KELAYAKAN POSTER KANDUNGAN GIZI MELON PADA SUB MATERI ZAT MAKANAN

KELAYAKAN POSTER KANDUNGAN GIZI MELON PADA
SUB MATERI ZAT MAKANAN

Tina Septiyani, Entin Daningsih, Titin
Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Tanjungpura
Email: tinaseptiyani22@gmail.com
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan poster
kandungan gizi melon yang diperjualbelikan di kota Pontianak sebagai
media pembelajaran pada sub materi zat makanan kelas XI SMA.
Bentuk penelitian ini yaitu penelitian deskriptif dengan teknik
pengumpulan data non tes berupa angket. Validasi dilakukan oleh 2
orang dosen Pendidikan Biologi dan 3 orang guru biologi kelas XI
SMA di Kota Pontianak. Hasil validasi dianalisis menggunakan teknik
Content Validity Ratio (CVR). Dari hasil analisis data menunjukkan
bahwa poster kandungan gizi melon yang diperjualbelikan di kota
Pontianak layak digunakan sebagai media pembelajaran pada sub
materi zat makanan kelas XI SMA dengan
seluruh kriteria
mendapatkan nilai 0,99 dan telah sesuai dengan nilai CVR minimum
Lawshe.
Kata Kunci: Kelayakan, Kandungan gizi melon, Poster

Abstract: This study aim to determine the feasibility poster nutrient
content of melon which were sold in Pontianak as a medium learning
on sub material about nutrient in class XI SMA. This study form was
descriptive with questionnaire as non test collection data technique.
Validation was done by 2 Biology Education lectures and 3 biology
high school teachers in Pontianak. The validation results were
analyzed using the Content Validity Ratio (CVR). From the analysis of
data showed that the poster nutrient content of melon which were
sold in Pontianak city feasible to use as a learning medium in sub
material about nutrient in class XI SMA with all the criteria scores of
0.99 and has been with a minimum value of CVR Lawshe.
Key Words: Feasibility, Melon nutrient conten, Poster

1

B

elajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri
seseorang. Perubahan tersebut dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk
seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku pada individu

yang belajar. Perubahan pengetahuan pada diri siswa dapat dilihat dari
pemahaman konsep dalam pembelajaran. Pemahaman konsep yang baik dalam
pembelajaran dapat mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran. Salah satu
mata pelajaran yang banyak memerlukan pemahaman konsep yaitu biologi. Pada
pembelajaran biologi di sekolah kurangnya pemahaman konsep siswa menjadi
salah satu kendala dalam pencapaian tujuan pembelajaran. Hal ini didukung
dengan pendapat Muldayanti (2013: 13), bahwa ketidaktahuan siswa mengenai
konsep-konsep biologi menjadi penyebab siswa mudah bosan dan tidak tertarik
pada pelajaran biologi sehingga tujuan pembelajaran sulit dicapai.
Salah satu cara agar siswa mudah untuk memahami konsep-konsep dalam
pembelajaran biologi yaitu dengan penggunaan media pembelajaran. Ada
berbagai macam media pembelajaran yang dapat digunakan, salah satunya yaitu
poster. Menurut Maiyena (2013: 20), poster merupakan salah satu media visual
yang dapat memberikan informasi dengan sajian yang menarik dan mudah untuk
dipahami pembaca. Poster bertujuan untuk menginformasikan kepada pembaca
tentang sebuah informasi yang dikemas dengan kata-kata yang lebih singkat,
padat, jelas, dan menarik sehingga orang tertarik untuk melihatnya (Muflihatin,
2014:330). Sebagai media pembelajaran, poster dapat memotivasi anak dalam
belajar, karena poster menampilkan penggunaan warna yang menarik dan ukuran
yang bervariatif sehingga dapat menarik perhatian siswa dalam proses

