AKUNTANSI MANAJEMEN DAN SEKTOR PUBLIK
AKUNTANSI
MANAJEMEN
Disusun Guna Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah
: Akuntansi Manajemen Sektor Publik
Dosen Pengampu : Rikah, SE.
Disusun Oleh :
1. Ahmad Syarif
(12030055)
2. Achrom
(12030017)
3. Qomariah
(12030086)
4. Dewi Yuliastuti
(12030101)
5. Endang Masriah (120300
)
STIE YPPI REMBANG
TAHUN 2015
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil
menyelesaikan Makalah dengan tema “Akuntansi Manajemen” dengan baik dan
tepat pada waktunya.
Makalah ini berisikan tentang Peran informasi akuntansi manajemen pada
sector public, dan juga perbedaan antara akuntansi manajemen dengan akuntansi
keuangan serta perkembangan Akuntansi manajemen. Makalah ini dibuat guna
memenuhi tugas mata kuliah Akuntasi Mnajemen Sektor Publik yang dibimbing
oleh Ibu Rikah, SE.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.Akhir kata, penulis sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah
ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha
kita. Amin.
Rembang, 7 Maret 2015
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ..............................................................................................
i
Kata Pengantar ..............................................................................................
ii
Daftar Isi .......................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................
1
B. Rumusan Masalah .......................................................................
1
C. Tujuan .........................................................................................
1
BAB IIPEMBAHASAN
A. Sistem Akuntansi Manajemen ....................................................
2
B. Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan .......................
10
C. Deskripsi Historis Singkat tentang Akuntansi Manajemen ........
13
BAB III PENUTUP
Kesimpulan .......................................................................................
15
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Akuntansi Manajemen berkaitan dengan penyediaan informasi kepada
manajer, yaitu pihak didalam perusahaan yang bertanggungjawab dalam
mencapai tujuan perusahaan.
Akuntansi manajemen sektor publik sangat dibutuhkan dalam
pengelolaan organisasi sektor publik. Akuntansi manajemen memberikan
informasi-informasi tidak hanya informasi keuangan tetapi juga informasi
secara keseluruhan. Akuntansi manajemen mambantu organisasi sektor
publik dalam proses perencanaan dan pengendalian.
Bab ini membahas secara singkat kebutuhan manajer akan Sistem
Informasi Akuntansi Manajemen dalam pemahaman karakteristik organisasi
dan proses manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan. Perbedaan
Akuntansi Manajemen dengan Akuntansi Keuangan. Perspektif Historis dari
Akuntansi Manajemen, Tema Baru dalam Akuntansi Manajemen, Peranan
Akuntan Manajemen, Akuntansi Manajemen dan Perilaku Etis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja kebutuhan informasi akuntansi manajemen?
2. Apa perbedaan antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan?
3. Bagaimana sejarah singkat Akuntansi Manajemen?
C. Tujuan Makalah Ini Dibuat
1. Mahasiswa dapat menjelaskan kebutuhan akan informasi akuntansi
manajemen
2. menjelaskan perbedaan antara akuntansi manajemen dan akuntansi
keuangan
3. menguraikan secara singkat sejarah akuntansi manajemen
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
Informasi akuntansi manajemen dibutuhkan dan digunakan dalam
semua lingkup manajemen. Informasi akuntansi manajemen membantu para
manajer menjalankan perannya dalam melakukan aktivitas perencanaan,
pengendalian dan pengambilan keputusan.
Manajer dan karyawan menggunakan informasi akuntansi manajemen
untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah serta mengevaluasi
kinerja. Informasi akuntansi manajemen dikelola dalam suatu sistem, yaitu
sistem informasi akuntansi manajemen. Sistem informasi akuntansi
manajemen adalah sistem informasi yang menghasilkan output dengan
menggunakan
input dan memprosesnya untuk mencapai tujuan khusus
manajemen. Tidak ada suatu kriteria formal yang menjelaskan sifat dari input
atau proses, bahkan ouput dari sistem informas akuntansi manajemen.
Kriteria tersebut bersifat fleksibel dan tergantung pada tujuan tertentu yang
hendak dicapa imanajemen. Sistem akuntansi manajemen mempunyai tiga
tujuan utama:
1. Menyediakan informasi untuk pembiayaan jasa, produk dan obyek lain
yang menjadi kebutuhan/kepentingan manajemen.
2. Menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian, pengevaluasian
dan perbaikan berkelanjutan.
3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Mengingat pentingnya informasi akuntasi manajemen ini, manajer dan
penguna lainnya harus mengetahui bagaimana cara menggunakannya.
Apapun bentuk orgasasinya, baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan
jasa, manajer harus memiliki kemampuan yang cukup dalam menggunakan
informasi akuntansi.
2
Akuntansi Sebagai Alat Perencanaan
Perencanaan
adalah
suatu
cara
sebuah
organisasi
dalam
menetapkan tujuan dan sasaran organisasi. Perencanaan meliputi :
1. Aktivitas yang sifatnya strategik
2. Aktivitas yang sifatnya taktis
3. Aktivitas yang sifatnya operasional
Peran akuntansi menajemen dalam perencanaan adalah memberikan
informasi historis dan prospektif. Informasi historis memberikan
informasi tentang bagaimana masa lalu organisasi, apakah semua tujuan
dan sasaran organisasi tercapai atau tidak. Sedangkan informasi
prospektif lebih memberikan informasi tentang rencana masa depan,
sehingga bisa memberikan motivasi untuk peningkatan kinerja. Proses
perencanaan meliputi:
1. pengembangan sistem perencanaan
2. penerapan tujuan
3. pemilihan
alat
yang
paling
tepat
untuk
memonitor
perkembangan pencapaian tujuan
Organisasi Sektor Publik dipengaruhi oleh kestabilan ekonomi,
lingkungan, dan politik. Hal itu tentunya dapat berpengaruh pula pada
perencanaannya. Faktor politik terkadang dapat meracuni organisasi
sektor publik dan tidak berbeda dengan faktor ekonomi. Kedua faktor ini
bisa menimbulkan adanya praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Selain itu, globalisasi juga menyebabkan semakin tingginya
ketidakpastian. Negara satu dengan negara lain seakan-akan sudah tidak
ada batas. Peristiwa-peristiwa di suau negara akan dengan cepat diketahui
oleh negara lain. Oleh karena itu akuntansi sebagai alat perencanaan
memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan arah organisasi
Informasi akuntansi sebagai alat perencanaan pada dasarnya dapat
dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu :
1. Informasi sifatnya rutin ataukah ad hoc
Informasi yang sifatnya rutin diperlukan untuk perencanaan yang
3
regular, misalnya laporan keuangan bulanan, triwulan, semesteran
atau tahunan. Sementara itu, organisasi sektor publik seringkali
menghadapi masalah yang sifatnya temporer dan membutuhkan
informasi yang segera. Untuk melakukan perencanaan yang temporer,
diperlukan informasi yang sifatnya ad hoc.
