STRUKTUR PASAR DALAM INDUSTRI MUH.TEGUH

STRUKTUR PASAR DALAM INDUSTRI ( MUH.TEGUH)
1.

Pasar Persaingan Sempurna (Perfect Competition)
Pada persaingan pasar ini, kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran dapat bergerak
secara leluasa. Harga yang terbentuk benar-benar mencerminkan keinginan produsen dan
konsumen.

Permintaan

mencerminkan

keinginan

konsumen,

sementara

penawaran

mencerminkan keinginan produsen atau penjual. Bentuk pasar persaingan murni terdapat

terutama dalam bidang produksi dan perdagangan hasil-hasil pertanian seperti beras, terigu,
kopra, dan minyak kelapa. Pada bentuk pasar ini terdapat pula perdagangan kecil dan
penyelenggaraan jasa-jasa yang tidak memerlukan keahlian istimewa (pertukangan, kerajinan).
Ciri-ciri pasar persaingan sempurna :
a. Jumlah Pembeli dan Penjual Banyak
Pada pasar persaingan sempurna, pembeli dan penjual berjumlah banyak. Artinya, jumlah
pembeli dan jumlah penjual sedemikian besarnya, sehingga masing-masing pembeli dan penjual
tidak mampu mempengaruhi harga pasar, atau dengan kata lain, masingmasing pembeli dan
penjual menerima tingkat harga yang terbentuk di pasar sebagai suatu datum atau fakta yang
tidak dapat diubah. Bagi pembeli, barang atau jasa yang ia beli merupakan bagian kecil dari
keseluruhan jumlah pembelian masyarakat. Begitu pula dengan penjual, sehingga jika penjual
menurunkan harga, ia akan rugi sendiri, sementara jika ia menaikkan harga, maka pembeli akan
lari kepada penjual lainnya.
b. Barang dan Jasa yang Diperjualbelikan Bersifat Homogen
Barang dan jasa yang diperjualbelikan bersifat homogen. Dalam hal ini, konsumen menganggap
bahwa barang yang diperjualbelikan sama mutunya, atau paling tidak, konsumen tidak dapat
membedakan antara barang satu dengan barang lainnya. Meskipun demikian, dalam kenyataan,
barang atau jasa yang benarbenar homogen itu tidak mungkin ada, yang ada hanyalah barang
atau jasa yang mendekati homogen, seperti beras Cianjur, dukuh Palembang, daging, dan gula.
c. Faktor Produksi Bebas Bergerak

Faktor produksi, seperti bahan baku ataupun tenaga modal bebas bergerak, bebas
berpindahpindah dari suatu tempat ke tempat lain, yang lebih menguntungkan. Tidak ada yang
menghalangi, baik kendala peraturan maupun kendala teknik.

d. Pembeli dan Penjual Mengetahui Keadaan Pasar Pasar
Pembeli dan penjual satu sama lain saling mengetahui dalam hal biaya, harga, mutu, tempat dan
waktu barang-barang yang diperjualbelikan.
e. Produsen Bebas Keluar Masuk Pasar Pasar
Ada kebebasan untuk masuk dan keluar dari pasar. Perusahaan yang mampu memproduksi
barang dapat masuk secara bebas ke dalam industri, tidak ada yang dapat menahannya. Setiap
perusahaan juga bebas keluar dari pasar jika diinginkan.
f. Bebas dari Campur Tangan Pemerintah
Bebas dari campur tangan pemerintah. Pada pasar persaingan sempurna ini, tidak ada campur
tangan pemerintah dalam menentukan harga. Sebagai akibatnya, harga barang atau jasa benarbenar terjadi sebagai akibat interaksi antara permintaan dan penawaran di pasar.
2.

