ANALISIS PENGARUH TANGUNG JAWAB SOSIAL E

i

JURNAL ILMIAH “JIP”
POLITEKNIK DHARMA PATRIA KEBUMEN

Jurnal ilmiah Politeknik Dharma Patriaa ini diterbitkan dua kali setahun pada bulan Januari dan
Juli , yang berisi artikel ilmiah dalam bentuk hasil penelitian, kajian analisis, aplikasi teori dan
pembahasan tentang berbagai masalah yang berkaitan dengan Bisnis-akuntansi, Elektronika dan
Otomotif. Penerbitan jurnal ilmiah ini bertujuan untuk meningkatkan kuantitas , kualitas dan
penyebarluasan kajian sekaligus sebagai wahana komunikasi ilmiah diantara cendikiawan,
mahasiswa dan pemerhati kajian tersebut diatas.
: DR. H. K. Prihartono AH, Drs., S.Sos., MM.
Penasehat
: Sri Wahyuningsih, SE, M.Si
Penanggungjawab
: Khakim Fisabil, S.T
Reviewer
Bambang Wijayanto, ST
Suratno, SE, M.M
: Uswatun Khasanah, S.Pd
Editorial

: Wenny Marlini, SE
Administrasi Naskah
Alamat Redaksi:
Politeknik Dharma Patria Kebumen
Jl. Letjend. Suprapto No.73 Kebumen 54316
Telp (0287) 381116 , 383800, Fax : (0287) 383149
E-mail :[email protected]
www.politeknik-kebumen.ac.id

ii

JURNAL ILMIAH
BISNIS-AKUNTANSI - ELEKTRONIKA - OTOMOTIF

Vol.1 No.1 April 2014

ISSN 2355-2653

PENGANTAR REDAKSI


Para Pembaca Yang Terhormat,
Puji Syukur ke hadirat Ilhahi Robbi, Politeknik Dharma Patria Kebumen telah dapat
menerbitkan Jurnal Ilmiah volume yang pertama dengan ISSN 2355-0383 dan Barkode
9772355 038007 dengan Nama Jurnal “JIP” Bisnis-Akuntansi, Elektronika dan Otomotif ke
hadapan para pembaca yang terhormat. Jurnal Ilmiah ini memuat karya ilmiah yang dihasilkan
oleh para dosen di Politeknik Dharma Patria Kebumen sesuai keahliannya.
Jurnal Volume 1 , Nomor 1 Tahun 2014 ini, mempublikasikan karya ilmiah yang
membahas tentang Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito, PDB Perkapita dan Kurs
Rupiah Terhadap Perkembangan Jumlah Deposito Berjangka Di Indonesia, Hubungan Kinerja
Keuangan Perusahaan Dengan Return Saham, Analisis Pengaruh Tangung Jawab Sosial, Etika
Bisnis , Dan Tata Kelola Perusahaan Terhadap Reputasi Dalam Peningkatan Kinerja
Perusahaan, , Pengaruh Arus Pengelasan Terhadap Struktur Mikro, Kekerasan dan Keretakan
Dalam Proses Hardfacing Baja Karbon Menengah Dengan Proses SMAW. Eksperimentasi
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (Tps) Dengan Pendekatan Quantum
Learning Pada Pokok Bahasan Statistika Ditinjau Dari Minat Belajar Siswa Kelas XII SMK
Kelompok Teknologi Se-Kabupaten Kebumen Tahun Pelajaran 2012/2013.
Semoga hasil penelitian yang terpublikasi dalam jurnal ini bisa di manfaatkan sebagai
media komunikasi dan informasi serta sumbangan pemikiran bagi perkembangan keilmuan dan
bagi para pihak yang memerlukan. Aamiin.
Kebumen, April 2014

.
Redaksi

iii

DAFTAR ISI

Wenny Marlini

Analisis Pengaruh Tingkat Suku Bunga Deposito, PDB Perkapita dan Kurs Rupiah
Terhadap Perkembangan Jumlah Deposito Berjangka Di Indonesia.
1-25
Sri Wahyuningsih

Analisis Pengaruh Tangung Jawab Sosial, Etika Bisnis , Dan Tata Kelola Perusahaan
Terhadap Reputasi Dalam Peningkatan Kinerja Perusahaan.
26-51
Wakhid Yuliyanto

Hubungan Kinerja Keuangan Perusahaan Dengan Return Saham.

52-68
Bambang Wijayanto

Pengaruh Arus Pengelasan Terhadap Struktur Mikro, Kekerasan dan Keretakan
Dalam Proses Hardfacing Baja Karbon Menengah Dengan Proses SMAW.
69-102
Dani Rizana dkk,

Eksperimentasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Share (Tps) Dengan
Pendekatan Quantum Learning Pada Pokok Bahasan Statistika Ditinjau Dari Minat
Belajar Siswa Kelas XII SMK Kelompok Teknologi Se-Kabupaten Kebumen Tahun
Pelajaran 2012/2013.
103-118

30

ANALISIS PENGARUH TANGUNG JAWAB SOSIAL, ETIKA BISNIS , DAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN TERHADAP REPUTASI DALAM
PENINGKATAN KINERJA PERUSAHAAN
(Studi Pada Pelanggan Korporasi PT. Telkom Indonesia Tbk, Cabang Kebumen)

SRI WAHYUNINGSIH
Abstract
Research was conducted on Corporate Customers Page. Telkom Indonesia Tbk, Branch
Kebumen, entitled: "Analysis of Effect of Social Responsibility, Business Ethics, Corporate
Governance And Reputation In On The Performance Improvement Company". (Studies in
Corporate Customer PT. Telkom Indonesia Tbk, Branch Kebumen)
The purpose of this study is to investigate the influence of social responsibility, etiuka
relatives, on the reputation of corporate governance and its impact on the performance of the
company PT. Telkom Indonesia Branch Kebumen. The analytical tool used Structural Equation
Modeling (SEM).
From the results of research and data analysis concluded that:
Social responsibility, the effect on reputation. It means that more social responsibility the
better reputation PT. Telkom Indonesia Branch Kebumen. Business Ethics, effect on reputation.
It means better business ethics higher the reputation of PT. Telkom Indonesia Branch Kebumen.
Good corporate governance, influence reputation. This means that the higher the corporate
governance the better reputation PT. Telkom Indonesia Branch Kebumen. Reputation effect on
company performance. This means that the better the reputation the better the performance of
the company PT. Telkom Indonesia Branch Kebumen.
The results of this study indicate that in PT. Telkom Indonesia Branch Kebumen,
corporate reputation has a dominant influence on firm performance. On the other side of

corporate governance has a dominant effect on the reputation, thereby PT. Telkom Branch
Kebumen need to further improve corporate governance better way pratek application of
wisdom and good governance with the national standards have been set so that the reputation of
the firm increases and the impact will improve company performance.
Based on the research and the limitations in this study in terms of structural models that
are used, this model has good views of cofirmatory test and goodness-of-fitnya. but the best for
the company's performance needs to explore a topic more in a variable and the indicators used.
Future research could also consider the object of research that will be used not only in
telecommunications services company but can be developed in other business organizations.