2. Informasi kuantitatif ataukah kualitatif
3. Informasi disampaikan melalui saluran formal ataukah informal
Informasi akuntansi untuk perencanaan dapat juga dibedakan
berdasarkan cara penyampaiannya. Apakah informasi akuntansi
tersebut disampaikan melalui mekanisme formal ataukah informal.
Akuntansi Sebagai Alat Pengendalian Organisasi
Pengendalian adalah suatu bentuk pengawasan untuk menjamin
bahwa strategi untuk mencapai tujuan organisasi dijalankan secara
ekonomis, efisian dan efektif.
Pola pengendalian tiap organisasi berbeda – beda tergantung pada
jenis dan karakteristik organisasi. Organisasi sektor publik tidak
berorientasikan laba, sedangkan sektor swasta berorientasikan laba. Maka
bentuk pengendaiannya pun berbeda, untuk sektor publik menggunakan
pengendalian berupa peraturan birokrasi, sedangkan sektor swasta
menggunakan pengendalian yang betrumpu pada mekanisme negosiasi.
Terkait dengan pengukuran kinerja, terutama pengukuran ekonomi,
efisien, dan efektivitas. Sebagai alat pengendalian perlu di bedakan
penggunaan informasi akuntansi sebagai alat pengendalian keuangan
(financial control) dengan akuntansi sebagai alat pengendalian organisasi
(organizational control). Pengendalian keuangan terkait dengan peraturan
atau sistem aliran uang dalam organisasi, khusunya memastikan likuiditas
dan solvabilitas organisasi. Pengendalian organisasi terkait dengan
pengintegrasian aktivitas fungsional ke dalam sistem organisasi secara
keseluruhan.
4
Pengendalian organisasi diperlukan untuk menjamin bahwa
organisasi tidak menyimpang dari tujuan dan strategi organisasi yang telah
ditetapkan. Pengendalian organisasi memerlukan informasi yang lebih luas
dibandingkan pengendalian keuangan.
Proses Perencanaan Dan Pengendalian Manajerial Organisasi
Sektor Publik
Perencanaan dan pengendalian adalah dua hal yang perlu
dipertimbangkan bersama-sama. Pengendalian tanpa perencanaan tidak
akan berarti karena tidak ada tindak lanjut untuk mengidentifikasi apakah
rencana organisasi telah dicapai. Perencanaan tanpa pengendalian juga
tidak akan berarti karena tidak ada target atau rencana yang digunakan
sebagai pembanding.
Jones and Pendlebury (1996) membagi proses perencanaan dan
pengendalian manajerial pada organisasi sektor publik menjadi lima tahap
yaitu:
1. Perencanaan tujuan dan sasaran dasar.
2. Perencanaan operasional
3. Penganggaran
4. Pengendalian dan pengukuran
5. Pelaporan, analisis, dan umpan balik
Perencanaan tujuan dan sasaran dasar merupakan langkah utama
dalam perencanaan. Dengan adanya tujuan dan sasaran dasar organisasi
maka akan diketahui dengan jelas organisasi harus dibawa ke arah mana
dan tujuan apa yang harus dicapai. Perencanaan operasional memberikan
rincian tentang kegiatan apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan
organisasi. Penganggaran membantu organisai untuk mengalokasikan dan
mendistribusikan sumber dana publik secara ekonomis, efisien, efektif,
adil, dan merata.
Pengendalian dan pengukuran merupakan cara dalam mengawasi
pelaksanaan kegiatan dalam organisasi untuk meminimalisir dan
5
mendeteksi
adanya
kecurangan.
Pelaporan
merupakan
bentuk
penyampaian hasil dari seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan. Analisis
diperlukan untuk mengetahui apakah laporan tersebut sudah sesuia dengan
keadaan organisaai ataukah ada praktek manipulasi. Umpan balik berperan
penting untuk evaluasi kinerja organisasi. Dengan adanya umpan balik
maka akan membantu organisasi dalam memperbaiki kekurangankekurangan.
Peran Akuntansi Manajemen Sektor Publik
Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sector public
adalah memberikan informasi akuntansi yang relevan dan handal kepada
manajer untuk melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian
organisasi. Dalam organisasi sector public, perencanaan dimulai sejak
dilakukannya perencanaan strategic, sedangkan pengendalian dilakukan
terhadap pengendalian tugas (task control).
Peran akuntansi manajemen dalam organisasi sector public :
a. Perencanaan strategic;
b. Pemberian informasi biaya;
c. Penilaian investasi;
d. Penganggaran;
e. Penentuan biaya pelayanan (cost of service) dan penentuan tarif
pelayanan (charging for service); dan
f. Penilaian kerja
Perencanaan Strategik
Pada tahap perencanaan strategic, manajemen organisasi membuat
alternative-alternatif program yang dapat mendukung strategi organisasi,
yang telah diseleksi dan dipilih program yang sesuai dengan skala prioritas
dan sumber daya yang dimiliki. Peran akuntansi manajemen adalah
memberikan informasi untuk menentukan berapa biaya program (cost of
program) dan berapa biaya suatu aktivitas (cost of actifity), sehingga
6
manager dapat menentukan berapa anggaran yang dibutuhkan berkaitan
dengan sumberdaya yang dimiliki.
Pemberian Informasi Biaya
Biaya (cost) dalam konteks organisasi sector public dapat
dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu :
Biaya input, adalah sumber daya yang dikorbankan untuk memberikan
pelayanan. Bisa berupa biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku.
Biaya output, adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengantar produk
hingga sampai ke tangan pelanggan.
Biaya proses, yang dapat dipisahkan berdasarkan fungsi organisasi,
biaya diukur dengan mempertimbangkan fungsi organisasi.
Akuntansi manajemen sector public memiliki peran yang strategis
dalam perencanaan finansial terkait dengan identifikasi biaya-biaya yang
terjadi. Dalam hal ini akuntansi manajemen sector public membutuhkan
cost accounting untuk pengambilan keputusan biaya serta untuk
memberikan informasi mengenai pengeluaran pulik yang dapat digunakan
oleh pihak internal maupun eksternal untuk perencanaan, pengendalian,
dan pengambilan keputusan.