Pasar Persaingan Tidak Sempurna (Imperfect Competition Market)
Pasar persaingan tidak sempurna adalah pasar di mana terdapat satu atau beberapa
penjual yang menguasai pasar atau harga, serta satu atau beberapa pembeli yang menguasai pasar
atau harga. Jika suatu perusahaan dapat mempengaruhi harga pasar, maka pasar tempat

perusahaan itu menjual produknya digolongkan sebagai pasar persaingan yang tidak sempurna.
Keberadaan sejumlah pihak yang menguasai pasar atau harga akan melahirkan keberagaman
bentuk-bentuk pasar persaingan tidak sempurna. Secara umum, bentuk-bentuk pasar persaingan
tidak sempurna adalah sebagai berikut :

1) Pasar Monopoli ( Monopoly )
Struktur pasar monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana pasar hanya ada satu
produsen/penjual saja di dalam pasar, dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak
mempunyai barang pengganti yang sangat dekat (close substitution). Contohnya seperti
Microsoft Windows, Perusahaan Listrik Negara (PLN), perusahaan Kereta Api (PT. KAI), dan
lain sebagainya.
Ciri-ciri pasar monopoli adalah sebagai berikut :
a.

Pasar Monopoli Adalah Industri Satu Perusahaan

Sifat ini sudah jelas terlihat dari definisi monopoli tersebut, yaitu hanya ada satu perusahaan saja
dalam industri tersebut. Dengan demikian barang atau jasa yang dihasilkan tidak dapat dbeli dari
tempat lain. Para pembeli tidak mempunyai pilihan lain, kalau mereka menginginkan barang
tersebut maka mereka harus membeli dari perusahaan monopoli tersebut. Syarat-syarat penjualan

sepenuhnya ditentukan oleh produsen monopoli itu, dan para pembeli tidak dapat berbuat suatu
apapun di dalam menentukan syarat jual-beli.
b.

Tidak Mempunyai Barang Pengganti yang Mirip
Barang yang dihasilkan oleh perusahaan monopoli tidak dapat digantikan oleh barang lain.
Barang tersebut merupakan satu-satunya jenis barang yang ada di pasar dan tidak terdapat barang
yang mirip (close substitution) yang dapat menggantikan barang tersebut. Aliran listrik contoh
dari barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang mirip. Yang ada hanyalah pengganti
yang sangat berbeda sifatnya, yaitu lampu minyak. Lampu minyak tidak dapat menggantikan
listrik karena ia tidak dapat digunakan untuk menghidupkan televisi atau memanaskan seterika.

c.

Hambatan Untuk Masuk ke Dalam Industri yang Sangat Tangguh
Sifat ini merupakan sebab utama yang menimbulkan perusahaan mampunyai kekuasaan
monopoli. Tanpa sifat ini pasar monopoli tidak akan terwujud, karena tanpa adanya halangan
tersebut pada akhirnya akan terdapat beberapa perusahaan di dalam industri. Keuntungan
perusahaan monopoli adalah tidak adanya perusahaan-perusahaan lain yang dapat memasuki
industri/pasar. Perusahaan lain akan mengalami hambatan yang sangat kuat untuk masuk

kedalam pasar. Hambatan tersebut ada yang bersifat legal formal yaitu melaluisurat undangundang, ada yang bersifat teknologi yang sangat canggih dan tidak mudah dicontoh, ada karena
faktor skala ekonomi usaha (economy of scale), dan lain sebagainya.

d.

Dapat Mempengaruhi Penentuan Harga
Oleh karena perusahaan monopoli merupakan satu-satunya penjual di dalam pasar, maka ia
mempunyai kekuasaan penuh dalam menentukan harga barang yang dijual di pasar. Oleh sebab
itu, perusahaan monopoli dipandang sebagai penentu harga atau price taker. Dengan mengadakan
pengendalian terhadap poduksi dan jumlah barang yang ditawarkan perusahaan monopoli dapat
menentukan harga pada tingkat yang dikehendakinya.

e.

Promosi Iklan Kurang Diperlukan
Oleh karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya perusahaan di dalam pasar/industri, ia
tidak perlu mempromosikan barang yang akan dijualnya dengan menggunakan iklan. Pembeli
yang memerlukan barang terpaksa harus membeli barang yang diproduksi oleh perusahaan
monopoli tersebut. Jika perusahaan tersebut membuat iklan, umumnya hanya ditujukan untuk
menjalin hubungan baik dengan pelanggannya.


f.

