FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ANAK BELAJAR

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Proses
Pembelajaran Matematika
Disusun berdasarkan tugas mata kuliah Psikologi Perkembangan
Dosen Pembimbing

: Ibu Esti Ambar Nugraheni M.Pd

Disusun Oleh
Muhammad Fauzian Rosyadi (1601105034)
Maulana Putra Ibrahim (1601105065)
Dwiyan Aji Nugroho (1601105080)
Muhammad Hilmi Fadhlurrahman (1601105090)
Kelas 2F Program Studi Pendidikan Matematika

Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (UHAMKA)
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Tahun Ajaran 2017

Jl. Tanah Merdeka, Kp. Rambutan, Ciracas, Jakarta Timur. Telepon (021) 8400341, 8403683.
Fax. (021) 8411531. Website : www.fkip.uhamka.ac.id

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. atas
terselesainya penyusunan laporan tentang “Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Proses Pembelajaran Matematika” sebagai salah satu tugas mata kuliah
Psikologi Perkembangan
Adapun isi dari laporan tersebut antara lain pengertian perbedaan
individu, faktor-faktor yang mempengaruhi perbedaan individu siswa, dan
daftar pustaka.
Dan saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Esti Ambar Nugraheni
M.Pd yang telah mengajarkan kami tentang materi Faktor-faktor yang
mempengaruhi proses pembelajaran matematika, orang tua kami yang selalu
mendukung kami dalam membuat laporan, serta teman-teman kami yang
telah membantu kami dalam pembuatan laporan ini.
Mudah-mudahan laporan ini dapat memberikan manfaat dalam segala
bentuk kegiatan belajar. Akhirnya kami menyadari sepenuhnya bahwa
laporan ini masih belum begitu sempurna. Oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati, kami menunggu kritik dan saran yang membangun dari
guru, dosen, pengguna, serta pembaca laporan ini demi kesempurnaan dalam
penyusunan laporan selanjutnya.

Jakarta, 21 Maret 2017

Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………….... i
Daftar Isi ……………………………………………………………………. ii
BAB I : Pendahuluan …………….........….…………..……....……………...
1
1. Latar Belakang ……………………………………………………..
1
2. Identifikasi Masalah ………………………………………………..
2
3. Rumusan Masalah ………………………………………………….
2
4. Tujuan ……………………………………………………………... 2
BAB II : Pengertian Pembelajaran Matematika ……….……….……...........
3
BAB III : Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran Matematika …...
4
BAB IV : Kesimpulan ……………………………………………………….

9
Daftar Pustaka ……………………………………………………………... 10

BAB I
Pendahuluan
1. Latar Belakang
Matematika merupakan salah satu mata pelajaran penting, karena matematika berperan
dalam meningkatkan kemampuan berpikir logis, kritis dan sistematis, sehingga sangat praktis
digunakan dalam memecahkan masalah sehari-hari. Sebagaimana menurut Runtukahu, dkk
(2013:28) bahwa matematika adalah pengetahuan yang tidak berdiri sendiri, tetapi dapat
membantu manusia untuk memahami dan memecahkan permasalahan sosial, ekonomi dan
alam.
Berdasarkan peranan matematika tersebut, maka matematika diajarkan pada setiap
jenjang pendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD) sampai ke perguruan tinggi dengan tujuan
agar peserta didik tidak hanya terampil menggunakan matematika, tetapi dapat memberikan
bekal kepada peserta didik dalam menerapkan matematika pada kehidupan sehari-hari di
tengah-tengah masyarakat di mana ia tinggal. Oleh karena itu, para pendidik perlu
meningkatkan penguasaan peserta didik pada pembelajaran matematika, sehingga peserta
didik diharapkan tidak hanya dapat mengembangkan potensinya di sekolah atau kampus,
tetapi juga dapat menerapkannya dalam kehidupan di masyarakat.

