IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN DRILL BERBASIS PENGGUNAAN SOFTWARE CUTVIEWER PADA MATA PELAJARAN CNC TU-3A | Putra | Jurnal Nosel 8094 16973 1 SM

IMPLEMENTASI METODE PEMBELAJARAN DRILL
BERBASIS PENGGUNAAN SOFTWARE CUTVIEWER
PADA MATA PELAJARAN CNC TU-3A
Ananda Yhuto Wibisono Putra, YuyunEstriyanto, Budi Harjanto
Program Studi Pendidikan Teknik Mesin, Jurusan Pendidikan Teknik dan Kejuruan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sebelas Maret,
Surakarta
Email: Wyhuto@yahoo.co.id

ABSTRACT
The objective of this research is to improve skill and conceptual
understanding on programing CNC TU-3A for twelfth grade level in SMK N 5
Surakarta by implementation of the drill learning method with CutViewer Software
based. This research was belong to classroom action research. This research was
implemented in two cycles, each cycle was composed of four stages, there was
planning stage, action stage, observation and reflection. Every cycle is carried out in
two meetings. The subjects of this research were twelfth grade level in SMK N 5
Surakarta. The data were collected from teacher and students. The techniques of
data collection were observation, interview, and learning achievement test. The
method of data validity were Expert Judgement and Construct validity. The resulting
data were analyzed as quantitative descriptive and comparative descriptive. The

result of this research showed that the implementation of the Drill learning method
of CutViewer Software could improved skill and conceptual understanding of student
on CNC TU-3A programing. At initial condition, the skill of the student was 45,31%,
meanwhile the conceptual understanding of students was 35,23%, and the average
score of learning result was 64,58. After the action of the first cycle, student’s skills
increased to 73,44% and the conceptual understanding become 70,17% with the
average score of learning result was 84,67. At the action of the second cycle, skill of
students become 88,75% and the conceptual understanding increased to 89,77%,
and the final average score of learning result was 92,52. The conclusion of this
research is the implementation of the Drill learning method of CutViewer Software
based could increase the skill and conceptual understanding of students on CNC
lesson especially on CNC TU-3A programming.
Keywords: Drill Learning Method, CNC, Skill, Conceptual Understanding,
Classroom Action Research

1

2
sebagai pihak yang belajar dan guru


PENDAHULUAN
Penyelenggaraan

proses

pembelajaran yang ideal di Indonesia,

sebagai pihak yang mengajar dengan
siswa sebagai subjek pokoknya.
Proses belajar mengajar yang

tidak terkecuali pada pembelajaran
CNC (Computer Numerical Control) di

berjalan

SMK Negeri 5 Surakarta diharapkan

mempermudah


mengacu pada PP No. 19 Tahun 2005

pembelajaran

Pasal 19 ayat 1 yang menyatakan

adalah pemahaman konsep. Menurut

bahwa:

Proses

Nana Sudjana (2005:50) pemahaman

satuan

pendidikan

pembelajaran


pada

diselenggarakan

dengan

adalah

baik,

akan

ketercapaian

tujuan

yang

salah


kemampuan

satunya

menangkap

inspiratif,

maknasuatu konsep, maka diperlukan

menantang,

hubungan antara konsep dengan makna

memotivasi siswa untuk berpartisipasi

yang ada dalam konsep tersebut.

aktif, serta memberikan ruang yang


Sedangkan

cukup bagi prakarsa, kreativitas dan

penyimpulansuatu hal berdasarkan atas

kemandirian

adanya

secara

interaktif,

menyenangkan,

sesuai

dengan


bakat,

konsep

ciri-ciri

adalah

yang

sama

hasil

pada

minat dan perkembangan fisik serta

haltersebut (Munir, 2010: 62).Agus


psikologis siswa.

