View of TM MODIFIKASI SALURAN OLI KE MEKANISME KATUP HUBUNGANNYA DENGAN PENURUNAN SUHU OLI MESIN PADA SEPEDA MOTOR 4 TAK
Maret 2014 POLITEKNOSAINS VOL. XIII NO. 1
MODIFIKASI SALURAN OLI KE MEKANISME KATUP
HUBUNGANNYA DENGAN PENURUNAN SUHU OLI MESIN
PADA SEPEDA MOTOR 4 TAK
1) 2) 1)Taufiq Hidayat , Teguh Wiyono
2)Jurusan Teknik Mesin, UNU Surakarta
Jurusan Teknik Mesin Politeknik Pratama ulia Surakarta
ABSTRACT
This study is an assessment of the cooling process is carried out by
the oil that goes into the valve mechanism . The purpose of this research is
to increase the percentage of heat uptake by the oil so that the engine
temperature is measured in the oil in the engine oil into a charter down .
Method of implementation of this study was the preparation , setting tool ,
performance testing tools , data retrieval and data processing , data
retrieval memvariabelkan speed ( 0-30 km / h and 0-60 km / h ) with the
distance set to 5 km , tool modification and set 2 kinds of used oil . The
results of the implementation of the research themes through a reduction
in engine temperature finned oil channel modification by providing a
bypass channel pasa channel before entering the cylinder head or valve
mechanism on motor vehicles ' Honda WIN ' with 2 types modif tool
showed that by extending the cooling area will get a reduction in
signifilkan fluid that will directly affect the temperature of the engine and
the heat losses from the combustion engine oil absorbed can be improved .
Engine temperature is measured at the engine charter space modif I can
conclude with a decrease of 27.58 % in the speed of the motorcycle at 0-
30 km / h and 15:31 % at motorcycle speed of 0-60 km / hour . Modif Tool
II at a speed of 0-30 km / h 21.38 % decline and at a speed of 0-60 km / h
for 10.22 % . Distance specified for data retrieval is 5 Km Keywords : Motorcycle , oil cooling , oil channels .berlebihan), akibat langsung dari
PENDAHULUAN
kondisi seperti ini adalah didahului Dampak dari sistem dengan mesin mati. Akibat yang pendinginan yang tidak optimal sangat fatal dari kondisi ini adalah pada sebuah mesin otomotif adalah komponen mesin terjadi terjadinya over heating (suhu pengembangan dimensi sehingga
POLITEKNOSAINS VOL. XIII NO. 1 Maret 2014
gagal operasional dan kerusakan karena mesin menyatu (nyingset) bisa terjadi. Solusi apabila terjadi mesin mati karena suhu mesin yang over heating adalah mendiamkan terlebih dahulu sampai dingin dan larangan keras melakukan perbaikan saat suhu mesin masih tinggi. Pada sepeda motor sistem pendinginannya memakai pendinginan sirip dan udara, berbeda dengan mesin mobil yang mengadopsi pendinginan sistem paksa, namun demikian untuk era sekarang mesin sepeda motor sudah dilengkapi dengan pendinginan paksa maupun oil coolled (untuk cc sekitar 125 cc). Salah satu faktor yang menyebabkan proses pendinginan pada sirip tidak optimal adalah terjadinya tahanan termal (R th ), pembentukan faktor pengotoran ini biasanya terjadi akibat kotoran debu dan oli mesin yang rembes. Pada mesin otomotif komponen lain yang memegang peranan dalam proses pendinginan adalah keberadaan oli sebagai pelumas, fungsi oli selain sebagai pelumas adalah sebagai pendingin. Besaran serapan oli terhadap panas akibat pembakaran ± 6 persen (New-Step) [2] dari total kerugian panas. Sistem pelumasan yang ada pada sepeda motor adalah: pompa oli
→ filter oli dalam → kepala silinder/mekanisme katup. Tetapi pada sepeda motor tertentu dari filter oli dalam terpecah menjadi dua yaitu ke kepala silinder/mekanisme katup dan silinder blok, sementara apabila pelumasan ke blok tidak memakai sistem tekan maka sistem yang biasa dipakai adalah sistem cawuk dengan memanfaatkan profil ujung big end. Peningkatan kualitas pendingian oleh oli terhadap mesin dilakukan dengan pendinginan pada oli tersebut dengan penambahan luasan permukaan pada saluran tersebut. Contoh profil saluran oli menuju beban adalah pada saluran oli ke mekanisme katup (Honda WIN), saluran oli ke blok silinder/piston (Suzuki shougun).
