TROPISME DAN GERAK PADA TANAMAN

TROPISME DAN PERGERAKAN PADA TANAMAN
FIKRATUL AZIZAH
1410421040
KELOMPOK 2 B KELAS B
ABSTRAK
Praktikum tropisme dan pergerakan pada tanaman dilaksanakan pada hari Senin
16 November 2015 di Laboratorium Pendidikan IV, Jurusan Biologi, Fakultas
Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Andalas dengan tujuan
melihat beberapa gerak tanaman yang termasuk gerak tropisme, serta melihat
gerak nasti pada tanaman. Pada percobaan gerak fototropisme tanaman
Phaseolus radiatus tumbuh keluar mencari sumber yang ada terdapat sinar
matahari. Pada percobaan gerak hidrotropisme akar tanaman Phaseolus radiatus
tumbuh ke tengah menuju sumber air. Pada percobaan gerak geotropisme akar
tanaman Phaseolus radiatus tumbuh ke arah bawah atau ke pusat bumi. Pada
percobaan gerak membuka dan menutupnya daun Mimosa pudica adalah waktu
menutup paling cepat terjadi pada Mimosa pudica yang disentuh pada bagian
ujung dengan waktu 1,16 detik. Untuk waktu membuka paling cepat terjadi pada
daun Mimosa pudica yang disentuh pada bagian pangkal dengan waktu 282
detik.
Kata Kunci: Fototropisme, Geotropisme, Hidrotropisme Tropisme
PENDAHULUAN

Suatu organisme mampu menerima
rangsang yang disebut iritabilitas, dan
mampu pula menanggapi rangsang
tersebut. Salah satu bentuk
tanggapan yang umum adalah
berupa gerak. Gerak berupa
perubahan posisi tubuh atau
perpindahan yang meliputi seluruh
atau sebagian dari tubuh. Jika pada
hewan rangsang disalurkan melalui
saraf, maka pada tumbuhan
rangsang disalurkan melalui benang
plasma (plasmodesmata) yang
masuk ke dalam sel melalui dinding
yang disebut noktah (Prawinata,
1981).
Gerak merupakan salah satu
ciri yang dimiliki oleh makhluk hidup.
Gerak dapat berupa perpindahan


tempat atau perubahan bentuk tubuh.
Gerak terjadi karena adanya
rangsangan, baik dari dalam maupun
dari luar. Gerak pada tumbuhan
diduga disebabkan rangsangan yang
diterima oleh plasmodesmata yang
menghubungkan sitoplasma sel yang
satu dengan sel lainnya, yang
ditanggapi dengan turgor sel pada
jaringan dalam persendian daun
(Burhan, 1997).
Gerak berupa perubahan
posisi tubuh atau perpindahan yang
meliputi seluruh atau sebagian dari
tubuh. Jika pada hewan rangsang
disalurkan melalui saraf, maka pada
tumbuhan rangsang disalurkan
melalui benang plasma
(plasmodema) yang masuk ke dalam
sel melalui dinding yang disebut

noktah (Salisbury dan Ross, 1995).

Tiga tahap gerakan pada
tanaman, yang pertama yaitu
penerimaan, bagaimana cara
tumbuhan atau bagian tumbuhan
melacak rangsangan lingkungan
yang menyebabkan timbulnya
respon. Kedua transduksi,
bagaimana cara mekanisme penerimaan mentransduksi rangsangan
yang diterimanya kepada sejumlah
sel pada organ yang melakukan
gerakan isyarat apa yang
dikirimkannya, artinya perubahan
biokimia atau biofisika, apa yang
terjadi sebagai respon terhadap
rangsangan lingkungan. Ketiga
respon, apa yang sebenarnya terjadi
selama berlangsungnya gerakan
(Salisbury dan Ross, 1995).

Gerak pada tumbuhan terjadi
karena proses tumbuh atau karena
rangsangan dari luar. Walaupun tidak
memiliki alat indera, tumbuhan peka
terhadap lingkungan sekitarnya.
Tumbuhan member tanggapan
terhadap rangsangan yang berasal
dari caahaya, gaya tarik bumi dan air.
Adapula tumbuhan yang peka
terhadap sentuhan dan zat kimia.
Tanggapan tumbuhan terhadap
rangsangan - rangsangan tersebut
diatas disebut daya iritabilitas atau
daya peka terhadap rangsangan. Ada
tiga macam gerak pada tumbuhan,
yaitu gerak tropisme, gerak nasti dan
gerak taksis (Salisbury dan Ross,
1995).
Gerak pada bagian tumbuhan
yang arahnya dipengaruhi oleh arah

datangnya rangsangan disebut
tropisme. Gerak tropisme terjadi
karena gerak tumbuh tumbuhan.