Umumnya Monopoli Dijalankan Oleh Pemerintah Untuk Kepentingan Hajat Hidup Orang
Banyak
Dikarenakan monopoli dilarang di Indonesia dan tercantum dalam undang-undang anti monopoli
maka perusahaan monopoli hanya dimiliki dan dijalankan oleh Pemerintah. Karena monopoli
bisa disalahgunakan oleh perusahaan yang mempunyai tujuan untuk mencari keuntungan
sebanyak-banyaknya dan pada akhirnya akan merugikan konsumen.

2) Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli, masing-masing perusahaan memproduksi dan menjual produk yang serupa atau
hampir serupa. Contoh ; produk batu baterai, pasta gigi, sabun mandi, air minum mineral, sepeda
motor, accu, dan ban mobil/sepeda motor. Strategi yang biasa ditempuh oleh perusahaanperusahaan oligopoli dalam menguasai dan menarik konsumen adalah dengan membuat model
serta memberikan merek tertentu pada produk yang dijual.
Ciri-ciri pasar Oligopoli:
a.

Terdapat banyak pembeli di pasar
Umumnya dalam pasar oligopoly adalah produk-produk yang memiliki pangsa pasar besar dan

merupakan kebutuhan sehari-hari, seperti semen, Provider telefon selular, air minum, kendaraan
bermotor, dan sebagainya.

b.

Hanya ada beberapa perusahaan(penjual) yang menguasai pasar.

c.

Umumnya adalah penjual-penjual (perusahaan) besar yang memiliki modal besar saja
(konglomerasi).
Karena ada ketergantungan dalam perusahaan tersebut untuk saling menunjang. Contoh: bakrie
group memiliki pertambangan, property, dan perusahaan telefon seluler (esia)

d.

Produk yang dijual bisa bersifat sejenis, namun bisa berbeda mutunya.
Perusahaan mengeluarkan beberapa jenis sebagai pilihan yang berbeda atribut, mutu atau
fiturnya. Hal ini adalah alat persaingan antara beberapa perusahaan yang mengeluarkan beberapa
jenis produk yang sama, atau hamper sama di dalam pasar oligopoly


e.

Adanya hambatan bagi pesaing baru.
Perusahaan yang telah lama dan memiliki pangsa pasar besar akan memainkan peranan untuk
menghambat perusahaan yang baru masuk ke dalam pasar oligopoly tersebut.
Diantaranya adalah bersifat kolusif, dimana antar pesaing dalam pasar oligopoly membuat
beberapa kesepakatan masalah harga, dan lain-lain. Perusahaan baru akan sulit masuk pasar
karena produk yang mereka tawarkan meskipun mutu dan harganya lebih unggul, tapi peranan
Brand image melalui periklanan mengalahkan hal tersebut.

f.

Adanya saling ketergantungan antar perusahaan (produsen).
Keuntungan yang didapatkan bergantung dari pesaing perusahaan tersebut. Yaitu adanya tarik
menarik pangsa pasar (Market share) untuk mendapatkan profit melalui harga jual bersaing
sehingga tidak ada keuntungan maksimum.

3) Monopsoni
Monopsoni merupakan pasar dengan pembeli tunggal dan banyak penjual. Monopsoni menunjuk

pada kondisi permintaan dan pasar yang dikuasai oleh pembeli tunggal. Kondisi ini lebih sering
terdapat di kalangan produsen dan jarang di kalangan konsumen. Contoh Sebuah pabrik teh
merek ā€œGā€, misalnya. Untuk menghasilkan produk bermutu, perusahaan ini membeli teh
langsung dari para petani. Lantas, perusahaan ini melakukan pendekatan secara monopsoni
terhadap petani teh di wilayah tertentu. Artinya, perusahaan itu sendirilah yang menentukan
harga teh. Dalam kasus ini, tampak bahwa harga produk ditentukan oleh pihak pembeli.

