PERAN SELEKTOR DALAM MENINGKATKAN KUALIT

PERAN SELEKTOR DALAM MENINGKATKAN
KUALITAS
PENGADAAN
BAHAN
PERPUSTAKAAN
BERKALA
DI
PERPUSTAKAAN
NASIONAL
REPUBLIK
INDONESIA.

Oleh SUBETI MAKDRIANI

Disampaikan dalam rangka pemantapan sumber daya manusia di Kelompok Pengembangan Koleksi
Majalah, Jurnal, Surat Kabar dan Tabloid pada Bidang Akuisisi Pusat Pengembangan Koleksi dan
Pengolahan Bahan Pustaka Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, Juni 2010

PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

PERAN SELEKTOR DALAM MENINGKATKAN KUALITAS PENGADAAN BAHAN

PERPUSTAKAAN BERKALA DI PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK
INDONESIA.

PENDAHULUAN
Kehadiran buku,majalah,atau jurnal dan surat kabar bagi sebagian orang
yang gemar membaca pasti dinanti, ditunggu terbitannya. Bahan tercetak
ini tidak akan pernah tergeser walaupun sudah ada dalam bentuk
terekam lainnya seperti CD atau E-Resource.
Salah satu fungsi perpustakaan adalah tempat penyedia bahan
perpustakaan baik yang tercetak yakni buku-buku, majalah, surat kabar
atau koran, jurnal atau majalah ilmiah, tabloid dan lainnya. Sedangkan
karya terekam dapat berupa kaset, video, compact disk (CD), peta,
microfilm atau microfis, dan bentuk lempengan lainnya serta bentukbentuk lain yang sejenis, hendaknya tersaji di perpustakaan. Sekarang ini
lebih cepat dan akurat tingkat penyediaan bahan perpustakaan bila
pepustakaan tersebut melanggan sumber infromasi melalui elektronic
resource (E- Resource ).
Perpustakaan Nasional RI sebagai penyedia bahan perpustakaan,
penyedia informasi, pengumpul dan pelestari dari bahan perpustakaan
yang tersaji memberikan layanan pada masyarakat sesuai dengan tugas
dan fungsinya. Adapun fungsi utama selain tercakup dalam undangundang Deposit juga mengemban tugas sebagai pembina bagi

perpustakaan lainnya. Dengan terbitnya Undang-undang Nomor 43 Tahun
2007 Tentang Perpustakaan, memacu Perpustakaan Nasional dalam
mengembangkan koleksinya sebagai basis data koleksi nasional.
Upaya membangun koleksi yang kuat bagi Perpustakaan Nasional RI
dalam rangka minat baca yang berkembang harus disajikan dengan satu
kekuataan yang terpadu atas sarana, sumberdaya manusia serta
anggaran yang kuat. Hal ini sangat dibutuhkan mengingat Perpustakaan
Nasional RI adalah salah satu amanat bagi masyarakat yang gemar
membaca. Suatu kegemaran yang tidak hanya karena pemenuhan akan
kebutuhan informasi dalam pendidikan, penelitian, akan tetapi juga
sebagai pemenuhan kebutuhan rekreasi yang bersifat literature.
Kebutuhan akan literature yang sifatnya hiburan ini maka Perpustakaan
Nasional RI juga mencoba memberikan penyediaan bahan perpustakaan
baik melalui hasil dari Undang-undang Deposit maupun yang harus
diadakan melalui Bidang Akusisi. Hal ini berlaku karena Perpustakaan

Nasional RI selalu diingatkan sebagai benteng terakhir dari koleksi yang
terkumpul di negara ini khususnya koleksi Indonesiana. Kita harus juga
mengejar terbitan-terbitan terbaru selain buku termasuk majalah, tabloid
atau bentuk lainnya. Dengan begitu upaya penyediaan bahan

perpustakaan denga ragam informasi akan tersedia dengan cepat, akurat,
serta pemenuhan informasi bagi masyarakat terpenuhi.

