Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Nilai Tanah dan Bangunan di Sekitar Unversitas Prima Indonesia (UNPRI) Chapter III VI

19

BAB III
KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS

3.1 Kerangka Konsep Penelitian
Kerangka konsep penelitian ini mengungkapkan faktor-faktor yang
mempengaruhi nilai tanah dan bangunan di sekitar UNPRI.

Nilai tanah dan

bangunan yang terdapat di wilayah tersebut dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, yaitu:, luas tanah, luas bangunan, jarak tanah ke UNPRI, dan lebar jalan di
depan tanah.
Kondisi fisik tanah dan bangunan berupa luas tanah dan bangunan merupakan
hal yang turut mempengaruhi nilai tanah.

Setiawan (2006) mengungkapkan

bahwa luas tanah merupakan salah satu faktor yang paling mempengaruhi
perubahan nilai tanah dan bangunan pada suatu properti di Perumahan Galaxi

Bumi Permai, Surabaya. Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Anastasia dan Muliadihardjo (2004) bahwa luas tanah merupakan salah satu
faktor yang paling mempengaruhi nilai tanah di Perumahan Citra Raya, Surabaya.
Sementara itu, Fahirah, dkk. (2010) mengungkapkan bahwa faktor luas bangunan
merupakan salah satu faktor yang paling mempengaruhi nilai jual lahan dan
perumahan.
Faktor jarak tanah ke UNPRI dan lebar jalan merupakan faktor aksesibilitas
yang dapat mempengaruhi nilai tanah. Semakin dekat jarak bidang tanah dengan
kampus, maka akan semakin tinggi nilai dari bidang tanah tersebut. Widowati
dan Wijaya (2014) mengungkapkan bahwa nilai tanah di sekitar kawasan UNDIP
dipengaruhi oleh sarana dan prasarana serta kasesibilitas berupa jarak ke kampus
19

Universitas Sumatera Utara

20

UNDIP. Hal tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Rahayu
(2009) dimana faktor jarak tanah ke kampus Politeknik Pasir Pengaraian
berpengaruh negatif signifikan terhadap nilai tanah.

Faktor aksesibilitas lainnya yang dapat mempengaruhi nilai tanah adalah
lebar jalan di depan tanah. Anastasia dan Muliadihardjo (2004) mengungkapkan
bahwa lebar jalan merupakan faktor yang paling mempengaruhi nilai tanah di
perumahan Citra Raya, Surabaya. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan
oleh Sutawijaya (2004) dalam penelitiannya yang berjudul “Analisis faktor-faktor
yang mempengaruhi nilai tanah sebagai dasar penilaian nilai jual objek pajak
(NJOP) di Kota Semarang” dimana lebar jalan akan memberi pengaruh positif
terhadap nilai tanah di Kota Semarang.
Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi nilai tanah di sekitar UNPRI. Faktor luas tanah, luas bangunan,
jarak ke UNPRI, dan lebar jalan di depan tanah dapat mempengaruhi nilai tanah di
Kecamatan Medan Petisah.
3.2 Gambar Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual yang digunakan di dalam penelitian ini dapat dilihat
pada Gambar 3.1, yaitu:
Luas Tanah (X1A)
Faktor-Faktor
yang
Mempengaruhi
Nilai Tanah di

Sekitar UNPRI

Luas Bangunan (X2A)
Jarak Tanah ke UNPRI (X3A)

Nilai Tanah dan
Bangunan di
Sekitar UNPRI (Y)

Lebar jalan di depan tanah (X4A)

Gambar 3.1
Kerangka Konseptual Penelitian Penelitian Tanah dan Bangunan

Universitas Sumatera Utara

21

3.3 Hipotesis Penelitian
“Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap

kebenarannya harus diuji secara empiris.

masalah penelitian, yang

Hipotesis dapat didefinisikan juga

sebagai keterangan sementara dari hubungan-hubungan yang kompleks.” (Nazir,
2009)
Berdasarkan kerangka pemikiran, maka hipotesis yang diajukan peneliti
adalah H 1 : β 1 ≠ 0 (Suatu variabel bebas secara individual dapat menjelaskan
variabe terikat secara individual (Ghozali, 2006) serta penjelasannya terhadap
masing-masing variabel bebas tersebut adalah sebagai berikut:
1.

Diduga luas tanah, luas bangunan, jarak tanah ke UNPRI, dan lebar jalan di
depan tanah berpengaruh signifikan terhadap nilai tanah dan bangunan
di sekitar UNPRI.

2.


Diduga faktor lebar jalan di depan tanah paling berpengaruh terhadap
terhadap nilai tanah dan bangunan di sekitar UNPRI.

Universitas Sumatera Utara

22

BAB IV
METODE PENELITIAN

4.1. Jenis dan Sifat Penelitian
Dalam suatu penyusunan karya ilmiah, penelitian merupakan suatu hal yang
penting dan merupakan sarana yang sangat menunjang, untuk menguatkan hal
yang termaksud dalam karya ilmiah tersebut.
Jenis Penelitian adalah deskriptif kuantitatif.

Penelitian disebut deskriptif

kuantitatif karena penelitian bertujuan untuk mencari ciri-ciri, unsur-unsur
ataupun sifat-sifat suatu fenomena (Efendi dan Tukiran, 2012).


Metode ini

dimulai

data

dengan

mengumpulkan

data,

menganalisis

dan

menginterprestasikannya. Metode ini dalam pelaksanaannya dilakukan melalui:
teknik survei, dan analisis dokumenter.
4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah tanah yang terletak di sekitar UNPRI, Kecamatan
Medan Petisah, Kota Medan (Gambar 4.1).
Waktu penelitian berlangsung dari bulan Februari 2015 sampai dengan Juni
2015.
4.3 Populasi dan Sampel
Pengambilan populasi adalah bidang tanah dan bangunan yang pernah
ditransaksikan (diperjual-belikan) tahun 2009 s/d 2014dan berlokasi radius 200
meter dari lokasi UNPRI, yaitu 67 pemilik bidang tanah dan bangunan.

Jelaskan mengapa 200 m sebagai batasan wilayah penelitian.
22

Universitas Sumatera Utara

23

Tambahkan temuan penelitian yang menunjukkan bahwa
aktifitas

komersil


disekitar

universitas

yang

paling

berpengaruh adalah pada radius sekitar 200m. Bisa juga
diambil dari buku Architect Data (nanti jumpai saya untuk
sumber ini )

Adapun penentuan batasan radius sampel penelitian dilakukan

dengan melihat dampak atau pengaruh kehadiran UNPRI terhadap nilai tanah
pada radius 200 meter dari UNPRI berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti.

U


200 m

200 m

Gbr. 4.1. Gambar Peta Universitas Prima Indonesia
Sumber: www.maps.google.co.id/
Sampel yang digunakan adalah sampel jenuh yang merupakan bagian dari
sampel nonprobabilitas.

