Analisis Musikal Dan Tekstual Ayat-Ayat Asa Di Waar Dalam Ibadah Mingguan Umat Sikh Di Gurdwara Tegh Bahadar, Medan Polonia Chapter III VI

BAB III
PELAKSANAAN IBADAH AGAMA SIKH

3.1

Pengertian Ibadah
Stuktur ibadah Sikh dilakukan untuk menjelaskan tata ibadah Sikh. Hal ini

dianggap penting oleh penulis karena pembacaan Asa Di Waar merupakan satu
kesatuan dari struktur ibadah mingguan yang berlangsung. Maka dalam bab ini
saya akan membahas tentang struktur ibadah mingguan agama Sikh yang
berlangsung di Gurdwara.
Ibadat atau ibadah adalah sebuah kata yang diambil dari bahasa Arab. Arti
kata ini adalah : (1) perbuatan atau penyataan bakti terhadap Allah atau Tuhan
yang didasari oleh peraturan agama, (2) segala usaha lahir dan batin yang sesuai
perintah agama yang harus dituruti pemeluknya, (3) upacara yang berhubungan
dengan agama.12
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa ibadah adalah upacara
keagamaan yang dilakukan oleh suatu umat untuk memuja Tuhannya. Kegiatan
ibadah yang dilakukan oleh Agama sikh juga bersifat upacara keagamaan yang
dilakukan untuk memuja Tuhan atau Waheguru.


3.2

Fungsi Ibadah
Musik merupakan salah satu bagian yang dipakai dalam ibadah agama

Sikh. Menurut Alan P. Merriam (1964 : 6), suara musik adalah hasil proses
12

http://id.wikipedia.org/wiki/Ibadat

Universitas Sumatera Utara

perilaku manusia yang terbentuk berdasarkan nilai-nilai, sikap dan kepercayaan
dari masyarakat yang berada didalam suatu kebudayaan. Demikian halnya juga
dengan musik yang digunakan umat Sikh dalam beribadah dibentuk oleh adat
istiadat, pola tingkah laku, peradaban dan budaya suku Punjabi. Sehingga untuk
memahami kebudayaan Sikh kita dapat belajar dari kebudayaan musiknya.
Merriam (1964 : 10) berpendapat bahwa musik merupakan suatu pengertian
komunikasi yang dipergunakan untuk memahami hal-hal selanjutnya.

Jika kita dapat memahami komunikasi yang disampaikan musik maka kita
dapat mengetahui bagaimana kehidupan sosial budaya suatu masyarakat, dan hal
ini merupakan alat berharga di dalam analisis kebudayaan dan masyarakat
(Merriam, 1964 : 13). Merriam juga mengatakan bahwa untuk mengetahui alasanalasan mengapa musik diadakan secara khusus dan apa saja yang dapat dilakukan
musik tersebut terhadap pemakainya, maka kita harus melihat fungsi dari musik
tersebut. (1964:210).
Fungsi sebuah unsur kebudayaan (dalam masyarakatnya) adalah
kemujarabannya dalam memenuhi kebutuhan yang ada, atau dalam mencapai
tujuan tertentu (Merriam, 1964 : 222). Merriam menjelaskan bahwa ada sepuluh
fungsi musik, namun berdasarkan penelitian yang saya lakukan saya menemukan
ada lima fungsi musik dalam ibadah agama Sikh, antara lain :
1. Fungsi Pengungkapan Emosional
Disini musik berfungsi sebagai suatu media bagi seseorang untuk
mengungkapkan perasaan atau emosinya. Dengan kata lain, si pemain
dapat mengungkapkan perasaan atau emosinya melalui musik. Seperti

Universitas Sumatera Utara

yang dikatakan oleh bapak tersebut bahwa siapa saja dan kapan saja boleh
datang ke Gurdwara. Mereka boleh melakukan Kirtan dan Asa Di Waar

sebagai bentuk pujian maupun rasa kerinduan kepada Maha Kuasa. Jadi
dalam hal tersebut dijelaskan bahwa umat Sikh yang datang kedalam
ibadah maupun diluar ibadah sebagai bentuk ungkapan emosional. Musik
mempunyai daya yang besar sebagai sarana untuk mengungkapkan keluh
kesah yang dirasakan terhadap masalah dunia, dan dengan musik emosi
mereka bisa dikontrol dalam jalur yang tetap indah.

2. Fungsi Komunikasi
Musik dapat menyampaikan suatu pesan kepada siapa yang dituju
yang dilator belakangi oleh kebudayaan yang membentuk musik tersebut
(Merriam, 1964 : 224). Hal ini berarti bahwa musik yang berlaku di suatu
daerah kebudayaan mengandung isyarat-isyarat tersendiri yang hanya
diketahui oleh masyarakat pendukung kebudayaan tersebut. Hal ini dapat
dilihat dari teks ataupun melodi musik tersebut. Dalam hal ini musik yang
digunakan dalam mengiringi nyanyian agama Sikh yang berisikan tentang
doa-doa dan puji-pujian kepada Tuhan. Ibu Rajbir selaku pemusik di
Gurdwara Tegh Bahadar berkata bahwa musik yang disampaikan oleh
mereka adalah sebagai pujian kepada Tuhan. Selain itu musik juga sebagai
doa dan permohonan kepada yang Maha kuasa. Melalui musik yang
dilantunkan, mereka bisa berkomunikasi kepada yang Maha Kuasa.

Sebagai seorang pemain musik, beliau berpendapat bahwa ia memiliki

Universitas Sumatera Utara

derajat yang lebih tinggi daripada umat Sikh yang lainnya karena selain
sebagai orang yang memainkan musik tersebut, ia juga sebagai pengantar
doa kepada yang Maha Kuasa. Selanjutnya saya bertanya kepada seorang
umat yang sekaligus merupakan badan pengurus harian di Gurdwara
tersebut yang bernama Bapak Bal Dev Singh, beliau berkata bahwa musik
merupakan salah satu cara penyampaian komunikasi kepada Ilahi. Ketika
beberapa pemeluk berkumpul dengan musik dan irama yang indah, doadoa dan ucapan syukur kepada Tuhan terasa lebih indah, kuat dan berarti.

3. Fungsi Penghayatan Estetis
Musik merupakan suatu karya seni. Suatu karya dapat dikatakan
karya seni apabila musik tersebut memiliki unsur-unsur keindahan dan
memberikan pengaruh kepada orang lain. Melalui musik kita dapat
merasakan nilai-nilai keindahan baik melodi ataupun dinamikanya. Dalam
wawancara dengan bapak Pendeta Dalbir, beberapa ayat Asa Di Waar
dapat memberi pengaruh terhadap umat. Hal ini juga memang berkaitan
dengan teks yang dilantunkan. Ada ayat yang dapat menggugah hati umat

sampai mereka bisa menitikkan air mata dikarekan melodi lagu tersebut
sangat menyentuh umat. Hal ini berkaitan juga dengan teks di ayat tersebut
yang sangat menyentuh umat.

