu sebagai berikut :

a. Penguasaan lahan setiap kepala keluarga (KK): 2,25 Ha dengan rincian lahan pekarangan : 0,25 Ha, lahan usaha I dan LU II masing-masing 1,0 ha

b. Budidaya Tanaman : Pola tanam padi lokal 1 kali setahun, sebagian kecil yang menerapkan padi unggul tidak ditanam secara kontinyou karena : 1) Hama tikus pada periode menjelang padi berbunga (2) Kondisi tata air yang tidak mendukung, (3) Permodalan dan tenaga kerja terbatas, (4) Penggunaan sarana produksiyang tinggi dan perlu pengelolaan intensif, (5) Pemanfaatan air saluran tertier kurang maksimal karena aliran air tak lancar, (6) Harga hasil panen fluktuatif (7) Penerimaan usahatani padi unggul relatif rendah.

Berdasarkan karekteristik, kekuatan, kendala, peluang dan tantangan pada gatra budidaya lahan rawa pasang surut, alternatif penyelesaian masalah disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2 Alternatif penyelesaian masalah (skenerio) pada aspek budidaya dalam pengembangan lahan rawa

Tantangan(threats) Aspek Pengembang  Tanah

Kriteria / Karakteristik

Kekuatan (strength)

Kelemahan (weakness)

Peluang(opportunities)

 Ada anBudidayaL

 Berdasarkankeses  Secara biofisik, aliran air

 Hasil padi dari segi hasil

penggunaan ahanRawa

Mengandung

uaianlahan,

pada saluran tersier tidak

pendapatan masih

pengapuran <4

keasaman/pH

arealjaringanrekla

lancar.

menguntungkan untuk petani

secara massal  Pada Lokasi

masirawapasangs  Adanya serangan

 Dapat dilakukan mixed farming

pada tahap tinjauan,

uruttersebutditana

Hama/penyakit pada

(tanaman selain padi, seperti

awal Kondisi

mipadilokal

tanaman padi

jagung, kacang, dll yang

transmigrasi hidrotofografi

(tanamanadaftif),r  Penerapan inovasi

panennya berumur pendek)

 Pembuatan termasuk Tipe

endahpenggunaan

teknologi rendah:

 Dukungan pemerintah dalam

memberikan kredit

saluran

drainase  Lahan relatif

B pendapatantinggi

varietas lokal

 Dukungan dari instansi

dengan datar / rawa,

 Pengelolaan tipe

2.Operasional tata air

petanian dalam penyuluhan

pengaturan berdrainasela

luapan B dengan

mikro belum

pertanian

sistem tata air mbat.

sistem

sesuai yang diharapkan

 Inovasi teknologi:

surjan,(meningkat

3.Penggunaan

- Penggunaaan varietas

mikro

kan difersifikasi

pupukdibawah

padi unggul adaptif,

 Penggunaan

tanaman dan

rekomendasi

pemupukan

varietas tahan

mengurangi resiko  Dukunganeksternal:

berimbang,perbaikan

asam

serangan OPT.

1. KUD

a. /penerapan tata air mikro

dan penerapan PHT

kelompok tani

ketersediaan air

oduksi

 Dukungan eksternal

untuk

ada peluang untuk

(pupukdanpestisida)

a.KUD(penyediaan pupuk dan

bekerjasama

meningkatkan

taktepatjumldanwaktub.Bel

pestisida tepat waktu, jumlah

lebih sinergis

intensitas tanam

ummenampungpemasaran

b.Peningkatan

informasi

dari pola tanam 1

hasil

teknologi dalam bentuk cetak

kali setahun

2. atau media elektronik

menjadi 2 kali

Penyuluhankurangintensif

dalam setahun.

3. Pengamat air terbatas

 Pemilikan lahan

jumlahnya

cukup luas 2 Ha

 Terbatasnya informasi

 Introduksi mekanisasi (alat  Introduksi mekanisasi (alat

teknologi budaya lahan

pra panen dan pasca panen) O Permodalan

rawa

dengan sistem usaha

 Keterampilan petani

pelayanan jasa (upja) dalam

terbatas

budidaya pertanian pangan

 Penggunaan bibit lokal

(padi)

(umur panjang 8-9 bln

 Penerapan teknologi dengan

 Tenaga kerja terbatas

meningkatkan faktor efisiensi input bagi usaha tani dilahan rawa.