Namun pada kenyataannya, pentingnya matematika ini belum diimbangi dengan
penguasaan yang baik terhadap matematika. Selama ini matematika masih dianggap sebagai
pelajaran yang sulit dan menakutkan. Hal ini disebabkan karena matematika merupakan
pembelajaran yang bersifat abstrak sehingga peserta didik sulit memahaminya.
Pembelajaran matematika yang dianggap bagi sebagian besar peserta didik adalah mata
pelajaran yang sulit ini, merupakan masalah utama yang dihadapi oleh para pendidik.
Rendahnya pemahaman peserta didik terhadap matematika karena adanya berbagai cap
negatif yang telah melekat di benak para peserta didik, yang dikarenakan para pendidik
dalam menerangkan materi matematika kurang jelas dan kurang menarik perhatian peserta
didik, serta pada umumnya para pendidik terlalu cepat dalam menerangkan materi
pembelajaran. Di samping itu juga penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat.
Sehingga peserta didik dalam memahami dan menguasai materi masih kurang serta nilai
yang diperoleh peserta didik cenderung rendah.
Melihat kondisi yang demikian, para pendidik perlu merancang pembelajaran yang dapat
meningkatkan pemahaman peserta didik agar mencapai keberhasilan dalam belajar. Adapun
keberhasilan dalam suatu pembelajaran dapat ditentukan oleh ketuntasan peserta didik
menguasai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, kemampuan para pendidik dalam
merencanakan dan melaksanakan pembelajaran memungkinkan peserta didik dapat mencapai
tujuan yang ditetapkan secara optimal. Di samping itu pembelajaran yang efektif juga
dipengaruhi oleh lingkungan belajar, lingkungan sosial emosional antar peserta didik dengan

para pendidik.

2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, terdapat beberapa masalah
yang dapat diidentifikasikan sebagai berikut.
2.1. Tingkat pemahaman peserta didik rendah.
2.2. Peserta didik tidak mampu mengerjakan soal yang berbeda.
2.3. Hasil belajar peserta didik rendah.
2.4. Para pendidik yang masih bermasalah untuk menemukan solusi untuk peserta didik
2.5. Penjelasan beberapa pendidik yang sulit ditangkap oleh peserta didik

3. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, maka perumusan masalahnya adalah apakah faktor-faktor
yang mempengaruhi proses pembelajaran matematika?

4. Tujuan
Berdasarkan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan ini adalah untuk mendeskripsikan
faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran matematika

BAB II

Pengertian Pembelajaran Matematika
Dalam kamus besar Bahasa Indonesia kata pembelajaran adalah kata benda yang diartikan
sebagai “proses, cara, menjadikan orang atau mahluk hidup belajar”. Kata ini berasal dari kata
kerja belajar yang berarti “ berusaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu, berubah tingkah
laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman”.
Jadi, pengertian dari pembelajaran matematika adalah proses yang sengaja dirancang dengan
tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan memungkinkan seseorang (peserta didik)
melaksanakan kegiatan belajar matematika, dan proses tersebut berpusat pada para pendidik
mengajar matematika. Pembelajaran matematika harus memberikan peluang kepada peserta
didik untuk berusaha dan mencari pengalaman tentang matematika.
Dalam batasan pengertian pembelajaran yang dilakukan di sekolah, pembelajaran
matematika dimaksudkan sebagai proses yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk
menciptakan suasana lingkungan (kelas atau sekolah yang memungkinkan kegiatan peserta didik
belajar matematika di sekolah. Dari pengertian tersebut jelas kiranya bahwa unsur pokok dalam
pembelajaran matematika adalah seorang pendidik yang menjadi salah satu perancang proses,
proses yang sengaja dirancang selanjutnya disebut proses pembelajaran, peserta didik sebagai
pelaksana kegiatan belajar, dan matematika sekolah sebagai obyek yang dipelajari dalam hal ini
sebagai salah satu bidang studi dalam pelajaran.