pembelajaran (Putri dkk., 2013:143). Maiyena (2013: 20), juga mengatakan
bahwa media poster dapat memvisualisasikan pesan, informasi atau konsep yang
ingin disampaikan kepada siswa, serta poster mengilustrasikan suatu gambar yang
hampir sama dari suatu objek yang dipelajari.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru biologi kelas XI SMA Negeri 2
Pontianak pada tanggal 29 Februari 2016, media poster belum pernah digunakan
sebagai media pembelajaran biologi. Jika dilihat dari banyaknya kelebihan yang
dimiliki, poster dapat digunakan sebagai salah satu media pembelajaran biologi.
Hal ini didukung penelitian Permana dkk., (2015: 6), bahwa penggunaan media
poster melalui model pembelajaran kooperatif berpengaruh signifikan terhadap
peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA. Selain itu menurut
Muflihatin (2014: 326), juga menyatakan bahwa penggunaan media poster dapat
meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran IPA.
Salah satu sub materi dalam biologi yang dapat diajarkan menggunakan
media poster yaitu sub materi zat makanan. Dalam silabus Kurikulum 2013, sub
materi zat makanan termasuk dalam materi pokok struktur dan fungsi sel
penyusun jaringan pada sistem pencernaan. Salah satu indikator pembelajaran
pada sub materi tersebut yaitu mengetahui kandungan zat makanan pada berbagai
bahan makanan. Kandungan zat makanan yang harus diketahui oleh siswa yaitu
karbohidrat, protein, vitamin, lemak, air, dan mineral.

Buah merupakan salah satu makanan yang banyak mengandung vitamin dan
mineral. Kandungan vitamin dan mineral dalam buah berfungsi untuk mengatur
proses di dalam tubuh. Meskipun dibutuhkan dalam jumlah yang kecil, fungsi

2

vitamin dan mineral tidak dapat digantikan oleh pangan lainnya (Rahayu dan
Putik 2012: 90). Oleh karena itu buah semestinya dikonsumsi setiap hari karena
penting untuk kesehatan.
Berdasarkan hasil observasi, di Kota Pontianak banyak dijual berbagai jenis
buah-buahan, salah satu yang paling banyak dijual yaitu buah melon. Buah melon
banyak dijual di swalayan, toko buah, maupun di pasar tradisional. Buah melon
yang dijual yaitu melon golden, melon jingga dan melon hijau.
Buah melon memiliki banyak kandungan gizi diantaranya vitamin, air,
karbohidrat, protein, zat besi dan serat yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Kandungan air yang tinggi pada buah melon dapat mencegah dehidrasi dalam
tubuh. Buah melon jingga (cantalup) mengandung karotenoid yang dapat
melindungi sel tubuh terhadap kerusakan radikal bebas dan dapat diubah menjadi
vitamin A dalam tubuh. Dimana vitamin A dibutuhkan untuk menjaga kesehatan
mata (Tamboza, 2008: 1). Menurut Bimanteri dan Widaryati (2014: 13), bahwa

mengkonsumsi jus buah melon secara teratur dapat menurunkan tekanan darah
pada penderita hipertensi, hal ini dikarenakan dalam 5 gram buah melon terdapat
kandungan kalium sebanyak 3.790 ppm atau 18,95 mg. Dimana kandungan
kalium yang cukup tinggi pada buah melon berperan dalam memelihara fungsi
normal otot, jantung, sistem saraf, dan kalium juga merupakan regulator utama
tekanan darah.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik untuk membuat poster mengenai
kandungan gizi buah melon yang diperjualbelikan di kota Pontianak dan
mengetahui kelayakan poster sebagai media pembelajaran pada sub materi zat
makanan kelas XI SMA. Kandungan gizi yang disajikan dalam poster didapatkan
dari hasil penelitian mengenai kandungan gizi melon yang diperjualbelikan di
kota Pontianak yang telah dilakukan sebelumnya.
Menurut Tatang (2012: 98), media pembelajaran adalah media yang
membawa pesan-pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau
mengandung maksud-maksud pengajaran. Dalam kaitannya dengan pembelajaran,
media dapat bermanfaat untuk membangkitkan keinginan dan minat baru,
meningkatkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan berpengaruh
secara psikologis kepada siswa (Hamalik dalam Nurseto, 2011: 22). Poster
menurut Montagnes (dalam Marlina dkk., 2009: 5) merupakan selembar kertas
atau karton dengan sedikit kata-kata dan ilustrasi yang digunakan untuk

menyampaikan pesan sederhana. Sedangkan menurut Sudjana dan Rivai (dalam
Maiyena, 2013: 20), poster merupakan kombinasi visual dari rancangan yang
kuat, disertai warna dan pesan yang dibuat dengan maksud untuk menangkap
perhatian orang yang lewat tetapi cukup lama menanamkan gagasan yang berarti
didalam ingatannya.
Poster harus memiliki prinsip desain agar menarik perhatian. Menurut
Sadiman dkk., (2011: 47) dan Ahmad (2012: 233), poster yang baik harus
sederhana, menyajikan suatu ide dan untuk mencapai suatu tujuan pokok,
slogannya ringkas dan jitu, tulisannya jelas, berukuran cukup besar (umumnya 50
x 70 cm), provokatif, informatif, dan persuasif, serta mudah terlihat, mudah
terbaca, dan mudah dipahami. Poster memiliki beberapa kelebihan yaitu media
poster memotifasi anak dalam belajar karena media poster menampilkan