Universitas Sumatera Utara

4. Fungsi Hiburan
Musik memiliki Ketika mendengarkan musik dalam ibadah,
masyarakat sikh merasakan ketenangan dan merasa damai. Melalui
mendengar musik tersebut mereka juga mendengar isi dari kitab Guru
Granth Sahib. Berdasarkan wawancara kepada Bapak Bal Dev, beliau
mengatakan bahwa siapa saja bisa datang ke gurdwara untuk melakukan
Asa Di Waar sebagai bentuk pujian maupun permohonan.Gurdwara
terbuka kapan saja bagi siapa saja yang ingin berdoa maupun
menyanyikan Asa Di Waar. Bahkan beliau memiliki nyanyian Asa Di
Waar di dalam handphone-nya. Jadi beliau bisa memainkan lagu tersebut
kapan saja untuk menenangkan hatinya. Berdasarkan wawancara terhadap
umat Sikh yang lainnya yaitu Bapak Dev, beliau mengatakan bahwa ketika
mendengarkan musik Kirtan dan Asa Di Waar yang dirasakan adalah
kesemayaman Tuhan ada diantara mereka yang meresapi kegiatan

tersebut. Jemaat larut dan seperti dibawa ke tempat lain yang lebih tenang
ketika mendengarkan musik tersebut. Menurut bapak Kirpal selaku umat,
dia merasa hati menjadi lebih damai dan tentram ketika mendengar musik
tersebut, bahkan seperti mendapat tuntunan ketika mengambil langkah
kedepannya.

5. Fungsi Kesinambungan Kebudayaan
Dalam hal ini musik merupakan sebagai wahana pengajaran adat
menyambungkan sebuah masyarakat dengan masa lampaunya, menjamin

Universitas Sumatera Utara

kesinambungan dan stabilitas kebudayaan sampai generasi penerus
(Merriam, 1964 : 226) Ibu Rajbir bercerita bahwa ia sudah mulai
memainkan harmonium sejak berusia 14 tahun. Beliau mengatakan bahwa
ia sudah memainkan harmonium lebih dari 30 tahun. Musik merupakan
unsur kebudayaan sikh yang selalu diturunkan ke generasi berikutnya. Ia
juga memberikan pengajaran kepada para umat sikh yang ingin belajar
tentang harmonium. Beliau berkata bahwa ia menjaga kelestarian agama
Sikh melalui melakukan pengajaran kepada generasi penerusnya. Dan

generasi muda selalu dituntut untuk bisa menjaga kelestarian budaya Sikh
tersebut.

3.3

Sistem Upacara Keagamaan
Sistem upacara keagamaan secara khusus mengandung empat aspek yang

menjadi perhatian khusus dari para ahli antropologi ialah : (1) tempat upacara
keagamaan dilakukan, (2) saat-saat upacara keagamaan dilakukan, (3) bendabenda dan alat-alat upacara, (4) orang-orang yang melakukan dan memimpin
upacara.

3.3.1 Tempat ibadah
Tempat dijalankannya ibadah ini adalah di Gurdwara. Gurdwara sendiri
merupakan sebutan umat sikh untuk tempat beribadah mereka. Dalam penelitian
yang saya lakukan, tempat beribadah yang saya pilih adalah di Gurdwara Tegh
Bahadar Polonia Medan. Namun tempat terperinci dilaksanakannya ibadah adalah

Universitas Sumatera Utara


didalam darbar sahib. Darbar sahib merupakan pusat dari gurdwara itu sendiri
yang merupakan tempat dimana kitab Guru Granth Sahib diletakkan.

3.3.1.1 Gurdwara tegh bahadar
Gurdwara merupakan sebutan untuk rumah ibadah agama Sikh. Gurdwara
sudah ada sejak permulaan para Guru. Tempat yang menjadi pusat kegiatan
ibadah agama Sikh disebut Darbar Sahib. Darbar Sahib merupakan tempat bagi
orang Sikh untuk berkumpul mendengarkan Guru mengajar atau menyanyikan
pujian. Karena pertumbuhan populasi Sikh yang bertambah, seorang guru agama
Sikh yaitu Guru Hargobind memperkenalkan kata Gurdwara yang berarti jalan
masuk untuk dapat mencapai Guru. Setelah itu semua tempat beribadah Sikh
dikenal sebagai Gurdwara. Di dalam Gurdwara juga terdapat sebuah Langar,
yaitu sebuah komunitas dapur bebas untuk semua pengunjung dari semua agama.
Ketika memasuki Gurdwara, satu yang diharapkan adalah melepaskan
sepatu dan menutupi kepala sebagai tanda penghormatan kepada kedaulatan Sri
Guru Granth Sahib Ji. Tangan dan kaki dicuci. Untuk mendekat ke Sri Guru
Granth Sahib Ji, seseorang diharapkan membungkukkan diri dan menyentuh
lantai sebagai tanda penghormatan selanjutnya kepada Guru Sikh yang abadi.
Memberikan uang persembahan merupakan hal yang biasa dilakukan pada saat
membungkuk


untuk

membantu

memikul

pengeluaran-pengeluaran

demi

kelangsungan Gurdwara, dan komunitas bekerja untuk menyediakan kepentingan
Gurdwara. Persembahan ini merupakan sukarela bukan kewajiban. Semua orang
mengabaikan status mereka dengan duduk di lantai sebagai tanda persamaan hak

Universitas Sumatera Utara

dan Sri Guru Granth Sahib Ji ditempatkan

pada tingkat yang lebih tinggi.


Seseorang dapat masuk atau meninggalkan rumah ibadah kapan pun. Laki-laki
dan perempuan tidak biasa duduk bersama-sama tetapi pada bagian yang terpisah
dari ruangan, keduanya berada pada jarak yang sama dari Sri Guru Granth Sahib
Ji. Semua orang diharapkan berdiri menghadap kepada Sri Guru Granth Sahib Ji
ketika Ardas (doa) dibacakan. Gurdwara terbuka untuk semua orang dari semua
agama dan biasanya terbuka dua puluh empat jam sehari. Beberapa Gurdwara
juga menyediakan akomodasi sementara untuk pengunjung atau pendatang. Di
dalam Langar (dapur di Gurdwara) semua makanan dimasak dan dilayani oleh
sukarelawan, makanan ini tersedia setiap waktu. Hanya makanan vegetarian yang
tersedia sehingga tidak ada seorang pun yang mungkin terganggu. Dan semua
orang dari semua agama dapat duduk bersama-sama untuk berbagi makanan
bersama terlepas dari batasan makanan (www.sikhs.org).
Sedangkan sejarah terbentuknya Gurdwara Tegh Bahadar adalah seperti
yang sudah dijelaskan sebelumya bahwa masuknya orang Sikh ke Sumatera Utara
pada permulaan pembukaan perkebunan dalam jangka waktu panjang, membuat
mereka berinisiatif untuk mendirikan tempat beribadahnya.
Gurdwara Tegh Bahadar berada di Jalan Polonia No. 172. Gurwdara Tegh
Bahadar diambil dari nama seorang guru Sikh yang ke-Sembilan yaitu Guru Tegh
Bahadur. Gurdwara ini diresmikan oleh Gubernur Sumatera utara yaitu bapak H.

Raja Inal Siregar pada 4 November 1994.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 3.1 Tampak Depan Gurdwara Tegh Bahadar

Gambar 3.2 Peresmian Gurdwara Tegh Bahadar
3.3.1.2 Komponen gurdwara tegh bahadar
Semua Gurdwara di mana pun letaknya, mempunyai komponen atau
bagian-bagian di dalam Gurdwara yang sama. Untuk di ruangan dalam Gurdwara
terdiri dari The Guru's Throne (Mahkota Guru) yang terdiri dari: chanani, manji
sahib, palki sahib, rumalla dan bantal kecil, chaur sahib, golak dan nishan sahib.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 3.3 Mahkota Guru
1. Chanani adalah kanopi dengan dekorasi megah yang menutupi kitab
selama digunakan yang ditandai dengan rasa hormat. Chananai terbuat
dari kain mahal dan yang terpasang dari atas kitab.