Kedudukan sebagai price maker dalam hal pembelian tersebut, tidak bisa berlaku dalam
penjualan. Perusahaan teh tadi tidak bisa begitu saja menentukan harga jual produknya,
mengingat masih ada perusahaan lain yang meluncurkan produk sejenis. Contoh lainnya : PT.
Kereta Api Indonesia yang merupakan satu-satunya pembeli alat-alat kereta api di Indonesia.
Ciri-ciri pasar monopsoni :
a.

Hanya ada satu pembeli

b.

Pembeli bukan konsumen tapi pedagang/produsen


c.

Barang yang dijual merupakan bahan mentah

d.

Harga sangat ditentukan pembeli

4) Oligopsoni
Oligopsoni merujuk pada suatu kondisi pasar di mana terdapat beberapa pembeli. Ciri-ciri pasar
oligopsoni secara umum sama dengan pasar oligopoli. Hanya saja, pasar ini dilihat dari sudut
pandang pembeli/konsumen. Setiap pembeli memiliki peran cukup besar untuk mempengaruhi
harga barang yang dibelinya.
Contoh- contohnya :
a.

Telkom, Indosat, Mobile-8, Eexcelcomindo adalah beberapa perusahaan pembeli infrastruktus
telekomunikasi seluler

b.


Para pemeras susu disuatu desa yang hanya terdapat beberapa pembeli. Karena sedikitnya jumlah
pembeli, sehingga harga dapat dikendalikan oleh si pembeli.

c.

Pasar tembakau

d.

Cengkeh

e.

Pabrik rokok
Ciri-ciri pasar oligopsoni

1.

Terdapat beberapa pembeli

2.

Pembeli bukan konsumen tetapi pedagang

3.

Barang yang dijual merupakan bahan mentah

4.

Harga cenderung stabil

5.

Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada antara dua jenis pasar
yang ekstrem, yaitu pasar sempurna dan pasar monopoli. Oleh sebab itu. Sifat-sifatnya
mengandung unsur-unsur sifat pasar monopoli dan unsur-unsur sifat pasar persaingan sempurna.
Pasar persaingan monopolistik dapat didefinisikan sebagai suatu pasar di mana terdapat banyak
produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak (differentiated products). Contoh
produknya adalah seperti makanan ringan (snack), nasi goreng, pulpen, buku, dan sebagainya.
Ciri-ciri pasar monopolistik diantaranya :

1. Terdapat Banyak Penjual
Terdapat cukup banyak penjual dalam pasar persaingan monopolistik, namun demikian tidak
sebanyak seperti di dalam pasar persaingan sempurna. Apabila dalam pasar sudah terdapat
beberapa puluh perusahaan, maka struktur pasar tersebut sudah dapat dikatakan sebagai pasar
persaingan monopolistik. Yang terpenting tidak satu pun dari perusahaan-perusahaan tersebut
ukuran/besarnya jauh melebihi dari perusahaan-perusahaan lainnya. Perusahaan dalam pasar
monopolistik mempunyai ukuran yang relatif sama besarnya. Keadaan ini menyebabkan
produksi suatu perusahaan relatif sedikit kalau dibandingkan dengan keseluruhan produksi yang
terdapat di dalam industri/pasar.
2. Ruangnya Bersifat Berbeda Corak
Ciri ini merupakan sifat yang terpenting dalam membedakan antara pasar persaingan
monopolistik dengan pasar persaingan sempurna. Seperti telah diterangkan sebelumnya, dalam
persaingan sempurna produksi berbagai perusahaan adalah serupa. Oleh karenanya sukar untuk
membedakan barang yang diprodukksi oleh suatu perusahaan denganproduksi perusahaan lain.
Produksi oleh suatu perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik berbeda coraknya
(differentiated products) dan secara fisik mudah untuk dibedakan. Disamping perbedaan dalam
bentuk fisik barang tersebut, terdapat pula perbedaan dalam pengemasannya, pelayanan purna
jual, cara pembayaran, dan lain-lain. Sebagai akibat dari perbedaan-perbedaan tersebut, maka
barang yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik
bukanlah barang yang bersifat pengganti sempurna (perfect substitute) terhadap barang yang