3

penggunaan warna yang menarik dan ukuran yang bervariatif sehingga dapat
menarik perhatian dalam proses pembelajaran (Putri dkk., 2013: 143). Dalam
pembelajaran, media poster berfungsi untuk memvisualisasikan pesan, informasi
atau konsep yang ingin disampaikan kepada siswa dengan ilustrasi melalui
gambar yang hampir menyamai kenyataan dari sesuatu objek atau situasi. Media

poster juga memiliki kelemahan yaitu ketidakmampuan untuk memuat banyak
pesan dan rentan terhadap cuaca (Okdila, 2013: 5).
Diharapkan dengan layaknya poster yang dibuat, dapat digunakan sebagai
alternatif media pembelajaran bagi guru dalam menyampaikan materi khususnya
sub materi zat makanan sehingga indikator pembelajaran dapat tercapai. Selain
itu, pembuatan poster ini juga diharapkan dapat memberikan informasi baru bagi
siswa mengenai perbedaan kandungan gizi tiga varietas melon yang dijual di tiga
lokasi berbeda, serta dapat mempengaruhi siswa sebagai pembaca untuk
menyadari akan pentingnya mengonsumsi buah.
METODE
Bentuk penelitian ini yaitu deskriptif. Penelitian deskriptif adalah penelitian
yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa, kejadian yang terjadi pada
saat sekarang (Sudjana dan Ibrahim, 2009: 64).
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP
Universitas Tanjungpura selama 10 minggu, dimulai dari minggu pertama bulan
April sampai minggu kedua bulan Juni 2016. Alat yang digunakan dalam
penelitian ini yaitu laptop dengan aplikasi Adobe Photoshop CS 4 untuk
mendesain poster dan printer, sedangkan bahan yang digunakan yaitu kertas PVC
berukuran 75x100 cm dan tinta.
Pembuatan poster dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu, 1) Analisis

Kompetensi Dasar, 2) Pembuatan draft poster yang terdiri dari penentuan bentuk,
ukuran, jenis dan ukuran huruf, struktur, isi, dan warna poster, 3) Pembimbingan
rancangan poster, 4) Pembuatan poster, 5) Penentuan Validator, 6) Validasi
Poster, 7) Analisis Data.
Teknik pengumpulan data yaitu dengan non tes berupa angket yang terdiri
dari lembar validasi instrumen, lembar validasi media, rubrik validasi, dan RPP
sub materi zat makanan dan Lembar Kerja Siswa. Validasi dilakukan oleh 2 orang
dosen Pendidikan Biologi dan 3 orang guru biologi kelas XI SMA di Kota
Pontianak yaitu SMA Negeri 2 Pontianak, SMA Negeri 7 Pontianak, dan SMA
Negeri 4 Pontianak.
Data kemudian dianalisis dengan teknik analisis Content Validity Ratio
(CVR). Adapun rumus analisis CVR yaitu:
CVR =
Keterangan:
Ne
= Jumlah ahli yang menyatakan setuju dan sangat setuju
atau memberi skor 3 atau 4
N
= Jumlah anggota validator atau tim ahli (Lawshe, 1975: 567)


4

HASIL DAN PEMBAHASAN
Poster didesain menggunakan aplikasi Adobe Photoshop CS 4 dan dicetak
di kertas PVC berukuran 75 x 100 cm dengan jenis huruf Elephant, Arial, dan
Footlight MT Light. Ukuran tulisan 72 point untuk judul dan 36 point untuk sub
judul, 30 point untuk identitas, 24 point untuk pendahuluan, metodologi, tabel
kandungan gizi, dan kesimpulan, serta 20 point untuk referensi dan ucapan terima
kasih.
Poster yang dibuat berisi hasil uji kandungan gizi dan serat buah melon
yang diperjualbelikan di Kota Pontianak, dan informasi manfaat buah melon bagi
kesehatan. Informasi yang disajikan dalam media poster dikemas secara runtun,
menarik, dan mudah untuk dipahami oleh pembaca, sehingga poster ini dapat
menambah pengetahuan siswa khususnya mengenai gizi makanan serta dapat
mempengaruhi siswa untuk mengkonsumsi buah-buahan. .Adapun media poster
yang dibuat dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 1: Media Poster
Sumber: Dokumentasi Pribadi
5