Gambar 3.4 Chanani

Universitas Sumatera Utara

2. Palki adalah di mana Guru berada, ketika Guru ini dibawa dari satu tempat
ke tempat lain dan juga saat di ruang Darbar. Sikh menganggap kitab suci
sebagai Guru kehidupan mereka.

Gambar 3.5 Palki Sahib
3. Nishan Sahib adalah bendera lambang agama Sikh yang terbuat dari katun
atau kain sutra, dengan rumbai di ujungnya.

Gambar 3.6 Nishan Sahib

Universitas Sumatera Utara

4. Rumalla adalah istilah Punjabi untuk sepotong kain berbentuk persegi atau
persegi panjang yang terbuat dari sutra digunakan untuk menutupi Sri
Guru Granth Sahib di Gurdwara jika tidak sedang dibaca.

Gambar 3.7 Rumalla
5. Manji Sahib adalah kata Punjabi untuk kamar khusus yang disertai tempat
tidur kecil dimana kitab suci Sri Guru Granth Sahib diletakkan.

Gambar 3.8 Manji Sahib
6. Chaur Sahib adalah alat yang

digunakan untuk mengipasi Sri Guru

Granth Sahib sebagai tanda penghormatan dan penghargaan terhadap
tulisan suci.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 3.9 Chaur Sahib
7. Golak adalah istilah yang digunakan untuk sebuah kotak persembahan
yang biasanya diletakkan di depan Sri Guru Granth Sahib sebagai
persembahan dalam uang sebelum berlutut atau membungkuk untuk Guru.
Uang yang terkumpul dalam golak digunakan untuk membantu
pengeluaran, memberikan sumbangan dana dan lain-lain.

3.3.2

Waktu ibadah
Waktu dilaksanakannya ibadah adalah pada hari Minggu. Ibadah ini

dimulai dari jam sembilan pagi hingga upacara selesai yaitu kira-kira pukul dua
belas siang.

3.3.3

Benda dan peralatan ibadah
Benda dan peralatan yang digunakan dalam ibadah yang dilakukan agama

sikh adalah :
1) Buku Asa Di Waar, merupakan rangkaian kedua puluh empat ayat yang
diambil dari kitab suci Sikh, dan dibuat ke dalam satu buah buku untuk
mempermudah penggunaan.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 3.10 Buku Asa Di Waar
2) Kitab Sri Guru Granth Sahib, yang merupakan kitab suci agama Sikh yang
dibaca pada saat ibadah dilangsungkan.

Gambar 3.11 Sri Guru Granth Sahib
3) Karangan bunga dan dupa, umumnya diletakkan di sekeliling kitab suci,
dan selalu disediakan sebagai lambang penghormatan umat Sikh kepada
Sri Guru Granth Sahib.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 3.12 Karangan Bunga dan Dupa
4) Peralatan Mahkota Guru yang terdiri dari chanani, manji sahib, palki
sahib, rumalla dan bantal kecil, chaur sahib, golak, nishan sahib.
5) Sound system.
Sound system yang digunakan untuk mengeraskan suara alat musik dan
suara penyanyi sehingga seluruh peserta ibadah mendengarkan dan dapat
menyanyikan kembali nalunan melodi yang dimainkan oleh pemimpin
upacara pada saat ibadah berlangsung.
6) Alat musik.
Pada umunya alat musik yang digunakan berupa harmonium atau waja dan
tabla yang digunakan untuk mengiringi Asa Di Waar dan juga kirtan.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 3.13 Harmonium

Gambar 3.14 Tabla

3.3.4

Pemimpin dan peserta ibadah
Pemimpin ibadah ialah seorang pendeta atau yang biasanya disebut

dengan Bhai. Seorang pendeta haruslah seorang yang bisa membaca dan banyak
sedikitnya menghafal isi dari kitab suci Sri Guru Granth Sahib dan juga dapat
menyanyikan kirtan. Dan pada umumnya seorang pendeta Sikh bisa memainkan
alat musik seperti harmonium dan juga tabla. Pendeta sendiri haruslah orang yang

Universitas Sumatera Utara

didatangkan dari India yang telah mengikuti kegiatan akademis (sekolah
keagamaan) di sekolah pendeta umat Sikh.13
Peserta upacara adalah para umat Sikh. Peserta upacara terdiri dari pria dan
wanita dari segala usia mulai dari anak-anak sampai kepada orang dewasa dan
juga para lanjut usia.

3.4

Sistem Ibadah
Sikh dimulai oleh Guru Nanak sekitar 530 tahun yang silam dan ini

dimulai dari desa kelahirannya yaitu Talwan di dekat Lahore (Pakistan). Kata Sikh
yang berarti pengikut atau murid, dimana hanya mempercayai adanya satu Tuhan
dan mereka menyebutnya dengan Waheguru. Jadi setiap ada sesuatu kejadian
yang mengejutkan,mereka langsung menyebut Waheguru. Suku bangsa Punjabi
yang menganut ajaran Sikh disini berlandaskan kepada ajaran-ajaran kesepuluh
guru yang berpedoman pada Sri Guru Granth Shaib (Aulakh,Sukdev
Singh,1999:1).
Guru Nanak merupakan guru pertama dari semua ajaran Sikh dan disini
guru Nanak memberikan tiga ajaran yang harus dipatuhi yaitu seorang Sikh harus
beribadah atau sembahyang (Nan Chepu), seorang Sikh harus bekerja, berkarya
dengan halal (Kherte Kheru), dan seorang Sikh harus berbagi, berbuat sosial pada
siapa saja (Whende Shepu). Guru Nanak ini mendirikan ajaran Sikh pada tahun
1469 M. Seperti yang dijelaskan bahwa guru Nanak mewajibkan pengikutnya
untuk mematuhi ketiga peraturan yang telah diajarkan oleh Guru Nanak tersebut.
wawancara dengan Bhai Dalib Singh, 19 April 2012

Universitas Sumatera Utara

Dalam ajaran Sikh ada juga ketentuan yang harus dilaksanakan yaitu membaca Sri
Guru Granth Shaib, mendengarkan, mengadakan silaturahmi dan memberikan
pencaharian sebanyak 10%. Beberapa ajaran yang diberikan oleh Guru Nanak
harus wajib dilaksanakan atau dijalankan selaku mengikuti ajaran Sikh.
Dari hasil wawancara penulis, bagi Sikh tidak ada batasan hari dalam
melaksanakan ibadah karena penganut Sikh melakukan ibadah setiap hari, namun
ada satu hari yang paling khusus dan diwajibkan untuk beribadah bersama.
Menurut wawancara yang penulis lakukan, hari yang diwajibkan untuk beribadah
bersama ini tidak sama disemua negara. Di Indonesia, khususnya Medan, umat
Sikh memilih hari Minggu karena hari Minggu merupakan hari libur bekerja,
sehinggu umat Sikh menggunakan hari ini untuk melakukan ibadah bersama. Pada
hari Minggu semua umat Sikh pergi ke Gurdwara terdekat dan pada hari itu
terdapat sebuah kotak sumbangan sebanyak dua buah. Adanya kotak sumbangan
ini guna untuk keperluan Gurdwara dan umat Sikh. Pada hari Minggu acara
ibadah akan dimulai pada pukul sembilan pagi sampai dengan pukul dua belas
siang. Sementara pada hari-hari biasa, semua penganut Sikh beribadah pada pagi
hari dimulai pukul tiga pagi sampai pukul enam sore.
Dan pada ajaran Sikh terdapat banyak acara-acara ritual yaitu seperti
peringatan hari-hari guru, kematian, perkawinan, pembaptisan atau pemberian
nama, pengibaran bendera agama. Namun di setiap acara ritual keagamaan ini,
mereka selalu mengawalinya dengan membacakan Sri Guru Granth Shaib dengan
hikmat. Dengan demikian, setiap acara dapat berjalan baik dan penuh berkah.