Adapun manfaat akan penyedia jasa layanan literature dan informasi ini
tentu diharapkan sebagai:
1. Pemustaka (pengguna jasa perpustakaan) akan merasa puas
karena kebutuhannya dapat terpenuhi, merasa dihargai karena
mendapat pelayanan yang baik serta merasa dipercaya sebagai
mitra dari unit/lembaga penyedia informasi ini ( adanya saran
serta kritik membangun koleksi dari pemustaka )
2. Penyedia jasa akan merasa senang karena mendapatkan
kepercayaan dari masyarakat atau pemustaka atas penyedia
bahan perpustakaan serta informasi. Dengan demikian akan
memantapkan langkah-langkah selanjutnya dalam mengemban
amanat ini serta mempunyai dampak dalam pengembanan karier
di dalam lembaganya.
3. Bagi Lembaga penyelenggara penyedia bahan perpustakaan dan
jasa informasi akan mendapatkan dampak positif (corporate
image) yang semakin baik, dapat memotivasi pemustaka untuk
dapat menggunakan produk jasa yang tersedia serta

memantapkan lembaga.

PENGERTIAN
Majalah merupakan sarana komunikasi formal termasuk pertukaran
informasi ilmiah melalui saluran formal. Informasi yang dimuat dalam
majalah pasti lebih mutakhir daripada informasi dalam bentuk buku.
Informasi melalui penemuan serta proses baru dapat saja muncul dalam
majalah hanya selang waktu beberapa minggu setelah penemuan,
sedangkan informasi sejenis akan muncul dalam buku sekitar 2 atau 3
tahun sesudah terjadi penemuan, karena itu majalah banyak diminati
pemakai terutama ilmuwan ( Sulistiyo Basuki: 1993:242 )

Serial adalah publikasi yang dikeluarkan dengan frekuensi atau kala terbit
tertentu, yang memuat informasi mutakhir dalam bidangnya. Yang
termasuk dalam jenis bahan pustaka ini adalah surat kabar (harian),
majalah ( minggu, bulanan), tabloid, laporan berkala yang terbit dengan
jangka waktu tertentu (Pedoman Teknis Pengembangan Koleksi Layanan:
2002: 11)
Bahan perpustakaan terbitan berkala atau berseri adalah istilah untuk
setiap publikasi yang diterbitkan bagian demi bagian dengan memberikan

tanda secara numeric atau kronologis yang diterbitkan untuk masa yang
tidak tentu. Surat kabar atau koran, tabloid, majalah, dan warta
(newsletter) adalah contoh untuk terbitan berseri. Surat kabar biasanya
diterbitkan harian, misalnya Kompas, Jakarta Post, Seputar Indonesia,
Koran Tempo, dan lain sebagainya. Tabloid biasanya diterbitkan
mingguan seperti Senior, Kontan, Cek&Ricek, Nova, Bintang, dan
sebagainya. Majalah diterbitkan bervariasi, mingguan (weekly), bulanan
(monthly), tiga bulanan (quarterly), setahun dua kali (semi annualy), dan
sebagainya. Majalah ini dapat bersifat majalah populer (hiburan), majalah
ilmiah (jurnal), dan malah ilmiah popular.
Majalah populer (hiburan) membahas subyek-subyek umum namun ada
juga yang sudah mengkhususkan dalam subyek tertentu, misalnya Sabili,
Ummi, Alia dan sebagainya sebagai majalah yang bersifat majalah islam.
Tempo, Gatra, dan sebagainya membahas masalah politik ekonomi
sebagai majalah populer ekonomi politik. Femina, Kartini, Gadis, Dewi,
dan sebagainya membahas masalah kewanitaan.
Majalah ilmiah atau disebut juga jurnal atau journal memuat artikelartikel yang memuat dari berbagai bidang khusus ilmu (subyek special)
dengan berbagai sudut perkembangannya semisal: The Library Journal,
The Journal of Library & Information Science; majalah yng memuat artikel
tentang kepustakaan, The Journal of Architecture; Journal of Archeology

Research yang memuat subyek yang lebih khusus yakni tentang
arsitektur dan tentang arkeologi dan sebagainya.
Majalah Ilmiah Populer adalah majalah yang berisikan berbagai artikel
bersifat keilmuan, namun menggunakan bahasa yang mudah dicerna oleh
masyarakat awam dan menyangkut kepentingan orang banyak, misalnya
untuk tanaman, bercocok tanam, berbicara sekitar pertanian dan
peternakan adalah majalah Trubus. Demikian pula masalah-masalah
sekitar teknologi komputer ada majalah Info Komputer atau Komputer
Interaktif.

