Peran Kustodian Pengetahuan Tradisional pdf

ISSN 2407-4233 VOLUME 3 NOMOR 1 JUNI 2016 JURNAL JENDELA HUKUM DAN KEADILAN PELINDUNGPENASEHAT

  Rektor Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH Dr.Ir.Yulpiferius,M.Si

PENANGGUNG JAWAB

  Direktur Pascasarjana Universitas Prof.Dr.Hazairin.SH Dr. M. Faizal.SH.,M.Hum

PEMIMPIN REDAKSI

  Dr. Hj.Laily Ratna.SH.,MH

DEWAN REDAKSI

  Prof.Dr.H. Rohimin,M.Ag Dr. Yanto Sufriadi,SH.,M.Hum Dr. Wilson Ghandi.SH.,MH Dr. Indradefi,SH.,M.Hum Dr. Imam Mahdi.SH.,MH

  Dr. Alauddin.SH.,MH Dr. Fitri Anita,SH.,MH Dr. Yovita Mangesti, SH.,MH

SEKRETARIS REDAKSI

  Dr. Ashibly.SH.,MH

MITRA BESTARI

  Prof.Dr. Herawan Sauni.SH.,MS Dr. Angkasa.SH.,MH

TATA USAHA

  Noprizal.SH.,MH Lukman.SH

PENERBIT

  Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Prof.Dr.Hazairin.SH Alamat PenerbitRedaksi Jl. Ahmad Yani No.1 Bengkulu TelpFax. (0736) 344733, email : jurnaljhkgmail.com. Web : http:jurnaljhk.blogspot.co.id

  JURNAL JENDELA HUKUM DAN KEADILAN diterbitkan setiap bulan Juni dan bulan Desember oleh Program Studi Magister Ilmu Hukum Universitas Prof.Dr.Hazairin.SH sebagai media komunikasi dan pengembangan Ilmu hukum. Redaksi menerima naskah artikel laporan penelitian sepanjang relevan dengan misi redaksi. Naskah yang dikirim minimal 15 halaman dan maksimal 20 halaman diketik spasi ganda dan disertai biodata penulis. Redaksi berhak mengubah naskah sepanjang tidak merubah substansi isinya.

  Jendela Hukum dan Keadilan Volume 3 Nomor 1 Juni 2016

DARI REDAKSI

  Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan sekalian Alam yang selalu melimpahkan rahmat dan kasih sayang-Nya kepada kita semua. Sholawat serta salam mudah-mudahan tetap terlimpah curahkan keharibaan beliau, Baginda Nabiyullah Muhammad SAW, karena dengan perjuangan beliaulah kita mampu berjalan dari alam yang gelap gulita ke alam yang terang benderang seperti saat ini.

  Dengan mengucapkan rasa syukur, Jurnal Jendela Hukum dan Keadilan edisi Juni 2016 Vol. 3 No.

  1 dengan Nomor ISSN 2407-4233 dapat diterbitkan. Edisi ini mempublikasikan hasil penelitian dan kajian tentang hukum. Jurnal Jendela Hukum dan Keadilan diterbitkan pada bulan Juni dan bulan Desember setiap tahunnya sebagai media komunikasi dan pengembangan Ilmu hukum.

  Tulisan pertama dari Ashibly berbicara mengenai komunitas masyarakat lokal yang mempunyai peranan penting dalam memelihara, melindungi dan mengembangkan PTEBT khususnya di kota Bengkulu. Pengetahuan tradisional di Indonesia walaupun belum diberikan perlindungan hukum secara jelas, namun sesungguhnya Pemerintah Indonesia telah mengakui pentingnya nilai kekayaan intelektual yang ada dalam folklor Indonesia.

  Tulisan Muhamad Faizal mengulas mengenai Badan Layanan Umum. Banyaknya insitusi pemerintah berubah menjadi Badan Layanan Umum, antara lain seperti Rumah Sakit diharapkan dapat memperbaiki kinerja penyelenggaraan pelayanan publik. Namun kenyataannya, sejumlah Badan Layanan Umum justru kesulitan beradaptasi dengan sistem pengelolaan keuangan ala Badan Layanan Umum.

  Tulisan Desy Maryani mengulas mengenai tindak pidana korupsi. Dimana praktik-praktik tindak pidana korupsi ikut berkembang dengan memanfaatkan kemajuan teknologi serta celah-celah yang ada dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur. Belakangan ini ramai diperbincangkan mengenai indikasi munculnya jenis tindak pidana korupsi yang baru yaitu gratifikasi seksual atau pemberian berupa jasa pelayanan seksual.

  Berikutnya tulisan dari Zico Junius Fernando yang membahas tentang Kejahatan korporasi terhadap lingkungan sampai sekarang menyentuh eksistensi kehidupan masyarakat, sehingga banyak masyarakat menjadi korban atas aktifitas yang dilakukan korporasi pada lingkungan hidup. Kerusakan lingkungan hidup oleh korporasi dapat berakibat fatal bagi kelangsungan hidup manusia.

  Terakhir tulisan dari Agustinus Samosir yang membahas mengenai Tindak Pidana Korupsi yang telah menimbulkan kerugian Negara sangat besar yang pada gilirannya dapat berdampak pada timbulnya krisis berbagai bidang, perbuatan korupsi tidak hanya merugikan keuangan negara, tetapi juga telah merupakan pelanggaran terhadap hak-hak sosial dan ekonomi masyarakat secara luas, sehingga tindak pidana korupsi perlu di golongkan sebagai kejahatan yang pemberantasannya harus di lakukan secara luar biasa, hal tersebut di lakukan karena korupsi, telah diatur ketentuan pidana tambahan berupa pembayaran uang pengganti.

  Akhir kata, tidak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada mitra bestari yang telah berkenan mengoreksi artikel, dan kepada penulis yang telah berpartisipasi menyumbangkan pemikiran kepada Jurnal Jendela Hukum dan Keadilan. Semoga Jurnal Jendela Hukum dan Keadilan ini memberikan manfaat dan menambah khasanah mengenai perkembangan hukum di Indonesia.

  Bengkulu, Juni 2016

  Redaksi

  ii

  Jendela Hukum dan Keadilan Volume 3 Nomor 1 Juni 2016

  PERAN KUSTODIAN PENGETAHUAN TRADISIONAL DAN EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL DALAM MEMELIHARA DAN MENGEMBANGKAN PENGETAHUAN TRADISIONAL DAN EKSPRESI BUDAYA TRADISIONAL DI KOTA BENGKULU

Ashibly

  Fakultas Hukum Universitas Prof. Dr. Hazairin.SH Jl. Jend. Ahmad Yani No.1 Bengkulu Email : 23unihazgmail.com