Universitas Sumatera Utara

Kegiatan-kegiatan ritual ini membuat setiap ajaran Sikh dapat memahami ajaranajaran yang ditinggalkan oleh kesepuluh Gurunya.

3.5

Struktur Penyajian Ibadah
Ibadah dilaksanakan pada hari Minggu dan dimulai jam sembilan pagi.

Biasanya sebelum jam sembilan pagi, pendeta sudah terlebih dahulu memulai
bacaan-bacaan yang dinyanyikan sambil menunggu umat hadir satu persatu.
Setiap para peserta ibadah yang memasuki Gurdwara harus melepaskan alas kaki
dan sudah menggunakan penutup kepala. Alas kaki diletakkan ditempat yang
telah disediakan oleh pengurus Gurdwara agar Gurdwara tetap terlihat rapi dan
bersih. Sebelum masuk kedalam tempat ibadah para peserta harus membersihkan
diri terlebih dahulu yaitu berupa cuci kaki dan cuci tangan.
Ketika sampai didepan Darbar, hal yang pertama kali terlihat ialah adanya
sebuah karpet berwarna merah yang terletak tepat ditengah darbar. Karpet merah
inilah yang biasanya dilewati oleh peserta ibadah dan mengantarkan mereka tepat
berada di depan Mahkota Guru yang mana didalam Mahkota Guru tersebut juga
kitab suci Sri Guru Granth Sahib telah dipersiapkan. Selain itu karpet ini
membagi tempat duduk antara pria dan wanita. Artinya tempat duduk para peserta
ibadah tidak boleh digabung antara pria dan wanita. Dari penelitian yang saya
lakukan, saya melihat bahwa sisi kiri dari darbar diduduki oleh kaum pria, dan
sisi kanan darbar diduduki oleh kaum wanita.
Ketika tiba didepan Darbar, para peserta ibadah menyentuh karpet merah
dan kembali berdiri lalu berjalan lurus menuju Mahkota Guru. Ketika tiba didepan

Universitas Sumatera Utara

Mahkota Guru para peserta ibadah kembali menyentuh karpet dan kembali
berdiri. Hal ini merupakan tanda penghormatan umat Sikh terhadap kitab Sri Guru
Granth Sahib. Setelah bersujud mereka memberikan uang yang menjadi
persembahan yang kemudian uang itu dimasukkan kedalam tempat yang telah
disediakan.14 Kemudian bangkit berdiri, mengambil buku Asa Di Waar, dan
mengambil tempat duduk menghadap kepada Sri Guru Granth Sahib.

Gambar 3.15 Bersujud didepan Sri Guru Granth Sahib

Gambar 3. 16 Umat persembahan umat Sikh
Uang yang terkumpul akan masuk kedalam kas Gurdwara untuk mengurusi tentang
keuangan Gurdwara.

Universitas Sumatera Utara

Setelah jemaat berkumpul, ibadah dimulai dengan menyanyikan Asa Di
Waar. Dari hasil beberapa kali liputan ibadah yang saya lakukan, jumlah jemaat
yang hadir tidak mempengaruhi jalannya Asa Di Waar. Berapa pun jumlah jemaat
yang ada pada waktu yang ditentukan, Asa Di Waar akan tetap berjalan. Jemaat
yang hadir belakangan, akan mengikuti sampai dimana ayat sudah dinyanyikan.
Setelah berjalan kurang lebih sembilan puluh menit, Asa Di Waar berakhir dan
dilanjutkan dengan Kirtan.
Kirtan dalah nyanyian yang harus dinyanyikan oleh pendeta. Kirtan
merupakan nyanyian yang dilakukan oleh pendeta dan para pemain musik. Kali
ini para peserta ibadah tidak ikut bernyanyi dan hanya mendengar nyanyian
Kirtan tersebut. Biasanya, pendeta akan mengambil tempat dimana harmonium
berada. Pendeta akan menyanyikan isi dari kitab sambil memainkan melodi pada
harmonium. Tetapi tidak menutup kemungkinan, pendeta duduk langsung di
depan kitab suci Sri Guru Granth Sahib, membuka kitab yang akan beliau
bacakan lalu membacakan dengan cara menyanyikan tanpa alat musik. Teks
Kirtan yang dibacakan bebas diambil dari halaman berapa saja, tergantung oleh
keinginan pendeta dan situasi yang terjadi. Ketika Kirtan dinyanyikan setiap
peserta upacara boleh memberikan sumbangan berupa uang kepada pendeta yang
sedang menyanyikan Kirtan jika mereka mengikinkannya. Uang yang terkumpul
akan menjadi milik pendeta. Hal ini dilakukan sebagai bentuk perhatian jemaat
kepada pendeta tersebut.
Selain alat musik harmonium biasanya tabla juga digunakan dalam
pembacaan Kirtan. Hanya saja yang memainkan tabla juga biasanya harus

Universitas Sumatera Utara

dilakukan oleh pendeta. Tetapi jikalau pendeta bernyanyi tanpa memainkan
harmonium, tabla juga tidak akan dibunyikan. Didalam menyanyikan Kirtan
melodi

yang

muncul

kerap

mengalami

pengulangan.

Artinya

terdapat

pengulangan melodi dalam frasa lagu tersebut.
Kirtan berakhir diperkiran kurang lebih enam puluh menit, ibadah diakhiri
dengan Ardaas. Ardaas merupakan bagian ketiga sekaligus menjadi bagian
penutup dalam ibadah. Ardaas merupakan kegiatan berdoa tanpa menggunakan
iringan musik. Setelah Kirtan selesai dinyanyikan, biasanya pendeta akan turun
dari tempatnya semula dan berjalan dan berhenti dan berdiri tepat di depan
Mahkota Guru. Hal ini diikuti oleh semua peserta juga, semua peserta ibadah akan
berdiri. Kemudian seluruh peserta dan pendeta membacakan doa secara bersamasama. Kemudian mereka bersujud ditempat masing-masing menghadap kepada
Kitab Sri Guru Granth Sahib. Dalam Ardaas terdapat juga bagian dimana pendeta
meminta maaf kepada Tuhan dan kepada jemaat apabila terjadi kesalahan dalam
pengucapan dan pembacaan Kitab Sri Guru Granth Sahib ketika ibadah
berlangsung. Saat Ardaas dilakukan, seorang pendamping bhai akan berdiri di
sebelah kiri Kitab Sri Guru Granth Sahib dengan memegang sebuah pisau, hal ini
merupakan tanda penghormatan bahwa dahulunya agama Sikh diperjuangkan
dengan sangat gigih. Hal itu merupakan tanda ibadah akan selesai dilaksanakan.
Semua peserta kembali duduk. Setelah itu kemudian pendeta akan membagikan
makanan yang disebut pershad.15 Pershad dianggap sebagai makanan yang
diberkati oleh Guru dan makanan ini tidak boleh ditolak. Apabila semua peserta
15

Pershad adalah makanan yang terbuat dari tepung terigu, air dan minyak sanin.