Sampel jenuh adalah metode pengambilan sampel

bilamana semua anggota populasi diambil sebagai anggota sampel (Effendi

Universitas Sumatera Utara

24

danTukiran, 2012). Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sama dengan
populasinya, yaitu 67 pemilik bidang tanah dan bangunan.
4.4 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan kusisioner kepada masingmasing pemilik bidang tanah dan bangunan yang menjadi sampel penelitian.
Kuisioner merupakan pengumpulan data dengan mengajukan daftar pertanyaan
tertulis yang diisi oleh pemilik bidang tanah yang dijadikan sampel.
4.5 Jenis dan Sumber Data
Data yang dikumpulkan pada penelitian ini adalah data primer dan data
skunder. Data primer bersumber dari hasil kuesioner pada responden. Sementara
itu, data sekunder meliputi data yang relevan meliputi peta-peta dan data
administrasi kecamatan, penggunaan tanah, status tanah, jumlah dan kepadatan
penduduk, Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), data statistik Kota Medan,
perundang-undangan yang berkaitan harga dengan tanah, dan data relevan lain
yang mendukung penelitian ini. Data sekunder didapat dari berbagai instansi
pemerintah maupun swasta seperti kantor Bappeda Kots Medan, Kantor
Agraria/BPN, Kantor Pajak Bumi dan Bangunan, Badan Pusat Statistik (BPS),
Kantor Kecamatan, Kelurahan dan Notaris.
4.6 Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel
Variabel yang dianalisi dalam penelitian ini dibedakan menjadi variabel bebas
dan variabel terikat dapat dilihat pada Tabel 4.1.
Tabel 4.1. Identifikasi dan Definisi Operasional Variabel

No.


Jenis Variabel

Definisi Operasional

Skala
Pengukuran

Universitas Sumatera Utara

25

1.

Variabel Terikat (Y):
Harga tanah dan bangunan per unit
Nilai
Tanah
dan persegi di pasar yang disepakati
antara
membeli
dan
penjual
Bangunan
(Rp./unit).

2.

Variabel Bebas (X):

2.1

Luas Tanah (X 1 )

Perkalian antar lebar dan panjang
tanah yang menjadi objek penelitian
dan satuannya meter persegi (m2).

Rasio

Perkalian antar lebar dan panjang
bangunan yang menjadi objek
penelitian dan transaksinya dalam
meter persegi (m2).

Rasio

Jarak Tanah ke UNPRI Jarak tanah yang menjadi objek
(X 3 )
penelitian ke UNPRI dan di ukur
dalam satuan meter (m).

Rasio

Lebar Jalan di Depan Lebar jalan yang berada tepat di
Tanah (X 4 )
depan agunan yang menjadi objek
penelitian dengan satuan meter (m).

Rasio

Sambungan Tabel 4.1
Luas Bangunan (X 2 )

2.2

2.3

2.4.

Rasio

4.7 Teknik Analisis Data
Teknis analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
4.7.1 Analisis Deskriptif
Metode ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data
yang dilakukan sehingga diperoleh gambaran umum penelitian untuk data
berskala skala interval /rasio. Analisis deskriptif memberi penjelasan tentang nilai
rata-rata, standard deviation, nilai maksimal, nilai minimal, namun untuk data
berskala ordinal tidak dapat diberi nilai rata-rata.
4.7.2 Uji Asumsi Klasik
4.7.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji keberadaan distribusi normal dari
variabel residual dalam model regresi. Uji normalitas menggunakan pendekatan

Universitas Sumatera Utara

26

Kolmogorov-Smirnov dengan tingkat signifikan 5%, jika nilai Asymp. Sig.
(2-tailed) di atas nilai signifikan 5% maka variabel residual berdistribusi normal.
4.7.2.2 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji keberadaan korelasi antar
variabel bebas dalam model regresi yang baik. Indetifikasi multikoliniearitas
dapat dilihat dari besar nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) dalam
program SPSS. Standar yang umum digunakan adalah nilai Tolerance > 0,1 atau
nilai VIF < 5 agar tidak terjadi multikolinearitas.
4.7.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji keberadaan variance yang
berbeda dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya.

Jika suatu

variance dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut
homokedasitisitas, bila berbeda disebut heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas
tidak berlaku dalam persamaan regresi yang baik.

Heteroskedastisitas tidak

terjadi bila probabilitas signifikan modal regresi di atas tingkat kepercayaan 5%.
Gejala heteroskedastisitas dalam penelitian ini dideteksi dengan menggunakan uji
Glejser.

Heteroskedastisitas tidak terjadi bila probabilitas signifikan modal

regresi di atas tingkat kepercayaan 5% (Sunjoyo et al., 2012 dalam Fachrudin dan
Meliza, 2014).
4.7.3 Analisis Data
Analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengunakan model
Regresi linier Berganda dan Model boneka (dummies) sebagai penduga parameter
yang berguna untuk melihat hubungan antara nilai tanah dengan karakteristik

Universitas Sumatera Utara

27

tanah yang mempengaruhinya.

Persamaan Regresi Linier Berganda secara

ekonometrika adalah sebagai berikut (Gujarati, 2006) :
Y=ß +ß X +ß X +ß X +ß X +e
0

1

1

2

2

3

3

4

4

i

Dimana :
Y

= Nilai Tanah dan Bangunan (Rp/unit)

ln Y

= Logaritma natural nilai tanah (Rp/unit)

ß

= Estimasi koefisien regresi

X
X
X
X
e

1

2

3

4

= Luas tanah (m2)
= Luas bangunan (m2)
= Jarak tanah ke UNPRI (m2)
= Lebar jalan di depan tanah (meter)
= Faktor pengganggu/ faktor eror
Pada analisis Linier Berganda, koefisien merupakan nilai riil variabel terikat

terhadap variabel bebas, dimana nilai perubahan pada variabel terikat dipengaruhi
oleh variabel bebas.
4.7.4 Pengujian Hipotesis dengan Model Goodness of Fit
Untuk melihat goodness of fit model, yang perlu diperhatikan, yaitu:
4.7.4.3 Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Kriteria pengujian hipotesis F adalah sebagai berikut:
1.

Ho : ß = ß = ß = …… = ß = 0, artinya model tidak layak.

2.

H 1 : minimal satu dari ß 1 ≠ 0, artinya model layak dan dapat dilakukan

1

2

3

i

pengujian lebih lanjut.

Universitas Sumatera Utara

28

Dalam penelitian ini, nilai F hitung akan dibandingkan dengan F tabel 5%. Kriteria
penilaian hipotesis pada uji F ini adalah:
: F hitung ≤ F tabel

H 0 tidak ditolak jika

: F hitung ≥ F tabel

H 0 ditolak jika

4.7.4.2 Uji Signifikan Parsial (Uji-t)
Kriteria pengujian hipotesis secara parsial (individual) adalah sebagai berikut:
1.