Abstract

  Traditional knowledge is an intellectual work in the field of science and technology which contains elements characteristic of the traditional heritage generated, developed, and maintained by a community or society. While understanding the traditional cultural expressions of terminology WIPO provides a definition of Traditional Cultural expresions as follows: "... any form, visible or invisible, in which traditional culture and knowledge are expressed, appear or are manifested, and includes forms of expression or the following combination .... ". This includes oral ekspersi, such as stories, Efik, legends, poetry, riddles and other forms of narrative; words, symbols, names and symbols; expression in the form of motion, such as plays, ceremonies, rituals. In addition to the government indigenous or local community has an important role in maintaining, protecting and developing PTEBT. Indigenous people or local communities is called by Custodian PTEBT. Understanding custodian PTEBT are local communities or indigenous peoples to maintain and develop the Traditional Knowledge and Traditional Cultural Expressions of the traditional and communal. Another understanding Custodian Traditional Knowledge and Traditional Cultural Expressions is a community living in a particular territory, which have similar values and sosial cohesion, the keeping and maintaining of Traditional Knowledge and Traditional Cultural Expressions traditional and communal. The problems of this research is how the role of custodians of traditional knowledge and traditional cultural expressions in maintaining and developing the traditional knowledge and traditional cultural expressions in Bengkulu City? The approach I use in this study is a qualitative approach. Data needed in this research include primary data and secondary data. In this study, the sample is the Department of Tourism and the creative economy Bengkulu City and studio art and culture in the city of Bengkulu. Results and discussion is the role of the custodians of traditional knowledge and traditional cultural expressions in maintaining and protecting PTEBT in the city of Bengkulu, among others in the form of Development (Providing education and training on PTEBT particularly traditional arts and culture Bengkulu to young people through the performing arts; Incorporate PTEBT city Bengkulu into the school curriculum and learning materials studio as school pupils) and protection (Inventory and supervision).

  Keywords: Traditional Knowledge, Traditional Cultural Expressions, Custodian.

  Jendela Hukum dan Keadilan Volume 3 Nomor 1 Juni 2016

Abstrak

  Pengetahuan tradisional adalah karya intelektual di bidang pengetahuan dan teknologi yang mengandung unsur karakteristik warisan tradisional yang dihasilkan, dikembangkan, dan dipelihara oleh komunitas atau masyarakat tertentu. Sedangkan pengertian ekspresi budaya tradisional dari terminologi WIPO memberikan definisi tentang Traditional Cultural Expresions sebagai berikut “...bentuk apapun, kasat mata maupun tak kasat mata, dimana pengetahuan dan budaya tradisional diekspresikan, tampil atau dimanifestasikan dan mencakup bentuk-bentuk ekspresi atau kombinasi berikut ini....” . Hal ini meliputi ekspersi lisan, seperti misalnya kisah, efik, legenda, puisi, teka-teki dan bentuk narasi lainnya; kata, lambang, nama dan simbol; ekspresi dalam bentuk gerak, seperti drama, upacara, ritual. Selain pemerintah masyarakat adat atau komunitas masyarakat lokal mempunyai peranan yang penting dalam memelihara, melindungi dan mengembangkan PTEBT. Masyarakat adat atau komunitas masyarakat lokal ini disebut dengan Kustodian PTEBT. Pengertian kustodian PTEBT adalah komunitas masyarakat lokal atau masyarakat adat yang memelihara dan mengembangkan Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional tersebut secara tradisional dan komunal. Pengertian lain Kustodian Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional adalah komunitas yang tinggal dalam suatu teritorial tertentu, yang memiliki persamaan nilai dan kohesi sosial, yang menjaga dan memelihara Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional secara tradisional dan komunal. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah Bagaimana peran kustodian pengetahuan tradisional dan ekspresi budaya tradisional dalam memelihara dan mengembangkan pengetahuan tradisional dan ekspresi budaya tradisional di Kota Bengkulu? Metode pendekatan yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Data yang dibutuhkan dalam penelitian ini mencakup data primer dan data sekunder. Dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah Dinas Pariwisata dan ekonomi kreatif Kota Bengkulu dan sanggar seni dan budaya di kota Bengkulu. Hasil dan pembahasan ialah Peran dari kustodian pengetahuan tradisional dan ekspresi budaya tradisional dalam memelihara dan melindungi PTEBT yang ada di kota Bengkulu antara lain dalam bentuk Pengembangan (Memberikan pendidikan dan pelatihan tentang PTEBT khususnya seni budaya tradisional Bengkulu kepada generasi muda melalui pentas seni; Memasukan PTEBT kota Bengkulu kedalam kurikulum sekolah dan sanggar sebagai materi pembelajaran murid sekolah) dan perlindungan (Inventarisasi dan pengawasan).

  Kata Kunci : Pengetahuan Tradisional, Ekspresi Budaya Tradisional, Kustodian.

  2

  Jendela Hukum dan Keadilan Volume 3 Nomor 1 Juni 2016

  Pendahuluan

  dan terus berkembang sesuai dengan perubahan lingkungan.

  Indonesia adalah salah satu negara

  Pengertian ini digunakan dalam study

  dengan kekayaan dan keragaman budaya

  of the problem of Discrimination Against

  serta tradisi yang beranekaragam. Jika

  Indigenous Populations, yang dipersiapkan

  kekayaan serta keragaman budaya dan

  oleh United Nation Sub-Commision on

  tradisi itu dapat dikelola dengan baik dan

  Prevention of Discrimination and Protection

  benar, maka akan membangkitkan ekonomi

  of Minorities. Istilah pengetahuan tradisional

  Indonesia, bukan karena kecanggihan

  digunakan untuk menerjemahkan istilah

  teknologi yang dimiliki, tetapi karena

  traditional

  knowledge, yang dalam

  banyaknya kekayaan tradisi dan keragaman

  perspektif WIPO digambarkan mengandung

  sebagai warisan budaya yang di garap secara

  pengertian yang lebih luas mencakup

  maksimal.

  Indigenous Knowledge and folklore 2 .

  Bagi masyarakat Indonesia pada

  Sedangkan

  pengertian ekspresi

  umumnya, pengetahuan tradisional dan

  budaya tradisional dari terminologi WIPO

  ekspresi kebudayaan adalah bagian integral

  memberikan definisi tentang Traditional

  dari kehidupan sosial masyarakat yang

  1 Cultural Expresions sebagai berikut

  bersangkutan .

  “...bentuk apapun, kasat mata maupun tak

  kasat mata, dimana pengetahuan dan budaya

  tradisional diekspresikan, tampil atau

  Tradisional selanjutnya disingkat PTEBT

  dimanifestasikan dan mencakup bentuk-

  memberikan definisi pengetahuan tradisional

  bentuk ekspresi atau kombinasi berikut

  adalah karya intelektual di bidang

  ini....” . Hal ini meliputi ekspersi lisan,

  seperti misalnya kisah, efik, legenda, puisi,

  mengandung unsur karakteristik warisan tradisional yang dihasilkan, dikembangkan,

  teka-teki dan bentuk narasi lainnya; kata,

  dan dipelihara oleh komunitas atau

  lambang, nama dan simbol; ekspresi dalam

  masyarakat tertentu.

  bentuk gerak, seperti drama, upacara, ritual.