Universitas Sumatera Utara

ibadah telah mendapatkan pershad maka doa tersebut berhenti dilakukan.
Kemudian seluruh peserta upacara memakan pershad tersebut. Pershad harus
dihabiskan terlebih dahulu. Apabila makanan tersebut sudah habis dimakan maka
peserta ibadah boleh meninggalkan Darbar. Namun sebelum meninggalkan
Darbar, biasanya peserta akan kembali bersujud kepada Kitab Sri Guru Granth
Sahib. Hal menarik yang dapat saya lihat dalam liputan saya, bahwa sewaktu
meninggalkan Darbar para peserta tidak boleh berjalan membelakangi Mahkota
Guru karena disana terdapat kitab. Sehingga, jemaat biasanya akan berjalan
mundur perlahan satu demi satu sampai mereka benar-benar berada diluar area
Darbar. Secara pribadi, dalam hal ini penulis melihat cara tersebut merupakan
penghormatan tertinggi mereka kepada kitab Sri Guru Granth Sahib.
Setelah ibadah selesai, umumnya para peserta tidak langsung pulang.
Mereka biasanya berjalan bersama-sama menuju Langgar untuk makan bersama.
Siapa saja boleh masuk dan makan di langgar ini. Menu makanan yang
dihadirkan bervariasi. Dalam dapur umum ini terdapat berbagai jenis makanan
seperti roti chane yang terbuat dari tepung roti dan kacang hijau dan sayursayuran terkecuali telur dan daging karena suku Punjabi yang menganut ajaran
Sikh, tidak mengkonsumsi daging karena bagi mereka hewan itu adalah makhluk
hidup yang memiliki nyawa sama halnya seperti manusia.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 3. 17 Langgar

Gambar 3. 18 Kacang hijau dan sayur-sayuran yang disajikan di langgar

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
ANALISIS TEKSTUAL ASA DI WAAR

4.1

Sejarah Asa Di Waar
Sri Asa Ji Di Waar, oleh Sri Guru Ramdas Ji, guru yang keempat dan

dibantu oleh Sri Guru Nanak Dev Ji, guru yang pertama, Sri Guru Ramdas Ji
adalah guru atau nabi yang menciptakan Sri Harmender Saheb (Golden Temple).
Sri Asa Ji Di Waar adalah sebagai salah satu doa sembahyang Agama Sikh yang
dinyanyikan bersama-sama oleh para jemaat umat Sikh di dalam “Gurdwara”
rumah ibadah di saat subuh. Begitu besar arti dan makna ayat-ayat yang
dibacakan dalam Asa Ji Di Waar ini, sehingga menciptakan suatu perdamaian
atau ketenangan dalam jiwa insan yang menghayatinya. Begitu besar kesakitan Sri
Guru Ramdas Ji yang dapat menjadikan manusia dari unggas. Sebab sebelum
Golden Temple (Amritsar) di dirikan itu adalah sebuah kolam/emperan air dimana
setiap unggas datang untuk membersihkan diri dan pada tahun 1534, Sri Guru
Ramdas Ji, berfikir bahwa sekarang sudah tiba saatnya untuk menciptakan tempat
yang maha suci ini ke sebuah rupa yaitu Sri Harmender Saheb/Golden Temple.

4.2

Pengertian Asa Di Waar
Asa Di Waar merupakan kumpulan kedua puluh empat ayat yang diambil

dari halaman empat ratus enam puluh dua sampai empat ratus tujuh puluh lima
(462-475) kitab suci Sikh yang bernama “Sri Guru Grant Sahib” yang biasanya
untuk mempermudah penggunaannya dibuat kedalam satu buah buku. Asa Di

Universitas Sumatera Utara

Waar merupakan kidung pujian yang selalu menjadi pendahuluan dalam ibadah.
Asa Di Waar dalam ibadah rutin umat Sikh merupakan pembacaan ke-24 ayat suci
tersebut dengan cara menggunakan melodi. Dalam kata lain, Asa Di Waar
dinyanyikan oleh para umat dalam ibadah rutin mereka. Asa Di Waar biasanya
berdurasi kurang lebih 60 sampai 90 menit yang umumnya dalam ibadah Sikh
dimulai pada pukul 09.00 dan umunya berakhir pada pukul 10.00 sampai 10.30.
Dalam pelaksanaannya, Asa Di Waar membaca ayat-ayat yang berupa
pengharapan kepada Waheguru.

4.3

Kronologi Asa Di Waar
Asa Di Waar dimulai pukul sembilan pagi. Dalam beberapa waktu ibadah

yang saya ikuti, Asa Di Waar dipimpin oleh pendeta yang sekaligus bertindak
sebagai pemain harmonium serta diiringi oleh iringan tabla. Setelah beberapa ayat
dinyanyikan, adalah hal yang biasa apabila pemimpin Asa Di Waar berganti.
Umumnya pendeta berganti dengan Ibu Rajbir yang merupakan pemusik di
Gurdwara. Setelahnya saya juga melihat ibu Rajbir mempersilahkan pemudi
Gurdwara untuk memimpin Asa Di Waar. Dalam pembacaan Asa Di Waar, para
peserta upacara sudah memiliki buku kecil yang berisi ayat-ayat Asa Di Waar
tersebut. Para peserta biasanya menyanyikan bagiannya setelah dinyanyikan oleh
si pemimpin nyanyian. Konsep semacam ini disebut dengan call and response
dimana seorang pemimpin menyanyikan bagiannya terlebih dahulu dan kemudian
diikuti oleh para peserta ibadah.

Universitas Sumatera Utara

Sewaktu menyanyikan Asa Di Waar diawali oleh harmonium. Pertama
kali harmonium memainkan wilayah nada yang akan dimainkan. Ritem pada saat
melodi pembukaan adalah free rhythm. Setelah itu kemudian vokal masuk. Ketika
vokal sudah masuk maka tabla ikut memainkan ritem mengiringi vokal tersebut.
Ritemnya berubah menjadi 4/4. Di awal lagu harmonium memainkan melodi
sama dengan vokal, sedangkan ritem yang dimainkan tabla tidak menggunakan
banyak variasi. Di akhir lagu, tempo menjadi sedikit lebih cepat dari tempo
sebelumnya. Di penutup lagu lalu tabla menggunakan variasi dalam menutup lagu
tersebut. Sepanjang lagu tersebut harmonium hanya memainkan melodi saja tanpa
ada harmonisasi berupa akord.

4.4

Pokok Pikiran Asa Di Waar
Pembacaan Asa Di Waar yang merupakan gabungan dari kedua puluh

empat ayat yang diambil dari kitab suci Sri Guru Granth Sahib merupakan satu
bagian yang penting dan menjadi satu kesatuan dalam pelaksanaan ibadah umat
Sikh. Dalam pelaksanaannya untuk mempermudah dan tetap menghargai kitab
suci mereka, umat Sikh merangkum kedua puluh empat ayat tersebut menjadi
sebuah buku khusus yang mereka beri nama langsung dengan “Asa Di Waar”,
dan yang dapat mereka gunakan setiap saat mereka membutuhkan. Buku ini boleh
dibawa kemana saja dengan tetap menghargai isi dari buku, sehingga umat lebih
mudah dalam penggunaannya. Hal ini berbeda dengan perlakuan umat terhadap
kitab suci yang benar-benar menjadi kitab suci Sri Guru Granth Sahib. Sri Guru
Granth Sahib tidak diperkenankan dibawa dengan sembarangan, bahkan umat

Universitas Sumatera Utara

memperlakukan kitab suci dengan sangat baik. Selain bentuk fisiknya yang
terbilang cukup besar dan tentu saja cukup berat, penulis dalam masa penelitian
saya melihat bagaimana umat sangat menjunjung tinggi rasa hormat mereka
terhadap kitab suci Sri Guru Granth Sahib.
Dibawah ini penulis akan memaparkan isi dari kedua puluh empat ayat
tersebut, disertai dengan terjemahannya di dalam bahasa Inggris dan penulis
memaparkan pokok pikiran dalam yang muncul dari kedua puluh empat ayat
tersebut. Setiap ayat dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu Mahlaa, Pauree, dan
Salok. Ketiga bagian ini merupakan simbol yang dipakai oleh umat Sikh untuk
membagi bagian pemimpin dan jemaat dalam menyanyikan Asa Di Waar.
Mahlaa merupakan tanda bahwa bagian ayat tersebut hanya dinyanyikan oleh
pemimpin ibadah. Pauree merupakan tanda bahwa bagian ayat tersebut hanya
dinyanyikan oleh peserta ibadah atau umat. Salok merupakan tanda bahwa bagian
ayat tersebut dinyanyikan bersama-sama oleh pemimpin dan jemaat.