Proses penentuan biaya meliputi lima aktifitas, yaitu :
a. Cost finding : pemerintah mengakumulasi data mengenai biaya yang
dibutuhkan untuk menghasilkan produk atau jasa pelayanan
b. Cost recording : dilakukan setelah cost finding berhasil yang meliputi
kegiatan pencatatan data kedalam system akuntansi organisasi
c. Cost analyzing : melakukan analisis biaya yang telah di catat, yaitu
mengidentifikasi jenis dan perilaku biaya, perubahan biaya, dan
volume kegiatan. Manajemen organisasi harus dapat menentukan
pemicu biya agar dapat dilakukan strategi efisiensi biaya.
d. Strategic cost reduction : melakukan strategi penghematan biaya agar
tercapai value for money. e.
Cost reporting : memberikan informasi
7
biaya secara lengkap kepada pimpinan dalam bentuk internal report
yang kemudian diagregasikan ke dalam satu laporan yang akan
disampaikan kepada pihak eksternal.
Penilaian Investasi
Dalam hal ini akuntansi manajemen berperan untuk menilai
kelayakan investasi secara ekonomi dan finansial, misalkan saja dalam
mengidentifikasi biaya, risiko, dan manfaat atau keuntungan dari suatu
investasi. Dalam penilaian suatu investasi, faktor yang harus diperhatikan
oleh akuntan manajemen adalah tingkat diskonto, tingkat inflasi, tingkat
risiko dan ketidakpastian dan sumber pendanaan untuk investasi yang akan
dilakukan.
Penilaian investasi dalam organisasi public dilakukan dengan
menggunakan analisis biaya manfaat (cost benefit analysis). Tetapi analisis
ini terkadang sulit untuk dilakukan, sehinggan untuk memudahkan
kemudian menggunakan anailis efektifitas biaya (cost-effectiveness
analysis). Analisis efektifitas biaya
ini menekankan seberapa besar
dampak yang dicapai dari suatu proyek atau investasi dengan biaya
tertentu.
Penganggaran
Akuntansi manajemen berperan untuk memfasilitasi terciptanya
anggaran public yang efektif. Terkait dengan tiga fungsi anggaran, yaitu
sebagai alat alokasi sumber daya public, alat distribusi, dan stabilisasi,
maka akuntansi manajemen merupakan alat yang vital
untuk
mengalokasikan dan mendistribusikan sumber dana public secara
ekonomis, efisien, efektif, adail, dan merata. Untuk mencapai hal tersebut
harus didukung dengan manajemen sumber daya manusia yang handal.
8
Penentuan Biaya Pelayanan (Cost of Service) dan Penentuan Tarif
Pelayanan (Charging for Services)
Akuntansi manajemen digunakan untuk menentukan berapa biaya
yang dikeluarkan untuk memberikan pelayanan tertentu dengan tarif yang
akan dibebankan kepada pemakai jasa pelayanan public, termasuk
menghitung subsidi yang diberikan. Penentuan biaya pelayanan (cost of
service) dan penentuan tarif pelayanan (charging for service) merupakan
satu rangkaian yang keduanya sama-sama membutuhkan informasi
akuntansi. Dengan informasi akuntansi manajemen, sumber-sumber
inefisiensi di organisasi dapat dideteksi dan dihilangkan.
Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan
efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam
tahap ini, akuntansi manajemen berperan dalam pembuatan indicator
kinerja kunci (key performance indicator) dan satuan ukur untuk masingmasing aktifitas yang dilakukan.
Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik
Organisasi memelukan system pengendalian manajemen untuk
memberikan jaminan dilaksanakannya strategi organisasi secara efektif
dan efisien sehingga tujuan organisasi dapat dicapai. Pengendalian
manajemen meliputi beberapa aktifitas, yaitu :
1. perencanaan;
2. koordinasi antar berbagai bagian dalam organisasi;
3. komunikasi informasi;
4. pengambilan keputusan;
5. memotivasi orang-orang dalam organisasi agar berperilaku sesuai
dengan tujuan organisasi;
6. pengendalian, dan
7. penilaian kinerja.
9
Kegagalan organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dapat terjadi karena adanya kelemahan atau kegagalan pada salah satu atau
beberapa
tahap
dalam
proses
pengendalian
manajemen.
System
pengendalian manajemen sector public berfokus pada bagaimana
melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien serta didukung
dengan perangkat lain berupa struktur organisasi yang sesuai dengan tipe
pengendalian manajemen yang digunakan, manajemen sumber daya
manusia, dan lingkungan yang mendukung.
B. Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan
Secara garis besar, akuntansi dibagi ke dalam akuntansi keuangan dan
akuntansi manajemen. Tujuan utama akuntansi keuangan adalah untuk
menyajikan informasi kepada pihak eksternal perusahaan, misalnya investor
dan kreditor. Adapun tujuan akuntansi manajemen adalah menyajikan
informasi kepada
pihak internal, yaitu manajemen perusahaan. Sistem
informasi akuntansi pada suatu organisasi juga memiliki dua subsistem
utama, yaitu sistem akuntansi keuangan dan sistem akuntansi manajemen. Di
lain pihak, sistem informasi akuntansi merupakan subsistem dari sistem
informasi manajemen perusahaan secara keseluruhan. Akuntansi keuangan
dan akuntansi manajemen memiliki kesamaan, yaitu:
Keduanya dibangun atas dasar pertanggungjawaban (stewardship).
Manajemen sebagai wakil perusahaan harus mempertanggungjawabkan
keuangan dan operasional perusahaan kepada semua pihak yang
berkepentingan. Akuntansi keuangan berkaitan dengan operasi perusahaan
secara keseluruhan, sedangkan akuntansi manajemen berkaitan dengan
satuan-satuan
pertanggungjawaban
untuk
menyediakan
laporan
pertanggungjawaban yang lebih terinci.
Akuntansi keuangan dan akuntansi pertanggungjawaban dibangun dalam
suatu sistem akuntansi umum, tidak dalam suatu sistem yang terpisah.
Selain karena penyelenggaraan dua sistem yang terpisah dilarang oleh
10
pihak yangberwenang, hal tersebut
juga
akan sangat mahal untuk
diimplementasikan karena memerlukan buku-buku akuntansi, waktu dan
tenaga ekstra.
