Dosen Program Studi Kebidanan STIKes Bina Nusantara
PENGARUH KARAKTERISTIK IBU DAN DUKUNGAN SUAMI TERHADAP PEMERIKSAAN KEHAMILAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DARUL AMAN KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN 2016
Hafriani 1
1 Dosen Program Studi Kebidanan STIKes Bina Nusantara ABSTRAK
Salah satu usaha yang dapat dilakukan untuk memantau kemajuan kehamilan adalah dengan melakukan pemeriksaan kehamilan (antenatal care). Hasil studi pendahuluan di wilayah kerja Puskesmas Darul Aman Kabupaten Aceh Timur data tahun 2011 cakupan K4 sebesar 85,8% dan data 2012 cakupan K4 hanya 78,1%, masih kurang dari data cakupan yang diharapkan oleh Kementerian Kesehatan yaitu 90%.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh karakteristik ibu (paritas, usia, pekerjaan, pendidikan) dan dukungan suami (informasional, penilaian, instrumental, emosional) terhadap pemeriksaan kehamilan. Jenis penelitian ini adalah cross-sectional, dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Darul Aman Kabupaten Aceh Timur. Populasi penelitian adalah seluruh ibu post partum di wilayah kerja Puskesmas Darul Aman yang memiliki buku KIA. Jumlah sampel 84 ibu post partum, dengan teknik pengambilan sampel proportional sampling . Analisis data menggunakan uji regresi logistik berganda.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat pengaruh paritas, usia ibu dan dukungan emosional terhadap pemeriksaan kehamilan. Tidak terdapat pengaruh pendidikan, pekerjaan ibu, dukungan informasi, dukungan penghargaan/penilaian dan dukungan instrumental terhadap pemeriksaan kehamilan.
Disarankan kepada pengambil kebijakan agar bekerja sama secara lintas sektor untuk peningkatan sosialisasi dan penyuluhan rutin tentang pemeriksaan kehamilan dengan mengikut sertakan suami.
Kata Kunci : Dukungan Suami, Pemeriksaan Kehamilan
PENDAHULUAN
Ibu (AKI). Persoalan kematian yang terjadi pembangunan kesehatan dapat dilihat dari
Indikator
keberhasilan
disebabkan oleh perdarahan, eklamsi, peningkatan atau penurunan derajat
aborsi, dan infeksi. Selain masalah medis, kesehatan. Salah satu indikator derajat
tingginya kematian ibu juga karena kesehatan tersebut adalah angka kematian
pemberdayaan perempuan yang kurang pemberdayaan perempuan yang kurang
dan non medis (faktor ekonomi, sosial perempuan, masalah ketidak setaraan 3 budaya) yaitu dari masyarakat.
pendidikan
gender, nilai budaya, perekonomian serta
YPKP (Yayasan rendahnya perhatian laki-laki terhadap ibu Pendidikan Kesehatan Perempuan) 4 , ada 2
Menurut
hamil dan melahirkan. Oleh karena itu, penyebab kematian ibu yaitu penyebab
pandangan yang menganggap kehamilan langsung dan penyebab tidak langsung.
adalah peristiwa alamiah perlu diubah Penyebab langsung mempunyai persentase
secara sosiokultural. Sangat diperlukan terbesar di seluruh dunia mencapai 70%,
upaya peningkatan pelayanan perawatan ibu hamil baik oleh pemerintah, swasta,
sedangkan di negara berkembang berkisar 95%. Di Indonesia lebih dari 90%
maupun masyarakat terutama suami. kematian ibu disebabkan oleh penyebab
(perdarahan, infeksi dan memberi perhatian yang cukup besar
Negara-negara
di
dunia
langsung
eklamsia); persalinan lama (lebih dari 12 terhadap angka kematian ibu (AKI),
jam); dan aborsi tidak aman. Perdarahan sehingga menempatkannya di antara
merupakan penyebab terbesar terjadinya delapan tujuan yang dituangkan dalam
kematian ibu di seluruh dunia (25%), Millennium Development Goals (MDGs) ,
infeksi/sepsis (15%), aborsi tidak aman yang harus dicapai sebelum 2015.
(13%), eklamsia (12%) dan persalinan Komitmen yang ditandatangani 189 negara
obstruksi (8%).
pada September 2000, pada prinsipnya Selanjutnya menurut Roeshadi 5
bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup
1 di Indonesia kematian maternal seringkali dan kesejahteraan manusia.
berkaitan dengan faktor keterlambatan Menurut
yaitu : terlambat memutuskan untuk Indonesia 2 , AKI di Indonesia pada tahun
Profil
kesehatan
mencari pelayanan, terlambat mencapai 2007 yaitu 228/100.000 kelahiran hidup
dan terlambat (KH) sampai dengan 2012 yaitu
fasilitas
kesehatan,
menerima pelayanan yang adekuat. Pada 359/100.000 KH, AKI di Indonesia
terlambat pertama dan kedua, yang menunjukkan
seringkali juga sebagai faktor terbanyak, menempatkan Indonesia pada peringkat 12
kenaikan
sehingga
peran pengambil keputusan menjadi dari 18 negara ASEAN dan SEARO
penting baik keputusan kapan harus (South East Asia Region, yaitu :
mendapat pertolongan atau keputusan Bangladesh, Bhutan, Korea Utara, India,
dalam memilih tenaga penolong. Maladewa, Myanmar, Nepal, Timor Leste dan lain-lain).
untuk mempercepat penurunan AKI telah dimulai sejak akhir Di Provinsi Aceh AKI juga
Upaya
tahun 1980-an melalui program Safe masih tinggi pada tahun 2011 yaitu
Motherhood Initiative yang mendapat 156/100.000 kelahiran hidup. Kabupaten
perhatian besar dan dukungan dari Aceh Besar menyumbang 10 kematian ibu
berbagai pihak baik dalam maupun luar dari angka kematian ibu tersebut.
negeri. Pada akhir tahun 1990-an secara Penyebab kematian disebabkan oleh trias
konseptual telah diperkenalkan lagi upaya klasik (perdarahan, infeksi dan eklamsi),
untuk menajamkan strategi dan intervensi untuk menajamkan strategi dan intervensi
Children’s Health, Chinese Center for oleh pemerintah pada tahun 2000. Strategi
Disease Control and Prevention yang MPS memfokuskan pada 3 pesan yaitu:
status program akses terhadap pelayanan oleh tenaga
berjudul
Analisis
pemeriksaan antenatal di Cina tahun 2005 terampil akses terhadap pelayanan rujukan
didapatkan hasil bahwa faktor-faktor yang jika terjadi komplikasi dan pencegahan
memengaruhi pemeriksaan kehamilan kehamilan yang tidak diinginkan dan
yaitu: usia, pendidikan, kebangsaan dan penanganan
sosial ekonomi. Wanita yang buta huruf keguguran. 2
komplikasi
terhadap
memiliki tingkat pemeriksaan kehamilan yang lebih rendah daripada yang tidak buta
Pesan pertama, yaitu akses
huruf . 7
terhadap pelayanan oleh tenaga terampil, diharapkan semua ibu hamil dan bersalin
Simkhada dkk, berpendapat ditolong oleh tenaga kesehatan. Pelayanan
bahwa faktor-faktor yang memengaruhi kesehatan pada ibu-ibu hamil meliputi
wanita dalam melakukan pemeriksaan pelayanan antenatal di semua fasilitas
kehamilan adalah: paritas, usia, pendidikan pelayanan dengan mutu sesuai standar.