H0 : ß ≠ 0
1

H0 : ß ≠ 0
2

H0 : ß ≠ 0
3

H 0 :ß ≠ 0
4

artinya variabel jarak ke kampus, luas tanah, lebar jalan di depan tanah,
bentuk tanah, dan status legalitas tanah secara parsial berpengaruh signifikan
terhadap nilai tanah di Kecamatan Medan Petisah.
Dalam penelitian ini, nilai t hitung akan dibandingkan dengan t tabel pada tingkat
signifikansi alpha 5%. Kriteria penilaian hipotesis pada uji t ini adalah:
1.

Ho tidak ditolak jika

: - t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel

2.

Ho ditolak jika

: t hitung > t tabel atau - t hitung ≤ -t tabel

4.7.4.3 Uji Determinasi (R2)
Uji determinasi dilakukan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variasi
variabel bebas dalam menjelaskan variasi variabel terikatnya.
Bila menggunakan hubungan atau korelasi, hipotesisnya adalah:
1.

H0 : ρ = 0

2.

H1 : ρ ≠ 0

Bila nilai ρ value output analisis data lebih kecil daripada alpha yang digunakan
berarti H 0 ditolak atau dengan kata lain H 1 diterima yang berarti terdapat
hubungan yang signifikan.
Bila menggunakan hubungan atau korelasi, hipotesisnya adalah:

Universitas Sumatera Utara

29

1.

H0 : μ1 = μ2

2.

H1

: μ1 ≠ μ2

Bila nilai ρ value output analisis data lebih kecil daripada alpha yang digunakan
berarti H 0 ditolak atau dengan kata lain H 1 diterima yang berarti terdapat
hubungan yang signifikan.

Universitas Sumatera Utara

30

BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Penelitian
5.1.1 Analisis Deskriptif
Analisis ini menggunanakan penjelasan dan uraian yang diperoleh dari
gambaran umum penelitian untuk data berskala interval /rasio. Analisis deskriptif
memberi penjelasan tentang nilai rata-rata, standard deviation, nilai maksimal,
dan nilai minimal dari setiap variabel, baik variabel terikat (nilai tanah dan
bangunan) maupun variabel bebas (luas tanah, luas bangunan, jarak tanah ke
UNPRI, dan lebar jalan).
Penjelasan tentang variabel-variabel penelitian yang terhadap nilai tanah dan
bangunan di sekitar Unversitas Prima Indonesia (UNPRI), Kecamatan Medan
Petisah adalah:
1.

Nilai tanah dan Bangunan(Y)
Berikut ini merupakan tabel deskripsi variabel terikat dari penelitian ini, yaitu

variabel nilai tanah dan bangunan (Rp./unit) pada kecamatan Medan Petisah.
Rata-rata nilai tanah dan bangunan

pada sampel penelitian ini adalah

Rp. 910.405.223,88,-/unit dan standar deviation adalah sebesar 436694739,365,-.
Sementara itu, nilai tanah dan bangunan terendah pada seluruh sampel penelitian
adalah

sebesar

Rp.

292.050.000,-/unit

Rp. 2.100.000.000,-/unit.

dan

tertinggi

adalah

sebesar

Deskripsi nilai tanah dan bangunan (Y) pada

Kecamatan Medan Petisah dapat dilihat pada Tabel 5.1.

30

Universitas Sumatera Utara

31

Tabel 5.1
Deskripsi Variabel Terikat Nilai Tanah dan Bangunan (Y)

No

1

Variabel
Terikat

Jumlah
Sampel

Standard
Deviation

Rata-Rata
Nilai tanah dan
bangunan
(Rp./unit)

Nilai tanah
dan bangunan
Terendah
(Rp./unit)

Nilai tanah dan
bangunan
Tertinggi
(Rp./unit)

Nilai tanah
dan
bangunan

67

436694739,365

910.405.223,88

292.050.000,-

2.100.000.000,-

Sumber : Data Olahan Penelitian (2015)

Nilai tanah dan bangunan dari keseluruhan sampel penelitian dibagi ke dalam
5 kelompok nilai tanah dan bangunan dengan interval Rp. 653.640.000,-/unit Hal
tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.1.

24

16

17

7
3

Gambar 5.1
Pengelompokan nilai tanah dan bangunan di sekitar UNPRI
Sumber Penelitian : Data Olahan Penelitian (2015)
Gambar 5.1 menunjukkan bahwa kelompok nilai tanah dan bangunan dengan
interval Rp. 292.050.000,-/unit-Rp. 653.640.000,-/unit sebagai kelompok dengan
sampel terbesar yang berjumlah 24 bidang tanah dan bangunan dan kelompok
dengan jumlah sampel terkecil berada pada nilai tanah dan bangunan dengan
interval Rp. 1.376.830.000,-/unit-Rp. 2.100.000.000,-/unit dengan jumlah
sampelnya sebesar 3 bidang tanah dan bangunan.

Universitas Sumatera Utara

32

2.

Luas Tanah (X 1 )
Luas tanah yang diukur adalah luas bidang tanah yang menjadi sampel

penelitian, dalam hal ini adalah tanah yang letaknya dalam radius 200 m dari
UNPRI dan ditransaksikan (jual-beli) dari tahun 2009-2014, menggunakan satuan
meter persegi (m2). Rata-rata luas bidang tanah adalah 133,48 m2 dan standard
deviation adalah sebesar 34,158. Bidang tanah (objek penelitian) yang paling luas
adalah sebesar 260 m2 dan luas tanah yang paling kecil adalah sebesar 80 m2. Hal
tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.2.
Tabel 5.2
Deskripsi Variabel Luas Tanah (X 1 )
No

Variabel
Bebas

Jumlah
Sampel

Standard
Deviation

1 Luas Tanah
67
34,158
Sumber : Data Olahan Penelitian (2015)

Rata-rata Luas
Tanah (m2)

Luas Tanah
Terbesar (m2)

Luas Tanah
Terkecil (m2)

133,48

260

80

Luas tanah pada sampel penelitian ini dibagi ke dalam 5 kelompok bagian
luas tanah dengan interval 36 m2. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.2.
35

21

7
2

2

Gambar 5.2 Pengelompokan Luas Tanah (X 1 )
Sumber Penelitian : Data Olahan Penelitian (2015)
Gambar 5.2 menunjukkan bahwa kelompok luas tanah dengan interval
117 m2- 152 m2 sebagai kelompok sampel terbesar dimana jumlah sampel sebesar
35 bidang tanah dan kelompok dengan jumlah sampel terkecil adalah luas tanah

Universitas Sumatera Utara

33

dengan interval 189 m2- 224 m2 dan 225 m2-260 m2dimana jumlah sampelnya
masing-masing sebesar 2 bidang tanah.
3.