Suprijono

(2014:

9)

mengartikan

mengajar

konsep sebagai suatujaringan hubungan

menurut Muhibbin Syah (2006: 237)

dalam objek, kejadian, dan lain-lain

adalah sebuah kegiatan yang integral


yang mempunyai ciri-ciritetap dan

antara siswa sebagai pelajar yang

dapat diobservasi. Maka pemahaman

sedang belajar dengan guru sebagai

konsep

pengajar yang sedang mengajar. Dalam

pengembangan ranah kognitif yang

kegiatan ini terjadi interaksi resiprokal,

menjadi

yakni hubungan antara guru dengan


diantaranya

para siswa dalam situasi instruksional,

masalah berkaitan dengan pengetahuan

yaitu suasana yang bersifat pengajaran.

dasar yang dimiliki (Abimanyu dik,

Sardiman

2008: 53).

Proses

belajar

(2007: 14) menyatakan


adalahbagian

tujuan
mampu

dari

pembelajaran,
memecahkan

Mengajar

Tujuan pembelajaran yang lain

interaksi antara

adalah membentuk keterampilan siswa.

dua unsur manusiawi, yakni siswa

Godfrey dan Kephard menyebutkan

bahwa

proses

Belajar

merupakan kegiatan

3
merupakan

pemrograman operasi kerja Computer

aktivitas motorik meliputi gerakan

Numerical Control. Dengan perangkat

tunggal atau sekelompok gerakan yang

lunak ini, proses pemahaman bahasa

dibentuk dengan tingkat ketepatan dan

baku perintah mesin menjadi lebih

ketelitian

Sedangkan

cepat dan mudah. Berbagai perintah

Klausmeier menganggap keterampilan

yang dibuat dalam bentuk kode G dan

sebagai seperangkat gerakan anggota

kode

badan

dan

simulasi gerakan alat potong pada

diarahkan oleh aktivitas mental untuk

mesin CNC, yang ditampilkan pada

menyelesaikan satu tugas (Hamzah,

layar monitor PC secara grafis. Versi

2014: 200).

program yang tersedia adalahStandard

keterampilan

motorik

tinggi.

yang

terkoordinasi

M,

diterjemahkan

menjadi

Keterampilan merupakan dua

G Code, Fanuc F0TA, Fanuc F11TA,

dari lima komponen hasil belajar

Heidenhain TNC, Sinumerik 840D,

menurut Gagne (Agus Suprijono, 2014:

Fanuc F10TA, Okuma, Traub

5-6). Keterampilan intelektual adalah

Pemrograman

mesin

CNC

kemampuan mempresentasikan konsep

sendiri adalah inputdata numerik ke

dan lambang. Keterampilan intelektual

memori

terdiri

membuatbentukbendakerja.

dari

kemampuan

mesin

untuk
Datayang

mengategorisasi, analitis-sintesisfakta-

berupaurutan perintahsecararincisetiap

konsep dan mengembangkan prinsip

blokuntukmemberitahumesinCNCapay

keilmuan.

ang

Sedangkan

keterampilan

motorik yaitu kemampuan melakukan
serangkaian
urusan

gerak

dan

jasmani

koordinasi,

programCNC.
Adaduaunsuryangperludiperhati

dalam
sehingga

terwujud otomatisme gerak jasmani.

harusdikerjakandisebut

kandalampenyusunanprogramCNC,
yang

pertama

adalahmetodepemrograman,

Untuk
meningkatkanketerampilandanpemaha

yaitumetode yang

man konsep dan siswa dalam mata

pengoperasian

pelajaran CNC di SMKN 5 Surakarta

Terdapatduametodepemrogramanyaitui

digunakan

nkrimental,

media

pembelajaran

digunakan untuk
mesin

CNC.

SoftwareCutViewer. CutViewer adalah

danabsolut.Inkrimentalialahmetode

perangkat

pemrograman dimanatitik referensinya

lunak

media

belajar

4
adalahtitik
terakhiryangdituju.Sedangkan
adalah

absolut

metodepemrograman

dimanatitik referensinya tetap.