Berbagai perbedaan antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen
dapat dirangkum dalam tabel berikut ini:
Perbedaan
1. Target
pengguna
Akuntansi
Akuntansi Keuangan
Manajemen
Berfokus pada
Berfokus pada penyediaan
penyediaan
informasi untuk pengguna
informasi untuk untuk
eksternal
pengguna internal
2. Batasan input
dan proses
Tidak terikat aturan
Pelaporan akuntansi
tertentu
keuangan harus mengikuti
prosedur akuntansi yang
ditetapkan oleh pihak yang
berwenang (Bapepam & IAI
di Indonesia)
3. Target
pengguna
Berfokus pada
Berfokus pada penyediaan
penyediaan
informasi untuk pengguna
informasi untuk untuk
eksternal
pengguna internal
4. Jenis informasi
Informasi keuangan &
Informasi keuangan yang
non keuangan,
bersifat objektif
dimungkinkan juga
informasi yang bersifat
subjektif
5. Orientasi Waktu Menekankan pada
informasi tentang
11
Mencatat dan melaporkan
peristiwa yang sudah terjadi
peristiwa di masa
(data historis)
depan
6. Tingkat
Agregasi
7. Kedalaman
Evaluasi internal dan
Informasi yang disediakan
pembuatan keputusan
berfokus pada kinerja
dilakukan berdasarkan
perusahaan secara
informasi yang sangat
keseluruhan
detail
Melibatkan aspek
Lebih spesifik
ekonomi
manajerial,
teknikindustri dan ilmu
manajemen (bersifat
multidisipliner)
8. Keakuratan vs
Tepat waktu
Lebih menekankan
Lebih menekankan pada
pada
keakuratan
ketepatwaktuan
9. Verifikasi vs
Relevansi
Lebih menekankan
Lebih menekankan pada
pada
kemampuan verifikasi
relevansi terhadap
perencanaan dan
pengendalian
C. Deskripsi Historis Singkat tentang Akuntansi Manajemen
Sebagian besar prosedur penentuan harga produk (product costing)
dan prosedur akuntansi internal yang digunakan di abad ini dikembangkan
pada tahun 1880-1925. Pada tahun 1925, prosedur akuntansi manajemen
12
lebih menitikberatkan pada penentuan biaya sediaan (inventory costing) untuk
pelaporan eksternal. Pada tahun 1950an-1960an, dilakukanbeberapa usaha
untuk meningkatkan
pemanfaatan secara manajerial dari sistem biaya
tradisional. Pada tahun 1980an-1990an, diketahui bahwa banyak praktik
akuntansi manajemen tradisional yang sudah tidak mampu lagi memenuhi
kebutuhan manajerial. Tindakan signifikan mulai dilakukan untuk mengubah
konsep dan
praktik akuntansi manajemen agar manajemen dapat
meningkatkan mutu dan produktivitas serta
mengurangi biaya
dalam
lingkungan bisnis yang semakin kompetitif. Ini menandai dimulainya era
akuntansi manajemen kontemporer.
Perspektif Historis Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen berdasarkan kalkulasi biaya produk (product
costing) mulai diperkenalkan pada abad ke-19. Perkembangan periode
pertama dimulai pada periode 1880 sampai dengan 1925, dengan penekanan
pada kalkulasi biaya produk manajerial-menelusuri profitabilitas perusahaan
kemasing-masing produk dan menggunakan informasi ini untuk mengambil
keputusan strategis. Periode berikutnya bergeser pada pendekatan kalkulasi
biaya persediaan-pembebanan biaya manufaktur ke produk sehingga biaya
persediaan dapat dilaporkan kepada pengguna eksternal laporan keuangan
perusahaan.
Beberapa usaha untuk meningkatkan kegunaan manajerial dari sistem
biaya konvensional dilakukan pada 1950-an dan 1960-an. Pengguna
mendiskusikan kelemahan informasi yang disediakan oleh sistem yang
dirancang untuk menyusun laporan keuangan. Semua usaha tersebut terpusat
pada pemberian informasi akuntansi keuangan yang lebih berguna bagi
penggunanya daripada pembuatan seperangkat informasi dan prosedur baru
yang terpisah dari sistem pelaporan eksternal.
Pada tahun 1990-an banyak ditemukan bahwa praktek-praktek
Akuntansi Manajemen tradisional sudah tidak mampu lagi melayani
13
kebutuhan manajerial. Beberapa pihak menyatakan bahwa sistem akuntansi
manajemen yang ada sudah usang dan kurang tepat untuk kondisi sekarang.
Kalkulasi biaya produk yang lebih akurat, lebih berguna dan yang
menjelaskan
secara
rinci
penggunaan
masukan,
dibutuhkan
untuk
memungkinkan manajer meningkatkan mutu, produktifitas dan mengurangi
biaya. Sebagai tanggapan terhadap kelemahan sistem akuntansi manajemen
tradisional, berbagai usaha dilakukan untuk mengembangkan sistem
akuntansi manajemen yang baru – yang dapat memenuhi kebutuhan
lingkungan ekonomi dewasa ini.
14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sector public
adalah memberikan informasi akuntansi yang relevan dan handal kepada
manajer untuk melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian
organisasi. Informasi akuntansi manajemen dibutuhkan dan digunakan
dalam semua lingkup manajemen. Informasi akuntansi manajemen
membantu para manajer menjalankan perannya dalam melakukan aktivitas
perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan.
Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen
Tujuan utama akuntansi keuangan adalah untuk menyajikan
informasi kepada pihak eksternal perusahaan, misalnya investor dan
kreditor. sedangkan tujuan akuntansi manajemen adalah menyajikan
informasi kepada pihak internal, yaitu manajemen perusahaan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Iftitah, tias. “Akuntansi Manajemen dan Sistem Pengendalian Manajemen
Organisasi Sektor Publik”. http://tiasaccountingworld.blogspot.com
/2013/09/akuntansi-manajemen-dan-sistem.html (diakses 6 Maret 2015
pukul 19.00 WIB)
Tasnia, Annas. “AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK”
http://anitadiahmawarni.blogspot.com/2013/10/akuntansi-manajemensektor-publik.html (diakses 7 Maret 2015 pukul 20.05 WIB)
Tris, Dodi. “Akuntansi Manajemen Sektor Publik” http://referensiakuntansi.
blogspot.com/2012/07/akuntansi-manajemen-sektor-publik.html
6Maret 2015 pukul 19.15 WIB)
(diakses
Wulandari, Ambar. “BAB I AKUNTANSI MANAJEMEN – SUATU
PERSPEKTIF”. http://muchy-muchy.blogspot.com/2012/04/bab-iakuntansi-manajemen-suatu.html (diakses 7 Maret 2015 pukul 18.45 WIB)
16
MANAJEMEN
Disusun Guna Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah
: Akuntansi Manajemen Sektor Publik
Dosen Pengampu : Rikah, SE.