diproduksi oleh perusahaan lain. Barang tersebut hanya merupakan barang pengganti yang
dekat/mirip (close subtitute).
3. Mempunyai Sedikit Kekuasaan Mempengaruhi Harga
Berbeda dengan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna yang tidak mempunyai kekuasaan
dalam mempengaruhi harga, perusahaan dalam pasar ini dapat mempengaruhi harga. Namun
demikian pengaruhnya relatif kecil kalau dibandingkan dengan peusahaan oligopoli dan
monopoli. Kekuasaan mempengaruhi harga oleh perusahaan monopolistik bersumber dari sifat
barang yang dihasilkan, yaitu yang bersifat berbeda corak atau differentiated products. Perbedaan
ini menyebabkan para pembeli bersifat memilih. Maka apabila suatu perusahaan menaikkan
harga barangnya, ia masih dapat menarik pembeli meskipun jumlahnya sedikit dibandingkan
seperti sebelum dinaikkan harganya. Sebaliknya, jika perusahaan menurunkan harga barangnya,
tidaklah mudah untuk menjual semua barang yang diproduksinya. Banyak diantara konsumen
dalam pasar persaingan monopolistik masih membeli barang yang dihasilkan oleh perusahaanperusahaan lain, walaupun harganya sudah relatif lebih mahal karena biasanya ini dipengaruhi
oleh faktor kualitas dan kepercayaan konsumen.
4. Hambatan Masuk Kedalam Industri Relatif Mudah
Perusahaan yang akan masuk dan menjalankan usaha di pasar ini tidak akan mendapat banyak
kesulitan. Hambatan yang dihadapi tidaklah seberat seperti di dalam pasar persaingan oligopoli
dan monopoli. Namun tidaklah semudah seperti di dalam pasar persaingan sempurna. Beberapa
faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah Pertama ialah karena modal yang diperlukan
adalah relatif lebih besar dibandingkan dengan mendirikan perusahaan di dalam pasar persaingan
sempurna. Kedua ialah karena perusahaan tersebut harus menghasilkan barang yang berbeda
coraknya dengan yang sudah ada di pasar, dan mempromosikan barang tersebut untuk
memperoleh langganan. Maka perusahaan baru pada dasarnya harus berusaha memproduksikan
barang yang lebih menarik dari yang sudah ada di pasar, dan harus menyakinkan konsumen akan
kebaikan mutu barang tersebut.
5. Persaingan Mempromosikan Penjualan Sangat Aktif
Harga bukanlah penentu utama dari besarnya penjualan dari perusahaan-perusahaan dalam
persaingan monopolistik. Sesuatu perusahaan mungkin menjual barangnya dengan harga relatif

tinggi, tetapi masih dapat menarik banyak konsumen. Sebaliknya, sutau perusahaan mungkin
menjual barangnya dengan harga relatif murah tetapi tidak dapat menarik banyak pelanggan. Hal
ini disebabkan oleh barang yang berbeda corak sehingga menimbulkan daya tarik yang berbeda
kepada pembeli. Maka untuk mempengaruhi citarasa pembeli, para pengusaha melakukan
persaingan bukan-barga (non price competition). Persaingan yang demikian itu antara lain adalah
dalam memperbaiki mutu dan desain barang, iklan yang terus-menerus, memberikan syarat
penjualan yang menarik, dll.
6. Brand yang Menjadi Ciri Khas Produk Berbeda-beda
7. Untuk Unggul Diperlukan Keunggulan Bersaing yang Berbeda

Sumber : http://mukhtararifin92.blogspot.co.id/2013/10/struktur-pasar-dan-tingkatpersaingan.html