Berdasarkan jenis rangsangan yang
diterima oleh tumbuhan, tropisme
dibedakan menjadi beberapa macam,
yaitu fototropisme, geotropisme,
hidrotropisme dan tigmotropisme
(Dwijoseputro, 1994).
Tumbuhan bereaksi terhadap
perubahan lingkungan dengan
perwujudan yang tampak antara lain
pada pertumbuhannya. Respon
terhadap perubahan lingkungan yang
diwujudkan sebagai pertumbuhan
mengakibatkan bagian tertentu lebih
cepat tumbuh dibandingkan yang
lainnya. Respon ini dapat
menghasilkan gerak yang nyata

walaupun umumnya lebih lambat dari
pada gerak nasti. Di antara gerak
akibat tumbuh yang dikenal adalah
gerak tropisme (Kimbal, 1996).
Gerak etionom merupakan
reaksi gerak tumbuhan yang
disebabkan oleh adanya rangsangan
dari luar. Berdasarkan hubungan
antara arah respon gerakan dengan
asal rangsangan, gerak etionom
dapat dibedakan menjadi gerak
taksis, tropisme, dan nasti. Jika yang
bergerak hanya bagian dari
tumbuhan maka disebut gerak
tropisme. Jika yang bergerak seluruh
bagian tumbuhan maka disebut gerak
taksis. Jika gerakan itu tidak
dipengaruhi oleh arah datangnya
rangsangan disebut gerak nasti
(Hidayat, 1995).

Geotropisme adalah gerak
tropisme yang dipengaruhi oleh
rangsangan gaya gravitasi bumi.
Sedangkan pertumbuhan batang
termasuk geotropisme negatif, karena
arahnya berlawanan dengan arah

gravitasi bumi. Fototropisme
Fototropisme atau heliotropisme
adalah gerak tumbuhan yang terjadi
akibat pengaruh arah datangnya
rangsang berupa cahaya.
Fototropisme dibagi menjadi dua,
yaitu: Fototropisme positif, adalah
gerak tanaman menuju ke arah
datangnya cahaya. Contoh: Ujung
batang bunga matahari yang
membelok menuju ke arah datangnya
cahaya. Fototropisme negatif, adalah
gerak tanaman atau bagian tanaman

menjauhi arah datangnya cahaya.
Contoh: Gerak ujung akar yang
menjauhi arah datangnya cahaya
(Burhan, 1997).
Bila cahaya yang datang dari
atas tumbuhan, tumbuhan akan
tumbuh tegak mengarah ke atas. Hal
ini dapat diamati pada tumbuhan
yang hidup di alam bebas. Tanaman
pot yang diletakan di dalam ruangan
dan mendapat cahaya dari samping,
ujung batangnya akan tumbuh
membengkok kearah datangnya
cahaya. Tropisme yang disebabkan
oleh rangsangan cahaya disebut
fototropisme atau dapat juga disebut
heliotropisme karena rangsangan
cahayanya adalah cahaya matahari.
Pada tumbuhan, bagian yang peka
terhadap rangsangan adalah bagian

ujung tunas. Bila gerak tersebut
mengarah ke sumber rangsangan
disebut fototropisme positif, misalnya
gerak tumbuh ujung tunas ke arah
cahaya. Sedangkan gerak yang
menjauhi sumber rangsangan disebut
fototropisme negative, misalnya
gerak tumbuh akar yang menjauhi
cahaya (Larcher, 1975).

Tigmotropisme adalah gerak
tropisme yang dipengaruhi oleh
rangsangan sentuhan atau kontak
fisik dengan benda padat. Tumbuhan
merambat umumnya tumbuh lurus
terus-menerus hingga ujung
batangnya menyentuh sesuatu.
Kontak itu membuat lengkungan
pada tumbuhan. Sel pada bagian
yang bersentuhan dengan benda lain

perkembangannya lebih lambat
dibandingkan dengan bagian yang
tidak tersentuh, sehingga
pertumbuhannya menjadi melengkung. Contoh gerak tigmotropisme
adalah gerak membelit sulur
tumbuhan markisa dan mentimun.
Kemotropisme adalah gerak
sebagian tubuh tumbuhan ke arah
sumber rangsang yang berupa bahan
kimia. Contoh: Akar tanaman yang
menuju arah zat makanan atau
menjauhi zat racun. Hidrotropisme
adalah gerak tropisme yang
dipengaruhi oleh rangsangan
kelembapan atau air. Makhluk hidup
memiliki kecenderungan untuk
mendekati atau menjauhi air. Tentu
kamu mengetahui bahwa
pertumbuhan akar umumnya menuju
ke sumber air. Contoh: Gerak ujung