31

Key word:

Social Responsibility, Business Ethics, Corporate Governance, Reputation

and Corporate Performance.

PENDAHULUAN
1. Latar Belakang Masalah


Tolok ukur kesusksesan suatu perusahaan bisa dilihat dari kinerja perusahaan yang
dihasilkan. Semakin tinggi hasil kinerja perusahaan tersebut akan semakin sukses pula
perusahaan tersebut. Adapun indikator perusahaan tersebut dapat dikatakan sukses dilihat dari
kemampuan perusahaan tersebut untuk mendapatkan laba, kemampuannya untuk terus tumbuh
dan berkembang (growth), kemampuannya untuk mendapatkan proyek yang berkelanjutan
(sustainable) serta yang tidak kalah penting adalah kemampuan perusahaan tersebut untuk
bersaing (competitive) dengan perusahaan lain baik dari dalam maupun luar negeri. Dalam
penelitian yang dilakukan oleh Wang et al. (2006) mengatakan salah satu variabel penting yang
menjembatani hubungan antara kinerja adalah reputasi perusahaan yang baik.
Reputasi perusahaan yang baik dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan untuk
membeli produk atau menggunakan jasa dari perusahaan. Berdasarkan penelitian yang
dilakukan oleh KRC Research (PR Newswire, 2006), para eksekutif perusahaan percaya bahwa
perusahaan yang memiliki track records tanggung jawab sosial yang bagus lebih cepat
memulihkan reputasi mereka setelah dilanda krisis daripada mereka yang track records-nya
kurang bagus.
Reputasi perusahaan merefleksikan pemikiran pelanggan terhadap perusahaan, baik
itu merupakan penilaian mereka sendiri terhadap perusahaan secara keseluruhan maupun
didapat dari membandingkan dengan perusahaan pesaing. Di industri jasa, reputasi perusahaan
tergantung pada bagaimana penyedia jasa memuaskan kebutuhan pelanggan (Nguyen dan

Leblanc, 2001 dalam Wang, 2006). Reputasi perusahaan adalah penilaian publik secara
kumulatif selama beberapa waktu (Fombrun dan Shanley, 1990). Sedangkan Weigelt dan
Camerer (1988) mendefinisikan reputasi sebagai serangkaian atribut yang melekat pada
perusahaan, berasal dari tindakan yang dilakukan perusahaan di masa lalu. Reputasi perusahaan
menciptakan harapan mengenai beberapa faktor yang dianggap penting bagi perusahaan, dan
bagaimana mereka akan bertindak di masa depan (Saxton, 1998 dalam Wang et al., 2006).
Pemberitaan dari media juga membawa dampak bagi perusahaan. Jika media menyajikan berita
dengan keliru, maka akan merusak reputasi perusahaan; begitu juga sebaliknya. Dampak dari
berita yang negatif, mungkin tidak langsung terlihat pada pangsa pasarnya atau kemampuan
perusahaan untuk mengembangkan produk baru di masa yang akan datang, tapi ini hal ini pasti
merusak citra perusahaan dan reputasinya.
32

Dari pada berusaha membangun kembali reputasi yang hilang, dengan CSR
(Corporate Sosial Responsibility) perusahaan dapat membentuk reputasi yang baik di awal. Hal
tersebut termasuk membangun reputasi perusahaan dengan memastikan kualitas dari produk,
keuangan yang sehat, praktek manajemen yang handal melalui komunikasi yang jujur dan
sering dengan karyawan, menyediakan sarana pelatihan dan pengembangan yang memadai. Jika
terdapat skandal yang terdapat dalam perusahaan, dimana perusahaan harus lebih
memperhatikan tidak hanya sekadar membicarakannya saja (World Economic Forum, 2005).

Selain tentang kualitas produk dan harganya, terlebih di industri jasa, reputasi dapat tercipta
dengan hubungan antara perusahaan dengan lingkungan sekitar sebagai bentuk rasa tanggung
jawab sosial (Corporate Social Responsibility) terhadap keputusan yang dibuat oleh perusahaan.
Perusahaan bertanggung jawab atas dampak sosial dan lingkungan dan harus berusaha untuk
mengelola dan memantau dampak yang sesuai.
Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak perusahaan telah menyatakan diri
bertanggung jawab secara sosial, memilih ke dalam skema CSR. Dalam CSR mencakup
berbagai prinsip atau ide, mulai dari tata kelola perusahaan, etika bisnis, dan pembangunan
berkelanjutan melalui hak-hak manusia dan masalah lingkungan. Corporate Social
Responsibility (CSR) mendefinisikan bagaimana perusahaan melakukan bisnis dengan cara

sosial bisa diterima dan akuntabilitas pada semua pemangku kepentingan (stakeholders),
termasuk di dalam lingkungan. Jadi, CSR adalah ukuran total dari dampak kegiatan bisnis di
kehidupan individu didalam maupun luar perusahaan (European Commission 2001). Dalam
perusahaan, termasuk sumber daya manusia, kesehatan dan keselamatan, adaptasi terhadap
perubahan, pengelolaan dampak lingkungan dan sumber daya alam. Masalah yang berkaitan
dengan hubungan perusahaan dengan dunia luar termasuk masyarakat lokal, mitra usaha,
pemasok dan konsumen, hak asasi manusia, dan masalah lingkungan hidup global (European
Commission 2001).