4.4.1 Ayat pertama
Ik Onkaar Satnaam Kartaa Purakh Nirbhau
Nirvair Akaal Moorat Ajoonee Saibhang Gur Prasaad.
AASAA MAHLAA 1
Vaar Salokaa naal, Salok Bhee Mahale Paihle ke likhe Tunde As Raajai kee
Dhunee.
SALOK MAHLAA 1
Balhaaree Gur apaane diohaaree sar vaar.
Jin maanas te devte kee-e karat n laagee vaar
MAHLAA 2
Je sau Chandaa ugveh sooraj chareh hajaar.
Ete chaanan hodiaa Gur Bin ghor andhaar
MAHLAA 1

Universitas Sumatera Utara

Nanak Guru na chetanee man aapnai suchet.
Chhute til buaar jio sunjhe andar khet.
Khetai andar Chhutiaa kauh Nanak sau naah.
Phaleeaih phuleeaih bapure bhee tan wich suaah
PAUREE
Aapeenai aap saajio aapeenai rachio Naao.
Duee Kudrat saajeeai kar aasan ditho chaao.
Daataa katraa aap tton tus deveh kareh pasaao.
Toon jaanoee sabhsai de laiseh jibd kavaao.
Kar aasan ditho chaao.
Terjemahan dalam Bahasa Inggris ayat pertama:
“God is one. His name is True. He is Creator of all. He is without
Rancour.
His form is Eternal. He is Sel created. He is realized by the Grace of true
Guru.
RAAG AASAA FIRST GURU
Vaar along with Salok’s of first Guru’s composition. This Vaar should be
sung to the tune of the Ballad Tundaa Asraaj.
SALOK FIRST GURU
I am asacrifice to my Guru a hundred times each day.
Who has turned ordinary men into gods without making any delay
SALOK SECOND GURU
If a hundred moons and a thousand suns should rise.
But inspite of this all illumination, there remains pitch darkness without
the teachings of the Guru
SALOK FIRST GURU
O Nanak! Those who consider themselves very clever in their minds but
do not beat the Guru’s teachings in their hearts;
Are like the seedless seasame plants that are left in a reaped field.
O Nanak! When one real owner leaves those seedless plants in the field,
hundred others become its owners.
Though these plants flower and blossom but contain ashes in their
bodies.
PAUREE
God Himself created Himself and Himself created His name.
Secondly He created the Nature and then seating Himself in it He is
beholding it with delight.

Universitas Sumatera Utara

You are the Bestower and the Creater, in Your pleasure You grant us
boons.
All is known to You; You give life and take it back.
Seated in Nature, You behold Your creation with delight.”
Pokok pikiran teks Asa Di Waar ayat pertama:
Wahai manusia, bangunlah bukan waktunya untuk tidur, karena
dibelakangmu berbagai penyakit siap menyerang, hari ketuaan dan maut selalu
siap siaga menjemput mu.

4.4.2 Ayat kedua
SALOK MAHLAA 1
Sache tere khand sache brahmand
Sache tee loa sache aakaar.
Sache tere karne sarab beechaar.
Sachaa teraa amar sachaa deebaan.
Sachaa tera hukam sachaa phurmaan.
Sachaa teraa karam sachaa neesaan.
Sache tudh aakheh lakh karor.
Sache sabh taan sachai sabh jor.
Sachee teree sifat sachee saalaah.
Sachee teree kudrat sache paatsaah.
Nanak Sach dhiaain Sach.
Jo mar janme su kach nikach
MAHLAA 1
Vadee vadiaaee jaa vadaa naao
Vadee vadiaaee jaa sach niaao
Vadee vadiaaee jaa nihchal thaao.
Vadee vadiaaee janai aalaao.
Vadee vadiaaee bujhai sabh bhaao.
Vadee vadiaaee jaa puchh na daat.
Vadee vadiaaee jaa aape aap.
Nanak kaar na kathanee jaae.
Keetaa kamaa sarab rajaae
MAHLAA 2

Universitas Sumatera Utara

Ih jag sachai kee hai kotharee sache kaa vich vaas.
Iknaa hukam samaae lae iknaa hukme kare vinaas.
Iknaa bhaanai kadh lae iknaa maaiaa vich nivaas.
Ev bhi aakh na jaap-ee ji kisai aanai raas.
Nanak Gurmukh jaaneeai jaa kau aap kare pargaas.
PAUREE
Nanak jeea upaae kai likh naavai dharm bahaaliaa.
Othai sache hee sach nibarai chun vakh kadhe jajmaaliaa.
Thaao na paain kooraar muh kaalai dojak chaaliaa.
Terai naae rate se jin gae haar gae si thagan vaaliaa.
Likh naavaai dharm bahaalia.
Terjemahan dalam Bahasa Inggris ayat kedua:
“SALOK FIRST GURU
Your continents and universe are true
Tour worlds and Your creations are true
Your doings and Your thoughts are true.
Your Decree and Your Court is true.
Your ordinance and Your Command is true.
Your Grace and mark of Grace is true.
Millions upon millions supplicate that You are true.
All is true by Your might and strength.
Your laudation and Your praise is true.
O Holy King! Your creation is true.
O Nanak! Those, who meditate on the True One, are rendered True.
Those, who are caught in transmigration are false and worthless.
SALOK FIRST GURU
Lord’s Glory is great, Whose Name is great.
Lord’s Glory is great, Whose justice is true.
Lord’s Glory is great, Whose seat is immovable.
Lord’s Glory is great, as He understands the utterances of all.
Lord’s Glory is great, as He Himself knows His creations love.
Lord’s Glory is great, as He confers boons according to His own Will.
Lord’s Glory is great, as He is sole existence.
O Nanak! His doings are beyond our description.
Whatever He does is by His own Will.
SALOK SECOND GURU
This world is the Chamber pf the True Lord and His abode is in it.

Universitas Sumatera Utara

Some He absorbs into Himself by His Command and some He destroys
according to His Will.
Some He extricates from Maya by His Will and some He keeps absorbed
in Maya.
It is impossible to tell whose services He will approve.
O Nanak! Such alone are True Saints who are enlightened by Himself.
PAUREE
O Nanak! God has created the all living beings and to record their deeds
He has appointed Dharm Raaj.
There truth alone is determined, the sinners are cast aside.
There is no place for the false-ones, they are sent to hell with blackened
faces.
Those who are attached to Your Name win through; the cheats lose the
day.
He has appointed Dharm Raaj to record the deeds.”
Pokok pikiran teks Asa Di Waar ayat kedua:
Di dunia ini tidak ada sesuatu obat, ramuan, sihir, ilmu hitam atau
kekuasaan yang dapat membebaskan kamu dari cengkaraman maut.

