PROSES PEMILIHAN PRESIDEN DI AMERIKA SER (1)

PROSES PEMILIHAN PRESIDEN DI AMERIKA SERIKAT
ABSTRACTION
The United States is a representative democracy since the ratification of the U.S.
Constitution in 1787, although the existing electoral tradition during the colonial era
and was influenced by the British system. The electoral process in the modern
American takes on the federal, state, and local. The government guarantees the right
to vote for all American citizens aged 18 years and over. Elections in the United
States there are two kinds, namely primary and general elections. The conduction has
primaries before the general election. This selection aims to determine the candidates
of the party who will advance to the general election. The candidate who wins the
primaries will represent the party in the elections. General Election of the United
States held every two years in November of even-numbered years. Although held
once every 2 years, only every 2 election, or 4 years, contested the post of President
of the United States, and that is what elections generally attract the attention of the
world. Pre-nomination phase, the candidates Competes in Caucus states and primary
elections for delegates to national party conventions; Among Nominations are official
political parties to support a presidential candidate. In the beginning the nomination
process is done through the Caucus in the State party. National convention - held in
the summer of the elections - in roommate’s the two major parties nominate
candidates for President and Vice President and ratified the platform party's policy
positions and objectives. Campaign, where has the major parties candidates, as well

as smaller parties or independent candidates, vying for the votes of all the voters,
culminating in a popular vote on Election Day in November. Phase vote by the
Assembly Election, in roommates’ the President and Vice President has elected in
phase is formally known as the Electoral College system, consisting of popular votes
and electoral votes. Hot presidential candidates, who get votes, not necessarily win
the election. Because of there is electoral votes. Where the popular votes despite
higher, if at this stage of the lower electoral votes, the candidate declared lost. In

short, the higher gain electoral votes who won the presidential election in the United
States.
Keywords: Election, Nomination, Conventions, and Campaign.
PENDAHULUAN
Hak pilih pada mulanya adalah barang yang sangat mewah bagi masyarakat di
Amerika Serikat dari awal berdirinya Negara. Tidak semua warga Negara Amerika
Serikat yang memiliki hak untuk ikut dalam pemilihan, apalagi dipilih untuk
menduduki jabatan publik. Hanya mereka yang memiliki harta kekayaan yang
melimpah atau memiliki darah keturunan bangsawan yang berhak untuk mengikuti
pemilihan umum dan menduduki jabatan publik.
Pemilihan dan Hak pilih bagi setiap orang, berkembang lambat dan menemui banyak
permasalahan-permasalahan yang menghadang di Negara adi kuasa ini (Amerika

Serikat). Pada tahun 1776 sampai 1830 hanya orang-orang yang mampu membayar
pajak saja yang diperbolehkan mengikuti sistem pemilihan umum dan memberikan
suaranya dalam pemilihan umum tersebut. Hingga pada tahun 1920 para wanita
baru memiliki peluang untuk memberikan suaranya dalam pemilihan umum. Pada
tahun 1965, orang-orang kulit hitam baik di utara maupun diselatan baru
mendapatkan kebebasan penuh untuk memilih. Yang paling akhir terjadi adalah pada
tahun 1972 dimana usia pemilih diturunkan dari 21 tahun menjadi 18 tahun. Latar
belakang dari perubahan ini adalah akibat dari protes-protes yang disampaikan oleh
para mahasiswa.

Research question
 Proses-proses apa sajakah yang harus dilalui oleh seseorang untuk
mencalonkan diri menjadi seorang presiden?
 Bagaimana peran media dalam proses pemilihan presiden amerika serikat?

Pemilihan presiden
Di Amerika Serikat, pemilihan presiden terjadi setiap 4 tahun sekali. Pemilihan
presiden di Amerika Serikat ada yang secara langsung dan ada juga yang tidak secara
langsung. Beberapa diantaranya tidak dipilih secara langsung namun karena sedang
menjabat wakil presiden yang karena alasan tertentu menggantikan kedudukan

presiden. Tidak jarang dalam proses pemilihan presiden Amerika Serikat para kadidat
berhenti di tengah jalan karena merasa tidak mampu melanjutkan perlombaan yang
sengit itu untuk menduduki jabatan nomor 1 dan jabatan paling terhormat di Amerika
Serikat itu. Ini adalah salah satu bukti bahwa untuk menjadi presiden di Amerika
Serikat sangatlah rumit dan sangat kompleks.
Proses pemilihan Presiden Amerika Serikat dibagi Menjadi beberapa tahap:
Sebelum memasuki proses pemilihan presiden, ada tahapan-tahapan yang harus
dilalui seseorang untuk menjadi calon presiden yang mewakili partainya.
1.