Modal paling utama dalam bisnis adalah nama dan kepercayaan. Ukuran etika dan
sopan santun dalam bisnis sangat keras, kalaulah ada pengusaha yang melanggar etika, mereka
lebih banyak mendapat hukuman dari masyarakat dibandingkan dari pemerintah. Terjadinya
krisis multi dimensional beberapa tahun terakhir menjadi etika bisnis sebagai sorotan dan
perhatian dari masyarakat dan para pengamat. Tuntutan masyarakat akan etika dan tolok ukur
etika meningkat, hal ini disebabkan pula oleh pengungkapan dan publikasi, kepedulian publik,
regulasi pemerintah, kesadaran CEO (Chief Executive Officer ) akan etika dan profesionalme
bisnis meningkat (Ferdy, 1998 dalam Ernawan, 2007) yang mengutip Cassese menyebutkan
beberapa alasan perusahaan yang mempunyai orientasi laba menaruh perhatian pada etika bisnis
adalah karena tekanan dari konsumen , persaingan, perubahan sosial, dan munculnya beberapa

33

kasus yang menyebabkan ambruknya reputasi perusahaan atau individu akibat tindakan yang
tidak etis.
Etika Bisnis menilai implikasi moral dari tindakan mereka, dari pengembangan
produk untuk produksi hingga distribusi, untuk tetap kompetitif. Banyak masalah jatuh di
bawah rubrik etika bisnis: hak asasi manusia, perlindungan lingkungan, kesehatan dan
keselamatan pekerja, standar buruh, pemasaran, akuntabilitas, dan pelaporan. Etika Bisnis
berkaitan dengan kepatuhan terhadap peraturan internal dan mandat pemerintah. Sebuah bisnis

yang etis juga akan melihat lebih jauh praktek etis sendiri pada praktik mitra bisnis dan
pemasok. Etika digunakan sebagai panduan dalam kepatuhan hukum atau agama dan dalam
mencapai maksimalisasi keuntungan. Penerapan prinsip etik dalam bisnis penting, hal lain yang
tak kalah penting adalah penerapan pedoman tata kelola perusahaan yang mengarahkan,
mengendalikan kegiatan organisasi termasuk perusahaan.
Dalam dunia usaha, Good Corporate Governance (tata kelola perusahaan yang sehat)
merupakan tuntutan global. Dengan melaksanakan tata kelola perusahaan yang sehat maka akan
tercipta manajemen perusahaan yang sehat dan mampu menunjukkan kinerja yang baik.

2. Perumusan Masalah
Studi ini bertitik tolak dari adanya masalah berupa kontradiksi teoritis hasil penelitian
mengenai CSR , reputasi dan kinerja perusahaan yang telah disajikan di atas. Studi ini berbeda
dari beberapa penelitian sebelumnya , karena studi ini membahas dan memasukan dimensi dari
pembentuk reputasi yaitu Tanggung Jawab Sosial, Etika Bisnis dan Tata Kelola Perusahaan
terhadap reputasi dalam peningkatan kinerja perusahaan.
Dari uraian di atas peneliti merumuskan pertanyaan-pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Apakah tanggungjawab social perusahaan berpengaruh terhadap reputasi perusahaan
2. Apakah etika bisnis berpengaruh terhadap reputasi perusahaan
3. Apakah tata kelola perusahaan berpengaruh terhadap reputasi perusahaan
4. Apakah reputasi perusahaan berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan.

3.

Pembatasan Masalah
Pada penelitian ini dilakukan pembatasan terhadap permasalahan yang ada agar penelitian

lebih terarah dan juga focus.Adapun pembatasannya adalah sebagai berikut:
1. Penelitian dibatasi pada pelanggan organisasi PT . Telkom Indonesia yang berada diwilayah
Kabupaten Kebumen baik instansi pemerintah maupun swasta yang minimal telah menjadi
pelanggan selama 1 tahun.
2. Penelitian dilakukan pada bulan Maret – April 2011, dengan melakukan 1 (satu) tahapan
survai yaitu kepada pelanggan korporasi PT. Telkom Indonesia Cabang Kebumen.
34

4. Tujuan Penelitian
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, tujuan penelitian ini adalah :
1) Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mendukung dan memperkuat penelitian
sebelumnya
Tujuan Khusus
a. Menganalisis pengaruh tanggungjawab social perusahaan terhadap reputasi perusahaan.
b. Menganalisis pengaruh etika bisnis terhadap reputasi perusahaan
c. Menganalisis pengaruh tata kelola perusahaan terhadap reputasi perusahaan.
d. Menganalisis pengaruh reputasi perusahaan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.

5. Manfaat Penelitian
1)

Kegunaan Teoritis

a.

Penelitian ini digunakan untuk memberikan penjelasan mengenai pengaruh tanggung
jawab,etika bisnis,tata kelola perusahaan, reputasi perusahaan dan kinerja.

b.

Penelitian ini juga digunakan sebagai media informasi bagi institusi pendidikan, aplikasi
laporan, sehingga dapat dijadikan referensi untuk mengembangkan ilmu pengetahua

2)

Kegunaan Praktis
Manfaat penelitian ini adalah sebagai acuan ilmiah dan praktis mengenai strategi yang
dapat dilakukan perusahaan untuk mempertahankan dan meningkatkan reputasi perusahaan
melalui faktor-faktor pembentuk reputasi perusahaan.

KAJIAN PUSTAKA
1. Pengembangan Model
Berikut ini dikemukakan kerangka konseptual atas dasar model yang di bangun sebagai
dasar dalam menumuskan hipotesis. Kerangka konseptual dapat di jelaskan sebagai berikut:
1)

Pengaruh Tanggung Jawab Sosial terhadap reputasi
Pengetahuan konsumen akan produk yang di usung bukan sekedar tergantung pada
kualitas, harga, dan keunikan, tetapi pada bagaimana mereka ber interaksi dengan
tenaga kerja perusahaan, komunitas, dan lingkungan. Hal ini terkait dengan tanggung
jawab social dari perusahaan bagi lingkungan disekitar mereka, praktek terbaik, dan
demi kelannggengan hubungan dengan komunitas lokal. Brown (1998) melakukan
penelitian tentang reputasi berkenaan dengan penghargaan masyarakat terhadap perilaku
sosial yang dilakukan oleh perusahaan bagi masyarakat dan lingkungan. Ginter (1977),
Vance (1975) dan Puente (2003) juga menganalisis hubungan antara perilaku sosial
yang dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab sosial yang dilakukan
35

oleh perusahaan. Schultz et al. (2002) menyatakan bahwa reputasi perusahaan
tergantung bukan hanya pada perialaku sosial pada saat ini tetapi masyarakat juga
menilai perilaku sosial perusahaan pada masa lalu.
Meskipun terdapat beberapa peneliti yang menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan
atau terjadi hubungan negatif antara tanggungjawab social perusahaan dan kinerja
perusahaan, tetapi penelitian yang dilakukan belakangan ini menemukan adanya
hubungan yang positif diantara tanggung jawab social perusahaan perusahaan dan
kinerja perusahaan (abratt dan Sacks et al. dalam Qu, 2007)
Berdasarkan telaah pustaka diatas maka di rumuskan hipotesis sebagai berikut:
H1 : Tanggung Jawab Sosial berpengaruh terhadap reputasi

