UPAYA PELESTARIAN KESENIAN BARONGAN DI KECAMATAN CEPU (STUDI FENOMENOLOGI TIGA PAGUYUBAN BARONGAN DI KECAMATAN CEPU KABUPATEN BLORA | Rachma | SOSIALITAS; Jurnal Ilmiah Pend. Sos Ant 11369 23815 1 SM

UPAYA PELESTARIAN KESENIAN BARONGAN
DI KECAMATAN CEPU
(STUDI FENOMENOLOGI TIGA PAGUYUBAN BARONGAN DI
KECAMATAN CEPU KABUPATEN BLORA)

Dian Rachma Puspita, Nurhadi, Siany Indria Liestyasari
Pendidikan Sosiologi Antropologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret, Surakarta
dianrachta@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perbedaan cara paguyuban
dalam melestarikan kesenian barongan serta apa saja manfaat yang diperoleh para
anggota paguyuban hingga membuat mereka rela berpartisipasi untuk turut serta
melestarikan kesenian barongan.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan
fenomenologi. Teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan
dokumentasi. Wawancara dilakukan dengan tiga paguyuban barongan, yaitu
Paguyuban Kridha Mudha, Paguyuban Singa Lumaksana, dan Paguyuban Srangga
Seta. Informan yang dipilih yaitu ketua masing-masing paguyuban serta tujuh
anggota paguyuban barongan yang sudah bergabung dalam paguyuban minimal

dua tahun terakhir. Dalam melakukan pengumpulan data peneliti menggunakan
cara purposive sampling. Teknik uji validitas data yang digunakan berupa
triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Teknik analisis data yang digunakan
analisis interaktif yang memiliki tahapan yaitu reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini adalah (1) tiap paguyuban memiliki cara tersendiri
dalam upayanya untuk melestarikan kesenian barongan, (2) setiap paguyuban
memiliki maksud dan tujuan tersendiri dalam upayanya melestarikan kesenian
barongan, (3) setiap anggota paguyuban bergabung dalam paguyuban tidak hanya
ingin melestarikan kesenian tradisional, melainkan karena memiliki tujuan
tertentu. Jadi dapat disimpulkan tergabungnya para seniman barong dalam sebuah
paguyuban merupakan sebuah tindakan rasional untuk mewujudkan tujuan
mereka.
Kata kunci : upaya pelestarian, paguyuban, tindakan rasional

Abstract
This study aims to knowing how the differences way of community to preserves
barongan and benefit to be able to member of community until make them willing
to participate for preserved barongan.
This research is using qualitative research method with phenomenology

approach. Technique of data collection is using depth interview, observation and
documentation. Interview has been done with three community of barongan, the
communities are : Kridha Mudha, Singa Lumaksana, Srangga Seta. The criteria
of informan choosen by headmaster of every communities and seven member of
communities has been collected on two years. Sampling technique is using
purposive sampling. Researcher using technical triangulation and source
triangulation. Stage analysis of this research is the preparation phase, data
collection, data analysis, and preparation of research report.
The result showed 1) in every communities have their own way preserved
barongan, 2) in every communities have their own purposes to preserved
barongan, 3) every member of community not only wants to join this community
for preserved barongan, but the have their own purposes. So, the conclusion is,
artist of barongan join this community because they consider this is a rational
action for create this is a rational action for create their purposes.
Key words : preservation effort, community, rational action

oleh antaranews.com bahwa didaerah

PENDAHULUAN
Indonesia merupakan negara


Jawa Barat terdapat sekitar 300

beragam

kesenian tradisional yang terdapat di

kebudayaan. Kebudayaan ini tersebar

27 kabupaten atau kota di Jawa Barat

di berbagai daerah di Indonesia dan

terancam punah. Penyebabnya pun

telah mempunyai ciri khas masing-

tidak jauh berbeda, yakni minimnya

masing. Setiap masyarakat didaerah


generasi penerus yang menekuni

akan mengembangkan kebudayaan

bidang kesenian tersebut.

yang

mereka

mempunyai

masing-masing

Namun,

sesuai

pada


realitanya

dengan kebutuhan dan tradisi yang

tidak semua masyarakat terlena akan

berkembang

masyarakat

gemerlap budaya luar. Masih ada

tersebut. Dalam konsep kebudayaan

beberapa masyarakat yang setia dan

terdapat tujuh unsur yaitu bahasa,

menjaga budaya lokal yang ada di


sistem

organisasi

Indonesia. Salah satunya masyarakat

sosial, sistem peralatan hidup dan

yang tinggal di pulau jawa tepatnya

teknologi, sistem mata pencaharian

di kecamatan Cepu, kabupaten Blora.

hidup, sistem religi dan kesenian.