Setelah dicetak, kemudian poster divalidasi untuk mengetahui kelayakannya
sebagai media pembelajaran pada sub materi zat makanan kelas XI SMA.
Sebelum validasi media poster, terlebih dahulu dilakukan validasi instrument
untuk mengetahui kelayakan kriteria penilaian poster. Validasi instrument
dilakukan oleh dua orang Dosen Pendidikan Biologi dan satu orang guru biologi
yang mengajar di kelas XI. Jika instrument dikatakan layak digunakan,
dilanjutkan validasi media poster yang dilakukan oleh lima orang validator ,
diantaranya dua orang dosen Pendidikan Biologi dan tiga orang guru biologi yang
mengajar di kelas XI. Validasi dilakukan menggunakan instrument validasi yang
dimodifikasi dari Hees dan Brook (1998: 255) dan Sinaga (2013: 7-8). Data hasil
analisis validasi disajikan dalam tabel berikut.
Tabel 1
Nilai CVR dan CVI Media Poster Kandungan Gizi Buah Melon yang
Diperjualbelikan di Kota Pontianak
Validator
keAspek
Kriteria
CVR
Ket.

1 2 3 4 5
4 4 4 4 4 0.99
Valid
1. Keserasian warna pada poster.
2. Tata letak isi pada poster.
4 4 4 3 3 0.99
Valid
Format
3. Keseluruhan tampilan poster.
4 4 4 3 4 0.99
Valid
4 4 4 3 4 0.99
Valid
4. Alur baca pada poster.
5. Kesesuaian isi poster dengan
4 4 4 4 3 0.99
Valid
RPP, konteks kehidupan, dan
perkembangan ilmu
pengetahuan.
6. Informasi yang disajikan dalam
4 3 4 4 4 0.99
Valid
Isi
media poster.
7. Kelengkapan kalimat/informasi
4 3 4 4 3 0.99
Valid
yang disajikan media poster.
8. Penekanan pesan poster.
4 3 4 4 3 0.99
Valid
9. Bahasa yang digunakan dalam
4 3 4 4 3 0.99
Valid
Bahasa
media poster.
10. Visibilitas (kejelasan) media
4 4 4 3 4 0.99
Valid
poster
Keefek4 3 4 3 4 0.99
Valid
tifan 11. Kepraktisan poster
3 4 4 3 4 0.99
Valid
12. Fungsi poster untuk guru
0.99
Valid
Nilai CVI
Keterangan:
CVR = Content Validity Ratio
CVI = Content Validity Index
Berdasarkan Tabel 1, semua kriteria pada lembar validasi mendapatkan nilai
CVR sebesar 0,99 sesuai dengan nilai minimum Lawshe untuk 5 validator yaitu
sebesar 0,99, selain itu, nilai CVI yang didapatkan masuk dalam kisaran 0-1 yaitu
0,99. Maka, dapat dikatakan poster yang dibuat valid dan layak digunakan sebagai
6