Luas Bangunan (X 2 )
Luas bangunan yang diukur adalah luas bangunan yang menjadi sampel

penelitian, dalam hal ini adalah bangunan yang berdiri pada bidang tanah yang
menjadi objek penelitian dan menggunakan satuan meter persegi (m2). Rata-rata
luas bangunan adalah 135,42 m2 dan standard deviation adalah sebesar 57,477.
Bangunan yang paling luas adalah sebesar 280 m2 dan luas bangunan yang paling
kecil adalah sebesar 60 m2. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.2.
Tabel 5.3
Deskripsi Variabel Luas Bangunan (X 2 )
No

Variabel
Bebas

Jumlah
Sampel

Standard
Deviation

Rata-rata Luas
Tanah (m2)

Luas Bangunan
Terbesar (m2)

Luas Bangunan
Terkecil (m2)

135,42

260

60

Luas
67
57,477
Bangunan
Sumber : Data Olahan Penelitian (2015)
1

Luas bangunan pada sampel penelitian ini dibagi ke dalam 4 kelompok
bagian luas tanah dengan interval 55 m2. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar
33

5.3.

14
11

9

Gambar 5.3 Pengelompokan Luas Bangunan (X 2 )
Sumber Penelitian : Data Olahan Penelitian (2015)
Gambar 5.3 menunjukkan bahwa kelompok luas bangunan dengan interval
60 m2- 115 m2 sebagai kelompok sampel terbesar dimana jumlah sampel sebesar
33 dan kelompok dengan jumlah sampel terkecil adalah luas bangunan dengan

Universitas Sumatera Utara

34

interval 226 m2-280 m2 dimana jumlah sampelnya masing-masing sebesar 9
bidang tanah
Jarak Tanah ke UNPRI (X 3 )

4.

Jarak yang diukur adalah jarak masing-masing sampel penelitian ini ke
UNPRI sebagai titik 0, menggunakan satuan meter (m), yang diukur mengikuti
panjang jalan yang dapat dilalui oleh kendaraan roda empat. Rata-rata jarak tanah
(objek penelitian) ke UNPRI adalah 87,91 m dan standard deviation adalah
sebesar 51,757. Maksimal jarak tanah ke UNPRI adalah sebesar 193 m dan
minimal sebesar 6 m. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.4.
Tabel 5.4 Deskripsi Variabel Jarak Tanah ke UNPRI (X 3 )
No
1

Variabel
Bebas

Jumlah
Sampel

Jarak Tanah
ke UNPRI

67

Standard
Deviation

Rata-rata jarak
tanah ke UNPRI
(m)

Maksimal (m)

Minimal (m)

51,757

87,91

193

6

Sumber : Data Olahan Penelitian (2015)

Jarak tanah ke UNPRI pada sampel penelitian ini dibagi ke dalam 5
kelompok bagian jarak tanah ke UNPRI dengan interval 37,4. Hal tersebut dapat
dilihat pada Gambar 5.3.
16

16

15
12
8

Gambar 5.4 Pengelompokan Jarak Tanah ke UNPRI (X 3 )
Sumber Penelitian : Data Olahan Penelitian (2015)

Universitas Sumatera Utara

35

Gambar 5.4 menunjukkan bahwa kelompok jarak tanah ke UNPRI dengan
interval 6 m - 43 m dan 44 m – 81 m sebagai kelompok sampel terbesar dimana
jumlah masing-masing sampel sebesar 16 bidang tanah dan bangunan. sementara
itu, kelompok dengan jumlah sampel terkecil berada pada jarak tanah ke UNPRI
dengan interval 157 m - 193 m dimana jumlah sampelnya sebesar 8 bidang tanah.
Lebar jalan di depan tanah dan bangunan (X 4 )

4.

Lebar jalan di depan tanah dan bangunan adalah lebar daripada jalan yang
dapat dilalui oleh mobil dan posisinya tepat di depan tanah dan bangunan pada
masing-masing sampel penelitian ini dan menggunakan satuan meter (m). Ratarata lebar jalan di depan tanah dan bangunan dan bangunan (objek penelitian)
adalah 4,13 m dan standard deviation adalah sebesar 0,815. Maksimal lebar jalan
di depan tanah dan bangunan dan bangunan adalah sebesar 5 m dan minimal
sebesar 3 m. Hal tersebut dapat dilihat pada Gambar 5.5.
Tabel 5.5
Deskripsi Lebar jalan di depan tanah dan bangunan (X 4 )
No.

Variabel Bebas

Jumlah
Sampel

1

Lebar Jalan
di Depan Tanah

67

Standard
Deviation

Rata-rata lebar
jalan di depan
tanah dan
bangunan (m)

Maksimum
(m)

Minimum
(m)

0,815

4,13

5

3

Sumber : Data Olahan Penelitian (2015)

Lebar jalan di depan tanah dan bangunan (objek penelitian) pada sampel
penelitian ini dibagi ke dalam 3 kelompok.

Hal tersebut dapat dilihat pada

Gambar 5.5, dimana kelompok lebar jalan di depan tanah dan bangunan dan
bangunan dengan lebar 5 m sebagai kelompok sampel terbesar dimana jumlah
sampel sebesar 27 bidang tanah dan bangunan. Sementara itu, kelompok dengan

Universitas Sumatera Utara

36

jumlah sampel terkecil berada pada lebar jalan di depan tanah dan bangunan
dengan 3 m dimana jumlah sampelnya yaitu sebesar 18 bidang tanah.
27
22
18

Gambar 5.5 Pengelompokan Lebar jalan di depan tanah dan bangunan (X 4 )
Sumber Penelitian : Data Olahan Penelitian (2015)
5.1.2 Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik pada penelitian ini berupa analisis variabel yang
mempengaruhi nilai tanah dan bangunan di sekitar UNPRI. Uji asumsi klasik
terhadap nilai tanah dan bangunan di sekitar UNPRI, meliputi:
5.1.2.1 Uji Normalitas untuk Nilai Tanah dan Bangunan
Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah nilai residual yang telah
distandarisasi pada model regresi terdistribusi secara normal atau tidak.

Uji

normalitas yang digunakan menggunakan analisis grafik dan uji normalitas
dengan Kolmogorov-Smirnov. Pengujian normalitas data melalui analisis grafik
yang dihasilkan dari perhitungan regresi dengan SPSS. Uji normalitas dengan
menggunakan grafik dapat dilihat pada Gambar 5.6 dan 5.7

Universitas Sumatera Utara

37

Gambar 5.6
Hasil Uji Normalitas P-Plot Nilai tanah dan Bangunan di Sekitar UNPRI
Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

Berdasarkan Gambar 5.6 menunjukkan bahwa data berdistribusi normal.
Titik-titik menyebar sepanjang garis regresi. Hal tersebut mengartikan sebaran
data nya merata sehingga dapat dihasilkan Y yang merata pada garis regresi.

Gambar 5.7 Hasil Uji Normalitas dengan Analisis Grafik Histogram
Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Berdasarkan

tampilan

histogram

yang

terdapat

pada

Gambar

5.7

menunjukkan bahwa tiap data menyebar keseluruh daerah normal. Daerah normal
tersebut adalah daerah yang berada di bawah kurva yang bentuknya seperti
lonceng terbalik.