 Pendapatan Usaha Tani (rendah)

Kekuatan merupakan fakto-faktor positif dari aspek kebijaksanaan, ekonomi kota, sosial kebudayaan penduduk, lingkungan kota, dan transportasi internal dan sebagainya yang dapat dijadikan sebagai salah satu modal dan kemampuan daerah dalam mengembangkan ruangnya.

Kelemahan adalah faktor-faktor negatif yang menjadi kelemahan atau kendala dalam mengembangkannya. Faktor-faktor tersebut dapat berbentuk ketidakmampuan dalam berbagai bidang pembangunan dan ketidaksediaan sumber dayanya secara alami. Peluang (opportunities), yang merupakan kesempatan atau harapan perkembangan dari luar untuk mengembangkannya atau dari faktor eksternal Tantangan (threats) yang merupakan hambatan luar yang dapat memperlambat atau menyaingi perkembangannya.

B. Skenario Aspek Budidaya dalam Pengembangan Lahan Rawa

 Faktor-faktor terkait dalam aspek budidaya untuk pengembangan lahan rawa adalah a) pengelolaan lahan b) pengelolaan air, c) dukungan

eksternal (lembaga KUD, penyuluhan, pengamat air) dan d) Partisipasi petani.

a. Pengelolaan lahan  Pengelolaan lahan luapan B dengan sistem surjan bertahap dan sistem surjan pada lahan luapan C(untuk meningkatkan diversifikasi tanaman

dan mengurangi serangan organisme pengganggu tanaman).  Introduksi alat mesin pertanian (alsintan) pra panen dan pasca panen sesuai dengan karakteristik lahan pasang surut dengan sistem usaha

pelayanan jasa (UPJA) untuk mengatasi keterbatasan tenaga kerja dalam usahatani mengingat kepemilikan lahan rerata seluas 2 ha tiap keluarga. b.Pengelolaan air Pengelolaan air dipetak tersier ( tata air mikro). Ini merupakan pengelolaan air di lahan usaha tani yang menentukan secara langsung kondisi lingkungan bagi pertumbuhan tanaman menjadi tanggung jawab petani dan dikelola secara kelompok yang dikerjakan secara gotong royong. Pada lahan tipe luapan B perlu diterapkan pengaturan air sistem satu arah (one way flow systems), sedang pada lahan luapan C pengaturan airnya dengan sistem tabat dengan memasang pintu ”stoplog”padasaluran tertier dengan memanfaatkan air hujan/koservasi air di bagian hulu.

c. Dukungan eksternal  Peningkatan peran KUD dalam penyediaan sarana produksi dalam jumlah dan waktu yang tepat serta pemasaran hasil.  Perlu dukungan instansi terkait baik pemerintah, swasta dalam

pengembangan ―Community Development‖ dalam penyedia modal usaha tani.

 Perlu dukungan penyuluhan khususnya inovasi teknologi lahan rawa dan penambahan tenaga penyuluh pertanian dan pengamat air.  Penyediaan informasi berupa inovasi teknologi budidaya lahan rawa dalam bentuk media cetak ataupun melalui media elektronik.

d. Partisipasi petani Peningkatan ketrampilan dan kekompakan kelompok tani merupakan syarat mutlak dalam pengelolaan lahan dan air dalam skala hamparan serta kesadaran tingkat kelompok tani dalam pemupukan modal kelompokdan pengelolaan asset kelompok.

Kesimpulan

1. Daerah Danda Besar (Danda Jaya) mempunyai kelas hidro-topografi B dan C memiliki luasan hampir berimbang, yaitu berturut-turut 821 ha dan 815 ha atau 34 % dan 33 % dan kelas A seluas 800 ha sehingga luas total sebesar 2436 ha.