media pembelajaran pada sub materi zat makanan. Adapun 12 kriteria yang dapat
digunakan untuk menilai media poster mengenai kandungan gizi buah melon
dideskripsikan sebagai berikut.
Aspek format terdiri dari empat kriteria, pertama yaitu keserasian warna
pada poster, dimana pada aspek ini memperoleh nilai CVR sebesar 0.99 dan
dikatakan valid atau layak. Media poster yang dibuat memiliki warna dasar biru,
dengan perpaduan warna jingga dan putih. Warna pada teks juga terlihat kontras
dengan warna latar belakang poster sehingga teks dapat dibaca dengan jelas dan
menarik. Salah satu validator menyarankan untuk lebih memperhatikan pemilihan
warna huruf dan latar pada poster. Menurut Sulistyono (2015:210), poster yang
baik yaitu poster yang memiliki keserasian warna antara teks dan latar yang saling
kontras sehingga teks dapat dibaca dengan jelas dan dapat menarik perhatian.
Kriteria kedua pada aspek format yaitu tata letak isi pada poster,
memperoleh nilai CVR sebesar 0.99 dan dikatakan valid atau layak. Poster yang
ditampilkan telah sesuai dengan kriteria yang diinginkan yaitu memuat delapan
aspek diantaranya judul, identitas pembuat poster, pendahuluan, metodologi, hasil
penelitian, kesimpulan, referensi, dan ucapan terimakasih. Kriteria ketiga yaitu
keseluruhan tampilan poster. memperoleh nilai CVR sebesar 0.99 dan dikatakan
valid atau layak. Poster yang dibuat telah sesuai dengan kriteria yaitu diinginkan
yaitu memuat empat kriteria diantaranya rapi, teratur, berurutan, dan menarik.
Menurut Ahmad (2012:233), poster harus dapat menarik perhatian orang dengan
tampilan unik, bersifat profokatif, informatif, dan persuasif.
Kriteria keempat pada aspek format yaitu alur baca pada poster dengan
memperoleh nilai CVR sebesar 0.99 dan dikatakan valid atau layak. Salah satu
validator menyarankan untuk memperhatikan alur baca pada poster. Menurut
Sinaga dan Fuad (2013: 3), menyatakan bahwa alur baca pada poster diatur secara
sistematis sehingga dapat mengarahkan mata pembaca dalam menelusuri
informasi yang disampaikan.
Aspek isi terdiri dari empat kriteria, kriteria pertama yaitu kesesuaian isi
poster dengan RPP, konteks kehidupan, dan perkembangan ilmu pengetahuan,
dengan memperoleh nilai CVR sebesar 0.99 dan dikatakan valid atau layak. Poster
yang dibuat telah memenuhi kriteria yang diharapkan yaitu dapat mencapai
indikator pada RPP yang tersedia, sesuai dengan konteks kehidupan, dan sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Poster yang dibuat juga
disertai dengan RPP dan LKS. RPP yang dibuat dapat berfungsi sebagai panduan
guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran menggunakan media poster,
sedangkan LKS ditujukan sebagai panduan siswa dalam melaksanakan kegiatan
belajar menggunakan media poster.
Kriteria kedua pada aspek isi yaitu informasi yang disajikan poster,
memperoleh nilai CVR sebesar 0.99 dan dikatakan valid atau layak. Pada kriteria
ini ada tiga aspek yang perlu ditampilkan dalam media poster yaitu faktual, terkini
dan edukatif, dimana poster yang dibuat telah sesuai dengan tiga aspek tersebut.
Menurut Sadiman dkk., (2011:47) dan Ahmad (2012:233), poster hendaknya
harus dapat menyajikan suatu ide untuk mencakup suatu tujuan pokok dan
eksploratif dalam perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.