ibu, pendidikan suami, status perkawinan, Pesan kedua, setiap komplikasi obstetri
ketersediaan sarana kesehatan, biaya, dan neonatal mendapat pelayanan yang
pendapatan rumah tangga, pekerjaan adekuat,sehingga setiap ibu hamil harus
perempuan, paparan media dan memiliki berada sedekat mungkin pada sarana
riwayat komplikasi obstetri. Kepercayaan pelayanan
budaya dan ide-ide tentang kehamilan juga (Pelayanan
yang
mampu
PONED
memiliki pengaruh pada penggunaan Emergensi Dasar). 6
Obstetri dan
Neonatal
pelayanan antenatal. Paritas memiliki efek negatif secara statistik signifikan terhadap
Salah satu usaha yang dapat kehadiran memadai. Perempuan paritas
dilakukan untuk memantau kemajuan
cenderung kurang kehamilan sehingga dapat dipastikan
lebih
tinggi
menggunakan pelayanan antenatal, ada kesehatan ibu dan janin, maka perlu
hubungan usia perempuan dengan dilakukan
pemeriksaan
kehamilan
kunjungan antenatal. 8
(Antenatal care) . Dengan Pemeriksaan
AKI di Indonesia sesungguhnya kehamilan dapat diketahui secara dini
kehamilan minimal 4 kali selama
bisa dicegah jika dilakukan perbaikan adanya kelainan atau komplikasi yang
terhadap akses pelayanan kesehatan bagi menyertai
ibu. Akses ibu hamil ke tempat pelayanan penanganan dapat dilakukan dengan tepat
kehamilan,
sehingga
juga dipengaruhi oleh adanya dukungan dan mencegah kematian ibu dan janin. 6
suami serta peran keluarga untuk membawanya ke pelayanan kesehatan di
Kenyataan yang terjadi seringkali saat timbulnya masalah dalam kehamilan. 9 ibu hamil tidak melakukan pemeriksaan kehamilan.
Dukungan suami merupakan menyebabkan ibu tidak memeriksa
Banyak
faktor
yang
bentuk peran serta suami dan hubungan kehamilan. Berdasarkan penelitian yang
baik yang memberi kontribusi penting bagi baik yang memberi kontribusi penting bagi
atau efek perilaku bagi ibu dalam tersebut hampir mendekati target yang menerima kehamilan serta akses terhadap
diharapkan (90% target MDGs pada tahun pelayanan kesehatan . 10
2015), namun angka itu adalah angka rata- rata dari seluruh wilayah di Aceh Besar.
Laki-laki sebagai suami ikut Masih terdapat beberapa kecamatan yang
berperan dalam kehidupan dan kesehatan angka cakupan K4 nya masih ketinggalan
istrinya. Suami memainkan peran kunci jauh, seperti wilayah kerja Puskesmas
selama masa kehamilan dan persalinan
Darul Aman .
serta setelah bayi lahir. Keputusan dan tindakan mereka berpengaruh terhadap
Hasil studi pendahuluan di kesakitan dan kesehatan, kehidupan dan
wilayah kerja Puskesmas Darul Aman kematian ibu dan bayinya. Suami
Kabupaten Aceh Timur data tahun 2011 seharusnya menemani istrinya konsultasi
cakupan K4 sebesar 64,57% dan data 2012 sehingga suami juga dapat belajar
cakupan K4 hanya 71,20% (masih kurang mengenai
dari data cakupan yang diharapkan oleh komplikasi kehamilan, gizi yang baik dan
gejala
dan
tanda-tanda
Departemen Kesehatan yaitu 90%). istirahat yang cukup bagi ibu selama masa
Beberapa orang bidan di desa yang kehamilan. 11
cakupan K4 nya masih kurang menyatakan bahwa ibu-ibu hamil tersebut tidak mau
Bentuk
kepedulian
dan
datang ke puskesmas atau polindes untuk keterlibatan suami dalam menjaga
memeriksakan kehamilannya. kehamilan istrinya itu dimanifestasikan
dalam tindakan-tindakan
Para ibu hamil tersebut baru memerhatikan gizi/makanan ibu hamil,
seperti
kehamilan apabila memeriksakan kehamilan sejak dini,
memeriksakan
kehamilannya sudah kelihatan dan menjaga kesehatan fisik dan mental ibu,
biasanya pada usia kehamilan sudah berdoa kepada Tuhan, mengusahakan agar
memasuki trimester II (4-6 bulan), dan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
selama ini yang dilakukan bidan di desa dan mengikuti tradisi. 12
adalah melakukan home visit (kunjungan rumah) untuk melakukan pemeriksaan
Bentuk
kepedulian
suami
kehamilan dan dilakukan apabila bidan terhadap istri sering terabaikan karena
mengetahui ibu tersebut hamil. Di Wilayah suami tidak paham apa yang harus
kerja Puskesmas Darul Aman sebagian diketahui dan apa yang harus dilakukan
besar pekerjaan para suami adalah petani. ketika istri sedang hamil. Dalam hal ini
Petani tidak setiap hari harus ke sawah, diperlukan penatalaksanaan agar suami
ada waktu luang yang bisa digunakan dapat menjalankan peran mengantar istri
untuk mengantar istri periksa hamil. yang sedang hamil ke kondisi sempurna
Sebagian besar dari ibu hamil yang sehingga tercapainya kesejahteraan ibu dan
diperiksa di puskesmas dan polindes hanya anak yang optimal.
datang sendiri tanpa ditemani oleh suami Angka cakupan K4 Kabupaten
atau anggota keluarga yang lain. Dengan Aceh Besar selama dua tahun berturut-
menemani istri setiap kali periksakan menemani istri setiap kali periksakan
karakteristik ibu (paritas, usia, pekerjaan, kenyataannya tidak dilakukan oleh
dukungan suami sebagian besar para suami di wilayah kerja
pendidikan)
dan
penilaian/penghargan, Puskesmas Darul Aman.
(informasi,
emosional) terhadap pemeriksaan kehamilan di wilayah kerja
instrumental,
Berdasarkan fenomena tersebut Puskesmas Darul Aman Kabupaten Aceh
terlihat bahwa ada masalah yang
Timur tahun 2016.
memengaruhi ibu
hamil
tidak
memeriksakan kehamilannya, sehingga
MANFAAT PENELITIAN
perlu dilakukan penelitian Pengaruh
1) Aspek Teoritis Karakteristik Ibu dan Dukungan Suami
(1) Hasil penelitian ini diharapkan terhadap Pemeriksaan Kehamilan di
dapat menambah khasanah Wilayah Kerja Puskesmas Darul Aman
ilmu kesehatan masyarakat Aceh Timur Tahun 2016.