Modifikasi yang dilakukan adalah modifikasi saluran bersirip pada Honda WIN dengan memotong alur dan dialirkan pada alat modif.
Gambar 1. Bagian Nipel Penutup Kepala Silinder Dan Cover Standart Dan Modifikasi Standart Modif
Gambar 2. Modifikasi Alat Pendingin Oli
o
MODEL II MODEL I
o C.
12.14
C dan
o
C. Cara lain guna penurunan suhu mesin juga dapat dilakukan pada mobil yaitu pengkondisian pendinginan pada filter oli luar ditambah dengan sirip dengan jumlah tertentu. Taufiq Hidayat, dkk (2005) [6] melakukan penelitian dengan memanfaatkan sirip guna mendinginkan filter oli luar pada sebuah mobil, hasil dari penelitiannya dapat disimpulkan dengan penambahan sirip pada filter oli luar mampu menurunkan suhu mesin sebesar 6
15
POLITEKNOSAINS VOL. XIII NO. 1 Maret 2014
C. Motor 125 cc pada sistem pelumasan sudah mengadopsi pemakaian pendinginan oli (oil coolled), sementara pada cc yang berkisar 100 tidak ditemukan. Muhammad Saifudin, dkk (2007) [5] memanfaatkan oil coolled pada sepeda motor Honda WIN dalam penelitiannya, hasil dari penelitiannya juga menunjukan penurunan suhu mesin sebesar 1-
o
C. Penelitian lain dilakukan oleh Sunardi, dkk (2007) [4] yang juga dengan tema penurunan suhu mesin dengan pengkondisisan saluran oli yang masuk ke sistem mekanisme katup dengan melakukan modifikasi sirip dimana saluran oli yang tertanam dalam block dimunculkan di luar dengan memodifikasi dapat disimpulkan bahwa penurunan dari suhu mesin/sirip kepala silinder sebesar (4.25
o
18
Penelitian guna memperbaiki proses pendinginan mesin dengan memodifikasi saluran oli menuju ke sistem permesinan telah dilakukan oleh Suparmin Tedjo, dkk (2006) [3] menyatakan bahwa dengan perubahan saluran bersirip dari pabrikan ke modifikasi (custem) mampu menurunkan suhu mesin sebesar
- – 18.5)
Maret 2014 POLITEKNOSAINS VOL. XIII NO. 1 METODE PENELITIAN Sumber Data
Populasi : Sepeda motor Sampel : Suhu mesin
Subyek/model : Model I
Pendingin Model II
Gambar 3. Sketsa Model Pendingin Oli
Tahapan Penelitian, UJI KINERJA ALAT PENGAMBILAN PENGOLAHAN MULAI PERSIAPAN DATA DATA SETTING ALAT
SELESAI
Maret 2014 POLITEKNOSAINS VOL. XIII NO. 1 Proses Pengambilan Data,
PENGKONDISIAN KUALIATAS OLI PENGENDARA KECEPATAN
DATA(DIULANG 3 X) ALAT: DATA STANDART
V SINGLE OLI MODIF. 1 MODIF. 2
penyimpangan data cukup
HASIL DAN PEMBAHASAN signifikan. Fenomena
Tabel 1.Saluran Standart (oli lama) penyimpangan data dari
SUHU (
C) S
V
pengamatan saat pengambilan data
N0 Km Km/J T 1 (carter)
adalah kondisi lingkungan
76.00
khususnya suhu lingkungan dan 1.
5
30
74.50
adanya hembusan angin. Kondisi
76.25
alam dan hembusan angin
78.00 2.
5
60 76.00 menjadikan pendinginan paksa
76.00
terhadap saluran oli maupun mesin itu sendiri. Tabel 2. Saluran Model 1 (oli lama)
SUHU (
C) S
V Tabel 4. Hubungan V, jenis alat NO Km Km/J T 1 (carter)
dan suhu
53.00 Jenis alat 1.
5
30
56.00 V ∆1 ∆2 Modif Modif
55.50 (Km/j) Std (%) (%)
I II
62.00 0-30 75.58 54.83 59.42 27.45 21.38 2.
5
60
69.00
63.75 0-60 76.67 64.93 68.83 15.31 10.22
90 Tabel 3. Saluran Model 2 (oli lama) V60
80 V30 SUHU ( C) S
V
70 V60 NO Km Km/j T 1 (carter) V60 V30
60
65.00 V30
5
30
66.00
50 1.