2)

Pengaruh Etika Bisnis terhadap Reputasi
UK’s Foreign & Commonwealth O ffice (2004) mengusulkan sebuah petunjuk tentang

praktek etis untuk perusahaan Inggris yang beroperasi luar negeri yang menekankan hak

asasi manusia dan isu-isu lingkungan. Penciptaan ‘European Oversight Body” Sedang
dipikirkan sebagai cara untuk menyatukan tata undang-undang dan etika. Global
Compact PBB (2004) menawarkan perusahaan panduan pragmatis tentang konsekuensi

hukum yang beroperasi di pasar negara berkembang. Ini menunjukkan prinsip
membantu dan undang-undang tentang hak asasi manusia, standar buruh, dampak
lingkungan, anti-trust dan korupsi. The Global Reporting Initiative (GRI) (2004) adalah
sebuah lembaga dengan tujuan pokok untuk membangun dan menyebarkan secara
global keberlanjutan pedoman pelaporan yang berlaku. Dibuat oleh koalisi perusahaan
dan konsultan, GRI menyediakan kerangka kerja bagi yang menjelaskan tanggung
jawab perusahaan untuk pemegang saham mereka. Kelompok pengawas global seperti
Greenpeace dan Amnesty International secara teratur melacak isu dan perusahaan dan,
melalui boikot terorganisir dan liputan media, seringkali mengungkapkan keprihatinan
mereka tentang efek dari tindakan korporasi terhadap masyarakat setempat atau
kelompok dikucilkan (Fombrun dan Foss 2004).
Berdasarkan telaah pustaka diatas maka di rumuskan hipotesis sebagai berikut:
H2: Etika Bisnis berpengaruh terhadap reputasi

3)

Pengaruh Tata Kelola Perusahaaan
Dalam sudut pandang keuangan tata kelola perusahaan merujuk pada kombinasi dari
mekanisme yang relevan untuk mengurangi masalah yang timbul antara manager dan
shareholders, termasuk mekanisme kendali internal perusahaan, system pendelegasian
pembuatan keputusan, system informasi internal, dan pengaruh pasar eksternal. Dari
36

sudut pandang bisnis, tata kelola merujuk pada tanggung jawab dari manager terhadap
direktur (He Li Re dalam Chung, 2006)
Reputasi perusahaan merupakan penilian mengenai atribut yang di miliki perusahaan
(Gray dan Balmer, 1998). Pengelolaan manajemen yang baik dan dilakukan secara
professional maka akan terbentuk citra positif dari konsumen dan masyarakat terhadap
perusahaan tersebut. Masyarakat akan menilai bagaimana perusahaan dikelola melalui
kegiatan opersionalnya dan membentuk persepsi dan citra tentang perusahaan tersebut.
Refleksi dari setiap konsumen yang di ambil setiap harinya (Vergin dan Qoroonfleh
dalam Dholpin, 2004). Semua yang dilakukan dan tidak dilakukan oleh perusahaan akan
berdampak langsung terhadap reputasi (Greyser, 1995).Untuk memperoleh keunggulan
bersaing yang Nampak dari reputasi yang baik, tergantung pada bagaimana perusahaan
mengelola manajemenya (Dolphin, 2004). Prinsip tata kelola perusahaan yaitu
tranparansi, yang meliputi kejujuran merupakan elemen yang penting bagi reputasi.
Berdasarkan telaah pustaka diatas maka di rumuskan hipotesis sebagai berikut:
H3 : Tata Kelola Perusahaan berpengaruh terhadap reputasi

4)

Pengaruh Reputasi terhadap Kinerja perusahaan
Teori manajemen strategik menyatakan bahwa dengan reputasi yang baik maka akan
dapat menciptakan keunggulan bersaing yang berkelanjutan dan mempengaruhi kinerja
perusahaan secara keseluruhan (Fombrun dan Rindova et al. dalam Dolphin,2004).
Reputasi yang baik dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan dan meningkatkan
profit: dapat membantu untuk meyakinkan stakeholder dengan kemampuan dalam
menarik pelanggan dan karyawan yang berkualitas tinggi, membantu perusahaan baik di
saat baik maupun saat buruk (Balmer et al., dalam Dowling, 2002). Selain itu, dengan
reputasi yang baik maka penjualan perusahan akan meningkat (Nguyen dan Leblance
dalam Dolphin, 2004).
Puente (2003) juga menegaskan adanya hubungan antara reputasi perusahaan dan
kinerja keuangan, reutasi yang bagus akan meningkatkan profil perusahaan dan juga
sebaliknya yang akan meningkatkan nilai perusahaan.
Berdasarkan telaah pustaka diatas maka di rumuskan hipotesis sebagai berikut:
H4 : Reputasi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan

37

Gambar. 1 Model Penelitian

Tanggung
Jawab Sosial
H1
Reputasi

Etika Bisnis

H4

H2

Kinerja
Perusahaan

H3
Tata Kelola
Perusahaan

Sumber : Model yang dikembangkan dalam penelitian ini ,2011

METODOLOGI PENELITIAN
1.

Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei, yaitu pengumpulan informasi
tentang sekelompok manusia dimana suatu hubungan langsung dengan obyek yang
dipelajari individu, organisasi dan masyarakat melalui cara yang sistematis, seperti
pengisian daftar pertanyaan, wawancara (Suparmoko, 1999).Penelitian survei ini
digunakan untuk penjelasan (expanatory research), yang akan menjelaskan hubungan
kausal antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis (Sangarimbun dan effendi
1987:5).

2.

Obyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada Pelanggan korporasi dari PT. Telkom Indonesia, Tbk yang
berada di wilayah Kebumen.