Nominasi

Nominasi adalah dukungan resmi partai politik kepada calon presiden. Pada
awalnya proses nominasi dilakukan melalui caucus di partai Negara bagian. System
caucus ini memberikan legitimasi kepada bos-bos partai untuk tetap mempertahankan
dan mengendalikan pengaruhnya atas partai politik yang dipimpinnya. Dominasi bos
partai terhadap penentuan anggota delegasi memudahkan bos partai untuk
mengendalikan para delegasi dalam konvensi nasional untuk menentukan calon
presiden dari partai bersangkutan.
Dewasa ini, penggunaan caucus sebagai proses untuk menentukan para delegasi

konvensi mulai berkurang popularitasnya dibandingkan dengan presidential primary.
2. Konvensi

Konvensi adalah gelar acara nasional yang telah diselenggarakan sejak tahun
1830an. Hingga sampai saat ini, kegiatan konvensi ini merupakan upaya untuk tetap
mempertahankan fungsi partai sebagai satu-satunya organisasi penentu calon
presiden. Konvensi berakhir pada hari keempat dan tahapan selanjutnya yaitu tahapan
kampanye pun telah menunggu para calon wakil presiden untuk bersaing dengan
calon-calon presiden dari partai oposisi.
Konvensi merupakan kegiatan partai utama yang telah berumur lebih dari 150 tahun.
Konvensi hanya berlangsung selama 4 hari namun acaranya cukup padat dan
menentukan masa depan partai. Hari pertama konvensi dipenuhi dengan cara
mendengarkan laporan-laporan dari komisi mandat (the credentials committee). Hari
kedua konvensi cenderung semakin hangat dengan agenda utama menyusun platform
partai. Hari ketiga adalah hari yang paling menentukan dari seluruh kegiatan
konvensi selama 4 hari tersebut. Pada hari ketiga ini nominasi dan pemilihan calon
presiden diselenggarakan. Sedangkan pada hari keempat adalah hari terakhir
konvensi dimana pada hari keempat ini kegiatan berakhir sampai tengah malam, saat
calon presiden telah terpilih. Hari keempat ini tidak menuntut perhatian sebesar pada
hari-hari konvensi sebelumnya. Biasanya calon presiden terpilih menentukan calon

wakil presiden yang kemudian akan disahkan oleh konvensi.
3. Kampanye
Ada beberapa faktor yang menentukan sukses atau kegagalan kampanye presiden.
Citra dan Kepribadian Calon Presiden.
Dapat juga dikatakan, kampanye presiden Amerika Serikat adalah upaya untuk
menjual citra dan kepribadian calon presiden. Kampanye presiden Amerika terpusat
pada upaya raksasa mengubah dan menciptakan citra seorang presiden sesuai dengan
keadaan yang sedang berkembang dalam masyarakat.
Antara Isu dan Proposal.
Dalam tahapan kampanye ini, sangat menuntut kepada calon presiden untuk
merumuskan isu yang tepat dan teraktual. Sebaliknya, proposal yang rumit maka akan
menimbulkan kesulitan bagi pemilih untuk menentukan sikap.
Contoh satu kasus: dalam kampanye tahun 1976 Gerald Ford dari partai Republik
berusaha sangat keras untuk mengalahkan Carter dari Partai Demokrat dengan
menambahkan isu-isu yang dikemas untuk memojokkan Carter. Sehingga, para

pemilih di Amerika memiliki pemikiran negative terhadap Carter dimana itu sangat
menguntungkan Gerald Ford.
Kelebihan Calon yang Sedang Menjabat (incumbent)
Banyak sekali keuntungan Para calon Presiden (incumben) yang sedang menjabat

Presiden, karena pada umumnya memiliki banyak kelebihan bila dibandingkan
dengan calon-calon Presiden yang tidak menjabat Presiden. Pada tahapan ini biasanya
seorang Presiden mengadakan pertemuan resmi dengan para pejabat tinggi
pemerintahan asing atau membuat pernyataan-pernyataan di taman bunga mawar di
gedung putih. Kegiatan ini merupakan kampanye terselubung yang dibenarkan
selama presiden dapat memainkan perannya selaku kepala Negara.
Peran Media massa dalam Kampanye
Pemilu Amerika Serikat cukup berhasil dalam memanfaatkan teknologi yang ada,
khususnya teknologi media Massa, baik itu melalui televisi, radio, surat kabar,
maupun blog-blog dan facebook melalui internet. Untuk pengaruhnya kita bisa
melihat bahwa seorang Obama saat ini merupakan idola masyarakat dunia sebagai
faktor dari keberhasilan media Massa dalam mengemas image sang presiden tersebut
untuk disampaikan kepada khalayak ramai.
Namun, dengan adanya kreatifitas dari orang-orang yang membawa prosesi pemilu
tersebut dalam kemasan yang lebih baik, tentunya akan bisa menarik simpati
masyarakat yang ikut menyaksikannya, sehingga masyarakat dunia tidak merasakan
bahwa mereka sedang mengikuti arus politik melalui teknologi komunikasi dalam
pemilu tersebut. Adapun penggunaan dan pengaruh teknologi komunikasi khususnya
media massa sangatlah berpengaruh dalam pemilu tersebut, sehingga penulis tertarik
untuk lebih memperdalam mengenai hal-hal tersebut khususnya terkait masalah