2. Faktor –faktor yang perlu dipertimbangkan dalam budidaya lahan pertanian lahan pasang surut meliputi kedalaman air tanah, gerakan, kuantitas dan kualitas

air agarselaludimonitoring termasuk adanya lapisan pirit (tanah sulfat masam), ketebalangambut, intrusiair payau dan efek lingkungan setempat.

3. Aspek budidaya dalam pengembangan lahan rawa di kawasan di Danda Besar antaralain (a) pengelolaan lahan, (b). pengeloalaan air, (c). Dukungan eksterternal

(keberfungsian lembaga penyedia saprodi, pemasaran, pemyuluh pertanian dan tenaga pengamat air) serta (d). Partisipasi petani.

Daftar Pustaka

Triadi, B (2010). Kesesuaian lahan rawa pasang surut Danda Besar, Kalimantn Selatan Makalah Seminar Nasional Rawa. Teknik Pengembangan Sumberdaya Rawa. Banjarmasin. 4 Agustus 2008. HATHI Komda Kal-Sel. 14 p. Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Propinsi TK I Kalimantan Selatan

2010. Laporan Tahunan. Banjarbaru. 358 Halaman. Dinas Pemukiman Prasaranan Wilayah Propinsi Tk I Kalimantan Selatan, 2008. Laporan Tahunan. Banjarmasin. 286 Halaman Monografi Desa Danda Jaya, 2010. Buku Monografo Desa Danda Jaya, Kec. Rantau Badauh, Kabupaten Bariti Kuala. 15 Halaman Statistics Board of South Kalimantan Province, 2009. Kalimantan Selatan in Figure2006 Statistcs Board of South Kalimantan Provincie Banjarmasin. Saidy A.R & A.Yusuf,2009. Implikasi Perubahan Iklim Global: Estimasi kehilangan produksi pertanian di propinsi Kalimantan Selatan karena Kenaikan Muka Air Laut. Makalah Seminar Nasional Rawa .Teknik Pengembangan Sumberdaya Rawa. Fak Teknik Sipil UNLAM – HATHI Komda Kal-Sel. 13 p.

Supriyo, A dan A. Jumberi 2007. Kearifan lokal dalam budidaya padi lahan pasang surut Dalam

Kearifan lokal pertanian di lahan rawa. Mukhlis dkk (Eds) Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian. Balittra. Halaman : 45 – 62.

TREND PRODUKTIVITAS PADI AKIBAT PERUBAHAN IKLIM DI NTB

1 1 2 Ahmad Suriadi 3 , M. Nazam , Kisman dan Adi Ripaldi

1 Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTPNTB) jalan raya peninjauan

Narmada Lombok Barat NTB

2 FakultasPertanian Universitas Mataram, Jalan Majapahit 62 Mataram

Lombok

3 BMKG Kediri Provinsi NTB ahmadsuriadi@litbang.deptan.go.id

ABSTRAK

Perubahan iklim sangat berdampak pada produksi pertanian, kesesuaian lahan, ketahanan pangan, dan mata pencaharian di Nusa Tenggara Barat(NTB). Akhir-akhir ini, model simulasi tanaman telah digunakan secara luas untuk mempelajari dampak perubahan iklim terhadap produksi pertanian dan ketahanan pangan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tren produktivitas padi yang dipengaruhi oleh perubahan iklim. Model yang digunakan untuk proyeksi iklim adalah Conformal-Cubic Atmosfer Model (CCAM) untuk periode 2011-2030 dan 2030-2060, divalidasi dengan kondisi iklim periode sebelumnya (1970-2010). Agricultural Production Systems Simulator (APSIM) Model digunakan untuk memprediksi pertumbuhan tanaman dan hasil dalam berbagai skenario manajemen dan perubahan iklim. Model tersebut telah diparameterisasi dan dikalibrasi pada musim hujan dari 2011/2012 dan musim kemarau 2012 di Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok Tengah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa biomassa dan hasil padi dari simulasi mirip dengan hasil yang diukur di lapangan,menunjukkan bahwa model dapat digunakan untuk mensimulasikan produktivitas padi dalam berbagai skenario manajemen dan perubahan iklim.Trend produktivitas padi kemungkinan dapat menurunkan di masa depandi kedua musim penghujan dan kemarau. Pada musim hujan, produktifitas padi diperkirakan menurun sekitar 9% dan 22% pada tahun 2030 dan 2060 dari produktivitas padi saat ini. Pada musim kemarau, selama periode 2011-2030, penurunan hasil padi sekitar 5% dan selama periode 2031-2060, hasil padi akan menurun sekitar 14%. Perlu berbagai strategi manajemen untuk meningkatkan atau mempertahankan produktivitas padi untuk menghadapi perubahan iklim. Kata Kunci: Produktifitas padi, perubahan iklim, CCAM, APSIM.