  Pengertian lain dari pengetahuan

  Sebagai tambahan, definisi ini juga

  tradisional ialah sebagai pengetahuan yang

  mencakup ekspresi yang kasat mata, seperti

  dimiliki atau dikuasai dan digunakan oleh

  produksi seni, khususnya gambar, desain,

  suatu komunitas, masyarakat, atau suku

  lukisan termasuk lukisan tubuh dan juga

  bangsa tertentu yang bersifat turun temurun

  2 Afrillyanna

  Purba, Pemberdayaan

  Perlindungan Hukum Pengetahuan Tradisional

  1 Agus Sardjono, Membumikan HKI di

  dan Ekspresi Budaya Tradisional Sebagai

  Indonesia, Nuansa Aulia, Bandung, 2009, Hlm

  Sarana

  Pertumbuhan Ekonomi

  Indonesia,Alumni,Bandung, 2012, Hlm 90-91

  Jendela Hukum dan Keadilan Volume 3 Nomor 1 Juni 2016

  dengan berbagai benda-benda kerajinan,

  kekayaan intelektual lain sejenis dinamakan

  instrumen musik, dan berbagai bentuk

  ekspresi budaya tradisional merupakan

  arsitektural 3 .

  masalah hukum baru yang berkembang baik

  Agar suatu ekspresi memenuhi syarat 6 di tingkat nasional maupun internasional . traditional cultural ekspresion, ekspresi

  Pengetahuan tradisional dan ekspresi

  tersebut harus menunjukan adanya kegiatan

  budaya tradisional sebagai kekayaan

  intelektual individu maupun kolektif yang

  intelektual baru dalam waktu satu dekade

  merupakan ciri dari identitas dan warisan

  terakhir muncul menjadi masalah hukum

  suatu komunitas, dan telah dipelihara,

  disebabkan belum ada instrumen hukum

  nasional maupun internasional memberikan

  komunitas tersebut, atau oleh orang

  perlindungan hukum secara optimal terhadap

  perorangan yang memiliki hak atau

  pengetahuan tradisional yang saat ini banyak

  tanggung jawab untuk melakukannya sesuai

  dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak

  dengan hukum dan praktik adatkebiasaan

  bertanggung jawab. Hal ini disebabkan

  dalam komunitas tersebut 4 .

  kurangnya perlindungan yang diberikan oleh

  negara terhadap pengetahuan tradisional dan

  perlindungan terhadap sebuah karya cipta

  ekspresi

  budaya

  tradisional yang

  yang merupakan produk dari pikiran

  dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang tidak

  manusia. Dengan adanya Undang-undang 7 bertanggung jawab . Nomor 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta,

  Dalam tataran normatif, perlindungan

  maka terhadap karya cipta yang dihasilkan

  terhadap hasil kebudayaan rakyat ini diatur

  dapat diberikan perlindungan. Bentuk nyata

  dalam ketentuan Pasal 38 ayat (1) Undang –

  ciptaan - ciptaan yang dilindungi dapat

  undang Nomor 28 Tahun 2014 Tentang Hak

  berupa ilmu pengetahuan, seni, dan sastra.

  Cipta menyebutkan “Hak Cipta atas ekspresi

  Perlindungan dimaksud adalah untuk

  budaya tradisional dipegang oleh Negara.”.

  Selain itu aturan hukum non HKI yang

  danatau Ekspresi Budaya Tradisional

  melindungi pengetahuan tradisional dan

  terhadap pemanfaatan yang dilakukan tanpa

  ekspresi budaya tradisonal (PTEBT) terdapat

  hak dan melanggar kepatutan 5 .

  juga di Undang-undang Cagar Budaya,

  Sedangkan pengaturan kekayaan

  Hukum Adat dan RUU Kebudayaan.

  intelektual pengetahuan tradisional dan

  Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi Budaya Tradisional yang dilindungi di

  http:ashibly.blogspot.co.id201312perlind

  dalam RUU Perlindungan dan Pemanfaatan

  ungan-terhadap-permainan.html

  4 Afrillyanna Purba, Hlm 95

  http:ashibly.blogspot.co.id201511penget 6 Ibid ahuan-tradisional-dan-ekspresi.html

  7 Afrillyanna Purba, Hlm 4-5

  Jendela Hukum dan Keadilan Volume 3 Nomor 1 Juni 2016

  b. musik, mencakup antara lain: vokal,

  instrumental atau kombinasinya;

  Tradisional meliputi:

  c. gerak, mencakup antara lain: tarian,

  (1)Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi

  beladiri, dan permainan;

  Budaya Tradisional yang dilindungi

  d. teater,

  mencakup unsur budaya yang:

  pertunjukan wayang dan sandiwara

  a. disusun,dikembangkan,

  dipelihara,

  rakyat;

  dan ditransmisikan dalam lingkup

  e. seni rupa, baik dalam bentuk dua

  tradisi; dan

  dimensi maupun tiga dimensi yang

  b. memiliki karakteristik khusus yang

  terbuat dari berbagai macam bahan

  terintegrasi dengan identitas budaya

  seperti kulit, kayu, bambu, logam,

  batu, keramik, kertas, tekstil, dan lain-

  melestarikannya;

  lain atau kombinasinya; dan

  (2)Pengetahuan Tradisional yang dilindungi

  f. upacara adat, yang juga mencakup

  sebagaimana dimaksud di atas mencakup

  pembuatan alat dan bahan serta

  kecakapan 8 teknik (know how), penyajiannya. keterampilan,

  inovasi,

  konsep,

  Konsep pengetahuan tradisional dan

  pembelajaran dan praktik kebiasaan

  ekspresi budaya tradisional sangat erat

  lainnya yang membentuk gaya hidup

  kaitannya dengan daerah sebagai pemegang

  masyarakat tradisional termasuk di

  suatu pengetahuan tradisional dan ekspresi

  budaya tradisional sehingga pemerintah

  daerah baik provinsi maupun kabupatenkota

  memegang tugas dan fungsi penting dalam

  termasuk obat terkait dan tata cara 9 perlindungannya. penyembuhan, serta pengetahuan yang

  Selain pemerintah masyarakat adat

  terkait dengan sumber daya genetik.

  (3)Ekspresi Budaya Tradisional yang

  mempunyai peranan yang penting dalam

  dilindungi mencakup salah satu atau

  kombinasi bentuk ekspresi berikut ini:

  mengembangkan PTEBT. Masyarakat adat

  a. verbal tekstual, baik lisan maupun tulisan, yang berbentuk prosa maupun

  puisi, dalam berbagai tema dan

  kandungan isi pesan, yang dapat Kemenkumham di www. djpp. kemenkumham.

  go. id

  berupa karya susastra ataupun narasi 9 Badan Penelitian dan Pengembangan HAM ,

  Tradisional, Alumni, 2013, Hlm 4

  Jendela Hukum dan Keadilan Volume 3 Nomor 1 Juni 2016

  atau komunitas masyarakat lokal ini disebut

  dan ekspresi budaya tradisional di Kota

  dengan Kustodian PTEBT.

  Bengkulu?