politik dan media massa dalam pelaksanaan pemilu presiden di negara tersebut.
Peran media massa dalam kehidupan sosial, terutama dalam masyarakat modern tidak
ada yang menyangkal, menurut McQuail dalam bukunya MassCommunication

Theories (2000 : 66), pada hakekatnya, terdapat enam perspektif dalam hal melihat
peran media massa, yaitu:
1. Melihat media Massa sebagai window on event and experience. Media
dipandang sebagai jendela yang memungkinkan khalayak melihat apa yang
sedang terjadi di luar sana, sekaligus merupakan sarana belajar untuk
mengetahui berbagai peristiwa.
2. Media juga sering dianggap sebagai a mirror of event in society and the
world, implying a faithful reflection. Cermin berbagai peristiwa yang ada di
masyarakat dan dunia, yang merefleksikan apa adanya.
3. Memandang media Massa sebagai filter, atau gatekeeper yang menyeleksi
berbagai hal untuk diberi perhatian atau tidak. Media senantiasa memilih
issue, informasi atau bentuk content yang lain berdasar standar para
pengelolanya. Di sini khalayak “dipilihkan” oleh media tentang apa-apa yang
layak diketahui dan mendapat perhatian.
4. Media Massa acapkali pula dipandang sebagai guide, penunjuk jalan atau
interpreter, yang menerjemahkan dan menunjukkan arah atas berbagai

ketidakpastian, atau alternative yang beragam.
5. Melihat media Massa sebagai forum untuk mempresentasikan berbagai
informasi dan ide-ide kepada khalayak, sehingga memungkin terjadinya
tanggapan dan umpan balik.
6. Media Massa sebagai interlocutor, yang tidak hanya sekadar tempat berlalu
lalangnya informasi, tetapi juga partner komunikasi yang memungkinkan
terjadinya komunikasi interaktif.
Dalam konteks politik terutama dalam kesuksesan pemilihan umum, maka peran
media tidak hanya berhenti pada keenam perspektif tersebut di atas, tetapi peranan
media diharapkan dapat melakukan pendidikan politik bagi rakyat. Setidaknya media

dapat berperan untuk empat pengaruh media dalam politik bagi masyarakat yaitu
penambahan informasi tentang pemilu, mempengarui perilaku memilih, sehingga
akan berdampak pada sistem politik yang berjalan.
Selain itu, media dapat menjadi sarana bagi sosialisasi program-program dari
kandidat pemimpin, media juga menjadi sarana untuk menmberitakan sepak terjang
kandidiat sehingga diharapakan masyarakat mempunyai penilaian dan tidak salah
pilih terhadap kandidat pemimpin. Pemilu yang nantinya akan menghasilkan elit-elit
politik, dan dengan demikian memiliki kekuasaan untuk menyelenggarakaan
pemerintahan negara, maka peran media adalah mengawasi dan memberikan

informasi kepada publik atas aktivitas-aktivitas dan keputusan-keputusan politik yang
dilakukan oleh para elit politik tersebut. Aktivitas dan keputusan politik akan menjadi
sentra perhatian dan secara tidak langsung akan membentuk opini dalam masyarakat.
Dalam mekanisme demokrasi, publik merupakan penguasa.Setiap keputusankeputusan politik yang dihasilkan dan mengikat semua orang haruslah diketahui
terlebih dahulu oleh publik (masyarakat). Publik tentunya akan merespon keputusan
tersebut, apakah sesuai dengan aspirasi mereka atau tidak. Respon tersebut kemudian
menjadi pedoman bagi para elit untuk memperbaiki keputusan yang mereka
keluarkan, begitu seterusnya hingga masyarakat (publik) akan menerima keputusan
tersebut. Pers selama pemilu memainkan peran yang strategis.
Media sebagai informan
Meskipun satu mungkin akan menemukan ketidaksetujuan pada berapa banyak berat
yang harus melekat pada masing-masing, kemungkinan besar akan mengakui
pengalaman itu, posisi masalah, keterampilan politik, dan karakter semuanya relevan
untuk merumuskan penilaian tentang kebugaran kandidat untuk kantor. Kami
sekarang mempertimbangkan peran media dalam mendidik pemilih untuk berbagai
dimensi calon Presiden. Dengan demikian pertama-tama kita harus memeriksa media
dalam konteks fungsi pelaporan mereka dan kemudian fokus pada mereka sebagai
kendaraan yang digunakan oleh para calon untuk menyampaikan informasi melalui
iklan politik.