Pendahuluan

Dinamika iklim yang tercermin dalam bentuk variabilitas iklim menurut ruang (antar-daerah/wilayah, perbedaan topo-grafi) dan waktu (musim, antar- musim, tahun dan antar-tahun) merupakan salah satu tantangan dalam sistem produksi pertanian, baik pada tingkat nasional, regional, dan lokal (Runtunuwu dan Kondoh 2008). Tantangan ini akan semakin berat kalau suhu udara secara global terus meningkat, karena merupakan penyebab utama perubahan iklim global. Meningkatnya temperatur rata-rata permukaan bumi secara global dalam lima puluh tahun terakhir diklaim memberi dampak negatif terhadap sumber air dan petanian di Asia dan di beberapa negara berkembang (IPCC, 2007). Case et al. (2009) menyatakan bahwa menurunya produksi padi di Asia, lebih banyak disebabkan oleh temperatur yang tinggi dan kekeringan panjang yang mengakibatkan semakin berkurangnya sumber air bagi pertaninan. Peng (2004) melaporkan bahwa setiap kenaikan 1°C pada suhu minimum selama masa pertumbuhan akan menurunkan hasil panen padi sekitar (10%). GTZ (2010) melaporkan adanya kecenderungan penurunan curah hujan dan perubahan tipe Dinamika iklim yang tercermin dalam bentuk variabilitas iklim menurut ruang (antar-daerah/wilayah, perbedaan topo-grafi) dan waktu (musim, antar- musim, tahun dan antar-tahun) merupakan salah satu tantangan dalam sistem produksi pertanian, baik pada tingkat nasional, regional, dan lokal (Runtunuwu dan Kondoh 2008). Tantangan ini akan semakin berat kalau suhu udara secara global terus meningkat, karena merupakan penyebab utama perubahan iklim global. Meningkatnya temperatur rata-rata permukaan bumi secara global dalam lima puluh tahun terakhir diklaim memberi dampak negatif terhadap sumber air dan petanian di Asia dan di beberapa negara berkembang (IPCC, 2007). Case et al. (2009) menyatakan bahwa menurunya produksi padi di Asia, lebih banyak disebabkan oleh temperatur yang tinggi dan kekeringan panjang yang mengakibatkan semakin berkurangnya sumber air bagi pertaninan. Peng (2004) melaporkan bahwa setiap kenaikan 1°C pada suhu minimum selama masa pertumbuhan akan menurunkan hasil panen padi sekitar (10%). GTZ (2010) melaporkan adanya kecenderungan penurunan curah hujan dan perubahan tipe

Memperkirakan seberapa besar pengaruh perubahan iklim terhadap produksi tanaman di Indonesia masih sulit karena sistem tanam yang sangat bervariasi dan tingkat teknologi yang digunakan. Namun akhir-akhir ini, model simulasi tanaman telah digunakan secara luas untuk mempelajari dampak perubahan iklim terhadap produksi pertanian dan ketahanan pangan (Larson et al .,1996; Pala et al.,1996; Cavero et al., 1998; Alves and Nortcliff, 2000; Bouman et al .,2001). APSIM adalah model pertumbuhan tanaman dinamis yang menggabungkan modul biofisik dan manajemen untuk mensimulasikan sistem tanam, rotasi, tanaman, dan dinamika lingkungan (Keatingetal., 2003). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tren produktivitas padi yang dipengaruhi oleh perubahan iklim di NTB.