Universitas Sumatera Utara

38

Selain menggunakan analisis grafik, unji normalitas juga menggunakan tes
Kolmogorov-Smirnov. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 5.6.
Tabel 5.6
Hasil Test Kolmogorov-Smirnov untuk Nilai tanah dan bangunan
Unstandardized Residual
67

N
Normal
Parametersa,b
Most Extreme
Differences

Mean
Std. Deviation

-.0000001
96230621.86787080

Absolute

.145

Positive

.102

Negative

-.145
1.185

Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)

.121

Tabel 5.6 memperlihatkan bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) yang dihasilkan
dari tes Kolmogorov-Smirnov adalah sebesar 0,121 > 0,05. Hal ini berarti bahwa
variabel residual berdistribusi normal.
5.1.2.2 Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji keberadaan korelasi antar
variabel bebas dalam model regresi yang baik. Indetifikasi multikoliniearitas
dapat dilihat dari besar nilai Tolerance dan VIF (Variance Inflation Factor) dalam
program SPSS. Fachrudin dan Meliza (2014) mengungkapkan bahwa standar
yang umum digunakan adalah nilai Tolerance > 0,1 atau nilai VIF < 5 agar tidak
terjadi multikolinearitas. Hasil uji multikolinieritas dapat dilihat pada tabel 5.7.
Tabel 5.7
Hasil Uji Multikolinieritas untuk Nilai tanah dan bangunan

Universitas Sumatera Utara

39

Model

Collinearity Statistics
Tolerance

VIF

1

LuasTanah

.857

1.167

2

LuasBangunan

.356

2.812

3

JarakTanahkeUNPRI

.915

1.093

4

LebarJalandiDepanTanah dan
Bangunan

.396

2.523

a. Dependent Variable: Nilai Tanah dan Bangunan
Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 5.9 diketahui bahwa nilai VIF (variable in floating factor)
variabel luas tanah sebesar 1,167, nilai VIF luas bangunan adalah 2,812, nilai
VIF, nilai VIF jarak tanah dan bangunan ke UNPRI sebesar 1,093, dan nilai VIF
lebar jalan sebesar 2,523. Semua nilai VIF variabel bebas < 5, dapat disimpulkan
bahwa pada model regresi tersebut tidak terjadi multikolinieritas.
5.1.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedasitastisitas bertujuan untuk menguji keberadaan variance yang
berbeda dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Hasil pengujian
heterokedastisitas data dalam penelitian ini menggunakan alat bantu SPSS
(Statistical Packaged For Social Science) dengan mengamati pola yang terdapat
pada Scatterplot, hasilnya dapat dilihat pada Gambar 5.8.
Dari Gambar 5.8 diketahui bahwa tidak terjadi gejala heterokedastisitas,
karena data menyebar ke segala bidang.

Hal ini menunjukkan bahwa uji

signifikan akan menjadi kuat yang berarti model regresi layak dipakai untuk
memprediksi nilai tanah dan bangunan di sekitar UNPRI berdasarkan masukan
dari variabel-variabel bebasnya.

Universitas Sumatera Utara

40

Gambar 5.8
Hasil Uji Heterokedastisitas
Terhadap Nilai Tanah dan Bangunan di Sekitar UNPRI
Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Sementara itu, Gejala heteroskedastisitas dalam penelitian ini dideteksi
dengan menggunakan uji Glejser.

Heteroskedastisitas tidak terjadi bila

probabilitas signifikan modal regresi di atas tingkat kepercayaan 5%
(Sunjoyo et al., 2012 dalam Fachrudin dan Meliza, 2014). Hal tersebut dapat
dilihat pada Tabel 5.8.
Tabel 5.8
Hasil Uji Heteroskedastisitas untuk Nilai tanah dan bangunan
Unstandardized Coefficients
Model
B

Std. Error

1

(Constant)

57102862.845

48190505.053

2

LuasTanah

-9359.279

200621.982

3

LuasBangunan

-77574.660

4

JarakTanah ke
UNPRI

5

Lebar jalan di
depan tanah
dan bangunan

Standardized
Coefficients

t

Sig.

Beta
1.185

.241

-.006

-.047

.963

185101.410

-.088

-.419

.677

134063.249

128167.335

.137

1.046

.300

5837643.885

12370766.777

.094

.472

.639

a. Dependent Variable: ABS_RES

Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Berdasarkan Tabel 5.8 nilai Sig. variabel luas tanah 0,963 > 0,05, Sig.
variabel luas bangunan 0,677 > 0,05, variabel jarak tanah ke UNPRI 0,300 > 0,05,
dan Sig. variabel lebar jalan di depan tanah dan bangunan 0,639 > 0,05.

Universitas Sumatera Utara

41

Berdasarkan table 5.8 dapat disimpulkan bahwa pada model regresi ini tidak
terjadi gejala heteroskedastisitas pada seluruh variabel bebas penelitian.
5.1.3 Analisis Data
Setelah dilakukan proses pengolahan data dan dimasukkan ke dalam SPSS,
maka model regresi yang diperoleh untuk variabel dependen nilai tanah dan
bangunan (Y) di sekitar UNPRI. Hasil analisis regresi linear berganda terhadap
nilai tanah dan bangunan pada kecamatan Medan Petisah dapat dilihat pada
Tabel 5.9.
Tabel 5.9
Koefisien Regresi Nilai Tanah dan Bangunan di Sekitar UNPRI

Model
Unstandardized Coefficients
B

Std. Error

Standardized
Coefficients
Beta

t

Sig.

-6.744

.000

1

(Constant)

-626023048.317

92833255.344

2

Luas Tanah

2000192.044

386474.300

.156

5.175

.000

3

Luas Bangunan

3052296.312

356575.770

.402

8.560

.000

4

Jarak Tanah ke
UNPRI

-2415552.709

246899.071

-.286

-9.784

.000

5

Lebar Jalan
di Depan Tanah

258437176.160

23830805.461

.482

10.845

.000

a. Dependent Variable: NilaiTanah

Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (data diolah)
Tabel 5.11 dapat dibuat model Regresi dalam persamaan linier untuk nilai
tanah dan bangunan di sekitar UNPRI, yaitu: Y = -626.023.048,317 +
2.000.192,044X 1 + 3.052.296,312X 2 -2.415.552,709X 3 + 258.437.176,16X 4 .
Model Regresi di atas menjelaskan bahwa untuk kondisi luas tanah (X 1 ) sama
dengan nol, luas bangunan (X 2 ) sama dengan nol, jarak tanah ke UNPRI (X 3 ),
dan lebar jalan di depan tanah dan bangunan (X 4 ) sama dengan nol.