3.

Metode Pengumpulan Data
Kuesioner, yaitu pengumpulan data melalui beberapa pertanyaan yang di ajukan peneliti
kepada responden dalam bentuk daftar pertanyaan. Kemudian kuisioner ini di bagikan
kepada respoden. Pengumpulan data kuisioner dialakukan untuk mendapatkan informasi
tentang tanggung jawab social, etika bisnis, tata kelola perusahaan, reputasi dan kinerja
perusahaan

4.

Sumber Data
a. Data Primer
38

Data yang diperoleh dan dikumpulkan secara langsung dari obyek penelitian melalui
kuesioner yang dibagikan secara langsung kepada pelanggan korporasi baik
/pimpinan/manager/karyawan atau yang dianggap dapat mewakili perusahaan/instansi
yang terdaftar sebagai pelanggan dari PT. Telkom Indonesia, Tbk.
b. Data Sekunder
Yaitu data yang diperoleh dari studi pustaka maupun sumber-sumber bacaan lain yang
mempunyai hubungan dengan penelitian ini, misalnya dari buku-buku, jurnal penelitian
yang dipublikasikan,publikasi pemerintah, situs web dan internet.

5. Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling yang tujuan secara
subyektif. Pemilihan ini dilakukan karena peneliti telah memahami bahwa informasi yang
dibutuhkan dapat diperoleh dari suatu kelompok sasaran tertentu yang mampu memberikan
informasi yang dikehendaki karena mereka memiliki informasi dan memenuhi kriteria yang
ditentukan oleh peneliti (Ferdinand,2006). Jumlah sampel yang diambil dalam penelitian ini
ditentukan dengan pendapat Hair et al. (1995), bahwa jumlah sampel yang diambil minimal
adalah 5 kali parameter yang digunakan. Jumlah sampel ini respresentatif untuk teknik
analisis SEM, dimana ukuran sampel yang sesuai untuk SEM adalah antara 100-200. Sampel
dalam penelitian ini adalah sebanyak 140 responden organisasi.

PEMBAHASAN
1. Pembahasan Model
Berdasarkan hasil uji kesesuaian dan uji statistik, model dalam penelitian ini secara
keseluruhan dapat dikatakan sebagai a very goods fit. Hal ini terjadi karena hasil nilai-nilai
yang menjadi acuan dan kriteria dalam uji kesesuaian dan uji statistik model yaitu Chisquare, probabilty, CMIN/DF, TLI, CFI dan RSMEA semuanya terpenuhi, walaupun GFI,
sebesar 0,882 dan AGFI sebesar 0,852 hanya mendelati nilai yang menjadi acuan.

2. Pembahasan Hipotesis
a) Pengaruh tanggung jawab sosial terhadap reputasi
Hipotesis 1 yang menyatakan tanggung jawab sosial berpengaruh terhadap reputasi
diterima. Hal ini ditunjukkan dengan nilai CR = 2,514 dan p = 0,012 atau signifikan
pada  = 0,05 t

table

= ± 1,980. Dengan demikian variabel tanggung jawab sosial yang

dibentuk oleh indikator-indikator kode etis, kesejateraan ekonomi, kontribusi dan
pengalaman peserta mempunyai pengaruh signifikan terhadap reputasi.

39

Tanggung jawab sosial yang ada pada Telkom Indonesia Cab. Kebumen melalui
kebijakannya, telah banyak memberikan pengaruh terhadap reputasi. Kebijakan yang
dimaksud yaitu, dengan adanya kode etis dalam melayani pelanggan telkom yang selalu
merespon cepat keluhan pelanggan. Kesejateraan ekonomi yang dmaksud adalah setelah
menggunakan produk telekomunikasi PT Telkom kelancaran usahanya menjadi baik
untuk hubungan dengan pelanggan mereka dan dampaknya keuntungan mereka atau
pendapatannya semakin meningkat. Kontribusi busi yang dimaksud adalah memerikan
kontribusi kepada pelanggan yang meningkatkan mereka dalam menjalin hubungan
terhadap pelanggan mereka. Pengalaman peserta dari hasil wawancara dengan mereka
dengan menggunakan produk PT Telkom mereka tidak mempunyai masalah yang
berarti dalam melaksanakan hubungan mereka dengan pelanggan mereka.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Brown (1998)
melakukan penelitian tentang reputasi berkenaan dengan penghargaan masyarakat
terhadap perilaku sosial yang dilakukan oleh perusahaan bagi masyarakat dan
lingkungan. Ginter (1977), Vance (1975) dan Puente (2003) juga menganalisis
hubungan antara perilaku sosial yang dilakukan oleh perusahaan sebagai bentuk
tanggung jawab sosial yang dilakukan oleh perusahaan. Schultz et al. (2002)
menyatakan bahwa reputasi perusahaan tergantung bukan hanya pada perialaku sosial
pada saat ini tetapi masyarakat juga menilai perilaku sosial perusahaan pada masa lalu.
Abratt dan Sacks et al. dalam Qu, (2007) menemukan adanya hubungan yang positif
diantara tanggung jawab social perusahaan perusahaan dan kinerja perusahaan.

b) Pengaruh etika bisnis terhadap reputasi
Hipotesis 2. yang menyatakan etika bisnis berpengaruh terhadap reputasi diterima. Hal

ini ditunjukkan dengan nilai CR = 2,872 dan p = 0,004 atau signifikan pada  = 0,05 t
table

= ± 1,980. Dengan demikian variabel etika bisnis yang dibentuk oleh indikator-

indikator : Produk bermutu, uji coba produk, menghormati martabat manusia, integritas
budaya pelanggan mempunyai pengaruh terhadap reputasi.
Etika bisnis yang ada pada Telkom Indonesia Cab. Kebumen, telah banyak memberikan
pengaruh terhadap reputasi. Etika bisnis yang dimaksud yaitu, adanya produk bermutu
hal ini jelas pengalaman telekomunikasi di Indonesia adalah yang pertama adalah
produk PT Telekomunikasi dan sekarang memang mempunyai pansa pasar yang
terbesar di industry telekomunikasi hal ini membuat pelanggan menjadi menyukasi
produk PT Telkom baik produk komunikasi telepon maupun komunikasi data. Uji coba
produk, PT Telkom dalam menjual produknya selalu menggunakan model mencoba
terlebih dahulu terutama Spidi berbagai program promosi yang murah diluncurkan
40

setelah itu baru pelanggan bisa meneruskan menjadi pelanggan tetap. Menghormati
martabat manusia, PT Telkom Indonesia dengan visinya adalah selalu memanjakan
pelanggan dengan program kepuasan pelanggannya. Integritas budaya pelanggan yang
dimaksud adalah PT Telkom Indonesia selalu menghargai integritas pelanggan dalam
hal berkomunikasi yang baik ini membangun hubungan yang semakin dekat antar
manusia sehingga masyarakat Indonesia merasa dekat dengan siapapapun termasuk
pelanggan dalam pemeelitian ini yang merupakan pelanggan korporasi.
Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat UK’s Foreign & Commonwealth Office