khususnya promosi kesehatan. (2) Sebagai
masukan bagi
RUMUSAN MASALAH
masyarakat untuk Negara-negara di dunia memberi
meningkatkan dukungan suami perhatian yang cukup besar terhadap angka
dalam upaya peningkatan kematian
pemeriksaan menempatkannya di antara delapan tujuan
ibu
(AKI),
sehingga
kunjungan
kehamilan. yang dituangkan dalam Millennium
2) Aspek Praktis Development Goals (MDGs) ,yang harus
(1) Bagi pengambil kebijakan dicapai sebelum 2015. AKI di Indonesia
hasil penelitian ini dapat masih tinggi sehingga menempatkan
memberikan masukan dan Indonesia pada peringkat 12 dari 18 negara
informasi tentang pengaruh ASEAN dan SEARO. AKI juga masih
karakteristik ibu dan dukungan tinggi di Provinsi Aceh serta masih
suami terhadap kelengkapan rendahnya cakupan K4 di wilayah kerja
pemeriksaan kehamilan Puskesmas Darul Aman . Salah satu usaha
sehingga dapat memberikan yang dapat dilakukan untuk memantau
positif untuk kemajuan kehamilan adalah dengan
kontribusi
meningkatkan cakupan K4 dan melakukan
menurunkan angka kematian (antenatal care), sehingga perlu dilakukan
pemeriksaan
kehamilan
ibu.
penelitian: “Apakah ada pengaruh (2) Menambah khasanah keilmuan karakteristik ibu (paritas, usia, pekerjaan,
terkait dengan pendidikan)
yang
pemeriksaan kehamilan. (informasi,
dan
dukungan
suami
penilaian/penghargan,
instrumental, emosional)
terhadap
METODE PENELITIAN
pemeriksaan kehamilan di wilayah kerja Puskesmas Darul Aman Kabupaten Aceh
1.Jenis Penelitian
Timur tahun 2016.” Jenis penelitian ini adalah studi
analitik
dengan
pendekatan cross
TUJUAN PENELITIAN TUJUAN PENELITIAN
jumlah sampel dalam penelitian ini adalah pada saat bersamaan pada data variabel
sebagai berikut:
independen dan dependen (sekali waktu).
1 2 N d
2. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi penelitian
Penelitian ini dilakukan di wilayah
kerja Puskesmas Darul Aman
Kabupaten Aceh Timur Provinsi
Aceh. n =83,58, maka jumlah sampel
dan dibulatkan
2. Waktu Penelitian
menjadi 84 orang. Penelitian dilakukan pada bulan
Teknik pengambilan sampel dalam Mei 2016.
penelitian
ini
dilakukan dengan
menggunakan
metode proportional
3. Populasi dan Sampel Penelitian
sampling (sampel berimbang), yakni
1. Populasi Penelitian
dalam melakukan sampel penelitian Populasi dalam penelitian ini
mengambil wakil-wakil dari setiap adalah seluruh ibu post partum
kelompok yang ada dalam populasi yang tahun 2016 yang ada di wilayah
jumlahnya disesuaikan dengan jumlah kerja Puskesma Darul Aman
anggota subjek yang ada di dalam masing-
Kabupaten Aceh Timur Provinsi masing anggota kelompok tersebut. Aceh dan memiliki buku KIA
Berdasarkan jumlah yang telah ditetapkan berjumlah 509 orang.
maka
pengambilan sampel digunakan teknik simple random sampling. Jumlah sampel yang akan diambil pada
untuk
2. Sampel Penelitian
setiap desa
Sampel dalam penelitian ini adalah ibu post partum yang ada di wilayah kerja Puskesma Darul Aman Kabupaten Aceh
HASIL PENELITIAN
Timur Provinsi Aceh dengan besar sampel
1. Geografi
diambil menggunakan rumus yang dikemukakan Slovin dalam Soleh tahun
Luas wilayah Puskesmas Darul Aman 2005. 2 Kabupaten Aceh Timur adalah +2400m dan
N luas bangunan +377m , jumlah Pustu 4 buah, n
1 N d
2 jumlah polindes 2 buah, jumlah posyandu 45
buah, jumlah Desa 45 Desa, jumlah penduduk Keterangan :
16479 jiwa, jumlah kepala keluarga 3663 KK. N = Jumlah populasi yang
Jarak antara puskesmas ke pustu SNB simpang diketahui (N=533 orang)
10 km=60 menit, jarak puskesmas ke pustu n = Jumlah sampel
keude reudep 4 km=20 menit, jarak antara
d = Presisi atau tingkat UPT Pelayanan Kesehatan Masyarakat dengan kepercayaan/ketepatan
pustu Kapai Baro 7 km=30 menit. Desa diinginkan (d=10%
yang
atau 0,1).
terdekat di UPT Pelayanan Kesehatan
Masyarakat yaitu desa pecan 0km, sedangkan
Jenis dan Jumlah Tenaga Kesehatan di
desa terjauh dari UPT Pelayanan Kesehatan
Puskesmas Kecamatan Darul
Masyarakat yaitu Desa SNB sipang 10km.
Aman Kabupaten Aceh Timur Tahun
Dengan batas wilayah puskesmas Darul Aman
yaitu :
No
Jenis Tenaga
Jumlah
- (Orang) Sebelah Utara berbatasan dengan
kesehatan
1 Dokter Umum
Selat Malaka
2 Dokter Gigi
- Sebelah Selatan berbatasan dengan
3 D III Kesehatan Gigi
Banda Alam
4 Akper
- Sebelah Barat berbatasan dengan
5 AKL
6 Akzi
Kecamatan Nurussalam
9 DIV kebidanan
- Sebelah Timur berbatasan dengan
Lanju
Kecamatan IDI Rayeuk
Lanjutan Tabel .1
2. Demografi
No
Jenis Tenaga
Jumlah
1) Kependudukan
kesehatan
(Orang)
Dilihat dari aspek demografi
3 jumlah penduduk di Kecamatan Darul
10 SPRG
2 Aman adalah 22.400 jiwa, yang terdiri
11 SPPH
1 atas laki-laki sebanyak 11.141 jiwa dan
12 Akafarma
4 perempuan sebanyak 11.318 jiwa, kepala
13 SPK
6 keluarga sebanyak 5.968 KK dengan
14 SKM
Total
sebagian besar suku Aceh dan sebagian Dikutip dari: Profil Puskesmas Darul Aman kecil suku Jawa dan Minang.
tahun 2010
2) Mata Pencaharian Mata
pencaharian
utama
4. Karakteristik Responden
masyarakat Darul Aman adalah petani, Karakteristik responden yang diamati peternak dan sebagian kecil pedagang,
adalah umur, pendidikan, pekerjaan dan karyawan/PNS/TNI/POLRI.
paritas. Hasil penelitian menunjukkan,
3. Pelayanan Kesehatan
berdasarkan kelompok umur sebagian besar Kecamatan Darul Aman terdapat
responden berada pada usia reproduktif sehat,
1 buah puskesmas induk, 4 unit puskesmas yaitu berumur 20-35 tahun berjumlah 58 orang pembantu dan terdapat 42 poskesdes.
(69%) yang berumur <20 tahun hanya berjumlah 8 orang (9,5%), dan yang berumur
Puskesmas induk dikepalai oleh seorang > 35 tahun berjumlah 18 orang (21,5%). dokter umum, puskesmas pembantu Berdasarkan pendidikan didapatkan hanya dikepalai oleh seorang perawat sedangkan
responden yang poskesdes dikepalai oleh bidan di desa.
sebagian
kecil saja
berpendidikan terakhir perguruan tinggi, yaitu Puskesmas Kecamatan Darul Aman
sebanyak 11 orang (13,1%), selebihnya merupakan puskesmas rawat inap,
berturut-turut berpendidikan tamat SD didukung oleh 73 orang petugas kesehatan.
sederajat sebanyak 14 orang (16,7%), Jumlah masing-masing tenaga kesehatan
pendidikan tamat SLTP sederajat sebanyak 25 dapat dilihat pada Tabel 4.1.
orang (29,8%), berpendidikat tamat SLTA sebanyak 34 orang (40,4%).