Universitas Sumatera Utara

42

Diprediksikan bahwa nilai tanah dan bangunan (Y) adalah Rp 626.023.048,317
unit.
Penambahan luas bidang tanah setiap 1 unit maka akan menambah nilai
tanah dan bangunan sebesar 2.000.192,044 unit, Penambahan luas bidang tanah
setiap 1 unit maka akan menambah nilai tanah dan bangunan sebesar Rp
3.052.296,312 unit, semakin jauh jarak tanah ke UNPRI setiap 1 unit akan
mengurangi

nilai

tanah

dan

bangunan

sebesar

2.415.552,709

unit,

dan penambahan lebar jalan setiap 1 unit di depan tanah akan meningkatkan nilai
tanah dan bangunan sebesar 258.437.176,16 unit.
Selain itu, Tabel 5.10 juga menunjukkan standardized coefficiens atau beta
masing-masing variabel independen, yaitu: variabel luas tanah sebesar 0,156,
variabel luas bangunan sebesar 0,402, jarak tanah ke UNPRI sebesar -0,286, dan
lebar jalan di depan tanah dan bangunan sebesar 0,482. Standardized coefficiens
atau Beta adalah koefisien yang digunakan untuk menemukan variabel bebas
mana yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap variabel dependen nya
(http://zencarioline.blogspot.com/2011/03/ correlation-coefficient-r.html).
Variabel bebas yang paling dominan dalam mempengaruhi nilai tanah dan
bangunan di sekitar UNPRI adalah variabel lebar jalan di depan tanah dan
bangunan dengan nilai beta sebesat 0,482. Sementara itu, variabel bebeas yang
paling kecil pengaruhnya terhadap nilai tanah dan bangunan pada di sekitar
UNPRI adalah variabel luas tanah dengan nilai beta sebesar 0,156.
5.1.4

Hasil Uji Goodness of Fit

Ketepatan fungsi regresi sampel dalam menaksir nilai aktual dapat diukur dari
goodness of Fit nya. Goodness of Fit dalam penelitian ini meliputi uji F, uji t dan

Universitas Sumatera Utara

43

uji koefisien determinasi (Adjusted R Square) yang secara terperinci masing masing uji tersebut diuraikan pada bagian berikut.
5.1.4.1 Uji F
Uji F dilakukan untuk mengambil kesimpulan mengenai nilai signifikansi
atas pengaruh variabel - variabel bebas terhadap variabel terikat. Rumus mencari
nilai F adalah sebagai berikut:
df (1) = 5 - 1,
k

= 5-1 = 4 (pembilang);

f(2)

= n - k,

k

= 67-4 = 63 (penyebut),

maka nilai F tabel penelitian adalah: 2,36. Nilai F hitung dari model regresi untuk
variabel terikat nilai tanah dan bangunan di sekitar UNPRI (Y) dapat dilihat pada
Tabel 5.10.
Tabel 5.10
Uji F untuk Regresi Nilai Tanah dan Bangunan di sekitar UNPRI
Model

Sum of Squares

1

Regression

2

Residual
Total

df

Mean Square

F
303.699

11975169545056600000.000

4

2993792386264140000.000

611181950615088000.000

62

9857773397017550.000

12586351495671600000.000

66

Sig.
.000

b

a. Dependent Variable: Nilai Tanah
b. Predictors: (Constant), Lebar Jalan di Depan Tanah, Luas Tanah, Jarak Tanah ke UNPRI,
Luas Bangunan

Sumber Penelitian : Hasil Penelitian, 2015 (datadiolah)
Berdasarkan Tabel 5.10 terlihat bahwa nilai F hitung dari model regresi atas
nilai tanah dan bangunan (Y) = 303.699 > F tabel (α 0,05) = 2,36 berarti sesuai
kriteria penilaian hipotesis pada uji F yaitu H o ditolak jika : F hitung > F tabel atau
minimal satu dari βi ≠ 0, artinya model layak dan dapat dilakukan pengujian lebih
lanjut.

Universitas Sumatera Utara

44

Pada kolom 6 tabel 5.10, terlihat nilai Sig. adalah sebesar 0,000 berarti lebih
kecil dari 0,05 yang menunjukkan bahwa nilai Sig. yang lebih kecil dari 0,05 ini
sejalan dengan perbandingan antara hasil F hitung dengan F tabel yang dilakukan
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa variabel independen secara simultan
mampu menjelaskan perubahan pada variabel atau model dinyatakan layak.
5.1.4.2 Uji t
Uji t dilakukan untuk menentukan signifikansi pengaruh masing-masing
variabel yang ada dalam model. Nilai statistik t bias dilihat dari tabel koefisien
regresi untuk nilai tanah dan bangunan di sekitar UNPRI (Tabel 5.10). Kriteria
pengujian hipotesis secara parsial (individual) adalah sebagai berikut:
H0 : ß = 0
1

H0 : ß = 0

H0 : ß = 0

2

H0 : ß = 0

3

H0 : ß

4

5

=0
artinya variabel luas tanah, luas bangunan, jarak tanah ke UNPRI dan lebar jalan
di depan tanah secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap nilai tanah dan
bangunan di sekitar UNPRI.
H0 : ß ≠ 0
1

H0 : ß ≠ 0
2

H0 : ß ≠ 0
3

H 0 :ß ≠ 0
4

H 0 :ß ≠ 0
5

artinya variabel luas tanah, luas bangunan, jarak tanah ke UNPRI, dan lebar jalan
di depan tanah dan bangunan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai
tanah dan bangunan di sekitar UNPRI.
Pada penelitian ini, nilai t hitung akan dibandingkan dengan t tabel pada tingkat
signifikansi alpha 5%. Kriteria penilaian hipotesis pada uji t ini adalah:
Ho tidak ditolak jika : - t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel
Ho ditolak jika

: t hitung > t tabel atau - t hitung ≤ -t tabel

Mencari t tabel dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

45

Df

= n – k - 1,
= 67 - 5 - 1 = 61

Maka, berdasarkan rumus mencari nilai t tabel diketahui bahwa nilai t tabel adalah
sebesar 1,99962. Kemudian nilai t tabel dibandingkan dengan nilai statistik t bias
dilihat dari tabel koefisien regresi untuk nilai tanah dan bangunan (Tabel 5.10).
Selain dengan cara melihat hasil nilai hitung diatas, pengujian juga dapat
dilakukan dengan melihat nilai Sig. dari variabel independen, dimana apabila nilai
Sig. tersebut lebih kecil dari nilai α, maka dapat disimpulkan bahwa variabel
independen tersebut berpengaruh nyata terhadap variabel dependennya.
Secara parsial hasil pengujian uji t untuk masing - masing variabel penelitian
diuraikan sebagai berikut :
a) Constanta (intercept)
Nilai t hitung untuk constanta sebesar -6.744> t tabel -1,99962dengan Sig. =
0,000

< α = 0,05. Sehingga dikatakan constanta berpengaruh signifikan

terhadap nilai tanah dan bangunan. Tetapi pada analisis regresi nilai intercept
tidak dianalisis karena yang lebih penting dianalisis adalah variabel bebas nya.
b) Variabel luas tanah (X 1 )
Nilai t hitung dari variabel luas tanah adalah sebesar 5,175 > t tabel = 1,99962,
hal tersebut sejalan dengan nilai Sig. untuk variabel luas tanah sebesar 0,000 <
005. Hasil uji parsial variabel luas tanah ini menunjukkan hipotesis H 0 ditolak,
t hitung > t tabel atau –t hitung ≤ -t tabel , artinya variabel luas tanah secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap nilai tanah dan bangunan.
c) Variabel luas bangunan (X 2 )

