MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJ
M. Adi Kulsum
MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Adi Kulsum1
Abstrak
Dalam sebuah perusahaan ataupun institusi pasti mengalami
yang namanya kecelakaan kerja baik kecelakanaan ringan
ataupun berat, kecelakaan tersebut baik di dalam perusahaan
ataupun di luar dan itu perlu di dalam sebuah perusahaan
adanyan kesehatan kerja karena dua sisi terserbut tidak bisa di
pungkiri di dalam sebuah perusahaan. Manajemen keselamatan
dan kesehatan kerja merupakan segala hal yang direncanakan
pemimpin/manajer untuk mengsejahtrakan para pekerja, yang
bertujuan agar mendapat segala jaminan didalam perusahaan
atau institusi, yang di dalam perusahaan pasti ada unsur
manusia, bahan, dan peralatan serta sistem manajemen yang
di penuhi sehingga tidak timbul kecelakaan kerja, sedangkan
dalam penerapan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja terdiri dari tahap persiapan, pengembagan dan
penerapan. Maka dari itu dengan mengetahui arti pentingnya
keselamatan kerja bagi seorang pemimpin/manager, sehingga
dapat mengetahui berbagai tujuan keselamatan kerja, yang di
dalamnya terdapat unsur yang harus dipenuhi untuk para
pekerja, sehingga dengan pembahasan ini dapat mengetahui
langkah-langkah
dari
penerapan
sistem
manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja. Besar harapan dari
pembahasan ini agar tidak timbul angka kecelakaan di dalam
perusahaan atau institusi.
Kata
Kunci:
Manajemen,
keselamatan,
kesehatan
kerja,
langkah penerapan.
Abstract
1 Penulis adalah mahasiswa Jurusan Tarbiyah Prodi MPI IAIN Madura , Jl. Raya
Panglegur KM 04 Pamekasan, Jawa Timur, Indonesia, Email:
[email protected]
1
M. Adi Kulsum
In a company or institution must experience a job accident either
light or serious accidents, the accident either inside the
company or outside and it is necessary in a company the health
of work because the two sides are not deny in the company.
Occupational safety and health management are all things
planned by leaders / managers to unemployment of workers,
which aims to get all the guarantees in the company or
institution, within the company there must be human elements,
materials, and equipment and management systems that are
filled so as not accidents arise, while in the implementation of
occupational safety and health management system consists of
preparation, development and implementation. Therefore, by
knowing the importance of job safety for a leader / manager, so
as to know the various safety objectives, in which there are
elements that must be met for the workers, so that with this
discussion can know the steps of the implementation of safety
management system and occupational health. The expectation
of this discussion so as not to arise accident numbers within the
company or institution.
Keywords:
Management,
safety,
occupational
health,
implementation steps
Pendahauluan
Kecelakaan kerja menimbulkan kerugian langsun dan
tidak langsung atau biaya tersebunyi bagi masyarakat secara
keseluruhan. Sedangkan kita mengabaikan angka kecelakaan
kerja maka kita terasa tidak peduli dengan masyarakat di
seluruh dunia. Maka dari itu perusahaan atau lembaga yang
baik apabila ia peduli dengan seluruh aspek pada kayawannya
baik dari jaminan dan kesejahtraan dan kesehantan kayarwan
atau pekerja.
Oleh
karena
itu
Keselamatan
dan
kesehatan
kerja
merupakan hal yang penting bagi perusahaan, karena dampak
kecelakaan
dan
penyakit
kerja
2
tidak
hanya
merugikan
M. Adi Kulsum
karyawan,
tetapi
juga
perusahaan
baik
secara
langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) bukan hal yang sepele, karena akan
menggorogoti efisiensi perusahaan, yang pada akhirny bisa
berdampak negatif bagi perusahaan itu sendiri. Bertolak dari
sini dapatlah dikatakan bahwa pihak manajer peruasahaan
perlu memberi perhatian yang sungguh-sungguh terhadap
pentingnya
pemahaman,
program
pelaksanaan
K3
dalam
sebuah organisasi perusahaan. Hanya dengan langkah-langkah
yang serius cerdas dan kongkret dari pihak pemilik perusahaan,
K3 dapat terwujudkan. Maka perlu di garis bawahi bahwa
mencegah lebih baik dari pada kita membiarkan maka dari itu
adanya
pembahasan
akan
membahas
secara
jelas
yang
berkaitan dengan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
kerja.