Masyarakat

Kesenian disini bisa berwujud seni


mempunyai satu budaya berwujud

rupa, seni musik atau seni gerak.

kesenian tradisional yang sampai

(Koentjaraningrat, 1981 : 204).

saat

dalam

pengetahuan,

ini

di

kecamatan


masih

Cepu

dipelihara

dan

ini

dilestarikan bahkan masih menjadi

kesenian tradisional kurang begitu

trend di masyarakat, yakni kesenian

dihargai keadaanya oleh masyarakat.

singo barong yang lebih dikenal


Seperti yang tertulis di media online

dengan istilah barongan.

Namun,

sekarang

yaitu tempo.com terdapat enam dari

Salah satu bukti adanya

sepuluh kesenian tradisional yang

upaya pelestarian kesenian barongan

hampir

oleh


punah

di

kabupaten

masyarakat

yaitu

adanya

Bojonegoro. Hal ini dikarenakan

pembentukan paguyuban-paguyuban

kesenian tradisional tersebut kurang

barongan


diapresiasi oleh masyarakat sekitar.

berdasarkan keinginan masyarakat

Hal yang serupa juga diungkapkan

sendiri. Bahkan menurut data yang

yang

dilakukan

dikemukakan

oleh

pemerintah

juga akan melihat apa saja manfaat

kabupaten Blora melalui situs resmi

kesenian

pemda Blora saat ini dari total 295

paguyuban. Dalam hal ini manfaat

desa/ kelurahan di kabupaten Blora,

yang

terdapat 625 paguyuban Barongan,

paguyuban akan berbeda-beda, dan

yang pada artinya paling tidak

kemudian manfaat tersebut akan

terdapat dua paguyuban barongan

mempengaruhi

dalam satu desa / kelurahan.

Selain itu perbedaan juga terletak

bagi

para

dirasakan

anggota

para

anggota

tindakan

mereka.

Dari realita yang sudah

pada penggunaan teori. Teori yang

dipaparkan diatas, peneliti tertarik

dipilih peneliti yaitu teori tindakan

untuk

sosial milik Max Weber.

melakukan

penelitian

mengenai 1) cara pelestarian yang
dilakukan

oleh

tiga

barongan. 2) manfaat yang diterima
para

anggota

Tindakan

paguyuban

paguyuban barong

setelah bergabung dalam paguyuban

perilaku

sosial

sosial
adalah

atau
tindakan

dimana arti subyektif yang terlibat
berkaitan dengan pribadi orang lain
atau dengan golongan lain. Terdapat

barongan.

dua makna, dimana arti tindakan

Kajian Pustaka

dapat dianalisis; dianalisis dalam
Pada penelitian kali ini,
peneliti

memfokuskan

acuan kepada arti konkrit yang

penelitian

dimiliki oleh tindakan bagi tiap

upaya

orang pelaku tertentu,ataupun dalam

oleh

kaitan dengan suatu jenis ideal dari

paguyuban barongan. Dalam hal ini

arti subyektif dari pihak seorang

tiap paguyuban akan mempunyai

pelaku hipotesis. Tindakan sosial

cara

meliputi

mengenai

bagaimana

pelestarian

yang

yang

melestarikan

dilakukan

berbeda
kesenian

untuk

setiap

jenis

perilaku

barongan.

manusia yang dengan penuh arti

Untuk itu peneliti akan meneliti

diorientasikan kepada perilaku orang

beberapa paguyuban yang berbeda

lain,

dan

sekarang,dan yang diharapkan di

melihat

bagaimana

perbedaannya. Selain ini peneliti

yang

telah

lewat,

yang

waktu yang akan datang. (Giddens,

melakukan suatu tindakan bertujuan

1986 : 186)

untuk mencapai suatu tujuan tertentu
dengan

Tindakan rasional bertujuan
seperti yang ditulis oleh Jurgen
Habermas adalah sebagai berikut :

harapan

keberhasilannya.