Universitas Sumatera Utara

46

Nilai t hitung dari variabel luas tanah adalah sebesar 8,56 > t tabel = 1,99962, hal
tersebut sejalan dengan nilai Sig. untuk variabel luas tanah sebesar 0,000 < 005.
Hasil uji parsial variabel luas tanah ini menunjukkan hipotesis H 0 ditolak,
t hitung > t tabel atau –t hitung ≤ -t tabel , artinya variabel luas tanah secara parsial
berpengaruh signifikan terhadap nilai tanah dan bangunan.

d) Variabel jarak tanah ke UNPRI (X 2 )
Nilai t hitung dari variabel jarak tanah ke UNPRI sebesar -9,784 > t tabel =
-1,99962, hal tersebut sejalan dengan nilai Sig. untuk variabel jarak tanah ke
UNPRI sebesar 0,000 < 0,05. Hasil uji parsial variabel jarak tanah ke UNPRI ini
menunjukkan bahwa hipotesis H 0 ditolak, t hitung > t tabel atau –t hitung ≤ -t tabel , artinya
variabel jarak tanah ke UNPRI secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
nilai tanah dan bangunan.
e) Variabel lebar jalan di depan tanah dan bangunan (X 3 )
Nilai t hitung dari variabel lebar jalan di depan tanah dan bangunan sebesar
10,845 > t tabel = 1,99962, hal tersebut sejalan dengan nilai Sig. untuk variabel
lebar jalan di depan tanah dan bangunan sebesar 0,000 < 0,05. Hasil uji parsial
variabel lebar jalan di depan tanah dan bangunan ini menunjukkan hipotesis H 0
ditolak, t hitung > t tabel atau –t hitung ≤ -t tabel , artinya variabel lebar jalan di depan
tanah dan bangunan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap nilai tanah dan
bangunan.
5.1.4.3 Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R Square)
Adjusted R Square merupakan koefisien determinasi yang telah disesuaikan
yang telah memasukkan jumlah variabel dan ukuran sampel yang digunakan

Universitas Sumatera Utara

47

dalam penelitian ini, sehingga pengukurannya lebih baik dari R2.

Koefisien

determinasi ini memberikan penjelasan seberapa besar model regresi yang dipilih
dapat menjelaskan hubungan antara nilai tanah dan bangunan pada kecamatan
Medan Petisah dengan variabel – variabel bebas atau independen nya. Nilai
Adjusted R Square pada penelitian ini (Tabel 5.11) adalah sebesar 0,951 yang
berarti bahwa 95,1% variasi perubahan nilai tanah dan bangunan di sekitar
UNPRI dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh variasi variabel bebas atau
independen berupa luas tanah, luas bangunan, jarak tanah ke UNPRI, dan lebar
jalan.
Tabel 5.11
Uji Koefisien Determinasi
Model

R

R Square

Adjusted R
Square

Std. Error of the
Estimate

1

.975a

.951

.948

99286320.291

a. Predictors: (Constant), Lebar Jalan di Depan Tanah, Luas Tanah, Jarak
Tanah ke UNPRI, Luas Bangunan
b. Dependent Variable: Nilai Tanah

Sumber Penelitian : Hasil Penelitian, 2014 (datadiolah)
Berdasarkan Tabel 5.12 diketahui bahwa nilai R adalah sebesar 0,975, nilai R
Square sebesar 0.951, dan nilai Adjusted R Square sebesar 0,948.
5.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Pembahasan hasil penelitian dengan objek penelitian berupa bidang tanah di
sekitar UNPRI, yaitu:
5.2.1

Pengaruh Variabel Luas Tanah Terhadap Nilai Tanah dan Bangunan

Variabel luas tanah mempunyai koefisien regresi 2.000.192,344, standardized
coefficients sebesar 0,156, dengan Sig. sebesar 0,000 dan t hitung 5,175. Hasil
analisis regresi menunjukkan bahwa variabel luas tanah berpengaruh signifikan
terhadap nilai tanah dan bangunan di sekitar UNPRI, dimana semakin besar luas

Universitas Sumatera Utara

48

tanah sebesar 1 unit maka akan menambah nilai tanah dan bangunan sebesar
2.000.192,344 unit.
Luas tanah merupakan salah satu faktor yang paling mempengaruhi
perubahan nilai tanah dan bangunan dan bangunan pada suatu properti di
Perumahan Galaxi Bumi Permai, Surabaya (Setiawan, 2006). Hal tersebut sesuai
dengan penelitian yang dilakukan oleh Anastasia dan Muliadihardjo (2004)
dimana luas tanah merupakan salah satu faktor yang paling mempengaruhi nilai
tanah dan bangunan diperumahan Citra Raya, Surabaya.
Semakin luas satu bidang tanah yang dimiliki maka akan semakin banyak
kegunaan dari bidang tanah tersebut dan akan berpengaruh terhadap peningkatan
nilai tanah yang dimiliki. Bidang tanah yang memiliki luas 800 m2 (20 m x 40 m)
akan memiliki nilai lebih tinggi dibandingkan dengan tanah yang memiliki luas
60 m2 (3 m x 20 m). Bidang tanah dengan luas 800 m2 dapat memiliki banyak
pilihan peruntukan seperti perumahan, perkantoran, komplek ruko, sekolah dan
lainnya. Sementara untuk bidang tanah dengan luas 60 m2 hanya dapat dibangun
ruko.
5.2.2

Pengaruh Variabel Luas Bangunan Terhadap Nilai Tanah dan
Bangunan

Variabel luas tanah mempunyai koefisien regresi 3.052.296,312, standardized
coefficients sebesar 0,402, dengan Sig. sebesar 0,000 dan t hitung 8,56.
analisis regresi menunjukkan bahwa variabel luas bangunan

Hasil

berpengaruh

signifikan terhadap nilai tanah dan bangunan di sekitar UNPRI, dimana semakin
besar luas bangunan sebesar 1 unit maka akan menambah nilai tanah dan
bangunan sebesar 3.052.296,312 unit.