Warta atau newsletter biasanya berisikan berita-berita kegiatan dari
suatu badan atau bahkan negara tertentu atau kegiatan-kegiatan ilmiah
yang dilakukan oleh suatu badan ilmiah untuk subyek tertentu misalnya
Warta Perpustakaan, Warta Ekonomi, dan sebagainya.
Khususnya bahan perpustakaan berseri seperti majalah atau jurnal atau
surat kabar yang memuat berita-berita secara cepat dalam bentuk
tercetak, bagi pustakawan hal ini perlu dicermati, diikuti atau dipantau
terbitannya. Untuk dapat mengetahui kala terbitnya, urutan nomor
kehadirannya, ketepatan terbitnya atau kedatangannya dan tentu saja
agar dapat mengalokasikan dana yang harus disediakan.


PENGEMBANGAN KOLEKSI BERKALA DI PERPUSTAKAAN
NASIONAL RI
Berdasarkan keputusan Kepala Perpustakaan Nasional RI nomor 3 Tahun
2001, Bidang Akusisi mempunyai tugas melaksanakan pengembangan
koleksi bahan pustaka. Sedangkan fungsi yang diemban adalah
Pengembangan Bahan Pustaka melalui perolehan, pembelian, hadiah,
hibah, dan tukar menukar serta pendistribusian bahan pustaka surplus
dan pengembangan koleksi Indonesiana.
Berdasarkan keputusan Kepala Perpustakaan Nasional RI nomor 35 tahun
2002 tanggal 13 Mei 2002 adalah melaksanakan pengembangan koleksi
bahan
pustaka;
menyusun
pedoman
pengembangan
koleksi;
melaksanakan kerjasama dengan lembaga atau instansi/perpustakaan
dalam dan luar negeri dalam pengembangan koleksi; menyeleksi bahan
pustaka untuk pembeliaan dan hadiah; melakukan survey dan hunting

bahan pustaka; pelaksanaan verifkasi daftar seleksi; menyusun
pangkalan data pembelian bahan pustaka; menyusun fle-interfle
desiderata.
Seleksi bahan perpustakaan adalah proses memilih bahan perpustakaan
dalam rangka membangun koleksi perpustakaan yang kuat demi
kepentingan pemakai/ pemustaka. Di dalam rapat seleksi bahan pustaka
2010 dikatakan seleksi bahan pustaka adalah kegiatan yang mempunyai
aspek intelektual, maka dari itu dalam menentukan personil pemilihan
bahan pustaka perlu persyaratan antara lain sebagai berikut:
1. Menguasai sarana bibliograf yang tersedia, paham akan dunia
penerbitan, menguasai penerbit, spesialisasi penerbit, dan hasil
terbitan selama ini.
2. Mengetahui latar belakang pemustaka.

3. Memahami kebutuhan pemustaka.
4. Memiliki
pengetahuan
perpustakaan.

mendalam


mengenai

koleksi

5. Personil bersikap netral, menguasai informasi, biasanya
pustakawan berpengalaman mempunyai naluri yang tajam
tentang sebuah bahan pustaka.
6. Personil yang dapat mempertimbangkan pemilihan buku/
majalah/ jurnal (serial ) mencakup : Pustakawan, subyek
spesialis, toko buku, anggota komisi perpustakaan, dan
7. Usulan para spesialis/ pakar dianggap sebagai permintaan.

Koleksi serial yang akan dikembangkan diperioritaskan pada terbitan
berkala dalam dan luar negeri dalam bidang sosial dan humaniora
dan tidak menutup kemugkinan bidang ilmu ilmu lain yang sangat populer
atau karya yang mutahir berkembang selain atas permintaan dari mitra
jaringan informasi. Koleksi tersebut harus dijaga kemutakhirannya.
Untuk menjaga kemutahiran serial, maka setelah melalui proses
pengadaan koleksi tersebut langsung dikirim kebagian layanan umum

dalam hal ini merupakan kelompok layanan mutahir.
Tidak menutup kemungkinan koleksi yang dikembangkan selain yang
bersifat sosial humaniora juga ilmu –ilmu sains dan teknologi ,
Perpustakaan Nasional RI. Dengan kata lain Perpustakaan Nasional RI
akan mendukung dan membangun koleksi atas saran yang diterima para
pemustaka baik individu maupun lembaga/ instansi.
Adapun alat bantu yang tersedia untuk pemilihan bahan pustaka serial
antara lain:
1. Ulrich’s Periodicals Directory
2. New serials title library of congress
3. Librarians Handbook

EBSCO

4. Standard Periodical Directory (Cambridge Communication New
York)
5. British National Bibliography
6. Daftar majalah ilmu pengetahuan dan teknologi Indonesia
7. Internet