4.4.3 Ayat ketiga
SALOK MAHLAA 1
Vismaad naad vismaad ved.
Vismaad jeea vismaad bhed.
Vismaad roop vismaad rang.
Vismaad naage phireh jant.
Vismaad paun vismaad paanee.
Vismaad agnee khedeh vidaanee.
Vismaad dhartee vismaad khaanee.
Vismaad saad lageh paraanee.
Vismaad sanjog vismaad vijog.
Vismaad bhukh vismaad bhog.
Vismaad sifat vismaad saalaah.
Vismaad ujhar vismaad raah.
Vismaad nere vismaad door.
Vismaad dehkhai hajraa hajoor.

Universitas Sumatera Utara

Vekh vidaan rehuaa vismaad.
Nanak bujhan poorai bhaag.
MAHLAA1
Kudrat disai kudrat suneeai kudrat bhau sukhsaar.
Kudrat paataalee aakaasee kudrat sarab aakaar.
Kudrat ved puraan katebaa kudrat sarab veechaar.
Kudrat Khaanaa peenaa painan kudrat sarab piaar.
Kudrat jaatee jinsee rangee kudrat jeea jahaan.
Kudrat nekeeaa kudrat badeeaa kudrat maan abhimaan.
Kudrat paun paanee baisantar kudrat dhartee khaak.
Sabh teree kudrat toon kaadar kartaa paakee naaee paak.
Nanak hukmai andar vekhai vartai taako taak.
PAUREE
Aapeenai bhog bhog kai hoe bhasmar bhaur sidhaaiaa.
Vadaa hoaa dunidaar gal sangal ghat chalaaiaa.
Agai karnee keerat vaacheeai beh lekhaa kar samjhaaiaa
Thaao na hovee paudee-ee hun suneeai kiaa rooaaiaa.
Man andhai janam gavaaiaa.
Terjemahan dalam Bahasa Inggris ayat ketiga:
“SALOK FIRST GURU
Wonderful is the celestial sound, Wonderful is knowledge.
Wonderful are the creatures, Wonderful their distinctions.
Wonderful are forms of creatures, Wonderful their colours.
Wonderful is the sight of those creatures who Wander about naked.
Wonderful is air, Wonderful is water.
Wonderful is fire, Wonderful its plays.
Wonderful is the earth, Wonderful the four sources of life.
Wonderful are the tastes that lure away human beings.
Wonderful is union, Wonderful is seperation.
Wonderful is hunger, Wonderful is enjoyment.
Wonderful is God’s laudation, Wonderful is His praise.
Wonderful is the Wilderness, Wonderful is the right path.
It is Wonderful that some are close to God and some are far off.
It is wonderful that some see God’s presence just near them.
I am wonder-struck to see such marvels.
O Nanak! Only by Good fortune one resolves this mystery.
SALOK FIRST GURU
By His might is seeing, by His might is hearing

Universitas Sumatera Utara

By His might is fear and the essence of joy.
By His might are nether regions and by His might the heavens;
By His might are all forms, all manifestations.
By His might are Vedas, Puranas and Semitic Scriptures.
By His power comes all contemplation.
By His might are eating, drinking and dressing;
By His might is all love.
By His might are all kinds, colours and species;
By His power are living beings all over the world.
By His might are goods and evils;
By His might are honours and dishonours.
By His might are air, water, fire, and the dust laden earth.
By Your power is all the manifestation.
You are the creator Lord.
You are holiest of the holy.
O Nanak! he is watching all the creation working under His command
and He Himself is present every where.
PAUREE
The man, after enjoying the worldly pleasures, turns into dust and his
soul departd.
When the worldly man dies, he is marched off bound by chains round his
neck.
There his good and bad deeds are read out and at a sitting accounts of
his acts are explained to him.
When he is thrashed, he gets no place of shelter.
Who listens to His wailing then?
He has wasted away his life in blind ignorance”.
Pokok pikiran teks Asa Di Waar ayat ketiga:
Waktu berputar sangat cepat dan pada setiap saat selalu ada perubahan,
dengan pemikiran bagaimana anda bisa berpikir akan tetap berada statis.

4.4.4 Ayat keempat
SALOK MAHLAA 1
Bhai vich pavan vahai sadvaao.
Bhai vich chaleh lakh dareeaao.

Universitas Sumatera Utara

Bhai vich agan kadhai vegaar.
Bhai vich dhartee dabee bhaar.
Bhai vich ind phirai sir bhaar.
Bhai vich raajaa dharm duaar.
Bhai vich sooraj bhai vich chand.
Koh karoree chalat an ant.
Bhai vich sich budh sur naath.
Bhai vich aadaane aakass.
Bhai vich jodh mahaabal soor.
Bhai vich aaveh jaaveh poor.
Sagliaa bhau likhiaa sir lekh.
Nanak nirbhau nirankaar sach ek
MAHLAA 1
Nanak nirbhau Nirankaar hor kete raam ravaal.
Keteeaa kann kahaaneeaa kete bed beechaar.
Kete nacheh mangte gir mur pooreh taal.
Baajaaree baajaar meh aae kadheh baajaar.
Gaaveh raaje raaneeaa boleh aal paataal.
Lakh takiaa ke mundre lakh takiaa ke haar.
Jit tan paaeeah Nanakaa so tan hoveh chhaar.
Giaan na galee-ee dhudheeai kathanaa karraa saar.
Karam milai taa paaeeai hor hikmat hukam khuaar.
PAUREE
Nadar kareh je aapnee taa nadree Satgur paaiaa.
Eh jeeo bauhte janam bharmiaa ta Satgur Sabad sunaaiaa.
Satgur jewad daataa ko nahee sabh suniah lok sabaaiaa.
Satgur miliai Sach paaoaa jinee vichoh aap gavaaiaa.
Jin sacho sach bujhaaiaa
Terjemahan dalam Bahasa Inggris ayat keempat:
“SALOK FIRST GURU
In fear of God the air blows in a hundred gusts.
In fear of God, millions of rivers flow.
In fear of God fire is forced to hard labour.
In fear of God the earth is placed under burden.
In fear of God, the (Indar) clouds roam about head long.
In fear of God, Dharam Raaj stands at God’s Gate.
In fear of God, sun and moon move.
And roam millions of miles without end.

Universitas Sumatera Utara

In fear of God are Sidhas, Budhas, gods and Yogees.
In fear of God, the skies are spread.
In fear of God are the warriors and mighty heroes.
In fear of God swarms of human beings take birth and die.
God has recorded the destiny of fear over the head of all.
O Nanak! The Formless One is True and He is on ly exempted from fear
SALOK FIRST GURU
O Nanak! The Formless Supreme Being alone is without fear.
Other countless deities like Raam have been just dust of His feet.
Many have been Krishan legends and Various thoughts of the Vedas.
Many beggars dance and whirl about to tunes.
Street-performers come to the public places and play their parts.
They sing while disguished as kings and queens and talk nonsense.
They wear earrings and necklaces worth lakhs of rupees.
O Nanak! The body, on which these are worn, must turn to ashes one
day.
The Divine knowledge can not be obtained by mere idle chattering; even
to talk about it is as hard as iron.
It is obtained only by Divine Grace; all other devicesw bring only
disgrace.
PAUREE
If the Lord shows His grace, then by His grace is obtained The True
Guru.
This soul has wandered over many multiple births, then True Guru has
imparted the Divine Word.
There is no benefactor as great as the True Guru; listen this all people of
the world.
Truth is obtained only in the company of True Guru; only thise obtain
Him who have discarded their ego.
Through True Guru, the knowlegde of God’s truth is revealed to us”.
Pokok pikiran teks Asa Di Waar ayat keempat:
Kakek dan nenek telah ‘berpulang’ ayah dan ibu juga sudah ‘pulang’
para saudara ada yang sudah ‘pulang’ dan yang siap untuk ‘berpulang’ dan setiap
kawan dan sahaba kita, tetangga kita pun akan ‘pulang’ tetapi anehnya manusia
berpikir bahwa dia akan tetap tinggal di dunia ini untuk selamanya.