00
01
02
03
04
05
06
07

G91
M03
G00
G00
G00
G01
M05
M30

00
3000
00
500

00
00
2000
00

-4000
00
00
00

75

Sedangkan contoh dari struktur
pemrogramandenganmetodeabsolut
seperti tertulis di bawah ini.
N
00
01
02
03
04
05
06
07

Gambar 1. Pemrograman Inkrimental

G/M
G92
M03
G00
G00
G00
G01
M05
M30

X
-3500

Y
-2000

Z
4000

-3500
-500
-500
00

-2000
-2000
00
00

00
00
00
00

Selainmenggunakan

Gambar 2. Pemrograman Absolut

CutViewer,
Unsur

yang

untuk

F

75

media
meningkatkan

keduaialah

pemahaman konsep dan keterampilan

strukturprogram. Strukturprogramdapat

siswa dalam mata pelajaran CNC di

dikelompokkan

SMKN

menjaditiga,yaitu:kepala,tubuh,danpen

digunakanmetodepembelajaranDrill.

utup

Agus

program.Contoh

berikut

adalah

ini

struktur

5

Suprijono

Surakarta,

(2014)

dalam

CooperativeLearning mengungkapkan

pemrogramandenganmetodeinkrimenta

teori

ldari gerakan perkakas seperti pada

dijadikan dasar penerapan metode Drill

gambar bawah ini.

dalam pembelajaran. Pertama adalah

belajar

behavioristikyang

teori Ivan P. Pavlov JB. Watson dan
Edwin Guthrie yang dikenal dengan

Gambar 3. Contoh Gerakan Perkakas
N

G/M

X

Y

Z

teori

conditioningatau

klasik,

dimana

upaya

untuk

belajar

pelaziman
merupakan

mengaitkan

atau

mengasosiasikan stimuli. Kemudian
F

teori koneksionismeoleh Edward Lee

5
Thorndike yang mencakup tiga hukum

dokumentasi, wawancara dan tesprojek

dasar yaitu Law of Readiness, Law of

pemrograman.Untuk

Exercise, Law of Effect.Teori terakhir

variabel

pemahaman

digunakan

teknik

Reinforcementoleh

adalah

teori

Skinner,

yaitukonsekuensi

validitas

data

konsep,

ContentValidity

perilaku

dengan teknik ExpertJudgement. Untuk

yang memperkuat perilaku tertentu.

variabel keterampilan, menggunakan

Syaiful Sagala (2007: 217) menyatakan

validitas konstruk.Teknikanalisis data

metode latihan atau

untuk

training

metode
mengajar

disebut

juga

merupakan cara

yang

baik

untuk

menanamkan kebiasaan tertentu, juga
sebagai

sarana

mengkaji

keterampilan

data

variabel

menggunakan

analisis

deskriptif kuantitatif bentuk persentase,
dengan cara:

memperoleh

=

× 100%

ketangkasan, ketepatan, kesempatan,
keterampilan serta kecakapan. Menurut

Dimana : P : Persentase tingkat kriteria
f : Frekuensi

Roestiyah metode Drilladalah cara

N : Jumlah responden

mengajar dimana siswa melaksanakan
kegiatan-kegiatan

agar

Tingkat

memiliki

ketangkasan dan keterampilan dari apa

kriteria

analisis

deskriptif persentase dapat dilihat pada
tabel di bawah ini.

yang telah dipelajari (2008: 125).

Tabel 1. Kriteria Analisis Deskriptif Persentase

METODE PENELITIAN
Subyek penelitian ini adalah
Siswa kelas XII TMC Jurusan Teknik
Mesin SMK Negeri 5 Surakarta tahun
ajaran

2014/2015.

Data

No.
1.
2.
3.
4.
5.