Selain alat bantu seleksi yang bersifat book material tersebut,
Perpustakaan Nasional RI juga melakukan kerja sama dengan jaringan
yang terbentuk seperti halnya Jaringan Ilmu Bidang Ilmu Sosial (JIBIS),
juga dengan jaringan lainnya. Hal ini dilakukan untuk dapat memperkuat
koleksi serta pemenuhan jasa perpustakaan dari berbagai lapisan
kalangan masyarakat pemustaka.
Pada tahun 2010 terdapat sejumlah 929 judul majalah/ jurnal dan surat
kabar/tabloid 402 judul yang diusulkan untuk diadakan yang meliputi:

No
1
2
3
4

Jenis majalah/ serial
Majalah dalam negeri
Majalah luar negeri
Surat kabar dalam negeri
Surat kabar luar negeri
JUMLAH

Jumlah
506 Judul
423 Judul
298 Judul
104 Judul
1331
judul

Selain majalah/jurnal dan surat kabar/tabloid tercetak di langgan pula
dalam bentuk e –journal sejumlah 29.358 judul . Pustakawan yang ada di
Bidang Akusisi khususnya Kelompok Pengembangan Koleksi berkala dan
manuskrip memantau keberadaan koleksi ini yang meliputi:
1. Kedatangan majalah/jurnal dan surat kabar/ tabloid
dilanggan sesuai judul-judul yang diusulkan.

yang

2. Kehadiran dari majalah/jurnal dan surat kabar/ tabloid sesuai
dengan kala terbitnya/ frekwensinya baik mingguan, 2 mingguan,
bulanan, 2 bulanan, 3 bulanan dst.
3. Dicatat data numeric, volume, tanggal, dan tahun
majalah/jurnal dan surat kabar/ tabloid kedalam Kardek.

dari

4. Buat daftar pengiriman atas kedatangan majalah/jurnal dan surat
kabar/ tabloid serta dikirim langsung ke Bidang layanan Umum
pada Kelompok Berkala Mutakhir baik yang berada di Jl.Salemba
Raya 28 a maupun di Jl. Medan Merdeka Selatan 11 Jakarta
Pusat
Dengan demikian kehadiran majalah/jurnal dan surat kabar/ tabloid yang
dilanggan oleh Perpustakaan Nasional RI secepatnya setelah diterima,
dicatat dan dapat dilayankan. Agar pembaca, pemustaka perpustakaan
dapat memperoleh informasi atas penyediaan bahan pustaka berkala

tersebut. Namun demikian sangat berbeda denagn penanganan dalam
menglanggan e-journal yang dibuatkan dalam paket langganan. Dengan
demikian Perpustakaan Nasional akan mendapatkan password agar dapat
mengakses dari e- journal yang dilanggan

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
Setelah diadakan rapat Tim Seleksi yang melibatkan para selektor,
pejabat struktural, Pustakawan Utama dan Utusan dari instansi terkait
(jaringan) yang diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan Koleksi dan
Pengelolahan Bahan Pustaka ini sangat menentukan arah perkembangan
koleksi yang akan diadakan. Dari hasil Tim Seleksi ini, maka dibuatkan
kembali daftar hasil seleksi yang telah dirapatkan disesuaikan dengan
jumlah anggaran yang ada untuk diadakan pengadaan bahan
perpustakaannya.
Perlu diketahui dalam pengadaan barang diberlakukan peraturan,
Keputusan Presiden nomor 17 tahun 2000 tentang pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara dan Keputusan Presiden nomor 18 tahun
2000 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang/Jasa Instansi
Pemerintah. Pengadaan barang dapat diberlakukan dengan cara:
1. Pelelangan
2. Pemilihan Langsung
3. Penunjukan Langsung
4. Swakelola
Selain Keputusan Presiden terdapat Peraturan Pemerintah nomor146
tahun 2000 tentang Import dan Pengadaan Barang Kena Pajak
Pertambahan Nilai. Pasal 1 butir 4, menyatakan bahwa barang kena pajak
yang atas impor dibebaskan dari pengenaan pajak pertambahan nilai
adalah buku-buku pelajaran umum, kitab suci dan buku-buku pelajaran
agama. Demikian pula Keputusan Direktorat Jenderal Pajak Nomor 417/PJ/
2000 Tentang Pemungutan Pajak Penghasilan Pasal 22 Sifat dan Besarnya
Pemungutan, serta Tata Cara Penyetoran dan Pelaporannya, Pasal 4 butir
1 bagian b Menyatakan Bahwa Impor Barang yang dibebaskan dari
pemungutan bea masuk dan atau pajak pertambahan nilai adalah bukubuku pelajaran umum, kitab suci, dan buku-buku pelajaran agama.
Ada hal lain yang juga harus diperhatikan oleh Bidang Akusisi, khususnya
pengadaan bahan perpustakaan berkala ini. Majalah atau jurnal yang