7

Kriteria ketiga yaitu kelengkapan kalimat/informasi yang disajikan media
poster, memperoleh nilai CVR sebesar 0.99 dan dikatakan valid atau layak. Media
poster yang ditampilkan telah sesuai dengan karakter yang diinginkan yaitu
memuat deskripsi tempat penjualan buah, metodologi penelitian, gambar buah dan
deskripsi kandungan gizi buah. Kriteria keempat pada aspek isi yaitu penekanan
pesan poster, memperoleh nilai CVR sebesar 0.99 dan dikatakan valid atau layak.
Poster yang dibuat telah sesuai dengan kriteria yang diinginkan yaitu lebih
menonjolkan informasi hasil penelitian dan ajakan untuk mengonsumsi buahbuahan. Menurut Maiyena (2013:20), poster yang baik mampu memberikan
informasi dengan sajian yang jelas dan mudah untuk dipahami karena poster dapat
menghadirkan ilistasi gambar menyerupai aslinya sehingga dapat mempengaruhi
dan memotivasi seseorang untuk membacanya.
Aspek bahasa terdiri dari satu kriteria yaitu bahasa yang digunakan dalam
media poster, mendapatkan nilai CVR sebesar 0.99 dan dikatakan valid atau telah
sesuai dengan media poster yang ditampilkan yaitu kalimat yang digunakan tidak
mengandung makna ganda, bahasa yang digunakan baik dan benar sesuai dengan
EYD, serta dapat dimengerti oleh siswa SMA. Menurut Ahmad (2012: 330),
bahwa poster harus memiliki karakter yang khas seperti eksploratif dalam segi
bahasa. Riyana (dalam Pratiwi 2015: 15), juga menyatakan bahwa media
pembelajaran hendaknya memenuhi kaidah “ User friendly” atau bersahabat
dengan pemakainya, salah satunya yaitu dengan penggunaan bahasa yang
sederhana dan mudah untuk dipahami pembaca.
Aspek keefektifan terdiri dari tiga kriteria, kriteria pertama yaitu visibilitas
(kejelasan) media poster, memperoleh nilai CVR sebesar 0.99 dan dikatakan valid
atau layak. Media poster yang ditampilkan telah sesuai dengan kriteria yang
diinginkan yaitu poster memiliki tipe huruf yang mudah dibaca, tipe huruf yang
digunakan yaitu arial dengan ukuran font 24 point, poster yang dibuat berukuran
75x100 cm sehingga dapat dilihat dan dibaca dari jarak 2 meter. Hal ini sejalan
dengan pendapat Ningrum dkk., (2013:4), bahwa poster harus memiliki ukuran
yang besar sehingga mudah dilihat dan menjadi pusat perhatian orang. Kriteria
kedua yaitu kepraktisan poster, memperoleh nilai CVR sebesar 0.99 dan dikatakan
valid atau telah sesuai dengan media poster yang ditampilkan yaitu mudah di
simpan, mudah di bawa, mudah digunakan dan bisa digunakan berulang.
Kriteria ketiga pada aspek keefektifan yaitu fungsi poster untuk guru,
memperoleh nilai CVR sebesar 0.99 dan dikatakan valid atau layak, poster yang
dibuat telah sesuai dengan kriteria yang diinginkan yaitu poster dapat membantu
guru menjelaskan zat gizi makanan. Salah satu validator menyarankan bahwa
untuk lebih efektif, pada saat pembelajaran dapat menggunakan banyak poster
dari berbagai buah-buahan agar setiap kelompok siswa mendapatkan
mendapatkan informasi yang lebih lengkap. Poster dikatakan efektif dalam
pembelajaran apabila dapat memotivasi siswa dalam belajar, dan dapat
memberikan informasi dengan jelas melalui tampilan poster tersebut. Pada
penelitian Sarjini dan Astuti (2015:55), menyebutkan bahwa pembelajaran dengan
menggunakan media poster dapat membantu meningkatkan minat siswa dalam
pembelajaran sains, selain itu pemahaman siswa terhadap materri biologi juga
meningkat. Hariani dkk., (2013:16), juga menyatakan bahwa pembelajaran

8

dengan menggunakan poster siswa sudah dapat melihat secara nyata dan jelas
informasi yang disajikan, karena poster lebih menonjolkan pesan/informasi, visual
dan warna, sehingga menarik perhatian siswa.
Berdasarkan nilai CVR masing-masing sebesar 0.99 pada setiap kriteria dan
tergolong valid, serta nilai CVI yang masuk dalam kisaran 0-1, maka dapat
dkatakan media poster kandungan gizi melon dinyatakan valid dan/atau layak
digunakan sebagai media pembelajaran pada sub materi zat makanan.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
media poster kandungan gizi melon valid atau layak digunakan sebagai media
pembelajaran pada sub materi zat makanan dengan nilai rata-rata CVR sebesar
0,99 dan sesuai dengan nilai minimum Lawshe untuk 5 orang validator.
SARAN
Saran untuk penelitian lebih lanjut yaitu dapat dilakukan penelitian
mengenai efektivitas media poster kandungan gizi melon dalam proses
pembelajaran siswa kelas XI SMA pada sub materi zat makanan.
DAFTAR RUJUKAN
Ahmad, APS. (2012). Kreativitas Desain Poster Dalam Kompetisi Desain Poster
Nasional. Humaniora, 2(1): 232-245.
Bimanteri, L dan Widaryati. (2014). Pengaruh Pemberian Jus Melon Terhadap
Tekanan Darah Penderita Hipertensi Di Dominan Banyuraden Sleman
Yogyakarta. Naskah Publikasi: Yogyakarta.
Hariani, NMG, H. Andi TT, dan Lestari MPA. (2013). Pengaruh Ampas Teh Tjap
Daun Terhadap Produksi Tanaman Kacang Tanah (Arachis hypogaea L.)
dan Pengembangannya sebagai Media Pembelajaran. e-Jipbiol, 1:10-18.
Lawshe, C.H. (1975). A Quantitative Approach to Content Validity. Personel
Phsycology, 28: 563-575.
Maiyena, S. (2013). Pengembangan Media Poster Berbasis Pendidikan Karakter
untuk Materi Global Warming. Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika,
3(1): 18-26.
Marlina L., A. Saleh, dan R.W.E. Lumintang. (2009). Perbandingan Efektivitas
Media Cetak (Folder dan Poster-Kalender) dan Penyajian Tanaman Zodia
terhadap Peningkatan Pengetahuan Masyarakat. Jurnal Komunikasi
Pembangunan, 7(2): 1-20.
Muflihatin, A. L. (2014). Peningkatan Hasil Belajar Siswa melalui Media Poster
Tema Lingkungan pada Pelajaran IPA di Sekolah Dasar. Pendas, 7(4): 307425.
Muldayanti, ND. (2013). Pembelajaran Biologi Model STAD dan TGT Ditinjau
Dari Keingintahuan dan Minat Belajar Siswa. Jurnal Pendidikan IPA
Indonesia, 2(1): 12-17.
Ningrum, PN, Laili FY, dan Eka A. (2013). Uji Daya Antibakteri Ekstrak Sawo
Manila Terhadap E.coli dan Implemantasinya dalam Pembelajaran Peranan
Bakteri. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 2(9):1-17.