  Di dalam RUU PTEBT pengertian

Tujuan Penelitian

  kustodian PTEBT adalah komunitas masyarakat lokal atau masyarakat adat yang

  Untuk mengetahui peran kustodian

  pengetahuan tradisional dan ekspresi budaya

  Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi

  tradisional

  dalam memelihara dan

  mengembangkan pengetahuan tradisional

  tradisional dan komunal.

  dan ekspresi budaya tradisional di Kota

  Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi

Metode Penelitian

  Budaya Tradisional adalah komunitas yang tinggal dalam suatu teritorial tertentu, yang

  Untuk menjawab permasalahan yang

  memiliki persamaan nilai dan kohesi sosial,

  timbul dari latar belakang permasalahan,

  yang menjaga dan memelihara Pengetahuan

  maka penentuan metode penelitian sangatlah

  penting untuk menjawab permasalahan

  Tradisional secara tradisional dan komunal.

  tersebut. Penelitian ini menggunakan

  Dari uraian diatas, untuk lebih

  pendekatan kualitatif untuk memperoleh

  mengetahui peran kustodian PTEBT

  gambaran

  tentang

  peran kustodian

  terhadap pengetahuan tradisional dan

  pengetahuan tradisional dan ekspresi budaya

  ekspresi budaya tradisional perlu dilakukan

  tradisional

  dalam memelihara dan

  suatu penelitian terkait dengan “Peran

  mengembangkan pengetahuan tradisional

  kustodian pengetahuan tradisional dan

  dan ekspresi budaya tradisional di Kota

  ekspresi budaya tradisional

  dalam

  Bengkulu. Pendekatan kualitatif dinilai lebih

  mampu mengungkapkan serta menjelaskan

  pengetahuan tradisional dan ekspresi budaya

  berbagai fenomena sosial dalam tatanan

  tradisional di Kota Bengkulu”.

  kehidupan masyarakat.

  Identifikasi Masalah

  Data yang dibutuhkan dalam penelitian

  Dari latar belakang, permasalahan yang

  ini mencakup data primer dan data sekunder.

  akan diteliti yaitu :

  Pemilihan informan menggunakan teknik purposive accidental sampling. Sedangkan

  1) Bagaimana peran kustodian pengetahuan

  data sekunder diperoleh dari bahan-bahan

  pustaka. Bahan hukum primer yaitu, norma

  tradisional dalam memelihara dan

  mengembangkan pengetahuan tradisional

  yurisprudensi, traktat yang kemudian

  Jendela Hukum dan Keadilan Volume 3 Nomor 1 Juni 2016

  dianalisis menggunakan metode yuridis

  b) Penyelenggaraan

  urusan

  normatif dan yuridis sosiologis.

  pemerintah dan pelayanan umum di bidang pengembangan destinasi

  Hasil Penelitian dan Pembahasan

  pariwisata, pemasaran pariwisata, pengembangan ekonomi kreatif

  dan pengembangan investasi dan

  Tradisional dan Ekspresi Budaya

  sumber daya pariwisata ;

  Tradisional Dalam Memelihara dan

  c) Pembinaan dan pelaksanaan di

  Mengembangkan

  Pengetahuan

  bidang pengembangan destinasi

  Tradisional dan Ekspresi Budaya

  pariwisata,pemasaranpariwisata,

  Tradisional di Kota Bengkulu.

  pengembangan ekonomi kreatif

  dan pengembangan investasi dan

  a. Dinas Pariwisata dan Ekonomi

  sumber daya pariwisata;

  Kreatif Kota Bengkulu

  d) Pelaksanaan

  Kebijakan

  operasional,pemberianbimbingan

  Dinas Pariwisata dan Ekonomi

  dan pembinaan sesuai kebijakan

  Kreatif mempunyai Tugas Pokok

  yang ditetapkan Walikota.

  melaksanakan kewenangan Otonomi

  e) Penyusunan program penyediaan

  Daerah dalam Bidang Pariwisata dan

  sarana, pembinaan, monitoring,

  Ekonomi Kreatif.

  evaluasi

  dan pelaporan

  penyelenggaraan kegiatan dinas;

  sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

  f) Pelaksanaan tugas yang diberikan

  Dinas Pariwisata dan Ekonomi

  Walikota sesuai dengan tugas dan

  Kreatif mempunyai fungsi:

  fungsinya.

  a) Perumusan

  dan

  penetapan

  kebijakan teknis di

  bidang

  Visi

  Dinas Pariwisata dan

  pengembangan

  destinasi

  Ekonomi Kreatif Kota Bengkulu adalah

  pariwisata,pemasaranpariwisata,

  “Terwujudnya Kota Bengkulu Sebagai

  pengembangan ekonomi kreatif

  Kota Tujuan Wisata Yang Berbudaya

  dan pengembangan investasi dan

  Dan Bermartabat Menuju Bangkitnya

  sumberdaya pariwisata dengan

  Ekonomi Kreatif”. Sedangkan misi dari

  Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

  perundang-undangan yang berlaku

  Kota Bengkulu ialah;

  dan kebijakan umum yang

  1) Mengembangkan

  Kepariwisataan

  ditetapkan Walikota;

  Daerah

  Yang Berkelanjutan

  Jendela Hukum dan Keadilan Volume 3 Nomor 1 Juni 2016

  Sehingga Mampu Berdaya Saing

  kesenian tradisional di kota Bengkulu,

  Ditingkat Nasional Serta Mampu

  pihak pemerintah kota Bengkulu

  Mendorong Pembangunan Daerah

  khususnya Dinas Pariwisata dan

  dan Meningkatkan Ekonomi Kreatif

  Ekonomi Kreatif bekerjasama dengan

  Masyarakat;

  Kementerian Hukum dan HAM agar

  2) Melestarikan dan Mengembangkan

  kekayaan tradisional di kota Bengkulu

  Adat Istiadat, Kebudayaan, Sejarah

  dapat di daftarkan di Dirjen HKI guna

  dan Kepurbakalaan Berdasarkan

  mendapatkan perlindungan.

  Nilai-Nilai Luhur, Moral Dan

  Pada saat ini menurut Yayan

  Kearifan Lokal.

  Alfian dari Dinas Pariwisata dan

  3) Menciptakan Tata Pemerintahan

  Ekonomi Kreatif Kota Bengkulu,

  Yang Responsif, Transparan Dan

  belum ada pengetahuan tradisional

  Akuntabel.

  dan ekspresi budaya tradisional kota Bengkulu yang terdaftar di Dirjen

  Dari hasil wawancara dengan

  HKI, proses saat ini masih dalam

  Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

  tahap inventarisasi apa saja kekayaan

  Kota Bengkulu pada tanggal 27 juni

  pengetahuan tradisional dan ekspresi

  2016, yang diwakili oleh Riswandi

  budaya tradisional yang terdapat di

  kota Bengkulu.

  kebudayaan, saat ini ada sekitar 50

  Dari hasil inventarisasi yang

  (lima puluh) grupsanggar seni budaya

  dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan

  di kota Bengkulu yang terdaftar dalam

  Ekonomi Kreatif Kota Bengkulu,

  memelihara dan mengembangkan

  terdapat beberapa ekspresi budaya

  kebudayaan tradisional masyarakat

  tradisional

  dan

  kearifan lokal

  Bengkulu yang harus dan perlu

  grupsanggar tersebut 44 (empat puluh

  dilindungi, antara lain:

  Ekspresi Budaya Tradisional

  tradisional masyarakat adat Bengkulu.

  a. Tari Pedang Berendai (Mencak) b. Tari Piring

  Dari hasil wawancara dengan

  c. Tari Sefangan (Katera) d. Tari Kecih

  Yayan Alfian dari Dinas Pariwisata

  e. Tari Mabuk f. Tari Kain Panjang (Memutus Tari)

  dan Ekonomi Kreatif Kota Bengkulu

  Tari Penutup 2 Desain Kerajinan

  pada tanggal

  27 juni 2016,

  a. Kain Besurek

  mengatakan bahwa untuk melindungi, b. Ragam Hias

  c. Tenunan

  menjaga d. Anyaman dan mengembangkan

  e. Kulit Lantung f. Ukir

  Jendela Hukum dan Keadilan Volume 3 Nomor 1 Juni 2016

  g. Motif Kain Besurek

  kepemilikan produk tersebut kita

  3 Ceritalegenda

  dapat mengajukan bukti informasi dan

  a. Putri Serindang Bulan b. Putri Berambut Ikal Sambila (Putri

  dokumentasinya.