Adapun yang akan menjadi rumusan masalah dalam
artikel ini adalah: a) pengertian Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, b) Tujuan Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan
Kerja,
c) Unsur-unsur Manajemen K3 dan,
d)
Langkah-langkah Penerapan Penerapan Sistem Manajemen K3.
Sedangkan tujuan pembahasan dalam artikel di bawah ini ialah:
a) Untuk Mengetahui Pengertian Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, b) Untuk Mengetahui Tujuan Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, c) Agar Mengetahui Unsur-
3
M. Adi Kulsum
unsur Manajemen K3 dan, d) Agar Mengetahui Langkah-langkah
Penerapan Sistem Manajemen K3.
Pengertian
Keselamatan kerja secara luas adalah keselamatan yang
berhubungan dengan aktivitas kerja manusia baik pada industri
munafakur, yang melibatkan mesin, peralatan, penanganan
material, pesawat uap, bejana bertekanan, alat kerja, bahan
dan
proses
pengelolaannya,
landasan
tempat
kerja
dan
lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan, maupun
industri jasa, yang melibatkan peralatan berteknologi canggih,
seperti lift, eskalator, peralatan pembersih gedung, sarana
transportasi,
dan
lain-lain.2
Sedangkan
secara
sempit
keselamatan kerja diartikan sebagai usaha atau kegiatan untuk
menciptakan lingkungan kerja yang aman, serta mencegah
semua bentuk kecelakaan yang meungkin terjadi. 3
Pengertin demikian sejalan dengan apa yang di jelaskan
oleh Ridley bahwa ia mengatakan Keselamatan kerja adalah
keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja,
bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan
lingkungannya
serta
cara-cara
melakukan
pekerjaan. 4
2 M. Yani, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Mitra Wacana Media,
2012), hlm. 157.
3 Irzal, M. kers, Dasar-Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja, (Jakarta:
KENCANA, 2016), hlm. 13.
4 Bobby Rocky Kani R. J. M. Mandagi, J. P. Rantung, G. Y. Malingkas,
“Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi
(Studi Kasus: Proyek Pt. Trakindo Utama).” Sipil Statik, 6 (Mei, 2013) hlm.,
431.
4
M. Adi Kulsum
Sedangkan yang dimaksud dengan kesehatan kerja merupakan
suatu kondisi yang bebas dari gangguan secara fisik dan psikis
yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Pengertian demikian
dapat dikuatkan oleh Leon C. Bahwa ia mengemukakan
kesehatan kerja ialah menunjukkan pada kondisi yang bebas
dari gangguan fisik, emosi, atau rasa sakit yang disebabkan
oleh lingkungan kerja.5
Namun untuk memberikan pemahaman lebih mendalam
tentang pengertian keselamtan dan kesehatan kerja dapat di
ambil dari pengertian secara filosofis dan teknis.
Secara
filosofis kesamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran
dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan
jasmani maupun rohani tenaga kerja khususnya dan manusia
pada
umumnya
masyarakat
adil
keselamtan
dan
serta
dan
hasil
karya
makmur.6
kesehatan
dan
budaya
Sedangkan
kerja
(K3)
secara
adalah
menuju
teknis
upaya
perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lain di
tempat kerja/perusahaan selalu dalam keadaan selamat dan
sehat sehingga setiap sumber produksi dapat digunakan secara
aman dan efisien.7
5
Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 161.
6 Suryatri Darmiatun, Prinsip-Prinsip K3LH, (Malang: Gunung Samudera,
2015), hlm. 1.
7 I Komang Ardana dkk, Manajemen Sumber Daya, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2012), hlm. 208.
5
M. Adi Kulsum
Dari berbagai penjelasan di atas penulis juga dapat
memberikan
kesimpulan
bahwa
yang
dimaksud
dengan
keselamatan dan kesehatan kerja adalah segala sesuatu yang
direncanakan oleh pemimpin ataupun manajer yang ditujukan
untuk mengsejahterakan dan mencegah kecelakaan kerja
terhadap tenaga kerja (manusia) yang bekerja di sebuah
institusi maupun lokasi proyek secara formal.
Tujuan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang termasuk
dalam suatu wadah bygiene perusahaan dan kesehatan kerja
(hiperkes) terkadang terlupakan oleh sebuah perusahaan.