akan

Teori

tindakan

tindakan yang berdasarkan keadaan
yang

rasional

bertujuan

dalam

Berdasarkan keadaannya yang
rasional
bertujuan,melaui
harapanharapan semisal keadaan objek-objek di
dalam dunia eksternal atau perilaku
orang
lain,
harapan-harapan
ini
dijadikan oleh seseorang sebagai
“syarat” atau sebagai “sarana” untuk
mencapai
tujuan
seseorang,
dipertimbangkan dan diupayakan secara
rasional berdasarkan keberhasilannya.
(Weber dalam Jurgen Habermas, 2006 :
345)

penelitian ini peneliti gunakan untuk

Peneliti memfokuskan pada

kalah menarik untuk dilestarikan,

teori tindakan yang berdasarkan

namun masyarakat masih memilih

keadaan yang rasional bertujuan.

untuk

Tindakan rasionalitas instrumental

melestarikan

atau rasionalitas bertujuan menjadi

barongan hingga saat ini.

tindakan

Metodologi Penelitian

yang

paling

tinggi

mengkaji

bagaimana

upaya

pelestarian kesenian barong dan
bagaimana pelaku kesenian barong
memanfaatkan
untuk

kesenian

barong

meningkatkan

kualitas

Mengingat

banyak

hidupnya.

kesenian-kesenian lain

yang tak

mempertahankan

tingkatannya. Hal ini sesuai dengan

kesenian

dan

tradisional

Dalam penelitian ini peneliti

penjelasan Weber sebagai berikut :

bertujuan untuk melihat bagaimana

“Dalam tipe ini sang aktor
memiliki suatu komitmen untuk
menanggulangi tujuan akhir atau
nilai-nilai,yang ia pergunakan tanpa
mempertimbangkan ongkos yang
harus dibayar karena hal tersebut
merupakan suatu tujuan yang satu
satunya harus dicapai” (Zeitlin, 1995
: 256)
Berdasarkan
pemaparan

upaya pelestarian yang dilakukan

Weber yang ditulis oleh Habermas

mencoba memahami dan mengerti

dapat

apa

dilihat

bahwa

seseorang

oleh

paguyuban

serta

apa

saja

manfaat yang diperoleh para anggota
saat bergabung dalam paguyuban.
Penelitian
pendekatan
dalam

ini

menggunakan

fenomenologi

penelitian

sebenarnya

ini

karena
peneliti

alasan informan

memilih suatu tindakan. Sumber data

pengiringnya. (Indra Bagus, 2017 :

yang dari penelitian ini berupa

1). Namun seiring perkembangan

sumber data primer dan sumber data

zaman, kesenian barongan haruslah

sekunder. Sumber data primer berupa

mampu bersaing dengan kesenian-

wawancara sedangkan sumber data

kesenian modern saat ini, untuk itu

sekunder

perlulah

berupa

peristiwa

dan

disusun

strategi

upaya

aktivitas. Teknik pengambilan subjek

pelestarian agar kesenian barongan

penelitian yaitu purposive sampling

tidak tenggelam diantara kesenian-

dan snowball sampling. Kriteria

kesenian modern.
Dalam

informan yaitu 1) pemilik paguyuban
barong

yang

sudah

memiliki

melestarikan

upaya
kesenian

barongan

paguyuban setidaknya satu tahun

dibutuhkan

terakhir

paguyuban

terlibat. Salah satu pihak yang sangat

barong yang sudah berkecimpung

jelas terlibat yaitu para seniman

dalam paguyuban kurang lebih satu

kesenian barongan. Para seniman ini

tahun terakhir. Triangulasi

yang

2)

anggota

yang

banyak

untuk

kemudian

pihak

yang

berkumpul

digunakan yaitu triangulasi sumber

membentuk

dan

Teknik

barongan. Dalam penelitian kali ini

digunakan

ditemukan berbagai fakta bahwa para

triangulasi

analisis

data

mempunyai

teknik.
yang

tahap

penyajian

data,

reduksi
dan

data,

penarikan

sebuah

dan

seniman barongan yang bergabung
menjadi

anggota

kesimpulan.

barongan

Hasil Penelitian dan Pembahasan

melestarikan

Kesenian

barongan

merupkan kesenian asli kabupaten

paguyuban

selain

paguyuban

berupaya

kesenian

untuk

tradisional

juga mempunyai maksud dan tujuan
tertentu.
Dalam penelitian kali ini

Blora. Kesenian barongan meupakan
berbentuk

peneliti melakukan penelitian pada

pertunjukkan tari dengan Barongan

tiga paguyuban barong yang berbeda.

