Penetapan Kadar Etil Diklofenak Secara Spektrofotometri Ultraviolet

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anti-Inflamasi Non Steroid (AINS) adalah salah satu terapi klinis yang
berguna untuk pengobatan nyeri, demam, dan inflamasi. AINS menimbulkan efek
antiradang melalui beberapa kemungkinan, antara lain adalah menghambat
biosintesis dan pengeluaran prostaglandin dengan cara memblok secara
terpulihkan enzim siklooksigenase sehingga menurunkan gejala keradangan
(Siswandono dan Soekardjo, 2000; Suryawhanshi, dkk., 2013).
Kalium diklofenak adalah derivat

fenilasetat yang termasuk Anti-

Inflamasi Non Steroid (AINS) yang terkuat daya antiradangnya dengan efek
samping yang kurang kuat dibandingkan dengan obat lainnya (indometasin,
piroxicam). Obat ini sering digunakan untuk segala macam nyeri, juga pada
migren dan encok. Kalium diklofenak cepat diabsorbsi setelah pemberian oral dan
mempunyai waktu paruh yang pendek, Akan tetapi, penggunaan obat ini dalam
jangka waktu yang panjang dapat menimbulkan beberapa efek samping yang tidak
diinginkan seperti tukak dan iritasi lambung (Tan dan Rahardja, 2008).
Untuk mengatasi efek samping yang tidak diinginkan tersebut, telah

dirancang Pro-drug, dimana Pro-drug dirancang untuk mengubah sifat fisikakimia obat, dengan melindungi gugus asam bebas pada suatu molekul AINS, yang
dapat melindungi saluran pencernaan dari iritasi lokal, salah satu pembuatannya
adalah dengan pembentukan ester. Etil diklofenak merupakan hasil sintesis
melalui reaksi esterifikasi antara asam diklofenak dengan etanol dengan bantuan
katalisator asam. Yang mana senyawa etil diklofenak ini diduga mempunyai efek

1
Universitas Sumatera Utara

samping yang lebih kecil dibandingkan dengan senyawa garamnya seperti natrium
diklofenak atau kalium diklofenak terutama dalam hal iritasi lambung karena
gugus asam pada diklofenak yang berperan sebagai tukak lambung telah
dilindungi oleh gugus etil (Aiache dan Devissaguet, 1993; Suryawhanshi, dkk.,
2013).
Menurut Moffat, dkk., (2004), diklofenak diidentifikasi dalam pelarut
basa pada panjang gelombang 275 nm dengan nilai A11 = 351b. Berdasarkan
srtuktur rumus molekulnya etil diklofenak mempunyai gugus kromofor dan
ausokrom,

sehingga


kemungkinan

dapat

ditentukan

kadarnya

secara

Spektrofotometri Ultraviolet.
Dimana salah satu kegunaan metode spektrofotometri ultraviolet secara
kuantitatif adalah untuk menentukan kadar senyawa yang mengabsorpsi radiasi
ultraviolet

dengan

membandingkan


absorban

senyawa

standar

yang

konsentrasinya diketahui dan diukur pada kondisi larutan yang sama (Satiadarma,
dkk., 2004).
Mengingat hal tersebut di atas maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian tentang penetapan kadar dari hasil sintetis etil diklofenak dengan
membandingkan pada kadar sediaan kalium diklofenak yang ada di pasaran secara
spektrofotometri ultraviolet, selain diperlukan metode alternatif yang memerlukan
alat dan biaya operasional yang lebih murah serta lebih mudah dalam
pelaksanaannya namun masih dapat memberikan hasil dengan akurasi dan presisi
yang baik. Dimana Metode ini memiliki keuntungan antara lain dapat digunakan
untuk analisis suatu zat dalam jumlah kecil, pengerjaannya cepat, sederhana,
cukup sensitif dan selektif serta mudah dalam interpretasi hasil yang diperoleh.


2
Universitas Sumatera Utara

1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka perumusan masalah untuk
penelitian ini adalah:
1. Apakah hasil sintesis etil diklofenak dapat ditentukan kadarnya dengan
membandingkan pada kadar sediaan kalium diklofenak yang ada di
pasaran secara Spektrofotometri Ultraviolet?
2. Apakah metode Spektrofotometri Ultraviolet yang digunakan pada
penetapan kadar etil diklofenak dalam pelarut KOH 0,2 N Memenuhi
syarat uji validasi?

1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka perumusan masalah utuk
penelitian ini adalah:
1. Hasil sintesis etil diklofenak dapat ditentukan kadarnya dengan
membandingkan pada kadar sediaan kalium diklofenak yang ada dipasaran
secara Spektrofotometri Ultraviolet.
2. Metode Spektrofotometri Ultraviolet yang digunakan pada penetapan

kadar etil diklofenak dalam pelarut KOH 0,2 N Memenuhi syarat uji
validasi.

1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian adalah:
1. Untuk mengetahui kadar senyawa hasil sintesis etil diklofenak dengan
membandingkan pada kadar sediaan kalium diklofenak yang ada di
pasaran secara Spektrofotometri Ultraviolet.

3
Universitas Sumatera Utara

2. Untuk Mengetahui bahwa metode Spektrofotometri Ultraviolet pada
penetapan kadar etil diklofenak memenuhi syarat uji validasi dengan
parameter uji ketepatan (akurasi), ketelitian (presisi), batas deteksi (Limit
Of Detection) dan batas kuantitasi (Limit Of Quantitation)

1.5 Manfaat Penelitian
Adapun Manfaat Dari Penelitian ini adalah untuk mengetahui kadar etil
diklofenak dengan membandingkan pada kadar sediaan kalium diklofenak yang

ada di pasaran Secara Spektofotometri Ultraviolet dan untuk mengetahui hasil uji
validasi hasil sintesis etil diklofenak secara Spektrofotometri Ultraviolet.

4
Universitas Sumatera Utara