Persentase
80% - 100%
66% - 79%
56% - 65%
40% - 55%
≤ 40%

Kriteria
Sangat Baik
Baik
Cukup Baik
Kurang Baik
Tidak Baik

(Sumber: SuharsimiArikunto, 2011: 245)

yang

digunakan Peneliti bersumber dariGuru

Sedangkan

untuk

mata pelajaran CNCdan siswa kelas

variabel

XII TMC Jurusan Teknik Mesin SMK

menggunakananalisis

Negeri 5 Surakarta tahun ajaran 2014/

komparatif yang dilakukan dengan cara

2015.

membandingkan antara kondisi awal
Teknik pengumpulan data yang

digunakan

adalah

observasi,

pemahaman

mengkaji
konsep
deskriptif

sebelum tindakan dengan hasil yang
diperoleh pada siklus I dan siklus II,

6
sehingga

dapat

perbedaan

sebelum

dilihat

adanya

dan

sesudah

perlakuan.
Pelaksanaan
Tindakan

Penelitian

Kelas

berdasarkan

dilaksanakan

permasalahan

yang

muncul. Penelitian dilakukan sebanyak

Gambar 4. Grafik Perkembangan Tingkat
Keterampilan Siswa

dua siklus pemberian tindakan. Setiap
siklus penelitian terdiri dari empat
tahapan

yaitu

tindakan,

tahap

perencanaan

pelaksanaan

tindakan,

pengamatan/ observasi, dan refleksi.

Berdasarkan
pengamatanselamapenelitian,

pemahaman konsep siswa dari kondisi
awal

hingga

penelitian
HASIL PENELITIAN
Berdasarkan
telah

penelitian

tingkat

setelah

pelaksanaan

cenderung

meningkat.

Secara keseluruhan terjadi peningkatan

dilakukan,

perbandingan

tingkat

yang

persentase pemahaman konsep siswa

diperoleh

sebanyak 54,54% dengan peningkatan

keterampilan

persentase

tertinggi

pada

setelah

siswa di tiap tahap penelitian. Secara

pelaksanaan tindakan siklus pertama

keseluruhan

yaitu meningkat 34.94% dari kondisi

persentase

terjadi

peningkatan

keterampilan

siswa

awal.

Secara

grafis

peningkatan

sebanyak 43.44% dengan peningkatan

persentase pemahaman konsep siswa

tertinggi

dapat diamati dari grafik berikut ini.

tindakan

pada setelah
siklus

pelaksanaan

pertama

yaitu

meningkat 28.13% dari kondisi awal.
Peningkatan persentase keterampilan
siswa dapat diamati dari grafik berikut
ini.

Gambar 5. Grafik Perkembangan Tingkat
Pemahaman Konsep Siswa

Berdasarkan

hasil

tes

pemrograman, nilai rata-rata kelas

7
terjadi peningkatan, pada kondisi awal
rata-rata kelas hanya 64,58 dengan nilai
terendah 34,52 dan nilai tertinggi
88,10. Pada tahap akhir penelitian ratarata kelas mencapai 92,52 dengan nilai
terendah 83,33 dan nilai tertinggi 96,43
yang artinya rata-rata nilai siswa kelas
TMC SMK N 5 Surakarta meningkat
27,94 angka.

8
nilai pada tiap tahap penelitian dapat

GRAFIK PERKEMBANGAN NILAI SISWA

diamati pada grafik di bawah ini.

Gambar 6. Grafik Perkembangan Nilai Siswa

Peningkatan
pemrograman

nilai

cenderung

hasil

tes

beragam,

Gambar 8. Distribusi Frekuensi Nilai Siswa
Pada Tiap Tahap Penelitian

distribusi peningkatan nilai terbanyak
ada pada kisaran 1 s/d 20 angka yaitu

Grafik distribusi frekuensi nilai

13 siswa kemudian diikuti pada kisaran

siswa

20 s/d 40 dan 41 s/d 60 dengan jumlah

pemahaman

yang sama yaitu 8 siswa. Secara

signifikan,

keseluruhan distribusi perkembangan

pergeseran kelas yang dihuni frekuensi

nilai siswa seperti pada diagram di

nilai siswa. Pada kondisi awal terdapat

bawah ini.