Disusun Oleh :
1. Ahmad Syarif
(12030055)
2. Achrom
(12030017)
3. Qomariah
(12030086)
4. Dewi Yuliastuti
(12030101)
5. Endang Masriah (120300
)
STIE YPPI REMBANG
TAHUN 2015
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis berhasil
menyelesaikan Makalah dengan tema “Akuntansi Manajemen” dengan baik dan
tepat pada waktunya.
Makalah ini berisikan tentang Peran informasi akuntansi manajemen pada
sector public, dan juga perbedaan antara akuntansi manajemen dengan akuntansi
keuangan serta perkembangan Akuntansi manajemen. Makalah ini dibuat guna
memenuhi tugas mata kuliah Akuntasi Mnajemen Sektor Publik yang dibimbing
oleh Ibu Rikah, SE.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini.Akhir kata, penulis sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah
ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha
kita. Amin.
Rembang, 7 Maret 2015
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ..............................................................................................
i
Kata Pengantar ..............................................................................................
ii
Daftar Isi .......................................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................
1
B. Rumusan Masalah .......................................................................
1
C. Tujuan .........................................................................................
1
BAB IIPEMBAHASAN
A. Sistem Akuntansi Manajemen ....................................................
2
B. Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan .......................
10
C. Deskripsi Historis Singkat tentang Akuntansi Manajemen ........
13
BAB III PENUTUP
Kesimpulan .......................................................................................
15
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................
16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Akuntansi Manajemen berkaitan dengan penyediaan informasi kepada
manajer, yaitu pihak didalam perusahaan yang bertanggungjawab dalam
mencapai tujuan perusahaan.
Akuntansi manajemen sektor publik sangat dibutuhkan dalam
pengelolaan organisasi sektor publik. Akuntansi manajemen memberikan
informasi-informasi tidak hanya informasi keuangan tetapi juga informasi
secara keseluruhan. Akuntansi manajemen mambantu organisasi sektor
publik dalam proses perencanaan dan pengendalian.
Bab ini membahas secara singkat kebutuhan manajer akan Sistem
Informasi Akuntansi Manajemen dalam pemahaman karakteristik organisasi
dan proses manajemen untuk mencapai tujuan perusahaan. Perbedaan
Akuntansi Manajemen dengan Akuntansi Keuangan. Perspektif Historis dari
Akuntansi Manajemen, Tema Baru dalam Akuntansi Manajemen, Peranan
Akuntan Manajemen, Akuntansi Manajemen dan Perilaku Etis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja kebutuhan informasi akuntansi manajemen?
2. Apa perbedaan antara akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan?
3. Bagaimana sejarah singkat Akuntansi Manajemen?
C. Tujuan Makalah Ini Dibuat
1. Mahasiswa dapat menjelaskan kebutuhan akan informasi akuntansi
manajemen
2. menjelaskan perbedaan antara akuntansi manajemen dan akuntansi
keuangan
3. menguraikan secara singkat sejarah akuntansi manajemen
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
Informasi akuntansi manajemen dibutuhkan dan digunakan dalam
semua lingkup manajemen. Informasi akuntansi manajemen membantu para
manajer menjalankan perannya dalam melakukan aktivitas perencanaan,
pengendalian dan pengambilan keputusan.
Manajer dan karyawan menggunakan informasi akuntansi manajemen
untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah serta mengevaluasi
kinerja. Informasi akuntansi manajemen dikelola dalam suatu sistem, yaitu
sistem informasi akuntansi manajemen. Sistem informasi akuntansi
manajemen adalah sistem informasi yang menghasilkan output dengan
menggunakan
input dan memprosesnya untuk mencapai tujuan khusus
manajemen. Tidak ada suatu kriteria formal yang menjelaskan sifat dari input
atau proses, bahkan ouput dari sistem informas akuntansi manajemen.
Kriteria tersebut bersifat fleksibel dan tergantung pada tujuan tertentu yang
hendak dicapa imanajemen. Sistem akuntansi manajemen mempunyai tiga
tujuan utama:
1. Menyediakan informasi untuk pembiayaan jasa, produk dan obyek lain
yang menjadi kebutuhan/kepentingan manajemen.
2. Menyediakan informasi untuk perencanaan, pengendalian, pengevaluasian
dan perbaikan berkelanjutan.
3. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Mengingat pentingnya informasi akuntasi manajemen ini, manajer dan
penguna lainnya harus mengetahui bagaimana cara menggunakannya.
Apapun bentuk orgasasinya, baik perusahaan manufaktur maupun perusahaan
jasa, manajer harus memiliki kemampuan yang cukup dalam menggunakan
informasi akuntansi.
2
Akuntansi Sebagai Alat Perencanaan
Perencanaan
adalah
suatu
cara
sebuah
organisasi
dalam
menetapkan tujuan dan sasaran organisasi. Perencanaan meliputi :
1. Aktivitas yang sifatnya strategik
2. Aktivitas yang sifatnya taktis
3. Aktivitas yang sifatnya operasional
Peran akuntansi menajemen dalam perencanaan adalah memberikan
informasi historis dan prospektif. Informasi historis memberikan
informasi tentang bagaimana masa lalu organisasi, apakah semua tujuan
dan sasaran organisasi tercapai atau tidak. Sedangkan informasi
prospektif lebih memberikan informasi tentang rencana masa depan,
sehingga bisa memberikan motivasi untuk peningkatan kinerja. Proses
perencanaan meliputi:
1. pengembangan sistem perencanaan
2. penerapan tujuan
3. pemilihan
alat
yang
paling
tepat
untuk
memonitor
perkembangan pencapaian tujuan
Organisasi Sektor Publik dipengaruhi oleh kestabilan ekonomi,
lingkungan, dan politik. Hal itu tentunya dapat berpengaruh pula pada
perencanaannya. Faktor politik terkadang dapat meracuni organisasi
sektor publik dan tidak berbeda dengan faktor ekonomi. Kedua faktor ini
bisa menimbulkan adanya praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Selain itu, globalisasi juga menyebabkan semakin tingginya
ketidakpastian. Negara satu dengan negara lain seakan-akan sudah tidak
ada batas. Peristiwa-peristiwa di suau negara akan dengan cepat diketahui
oleh negara lain. Oleh karena itu akuntansi sebagai alat perencanaan
memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan arah organisasi
Informasi akuntansi sebagai alat perencanaan pada dasarnya dapat
dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu :
1. Informasi sifatnya rutin ataukah ad hoc
Informasi yang sifatnya rutin diperlukan untuk perencanaan yang
3
regular, misalnya laporan keuangan bulanan, triwulan, semesteran
atau tahunan. Sementara itu, organisasi sektor publik seringkali
menghadapi masalah yang sifatnya temporer dan membutuhkan
informasi yang segera. Untuk melakukan perencanaan yang temporer,
diperlukan informasi yang sifatnya ad hoc.