Tabel.1
Dilihat dari status pekerjaan responden Dilihat dari status pekerjaan responden
2 2,4 bekerja dengan yang tidak bekerja, yaitu yang tidak bekerja berjumlah 41 orang (48,8%), dan
6. Tidak Bekerja
2 2,4 yang bekerja berjumlah 43 orang (51,2%).
41 48,8 Berdasarkan pekerjaan, sebagian besar
responden bekerja pada sektor nonformal yaitu
Total
petani sebanyak 34 orang (40,4%). Bila ditinjau dari paritas sebagian besar responden
Paritas
mempunyai paritas 1-3 yaitu sebanyak 51
51 60,7 orang (60,7%), yang dapat disimpulkan bahwa
1. 1-3
lebih dominan responden mempunyai paritas
33 39,3 tidak berisiko. Secara rinci karakteristik
responden dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Distribusi Frekuensi Karakteristik
1. Analisis Univariat
Responden di Kecamatan Darul Aman Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016
Analisis univariat dilakukan untuk
karakteristik responden
berdasarkan variabel terikat dan bebas dengan menggunakan distribusi frekuensi pada
Umur
masing-masing kelompok.
1. < 20 tahun
2. 20-35 tahun
2.Distribusi Frekuensi Variabel
3. > 35 tahun
Pemeriksaan Kehamilan
Variabel pemeriksaan kehamilan
terdiri dari dua kategori, kategori sesuai dan
Total
tidak sesuai. Kategori sesuai apabila pemeriksaan kehamilan yang dilakukan ibu
Pendidikan
sesuai standar yang ditetapkan yaitu minimal satu kali pemeriksaan pada trimester I (0-12
1. Tamat SD sederajat
minggu), minimal satu kali pemeriksaan pada
2. Tamat SLTP
trimester II (13-24 minggu) dan minimal dua sederajat
kali pemeriksaan pada trimester III (>25
3. Tamat SLTA
minggu). Berdasarkan Tabel 4.3 persentasi ibu sederajat
hamil yang melakukan pemeriksaan kehamilan
4. Tamat Perguruan
dengan kategori sesuai lebih dominan tinggi
mencapai 48 orang (57,1%) bila dibandingkan
Total
dengan ibu hamil yang memeriksakan kehamilan dengan kategori tidak sesuai yaitu
Pekerjaan
sebanyak 36 orang (42,9%). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa 59,5 % pemeriksaan Pegawai swasta
1. PNS
2. kehamilan yang dilakukan oleh ibu sesuai
3. dengan standar. Petani
4. Pedagang
5. Honorarium
Tabel .3 Distribusi Frekuensi Responden Distribusi Frekuensi Responden
Berdasarkan Karakteristik Ibu di Berdasarkan Pemeriksaan Kehamilan di
Kecamatan Darul Aman Kabupaten Aceh Kecamatan Darul Aman Kabupaten Aceh
Timur Tahun 2016
Timur Tahun 2016 Pemeriksaan
Jumlah Persentase
Jumlah Persentase
2. Tidak Sesuai
Paritas
1. Berisiko
2. Tidak Berisiko
3. Distribusi Frekuensi Karakteristik
Usia
Ibu
34 40,5 1-3 dengan kategori tidak berisiko sebanyak
Sebagian besar ibu mempunyai paritas
1. Berisiko
2. Tidak Berisiko
44 orang (52,4%) bila dibandingkan dengan ibu, yang mempunyai paritas >3 dengan
Total
kategori berisiko sebanyak 40 orang (47,6%). Untuk variabel usia mayoritas ibu berada pada
Pendidikan
usia reproduktif sehat yaitu usia 20-35 tahun dengan kategori tidak berisiko sebanyak 50
28 33,3 orang (59,5%), usia <20 tahun dan >35 tahun
1. Dasar
2. Menengah
45 53,6 (usia reproduktif tidak sehat) dengan kategori
3. Tinggi
berisiko berjumlah 34 orang (40,5%).
didominasi ibu yang menamatkan perguruan tinggi dengan kategori berpendidikan tinggi
Pekerjaan
sebanyak 11 orang (13,1%), ibu yang
39 46,4 menamatkan SLTA/sederajat dengan kategori
1. Bekerja
2. Tidak Bekerja
berpendidikan menengah sebanyak 45 orang
45 53,6 (53,5%), sedangkan ibu yang menamatkan SD/ SLTP/ sederajat dengan kategori pendidikan
Total
dasar berjumlah 28 orang (33,3%). Ditinjau dari pekerjaan ibu, hanya terdapat sedikit perbedaan antara ibu yang bekerja dengan ibu
4. Distribusi Frekuensi
yang tidak bekerja, yaitu ibu yang tidak
Dukungan Suami
bekerja berjumlah 45 orang (53,6%),
1) Dukungan Informasi
sedangkan ibu yang bekerja sebanyak 39 orang Variabel dukungan informasi diukur (46,4%), untuk lebih jelas dapat dilihat pada
berdasarkan sembilan indikator. Distribusi Tabel .4
responden berdasarkan dukungan informasi di Kecamatan Darul Aman dapat dilihat pada
Tabel .4
Tabel .5
Tabel .5 Distribusi Responden Berdasarkan Indikator Dukungan Informasi Suami di Kecamatan Darul
Aman Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016 Jawaban
No Dukungan Informasi
1 Memberi Informasi harus periksa hamil
2 Memberi informasi melalui bahan 50 59,5 34 40,5 84 100 bacaan tentang pentingnya periksa hamil
3 Memberi informasi pentingnya minum 62 73,8 22 26,2 84 100 tablet besi
4 Memberi informasi tentang pentingnya
54 64,3 30 35,7 84 100 imunisasi TT
5 Memberi Informasi bahwa ibu hamil 57 67,9 27 32,1 84 100 harus banyak istirahat
6 Membaca buku KIA
7 Menganjurkan membaca buku KIA
8 Memberi informasi selama hamil 55 65,5 29 34,5 84 100 minimal periksa hamil 4 kali
9 Memberi informasi harus periksa hamil 52 61,9 32 38,1 84 100 ke tenaga kesehatan Selanjutnya sebanyak 58 orang (69%)
menyatakan suami mereka ikut membaca buku Berdasarkan Tabel .5 di atas diketahui
KIA, sebanyak 57 orang (67,9%) suami bahwa sebanyak 84 responden (100%)
menganjurkan ibu untuk membaca buku KIA, menyatakan tidak mendapat informasi dari
sebanyak 55 orang (65,5%) suami ibu suami harus periksa hamil sebanyak 49 orang
memberikan informasi bahwa selama hamil (58,3%), mendapat informasi dari suami
ibu memeriksakan kehamilan minimal 4 kali, melalui bahan bacaan tentang pentingnya
dan sebanyak 52 orang (61,9%) suami ibu periksa hamil sebanyak 50 orang (59,5%),
memberikan informasi bahwa ibu harus mendapat informasi dari suami tentang
periksa hamil ke petugas kesehatan. pentingnya minum tablet besi sebanyak 62
keseluruhan dukungan orang (73,8%), mendapat informasi dari suami
Secara
informasi yang didapatkan ibu mayoritas tentang pentingnya imunisasi TT sebanyak 54
berada pada kategori dukungan baik yaitu orang (64,3%), mendapat informasi dari suami
sebanyak 59 orang (70,2%), seperti yang bahwa ibu hamil harus banyak istirahat
ditunjukkan pada Tabel .6 sebanyak 57 orang (67,9%).