Padahal,
(K3)
memajukan
mempunyai
dan
tujuan
pokok
dalam
upaya
mengembangkan
proses
industrialisasi,
terutama dalam mewujudkan kesejahtraan para buruh. Tujuan
dari sistem Manajemen K3 adalah sebagai berikut:
1. Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja
yang
setinggi-tingginya,
baik
buruh,
petani,
nelayan,
pengawai negeri, atau pekerja-pekerja lepas. 8
2. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja
dan orang lain di tempat kerja.9
3. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan
sebaik-baiknya.
8 Yani, Manajemen Sumber, hlm. 159.
9 K. Ima Asmara, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), (Yogyakarta:
Fakultas Teknik Universita Negeri Yogyakarta, tt), hlm.12.
6
M. Adi Kulsum
4. Agar
meningkatkan
kegairahan,
keserasian
kerja,
dan
partisispasi kerja.10
5. Menciptakan masyarakat dan lingkungan kerja yang aman,
sehat dan sejahtera, bebas dari kecelakaan dan penyakit
akibat kerja.11
6. Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat, dan sumber
produksi lainnya.12
Dari berbagai tujuan tersebut dapat disimpulkan bahwa
tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja ditujukan pada
sumber
daya
manusianya
agar
mendapat
jaminan
dan
kesejahtraan bagi memereka yang bekerja di perusahaan
ataupun institusi sehingga bergairah dan maksimal dalam
melakukan pekerjaannya.
Unsur-unsur Manajemen K3
Unsur manajemen K3 yang terdiri dari manusia material
atau bahan-bahan, mesin dan peralatan, dana dan metode
pemecahan masalah. Sedangkan unsur-unsur manajemen dapat
berupa sumber bahaya apabila tidah di penuhi persyaratan
yang diterapkan. Berdasarkan konsep sebab kecelakaan yang
terdiri dari tiga penyebab maka unsur-unsur manajemen dapat
dikelompokkan ke dalam sebab tersebut, (manusia, bahan, dan
peralatan serta sistem manajemen) oleh karennya di dalam
10 Mangkunegara, Manajemen Sumber, hlm. 162.
11 Ardana, Manajemen Sumber, hlm. 208.
12 kers, Dasar-Dasar Kesehatan, hlm. 19.
7
M. Adi Kulsum
upaya pencegahan secara baik diperlukan syarat sebagai
berikut:
1. Manusia atau tenaga kerja harus mempunyai pengetahuan
dan keterampilan yang cukup di dalam melaksanakan
pekerjaan
serta
jumlah
tenaga
kerja
yang
menangani
pekerjaan harus cepat
2. Bahan-bahan dan peralatan /mesin yang digunakan harus
sesuai dengan unsur yang diterapkan demikian pula harus
dilengkapi
dengan
alat-alat
pengaman
yang
memadai
segala
aktivitas
selama penanganannya
3. Dana
harus
cukup
dalam
menunjang
manajemen dalam rangka mecapai tujuan organisai
4. Metode yang digunakan harus sesuai dengan tujuan upaya
K3 dan didukung oleh seluruh unsur manajemen dan
merupakan metode yang terbaik.13
Selain unsur-unsur tersebut di atas, terdapt unsur-unsur
lainny yang tidak dapat dipisahkan dalam sistem manajemen
seperti tersediannya semua gedung dan kelengkapannya,
keadaan
tempat
kerja,
lingkungan,
masyarakat
peraturan
perundangan dan waktu yang cukup didlam melaksanakan
kegiatan-kegiatan organisasi.
Langkah- langkah Penerapan Sistem Manajemen K3
13 Ardana, Manajemen Sumber, hlm. 213-214.
8
M. Adi Kulsum
Dalam menerapkan SMK3 ada beberapa tahapan yang
harus dilakukan agar SMK3 tersebut menjadi efketif, karena
SMK3 mempunyai elemen-elemen atau persyaratan-persyaratan
tertentu yang harus dibangun didalam suatu organisasi atau
perusahaan. Sistem Manajemen K3 juga harus ditinjau ulang dan
ditingkatkan secara terus menerus didalam pelaksanaanya
untuk menjamin bahwa system itu dapat berperan dan berfungsi
dengan
baik
serat
berkontribusi
terhadap
kemajuan
perusahaan.Dalam implementasinya SMK3 mempunyai 2 tahap,
yaitu (a) Tahap persiapan, dan (b) Tahap pengembangan dan
penerapan.