BAB III

Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Pembelajaran Matematika
Dalam setiap kegiatan tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan
kegiatan tersebut dalam mencapai tujuannya. Demikian halnya dengan pembelajaran
matematika. Faktor-faktor tersebut saling mempengaruhi satu sama lain dan memiliki
keterkaitan. Menurut Sofyani, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses
pembelajaran, yaitu:
1. Faktor para pendidik, meliputi latar belakang pendidikan para pendidik, pengalaman
mengajar dan pemanfaatan waktu oleh para pendidik.
2. Faktor peserta didik, meliputi minat dan perhatian, kebiasaan belajar peserta didik,
pengetahuan tambahan, latar belakang pendidikan peserta didik, motivasi peserta didik, dan
kesiapan belajar peserta didik.
3. Faktor fasilitas pendidikan.
4. Faktor lingkungan.
Berikut akan dikemukakan satu persatu dari semua faktor di atas, yaitu:
1. Faktor para pendidik
Menurut Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2003, guru adalah tenaga pendidik profesional
yang bertugas, mendidik, mengajar, melatih, membimbing dan mengevaluasi peserta didik.
Guru adalah tenaga pendidik yang berpengalaman dalam bidang profesinya yang
memberikan sejumlah ilmu pengetahuan, kepada peserta didiknya di sekolah. Dengan ilmu

yang dimilikinya, seorang pendidik dapat menjadikannya peserta didik yang menjadi cerdas
dan memiliki pribadi yang baik. Setiap pendidik mempunyai kepribadian masing-masing
sesuai dengan latar belakang kehidupan sebelum mereka menjadi seorang pendidik.
Kepribadian seorang pendidik diakui sebagai aspek yang tidak bisa dikesampingkan dari
keberhasilan belajar mengajar untuk mengantarkan peserta didik menjadi orang yang berimu
pengetahuan dan berkepribadian baik. Berikut adalah beberapa faktor seorang pendidik
diantaranya:
1.1. Latar Belakang Pendidikan Seorang Pendidik
Latar belakang seorang pendidik yang dimiliki oleh seorang guru terkadang tidak
sama dengan guru lainnya dalam hal pengalaman pendidikan yang pernah ditempuhnya
dalam jangka waktu tertentu. Perbedaan tersebut dilatarbelakangi oleh jenis dan
perjenjangan dalam pendidikan. Seorang pendidik yang berlatarbelakang pendidikan
sarjana pendidikan dan keguruan akan berbeda dengan pendidik yang bukan sarjana dan
keguruan, apalagi bagi pendidik yang hanya tamatan sekolah menengah atas. Perbedaan

tersebut akan terlihat jelas pada ilmu pengetahuan dan penguasaan cara-cara mengajar
materi pelajaran dari mata pelajaran yang dipegangnya. Oleh karena itu keberhasilan
proses pembelajaran dalam menempuh tujuannya sangat dipengaruhi oleh latar belakang
pendidikan seorang para pendidik yang harus sesuai dengan disiplin keilmuannya dalam
menyampaikan materi pelajaran, agar segala hal yang tidak diinginkan dapat terhindari.

1.2. Pengalaman Mengajar
Pengalaman para pendidik adalah hal yang paling berharga. Hal tersebut tidak dapat
dipungkiri, karena disadari atau tidak, orang yang berpengalaman banyak dalam bidang
tertentu sangat jauh berbeda dengan orang yang sedikit pengalamannya. Apalagi
dikaitkan dengan bidang mengajar. Hal ini akan terlihat dari para pendidik yang
bersangkutan saat mengelola kelasnya, interaksi dengan peserta didiknya dan saat
memanfaatkan waktu yang tersedia. Dengan adanya semua hal itu, seorang pendidik
dituntut untuk memiliki pengetahuan yang banyak dan luas dan banyak tentang hal yang
berkaitan dengan pengajaran. Dan semua pengetahuan itu hanya diperoleh dari
pengalaman yang telah dialami dan dijalaninya. Sehingga dengan pengetahuan tersebut
akan membantu para pendidik dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan.
1.1.3.
Pemanfaatan Waktu
Mengatur waktu atau jam pelajaran sangat diperlukan dalam pembelajaran. Seorang
pendidik harus cermat dan cekatan dalam membagi waktu yang disediakan dalam
memberikan materi pelajaran, bila tidak cermat dan cekatan dalam membagi waktu
tersebut, kemungkinan besar akan ketinggalan, sementara materi yang harus diberikan
belum selesai disampaikan. Akibatnya akan berdampak pada semua orang yang terlibat
langsung dalam proses pembelajaran di sekolah. Berkenaan dengan hal tersebut, Tabrani