  Gading Cempaka)

  a. Pendekar Balai Buntar

  kekayaan intelektual pengetahuan

  b. Bulan Tabot c. Tempayan Sukma d. Yo Botoi-Botoi

  tradisional dan ekspresi budaya

  e. Pantai Malabero f. Kota Tuo

  tradisional di Kota Bengkulu, Dinas

  g. Teringek h. Tapak Padri

  Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

  i.

  Elok Pukek

  mempromosikan dan mengenalkan

  j.

  Ikan Pais

  5 Musik

  kebudayaan tradisional Bengkulu

  a. Musik Gendang Serunai b. Musik Dol

  dengan cara mengadakan kegiatan

  c. Musik Melayu d. Musik Gamat

  skala lokal dan nasional seperti dalam

  e. Musik Seni Dendang f. Musik Sarapal Anam (Zikir)

  acara JKPI (Jaringan Kota Pusaka

  g. Musik Redap Kelintang (Lembak) h. Musik Gambus

  Indonesia) di Aceh pada tanggal 10

  6 Kearifan Lokal

  Mei 2016.

  a. Tari Barong Longlong b. Ikan-Ikan (Permainan Rakyat)

  b. Sanggar Anggrek Bulan

  c. Bubuk Gila 7 Legenda

  Komunitas

  budaya sanggar

  a. Putri Gading Cempaka

  anggrek bulan merupakan salah satu

  Tabel 1:Daftar Inventarisasi Kekayaan Intelektual

  kota Bengkulu dari Dinas Pariwisata dan

  kustodian yang ada di Kota Bengkulu.

  Ekonomi Kreatif.

  Komunitas

  ini lahir untuk

  Dari hasil inventarisasi tersebut

  meningkatkan apresiasi masyarakat

  menurut Yayan Alfian, kemudian

  terhadap seni dan budaya daerah dan

  akan diajukan pada Kementerian

  melestarikan,

  menggali dan

  mengembangkan seni tradisional adat

  ditindaklanjuti khususnya mengenai

  istiadat khususnya di bidang seni dan

  perlindungan yang diberikan oleh

  budaya di Bengkulu.

  negara terhadap kekayaan intelektual

  Menurut Olia Zakaria selaku

  masyarakat adat kota Bengkulu.

  ketua sanggar Anggrek Bulan,

  Komunitas budaya sanggar anggrek

  pengembangan potensi kekayaan

  bulan didirikan pada tanggal 1 Mei

  dibawah tangan,

  Bengkulu untuk menghindari klaim

  selanjutnya

  diadakan perubahan

  oleh pihak lain, yang notabene bukan

  susunan pengurus dengan akta notaris

  dari asal asli daerah. Sehingga apabila

  pada tanggal 22 januari 2013 di

  terjadi permasalahan menyangkut

  Bengkulu. Kegiatan yang dilakukan

  Jendela Hukum dan Keadilan Volume 3 Nomor 1 Juni 2016

  Komunitas budaya sanggar anggrek

  Bengkulu dalam pelaksanaan pentas

  ini meliputi pengembangan di bidang

  seni sekolah. Kegiatan yang dilakukan

  kesenian (tari dan alat musik),

  adalah memberikan pelatihan tari dan

  program pendidikan bagi para anggota

  musik selama 1 (satu) sampai 6

  untuk meningkatkan pengetahuan dan

  (enam) bulan kepada sekolah-sekolah

  keterampilan dalam bidang kesenian

  tersebut.

  Bengkulu serta sebagai pelayanan jasa

  Pada tanggal 15 Januari 2013,

  di bidang kesenian.

  sanggar anggrek bulan diminta oleh

  Hadirnya komunitas budaya

  Remote

  Destinations untuk

  sanggar anggrek bulan ini menurut

  menyambut wisatawan mancanegara

  Olia Zakaria diharapkan dapat;

  dengan kapal wisata MV.Clipper

  1) meningkatkan

  apresiasi

  Odessy yang membawa 70 (tujuh

  masyarakat terhadap seni dan

  puluh)

  penumpang. Kesenian

  budaya daerah,

  tradisional masyarakat kota Bengkulu

  di tampilkan dalam acara ini.

  seniman generasi muda dalam

  c. Sanggar Nyokolah Belungguk

  mengembangkan seni budaya

  Kustodian

  atau komunitas

  daerah,

  masyarakat yang melestarikan dan

  sebagai aset dan potensi pariwisata

  pengetahuan tradisional dan ekspresi

  khususnya di bidang seni dan

  budaya tradisional berikutnya yang

  budaya,

  ada di kota Bengkulu adalah sanggar

  4) meningkatkan promosi seni dan

  Nyokola Belungguk, yang berdiri

  budaya tradisional Indonesia,

  pada tanggal 14 Januari 2006 dan di

  5) menjadikan kegiatan ini sebagai

  akta notariskan pada tanggal 21

  ajang promosi dan event budaya

  Januari 2013.

  dalam rangka pengembangan

  Sejak awal didirikan sebagai

  kebudayaan dan pariwisata di

  pusat pelatihan dalam pengembangan

  daerah Bengkulu.

  seni musik dan tari daerah Bengkulu,

  aktivitas yang dilakukan oleh sanggar

  adalah pelatihan dan pengembangan

  musik juga tari anak-anak muda

  tradisional, pada tahun 2013, sanggar

  maupun

  dewasa. Melakukan

  anggrek bulan melakukan kerjasama

  eksplorasi dan eksprimentasi potensi

  dengan sekolah-sekolah di kota

  seni musik dan tari daerah Bengkulu,

  Jendela Hukum dan Keadilan Volume 3 Nomor 1 Juni 2016

  seni dengan audien penikmat seni.

  pertunjukan yang tidak pernah

  Dalam peristiwa seperti ini tersimpan

  meninggalkan ketradisian namun

  potensi-potensi

  besar untuk

  dalam bentuk yang lebih kekinian

  menciptakan tonggak dan jejak

  (modern).

  sejarah penting bagi perkembangan

  Dari hasil wawancara pada

  kebudayaan, khususnya kesenian yang

  tanggal 6 Agustus 2016 dengan

  implikasinya dapat merambah keranah

  Chairil Anwar Tanjung selaku ketua

  sosial, edukasi, politik dan emosional

  serta psikologi massa.

  komunitas seni anak muda kreatif

  sebagai negara

  wadah bagi seniman yang ada di

  kepulauan memiliki keanekaragaman

  Bengkulu untuk memupuk dan

  seni dan budaya yang sangat kaya. Hal

  mengembangkan bakat dan karya

  itu sejalan dengan keanekaragaman etnik,

  seniman dalam profesinya dan juga

  suku bangsa, dan agama yang secara

  ikut berperan melestarikan dan

  keseluruhan merupakan potensi nasional

  mengembangkan kesenian daerah

  yang perlu dilindungi. Kekayaan seni dan

  Bengkulu secara aktif.