1. Tahap
persiapan
merupakan
tahapan
awal
yang
harus
dilakukan oleh perusahaan. Dalam tahap ini melibatkan
lapisan
manajemen,
sejumlah
personel,
mulai
dari
menyatakan komitmen sampai dengan kebutuhan sumber
daya
yang
diperlukan.
Tahap
persiapan
meliputi
:
(1)
komitmen manajemen puncak, (2) menentukan ruang lingkup,
(3) menetapkan cara penerapan, (4) membentuk kelompok
penerapan,(5) menetapkan sumber daya yang diperlukan. 14
2. Tahap pengembangan dan penerapan, mencakup beberapa
langkah yang harus dilakukan oleh perusahaan dengan
melibatkan
banyak
personel,
mulai
dari
melaksanakan
penyuluhan dan melaksanakan sendiri kegiatan audit internal
14 Asmara, Keselamatan dan Kesehatan. hlm. 119
9
M. Adi Kulsum
serta tindakan perbaikannya sampai sertifikasi. 15 Langkah –
langkah tersebut adalah : (1) menyatakan komitmen, (2)
menetapkan cara penerapan, (3) membentuk kelompok kerja
penerapan, (4)melakukan menetapkan
sumber daya yang
diperlukan, (5) kegiatan penyuluhan, (6) peninjauan sistem,
(7) penyusunan jadwal kegiatan, (8) pengembangan Sistem
Manajemen K3, (9) penerapan sistem, (10) proses sertfikasi. 16
Kesimpulan
Pengertian Keselamatan dan kesehatan kerja adalah
segala sesuatu yang direncanakan oleh pemimpin ataupun
manajer
yang
ditujukan
untuk
mengsejahterakan
dan
mencegah kecelakaan kerja terhadap tenaga kerja (manusia)
yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek secara
formal.
Lebih lanjut lagi tujuan Keselamatan dan kesehatan kerja
ditujukan pada sumber daya manusianya agar mendapat
jaminan dan kesejahtraan bagi memereka yang bekerja di
perusahaan ataupun institusi sehingga bergairah dan maksimal
dalam melakukan pekerjaannya.
Unsur manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
meliputi
manusianya
harus
memiliki
pengetahuan
keterampilan, serta menyesuaikan peralata-peralatan yang
15 Ibid
16 Yani, Manajemen Sumber, hlm. 163.
10
M. Adi Kulsum
diterapkan, dan dana harus cukup untuk menunjang aktivitas,
dan metode yang digunakan sesuai dengan apa yang ditujukan.
Dan langkah-langakah penerapan sistem manajemen
keselamatan
dan
kesehatan
kerja
meliputi
dua
tahap
diantaranya tahap persiapan dan tahap pengembangan dan
penerapan.
Daftar Pustaka
Asmara,
K.
Ima
Keselamatan
(K3).Yogyakarta:
Fakultas
dan
Teknik
Kesehatan
Universita
Kerja
Negeri
Yogyakarta, tt.
Bobby Rocky Kani R. J. M. Mandagi, J. P. Rantung, G. Y. Malingkas,
“Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Pelaksanaan
Proyek
Konstruksi
(Studi
Kasus:
Proyek
Pt.Trakindo
Utama).” Sipil Statik, 6 (Mei, 2013).
Darmiatun,
Suryatri.
Prinsip-Prinsip
K3LH.
Malang:
Gunung
Samudera, 2015.
I Komang Ardana dkk, Manajemen Sumber Daya. Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2012.
kers, Irzal, M. Dasar-Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Jakarta: KENCANA, 2016.
Mangkunegara,
Anwar
Prabu.
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2011.
Yani, M. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Mitra
Wacana Media, 2012.