Rusyan menegaskan: ”Waktu yang tersedia dalam jadwal untuk setiap pelajaran, untuk
setiap catur wulan, untuk setiap satu tahun ajaran, sangat terbatas. Oleh karena itu,
diperlukan pengaturan waktu yang tersedia, yang mana diharapkan peserta didik dapat
melakukan berbagai kegiatan belajar untuk mencapai tujuan pengajaran”.
Dalam mengatur waktu ini erat kaitannya dengan gaya mengajar seorang pendidik
dalam kelas. Bila seorang pendidik mampu mengisi waktu tersebut dengan hal-hal
positif, kegiatan yang mengarahkan peserta didik untuk belajar, maka waktu yang
terbatas akan terasa bermanfaat dan menyenangkan, begitu juga sebaliknya.
2. Faktor peserta didik
Peserta didik adalah objek dalam proses pembelajaran. Tanpa adanya peserta didik,
mustahil proses pembelajaran di sekolah dapat berjalan. Komponen utama dalam proses
pembelajaran ini menjadi faktor penentu terhadap keberhasilan pembelajaran, sehingga dapat
mempengaruhi segala sesuatu yang diperlukan untuk mencapai tujuan pembelajaran. Ada
beberapa faktor yang mempengaruhi dalam diri peserta didik itu sendiri, diantaranya:
2.1. Minat

Minat adalah rasa lebih suka dan keterikatan akan suatu hal atau aktifitas, tanpa ada yang
menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri
sendiri dengan sesuatu di luar diri. Semakin luas dan dekat hubungan tersebut, semankin
besar minat.

Minat besar pengaruhnya terhadap proses pembelajaran, karena apabila bahan pelajaran
yang dipelajari tidak diminati oleh peserta didik, mereka tidak akan belajar tekun dan
sungguh-sungguh, karena tidak ada daya tarik.
2.2. Perhatian
Seorang pendidik dituntut semaksimal mungkin agar mampu menyajikan pelajaran
sedemikian rupa, supaya selalu menarik perhatian peserta didik. Adapun cara untuk
menark perhatian peserta didik adalah:
2.2.1. Pelajaran diupayakan untuk merangsang minat besar peserta didik untuk
mengetahui hakikat pengajaran.
2.2.2. Hubungkanlah pelajaran itu dengan kejadian-kejadian dan peristiwa peserta didik
disekitarnya.
2.2.3. Alat peraga atau media pengajaran dapat menarik perhatian peserta didik karena
media pengajaran dapat memperjelas pengertian dan menenangkan peserta didik.
2.2.4. Pelajaran selalu disesuaikan dengan taraf kamampuan dan perkembangan peserta
didik
2.2.5. Seorang pendidik hendaknya mempersiapkan bahan pelajaran secara baik dengan
mempergunakan berbagai macam metode yang bervariasi dan yang cocok.
2.2.6. Setiap pelajaran, seorang pendidik dapat memberikan ikhtisar dari setiap pelajaran
yang diberikan tersebut.
2.3. Kebiasaan Belajar
Kebiasaan belajar peserta didik merupakan kegiatan mengulangi pelajarannya kembali
dirumah atau diasrama, memperhatikan dan mendengarkan setiap pelajaran seorang
pendidik saat mengajar di kelas, serta selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh
pendidik. Hal tersebut memungkinkan tingginya prestasinya belajar peserta didik.
2.4. Pengetahuan Tambahan
Peserta didik yang menghendaki agar kemampuannya serta prestasi dalam proses
pembelajaran meningkat lebih baik, maka harus meningkatkan pula aktifitasnya dengan
cara belajar sendiri melalui media-media komunikasi yang canggih saat ini.
2.5. Latar belakang pendidikan
Perbedaan latar belakang pendidikan peserta didik memberi pengaruh yang cukup kuat
terhadap proses pembelajaran di kelas.
2.6. Motivasi Belajar
Faktor yang mempengaruhi selanjutnya adalah faktor motivasi belajar. Motivasi belajar
menurut Mc Donald yang dikutip Oemar Hamalik (2003:158) motivasi adalah
perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan
reaksi untuk mencapai tujuan. Jadi dapat disimpulkan motivasi belajar adalah
keseluruhan daya untuk menggerakkan dalam diri peserta didik yang mengakibatkan