Tabel .6
Jawaban
Distribusi Frekuensi Responden
Dukungan
Berdasarkan Kategori Dukungan Total
Penilaian/Pengh
Ya Tidak
o argaan
Informasi Suami di Kecamatan Darul
Aman Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016
1 Memberi pujian
Dukungan Jumlah
bila pulang
Informasi memeriksakan (n)
Persentase %
kehamilan di
1. Baik
bidan atau
keputusan ibu untuk memilih tempat pemeriksaan
2) Dukungan Penilaian/ Penghargaan
penilaian/penghargaan berdasarkan enam
meminum tablet
indikator. Dukungan penilaian/penghargaan
tambah darah.
adalah adanya upaya dari suami untuk memberikan umpan balik berupa pujian,
4 Bertanya apa
bimbingan dan perhatian pada ibu dalam
yang
melakukan pemeriksaan kehamilan. Hasil
disampaikan
penelitian ini didapatkan sebanyak 44 orang bidan/ dokter
saat
(52,4%) yang tidak menerima pujian dari
memeriksakan
suami bila memeriksakan kehamilan pada
kehamilan.
petugas kesehatan, sebanyak 35 orang (41,7%) suami yang menghargai keputusan ibu untuk
5 Mengingatkan
memilih tempat pemeriksaan kehamilan.
melakukan kunjungan ulang
Sebanyak 44 orang (52,4%) suami
pemeriksaan
yang mengingatkan ibu untuk meminum tablet
kehamilan.
tambah darah, sebanyak 46 orang (54,8%)
6 Menghargai
suami bertanya apa yang disampaikan
keputusan
bidan/dokter saat memeriksakan kehamilan,
memilih tempat
mengingatkan ibu melakukan kunjungan ulang, dan sebanyak 45 orang (53,6%) suami yang menghargai keputusan ibu memilih tempat persalinan. Selengkapnya dapat dilihat
Berdasarkan hasil distribusi frekuensi pada Tabel .7
pada indikator dukungan penilaian, variabel
Tabel .7
tersebut dikategorikan menjadi dua kategori,
Distribusi Responden Berdasarkan
yaitu baik/buruk.
Indikator DukunganPenilaian/Penghargaan Suami di Kecamatan Darul Aman
Tabel .8 Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016
Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Kategori Dukungan Penilaian/
Penghargaan Suami di Kecamatan Darul
Tabel.8 menunjukkan kesamaan antara
Aman Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016
dukungan baik dan dukungan kurang dari suami, yaitu 42 orang (50%).
3) Dukungan Instrumental
Variabel
dukungan instrumental
Dukungan
diukur berdasarkan pada enam indikator,
Jumlah Persentase
Penilaian/
berupa dukungan suami untuk memberi
bantuan berupa dana, waktu dan memfasilitasi
1. Baik
42 50 ibu dalam pemeriksaan kehamilan.
Tabel 4. Distribusi Responden berdasarkan Indikator Dukungan Instrumental Suami di Kecamatan Darul Aman Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016
Jawaban
No Dukungan Instrumental
Ya
Tidak
Total
1 Memberikan
100 memeriksakan kehamilan
dana
untuk
2 Mengantarkan
100 kehamilan
memeriksakan
3 Mendampingi masuk ke ruang
100 periksa saat periksa hamil
4 Menyediakan transportasi untuk
100 pergi memeriksakan kehamilan
5 Membantu pekerjaan agar ibu
100 dapat memeriksakan kehamilan
Tabel .10
Berdasarkan Tabel .9 diketahui bahwa
Distribusi Frekuensi Responden
sebanyak 52 orang (61,9%) suami tidak
Berdasarkan Kategori Dukungan
memberikan dana untuk memeriksakan
Instrumental Suami di Kecamatan Darul
kehamilan, sebanyak 59 orang (70,2%) suami
Aman Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016
tidak mengantarkan ibu periksa hamil, sebanyak 53 orang (61,1%) suami yang
Dukungan
Persentase Jumlah (n)
mendampingi masuk ke ruang periksa saat
Instrumental
periksa hamil, sebanyak 48 orang (57,1%) suami menyediakan transportasi untuk periksa
49 58,3 hamil, sebanyak 53 orang (63,1%) membantu
1. Baik
2. Kurang
35 41,7 pekerjaan rumah agar ibu periksa hamil dan
sebanyak 49 orang (58,3%) suami bersedia
Total
meninggalkan pekerjaan untuk mengantarkan ibu periksa hamil, jika dibutuhkan.
variabel dukungan bahwa,
Berdasarkan Tabel .10 didapatkan hasil
Pengukuran
emosional berdasarkan delapan indikator, instrumental yang didapatkan ibu mayoritas
secara keseluruhan
dukungan
tersebut meliputi berada pada kategori, dukungan baik, yaitu
dukungan
suami
mendengarkan keluhan, empati, menunjukkan sebanyak 49 orang (58,3%).
kasih sayang dan motivasi pada ibu selama melakukan pemeriksaan kehamilan seperti
4) Dukungan Emosional
pada Tabel .11
Tabel .11 Distribusi Responden Berdasarkan Indikator Dukungan Emosional Suami di Kecamatan Darul Aman Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016
Jawaban No
Dukungan Emosional
1 Mendengarkan keluhan ibu sampaikan 41 48,8 43 51,2 84 100 selama ibu melakukan pemeriksaan kehamilan.
2 Menyenangkan hati ibu selama ibu 39 46,4 45 53,6 84 100 melakukan pemeriksaan kehamilan.
3 Mengedakan pekerjaan rumah saat ibu 50 59,5 34 40,5 84 100 merasa lelah ketika pulang dari memeriksakan kehamilan.
4 Membujuk
malas 50 59,5 34 40,5 84 100 memeriksakan kehamilan.
apabila
ibu
memeriksakan 47 56 37 44 84 100 kehamilan.
5 Memotivasi
ibu
6 Menanyakan kelengkapan pemeriksaan 65 77,4 19 22,6 84 100 kehamilan ibu.
7 Menanggapi
bertanya, 58 69 26 31 84 100 memerhatikan) informasi yang bidan berikan.
(dengan
8 Meminta keluarga yang lain untuk 67 79,8 17 20,2 84 100 mengantar ibu periksa hamil, bila suami tidak sempat.
Berdasarkan Tabel .11 tentang pemeriksaan kehamilan ibu, sebanyak 58 dukungan emosional ditemukan bahwa
orang (69%) suami menanggapi informasi sebanyak
yang diberikan bidan, dan sebanyak 67 orang mendengarkan keluhan, sebanyak 45 orang
(79,8%) suami meminta keluarga lain (53,9%) suami ibu tidak menyenangkan hati
mengantar ibu periksa hamil bila suami tidak ibu
selama pemeriksaan
kehamilan.
sempat.