11
MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Adi Kulsum1
Abstrak
Dalam sebuah perusahaan ataupun institusi pasti mengalami
yang namanya kecelakaan kerja baik kecelakanaan ringan
ataupun berat, kecelakaan tersebut baik di dalam perusahaan
ataupun di luar dan itu perlu di dalam sebuah perusahaan
adanyan kesehatan kerja karena dua sisi terserbut tidak bisa di
pungkiri di dalam sebuah perusahaan. Manajemen keselamatan
dan kesehatan kerja merupakan segala hal yang direncanakan
pemimpin/manajer untuk mengsejahtrakan para pekerja, yang
bertujuan agar mendapat segala jaminan didalam perusahaan
atau institusi, yang di dalam perusahaan pasti ada unsur
manusia, bahan, dan peralatan serta sistem manajemen yang
di penuhi sehingga tidak timbul kecelakaan kerja, sedangkan
dalam penerapan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja terdiri dari tahap persiapan, pengembagan dan
penerapan. Maka dari itu dengan mengetahui arti pentingnya
keselamatan kerja bagi seorang pemimpin/manager, sehingga
dapat mengetahui berbagai tujuan keselamatan kerja, yang di
dalamnya terdapat unsur yang harus dipenuhi untuk para
pekerja, sehingga dengan pembahasan ini dapat mengetahui
langkah-langkah
dari
penerapan
sistem
manajemen
keselamatan dan kesehatan kerja. Besar harapan dari
pembahasan ini agar tidak timbul angka kecelakaan di dalam
perusahaan atau institusi.
Kata
Kunci:
Manajemen,
keselamatan,
kesehatan
kerja,
langkah penerapan.
Abstract
1 Penulis adalah mahasiswa Jurusan Tarbiyah Prodi MPI IAIN Madura , Jl. Raya
Panglegur KM 04 Pamekasan, Jawa Timur, Indonesia, Email:
[email protected]
1
M. Adi Kulsum
In a company or institution must experience a job accident either
light or serious accidents, the accident either inside the
company or outside and it is necessary in a company the health
of work because the two sides are not deny in the company.
Occupational safety and health management are all things
planned by leaders / managers to unemployment of workers,
which aims to get all the guarantees in the company or
institution, within the company there must be human elements,
materials, and equipment and management systems that are
filled so as not accidents arise, while in the implementation of
occupational safety and health management system consists of
preparation, development and implementation. Therefore, by
knowing the importance of job safety for a leader / manager, so
as to know the various safety objectives, in which there are
elements that must be met for the workers, so that with this
discussion can know the steps of the implementation of safety
management system and occupational health. The expectation
of this discussion so as not to arise accident numbers within the
company or institution.
Keywords:
Management,
safety,
occupational
health,
implementation steps
Pendahauluan
Kecelakaan kerja menimbulkan kerugian langsun dan
tidak langsung atau biaya tersebunyi bagi masyarakat secara
keseluruhan. Sedangkan kita mengabaikan angka kecelakaan
kerja maka kita terasa tidak peduli dengan masyarakat di
seluruh dunia. Maka dari itu perusahaan atau lembaga yang
baik apabila ia peduli dengan seluruh aspek pada kayawannya
baik dari jaminan dan kesejahtraan dan kesehantan kayarwan
atau pekerja.
Oleh
karena
itu
Keselamatan
dan
kesehatan
kerja
merupakan hal yang penting bagi perusahaan, karena dampak
kecelakaan
dan
penyakit
kerja
2
tidak
hanya
merugikan
M. Adi Kulsum
karyawan,
tetapi
juga
perusahaan
baik
secara
langsung
maupun tidak langsung. Oleh karena itu kesehatan dan
keselamatan kerja (K3) bukan hal yang sepele, karena akan
menggorogoti efisiensi perusahaan, yang pada akhirny bisa
berdampak negatif bagi perusahaan itu sendiri. Bertolak dari
sini dapatlah dikatakan bahwa pihak manajer peruasahaan
perlu memberi perhatian yang sungguh-sungguh terhadap
pentingnya
pemahaman,
program
pelaksanaan
K3
dalam
sebuah organisasi perusahaan. Hanya dengan langkah-langkah
yang serius cerdas dan kongkret dari pihak pemilik perusahaan,
K3 dapat terwujudkan. Maka perlu di garis bawahi bahwa
mencegah lebih baik dari pada kita membiarkan maka dari itu
adanya
pembahasan
akan
membahas
secara
jelas
yang
berkaitan dengan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
kerja.
Adapun yang akan menjadi rumusan masalah dalam
artikel ini adalah: a) pengertian Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, b) Tujuan Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan
Kerja,
c) Unsur-unsur Manajemen K3 dan,
d)
Langkah-langkah Penerapan Penerapan Sistem Manajemen K3.