kegiatan belajar yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan
arah pada kegiatan belajar sehingga tujuan yang diinginkann oleh subjek belajar itu bisa
tercapai. Beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar yakni:
2.6.1. Faktor individual seperti kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan dan
faktor pribadi.
2.6.2. Faktor sosial misalkan faktor keluarga atau keadaan rumah tangga, guru, alat-alat
dalam belajar dan motivasi sosial.
Jadi dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa faktor motivasi merupakan faktor yang
dapat mempengaruhi keaktifan belajar peserta didik dan dapat mempengaruhi hasil
belajar peserta didik. Contoh motivasi belajar peserta didik yaitu ketika peserta didik
belajar materi matematika tentang Persamaan Aljabar, peserta didik berusaha untuk
pantang menyerah dalam memecahkan masalah berupa soal-soal dan seorang pendidik
memfasilitasi peserta didik agar dapat mengkonstruk pengetahuan pada proses
pembelajaran tersebut.
2.7. Kesiapan Belajar
Faktor yang mempengaruhi keaktifan belajar matematika adalah faktor kesiapan belajar.
Menurut Slameto (2003: 113) mengemukakan kesiapan belajar adalah keseluruhan
kondisi seseorang yang membuatnya siap untuk memberikan respon atau jawaban
didalam cara tertentu terhadap situasi. Penyesuaian kondisi pada suatu saat akan
berpengaruh atau kecenderungan untuk memberi respon. Kondisi yang dimaksud adalah
kondisi fisik, mental dan emosional, keterampilan, pengetahuan dan pengertian lain yang
telah dipelajari. Sedangkan menurut Hamalik (2003:41) kesiapan belajar adalah keadaan
kapasitas yang ada pada diri siswa dalam hubungan dengan pengajaran tertentu. Jadi
dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan kesiapan belajar adalah kondisi diri
yang telah dipersiapkan untuk melakukan suatu kegiatan.
Keaktifan belajar itu beraneka ragam bentuknnya, mulai dari kegiatan fisik yang mudah
kita amati sampai kegiatan psikis yanng susah diamati. Kegiatan fisik bisa berupa
membaca, mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan dan sebagainya.
Oleh karena itu kesiapan belajar merupakan faktor penting yang mempengaruhi
keaktifan belajar matematika siswa karena dalam hal ini siswa berusaha menggunakan
kemampuan yang dimiliknya untuk berperan aktif terhadap keterlibatan langsung dalam
belajar matematika. Contoh pembelajaran matematikanya adalah pada materi Persamaan
Linier Dua Variabel (PLDV), kemudian pada pokok bahasan PLDV tersebut peserta
didik dapat membandingkan konsep yang mereka milki, dilanjutkan dengan mencoba