Universitas Sumatera Utara

4.4.5 Ayat kelima
SALOK MAHLAA 1
Ghareeaa sabhe gopeeaa pehar kann gopaal.
Gehne paun paanee baisantar chand sooraj avtaar.
Saglee dhartee maal dhan vartan sarab janjaal.
Nanak musai giaan vihoonee khaae gaiaa jamkaal
MAHLAA 1
Vaain chele nachan gur.
Pair halaain pheran sir.
Ud ud savaa jhaatai paae.
Vekhai lok hasai ghar jaae.
Roteeaa kaaran pooreh taal.
Aap pachhareh dhartee naal.
Gaavaan gopeeaa gaavan kaan.
Gaavan seetaa raaje raam.
Nirbhau Nirankaar Sach Naam.
Jaa kaa keeaa sagal jahaan.
Sevak seveh karam charaao.
Bhinnee rain jinaa man chaao.
Sikhee sikhiaa gur veechaar.
Nadaree karam laghaae paar.
Koloo charkhaa chakee chak.
Thal vaarole bauht anant.
Laatoo madhaaneeaa angaah.
Pankhee bhaudeeaa lain na saah.
Sooai chaar bhavaaeeah jant.
Nanak bhaudiaa gant na ant.
Bandhan bandh bhavaae soe.
Paiai kirat nachai sabh koe.
Nach nach haseh chaleh se roe.
Ud na jaahee sidh na hohe.
Nahcan kudan man kaa chaao.
Nanak jin man bhau tinaa man bhaao
PAUREE
Naao teraa Nrinkaar hai Naae laeai narak na jaaeeai.
Jeeo pind sabh tis daa de khaajai aakh gavaaeeai.
Je loreh changaa aapnaa kar punh neech sadaaeeai.
Je jarvaanaa parharai jar ves karedee aaeeai.

Universitas Sumatera Utara

Ko rahai na bhareeai paaeea
Terjemahan dalam Bahasa Inggris ayat kelima:
“SALOK FIRST GURU
The hours are the milkmaids of Krishan and quarters are like Krishan
and Gopaal.
Sun and moon are as prophets and air, water and fire are as their
ornaments.
The whole world is wealth and property and worldly entanglements are
consumers.
O Nanak! Without Divine knowledge teh whole world is being cheated by
the god of mammon and will be eaten by the god of death.
SALOK FIRST GURU
(In Raas Leelaa) The disciples play the music and their mentors dance.
They move their feet and wave their heads.
Due to movement of their feet, dust flies and falls in their hair.
The people watch the fun, laugh, and go home.
For the saake of bread, they tune their isntruments;
And strike their heads againts the ground.
Guised as milkmaids they sing, guised as Raam they sing.
God is without fear, without form and His name is ever true.
He has created the whole universe.
By His grace, His devotees serve Him.
Who serve God full of joy and ecstasy, for them night becomes dew-wet
cool.
By contemplating upon the Guru’s Word the devotee learns (How to
swim the worldly ocean)
Those who by God’s Grace learn it, swim across the worldly ocean.
(Man can’t swim the worldly ocean by mere dancing or rotating)
Countless things remain always rotating such as.
The oil press, the spinning wheel, hand mill, and the potter’s wheel;
Innumerable and countless whirlwinds;
The spinning tops, churning rods, and threshing frames;
The birds are rotating without pause;
Some animals are rotated while putting on stake;
O Nanak! All these whirl about endlessly.
All these are bound in bonds and the Supreme Lord is swinging the
around.
All are dancing according to the deeds performed by them.

Universitas Sumatera Utara

Those, who dance for the fun, they depart wailing in the end.
They can neither fly to any high destination nor can become Sidhas.
Jumping and dancing is only expression of the minds passion.
O Nanak! Who bear the fear of God in their minds alone they have love
for God”.
PAUREE
Your Name is Formless One; by reciting it one does not fall into hell.
Our body and soul belong to God, to ask Him for sustenance is of no
avail.
If you seek your own good, then do good to others and should feel
yourself humble.
The powerful man can not ward off death by force, he must be aware that
it will come on way or the other.
None remais after the pot of life is filled.
Pokok pikiran teks Asa Di Waar ayat kelima:
Umur manusia adalah seperti tali yang pada setiap pagi dan malam
(seperti tikus putih dan hitam) menggerogoti tali tersebut dan tali itu tambah hari
tambah pendek, tetapi anehnya manusia ketika waktu berlalu mengganggap
umurnya tambah panjang.

4.4.6 Ayat keenam
SALOK MAHLAA 1
Musalmaansaa sifat sariat par par kareh beechaar.
Bande se ji paveh vich bandee vekhan kau deedaar.
Hindoo saalaahee saalaahan darsan roop apaar.
Teerth naaveh archaa poojaa agar vaas behkaar.
Jogee sunn dhiaavan jete alakh Naam Kartaar.
Sookham moorat Naam Niranjan kaaiaa kaa aakaar.
Sateeaa man santokh upjai denai kai veechaar.
De de mangeh sahsa goonaa sobh kare sansaar.
Choraa jaaraa tai kooriaaraa khaaraabaa vekaar.
Ik hidaa khaae chaleh aithaaoo tin bhi kaaeekaar.
Jai thai jeeaa oureeaa loaa aakaaraa aakaar.

Universitas Sumatera Utara

Oe ji aakheh su toon hai tinaa bhi teree saar.
Nanak bhagtaa bhukh salaahaan sach Naam aadhaar.
Sadaa anand raheh din raatee gunvantiaa paachhaar.
MAHLAA 1
Mitee musaimaan kee pere paaee kumiaar.
Ghar bhande itaa keeaa jaldee kare pukaar.
Jal jal rovai baparee jhar jhar paveh angiaar.
Nanak jin kartai kaaraan keeaa so jaanai kartaar.
PAUREE
Bin Satgur kinai na paaio bin Satgur kinai na paaiaa.
Sargur vich aap rakhion kar pargat aakh sunaaiaa.
Satgur miliai sadaa mukat hai jin vichoh moh chukaaiaa.
Utam eh beechaar hai jin sache sio chit laaiaa.
Jag jeevan daataa paaiaa.
Terjemahan dalam Bahasa Inggris ayat keenam:
“SALOK FIRST GURU
The Muslim praise their Islamic law, which they study and contemplate.
They stress taht only those are true devotees who put restraint on
themselves according to the Muslim Law to have sight of God.
Hindus praise God and according to Hindu philosophy describe Him as
an incomparable beauty.
But still the bathe at holy places, worship idols and burn aloe fragnance
during worship.
The yogis meditate on God in ‘Samaadhee’ and recite the Creator’s
Name as Alakh Alakh (In accessible)
They describe Him as: His image is Subtle, His name is the Immaculate
and His body is the form of the world.
The charitable persons feel contentment when they think to give away
charity to others.
But after giving away charity, they seek a thousand fold reward from
God their benefactions and also expect honour from the world.
There are thieves, lechers adn evil-doers who are enganged in worthless
evil actions.
They have spent what ever they had amassed (good deeds in previous
births) what is the use of their life now?
In the water, on land, in the worlds are creatures of different forms.
What they think, You alone know. They also know You and You tahe care
of them.

Universitas Sumatera Utara

O Nanak! true Saints are always thirsty