nilai di rentang 0 s/d 61 dengan total 14

menunjukkan
konsep
hal

ini

perkembangan
yang

sangat

nampak

dari

siswa, namun di siklus I sudah tidak
muncul

satu

nilaipun

di

rentang

tersebut, bahkan di siklus II rentang
nilai terendah yang dihuni siswa ada
pada

kelas

81

s/d

90,

hal

ini

menunjukkan peningkatan nilai yang
cukup tajam di kelas bawah. Untuk
Gambar 7. Distribusi Frekuensi Perkembangan
Nilai Siswa

peningkatan nilai di kelas atas nampak
pada rentang nilai 81 s/d 90 dan 91 s/d

Peningkatan

pemahaman

100, di kondisi awal hanya terdapat 8

konsep siswa juga diamati melalui

siswa dan tidak ada yang menghuni

persebaran perolehan nilai siswa di tiap

rentang nilai di atasnya. Pada siklus I,

tahap penelitian. Persebaran perolehan

rentang nilai 81 s/d 90 meningkat tajam
dengan 23 siswa dan terdapat 4 siswa

9
SoftwareCutViewer

di rentang 91 s/d 100. Pada Siklus II

penggunaan

rentang nilai 81 s/d 90 mengalami

dapat meningkatkan keterampilan

penurunan dengan menyisakan 7 siswa,

siswa kelas XII Teknik Pemesinan

namun di rentang teratas meningkat

SMK Negeri 5 Surakarta Tahun

tajam dengan dihuni 25 siswa.

Pelajaran 2014/ 2015.

Peningkatan
berbanding

lurus

nilai

siswa

dengan

tingkat

2. Penerapan metode pembelajaran
Drillberbasis

penggunaan

kelulusan siswa dari kriteria kelulusan

SoftwareCutViewer

minimal yang ditetapkan untuk mata

meningkatkan pemahaman konsep

pelajaran

78.

siswa kelas XII Teknik Pemesinan

Persentase tingkat ketuntasan belajar

SMK Negeri 5 Surakarta Tahun

siswa dapat diamati pada grafik di

Pelajaran 2014/ 2015 terhadap

bawah ini.

mata pelajaran CNC.

CNC

yaitu

sebesar

dapat

DAFTAR PUSTAKA
Abimanyu, Soli, dkk. 2008. Strategi
Pembelajaran. Jakarta : Direktorat
JenderalPendidikan

Tinggi

Departemen Pendidikan Nasional.
Gambar 9. Tingkat Ketuntasan Belajar

Agus

2014.

CooperativeLearning Teori dan

KESIMPULAN
yang

dapat

Aplikasi

berdasarkan

hasil

Pustaka Pelajar.

Kesimpulan
diampaikan

Suprijono.

PAIKEM.

Yogyakarta:

dalam

Daryanto. 2014. Penelitian Tindakan

penerapan metode pembelajaran Drill

Kelas dan Penelitian Tindakan

berbasis

Sekolah

penelitian

tindakan

kelas

penggunaan

SoftwareCutViewer
meningkatkan

untuk

keterampilan

dan

pemahaman konsep siswa pada mata

Contohnya.

Beserta

Contoh

Yogyakarta:



Gava

Media.
Hamzah

B.

Uno.

2014.

Model

Pembelajaran Menciptakan Proses

pelajaran CNC TU-3A adalah:
1. Implementasi

metode

pembelajaran

Drillberbasis

Belajar Mengajar yang Kreatif
dan Efektif. Jakarta: 2014.

10
Muhibbin

Syah.

Psikologi

2005.

Belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Munir.

Kurikulum

2010.

Teknologi

Berbasis

Informasi

dan

Komunikasi. Bandung: Alfabeta.
Nana Sudjana. 2005. Penilaian Hasil
Proses

Belajar

Mengajar.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sardiman AM. 2007. Interaksi dan
Motivasi

Belajar

Mengajar.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Soemarsono. 2007. Strategi Belajar
Mengajar. Surakarta : UNS Press.
SuharsimiArikunto.

2011.

DasarEvaluasi

Dasar-

Pendidikan.

Jakarta: Bumi Aksara.
Syaiful Sagala. 2007. Konsep dan
Makna Pembelajaran. Bandung:
Alfabeta.
_________,

Peraturan

Pemerintah

Nomor 19 tahun 2005 pasal 19
ayat 1. Proses Pembelajaran Pada
Satuan

Pendidikan.

Depdiknas.

Jakarta:

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25