(2004) yang mengusulkan sebuah petunjuk tentang praktek etis untuk perusahaan
Inggris yang beroperasi luar negeri yang menekankan hak asasi manusia dan isu-isu
lingkungan. Penciptaan ‘European Oversight Body” Sedang dipikirkan sebagai cara
untuk menyatukan tata undang-undang dan etika. Global Compact PBB (2004)
menawarkan perusahaan panduan pragmatis tentang konsekuensi hukum yang
beroperasi di pasar negara berkembang. Ini menunjukkan prinsip membantu dan
undang-undang tentang hak asasi manusia, standar buruh, dampak lingkungan, anti-trust
dan korupsi. The Global Reporting Initiative (GRI) (2004) adalah sebuah lembaga
dengan tujuan pokok untuk membangun dan menyebarkan secara global keberlanjutan
pedoman pelaporan yang berlaku. Dibuat oleh koalisi perusahaan dan konsultan, GRI
menyediakan kerangka kerja bagi yang menjelaskan tanggung jawab perusahaan untuk
pemegang saham mereka. Kelompok pengawas global seperti Greenpeace dan Amnesty
International secara teratur melacak isu dan perusahaan dan, melalui boikot terorganisir
dan liputan media, seringkali mengungkapkan keprihatinan mereka tentang efek dari
tindakan korporasi terhadap masyarakat setempat atau kelompok dikucilkan (Fombrun
dan Foss 2004).

c)

Pengaruh tata kelola perusahaan terhadap reputasi
Hipotesis 3 yang menyatakan tata kelola perusahaan berpengaruh terhadap reputasi
diterima. Hal ini ditunjukkan dengan nilai CR = 3,241 dan p = 0,001 atau signifikan
pada  = 0,05 t

table

= ± 1,980. dengan demikian variabel tata kelola perusahaan yang

dibentuk oleh indikator-indikator: Kompetensi perusahaan, keterbukaan dan tranparansi,
implementasi kebijakan, kebijakan perusahaan, keyakinan pada manajemen puncak,
pengentahuan dan kemampuan SDM.
Tata kelola perusahaan yang ada PT Telkom Indonesia Cabang Kebumen, telah banyak
memberikan pengaruh terhadap reputasi. Tata kelola yang dimaksud yaitu, kompetensi
perusahaan memang sudah tidak dapat diragukan lagi karena telekomunikasi Indonesia
yang pertama adalah PT Telkom yang merupakan perusahaan monopoli yang
41

perkembangannya setelah adanya regulasi di sector komunikasi banyak muncul pesaing
dintaranya Indosat dan Bakri Telkom, namun PT Telkom dengan mengembangan
dengan program digitalnya mampu menunjukan kompetensi di bidang telekomunikasi
seperti komunikasi data dan e banking hal ini mampu mengangkat reputasi yang baik
dengan berkali-kali memeperoleh award dari Call Center Service Excellence Index.
Keterbukaan dan tranparansi hal ini terlihat dari PT Telkom yang sudah go public
sudang barang tentu transparansi laporan keuangan kepada public sangat diharudskan
dan dampaknya reputasi peusahaan semain meningkat. Implementasi kebijakan di
bidang telekomunikasi terutama di bidang komunikasi data dengan dikeluarkan
program-program internat dengan Spidinya yang handal justru sangat disukai oleh
customer. Kebijakan perusahaan terutama adalah terhadap pelayanan pelanggan
memang sudah tidak dapat diragukan dengan kebijakan penanganan masalah atau
gangguan yang 3 jam selesai ini menyebabkan reputasi perusahaan tidap dapat
diragukan lagi. Keyakinan pada manajemen puncak dengan adanya kinerja PT Telkom
yang terus membaik menyebabkan karyawan yang ada serta masyarakat sangat yakin
bahwa PT Telkom akan menjadi maju di pimpin oleh seorang mempunyai kompetensi
di bidangnya. Pengentahuan dan kemampuan SDM PT Telkom memanga sangat handal
dengan upaya dilakukan oleh PT Telkom yaitu pelatihan-peltuihan dan rekrutmen
tenaga kerja sesuai dengan kompesti nya hal terlihat dimana proses bisnis kelihatan
berbeda dengan proses bisnis kompetitornya.
Hasil penelitian ini sejalan dengan pendapat He Li Re dalam Chung, 2006) yang
menyatakan tata kelola perusahaan dari sudut keuangan adalah merujuk pada kombinasi
dari mekanisme yang relevan untuk mengurangi masalah yang timbul antara manager
dan shareholders,

termasuk

mekanisme

kendali

internal perusahaan,

system

pendelegasian pembuatan keputusan, system informasi internal, dan pengaruh pasar
eksternal. Dari sudut pandang bisnis, tata kelola merujuk pada tanggung jawab dari
manager terhadap direktur (Reputasi perusahaan merupakan penilian mengenai atribut
yang di miliki perusahaan (Gray dan Balmer, 1998). Pengelolaan manajemen yang baik
dan dilakukan secara professional maka akan terbentuk citra positif dari konsumen dan
masyarakat terhadap perusahaan tersebut. Masyarakat akan menilai bagaimana
perusahaan dikelola melalui kegiatan opersionalnya dan membentuk persepsi dan citra
tentang perusahaan tersebut. Refleksi dari setiap konsumen yang di ambil setiap harinya
(Vergin dan Qoroonfleh dalam Dholpin, 2004). Semua yang dilakukan dan tidak
dilakukan oleh perusahaan akan berdampak langsung terhadap reputasi (Greyser, 1995).
Untuk memperoleh keunggulan bersaing yang Nampak dari reputasi yang baik,
tergantung pada bagaimana perusahaan mengelola manajemenya (Dolphin, 2004).
42