atau Gembong Amijaya

Dari ungkapan beberapa informan

suatu

kesenian

sebagai

tokoh utamanya dan menggunakan

yang

gamelan

paguyuban

sebagai

musik

tergabung

dalam

tersebut,

tiga
peneliti

menemukan bahwa cara pelestarian

paguyuban

yang dilakukan ketiga paguyuban

mulai SD hingga SMP.

tersebut

secara

tidak

langsung

memiliki cara yang berbeda-beda.
Paguyuban Kridha Mudha
berstrategi
kesenian

untuk

melestarikan

barongan

menambahkan

dengan

beberapa

cara
unsur

merupakan

anak-anak

Walaupun terlihat berbedabeda, namun pada dasarnya ketiga
paguyuban tersebut mempunyai satu
tujuan yang sama. Hal tersebut
dilakukan

berdasarkan

pertimbangan.

beberapa

Selain

untuk

kesenian modern seperti keyboard

melestarikan

kesenian

dan electone, menambah beberapa

pertimbangan

yang paling besar

unsur

disini yaitu adanya permintaan pasar.

kesenian

diluar

tradisional

serangkaian

yang

pertunjukkan

Ketika

pasar

barongan

menginginkan

barongan seperti tarian gambyong,

serangkaian pertunjukkan barongan

tarian jaranan, atraksi sulap, dan

utuh tanpa ada selingan pertunjukkan

ketoprak

lain,

barong,

serta

semakin

maka

paguyuban

akan

memperbaiki sarana dan prasarana

melakukan hal tersebut. Tetapi jika

paguyuban. Misalnya menggunakan

pasar menginginkan pertunjukkan

paggung besar yang sudah seukuran

barongan disertai dengan kesenian

panggung

tradisional lainnya, maka juga akan

ketoprak.

Paguyuban

Singa Lumaksana juga menambah

dilakukan

unsur

kesenian

lain

Paguyuban Kridha Mudha melihat

berupa

tarian

tarian

banyaknya antusiasme masyarakat

tradisional
gambyong,

hal

serupa.

Misalnya

jaranan, ketoprak barong dan cerita

ketika

carangan

upaya

dipertontonkan atraksi sulap, maka

pelestarian kesenian barong. Berbeda

atraksi sulap akan menjadi daya jual

dengan kedua paguyuban tersebut,

tersendiri bagi paguyuban Kridha

paguyuban Srangga Seta melakukan

Mudha.

cara yang tergolong unik, yaitu

masyarakat

pengusungan tema barong anak,

adanya

dimana

pertunjukkan

sebagai

sebagian

bentuk

besar

anggota

dalam

pertunjukannya

Namun

ketika

yang

cerita

banyak

menginginkan

carangan

dalam

barong,

maka

paguyuban Singa Lumaksana akan

menyuguhkan

cerita

carangan

dipilih

berdasarkan

pertimbangan

sebagai nilai jual tersendiri. Ketika

yang matang dan rasional. Terdapat

banyak

masyarakat

beberapa informan yang memilih

mengenai anggota paguyuban yang

bergabung dalam suatu paguyuban

masih

barong

antusiasme

anak-anak,

kemudian

karena

dibentuklah paguyuban Srangga Seta

mendapatkan

dengan mengusung tema barong

ekonomi.

anak.

informan

mereka

ingin

keuntungan

secara

Ada

juga

juga

beberapa

menempatkan

Upaya pelestarian kesenian

pilihannya untuk bergabung dalam

barong yang dilakukan oleh ketiga

paguyuban barongan karena mereka

paguyuban merupakan suatu bentuk

mendapat

tindakan

keuntungan secara sosial dan politik.

rasional.

Sebagaimana

ingin

mendapatkan

bahwa

Selain itu paguyuban barongan juga

merupakan

dimanfaatkan salah satu informan

tindakan yang bisa dipahami dan

sebagai sarana untuk menaikkan

mempunyai satu tujuan tertentu.

karir politiknya.

dikatakan

oleh

Weber

tindakan

rasional

Jadi dari pemaparan diatas

Dalam hal ini salah satu tujuan
tertentu yang ingin dicapai oleh

dapat

paguyuban yaitu tujuan dalam hal

seniman barong bergabung dalam

peningkatan

satu paguyuban barongan karena

pendapatan

secara

disimpulkan

bahwa

para

paguyuban barong merupakan suatu

ekonomi.
Bergabungnya para seniman

bentuk rasionalitas untuk menjadikan

paguyuban

paguyuban sebagai suatu sarana yang

merupakan suatu bentuk rasionalitas

sesuai demi merealisasikan tujuan

instrumental.