9

Nurseto, T. (2011). Membuat Media Pembelajaran Yang Menarik. Jurnal
Ekonomi dan Pendidikan, 8(1): 19-35.
Okdila. D. (2013). Perancangan Kampanye Beserta Media Pendukung Gerakan
Maridong (Mari Mendongeng) Bagi Orang Tua Di Surabaya. Jurnal DKV
Adiwarna, 1(2).
Permana, IPA, Arwin A, dan Berti Y. (2015). Penggunaan Poster Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif STAD Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar.
Jurnal Bioterdidik, 3(6): 1-8.
Pratiwi, EI, Laili FY, dan Eko SW. (2015). Pembuatan Video Teknik Isolasi dan
Karakteristik Bakteri Asam Laktat Pekasam Ikan Kembung Kelas X. Jurnal
Pendidikan dan Pembelajaran, 4(5): 1-17.
Putri, RK, Tarmansyah, dan Fatmawati. (2013). Efektifitas Penggunaan Media
Poster Untuk mengenalkan Pakaian Daerah Bagi Anak Tunagrahita Ringan
di SLB AL Hidayah Padang. Jurnal Ilmiah Pendidkan Khusus, 2(3): 141152.
Rahayu, Sr and Putik P. 2012. Kadar vitamin dan mineral dalam buah segar dan
manisan basah karika dieng (Carica pubesces Lenn & K.Koch. Biosaintifik.
4(2):89-97.
Sadiman, A. S., R. Rahardjo, A. Haryanto, dan Rahardjito. (2011). Media
Pendidikan: Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Sarjini, dan A. P. Astuti. (2015). Inovasi Laporan Praktikum Dengan Media
Poster Untuk Meningkatkan Minat Sisiswa Terhadap Pembelajaran IPA.
Jurnal Pendidikan Sains, 3(2):51-55.
Sinaga, LF dan Fuad E. (2013). Analisis Poster di Hotel Madani Medan ditinjau
dari Aspek Desain Grafis Komputer. Jurnal Gorga, 1(3): 1-11.
Sudjana, N. dan Ibrahim. (2009). Penelitian dan Penilaian Pendidikan.
Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sulistyono, Y. (2015). Penyusunan Media Pembelajaran Poster Berbasis Teks
Studi Kasus Media Pembelajaran Poster Karya Mahasiswa Semester 5
Pendidikan Bahasa Indonesia UMS. Varia Pendidikan. 27(2): 208-215.
Tamboza, B. (2008). Serba-serbi Bertanam Melon. Bandung: Rawansah.
Tatang, S. (2012). Ilmu Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia.

10

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

PENGARUH BIG FIVE PERSONALITY TERHADAP SIKAP TENTANG KORUPSI PADA MAHASISWA

11 131 124