  budaya itu merupakan salah satu sumber

  dari karya intelektual yang dapat dan

  kelompok atau sanggar-sanggar seni

  perlu dilindungi oleh undang-undang. 10

  tradisional di

  mengembangkan seni budaya yang

  Indonesia walaupun belum diberikan

  disebabkan oleh faktor ekonomi,

  perlindungan hukum secara jelas, namun

  politik dan sosial kemasyarakatan,

  sesungguhnya Pemerintah Indonesia

  maka untuk menutupi itu perlu adanya

  telah

  mengakui

  pentingnya nilai

  inisiatif mengadakan pergelaran dan

  kekayaan intelektual yang ada dalam

  pementasan baik itu berdasarkan

  folklor Indonesia sejak pertama kali

  diundangkan undang-undang Hak Cipta

  pementasan atau pergelaran tunggal

  nasional 1982 ada dalam Pasal 10 UU

  dengan harapan menunjukan identitas

  Nomor 6 tahun1982 tentang Hak Cipta,

  diri maupun kelompok dalam ruang

  yang selanjutnya diakui juga dalam Pasal

  lingkup terbatas.

  10 UU Nomor 19 tahun 2002 tentang

  Pergelaran atau pementasan

  merupakan momentum pertemuan 10 Ashibly,Hukum Hak Cipta (Tinjauan

  Khusus Performing Right Lagu Indie Berbasis

  penting antara seniman pencipta karya

  Nilai Keadilan), Genta Publishing, Yogyakarta, 2016, Hlm 1

  Jendela Hukum dan Keadilan Volume 3 Nomor 1 Juni 2016

  Hak Cipta, dan terakhir dalam Pasal 38

  dimanfaatkan secara ekonomi tanpa izin

  UU Hak Cipta nomor 28 tahun 2014.

  oleh negara lain. Perlindungan hukum ini

  Sengketa dengan Malaysia atas beberapa

  bertujuan untuk memberikan jaminan

  Pengetahuan Tradisional dan Ekspresi

  pengembangan produk yang dimiliki oleh

  setiap daerah yang lebih kompetitif dan

  membuktikan bahwa pemerintah harus

  berkelanjutan

  tanpa mengabaikan

  segera dan dengan serius dalam

  kearifan lokal, mencegah penggunaan

  memberikan perlindungan hukum bagi

  klaim kepemilikan produk – produk

  PTEBT di Indonesia. Kemudian lahirlah

  tersebut yang dilakukan oleh pihak lain

  RUU Perlindungan dan Pemanfaatan

  tanpa izin, dan memastikan seluruh

  masyarakat Indonesia atau bangsa

  Tradisional dan Ekspresi Budaya

  Indonesia yang mengembangkannya

  Tradisional (RUU PTEBT).

  bahwa ke depannya mereka akan

  Dilematika perlindungan kekayaan

  memperoleh manfaat baik moneter dan

  intelektual tradisional Indonesia secara

  non-moneter secara layak.

  singkat, di satu sisi rentan terhadap klaim

  Ekspresi budaya tradisional dan

  atau pengambilalihan oleh negara lain, di

  ciptaan yang dilindungi di atur dalam

  sisi lain pendaftaran kekayaan intelektual

  Undang-undang Nomor 28 tahun 2014

  tradisional (yang disamakan sistemnya

  tentang Hak Cipta, yang terdapat dalam

  dalam sistem pendaftaran kekayaan

  Pasal 38 yang menyatakan bahwa:

  modern) dapat dikatakan menghilangkan

  (1)Hak Cipta atas ekspresi budaya

  sifat tradisional dan nilai budaya yang

  tradisional dipegang oleh Negara.

  melahirkannya dan menggantinya dengan

  sifat individualisme dan liberalism

  menjaga, dan memelihara ekspresi perdagangan. 11 budaya

  tradisional sebagaimana

  dimaksud pada ayat (1).

  segala macam cara guna memberikan

  (3)Penggunaan

  ekspresi budaya

  perlindungan hukum bagi PTEBT di

  tradisional sebagaimana dimaksud

  Indonesia atau produk – produk berbasis

  pada ayat (1) harus memperhatikan

  hak komunal dengan adanya traditional

  nilai-nilai

  yang

  hidup dalam

  knowledge yang ada di wilayah

  masyarakat pengembannya.

  Indonesia, sehingga kepemilikannya

  (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai Hak

  tidak dapat diklaim dan bahkan

  Cipta yang dipegang oleh Negara atas

  ekspresi

  budaya tradisional

  Intelektual, Pustaka Reka Cipta, Bandung, 2013, Hlm 355

  Jendela Hukum dan Keadilan Volume 3 Nomor 1 Juni 2016

  sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

  dan efisien disebabkan oleh beberapa

  diatur dengan Peraturan Pemerintah.

  faktor sebagai berikut:

  1) Di tingkat global belum ada perjanjian

  adalah segala bentuk upaya melindungi

  internasional yang menjadi payung

  EBT terhadap pemanfaatan yang

  bagi perlindungan HKI atas PT dan

  dilakukan tanpa hak dan melanggar

  EBT;

  kepatutan. Perlindungan EBT sebagai

  2) Di tingkat nasional belum ada

  bagian pengetahuan tradisional ini sangat

  peraturan perundang-undangan yang

  penting, setidaknya karena 3 alasan, yaitu

  dapat memberikan perlindungan yang

  (1) adanya potensi keuntungan ekonomis

  memadai. Pasal 38 UUHC 2014

  yang dihasilkan dari pemanfaatan

  hanya menyatakan bahwa: Hak Cipta

  pengetahuan tradisional, (2) keadilan

  atas ekspresi budaya tradisional

  dalam sistem perdagangan dunia, dan (3)

  dipegang oleh Negara.

  perlunya perlindungan hak masyarakat lokal.

  Agar aktifitas kesenian tradisi itu

  Pentingnya suatu pengetahuan

  terus berjalan, maka dibutuhkan suatu

  pewarisan terhadap generasi-generasi

  tradisional dilindungi karena dalam suatu

  baru yang nantiya akan mewarisi

  pengetahuan tradisional dan ekspresi

  kesenian tradisi tersebut.

  budaya tradisional memiliki karakteristik

  Disinilah

  salah satu peran

  kustodian untuk dapat memelihara dan

  perlindungan terhadap

  kesenian tradisi ini agar tidak punah dan

  perlindungan tersebut untuk memberikan

  dapat menjadikan seni dan budya sebagai

  upaya menciptakan generasi baru yang

  budaya dan praktek tradisi, pencegahan

  dapat melindungi, memelihara dan

  perampasan oleh pihak-pihak yang tidak

  mengembangkan

  kesenian tradisi

  berhak terhadap komponen-komponen

  perlindungan dan

  pengembangan penggunaan kepentingan

  pengembangan dari kustodian PTEBT di

  pengetahuan tradisional.

  kota Bengkulu antara lain:

  Upaya perlindungan Kekayaan

  1. Pengembangan

  Intelektual atas PT dan EBT hingga saat

  a.Memberikan

  pendidikan dan

  ini belum dapat berjalan dengan efektif

  pelatihan

  tentang PTEBT khususnya seni budaya tradisional

  Jendela Hukum dan Keadilan Volume 3 Nomor 1 Juni 2016

  Bengkulu kepada generasi muda

  b.Melakukan

  koordinasi dengan

  melalui pentas seni;

  pemerintah,

  pihak swasta,

  b.Memasukan PTEBT kota Bengkulu

  universitas

  dan pemangku

  kedalam kurikulum sekolah dan

  kepentingan lainnya dibidang seni

  sanggar sebagai materi pembelajaran

  dan budaya tradisional untuk

  murid sekolah;

  membuat regulasi ataupun kegiatan

  c.Selalu berperan aktif dalam kegiatan

  dengan tujuan untuk melindungi dan

  seni dan budaya tradisional baik

  mengembangkan PTEBT di kota

  tingkat lokal, nasional maupun

  Bengkulu.

  internasional agar seni dan budaya

  c.Melakukan pengawasan terhadap

  khususnya PTEBT Bengkulu dapat

  pihak-pihak yang memanfaatkan

  dikenal luas;

  hasil PTEBT Bengkulu dengan tidak

  d.Mengadakan event atau kegiatan

  menyimpang atau menimbulkan

  budaya tradisional di kota Bengkulu

  kesan yang tidak benar.

  sebagai ajang promosi dalam upaya

  Simpulan

  pengembangan kebudayaan dan

  Peran dari kustodian pengetahuan

  pariwisata di kota Bengkulu;

  tradisional dan ekspresi budaya tradisional

  e.Selalu mengadakan kegiatan rutin

  dalam memelihara dan melindungi PTEBT

  seperti latihan dan juga selalu

  yang ada di kota Bengkulu antara lain dalam

  berinovasi dalam mengembangkan

  warisan budaya Bengkulu agar

  pendidikan dan pelatihan tentang PTEBT

  selalu dapat dikenal.

  khususnya seni budaya tradisional Bengkulu

  2. Perlindungan

  kepada generasi muda melalui pentas seni;

  a.Melakukan inventarisasi PTEBT

  Memasukan PTEBT kota Bengkulu kedalam

  yang ada di kota Bengkulu

  kurikulum sekolah dan sanggar sebagai

  bekerjasama dengan perguruan

  materi pembelajaran murid sekolah; Selalu

  tinggi maupun lembaga penelitian

  berperan aktif dalam kegiatan seni dan

  budaya tradisional baik tingkat lokal,

  penelitian dan pengkajian secara

  nasional maupun internasional agar seni dan

  ilmiah tentang PTEBT sebagai

  budaya tradisional khususnya PTEBT

  usaha inventarisasi dan perlindungan

  Bengkulu dapat dikenal luas; Mengadakan

  terhadap pengetahuan tradisional

  event atau kegiatan warisan budaya

  dan ekspresi budaya tradisional yang

  tradisional di kota Bengkulu sebagai ajang

  ada di kota Bengkulu.

  promosi dalam upaya pengembangan kebudayaan tradisional dan pariwisata di

  Jendela Hukum dan Keadilan Volume 3 Nomor 1 Juni 2016

  kota Bengkulu;Selalu mengadakan kegiatan

  Bengkulu sebagai kota budaya yang dapat

  rutin seperti latihan dan juga selalu

  menjaga, mengembangkan dan melindungi

  berinovasi dalam mengembangkan warisan

  kebudayaan tradisional tersebut.

  budaya tradisional Bengkulu agar selalu dapat dikenal) dan bentuk perlindungan

  Daftar Pustaka

  (Melakukan inventarisasi PTEBT yang ada di kota Bengkulu bekerjasama dengan

  Buku :

  perguruan tinggi maupun lembaga penelitian atapun pihak lainnya dalam penelitian dan

  Afrillyanna

  Purba, Pemberdayaan Perlindungan Hukum Pengetahuan

  pengkajian secara ilmiah tentang PTEBT

  Tradisional dan Ekspresi Budaya

  sebagai usaha inventarisasi dan perlindungan

  Tradisional

  Sebagai Sarana

  terhadap pengetahuan tradisional dan

  Pertumbuhan Ekonomi Indonesia,

  ekspresi budaya tradisional yang ada di kota

  Alumni,Bandung, 2012

  Bengkulu; Melakukan koordinasi dengan

  Agus Sardjono, Membumikan HKI di

  pemerintah, pihak swasta, universitas dan

  Indonesia, Nuansa Aulia, Bandung, 2009

  pemangku kepentingan lainnya dibidang seni dan budaya tradisional untuk membuat

  Ashibly, Hukum Hak Cipta (Tinjauan Khusus Performing Right Lagu Indie

  regulasi ataupun kegiatan dengan tujuan

  Berbasis Nilai Keadilan), Genta

  untuk melindungi dan mengembangkan

  Publishing, Yogyakarta, 2016

  PTEBT di kota Bengkulu; Melakukan

  Badan Penelitiaan dan Pengembangan

  pengawasan terhadap pihak-pihak yang

  HAM,

  Perlindungan Kekayaan

  memanfaatkan hasil PTEBT Bengkulu

  Intelektual

  atas Pengetahuan

  Tradisional dan Budaya Tradisional, Alumni, 2013

  menimbulkan kesan yang tidak benar.

  Suyud

  Hukum Kekayaan Intelektual, Pustaka Reka Cipta,

  Pemerintah harus berperan aktif

  kebudayaan tradisional yang menjadi

  http:ashibly.blogspot.co.id201312perlind ungan-terhadap-permainan.html

  karakter sebuah daerah, dengan melibatkan para kustodian seperti seniman, sanggar,

  http:ashibly.blogspot.co.id201511penget

  perguruan tinggi dan pemerhati budaya

  ahuan-tradisional-dan-ekspresi.html

  sehingga diharapkan dapat menjadikan kota

  Jendela Hukum dan Keadilan Volume 3 Nomor 1 Juni 2016

KEBEBASAN BERTINDAK KEPALA DAERAH DALAM PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN LAYANAN UMUM RUMAH SAKIT

Muhamad Faizal

  Fakultas Hukum Universitas Prof. Dr. Hazairin.SH

  Jl. Jend. Ahmad Yani No.1 Bengkulu Email :

Abstract

  Since the enactment of government regulation No. 23 in 2005 about the Public Service Agency, the number of government institutions turned into a Public Service Agency, such as hospital that was expected to improve performance of the implementation of public service. However, in fact, some Public Service Agencies found it hard to adapt with the financial mangement in the style of Public Service Agency which was then followed up through the Domestic Ministerial Regulation No. 61 in 2007 about Technical Guidelines of financial Management of Regional Public Service Agency. Based on the bacground stated above, the main problem was how were the benchmarks of Regional Head’s freedom of act in formulating the policy on financial management of Regional Public Service Agency in hospital, what was the responsibility form of Regional Head in formulating the policy of financial management of Regional Public Service Agency in hospital. In order to answer the problems stated above, Normative Law reseach method. Eventually, some conclusions could be stated as follows; first, that the benchmark of freedom of act of Regional Head in formulating the policy of financial management of Regional Public Service Agency in hospital was based on 3 principal elements: 1. The existence of freedom and discretion of state administration to act based on self-initiative, 2. To complete urgent problems which have not been regulated yet, 3. Must be able to be accounted. Second, The forms of resposibilites of of Regional Head in formulating the policy of financial management on hospital were position responsibility and personal responsibility.