Prinsip tata kelola perusahaan yaitu tranparansi, yang meliputi kejujuran merupakan
elemen yang penting bagi reputasi.

d)

Pengaruh reputasi terhadap kinerja perusahaan
Hipotesis 4 yang menyatakan reputasi, berpengaruh terhadap
diterima. Hal ini ditunjukkan dengan nilai
signifikan pada  = 0,05 t

table

kinerja perusahaan

CR = 13,933 dan p = 0,000 atau

= ± 1,980. Dengan demikian variabel reputasi yang

dibentuk oleh indikator-indikator Visi perusahaan, produk yang ditawarkan, kedekatan
emosional pelanggan dengan perusahaan, kemampuan keuangan perusahaan dan
keyakinan pada karyawan.
Reputasi yang ada pada PT. Telkom Indonesia Cabang Kebumen, telah banyak
memberikan pengaruh terhadap kinerja perusahaan. Reputasi yang dimaksud yaitu, visi
perusahaan yang menunjang pelanggan dalah melakukan komunikasi baik dengan
kerabat, pelanggan maupun rekan bisnisnya. Produk yang ditawarkan PT Telkom
Indonesia betul-betul sangat dibutuhakan untuk saat ini dalam melakukna binisnya.
Kedekatan emosional pelanggan dengan perusahaan banyak program-program retensi
yang dilakukan PT Telkom Indonesia yaitu dengan mendatangi korporasi dan kemudian
menayakan keluhan-keluhan atau masalah masalah dalam penggunaan produk PT.
Telkom Indonesia dan sekaligus memberikan solusinya hal ini dilakukan oleh divisi
marketing yang langsung dibebankan kepada pimpinan-pinan pemasaran yang sudah
barang tentu sangat berkompeten dalam bidangnya. Kemampuan Keuangan perusahaan
hal ini PT. Telkom dengan berbagai program untuk produknya salah satunya adalah
disesuaikan dengan kemampuan keuangan perusahaan yang bersangkutan dan
keyakinan pada karyawan adalah sangat baik sebab karyawan PT Telkom sangat cepat
merespon gangguan atau pun keluhan pelanggan dan ini memang menjadi program PT
Telkom Indonesia jika dalam batas waktu tertenut missal 3 jam masalah belum
diselesaikan otomatis akan mendapatkan point yang artinya karyawan akan mendapat
sangksi disiplin jika melakukan keterlambatan penangaanan masalah pelanggan berkalikali.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Teori manajemen
strategik menyatakan bahwa dengan reputasi yang baik maka akan dapat menciptakan
keunggulan bersaing yang berkelanjutan dan mempengaruhi kinerja perusahaan secara
keseluruhan (Fombrun dan Rindova et al. dalam Dolphin,2004).
Reputasi yang baik dapat menjaga kelangsungan hidup perusahaan dan meningkatkan
profit: dapat membantu untuk meyakinkan stakeholder dengan kemampuan dalam
menarik pelanggan dan karyawan yang berkualitas tinggi, membantu perusahaan baik di
43

saat baik maupun saat buruk (Balmer et al., dalam Dowling, 2002). Selain itu, dengan
reputasi yang baik maka penjualan perusahan akan meningkat (Nguyen dan Leblance
dalam Dolphin, 2004).
Puente (2003) juga menegaskan adanya hubungan antara reputasi perusahaan dan
kinerja keuangan, reutasi yang bagus akan meningkatkan profil perusahaan dan juga
sebaliknya yang akan meningkatkan nilai perusahaan.

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan, maka kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian
ini adalah :
1. Tanggung jawab sosial, berpengaruh terhadap reputasi. Artinya semakin tanggung jawab
sosial semakin baik pula reputasi PT. Telkom Indonesia Cabang Kebumen.
2. Etika Bisnis, berpengaruh terhadap reputasi. Artinya semakin baik etika bisnis semakin
tinggi pula reputasi PT. Telkom Indonesia Cabang Kebumen.
3. Tata kelola perusahaan, berpengaruh terhadap reputasi. Artinya semakin tinggi tata kelola
perusahaan semakin baik pula reputasi PT. Telkom Indonesia Cabang Kebumen.
4. Reputasi berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Artinya semakin baik reputasi
semakin baik pula kinerja perusahaan PT. Telkom Indonesia Cabang Kebumen.

Implikasi Manajerial.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa di PT. Telkom Indonesia Cabang Kebumen, reputasi
perusahaan mempunyai pengaruh dominan terhadap kinerja perusahaan. Disisi lain tata kelola
perusahaan mempunyai pengaruh dominan terhadap reputasi, dengan demikian PT. Telkom
Cabang Kebumen perlu lebih meningkatkan tata kelola perusahaan yang lebih baik dengan cara
penerapan kebijaksanaan dan pratek good governance sesuai kebijakan yang dikeluarkan oleh
Komite Nasional Corporate Governance di Indonesia, yang tidak hanya sekedar mematuhi
peraturan namun kewajiban yang harus dilakukan demi melindungi kepentingan para pemegang
saham dan pemangku kepentingan dalam rangka berupaya mempertahankan pertumbuhan usaha
dalam industri komunikasi dan informasi yang kompetitif, sehingga reputasi perusahaan
semakin meningkat dan dampaknya akan meningkatkan kinerja perusahaan.

Implikasi Untuk Penelitian Mendatang
Berdasarkan hasil penelitian dan keterbatasan yang ada pada penelitian ini

segi model

struktural yang digunakan, model ini sudah baik dilihat dari uji cofirmatory dan goodness-of44

fitnya . akan tetapi sebaiknya untuk topik kinerja perusahaan perlu menggali lebih dalam

variabel maupun indikator-indikator yang digunakan. Penelitian mendatang juga dapat
mempertimbangkan obyek penelitian yang akan digunakan bukan saja pada perusahaan jasa
telekomunikasi namun dapat dikembangkan pada organisasi bisnis yang lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Agenda. (2001). Promoting a European Framework for Corporate Social Responsibility: Group
discussion on the links between social responsibility and susta inable development. Agenda:
Socia l Responsibility in Scotland .www.agenda-scotland.org.

