EFEKTIVITAS KOMENTAR POSITIF DALAM MENGA
NAMA
NIM
KELAS
: APRI RAMANTANO
:105611105216
: IAN I-B
JUDUL
: EFEKTIVITAS KOMENTAR POSITIF DALAM MENGAJAR
KETERAMPILAN BERBICARA
PENULIS : MUH. ARIEF MUHSIN S.Pd, M.Pd
EFEKTIVITAS KOMENTAR POSITIF DALAM MENGAJAR KETERAMPILAN
BERBICARA
Komentar korektif guru berfokus mengiduksi siswa untuk selalu
memperhatikan, untuk membentuk input, dan membantu perkembangaan
antar bahasa. Banyak studi yang telah meneliti efek dari komentar guru
kepada siswa adalah untuk perkembangan kemampuan menulis siwa
tentang EFL. Meskipun banyank penelitian telah menyelidiki prefrensi guru
dan efektivias komentar korektif di EFL, relative sedikit penelitian yang
pernah menyelidiki perbedaan antara prefensi guru dan siswa untuk koreksi
kesalahan. Kesalahan itu, ketika peneliti membaca komentar positif dalam
artikel, tidak satupun dari mereka memiliki keterampilan berbicara sebagai
subjek penelitian.
Dekeyser di Alghazo, Abdelrahman, dan Qibeitah (2009) menyatakan
bahwa perbaikan kesalahan tidak meningkatan kecakapan lisan siswa artinya
koreksi kesalahan sangat penting dalam kelas bahasa karena beberapa
penelitian menunjukan bahwa jika diberikan dengan cara yang benar, dapat
meningkatkan kemamouan bahasa siswa. Dengan memberaikan koreksi
kepada siswa, siswa dapat mempelajari item bahasa mana yang perlu di
pelajari dan yang telah mereka miiki untuk membuat progres. Lyster dan
Ranta (2013) menyatakan telah mengembangkan 6 jenis komentar yang di
gunakan oleh guru untuk menanggapi kesalahan siswa; (1) koreksi eksplisit,
mengacu pada ketentuan eksplisit dari bentuk yang benar. Sebagai guru
harus memberikan bentuk yang benar, ia harus menunjukan bahwa ada
siswa yang membuat kesalahan. (2) recasts melibatkan refurmulasi guru dari
seluruh atau sebagian ucapan siswa, dikurang kesalahan. (3) permintaan
klarifikasi adalah ketika siswa yang sudah benar pengucapannya tetapi
belum di pahami oleh guru sehingga di perlukan pengulangan. (4) komentar
metelinguistik, berisi komentar, informasi atau pernyataan yang
berhubungan dengan pembukaan ucapan siswa, dan tanpa secara eksplisit
memberikan bentuk yang benar. (5) elestasi mengacu pada tekhnik yang
digunakan oleh guru untuk mendapatkan bentuk yang benar dari siwa
secara langsung. (6) pengulangan mengacu pada pengulangan guru, dalam
isolasi, dari ucapan salah satu siswa. Dalam kebanyakan kasus guru
menyesuaikan intonasi mereka untuk menyoroti kesalahan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya komentar
korektif terhadap siswa yang berbuat kesalahan pada saat kegiatan belajar
bahsa asing. Komentar-komentar korektif yang diberikan guru akan membuat
siswa paham di bagian mana kesalahan yang perlu mereka perbaiki dan
bagian yang sudah betul perlu di buat kemajuan.
Meskipun dengan belajar sebanyak-bnyaknya berbahasa asing bias
membuat siswa mengerti, tetapi akan lebih baik dan lebih efektip apabila
hasil belajar siswa di dalam kelas (yang tidak benar) selalu mendapat
komentar korektif dan memberikan solusi cara memperbaiki kesalahan
mereka dengan melakukan pengulangan atau pembetulan.
NIM
KELAS
: APRI RAMANTANO
:105611105216
: IAN I-B
JUDUL
: EFEKTIVITAS KOMENTAR POSITIF DALAM MENGAJAR
KETERAMPILAN BERBICARA
PENULIS : MUH. ARIEF MUHSIN S.Pd, M.Pd
EFEKTIVITAS KOMENTAR POSITIF DALAM MENGAJAR KETERAMPILAN
BERBICARA
Komentar korektif guru berfokus mengiduksi siswa untuk selalu
memperhatikan, untuk membentuk input, dan membantu perkembangaan
antar bahasa. Banyak studi yang telah meneliti efek dari komentar guru
kepada siswa adalah untuk perkembangan kemampuan menulis siwa
tentang EFL. Meskipun banyank penelitian telah menyelidiki prefrensi guru
dan efektivias komentar korektif di EFL, relative sedikit penelitian yang
pernah menyelidiki perbedaan antara prefensi guru dan siswa untuk koreksi
kesalahan. Kesalahan itu, ketika peneliti membaca komentar positif dalam
artikel, tidak satupun dari mereka memiliki keterampilan berbicara sebagai
subjek penelitian.
Dekeyser di Alghazo, Abdelrahman, dan Qibeitah (2009) menyatakan
bahwa perbaikan kesalahan tidak meningkatan kecakapan lisan siswa artinya
koreksi kesalahan sangat penting dalam kelas bahasa karena beberapa
penelitian menunjukan bahwa jika diberikan dengan cara yang benar, dapat
meningkatkan kemamouan bahasa siswa. Dengan memberaikan koreksi
kepada siswa, siswa dapat mempelajari item bahasa mana yang perlu di
pelajari dan yang telah mereka miiki untuk membuat progres. Lyster dan
Ranta (2013) menyatakan telah mengembangkan 6 jenis komentar yang di
gunakan oleh guru untuk menanggapi kesalahan siswa; (1) koreksi eksplisit,
mengacu pada ketentuan eksplisit dari bentuk yang benar. Sebagai guru
harus memberikan bentuk yang benar, ia harus menunjukan bahwa ada
siswa yang membuat kesalahan. (2) recasts melibatkan refurmulasi guru dari
seluruh atau sebagian ucapan siswa, dikurang kesalahan. (3) permintaan
klarifikasi adalah ketika siswa yang sudah benar pengucapannya tetapi
belum di pahami oleh guru sehingga di perlukan pengulangan. (4) komentar
metelinguistik, berisi komentar, informasi atau pernyataan yang
berhubungan dengan pembukaan ucapan siswa, dan tanpa secara eksplisit
memberikan bentuk yang benar. (5) elestasi mengacu pada tekhnik yang
digunakan oleh guru untuk mendapatkan bentuk yang benar dari siwa
secara langsung. (6) pengulangan mengacu pada pengulangan guru, dalam
isolasi, dari ucapan salah satu siswa. Dalam kebanyakan kasus guru
menyesuaikan intonasi mereka untuk menyoroti kesalahan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pentingnya komentar
korektif terhadap siswa yang berbuat kesalahan pada saat kegiatan belajar
bahsa asing. Komentar-komentar korektif yang diberikan guru akan membuat
siswa paham di bagian mana kesalahan yang perlu mereka perbaiki dan
bagian yang sudah betul perlu di buat kemajuan.
Meskipun dengan belajar sebanyak-bnyaknya berbahasa asing bias
membuat siswa mengerti, tetapi akan lebih baik dan lebih efektip apabila
hasil belajar siswa di dalam kelas (yang tidak benar) selalu mendapat
komentar korektif dan memberikan solusi cara memperbaiki kesalahan
mereka dengan melakukan pengulangan atau pembetulan.