  Keywords: Freedom of Act of Regional Head, Financial Management, Hospital

  Public Service Agency.

  Jendela Hukum dan Keadilan Volume 3 Nomor 1 Juni 2016

Abstrak

  Sejak diberlakukannya Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 mengenai Badan Layanan Umum, banyaknya insitusi pemerintah berubah menjadi Badan Layanan Umum, antara lain seperti Rumah Sakit diharapkan dapat memperbaiki kinerja penyelenggaraan pelayanan publik. Namun kenyataannya, sejumlah Badan Layanan Umum justru kesulitan beradaptasi dengan sistem pengelolaan keuangan ala Badan Layanan Umum yang kemudian ditindaklanjuti melalui Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2007 Tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah. Dari uraian diatas, maka pokok masalahnya adalah bagaimana tolok ukur kebebasan bertindak Kepala Daerah dalam merumuskan kebijaksanaan pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah pada Rumah Sakit, kemudian bagaimana bentuk Tanggungjawab Kepala Daerah dalam pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum Daerah pada Rumah Sakit. Untuk menjawab permasalahan diatas, dilakukan penelitian dengan metode penelitian Hukum Normatif. Pada akhirnya dapat dikemukakan simpulan-simpulan sebagai berikut : Pertama, bahwa tolok ukur Kebebasan bertindak Kepala Daerah dalam merumuskan Kebijaksanaan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah pada Rumah Sakit, didasarkan pada tiga unsur pokok yaitu; 1. adanya kebebasan atau keleluasaan administrasi negara untuk bertindak atas inisiatif sendiri, 2. untuk menyelesaikan persoalan yang mendesak yang belum ada aturannya, dan 3. harus dapat dipertanggungjawabkan. Kedua, bahwa bentuk Tanggungjawab Kepala Daerah dalam Pengelolaan Keuangan pada Rumah Sakit, meliputi; Tanggungjawab Jabatan dan Tanggungjawab Pribadi.

  Kata Kunci: Kebebasan Bertindak Kepala Daerah, Pengelolaan Keuangan, Badan

  Layanan Umum Rumah Sakit.

  Jendela Hukum dan Keadilan Volume 3 Nomor 1 Juni 2016

  Pendahuluan

  proporsional dan berkeadilan. Atas dasar

  Dalam konteks negara Indonesia,

  itu, Undang-Undang Dasar (UUD 1945)

  tujuan negara tertuang daalam Pasal 1 Ayat

  yang menganut Negara kesatuan memilih

  (3) Undang-Undang Dasar 1945, yang

  penyelenggaraan

  pemerintahan yang

  desentralistik. Upaya itu kemudian di

  Indonesia adalah Negara Hukum. 1 Negara

  rumuskan ke dalam Pasal 18 UUD 1945

  Indonesia merupakan negara hukum yang 2 Amandemen,

  yang kemudian dijabarkan

  menganut konsep welfare state (negara

  ke dalam Undang-undang Nomor 23 Tahun

  kesejahteraan). Sebagai negara hukum yang 3 2014 Tentang Pemerintahan Daerah. bertujuan

  mewujudkan

  kesejahteraan

  Tujuan yang hendak dicapai dalam

  umum, setiap kegiatan di samping harus

  rangka penyerahan urusan pemerintah

  diorientasikan pada tujuan yang hendak

  ditujukan antara lain dengan menumbuh-

  dicapai juga harus berdasarkan pada hukum

  kembangkan penanganan urusan dalam

  yang berlaku sebagai aturan kegiatan

  berbagai bidang, meningkatkan daya saing

  daerah dalam proses pertumbuhan melalui

  kemasyarakatan.

  efisiensi dan efektivitas penyelengaraan

  pemerintahan di daerah.

  pembangunan

  nasional, pembangunan

  Untuk mencapai tujuan diatas,

  daerah tidak dapat dilepaskan dari prinsip

  peranan administrasi

  negara dalam

  otonomi yang diberikan pada daerah tingkat

  mewujudkan pelayanan kepada masyarakat,

  provinsi dan tingkat kabupatenkota.

  menumbuhkan kemandirian daerah, dan

  Adapun daerah otonom, yaitu pemerintah

  sebagai pengambil kebijakan untuk

  provinsi, dan kabupatenkota mempunyai

  menentukan

  strategi pengelolaan

  kewenangan dan tanggung jawab untuk

  pemerintahan

  dalam rangka

  menyelenggarakan kepentingan masyarakat

  penyelenggaraan otonomi daerah, memiliki

  peranan sangat strategis. Bagi aparat

  menggerakkan partisipasi masyarakat, dan

  pemerintah daerah yang mempunyai tugas

  pertanggungjawaban

  kepada

  dalam pengelolaan pemerintahan daerah,

  masyarakat.Untuk

  mendukung

  proses

  substansi otonomi daerah sangat penting

  penyelenggaraan otonomi daerah, Negara

  karena

  reformasi

  dalam system

  dalam hal ini pemerintah memerlukan

  pemerintahan

  di

  daerah tentang

  kewenangan yang luas, nyata, dan

  bertanggungjawab di

  daerah secara

  2 Lihat Pasal 18 Undang-Undang Dasar

  3 Lihat juga Undang-undang Republik

  1 Pasal 1 Ayat (3) Undang-Undang Dasar

  Indonesia Nomor 23 tahun 2014 tentang

  Pemerintahan Daerah

  Jendela Hukum dan Keadilan Volume 3 Nomor 1 Juni 2016

  pembangunan ekonomi dapat dilihat dalam

  publik, menjadi salah satu perhatian dan

  aspek system pengaturan kebijakan, politik,

  perlu untuk dianalisis serta dicari jalan

  dan keuangan yang menjadi tanggungjawab

  keluarnya agar penyelenggaraan otonomi pemerintah kota dan kabupaten. 4 daerah dapat berjalan dengan baik, efisien

  dan efektif untuk memberikan pelayanan

  menyelenggarakan 5 tugas pelayanan yang diharapkan masyarakat. masyarakat

  untuk

  mewujudkan

  Efektivitas pemerintah tergantung

  kesejahteraan umum sebagai tujuan ide

  negara hukum material, kebuntuan yang

  pemerintahan di daerah. Keberhasilan

  kepemimpinan di daerah menentukan

  kepastian hukum menjadi tujuan asas

  legalitas tidak boleh ditafsirkan secara

  Ketidakmampuan Kepala Daerah dalam

  kaku, tetapi harus secara luwes dan luas.

  Selain itu, asas legalitas harus juga

  dilengkapi dengan asas lain yang dapat

  berkurangnya kinerja dan efektivitas

  memberikan kekuasaan bagi pemerintah

  penyelenggaraan pembangunan nasional.

  atau pejabat administrasi negara supaya

  Dalam sistem administrasi negara

  perkembangan baru yang terjadi dengan

  tiba-tiba. Dengan perkataan lain, sifat kaku

  pemerintahan sebagai pejabat yang

  asas legalitas yang menyebabkan kebuntuan

  seperti diutarakan diatas harus diterobos

  administrasi negara sangat penting dan