Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Antibakteri Ekstrak Etanol Rumput laut Turbinaria decurrens Bory terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus

Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan

.

36
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 2. Gambar makroskopik tumbuhan segar Turbinaria decurens Bory

1

2
3

Keterangan gambar : 1. Daun talus
2. Batang talus
3. Holfast talus

Lampiran 2. (lanjutan)

37

Universitas Sumatera Utara

1

2

3

Keterangan Gambar : 1. Daun talus
2. Batang talus
3. Holfast talus

38
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 3. Gambar serbuk simplisia Turbinaria decurens Bory

39
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 4. Gambar sel parenkim berisi pigmen warna coklat

1

Keterangan : 1. Pigmen berwarna coklat

40
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 5. Gambar sel propagule

1

Keterangan : 1. Sel propagule

41
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 6. Perhitungan hasil karakterisasi simplisia Turbinaria decurens Bory

1. Perhitungan kadar air
100 %

% Kadar air simplisia =
No.
1.
2.
3.

Berat sampel (g)
5,010
5,000
5,010

Volume awal (ml)
2,00
2,50
3,00

Volume akhir (ml)

2,50
3,00
3,50

100 %

% Kadar air =

1. Kadar air =

x 100 %= 9,98 %

2. Kadar air =

x 100 %= 10%

3. Kadar air=

x 100 %= 9,98 %

% Rata-rata kadar air =

= 9,98 %

42
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 6. (lanjutan)

2. Perhitungan kadar sari larut dalam air

x

% Kadar sari larut dalam air =
No.

Berat sampel (g)

Berat sari (g)

1.
2.
3.

5,003
5,004
5,004

0,1250
0,1330
0,1300

x100%

1. Kadar sari larut dalam air =

100%=12,49%

2. Kadar sari larut dalam air =

100%=13,28%

3. Kadar sari larut dalam air =

100%=12,98%

% Rata-rata kadar sari larut dalam air =
=12,91%

43
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 6. (lanjutan)

3. Perhitungan kadar sari larut dalam etanol

x

% Kadar sari larut dalam etanol =
No.

1.
2.
3.

Berat sampel (g)
5,004
5,003
5,004

x100%

Berat sari (g)
0,0210
0,0160
0,0260

1. Kadar sari larut dalam etanol =

100%=2,10%

2. Kadar sari larut dalam etanol =

100%=1,59%

3. Kadar sari larut dalam etanol =

100 %=2,59%

% Rata-rata kadar sari larut dalam etanol =
= 2,09%

44
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 6. (lanjutan)

4. Perhitungan kadar abu total

x 100%

% Kadar abu total =
No.
1.
2.
3.

Berat sampel (g)
2,004
2,003
2,004

Berat abu (g)
0,3010
0,2890
0,3100

1. Kadar abu total =

x 100%=15,01%

2. Kadar abu total =

x 100%=14,42%

3. Kadar abu total =

x 100%=15,47%

= 14,96%

% Rata-rata kadar abu total =

45
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 6. (lanjutan)

5. Perhitungan kadar abu tidak larut asam

x 100%

% Kadar abu tidak larut asam =
No.
1.
2.
3.

Berat sampel (g)
2,004
2,003
2,004

Berat abu (g)
0,0120
0,0170
0,0160

1. Kadar abu tidak larutasam =

x 100%=0,59%

2. Kadar abu tidak larut asam =

x 100%=0,85%

3. Kadar abu tidak larut asam =

x 100%=0,79%

% Rata-rata kadar abu tidak larut asam =
= 0,74%

46
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 7. Bagan uji aktifitas antibakteri ekstrak etanol rumput laut Turbinaria
decurrens Bory

1 ml inokulum bakteri
Dimasukkan kedalam cawan petri
Dituangkan media NA sebanyak 15 ml
Dihomogenkan dalam laminer air flow
Media Memadat
Diletakkan Pecadang kertas
Ditetesi 0,1 ml ekstrak dengan
konsentrasi berbeda
Diinkubasi pada suhu 37ºC selama 24
jam
Diukur diameter zona
daya hambatnya

47
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 8. Tabel hasil uji antibakteri dari ekstrak etanol rumput laut Turbinaria
decurrens Bory terhadap bakteri Staphylococcus aureus dan
Escherichia coli

P.1

P.2

P.3

R

P.1

P.2

P.3

R

1.
2.
3.
4.