2. Informasi kuantitatif ataukah kualitatif
3. Informasi disampaikan melalui saluran formal ataukah informal
Informasi akuntansi untuk perencanaan dapat juga dibedakan
berdasarkan cara penyampaiannya. Apakah informasi akuntansi
tersebut disampaikan melalui mekanisme formal ataukah informal.
Akuntansi Sebagai Alat Pengendalian Organisasi
Pengendalian adalah suatu bentuk pengawasan untuk menjamin
bahwa strategi untuk mencapai tujuan organisasi dijalankan secara
ekonomis, efisian dan efektif.
Pola pengendalian tiap organisasi berbeda – beda tergantung pada
jenis dan karakteristik organisasi. Organisasi sektor publik tidak
berorientasikan laba, sedangkan sektor swasta berorientasikan laba. Maka
bentuk pengendaiannya pun berbeda, untuk sektor publik menggunakan
pengendalian berupa peraturan birokrasi, sedangkan sektor swasta
menggunakan pengendalian yang betrumpu pada mekanisme negosiasi.
Terkait dengan pengukuran kinerja, terutama pengukuran ekonomi,
efisien, dan efektivitas. Sebagai alat pengendalian perlu di bedakan
penggunaan informasi akuntansi sebagai alat pengendalian keuangan
(financial control) dengan akuntansi sebagai alat pengendalian organisasi
(organizational control). Pengendalian keuangan terkait dengan peraturan
atau sistem aliran uang dalam organisasi, khusunya memastikan likuiditas
dan solvabilitas organisasi. Pengendalian organisasi terkait dengan
pengintegrasian aktivitas fungsional ke dalam sistem organisasi secara
keseluruhan.
4
Pengendalian organisasi diperlukan untuk menjamin bahwa
organisasi tidak menyimpang dari tujuan dan strategi organisasi yang telah
ditetapkan. Pengendalian organisasi memerlukan informasi yang lebih luas
dibandingkan pengendalian keuangan.
Proses Perencanaan Dan Pengendalian Manajerial Organisasi
Sektor Publik
Perencanaan dan pengendalian adalah dua hal yang perlu
dipertimbangkan bersama-sama. Pengendalian tanpa perencanaan tidak
akan berarti karena tidak ada tindak lanjut untuk mengidentifikasi apakah
rencana organisasi telah dicapai. Perencanaan tanpa pengendalian juga
tidak akan berarti karena tidak ada target atau rencana yang digunakan
sebagai pembanding.
Jones and Pendlebury (1996) membagi proses perencanaan dan
pengendalian manajerial pada organisasi sektor publik menjadi lima tahap
yaitu:
1. Perencanaan tujuan dan sasaran dasar.
2. Perencanaan operasional
3. Penganggaran
4. Pengendalian dan pengukuran
5. Pelaporan, analisis, dan umpan balik
Perencanaan tujuan dan sasaran dasar merupakan langkah utama
dalam perencanaan. Dengan adanya tujuan dan sasaran dasar organisasi
maka akan diketahui dengan jelas organisasi harus dibawa ke arah mana
dan tujuan apa yang harus dicapai. Perencanaan operasional memberikan
rincian tentang kegiatan apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan
organisasi. Penganggaran membantu organisai untuk mengalokasikan dan
mendistribusikan sumber dana publik secara ekonomis, efisien, efektif,
adil, dan merata.
Pengendalian dan pengukuran merupakan cara dalam mengawasi
pelaksanaan kegiatan dalam organisasi untuk meminimalisir dan
5
mendeteksi
adanya
kecurangan.
Pelaporan
merupakan
bentuk
penyampaian hasil dari seluruh kegiatan yang telah dilaksanakan. Analisis
diperlukan untuk mengetahui apakah laporan tersebut sudah sesuia dengan
keadaan organisaai ataukah ada praktek manipulasi. Umpan balik berperan
penting untuk evaluasi kinerja organisasi. Dengan adanya umpan balik
maka akan membantu organisasi dalam memperbaiki kekurangankekurangan.
Peran Akuntansi Manajemen Sektor Publik
Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sector public
adalah memberikan informasi akuntansi yang relevan dan handal kepada
manajer untuk melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian
organisasi. Dalam organisasi sector public, perencanaan dimulai sejak
dilakukannya perencanaan strategic, sedangkan pengendalian dilakukan
terhadap pengendalian tugas (task control).
Peran akuntansi manajemen dalam organisasi sector public :
a. Perencanaan strategic;
b. Pemberian informasi biaya;
c. Penilaian investasi;
d. Penganggaran;
e. Penentuan biaya pelayanan (cost of service) dan penentuan tarif
pelayanan (charging for service); dan
f. Penilaian kerja
Perencanaan Strategik
Pada tahap perencanaan strategic, manajemen organisasi membuat
alternative-alternatif program yang dapat mendukung strategi organisasi,
yang telah diseleksi dan dipilih program yang sesuai dengan skala prioritas
dan sumber daya yang dimiliki. Peran akuntansi manajemen adalah
memberikan informasi untuk menentukan berapa biaya program (cost of
program) dan berapa biaya suatu aktivitas (cost of actifity), sehingga
6
manager dapat menentukan berapa anggaran yang dibutuhkan berkaitan
dengan sumberdaya yang dimiliki.
Pemberian Informasi Biaya
Biaya (cost) dalam konteks organisasi sector public dapat
dikategorikan menjadi tiga kelompok, yaitu :
Biaya input, adalah sumber daya yang dikorbankan untuk memberikan
pelayanan. Bisa berupa biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku.
Biaya output, adalah biaya yang dikeluarkan untuk mengantar produk
hingga sampai ke tangan pelanggan.
Biaya proses, yang dapat dipisahkan berdasarkan fungsi organisasi,
biaya diukur dengan mempertimbangkan fungsi organisasi.
Akuntansi manajemen sector public memiliki peran yang strategis
dalam perencanaan finansial terkait dengan identifikasi biaya-biaya yang
terjadi. Dalam hal ini akuntansi manajemen sector public membutuhkan
cost accounting untuk pengambilan keputusan biaya serta untuk
memberikan informasi mengenai pengeluaran pulik yang dapat digunakan
oleh pihak internal maupun eksternal untuk perencanaan, pengendalian,
dan pengambilan keputusan.