diadakan, pada majalah atau jurnal asing diberlakukan tidak sama antara
harga untuk individu atau umum, mahasiswa dengan lembaga atau
instansi jika berlangganan. Pada umumnya harga jual untuk
individu/perseorangan atau umum, mahasiswa jauh lebih murah
dibandingkan dengan harga jual untuk lembaga atau institusi. Dengan
demikian alokasi anggaran harus benar-benar tepat sasaran atas
langganan jurnal asing ini.

PENUTUP

Pengembangan koleksi berkala yang ada di Perpustakaan Nasional RI
harus mengacu pada visi dan misi Perpustakaan Nasional RI yakni
terdepan informasi pustaka menuju indonesia gemar membaca. Dalam
mewujudkan visi ini , ditetapkan misi sebagai berikut:
1. Mengembangkan koleksi nasional berupa karya tulis cetak/ atau
karya rekam sebagai warisan intelektual bangsa
2. Mengembangkan layanan nasional informasi berbasis pustaka
melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi
3. Mengembangkan infrastruktur perpustakaan melalui peningkatan
sarana dan prasarana serta mutu dan kompetensi sumber daya
manusia perpustakaan
Mengingat hal tersebut Perpustakaan Nasional RI dapat merencanakan,
mengkoordinasikan,
mengembangkan
koleksi
untuk
melengkapi
kebutuhan masyarakat, perpustakaan lain (lembaga jaringan) atau
sebagai deposit nasional. Dalam hal ini Perpustakaan Nasional RI sebagai
perpustakaan referens, sebagai benteng terakhir atas kelengkapan
koleksinya.

ALUR KEJA PENGADAAN BUKU
mulai

Permintaan pesanan

Tetapkan Jenis
Pesanan Segera Biasa

Buat Buram kartu
Katalog

DAFTAR BACAAN
1. Endang, Ernawati. 1998. Pelayanan prima sebagai strategi
pemasaran jasa dokumentasi, informasi dan perpustakaan. Majalah
baca, Vol. 23,no.4 Edisi Desember

2. Pedoman Teknis Pengembangan Koleksi Layanan. 2002. Jakarta :
Perpustakaan Nasional RI
3. Saleh, Abdul Rahman, (et al).2003. Pembelanjaan dana DIP lansgung
ke penerbit (swakelola), suatu pengalaman Perpustakaan Insitut
pertanian Bogor. Media Pustakawan, Vol.10, no 3 September\
4. Sudarsono,Blasius.2006. Masukan dalam rangka Rapat kerja
perpusnas Tahun 2006 (naskah)
5. Sudarsono,Blasius. 2005. Seperempat abad Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia : menatap perannya masa menadatang. Visi
Pustaka, Vol.7,no.1, Juni
6. Sulistyo-Basuki.1993. Pengantar ilmu perpustakaan . Jakarta :
Gramedia,
7. ---------,1990. Undang-undang Deposit Karya cetak dan karya rekam
Perpustakaaan Nasional. Jakarta : perpustakaan Nasional RI, 1990
8. ---------,2007. Undang-undang Tentang Pepustakaan. Jakarta :
perpustakaan Nasional RI, 2007

Resume:
Seorang selektor (pusatakawan di bidang Akuisisi ) wajib menguasai sarana
bibliografi yang tersedia, paham akan dunia penerbitan, menguasai penerbit,
spesialisasi penerbit, dan hasil terbitan selama ini; mengetahui latar belakang
pemustaka; memahami kebutuhan pemustaka;
memiliki pengetahuan

mendalam mengenai koleksi perpustakaan; personil bersikap netral, menguasai
informasi, biasanya pustakawan berpengalaman mempunyai naluri yang tajam
tentang sebuah bahan pustaka; personil yang dapat mempertimbangkan
pemilihan buku/ majalah/ jurnal (serial ) mencakup : pustakawan, subyek
spesialis, toko buku, anggota komisi perpustakaan, dan Usulan para spesialis/
pakar dianggap sebagai permintaan.

https://id.linkedin.com/in/subeti-makdriani-bb803b78

password: girason