Sedangkan tujuan pembahasan dalam artikel di bawah ini ialah:
a) Untuk Mengetahui Pengertian Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja, b) Untuk Mengetahui Tujuan Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja, c) Agar Mengetahui Unsur-
3
M. Adi Kulsum
unsur Manajemen K3 dan, d) Agar Mengetahui Langkah-langkah
Penerapan Sistem Manajemen K3.
Pengertian
Keselamatan kerja secara luas adalah keselamatan yang
berhubungan dengan aktivitas kerja manusia baik pada industri
munafakur, yang melibatkan mesin, peralatan, penanganan
material, pesawat uap, bejana bertekanan, alat kerja, bahan
dan
proses
pengelolaannya,
landasan
tempat
kerja
dan
lingkungannya serta cara-cara melakukan pekerjaan, maupun
industri jasa, yang melibatkan peralatan berteknologi canggih,
seperti lift, eskalator, peralatan pembersih gedung, sarana
transportasi,
dan
lain-lain.2
Sedangkan
secara
sempit
keselamatan kerja diartikan sebagai usaha atau kegiatan untuk
menciptakan lingkungan kerja yang aman, serta mencegah
semua bentuk kecelakaan yang meungkin terjadi. 3
Pengertin demikian sejalan dengan apa yang di jelaskan
oleh Ridley bahwa ia mengatakan Keselamatan kerja adalah
keselamatan yang berkaitan dengan mesin, pesawat, alat kerja,
bahan dan proses pengolahannya, landasan tempat kerja dan
lingkungannya
serta
cara-cara
melakukan
pekerjaan. 4
2 M. Yani, Manajemen Sumber Daya Manusia, (Jakarta: Mitra Wacana Media,
2012), hlm. 157.
3 Irzal, M. kers, Dasar-Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja, (Jakarta:
KENCANA, 2016), hlm. 13.
4 Bobby Rocky Kani R. J. M. Mandagi, J. P. Rantung, G. Y. Malingkas,
“Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Pelaksanaan Proyek Konstruksi
(Studi Kasus: Proyek Pt. Trakindo Utama).” Sipil Statik, 6 (Mei, 2013) hlm.,
431.
4
M. Adi Kulsum
Sedangkan yang dimaksud dengan kesehatan kerja merupakan
suatu kondisi yang bebas dari gangguan secara fisik dan psikis
yang disebabkan oleh lingkungan kerja. Pengertian demikian
dapat dikuatkan oleh Leon C. Bahwa ia mengemukakan
kesehatan kerja ialah menunjukkan pada kondisi yang bebas
dari gangguan fisik, emosi, atau rasa sakit yang disebabkan
oleh lingkungan kerja.5
Namun untuk memberikan pemahaman lebih mendalam
tentang pengertian keselamtan dan kesehatan kerja dapat di
ambil dari pengertian secara filosofis dan teknis.
Secara
filosofis kesamatan dan kesehatan kerja adalah suatu pemikiran
dan upaya untuk menjamin keutuhan dan kesempurnaan
jasmani maupun rohani tenaga kerja khususnya dan manusia
pada
umumnya
masyarakat
adil
keselamtan
dan
serta
dan
hasil
karya
makmur.6
kesehatan
dan
budaya
Sedangkan
kerja
(K3)
secara
adalah
menuju
teknis
upaya
perlindungan yang ditujukan agar tenaga kerja dan orang lain di
tempat kerja/perusahaan selalu dalam keadaan selamat dan
sehat sehingga setiap sumber produksi dapat digunakan secara
aman dan efisien.7
5
Anwar Prabu Mangkunegara, Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2011), hlm. 161.
6 Suryatri Darmiatun, Prinsip-Prinsip K3LH, (Malang: Gunung Samudera,
2015), hlm. 1.
7 I Komang Ardana dkk, Manajemen Sumber Daya, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2012), hlm. 208.
5
M. Adi Kulsum
Dari berbagai penjelasan di atas penulis juga dapat
memberikan
kesimpulan
bahwa
yang
dimaksud
dengan
keselamatan dan kesehatan kerja adalah segala sesuatu yang
direncanakan oleh pemimpin ataupun manajer yang ditujukan
untuk mengsejahterakan dan mencegah kecelakaan kerja
terhadap tenaga kerja (manusia) yang bekerja di sebuah
institusi maupun lokasi proyek secara formal.