Selanjutnya 50 orang (59,5%) ibu suami mengerjakan pekerjaan rumah saat ibu merasa
keseluruhan dukungan lelah
Secara
emosional suami dikategorikan pada dukungan pemeriksaan kehamilan.
ketika pulang dari
melakukan
baik, yaitu sebanyak 58 orang (69%), hal ini berarti sebagian besar ibu mendapat dukungan
Sebanyak 50 orang (59,5%) suami emosional dari suami. Secara rinci distribusi membujuk ibu bila ibu malas periksa hamil,
responden berdasarkan dukungan emosional sebanyak 47 orang (56%) suami memotivasi
dapat dilihat pada Tabel .12. ibu untuk periksa hamil, sebanyak 65 orang (77,4%) suami menanyakan kelengkapan
Tabel .12
Distribusi Frekuensi Responden
instrumental, emosional) dengan pemeriksaan
Berdasarkan Kategori Dukungan
kehamilan dengan menggunakan uji chi
Emosional Suami di Kecamatan Darul 2 square test (X ) dengan taraf kemaknaan 95%.
Aman Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016
Paritas dengan Dukungan
1. Hubungan
Jumlah (n) Pemeriksaan Kehamilan Emosional
Persentase
Hasil analisis hubungan antara paritas
1. Baik
58 69 dengan pemeriksaan kehamilan diperoleh
2. Kurang bahwa ada sebanyak 12 ibu (30%) dari 40
26 31 paritas ibu berisiko yang melakukan pemeriksaan dengan kategori tidak sesuai.
Total
Sedangkan pada paritas ibu yang tidak berisiko terdapat 20 ibu (45,5%) dari yang melakukan pemeriksaan kehamilan dengan kategori
2. Analisis Bivariat
sesuai. Setelah dilakukan uji chi square Analisis bivariat dalam penelitian
didapatkan hasil bahwa ada hubungan yang untuk melihat hubungan variabel independen
signifikan antara paritas dengan pemeriksaan yaitu karakteristik ibu (paritas, usia,
kehamilan dengan nilai p value= 0,029. Secara pendidikan, pekerjaan) dan dukungan suami
rinci hubungan paritas dengan pemeriksaan (informasi,
penilaian/penghargaan,
kehamilan dapat dilihat pada Tabel .13.
Tabel .13 Hubungan Paritas dengan Pemeriksaan Kehamilan di Kecamatan Darul Aman Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016
Pemeriksaan Kehamilan
Nilai Nilai Paritas
Sesuai
Tidak Sesuai
2. Tidak Berisiko
2.Hubungan Usia dengan Pemeriksaan
berisiko ada 33 ibu (66%) dari 50 ibu yang
Kehamilan
melakukan pemeriksaan kehamilan dengan Hasil analisis hubungan usia dengan
kategori sesuai. Setelah dilakukan uji chi pemeriksaan kehamilan terdapat 19 ibu
square tidak ada hubungan antara usia ibu (55,9%) dari 34 ibu yang usia berisiko
dengan pemeriksaan kehamilan dengan nilai p melakukan pemeriksaan kehamilan tidak
value= 0,072 (p<0,05), selengkapnya dapat sesuai, sedangkan pada usia ibu yang tidak
dilihat pada Tabel .14
Tabel .14 Hubungan
Kehamilan di Kecamatan Darul Aman Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016
Pemeriksaan Kehamilan
Nilai Nilai Usia
Sesuai
Tidak Sesuai
Total
1. Berisiko
2. Tidak Berisiko
3. Hubungan Pendidikan dengan
berpendidikan dasar ada 13 ibu (46,4%) dari
28 ibu yang melakukan pemeriksaan Hasil analisis hubungan pendidikan
Pemeriksaan Kehamilan
kehamilan dengan kategori tidak sesuai. Hasil dengan pemeriksaan kehamilan, terdapat 27
uji chi square didapatkan nilai p value = 0,279 ibu (60%) dari 45 ibu berpendidikan
sehingga dapat diambil kesimpulan tidak ada menengah yang melakukan pemeriksaan
hubungan antara pendidikan ibu dengan kehamilan sesuai, sedangkan pada ibu yang
pemeriksaan kehamilan.
Tabel .15 Hubungan Pendidikan dengan Pemeriksaan Kehamilan di Kecamatan Darul Aman Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016
Pemeriksaan Kehamilan
Pendidikan Nilai Nilai
Sesuai
Tidak Sesuai
4. Hubungan Pekerjaan dengan
sesuai, sedangkan pada ibu yang tidak bekerja
Pemeriksaan Kehamilan
ada 30 ibu (66,7%) dari 45 ibu yang Hasil analisis hubungan pekerjaan
melakukan pemeriksaan dengan kategori dengan pemeriksaan kehamilan, terdapat, 21
sesuai. Hasil uji chi square didapatkan nilai p ibu (53,8%) dari 39 ibu bekerja yang
value 0,078 sehingga dapat diambil melakukan pemeriksaan kehamilan tidak
kesimpulan tidak ada hubungan antara pekerjaan ibu dengan pemeriksaan kehamilan.
Tabel .16 Hubungan Pekerjaan dengan Pemeriksaan Kehamilan di Kecamatan Darul Aman Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016
Pemeriksaan Kehamilan
Nilai Nilai Pekerjaan
Sesuai
Tidak Sesuai
2. Tidak Bekerja
5. Hubungan
Dukungan
pada ibu mendapat dukungan informasional
Informasional
dengan
kurang ada sebanyak 15 ibu (65,2%) dari 23
ibu yang melakukan pemeriksaan kehamilan Hasil analisis hubungan dukungan
Pemeriksaan Kehamilan
dengan kategori tidak sesuai. Hasil uji chi informasional dengan pemeriksaan kehamilan,
square didapatkan nilai p value 0,014, terdapat 40 ibu (65,6%) dari 61 ibu mendapat
sehingga dapat diambil kesimpulan ada dukungan informasional baik yang melakukan
hubungan antara dukungan informasional yang pemeriksaan kehamilan sesuai, sedangkan
diterima ibu dengan pemeriksaan kehamilan.