Proses penentuan biaya meliputi lima aktifitas, yaitu :
a. Cost finding : pemerintah mengakumulasi data mengenai biaya yang
dibutuhkan untuk menghasilkan produk atau jasa pelayanan
b. Cost recording : dilakukan setelah cost finding berhasil yang meliputi
kegiatan pencatatan data kedalam system akuntansi organisasi
c. Cost analyzing : melakukan analisis biaya yang telah di catat, yaitu
mengidentifikasi jenis dan perilaku biaya, perubahan biaya, dan
volume kegiatan. Manajemen organisasi harus dapat menentukan
pemicu biya agar dapat dilakukan strategi efisiensi biaya.
d. Strategic cost reduction : melakukan strategi penghematan biaya agar
tercapai value for money. e.
Cost reporting : memberikan informasi
7
biaya secara lengkap kepada pimpinan dalam bentuk internal report
yang kemudian diagregasikan ke dalam satu laporan yang akan
disampaikan kepada pihak eksternal.
Penilaian Investasi
Dalam hal ini akuntansi manajemen berperan untuk menilai
kelayakan investasi secara ekonomi dan finansial, misalkan saja dalam
mengidentifikasi biaya, risiko, dan manfaat atau keuntungan dari suatu
investasi. Dalam penilaian suatu investasi, faktor yang harus diperhatikan
oleh akuntan manajemen adalah tingkat diskonto, tingkat inflasi, tingkat
risiko dan ketidakpastian dan sumber pendanaan untuk investasi yang akan
dilakukan.
Penilaian investasi dalam organisasi public dilakukan dengan
menggunakan analisis biaya manfaat (cost benefit analysis). Tetapi analisis
ini terkadang sulit untuk dilakukan, sehinggan untuk memudahkan
kemudian menggunakan anailis efektifitas biaya (cost-effectiveness
analysis). Analisis efektifitas biaya
ini menekankan seberapa besar
dampak yang dicapai dari suatu proyek atau investasi dengan biaya
tertentu.
Penganggaran
Akuntansi manajemen berperan untuk memfasilitasi terciptanya
anggaran public yang efektif. Terkait dengan tiga fungsi anggaran, yaitu
sebagai alat alokasi sumber daya public, alat distribusi, dan stabilisasi,
maka akuntansi manajemen merupakan alat yang vital
untuk
mengalokasikan dan mendistribusikan sumber dana public secara
ekonomis, efisien, efektif, adail, dan merata. Untuk mencapai hal tersebut
harus didukung dengan manajemen sumber daya manusia yang handal.
8
Penentuan Biaya Pelayanan (Cost of Service) dan Penentuan Tarif
Pelayanan (Charging for Services)
Akuntansi manajemen digunakan untuk menentukan berapa biaya
yang dikeluarkan untuk memberikan pelayanan tertentu dengan tarif yang
akan dibebankan kepada pemakai jasa pelayanan public, termasuk
menghitung subsidi yang diberikan. Penentuan biaya pelayanan (cost of
service) dan penentuan tarif pelayanan (charging for service) merupakan
satu rangkaian yang keduanya sama-sama membutuhkan informasi
akuntansi. Dengan informasi akuntansi manajemen, sumber-sumber
inefisiensi di organisasi dapat dideteksi dan dihilangkan.
Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan
efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam
tahap ini, akuntansi manajemen berperan dalam pembuatan indicator
kinerja kunci (key performance indicator) dan satuan ukur untuk masingmasing aktifitas yang dilakukan.
Sistem Pengendalian Manajemen Sektor Publik
Organisasi memelukan system pengendalian manajemen untuk
memberikan jaminan dilaksanakannya strategi organisasi secara efektif
dan efisien sehingga tujuan organisasi dapat dicapai. Pengendalian
manajemen meliputi beberapa aktifitas, yaitu :
1. perencanaan;
2. koordinasi antar berbagai bagian dalam organisasi;
3. komunikasi informasi;
4. pengambilan keputusan;
5. memotivasi orang-orang dalam organisasi agar berperilaku sesuai
dengan tujuan organisasi;
6. pengendalian, dan
7. penilaian kinerja.
9
Kegagalan organisasi dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan
dapat terjadi karena adanya kelemahan atau kegagalan pada salah satu atau
beberapa
tahap
dalam
proses
pengendalian
manajemen.
System
pengendalian manajemen sector public berfokus pada bagaimana
melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien serta didukung
dengan perangkat lain berupa struktur organisasi yang sesuai dengan tipe
pengendalian manajemen yang digunakan, manajemen sumber daya
manusia, dan lingkungan yang mendukung.
B. Akuntansi Manajemen dan Akuntansi Keuangan
Secara garis besar, akuntansi dibagi ke dalam akuntansi keuangan dan
akuntansi manajemen. Tujuan utama akuntansi keuangan adalah untuk
menyajikan informasi kepada pihak eksternal perusahaan, misalnya investor
dan kreditor. Adapun tujuan akuntansi manajemen adalah menyajikan
informasi kepada
pihak internal, yaitu manajemen perusahaan. Sistem
informasi akuntansi pada suatu organisasi juga memiliki dua subsistem
utama, yaitu sistem akuntansi keuangan dan sistem akuntansi manajemen. Di
lain pihak, sistem informasi akuntansi merupakan subsistem dari sistem
informasi manajemen perusahaan secara keseluruhan. Akuntansi keuangan
dan akuntansi manajemen memiliki kesamaan, yaitu:
Keduanya dibangun atas dasar pertanggungjawaban (stewardship).
Manajemen sebagai wakil perusahaan harus mempertanggungjawabkan
keuangan dan operasional perusahaan kepada semua pihak yang
berkepentingan. Akuntansi keuangan berkaitan dengan operasi perusahaan
secara keseluruhan, sedangkan akuntansi manajemen berkaitan dengan
satuan-satuan
pertanggungjawaban
untuk
menyediakan
laporan
pertanggungjawaban yang lebih terinci.
Akuntansi keuangan dan akuntansi pertanggungjawaban dibangun dalam
suatu sistem akuntansi umum, tidak dalam suatu sistem yang terpisah.
Selain karena penyelenggaraan dua sistem yang terpisah dilarang oleh
10
pihak yangberwenang, hal tersebut
juga
akan sangat mahal untuk
diimplementasikan karena memerlukan buku-buku akuntansi, waktu dan
tenaga ekstra.