Tujuan Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) yang termasuk
dalam suatu wadah bygiene perusahaan dan kesehatan kerja
(hiperkes) terkadang terlupakan oleh sebuah perusahaan.
Padahal,
(K3)
memajukan
mempunyai
dan
tujuan
pokok
dalam
upaya
mengembangkan
proses
industrialisasi,
terutama dalam mewujudkan kesejahtraan para buruh. Tujuan
dari sistem Manajemen K3 adalah sebagai berikut:
1. Sebagai alat untuk mencapai derajat kesehatan tenaga kerja
yang
setinggi-tingginya,
baik
buruh,
petani,
nelayan,
pengawai negeri, atau pekerja-pekerja lepas. 8
2. Melindungi dan menjamin keselamatan setiap tenaga kerja
dan orang lain di tempat kerja.9
3. Agar setiap perlengkapan dan peralatan kerja digunakan
sebaik-baiknya.
8 Yani, Manajemen Sumber, hlm. 159.
9 K. Ima Asmara, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), (Yogyakarta:
Fakultas Teknik Universita Negeri Yogyakarta, tt), hlm.12.
6
M. Adi Kulsum
4. Agar
meningkatkan
kegairahan,
keserasian
kerja,
dan
partisispasi kerja.10
5. Menciptakan masyarakat dan lingkungan kerja yang aman,
sehat dan sejahtera, bebas dari kecelakaan dan penyakit
akibat kerja.11
6. Mencegah pemborosan tenaga kerja, modal, alat, dan sumber
produksi lainnya.12
Dari berbagai tujuan tersebut dapat disimpulkan bahwa
tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja ditujukan pada
sumber
daya
manusianya
agar
mendapat
jaminan
dan
kesejahtraan bagi memereka yang bekerja di perusahaan
ataupun institusi sehingga bergairah dan maksimal dalam
melakukan pekerjaannya.
Unsur-unsur Manajemen K3
Unsur manajemen K3 yang terdiri dari manusia material
atau bahan-bahan, mesin dan peralatan, dana dan metode
pemecahan masalah. Sedangkan unsur-unsur manajemen dapat
berupa sumber bahaya apabila tidah di penuhi persyaratan
yang diterapkan. Berdasarkan konsep sebab kecelakaan yang
terdiri dari tiga penyebab maka unsur-unsur manajemen dapat
dikelompokkan ke dalam sebab tersebut, (manusia, bahan, dan
peralatan serta sistem manajemen) oleh karennya di dalam
10 Mangkunegara, Manajemen Sumber, hlm. 162.
11 Ardana, Manajemen Sumber, hlm. 208.
12 kers, Dasar-Dasar Kesehatan, hlm. 19.
7
M. Adi Kulsum
upaya pencegahan secara baik diperlukan syarat sebagai
berikut:
1. Manusia atau tenaga kerja harus mempunyai pengetahuan
dan keterampilan yang cukup di dalam melaksanakan
pekerjaan
serta
jumlah
tenaga
kerja
yang
menangani
pekerjaan harus cepat
2. Bahan-bahan dan peralatan /mesin yang digunakan harus
sesuai dengan unsur yang diterapkan demikian pula harus
dilengkapi
dengan
alat-alat
pengaman
yang
memadai
segala
aktivitas
selama penanganannya
3. Dana
harus
cukup
dalam
menunjang
manajemen dalam rangka mecapai tujuan organisai
4. Metode yang digunakan harus sesuai dengan tujuan upaya
K3 dan didukung oleh seluruh unsur manajemen dan
merupakan metode yang terbaik.13
Selain unsur-unsur tersebut di atas, terdapt unsur-unsur
lainny yang tidak dapat dipisahkan dalam sistem manajemen
seperti tersediannya semua gedung dan kelengkapannya,
keadaan
tempat
kerja,
lingkungan,
masyarakat
peraturan
perundangan dan waktu yang cukup didlam melaksanakan
kegiatan-kegiatan organisasi.
Langkah- langkah Penerapan Sistem Manajemen K3
13 Ardana, Manajemen Sumber, hlm. 213-214.
8
M. Adi Kulsum
Dalam menerapkan SMK3 ada beberapa tahapan yang
harus dilakukan agar SMK3 tersebut menjadi efketif, karena
SMK3 mempunyai elemen-elemen atau persyaratan-persyaratan
tertentu yang harus dibangun didalam suatu organisasi atau
perusahaan. Sistem Manajemen K3 juga harus ditinjau ulang dan
ditingkatkan secara terus menerus didalam pelaksanaanya
untuk menjamin bahwa system itu dapat berperan dan berfungsi
dengan
baik
serat
berkontribusi
terhadap
kemajuan
perusahaan.Dalam implementasinya SMK3 mempunyai 2 tahap,
yaitu (a) Tahap persiapan, dan (b) Tahap pengembangan dan
penerapan.