Tabel .17 Hubungan Dukungan Informasional Suami dengan Pemeriksaan Kehamilan di Kecamatan Darul Aman Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016
Dukungan
Pemeriksaan Kehamilan
Informasional Nilai Nilai
Sesuai
Tidak Sesuai
6. Hubungan
Dukungan
dukungan penilaian/penghargaan kurang ada
Penilaian/Penghargaan dengan
sebanyak 26 ibu (63,4%) dari 41 ibu yang
melakukan pemeriksaan kehamilan dengan Hasil analisis hubungan dukungan
Pemeriksaan Kehamilan
kategori sesuai. Hasil uji chi square penilaian/penghargaan dengan pemeriksaan
didapatkan nilai p value = 0,279, sehingga kehamilan, terdapat 22 ibu (51,2%) dari 43 ibu
dapat diambil kesimpulan tidak ada hubungan mendapat dukungan penilaian/penghargaan
antara dukungan penilaian/penghargaan yang baik yang melakukan pemeriksaan kehamilan
diterima ibu dengan pemeriksaan kehamilan. sesuai, sedangkan pada ibu mendapat
Tabel .18 Hubungan Dukungan Penilaian/Penghargaan Suami dengan Pemeriksaan Kehamilan di Kecamatan Darul Aman Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016
Dukungan Penilaian/
Pemeriksaan Kehamilan
Penghargaan Nilai Nilai
Sesuai
Tidak Sesuai
7. Hubungan Dukungan Pemeriksaan Kehamilan Instrumental dengan
Hasil analisis hubungan dukungan Hasil analisis hubungan dukungan
sesuai. Hasil uji chi square menunjukkan ada dukungan instrumental baik yang melakukan
hubungan antara dukungan instrumental yang pemeriksaan kehamilan sesuai, sedangkan
diterima ibu dengan pemeriksaan kehamilan, pada ibu
dengan nilai p = value 0,043. instrumental kurang ada sebanyak 20 ibu (57,1%) dari
yang mendapat
dukungan
35 ibu yang melakukan
Tabel .19 Hubungan Dukungan Instrumental Suami dengan Pemeriksaan Kehamilan di Kecamatan Darul Aman Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016
Dukungan
Pemeriksaan Kehamilan
Instrumental Nilai Nilai
Sesuai
Tidak Sesuai
8. Hubungan Dukungan Emosional
instrumental kurang ada 22 ibu (84,6%) dari
26 ibu yang melakukan pemeriksaan Hasil analisis hubungan dukungan
dengan Pemeriksaan Kehamilan
kehamilan dengan kategori sesuai. Hasil uji emosional dengan pemeriksaan kehamilan,
chi square menunjukkan ada hubungan antara terdapat 32 ibu (55,2%) dari 58 ibu mendapat
dukungan emosional yang diterima ibu dengan dukungan emosional baik yang melakukan
pemeriksaan kehamilan, dengan nilai p value pemeriksaan kehamilan tidak sesuai, sedang
pada ibu yang mendapat
dukungan
Tabel .20 Hubungan Dukungan Emosional dengan Pemeriksaan Kehamilan di Kecamatan Darul Aman Kabupaten Aceh Timur Tahun 2016
Pemeriksaan Kehamilan
Dukungan Emosional Nilai Nilai
Sesuai
Tidak Sesuai
2. Tidak Berisiko 11,605 0,001
3. Analisis Multivariat
Kecamatan Darul Aman dengan melalui Analisis multivariat digunakan untuk
langkah, yaitu:
melihat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat secara bersama-sama dan
1) Melakukan analisis, pada model untuk melihat variabel paling dominan
deskriptif pada setiap variabel dengan terhadap
tujuan untuk mengestimasi peranan tujuan untuk mengestimasi peranan
2) Melakukan pemilihan variabel yang persamaan regresi logistik berganda. potensial dimasukkan dalam model.
Terdapat 6 (enam) variabel dari 8 Variabel yang dipilih atau dianggap
(delapan) variabel yang memenuhi syarat yang signifikan yaitu variabel yang
bisa dilakukan uji regresi logistik berganda, mempunyai nilai p kurang dari 0,25 (p
yaitu paritas, usia, pekerjaan, dukungan informasi,
dukungan instrumental dan < 0,25). dukungan emosional. Tahap selanjutnya
3) Setelah diidentifikasi variabel yang variabel ini dimasukkan sebagai kandidat
signifikan, selanjutnya dilakukan untuk dilakukan analisis multivariat. Analisis
pengujian secara
multivariat bertujuan untuk mendapatkan dengan
bersama-sama
model yang terbaik dalam menentukan mengidentifikasi
metode
enter
untuk
variabel dominan yang berpengaruh terhadap dominan yang berpengaruh terhadap
faktor
paling
pemeriksaan kehamilan. Hasil penelitian dapat pemeriksaan kehamilan pada nilai p <
dilihat pada tabel .21.
Tabel .21 Uji Regresi Logistik
N0 Variabel
Nilai β
Nilai p
0.004 Nilai Konstanta
3 Dukungan Emosional
Setelah dilakukan uji regresi logistik
PEMBAHASAN
berganda terdapat 3 (tiga) variabel yang berpengaruh terhadap pemeriksaan kehamilan,
1. Pengaruh Karakteristik Ibu terhadap
yaitu variabel paritas, usia dan dukungan
Pemeriksaan Kehamilan
emosional. Variabel yang tidak berpengaruh terhadap pemeriksaan
kehamilan yaitu
1.1 Pengaruh
Paritas terhadap
pekerjaan, dukungan informasi dan dukungan
Pemeriksaan Kehamilan
instrumental.
dalam penelitian ini Berdasarkan keseluruhan proses yang
Paritas
dikategorikan menjadi dua kategori, yaitu telah dilakukan dapat di simpulkan bahwa dari
paritas berisiko bila ibu mempunyai paritas > 3
3 variabel independen yang berpengaruh dan kategori tidak berisiko bila paritas ibu ≤ 3. terhadap pemeriksaan kehamilan adalah
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan ibu dukungan emosional yang paling dominan
dengan paritas yang tidak berisiko lebih dengan p value 0,004 (p<0,05), dan nilai β
melakukan pemeriksaan 1,884, sehingga dapat disimpulkan ibu yang
banyak
yang
kehamilan sesuai standar 52,2% bila mendapatkan dukungan emosional mempunyai
dibandingkan ibu dengan paritas yang kemungkinan 9,3 kali untuk melakukan
berisiko. Berdasarkan hasil analisis regresi pemeriksaan kehamilan sesuai standar
logistik menunjukkan bahwa paritas ibu logistik menunjukkan bahwa paritas ibu
dipastikan mendapatkan informasi tersebut. nilai p value 0,014.
Sementara ibu yang tidak hadir ke posyandu dapat dipastikan tidak mendapatkan informasi,
Paritas ibu memengaruhi kesesuaian yaitu ibu hamil dengan paritas berisiko karena pemeriksaan kehamilan di Kecamatan Darul
malu untuk datang ke posyandu. Aman disebabkan karena sebagian besar
masyarakat telah mengenal program keluarga
1.2 Pengaruh
Usia terhadap
berencana, ini dibuktikan dengan data keluarga
Pemeriksaan Kehamilan
berencana yang tinggi. Masyarakat telah mengenal program keluarga berencana,
Hasil penelitian secara statistik dengan sehingga membuat ibu yang mempunyai
menggunakan uji regresi logistik berganda paritas >3 enggan untuk memeriksakan
didapatkan bahwa ada pengaruh antara usia kehamilan. Keengganan ini disebabkan
ibu dengan pemeriksaan kehamilan dengan mereka merasa malu bila mempunyai anak
nilai p value = 0,042 (p>0,05). Ibu hamil yang lebih dari tiga. Selain itu, ibu hamil dengan
mempunyai usia tidak berisiko cenderung paritas berisiko yang tidak melakukan
memeriksakan kehamilan sesuai dengan pemeriksaan kehamilan sesuai dengan standar
standar dibandingkan ibu yang mempunyai dikarenakan ibu tersebut merasa yakin bahwa
usia berisiko. Pada penelitian ini usia ibu kehamilannya baik-baik saja berdasarkan
digolongkan menjadi dua, yaitu usia ibu 20-35 pengalaman kehamilan yang terdahulu.
tahun digolongkan usia tidak berisiko dan usia kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35
Hasil penelitian ini sesuai dengan
50 digolongkan usia berisiko. penelitian Maulina , penelitian tersebut
mendapatkan hasil bahwa terdapat hubungan Kecamatan Darul Aman didapati ibu antara paritas dengan kunjungan antenatal
57 yang mempunyai usia berisiko (usia <20 dan care. Selanjutnya diperkuat oleh penelitian
usia >35 tahun) tidak memeriksakan Wikjosastro,
kehamilan sesuai standar sebanyak 25%. mendapatkan hasil wanita dengan paritas
dalam
penelitiannya
Meskipun hanya sebagian kecil ibu yang tidak tinggi cenderung kurang memanfaatkan
melakukan pemeriksaan kehamilan sesuai perawatan kehamilan, ibu paritas tinggi lebih
standar, hal tersebut tidak boleh diabaikan percaya diri tentang kehamilannya dan merasa
karena sangat besar manfaat pemeriksaan kurang perlu untuk melakukan perawatan
kehamilan terhadap keselamatan jiwa ibu dan kehamilan. Paritas lebih tinggi pada umumnya
janin. Harus dilakukan upaya-upaya agar ibu merupakan penghalang untuk menggunakan
hamil melakukan pemeriksaan kehamilan. pelayanan ANC.