akar kecambah menuju tempat yang
berair (Greulach and Adam, 1979).
Gerak nasti adalah gerak
bagian tubuh tumbuhan yang
arahnya tidak ditentukan atau
ditujukan ke atau dari sumber
rangsang. Rangsang tersebut dapat
berupa sentuhan, suhu, cahaya, dan
kelembaban. Berdasarkan jenis
rangsang yang memengaruhi, gerak
nasti dibedakan menjadi termonasti,

seismonasti, niktinasi, dan nasti
kompleks (Burhan, 1997).
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
Waktu dan tempat
Praktikum tropisme dan pergerakan
pada tanaman dilaksanakan pada
hari Senin 16 November 2015 di
Laboratorium Pendidikan IV, Jurusan
Biologi, Fakultas Matematika Dan
Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Andalas.
Alat Dan Bahan
Alat yang digunakan pada prakrikum
ini adalah polibag 4 buah, karton
berlobang, kotakmkaca, petridisk,
kapas, karet gelang, selotip,
sedangkan bahan yang digunakan
adalah tanah, biji Phaseolus vulgaris,
Mimosa pudica dan biji Cucumis
sativus.
Cara Kerja
A. Tropisme sebagai respon
terhadap rangsangan dari
lingkungan
a) Fototropisme
Tanah dibersihkan dari
kotoran dan dimasukkan
kedalam polibag dalam
keadaan lapang. 50 biji
Phaseolus vulgaris direndam
selama 15 menit, kemudian
ditanam didalam
polibag.polibag disimpan pada
karton yang berlobang dan
ditempatkan pada beberapa
arah sumber cahaya.
Tanaman diamati setiap hari
selama 1 minggu.

b) Geotropisme
Kapas ditempelkan pada
petridisk, kemudian
ditempelkan 5 biji Phaseolus
vulgaris yang telah direndam
selama 15 menit. Usahakan
arah biji disusun sama.
Kemudian kapas disiram
sampai lembab. Petridisk
diposisikan dalam posisi tegak
sehingga kelihatan biji
sewaktu berkecambah
dengan cara menegakkan
petridisk pada satu posisi
serta tahan menggunakan
kayu agar petridisk tidak
bergerak. Diamati setiap hari,
setelah terlihat
perkecambahan dan akar
mencapai panjang 1-2 cm,
posisi petridisk diputar
sehingga posisi akar yang
semula vertikal menjadi
horizontal. Respon akar
diamati selama sati minggu.
c) Hidrotropisme
Tanah dibersihkan dan
diisikan dalam kotak kaca. Biji
Phaseolus vulgaris direndam
10 biji selama 15 menit
kemudian tanam pada kotak
kaca, biji ditanam pada bagian
pinggir saja. Tanah disiram
pada bagian tengah yang
kosong sehingga ada daerah
yang basah. Amati
perkecambahan biji
Phaseolus vulgaris dengan
melihat sikap akar pada
tanaman selama 1 minggu.
Bagian tengah disiram jika
terjadi kekeringan.

B. Nasti sebagai gerak tanggab
terhadap stimulan dari luar
a) Gerak membuka dan
menutupnya daun Mimosa
pudica
Tanaman Mimosa pudica
ditanam. Dilakukan penyentuhan terhadap daun Mimosa
pudica pada bagian ujung,
tengah dan pangkal. Respon
gerak yang diberikan diamati,
dan catat waktu perlakuan.
Daun Mimosa pudica dibiarkan kembali kekondisi semula
dan catat waktu yang digunakan. Hasil ditulis dan di
simpulkan dan catat waktu
yang diperlukan.
b) Gerak melilitnya sulur
tanaman merambat
Biji Cucumis sativus ditanam,
dilakukan penyiraman secara
teratur dan setelah mulai
berkecambah dengan hipokotil yang telah terangkat dari
permukaan tanah beri ajir
untuk tempat melilit sulur
tanaman tersebut. Pengamatan dilakuan setian 2-4
minggu. Amati arah pergerakan sulur. Faktor lingkungan
yang mempengaruhi pergerakan tersebut. Laporkan
pengamatan dalam bentuk
deskripsi

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari percobaan fototropisme didapatkan hasil seperti pada gambar 1