Metode Penelitian

Penelitian dilaksanakan melalui beberapa tahapan kegiatan, yaitu parameterisasi dan kalibrasi model APSIM, data observasi iklim dan prediksi data iklim, simulasi produktivitas padi.Parameterisasi dan kalibrasi model APSIM untuk tanaman padi sawah telah lakukansecara detail oleh Suriadi etal., (2009). Secara umum, submodel yang digunakan untuk simulasi adalah modul Rice (Oryza sativa L), SoilN (soil nitrogen), SoilWat (soil water balance), Surface Organic Matter dan Pond. Parameterisasi model APSIM telah dilakukan di lokasi Kecamatan Janapria Kabupaten Lombok Tengah (Tabel 1).

Tabel 1. Kalender tanaman untuk parameterisasi model APSIM Managemen tanaman dan sampling

Keterangan Persemaian benih

Tanggal

17 March 2012

Varietas padi Impari 10 Penanaman

7 April 2012

Jarak tanam: 20 × 20 cm 200 kg phoska/ha and 50

Pemupukan pertama

13 April 2012

kg urea/ha Sampel tanah dan tanaman fase anakan

30 April 2012

Pemupukan kedua

100 kg/ha Sampel tanah dan tanaman fase malai

1 May 2012

24 May 2012

Sampel tanah dan tanaman fase berbunga

5 June 2012

Sampel tanah dan tanaman fase panen

4 July 2012

Hasil

6231 kg/ha

Data iklim meliputi curah hujan harian, temperature maksimum dan minimum dan radiasi sinar matahari dari tahun 1970-2010 diperoleh dari BMKG.Data GCM (Global Climate Model), dipilih beberapa keluaran model yang dianggap cukup baik berdasarkan hasil kajian literatur mengenai pengujian kinerja GCM di daerah tropis (Katzfey dkk. 2010). Model iklim global yang direkomendasikan adalah yang digunakan dalam skenario IPCC 2007 yang sudah di downscaling dengan resolusi 14 km (Tabel 2) yang secara detail diuraikan oleh Suriadi et al. (2011).

Tabel 2.Daftar 6 model iklim global, (SRES A2 IPCC 2007) CCAM

GCM

Negara

Resolusi(km)

Downscaling (km) CSIRO MK3.5

14 ECHAM5/MPI

Inggris UK

Dokumen yang terkait

Analisis Kombinasi Biaya Promotional Mix serta Pengaruhnya terhadap Hasil Penjualan pada PT. Coca-Cola Amatil Indonesia di Surabaya.

0 24 88

Hubungan antara Kondisi Psikologis dengan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Kelas IX Kelompok Belajar Paket B Rukun Sentosa Kabupaten Lamongan Tahun Pelajaran 2012-2013

12 269 5

Prosiding Seminar Nasional Pendidikan IPA Pengembangan Profesi Guru Sains melalui Penelitian dan Karya Teknologi yang Sesuai dengan Tuntutan Kurikulum 2013

6 77 175

Pemanfaatan Media Peta Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Dengan Pokok Bahasan Mengenal Peta Provinsi (Ptk Pada Siswa Kelas Iv Mis Al-Husna Kota Tangerang)

1 36 118

Pengaruh Kerjasama Pertanahan dan keamanan Amerika Serikat-Indonesia Melalui Indonesia-U.S. Security Dialogue (IUSSD) Terhadap Peningkatan Kapabilitas Tentara Nasional Indonesia (TNI)

2 68 157

Implementasi Piagam Pelembang Kesepakatan Perusahaan Pers Nasional Di Redaksi PT. Galamedia Bandung Perkasa (HU Galamedia)

0 26 153

Laporan Praktek Kerja Lapangan Di Lembaga Kantor Berita Nasional Antar Biro Jawa Barat

0 59 1

Tinjauan mengenai perkembangan penyaluran kredit pensiunan dan non pensiunan pada Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) Pusat Bandung Periode 1998-2002 : laporan kerja praktek

0 34 1

Penggunaan Metode Diskusi Untuk Meningkatkan Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Pasar Baru Kecamatan Kedondong Kabupaten Pesawaran Tahun Pelajaran 2011-2012

4 103 122

Faktor-Faktor yang Memengaruhi Kualitas Hasil Pemeriksaan

5 23 66