Universitas Sumatera Utara

49

Nilai tanah dan bangunan dapat dipengaruhi oleh luas bangunan. Hal tersebut
sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Anastasia dan Muliadihardjo
(2004:66)

dimana

luas

bangunan

merupakan

salah

satu

faktor

yang

mempengaruhi nilai pasar tanah dan bangunan di Perumahan Citraraya. Hal yang
sama juga diungkapkan oleh Fahirah, dkk. (2010:268) dalam penelitiannya yang
berjudul “Idetifikasi Faktor yang Mempengaruhi Nilai Jual Lahan dan Bangunan
Pada Perumahan Tipe Sederhana” mengungkapkan bahwa faktor luas bangunan
merupakan salah satu faktor yang paling mempengaruhi nilai jual lahan dan
perumahan.
Semakin luas satu bidang bidang bangunan yang dimiliki maka akan semakin
besar biaya yang dikeluarkan untuk membangunnya dengan asumsi bahwa jenis
bahan dan upah pekerja bangunan yang sama sehingga akan mempengaruhi nilai
tanah dan bangunan yang dimiliki.
5.2.3

Pengaruh Variabel Jarak Tanah ke UNPRI Terhadap Nilai Tanah
dan Bangunan

Variabel jarak tanah ke UNPRI mempunyai koefisien regresi sebesar
-2.415.552,709, standardized coefficients sebesar -0,286 dengan Sig. sebesar
0,033 dan t hitung -9,784. Hasil analisis regresi variabel jarak tanah ke UNPRI
berpengaruh signifikan terhadap nilai tanah dan bangunan , dimana semakin jauh
Nilai tanah dan bangunan dari UNPRI sebesar 1 unit maka akan mengurangi nilai
tanah dan bangunan sebesar 2.415.552,709 unit.
UNPRI/pusat pasar lokal merupakan tempat setiap orang untuk melakukan
aktivitas jual-beli barang dan jasa yang berada pada suatu daerah. Keinginan
setiap orang untuk memiliki tanah yang dekat dengan UNPRI disebabkan karena

Universitas Sumatera Utara

50

efisiensi waktu dan juga keringan biaya transportasi dalam mencapai lokasi
UNPRI (Sjafrizal, 2012).

Hal tersebut menyebabkan tingginya permintaan

terhadap bidang tanah yang berada dekat dengan UNPRI, sementara jumlah
bidang tanah yang tersedia tetap.
Peningkatan permintaan terhadap bidang tanah di dekat UNPRI yang tidak
diimbangi dengan penambahan jumlah ketersediaan bidang tanah tersebut
mengakibatkan peningkatan nilai tanah dan bangunan di dekat UNPRI. Kondisi
tersebut sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Raeka dan Sulistyarso
(2012) dimana jarak tanah ke UNPRI atau pusat pasar lokal berpengaruh secara
positif dan signifikan terhadap nilai lahan perkotaan di Surabaya. Hal yang sama
diungkapkan oleh Topcu dan Kubat (2009) bahwa aksesibilitas berupa jarak tanah
ke UNPRI atau pusat pasar lokal berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai
rumah tinggal (tanah dan bangunan) di Istanbul, Turki.

Sementara itu,

Grundnitski (2003) dalam Rahayu (2009) mengungkapkan bahwa jarak tanah ke
UNPRI berpengaruh negatif dan signifikan terhadap nilai tanah dan bangunan dan
bangunan.
Semakin dekat jarak bidang tanah dan bangunan ke universitas, maka akan
semakin banyak pilihan peruntukan nya baik untuk tempat usaha, kos,
perkantoran, dan rumah sewa yang berakibat pada peningkatan nilai tanah dan
bangunan yang dimiliki.
5.2.4

Pengaruh Variabel Lebar Jalan Terhadap Nilai Tanah dan Bangunan

Variabel lebar jalan mempunyai koefisien regresi sebesar 258.437.176,16,
standardized coefficients sebesar 0,482 dengan Sig. sebesar 0,000 dan t hitung
10,845. Hasil regresi variabel lebar jalan berpengaruh signifikan terhadap nilai

Universitas Sumatera Utara

51

tanah dan bangunan di sekitar UNPRI. Setiap penambahan lebar jalan sebesar 1
unit akan menambah nilai tanah dan bangunan sebesar 258.437.176,16 unit.
Ketersediaan akses yang memadai dapat meningkatkan nilai tanah dan
bangunan yang berada disekitarnya.

Akses berupa jalan yang lebar akan

memberikan keuntungan tersendiri bagi sekitarnya. Kemudahan dalam mencapai
lokasi bidang tanah yang dituju, efisiensi waktu, dan banyak pilihan moda
transportasi yang dapat digunakan merupakan beberapa keuntungan yang didapat
bagi setiap orang yang lokasi tempat tinggal atau usaha berada di jalan yang lebar.
Jalan yang lebar banyak dilalui oleh kendaraan dan memiliki kualitas
konstruksi yang lebih baik dibanding dengan jalan yang lebih kecil. Banyaknya
kendaraan yang melintas diperlintasan jalan merupakan daya tarik ekonomi bagi
setiap orang. Semakin lebar jalan di depan bidang tanah, maka akan semakin
tinggi nilai dari bidang tanah tersebut (Sutawijaya, 2004). Hal tersebut sejalan
dengan penelitian yang dilakukan oleh Irawan dan Paanata (2010) yang
mengungkapkan bahwa variabel lebar jalan di depan tanah dan bangunan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai tanah dan bangunan dan
bangunan korban luapan lumpur lapindo, dimana koefisien regresinya sebesar
11603,28.

Universitas Sumatera Utara

52

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka disimpulkan :
1. Luas tanah berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai tanah dan
bangunan di sekitar UNPRI.

Luas bangunan berpengaruh positif dan

signifikan terhadap nilai tanah dan bangunan di sekitar UNPRI. Jarak
tanah dan bangunan ke UNPRI berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap nilai tanah dan bangunan di sekitar UNPRI. Lebar jalan di depan
tanah berpengaruh positif dan signifikan terhadap nilai tanah dan
bangunan di sekitar UNPRI.
2. Variabel lebar jalan di depan tanah dan bangunan merupakan variabel
bebas yang memiliki pengaruh paling besar dari variabel bebas lainnya.
6.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, saran yang dapat peneliti berikan adalah
sebagai berikut:
1.

Bagi pengembang, dan masyarakat dalam melakukan perencanaan pembelian
tanah untuk dibangun ruko atau tempat usaha di daerah sekitar UNPRI perlu
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi harga tanah. Menurut
peneliti jika membeli tanah di sekitar UNPRI maka faktor lebar jalan di depan
tanah yang perlu diperhatikan, karena factor lebar jalan didepan tanahlah
yang paling besar pengarunhya terhadap harga tanah di sekitar UNPRI.

2.

Bagi penilai dapat mempergunakan model regresi linear yang dihasilkan pada
penelitian ini untuk dijadikan referensi dalam melakukan penilaian terhadap
52

Universitas Sumatera Utara

53

nilai tanah dan bangunan di lokasi yang berdekatan dengan kampus atau
universitas.
3.

Bagi penelitian selanjutnya baik yang akan melakukan penelitian pada lokasi
penelitian yang sama ataupun dengan lokasi penelitian yang lain disarankan
agar menggunakan faktor lainnya misal: jarak bidang tanah dan bangunan ke
CBD, kondisi jalan di depan tanah, bidang tanah dilalui angkutan umum,
bebas banjir, jarak bidang tanah dan bangunan dengan tower telekomunikasi
dan lainnya yang dapat mempengaruhi nilai tanah dan bangunan disekitarnya.

Universitas Sumatera Utara