mereka.

barong

pada

suatu

Mereka

menjadi
dikarenakan

Konsep yang dikemukakan

terdapat satu tujuan tertentu. Masuk

oleh Weber bahwa manusia modern

atau tergabung dalam paguyuban

bertindak

barong

rasional yang mereka buat dengan

anggota

paguyuban

merupakan

sarana

yang

sesuai

dengan

tujuan

pilihan

mereka pilih untuk merealisasikan

mempertimbangkan

untuk

tujuan mereka. Sarana tersebut telah

mewujudkan suatu tujuan tertentu

(Weber dalam Jurgen Habermas,

yang

2006 : 345). Konsep ini sesuai

menambahkan

dengan temuan data penelitian kali

tradisional lain seperti tarian

ini yaitu para anggota paguyuban

gambyong, tarian tunggal, tarian

bertindak karena berdasarkan pilihan

jaranan, sulap, ketoprak barong

rasional yang mereka buat. Yang

serta cerita carangan. Cara yang

mana pilihan tersebut memiliki suatu

ketiga

tujuan tertentu. Anggota paguyuban

sarana dan prasarana penunjang

memilih

kesenian

seperti penggunaan panggung

mereka

besar seukuran 9x10 m atau

melestarikan

tradisional

karena

kedua

yaitu

dengan
kesenian

yaitu

menambahkan

mempunyai suatu tujuan tertentu,

setara

salah

ketoprak, penjaringan bibit-bibit

satunya

yaitu

untuk

dengan

panggung

memperoleh pendapatan.

muda mulai dari anak-anak serta

Simpulan

mempermudah cara perekrutan
anggota.

Berdasarkan penelitian yang
telah

dilakukandapat

ditarik

Manfaat yang diperoleh para
anggota paguyuban dapat dilihat

kesimpulan sebagai berikut :
1.

2.

Salah satu cara melestarikan

dari tiga aspek, yaitu aspek

kesenian barongan yaitu dengan

ekonomi,

membentuk

aspek

paguyuban-

aspek

sosial,

politik.

Dari

aspek

paguyuban barongan oleh para

ekonomi

seniman barong. Kemudian dari

paguyuban setelah bergabung

berdirinya

dengan

paguyuban-

beberapa

dan

anggota

anggota

paguyuban

peneliti

dapat

memperoleh

pekerjaan

menemukan terdapat tiga cara

tetap,

bahkan

beberapa

yang

dilakukan

anggota

untuk

melestarikan

paguyuban

tersebut

paguyuban
kesenian

ada

yang

mengembangkan

berhasil
bisnis

barongan. Cara yang pertama

kerajinan barongan dan dari

yaitu

bisnis tersebut sudah mampu

dengan

menambahkan

kesenian modern lain seperti

untuk

dijadikan

mata

keyboard dan electone. Cara

pencaharian utama. Dari aspek

sosial para seniman barong yang
tergabung

dalam

akan

paguyuban

mempererat

silahturahmi
membuat

tali

mereka

Lain

Barongan

Blora.

Semarang : Pilar Nusantara
http://www.antaranews.com/berita/5

tolong

80735/sedikitnya-300-seni-

menolong semakin kuat terjalin

tradisional-jabar-terancam-

sehingga para anggota tersebut

punah diakses pada 9november

akan merasa selalu mempunyai

2016 pukul 20.47

tempat

budaya

dan

Indra Bagus Kurniawan. 2017.Sisi

yang

mereka

dituju

menumui

ketika
suatu

kesulitan. Dalam aspek politik
salah satu anggota paguyuban
dapat

meningkatkan

karir

politiknya.
Daftar Pustaka
Koentjaraningrat.1981.

Pengantar

Ilmu Antropologi. Jakarta : PT
Rineka Cipta
Habermas,

Jurgen.2006.Teori

Tindakan Komunikatif, Rasio
dan Rasionalisasi Masyarakat.
Yogyakarta : Kreasi Wacana
Anthony Giddens.1986.Kapitalisme
dan teori sosial modern. Suatu
analisis terhadap karya tulis
Marx, Durkheim dan Max
Weber. Jakarta : UI Press
Irving M. Zeitlin.1995.Memahami
Kembali Sosiologi. Yogyakarta
: Gajah Mada University Press

www.infoblora.com diakses pada 24
oktober pukul 17.56