Konsentrasi
Ekstrak
Etanol
Turbinaria
decurrens Bory
(mg/ml)
300
250
200
150

17,65
16,60
15,90
14,80

18,50
17,60
16,75
15,25

17,70
16,40
16,25
15,65

17.95
16.86
16.03
15.23

17,75
15,90
15,40
14,20

18,30
17,25
16,35
13,25

17,80
17,45
16,30
14,25

17.95
16.86
16.01
14.00

5.
6.
7

100
50
Blanko

14,50
13,90
-

15,20
13,45
-

14,80
13,95
-

14.83
13,76
-

14,18
13,70
-

12,85
12,65
-

14,10
12,65
-

13.71
13.00
-

No.

Keterangan: R
Blanko
-

Diameter Hambat Pertumbuhan bakteri (mm)
Staphylococcus aureus

Escherichia coli

= Rata-rata
= DMSO
= Tidak ada hambatan

48
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 9.Gambar hasil uji aktivitas anti bakteri dari ekstrak etanol Turbinaria
decurrens Bory terhadap bakteri Escherichia coli

3

2
1

B

6

4
5

Keterangan:

B=
1=
2=
3=
4=
5=
6=

Blanko
konsentrasi 50 mg/ml
konsentrasi 100 mg/ml
konsentrasi 150 mg/ml
konsentrasi 200 mg/ml
konsentrasi 250 mg/ml
konsentrasi 300 mg/ml

49
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 9. (lanjutan)
3

1
2
B

6

5
4

Keterangan:

B=
1=
2=
3=
4=
5=
6=

Blanko
konsentrasi 50 mg/ml
konsentrasi 100 mg/ml
konsentrasi 150 mg/ml
konsentrasi 200 mg/ml
konsentrasi 250 mg/ml
konsentrasi 300 mg/ml

50
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 9. (lanjutan)

3

2
1

B
6

4
5

Keterangan:

B=
1=
2=
3=
4=
5=
6=

Blanko
konsentrasi 50 mg/ml
konsentrasi 100 mg/ml
konsentrasi 150 mg/ml
konsentrasi 200 mg/ml
konsentrasi 250 mg/ml
konsentrasi 300 mg/ml

51
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 13. Gambar hasil uji aktifitas antibakteri dari ekstrak etanol turbinaria
decurrens Bory terhadap bakteri Staphylococcus aureus

3

2
1
B

6

5
4

Keterangan:

B=
1=
2=
3=
4=
5=
6=

Blanko
konsentrasi 50 mg/ml
konsentrasi 100 mg/ml
konsentrasi 150 mg/ml
konsentrasi 200 mg/ml
konsentrasi 250 mg/ml
konsentrasi 300 mg/ml

52
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 10. (lanjutan)

3

2
1
B

6

4
5

Keterangan:

B=
1=
2=
3=
4=
5=
6=

Blanko
konsentrasi 50 mg/ml
konsentrasi 100 mg/ml
konsentrasi 150 mg/ml
konsentrasi 200 mg/ml
konsentrasi 250 mg/ml
konsentrasi 300 mg/ml

53
Universitas Sumatera Utara

Lampiran 10. (lanjutan)

3

2
1
B

6

4
5

Keterangan:

B=
1=
2=
3=
4=
5=
6=

Blanko
konsentrasi 50 mg/ml
konsentrasi 100 mg/ml
konsentrasi 150 mg/ml
konsentrasi 200 mg/ml
konsentrasi 250 mg/ml
konsentrasi 300 mg/ml

54
Universitas Sumatera Utara