1. Tahap
persiapan
merupakan
tahapan
awal
yang
harus
dilakukan oleh perusahaan. Dalam tahap ini melibatkan
lapisan
manajemen,
sejumlah
personel,
mulai
dari
menyatakan komitmen sampai dengan kebutuhan sumber
daya
yang
diperlukan.
Tahap
persiapan
meliputi
:
(1)
komitmen manajemen puncak, (2) menentukan ruang lingkup,
(3) menetapkan cara penerapan, (4) membentuk kelompok
penerapan,(5) menetapkan sumber daya yang diperlukan. 14
2. Tahap pengembangan dan penerapan, mencakup beberapa
langkah yang harus dilakukan oleh perusahaan dengan
melibatkan
banyak
personel,
mulai
dari
melaksanakan
penyuluhan dan melaksanakan sendiri kegiatan audit internal
14 Asmara, Keselamatan dan Kesehatan. hlm. 119
9
M. Adi Kulsum
serta tindakan perbaikannya sampai sertifikasi. 15 Langkah –
langkah tersebut adalah : (1) menyatakan komitmen, (2)
menetapkan cara penerapan, (3) membentuk kelompok kerja
penerapan, (4)melakukan menetapkan
sumber daya yang
diperlukan, (5) kegiatan penyuluhan, (6) peninjauan sistem,
(7) penyusunan jadwal kegiatan, (8) pengembangan Sistem
Manajemen K3, (9) penerapan sistem, (10) proses sertfikasi. 16
Kesimpulan
Pengertian Keselamatan dan kesehatan kerja adalah
segala sesuatu yang direncanakan oleh pemimpin ataupun
manajer
yang
ditujukan
untuk
mengsejahterakan
dan
mencegah kecelakaan kerja terhadap tenaga kerja (manusia)
yang bekerja di sebuah institusi maupun lokasi proyek secara
formal.
Lebih lanjut lagi tujuan Keselamatan dan kesehatan kerja
ditujukan pada sumber daya manusianya agar mendapat
jaminan dan kesejahtraan bagi memereka yang bekerja di
perusahaan ataupun institusi sehingga bergairah dan maksimal
dalam melakukan pekerjaannya.
Unsur manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
meliputi
manusianya
harus
memiliki
pengetahuan
keterampilan, serta menyesuaikan peralata-peralatan yang
15 Ibid
16 Yani, Manajemen Sumber, hlm. 163.
10
M. Adi Kulsum
diterapkan, dan dana harus cukup untuk menunjang aktivitas,
dan metode yang digunakan sesuai dengan apa yang ditujukan.
Dan langkah-langakah penerapan sistem manajemen
keselamatan
dan
kesehatan
kerja
meliputi
dua
tahap
diantaranya tahap persiapan dan tahap pengembangan dan
penerapan.
Daftar Pustaka
Asmara,
K.
Ima
Keselamatan
(K3).Yogyakarta:
Fakultas
dan
Teknik
Kesehatan
Universita
Kerja
Negeri
Yogyakarta, tt.
Bobby Rocky Kani R. J. M. Mandagi, J. P. Rantung, G. Y. Malingkas,
“Keselamatan Dan Kesehatan Kerja Pada Pelaksanaan
Proyek
Konstruksi
(Studi
Kasus:
Proyek
Pt.Trakindo
Utama).” Sipil Statik, 6 (Mei, 2013).
Darmiatun,
Suryatri.
Prinsip-Prinsip
K3LH.
Malang:
Gunung
Samudera, 2015.
I Komang Ardana dkk, Manajemen Sumber Daya. Yogyakarta:
Graha Ilmu, 2012.
kers, Irzal, M. Dasar-Dasar Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Jakarta: KENCANA, 2016.
Mangkunegara,
Anwar
Prabu.
Manajemen
Sumber
Daya
Manusia Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya,
2011.
Yani, M. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Mitra
Wacana Media, 2012.
11