Aguilera, R.V., Rupp, D.C., Williams, C.A. and Ganapathi,

J. (2007), ‘‘Putting the S

back in CSR: a multi-level theory of social change in organizations ’’, Academy of

Management Review, Vol. 32 No. 3, pp. 836-63.
Carney, Michael, and Gedajlovic.2001. “ Corporate Governance and Firm Capabilities: A
Comparison of Managerial, Alliance, and Personal Capitalisms”, Asia Pasific Jaurnal of
Management, Vol. 18 No.3 pp. 335.
Chung,Cheng Hsu, Ming Jian Shen, Ming Chia Chen and Chin Fang Choa. 2006. “ A Study on
The Relationship Between Corporate Governance Mechanism and Management
Effectivesss’, The Business Review, Vol. 6 No. 1 pp. 208-217.

Dolphin, Ricard R. 2004. “ Corporate Reputation- Value Creating Strategy”, Corporate
Governance Review, Vol. 4 No. 3 pp.77-92.
Dowling, G.R. 2001. “ Creating Corporate Reputation”, Oxford University Press, Oxford.
Dowling, G.R, 2006. How Good Corporate Reputation Create Corporate Value”, Corporate
Reputation Review, Vol. 9 No.2 pp. 134-143.

Ernawan, Erni R., 2007. Business Ethics, Penerbit Alfabeta:Bandung Indonesia.
Ferdinand,

A.

T,

2006,

SEM

Dalam

Penelitian

Universitas Diponegoro Semarang, Indonesia.

45

Manajemen,

Badan

Penerbit

Fombrun, C.J. 2005. “ Building Corporate Reputation Through CSR Initiatives: Evolving
Standards”, Corporate Reputation Review, Vol. 33, No.2 pp. 233-258.

Fombrun, C.J, Shanley, M. 1996. “ What’s in a name? Reputation Building and Corporate
Strategy”, Academy of Management Journal. Vol. 33 No.2, pp. 233-58.
Fombrun, C.J. 2006. “ Corporate Governance”, Corporate Reputation Review, Vol.8 No.4
pp.267.

Fombrun, C.J and

Foss, Christopher. 2004. “Business Ethics:

Corpor ate Responses to

Scandal”, Corporate Reputation Review,Vol. 7, No. 3, pp. 284–288.
Friedman, M., 1970, “The Social Responsibility of Business is to Increase its Profits”,
New York Times Magazines, September.
Gabriel, Juan, Navarro, Cegarra and Mart´ınez, Aurora. 2009. “ Linking corporate
responsibility

with admiration

through

social

organizational outcomes”, Social

Responsibility Journal, Vol. 5 No.4 pp. 499-511.
Julian, Rick, Larry Rieger. 2003. “The Missing Link in Corporate Governance Risk Ma nager's
Role in Corporate Governance”, No. 4, Vol. 50; pp. 32.

John,Whitmore.1997. Coaching For Performance, Gramedia Pustaka Indonesia, Jakarta.

Kerap, Sony. 2002. Etika Lingkungan, Penerbit Buku Kompas: Jakarta
Lewis, Steward. 2001. “Measuring Corpora te Reputation”, Corporate Communications : An
International Journal, Vol.6 No.1 pp.31-35.
Maignan, I.M. (2001), ‘‘Consumers’ perceptions of corporate social responsibilities:

a

cross-cultural comparison’’, Journal of Business Ethics, Vol. 30 No. 1, pp. 57-72.

Murphy Kevin & Cleveland Jeanette,1995. Understanding Performance Appraisal. Sage
Publications London.
Nguyen, N., Leblance, G. 2001. “Corporte Image and Corporate Reputation in Customers ”
Rentension Decision in Services ”, Journal of Retailing and Cunsumer Services, Vol.8

No.4 pp.227-236.
46

Oetzel, Jennifer, Gets, Kethleen A., and Ladeck, Stephen. 2007. “ The Role of Multinational
Enterprises in Responding to Violent Conflict : A Conceptual Model and Framework for

Research”, American Business Law Journal, Vol. 44 No. 2 pp. 331.
Puente, E., and Sabate J.M .2003. “ Empirical Analysis of the Relationship Beten Corporate
Reputation and Financial Performance : A survey of the Literature “, Corporate
Reputation Review, Vol. 2 No. 3 pp. 105-112.
Puente, Esther D.Q, Sabate, Juan Manuel

D.L.F and Gracia, Juan B.D. 2007. “

Corporate Social Performance and Corporate Reputation: Two Interwoven

Perspectives”, Corporate Reputation Review, Vol 10. No.1 pp. 60-72.
Qu, Riliang.2007. “ Effect of Government Regulations, Market Orientation, and Ownership
Structure and Corporate Social Responsibility in China: An Empirical Study”,
International Journal of Management, Vol. 24 No. 3 pp.582.

Sangarimbun, Masri dan Effendi, Sofian. 1987. Metode Penelitian Survai, Jakarta: LP3ES
.
Sutojo, Siswanto & E. John Aldridge.2005.

“ Good Corporate Governance” , Jakarta,

Indonesia, Damar Mulia Pustaka.

Suta, I Putu Gede Ary. 2006. Kinerja Pasar Publik di Indonesia (Suatu Analisis Reputasi Pasar),
Yayasan SAD Satria Bakti, Jakarta.
Thomas, A. Hemphill.2006. “ Corporate Internal Investigations: Balancing Firm Social
Reputation With Broad Fiduciary Respons ibility in China: an Empirical Study”,

Internasional Journal of Management. Vol.24 No.3 pp.582.
Versi, Anver.2007. “ CSR-Fist Prinsiple of Survival”, African Business, No.328 pp. 34.
Valasques, M. 2005. Business Ethics, Concept and Cases, Printice Hall : Englewood Cliftts.
Wang, Yonggui,. Kandaampuly, Jay A, Po Lo,Hing and Shi, Guicheng. 2006. The Roles of
Brand Equity and Corporate Reputation in CRM : A Chinese Study, Corporate

Reputation Review, Vol. 9 No. pp.179-197.
Wartick, S.L. 2002. “ Measuring Cor porate Reputation: Definition and Data”, Business and
Society”, Corporate Reputation Review, Vo.41 No.4 pp.371-392.
47

Wibisono, Dermawan.2006. “ Manajemen Kinerja: Konsep, Desain,dan Teknik Meningkatkan
Daya Saing Perusahaan, Erlangga: Jakarta Indonesia.

48

30