Gambar 1 gerak fototropisme
Phaseolus vulgaris
Pada gambar 1 dapat dilihat bahwa
tanaman Phaseolus radiatus tumbuh
dan keluar dari kotak untuk mencari
sumber yang ada sinar matahari. Hal
ini sesuai dengan pendapat
Dwijoseputro (1985), Gerak
kecambah ini merupakan gerak
fototropisme positif karena bergerak
mendekati atau menuju rangsangan.
Jika sumber perangsang itu berupa
cahaya, maka gerak bagian tanaman
menuju cahaya disebut fototropi yang
positif. Pergerakkan tanaman ke arah
sumber cahaya tersebut dipengaruhi
oleh akumulasi auksin pada bagian
yang tidak terkena cahaya matahari
dan kemampuan tumbuhan tersebut
untuk melacak matahari. Akumulasi
auksin pada bagian yang tidak
terkena cahaya mengakibatkan
bagian tersebut secara aktif
membelah melebihi kemampuan
pembelahan sel normalnya.
Pembelahan sel yang berlebihan ini
menyebabkan terjadinya
pembengkokkan tanaman ke arah
sumber cahaya.

Pada percobaan hidrotropisme didapatkan hasil seperti pada gambar 2

Gambar 2 gerak hidrotropisme
Phaseolus vulgaris
Dari gambar 2 dapat dilihat akar
tanaman Phaseolus radiatus tumbuh
ke tengah karena penyiraman air
hanya dilakukan pada daerah tengah,
sehingga akar bergerak menuju
sumber terdapatnya air.
Menurut Lakitan (2007), gerak
hidrotropisme ini dipengaruhi oleh
ketersediaan air tanah. Biasanya akar
tumbuh lurus ke arah bawah untuk
memperoleh air dari dalam tanah.
Akan tetapi, jika pada arah ini tidak
terdapat cukup air, maka akar akan
tumbuh membelok ke arah yang
cukup air. Dengan demikian, arah
pertumbuhan mungkin tidak searah
dengan gaya tarik bumi. Gerak akar
menuju sumber air disebut
hidrotropisme positif.

Pada percobaan geotropisme
didapatkan hasil seperti gambar 3

Gambar 3 gerak geotropisme
perkecambahan
Phaseolus vulgaris
Sumber : kelompok 4 A
Dari gambar 3 dapat dilihat bahwa
akar tanaman Phaseolus radiatus
tumbuh ke arah bawah atau ke pusat
bumi. Dari praktikum diperoleh hasil
bahwasannya walaupun cawan petri
diputar sedemikian rupa, arah
tumbuh akar primer dan tunas apikal
tetap sama. Hal ini sesuai menurut
Lakitan (2007), Geotropisme adalah
pergerakan tanaman karena adanya
rangsangan (pengaruh) gravitasi
bumi, hal ini terjadi pada akar,
dimana arah tumbuh akar akan selalu
ke pusat bumi walaupun letaknya di
buat sedemikian rupa.
Dari dari percobaan nasti pada
Mimosa pudica sebagai gerak
tanggab terhadap stimulasi dari luar
didapatkan hasil seperti tabel 1

Waktu menutup (detk)

2.5
2
1.5
1
0.5
tengah

Chart Title
500
400
300
200
100
0
Ujung

tengah

pangkal

Posisi Sentuhan

Gambar 5 waktu yang diperlukan
untuk membuka daun
Mimosa pudica

Chart Title

0
Ujung

Waktu membuka daun (detk)

Tabel 1 waktu yang diperlukan untuk
membuka dan menutup daun
Mimosa pudica
Bagian Waktu Waktu
yang
memb menut
disentu uka
up
han
(detik) (detik)
Ujung
288
1,16
Tengah 395
1,6
Pangkal 282
2,2

pangkal

Posisi sentuhan

Gambar 4 waktu yang diperlukan
untuk menutup daun
Mimosa pudica
Dari gambar 4 dapat dilihat waktu
menutup paling cepat terjadi pada
Mimosa pudica yang diberi sentuhan
pada bagian ujung dengan waktu
1,16 detik sedangkan waktu menutup
paling lama terjadi pada daun
Mimosa pudica yang diberi sentuhan
pada bagian pangkal dengan waktu
2,2 detik .