menyimpulkannya. dari hasil pemecahan masalah yang mereka selesaikan, peserta didik
mencoba mempresentasikan hasil belajarnya dengan teman sebayanya dan menggunakan
kegiatan psikis-psikis lainnya.
3. Faktor Fasilitas
Pendidikan Fasilitas yang memadai pada sebuah lembaga pendidikan akan memberikan
pengaruh positif bagi aktifitas belajar. Adapun fasilitas pendidikan yang harus disediakan
oleh pihak sekolah adalah:
3.1. Perpustakaan Sekolah
Perpustakaan merupakan alat perlengkapan langsung yang berhubungan dengan mutu
pendidikan dalam rangka pencapaian tujuan karena mempengaruhi efisien proses belajar
mengajar. Jadi dengan adanya perpustakaan di sekolah dapat menunjang keberhasilan
para peserta didik dalam mempelajari mata pelajaran yang diinginkannya.
3.2. Buku-buku Pelajaran
Faktor fasilitas ini adalah buku-buku pelajaran yang memuat tentang ilmu matematika
yang telah diprogramkan oleh pemerintah.
4. Faktor Lingkungan
Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan peserta didik. Dalam lingkunganlah peserta
didik hidup dan berinteraksi dalam mata rantai kehidupan yang disebut ekosistem.
Lingkungan adalah suatu yang berada di luar dari peserta didik dan mempengaruhi terhadap
perkembangannya. Dalam hal ini para ahli pendidikan membagi lingkungan kepada tiga
bagian, yaitu:
4.1. Lingkungan keluarga
Dalam lingkungan keluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak serta famili yang
menjadi penghuni rumah. Tinggi rendahnya pendidikan orang tua, besar kecilnya
penghasilan, cukup atau kurang perhatian dan bimbingan orang tua, tenang tidaknya
situasi dalam rumah, semua itu turut mempengaruhi pencapaian hasil belajar peserta
didik. Jadi lingkungan keluarga yang harmonis akan mampu membangkitkan semangat
belajar peserta didik, dan membantu terhadap keberhasilan belajar peserta didik tersebut.
4.2. Lingkungan sekolah/pesantren
Dalam lingkungan sekolah atau pesantren bila semua pihak yang terkait di dalamnya
saling memahami dan mengerti terhadap hak dan kewajiban masing-masing. Seperti
kualitas seorang pendidik, metode mengajarnya, kesesuaian kurikulum dengan
kemammpuan peserta didik, keadaan fasilitas atau perlengkapan di sekolah, keadaan
ruangan, jumlah peserta didik perkelas, pelaksanaan tata tertib sekolah, dan sebagainya.
4.3. Lingkungan masyarakat.
Dalam lingkungan masyarakat, masyarakat tersebut hanya menjadi pengawas terhadap
yang dilakukan oleh setiap subjek pendidikan dalam arti menilai, mendukung dan ikut
mengantisipasi terhadap segala hal yang tidak diinginkan. Dengan kata lain bila di
sekitar tempat tinggal keadaan masyarakatnya tergolong orang-orang yang

berpendidikan, terutama anak-anaknya rata-rata bersekolah tinggi dan moralnya baik, hal
ini akan mendorong anak lebih giat belajar.

BAB IV
Kesimpulan
Pembelajaran matematika adalah proses yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk
menciptakan suasana lingkungan memungkinkan seseorang (peserta didik) melaksanakan
kegiatan belajar matematika, dan proses tersebut berpusat pada para pendidik mengajar
matematika. Pembelajaran matematika harus memberikan peluang kepada siswa untuk
berusaha dan mencari pengalaman tentang matematika. Beberapa faktor yang dapat
mempengaruhi proses pembelajaran, yaitu:
1. Faktor para pendidik, meliputi latar belakang pendidikan para pendidik, pengalaman
mengajar dan pemanfaatan waktu oleh para pendidik.
2. Faktor peserta didik, meliputi minat dan perhatian, kebiasaan belajar peserta didik,
pengetahuan tambahan, latar belakang pendidikan peserta didik, motivasi peserta didik,
dan kesiapan belajar peserta didik.
3. Faktor fasilitas pendidikan.
4. Faktor lingkungan.

Daftar Pustaka
http://himitshu-qalbu.blogspot.co.id/2010/12/pembelajaranmatematika.html
(Diambil pada hari Rabu, 1 Maret 2017 pukul 21:56 WIB)
http://darululumjember.blogspot.co.id/2015/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
(Diambil pada hari Rabu, 1 Maret 2017 pukul 21:56 WIB)
http://www.rijal09.com/2017/01/4-faktor-yang-mempengaruhi-proses-pembelajaran-dan-hasilbelajar.html
(Diambil pada hari Rabu, 1 Maret 2017 pukul 21:56 WIB)
http://elyrahmawati.web.unej.ac.id/2015/05/20/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-belajar-danpembelajaran/
(Diambil pada hari Jum’at, 17 Maret 2017 pukul 09:34 WIB)
http://ammahidayanti.blogspot.co.id/2015/01/faktor-yang-mempengaruhi-proses-belajar.html
(Diambil pada hari Jum’at, 17 Maret 2017 pukul 09:34 WIB)
http://eprints.ung.ac.id/9641/2/2015-1-1-86206-151411010-bab1-22072015044831.pdf
(Diambil pada hari Sabtu, 17 Maret 2017 pukul 20:20 WIB)
http://darululumjember.blogspot.co.id/2015/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
(Diambil pada hari Sabtu, 18 Maret 2017 pukul 09:51 WIB)