Ibu yang berusia <20 tahun tidak Ibu yang melakukan pemeriksaan
melakukan pemeriksaan kehamilan disebabkan kehamilan dapat diketahui perkembangan
karena merasa terlalu muda untuk hamil janin dalam kandungan dan dapat dideteksi
dibandingkan teman sebaya mereka. Ibu hamil secara dini bila terdapat kelainan. Pemeriksaan
yang berusia <20 tahun yang berada di kehamilan diperlukan walau pada umumnya
Kecamatan Darul Aman jarang keluar rumah. kehamilan berkembang dengan normal dan
Ibu yang berusia >35 tahun tidak melakukan bayi yang dilahirkan sehat. Selama ini upaya
pemeriksaan kehamilan disebabkan mereka yang telah dilakukan oleh tenaga kesehatan
merasa malu untuk memeriksakan kehamilan. khususnya bidan di wilayah Puskesmas Darul
Hal tersebut dapat dilihat pada saat ibu Aman hanya melakukan penyuluhan pada saat
memeriksakan kehamilan selalu menggunakan posyandu.
kain untuk menutup bagian depan tubuh ibu.
Mereka menganggap bahwa usia di atas 35
pelayanan antenatal. tahun tidak pantas lagi untuk hamil, apalagi
memanfaatkan
Pendidikan memengaruhi cara berpikir, bila diikuti dengan jumlah anak lebih dari 3
tindakan dan pengambilan keputusan yang orang, semakin membuat mereka tidak
seseorang untuk memeriksakan kehamilan.
akan
dilakukan
memanfaatkan dan menggunakan pelayanan kesehatan.
pendidikan juga Beberapa orang ibu juga mengatakan
Tingkat
memengaruhi kemampuan seseorang untuk mereka merasa kehamilan merupakan hal yang
mendengar, menyerap informasi dan dalam alamiah sehingga tidak perlu periksa hamil.
keputusan, termasuk Hal yang diungkap ibu di daerah penelitian
mengambil
36 mendengarkan, menyerap informasi dan dalam hampir sama dengan pernyataan Matthew , mengambil keputusan untuk melakukan
yang mengatakan bahwa perempuan yang
pemeriksaan kehamilan.
berusia <35 tahun lebih sering melakukan kunjungan ke klinik untuk meyakinkan bahwa
Berdasarkan hasil analisis bivariat bayi mereka tumbuh, sedangkan wanita yang
yang telah dilakukan menunjukkan bahwa lebih tua tidak pernah mengalami masalah,
hipotesis ditolak dengan nilai p value = 0,279 tidak peduli dan menganggap kehamilan
(p>0,05), yang secara statistik menunjukkan merupakan hal biasa.
bahwa tidak ada pengaruh antara pendidikan ibu
kesesuaian pemeriksaan Penelitian ini tidak sesuai dengan
terhadap
33 kehamilan. Untuk selanjutnya variabel penelitian Overbosch yang menyatakan ada pendidikan tidak dimasukkan lagi dalam
35 model selanjutnya. Responden dikategorikan pemeriksaan
hubungan yang signifikan antara usia dengan
menjadi tiga kategori dalam penelitian ini, berpendapat bahwa mayoritas perempuan
kehamilan.
Cuningham
yaitu responden yang menamatkan SD dalam usia tiga
sederajat dan SLTP sederajat dikategorikan pemeriksaan kehamilan awal dan lebih sering
puluhan melakukan
pendidikan dasar, dan bila responden daripada remaja dan wanita yang lebih tua.
menamatkan SLTA sederajat dikatagorikan Upaya tenaga kesehatan di wilayah
pendidikan menengah dan Perguruan Tinggi dikategorikan pendidikan tinggi.
Puskesmas Darul Aman khususnya bidan yang bertugas di desa selama ini adalah
beberapa penelitian yang mendatangi rumah ibu hamil untuk melakukan
Ada
menguatkan penelitian ini di antaranya adalah pemeriksaan kehamilan. Bagi bidan yang
penelitian yang dilakukan oleh Kristina 52 , tinggal di desa dan mengikuti segala aktivitas
yaitu tidak ada hubungan pendidikan ibu kehidupan di desa binaan, bidan dapat
terhadap kunjungan ulang antenatal care yang mengetahui dengan pasti ibu-ibu yang hamil.
dilakukan ibu. Demikian pula hasil penelitian Namun, bila bidan yang bertugas di desa tidak
yang dilakukan oleh Maulina 50 , bahwa tidak tinggal di desa dikarenakan berbagai alasan,
ada hubungan yang signifikan antara hal itu akan terlewatkan.
pendidikan ibu dengan kelengkapan kunjungan antenatal yang dilakukan ibu.
1.3 Pengaruh Pendidikan terhadap Pemeriksaan Kehamilan
Sebagian besar ibu hamil yang menjadi responden dalam penelitian ini
WHO dan Deswani 51 , menyatakan mempunyai pendidikan terakhir SLTA, yang bahwa wanita yang berpendidikan lebih tinggi
bila dihubungkan dengan variabel pekerjaan cenderung lebih memperhatikan masalah
sebagian besar responden bekerja sebagai kesehatan, baik untuk dirinya sendiri maupun
petani. Selain tidak mempunyai kesempatan keluarganya, sehingga akan lebih mudah
untuk melakukan pemeriksaan kehamilan, para untuk melakukan pemeriksaan kehamilan, para
Ibu yang bekerja di sektor formal tentang pentingnya periksa hamil, karena
memiliki akses yang lebih baik terhadap sebagian waktu dihabiskan di sawah.
informasi kesehatan, informasi tersebut didapatkan dari teman di tempat bekerja
Pendidikan responden yang tinggi maupun dari media seperti dari koran, majalah, tidak menjamin kesesuaian pemeriksaan
internet dan lain-lain. Selain itu, ibu yang kehamilan, hal ini disebabkan pendidikan yang
bekerja secara formal akan mempunyai dilalui oleh responden adalah pendidikan
dan menambah formal. Meskipun pendidikan tinggi membuat
penghasilan
sendiri
penghasilan keluarga sehingga dari segi seseorang mudah menyerap informasi dan
mapan dan mampu dalam mengambil keputusan, namun bila
ekonomi
akan
fasilitas kesehatan dan informasi tidak didapat maka seseorang tidak