4. Electoral college System
Fase pemungutan suara oleh Majelis Pemilihan, dimana Presiden dan Wakil
Presiden secara resmi dipilih. Di fase ini dikenal dengan sistem Electoral College,
terdiri dari popular votes dan electoral votes. Kandidat presiden yang mendapatkan
popular votes, belum tentu memenangkan pemilu. Karena masih ada electoral votes.
Dimana meskipun popular votesnya lebih tinggi, apabila pada tahap electoral
votesnya lebih rendah, kandidat tersebut dinyatakan kalah. Singkatnya, yang
meperoleh electoral votes yang lebih tinggi lah yang memenangkan pemilihan
presiden di Amerika Serikat. Hal ini pernah terjadi pada pemilu presiden tahun 2000.
(Bush vs Gore).

Berikut ini adala Tabel Presentase Pemilihan Presiden Menurut Kelompok
Social Dalam Pemilihan Tahun 1992 dan Tahun 1996.

5. Kelompok Kepentingan.

peran dari kelompok kepentingan sangat berperan besar dalam pemilu karena
kelompok kepentingan memiliki .banyak kepentingan seperti pembentuk platform
dan melakukan sosialisasi, kemudian menempatkan orang dalam pemerintahan agar
platform terjamin dan juga kelompok kepentingan ini juga ingin ikut merubah

kebijakan dan kelompok kepentingan akan melakukan social movement jika
platformnya tidak berjalan. Kelompok kepentingan juga memberikan bantuan secara
finansial dalam hal dana kampanye.
6. Syarat menjadi presiden Amerika Serikat
Tidak seorang pun, selain dari pada warga negara asli, atau warga negara Amerika
Serikat pada waktunya berlakunya Konstitusi ini, dapat memangku jabatan presiden;
dan tidak seorangpun yang dapat memangku jabatan tersebut, kecuali kalau dia telah
mencapai umur 35 tahun dan telah berdiam di Amerika Serikat selama 14 tahun.
7. Etnisitas dan Religiusitas dalam Pemilihan
Kelompok etnis dan religious pada umumnya memilih partai sesuai dengan
identifikasi mereka masing-masing. Misalnya, black atau orang-orang kulit hitam
hingga kini cenderung mendukung calon presiden dari partai democrat. Dalam
pemilihan presiden tahun 1996, misalnya, Clinton didukung oleh sekitar 84% suara
dari orang-orang kulit hitam (lihat table diatas). Dukungan orang kulit hitam terhadap
calon presiden dari partai democrat di topang pula oleh dukung john.F.Kennedy dan
Lyndon B. Johnson terhadap gerakan-gerakan yang menuntut pemenuhan hak sipil
dan penyusunan undang undang tentang hak sipil.

Kesimpulan

Sebuah proses pemilihan presiden yang di terapkan amerika serikat berbeda
dengan system pemilu yang ada di Indonesia, tp pada hakikatnya memiliki dua sisi
baik itu positif dan negatif. Begitu juga sistem demokrasi ala Amerika Serikat dan
Demokrasi ala Indonesia. ketika dalam penerapan sistem tersebut pun terkadang ada
yang cocok dengan suatu negara dan ada pula yang tidak cocok. Sehingga setaip
negara harus memilih sebuah sistem yang cocok denga budaya atau cultur dari bangsa
tersebut.
Pemilihan presiden ala Amerika Serikat mugkin saja jawaban atas sistem negara
federal yang mereka anut dan diatur dalam konstitusi mereka, sistem kaukus, primary
election, party convention dan juga penerapan dari electoral college merupakan
jawaban dari representasi bnyaknya rakyat di tiap negara bagian di Amerika Serikat
dan mungkin menurut mereka itulah yang cocok.

REFFERENSI
The struggle for democracy, Election Update. By Edward S.Greenberg dan Benjamin
I.Page. hal.275-300
Politik & Pemerintahan Amerika. Dr. Bambang cipto bab III.pemilihan Umum.
American Government and politics today, 2007-08 custom editions with Georgia
constitution for Georgia Perimeter College, barbaaara A.Bardes Mack C. Shelley, II
Steffen W. Schmdit. Chapter 9, Campaigns, Elections, and the Media 283
Few Are Chosen Problems in Presidential Selection – Robert E. Diclerico / Eric M.
Uslaner