KOMUNIKASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN Tugas K

KOMUNIKASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN
Tugas
Komunikasi Organisasi

NAMA

: MUHAMMAD IZZAUL HAQUE

NIM

: G.311.13.0047

PROGDI

: ILMU KOMUNIKASI (A)

MAKUL

: KOMUNIKASI ORGANISASI

KOMUNIKASI DAN GAYA KEPEMIMPINAN


Sebelum kita membahas hubungan antara Komunikasi dan Gaya Kepemimpinan, kita harus tahu
apa itu komunikasi. Berbegai sumber menyebutkan bahwa kata komunikasi berasal dari bahasa
latin communis, yang berarti ‘membuat kebersamaan’ atau ‘membangun kebersamaan dengan
antara dua orang atau lebih .Banyak definisi komunikasi yang dikemukakan oleh para ahli sesuai
dari sudut pandang mereka yang berbeda – beda. Berikut ini beberapa definisi komunikasi yang
dipaparkan oleh beberapa ahli:
1. Hovland, Janis dan Kelly
Hovland, Janis dan Kelly seperti yang dikemukakan oleh Forsdale (1981) adalah ahli
sosiologi Amerika, berpendapat, “komunikasi adalah proses individu mengirim stimulus
yang biasanya dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain.” Dalam
definisi ini mereka menganggap komunikasi sebagai suatu proses, bukan suatu hal.
2. William J. Seller
William (1988) berpendapat bahwa “komunikasi adalah proses dengan mana simbol
verbal dan nonverbal dikirimkan, diterima, dan diberi arti.”
3. Nurani Soyomukti
Nurani Soyomukti (2010) berpendapat bahwa, “secara umum komunikasi dapat
didefinisikan sebagai usaha penyampaian pesan antar manusia”.
Jadi inti dari pengertian komunikasi adalah penyampaian pesan dari pemberi pesan
(komunikator) kepada penerima pesan (komunikan) agar memahami pesan dan mengubah

tingkah laku. Setelah mengetahui apa itu komunikasi, apa hubungannya antara komunikasi
dengan gaya kepemimpinan?

Komunikasi dan Kepemimpinan

Bila berbicara mengenai komunikasi, tak akan jauh dari pembahasan mengenai hubungan antara
individu yang berusaha untuk saling bertukar informasi guna menambah pengetahuan dan
pengalaman mereka. Dan dalam bahasan ini saya ingin membahas tentang komunikasi dan
kepemimpinan, terutama dalam komunikasi organisasi. Dalam sebuah organisasi harus ada
komunikasi yang baik antar bawahan dan atasan agar keseimbangan dalam organisasi berjalan
dengan baik. Untuk itu harus ada kepemimpinan yang baik lewat komunikasi yang sesuai agar
pesan yang berasal dari pemberi pesan (atasan) sampai kepada orang yang diberi pesan
(bawahan).
Sopiah (2008) mengutip dari Ralph M. Stogdill, kepemimpinan bisa diartikan sebagai proses
mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas yang mengenai dengan tugas dari para anggota
kelompok atau organisasi.
Kepemimpinan sendiri harus melibatkan orang lain, yakni bawahan atau pengikut. Karena
kesediaan mereka menerima pengarahan dari pemimpin, anggota kelompok membantu
menegaskan status pemimpin dan memungkinkan terjadinya proses kepemimpinan. Tanpa
bawahan maka semua sifat kepemimpinan seseorang akan menjadi sia-sia.

Tujuan kepemimpinan yaitu membantu orang untuk menegakkan kembali, mempertahankan, dan
meningkatkan motivasi para anggota organisasi. Jadi pemimpin adalah orang yang membantu
orang lain untuk memperoleh hasil-hasil yang diinginkan. Contohnya yaitu di dalam suatu
organisasi, manajer memberikan tugas-tugas kepada bawahannya untuk melakukan tugas
tersebut dan memberikan hasil yang diinginkan oleh bawahan.
Kepemimpinan diwujudkan melalui gaya kerja atau cara kerja sama dengan orang lain yang
konsisten. Cara seseorang berbicara dan bersikap kepada orang lain merupakan suatu gaya kerja
yang dimilikinya. Kebanyakan orang mempunyai gaya kerja yang sistematis, teratur, sesuai
aturan organisasi yang berlaku.
Beberapa pendekatan gaya kerja yang membantu orang lain mencapai hasil yang diinginkan
seperti:



Mengendalikan atau mengarahkan orang lain. Misalnya, seorang manajer memberikan
arahan kepada pekerja baru yang akan menjalankan tugas dan peranannya dalam organisasi.



Memberi tantangan atau rangsangan kepada orang lain. Misalnya, Seorang pekerja atau

bawahan diberikan perintah oleh manajer untuk melakukan kunjungan ke sebuah pabrik.



Menjelaskan kepada atau memberi instruksi kepada orang lain. Misalnya, seorang manajer
memberikan perintah untuk melakukan tugas-tugasnya.



Mendorong atau mendukung orang lain. Misalnya, seorang karyawan mempunyai ide untuk
membuat suatu program acara event di televisi, maka hal tersebut harulah didukung oleh
manajernya.



Memohon atau membujuk orang lain. Misalnya, seorang direktur meminta kepada seorang
supervisor untuk mengerjakan pekerjaan bawahannya yang sedang cuti bekerja.




Melibatkan atau memperdayakan orang lain. Misalnya, sebuah tim produksi bekerja sama
satu dengan yang lainnya.



Memberi ganjaran atau memperkuat orang lain. Misalnya, seorang direktur memotong gaji
karyawannya yang telat hadir ke kantor.

Dan semua hal itu membutuhkan komunikasi agar kepemimpinan bisa berjalan dengan baik.
Komunikasi dan kepemimpinan itu dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Keduanya saling
bergantung, dalam memimpin dibutuhkan ketrampilan dalam berkomunikasi agar dalam suatu
kepemimpinan bisa berjalan dengan baik. Dan khususnya dalam berorganisasi dibutuhkan
komunikasi yang baik antara “atasan” dan “bawahan” agar terjaganya stabilitas dalam suatu
organisasi.

DAFTAR PUSTAKA:
Muhammad, Arni. 1989. Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT Bumi Aksara
Sopiah. 2008. Perilaku Organisasional. Yogyakarta: CV Andi Offset
http://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/12246/BAB%20V%20Pembahasan_
%20I09faz.pdf