Dari gambar 5 waktu untuk membuka
paling cepat terjadi pada daun
Mimosa pudica yang diberi sentuhan
pada bagian pangkal dengan waktu
282 detik, sedangkan waktu
membuka paling lama terjadi pada
Mimosa pudica yang diberi sentuhan
pada bagian tengah dengan waktu
395 detik.
Menurut Dwijoseputro (1995),
pada bagian pangkal daun biasanya
terdapat pulvinus yang mempengaruhi pergerakan dari daun itu sendiri,
jika bagian tengah yang disentuh,
tidak semua dari struktur daun yang
akan ikut menutup, hanya bagian
yang dekat dengan tulang daun yang
disentuh saja yang akan ikut
menutup.
Pada saat bagian tumbuhan
Mimosa pudica disentuh terjadi aliran
air menjauhi daerah sentuhan.
Adanya aliran air tersebut menyebabkan aliran air tersebut menyebabkan
kadar air sel-sel motor didaerah
sentuhan berkurang. Sehingga
tekanan turgornya menjadi kecil. hal
ini juga disebabkan karena hilangnya

turgor dalam sel-sel pulvinus.
Pulvinus adalah organ penggerak
khusus yang berada ditulang daun.
Hal tersebut menyebabkan batang ,
cabang, dan tulang daun menjadi
layu dan diikuti dengan mengatupnya
daun Mimosa pudica. Setelah
beberapa saat tekanan turgor akan
kembali kekekadaan normal diikuti
dengan tegaknya kembali batang,
cabang dan mekarnya seluruh daun.
Rangsangan pada Mimosa pudica
menjarar baik dari ujung ke pangkal
atau dari pangkal ke ujung lembar
daunnya (Suci, 2011).
Percobaan melilitnya sulur pada
tanaman Cucumis sativus didapatkan
hasil seperti gambar 6

membelit penyangga. Gerak ini
disebut dengan gerak tigmotropisme.

KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Pada percobaan gerak
fototropisme, Phaseolus vulgaris
bergerak menuju arah datangnya
cahaya.
2. Pada percobaan gerak
hidrotropisme akar Phaseolus
vulgaris bergerak menuju sumber
air.
3. Pada percobaan geotropisme
perkecambahan Phaseolus
vulgaris, akar tanaman bergerak
menuju pusat bumi.
4. Pada percobaan gerak melilitnya
sulur pada tanaman Cucumis
sativus sulur melilit batang
penyangga yang ditancapkan
disamping tanaman.
DAFTAR PUSTAKA

Gambar 6 melilitnya sulur pada
tanaman Cucumis sativus
Dari gambar 6 terlihat surur melilit
batang penyangga yang ditancapkan
disamping tanaman. Hal tersebut
sesuai dengan pernyataan Salisbury
dan Ross (1995), yang mengatakan
dimana berbagai bagian tumbuhan,
khususnya sulur, tanggap terhadap
sentuhan. Sulur membengkok ke
arah titik sentuh, untuk kemudian

Burhan,W. 1997. Buku Ajar Fisiologi
Tumbuhan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Universitas Andalas: Padang.
Dwijoseputro, D. 1985. Pengantar
Fisiologi Tumbuhan. Gramedia. Jakarta.
Dwijoseputro, D. 1994. Dasar-Dasar
Ilmu Tanaman. Gramedia.
Jakarta.
Greulach and Adam. 1979. Plant and
Introduction to Modern Botany
and Sons. Inc : New York.
Hidayat, E. B. 1995. Anatomi
Tumbuhan Biji. ITB : Bandung.

Kimball, J.W. 1996. Biologi Jilid II.
Erlangga. Jakarta.
Lakitan, B. 2007. Dasar-Dasar
Fisiologi Tumbuhan. Raja
Grafindo Persada. Jakarta.
Larcher,W.1975. Physiological Plant
Ekologi. Springer - Verlag.
Holland.
Prawinata, W. W. 1981. Dasar –
Dasar Fisiologi Tumbuhan.
Departemen Botani Fakultas
Pertanian ITB. Bandung.
Salisbury, F.B and C.W. Ross.1995.
Fisiologi Tumbuhan Jilid I. ITB.
Bandung.
Suci,U.2011.Gerak Tigmonasti Pada
Putri Malu. Jurusan Biologi.
Universitas Negeri Yogyakarta.

Dokumen yang terkait

PENGARUH PEMBERIAN SEDUHAN BIJI PEPAYA (Carica Papaya L) TERHADAP PENURUNAN BERAT BADAN PADA TIKUS PUTIH JANTAN (Rattus norvegicus strain wistar) YANG DIBERI DIET TINGGI LEMAK

23 199 21

KEPEKAAN ESCHERICHIA COLI UROPATOGENIK TERHADAP ANTIBIOTIK PADA PASIEN INFEKSI SALURAN KEMIH DI RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG (PERIODE JANUARI-DESEMBER 2008)

2 106 1

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

PENERIMAAN ATLET SILAT TENTANG ADEGAN PENCAK SILAT INDONESIA PADA FILM THE RAID REDEMPTION (STUDI RESEPSI PADA IKATAN PENCAK SILAT INDONESIA MALANG)

43 322 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25