Berbagai perbedaan antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen
dapat dirangkum dalam tabel berikut ini:
Perbedaan
1. Target
pengguna
Akuntansi
Akuntansi Keuangan
Manajemen
Berfokus pada
Berfokus pada penyediaan
penyediaan
informasi untuk pengguna
informasi untuk untuk
eksternal
pengguna internal
2. Batasan input
dan proses
Tidak terikat aturan
Pelaporan akuntansi
tertentu
keuangan harus mengikuti
prosedur akuntansi yang
ditetapkan oleh pihak yang
berwenang (Bapepam & IAI
di Indonesia)
3. Target
pengguna
Berfokus pada
Berfokus pada penyediaan
penyediaan
informasi untuk pengguna
informasi untuk untuk
eksternal
pengguna internal
4. Jenis informasi
Informasi keuangan &
Informasi keuangan yang
non keuangan,
bersifat objektif
dimungkinkan juga
informasi yang bersifat
subjektif
5. Orientasi Waktu Menekankan pada
informasi tentang
11
Mencatat dan melaporkan
peristiwa yang sudah terjadi
peristiwa di masa
(data historis)
depan
6. Tingkat
Agregasi
7. Kedalaman
Evaluasi internal dan
Informasi yang disediakan
pembuatan keputusan
berfokus pada kinerja
dilakukan berdasarkan
perusahaan secara
informasi yang sangat
keseluruhan
detail
Melibatkan aspek
Lebih spesifik
ekonomi
manajerial,
teknikindustri dan ilmu
manajemen (bersifat
multidisipliner)
8. Keakuratan vs
Tepat waktu
Lebih menekankan
Lebih menekankan pada
pada
keakuratan
ketepatwaktuan
9. Verifikasi vs
Relevansi
Lebih menekankan
Lebih menekankan pada
pada
kemampuan verifikasi
relevansi terhadap
perencanaan dan
pengendalian
C. Deskripsi Historis Singkat tentang Akuntansi Manajemen
Sebagian besar prosedur penentuan harga produk (product costing)
dan prosedur akuntansi internal yang digunakan di abad ini dikembangkan
pada tahun 1880-1925. Pada tahun 1925, prosedur akuntansi manajemen
12
lebih menitikberatkan pada penentuan biaya sediaan (inventory costing) untuk
pelaporan eksternal. Pada tahun 1950an-1960an, dilakukanbeberapa usaha
untuk meningkatkan
pemanfaatan secara manajerial dari sistem biaya
tradisional. Pada tahun 1980an-1990an, diketahui bahwa banyak praktik
akuntansi manajemen tradisional yang sudah tidak mampu lagi memenuhi
kebutuhan manajerial. Tindakan signifikan mulai dilakukan untuk mengubah
konsep dan
praktik akuntansi manajemen agar manajemen dapat
meningkatkan mutu dan produktivitas serta
mengurangi biaya
dalam
lingkungan bisnis yang semakin kompetitif. Ini menandai dimulainya era
akuntansi manajemen kontemporer.
Perspektif Historis Akuntansi Manajemen
Akuntansi manajemen berdasarkan kalkulasi biaya produk (product
costing) mulai diperkenalkan pada abad ke-19. Perkembangan periode
pertama dimulai pada periode 1880 sampai dengan 1925, dengan penekanan
pada kalkulasi biaya produk manajerial-menelusuri profitabilitas perusahaan
kemasing-masing produk dan menggunakan informasi ini untuk mengambil
keputusan strategis. Periode berikutnya bergeser pada pendekatan kalkulasi
biaya persediaan-pembebanan biaya manufaktur ke produk sehingga biaya
persediaan dapat dilaporkan kepada pengguna eksternal laporan keuangan
perusahaan.
Beberapa usaha untuk meningkatkan kegunaan manajerial dari sistem
biaya konvensional dilakukan pada 1950-an dan 1960-an. Pengguna
mendiskusikan kelemahan informasi yang disediakan oleh sistem yang
dirancang untuk menyusun laporan keuangan. Semua usaha tersebut terpusat
pada pemberian informasi akuntansi keuangan yang lebih berguna bagi
penggunanya daripada pembuatan seperangkat informasi dan prosedur baru
yang terpisah dari sistem pelaporan eksternal.
Pada tahun 1990-an banyak ditemukan bahwa praktek-praktek
Akuntansi Manajemen tradisional sudah tidak mampu lagi melayani
13
kebutuhan manajerial. Beberapa pihak menyatakan bahwa sistem akuntansi
manajemen yang ada sudah usang dan kurang tepat untuk kondisi sekarang.
Kalkulasi biaya produk yang lebih akurat, lebih berguna dan yang
menjelaskan
secara
rinci
penggunaan
masukan,
dibutuhkan
untuk
memungkinkan manajer meningkatkan mutu, produktifitas dan mengurangi
biaya. Sebagai tanggapan terhadap kelemahan sistem akuntansi manajemen
tradisional, berbagai usaha dilakukan untuk mengembangkan sistem
akuntansi manajemen yang baru – yang dapat memenuhi kebutuhan
lingkungan ekonomi dewasa ini.
14
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Sistem Informasi Akuntansi Manajemen
Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sector public
adalah memberikan informasi akuntansi yang relevan dan handal kepada
manajer untuk melaksanakan fungsi perencanaan dan pengendalian
organisasi. Informasi akuntansi manajemen dibutuhkan dan digunakan
dalam semua lingkup manajemen. Informasi akuntansi manajemen
membantu para manajer menjalankan perannya dalam melakukan aktivitas
perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan.
Akuntansi Keuangan dan Akuntansi Manajemen
Tujuan utama akuntansi keuangan adalah untuk menyajikan
informasi kepada pihak eksternal perusahaan, misalnya investor dan
kreditor. sedangkan tujuan akuntansi manajemen adalah menyajikan
informasi kepada pihak internal, yaitu manajemen perusahaan.
15
DAFTAR PUSTAKA
Iftitah, tias. “Akuntansi Manajemen dan Sistem Pengendalian Manajemen
Organisasi Sektor Publik”. http://tiasaccountingworld.blogspot.com
/2013/09/akuntansi-manajemen-dan-sistem.html (diakses 6 Maret 2015
pukul 19.00 WIB)
Tasnia, Annas. “AKUNTANSI MANAJEMEN SEKTOR PUBLIK”
http://anitadiahmawarni.blogspot.com/2013/10/akuntansi-manajemensektor-publik.html (diakses 7 Maret 2015 pukul 20.05 WIB)
Tris, Dodi. “Akuntansi Manajemen Sektor Publik” http://referensiakuntansi.
blogspot.com/2012/07/akuntansi-manajemen-sektor-publik.html
6Maret 2015 pukul 19.15 WIB)
(diakses
Wulandari, Ambar. “BAB I AKUNTANSI MANAJEMEN – SUATU
PERSPEKTIF”. http://muchy-muchy.blogspot.com/2012/04/bab-iakuntansi-manajemen-suatu.html (diakses 7 Maret 2015 pukul 18.45 WIB)
16