65.00
40 V 30
70.00
30 V 60 2.
5
60
72.00
20
71.50
10 Hasil-hasil yang didapat Standart Modif I Modif II
pada pengambilan data tersebut diatas dengan dilakukan pengulangan pengambilan data
Gambar 3: Hubungan Suhu Mesin sebanyak 3 kali tampak terjadi dan Alat
POLITEKNOSAINS VOL. XIII NO. 1 Maret 2014
Saluran modifikasi antara modif 1 dan 2 perbedaannya adalah pada jumlah lilitan sifat pendingin untuk modif 1 terbuka sedang modif 2 tertutup, jumlah lilitan yang lebih banyak mempengaruhi dari aliran oli dalam saluran untuk terjadi perpindahan panas lebih lama. Kalor yang dilepas dipengaruhi oleh bahan media besaran dimensi media dan waktu kontak proses perpindahan panasnya. al ini sama dengan apa yang disampaikan dalam penelitian Taufiq Hidayat bahwa pemakaian sirip pada jumlah yang lebih akan mempengaruhi kemampuan pelepasan panas melalui sirip. Bahan juga mempengaruhi performa perpindahan panas. Penelitian yang dilakukan adalah penambahan sirip pada filter oli luar mobil kijang “ROVER”. Beban mesin akan meningkat seiring dengan peningkatan rpm (New-Step), hal ini juga tampak pada hasil penelitian bahwa dengan meningkatnya rpm (kecepatan mesin) maka panas mesin juga akan meningkat. Hal ini juga sama seperti hasil penelitian dari Suparmin Tedjo bahwa dengan penambahan jumlah sirip yang berbetuk lingkaran akan mempengaruhi dari kemampuan untuk terjadinya penurunan suhu mesin yang diukur pada sirip kepala silinder. Perbedaan penurunan suhu apabila memakai alat modif 1 pada V 30 sebesar 27.58 % per 5 Km, sedangkan pada V 60 sebesar 15.31 % per 5 Km.
Sedangkan pada pemakaian alat modif II pada kecepatan 0-30 km/j sebesar 21.38% dan pada kecepatan sepeda motor 0-60 Km/j sebesar 10.22%
KESIMPULAN
Hasil dari pelaksanaan penelitian dengan tema penurunan suhu mesin melalui modifikasi saluran oli bersirip dengan memberikan saluran bypass pasa saluran sebelum masuk ke kepala silinder atau mekanisme katup pada kendaran bermotor „Honda WIN‟ dengan 2 jenis modif alat didapatkan hasil bahwa dengan memperluas area pendinginan akan mendapatkan penurunan fluida yang signifilkan sehingga secara langsung akan mempengaruhi suhu mesin dan kerugian akibat panas pembakaran yang terserap oli mesin dapat ditingkatkan. Suhu mesin yang diukur pada ruang carter mesin dapat disimpulkan dengan midif I penurunan sebesar 27.58% pada V: 0-30 dan 15.32% pada V:0-60 pada jarak 5 Km.
DAFTAR PUSTAKA
Rochmadi, J. dkk, 2005, Laporan
PDM: Pengaruh Penembahan Sirip Pada Filter Oli Luar Terhadap Tingkat Penurunan Suhu Engine Pada Mobil , Nomer
kontrak: 140/SPPP/PP/DP3M/IV/2005 . LP3M POLSA. 11 April 2005
Maret 2014 POLITEKNOSAINS VOL. XIII NO. 1
........, New-step. Training Manual, Katup Hubungannya Dengan
Toyota Astar motor. Tingkat Penurunan Suhu
Engine Sepeda Motor ,Tedjo S. dkk, 2006, Laporan PDM: Nomor:
Studi Modifikasi Fin Saluran 006/SP2H/PP/DP2M/III/2007 Oli Ke Silinder/Piston . LP3M POLSA. 29 Maret Hubungannya Dengan 2007. Tingkat Penurunan Suhu Saifudin M. dkk, 2007, Laporan Engine Sepeda Motor, PDM: Studi Kajian
Nomor: Penambahan Saluran 162/SP3/PP/DP2M/II/2006, Bersirip/Radiator Jenis TANGGAL 01 PEBRUARI Horizontal Pada Sepeda 2006. Motor Terhadap Tingkat
Perubahan Suhu Engine,
Sunardi dkk, 2007, Laporan PDM: Nomor:
Studi Modifikasi Fin Spiral 006/SP2H/PP/DP2M/ Saluran Oli Ke Sistem
III/2007, TANGGAL
29 Mekanisme MARET 2007